16
SWINE FLU (H1N1) A. Definisi Flu babi atau swine flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HlNl dan menyerang pada binatang babi. Flu babi merupakan penyakit zoonosis, yaitu dapat menular dari hewan ke manusia. Gejala yang umum dapat menyerang manusia yaitu demam lebih dari 38°C, disertai dengan batuk, pilek, nyeri otot, nyeri tenggorokan dan memiliki riwayat pernah kontak dengan binatang tersebut dalam tujuh hari terakhir. Virus HlNl dapat menvebabkan terjadinya pnuemonia sehngga dapat terjadi respiratory distress yang merupakan suatu keadaan gagal nafas yang ditunjukan oleh keadaan klinis seperti sesak napas, sianosis, penurunan kesadaran, syok, dan pada pemeriksaan analisa gas darah rnenunjukkan tekanan partikel O 2 (PaO 2 ) kurang dari 50mmHg dan tekanan partiel Co 2 (PaCo 2 ) kurang dari 50 mmHg. Seperti pada semua virus influenza, virus flu babi pun berubah secara konstan. Babi bisa terinfeksi virus avian influenza (virus flu burung) dan virus flu manusia. Jika berbagai virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu membentuk spesimen-spesimen virus baru, yang merupakan gabungan virus avian, manusia dan swine. Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak empat sub-type A, yaitu: HlNl, H1N2, H3N2, dan H3N1. HlNl yang merupakan virus jenis baru yang baru saja ditemukan pada babi.

Swine Flu Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

free

Citation preview

Page 1: Swine Flu Edit

SWINE FLU (H1N1)

A. Definisi

Flu babi atau swine flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HlNl

dan menyerang pada binatang babi. Flu babi merupakan penyakit zoonosis, yaitu

dapat menular dari hewan ke manusia. Gejala yang umum dapat menyerang

manusia yaitu demam lebih dari 38°C, disertai dengan batuk, pilek, nyeri otot,

nyeri tenggorokan dan memiliki riwayat pernah kontak dengan binatang tersebut

dalam tujuh hari terakhir. Virus HlNl dapat menvebabkan terjadinya pnuemonia

sehngga dapat terjadi respiratory distress yang merupakan suatu keadaan gagal

nafas yang ditunjukan oleh keadaan klinis seperti sesak napas, sianosis,

penurunan kesadaran, syok, dan pada pemeriksaan analisa gas darah

rnenunjukkan tekanan partikel O2 (PaO2) kurang dari 50mmHg dan tekanan

partiel Co2 (PaCo2) kurang dari 50 mmHg.

Seperti pada semua virus influenza, virus flu babi pun berubah secara

konstan. Babi bisa terinfeksi virus avian influenza (virus flu burung) dan virus

flu manusia. Jika berbagai virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu

membentuk spesimen-spesimen virus baru, yang merupakan gabungan virus

avian, manusia dan swine. Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak

empat sub-type A, yaitu: HlNl, H1N2, H3N2, dan H3N1. HlNl yang merupakan

virus jenis baru yang baru saja ditemukan pada babi.

B. Epidemiologi

Flu babi merupakan virus pertama kali yang berhubungan dengan

influenza pada manusia yang menyebabkan flu pandemik pada sekitar tahun

1918, dimana saat itu ditemukan babi sakit atau menderita flu dan kemudian saat

yang bersamaan manusia juga mengalaminya. Identifikasi virus influenza yang

menyebabkan penyakit pada babi baru diketemukan 10 tahun kemudian yaitu

tahun 1930, dan hampir selama 60 tahun virus flu babi di kenal dengan strain

H1N1. Kemudian pada tahun 1997 dan 2002, strain baru dengan tiga subtipe dan

lima genotipe baru yang menyebabkan influenza pada babi di Amerika Utara.

Saat ini flu babi merebak di beberapa negara, lalu masuk ke Indonesia.

Page 2: Swine Flu Edit

Gambar : Distribusi Pandemik Virus H1N1 (WHO, 2009)

Penyebaran flu babi diawali dari Mexico City dan dikhawatirkan banyak

pihak akan menjadi pandemik ke seluruh dunia. Saat ini saja, sudah sejumlah

negara diduga sudah tercemar flu babi, antara lain Amerika Serikat, Kanada,

Perancis, Israel, Australia dan New Zealand. Hingga bulan April 2009, di

Mexico dilaporkan sudah 150 orang tewas, 400 orang dirawat di rumali sakit

serta 1.600 lainnya diduga terjangkit virus Flu Babi. Penyebaran flu babi

berasal dari hewan ternak babi yang terinfeksi virus H1N1, sehingga sejumlah

negara sudah menghentikan impor babi terutama yang berasal dari Meksiko.

