Penerapan Strategi Lima Hari Kerja Pada PT Samitex Sewon

Disusun oleh :1.Andy Sadana Putra2.Atik Apriani3.Bahrudin Yusuf4.Bayu Setiaji

Latar Belakang

• Pada tiga periode terakhir, penjualan menjelang hari raya lebaran selalu meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.

• Pada periode 2010, penjualan menjelang hari raya justru menurun. Hal ini mengakibatkan penumpukan barang di gudang.

• Perusahaan telah melakukan upaya untuk menurunkan stok dengan mengurangi hari kerja dari sebelumnya 6 hari menjadi 5 hari kerja dimana tiap hari terdiri dari 3 shift.

Landasan Teori

Landasan Teori

Tinjauan Internal Perusahaan Dari Sisi Teknologi

• Saat ini PT Samitex Sewon saat ini beroperasi dengan tiga unit produksi sebagai berikut:– Unit Weaving dan persiapan dengan kapasitas penghasilan

perhari 100,000 meter, dioperasikan oleh 300 tenaga kerja per shift.

– Unit Inspeksi dengan jumlah 49 orang per shift dengan kapasitas per shift 40,000 meter.

– Unit Finishing dengan kapasitas kain yang dijadkan bahan setengah jadi sebesar 100,000 meter, dioperasikan oleh 100 tenaga kerja per shift.

Saat ini perusahaan bersifat padat karya, khususnya pada unit weaving. Teknologi yang digunakan di unit weaving masih manual.

Tinjauan Internal Perusahaan Dari Sisi Supply Chain Management

• Dari sisi supply chain management, tidak ada kendala yang berarti karena bahan baku berupa benang dibeli dari perusahaan lain.

• Tidak ada ketergantungan pada salah satu supplier (multi supplier) dari sisi kuantitas, kontinuitas, dan kualitas dapat terpenuhi.

Internal Perusahaan Dari Sisi Strategi ManufakturTinjauan • Strategi manufaktur yang diterapkan perusahaan

saat ini dinilai masih kurang efektif, khususnya di unit weaving yang saat ini mengoperasikan 1500 unit mesin dengan 300 orang tenaga kerja per shift.

• Usia mesin weaving yang ada saat ini sudah lebih dari 30 tahun, sehingga produktivitas mesin tidak maksimal.

• Strategi yang diterapkan oleh perusahaan saat ini berpedoman pada semakin banyak jumlah mesin, maka output yang dihasilkan akan makin banyak.

Tinjauan Internal Perusahaan Dari Sisi Strategi Pemasaran, Promosi dan Distribusi

• Perusahaan tidak menjual secara job order, sehingga adanya stok memang diperlukan, namun dalam jumlah tertentu keberadaan stok bisa menjadi masalah dalam perusahaan.

• Perusahaan menjual hasil produksinya kepada perusahaan printing kain, distributor dan pelanggan lain yang memesan dalam jumlah terentu..

• Promosi yang dilakukan perusahaan sangat minim, karena perusahaan sudah memiliki pelanggan tetap, dan harga produksi yang terus berfluktuatif, sehingga harga selalu disesuaikan dengan kondisi pasar.

Tinjauan Internal Perusahaan Dari Sisi Strategi Manajemen SDM

• Perusahaan menerapkan sistem reward sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dighasilkan, khususnya untuk unit produksi akan mendapatkan premi produksi apabila melebihi target yang telah ditentukan.

• Ketika perusahaan menerapkan 5 hari kerja berdampak pada penurunan upah yang diterima oleh masing-masing karyawan.

Tinjauan Internal Perusahaan Dari Sisi Strategi Keuangan

• Perusahaan menerapkan strategi manajemen piutang dengan:– Membatasi pembelian oleh pelanggan sebatas plafond tertentu

yang ditetapkan perusahaan.– Mengenakan denda kepada pelanggan yang pembayarannya

melewati tempo yang telah ditentukan.• Cash flow perusahaan dijaga dengan menyeimbangkan antara

pemasukan dan pengeluaran.• Perusahaan memiliki manajemen utang yang baik. Komponen

hutang terbesar ada pada hutang jangka pendek berupa hutang pada supplier, namun seluruhnya lancar.

• Rasio keuangan perusahaan dinilai sehat, likuiditas dan solvabilitas masih terjaga.

Tinjauan Eksternal Perusahaan

• Perusahaan memiliki positioning yang baik di mata pelanggannya. Terbukti dari pelanggan yang sudah membeli produknya, akan cenderung loyal, meski sebenarnya harga lebih tinggi dari kompetitor.

