6
2.10-1 Abstrak Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), seorang technopreneur dituntut untuk lebih peka dan jeli melihat peluang yang ada di sekitarnya kemudian dikembangkan menjadi sebuah bisnis online yang menjanjikan. Sebelum mengembangkan bisnis online, sangat perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan bisnis, analisis SWOT serta strateginya dan juga analisis PIECES dari konsep bisnis yang akan dikembangkan. Kasus penelitian ini adalah pengembangan E-commerce jual mobil di region Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki keunikan utama di aftersale monetizing. Objek dalam penelitian ini menghitung nilaai ROI, PBP, NPV, BEP, dan Ratio B/C, melakukan analisis SWOT (S)- Strength, (W)-Weakness, (O)-Opportunity, dan (T)- Threat, serta analisis PIECES (P)-Performance, (I)- Information, (E)-Economy, (C)-Control, (E)-Efficiency, dan (S)-Services. Adapun perhitungan yang di dalamnya meliputi biaya infrastruktur, penyusutan, perkiraan pendapatan, dan pengeluran laba bersih setelah pajak beserta cash flow yang digunakan untuk mengihutng nilai kelayakan ekonomi dengan investasi awal sebesar Rp 3.495.620,- diperoleh nilai BEP = 6,47, PBP = 0,67 tahun, ROI = 26.53%, Ratio B/C = 1,31, NPV = Rp 1.724.330,-. Dengan hasil angka persentase ROI diatas angka persentase rata-rata inflasi Indonesia serta hasil Ratio B/C dan hasil NPV bernilai positif menyatakan konsep bisnis E-Commerce Broker Mobil Yogyakarta layak untuk dikembangkan. Kata Kunci : Technopreneur, Studi Kelayakan Bisnis, SWOT, E-Commerce, PIECES 1. Pendahuluan pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia ditunjuk pada Gambar 1 [1]. Gambar 1. Nilai pasar e-commerce Indonesia Di era teknologi terkini, hampir 60% calon pembeli mobil di Indonesia menggunakan media digital untuk mencari informasi iklan mobil. Sebaliknya kurang dari 50% calon pembeli masih menggunakan media offline dengan mengunjungi pameran otomotif maupun datang ke dealer mobil secara langsung. Angka persentase media calon pembeli mobil di Indonesia ditunjuk pada Gambar 2 [2]. Gambar 2. Persentase Media yang digunakan Calon Pembeli Mobil Indonesia Fariz Dzulfiqar Nurzam Student Bachelor of Computer and Information Technology STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : [email protected] Perkembangan teknologi di awal era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kini sangatlah cepat, sudah banyak produk dan jasa yang dikembangkan menjadi bisnis online di berbagai bidang. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi technopreneur muda Indonesia untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis online di Indonesia. Pada tahun 2011 nilai pasar e-commerce di Indonesia bernilai $621 juta. Pada tahun 2015, angka tersebut mencapai $2,539 juta dan diprediksi dalam tiga tahun kedepan akan tumbuh sebesar 250 persen. Grafik Pemaparan tersebut bertujuan untuk mengetahui tren kebutuhan masyarakat di industri jual beli otomotif masa kini dan memprediksi di waktu yang akan datang di negara berkembang, khususnya Indonesia. STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan website e-commerce otomotif yang telah beroperasi di 20 negara. Konsep bisnis yang diterapkan Carmudi adalah dengan memberikan ruang kepada penjual mobil untuk memasang iklan dengan gratis. Namun, apabila penjual ingin memasang iklan premium yang dapat tampil di halaman pertama, penjual mobil harus membayar biaya yang telah ditentukan. ISSN : 2302-3805 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

