135
STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : ALI JAYA 1113046000041 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

ALI JAYA

1113046000041

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 3: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 4: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 5: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Ali Jaya

Alamat : Kelapa Dua Gg. K.H Marzuk No. 31 RT.

02/07 Kel. Kagungan Kec/kota Serang,

Provinsi-Banten

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 15 Desember 1995

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

SD SDN 19 Serang Serang 2001-2007

SMP MTsN 1 Kota Serang Serang 2007-2010

SMA MAN 2 Kota Serang Serang 2010-2013

Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Tangerang

Selatan

2013-2017

C. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga/Institusi Tahun

Sekretaris OSIS MTsN 1 Kota Serang 2007-2008

Wakil Ketua Remaja Islam Masjid MAN 2 Kota Serang 2010-2012

Page 6: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

vi

Kepala Bidang Pendidikan dan Keagaamaan OMM

(Organisasi Mahasantri Ma’had)

2013-2015

Koordinator Keagamaan HMPS Mua’amalat FSH UIN

Jakarta

2013-2015

Ketua Umum LAMDA (Lingkar Alumni MAN 2) 2015-2017

Sekjen Komisariat Dakwah (KOMDA) FSH UIN Jakarta 2015-2016

Koordinator Humas dan Media LiSenSi (Lingkar Studi

Ekonomi Islam)

2015-2016

D. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Muhayat

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 17 Mei 1965

Pendidikan Terakhir : MA

Ibu : Farhah

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 18 September 1968

Pendidikan Terakhir : MA

Page 7: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

vii

ABSTRACT

Ali Jaya, 1113046000041, Zakat Fundraising Strategy in Singapore.

Sharia Economic Studies Program, Faculty of Economics and Business, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 1438 H / 2017 M. This study aims to determine the

strategy of accumulating zakat funds in the State of Singapore. Starting from the

institutions responsible for the collection of zakat, the strategy of aggregation and

the impact of the implementation of the strategy on the accumulation of zakat

funds in Singapore.

In this study the authors use a qualitative approach, with data collection

techniques are descriptive analysis. The data used in this study were obtained

from the observation to the place of research, direct interviews to the relevant

sources, as well as the collection of documentation as data collection techniques in

this study.

The results of this study show: First, based on the Administration of the

Law of Islamic Law Act (AMLA) section 68 subsection (1) and (2)

and subsection 69 (1) of 1968, concentration of activities, authority and all matters

relating to the management, The distribution of zakat is carried out under the

responsibility of Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), precisely in the Unit of

Strategy of Zakat and Endowments.

Second, MUIS in collecting zakat funds using persuasive and technical

strategies. Persuasive strategy is with promotions using brochures or

advertisements, marketing personnel with shuttle ball, and religious lectures or

regular recitation. Technical strategy (marketing), namely Utilization and

Development of Technology and Information (on methods of collection), Product

Development is about program work program and empowerment scheme. Further

Development of Administration, and Human Resource Development (HRD).

Third, the impact of the collection strategy occurs on the increase of zakat

collection in Singapore each year, and at the level of distribution, so that the

positive impact can be felt by the community as well as the availability of

religious-social funds, the availability of educational facilities, health, social

services and the availability of good means of worship .

Keyword: Zakat, Majlis Ugama Islam Singapore, Fundraising Strategy,

Singapore,

Page 8: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

viii

ABSTRAK

Ali Jaya, NIM: 1113046000041, Strategi Penghimpunan Dana Zakat di

Singapura. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 1438 H / 2017 M. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui strategi penghimpunan dana zakat di Negara Singapura. Mulai dari

lembaga yang bertanggung jawab dalam penghimpunan zakat, strategi

penghimpunan serta dampak penerapan strategi terhadap penghimpunan dana

zakat di Singapura.

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan

teknik pengumpulan data bersifat analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari hasil observasi ketempat penelitian, wawancara

langsung kepada narasumber terkait, serta pengumpulan dokumentasi sebagai

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan: Pertama, berdasarkan Administrasi

Undang-Undang Hukum Islam (AMLA) Pasal 68 ayat (1) dan (2) dan 69 ayat (1)

tahun 1968, pemusatan aktivitas, wewenang dan seluruh hal yang berhubungan

dengan pengelolaan, penghimpunan dan pendistribusian zakat dilaksanakan di

bawah tanggung jawab Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), tepatnya di

bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf.

Kedua, MUIS dalam menghimpun dana zakat menggunakan strategi

persuasif dan teknis. Strategi persuasif yaitu dengan promosi-promosi

menggunakan brosur atau iklan-iklan, tenaga marketing dengan jemput bola, dan

ceramah keagamaan atau pengajian rutin. Strategi teknis (pemasaran), yaitu

Pemanfataan dan Pengembangan Teknologi dan Informasi (mengenai metode-

metode penghimpunan), Pengembangan Produk yaitu mengenai program-program

kerja dan skema pemberdayaan. Selanjutnya Pengembangan Administrasi, dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketiga, dampak dari strategi penghimpunan terjadi pada peningkatan

koleksi zakat di Singapura setiap tahunnya, dan pada tingkat penyalurannya,

sehingga dampak positifnya dapat dirasakan masyarakat juga dalam hal

ketersediaannya dana sosial-keagamaan, tersedianya sarana pendidikan,

kesehatan, pelayanan sosial dan tersedianya sarana ibadah yang baik.

Keyword : Zakat, Majlis Ugama Islam Singapura, Strategi Penghimpunan,

Singapura,

Page 9: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

(S.E) Program Studi Ekonomi Syariah Konsentrasi Manajemen ZISWAF

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang penulis

hormati dan menjadi guru bagi kita semua.

2. Bapak AM Hasan Ali, MA., selaku ketua Program Studi Muamalat dan Bapak

Dr. Abdurrauf, Lc., MA yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis selama menjadi mahasiswa prodi Muamalat.

3. Bapak Dr. H. Moch. Bukhori Muslim, Lc., MA, selaku dosen pembimbing

yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan serta

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas budi

baik Bapak.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum, para guru dan asatidz yang telah

mendidik dan mentransfer ilmunya kepada penulis.

5. Pimpinan dan seluruh staf karyawan bagian Akademik dan Perpustakaan, baik

perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum maupun Perpustakaan Utama dalam

membantu penulis mencari sumber-sumber yang diperlukan.

6. Haji Dr. K.M Deen, Ph.D selaku ketua Social Trust Fund dan pengurus Majlis

Ugama Islam Singapura yang dalam kesibukannya secara ikhlas bersedia menjadi

interviewee dalam penelitian ini

Page 10: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

x

8. Arif Rahman Taba Abi, selaku Pengurus I-Read Qur’an Centre Singapura yang

telah menyedikan tempat dan waktunya untuk menjadi interviewee dalam

penelitian ini.

9. Ayahanda Muhayat dan Ibunda Farhah, kupersembahkan skripsi ini untuk

kedua orang tuaku yang selalu memberikan do’a, restu dan motivasi untuk terus

belajar. Untuk kaka tercinta, Roihatul Jannah dan Tatang Sutisna yang telah

membantu baik dari segi moril maupun materil.

10. Saudara se-ideologis yang aktif dalam kajian Lingkar Studi Ekonomi Syariah

(LiSenSi), LAMDA UIN Jakarta, Forum Mahasiswa Bidikmisi (FORMABI),

Organisasi Mahasantri Ma’had (OMM), Komisariat Dakwah (KomDa) FSH,

HMPS Muamalat, dan University Day Out, dimana penulis diberikan ruang untuk

terus beraktualisasi dan disini penulis belajar untuk selalu berusaha menjadi

manusia yang bermanfaat.

11. Teman-teman seperjuangan UIN Bersatu, Muamalat 2013, KKN

Lagukandama, mahasantri Ma’had Ali Al-Jami’ah dan UICCI – Sulaimaniyyah,

serta Mahasiswa PDU MUI Jakarta Selatan, dimana penulis belajar untuk terus

memahami arti persaudaraan dan kebersamaan.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik selama masa pendidikan

hingga pengerjaan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran

untuk perkembangan dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan. Amiin.

Page 11: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN …………………………………………... iii

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………………… iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………… v

ABSTRACT …………………………………………………………………… vii

ABSTRAK ………..…………………………….…………………………….. viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...….. ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL ………………..…………………….…………………..… xiv

DAFTAR GRAFIK ……………………………………….…………...….…... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..…….. 1

B. Identifikasi Masalah ……………………………………..………...….. 8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………………...…. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………...…………..……. 9

E. Review Studi Terdahulu …………………………………….............. 10

F. Metode Penelitian ……………………….…………………………… 12

G. Sistematika Penulisan …………………….…….…………………… 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Strategi Penghimpunan Zakat …………………………….. 16

1. Pengertian Strategi ………………………………………………... 16

Page 12: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

xii

2. Strategi Penghimpunan Zakat …………….….…………………… 17

B. Zakat ………………………………………………………………… 19

1. Pengertian Zakat ……………………………………….…………. 19

2. Dasar Hukum Zakat ……………………………...…….………… 23

3. Hikmah dan Manfaat Zakat ………………………………………. 25

4. Syarat-syarat Harta yang wajib di Zakati ……….……………....... 28

5. Golongan yang berhak menerima Zakat …………...………..…… 28

6. Urgensi Lembaga Pengelola Zakat ……….……………………… 35

7. Penghimpunan Zakat ……………………………….…………….. 38

BAB III PROFIL NEGARA SINGAPURA DAN MAJLIS UGAMA ISLAM

SINGAPURA

A. Gambaran Umum Negara Singapura ……………………………….. 44

B. Sejarah Perkembangan Zakat di Singapura dan Pendirian

Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) ……………….…………… 52

C. Kedudukan dan Peran Majelis Ugama Islam Singapura (Struktur

Organisasi, Visi, Misi dan Fungsi MUIS) …………………………… 59

BAB IV ANALISIS PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT MAJLIS UGAMA

ISLAM SINGAPURA

A. Tanggung Jawab dan Wewenang Majlis Ugama Islam Singapura dalam

Penghimpunan Zakat di Singapura …………………………………. 65

B. Strategi Penghimpunan Dana Zakat pada Majlis Ugama Islam

Singapura…………………………………….…….………...……….. 70

Page 13: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

xiii

C. Dampak Penerapan Strategi Penghimpunan Dana Zakat Majlis Ugama

Islam Singapura …...………..……………………………………...…… 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………...…….……….………...….. 98

B. Saran ………………………………….……….……….…..……..…. 99

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….…………….. 101

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Statistik Penduduk Singapura Berdasarkan Agama …………………....46

Tabel 2 Daftar Masjid Pusat Pungutan Zakat ……………….…...……….……. 83

Tabel 3 Penyaluran Bantuan dan Pembangunan Utama …………..……....…… 96

Page 15: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

xv

DAFTAR GRAFIK

Gambar 1 Struktur Majlis Ugama Islam Singapura …………………………... 62

Gambar 2 Struktur Organisasi Unit Strategis Zakat dan Wakaf …………..….. 67

Gambar 3 Grafik Koleksi Zakat Harta dan Zakat Fitrah Tahun 2011-2015 ...... 84

Gambar 4 Grafik Koleksi Zakat Harta dan Zakat Fitrah Tahun 2003-2011 ...... 86

Gambar 5 Grafik Penyaluran Zakat Harta dan Fitrah Tahun 2003-2011 ……... 87

Page 16: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di tengah-tengah problematika perekonomian, zakat muncul menjadi

instrumen pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan umat. Zakat

memiliki banyak keunggulan dibandingkan instrumen fiskal konvensional yang

kini telah ada.1 Banyak pemikiran dan teori yang dikemukakan oleh para ahli

dalam rangka menanggulangi masalah kemiskinan. Namun tidak semua teori

dapat dipraktekkan dan dapat menanggulangi kemiskinan. Diharapkan dengan

pengelolaan zakat yang secara profesional dan pendayagunaan secara produktif

mampu memberikan kontribusi bagi penanggulangan kemiskinan.

Zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak

menerimanya, dengan berbagai syarat, semata-mata mencari ridha Allah. Zakat

selain berdimensi ibadah ritual, juga memiliki dimensi sebagai amal ibadah sosial

yang inklusif. Sebagai praktek yang telah melembaga dalam kehidupan

masyarakat muslim, zakat telah mendukung kehidupan ekonomi, sosial dan

politik umat Islam. Bahkan dalam konteks Indonesia zakat juga diharapkan

menjadi pilar yang dapat menopang kesejahteraan umat dan bangsa.

Untuk mewujudkan manfaat zakat yang mampu menjadi pilar ekonomi,

sosial, politik, pengelolaan zakat yang profesional menjadi prasyarat utama yang

tidak boleh ditinggalkan. Kunci dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas

1 Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern,( Jakarta :

Paradigma & AQSA Publishing, 2007), h.192

Page 17: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

2

ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf) sebagai dana umat yang produktif

dan potensial adalah manajemen. Pengelolaan tidak hanya berhenti pada

pendayagunaan untuk usaha-usaha yang bersifat produktif dan perlunya

penentuan skala prioritas pemanfaatan, tetapi juga mengharuskan adanya

transparansi dan akuntabilitas.2

Penggunaan manajemen dalam penghimpunan zakat bertujuan untuk

memastikan tujuan-tujuan amal perbuatan tersebut dapat tercapai. Menurut

Sherafat Ali Hashmi pola-pola manajemen yang ada selama ini dapat

diimplementasikan dalam pengelolaan ZISWAF. Peran yang utama dalam

implementasi ini terletak pada keberadaan lembaga zakat yang profesional.

Dengan mengakomodasi prinsip-prinsip manajemen, diharapkan pendayagunaan

filantropi Islam ini dapat maksimal. Jadi yang dimaksud pengelolaan zakat

berbasis manajemen, bukan hanya berbicara bagaimana memberdayakan dana

zakat dari para muzakki untuk tujuan pemberdayaan mustahik. Namun,

pengelolaan zakat berbasis manajemen meliputi semua aspek yang terkait dengan

pelaksanaan zakat sebagai salah satu pilar agama Islam. Dalam hal ini berkaitan

dengan penyampaian ajaran zakat, pengumpulan, penggunaan, pemberdayaan

mustahik dan pengawasan zakat.3 Dalam pengelolaan zakat, penghimpunan dan

pendistribusian zakat merupakan dua hal yang sama pentingnya.

Pengelolaan zakat oleh amil zakat telah dicontohkan sejak zaman

Rasulullah SAW. Penghimpunan dan pendistribusian zakat dilakukan secara

2 Ahmad Qodri Abdillah Azizy, Membangun Fondasi Ekonomi Umat Meneropong Prospek

Berkembangnya Ekonomi IslaM, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), h.123

3 Muhammad Hasan, Manajemen Zakat Model Pengelolaan Yang Efektif, (Yogyakarta : Idea Press,

2011), h.7

Page 18: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

3

melembaga dan terstruktur dengan baik. Di Indonesia hal itu tercermin dalam

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, dimana

dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa lembaga atau organisasi

pengelola zakat terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dibentuk

oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat

dan dikukuhkan serta dibina oleh pemerintah.4 Dalam undang-undang tersebut

mengatur dengan cukup terperinci mengenai fungsi, peran dan tanggung jawab

Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Kedua jenis lembaga

ini juga dinaungi oleh Forum Amil Zakat (FOZ) sebagai institusi yang menaungi

segala informasi, ketentuan dan kegiatan lembaga tersebut.

Dibentuknya Lembaga pengelola zakat baik disponsori pemerintah (BAZ)

maupun yang dikelola masyarakat (LAZ) bagaimanapun telah memberikan

kontribusi penting bagi peningkatan peran dan tanggung jawab sosial filantropi

Islam di Tanah air. Berbagai inovasi penggalangan, pengelolaan dan

pendistribusian dana-dana zakat, infak, dan sedekah telah dilakukan baik oleh

BAZIS maupun LAZIS, khususnya yang berada di kota-kota besar.5 Namun,

harapan-harapan yang ada tidak akan tercapai apabila Lembaga Amil Zakat tidak

memiliki orientasi dalam pemanfaatan dana zakat yang tersedia.

Bila kita berbicara mengenai penghimpunan zakat di Indonesia, maka akan

terbayang potensi dana zakat yang besar jumlahnya. Jika dibandingkan dengan

beberapa negara lain, Indonesia memiliki potensi zakat yang sangat besar dan

4 Hertanto Widodo, Akutansi & Manajemen Keuangan untuk Organisasi Pengelola Zakat,

(Bandung: Asy Syamil Press & Grafika, 2001), h.vii

5 Irfan Abu Bakar, dan Chaider S. Bamualim, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial, (Jakarta:

CSRC UIN Jakarta, 2006), h.133

Page 19: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

4

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa

lembaga penelitian yang melakukan survei dan riset mengenai potensi

penghimpunan zakat di Indonesia. Rentan tahun 2004-2007 beberapa lembaga

me-release potensi zakat Indonesia, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) potensi zakat sebanyak

9,09 Triliun, selain itu menurut perhitungan FOZ (Forum Zakat) potensinya

sebesar 17,5 Triliun. Sedangkan Pusat Budaya dan Bahasa UIN Syarif

Hidayatullah bekerjasama dengan The Ford Fondations menyebutkan potensi ZIS

di Indonesia mencapai 19,3 Triliun setiap tahunnya.

Sedangkan menurut Habib Ahmed melalui lembaga IRTI-IDB mengatakan

bahwa potensi zakat tahun 2010 mencapai angka 100 triliyun. Di tahun 2011

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan ADB (Asian Development Bank)

menyebut potensi zakat Indonesia sebesar 217,3 triliun rupiah. Sementara jumlah

zakat yang terhimpun oleh BAZNAS pada tahun 2012 sekitar 2,3 triliun rupiah.

Selanjutnya potensi zakat Nasional tahun 2016 adalah Rp. 221 Triliun

setiap tahunnya.6 Akan tetapi, meski potensi-potensi zakatnya besar, namun

realitanya masih jauh dari potensi yang ada dan masih belum terbilang optimal.

Menurut Yusuf Wibisono, realisasi penghimpunan zakat tahun 2016 hanya

sebesar 2,0 % dari potensi yang ada di Indonesia.7

Terlepas dengan jumlah angka yang berbeda beda, kita dapat

berkesimpulan bahwa adanya jurang pemisah antara das sein dan das sollen,

antara potensi zakat sangat begitu besar dengan realitas penghimpunan zakat yang

6 Menurut Yusuf Wibisono dalam Seminar Nasional Zakat yang diselenggarakan oleh PUSKAS

BAZNAS dan PEBS FEUI, pada 8 Desember 2016 di Universitas Indonesia.

7 Menggunakan potensi zakat 1,7 % dari PDB

Page 20: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

5

relatif masih kecil di Indonesia. Hal-hal tersebut disebabkan karena beberapa

faktor, diantaranya karena masih kurangnya kesadaran masyakarat akan zakat,

lemahnya regulasi zakat, dan juga kurangnya transparansi lembaga-lembaga zakat

yang ada.

Apabila melihat di beberapa Negara Asia Tenggara, penghimpunan zakat

di Negara-negara tetanggapun sudah mengalami perkembangan yang cukup baik.

Contohnya adalah Negara Malaysia. Potensi zakat di Negara Malaysia setiap

tahunnya semakin meningkat. Penghimpunan zakat di Negara Malaysia dikelola

oleh Pusat Pungutan Zakat (PPZ) yang berada dibawah Majelis Agama Islam

Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur (MAIWP), atau dibawah pengawasan

langsung Majelis Agama Islam di setiap Negeri bagian yang berjumlah sebanyak

14 buah, dan setiap Majelis Agama Islam mempunyai karyawan dari jawatan

Agama Islam.8

Selain di Malaysia, Negara tetangga yang turut aktif dalam institusi zakat

yaitu Brunei Darussalam yang dalam hal penghimpunan zakatnya ditangani

langsung oleh Majelis Ugama Islam Brunei (MUIB). Brunei Darussalam termasuk

ke dalam Negara Muslim, yang terkenal dalam kehidupan sehari-harinya

menerapkan syariat Islam. Brunei Darussalam juga merupakan salah satu Negara

terkaya di dunia, dengan populasi masyarakat sekitar 400 ribu orang dan

pendapatan per kapita 57 ribu dolar AS.9

8 Zaimah, dkk, Makalah “Praktek Zakat dan Wakaf di Negara Malaysia” pada mata kuliah Praktek

Zakat dan Wakaf di Negara-Negara Muslim, FSH UIN Jakarta, 2016.

9 Febrianti, Praktek Pengelolaan Zakat di Negara Muslim: Studi Kasus Pada Negara Brunei

Darussalam, (Skripsi Mahasiswa Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011)

Page 21: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

6

Hal yang serupa dengan Negara Singapura. Pengelolaan zakat di

Singapura ditangani langsung oleh Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), yang

dikenal sebagai Dewan Agama Islam Singapura. Singapura merupakan Negara

maju di Asia Tenggara, dan juga termasuk satu dari empat Macan Asia bersama

Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan.

Berbeda dengan Negara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam,

Singapura merupakan Negara sekuler yang memiliki penduduk multirasial,

multilingual, dan multi agama. Umat Islam di Negara Singapura merupakan

minoritas dibandingkan dengan agama lain. Menurut Shamsiah, muslim di

Singapura hanya 15%, dimana mayoritasnya adalah Melayu. Sedangkan agama

yang mayoritas adalah Budha, di mana sebagian besar yang beragama Budha

adalah orang Cina.10

Akan tetapi, walaupun umat Islam di Singapura merupakan minoritas,

namun kesadaran masyarakat Muslim Singapura akan kewajiban membayar zakat

sudah mulai tumbuh sejak tahun 1974 dan pada tahun yang sama secara sukarela

pengumpulan zakat fitrah secara kolektif diterapkan.11

Penghimpunan Zakat di Singapura berada di bawah wewenang Majelis

Ugama Islam Singapura (MUIS), berdasarkan pada Administrasi Undang-Undang

Hukum Islam atau yang disebut Administration of Muslim Law Act (AMLA) yang

dikeluarkan oleh parlemen Singapura dan diresmikan pada 25 Agustus 1968.

