20
Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis Jakarta Banten Tahun 2014

Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

Tahun 2015 :

Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis Jakarta Banten

Tahun 2014

Page 2: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

68

BAB I

Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta Pusat, Tg. Priuk, Kebayoran Lama, Rawamangun, Tangerang, Cengkareng, Pamulang, Pengumben, Pasar Minggu , Karawaci, Ciledug, dan Serang Cilegon serta Tiga Raksa. Dalam kurun waktu 5 tahun, GBKP klasis Jakarta Banten telahmengalami perkembangan yang pesat, khususnya secara kuantitas. Dengan perkembangan dan pertumbuhan GBKP klasis Jakarta Banten yang begitu pesat , maka dalam melaksanakan pelayanan, penyusunan dan menjalankan program-program dibutuhkan pengurus-pengurus PJJ dan Kategorial yang trampil, rela berkorban dan berkomitmen atas panggilan menjadi pengurus. Pengurus PJJ dan kategorial menjadi ujung tombak dalam melaksanakan program-program yang sudah disahkan.

Di setiap Runggun terdapat pengurus kategorial kaum bapak yang dinamai Mamre, kategorial kaum ibu yang dinamai Moria, kategorial Sekolah minggu yang dinamai KAKR Eden, dan kategorial Pemuda/i yang dinamai Permata. Pada umumnya susunan kepengurusan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi. Hal ini dibutuhkan untuk menunjang aktivitas dan kegiatan-kegiatan gereja supaya berjalan dengan baik. Dibutuhkan pengurus yang benar-benar berkomitmen untuk menjalankan tugas, bukan hanya sekedar gelar / jabatan yang disandangnya.

Selain kepengurusan kategorial di Runggun, juga ada kepengurusan kategorial di klasis yang bertugas sebagai fasilitator dan motivator bagi Runggun-runggun.Di kepengurusan kategorial klasis dibutuhkan orang-orang yang memiliki 3K yaitu karakter, komitmen, dan kompetensi. Tidak semua pengurus memiliki memahami makna dari panggilan sebagai pengurus dan tidak jarang masih terdapat pengurus-pengurus yang kurang memiliki 3K ini sehingga perkembangan kategorial tidak berkembang secara maksimal atau dapat dikatakan berjalan di tempat.

Atas latar belakang inilah, tim Litbang Klasis Jakarta Banten berusaha untuk melakukan penelitian tentang Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten periode 2014 – 2016. Dan yang akan diteliti adalah kualitas kinerja selama tahun 2014.

A. Latar Belakang Masalah

Page 3: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

69

B. Identifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka selanjutnya peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat diteliti di GBKP Klasis Jakarta Banten, antara lain :1. Kemajuan, perkembangan serta pelaksanaan program-program di

gereja runggun juga dipengaruhi oleh ketrampilan kepengurusan kategorial dan juga kepengurusan kategorial klasis yang bertugas untuk memotivasi dan memfasilitasi pengurus-pengurus kategorial di gereja Runggun. Oleh karena itu dibutuhkan pengurus kategorial klasis yang memiliki 3K. Melihat fungsi dan tanggungjawab pengurus klasis, maka perlu dikaji bagaimanakah kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten ?

Rumusan masalah adalah sebagai berikut :1. Bagaimanakah kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus

Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014?2. Faktor apakah yang paling dominan yang membentuk Kualitas

Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014 ?

Page 4: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

70

BAB II

Melalui pengkajian secara teori, maka pengertian Kualitas Kinerja Pengurus Permata/ Pemuda GBKP Klasis Jakarta Banten adalah mutu/kadar atau kemampuan anak muda ( belum dewasa penuh ) untuk melakukan tugas tanggungjawab yang menjadi kewajibannya di lingkungan orang muda di GBKP klasis Jakarta Banten, untuk mencapai tujuan bersama. Ciri-ciri Kualitas Kinerja Pengurus Permata Pemuda berdasarkan 2 Timotius 2:1-6 adalah sebagai berikut; Memiliki hati yang kuat ( ) –Mampu Melakukan Pendelegasian ( ),( Bukti Fisik – Tangibles ), Setia (2 Tim 2:2)&Rajin (2 Tim 2:6). - (Responsiveness – Daya Tanggap), Mampu Mengajar (2 Tim 2:2))-,( Reability – Keandalan ) , Rela Berkorban (2 Tim 2:3) – ( Empati ) , Berintegritas (2 Tim 2:5) - (Kepastian ) .