  • Upload
    others

  • View
    60

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-1

Abstrak

Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), seorangtechnopreneur dituntut untuk lebih peka dan jeli melihatpeluang yang ada di sekitarnya kemudian dikembangkanmenjadi sebuah bisnis online yang menjanjikan. Sebelummengembangkan bisnis online, sangat perlu untukmelakukan analisis studi kelayakan bisnis, analisisSWOT serta strateginya dan juga analisis PIECES darikonsep bisnis yang akan dikembangkan.Kasus penelitian ini adalah pengembangan E-commercejual mobil di region Daerah Istimewa Yogyakarta yangmemiliki keunikan utama di aftersale monetizing. Objekdalam penelitian ini menghitung nilaai ROI, PBP, NPV,BEP, dan Ratio B/C, melakukan analisis SWOT (S)-Strength, (W)-Weakness, (O)-Opportunity, dan (T)-Threat, serta analisis PIECES (P)-Performance, (I)-Information, (E)-Economy, (C)-Control, (E)-Efficiency,dan (S)-Services.Adapun perhitungan yang di dalamnya meliputi biayainfrastruktur, penyusutan, perkiraan pendapatan, danpengeluran laba bersih setelah pajak beserta cash flowyang digunakan untuk mengihutng nilai kelayakanekonomi dengan investasi awal sebesar Rp 3.495.620,-diperoleh nilai BEP = 6,47, PBP = 0,67 tahun, ROI =26.53%, Ratio B/C = 1,31, NPV = Rp 1.724.330,-.Dengan hasil angka persentase ROI diatas angkapersentase rata-rata inflasi Indonesia serta hasil RatioB/C dan hasil NPV bernilai positif menyatakan konsepbisnis E-Commerce Broker Mobil Yogyakarta layakuntuk dikembangkan.Kata Kunci : Technopreneur, Studi Kelayakan Bisnis,SWOT, E-Commerce, PIECES

1. Pendahuluan

pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia ditunjukpada Gambar 1 [1].

Gambar 1. Nilai pasar e-commerce Indonesia

Di era teknologi terkini, hampir 60% calon pembelimobil di Indonesia menggunakan media digital untukmencari informasi iklan mobil. Sebaliknya kurang dari50% calon pembeli masih menggunakan media offlinedengan mengunjungi pameran otomotif maupun datangke dealer mobil secara langsung. Angka persentasemedia calon pembeli mobil di Indonesia ditunjuk padaGambar 2 [2].

Gambar 2. Persentase Media yang digunakanCalon Pembeli Mobil Indonesia

Fariz Dzulfiqar Nurzam

Student Bachelor of Computer and Information Technology STMIK AMIKOM YogyakartaJl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281

Email : [email protected]

Perkembangan teknologi di awal era MasyarakatEkonomi Asean (MEA) kini sangatlah cepat, sudahbanyak produk dan jasa yang dikembangkan menjadibisnis online di berbagai bidang. Namun, hal tersebuttidak menutup kemungkinan bagi technopreneur mudaIndonesia untuk terus berinovasi mengembangkan bisnisonline di Indonesia.

Pada tahun 2011 nilai pasar e-commerce di Indonesiabernilai $621 juta. Pada tahun 2015, angka tersebutmencapai $2,539 juta dan diprediksi dalam tiga tahunkedepan akan tumbuh sebesar 250 persen. Grafik

Pemaparan tersebut bertujuan untuk mengetahui trenkebutuhan masyarakat di industri jual beli otomotif masakini dan memprediksi di waktu yang akan datang dinegara berkembang, khususnya Indonesia.

STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES(STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL

YOGYAKARTA)

Carmudi merupakan website e-commerce otomotif yangtelah beroperasi di 20 negara. Konsep bisnis yangditerapkan Carmudi adalah dengan memberikan ruangkepada penjual mobil untuk memasang iklan dengangratis. Namun, apabila penjual ingin memasang iklanpremium yang dapat tampil di halaman pertama, penjualmobil harus membayar biaya yang telah ditentukan.