Dalam Undang-Undang (AMLA) tersebut, bahwa di bawah pasal 68 (1), MUIS

10 Shamsiah A. Karim, Contemporary Shari’a Compliance Structuring for the Development and

Management of Waqf Assets in Singapore, dalam Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies, (Tokyo: Bulletin of

Islamic Area Studies) Maret 2010, h.143

11 Kementerian Agama, Modul Penyuluhan Zakat, (Jakarta: Kementerian Agama Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), h.43

Page 22: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

7

mempunyai kuasa untuk memungut Zakat dan Fitrah mengikut Undang-Undang

Islam Singapura. Pada pasal 69 pula, dinyatakan bahwa MUIS, dengan kebenaran

Menteri boleh membuat Undang-Undang untuk menangani semua hal yang

berkaitan dengan pungutan, hal pentadbiran dan pengagihan Zakat dan Fitrah.12

Walaupun di tengah sistem sekuler dan kondisi muslim minority, Zakat di

Singapura terbilang cukup sukses mewujudkan pengembangan zakatnya, muslim

di Singapura terus berpacu mengembangkan dan meningkatkan kualitas modal

insani, agar mampu bersaing dengan cepatnya kemajuan di Singapura, termasuk

dalam pengelolaan zakat secara profesional.

Berdasarkan data dari MUIS, terjadi peningkatan jumlah zakat yang

dipungut setiap tahun. Pada tahun 2015 zakat yang terkumpul sebesar

$35.323.46813

atau setara dengan Rp.470.421.989.403.1514

, jumlah ini mengalami

peningkatan sebesar 37,8% dari tahun 2012, di mana pada tahun 2012 zakat yang

terkumpul adalah $25,6 juta, sedangkan pada tahun 2013 sebesar $28,4 juta dan

tahun 2014 sebesar $31,8 juta.15

Keberhasilan Singapura dalam menghimpun zakatnya merupakan kunci

sukses daripada manajemen pengelolaan dan penghimpunan zakat yang

diterapkan secara profesional oleh Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan

juga peran serta dari masyarakat muslim Singapura.

12MUIS, Administration of Muslim Law Act (AMLA), (Singapura: Majelis Ugama Islam Singapura)

pasal 68 (1) dan 69 tahun 1968

13 www.muis.gov.sg/zakat/index.html diakses pada 1 Oktober 2016 pkl. 15.03 WIB

14

Dihitung berdasarkan kurs dollar ($1) ke rupiah per-Juni 2017 yaitu Rp.13.317

15 MUIS Annual Report, Financial Highligts-Zakat Collection, 2014, h.63

Page 23: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

8

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengkaji lebih jauh tentang

penghimpunan zakat di Negara Singapura, bagaimana bentuk dan strategi yang

dilakukan oleh negara Singapura, penelitian ini nantinya akan dituangkan dalam

sebuah skripsi yang berjudul: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT

DI SINGAPURA

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini merupakan identifikasi dari

permasalahan yang muncul:

1. Pengelolaan zakat yang profesional menjadi prasyarat utama yang tidak

boleh ditinggalkan dalam mewujudkan tujuan dan manfaat zakat.

2. Penghimpunan zakat melalui lembaga merupakan aturan yang harus

dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang ada, sebagaimana juga

telah dicontohkan sejak zaman Rasulullah.

3. Tingkat realisasi zakat yang ada masih belum sesuai dan optimal dengan

potensi zakat yang diterima.

4. Singapura merupakan negara sekuler dan minoritas muslim, hal ini

mengharuskan lembaga zakat Singapura meningkatkan kinerja

pengelolaan zakatnya. Meskipun pertumbuhan jumlah koleksi zakat yang

ada terus meningkat setiap tahunnya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dideskripsikan di atas,

tentunya akan sangat luas pembahasannya, untuk mencapai sasaran pembahasan

yang jelas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis ingin merumuskan

Page 24: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

9

pembahasan berkisar tentang bagaimana praktek dan strategi manajemen lembaga

zakat di Singapura dalam menghimpun dan mengembangkan zakatnya.

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tanggung jawab dan wewenang Majlis Ugama Islam Singapura

dalam penghimpunan zakat di Singapura?

2. Bagaimana strategi penghimpunan zakat di Singapura?

3. Bagaimana dampak penerapan strategi terhadap penghimpunan dana zakat

di Singapura?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui lembaga apa yang bertanggung jawab mengurusi

penghimpunan zakat di Singapura.

b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk manajemen penghimpunan zakat di

Singapura.

c. Untuk menganalisa dan melihat bagaimana dampak penerapan strategi

terhadap penghimpunan dana zakat di Singapura

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan untuk :

a. Manfaat Akademisi

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan

ilmu bagi civitas akademik pendidikan khususnya tentang pengelolaan

dan pemberdayaan zakat di Singapura.

Page 25: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

10

b. Manfaat Praktisi

Diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan bagi

penggiat ilmu sosial secara umum dan pengelola zakat khususnya.

Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan perbandingan dan

perenungan bagi pemerintah maupun pengelola zakat di Indonesia

tentang bagaimana suatu Negara yang minoritas muslim dapat

mengelola zakatnya dengan baik dan merata, sehingga nantinya dapat

diambil sisi positifnya dan diterapkan demi meningkatkan pengelolaan

zakat di Indonesia.

c. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dalam meningkatkan

perekonomian umat dan untuk menghilangkan kesenjangan sosial

antara yang berkelebihan harta dan yang kekurangan.

E. Review Studi Terdahulu

Dalam melakukan penelitian terhadap Analisis Strategi Penghimpunan

Dana Zakat di Singapura ini, maka perlu kiranya dilakukan telaah terhadap studi-

studi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk

melihat relevansi dan sumber-sumber yang akan dijadikan rujukan dalam

penelitian ini dan sekaligus sebagai upaya menghindari duplikasi terhadap

penelitian ini.

Page 26: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

11

1 Identitas Amalia, Kasyful Mahlli (Jurnal Ekonomi tentang Zakat,

2011)

Judul Potensi dan Peranan Zakat Dalam Mengentaskan

Kemiskinan di Kota Medan

Subtansi Penelitian ini menjelaskan tentang potensi zakat yang ada

pada BAZDASU Kota Medan yang berasal dari

pemerintahan, swasta dan perbankan. Dari hasil

penelitian yang dilakukan, masyarakat sangat setuju

pemanfaatan zakat melalui bantuan pinjaman dan modal

di sertai pelatihan dan keterampilan yang nantinya akan

membantu perekonomian masyarakat dan menjadi

masyarakat yang mandiri.

Perbedaan Adapun dalam penelitian ini adalah fokus membahas

model penghimpunan zakat yang ada di Singapura,

bagaimana potensi dan peranan lembaga dalam hal ini

Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), selaku lembaga

resmi satu-satunya dalam penghimpunan dana zakat.

2 Identitas Wahyudin (Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006)

Judul Manajemen Penghimpunan dan Pendayagunaan Zakat,

Infaq, Sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang Melalui Teknologi

Informasi Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Portal Infaq)

Subtansi Penelitiannya membahas tentang sejauh mana konsep

Page 27: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

12

Teknologi Informasi mempengaruhi efektifitas

penghimpunan dan pendayagunaan ZISWAF pada LAZ

Portalinfaq

Perbedaan Perbedaannya terletak pada objek kajian

3 Identitas Zaki Halim Mubarok (Skripsi Mahasiswa Fakultas

Syariah dan Hukum - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014)

Judul Strategi Pengelolaan Wakaf Real Estate di Singapura

Subtansi Penelitian ini menjelaskan tentang model pengelolaan

Wakaf Real Estate di Singapura, serta upaya

penerapannya di Negara Indonesia

Perbedaan Objek kajian yang dibahas, yaitu penelitian saya

membahas zakat di Singapura. Sedangkan penelitian ini

seputar wakaf real estate.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Page 28: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

13

2. Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data utama yang bersumber dari data-data serta informasi yang

diperoleh dari sumber data.

b. Data Sekunder

Yaitu data-data yang bersumber dari penelitian kepustakaan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu:

1) Library Research (Penelitian Kepustakaan), yaitu penulis

menggambarkan permasalahan dengan didasari pada data-data yang ada

dalam literatur atau dokumen, lalu di analisis lebih lanjut kemudian di

ambil suatu kesimpulan

2) Field Research (Penelitian Lapangan), yaitu penelitian langsung terjun

kelapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pokok

permasalahan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

a. Wawancara/interview, hal ini penulis lakukan untuk menggali data

penelitian langsung dari sumbernya. Untuk wawancara ini digunakan

pedoman wawancara guna mengarahkan permasalahan sesuai

dengan kepentingan penelitian

b. Studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan data

berdasarkan penyelidikan dokumen-dokumen atau laporan yang

berkaitan dengan masalah penelitian, seperti berkas-berkas, internet,

arsip, brosur, majalah, dan lain-lain.

Page 29: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

14

4. Teknik Analisis

Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan data

dan informasi berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan.

5. Pedoman Penulisan Laporan

Adapun teknik penulisan skripsi ini, mengacu pada Pedoman Penulisan

Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini disusun dengan sistematika secara

berurutan yang terdiri dari lima bab, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini meliputi latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kajian

terdahulu, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan membahas tinjauan teoritis mengenai strategi

manajemen, pengertian dan dasar hukum zakat, macam-macam,

tujuan dan hikmah, manajemen zakat, serta urgensi lembaga

pengelola zakat.

BAB III : PROFIL NEGARA SINGAPURA DAN MAJLIS UGAMA

ISLAM SINGAPURA (MUIS)

Page 30: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

15

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum Negara

Singapuran dan profil MUIS, kondisi agama di Singapura,

Sejarah dan Perkembangan Zakat di Negara Singapura dan

Pendiri Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), Kedudukan

dan peran Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Struktur

organisasi Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS).

BAB IV : ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT

DI SINGAPURA

Pada bab ini menjelaskan tentang deskriptif hasil penelitian,

berupa analisis.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi penarikan simpulan dari penelitian yang telah

dilakukan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang

sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

kontribusi pemikiran dan penelitian selanjutnya.

Page 31: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Strategi Penghimpunan Zakat

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.16

Sedangkan

menurut Malayu S.P Hasibuan strategi pada dasarnya adalah penentuan cara yang

harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan

dalam waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.17

Adapun yang dimaksud strategi dalam penelitian ini adalah

penentuan cara yang dilakukan dalam suatu kegiatan untuk memperoleh hasil

yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Prinsip-prinsip untuk mensukseskan strategi menurut Hatten, yaitu sebagai

berikut:18

1) Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya.

2) Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.

3) Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua

sumber daya dan tak mencerai-beraikan satu dengan yang lainnya.

4) Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya.

16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka, 1989), h.859

17 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.102

18

J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategi untuk Organisasi Publik dan Organisasi non Profit,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2003), h.108

Page 32: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

17

5) Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.

6) Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak terkait.

2. Strategi Penghimpunan Zakat

Menurut Abu Bakar dan Muhammad, ada empat tahap dalam strategi

penghimpunan zakat, yaitu sebagai berikut:19

1) Penentuan segmen dan target Muzakki

Penentuan segmen dan target muzakki dimaksudkan untuk memudahkan

„amil melaksanakan tugas penghimpunan zakat. „Amil tidak langsung

terlibat pada proses pengumpulan zakat tanpa mengetahui peta muzakki

secara jelas. Pemetaan potensi zakat dari kalangan muzakki mensyaratkan

adanya data dan informasi menyeluruh tentang umat Islam dari aspek

sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan geografi. Aspek-aspek tersebut

diperlukan karena membantu proses pelaksanaan sosialisasi pemahaman

tentang kewajiban zakat dan dampaknya terhadap transformasi sosial

ekonomi umat.

2) Penyiapan sumber daya dan sistem operasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan sumber daya manusia

dan sistem operasi yaitu sebagai berikut:

a) Menyusun dan membenahi sumber daya manusia yang memiliki moral

dan kompetensi yang tepat.

19 Abu Bakar HM dan Muhammad, Manajemen Orgnisasi Zakat, (Malang: Madani, 2011), h.96

Page 33: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

18

b) Memilih pengurus-pengurus organisasi zakat yang memiliki komitmen

dan kompetensi untuk mengembangkan organisasi zakat utamanya

dalam mengelola dan mensosialisasikan visi dan misi organisasi zakat.

c) Membangun sistem dan prosedur yang baik, hal tersebut dapat

mendukung terpenuhinya standarisasi operasional dan menghindari

penyimpangan, serta membuat dokumentasi dengan baik.

d) Mengadakan pelatihan bagi pengurus organisasi zakat

3) Membangun sistem komunikasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sistem komunikasi

harus menekankan pada pembangunan database, yaitu mereka yang

memenuhi kriteria sebagai muzakki utama akan menjadi sasaran kegiatan

komunikasi. Membangun sistem komunikasi permanen yang

memungkinkan masyarakat mengetahui apa yang dilakukan organisasi

zakat secara utuh, dapat dilakukan dengan cara;

a) Membuat atau memilih media yang tepat untuk mengkomunikasikan

secara efektif dan efisien, seperti buletin organisasi yang lebih

representatif dan lengkap agar memuat informasi yang lebih banyak.

b) Melakukan proses komunikasi secara tepat dan teratur, seperti

komunikasi mingguan dan komunikasi bulanan.

c) Melakukan kerjasama media masa, baik dengan koran, radio ataupun

stasiun televisi lokal maupun nasional.

Page 34: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

19

4) Menyusun dan melakukan sistem pelayanan

Menyusun dan melakukan pelayanan dilakukan dengan tetap mengacu

pada segmen dan target muzakki utama, sehingga dapat disusun dengan

bentuk pelayanan yang lebih tepat untuk mereka. Pelayanan tersebut antara

lain;

a) Pelayanan secara individu di mana individu yang bersangkutan

membayar zakat melalui via ATM.

b) Pelayanan melalui layanan jemput bayar zakat

B. ZAKAT

1. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, zakat merupakan isim masdar dari kata zaka-

yazku-zakah, yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik, dan bertambah.20

. Sesuatu

itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu zaka, berarti orang itu

baik.

Zakat menurut istilah agama Islam artinya “kadar harta yang tertentu, yang

diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya, dengan beberapa syarat”,21

sedangkan dalam kitab Al-Hawi, Al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama

pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk

diberikan kepada golongan tertentu22

.

20 Fakhruddin, Fiqih dan Manajemen Zakat di Indonesia, (Malang : 2008), h.13

21

H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (hukum fiqih lengkap), Cetakan ke-38, (Bandung : Sinar Baru

Algesindo, 2005), h.192 22 Ahmad Hadi Yasin, Panduan Zakat Dompet Dhuafa, (Dompet Dhuafa Republika, 2011) h.10

Page 35: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

20

Sedangkan menurut pendapat yang lain kata zakat mempunyai beberapa

arti dari segi bahasa, yaitu al-Barakatu “keberkahan”, an-Namaa “pertumbuhan

dan perkembangan”, ath-Thaharatu “kesucian” (Q.S at-Taubah:103), dan ash-

Shalahu “keberesan”, yang mana seperti dijelaskan pada Al-Quran pada surat ar-

Ruum: 39.

Menurut Didin Hafidhuddin, hubungan antara pengertian zakat

menurut bahasa dan pengertian menurut istilah sangat nyata dan erat sekali, yaitu

bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh,

berkembang, bertambah, suci, dan baik.23

Pengertian zakat secara istilah menurut sumber yang lain ialah: zakat

berarti sejumlah harta yang diwajibkan Allah yang diserahkan kepada orang-orang

yang berhak24

. Mazhab Maliki mendefinisikan zakat dengan mengeluarkan

sebagian harta yang khusus yang telah mencapai nishab kepada orang-orang yang

berhak menerimanya. Mazhab Hanafi mendefiniskan zakat dengan menjadikan

sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang

khusus, yang ditentukan oleh syariat Allah25

.

Menurut Mazhab Syafi„i mendefinisikan zakat adalah sebuah ungkapan

keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus. Sedangkan menurut

Mazhab Hambali zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus

untuk kelompok yang khusus pula yang dikelompoknya dijelaskan dalam Al-

Quran26

23 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta : Gema Insani Press, 2002) h.7

24

Yusuf Qaradhawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Lintera Antar Nusa, 1996), h.34-35

25

Nuruddin Mhd. Ali, Zakat dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h.6.

26

Ibid,.

Page 36: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

21

Artinya :“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah

pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa

yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai

keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat

gandakan (pahalanya)”. (Q.S Ar-Rum: 39)

Pengertian zakat yang lain adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh

seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak

menerimanya sesuai dengan syariat Islam.27

Zakat adalah harta yang wajib

disisihkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang

muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak

menerimanya.28

Zakat dalam istilah ekonomi merupakan suatu tindakan pemindahan harta

kekayaan dari golongan yang kaya kepada golongan miskin, sedangkan zakat

ditinjau dari pendekatan etnis dan pemikiran rasional ekonomis adalah sebagai

kebijaksanaan ekonomi yang dapat mengangkat derajat orang-orang miskin,

sehingga dampak sosial yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.29

Zakat adalah standar minimum yang wajib dikeluarkan seorang muslim

dengan standar kadar, nisab, haul, dan ketentuan-ketentuan peruntukannya yang

ketat. Di dalam sejarah, zakat tidak pernah menjadi alternatif tunggal di dalam

menyelesaikan kemiskinan umat, meskipun salah satu tujuannya untuk

27 Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 2.

28

Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat No. 38 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2.

29

Amalia, Kasyful Mahali, Potensi dan Peranan Zakat Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kota

Medan, Jurnal Ekonomi tentang Zakat. 2011

Page 37: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

22

membebaskan umat dari kemiskinan.30

Zakat adalah salah satu sumber keuangan

umat dalam rangka memberdayakan umat itu sendiri. Kata zakat merupakan nama

dari sesuatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin.

Dinamakan zakat dikarenakan mengandung harapan untuk mendapatkan berkah,

membersihkan dan memupuk jiwa dengan berbagai kebaikan31

. Adapun asal

makna zakat itu adalah, suci dan berkah yang mana sesuai dengan firman Allah

SWT:

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan32

dan mensucikan33

mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.(Q.S At-Taubah : 103)

Sebanyak 32 Ayat Al-Quran membahas tentang zakat dan zakat yang

mana ini dibagi dalam 2 periode yaitu periode Makkah sebanyak 8 ayat (Q.S Al-

Muzammil: 20 dan Q.S Al-Bayyinah: 5) dan Madinah 24 ayat (Q.S Al-Baqarah:

43 dan Q.S Al-Maidah: 12). Perintah zakat yang diturunkan pada periode

Makkah, sebagaimana terdapat dalam kedua ayat tersebut, yang mana itu baru

berupa anjuran untuk berbuat baik kepada fakir miskin dan orang-orang yang

30Kementerian Agama, Membangun Peradapan Zakat, (Jakarta: Kementrian Agama Republik

Indonesia Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), h.10.

31 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), Jilid 1, Cetakan ke-1, h.497

32

Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-

lebihan kepada harta benda

33

Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan

memperkembangkan harta benda mereka

Page 38: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

23

membutuhkan bantuan. Sedangkan yang diturunkan pada masa periode Madinah,

merupakan perintah yang telah menjadi mutlak (ilzami).34

2. Dasar Hukum Zakat

a. Dasar hukum dari Al-Qur’an

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan35

dan mensucikan36

mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (Q.S At-Taubah : 103)

Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada

mereka37

: "Tahanlah tanganmu (dari berperang)38

, dirikanlah sembahyang dan

tunaikanlah zakat!”. (Q.S An-Nisaa : 77).

Artinya : “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. (Q.S Adz-Dzariyat :

19)

34 Nuruddin Mhd. Ali, Zakat dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta:Raja Grafindo, 2006), h.25

35

Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-

lebihan kepada harta benda

36

Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan

memperkembangkan harta benda mereka.

37

Orang-orang yang Menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum

ada perintah berperang

38

Artinya pahala turut berperang tidak akan dikurangi sedikitpun

Page 39: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

24

b. Dasar hukum dari Hadits

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, yang merupakan fardlu

„ain atas tiap-tiap umat muslim yang telah cukup atau memenuhi syarat-syarat

tertentu. Sabda Rasulullah Saw :

ل ى السال م بني مس ع ة : خ اد ه ا نا للا الا ال ه ل ا ن ش دا و ما سول مح إقام للا ر و

لوة آء الص إيت وة و ك حج الزا يت و وم الب ص ان و ض م (عليه متفق). ر

Islam itu ditegakkan di atas 5 dasar :

1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang hak selain Allah SWT, dan

bahwasanya Nabi Muhammad SAW. itu utusan Allah.

2. Mendirikan sholat 5 (lima) waktu.

3. Membayar zakat.

4. Mengerjakan ibadah haji ke Baitullah

5. Berpuasa dalam bulan Ramadhan39

Membayar zakat harus segera tanpa boleh ditunda, karena zakat

merupakan suatu hak yang mesti diberikan pada manusia yang membutuhkan dan

berhak menerimanya. Zakat merupakan ibadah yang bertujuan untuk

membersihkan harta, baik harta perdagangan, tanaman, dan lain sebagainya yang

telah mencapai satu nishab dan sampai pada haul (satu tahun).

c. Dasar Hukum dari Putusan-putusan dan Undang-undang Indonesia

1. Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

39 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (hukum fiqih lengkap), (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005),

cetakan ke-38, h.192

Page 40: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

25

3. Putusan Mahkamah Konstitusi No.86/PUU-X/2012

4. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang UU Nomor 23 Tahun

2011

5. Intruksi Presiden No. 3 Tahun 2014

3. Hikmah dan Manfaat Zakat

Hikmah dan manfaat tersebut antara lain;40

Pertama, sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri

nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan

hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki. Hal ini

sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 dan surat Ar-

Ruum ayat 39. Dengan bersyukur, harta dan nikmat yang dimiliki akan semakin

bertambah dan berkembang, sebagaimana Firman Allah SWT. dalam surat

Ibrahim ayat 7;

Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya

jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika

kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Kedua, karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah

kehidupan yang kebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar

dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang

40 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) h.10

Page 41: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

26

mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang

memiliki harta cukup banyak. Zakat sesungguhnya bukanlah sekedar memenuhi

kebutuhan para mustahik, terutama fakir miskin, yang bersifat konsumtif dalam

waktu sesaat, akan tetapi memberikan kecukupan dan kesejahteraan kepada

mereka, dengan cara menghilangkan ataupun memperkecil penyebab kehidupan

mereka menjadi miskin menderita.41

Ketiga, sebagai pilar amal bersama (jama‟i) antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan

untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak

memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan

nafkah diri dan keluarganya, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah : 273

Artinya : “(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di

jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu

menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu

kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang

secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan

Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”

Keempat, sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana

maupun prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah,

pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan

41 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) h.11

Page 42: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

27

kualitas sumberdaya manusia muslim. Hampir semua ulama sepakat bahwa orang

yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas nama golongan fakir dan miskin

maupun sabilillah.42

Kelima, untuk memasyaratkan etika bisnis yang benar,43

sebab zakat itu

bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari

hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai

dengan ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam surat Al-Baqarah: 267, dan

hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.44

Dalam hadits

tersebut Rasulullah SAW. bersabda,

ال يقبل عن غلولن اهلل إ

Artinya : “Allah SWT tidak akan menerima sedekah (zakat) dari harta yang

didapat secara tidak sah”.

