42
System Syaraf Otonom Beda system syaraf otonom dan somatik adalah : a. Menginervasi viscera otot polos dan kelenjar Menginervasi otot bergaris kulit dan sendi b. Serat aferens dan eferensnya disebut fiscero aferens dan fiscero eferens Serat aferens dan eferensnya disebut somato aferents dan somato eferens

System Syaraf Otonom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

share

Citation preview

Page 1: System Syaraf Otonom

System Syaraf Otonom

Beda system syaraf otonom dan somatik adalah : a. Menginervasi viscera otot polos dan kelenjar

Menginervasi otot bergaris kulit dan sendib. Serat aferens dan eferensnya disebut fiscero aferens dan fiscero

eferensSerat aferens dan eferensnya disebut somato aferents dan somato eferens

Page 2: System Syaraf Otonom

c. Impuls dihantarkan oleh lebih dari 1 neuron

Impuls dihantarkan oleh 1 single neuron

d. Tidak dipengaruhi oleh kemauan

Dipengaruhi oleh kemauan

Page 3: System Syaraf Otonom

System syaraf otonom terdiri dari 2 komponen yaitu simpatis dan

para simpatis

Bedanya adalah : a. Pusatnya thoracomumbal yaitu pada nucleus intermedio

lateralis medulla spinalis segmen thoracal dan lumbal.Pusatnya craniosacral yaitu mengikuti nerves III, N.VII, N.IX, N.X dan medulla spinalis segmen sacral

b. Ganglionnya adalah ganglion paravertebralis Ganglionnya pada organ yang diinervasinya

Page 4: System Syaraf Otonom

c. Serat postganglionernya panjang

Serat postganglionernya pendek

d. Efeknya : dilatasi pupil tachycardy, fasoconstrictie

Tekanan darah meningkat

Efeknya : konstrictie pupil, berhardicardi, peristaltik meningkat,

sekresi kelenjar meningkat

Page 5: System Syaraf Otonom

Innervasi Pulmo • Inervasi pulmo oleh plexus pulmonalis anterior dan

posterior.• Parasimpatis dibentuk oleh N.vagus cabangnya bergabung

dengan truncus simpaticus dan plexus cardiacus.• Dibagian posterior terdapat truncus yang besar dan

memberikan contribusi pada plexus pulmonalis posterior dibagian anterior, terdapat beberapa truncus kecil-kecil yang membentuk plexus pulmonalis anterior.

• Serat-serat parasimpatis sinaps pada ganglion disepanjang bronchus dan bronchiolus, sedangkan serat-serat simpatisnya mengikuti pembuluh darah sepanjang bronchus.

Page 6: System Syaraf Otonom

Serat-serat simpatis dan parasimpatis menginervasi otot polos kelenjar pembuluh darah disepanjang percabang bronchus

Page 7: System Syaraf Otonom
Page 8: System Syaraf Otonom

Innervasi Jantung :

• A. Serat-serat sympatis preganglionernya berasal dari cornu intermediolateralis medulla spinalis segment thoracal 1 sampai 4 dan synaps pada ganglion cervicalis dan thoracalis. Serat-serat postganglionernya melalui Rr cardiaci dari truncus sympaticus pars cervicalis dan thoracalis.

• B. Serat-serat parasympatis preganglioner dibawa lewat R. cardiacus cervicalis dan thoracalis menuju ganglionic cell yang terdapat di dalam (pada) jantung.

Page 9: System Syaraf Otonom

Innervasi Jantung

Serat-serat postganglioner dari syaraf sympatis maupun parasimpatis menginnervasi S.A. node, A.V. node serta a. coronaria.

Ada 3 N. caridacus yang berasal dari truncus sympaticus dan n. vagus.

Namanya sesuai dengan lokasi dimana ia keluar yaitu:

Page 10: System Syaraf Otonom

1. R. Cardiacus Cervicalis (superior)Keluar dari truncus sympaticus pars cervicalis dan bergabung dengan R. cardiacus Cervicalis N. vagus dan beranastomose. Anastomose ini berjalan di depan dan dibelakang dari arcus aorta yang dextra dan yang sinistra akan bergabung dan ikut memberikan kontribusi pada plexus coronarius dextra dan sinistra yang mengelilingi a. coronaria.

