t e t a n u s

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tetanus

Citation preview

  • T E T A N U SNama lain : LOCKJAW

  • PENDAHULUANMerupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran, yang disebabkan oleh racun tetanospasmin /eksotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani

  • ETIOLOGIClostridium tetaniBentuk batang : basil Gram-positif, spora pada ujung spt pemukul genderangObligat anaerob, bergerak dg flagelaMenghasilkan eksotoksin yang kuat Membentuk spora (terminal spore), tahan dlm suhu tinggi,kekeringan, desinfektan.

  • ETIOLOGI ( lanjutan )Kuman hidup dlm tanah (daerah pertanian/ peternakan ), dan usus binatang.Spora menyebar kemana-mana,mencemari lingkungan scr fisik/biologik. Mampu berta-han bertahun-tahun dlm lingk.anaerob : bentuk vegetatif menghasilkan eksotoksin

  • EPIDEMIOLOGITersebar di seluruh duniaAngka kejadian tgt : jumlah/tingkat populasi masyarakat yg tidak kebal, tingkat pencemaran, adanya luka kulit/mukosa, dan daerah resiko tinggi dg cakupan imunisasi DPT yg rendah. Anak laki-laki > (o.k.aktivitas fisik >).Tetanus neonatorum di Indonesia : 6-7 / 1.000 kelahiran hidup (perkotaan),11-23 /1000 (desa)

  • EPIDEMIOLOGI ( lanjutan )Reservoir utama kuman : tanah kotoran ternak / kuda dsb. Spora kuman tahan thd kekeringan bertebaran dg debu jalanan, lampu operasi,bubuk antiseptik (dermatol), alat suntik/operasi.Port dentre : luka tusuk, patah tulang komplikasi kecelakaan, gigitan binatang, luka bakar, luka operasi/ tak bersih, otitis media, karies gigi, luka kronik, pemotongan/pembubuhan tali pusat tidak steril.

  • PATOGENESISSpora tubuh /lingkungan anaerob bentuk vegetatif /berbiak cepat/menghasilkan eksotoksin Toksin merambat tempat luka motor endplate aksis silinder saraf tepi- kornu anterior sumsum belakang menyebar ke seluruh SSP .Toksin menyebabkan blokade pd simpul yg menyalurkan impuls pd tonus otot tonus otot meningkat kekakuan.

  • PATOGENESIS ( lanjutan )Dampak toksin : - pada ganglion pra sumsum tl.belakang meningkatnya tonus otot / kaku. - pada otak menempel pd cerebral gang-liosides kekakuan/kejang khas tetanus. - pada saraf otonom / simpatis keringat berlebihan, hipertermia, hipotensi, hiperten-si, aritmia, heart block atau takikardi.

  • DIAGNOSISAnamnesis ( tetanus neonatorum ) : persalinan (penolong,alat, perawatan/ramuan tl pusat. Status imunisasi ibu hamil ( TT ). Kapan bayi tak dapat menetek.Anamnesis ( tetanus anak ) : luka tusuk,kecelakaan/patah tulang ,luka nanah, gigitan binatang, nanah telinga ,gigi berlubang, status imunisasi, kejang.Gejala klinis dan status imunisasi.

  • MANIFESTASI KLINISMasa inkubasi sangat lebar 5-14 hari. Makin lama inkubasi makin ringan.Derajat berat penyakit : - berdasar klinis, masa inkubasi, dan lama period of onset (waktu antara bayi tak dapat menetek/ trismus-spasme lokal dg kejang pertama )

  • MANIFESTASI KLINIS ( lanjutan )Kekakuan dimulai pd otot setempat/trismus menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai ggn kesadaran. Kekakuan tetanus khas : fleksi kedua lengan, ekstensi kedua kaki, fleksi telapak kaki, tubuh kaku melengkung bagai busur.

  • PEMERIKSAAN FISISTRISMUS : kekakuan otot mengunyah (otot maseter) sukar membuka mulut . Pd bayi mencucut spt mulut ikan / tak dapat mene tek. Lebar bukaan mulut ini diukur setiap hari untuk menilai kemajuan kesembuhan.RISUS SARDONICUS : akibat kekakuan otot mimik :dahi mengkerut,mata tertutup, sudut mulut tertarik keluar dan kebawah.

  • PEMERIKSAAN FISIS ( lanjutan )OPISTOTONUS : kekakuan otot penunjang tubuh punggung, leher, badan, trunk master. Kekakuan yg berat :tubuh meleng-kung spt busur. PERUT PAPAN : kekakuan otot dd.perut.Kekakuan makin berat-timbul kejang umum dpt terjadi status konvulsivus

  • PEMERIKSAAN FISIS ( lanjutan )Tetanus berat gangguan pernafasan o.k. kejang terus menerus, kekakuan otot laring anoksia-kematian.Kekakuan otot sfingter dan otot polos lain : retensio alvi, urinae, spasme laring, patah tulang panjang, kompresi tl belakang.Praktis : tetanus berat, sedang ,ringan (berdasar terhadap reaksi rangsangan atau lebarnya trismus ). Juga berdasar umum/lokal/cephalic.

  • PEMERIKSAAN LABORATORIUMTidak khasLikuor serebrospinal normalJumlah lekosit normal / sedikit meningkatMikrobilogi : biakan kuman memerlukan prosedur khusus utk anaerob mahal. Biakan yg positif tak ada arti tanpa gejala klinis.

  • DIAGNOSIS BANDINGMeningitis,meningoensefalitis, ensefalitis. Tidak ada trismus/risus sardonkus. Terdapat ggn kesadaran dan kelainan LCSTetani : o.k. hipokalsemi tdp. spasme karpopedal.Keracunan strichnine :minum tonikum terlalu banyak kejang tonik umum. Jarang trismus

  • DIAGNOSIS BANDING ( lanjutan )Rabies : kejang klonik, jarang trismus, riwa-yat gigitan anjing/ binatang lain, hidrofobia, kesukaran menelan.Trismus o.k. proses lokal : mastoiditis, abses tonsil. Ada trismus ,biasanya asimetris. Tak ada kejang umum.Diagnosis banding pd.tetanus neonatorum; sepsis, meningitis, dehidrasi, trauma lahir.

  • PENYULIT / KOMPLIKASI Pd sal.pernafasan: asfksia, aspirasi lendir makanan, bronkopneumoni o.k infeksi II, pneumotoraks dan emfisema mediastinum karena trakeostomi.Pd neonatus : sepsisPd tulang dan otot : fraktur tl belakang (kompresi), perdarahan otot.

  • PENYULIT / KOMPLIKASI (lanj.)Pd kardiovaskuler : aktivitas simpatis meningkat takikardi, hipertensi, vasokonstriksi perifer.Komplikasi lain :laserasi lidah o.k. kejang, dekubitus (o.k. berbaring dlm satu posisi )Penyebab kematian : bronkopneumoni, septikemia, pneumotoraks, cardiac arrest.

  • PENGOBATANUMUM : kebutuhan cairan,nutrisi, menjaga kelancaran jalan nafas, oksigenasi, meng-atasi kejang, perawatan luka / port dentreKHUSUS : antibiotik dan serum ( ATS )

  • PROGNOSISDITENTUKAN OLEH : inkubasi , period of onset, jenis luka, status imunitas pasien. Tetanus neonatorum : pronnosis buruk

  • PENCEGAHANPerawatan lukaATS profilaksisImunisasi aktifKebersihan waktu persalinan.