Keenam, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan

salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola dengan

baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan

pendapatan, economic with equality.45

Ketujuh, dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang

beriman untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah menunjukkan bahwa ajaran

Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha sehingga memiliki

harta kekayaan yang di samping dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan

keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi muzakki dan munfik. Zakat yang

42 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

h.12

43

Ibid.,

44 Shahih Muslim (Riyadh: Daar el-Salaam, 2000), h.111

45

Ahmad Muflih Saefuddin, Pengelolaan Zakat ditinjau dari Aspek Ekonomi, (Bontang: Badan

Dakwah Islamiyyah, LNG, 1989), h.99

Page 43: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

28

dikelola dengan baik, akan mampu membuka lapangan kerja dan usaha yang luas,

sekaligus penguasaan aset-aset oleh umat Islam.46

4. Syarat-syarat harta yang wajib di zakati

Terdapat 6 syarat untuk suatu harta kekayaan terkena wajib zakat:47

1) Milik penuh

2) Berkembang

3) Cukup senisab

4) Lebih dari kebutuhan biasa

5) Bebas dari hutang

6) Berlalu setahun (haul)48

5. Golongan yang berhak menerima Zakat

Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

46 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

h.15

47 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h.129

48

Maksudnya bahwa pemilikan yang berada di tangan si pemilik sudah berlalu masanya dua belas

bulan Qomariyah.

Page 44: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

29

Dari urutan penerima zakat yang disebutkan dalam ayat 60 At-Taubah di

atas, penerima zakat dilihat dari penyebabnya dapat dikelompokkan dalam dua

kelompok besar, yaitu :49

a) Ketidakmampuan dan Ketidakberdayaan

Kelompok atau orang yang masuk dalam kategori ini dapat dibedakan

pada dua hal, yaitu: pertama, ketidakmampuan di bidang ekonomi. Yang masuk

kelompok ini adalah fakir, miskin, gharim, dan ibnu sabil. Harta zakat diberikan

kepada mereka selain riqab untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang menerima

mereka. Kedua, ketidakberdayaan dalam wujud ketidakbebasan dan

keterbelengguannya untuk mendapatkan hak asasi sebagai manusia, maka riqab

diberikan untuk membeli kemerdekaannya. Ini berarti zakat diberikan untuk

mengatasi ketidakbebasan dan keterbelengguan mendapatkan haknya sebagai

manusia. Karena dalam sejarahnya, budak diperlakukan tidak manusiawi, dapat

digauli tanpa nikah dan dapat diperjualbelikan.

b) Kemaslahatan Umum Umat Islam

Mustahik bagian kedua ini mendapatkan dana zakat bukan karena

ketidakmampuan finansial, tapi karena jasa dan tujuannya untuk kepentingan

umum umat Islam. Yang masuk dalam kelompok ini adalah amil, muallaf dan fi

sabilillah. Amil mendapatkan pendanaan dari harta zakat karena telah melakukan

tugasnya sebagai pengelola dana umat Islam. Muallaf mendapatkan pendanaan

dari harta zakat karena memberi dukungan kepada umat Islam dan mengantisipasi

umat Islam dari tindakan anarkis kelompok yang tidak menyenangi Islam dan

49 Masdar F. Mas‟udi, Fathurrahman Djamil dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju

Efektifitas Pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah, (Jakarta : Piramedia, 2004), h.19

Page 45: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

30

umatnya. Untuk fii sabilillah, dana zakat diperuntukkan untuk pelaksanaan semua

kegiatan yang bermuara pada kemaslahatan umat Islam pada umumnya. Pada

kelompok kedua ini, alasan pemberian dana zakat tidak dilihat dari keadaan

finansial perorangan, tetapi pada jasa atau kegiatannya. Artinya meskipun dilihat

dari perorangan yang terlibat di dalamnya tergolong orang yang mampu atau

berkecukupan, maka amil dan muallaf tersebut mendapatkan dana zakat sebagai

kompensasi dari jasanya. Sedangkan untuk fii sabilillah, dana zakat dapat

diberikan kelompok, perorangan atau pun kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan

umum umat Islam.50

Zakat yang dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat, harus segera

disalurkan kepada para mustahik sebagaimana digambarkan pada surat At-Taubah

: 60. Yaitu :51

1) Fakir

Yaitu mereka yang tidak mempunyai penghasilan sama sekali, atau

memilikinya akan tetapi sangat tidak mencukupi kebutuhan pokok dirinya dan

keluarga yang menjadi tanggungannya. Zakat yang disalurkan kepada kelompok

ini dapat bersifat konsumtif (untuk memenuhi keperluan konsumsi sehari-harinya)

dan dapat pula bersifat produktif (untuk menambah modal usahanya). Dalam

kaitan dengan zakat yang bersifat produktif, pemerintah islam diperbolehkan

membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan dari uang zakat untuk

kemudian kepemilikan dan keuntungannya bagi kepentingan fakir miskin.

50 Masdar F. Mas‟udi, Fathurrahman Djamil dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju

Efektifitas Pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah, (Jakarta : Piramedia, 2004), h.20

51 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

h.133

Page 46: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

31

2) Miskin

Miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta benda, serba

kekurangan. Kalaupun punya penghasilan tidak mencukupi untuk kebutuhan

sehari-hari.52

Menurut mazhab Syafi„i dan Hanafi, orang fakir lebih sengsara

dibandingkan dengan orang miskin. Adapun miskin menurut mazhab ini adalah

orang yang memiliki pekerjaan atau mampu bekerja, tetapi penghasilannya hanya

mampu memenuhi lebih dari sebagian hajat kebutuhannya, tidak mencukupi

seluruh hajat hidupnya. Yang dimaksud dengan cukup ialah dapat memenuhi

kebutuhan sehari-harinya, dari sisa terbesar umurnya.53

Sedangkan menurut mazhab Hambali orang miskin adalah orang yang

memperoleh sebagian besar biaya hidupnya atau setengah dari pekerjaannya atau

dari yang lain-lain. Begitupula halnya para ulama modern yang mendefinisikan

miskin merupakan mereka yang memiliki taraf kehidupan yang jauh lebih baik

dari orang-orang fakir. Karena bisa mendapatkan separuh atau bahkan lebih dari

kebutuhan yang diperlukan, sekalipun tidak mencukupi secara sempurna.

3) „Amil (Petugas Zakat)

Kelompok ini berhak mendapatkan bagian dari zakat, maksimal 1/8 atau

12.5%, dengan catatan bahwa amil ini memang melakukan tugasnya dengan

sebaik-baiknya dan waktunya sebagian besar atau seluruhnya untuk tugas

tersebut. Petugas ini mendapatkan bagian zakat hanyalah sekadarnya saja untuk

keperluan administrasi dan konsumsi yang mereka butuhkan. Ada hal penting

52 Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003)

53

Wahbah al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),

h.280

Page 47: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

32

yang perlu diketahui bahwa amil zakat tidak bertingkat, mulai dari bawah sampai

keatas, misalnya mulai dari level RT sampai dengan gubernur atau mungkin juga

presiden. Amil zakat hanyalah mereka yang secara langsung mengurus zakat,

mencatat dan mengadministrasikannya, menagih zakat pada muzakki, melakukan

sosialisasi, dan mendistribusikannya sesuai dengan ketentuan Syariah Islamiyah.

4) Muallaf54

Yaitu kelompok orang yang masih dianggap lemah imannya, karena baru

masuk islam. Pada saat sekarang mungkin bagian muallaf ini dapat diberikan

kepada lembaga-lembaga dakwah, atau mungkin diberikan kepada lembaga-

lembaga yang biasa melakukan training-training keislaman bagi orang-orang yang

baru masuk islam.

5) Riqab (Hamba Sahaya)

Artinya bahwa zakat itu digunakan untuk membebaskan hamba sahaya

(budak belian) dan menghilangkan segala bentuk perbudakan. Para ulama

berpendapat bahwa cara membebaskan perbudakan ini biasanya dilakukan dengan

dua hal, yaitu sebagai berikut :55

1. Menolong pembebasan diri hamba mukatib, yaitu budak yang telah

membuat kesepakatan dan perjanjian dengan tuannya, bahwa dia sanggup

membayar sejumlah harta (misalnya uang) untuk membebaskan dirinya.

2. Seseorang atau kelompok orang dengan uang zakatnya atau petugas zakat

dengan uang zakat yang telah terkumpul dari para muzakki, membeli budak

atau amah (budak perempuan) untuk kemudian melepaskannya.

54 Wahbah al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005)

h.280,

55 Ibid,.h.281

Page 48: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

33

Tidaklah tepat apabila terdapat TKI yang mempunyai masalah dengan

majikannya, kemudian ingin keluar dari lingkungan pekerjaannya dan

membutuhkan dana untuk membayar ganti rugi, lalu diberi zakat atas nama fir-

riqab. Mereka berhak dibantu atas nama asnaf fakir miskin atau atas nama asnaf

ibnu sabil.

6) Gharimin

Kelompok orang yang berutang, yang sama sekali tidak bisa melunasinya.

Para ulama membagi kelompok ini pada dua bagian, yaitu kelompok orang yang

mempunyai utang untuk kebaikan dan maslahat diri dan keluarganya.dan yang

kedua adalah kelompok orang yang mendapatkan berbagai bencana dan musibah,

baik pada dirinya maupun hartanya. Dalam sebuah riwayat dikemukakan oleh

Imam Mujahid, ia berkata, “Tiga kelompok orang yang termasuk mempunyai

utang : orang yang hartanya terbawa banjir, orang yang hartanya musnah

terbakar, dan orang yang mempunyai keluarga akan tetapi tidak mempunyai

harta sehingga ia berutang untuk menafkahi keluarganya itu.”

7) Fii Sabilillah

Pada zaman Rasulullah SAW. golongan ini adalah para sukarelawan

perang yang tidak mempunyai gaji yang tetap. Tetapi berdasarkan lafadz

sabilillah sebagian ulama membolehkan memberi zakat tersebut untuk

membangun masjid, lembaga pendidikan, perpustakaan, pelatihan para da‟i,

menerbitkan buku, majalah, brosur, membangun mass media dan lain sebagainya.

Fuqaha berbeda pendapat apakah yang dimaksud dengan sabilillah. Ada

yang membatasi sabilillah hanya untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah

Page 49: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

34

SWT,. Abu Hanifah berpendapat yang dimaksud dengan sabilillah adalah orang-

orang yang berhaji yang tidak mempunyai nafkah. Tapi pendapat ini tidak benar.

Sementara Abu Hanifah berpendapat, yang dimaksud sabilillah adalah semua

ibadah untuk mendekatkan diri yang mencakup semua ketaatan dan kebaikan.

Pekerjaan yang dilakukan untuk kebaikan Islam dan kaum muslimin perlu dibantu

dengan uang zakat. Diantara jajaran sabilillah adalah memberi bagian untuk

ulama yang bekerja demi kemaslahatan agama kaum muslimin. Mereka memiliki

bagian dalam harta Allah SWT. baik mereka kaya ataupu miskin.56

8) Ibnu Sabil

Yaitu orang yang terputus bekalnya dalam perjalanan. Untuk sekarang, di

samping para musafir yang mengadakan perjalanan yang dianjurkan agama,

seperti melakukan studytour pada objek-objek yang bersejarah dan bermanfaat,

pemberian beasiswa atau beasantri bagi mereka yang terputus pendidikannya

karena ketiadaan dana. Terdapat beberapa hal yang dibahas oleh para fuqaha yang

berkenaan dengan pembagian zakat dan golongan yang berhak menerima zakat

dalam beberapa poin berikut. Menurut fuqaha Ahnaf, Malikiyyah, dan Hanabilah,

boleh membagikan zakat untuk seluruh golongan yang berhak menerima zakat

yang berjumlah delapan. Masing-masing golongan diberi satu bagian zakat bila

memang semua golongan ada di tempat pemungutan zakat. Sebagaimana zakat

juga boleh dibagikan untuk satu, dua golongan atau lebih. Misalnya hanya dibagi

untuk orang-orang fakir saja, untuk fakir miskin saja, miskin dan orang-orang

yang punya hutang saja dan seterusnya.

56 Hasan Ayub, Fikih Ibadah : Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah,

(Jakarta: Cakra Lintas Media, 2010), h.386

Page 50: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

35

Sementara menurut Syafi‟iyyah, tidak ada alternatif dalam pembagian

zakat. Menurut mereka wajib dibagikan untuk semua golongan yang berhak

mendapatkan zakat jika semuanya ada. Bila tidak ada semuanya maka dibagikan

untuk golongan yang ada. Pendapat Syafi‟iyyah ini juga dikemukakan oleh Zuhri

dan Dawud. Yang kuat adalah pendapat jumhur yang dikuatkan oleh beberapa

dalil. Pembagian zakat dimulai dengan golongan yang terdekat dan yang paling

memerlukan.57

Jika delapan golongan atau kelompok tersebut dalam surah At-Taubah

ayat 60 itu dikelompokkan lagi, akan terdapat tiga hak dalam zakat. Hak-hak itu

adalah (1) hak fakir-miskin, (2) hak masyarakat, dan (3) hak Allah. 58

6. Urgensi Lembaga Pengelolaan Zakat

Dalam surah At-Taubah: 60 dikemukakan bahwa salah satu golongan yang

berhak menerima zakat (mustahik) adalah orang-orang yang bertugas mengurus

urusan zakat. Sedangkan dalam At-Taubah: 103 dijelaskan bahwa zakat itu

diambil atau dijemput dari orang-orang yang berkewajiban untuk berzakat

(muzakki) untuk kemudian diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya

(mustahik). Yang mengambil dan yang menjemput tersebut adalah para petugas

(„amil). Menurut Imam Qurthubi, „amil adalah orang-orang yang ditugaskan atau

diutus oleh imam/pemerintah untuk mengambil, menuliskan, menghitung dan

57 Hasan Ayub, Fikih Ibadah : Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah,

(Jakarta: Cakra Lintas Media, 2010), h.387

58 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI-Press, 2012), h.48

Page 51: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

36

mencatatkan zakat yang diambilnya dari para muzakki untuk kemudian diberikan

kepada yang berhak menerimanya.59

Rasulullah SAW. pernah mempekerjakan seorang pemuda dari suku

As‟ad, yang bernama Ibnu Lutaibah, untuk mengurus urusan zakat Bani Sulaim.

Pernah pula mengutus Ali bin Abi Thalib ke Yaman untuk menjadi „amil zakat.

Muadz bin Jabal pernah diutus Rasulullah SAW. pergi ke Yaman, di samping

bertugas sebagai da‟i, juga mempunyai tugas khusus menjadi „amil zakat.

Demikian pula yang dilakukan oleh para khulafaur-rasyidin sesudahnya, mereka

selalu mempunyai petugas khusus yang mengatur masalah zakat, baik

pengambilan maupun pendistribusiannya. Diambilnya zakat dari muzakki melalui

„amil zakat untuk kemudian disalurkan kepada mustahik, menunjukkan kewajiban

zakat itu bukanlah semata-mata bersifat amal kariatif (kedermawanan), tetapi juga

ia suatu kewajiban yang juga bersifat otoritatif (ijbari).60

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat, apalagi yang memiliki

kekuatan hukum formal, akan memiliki beberapa keuntungan,61

antara lain :

Pertama, untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat. Kedua,

untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakat apabila berhadapan

langsung untuk menerima zakat dari para muzakki. Ketiga, untuk mencapai

efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat

menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat. Keempat, untuk

memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintahan yang

59 Al-Qurthubi, al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, (Beirut Lebanon: Daar el-Kutub “ilmiyyah, 1413

H/1993 M), Jilid vii-viii, h.112-113

60

Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h.125

61

Abduraahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1998), h.85

Page 52: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

37

Islami. Sebaliknya, jika zakat diserahkan langsung dari muzakki kepada mustahik,

meskipun secara hukum syariah adalah sah, akan tetapi di samping akan

terabaikannya hal-hal tersebut di atas, juga hikmah dan fungsi zakat, terutama

yang berkaitan dengan kesejahteraan umat akan sulit diwujudkan.

Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-undang No.38

tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMA)

No. 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan tugas Undang-Undang No. 38 tahun

1999 dan keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan

Haji nomor D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

Sebelumnya pada tahun 1997 juga keluar Keputusan Menteri Sosial No. 19 tahun

1998, yang memberi kewenangan kepada masyarakat yang menyelenggarakan

pelayanan kesejahteraan sosial bagi fakir miskin untuk melakukan pengumpulan

dana maupun menerima dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah.62

Akan tetapi, undang-undang tersebut diganti dengan Undang-Undang No.

23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Di dalam Undang-Undang tersebut

dijelaskan bahwa lembaga atau organisasi pengelola zakat terdiri dari Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) yang dibentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil

Zakat yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan serta dibina oleh

pemerintah.63

62 A Muchaddan Fahham, Paradigma Baru Pengelolaan Zakat di Indonesia, dalam Jurnal

Kesejahteraan Sosial, Vol. III, No. 19/I/P3DI/Oktober/2011

63

Hertanto Widodo, Akuntansi dan Manajemen Keuangan untuk Organisasi Pengelola Zakat,

(Bandung: Asy Syamil Press & Grafika, 2001), h.vii

Page 53: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

38

7. Penghimpunan Zakat

Untuk memahami penghimpunan atau biasa disebut istilah fundraising kita

bisa merujuk terlebih dahulu ke dalam kamus bahasa Inggris. Fundraising di

terjemahkan dengan pengumpulan uang. Penghimpunan uang sangat diperlukan

untuk membiayai program kerja dan operasional sebuah lembaga. Intinya

keberlangsungan hidup sebuah lembaga tergantung pada sejauh mana

penghimpunan dana itu dilakukan. Penghimpunan biasanya dilakukan oleh

lembaga-lembaga atau organisasi nirlaba.64

Dalam organisasi perusahaan, untuk menjaga keberlangsungan hidup

perusahaan dibutuhkan tim yang handal dalam mengatur perusahaan tersebut. Tim

tersebut terkumpul dalam suatu manajemen yang mampu menggerakan seluruh

elemen organisasi perusahaan dari operasional, produksi, pengelolaan dan

pemasaran. Posisi penghimpunan dalam organisasi nirlaba hampir sama dengan

posisi pemasaran dalam organisasi perusahaan. Hanya saja, ada perbedaan

mendasar antara penghimpunan dalam organisasi nirlaba dan pemasaran dalam

organisasi perusahaan.

Penghimpunan adalah proses mempengaruhi masyarakat baik

perseorangan sebagai individu atau perwakilan masyarakat maupun lembaga agar

menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi. Kata mempengaruhi masyarakat

mengandung banyak makna;

64 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Yogyakarta: Teras,

2009), h.11

Page 54: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

39

Pertama, dalam kalimat diatas mempengaruhi bisa diartikan

memberitahukan kepada masyarakat tentang seluk-beluk keberadaan organisasi

nirlaba. 65

Kedua, mempengaruhi dapat juga bermakna mengingatkan dan

menyadarkan. Artinya mengingatkan kepada para donatur dan calon donatur

untuk sadar bahwa dalam harta yang dimilikinya ada sebagian hak fakir miskin

yang harus di tunaikannya. Harta yang dimilikinya bukanlah seluruhnya di

peroleh dari hasil usahanya secara mandiri. Karena manusia bukanlah lahir

sebagai makhluk individu saja, tetapi juga memfungsikan dirinya sebagai

makhluk sosial. Sesempurnanya manusia, tidak akan lepas dari berinteraksi dan

membutuhkan orang lain. Tidak mungkin, seseorang yang membutuhkan

sepotong baju harus mencari biji kapas terlebih dahulu, kemudian menanamnya

dalam waktu yang tidak cukup hanya satu dua bulan, bahkan bertahun-tahun

hingga tanaman kapas tumbuh dan berbuah. Setelah itu memanennya,

memintalnya menjadi benang, dan menenunnya menjadi kain. Itupun belum

selesai, masih ada proses mengukur besaran badan agar lebih serasi untuk dijahit

menjadi baju agar pas dan enak dikenanakan dan dipandang mata. Sungguh,

teramat sangat rumit apabila semuanya dikerjakan sendirian. Dan ini, tidaklah

mungkin dikerjakan oleh kita seorang diri.

Ternyata kita baru sadar ketika ada orang yang datang kepada kita

menawarkan berbagai macam program dan kegiatan untuk membantu kaum

dhuafa. Kesadaran yang seperti inilah yang diharapkan oleh lembaga pengelola

65 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Yogyakarta: Teras,

2009), h.12

Page 55: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

40

zakat dalam mengingatkan para donatur dan muzakki. Sehingga penyadaran

dengan mengingatkan secara terus menerus menjadikan individu dan masyarakat

terpengaruh dengan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang

dilakukannya.66

Ketiga, mempengaruhi dalam arti mendorong masyarakat, lembaga dan

individu untuk menyerahkan sumbangan dana baik berupa zakat, infak, sedekah

dan lain-lain kepada organisasi nirlaba. Lembaga atau organisasi nirlaba dalam

melakukan penghimpunan juga mendorong kepedulian sosial dengan

memperlihatkan prestasi kerja atau annual report kepada calon donatur. Sehingga

ada kepercayan dari para calon donatur setelah mempertimbangkan segala

sesuatunya. Dorongan hati nurani para calon doatur untuk memberikan

sumbangan dana kepada lembaga atau organisa zakat ini merupakan upaya

penghimpunan dalam upaya penggalian dana untuk keberlangsungan hidup

lembaga atau organisasi itu sendiri.67

Keempat, mempengaruhi untuk membujuk para donatur dan muzakki

untuk bertransaksi. Pada dasarnya keberhasilan suatu penghimpunan adalah

keberhasilan dalam membujuk para donatur untuk memberikan sumbangan

dananya kepada organisasi pengelola zakat. Maka tidak ada artinya suatu

penghimpunan tanpa adanya transaksi. Kepandaian seseorang dalam membujuk

donatur, mestinya tidak bisa dipisahkan dengan kepandaian seseorang dalam

berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Jika dengan tulisan saja calon

donatur sudah merasa yakin, simpati dan mendukung organisasi pengelola zakat,

66 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Yogyakarta: Teras,

2009), h.12

67 Ibid., h.13

Page 56: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

41

maka akan lebih baik lagi apabila komunikasi tulisan diikuti dengan tindakan

silaturahim sehingga terjadi kontak mata dan komunikasi secara lisan. Proses

membujuk masyarakat baik dengan lisan maupun tulisan dari memulai

memikirkan tema apa yang akan dituliskan dalam sarana (pamflet, spanduk,

banner, dan lain-lain) hingga silaturahim untuk saling mempengaruhi berjalan

dengan baik. Sehingga terjadi transaksi karena dipengaruhi oleh sikap dan

perilaku para „amil dalam membujuk para donatur dan muzakki. Upaya

mempengaruhi ini merupakan bagian penting dari upaya penghimpunan.68

Kelima, dalam mengartikan penghimpuanan sebagai proses mempengaruhi

masyarakat, mempengaruhi juga dapat diterjemahkan sebagai merayu,

memberikan gambaran tentang bagaimana proses kerja, program dan kegiatan

sehingga menyentuh dasar-dasar nurani seseorang. Gambaran-gambaran yang

diberikan inilah yang diharapkan bisa mempengaruhi masyarakat sehingga

mereka bersedia memberikan sebagian dana yang dimilikinya sebagai sumbangan

dana, zakat, infak, maupun sedekah kepada organisasi yang telah merayunya.69

Keenam, mempengaruhi dalam pengertian penghimpunan dimaksudkan

untuk memaksa jika diperkenankan. Bagi lembaga atau organisasi pengelola

zakat, hal ini bukanlah suatu fitnah, atau kekhawatiran akan menimbulkan

keburukan. Tentunya paksaan ini dilakukan dengan ahsan, sebagaimana perintah

Allah dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah ayat 103.