Dahulu CDC menerima laporan hanya satu sampai dengan dua kasus flu

babi setiap satu sampai dengan dua tahun. Tetapi sejak Desember 2005 sampai

dengan Februari 2009, 12 kasus telah dilaporkan. Bahkan dalam bulan April

2009 dilaporkan telah terjadi kejadian luar biasa (out break).

C. Etiologi

Virus swine flu sesungguhnya secara normal tidak menginfeksi manusia.

Namun secara sporadis dilaporkan adanya infeksi virus ini pada manusia

seperti yang teriadi di United State dan Mexico. Seringnya orang yang terkena

adalah orang-orang yang bekerja pada peternakan atau industri yang

behubungan dengan babi. Juga dilaporkan adanya penyebaran antar manusia.

Page 3: Swine Flu Edit

Penyebab flu babi adalah virus influenza Type A subtype H1N1 dan

familia Orthomyxoviridae. Flu atau Influenza ada 2 Type yaitu :

1. Type A : menular pada unggas (ayarn, itik dan burung) dan Babi 2

2. Type B dan Type C : menular pada manusia.

Sedangkan nama Influenza berasal dari bahasa Italia yang berarti

"pengaruh". Virus Influenza Type A ini pertama kali diisolasi pada tahun 1980.

Saat ini ada subtype flu babi yang teridentifikasi ada empat yaitu : H1N1

H1N2, H3N1 dan H2N2. Selain pada manusia, penyakit ini juga berjangkit

pada unggas, babi, anjing, kucing dan kuda.

Gambar : Virus H1N1

Virus influenza A sebenarnya sejak dulu sangat menarik perhatian para

dokter hewan, peneliti kesehatan dan ilmuwan karena seringkali menyebabkan

kasus flu yang dapat dan pernah menimbulkan pandemik. Sebut saja flu babi

dan flu burung, kedua penyakit ini ditimbulkan oleh virus influenza tipe A

tersebut dan selain itu karena jalur virus yang berbeda menyebabkan influenza

pada babi, kuda, unggas dan manusia. Virus influenza mamalia menyebabkan

infeksi lokal, biasanya terbatas pada saluran pernafasan, sedangkan infeksi oleh

virus influenza unggas menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Virus

influenza B dan C menyebabkan penyakit pada manusia tetapi tidak pada

spesies ternak yang penting. Virus influenza babi diisolasi pada tahun 1931 dan

virus influenza manusia tahun 1933. Sedangkan virus influenza pada unggas

baru berhasil diidentifikasi pada tahun 1955.

D. Cara Penularan

Page 4: Swine Flu Edit

Penularan flu babi dapat terjadi dalam beberapa cara, yaitu :

1. Melalui Human to Human infection,

2. Orang yang terinfeksi flu babi dapat menyebarkan germ flu (Basil

Kuman) sehari sebelum gejala flu mereka muncul hingga tujuh hari

setelah mereka sakit.

3. Penularan melalui udara,

4. Penularan melalui kontak tangan dengan selaput lendir, misalnya kita

menyentuh objek yang dipegang oleh orang yang terinfeksi Swine Flu,

tanpa kita sadari kita menyentuh mata kita sendiri karena gatal atau

kucek mata, hidung & mulut,

5. Pada daerah subtropis (daerah yang mempunyai empat musim). Tetapi

kita yang berada di daerah tropis tidak boleh lengah begitu saja.

E. Patogenesis

Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada

traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang

membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius,

10 virus/droplet, maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan

menderita influenza. Virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus.

Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam

sudah mengalami replikasi. Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan

menggabungkan diri dekat permukaan sel dan langsung dapat meninggalkan

sel untuk pindah sel lain. Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi

tidak sehebat efek pirogen lipopoli-sakarida kuan Gram negatif.

Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari (rata-rata

dua hari). Pada orang dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum

timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini.

Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari dan

anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus influenza kira-kira enam

hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini. Para penderita

imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu dan

bahkan berbulan-bulan.