Bagian hipotesis ini akan membahas kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata/Pemuda dan aspek dominan yang membentuk Kualitas Kinerja Pengurus Permata/ pemuda.

1. Kualitas Kinerja Pengurus Permata/ Pemuda GBKP Klasis Jakarta Banten tahun 2014 secara signifikan adalah kadang-kadang /menuju memiliki kualitas.

2. Indikator yang paling dominan mempengaruhi munculnya kualitas kinerja pengurus permata/ pemudaGBKP Klasis Jakarta tahun 2014 berdasarkan 2 Timotius 2:1-6 secara signifikan adalah Daya Tanggap ( responsiveness ).

A. Kajian Teori

B. Rumusan Hipotesis

2 Tim 2:12 Tim 2:2

Page 5: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

71

BAB III

METODE, RANCANGAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

Dalam Bab 3 akan dibahas metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, meliputi tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen, kalibrasi instrumen serta teknik analisa data.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014-2106 Klasis Jakarta Banten.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang membentuk kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014-2106 Klasis Jakarta Banten.

Tempat penelitian adalah di gereja-gereja GBKP se klasis Jakarta Banten yaitu GBKP Jakarta Pusat, Rawamangun, T.Priok, P.Minggu, Pamulang, Kebayoran lama, Pengumben, Ciledug, Karawaci, Tangerang dan Cengkareng. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari – Mei 2015.

Berdasarkan karakteristik masalah yang akan diteliti, tim peneliti menggunakan metode Penelitian Survey yang bersifat eksplanatory dan konfirmatori. Melalui Metode Penelitian Survey, penulis akan menyebarkan kuesioner/angket sebagai alat pengumpul data, kemudian data yang terkumpul akan dianalisis. Kuesioner disebarkan kepada sampel yang telah ditetapkan, yang merupakan sampel yang representative ( mewakili ) dalam mengambil kesimpulan di tingkat populasi.

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

Page 6: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

72

Penggalian secara mendalam dalam hal model penelitian ini dilakukan dengan membangun teori atau mengkaji secara teoritis variabel tersebut. Dengan kajian teoritis tersebut, kemudian dikembangkan construct. Penelitian eksplanatori ini memiliki fungsi mengembangkan model berdasarkan kajian teoritis, menemukan ramalan teoritis yang konstektual dengan populasi yang disebut dengan construct, kemudian menguji construct tersebut secara empiris di lapangan, serta menggali lebih dalam peran endogenous dan exogenous-nya. Karena itu, dalam penelitian eksplanatori ini, akan dilakukan constructvalidity sebagai usaha untuk membuktikan ramalan penelitian secara teoritis, yang dikontekstualisasikan secara empiris.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penelitian eksplanatori dan konfirmatori ini dikonstruksikan ke dalam endogenous dan exogenous variable.Yang berperan sebagai endogenous variable adalah independent variable itu sendiri, sementara exogenous variable-nya adalah indikator-indikator yang ditemukan dalam kajian teoritis. Secara sederhana, rencana atau ramalan pola hubungan antar variabel penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Rancangan Pola Hubungan Antara Exogenous Variable dengan Endogenus Variabel Berdasarkan pengembangan Construct

X1

X2

X3

X4 X5

Y

Page 7: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

73

Keterangan :Dependent variable yang berfungsi sebagai endogenus variable adalah Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014-2106 Klasis Jakarta Banten (Y)

Exogenous Variable terdiri dari :X = Bukti Fisik ( Tangibles)1

X = Daya Tanggap ( Responsiveness)2

X = Keandalan ( Realibility )3

X = Jaminan / Kepastian ( Assurance )4

X = Empati ( Emphaty )5

Adapun populasi penelitian ini adalah para Pengurus Permata Runggun di GBKP se klasis Jakarta Banten yang berjumlah 115 orang.Adapun sampel yang diambil adalah sebanyak 97 orang dan dibagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah sampel uji coba yang diambil secara acak sebanyak 30 orang dari angket yang telah terkumpulkan, sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 67 orang.