Dalam fundraising zakat sering dipakai juga istilah pengumpulan.

Pengumpulan adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan, penghimpunan, dan

68 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Yogyakarta: Teras,

2009), h.14

69 Ibid., h.15

Page 57: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

42

pengarahan.70

Zakat pada prinsipnya sama dengan infaq dan shadaqah. Zakat dan

infaq adalah bagian dari shadaqah yaitu harta yang diserahkan untuk kebajikan

dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah.71

Adapun maksud dari

pengumpulan zakat dalam penelitian ini adalah suatu perbuatan mengumpulkan

harta yang diserahkan untuk kebajikan dengan syarat dan ketentuan yang telah

ditetapkan Allah.

Pada masa Rasulullah dan sahabat, pelaksanaan zakat dilakukan dengan

cara para petugas mengambil zakat dari para muzakki, atau muzakki sendiri secara

langsung menyerahkan zakatnya pada Baitul Mal, lalu oleh para petugasnya

(„amil zakat) didistribusikan kepada para mustahik yang tergabung dalam asnaf

tsamaniyah (delapan golongan yang berhak menerima zakat). Pada masa

Rasulullah SAW, „amil zakat yang ditugasi adalah Sayyidina Umar bin Khattab

RA., di samping Muadz bin Jabal yang diutus ke Yaman. Masalah

pengorganisasian pengelolaan zakat, walaupun dalam bentuk organisasi yang

sederhana namun pengelolaan zakat pada masa itu dinilai berhasil. Hal ini sangat

ditentukan oleh faktor sumber daya manusianya, karena „amil pada waktu itu

adalah orang-orang yang amanah, jujur, transparan, dan akuntabel. Dalam sebuah

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Salim bin Abdillah bin Umar

dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW. telah memberikan kepadanya zakat, lalu

70 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1989), h.475

71 Sudirman, Zakat dalam Pusaran, h.16

Page 58: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

43

menyuruhnya untuk dikembangkan atau disedekahkan lagi. Salim pun

mengelolanya sampai ia mampu memberikan sedekah dari usaha tersebut.72

Sejarah tersebut menjadi tonggak awal bagaimana mengelola zakat

sehingga menjadi sesuatu yang produktif dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, terutama pada mustahiknya.

Pada zaman dahulu para pengumpul zakat („amil) merupakan orang-orang

yang jujur dan terpercaya. Sehingga pengumpulan zakat terkoordinasi dengan

baik. Dengan begitu, „amil mempunyai peran sangat penting dalam pengumpulan

zakat, dan tidak boleh sembarang orang menjadi „amil zakat melainkan orang

tersebut mempunyai sifat jujur, amanah dan terpercaya dan tentunya memahami

zakat dengan baik. „Amil adalah orang-orang yang dipilih oleh pemimpin di suatu

tempat.

72 Fakhruddin, Fiqih dan Manajemen Zakat di Indonesia, (Malang : UIN Malang Press, 2008),

h.223-224

Page 59: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

44

BAB III

PROFIL NEGARA SINGAPURA DAN MAJLIS UGAMA ISLAM

SINGAPURA (MUIS)

A. GAMBARAN UMUM NEGARA SINGAPURA

Singapura merupakan salah satu negara kecil di Asia Tenggara yang

terletak di ujung Selatan Semenanjung Melayu, dan berbatasan langsung dengan

dua negara sekaligus yaitu Johor (Malaysia) di bagian utara dan Kepulauan Riau

(Indonesia) di bagian selatan. Negara ini merdeka tanggal 9 Agustus 1965 setelah

lama dijajah Inggris (1819-1963). Pada awalnya Singapura merupakan kampung

nelayan yang dihuni oleh etnis Melayu. Pasca kemerdekaan, standar kehidupan di

negara ini meningkat tajam.74

Negara ini menjadi pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah

kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan

keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan

tersibuk di dunia. Singapura disebut-sebut sebagai negara paling terglobalisasi di

dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006. Economist Intelligence Unit

menempatkan Singapura pada peringkat pertama kualitas hidup terbaik di Asia

dan kesebelas di dunia. Singapura dikenal sebagai city state (negara kota) yang

memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga memiliki

angkatan bersenjata yang maju. Pertumbuhan ekonomi Singapura adalah yang

74 Mohammad Kosim, Pendidikan Islam di Singapura: Studi Kasus Madrasah al-Juneid al-

Islamiyah, Jurnal Al-Tahir, No 2 November 2011

Page 60: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

45

tercepat di dunia dengan pertumbuhan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) 17.9%

pada pertengahan pertama 2010.75

Singapura adalah Negara kecil yang memiliki penduduk multirasial,

multilingual, dan multi agama. Keturunan Cina memegang predikat paling tinggi

disusul Melayu, India, Pakistan, dan Arab. Umat Islam merupakan kelompok

minoritas dan heterogen yang terdiri dari berbagai etnis yaitu Melayu, Arab,

Pakistan, dan India. Orang-orang Melayu merupakan komunitas muslim terbesar

di Singapura dan kurang maju dibanding dengan golongan penduduk yang lain di

beberapa bidang terutama di bidang ekonomi. Mereka ini paling miskin di antara

etnis-etnis yang lain.76

Luas wilayah Singapura saat ini sekitar 7,16 km2 (271,8 mil

2). Sedangkan

jumlah penduduknya, berdasarkan sensus penduduk tahun 2015 mencapai 5,6 juta

jiwa yang terdiri atas etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu (14,1%), etnis India

(7,3%), dan etnis lainnya (1,3%). Etnis Melayu merupakan penduduk asli

Singapura yang belakangan semakin tersisih. Mayoritas penduduk Singapura

menganut agama Buddha (33,3%), selebihnya adalah penganut agama Kristen

(18,3%), Islam (14,7%), Tao (10,9%), Hindu (5,1%) dan penganut agama lainnya

(0,7%). Sedangkan sisanya (17.0%) tidak beragama.77

Sejalan dengan pertambahan penduduk, jumlah pemeluk Islam di

Singapura kian bertambah setiap waktu. Hal yang sama juga terjadi pada pemeluk

agama lainnya, termasuk yang tak beragama, kecuali agama Tao yang mengalami

75 http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura, diakses 8 April 2017 pukul 21.15 WIB

76

Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, (Jakarta: PT Grafindo Persada), h.222 77http://www.singstat.gov.sg diakses 8April 2017. Jumlah penduduk berdasar kategori agama

tersebut hanya dibatasi pada penduduk berusia 15 tahun ke atas.

Page 61: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

46

penurunan signifikan. Hal ini terlihat dalam tabel statistik penduduk berdasar

agama periode 1980-2015 berikut:78

Tabel 1. Statistik penduduk Singapura berdasarkan agama

N

o

Agama

Tahun Periode

1980 1990 2000 2010 2015

1 Budha 443.517 647.859 1.060.662 1.032.879 1.725.510

2 Tao 492.044 465.150 212.344 339.149 493.730

3 Islam 258.122 317.937 371.660 457.435 727.870

4 Kristen 165.586 264.881 364.087 569.244 926.380

5 Hindu 58.917 77.789 99.904 157.854 264.680

6 Agama Lain 8.971 11.604 15.879 21.635 117.070

7 Tak Beragama 212.921 293.622 370.094 527.553 834.760

8 Jumlah Total 1.640.078 2.078.842 2.494.630 3.105.748 5.090.000

Pemeluk Islam sebagian besar berasal dari etnis Melayu. Sisanya dari

komunitas India dan Pakistan serta sejumlah kecil dari Cina, Arab dan Eurasia.

Mayoritas penduduk Muslim Singapura secara tradisional adalah Muslim Sunni

yang mengikuti mazhab Syafi'i, ada juga Muslim pengikut mazhab Hanafi serta

sedikit Muslim Syiah.79

Masuknya Islam ke Singapura tidak dapat dipisahkan dari proses

masuknya Islam ke Asia Tenggara secara umum, karena secara geografis

Singapura merupakan salah satu pulau kecil yang terdapat di tanah Semenanjung

Melayu. Pada masa awal, Islam yang dikenalkan kepada masyarakat Asia

78 http://www.singstat.gov.sg, diakses 8 April 2017 pukul 21.20 WIB

79

http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/tak-adakumandang-adzan-di-singapura.htm,

diakses 8 April 2017, pukul 21.20 WIB

Page 62: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

47

Tenggara lebih kental dengan nuansa tasawuf. Karena itu, penyebaran Islam di

Singapura juga tidak terlepas dari corak tasawuf ini. Buktinya pengajaran tasawuf

ternyata sangat diminati oleh ulama-ulama setempat dan raja-raja Melayu.

Kumpulan tarekat sufi terbesar di Singapura yang masih ada sampai sekarang

ialah Tariqah 'Alawiyyah yang terdapat di Masjid Ba'alawi. Tarekat ini dipimpin

oleh Sayid Hasan bin Muhammad bin Salim al-Attas.80

Sejak awal abad ke-20 warga muslim khususnya keturunan Arab dan India

mulai dilibatkan dalam berbagai dewan pekerja Inggris untuk memberi

kepercayaan pada mereka. Pada tahun 1905 pemerintah mendirikan Dewan

Penyokong Bagi Pemeluk Islam dan Hindu (Moslems and Hindu Endowments

Board). Pada perkembangan selanjutnya muncul banyak keluhan yang berkaitan

dengan tindakan salah urus di dalam badan tersebut dan menyebabkan dewan ini

ditutup sementara pada tahun 1941. Kemudian dewan diaktifkan kembali tahun

1946. Pada tahap awal, tidak ada seorangpun anggota yang berasal dari golongan

muslim melainkan dari pejabat pemerintah dan kotapraja sebab muslim dianggap

tidak mampu menjalankan tugasnya jika mereka menduduki jabatan di dewan.

Umat Islam pun tidak tinggal diam, mereka menuntut haknya sebagai warga

negara. Mereka berlomba-lomba untuk menduduki kursi dewan. Akhirnya setelah

tahun 1948 diangkatlah dua orang wakil dari komunitas muslim dan dua wakil

dari komunitas Hindu.81

Pada tahun 1948 Koloni Mahkota Inggris memilih majelis legislatif dan

dewan menteri untuk menjalankan pemerintahan dalam negeri. Perdana Menteri

80 Munzir Hitami, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru: Alaf Riau, 2006), h.32

81

Sharon Siddique, “Posisi Islam di Singapura”, dalam Taufik Abdullah, ed., Tradisi dan

Kebangkitan Islam di Asia Tenggara (Jakarta: LP3ES, 1989), h.397

Page 63: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

48

pada saat itu adalah Lee Kuan Yew, ia menyadari bahwa Singapura tidak bisa

berdiri sendiri setelah merdeka karena harus bertanggung jawab sendiri atas

keamanan internasionalnya. Oleh karena itu Lee Kuan Yew, ketua Partai Aksi

Rakyat (PAP) memperjuangkan penggabungan antara Singapura dan Malaysia.

Akhirnya pada 31 Agustus 1963 Singapura bergabung dengan Malaysia. Selain

bertujuan untuk menjaga keamanan internasionalnya, penggabungan tersebut juga

untuk menunjukkan kepada muslim tentang prinsip kebebasan dalam beragama

dan melindungi kepercayaan mereka. Penggabungan tersebut membuat minoritas

muslim di Singapura dapat bergabung dengan rekan-rekannya sesama muslim di

Malaysia dan terjadi interaksi, baik agama maupun budaya.

Akan tetapi penggabungan tersebut menimbulkan protes dimana-mana,

bahkan berlangsung hingga menimbulkan banyak kerusuhan dan mengganggu

stabilitas politik negara. Pada tahun 1964 setelah penggabungan tersebut terjadi

keributan di Singapura yang menewaskan 22 orang dan melukai 451 orang.

Ketegangan dan keresahan sosial-politik tidak hanya terjadi antar kelompok

ideologis dan kelompok rasial saja, tetapi juga antara pemerintahan negara bagian

Singapura dan pemerintah federasi di Malaysia.

Akhirnya pada 9 Agustus 1965 Singapura melepaskan diri dari federasi

Malaysia dan mulai berdiri sendiri. Sejak saat itu negara dan bangsa Singapura

harus menghadapi sendiri segala tantangan masa depan dan dunia luar yang penuh

ketidakpastian.82

Tantangan itulah yang melahirkan sifat dinamis orang-orang

Singapura agar menjadi bangsa yang utuh. Semua tantangan itu dihadapi dengan

82 Kardiyat Wiharyanto, Perkembangan Singapur, (Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma), h.55

Page 64: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

49

bertolak dari kenyataan yang ada dan merupakan faktor tetap bagi pemerintah

dalam mengembangkan pola rencana dan tindakan politik, sosial, ekonomi, dan

budaya. Setelah mencapai kemerdekaan, pemimpin Singapura tetap

mempertahankan sifat sekulernya. Anggota dari semua agama dan ras akan

diperlakukan sama dalam praktek keagamaan.83

Akibat pemisahan tersebut umat muslim khususnya orang Melayu di

Singapura secara tiba-tiba juga terpisah dalam ikatan persaudaraan dengan

mayoritas muslim di Malaya. Umat muslim Singapura pun semakin minoritas dan

mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan yang dihadapi umat muslim di

Singapura semakin kompleks. Hal itu menyebabkan banyak kerusuhan di dalam

negara yang menyebabkan stabilitas politik negara menjadi terganggu. Kondisi

muslim di Singapura kurang maju dibanding dengan golongan penduduk yang

lain di beberapa bidang. Persentase muslim lulusan universitas hanya 2,7% dari

jumlah seluruh lulusan. Jumlah muslim dalam profesi dan jabatan tinggi juga

lebih rendah dari rata-rata nasional mereka. Sebagian muslim mempunyai

kedudukan tinggi di bidang hukum dan di Universitas.

Melihat kondisi yang demikian, pada tahun 1968 pemerintah mendirikan

Departemen Urusan Agama Islam, yaitu Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).

Pendirian tersebut berdasar pada Pengaturan Pelaksanaan Hukum Islam AMLA

yaitu Administration of Muslim Law Act yang dikeluarkan oleh parlemen

Singapura yang diresmikan menjadi Undang-undang pada 25 Agustus 1966. Hal

83 Mohamed Nawab Mohamed Osman, “The Religio Political Activism of Ulama In Singapura”,

dalam Niger Philip, ed., Jurnal Indonesia and Malay World, Volume 40, No 116 March 2012, h.11

Page 65: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

50

ini mengantarkan negara ini pada tahap baru dalam sejarah perundangan dan

administrasi Islam.

Struktur dalam lembaga tersebut terdiri dari seorang ketua dan tujuh orang

anggota yang diharapkan dapat membela, memperjuangkan hak-hak dan

kepentingan muslim Singapura.84

Pada saat pelantikannya tahun 1968, beberapa

orang meramalkan peranan hegemoni yang akan dimainkannya dalam

pembangunan komunitas muslim di Singapura.

Berdirinya MUIS dapat dijelaskan dalam konteks sejarah sebagai hal

penting bagi organisasi Islam dalam kelembagaan. Institusi ini merupakan

lembaga resmi Islam di Singapura yang mengurus masalah keagamaan dan

masyarakat Islam, seperti yang dijelaskan Syed Isa bin Mohamed bin Semait yang

sangat diharapkan oleh kelompok muslim Singapura untuk membela hak-hak serta

kepentingan masyarakat Melayu dan Islam.85

Lembaga ini adalah pemegang

otoritas agama Islam tertinggi di Singapura dan memberi nasihat kepada

pemerintah mengenai persoalan-persoalan yang berkaitan dengan Islam.86

Lembaga ini juga mengurusi pengumpulan zakat. Zakat harta (2,5 % dari harta

kekayaan, wajib sifatnya) dan zakat fitrah adalah sumbangan wajib tahunan yang

dihitung dengan harga eceran beras, yang biasanya sekitar 2,5 dollar Singapura

dibayarkan melalui masjid lokal, organisasi muslim, atau diberikan secara pribadi.

Setelah berdirinya lembaga ini, semua urusan zakat dipegang olehnya. Lembaga

tersebut juga mengambil alih administrasi zakat serta bertanggung jawab untuk

84 Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar),

h.113-114.

85 Arifin Mansurnoor, “Minoritas Islam” dalam Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,

jilid 5 (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve), h.463.

86 John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, jild 5 (Bandung: Mizan), h.175

Page 66: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

51

komite fatwa juga menjadi panitia haji. Semua urusan umat Islam Singapura di

pegangnya.87

Lembaga ini juga tampil sebagai badan pusat pengaturan pembangunan

dan pengelolaan masjid-masjid “generasi baru” ini. Badan ini bertindak sebagai

badan yang berwenang dalam berhubungan dengan pemerintah, Housing and

Development Board (HDB) dan Pusat Dana Masa Depan atau Central Provident

Fund (CPF) yang berkaitan dengan perencanaan masjid-masjid baru, alokasi

lahan, serta koordinasi, rancangan bentuk, dan pekerjaan membangun masjid-

masjid baru tersebut. Beberapa kegiatan yang akan ditemukan di dalam masjid

baru yaitu: taman kanak-kanak, kursus keagamaan, manasik haji, kursus bahasa

Arab, pelayanan perpustakaan dan kursus kepemimpinan.88

Pembangunan masjid pada tahap pertama (1975-1980) dibangun enam

buah di New Town, dengan biaya seluruhnya $10.985.580. Tiap masjid

dilengkapi untuk menampung berbagai kegiatan keagamaan. Masjid tertua adalah

masjid Molaka yang diperluas pada 1820. Masjid terbesar yang merupakan

monumen nasional sejati di Singapura adalah masjid Sultan dan masjid Chulia.

Pada tahap kedua, rencana pembangunan Masjid (1981-1986), dilaksanakan

pembangunan 9 buah masjid baru dengan biaya sekitar $ 3 juta setiap masjid.89

Pada saat ini ada sekitar 155 masjid di Singapura. Selain pembangunan masjid

juga membangun serangkaian pusat-pusat Islam baru yang modern di sekeliling

pulau.

87 Petra Weyland, Moeflich Hasbullah, penyuting, Asia Tenggara Konsentrasi Baru Kebangkitan

Islam, (Bandung: Fokus Media), h. 229

88 Wawancara pribadi dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D, Singapura, 16 Juli 2016

89

Sharon Siddique, Posisi Islam di Singapura, dalam Taufik Abdullah. Tradisi dan Kebangkitan

Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1988), h.406

Page 67: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

52

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ZAKAT DI SINGAPURA DAN

PENDIRIAN MAJLIS UGAMA ISLAM SINGAPURA (MUIS)

Perkembangan zakat di Singapura sangat dipengaruhi oleh para imigran

yang berasal dari Yaman (Tarim-Hadramaut), salah satunya adalah seorang ulama

bernama Syed Abu Bakar Taha al-Sagoff. Peran dan kiprahnya bagi

perkembangan Islam di Singapura sangat besar. Dialah da’i dan penyebar Islam

pertama di Negeri pulau itu. Setelah selesai "nyantri" di Mekkah al-Mukarromah,

dia memutuskan pergi ke Singapura pada sekitar 1916 untuk tujuan berdakwah.90

Pada 1927, saat kedatangan kedua kalinya di Negeri itu, Syed Abu Bakar

memutuskan menetap untuk mengembangkan Islam. Pertama yang ia lakukan

adalah membuka lembaga pendidikan Islam, yakni madrasah Al-Junied.

Pengabdiannya pada Islam itu dilakukannya hingga wafat pada tahun 1956.

Perkembangan Islam itu terus menunjukkan peningkatan yang cukup

berarti. Hingga kini, pemeluk Islam di Singapura tercatat sebanyak 15 persen dari

jumlah penduduk keseluruhan (sekitar 725 ribu orang dari 5 juta jumlah penduduk

keseluruhan)91

. Jumlah demikian menempatkan muslim Singapura, atau lebih

dikenal sebagai muslim Melayu, pada urutan kedua setelah etnis Cina 77 persen,

dan India 7 persen. Di tengah sistem kehidupan sekuler yang diterapkan

pemerintah setempat, muslim Singapura terus berpacu meningkatkan kualitas diri,

agar mampu berkompetisi dengan lajunya kemajuan dan zaman.

Dimensi perkembangan Islam itu yang cukup menggembirakan, terutama

dalam hal manajemen profesionalisme dalam hal pengelolaan zakat, infaq,

90 Mohammad Kosim, Pendidikan Islam di Singapura: Studi Kasus Madrasah al-Juneid al-

Islamiyah, Jurnal Al-Tahir, t.p dan t.th

91 Berdasarkan sensus penduduk tahun 2015 mencapai 5,6 juta jiwa

Page 68: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

53

sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Di Singapura, sebagaimana dijelaskan oleh

Zalman Putra Ahmad Ali,92

pengelolaan ZISWAF, diperuntukkan bagi

pemerataan dan kesejahteraan umat Islam.

