Wichitra Yasya

SUPERHERO NIA

bEwichd

2

SUPERHERO NIA

oleh Wichitra Yasya

Copyright © 2012 Wichitra Yasya

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

All rights reserved

Cetakan perdana: September 2012

Penerbit:

bEwichd

bewichedproductions@yahoo.com

Perancang kulit & Penata letak:

bEwichd Design

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau

seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

3

DAFTAR ISI

Autumnia Maywesvita .......................... 5

Sixthsensors .......................................... 15

Indra keenam Nia ................................ 21

Sahabat maya ...................................... 31

Unrequited love...not. ......................... 43

Cinta dalam sepotong martabak? ......... 55

Backfired ............................................. 71

Secercah sinar Aurora ........................... 85

My funny Valentine ............................. 99

4

duA >>

SIXTHSENSORS

Dari semua tulisan yang pernah

kuciptakan, Sixthsensors merupakan karya terbaikku. Yah, mungkin bukan yang terbaik, namun yang jelas Sixthsensors itu benar-benar hasil imajinasi Nia yang terfavorit dan paling banyak ‘produk’ alias tulisannya.

Sixthsensors adalah nama untuk sekelompok remaja yang diberkahi “indra keenam” yang harus mereka gunakan untuk menumpas kejahatan dan menegakkan kebenaran. Jeng jeng!!

Cewek-cowok Sixthsensors sudah menghuni Alam Imajinasi Nia semenjak tahun kesebelas kehidupan Nia. Diawali dari kegemaran Nia akan cerita pahlawan super alias superhero yang memiliki kekuatan di atas kekuatan manusia pada umumnya, aku berkhayal tentang mereka, makin lama makin detail dan jelas.

5

Beberapa tahun kemudian, aku mulai menggambarkan setiap karakter dan petualangan mereka secara tertulis. Lalu, baru-baru ini, setelah Nia sudah pintar gambar – dengan susah payah belajar otodidak dari buku dan banyak-banyak berlatih – aku berhasil membuat sketsa setiap karakter, tempat dan segala hal yang berhubungan dengan para pemuda-pemudi pilihan ini.

Sudah berpuluh-puluh buku tulis dan file di word processor komputerku dipenuhi oleh tulisan dan sketsa tentang Sixthsensors ini. Dalam menciptakan tokoh aku tidak tanggung-tanggung sih, kukupas habis segalanya tentang tokoh-tokoh itu. Sampai, ups, ukuran baju dalamnya juga... hihihi.

Sixthsensors terdiri dari tiga cewek dan tiga cowok yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Mereka dipertemukan oleh Superhero Society, organisasinya jagoan dunia, seperti Batman, Superman, Spiderman, Wonder Woman, Kamen Rider, de el el. Iya iya, aku berkhayal lagi. Memang sih Superhero Society tidak benar-benar ada... karena mana ada yang namanya superhero di dunia nyata?! Tapi nggak ada larangan untuk berkhayal setinggi mungkin kan?

Keenam anggota ini adalah Aurora Glanz, Skye Crystal, Aya Machikura, Leo Lancelot, Monte

6

Zuma dan Amadeus Einstein van Gogh. Jadi ketularan Mama Papa yang ngasih nama aneh-aneh nih....

Keenam orang luar biasa ini masing-masing memiliki kelebihan mereka tersendiri:

Aurora Glanz adalah gadis remaja dari Stuttgart, Jerman. Kedua tangannya seperti lampu, bisa menghasilkan sinar dan cahaya, seperti namanya, yang berarti Cahaya yang Bersinar.

Skye Crystal berasal dari New York, Amerika Serikat. Ia memiliki mata biru, sebiru kristal, yang dapat mematikan. Seperti Medusa, pandangan matanya bisa membekukan seseorang. Serem yah?

Aya Machikura, gadis manis dari Osaka, Jepang, punya kelebihan telepati, bisa membaca dan mengendalikan pikiran orang lain. Nama belakangnya diambil dari tokoh-tokoh komik Jepang yang menggambarkan dirinya : Mai Kuju, gadis 14 tahun yang mempunyai kelebihan sama dari komik Mai. Shinichi Kudo, detektif SMU yang terkenal dari Detective Conan, karena Aya memang cepat tanggap dan peka seperti Shinichi alias Conan ini. Dan Sakura Kinomoto, si jagoan imut dari Card Captor Sakura yang memang imut dan ceria seperti Aya ini. Selain telepati, Aya juga memiliki kemampuan psikometri, yaitu dapat mengetahui asal-usul benda dan segalanya yang

7

berhubungan dengan benda itu dengan sentuhan tangan.

Sedangkan Leo Lancelot adalah cowok berkebangsaan Inggris yang tinggal di Christchurch, Selandia Baru. Seperti namanya, Leo – singa, ia kuat dan perkasa, dan ia juga setia dan berani, sesuai dengan nama belakangnya Lancelot, salah satu ksatria Meja Bundar-nya Raja Arthur. Kelebihannya adalah kemampuan telekinesis, menggerakkan benda dengan pikiran.