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

Page 2: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-2

Konsep bisnis dalam kasus e-commerce broker mobilYogyakarta memberikan perbedaan dengankompetitornya dengan aftersale monetizing. Dimanapenjual dapat memasang iklan mobil di website danservice customer management dengan gratis. Apabilaterjadi penjualan mobil, technopreneur mendapatkanpendapatan/ bagi hasil tergantung dari harga jual mobil.

Dari pemaparan latar belakang tersebut dapat diambilsebuah masalah dengan mulainya era MasyarakatEkonomi Asean (MEA) dan sudah adanya produk/ jasadi suatu bidang tidak menutup kita untukmengembangkan bisnis online di bidang yang samadengan melakukan diferensiasi, namun apakahperubahan atau metode baru yang menjadi pembeda inidapat lolos dalam studi kelayakan bisnis dan memilikinilai analisis SWOT serta analisis PIECES yang tepat?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiberapa nilai jual bisnis serta kelayakan konsep produkdengan analisis SWOT dan analisis PIECES dari tiapvariabel serta parameter yang telah ditentukan :

Analisa nilai jual bisnis dengan mengkalkulasiBEP, PBP, ROI, Ratio B/C, dan NPV.

Analisa kemampuan internal maupun eksternal dariproduk dengan analisis SWOT.

Analisa kelemahan sistem lama dengan solusisistem baru yang diajukan dengan analisis PIECES.

A. Tinjauan Pustaka

Rouse [3] mengakatakan e-commerce adalah jual beliproduk dan jasa maupun pengiriman dana atau datamelalui jaringan internet. Transaksi bisnis dapat terjadiantar bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen (B2C),konsumen ke konsumen (C2C), maupun konsumen kebisnis (C2B).

Ruang lingkup bisnis E-commerce broker mobil adalahbisnis ke bisnis (B2B) dimana pengusaha showroommobil dapat menampilkan listing mobil mereka diwebsite broker mobil dengan menyepakati kerja samapembagian hasil setelah terjadi penjualan, serta bisnis kekonsumen (B2C) dimana masyarakat sebagaipengunjung dapat membeli mobil dari listing mobil yangada.

Dalam pengembangan e-commerce meliputipengembangan infrastruktur yaitu pembuatan website e-commerce, perancangan back-end yang meliputi inputdata listing dan maintenance sistem jaringan, sertalaunching melakukan promosi kepada masyarakat.

B. Analisa Konsep Bisnis

Terdapat 3 kegiatan analisa yang dilakukan, pertamaanalisa perhitungan nilai jual bisnis, analisa SWOT sertadiagram matriks strategi SWOT, dan analisa PIECESyang akan dipaparkan pada pembahasan.

C. Landasan Teori

1) Break Even Point (BEP)Break Even Point [4] adalah suatu keadaan impas yaituapabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatuperiode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapatkeuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.

Ratio B/C [4] adalah perbandingan antara jumlah PV netbenefit positif dengan jumlah PV net benefit negatif.Jika Net B/C > 1, maka proyek layak untukdilaksanakan.

Net Present Value [4] adalah Selisih antara present valuealiran kas bersih atau sering disebut juga denganprocceed dengan present value Investasi. Dengan NPVdapat diketahui apakah hasil arus kas mendapatkan profit(nilai positif) atau mengalami kerugian (nilai negatif).

D. Metode Penelitian

Gambar 3. Metode Penelitian

Return On Investment [4] adalah rasio yangmenunjukkan banyaknya laba bersih yang bisa diperolehdari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

2) Payback Period (PBP)Payback Period [4] adalah suatu periode yang diperlukanuntuk dapat menutup kembali pengeluaran investasidengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (netcash flows). Apabila hasil Payback Period semakinmendekati 0 maka pengembalian lebih cepat dan lebihlayak.

..................(BEP)

....................(ROI)

..................................(Ratio B/C)

...........................(NPV)

4) Ratio Benefit / Cost (Rasio B/C)

........................................(PBP)

3) Return on Investment (ROI)

5) Net Present Value (NPV)

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

Page 3: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-3

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yangdigunakan adalah dengan melakukan interview kebeberapa pengusaha jual beli mobil di Kota Yogyakarta,Sleman, dan Bantul.