"Pemberdayaan amanat agama ini tidak akan mencapai target maksimal

jika tidak dikelola secara profesional,"

MUIS sendiri sebagai lembaga tertinggi pemerintah untuk Hal Ehwal

Islam93

, memang bertanggung jawab dan ikut mengelola langsung pengelolaan

ZIS zakat, sehingga dapat mengetahui secara pasti pelaksanaannya. Sistem

manajemen profesional yang diterapkan oleh MUIS ini telah diterapkan lebih dari

10 tahun terakhir. Dalam pembayaran ZIS misalnya, dengan cara pergi ketempat

penyaluran atau lembaga yang dipercaya. Sejak dua tahun terakhir pembayaran

ZIS dapat dilakukan melalui sistem online.94

Pembentukan lembaga keagamaan di Singapura dimulai ketika dibentuk

jabatan qadhi (Hakim Agung) yang didasarkan pada Ordonansi Perkawinan

Pengikut Muhammad. Mereka hanya diberi wewenang untuk mengurusi soal

perkawinan dan perceraian saja, tidak mengurusi masalah pengumpulan denda

dan persengkataan harta benda. Menyusul kemudian dibentuklah Dewan

Penyokong Bagi Pemeluk Islam dan Hindu (Moslems and Hindu Endowen Board)

tahun 1905. Lembaga ini mengurusi masalah-masalah yang muncul dikalangan

internal umat Islam dan masalah antar umat agama. Sampai tahun 1948 tidak ada

seorang muslimpun yang bekerja atau terlibat di dalam lembaga ini. Dewan in

terdiri dari: pengacara umum, tiga orang wakil umat Islam, tiga orang wakil umat

92 Kepala Divisi Pembangunan Agama dan Penelitian, Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS)

93 Kementrian Hal Ehwal Islam setingkat Kementerian Agama di Indonesia

94

Pembayaran melalui sistem online (seperti melalui manajemen bank, i-Zakat berbasis internet, e-

Nets atau e-payment, aplikasi smarthphone, dsb)

Page 69: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

54

Hindu, satu Persia, dan bendahara umum yang juga bertugas sebagai sekretaris

dewan. Kemudian lembaga ini dibubarkan pada tahun 1968, karena tidak mampu

mengurusi semua permasalahan umat Islam dan tidak mempunyai kepercayaan

dari rakyat muslim.

Dalam pengaturan Islam selain Dewan Penyokong Bagi Pemeluk Islam

dan Hindu juga didirikan Dewan Penasehat Urusan Muslim. Dewan tersebut

didirikan pada tahun 1915. Anggota dari dewan ini diangklat oleh Gubernur R.J

Farrer yang merupakan ketua pertama dewan.95

Para wakil dalam dewan ini

berasal dari komunitas muslim termasuk keturunan Arab dan India. Ketika R.J

Farrer pulang ke kampung halamannya, seorang dokter muslim, Hafizuddin S.

Moonshi secara berkala menggantikan Farrer sebagai ketua sejak tahunn 1928.96

Pendirian dewan ini sebagai akibat dari tuntutan muslim. Dewan ini

melayani dua tujuan utama yaitu untuk memberikan saran kepada pemerintah

tentang urusan yang berkaitan dengan Islam dan memberikan saluran bagi umat

Islam untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kebijakan-kebijakan

pemerintah yang berdampak pada Islam.97

Pada saat itu komunitas muslim

cenderung membentuk kantong-kantong atau kelompok-kelompok kecil.98

Pada periode ini terjadi perebutan posisi kepemimpinan dalam masyarakat,

yang masing-masing kelompok ingin menjadi satu-satunya wakil dari komunitas

muslim di dalam pemerintahan dewan dan berbagai badan lain. Adanya kondisi

95 Khoo Kay Kim (ed), Malays / Muslim In Singapore: Selected Readings In History 1819-1965,

(Singapore: Pelanduk Publication, 2006), h.168

96 Sharon Siddique, Posisi Islam di Singapura, dalam Taufik Abdullah. Tradisi dan Kebangkitan

Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1988), h.168

97 Mohamed Nawab Mohamed Osman, “The Religio Political Activism of Ulama In Singapura”,

dalam Niger Philip, ed., Jurnal Indonesia and Malay World, Volume 40, No 116 March 2012, h.2

98 Khoo Kay Kim (ed), Malays / Muslim In Singapore: Selected Readings In History 1819-1965,

(Singapore: Pelanduk Publication, 2006), h.168

Page 70: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

55

tersebut, dewan menawarkan kepada masyarakat jalan menuju kekuasaan karena

kekuasaan merupakan target yang didambakan oleh masyarakat. Hal tersebut yang

mengakibatkan pertengkaran kecil dan kecaman yang ditujukan kepada dewan

karena tidak suka dengan cara yang ditempuh olehnya. Oleh sebab itu, dewan

yang dibentuk untuk menangani urusan muslim yang berkaitan dengan agama

tersebut tidak berfungsi secara efektif dan tidak memiliki dukungan dari

masyarakat sendiri. Selain itu, dewan ini juga tidak mempunyai kekuasaan yang

nyata dalam mengambil keputusan. Dewan ini hanya sebuah badan semi

pemerintah dan merupakan boneka dari pemerintah Inggris karena semua

aktivitasnya dikendalikan oleh pemerintah Inggris. Akhirnya pada tahun 1941

dewan ini dibubarkan.

Perkembangan selanjutnya dewan penasehat urusan muslim yang telah

dibubarkan tersebut dihidupkan kembali dengan nama baru yaitu Dewan

Penasehat Muslim Singapura (The Muslim Advisori Board) atau disingkat MAB.

Dewan ini resmi didirikan kembali pada bulan Oktober 1947 dan berusaha sangat

keras untuk tidak menjadi salinan dewan-dewan sebelumnya.99

Pada tahun 1957 juga ditetapkan undang-undang perkawinan yang dikenal

dengan Muslims Ordonance. Melalui peraturan perundang ini dibentuk juga

Pejabat Pernikahan orang Islam dan Mahkamah Syariah. Kedua lembaga tersebut

bertugas mengurusi masalah yang berkaitan dengan perkawinan, keluarga, dan

pembagian harta.

99 Khoo Kay Kim (ed), Malays / Muslim In Singapore: Selected Readings In History 1819-1965,

(Singapore: Pelanduk Publication, 2006), h.173

Page 71: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

56

Terlihat beberapa usaha yang dilakukan oleh pemerintah guna mengurusi

masalah umat Islam yaitu dengan didirikannya beberapa organisasi. Pada

kenyataannya permasalahan umat muslim tidak semua bisa teratasi. Hal tersebut

mendorong pemerintah untuk membuat sebuah kebijakan yang diharapkan

mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi di Singapura dengan

memberlakukan AMLA. Beberapa anggota AMLA menginginkan peranan lebih

aktif dari berbagai organisasi muslim yang sudah ada dalam memilih anggotanya

agar menjamin status independen dewan, namun pandangan tersebut ditolak oleh

pemerintah. Akhirnya anggota AMLA mengusulkan pembentukan lembaga sosial

yang baru yaitu Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS). Usulan tersebut diterima

oleh pemerintah dan pada tahun 1968 dibentuklah lembaga tersebut, sebagai suatu

badan hukum yang menjadi penasehat Presiden Singapura dalam hal yang

berkaitan dengan agama Islam serta mengelola kesejahteraan sosial dan

keagamaan muslim di Singapura. Anggota dari lembaga tersebut terdiri dari

seorang ketua dan tujuh anggota yang diangkat oleh presiden Singapura

berdasarkan rekomendasi Menteri. Para anggota tersebut dipilih dari daftar calon

yang diberikan oleh Presiden kepada Majlis yang merupakan orang-orang yang

dicalonkan oleh komunitas-komunitas muslim di Singapura.

Kelahiran MUIS mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat. Lembaga

ini membentuk kehidupan keagamaan masyarakat muslim Singapura. Selain itu

lembaga ini juga menerapkan prinsip agama di dunia modern dengan

Page 72: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

57

menunjukkan nilai-nilai bahwa Islam itu agama yang toleran terhadap zaman dan

mempunyai norma yang tidak kaku.100

MUIS diperkenalkan sebagai komponen dari sistem legislatif Singapura

berbasis sekuler dua tahun setelah negara itu terpisah dari Malaysia. Peran utama

dari majlis adalah untuk melihat kepentingan komunitas muslim Singapura yang

tampak beragam. Dewan tersebut bertanggung jawab untuk promosi kegiatan

keagamaan, sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya sesuai dengan prinsip-

prinsip dan tradisi Islam. Termasuk memperluas dan memperdalam pemahaman

Islam dalam komunitas muslim Singapura, sekaligus meningkatkan kesejahteraan

bangsa. Sebagai badan pemerintah yang mempunyai anggaran dasar rumah tangga

yang telah disepakati bersama. Seperti program pengelolaan zakat, wakaf dan

pembangunan masjid. Hal itu mempunyai tujuan positif yaitu untuk membentuk

kehidupan beragama dan penempatan identitas muslim Singapura.101

Majlis dalam menjalankan tugasnya wajib memenuhi persyaratan ketat

dalam urusan keuangan, yaitu harus membuat laporan tahunan mengenai

pendapatan, pengeluaran, data properti dan investasi. Laporan tersebut harus

melewati pemeriksaan pejabat publik dan kemudian laporan tersebut disahkan.

Majlis harus menerbitkan daftar tahunan mengenai wakaf. Selain itu majlis juga

harus menyiapkan dan menyerahkan kepada Menteri Pembangunan Masyarakat,

perkiraan tentang hal-hal yang berhubungan dengan seluruh pendapatan atau

kekayaannya setiap tahun berikutnya. Perkiraan tersebut dapat disetujui dan

100 Khoo Kay Kim (ed), Malays / Muslim In Singapore: Selected Readings In History 1819-1965,

(Singapore: Pelanduk Publication, 2006), h.173

101 Mohamad Shamsuri Juhari, Perceptions of Singaporean Malay-Muslim Youth Participating ini

Community Outreach Programmes: Capacity Building for Critical Thinking?, thesis The University of

Birmingham for the degree of Doctor of Philosophy, 2011, h.145-146

Page 73: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

58

diubah oleh Menteri Pembangunan Masyarakat.102

Hal itu karena majlis

merupakan lembaga yang dikelola di dalam Kementerian tersebut.103

Pada empat dekade, majlis tersebut telah dikembangkan dan berkembang

menjadi lembaga utama masyarakat. Pelajaran dan pengalaman perjalanannya

selama 40 tahun, lembaga ini bertekad untuk lebih memperkuat dampak dan

kontribusi baik di dalam komunitas muslim maupun di luar komunitas muslim

Singapura dengan cara menghormati masa lalu dan membentuk masa depan104

.

Masa lalu dijadikan sebuah pelajaran untuk membentuk masa depan yang cerah.

Untuk mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan umat Islam di

Singapura, pemerintah negeri singa ini mendirikan Majelis Ugama Islam

Singapura (MUIS) atau Islamic Religious Council of Singapore pada tahun 1968.

Wewenang badan resmi milik negara ini meliputi pembinaan dan pengembangan

serta pengawasan terhadap masjid-masjid, pendidikan Islam, pernikahan, zakat,

haji, kurban, sertifikasi halal, fatwa, dan hal-hal terkait lainnya.105

Kegiatan MUIS

dibiayai oleh negara, bahkan para pejabat dan pegawainya, termasuk mufti negara,

diangkat oleh Presiden Singapura yang non-Muslim.

Dilihat dari jumlah umat Islam yang minoritas serta keberadaan negara

Singapura yang sekuler, pendirian MUIS oleh negara merupakan wujud perhatian

lebih dari pemerintah Singapura terhadap umat Islam, mengingat lembaga sejenis

tidak ada untuk agama lain, meskipun pemeluknya lebih besar dari Islam. Namun

102 M. B Hooker, Islamic Law in South-East Asia (Singapore: Oxford University Press, 1984),

h.114

103 Sharon Siddique, Posisi Islam di Singapura, dalam Taufik Abdullah. Tradisi dan Kebangkitan

Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1988), h.402

104 http://www.muis.gov.sg/cms/aboutus/default.aspx. di akses pada 8 April 2017 pukul 08.25 WIB

105

http://www.muis.gov.sg, di akses pada 8 April 2017 pukul 08.25 WIB

Page 74: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

59

dari aspek politis, pendirian MUIS dapat dipandang sebagai langkah taktis

pemerintah Singapura untuk mengontrol umat Islam dari dalam. Tidak heran jika

sebagian aktivis muslim Singapura memandang keberadaan MUIS sebagai

explainers of government policies, "para penjelas kebijakan pemerintah".

C. KEDUDUKAN DAN PERAN MAJELIS UGAMA ISLAM SINGAPURA

(STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI DAN FUNGSI MUIS)

Setelah Singapura merdeka tahun 1965, lembaga-lembaga Muslim

bentukan kolonial Inggris diadaptasikan dengan kondisi Singapura merdeka. Di

antara lembaga-lembaga baru itu adalah AMLA (The Administration of Muslim

Law Act). Lembaga ini dimasukkan ke parlemen pada tanggal 13 Desember 1965,

dan menjadi Undang-Undang pada tanggal 25 Agustus 1966. Akta ini

memberikan ruang yang fleksibel bagi Dewan Agama Islam, Pengadilan Agama

dan Pencatat Perkawinan Islam dalam menetapkan hukum Syari’at.106

Pada tahun 1966 AMLA menyerukan pembentukan MUIS (Majlis Ugama

Islam Singapura atau Islamic Religious Council of Singapore) sebagai suatu badan

hukum untuk menjadi penasihat Presiden Singapura dalam hal berkaitan dengan

agama Islam di Singapura. Pelantikan pertama anggota MUIS dilakukan pada

tahun 1968. Bersama dengan Peradilan Syariah dan Pencatat Perkawinan, MUIS

merupakan pusat pengaturan kehidupan komunitas Muslim di Singapura. Semua

lembaga ini secara administratif berada di bawah Kementerian Pembangunan

106 Salman Syuhada, Sejarah dan Perkembangan Islam di Singapura, artikel diakses pada tanggal 8

April 2017 dari http://www.segenggam-harapan.com/2012/07/sejarah-dan-perkembanganislam-di.html

Page 75: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

60

Masyarakat (the Ministry of Community Development). Dimana kementerian ini

memiliki seorang Menteri yang juga membidangi urusan Umat Islam.107

Adapun Tugas MUIS disini sama seperti MUI di Indonesia, yaitu sebagai

badan pembuat keputusan dan bertanggung jawab dalam perumusan kebijakan

dan rencana operasional dalam setiap urusan Keagaman Umat Islam di Singapura.

Selain itu tugas mereka mengatur kegiatan Islam di Singapura seperti

mengeluarkan sertifikasi halal untuk makan yang menurut ketentuan Islam baik

untuk di konsumsi. Melakukan perhitungan waktu shalat di Singapura, menjadi

penyelengara pernikahan secara Islam.

1. Struktur Organisasi, Visi dan Misi Majlis Ugama Islam Singapura

(MUIS)

Dalam Struktur kepengurusannya, Majlis Ugama Islam (MUIS) memiliki

Anggota Dewan yang terdiri dari Presiden MUIS, Mufti Singapura, orang-orang

yang direkomendasikan oleh Menteri Urusan Muslim dan orang yang dicalonkan

oleh organisasi Muslim. Semua anggota Dewan MUIS diangkat oleh Presiden

Singapura. Untuk tahun 2016, yang menjabat sebagai kepala eksekutif MUIS

adalah Haji Abdul Razak bin Hassan Maricar, sebagai presiden MUIS adalah Haji

Mohammad Alami Musa dan yang menjabat sebagai mufti Singapura adalah Dr.

Mohamed bin Fatris Bakaram.108

Dewan MUIS adalah keseluruhan badan pengambil keputusan dan

bertanggung jawab untuk perumusan kebijakan dan rencana operasional. Dewan

terdiri dari Presiden MUIS, Mufti Singapura, Chief Executive, serta anggota yang

107 Ibid,.

108

Majlis Ugama Islam Singapura, “Management Team”, artikel di akses pada tanggal 8 April

2017 dari http://www.muis.gov.sg/cms/aboutus/management.aspx?id=446

Page 76: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

61

direkomendasikan oleh Menteri Urusan Muslim dan dicalonkan oleh organisasi

Muslim. Semua anggota Dewan diangkat oleh Presiden Republik Singapura.

Anggota Dewan MUIS akan menjalani masa jabatan selama tiga tahun efektif.

Berikut struktur organisasi MUIS ke-17 periode 7 Agustus 2016 sampai 6

Agustus 2019:

President of the MUIS council : Haji Mohammad Alami Musa

Chief executive of MUIS : Haji Abdul Rajak bin Hasan Maricar

Mufti of Singapura : Dr. Mohamed Fatris Bakaram

Council member :

1. Hj. Mohammad Alami Musa

2. Hj. Abdul Razak Hassan Maricar

3. Dr. Mohamed Fatris Bakaram

4. Hj. Shafawi Ahmad

5. Hj. Pasuni Maulana

6. Hj. Ali Mohamed

7. Hj. Mohamad Hasbi Hassan

8. Dr. Rufaihah Abdul Jalil

9. Hj. Zainol Abeedin Hussin

10. Hj.Assad Sameer Ahmad Baghir

11. Mr. Moh.Thahirrudin Shadat Kadarisman

12. Hj. Mohammed Faiz Edwin Ignatious M

14. Mr. Farihullah Abdul Wahad Safiullah

15. Ms. Nora Rustham

16. Haji Sallim Abdul Kadir

17. Haji Raja Mohamad Maiden

18. Dr. Abdul Razak Chanbasa

19. Mdm. Tuminah Sapawi

20. Mr. Helmi Thalib

21. Mdm Rahayu Buang

Page 77: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

62

22. Mdm Rahayu Mohamad

23. Dr. Syen Harun Taha Alhabsyi

24. Mr. Arjami Salim

Gambar 1. Struktur Majlis Ugama Islam Singapura

Sumber : Majlis Ugama Islam Singapura

Gambar di atas merupakan struktur organisasi dari Majlis Ugama Islam

Singapura, yang terdiri dari Dewan MUIS selaku penanggung jawab tertinggi

dalam tubuh organisasi MUIS, selanjutnya untuk melaksanakan tugas-tugasnya

Dewan MUIS memiliki 6 Direktorat yang memiliki tugas dan tanggung jawab

masing masing, yaitu: bagian pengembangan keagamaan, bagian pendidikan ke-

Page 78: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

63

Islaman, bagian pengembangan kapasitas dan strategi pengelolaan, bagian

pengelolaan asset, bagian pengembangan masjid dan kegiatan sosial, dan bagian

pengembangan organisasi.

2. Visi dan Misi Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS)

Visi MUIS:

Menjadi organisasi yang kuat dan kredibel dalam spiritual dan intelektual,

yang didukung secara luas dan efektif dalam menangani isu-isu Islam.

Misi MUIS:

Bekerjasama dengan masyarakat dalam mengembangkan kehidupan

keagamaan dan menjadi lembaga yang terus dinamis.

Visi bagi Masyarakat

Menjadikan Masyarakat Muslim yang Unggul, Ramah, Menginspirasi dan

Menebar Berkah bagi sesama manusia.

Prioritas Strategis

Mengontrol agenda Islam dalam kehidupan keagamaan dan membentuk

identitas Muslim Singapura.

Peran MUIS

Peran MUIS adalah memfasilitasi kepentingan masyarakat dalam

menjalankan keagamaan muslim di Singapura. Dalam hal ini MUIS

bertanggung jawab untuk mendakwahkan agama, sosial, pendidikan, ekonomi

dan budaya yang sesuai dengan prinsip dan tradisi Islam sebagaimana yang

terkandung dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.

Page 79: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

64

Fungsi MUIS

Adapun Fungsi utama MUIS adalah sebagai berikut:109

1.Sebagai administrasi dalam pengelolaan zakat, zakat, urusan

pemakaman, sertifikasi halal, dan kegiatan dakwah

2. Sebagai manajeman dalam pembangunan dan pengelolaan Masjid

3. Sebagai administrasi dalam urusan pendidikan Islam, seperti Madrasah,

4.Sebagai satu-satunya yang berhak mengeluarkan Fatwa demi

kemaslahatan umat di Singapura,

5.Penyaluran atau pendistribusian bantuan kepada fakir miskin yang

membutuhkan,

6. Penyedia dana hibah untuk pengembangan organisasi

Selain enam fungsi di atas, MUIS meliliki fungsi khusus kaitannya dengan

pengelolaan zakat yaitu sebagai tim pengawas dalam pengelolaan zakat, adapun

fungsi pengawasan (controling) meliputi:

1. Pusat penyimpanan dokumentasi (database) asset zakat

2. Sebagai audit laporan keuangan

3. Menunjuk auditor yang dapat memeriksa laporan zakat

4. Sebagai administrasi dan manajemen asset zakat

Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, MUIS menjadi satu-satunya

organisasi Islam yang menaungi secara langsung aktivitas kehidupan beragama

masyarakat muslim Singapura sekaligus menjadi rujukan bagi masyarakat muslim

akan setiap fatwa yang di keluarkan terkait permasalahan yang ada.

109 Majlis Ugama Islam Singapura, “Overview” artikel di akses pada tanggal 10 April 2017 dari

http://www.muis.gov.sg/cms/aboutus/overview.aspx?id=442

Page 80: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

65

BAB IV

ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN ZAKAT DI SINGAPURA

A. Tanggung Jawab dan Wewenang MUIS dalam Penghimpunan Dana

Zakat di Singapura

Sebelum Administrasi Undang-Undang Hukum Islam (AMLA) Zakat dan

Fitrah 1968 disahkan, orang-orang Islam di Singapura telah mengeluarkan dan

memberikan zakat mereka secara personal (khususnya zakat fitrah) dengan

memberikan zakat-zakat tersebut kepada individu-individu yang mereka pilih

sendiri, karena waktu itu belum ada lembaga yang menjadi wadah atau yang

bertanggung jawab dalam hal pengumpulan zakat.

Penduduk muslim Singapura biasanya membayar zakat melalui masjid-

masjid lokal, organisasi Islam atau diberikan secara pribadi. Secara tradisinya

sebelum MUIS berdiri dan terwujudnya pengelolaan zakat yang lebih teratur

berdasarkan AMLA tahun 1968, mereka mengeluarkan zakat kepada orang-orang

yang berpengaruh dan disegani dalam masyarakat kampung, seperti pegawai-

pegawai masjid, guru-guru agama, guru-guru Al-Qur‟an, bidan-bidan kampung

dan orang-orang tua. Keadaan seperti ini berlangsung secara turun temurun.

“Kalau zaman dahulu, pengumpulan zakat belum sama lembaga resmi,

tapi orang-orang memberikan dana zakatnya itu langsung kepada orang-orang

yang dihormati, orang-orang yang mengajarkan Islam, guru agama, guru ngaji,

dsb”115

Setelah disahkannya Administrasi Undang-Undang Hukum Islam pada

tanggal 1 Juli 1968, otoritas pengelolaan dan administrasi Zakat di Singapura

115 Wawancara pribadi dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D, Singapura, 16 Juli 2016

Page 81: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

66

beralih menjadi di bawah kendali MUIS. Seperti termaktub dalam AMLA,

dijelaskan bahwa:116

“…(1) The Majlis shall have power to collect zakat and fitrah payable in

Singapore in accordance with the Muslim law.