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian tentang kualitas kinerja pengurus permata/pemuda GBKP klasis Jakarta Banten, dijelaskan secara rinci pada tabel 1.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

D. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Jumlah Sampel

VARIABEL

INDIKATOR

NOMOR PERTANYAAN

Kualitas

Kinerja

Pengurus

Permata GBKP

Tahun 2014-

2106 Klasis

Jakarta Banten

Bukti Fisik ( Tangibles )

1-6

Daya Tanggap ( Responsiveness ) 7 - 12

Keandalan ( Reability ) 13 - 18

Jaminan/Kepastian ( Assurance )

19-24

Empati ( Emphaty )

25 -30

Page 8: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

74

Skala yang digunakan untuk mengukur data yang masuk adalah skala 1

Likert . Skala Likert ini paling populer dan paling sering digunakan peneliti, khususnya untuk mengukur sikap, pendapat maupun persepsi dari seseorang.Skala Likert ini digunakan dengan mengajukan pertanyaan positif dan pertanyaan negatif.Adapun penilaian terhadap setiap pertanyaan positif dan pertanyaan negatif digambarkan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Bobot Penilaian Menurut Skala Likert

2. Uji Coba Instrumen Penelitian

Setelah instrumen penelitian selesai dikembangkan, selanjutnya dilakukan kalibrasi atau uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 orang sebagai sampel uji coba yang dipilih secara acak.Setelah kuesioner dijawab dan dikumpulkan, maka dilakukan uji validitas konstrak dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 17. Dari hasil uji coba tahap pertama ditemukan bahwa semua butir valid.

Jawaban Responded

Bobot Nilai Pertanyaan Positif Bobot Nilai Pertanyaan

Negatif

Selalu

5

1

Sering 4 2

Kadang-Kadang 3 3

Jarang

2

4

Tidak Pernah 1 5

1Earl Babbie. The Practice of Social Research (California: Wadsworths Publishing Company, 1995), 177

Page 9: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

75

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas juga dilakukan dengan bantuan SPSS 17.Dari hasil analisa dalam lampiran 3 ditemukan nilai alpha Cronbach sebesar 0.950.Dengan demikian, instrumen penelitian tersebut realibel atau handal.

Dalam menganalisis data yang didapatkan, maka dilakukan prosedur sebagai berikut: (1) membuat deskripsi data penelitian, (2) melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji linearitas, (3) menguji hipotesa.

1. Deskripsi Data Penelitian

Untuk mengetahui gambaran data ataupun hasil penelitian yang diperoleh, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan deskripsi data penelitian. Dalam deskripsi ini dicari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang paling banyak muncul (mode), nilai maksimum, membuat tabulasi silang dengan menentukan jumlah kelas, nilai interval, jumlah frekuensi, persentase data, batas kelas atas dan batas kelas bawah.

2Dalam menentukan jumlah kelas, digunakan rumus strugess, sebagai

berikut: Jumlah kelas k = 1 + (3,3 log n), dimana n = jumlah sampel, dan hasil dibulatkan ke atas. Sementara untuk menentukan nilai interval (i), digunakan

3rumus i = R/k, dimana R adalah selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah, dan k adalah jumlah kelas dengan kontrol (i.k) ≥ R+1.

2. Uji Persyaratan Analisis

Langkah kedua yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesa adalah melakukan uji persyaratan analisis.Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan, karena jika uji persyaratan analisis tidak terpenuhi, maka tidak dapat melakukan analisis selanjutnya.Dalam uji persyaratan analisis tersebut, uji pertama yang dilakukan adalah uji normalitas.

F. Rancangan dan Prosedur Analisa Data

2 M. Ikbal Hasan. Pokok-pokok Materi Statistik Deskriptif (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 43.

3 Ibid. 44

Page 10: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

76

Tujuan melakukan uji normalitas adalah untuk melihat apakah data yang diperoleh terdistribusi secara normal. Langkah ini merupakan uji persyaratan dalam melakukan uji statistik parametrik.