Page 11: System Syaraf Otonom

2. R. Cardiacus Cervicothoracalis (medius) :

• Keluar dari ganglion cervico thoracalis, dan ansa subclavia. Kemudian ia bergabung dengan r. cardiacus cervicothoracalis (medius) n. vagus.

• Kemudian ia keluar menuju bagian anterior atau posterior arcus aorta dan merupakan kontributor utama plexus coronarius dextra dan sinistra

Page 12: System Syaraf Otonom

3. R. Cardiacus Thoracalis (inferior) berasal dari segment thoracalis 2 sampai 4 truncus sympaticus. Ia beranastomose

dengan r. cardiacus yang keluar dibawah keluarnya n. recurens dextra, n. vagus sinistra dan n. recurens sinistra.

Serat-seratnya menuju dinding posterior atrium dan memberikan cabang yang akan memberikan kontribusi pada

plexus coronarius dan pleuxs pulmonalis anterior.

Page 13: System Syaraf Otonom

Sertat-serat Sensoris : Akan naik, menuju n. vagus, jika tekanan darah meningkat ia akan terangsang. Free ending

syaraf sensoris berada pada jaringan ikat jantung dan adventitia a. coronaria. Serat-serat sympatis dan sensoris

masuk ke medulla spinalis segment 1 sampai 5 melalui ramus communicans, sehingga cardiac pain akan menjalar ke bahu

kiri, lengan kiri, leher dan bagian dalam sternum.

Page 14: System Syaraf Otonom
Page 15: System Syaraf Otonom

Innervasi Gaster :Sympatis : serat-serat preganglionernya melalui n. sphlancnicus major, dan berjalan menuju ganglion coeliacus kemudian serat-serat postganglionernya berjalan menuju pembuluh darah yang memberikan arterialisasi pada gaster.Parasympatis :Serat-serat parasympatis preganglioner dimulai dari medulla oblongata dan mengikuti n. vagus kemudian menuju ganglion coeliacus tetapi ia tidak synaps. Sedangkan serat-serat postganglionernya akan menuju ke gaster. Ganglion para sympatis berada pada lambung.

Page 16: System Syaraf Otonom
Page 17: System Syaraf Otonom

Serat-serat sensoris lewat n. sphlancnicus major lewat gangl. Coeliacus menuju R. posterior N. segmentalis. Rangsangan pada serat parasympatis menyebabkan sekresi asam lambung meningkat dan peristaltik meningkat.

Page 18: System Syaraf Otonom

Innervasi Intestinum Tenue :

sympatis preganglioner menuju gangl. Prevertebralis truncus sympaticus. Melalui n. sphlancnicus ia berjalan menuju gangl. Coeliacus dan gangl mesenterica superior serat-serat postganglionernya menuju otot polos pembuluh darah yang memberikan darahnya pada intestinum tenue.

Page 19: System Syaraf Otonom

Parasympatis :

Serat-serat postganglioner akan synaps pada plexus myentericus Auerbach dan plexus submucosus Meissner. Spasme akan menyebabkan rasa nyeri.Innervasi Intestinum Crassum :Sympatis : Serat-serat preganglionernya melalui N.sphlancnicus major menuju ke ganglion coeliacus dan ganglion mesenterica A. superior. Ini untuk colon ascendens, sampai flexura coli sinistra.Serat-serat parasympatisnya berasal dari N.vagus. Untuk colon descendens ke distal serat-serat sympatis preganglionernya melalui N. sphlancnicus minor sedangkan serat-serat parasympaticusnya berasal dari N. sphlancnicus pelvicus. Sedangkan ganglionnya adalah ganglion mesenterica inferior.

Page 20: System Syaraf Otonom

Innervasi Intestinum Crassum :Sympatis : Serat-serat preganglionernya melalui

N.sphlancnicus major menuju ke ganglion coeliacus dan ganglion mesenterica superior. Ini untuk colon ascendens,

sampai flexura coli sinistra.Serat-serat parasympatisnya berasal dari N.vagus. Untuk

colon descendens ke distal serat-serat sympatis preganglionernya melalui N. sphlancnicus minor sedangkan serat-serat parasympaticusnya berasal dari N. sphlancnicus

pelvicus. Sedangkan ganglionnya adalah ganglion

mesenterica inferior.