Page 5: Swine Flu Edit

Patogenesis dari infeksi virus influenza babi dan kuda mirip dengan

manusia. Infeksi terjadi melalui saluran pernapasan melalui butir air yang

keluar pada waktu batuk dan bersin. Virus melekat pada silia sel epitel hidung,

trakea dan bronkus, atau dapat dimasukkan secara langsung ke dalam alveoli.

Dalam waktu dua jam antigen virus dapat ditemukan dalam sel tersebut. Virus

menyebar ke seluruh saluran pernapasan dalam waktu satu sampai dengan tiga

hari. Viremia sementara dapat ditemukan pada influenza kuda tetap dampaknya

jarang terjadi. Nekrosis sel epitel timbul bersamaan dengan tanda klinis

terparah, demam dan pneumonia. Infeksi virus influenza menurunkan daya

tahan terhadap infeksi bakteri sekunder yang dapat menyebabkan

bronkopneumonia.

Gambar : Patogenesa Flu Babi

F. Manifestasi Klinis

Page 6: Swine Flu Edit

Manifestasi dari influenza H1N1 yang mirip dengan influenza musiman.

Pasien datang dengan gejala penyakit pernapasan akut yaitu hal berikut:

1. Demam lebih dari 37,7 derajat

2. Rasa Capek

3. Kurangnya nafsu makan

4. Batuk dan pilek (rhinnorhea)

5. Sakit tenggorokan

6. Mual, muntah serta diare

7. Nyeri tubuh

8. Sakit kepala

9. Menggigil dan kelelahan

Pada anak-anak, tanda-tanda penyakit parah termasuk apnea, tachypnea,

dyspnea, sianosis, dehidrasi, perubahan status mental, dan lekas marah yang

ekstrim.

Gambar : Gejala flu babi pada Manusia

G. Kriteria Diagnosis

Page 7: Swine Flu Edit

Tanda-Tanda Kondisi Emergency di rumah :

1. Penderita mengeluh sakit dada dan atau kesulitan bernapas.

2. Daerah di sekitar bibir menjadi biru atau keunguan.

3. Muntah dan diare yang berlanjut

4. Tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan)

5. Respon lebih lambat dari biasanya, kebingungan atau penurunan

kesadaran.

Kelompok yang beresiko terkena penyakit lebih berat (cepat beralih ke

kondisi Emergency) :

1. Penderita berumur 65 tahun keatas

2. Semua golongan yang mempunyai penyakit kronik ataupun metabolik

3. Penderita penyakit paru, jantung dan immune system

4. Trimester ke-3 dari kehamilan atau setelah melahirkan

Kriteria diagnosis berdasarkan klasifikasi kasus

Kasus Observasi

Panas 38°C

Disertai satu dari gejala berikut : batuk radang tengorokan sesak

napas, yang pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen sedang

berlangsung.

Kasus Tersangka (Posible)

Demam 38°C dan satu atau lebih gejala batuk, nyeri tengorokan dan

sesak nafas dan salah satu gejala berikut hasil tes laboratorium positif

untuk virus influenza A tanpa mengetahui subtipenya.

Kontak satu minggu sebelum timbul gejala dengan penderita yang

dipastikan sudah terinfeksi. Selain itu kontak satu minggu sebelum

timbul gejala dengan babi yang mati karena sakit

Bekerja di laboratorium satu minggu sebelum gejala timbul, yang

memproses sampel orang atau binatang yang di sangka terinfeksi

Kasus Probable

Page 8: Swine Flu Edit

Kasus Posible dan hasil laboratorium tertentu positif untuk virus

influenza A seperti tes antibody spesifik pada 1 spesimen serum

Kasus Confirmed

Hasil biakan positif untuk virus influenza A

Hasil dengan pemeriksaan PCR positif untuk influenza H5 atau

peningkatan titer antibody spesifik H5 sebesar lebih dari 4 kali

Hasil dengan IFA positif untuk antigen H5

H. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Petugas laboratorium telah melakukan standar universal precaution

Spesimen darah (EDTA, beku atau serum) dapat diambil ditriage

instalasi gawat darurat atau diruangan , spesimen darah, usap tengorok

dikirim oleh petugas laboratorium atau oleh petugas yang ditunjuk ke

badan Litbangkes untuk konfirmasi diagnosis.

Rutin : darah lengkap, hemoglobin, hitung leukosit, trombosit dan laju

endap darah (LED), albumin, globulin, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin,

kreatinin kinase, analisa gas darah,

Mikrobiologi : pemeriksaan gram dan basil tahan asam, kultur sputum /

usap tenggorok.