Uji Normalitas untuk indikator Tangibles, Responsive, Reability, Assurance dan Empaty dilakukan dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi dari hasil test Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05

Uji persyaratan yang kedua adalah uji linearitas model.Uji linearitas juga merupakan uji persyaratan, karena jika mau melihat faktor yang membentuk kualitas kepemimpinan, maka modelnya harus linier. Untuk uji Linearitas, dilakukan dengan uji galat regresi linier atau deviation from

4linearity pada taraf signifikansi Alpha (α) > 0,05.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji persyaratan dan semua persyaratan terpenuhi, maka dilakukan uji Hipotesis. Untuk uji hipotesis 1 yaitu untuk mengetahui kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten, maka dilakukan dengan rumus Confidence Interval (µ) pada taraf signifikansi 5%, dengan cara menghitung posisi lower and upper bound. Dalam menjelaskan kecenderungan variabel, peneliti menetapkan tiga kategori berdasarkan kerangka berpikir untuk menyimpulkan kecenderungan variabel tersebut sebagai berikut:

a. Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten cenderung tidak memiliki kualitas.

b. Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten cenderung kadang-kadang/menuju memiliki kualitas.

c. Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten cenderung memiliki kualitas.

4 Wahid Sulaiman. Analisis Regresi Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 50

Page 11: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

77

Uji hipotesis yang kedua yaitu untuk mengetahui indikator mana yang paling berperan dalam pembentukan kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten, maka pertama-tama dilakukan korelasi bivariate antara indikator dengan variabel yang bersangkutan, sehingga dapat diketahui apakah masing-masing indikator memiliki korelasi yang signifkan terhadap variabel Y. Selanjutnya dilakukan regresi linier berganda dari indikator dengan metode stepwise, yang digunakan untuk analisis regresi secara bertahap dengan tujuan pokok untuk mencari variabel yang paling dominan. Metode ini sangat tepat dalam menentukan indikator mana yang paling berpengaruh dalam pembentukan kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Tahun 2014 Klasis Jakarta Banten.

Page 12: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

78

No Interval Kelas

Kategori Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta

Banten (Y)

Lower Bound

Upper Bound

Kesimpulan

1 47-79 Tidak Memiliki 2 80-112 Menuju Memiliki 93,97sampai

dengan 102,08

Kecenderungan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis

Jakarta Banten (Y)dalam kondisi Menuju

Memiliki

3 113-145 Memiliki

5 Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Uji Hipotesis 1: Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Bantensecara signifikan cenderung menuju memiliki Kualitas Kinerja

a. Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten secara signifikan cenderung menuju memiliki Kualitas Kinerja Pengurus Permata(Y)

A. Uji Hipotesis

Dalam membuktikanKualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y), ditetapkan oleh peneliti dalam 3 (tiga) kategori yaitu Pengurus: (a) tidak memilikikualitas kinerja; (b) menujumemilikikualitas kinerjadan (c) memilikikualitas kinerja.

Analisis data dilakukan dengan confidence interval pada taraf signifikansi 5%, dan dihasilkan lower and upper bound antara 93,37 sampai

5dengan102,08 dengan nilai rata-rata (5% Trimmed Mean) sebesar 98,19.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten kondisinya cenderung dalam kondisi menuju memiliki kinerja kualitas secara signifikan α<0,05.

Page 13: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

79

b. Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten secara signifikan cenderungmenujumemilikiBukti Fisik (Tangibles)(X ); 1

TabelRekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pertama yang berbunyi “Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten secara signifikan cenderung tidak memiliki Kualitas

Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y)”

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang berbunyi, “Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta-Banten kondisinya secara signifikan cenderung menujumemiliki Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten” dalam penelitian ini terbukti.

2. Uji Hipotesis 2

Uji Hipotesis 2 dilakukan untuk mengetahui indikator yang paling dominan membentukKualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten(Y)

No Kecenderungan dalam hal : Hasil Penelitian

1Kualitas Kinerja Pengurus

Permata GBKP Klasis Jakarta Banten

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten kondisinya secara signifikan cenderung

menujumemiliki Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten secara

signifikan pada a < 0.05

2Indikator Bukti Fisik

(Tangibles) (X1)

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten kondisinya secara signifikan cenderung

menujumemiliki Bukti Fisik (Tangibles) (X1)

secara signifikan pada a < 0.05

3Indikator Daya Tanggap (Responsiveness) (X2)

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten

kondisinya secara signifikan cenderung menujumemiliki Daya Tanggap

(Responsiveness) (X2) secara signifikan pada a

< 0.05

4Indikator Keandalan

(Reability) (X3)

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten kondisinya secara signifikan cenderung

menujumemiliki Keandalan (Reability) (X3)

secara signifikan pada a < 0.05

5Indikator Jaminan dan

Kepastian (Assurance) (X4)

