Upload
adjat2014
View
168
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
SURVEI GEOFISIKA
METODE MAGNET
PROTON MAGNETOMETER GEM GSM 19T www.artha-bh.com
PT. ARTHA-BUMI HASIAN ADVANCED EQUIPMENT, ENGINEERING & SERVICES A member of MITRA Corp.
I. PENDAHULUAN
Proton Precession Magnetometer (PPM)
GEM GSM-19T merupakan peralatan yang
digunakan untuk mengukur medan magnet
bumi berdasarkan frekuensi presisi
(frekuensi Larmor) yang terjadi,
menggunakan sensor berbentuk silinder
yang didalamnya terisi cairan kaya akan
proton. Proton ini mempunyai muatan
listrik yang berputar pada sumbunya,
sehingga menimbulkan suatu momen magnet lemah yang setiap saat selalu dipengaruhi
dan diarahkan oleh medan magnet bumi. Dengan menghadirkan suatu medan magnet
yang lebih kuat akan menyebabkan kedudukan momen magnet proton tersebut bergeser
dari semula. Apabila medan magnet ini dihilangkan, maka proton akan berpresisi dan
berusaha kembali ke kedudukan semula, sehingga menimbulkan frekuensi presisi yang
dapat diukur untuk menentukan besar medan magnet yang mempengaruhinya, dimana
terdiri dari beberapa macam, yaitu :
1. Medan Magnet Utama : Bersumber dari dalam bumi dan berubah terhadap waktu,
akibat adanya Self-Exiting Dynamo Action dari aliran fluida yang terionisasi, sehingga
menimbulkan medan magnet utama bumi. Besar dan arah medan di permukaan bumi
didefinisikan oleh unsur medan magnet (H), inklinasi (I), dan deklinasi (D).
2. Medan Luar : Sumbangan medan luar ini terhadap medan magnet bumi hanya sebesar
1% dari medan magnet total dan berubah terhadap waktu, dimana bersumber dari :
- Sebuah siklus yang berdurasi sekitar 11 tahun, berhubungan dengan aktivitas
matahari dan terdistribusi menurut garis lintang.
- Variasi harian Matahari, dengan periode sekitar 24 jam dan mempunyai jangkauan
30 yang berubah menurut garis lintang dan musim.
- Variasi harian Bulan, dengan periode sekitar 25 jam dan mempunyai jangkauan 2.
- Angin matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, menyebabkan
terjadinya badai magnetik dengan jangkauan 1000 dan terjadi pada semua lintang.
3. Medan Anomali : Berasal dari batuan yang memiliki nilai suseptibilitas magnetik
bervariasi akibat unsur kandungan mineralnya :
- Diamagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas negatif atau kecil dan tidak tergantung
pada medan magnet luar, contoh : marmer, garam, kuarsa.
- Paramagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau 1 dan tergantung pada
suhu, contoh : piroksen, biotit.
- Ferromagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau >1 dan mudah terinduksi
oleh medan magnet luar, contoh : besi, nikel, kobal.
Gambar 1. Nilai Suseptibilitas Magnetik Batuan (Tatyana N.S, Olfert V., and Sergey L.S., 2008).
II. SPESIFIKASI ALAT PROTON PRECESSION MAGNETOMETER (PPM)
GEM GSM-19T.
Performance
Sensitivity : 0.15 nT @ 1 reading per sec.
0.05 nT @ 1 reading every 4 sec.
Resolution : 0.01 nT
Absolute Accuracy : +/-0.2 nT @ 1 Hz
Dynamic Range : 20,000 to 120,000 nT
Gradient Tolerance : over 7000 nT/m
Samples at : 60+, 5, 4, 3, 2, 1, 0.5 sec
Operating Temp. : -40oC - +50
oC
Operating Modes
Manual : all data reading stored automatically minimum 3 sec. interval
Base Station : all data reading stored at 3 to 60 sec. intervals
Remote Control : optional remote control using RS-232 interface
Input / Output : RS-232 interface or analog (optional) output using 6-pin
weatherproof connector.