Berdasarkan pengumpulan data secara informal dapatdigunakan sebagai landasan dalam melakukan analisisSWOT dilengkapi dengan strategi dan analisis PIECESuntuk mengetahui kelayakan bisnis serta perhitunganakuntansi untuk mengetahui kekuatan dan kelayakanekonomi dalam konsep bisnis tersebut.

2. Pembahasan

A. Perencanaan Infrastruktur E-CommerceInfrastruktur E-Commerce Broker Mobil Yogyakartaterdiri dari : Hosting Domain

Tabel 1. Tabel Biaya InfrastrukturNo. Spesifikasi Harga

1.

Hosting,spesifikasi: unlimited space unlimited

bandwidth unlimited

database

Rp 1.342.320

2.

Domain,spesifikasi: Top level domain

.COM

Rp 153.300

Total Rp 1.495.620Sumber : www.hawkhost.com

B. Potensial MarketBerdasarkan data yang telah terkumpul, lebih dari 30showroom mobil ada di kota Yogyakarta dan belumtermasuk showroom mobil yang ada di kabupaten lainseperti Sleman, Bantul, Wonosari, Kulonprogo, dansekitarnya.

Berdasarkan catatan Dishub-DIY [5], pertumbuhankendaraan bermotor di Yogyakarta dan sekitarnya selalunaik tiap tahun. Oleh sebab itu, kebutuhan masyarakatterhadap mobil selalu ada dan bertambah tiap tahun.

C. Analisa Biaya dan Pendapatan

Dengan berjualan online, banyak biaya yang dapatterpangkas seperti karyawan penjaga, pajak bumi danbangunan, maupun penyusutan barang elektronik besar.Sebaliknya, situs kami selalu standby dan dapat diakseskapan tanpa harus membayar biaya karyawan penjagadan sebagainya.

Biaya infrastruktur merupakan bagian dari investasiawal yang harus dibayar tiap tahun.

Di Indonesia pajak pendapatan e-commerce masihbelum disahkan, namun dalam studi kasus iniditerapkan pajak 15% yang dapat diasumsikansebagai pengeluaran tak terduga.

Start-up terdiri dari 4 orang sebagai karyawan yangakan mendapat retribusi per orang mendapatkan7% dari total pendapatan kotor di bulan tersebut.

Tidak ditetapkan biaya listrik dan internet karenapengembangan website dilakukan dimanapunselama ada akses internet.

Laptop dan handphone milik karyawan dihitungrata seharga 5 juta dengan umur ekonomis 10 tahunmenjadi @500.000.

Mitra penjual mobil dikenakan biaya setiap kaliterjadi penjualan, besar nominal biaya tersebutsesuai pada Tabel 3.

Tabel 2. Modal Investasi AwalNo. Keterangan Rupiah1. Biaya Infrastruktur Rp. 1.495.6202. Penyusutan Rp. 2.000.000

Total Rp. 3.495.620

Tabel 3. Bagi Hasil Mobil TerjualNo. Range Harga Mobil Nominal Bagi Hasil1. < 60 juta Rp 500.0002. 60 – 90 juta Rp 750.0003. 90 – 120 juta Rp 1.000.0004. 120 – 160 juta Rp 1.500.0005. 160 – 190 juta Rp. 1.750.0006. > 190 juta Rp 2.000.000

Tabel 4. Estimasi Pendapatan Tiap TahunKeterangan Jumlah Sub Total

Tahun PertamaPenjualan Mobil denganRange Harga < 60 juta 6 Rp.

3.000.000Penjualan Mobil denganRange Harga 60 – 90 juta 3 Rp.

2.250.000Penjualan Mobil denganRange Harga 90 – 120 juta 2 Rp.