Monte Zuma adalah cowok paling misterius, dan favorit Nia juga. Namanya diambil dari raja Aztec terakhir. Ia ditemukan di Acapulco, Meksiko, namun tiada yang tahu asal-usulnya kecuali bahwa ia lahir pada tanggal 29 Februari. Banyak orang berpikir Monte adalah titisan raja Aztec yang sebenarnya. Indra keenam Monte adalah penyelaras dan pengendali keempat elemen; tanah, api, air dan angin. Karena kekuatannya yang memang dahsyat, dan pengalamannya, Monte sering dituakan diantara Sixthsensors yang lainnya. Meski begitu, cowok misterius ini jarang bicara kecuali kalau benar-benar diperlukan. Memang benar-benar pemimpin yang kharismatik, si Monte ini.

Yang terakhir, si kecil Deus van Gogh, atau lengkapnya Amadeus Einstein van Gogh, sudah bisa ditebak kelebihannya. Ia yang paling muda, namun paling pintar dan paling “berotak”. Itu bisa

8

ditebak dari namanya, yang diambil dari jenius-jenius bidang Musik, Sains dan Seni, yang tidak perlu kusebutkan satu persatu karena aku yakin semua orang tahu siapa-siapa saja yang kumaksud. Oh, ada yang belum tahu? Baiklah, kuberitahu ya... Nama depannya diambil dari komponis legendaris Wolfgang Amadeus Mozart. Nama tengahnya dari jenius paling terkenal sepanjang masa dengan rambut putih gimbal dan lidah meletnya, si Albert Einstein penemu teori relativitas. Untuk nama belakangnya, aku ambil dari pelukis Vincent van Gogh.

Keenam muda-mudi ini tinggal di sebuah pulau terpencil di Laut Mediterrania, dinamakan Pulau Eirinisi, yang berarti pulau kedamaian. Di sana mereka dilatih, dibina, dan disembunyikan demi keamanan mereka dan dunia, oleh Superhero Society tadi, untuk menjaga dan mendamaikan dunia beserta seluruh isinya.

Tugas yang sulit untuk sekelompok remaja yang kelebihannya sering membuat mereka resah dan tidak diterima lingkungan sekitarnya (iya, standar kisah superhero banget, ya?). Jadi aku memasukkan unsur sosial, kemanusiaan dan kasih sayang dalam cerita-ceritaku. Karena sebenarnya, Sixthsensors ini cuma manusia biasa, remaja dengan berbagai permasalahan yang juga dialami para ABG seusia mereka. Hanya kebetulan,

9

mereka ditakdirkan untuk lebih bisa berkontribusi menyelamatkan dunia dari kehancuran, yang sebenarnya merupakan tugas setiap manusia di muka bumi ini juga, iya kan?

Begitulah kisah dan latar belakang keenam muda-mudi yang tergabung dalam Sixthsensors. Fenomena yang menggabungkan cerita-cerita favoritku; X-Men, Captain Planet and the Planeteers, Justice League dan cerita superhero lainnya.

Menarik, kan?

10

tigA >>

INDRA KEENAM NIA

Uugh. Fisika. Bete. Kamu sebenernya

mau apa sich, Nia? Sekolah nggak pernah niat... Salahin sekolahnya deh! Guru-gurunya... Sistem pendidikan Indonesia yang sama sekali tidak mendidik... (Eh.. ngawur!!) Kupandangi soal-soal ujian di depanku. Hanya sedikit yang baru terisi. Coret-coretan masih jarang di kertas soal, hanya ada gambar-gambar iseng yang kubuat saking stress-nya. Dari dulu memang kelemahanku di Fisika. Sampai tua diajar juga aku nggak bakal mengerti. Pasti cepat lupa.

34. Berkas elektron yang dipancarkan oleh katode dipercepat menuju anode oleh beda potensial antara katode dan anode sebesar 36 440 V. Kelajuan elektron keluar dari katode adalah... (massa elektron = 9,11 x 10-31 m/s kg, muatan elektron = 1,60 x 10-19 m/s C).

11

a. 8 x 107 m/s

b. 104 x 107 m/s

c. 28 x 107 m/s

d. 280 x 107 m/s

e. 54 x 107 m/s

Tolonglah Tuhan... Baca soal begitu, siapa yang nggak pusiiinngg.... (ala Peggy di sinetron Gerhana jaman dulu). Aku melirik kanan kiri. Seisi kelas, walau diam, sibuk contek-mencontek. Adaaa aja caranya.