Storage - 32 MB (# of Readings)
Mobile : 1,465,623
Base Station : 5,373,951
Gradiometer : 1,240,142
Walking Mag : 2,686,97
Dimensions
Console : 223 x 69 x 240 mm
Sensor : 170 x 71mm diameter cylinde
Console : 2.1 kg
Sensor and Staff : 2.2 kg
Weights
Console : 2.1 kg
Sensor and Staff Assembly : 2.2 kg
Standard Components
GSM-19T console, GEMLinkW software (for download raw data), batteries, harness,
charger, sensor with cable, RS-232 cable and USB adapter, staff, instruction manual and
shipping case.
III. METODELOGI PENGUKURAN DATA
Pengukuran Geomagnet yang akan dilakukan dengan system pengikatan pembacaan di
base station yang telah ditentukan.
Pembacaan atau akuisisi data dilakukan dengan 2 kondisi yang berbeda, yakni ada
pembacaan di base dan pembacaan mobile. Pembacaan di base dilakukan secara otomatis
oleh alat geomagnet tersebut yang di setting otomatis pembacaan per 10 second.
Sedangkan pembacaan mobile dilakukan dengan cara mobile yang dilakukan langsung
oleh operator di lapangan dengan spasi antar titik pembacaan 10 meter.
A. TAHAPAN PERSIAPAN SURVEI
Grid lintasan pengukuran geomagnet terlebih dahulu dibuat di program Map Source
atau di Map Info kemudian di upload ke gps handle (76 CSx). Dimana spasi antar
titik pembacaan 10 meter dan spasi antar lintasan 100 meter. Dengan Luas area survei
1000 ha maka total lintasan geomagnet sebanyak 100 lintasan
Contoh grid lintasan geomagnet
B. TAHAPAN PENGUKURAN 1. Penentuan Lokasi untuk Base Station Magnet.
Lokasi tersebut harus jauh dari gangguan elektromagnet lokal, aman dari
gangguan aktivitas manusia dan binatang, dan terhindar dari percikan langsung air
hujan. Penentuan lokasi dapat dilakukan dengan cara mencari posisi sinyal
pembacaan yang paling kuat (tuning) dan kestabilan nilai medan magnetnya.
Setelah ditemukan posisi yang bagus kemudian dibuatkan tempat untuk alat
tersebut, seperti gambar berikut :
Contoh tempat untuk alat geomagnet sebagai Base Station
2. Pembacaan di Base Station (Pengikatan pembacaan medan magnet) Pengikatan di Base Station dilakukan sebelum dan sesudah pengukuran baik
dilakukan alat yang sebagai base dan alat yang sebagai mobile.
Pengikatan sebelum dan sesudah pengukuran di lokasi pengukuran Base Station
3. Pembacaan Antar Titik Pengukuran yang Sudah Ditentukan Pembacaan nilai medan magnet dilakukan secara mobile oleh operator pada
koordinat yang sudah ditentukan berdasarkan grid lintasan yang telah dibuat yang
dipandu dengan menggunakan GPS Garmin.
Foto pengukuran atau pengambilan data magnet di lapangan dengan berbagai contoh kondisi lapangan
C. TAHAPAN PROSESING DATA
Data hasil pengukuran pada titik pengamatan di lapangan meliputi posisi titik amat
yang ditentukan menggunakan GPS Garmin 76, serta nilai medan magnet total bumi
dengan satuan nanoTesla (nT) dari pengukuran di lapangan dan di Base Station.
Target dari metoda magnetik ini mendapatkan anomali medan magnetik yang
berhubungan dengan kerentanan magnet batuan (k) sehingga dapat menggambarkan
struktur bawah permukaan berdasarkan nilai suseptibilitas batuan. Maka perlu
dilakukan beberapa pendekatan yaitu dengan menghilangkan pengaruh medan luar
(koreksi variasi harian) dan pengaruh medan magnet utama bumi (koreksi IGRF) dan
pemisahaan Regional-Residual.
D. TAHAPAN MODELING DATA
Sumber dari magnetik anomali dapat berada di permukaan atau di bawah permukaan
hingga Curie isotherm ( 20 km), Oleh sebab itu perlu dilakukan pemodelan-
pemodelan sebagai berikut :
Anomali Magnetik Reduce to Pole (RTP)
Upward Continuation (40m - 80m - 200m)
Contoh pemodelan data Geomagnet
EXPERIENCED PROJECT
Eksplorasi Mineral Antimony, Metode Geomagnet & Resistivity/IP (PT. Sucofindo).