(2) The power under subsection (1) shall not be exercised by the Majlis

until a resolution to that effect has been passed by the Majlis and approved by the

President of Singapore…”(pasal 68 ayat 1 dan 2)

“…The Majlis, with the approval of the Minister, may make rules for and

regulate all matters in connection with the collection, administration and

distribution of zakat and fitrah…” (pasal 69 ayat 1)

Dengan adanya Administrasi Undang-Undang Hukum Islam (AMLA)

tahun 1968 tersebut, pemusatan aktivitas dan pembagian zakat dilaksanakan di

bawah tanggung jawab Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS). Majlis Ugama

Islam adalah pihak yang berwenang menghimpun semua zakat dan Fitrah serta

membagi-bagikan kepada yang berhak menerimanya di Negara Singapura

berdasarkan keputusan Majlis dan disahkan oleh Presiden Singapura, melalui

persetujuan Menteri.

Dalam hal ini penghimpunan zakat dilakukan oleh salah satu unit di

Pejabat Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) yaitu Bagian Pengelolaan Aset

atau tepatnya bagian Unit Strategis Zakat dan Wakaf Majlis Ugama Islam

Singapura (MUIS), yang bertanggung jawab untuk mengendalikan proses dan

pembagian zakat di Negara Singapura.

1. Tugas Unit Strategi Zakat dan Wakaf MUIS

Seluruh hal yang berhubungan dengan pengelolaan, penghimpunan dan

pendistribusian zakat pertama kali diajukan pada komite zakat, yang kemudian

116 Lihat Administration of Muslim Law Act (AMLA) pasal 68 ayat (1) dan (2) dan 69 ayat (1)

Page 82: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

67

nantinya akan direkomendasikan untuk pengambilan keputusan di level

manajemen dan anggota dewan MUIS.

Unit Strategis Zakat dan Wakaf merupakan prioritas strategis yang

mempromosikan pengembangan Komunitas Muslim Singapura dengan berusaha

memenuhi kebutuhan sosial dan keagamaannya. Dengan demikian, dalam hal ini

Unit Strategis Zakat dan Wakaf MUIS telah menetapkan empat tujuan strategis

untuk zakat, yaitu:

1) Untuk membina petugas zakat (amil) yang benar dan bertanggung

jawab.

2) Untuk menciptakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk para

pembayar Zakat.

3) Terus-menerus mendidik masyarakat tentang kewajiban dan kebajikan

zakat.

4) Membagikan zakat dengan cara yang paling efisien, adil dan

transparan seperti yang ditentukan dalam Al-Quran.

2. Struktur organisasi Unit Strategis Zakat dan Wakaf MUIS

Gambar 2. Struktur organisasi Unit Strategis Zakat dan Wakaf

Page 83: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

68

Gambar di atas merupakan struktur organisasi dari Unit Strategis Zakat

dan Wakaf MUIS, yang terdiri dari Komite Fatwa selaku penanggung jawab

tertinggi dalam tubuh organisasi Unit Strategis Zakat dan Wakaf MUIS, Kepala

Unit Strategis Zakat dan Wakaf, selanjutnya untuk melaksanakan tugas-tugasnya

Kepala Unit Strategis Zakat dan Wakaf, memiliki pegawai yang dibawah terdapat

Pimpinan atau urusan Amil, dan Petugas Zakat.

B. Otoritas Zakat Majlis Ugama Islam Singapura : 117

1) Tanggung Jawab Zakat

Komite Zakat dan Fitrah, dipimpin oleh Presiden MUIS, Mufti dan tokoh

masyarakat lainnya yang membahas tentang pengumpulan dan penyaluran dana

zakat. Komite Fatwa, yang dipimpin oleh Mufti, memberikan panduan untuk

semua masalah syari'ah termasuk zakat.

2) Undang-undang dan Anggaran Dasar

Di bawah Administrasi Hukum-Hukum Islam (AMLA), di Bagian pasal

68 (1), MUIS memiliki kuasa untuk mengumpulkan Zakat dan Fitrah yang

dibayarkan di Singapura sesuai dengan Hukum Islam. Selain itu, Bagian 69 (1)

menyatakan bahwa MUIS, dengan persetujuan Menteri, dapat membuat peraturan

dan mengatur semua hal yang berkaitan dengan pengumpulan, administrasi dan

distribusi Zakat dan Fitrah.

3) Transparansi

Transparansi merupakan komponen penting dalam administrasi zakat oleh

MUIS. Laporan pengumpulan dan penyaluran dana zakat diaudit oleh auditor

117 MUIS Zakat disbursement Brochure Final, 2011

Page 84: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

69

yang berkualitas dan diketahui (diumumkan) setiap tahun kepada Parlemen

Singapura. Laporan ini tersedia untuk umum dan dapat ditemukan di MUIS

Annual Report (Laporan Tahunan MUIS).

4) Penyaluran yang terjamin dan Adil

Zakat harus dicairkan ke 8 asnaf yang merupakan kelompok orang yang

berhak menerima zakat. Hal ini sesuai dengan ketentuan Syari'ah dalam Surah At-

Taubah ayat 60. Dalam hal ini, MUIS berupaya mengagihkan (menyalurkan)

zakat ke delapan asnaf sehingga mereka yang menerima sumbangan zakat adalah

penerima yang sah.

5) Sistem Penyaluran Pemberdayaan

MUIS memberikan bantuan tambahan di atas banyak skema sosial yang

tersedia di tingkat Nasional. Keluarga fakir dan miskin yang memenuhi syarat

untuk mendapatkan zakat akan menerima hibah uang bulanan. Selain itu, mereka

juga bisa menerima hibah bantuan studi dan voucher atau kupon fidyah.

6) Metode Pembayaran Mudah

Ada banyak cara bagi muzakki untuk memenuhi kontribusi Zakat melalui

MUIS. Selain pergi ke MUIS, muzakki juga bisa melakukan pembayaran di

banyak masjid di Singapura, melalui mesin AXS yang tersebar di seluruh pulau,

24 jam melalui internet via eNets Debit, melalui cek atau angsuran bulanan

melalui Giro.

7) Profesional dan Bertanggung Jawab

Administrasi pengumpulan zakat dan pendidikan publik dari MUIS

mendapat pengakuan internasional atas IS0 9001: 2000 pada tanggal 13 Mei 2008.

Page 85: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

70

Selain itu,, MUIS telah mendapatkan penghargaan Singapore Quality Class,

People Developer Singapore dan Singapore Service Class.

8) Zakat sebagai Pengurangan Pajak Penghasilan

Sejak tahun 2005, MUIS telah memperkenalkan skema penyertaan

otomatis IRAS untuk para pembayar zakat yang ingin mengumumkan atau

menyatakan kontribusi zakat mereka. Berdasarkan pasal 14 ayat (1) (g) Undang-

Undang Pajak Penghasilan, kontribusi zakat adalah biaya yang dapat diijinkan dan

dapat dikurangkan dari pendapatan kontributor.

B. Strategi Penghimpunan Dana Zakat pada Majlis Ugama Islam Singapura

Dengan adanya Peraturan Zakat dan Fitrah tahun 1968, pemusatan

aktifitas dan pembagian zakat telah dilaksanakan di bawah tanggung jawab Majlis

Ugama Islam Singapura (MUIS). Adapun upaya-upaya yang digunakan MUIS

dalam menghimpun dana zakat adalah dengan mengembangkan beberapa strategi

yang ada, diantaranya:

1. Strategi Persuasif (Promosi)

Strategi promosi yang dilakukan MUIS dalam mempromosikan produk-

produknya adalah sebagai berikut:

a. Brosur-brosur atau iklan-iklan

Dengan adanya brosur-brosur atau iklan-iklan yang menarik dan agamis,

masyarakat dengan mudah mengetahui adanya lembaga penghimpunan

zakat seperti Unit Strategi Zakat dan Wakaf MUIS dengan produk maupun

jasa layanan yang ada. Di setiap masjid pusat pungutan zakat juga

Page 86: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

71

disediakan formulir dan brosur, termasuk di dalamnya bagaimana tata cara

menghitung jumlah zakat yang perlu dibayarkan.

b. Tenaga pemasaran (marketing) dengan sistem antar jemput bola

Maksud dari strategi jemput bola ini dengan mendatangi muzakki atau

donator ke lingkungan mereka, agar mereka lebih mudah dan tertarik

untuk menjadi muzakki atau donator.

c. Ceramah keagamaan atau pengajian rutin

Dengan diadakannya ceramah keagamaan atau pengajian secara rutin

kepada masyarakat yang diadakan setiap hari ahad pekan kedua dan pekan

keempat setiap bulan, yang dilaksanakan oleh masjid-masjid yang berada

dibawah wewenang Majlis Ugama Islam Singapura, seperti masjid Sultan,

masjid Abdul Ghafoor, dan lain sebagainya. Dengan mengundang

pembicara dari pengurus masjid seperti Imam-imam maupun dari

pengurus Majlis Ugama Islam Singapura, pihak MUIS melakukan

sosialisasi produk-produk yang disalurkan. Dan dengan dilakukannya

kegiatan ini, masyarakat akan mengetahui produk dan jasa layanan Unit

Strategis Zakat dan Wakaf sehingga akan menjadi sumber informasi

kepada masyarakat dan juga sebagai penyadaran kepada masyarakat

tentang kewajiban zakat.

2. Strategi Teknis (Pemasaran)

a. Pemanfataan dan Pengembangan Teknologi

Pengembangan teknologi disini berkenaan dengan proses kegiatan

penghimpunan dana dan program-program yang telah disusun dan direncanakan

Page 87: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

72

yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi

yang dapat menunjang sistem kerja dan kegiatan-kegiatan lembaga tersebut.

MUIS dalam kegiatannya banyak memanfaatkan teknologi untuk menunjang

sistem kerja dari organisasi seperti menggunakan alat komunikasi telepon,

faxmile, dan menggunakan fasilitas internet untuk mengenalkan program dan

lembaga. Selain itu, MUIS membuat program penghimpunan layanan zakat

dengan menggunakan teknologi internet banking atau yang dikenal e-nets/e-

payment, (DBS/POSB iBanking, mBanking), melalui cek, dengan kartu khusus

(cash card) yang mendebit jumlah zakat yang akan dibayar (CIMB Clicks),

tabungan wadi‟ah dengan sistem audio deduction (OCBC bank) dan melalui

gerai-gerai yang tersebar di berbagai masjid di Singapura.118

Hal ini dilakukan

agar pembayaran zakat lebih mudah dan cepat.

Semenjak tahun 2000, MUIS telah menerapkan sistem i-Zakat yang

berbasis internet. Sistem ini dirancang untuk membantu para Amil dalam proses

pemantauan berbagai pusat pengumpulan zakat di Singapura dengan memiliki

informasi yang update mengenai jumlah zakat yang telah terkumpul. Sistem ini

juga memfasilitasi proses distribusi zakat, dimana semua informasi mengenai para

penerima zakat di Singapura telah ditampung. Sistem ini juga dilengkapi dengan

kemampuan meng-update informasi mengenai seluruh penduduk muslim di

Singapura, sehingga jika terjadi kematian, kelahiran, pemecatan, dan sebagainya,

para Amil akan dapat lebih tanggap terhadap kondisi mustahik. Informasi

mengenai cara ini juga dilaporkan kepada beberapa institusi lainnya, seperti

118 Kementerian Agama, Modul Penyuluhan Zakat, (Jakarta: Kementerian Agama Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), h. 44

Page 88: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

73

Kementrian Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga serta Majelis

Pengembangan Masyarakat. Hal ini dilakukan agar jenis bantuan yang diperlukan

para mustahik dapat teridentifikasi dengan benar dan tidak terjadi tumpang tindih

antara tugas masing-masing instansi.119

Selain itu dalam hal publikasi MUIS juga memanfaatkan berbagai media

yang ada untuk menyebarkan informasi mengenai zakat kepada masyarakat

muslim, diantaranya melalui media elektronik seperti TV, radio, media cetak

seperti majalah, brosur, annual report, newsletter dan media sosial seperti twitter,

facebook, website, atau media sosial lainnya.

“Aspek teknologi ini yang menjadi acuan bagi MUIS dalam membuat

strategi pengembangan teknologi. MUIS akan terus mengikuti perkembangan

teknologi saat ini dan tentu pemanfaatannya untuk memudahkan kerja dan

kegiatan-kegiatan MUIS, terutama dalam hal penghimpunan zakatnya.”120

b. Pengembangan Produk

Maksud Pengembangan Produk disini berkenaan dengan hasil atau

layanan keluaran lembaga. Produk bagi lembaga pengelola zakat berarti dalam hal

ini adalah program-program lembaga yang telah diluncurkan. Banyak sekali

program-program yang baik dan menarik yang telah diluncurkan oleh MUIS

diantaranya adalah zakat empower (zakat upaya), zakat progress (zakat maju),

zakat uplift (zakat sokongan) yang terintegrasi dengan skema Empowerment

Partnership Scheme (EPS), Enhanced Mosque Clusters (EMC), dan Mosque

Befrienders Scheme (MBS).

119 Kementerian Agama, Modul Penyuluhan Zakat, (Jakarta: Kementerian Agama Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), h. 46

120

Wawancara pribadi dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D, Singapura, 16 Juli 2016

Page 89: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

74

3. Pengembangan Administrasi

Pengembangan administrasi yakni berkenaan lembaga pengelola zakat

yang mencakup struktur, tujuan, kebijakan, insentif, sistem informasi dan

anggaran. MUIS merupakan lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang

baik dan jelas cara kerjanya, tujuan organisasi yang juga jelas yang terealisasikan

dalam kegiatan atau program MUIS.121

Kebijakan organisasi merupakan

kombinasi prinsip buttom up dan top down yang artinya kebijakan dibuat dengan

menerapkan pola perencanaan kerja partisipatif.

Dalam manajemen organisasi MUIS, diperlukan adanya tanggung jawab

terkait dengan penghimpunan dana zakat dari masyarakat yang relatif cukup

besar. Sehingga citra organisasi yang amanah dan profesional dapat

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Untuk memelihara citra organisasi

yang amanah dan professional, MUIS telah melaksanakan prinsip-prinsip

transparansi dan akuntabilitas.

Dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas ini MUIS membuka akses

kepada muzakki untuk mengetahui mengapa, bagaimana dan apa alasan satu

kebijakan dibuat. MUIS juga senantiasa membuat laporan keuangan yang

dilakukan perbulan, dan pertahun.122

Dengan adanya pertanggungjawaban

manajemen MUIS, maka MUIS dapat bekerja secara optimal dan aspek ini

sebagai bahan acuan dalam mengembangkan organisasi kedepan.

121 Pusat Bahasa dan Budaya (PBB) UIN, Revitalisasi Filantropi Islam (Jakarta: Pusat Bahasa dan

Budaya UIN, 2005), cct. ke-1, h. 188

122 Ibid,. h. 180

Page 90: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

75

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bertujuan mengembangkan

sikap, keterampilan, pengharapan, kepercayaan, perilaku para pegawai termasuk

pimpinan. Upaya MUIS dalam rangka pengembangan SDM agar berkualitas

adalah :

1) Memberikan kesempatan sekolah formal kepada pegawai

2) Memberikan pelatihan-pelatihan baik indoor maupun outdoor

3) Melakukan research dan Studi Banding

4) Menyelenggarakan Seminar dan Gzathering Zakat

1. Metode Penghimpunan Zakat

Zakat di Singapura dikumpulkan melalui enam metode, yaitu secara tunai

(langsung), melalui fasilitas internet dan internet banking atau yang dikenal e-nets

atau e-payment, melalui cek dimana terdapat formulir khusus untuk pembayaran

zakat dengan cek, dengan kartu khusus (cash card) yang mendebit jumlah zakat

yang akan dibayar, tabungan wadi’ah dan melalui gerai-gerai yang tersebar di

berbagai masjid di Singapura.123

1) Zakat ePayment

Metode e-payment zakat adalah platform online resmi bagi masyarakat

Muslim Singapura untuk memenuhi kewajiban zakat muzakki terhadap MUIS

untuk kenyamanan mereka di rumah atau kantor mereka. Sistem ini menggunakan

Debit e-Nets dan dapat ditemukan di website Majlis Ugama Islam Singapura

(MUIS), yaitu dengan laman www.zakat.sg/epayment.

123 Kementerian Agama, Modul Penyuluhan Zakat, (Jakarta: Kementerian Agama Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), h. 44

Page 91: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

76

Metode pembayaran ini sesuai sebagai alternatif teknologi internet cerdas

dan bagi muzakki yang mungkin terlalu sibuk secara fisik untuk datang langsung

ke pusat pengumpulan zakat MUIS. Serupa dengan metode pembayaran zakat

MUIS lainnya, pembayaran zakat yang diterima melalui fasilitas ini akan

dihimpun oleh MUIS dan disalurkan ke delapan asnaf sesuai syari'ah.124

MUIS menyediakan kemudahan layanan pembayaran zakat melalui

mekanisme online payment atau e-payment dengan bekerja sama dengan pihak

perbankan syariah dan konvensional. Dalam metode e-payment ini ada hal-hal

yang harus diperhatikan dalam pembayaran zakatnya, diantaranya:125

a) Memastikan bahwa kekayaan atau harta kita telah mencapai Haul, Nisab

dan bahwa zakat kita jatuh tempo.

b) Pastikan memiliki fasilitas Debit eNets (kartu kredit tidak diterima) dan

memiliki jumlah saldo bank yang cukup untuk mengurangi jumlah zakat.

c) Pastikan jumlah zakat berada dalam batas penarikan (perhari) dengan

bank. Jika jumlah zakat melebihi, beberapa pembayaran perlu dilakukan

pada hari yang berbeda.

d) Pastikan berada pada koneksi internet yang stabil.

e) Nonaktifkan pemblokir pop-up selama proses pembayaran.

f) Jangan klik fungsi back atau reload / refresh browser atau tutup browser

setiap saat selama proses pembayaran.

g) Tutup semua jendela browser web lainnya jika proses pembayaran

terganggu.

124

www.zakat.sg/epayment.

125 Zakat by e-payment brochure MUIS

Page 92: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

77

Selain hal-hal di atas seorang muzakki perlu mengetahui juga alur

transaksi yang telah berhasil, berikut prosesnya 126

;

a) Jika User ID dan PIN internet belum masuk, pembayaran zakat belum

selesai.

b) Pada akhir proses pembayaran, biasanya terdapat di layar transaksi akan

menunjukkan bahwa telah disetujui dan pembayaran berhasil.

c) Setelah itu penyetor (muzakki) harus mencetak e-Receipt zakat sebagai

dokumen pribadi.

d) Periksa pernyataan pengambilan bank yang dilakukan MUIS. Transaksi

bank harus dicatat jika pembayaran berhasil dilakukan.

e) Jika tidak ada transaksi bank yang tercatat setelah pembayaran dilakukan,

maka bisa menghubungi MUIS.127

2) Zakat by AXS

MUIS memperkenalkan cara pembayaran Zakat terbaru, yaitu melalui

mesin AXS. Mesin AXS adalah layanan terminal multi-aplikasi mandiri dan

interaktif yang dilengkapi dengan fasilitas pembayaran kartu debit dan kartu

kredit. Mesin ini berjalan pada jaringan broadband ADSL berkecepatan tinggi,

mesin AXS ini beroperasi 24 jam.128

Mesin AXS memiliki 900 stasiun yang tersebar dan beroperasi di seluruh

pulau, jaringan AXS merupakan jaringan terminal transaksional broadband publik

terbesar di Singapura. Penempatan strategis mesin AXS yang strategis

126 Zakat by e-payment brochure MUIS

127

Untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut bisa menghubungi customer service MUIS di

63591199

128 http://www.axs.com.sg/axsNetwork_axsStation.php

Page 93: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

78

memastikan jangkauan dan kenyamanannya ke berbagai kelompok demografis

pelanggan demografis. Adapun layanan yang tersedia di mesin AXS meliputi:

a) Pembayaran tagihan dan denda

b) Permohonan NParks BBQ Pit dan perizinan Camping

c) Top-up kartu prabayar

d) Promosi

e) Pemesanan Resort

f) E-Services dalam 8 kategori (Pendidikan, Gaya Hidup, Komunitas,

Pemerintah, Keuangan, Layanan, Tiket dan Top-up)

Saat ini ada dua jenis mesin AXS yang tersebar di Singapura, AXS Station

II dan Twin AXS Station. Terlepas dari jenis mesin AXS yang digunakan

pelanggan, layanan aplikasi dan navigasinya sama saja.

Dengan lebih dari 900 mesin-mesin AXS yang beroperasi di Singapura,

maka kini pembayar zakat (muzakki) bisa menunaikan pembayaran Zakat dengan

mudah pada setiap tempat dan waktu. Adapun jenis-jenis Zakat yang bisa

ditunaikan dalam fasilitas AXS ini adalah ;

a) Zakat Uang Simpanan dan Zakat CPF

b) Zakat Perniagaan dan Zakat Emas

c) Zakat Saham dan Zakat Asuransi

d) Zakat Fitrah

Cara melakukan pembayaran zakat melalui mesin AXS ini sebenarnya

sama seperti melakukan transaksi di mesin-mesin ATM biasanya. Adapun

tahapannya pertama, menekan tombol “Community” untuk mulai. Kemudian pilih

Page 94: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

79

dan tekan “MUIS” untuk jenis pembayaran Zakat, dan terakhir pilih pembayaran

Zakat dan selanjutanya ikuti arahan di layar untuk menyelesaikan pembayaran.129

3) Zakat by Cek

Jumlah transaksi yang begitu tinggi yang dilakukan para nasabah menjadi

salah satu perhatian khusus pihak bank dalam memberikan layanan perbankan.

Berbagai fasilitas dan juga kemudahan diberikan kepada para nasabah dengan

harapan beragam transaksi keuangan nasabah dapat berjalan dengan mudah dan

lancar. Bank menerapkan sejumlah kemudahan dan juga kenyamanan bagi

nasabahnya terkait dengan hal tersebut. Salah satunya dengan memberikan

fasilitas cek.

Cek merupakan perintah tertulis dari nasabah pada bank untuk menarik

dananya dalam jumlah tertentu atas namanya atau yang ditunjuk. Dengan kata

lain, cek menjadi surat perintah tanpa syarat dari nasabah pada bank di mana

nasabah tersebut menyimpan uangnya.

Pembayaran zakat melalui cek sama seperti prosedur cek pada biasanya.

Cek harus disilangkan dan dibayarkan ke Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).