Doni ketiban rejeki melihat jawaban yang lagi ditulis sama Ratna, si Ranking Satu di kelas, yang sayangnya tidak sadar kalau kertasnya itu dapat terlihat dengan sangat jelas oleh Doni. Si Andri setengah memaksa anak Kelas X yang duduk di sampingnya untuk melihat jawaban Ratna yang tempat duduknya di seberang si anak Kelas X itu. Sebagai imbalan, si anak Kelas X meminta jawaban soalnya ke Andri, kakak kelas yang diharapnya bisa menyelesaikan soal Kelas X.

Di pojok, Iqbal asyik membuka-buka buku Fisika di kolong meja. Tak jauh dari posisi Iqbal, George lagi memencet tombol-tombol telepon selulernya, SMS-an atau chatting sama anak kelas sebelah, saling menukar jawaban.

Achy yang duduk di depanku juga lagi asyik sama ponselnya, ternyata ia sudah menyimpan

12

“kebetan” rumus-rumus lengkap di dalam ponselnya itu.

Eh, ada lagi Fira dan Inez. Mereka memotret jawaban mereka dengan kamera ponsel mereka, dan hasil fotonya saling ditukarkan lewat teknologi Bluetooth.

Wah... anak-anak yang rajin. Pintar, kreativitasnya tinggi. Iya, kan? Namun sayangnya, rajinnya rajin nyontek, pintarnya curang, kreativitasnya adalah mendapatkan jawaban dengan tidak mengandalkan kemampuan sendiri. Mau jadi apa Indonesia kalau anak-anaknya malas, licik dan nggak punya percaya diri?

Eitss.. jangan salah. Nia bukan hipokrit, Nia tidak munafik. Entah kenapa aku itu anti-nyontek. Suerr... kesamber gledekk!! Teman-temanku menganggapku kuno dan sok perfect, mending Nia pinter kayak Ratna, kata mereka. Memang sih, nilai ujianku nggak pernah bagus-bagus amat, tetapi I’m proud to say they are 100% PURE. Nia males belajar. Nia benci sekolah. Akan tetapi Nia pede dengan diri sendiri dan tidak pernah nyontek. Itu prinsipku.

Aku bisa seperti Andri, Iqbal, George, Achy, Fira, Inez atau yang lainnya yang melakukannya the old-fashioned way, bisik-bisik manggil teman, main-main jari, tulis-menulis di penghapus atau kertas kecil... tapi aku tidak mau. Melanggar prinsip hidup Nia, kaan?!

13

Tapi...... biar bagaimanapun, kalau dihadapkan dengan Fisika, ugh, PASRAH dech! Hasrat untuk melihat kiri kanan depan belakang, melirik jawaban Achy dikiiit aja... Pokoknya devil-devil itu sudah mengelilingi dengan tanduk-tanduk mereka yang kayak kambing itu.

Saat seperti ini, rasanya seneeeng deh kalau ada Deus si Jenius untuk membantuku...

Mataku menerawang, memandang depan pintu, membayangkan Deus dan teman-temannya melangkah masuk pintu yang terbuka itu, dan menghampiriku...

Aah... nggak mungkin banget itu terjadi! Wake up, Nia! Mataku menatap lembaran soal itu lekat-lekat. Melongo. Pikiranku blank. Setiap ulangan Fisika selalu seperti ini. Hopeless...

“Nia!” Tiba-tiba kudengar seseorang membisikkan namaku. Aku melirik kanan-kiri. Semua tampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tidak ada yang mengarahkan pandangannya padaku. Aku kembali pada pekerjaanku, mencorat-coret lembaran soal itu dengan gambar-gambar kartun...

“You can draw us well...”

What?! Kepalaku menengadah, dan menoleh ke segala arah. Tadinya kukira salah seorang temanku memanggilku, mungkin untuk

14

tanya jawaban, tapi kok ngomong Inggris sih? Terus, dia bilang kalimat itu...

Tiba-tiba aku sadar... Mataku melebar melihat gambar yang telah kulukis dengan pensil 2B-ku di lembaran soal itu. Seorang gadis berambut panjang.... Aurora Glanz.

Aku menoleh dan melirik kesana-kemari, mencari sumber suara aneh itu.

“Kamu! Jangan tengak-tengok!” Tiba-tiba suara guru pengawas menggelegar. Uh... seharusnya aku sadar kalau aku duduk persis di depan meja guru. Emang dasar nasib, gerutuku kesal.

“I better get Deus for you, kelihatannya kamu lagi kesulitan,” suara itu berbisik padaku lagi. Deus!?

Deus. Tiba-tiba ia muncul dari pojok luar pintu, berjalan sambil nyengir ke arah mejaku di pojok. Ia melambaikan tangannya padaku. “Hello, Nia!” ujarnya.

Mataku terbelalak, mulutku ternganga. Deus! Dengan tubuhnya yang mungil, celana pendek dan kaosnya yang persis seperti yang kugambarkan, berdiri di depan meja guru, persis di sebelah pengawas streng itu.