Page 21: System Syaraf Otonom
Page 22: System Syaraf Otonom
Page 23: System Syaraf Otonom

Innervasi Hepar dan Vesica Feleae

• Serat-serat syaraf mencapai hepar melaui plexus hepaticus• Plexus ini merupakan perluasan dari plexus coeliacus yang

menerima serat-serat dari anterior vagal trunk (parasimaptis)

• Serat-serat autonom pada plexus ini meliputi vasomotor fiber dan serat-serat untuk otot polos saluran empedu.

• Juga didapatkan serat-serat untuk rasa nyeri khususnya yang menuju saluran empedu; yang serat-seratnya masuk ke medulla spinalis melalui n. sphlancnicus (major)

• Mechanism keluarnya empedu oleh humoral system.

Page 24: System Syaraf Otonom
Page 25: System Syaraf Otonom

Innervasi Pancreas :

• Pancreas diinervasi oleh serat-serat syaraf yang berasal dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior

• Terdiri dari : a) serat-serat sympatis b) serat-serat parasympatis c) dan serat-serat sensoris• Serat- serat parasympatis Mengaktifkan sekresi dan sel-sel pancreas serat-serat sensoris

untuk reflex-reflex dan nyeri.• serat-serat untuk rasa nyeri masuk ke medulla spinalis melalui

N. Sphlancnicus.

Page 26: System Syaraf Otonom

Innervasi Lien :

• Berasal dari plexus coeliacus yang mencapai lien melalui A. lienalis

• Sebagian besar serat-seratnya adalah serat postganglioner sympatis yang memberikan inervasi untuk otot-otot polos pada capsula; trabecula dan pembuluh-pembuluh darah yang berada pada pulpa.

Page 27: System Syaraf Otonom

Innervasi Ginjal

• Ginjal mendapatkan inervasi dari perluasan plexus aortico renalis dan plexus intermesentericus yang masuk ke dalam ginjal melalui A. renalis

• Serat-serat ini adalah serat-serat vaso mutar• Tidak ada serat-serat yang berasal dari N. vagus.• Serat-serat untuk rasa nyeri dari pelvis renalis dan bagian

superior ureter masuk ke dalam medulla spinalis melalui N. sphlancnicus.

Page 28: System Syaraf Otonom

Innervasi Ureter :

• Serat-serat syaraf masuk ke ureter melalui plexus aortico renalis dan plexus hypogastricus.

• Serat-serat autonom sedikit pengaruhnya pada kontraksi otot-otot polos ureter.

• Plexus ini mengandung serat-serat untuk rasa nyeri (pain fiber)

• Colic.

Page 29: System Syaraf Otonom

Innervasi Vesica Urinaria :• Berasal dari plexus vesicalis dan plexus prostaticus

yang merupakan perluasan dari plexus hypogastricus inferior ke sisi kiri dan kanan collum vesica urinaria.

• Serat-serat ini bercabang-cabang pada :a) Serat-serat parasympatis untuk otot-otot detrusarb) Serat-serat sensoris yang terangsang pada regangan

otot-otot vesica urinaria (pada vesica urinaria yang penuh); spasmodic (terbakar) pada regio hypogastrica.

• Serat-serat sympatis terutama : menginervasi pembuluh darah dan m. sphinet urethrae interna yang mencegah kembalinya sperma ke vesica urinaria

Page 30: System Syaraf Otonom

Mekanisme Kencing :

Mula-mula M. pubococcygeal relaxasi kemudian disertai dengan tekanan intp. A.abdominal yang meningkat maka terjadi kontraksi M. etrusar dan urine keluar. Kemudian M. puboccygeal kontraksi yang mengakibatkan collum vesica urinaria terangkat dan sphincter urethrae interna menutup maka kencing berhenti.• Transeksi medulla spinalis di atas segmentalis sacral, sensoris dan kemauan untuk kencing hilang tetapi reflex masih intact automatic bladder.

Page 31: System Syaraf Otonom

Hilangnya Motor innervasi akibat kerusakan segment sacralis medulla spinalis menyebabkan tidak adanya reflex.