• Perusahaan mampu mempertahankan kualitas produknya dan memberikan layanan yang baik pada pelanggan (Ketepatan waktu pengiriman, tanggapan yang baik terhadap komplain pelanggan)

Tinjauan Eksternal Perusahaan

• Kenaikan harga barang pokok pangan akan mempengaruhi pembelian masyarakat terhadap barang sandang menurun hal ini akan mengakibatkan stok simpanan menupuk.

• Untuk merespon kondisi tersebut,perusahaan mengambil tindakan untuk mengurangi produksi barang untuk meminimalisir biaya. Antara lain dengan pemberlakuan 5 hari kerja dan meniadakan waktu lembur.

Tinjauan Eksternal Perusahaan

• Pangsa pasar yang dibidik oleh perusahaan adalah terbatas pada pasar nasional saja, hal itu sebagai salah satu cara mengatasi keterbatasan kapasitas produksi.

• Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan perusahaan lain, dalam hal ini beberapa perusahaan garmen, dimana perusahaan membeli benang dari mereka, dan mereka membeli kain produksi perusahaan. Sehingga skala pasokan dan penjualan dapat terjaga.

The Strategy-Making, Strategy-Executing Process

Pembahasan

• Berdasarkan tinjauan internal dan eksternal, perusahan memilih strategi 5 hari kerja.

• Tujuan perusahaan jangka pendek adalah mengurangi penumpukan stok, yang nantinya berdampak pada pengurangan biaya produksi dan cash flow yang sehat.

• Pada strategi 5 hari kerja ini tidak ada pengurangan jumlah tenaga kerja, hanya saja perusahaan tidak menerapkan lembur di hari Sabtu.

Pembahasan

• Dampak negatif yang ditimbulkan dari strategi 5 hari kerja adalah :– Kemungkinan berkurangnya kepercayaan supplier

terhadap perusahaan karena dengan penurunan kapasitas berimbas pada penurunan permintaan bahan baku.

Pembahasan

• Dampak positif yang dihasilkan dari strategi 5 hari kerja adalah :– Penerapan strategi tersebut secara bertahap

mampu mengurangi penumpukan stok .– Mengurangi biaya produksi.

PembahasanPotential External Threats Potential Market Opportunity

Harga menjadi tidak kompetitif ketika stok menumpuk

Di situasi saat ini dimana permintaan menurun, perusahaan memiliki kesempatan untuk riset pasar dan pengembangan produk

Memberikan potensi pada kompetitor untuk masuk ke pangsa pasar perusahaan

Disaat menjaga produksi supaya tidak berlebihan, akan lebih memacu perusahaan untuk melayani pelanggan lebih baik

Kepercayaan dari supplier akan berkurang apabila kapasitas produksi menurun

Memberikan kesempatan pada perusahaan untuk perencanaan investasi sehingga dapat memperluas pangsa pasarnya

Bargaining power dari pelanggan menjadi lebih kuat

Meningkatkan hubungan aliansi dengan perusahaan lain seperti yang saat ini dilakukan dengan perusahaan spinning

PembahasanPotential Resources Strengths and Competitive Capabilities

Potential Resources Weakness and Comptetitive Dificiencies

Perusahaan sudah berpengalaman lebih dari 30Th di bidangnya dan mampu bertahan hingga saat ini

Usia mesin rata-rata sudah cukup tua, khususnya di unit weaving, sehingga produktifitasnya tidak maksimal

Perusahaan memiliki captive market sehingga resistensi terhadap harga tidak terlalu berpengaruh

Perusahaan masih memiliki mesin dengan teknologi yang sederhana, sehingga cenderung membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak

Perusahaan memiliki supplier cukup banyak, sehingga daya tawar perusahaan terhadap bahan baku tinggi

Jumlah karyawan cukup besar untuk proses produksi, sehingga memiliki beban biaya oprasional tinggi

Perusahaan memiliki aliansi bisnis dengan perusahaan spinning yang menjadi pemasok , sekaligus pelanggan bagi perusahaan

Unit marketing yang kurang bisa menciptakan market baru sehingga saat kondisi ekonomi pasar menurun banyak penimbunan stok

KESIMPULAN

• Penerapan strategi tersebut secara bertahap mampu mengurangi penumpukan stok.

• Mengurangi biaya produksi.• Penerapan strategi 5 hari kerja di khawatirkan akan

mengakibatkan penurunan produktivitas karyawan yang disebabkan karena kesempatan karyawan untuk mendapatkan lembur menjadi berkurang.