2.000.000

Total 15 Rp.7.250.000

Tahun KeduaPenjualan Mobil denganRange Harga < 60 juta 9 Rp.

4.500.000Penjualan Mobil denganRange Harga 60 – 90 juta 5 Rp.

3.750.000Penjualan Mobil denganRange Harga 90 – 120 juta 3 Rp.

3.000.000Penjualan Mobil denganRange Harga 120 – 160 juta 1 Rp.

1.500.000

Total 18 Rp.12.750.000

1) Asumsi dan Pembiayaan Usaha

2) Pendapatan Tiap Tahun

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

Page 4: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-4

Tahun KetigaPenjualan Mobil denganRange Harga < 60 juta 11 Rp.

5.500.000Penjualan Mobil denganRange Harga 60 – 90 juta 7 Rp.

5.250.000Penjualan Mobil denganRange Harga 90 – 120 juta 4 Rp.

4.000.000Penjualan Mobil denganRange Harga 120 – 160 juta 2 Rp.

3.000.000Penjualan Mobil denganRange Harga 160 – 190 juta 1 Rp.

1.750.000

Total 25 Rp19.500.000

Tabel 5. Estimasi Pengeluaran Tiap TahunTahun Keterangan Biaya Total

1 RetribusiKaryawan Rp 507.500 Rp 2.030.000

2 RetribusiKaryawan Rp 892.500 Rp 3.570.000

3 RetribusiKaryawan

Rp1.365.000 Rp 5.460.000

Tabel 6. Estimasi Arus Kas Usaha

Uraian TahunPertama

TahunKedua

TahunKetiga

InvestasiAwal

(Rp.3.495.620)

(Rp.3.495.620)

(Rp.3.495.620)

Pendapatan Rp7.250.000

Rp12.700.000

Rp19.750.000

Pengeluaran (Rp2.030.000)

(Rp3.570.000)

(Rp5.460.000)

PendapatanBersih

Rp1.724.380

Rp5.634.380

Rp10.794.380

Laba SetelahPajak

Rp.1.465.723

Rp4.789.223

Rp9.175.223

Persamaan (1), terdapat Fixed cost yang merujuk padainvestasi awal ditunjuk dalam Tabel 2, sell price yangdigunakan pada analisis ini ditunjuk dalam Tabel 3 bagihasil (No.2), variable cost merujuk pada asumsi danpembiayaan biaya poin nomor 3 dimana retribusikaryawan sebesar 7% dari pendapatan dikalikan empat(jumlah karyawan).

Hasil BEP menunjukkan angka 6.47. Berdasarkan hasilbreak even point (BEP), technopreneur harus bisamenjual 7 unit dalam 1 tahun agar biaya fixed cost atauinvestasi awal dapat tertutup.

Persamaan (2), terdapat Investasi awal senilai Rp3.495.620, arus kas didapatkan dari arus pendapatan(pendapatan) ditunjuk dalam Tabel 4 dikurangi aruspengeluaran (pengeluaran) ditunjuk dalam Tabel 5 dalam1 periode. Dalam perhitungan ini periode yangdigunakan adalah tahun pertama.

Hasil PBP menunjukkan angka 0.67. Menunjukkan aruskas yang positif dan cepat karena mendekati angka 0 dandapat disimpulkan, investasi awal tertutup sebelum 1periode tersebut berakhir.

Persamaan (3), terdapat Laba setelah pajak merujukpada Tabel 6. Total asset merujuk pada investasi awalditunjuk dalam Tabel 2 dijumlahkan dengan pengeluaranditunjuk dalam Tabel 5. Dalam perhitungan inimenggunakan periode tahun pertama.

Hasil ROI menunjukkan angka 26.53%, menunjukkanangka positif diatas angka inflasi Indonesia di tahun2015. Angka inflasi di bulan November sebesar 4.89%,dimana tahun 2015 angka inflasi tertinggi jatuh padabulan juni – juli sebesar 7.26%[6].