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten

kondisinya secara signifikan cenderung menujumemiliki Jaminan dan Kepastian

(Assurance) (X4) secara signifikan pada a < 0.05

6Indikator Empati

(Empathy)(X5)

Pengurus GBKP Klasis Jakarta-Banten kondisinya secara signifikan cenderung

menujumemiliki Empati (Empathy)(X5) secara

signifikan pada a < 0.05

Page 14: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

80

Berdasarkan analisis secara sendiri-sendiri antara masing-masing exogenous variable terhadap endogenous variabel di atas, maka secara terperinci rekapitulasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar

Rekapitulasi dalam Gambar, Indikator Paling Dominan dalam

Menentukan Terbentuknya Endogenous Variable Dilihat dari Masing-masing

Exogenous Variable

Keterangan:Dependent Variable yang berfungsi sebagai Endogeneus Variable terdiri dari:Y = Penilaian terhadap Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten

Exogenous Variable terdiri dari:X = IndikatorBukti Fisik (Tangibles)1

X = IndikatorDaya Tanggap (Responsiveness)2

X = IndikatorKeandalan (Reability)3

X = IndikatorJaminan dan Kepastian (Assurance)4

X = IndikatorEmpati (Empathy)5

X1

X2

X3 YX4

X5

61,8%

72,3%

66,9%

63,3%

60%

Page 15: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

81

Berdasarkan analisis secara sendiri-sendiri di atas, dapat disimpulkan bahwa indikatoryang paling dominan menentukan terwujudnya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y) adalah Daya Tanggap (Responsiveness) (X ) sebesar 72,3%.2

Kemudian tahap berikutnya dilanjutkan analisis pengaruh exogenous variables secara bersama-sama terhadap endogenous variable. Analisis ini bertujuan untuk menentukan secara bersama-sama indikator yang paling dominan menentukan terwujudnya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y). Analisis dilakukan dengan perhitungan Biner Segmentation yang kemudian disebut dengan Classification and Regression Trees atau Categorical Regression Trees (CART). Dalam analisis ini, peneliti menetapkan Prunning yaitu Depth sebesar 2; Parent sebesar 2; dan Child sebesar 1, dengan taraf signifikansi α<0,05. Hasilnya seperti berikut ini:

X2 Y72,3%

Page 16: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

82

Gambar

Daya Tanggap (Responsiveness) (X )adalah Indikator yang Paling Dominan menentukan 2

Terbentuknya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y)

H a s i l a n a l i s i s m e n u n j u k k a n b a h w a D a y a Ta n g g a p (Responsiveness)(X )adalah Indikator yang Paling Dominan menentukan 2

Terbentuknya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y).

Semakin Pengurus Permata memilikiDaya Tanggap (Responsiveness) (X ), maka Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten 2

(Y) akan semakin meningkat 141,285 Kalidari kondisi Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten. Disamping itu ditemukan juga bahwa Bukti Fisik (Tangibles) (X )akan membentuk 66,614kali terhadap 1

Pengurus PermataGBKP Klasis Jakarta Banten dalam hal Daya Tanggap (Responsiveness) (X ). Disamping itu ditemukan juga bahwa Empati 2

(Empathy) (X )akan membentuk 10,161kali terhadap Pengurus 5

PermataGBKP Klasis Jakarta Banten dalam hal Daya Tanggap (Responsiveness) (X )2

Berdasarkan 2 (dua) hasil analisis di atas yaitu: analisis sendiri-sendiriexogenus variables”terhadap endogenous variable dan analisis secara bersama-samaexogenus variablesterhadap endogenous variable, ternyata hasil penelitiannya ditemukan sama. Hasil analisis sendiri-sendiri ditemukan bahwa “Daya Tanggap (Responsiveness) (X )adalah indikator yang paling 2

dominan membentuk Pengurus Permata memiliki kualitas kinerja (Y)”, sedang analisis secara bersama-sama “Daya Tanggap (Responsiveness) (X ) 2

adalah indikatoryang paling dominan membentuk Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten memiliki Kualitas Kinerja (Y)”.

141,285kali

Dari kondisi

Y sekarang

Daya Tanggap

(Responsiveness) (X2)

Kualitas Kinerja Pengurus

Permata GBKP Klasis Jakarta

Banten (Y)

Bukti Fisik (Tangibles)

(X1)

66,614kali

Empati

(Empathy) (X5)

10,161kali

Page 17: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Dalam Bab V ini, akan diuraikan hasil / kesimpulan dari penelitian. Dan juga beberapa saran .