Pemeriksaan serologi : dapat dilakukan rapid test, terhadap virus

influenza, walaupun mungkin hasilnya tidak terlalu tepat, dan deteksi

antibody (ELIZA), serta deteksi antigen (HI,IF/FA).

2. Radiologi

Petugas instasi radiologi telah mempersiapkan diri dengan universal

precaution sebelum melaksanakan tugas.

Pemeriksaan akan dilakukan dalam 24 jam dengan mengunakan dua

pesawat radiologi, satu pada ruang instalasi radiologi, dan satu lagi

adalah unit yang bergerak didalam ruang perawatan.

Pemeriksaan foto thorax dengan infiltrate yang tersebar adalah

menunjukan kasus ini adalah pneumonia.

Page 9: Swine Flu Edit

3. Pemeriksaan Mikrobiologi

Semua virus influenza bereplikasi dengan sempurna pada telur ayam

bertunas berembrio umur 10 hari, melalui inokulasi lewat amnion atau

alantois dan diinkubasi pada 35 sampai dengan 37°C selama tiga sampai

dengan empat hari. Replikasi virus dapat diketahui melalui adanya aktivitas

hemaglutinasi dalam zalir amnion atau alantois yang diambil untuk tujuan

tersebut. Sistem biakan sel yang digunakan untuk riset meliputi fibroblast

embrio ayam dan sel lestari ginjal anjing Madin-Darby (Madin-Darby

canine kidney cell line-MDCK). Bahan terbaik untuk pengisolasian virus

dari babi dan kuda adalah lendir hidung yang diambil pada saat infeksi dini,

atau bahan paru-paru yang didapatkan melalui nekropsi. Diagnosis serologis

retrospeksi dapat dilakukan pada babi, kuda dan manusia dengan

menggunakan uji hambatan hemaglutinasi menggunakan serum sepasang.

I. Penatalaksanaan

Triage instanasi rawat darurat antara lain :

Rawat darurat adalah suatu keadaan dimana penderita memerlukan

pemeriksaan dan tindakan medis segera dan apabila tidak segera dilakukan

dapat menimbulkan hal yang fatal bagi penderita.

Triage adalah ruangan yang mempunyai fungsi untuk melakukan seleksi

terhadap penderita flu babi dan di mana semua petugas setelah melakukan

standar universal precaution.

Seleksi pertama dilakukan oleh perawat yang terlatih dengan berpedoman

terhadap gejala-gejala flu babi dan faktor resikonya sekaligus melakukan

pemeriksaa awal sebelum dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan

lebih lanjut.

Seleksi yang kedua adalah yang dilakukan oleh dokter triage yang

melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai standar pelayanan

medis terhadap flu burung.

Jika diperlukan pemeriksaan diagnostik yang menunjang maka dokter

harus segera memerintahkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium

Page 10: Swine Flu Edit

sederhana dan foto thorax terhadap penderita tersebut

Dari hasil pemeriksaan diagnostik fisik dan penunjang tersebut, dokter

dapat memulangkan atau segera merawat pasien tersebut sesuai

dengan indikasi.

J. Pengobatan

Obat-obatan antivirus digunakan untuk mencegah virus bereproduksi.

Efektif apabila diberikan dalam 48 jam setelah gejala awal muncul

Obat-obatan flu dapat rnempersingkat durasi selama 1-2 hari apabila

diberikan pada periode awal.

Ada dua jenis obat-obatan flu, yaitu:

1. Adamantanes (amantadine dan reniantadine)

2. Inhibitors of influenza neuraminidase (oseltamivir dan zanamivir)

Oseltamivir atau tamiflu direkomendasikan dalam pengobatan dan

profilaksis influenza

Dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan influenza, yaitu:

- Dewasa : 75 mg, 2x1 selama 5 hari.

- Anak-anak > 1 tahun : dosis tergantung berat badan.

30 mg, 2x1 ≤ 15 kg

45 mg, 2x1 ˃ 15 - 23 kg

60 mg, 2x1 ˃ 23 - 40kg

75 mg, 2x1 ˃ 40kg

Dosis yang direkomendasikan untuk profilaksis influenza, yaitu:

- Dewasa dan remaja > 13 tahun : 75 mg, 1x1 selama 7 hari.

- Anak-anak 1 sampai dengan 13 tahun. Anank-anak < 1 tahun tidak

dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obat influenza sebagai therapy

profilaksis.