Persamaan (4), terdapat merujuk padapendapatan ditunjuk dalam Tabel 4 dalam satu periode,sedangkan merujuk pada seluruh pengeluaran(investasi awal + pengeluaran) ditunjuk dalam Tabel 6.Periode yang digunakan dalam kalkulasi ini adalahperiode tahun pertama. Hasil rasio B/C menunjukkanangka diatas 1 yaitu 1,31 yang berarti konsep bisnislayak untuk diimplementasikan.

Persamaan (5), Seperti pada perhitungan Ratio B/C,merujuk pada pendapatan ditunjuk dalam

Tabel 4 dalam satu periode, sedangkanmerujuk pada seluruh pengeluaran (investasi awal +pengeluaran) ditunjuk dalam Tabel 6. Periode yangdigunakan dalam kalkulasi ini adalah periode tahunpertama. Hasil NPV menunjukkan angka 1.724.330dimana angka tersebut > 0 sehingga bisnis layakdijalankan.

3) Pengeluaran Tiap Tahun

4) Pembahasan Break Even Point (BEP)

5) Pembahasan Payback Period (PBP) 9) Pembahasan Analisis SWOT

8) Pembahasan Net Present Value (NPV)

7) Pembahasan Rasio Benefit/Cost (Ratio B/C)

6) Pembahasan Return on Investement (ROI)

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

Page 5: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-5

Rangkti [7] mengatakan matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang danancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yangdimilikinya.

Tabel 7. Tabel Analisis SWOTPenjabaran Analisis SWOT

Strength

1. Start-up memiliki anggota yang berkompeten di bidangIT dan saling melengkapi.2. Telah memiliki relasi dengan berbagai dealer mobilbaru / bekas di Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.3. Menentukan pendapatan bagi hasil dari penjual mobil.4. Konsep bisnis ini membuat pihak pembeli serta pihakpenjual menghemat biaya dan waktu.

Weakness

1. Untuk mendapatkan pengunjung website yang banyakharus melakukan marketing e-commerce baik secaraonline maupun offline.2. Kemungkinan terjadi permintaan transaksi denganbanyak pembeli di tempat yang berbeda namun dalamwaktu yang sama.3. Strategi marketing yang buruk berdampak padakeberlangsungan website e-commerce.

Opportunity

1. Para penjual mobil memiliki jaringan yang kuat danbanyak antar satu dengan yang lain, dengan begitu sangatkemungkinan terjadinya promosi mouth to mouth.2. Pertumbuhan pengguna kendaraan mobil di provinsiDIY selalu meningkat secara signifikan dari tahun ketahun.3. Berkesempatan menjadi supermarket mobil onlineterbesar di DIY.4. Pengusaha atau perusahaan di bidang otomotif akantertarik untuk memasang iklan dalam bentuk banner diwebsite.

Threat

1. Muncul kemungkinan terjadi penjualan setelahditemukan dengen seller mobil diluar pengetahuan.2. Konsep bisnis online kemungkinan segera ditiru olehkompetitor atau orang lain.3. Pihak penjual mobil dan pembeli dapat memberikancap yang buruk, apabila e-commerce tidak dapat menjagakepercayaan dan keamanan.

Dalam analisis SWOT merujuk pada Tabel 7,menghasilkan informasi penting yang kemudian hasilanalisa tersebut dikembangkan menjadi sebuah matriks.Matriks tersebut terdapat pada Tabel 8 yang berisikanstrategi-strategi yang dapat dilakukan olehtechnopreneur untuk mengatasi kelemahan danhambatan serta memaksimalkan kesempatan dankekuatan yang dimiliki.

Tabel 8. Matriks Strategi SWOTStrength Weakness

Opportunity Dengan relasi yangsudah ada dapatmembuat techno-preneur lebih mu-dahdalam mena-warkankerjasama sertawebsite e-commercedapat dengan cepat

Apabila terjadibanyak permin-taandi waktu yang samadapat diminimalisirdengan komuni-kasidan manaje-menwaktu yang baiksehingga per-

dike-nal di kalanganpenjual mobil.

temuan yang akandilakukan menjadiefektif dan efisien.