Dari hasil penelitian mengenai Kualitas Kinerja Pengurus Permata/Pemuda GBKP Klasis Jakarta Banten Periode Tahun 2014 – 2016 , maka dapat diambil beberapa kesimpulan .

Ÿ Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa terdapat hubungan positif atau toleransi positif kelima (5) indikator bebas atau exogenus variable (X ) terhadap indikator terikat atau endogenus variable (Y) Kualitas 1-5

Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014 dalam kondisi menuju memiliki kualitas.Dengan demikian terbukti hipotesa 1 yang menyatakan bahwa Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014 – 2016 cenderung menuju memiliki kualitas.Kelima indicator (X ) atau yang disebut exogenous variable turut 1-5

memberikan kontribusi terhadap variable terikat (Y) secara sendiri-sendiri.

Ÿ Besaran kontribusi variable bebas terhadap variable terikat tidak sama atau bervariasi.

Ÿ Berdasarkan hasil analisis penelitian keeratan hubungan secara sendiri-sendiri X terhadap Y membuktikan bahwa indicator yang paling dominan menentukan terwujudnya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten (Y) adalah Daya Tanggap ( Responsiveness) – X sebesar 72.3 %. 2

A. Kesimpulan

Page 18: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

84

Kekuatan Kontribusi Secara Sendiri-sendiri Exogenous Variable terhadap Endogenous Variable

Ÿ Hasil analisis membuktikan bahwa pengaruh exogenous variable secara bersama-sama terhadap endogenus variable menunjukkan bahwa Daya Tanggap ( Responsiveness) (X ) adalah indicator yang 2

paling dominan menentukan terbentuknya Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP klasis Jakarta Banten Tahun 2014 (Y). Adapun indicator Daya Tanggap ( Responsiveness) (X ) sangat dipengaruhi 2

oleh indicator Bukti Fisik ( Tangibles ) (X ) dan indikator Empati ( 1

Emphaty ) (X ). Semakin besar dukungan X (Bukti Fisik ) dan X ( 5 1 5

Empati ) terhadap X ( Daya Tanggap ) maka X (Daya Tanggap) 2 2

akan meningkat 141.285 kali dari kondisi pelayanan sekarang ini.

X1

X2

X3 YX4

X5

61,8%

72,3%

66,9%

63,3%

60%

Page 19: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

85

Ÿpaling dominan memberi pengaruh terhadap Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten adalah X yaitu Daya 2

Tanggap ( Responsiveness ).

Dari hasil-hasil penelitian yang telah diketahui, maka penelitimemberikan saran-saran untuk meningkatkan Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014 adalah :

Dari hasil penelitian ini maka terbukti hipotesa 2 bahwa indicator yang

B. Saran – Saran

Page 20: Tahun 2015 : Kualitas Kinerja Pengurus Permata Klasis ... · Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) di klasis Jakarta Banten terdiri dari 13 ( tiga belas ) Runggun yaitu Runggun Jakarta

86

1. Hasil Penelitian bahwa Kualitas Kinerja Pengurus Permata GBKP Klasis Jakarta Banten Tahun 2014 dalam level “ Menuju Memiliki Kualitas “ . Untuk menjadi memiliki Kualitas, maka perlu dilakukan pembinaan-pembinaan kepada Pengurus Permata Klasis agar para pengurus memiliki Karakter, Komitmen dan Kompetensi sebagai Pengurus Klasis.

2. BP Klasis memberikan pembinaan kepada Pengurus Permata Klasis Jakarta Banten – dengan tema khusus mengenai Daya Tanggap ( Responsiveness ) untuk meningkatkan dan memaksimalkan Kualitas Kinerja Pengurus Permata agar memberi dampak positif terhadap Kualitas Kinerja Pengurus Permata Runggun yang ada di wilayah Klasis Jakarta Banten.

3. Dari hasil penelitian, indikator Daya Tanggap (X ) akan meningkat 2

ketika didukung oleh indikator Empati (X ) dan indikator Bukti Fisik 5

(X ), sehingga perlu juga dilakukan pembinaan kepada pengurus 1

Permata GBKP Klasis Jakarta Banten dengan tema Empati dan Tangibles ( Bukti Fisik ) supaya terwujud Pengurus Permata GBKP klasis Jakarta Banten yang berkualitas.