Dengan menunjukkan nama, nomor NRIC, nomor kontak dan jenis zakat di

bagian belakang cek. Setelah itu mengirimkan cek tersebut ke Unit Strategis Zakat

dan Wakaf Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) Hub Islam Singapura 273

Braddell Road Singapura 579702.

129 http://www.axs.com.sg/axsNetwork_axsStation.php

Page 95: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

80

4) Zakat by Giro

Zakat dengan Giro adalah cara baru pembayaran zakat. Ini merupakan

pembayaran uang muka untuk zakat tahun depan, yang memungkinkan seorang

pembayar zakat (muzakki) merencanakan zakatnya pada Tabungan, bisnis, emas

dan aset jangka panjang, CPF, investasi saham dan asuransi di rekening biasa.

Komisi Fatwa MUIS telah mengeluarkan izin pembayaran zakat dengan

Giro. Hal ini didasarkan pada konsep wakalah, yaitu melalui surat perintah yang

dikeluarkan nasabah kepada pihak bank tempatnya menabung agar melakukan

proses-proses transaksi yang diminta (pembayaran, pemindahbukuan sejumlah

dana dari rekening, dan lain sebagainya).

Uang muka ini tidak bertentangan dengan konsep periode (Haul) karena

zakat bisa dilakukan terlebih dahulu. Sebagaimana yang telah digambarkan dalam

sebuah hadits Rasulullah SAW., “Bahwasanya Sayyidina Abbas r.a pernah

menanyakan pada baginda Rasulullah saw, tentang mempercepatkan zakatnya

sebelum tiba Haulnya, maka Rasulullah saw. memperkenankan perbuatan itu.”130

Adapun cara menghitung dan membayar zakat melalui Giro adalah :131

1) Perlu menentukan atau memperkirakan zakat yang harus dibayar di tahun

berikutnya. Misalnya, seorang muzakki memiliki kekayaan sekitar

$96.000. Berdasarkan 2,5% tingkat zakat, maka kontribusi zakatnya

adalah $2.400 (2,5% x $96.000).

2) Untuk kontribusi Giro bulanan, perlu membagi $2.400 selama periode 12

bulan. Maka, kontribusi rata-ratanya adalah $200.

130 H.R Abu Daud, Tarmizi dan Ibnu Majah

131

Lihat brosur MUIS tentang Zakat dengan Giro

Page 96: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

81

3) Mengisi formulir Giro dengan deduksi bulanan $200 di rekening bank.

Dalam 12 bulan, Anda akan membayar $2.400.

Adapun opsi lain yaitu dengan cukup mengisi Zakat Formulir Giro dan

mengirimkannya ke alamat kantor Unit Strategi Zakat & Wakaf, Dewan Agama

Islam Singapura (MUIS), Hub Islam Singapura.

Bagi seorang nasabah (muzakki) yang ingin memberikan lebih dari

kontribusi atau jumlah zakat yang jatuh tempo. Maka dapat melakukan pilihan

Over-kontribusi, yaitu dengan memilih dua opsi :

1) Untuk diniatkan, bahwa kelebihan jumlah yang ada akan diteruskan untuk

pembayaran Zakat di tahun berikutnya.

2) Untuk menyatakan jumlah yang berlebih akan diperlakukan sebagai

sumbangan sukarela atau shadaqah.

Adapun keuntungan dari pemenuhan pembayaran zakat melaui Giro

adalah :

a. Kemudahan dan kenyaman pembayaran

b. Nasabah dapat mengelola dan merencanakan aset jangka panjang dengan

lebih baik.

c. Dalam zakat melalui seorang muzakki tidak akan mendapatkan tanda

terima kontribusi. Akan tetapi, sebaliknya akan dikirimi laporan rekening

pada akhir tahun.

d. Membayar zakat pada tabungan CPF tidak akan menjadi halangan.

e. Zakat yang disumbangkan akan secara otomatis dikirim ke IRAS untuk

pengurangan pajak, yaitu dengan memilih Skema IRAS Auto-Inclusion.

Page 97: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

82

5) Secara Tunai dan Langsung

Bagi muzakki yang ingin membayar zakatnya secara langsung, bisa

menyalurkannya di kantor pusat Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), gerai-

gerai, atau masjid-masjid yang telah ditunjuk MUIS di setiap wilayah.

“Kalau zakat sudah mencapai Nisab maka bisa dibayarkan melalui amil

yang ada di daerahnya masing-masing dan amil tersebut akan menyerahkan ke

pejabat Unit zakat dan mendapatkan bukti resmi penerimaan uang zakat untuk

diberikan kepada pembayar zakat atau muzakki bisa datang sendiri ke pejabat

Unit Strategis Zakat MUIS dan membayar langsung zakatnya.”132

Penghimpunan dan pembagian zakat dilaksanakan oleh amil-amil yang

dilantik oleh Presiden Singapura. Amil-amil yang melaksanakan penghimpunan

dan pembagian zakat dilantik berdasarkan petunjuk yang tertulis dalam

Administrasi Undang-Undang Hukum Islam (AMLA) 1968. Sebagian besar amil-

amil yang dilantik berasal dari kalangan pegawai-pegawai Masjid, yang terdiri

dari imam-imam dan bilal-bilal. Selain itu, penghulu-penghulu, ketua-ketua

kampung atau organisasi islam, guru-guru agama, dan pegawai instansi keuangan

juga dilantik sebagai amil untuk kawasan-kawasan tertentu.

Para amil setiap tahunnya akan menerima surat pelantikan dan mereka

juga akan diberikan petunjuk yang berhubungan dengan tugas dan tanggung

jawab seorang amil agar supaya melaksanaan tugas dengan lebih efisien,

profesional dan bertanggungjawab.

Dilihat dari penjelasan di atas amil zakat di Negara Singapura termasuk

orang-orang pilihan. Karena ditunjuk dan dilantik langsung oleh Perdana Menteri.

Bahkan, mereka mempunyai buku panduan khusus untuk amil zakat sebagai

132 Wawancara pribadi dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D, Singapura, 16 Juli 2016

Page 98: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

83

penyeragaman tugas sehingga nantinya tidak ada yang menyimpang dari

tugasnya.

Para amil disebar di setiap kawasan yang terdiri dari enam wilayah

(kluster) di Singapura, yaitu Barat Laut, Barat Daya, Tengah, Selatan, Tenggara,

dan Timur Laut. Tugas amil zakat di Singapura mengumpulkan dan membagikan

zakat, yang mana hasil kumpulan uang zakat tidak langsung dibagikan kepada

mustahik di daerah tersebut. Namun, sebelum dibagikan uang tersebut

dikumpulkan ke MUIS. Setelah MUIS meneliti para pemohon zakat dan mendata

mustahik, amil kembali bertugas membagikan zakat sesuai dengan data yang

ditentukan. Dengan begitu, lembaga amil zakat terpusat pada Majlis Ugama Islam

Singapura (MUIS). Oleh karena itu di Singapura tidak dapat sembarang orang

ataupun instansi membentuk lembaga amil zakat.

Terdapat empat puluh dua masjid resmi yang diberi wewenang oleh MUIS

untuk mengumpulkan zakat harta sepanjang tahun dan zakat fitrah di bulan

Ramadhan. Berikut data masjid yang diberi wewenang oleh MUIS :133

Tabel 2. Daftar masjid pusat pungutan zakat

NO NAMA MASJID NO NAMA MASJID

1 Abdul Hamid Kg Pasiran 22 Darul Aman

2 Ahmad Ibrahim 23 Darul Ghufran

3 Al-Abdul Razak 24 Darul Makmur

4 Al-Amin 25 Darussalam

5 Al-Ansar 26 En-Naeem

6 Al-Falah 27 Hasanah

7 Al-Iman 28 Hj Mohd Salleh (Geylang)

133 Lihat database masjid dalam brosur penyaluran Zakat MUIS

Page 99: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

84

8 Al-Istighfar 29 Hj Muhd Salleh (Palmer Rd)

9 Al-Istiqamah 30 Hj Rahimabi Kebun Limau

10 Alkaff Kg Melayu 31 Hj. Yusof

11 Alkaff Upp Serangoon 32 Jamiyah Ar-Rabitah

12 Al-Khair 33 Kg Siglap

13 Al-Mawaaddah 34 Kassim

14 Al-Mukminin 35 Kg Delta

15 Al-Muttaqin 36 Khalid

16 Al-Taqua 37 Mujahirin

17 An-Nahdhah 38 Mujahidin

18 An-Nur 39 Mydin

19 Ar-Raudhah 40 Petempatan Melayu Sembawang

20 Assyafaah 41 Sallim Mattar

21 Assyakirin 42 Sultan

Berkaitan dengan penghimpunan Zakat ini, rata-rata dana Zakat setiap

tahunnya terkumpul berkisar 20-30 juta dolar Singapura. Berdasarkan data MUIS

Annual Report, terjadi peningkatan jumlah zakat yang dipungut setiap tahunnya.

Gambar 3. Grafik koleksi zakat harta dan zakat fitrah

tahun 2011 sampai 2015

Sumber : Annual Report Majlis Ugama Islam Singapura tahun 2015

Page 100: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

85

Grafik di atas menunjukkan jumlah zakat (zakat harta dan fitrah) yang

dapat dikumpulkan oleh MUIS dalam lima tahun terakhir. Terlihat grafiknya dari

tahun 2011-2015 koleksi zakat (zakat harta dan fitrah) selalu mengalami

peningkatan. Dari tahun 2011 berjumlah $23,3juta hingga tahun 2015 sebesar

$35,3 juta.

Maka, jika dirata-ratakan dalam kurun waktu lima tahun tersebut (2011-

2015), penghimpunan dana Zakat di Singapura mencapai angka rata-rata kenaikan

sebesar 56,46%.

C. Dampak Penerapan Strategi Penghimpunan Zakat MUIS

Zakat memainkan peranan besar dalam bidang ekonomi masyarakat Islam di

Singapura, terutama dalam membantu membasmi masalah kemiskinan. Dana

zakat merupakan sumbangan warga muslim yang langsung membantu menangani

kemiskinan dan kebodohan.

Sebagian besar aspek penghimpunan yang dilakukan MUIS menggunakan

pelayanan berbasis informasi dan teknologi, dana himpunan zakat yang tertarget,

dan sinergi program antarlembaga.

Sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa

pengurus zakat menggunakan berbagai media untuk menyebarkan informasi

mengenai zakat kepada masyarakat muslim melalui TV, radio, majalah, wesbsite,

newsletter, laporan lembaga, twitter, facebook, dan sosial media lainnya.

Selain itu, kejujuran pengurus zakat di Singapura juga menambah

kepercayaan masyarakat karena dana zakat digunakan sesuai amanah. Zakat yang

telah dibayarkan secara lengkap dipublikasikan setiap tahun. Zakat di Singapura

Page 101: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

86

diperuntukkan bagi upaya pemerataan dan kesejahteraan umat Islam di Singapura.

Pemberdayaan amanat agama ini mencapai target maksimal di Singapura karena

dikelola secara professional.

Berdasarkan data MUIS terjadi peningkatan jumlah zakat yang dipungut

setiap tahun. Meski umat Islam di Singapura minoritas yaitu hanya 15 persen, tapi

tak menjadikan nilai zakat menurun. Malah sebaliknya, dengan pengurusan yang

profesional, sosialisasi yang gencar, dan transparansi dalam pengelolaan, nilai

zakat di Singapura terus meningkat setiap tahun. Keberhasilan MUIS dalam

menghimpun dana zakat dapat dilihat dari perkembangan grafik di bawah ini.

Gambar 4. Grafik koleksi zakat harta dan zakat fitrah

tahun 2003 sampai 2011

Sumber: Majlis Ugama Islam Singapura

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa penghimpunan dana Zakat

(Zakat Harta dan Fitrah) selama 9 tahun terakhir (2003-2011) mengalami tren

grafik yang terus naik atau berjalan positif di setiap tahunnya.

Page 102: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

87

Penghimpunan zakat harta mengalami kenaikan sebesar 61,6%. Sedangkan

untuk zakat fitrah mengalami kenaikan sebesar 72,2%. Jika dirata-ratakan dalam

kurun waktu sembilan tahun tersebut (2003-2011), maka pertumbuhan

penghimpunan Zakat (zakat harta dan fitrah) di Singapura mencapai angka rata-

rata kenaikan sebesar 62,93%.

Gambar 5. Grafik penyaluran zakat harta dan zakat fitrah

tahun 2003 sampai 2011

Sumber: Majlis Ugama Islam Singapura

Sedangkan dalam segi penyaluran, dapat diliat dalam grafik di atas bahwa

selama sembilan tahun terakhir (2003-2011) penyaluran dana zakatnya juga

mengalami tren grafik yang terus naik di setiap tahunnya. Jika dirata-ratakan

dalam kurun waktu sembilan tahun tersebut (2003-2011), penyaluran dana Zakat

di Singapura mencapai angka rata-rata kenaikan sebesar 88,61%.

Berdasarkan grafik penghimpunan dan penyaluran di atas, maka hal ini

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya manajemen strategi zakat yang baik

Page 103: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

88

dapat meningkatkan pendapatan zakat yang tinggi sehingga tingkat penyaluran

dari hasil penghimpunan zakat pun semakin tinggi dari waktu ke waktu.

1) Model-model Skema Bantuan Zakat di Singapura

Penerapan strategi penghimpunan yang baik berdampak pula dengan

adanya penyaluran dan pendayagunaan zakat. Pendayagunaan zakat yang

dikumpulkan oleh Unit Strategi Zakat dan Wakaf MUIS diarahkan pada program-

program yang memberi manfaat untuk perbaikan kesejahteraan mustahik.

Pendayagunaan zakat pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan status

mustahik menjadi muzakki, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia

dan pemberdayaan sosial serta pengembangan ekonomi. Strategi yang digunakan

MUIS untuk membagikan kumpulan uang zakat adalah dengan adanya program-

program pilar zakat, skema pendayagunaan dan bantuan-bantuan lain yang

diberikan oleh MUIS.

1) Program Pilar Zakat MUIS134

Bantuan Zakat adalah komitmen kuat dari MUIS untuk memastikan

golongan fakir dan miskin yang layak mendapat bantuan yang diperlukan agar

dapat mengatur masalah keuangan dan sosial dengan lebih baik. MUIS

bekerjasama dengan badan-badan nasional dan kelompok swadaya untuk

memfasilitasi keluarga-keluarga dalam mencapai kesejahteraan dan kemandirian.

Mereka yang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan zakat dapat

menerima bantuan tunai bulanan, batuan pendidikan, gharimin dan / atau voucher

fidyah. Berikut tiga program pokok MUIS :

134 Lihat Zakat Brochure Disbursement Final MUIS

Page 104: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

89

a) Zakat Empower (Zakat Upaya)

Program ini difokuskan untuk membantu mereka yang sehat dan

berpotensi untuk mandiri melalui program peningkatan keterampilan. Penerima

Zakat yang terpilih berpeluang mengikuti Skema Pengupayaan Sepadu (EPS)

MUIS.

Bentuk bantuan-bantuan yang akan diberikan dalam Skema Pengupayaan

Sepadu (EPS), adalah:

1. Bantuan Pelatihan untuk kursus keterampilan

2. Bantuan pendidikan untuk anak-anak seperti uang saku sekolah

3. Program lifeskills seperti keuangan / kursus budgeting, workshops

motivasi, manajemen kesehatan, kelas pendidikan Islam.

4. Hibah atau bantuan awal untuk bisnis rumahan

b) Zakat Progress (Zakat Maju)

Program khusus untuk keperluan perkembangan anak-anak dari keluarga

penerima Zakat, agar keluar dari perangkap kemiskinan. Penerima layak

mendapatkan satu atau lebih bantuan untuk memastikan pendidikan yang

berkelanjutan bagi anak-anak penerima zakat. Adapun bantun-bantuannya berupa:

1. Biaya ujian nasional

2. Program keaksaraan dan berhitung dasar untuk anak-anak

3. Subsidi biaya pendidikan Islam

c) Zakat Uplift (Zakat Sokongan)

Program ini difokuskan kepada golongan yang menerima bantuan zakat

jangka panjang karena lanjut usia, cacat atau mengidap penyakit kronis agar tetap

Page 105: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

90

terhubung dalam masyarakat. Mereka layak menerima satu atau lebih bantuan

untuk meningkatkan gaya hidup yang sehat dan penuaan aktif:

a) Program asas MUIS, membina kerohanian dan keterampilan

b) Membeli peralatan dan kebutuhan medis

c) Skema pendamping masjid

2) Skema Pendayagunaan Zakat MUIS

Selanjutnya Zakat yang dikumpulkan oleh MUIS disalurkan kepada para

mustahik melalui tiga skema:

1. Empowerment Partnership Scheme (EPS)

Empowerment Partnership Scheme (Skema Pendayagunaan Sepadu)

merupakan paket menyeluruh bagi keluarga yang menghadapi berbagai tantangan

kehidupan. Skema ini menyediakan berbagai program pemberdayaan baik dari

segi ekonomi, sosial, dan religi yang dikelola oleh seorang professional ahli yang

dipilih oleh keluarga itu sendiri.

Sejak 2004, MUIS telah memperkenalkan Skema Pengupayaan Sepadu

(EPS) untuk membantu lebih banyak penerima zakat mandiri melalui program

peningkatan diri yang menyeluruh dan berkesan. Berdasarkan data MUIS, kini

403 dari 610 keluarga telah lulus dari skema EPS dan tidak memerlukan lagi

bantuan keuangan MUIS. Hampir $3 juta dana Zakat telah dibelanjakan.

Sebanyak 237 keluarga kini mengambil bagian dan berpartisipasi dalam

fourth intake of EPS (dana EPS yang keempat) di mana setiap anggota keluarga

akan menghadiri kursus seperti peningkatan kemahiran, pendidikan Islam,

kemahiran hidup, serta program-program pendidikan untuk anak-anak. Program

Page 106: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

91

ini dibiayai penuh oleh dana Zakat. Keluarga akan menerima bantuan bulanan

selagi mereka aktif dalam program dua tahun ini. Harapan MUIS agar keluarga-

keluarga yang telah lulus akan berubah menjadi pemberi Zakat di masa depan.

2. Enhanced Mosque Clusters (EMC)

Enhanced Mosque Clusters (Skema Kelompok Masjid) atau dikenal juga

dengan skema MUIS Annual Grant for Social Service (MAGRASS) merupakan

donasi yang diberikan MUIS setiap tahun kepada organisasi-organisasi

kemasyarakatan dan masjid-masjid agar digunakan untuk melaksanakan program-

program yang dapat meningkatkan kemandirian kalangan yang kurang mampu.

Di Singapura terdapat 71 Masjid yang sudah terintegrasi dengan MUIS,

masjid-masjid ini tersebar di lima kluster (wilayah), yaitu Tenggara, Timur Laut,

Barat Laut, Barat Daya dan Tengah. Pada tahun 2007, konsep Kelompok Masjid

(EMC) telah diperkenalkan di kelompok Tenggara. Bantuan keuangan dan

program dukungan untuk para penerima Zakat kini disediakan melalui EMC.

Masjid bekerja sama dengan Dewan Pengembangan Masyarakat

(Community Development Councils), pusat pelayanan keluarga dan badan-badan

masyarakat yang lain untuk menyediakan program dukungan yang lebih

menyeluruh untuk penerima Zakat MUIS.

Selain dari bantuan keuangan, perhatian besar juga dilakukan untuk

melihat perkembangan spiritual keluarga-keluarga. Program pembelajaran Islam

yang sesuai di masjid dapat diidentifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan

penerima zakat dan anggota keluarga mereka. Kelas agama mingguan yang sesuai

di masjid-masjid telah dikenal pasti dan dipadankan dengan penerima Zakat dan

Page 107: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

92

ahli keluarga mereka. Banyak keluarga yang mendapat manfaat dari klinik solat,

kelas dasar fardu „ain, program aL.I.V.E. dan pembelajaran Islam berbasis rumah.

2. Mosque Befrienders Scheme

Salah satu inisiatif utama kelompok masjid MUIS ialah pembentukan

Skema Pendamping Masjid. Para pendamping, bersama dengan Pegawai

Pembangunan Sosial (Social Development Offiers/SDO) di masjid memantau

kemajuan penerima Zakat melalui kunjungan ke rumah. Pendamping juga

mendorong penerima Zakat untuk mengambil tindakan lanjutan berdasarkan

rencana individu yang digambar bersama Pegawai Pembangunan Sosial. Usaha-

usaha ini bertujuan untuk membentuk keyakinan diri dan sifat mandiri.

Saat ini, skema kelompok masjid dibawah naungan MUIS memiliki sekitar

600 pendamping di setiap masjid-masjid yang tersebar. Melalui dana Zakat,

MUIS bekerjasama dengan pekerja sosial yang berpengalaman dan terlatih untuk

memberikan pelatihan kepada pendamping agar mereka menjadi lebih efektif

terbantu. Melalui skema pendamping ini, MUIS berharap dapat memelihara

komunitas Muslim yang lebih peduli dan peka terhadap penderitaan orang-orang

yang membutuhkan.

Bentuk bantuan kemudian dibagikan menjadi enam kategori, yaitu bantuan

finansial, beasiswa, pembayaran hutang, bantuan tanggap darurat, kupon atau

voucher makanan, dan program-program peningkatan keterampilan.

3) Bantuan-Bantuan lain yang diberikan oleh MUIS

Selain bantuan dalam bentuk skema pemberdayaan di atas, MUIS juga

memberikan bantuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang untuk kaum

Page 108: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

93

Muslim yang miskin dan membutuhkan. Bantuan ini sebagian besar bersifat

sementara dan supplementary (tambahan). Bantuan pokok pertama-tama akan

didapat dari Dewan Pengembangan Masyarakat (Community Development

Councils). Bantuan mencakup bantuan keuangan, bantuan darurat, gharimin dan

riqab (hibah pendidikan).

1) Bantuan Keuangan (Asisten Keuangan)

MUIS memberikan bantuan keuangan dengan menyalurkan zakat yang

dikumpulkannya dari masyarakat Muslim. Zakat didistribusikan ke delapan jenis

asnaf (penerima manfaat), diantaranya orang fakir, orang miskin, orang-orang

yang berhutang, siswa yang menempuh pendidikan agama, dan lain-lain.

Syarat untuk mendapat bantuan keuangan MUIS Zakat adalah Warga

Negara Singapura atau Penduduk Tetap. Adapun kategorinya, yaitu:

a. Menderita penyakit kronis atau gagal ginjal, dan cacat fisik atau mental

b. Memiliki penghasilan yang tidak mencukupi135

c. Kepala keluarga yang sedang dipenjara

d. Single parents (janda atau perceraian) yang membutuhkan dukungan

finansial

Keluarga atau individu dianggap memiliki pendapatan yang tidak

mencukupi saat Penghasilan per Kapita bulanan (PCI) kurang dari $ 350. PCI

dihitung dengan membagi pendapatan rumah tangga kotor bulanan keluarga

dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama (keluarga

besar).