 Hilangnya sensoris inervasi akibat rusaknya radix dorsalis Nn. sacrales. Rasa sensoris dan reflex hilang dari vesica urinaria menjadi

Page 32: System Syaraf Otonom

INNERVASI URETHRA :

• Oleh plexus prostaticus yang kontinyu dengan N. Cavernosus yang menginervasi urethra pars membranacea.

• Cabang-cabang dari N. pudendus memberikan inervasi untuk urethra.

Page 33: System Syaraf Otonom

Syaraf Autonom Pars Pelvina• Syaraf autonom mencapai pelvis melalui 2 cara :

1. Merupakan kelanjutan truncus sympaticus2. Merupakan kelanjutan dari plexus aorticus

Truncus Sympaticus :• Setelah plexus aorticus turun di depan corpus vertebra lumbalis 5 ia

menerima serat dari N. Sphlancnicus lumbalis dan pertemuan ini disebut dengan plexus hypogastricus superior.

• Plexus hypogastricus di depan sacrum terbagi menjadi 2 divisi yang berjalan di kiri kanan rectum.

Page 34: System Syaraf Otonom

• Setelah berada di bawah sacrum tiap-tiap divisi bergabung dengan N. sphlancnicus pelvicus (parasimpatis) dan membentuk plexus hypogastricus inferior yang tertanam pada jaringan ikat dengan beberapa ganglion yang tersebar.

• Plexus hypogastricus inferior bersama-sama ramus visceralis A. iliaca interna memberikan inervasi untuk organ-organ pelvis yaitu :

• A) Plexus rectalis medius yang memberikan innervasi untuk rectum

• B) plexus prostaticus yang akan memberikan N. cavernosus penis

Page 35: System Syaraf Otonom
Page 36: System Syaraf Otonom

•C) plexus vasicalis yang akan memberikan inervasi untuk vesica urinaria, sebagian ureter; duct deferens dan vesicula seminalis

•D) plexus utero vaginalis berjalan bersama-sama A. uterina yang berjalan diantara lapisan ligamentum (plica). Ia memberikan inervasi untuk uterus; ovarium; vagina dan urethra serta jaringan erectile pada vestibulum vaginae serat-serat dari bagian yang terbawah meneruskan sebagai N. cavernosus clitoridis.

Page 37: System Syaraf Otonom
Page 38: System Syaraf Otonom
Page 39: System Syaraf Otonom

Komponen Fungsional

1. Serat-serat simpatis post ganglioner berasal dari truncus simpaticus pars lumbalis yang turun melalui plexus hypogastricus superior.

2. Serat-serat parasimpatis preganglioner berasal dari nucl. intermedio lateralis pars sacralis medulla spinalis dan berjalan melalui N. sphlancnicus pelvicus.

3. Serat-serat sensoris : untuk rasa nyeri impuls disalurkan melalui plexus hypogastricus superior M. sphlancnicus lumbalis medulla spinalis.

Page 40: System Syaraf Otonom

N. Pudendus :

N. Pudendus keluar dari foramen infra pyriformis masuk kembali kelau pelvis berjalan dalam Canal Alcock

• Bersama-sama vasa pudendalis interna• Mengandung serat-serat motoris; sensoris; serat-serat

sympatis postganglioner• Pada daerah perineum ia bercabang :a) N. rectalis inferior menembus dinding medial fossa

ischio rectalis bercabang-cabang memberikan inervasi untuk M. sphincter ani Externus; kulit sekitar anus; canalis analis sampai linea pectinati.

Page 41: System Syaraf Otonom

b. N. Perinealis :b) N. Perinealis : memberikan innervasi untuk M. levator ani dan

membantu menginervasi M. sphinct ani externus. Ia juga menginervasi M. bulbocavernosus; M. ischiocavernosus M. transversa perinei superficialis. Bercabang menjadi R. profundus dan R. superficialis R. superficialis memberikan cabang N. scrotalis (labialis) posterior.

c) N. dorsalis penis (clitoris) menembus margo post diaphragma U.G. memberikan innervasi untuk : M. transversa perinei profundus dan M. sphincter urethrae.

*. Memberikan innervasi pula untuk carp. Cavernosa penis* Berjalan pada dorsum penis untuk kulit; preputium dan glans.

Page 42: System Syaraf Otonom