Threat Guna menekan ke-mungkinan terjadi-nya kecurangan daripihak penjual mobilmaka perlu dibuatkonten per-janjianbermaterai yangmenguatkan pihak e-commerce.

Marketing dankepercayaan kea-manan merupakanfaktor penting yangdapat diim-plementasikan da-lam konsep bisnisini, pada waktuyang akan datangsangat perlu dila-kukan endorse-mentdi ber-bagai eventotomotif.

10)Pembahasan Analisis PIECESAnalisis PIECES (Performance, Information,Economics, Control, Efficiency, dan Services)dilakukan untuk menganalisis, memahami, danmengkoreksi kelemahan dalam suatu sistem maupunorganisasi [8]. Hasil analisis PIECES tertulis pada Tabel9.

Tabel 9. Tabel Analisis PIECESJenis

AnalisisKelemahan Sistem

Lama Sistem yang Diajukan

Perfor-mance

Adanya pengecekkanyang dilakukan ad-minwebsite setelah usermelakukan sub-mitiklan membuat waktupublish iklan tertundahingga lebih dari 1x24jam sehingga memper-panjang response timedengan pengun-jungwebsite atau calonpembeli.

Setelah iklan disub-mit,maka secara real-timeiklan akan tersimpandan mun-cul dihalaman utamamembuat pengun-jungwebsite atau calonpembeli dapat meli-hatiklan terbaru di waktuyang sama sehinggaresponse ti-me menjadilebih cepat.

Infor-mation

Sering terjadi kasusinformasi detail mo-bilyang disubmit oleh usertersebut palsu ataupundire-kayasa agarmenarik perhatiancalon pem-beli. Selainitu legali-tas suratmaupun penjual tidakdapat dipastikan karenapenjual mobil denganadmin tidak bertemusecara langsung.

Membuat perjanjianyang di dalamnyatertulis penjual mobilharus memasukkaninformasi kendaraansebenar-benarnya,sehingga informasiyang diberikan kepa-dacalon pembeli valid danbenar. Apabiladilanggar akandikenakan sanksipemutusan perjanjian.

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016

Page 6: STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI … · STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN ANALISIS SWOT - PIECES (STUDI KASUS : E-COMMERCE BROKER MOBIL YOGYAKARTA) Carmudi merupakan

2.10-6

Econo-mic

Sistem premium Adsatau iklan premiummengharuskan useruntuk membayar ter-lebih dahulu agar iklantertentu tampil dihalaman utama hinggawaktu terten-tu, apabilawaktu ter-sebut habis makaiklan akan normal sebuthabis maka iklan akankembalinormal dan user harusmembayar lagi agarmen-jadi iklanpremium kembali.

Sistem aftersalemembuat pemilik mobiltidak menge-luarkanuang di mu-ka agariklan dapat tampil.Apabila mo-bil tersebutterjual melalui website,pe-milik mobil harusmemba-yar biayasesuai angka yangtelah disepakati ber-sama kepada tech-nopreaneur atau pe-milik website.

Control Pemilik website tidakdapat memastikankeamanan pembelimaupun penjual mo-bilkarena hal terse-butsudah diluar ke-mampuan pemilikwebsite atau websiteyang dibuat hanyasekedar menjadipenyedia tempat.

Keamanan pembelimaupun penjual padasaat transaksi dapatterjaga karena sesuaikesepakatan yang telahditentukan se-belumnya, kedua pi-haktersebut diper-temukanoleh admin di tempatyang telah disepakati.

Effi-ciency

Sering terjadi pemba-talan karena hargamobil tersebut tidakcocok padahal pihakpembeli dan penjualsudah bertemu. Haltersebut menghabis-kanefisiensi waktu danbiaya dikedua belahpihak.