135 Pendapatan yang tidak mencukupi saat Penghasilan Per Kapita bulanan (PCI) kurang dari $ 350.

Page 109: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

94

Contoh : Pak Yusuf memiliki penghasilan $1750 per bulan. Dia tinggal

bersama ibunya, istri (yang tidak bekerja) dan dua orang anaknya. Maka PCI Pak

Yusuf adalah $1750 : 5 = $350.

Dikarenakan Pak Yusuf memiliki penghasilan perkapita perbulan (PCI)

sama dengan $350, maka Pak Yusuf termasuk yang membutuhkan bantuan

keuangan Zakat MUIS.

Warga negara Muslim Singapura berhak atas skema bantuan Nasional.

Apa yang diberikan MUIS kepada penerima zakat dirancang juga untuk

melengkapi dan menambah bantuan yang diberikan oleh Badan-Badan Nasional

di Singapura.

Penerima manfaat potensi Zakat didorong untuk mengeksplorasi skema

bantuan keuangan nasional seperti ComCare untuk memastikan bahwa kebutuhan

mendesak mereka terpenuhi dengan lebih baik melalui sistem pendukung

nasional, dan dalam hal ini MUIS akan melengkapi bantuan tersebut dengan

memberikan tambahan dukungan finansial. Adapun Jenis skema bantuan yang

tersedia melalui zakat MUIS adalah:

1) Bantuan Keuangan Zakat Bulanan, yaitu bantuan tunai bulanan bagi

mereka yang memenuhi syarat

2) Penyelesaian Hutang, yaitu bantuan satu kali untuk tunggakan kebutuhan

pokok, seperti tagihan listrik, biaya servis dan pemeliharaan

3) Bantuan Darurat, yaitu diberikan pada saat krisis, ketika terjadi kecelakaan

atau musibah seperti bencana alam, kebakaran atau perawatan medis

darurat

Page 110: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

95

4) Bantuan Penguburan, yaitu pembayaran biaya pemakaman yang terjadi

saat meninggalnya penerima Zakat MUIS

5) Hibah Studi, yaitu berupa subsidi biaya-biaya yang berkaitan dengan

pendidikan, diantaranya:

- Subsidi biaya Pendidikan Islam part-time (paruh waktu)

- Subsidi biaya sekolah Madrasah full-time (penuh)

- Biaya Ujian Nasional (tingkat PSLE / N / O / A)

6) Kupon atau voucher makanan, yaitu voucher atau kupon untuk membeli

barang-barang makanan. Voucher atau kupon tersebut dapat ditukarkan di

gerai atau tempat-tempat (masjid) yang disetujui MUIS yang terletak di

enam kluster (wilayah).

Agar bantuan keuangan MUIS zakat lebih mudah diakses, pemohon yang

memenuhi syarat dapat pergi ke Masjid Pembangunan Sosial yang terdekat

dengan alamat resmi masjid-masjid yang ada.

Bagi masyarakat muslim Singapura, zakat memiliki peran sangat penting

dalam kehidupan, dan juga dalam tujuan zakat dan negara yaitu mengentaskan

kemiskin dan kebodohan. Hasil dari penghimpunan dana zakat yang ada berfungsi

sebagai sumber dana yang sifatnya complementary dan sustainability

(berkesinambungan) bagi masyarakat muslim dan dapat digunakan untuk

membiaya kegiatan keagaman, selain itu dapat membantu dalam membiayai

proyek utama di Singapura terutama dalam pengentasan kemiskinan dan

kebodohan.

Page 111: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

96

Penyaluran zakat yang tepat sasaran bertujuan untuk menyejahterakan

masyarakat muslim Singapura, terutama kaum dhuafa. Di Singapura dana

penghimpunan zakat yang ada disalurkan kepada beberapa pembangunan pokok.

Pembagian bantuan dan objek bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3. Penyaluran Bantuan dan Pembangunan Utama136

Bantuan yang berasal dari depalan Asnaf Penyaluran

2015

Pemberdayaan sosial dan bantuan bagi fakir dan miskin, $17,188,930

Program Keagamaan dan Manajemen Masjid $5,204,598

Bantuan dan Pemberdayaan Madrasah dan Asatizah $7,214,109

Pemberdayaan, Manajemen dan Pelatihan Amil $3,005,872

Bimbingan Agama, Pendidikan Islam dan Keterlibatan

Pemuda

$3,689,792

Total $36,303,301

Sumber : Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS)

Dari tabel di atas terlihat penyaluran zakat tahun 2015 sebanyak

$36,303,301. Adapun penyaluran zakat terbanyak adalah untuk pemberdayaan

sosial dan bantuan bagi fakir dan miskin, yaitu sebanyak $17,188,930 juta atau

mencapai 47 %. Kedua untuk bantuan dan pemberdayaan Madrasah dan Asatizah

sebanyak $7,214,109 atau 19 %, dan yang ketiga untuk Program Keagamaan dan

Manajemen Masjid yaitu sebanyak $5,204,598 atau 14 % dari total penyaluran.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, hasil

penghimpunan zakat yang baik dapat memberikan dampak yang postif bagi

masyarakat muslim di Singapura, diantaranya adalah tersedianya sarana ibadah

136Bantuan berasal dari Asnaf: Amil, Fisabililah, Muallaf, Miskin, Needy, Riqab, Gharimin, &

Ibnussabil

Page 112: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

97

yang baik, tersedianya dana sosial-keagamaan, dan tersedianya sarana pendidikan,

kesehatan serta pelayanan sosial.

Dengan begitu bahwa mekanisme kerja yang baik, akan mudah untuk

mengembangkan sebuah organisasi atau lembaga, namun sebaliknya mekanisme

kerja yang tidak baik, akan menjadikan lembaga sulit berkembang bahkan akan

terjadi kevakuman kegiatan. Gambaran diatas telah menjawab bahwasanya ketika

penghimpunan zakat berada pada amil yang profesional maka hasil pengembalian

manfaatnya pun dapat dirasakan luas pada masyarakat muslim yang ada.

Page 113: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah disajikan pada bab-bab terdahulu mengenai Strategi

Penghimpunan Dana Zakat pada Negara Singapura dapat ditarik sejumlah

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Administrasi Undang-Undang Hukum Islam (AMLA) Pasal

68 ayat (1) dan (2) dan 69 ayat (1) tahun 1968, pemusatan aktivitas,

wewenang dan seluruh hal yang berhubungan dengan pengelolaan,

penghimpunan dan pendistribusian zakat dilaksanakan di bawah tanggung

jawab Majlis Ugama Islam Singapura MUIS, tepatnya di bagian Unit

Strategi Zakat dan Wakaf.

2. Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) dalam menghimpun dana zakat

menggunakan strategi persuasif dan teknis. Strategi persuasif yaitu dengan

promosi-promosi menggunakan brosur atau iklan-iklan, tenaga marketing

dengan jemput bola, dan ceramah keagamaan atau pengajian rutin.

Sedangkan strategi teknisnya, pertama pemanfataan dan pengembangan

teknologi yang mengenai metode-metode penghimpunan (zakat by e-

payment, zakat by AXS, zakat by cek dan giro, zakat by telepoll). Kedua,

pengembangan produk yaitu mengenai program-program kerja dan skema

pemberdayaan, termasuk diantaranya zakat empower (zakat upaya), zakat

progress (zakat maju), zakat uplift (zakat sokongan) dan skema

Empowerment Partnership Scheme (EPS), Enhanced Mosque Clusters

Page 114: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

99

(EMC), dan Mosque Befrienders Scheme (MBS). Ketiga, pengembangan

administrasi, dimana MUIS merupakan lembaga legal formal dan

mempunyai otoritas yang kuat di Singapura. dan keempat pengembangan

sumber daya manusia (SDM), yang tujuannya adalah untuk meningkatkan

kualitas dan kapasitas SDM yang ada.

3. Dampak dari strategi penghimpunan dana zakat yang baik memiliki

pengaruh positif bagi peningkatan koleksi zakat di Singapura setiap

tahunnya. Hal ini berdampak pula pada tingkat penyalurannya. Sehingga

zakat di Singapura mampu memberikan ketersediaannya dana sosial-

keagamaan, tersedianya sarana pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial

dan tersedianya sarana ibadah yang baik, serta tersedianya lapangan

pekerjaan bagi masyarakat muslim,

Selain itu dalam hal mekanisme kerja yang baik, akan mudah untuk

mengembangkan sebuah organisasi atau lembaga, namun sebaliknya

mekanisme kerja yang tidak baik, akan menjadikan lembaga sulit

berkembang bahkan akan terjadi kevakuman kegiatan. Gambaran diatas

telah menjawab bahwasanya ketika penghimpunan zakat berada pada amil

yang profesional maka hasil pengembalian manfaatnya pun dapat

dirasakan luas pada masyarakat muslim yang ada.

B. Saran

1. Sebagai lembaga yang memiliki otoritas penuh dan professional, MUIS

harus mampu untuk terus menjaga keyakinan dan kepercayaan masyarakat

muslim di Singapura. Kepercayan yang sudah baik harus terus dijaga dan

Page 115: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

100

ditingkatkan, supaya berdampak pula pada peningkatan penghimpunan

zakat di Singapura. Selain itu terus meningkatkan dan menggencarkan

sosialiasi zakat di khalayak umum walaupun berada dalam negara

minoritas muslim dan sekuler. Karena hal ini juga merupakan sarana

dakwah yang baik.

2. Bagi pemerintah dan juga lembaga-lembaga zakat di Indonesia dapat

menerapkan strategi-strategi yang dipakai oleh Majlis Ugama Singapura

ini, khususnya dalam penghimpunan Zakat. Walaupun sudah kita ketahui

bahwa perzakatan di Indonesia juga telah mengalami peningkatan

pengelolaan zakat yang baik.

3. Bagi kalangan Akademisi hendaknya memberikan pemikiran-pemikiran,

masukan dan ide-ide yang benilai baik dan cemerlang bagi perkembangan

zakat dunia, dan khususnya bagi negara Indonesia, sehingga diharapkan

lembaga-lembaga zakat yang ada dapat mencapai visi misi dan

tujuannnya.

4. Bagi masyarakat hendaknya untuk selalu mendukung setiap kegiatan atau

program-program dari lembaga-lembaga Zakat dan memberikan

kepercayaan yang lebih untuk mengelola dana zakat, infak, shadaqah dan

juga wakaf.

Page 116: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

101

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta : UI-

Press, 2012

Ali, Nuruddin Mhd, Zakat dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: Raja Grafindo,

2006

Al-Qurthubi, al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an. Beirut Lebanon: Daar el-Kutub

„ilmiyyah, 1413 H/1993 M

Al-Zuhaily, Wahbah, Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Hukum-Hukum Fiqih Islam Tinjauan

Antar Mazhab. Semarang : Pustaka Rizki Putra

Asqolani, Hafiz Ibnu Hajar, Bulugul Maram. Semarang: Toha Putra

Azizy, Ahmad Qodri Abdillah. Membangun Fondasi Ekonomi Umat Meneropong

Prospek Berkembangnya Ekonomi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

2004

Bakar HM, Abu dan Muhammad, Manajemen Orgnisasi Zakat. Malang: Madani,

2011

Bakar, Irfan Abu, dan Chaider S. Bamualim. Filantropi Islam dan Keadilan

Sosial. Jakarta: CSRC UIN Jakarta, 2006

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Esposito, John L, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, jild 5. Bandung:

Mizan

Fakhruddin, Fiqih dan Manajemen Zakat di Indonesia. Malang : 2008

Hafidhuddin, Didin , Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta : Gema Insani

Press, 2002

Hasanuddin. Manajemen Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005

Page 117: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

102

Hasan, Muhammad. Manajemen Zakat Model Pengelolaan Yang Efektif.

Yogyakarta : Idea Press, 2011

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen: Dasar, Pengertian. Jakarta: Bumi Aksara,

2009

Hertanto Widodo, Akuntansi dan Manajemen Keuangan untuk Organisasi

Pengelola Zakat. Bandung: Asy Syamil Press & Grafika, 2001

Hitami, Munzir, Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Alaf Riau, 2006

Hooker, M. B, Islamic Law in South-East Asia. Singapore: Oxford University

Press, 1984

Ibnu Majah. Riyadh: Daar el-Salaam, 2000

Imam al-Baihaqi. Mekkah : Darul Baz, 1994

Kementerian Agama, Membangun Peradapan Zakat. Jakarta: Kementrian Agama

Republik Indonesia Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012.

________________, Modul Penyuluhan Zakat. Jakarta: Kementerian Agama

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat

Pemberdayaan Zakat, 2013.

Kettani, Ali, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini. Jakarta: PT Grafindo

Persada

Khoo Kay Kim (ed), Malays / Muslim In Singapore: Selected Readings In History

1819-1965. Singapore: Pelanduk Publication, 2006

Mansurnoor, Arifin “Minoritas Islam” dalam Taufik Abdullah, Ensiklopedi

Tematis Dunia Islam, jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve

Mas‟udi, Masdar F, Fathurrahman Djamil dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan

ZIS Menuju Efektifitas Pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah. Jakarta :

Piramedia, 2004

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003

Purwanto, April, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat.

Yogyakarta: Teras, 2009

Page 118: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

103

Pusat Bahasa dan Budaya (PBB) UIN, Revitalisasi Filantropi Islam. Jakarta:

Pusat Bahasa dan Budaya UIN, 2005.

Qadir, Abduraahman, Zakat, dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1998.

Rasjid, H. Sulaiman , Fiqih Islam (hukum fiqih lengkap). Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2005.

Sabiq, Syaikh as-Sayyid, Panduan Zakat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah,.

Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005.

__________________, Fiqih Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006

Saefuddin, Ahmad Muflih, Pengelolaan Zakat ditinjau dari Aspek Ekonomi.

Bontang: Badan Dakwah Islamiyyah, LNG, 1989

Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Sakti, Ali. Analisis Teoritis Ekonomi Islam jawaban atas kekacauan ekonomi

modern. Jakarta : Paradigma & Aqsa Publishing, 2007.

Salusu, J, Pengambilan Keputusan Strategi untuk Organisasi Publik dan

Organisasi non Profit. Jakarta: PT. Grasindo, 2003

Semai, Syed Isa, Panduan Ibadah Zakat. Singapura : MUIS Pusat Islam

Singapura

Shahih Muslim. Riyadh: Daar el-Salaam, 2000.

Siddique, Sharon, “Posisi Islam di Singapura”, dalam Taufik Abdullah, ed.,

Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES, 1989

Widodo, Hertanto. Akutansi & Manajemen Keuangan untuk Organisasi Pengelola

Zakat. Bandung: Asy Syamil Press & Grafika, 2001

Weyland, Petra, Moeflich Hasbullah, Asia Tenggara Konsentrasi Baru

Kebangkitan Islam. Bandung: Fokus Media

Wiharyanto, Kardiyat, Perkembangan Singapur. Yogyakarta: IKIP Sanata

Dharma

Page 119: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

104

Yasin, Ahmad Hadi, Panduan Zakat Dompet Dhuafa. Jakarta: Dompet Dhuafa

Republika, 2011

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat. Bogor: Pustaka Lintera Antar Nusa, 1996

Jurnal dan Skripsi

Amalia, Kasyful Mahali, Potensi dan Peranan Zakat Dalam Mengentaskan

Kemiskinan di Kota Medan, Jurnal Ekonomi tentang Zakat. 2011

Fahham, A Muchaddan, Paradigma Baru Pengelolaan Zakat di Indonesia, Jurnal

Kesejahteraan Sosial, Vol. III, No. 19/I/P3DI/Oktober/2011

Febrianti, Praktek Pengelolaan Zakat di Negara Muslim: Studi Kasus Pada

Negara Brunei Darussalam. Skripsi Mahasiswa Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

Juhari, Mohamad Shamsuri, Perceptions of Singaporean Malay-Muslim Youth

Participating ini Community Outreach Programmes: Capacity Building

for Critical Thinking?, thesis The University of Birmingham for the

degree of Doctor of Philosophy, 2011

Karim, Shamsiah Abdul, “Contemporary Shari‟a Compliance Structuring for the

Development and Management of Waqf Assets in Singapore,” Kyoto

Bulletin of Islamic Area Studies, (Tokyo: Bulletin of Islamic Area Studies)

Maret 2010

Kosim, Mohammad, Pendidikan Islam di Singapura: Studi Kasus Madrasah al-

Juneid al-Islamiyah, Jurnal Al-Tahir, No 2 November 2011

Osman, Mohamed Nawab Mohamed, “The Religio Political Activism of Ulama In

Singapura”, Jurnal Indonesia and Malay World, Volume 40, No 116

March 2012

Internet dan Media Lainnya

Website Bank Indonesia, http://www.bi.go.id

Website Majlis Ugama Islam Singapura, http://www.muis.gov.sg

Website Zakat MUIS, http://www.muis.gov.sg/zakat/index.html

http://www.singstat.gov.sg

Page 120: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

105

http://www.axs.com.sg/axsNetwork_axsStation.php

http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/tak-adakumandang-adzan-di-

singapura.htm

http://www.segenggam-harapan.com/2012/07/sejarah-dan-perkembanganislam-

di.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/

MUIS Annual Report, Financial Highligts-Zakat Collection 2014

MUIS tentang Zakat dengan Giro

MUIS Zakat disbursement Brochure Final, 2011

Zakat Savings Brochure MUIS

Putusan dan Undang-Undang

Administration of Muslim Law Act (AMLA), Pasal 68 ayat 1 dan 2

Administration of Muslim Law Act (AMLA), Pasal 69 ayat 1

A Guide to Zakat, Fatwa MUIS

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Page 121: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

LAMPIRAN

Page 122: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

FATWA COMMITTEE

Dr. Mohamed Fatris Bakaram Chairman

Ustaz Irwan Hadi Mohd Shuhaimy Secretary

Ustaz Ali Mohamed Member

Ustaz Firdaus Yahya Member

Ustaz Mohamad Hasbi Hassan Member

Ustaz Kamsari Sanuh Member

Ustaz Murat Md Aris Associate Member

Ustaz Nazirudin Mohd Nasir Associate Member

Shaikh Syed Isa Semait Associate Member

Ustaz Mohammad Hannan Hassan Associate Member

Ustazah Sharifah Farah Aljunied Associate Member

Ustazah Nurul ‘Izzah Khamsani Associate Member

Ustazah Siti Nur Alaniah Abdul Wahid Associate Member

Ustaz Ahmad Haris Suhaimi Associate Member

Ustaz Badrul Fata Muhd Ridwan Associate Member

Ustaz Fathurrahman Dawoed Associate Member

Ustaz Muhammad Ma’az Sallim Associate Member

Ustaz Mohd Kamal Mokhtar Associate Member

Ustaz Mohamed Ali Associate Member

Ustaz Muhammad Hafizh Rapiee Associate Member

Ustaz Muhammad Saiful ‘Adli Ayob Associate Member

Ustaz Mohammed Suhaimi Mohamed Fauzi Associate Member

Ustaz Syed Ahmad Syed Mohd Associate Member

Ustaz Syed Mustafa Syed Ja‘afar Alsagoff Associate Member

POST GRADUATE SCHOLARSHIP COMMITTEE

Dr. Mohamed Fatris Bakaram Chairman

Dr. Albakri Ahmad Secretary

Assoc Prof. Syed Farid Alatas Member

Assoc Prof. Noor Aisha Abdul Rahman Member

Dr. Rufaihah Bte Abdul Jalil Member

WAKAF DISBURSEMENT COMMITTEE

Hj Raj Mohamad Maiden Chairman

Hj Abdul Razak Maricar Member

Hj Shafawi Ahmad Member

Hj Syed Haroon Aljunied Member

Nora Rustham Member

Imran Mohamed

Member

Page 123: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

INVESTMENT COMMITTEE

Hj Asaad Sameer Ahmad Bagharib Chairman

Mr. Mohd Azam Abd Aziz Secretary

Hj Abdul Razak Maricar Member

Hj Syed Haroon Aljunied Member

Hj Zainol Abeedin Hussin Member

Dr. Abdul Razak Chanbasha Member

Mr. Sani Hamid Member

ZAKAT & FITRAH COMMITTEE

Hj Mohd Alami Musa Chairman

Hj Abdul Razak Maricar Secretary

Dr. Mohamed Fatris Bakaram Member

Ustaz Pasuni Maulan Member

Mdm Moliah Hashim Member

Ustaz Dr Firdaus Yahya Member

Dr. Rufaihah Abdul Jalil Member

Nora Rustham Member

JOINT MADRASAH SYSTEM BOARD OF GOVERNERS (BOG)

Hj. Abdul Razak Maricar Chairman

Dr. Mohamed Fatris Bakaram Member Madrasah Aljunied

Mr. Razak Mohammed Lazim Member Madrasah Al-Arabiah, & Irsyad Zuhri

Ustaz Pasuni Maulana Member Madrasah Aljunied & Irsyad Zuhri

Ustaz Shaikh Hussain Shaik Yacob Member Madrasah Al-Arabiah

Mr. Buang Abdul Rashid Member Madrasah Al-Arabiah

Mr. Gazali Alistar Member Madrasah Al-Arabiah

Hj. Shaikh Mohd Iqbal Member Madrasah Al-Arabiah

Ustaz Firdaus Yahya Member Madrasah Aljunied

Mr. Abdul Azim Abdul Kadir Member Madrasah Aljunied

Mr. Abdullah Ahmad Member Madrasah Aljunied

Mr. Abdullah Hussain Member Madrasah Aljunied

Ustaz Murat Md. Aris Member Madrasah Irsyad Zuhri

Ustaz Mohd Haniff Hassan Member Madrasah Irsyad Zuhri

Hj. Shafawi Ahmad Member Madrasah Irsyad Zuhri

Mr. Moiz Tyebally Member Madrasah Irsyad Zuhri

Page 124: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 125: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 126: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 127: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 128: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 129: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 130: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 131: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 132: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 133: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam
Page 134: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

DOKUMENTASI-DOKUMENTASI

Foto Wawancara dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D (kiri) dan Penulis (sebelah kanan)

Foto ketika usai wawancara dengan Haji Dr. K.M Deen, Ph.D

Page 135: STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI SINGAPURArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35481/2/ALI JAYA-FEB.pdf · bagian Unit Strategi Zakat dan Wakaf. Kedua, MUIS dalam

Foto di Masjid Sultan bersama kawan dari Turki Foto di Asrama Tahfidz (I-Read Qur’an Centre) Singapura

Foto Penulis (kiri) bersama Arif Rahman Taba (Tengah) dan Kawan dari Indonesia (kanan)