Eksplorasi Mineral Tembaga, Metode Geomagnet & Resistivity/IP (PT. SKYVIEW METAL MINING JAKARTA).
Eksplorasi Mineral (Iron Ore), Metode Geomagnet & Resistivity (LVG ITB, LIPI - PT. VUM, PT. INDOMETAL UTAMA, PT. DELMA MINING COORPORATION, PT. SALVA RESOURCE).
Eksplorasi Mineral Mangan, Metode Mapping Resistivity/IP (PT. Mandala Mining).
Eksplorasi Mineral Glod, Metode Geomagnet & Mapping Resistivity/IP (BPPT). Mapping Regional & Eksplorasi Batubara, Metode Sounding (PT. ASIAN MINING
AND RESOURCES). Survei Geoteknik (Investigasi Zona Lemah dan Struktur Geologi), Metode
Resistivity & Georadar (PT. JUI SHIN INDONESIA). Survei Geoteknik (Undergroud Scanning Existing Facilities), Metode Georadar
(GPR) (PT. Conoco Phillips - PT.SOILENS, PT. SOILENS). Survei Geoteknik (Undergroud Scanning to detect a leaking gas pipe (LAPI ITB). Survei Geoteknik (Undergroud Scanning to detect cracks) (LVG ITB). Survei Geoteknik (Utility Mapping and Detection Pipes lines Gas (PT. PGN). Survei Geoteknik (Monitoring Increasing or Decreasing WetMuck on Production
Area), Metode Resistivity & Self Potential (PT. FreePort Indonesia). Survei Geoteknik (Utility Mapping and Detection cables (PT. Indocement). Survei Geoteknik (Utility Mapping and Detection Pipes lines Gas and fiber optik
(PT. GWSPT. Conoco Phillips Indonesia). Survei Geoteknik (Underground Scanning to detect Sink-Hole (PT. Geoservices
Eksplorasi Bandung). Survei Geoteknik (Utility Mapping and Detection cables and pipes lines gas
(BBPT). Survei Arkeologi, Metode Resistivity (Yayasan Turangga Seta).
CLIENTS COMPANY
PT. Conoco Phillips Indonesia, PT. Pertamina (Balongan & Dumai), PT. Perusahaan Gas Negara (PGN), PT. Skyview Metal Mining Jakarta, PT. FreePort Indonesia, PT. Geoservices, PT. Salva Resources, PT. Geoscanner Indonesia, PT. Sucofindo, PT. Indocement, PT. ANTAM, PT. GWS, PT. Indometal Utama,
PT. Visi Utama Mandiri (VUM), PT. Asian Mining and Resources, PT. Delma Mining Coorporation, PT. Mandala Mining, PT. PLN, BPPT, Pusat Survei Geology (PSG), LAPI ITB, LVG ITB, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Yayasan Turangga Seta. PT. Jui Shin Indonesia.
PENAWARAN HARGA SURVEI
DENGAN METODE GEOMAGNET
NO DESCRIPTION VOLUME PRICE (Rp)
Quantity Satuan Quantity Unit Harga
I Geomagnet, model GEM GSM-17T Proton 5 unit 28 Day 1.000.000 140.000.000
1 Luas area 1000 Ha
2 Spasi antar lintasan 100 meter
3 Interval antar titik pembacaan 10 metel (detail)
4 Total grid/lintasan pengukuran 100 lintasan
5 Total titik pengukuran 10.000
6 Panjang per lintasan 1 km
7 5 orang operator
II Pengolahan data 2D, interpretasi dan laporan 1 km 100
Lintasan 500.000 50.000.000
IV Not Include
- Mob-Demob Man Power & Equipment
- Akomodasi & Konsumsi
- Tempat Tinggal
- Consumable (barang habis pakai)
Total Survei 190.000.000
CATATAN
1. Penawaran harga ini berlaku selama 20 hari kalender sejak tanggal penawaran. 2. Harga-harga di atas belum termasuk PPN & PPH. 3. Pembayaran dilakukan dengan mentransfer ke Rekening Mandiri No. 167 0000
916410.