Agar transaksi jual belimenjadi efektif danefisien, pada saatperjanjian tertulispenjual harus menen-tukan harga net-nya,kemudian di websitejuga diberi ketentuanharga sudah fix danpembeli tidak bolehmenegonya.

Servi-ces

Mengemas websitemenjadi tempat di-mana pemilik mobilmembuat iklan danhanya sebatas mema-sang iklan.

Mengemas websitemenjadi showroommobil dengan listingdari berbagai penjualmobil yang nyata danmemberikan keama-nanakses perantara antarapenjual dan pembeli.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telahdipaparkan, seluruh hasil perhitungan analisis kelayakanbisnis telah lolos dan menunjukkan hasil yang positif.Disamping itu hasil analisis SWOT juga menunjukkanoptimisme yang baik dan telah dilengkapi denganmatriks strategi-strategi SWOT, serta analisis PIECESyang membandingkan kelemahan sistem lama denganmetode pembeda pada konsep yang baru sehinggaterobosan konsep bisnis E-commerce Broker MobilYogyakarta layak dan menjanjikan untuk dikembangkan.

Kepercayaan dan keamanan merupakan faktor pentingbagi masyarakat atau calon pembeli. Kedua faktortersebut dapat diimplementasikan dalam konsep bisnisini, dimana calon pembeli mendapatkan kejelasanlegalitas mobil yang dijual serta pendampingan saatproses jual beli terjadi. Hal tersebut merupakan strategiSWOT guna menghadapi tantangan dan kelemahan.

Berdasarkan penjabaran analisis PIECES, terlihatperbedaan antara sistem yang diterapkan oleh e-commerce yang ada seperti carmudi.co.id dengan sistemE-commerce Broker Mobil. Beberapa inovasi yangditerapkan dalam konsep E-commerce Broker Mobildapat menjadi solusi dari kelemahan sistem yang ada,seperti pada performa yang memberikan response timelebih cepat ketika submit iklan mobil.

Melalui riset studi kelayakan bisnis E-commerce BrokerMobil Yogyakarta, menghasilkan kesimpulan bahwamengembangkan e-commerce tidaklah harusmembutuhkan biaya yang sangat mahal, serta dapatmelakukan diferensiasi dengan menerapkan metodemonetizing yang berbeda dari metode yang telah ada.

Daftar Pustaka

[1] Redwing, 'E-commerce - Redwing', 2015. [Online]. Available:http://redwing-asia.com/market-data/e-commerce-2/. [Accessed:25- Nov- 2015].

[2] Carmudi.co.id, "2015 Tren Industri Otomotif di Pasar NegaraBerkembang - Carmudi ID", 2015. [Online]. Available:http://www.carmudi.co.id/research/. [Accessed: 15- Dec- 2015].

[3] M. Rouse, 'What is e-commerce (electronic commerce or EC)? -Definition from WhatIs.com', TechTarget, 2015. [Online].Available: http://searchcio.techtarget.com/definition/e-commerce.[Accessed: 13- Nov- 2015].

[4] Suwardjono, “Akuntansi Pengantar : ProsesPenciptaan Data Pendekatan Sistem”, Yogyakarta : BPFE –Yogyakarta, 2009.

[5] Paparan Kepala Dinas Dishubkominfo DIY, 1st ed. 2014.[6] Bank Indonesia, "Inflation Report (Consumer Price Index)", 2015.

[Online]. Available: http://www.bi.go.id/en/moneter/inflasi/data/Default.aspx. [Accessed: 15- Dec- 2015].

[7] R. Freddy, “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.

[8] Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, “SystemAnalysis and Design Methods”, 5th Ed., New York City :McGraw-Hill, 2001.

Biodata Penulis

Fariz Dzulfiqar Nurzam, sedang menempuh kuliahStrata Satu Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan TeknikInformatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat inimasih menjadi Mahasiswa di STMIK AMIKOMYogyakarta.

ISSN : 2302-3805STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016