32
Septik Tank 1 TANGKI SEPTIK (SEPTIC TANK) Oleh : Sri Puji Saraswati (Lab T. Penyehatan JTSL FT UGM) Tangki septik atau septic tank adalah suatu bangunan pengolah limbah cair rumah tangga dengan proses pengolahan secara biologi (anaerobic system). Pada dasarnya pengolahan limbah cair yang berasal dari WC, urinoir, buangan cair infeksius, menggunakan "septik tank" dan sebagian lainnya dengan sistem tangki septik yang telah dikembangkan. Selain itu perlu diperhatikan adanya pembuangan limbah dari kamar mandi, wastafel dan cuci dll, yang dibuang bersama-sama melalui saluran air hujan yang akhirmya menuju tempat pembuangan akhir (sungal dls). Mengingat sifat limbah cair tersebut masih dapat bersifat infeksius maka perlu pemikiran pengelolaan limbah yang sebaik-baiknya sesuai dengan keterbatasan dana dan tenaga. Septik tank juga di kenal sebagai salah satu langkah (bagian dari flowsheet) pengolahan di dalam pengolahan limbah cair secara terpadu (integrated conventional wastewater treatment). Di dalam tangki septik, bagian padat/lumpur akan mengendap, dalam dalam tangki yang sama air limbah dengan waktu tinggal yang cukup (minimal 3 hari) akan mengalami proses perombakan/penguraian. Setelah diolah, limbah cair yang dibuang menuju ke tangki septik, effluentnya kemudian dirembeskan ke dalam tanah melalui media rembesan. Tangki Septik dengan Peresapan Sistem ini yang paling umum digunakan di 1ndonesia. Prinsipnya adalah bagian padat diendapkan dan diuraikan dalam tangki septik, sedangkan bagian caimya dibuang melalui bidang peresapan. Bidang peresapan tersebut harus diletakkan pada jarak tertentu dari sumber air bersih, seperti misalnya sumur gali dan Sarana Pompa Tangan (SPT). Sistem ini dapat diterapkan di daerah-daerah yang memiliki muka air tanah tinggi dan daya resap tanah rendah.

Tangki Septik & Cont Hit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tangki Septik & Cont Hit

Citation preview

Septik Tank 1

TANGKI SEPTIK (SEPTIC TANK)

Oleh : Sri Puji Saraswati (Lab T. Penyehatan JTSL FT UGM)

Tangki septik atau septic tank adalah suatu bangunan pengolah limbah cair rumah

tangga dengan proses pengolahan secara biologi (anaerobic system). Pada dasarnya

pengolahan limbah cair yang berasal dari WC, urinoir, buangan cair infeksius,

menggunakan "septik tank" dan sebagian lainnya dengan sistem tangki septik yang telah

dikembangkan.

Selain itu perlu diperhatikan adanya pembuangan limbah dari kamar mandi, wastafel

dan cuci dll, yang dibuang bersama-sama melalui saluran air hujan yang akhirmya

menuju tempat pembuangan akhir (sungal dls).

Mengingat sifat limbah cair tersebut masih dapat bersifat infeksius maka perlu

pemikiran pengelolaan limbah yang sebaik-baiknya sesuai dengan keterbatasan dana

dan tenaga.

Septik tank juga di kenal sebagai salah satu langkah (bagian dari flowsheet) pengolahan

di dalam pengolahan limbah cair secara terpadu (integrated conventional wastewater

treatment).

Di dalam tangki septik, bagian padat/lumpur akan mengendap, dalam dalam tangki yang

sama air limbah dengan waktu tinggal yang cukup (minimal 3 hari) akan mengalami

proses perombakan/penguraian. Setelah diolah, limbah cair yang dibuang menuju ke

tangki septik, effluentnya kemudian dirembeskan ke dalam tanah melalui media

rembesan.

Tangki Septik dengan Peresapan

Sistem ini yang paling umum digunakan di 1ndonesia. Prinsipnya adalah bagian padat

diendapkan dan diuraikan dalam tangki septik, sedangkan bagian caimya dibuang

melalui bidang peresapan.

Bidang peresapan tersebut harus diletakkan pada jarak tertentu dari sumber air bersih,

seperti misalnya sumur gali dan Sarana Pompa Tangan (SPT).

Sistem ini dapat diterapkan di daerah-daerah yang memiliki muka air tanah tinggi

dan daya resap tanah rendah.

Septik Tank 2

Untuk mengatasi agar effluent meresap dengan sempurna pada daerah dengan muka air

tanah tinggi (< 0,5 m). maka letak tangki septik dan peresapannya ditinggikan ±0,5 m

dari permukaan tanah.

Sistem tangki septik dapat dilihat dalam gambar .

Tangki Septik dengan Up Flow filter

Tangki septik yang dilengkapi dengan up flow filter ini dipergunakan apabila daya resap

tanah kurang baik atau apabila muka air tanahnya tinggi. Filter yang digunakan berupa

suatu bak yang kedap air, yang terbuat dari pasangan batu bata, dengan media berupa

batu pecah yang mempunyai diameter antara 20 sampai 40 min, effluent dari up flow

filter dapat langsung dibuang ke saluran drainase atau sungai terdekat.

PERENCANAAN, PERANCANGAN & PEMELIHARAAN

Persiapan lokasi

Jamban sebaiknya diletakkan dibelakang bangunan

Harus mudah dicapai dengan aman bila akan digunakan pada hari hujan.

Perhatikan jarak minimum antara bidang resapan dengan sumber air bersih.

Sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai, tempat penyimpanan material

sementara sudah disiapkan dan semua material yang dibutuhkan sudah harus

tersedia termasuk material yang disiapkan oleh sekolah.

Kriteria desain tanki septik

Rasio panjang : lebar = 2 : 1 atau 3 : 1

Frekuensi pengurasan satu kali dalam 1-4 tahun

Pelumpuran di daerah tropis 0,03 m3-0.04 m3 /tahun/orang

Untuk tangki septik terdiri dari > 1 ruang, dasar tangki septik dibuat miring

sehingga lumpur dapat berkumpul menyebelah dan mengalir dengan sendirinya

ke dalam ruang lumpur kedua. Dari ruang lumpur kedua, lumpur busuk dapat

dikuras sewaktu-waktu. Dengan adanya ruang lumpur ke dua, lumpur yang

Septik Tank 3

dikuras adalah lumpur yang betul-betul sudah busuk dan stabil tidak terdapat

lagi bakteri pathogen dan diharapkan tidak mengandung telur-telur cacing.

Tahap persiapan pemilihan lokasi jamban

Dalam memilih lokasi atau menentukan cara dan bagaimana sistem air limbah yang

akan dipakai perlu dilakukan penelitian (survey) yang meliputi

Uji tanah dan dava resap tanah

Tinggi muka air tanah

Uji Tanah:

Uji tanah basah

Caranya:

Dari kedalamam 50 cm, ambillah sejumput contoh tanah dengan garis tengah

2 cm

Perciki dengan air sampai seperti pasta

Cobalah dikepalkan dengan tangan

1. Jika tidak berhasil atau kepalan itu hancur ketika dibentuk, artinya tanah

itu jenis pasir

2. Jika kepalan itu dapat dibentuk dengan mudah tanpa pecah, jenis tanah

itu geluh atau tanah liat

Jika dapat dibentuk dengan mudah tanpa pecah, pijit kepalan tanah itu

diantara jempol dan telunjuk, cobalah bentuk pita :

1. Jika sukar dibentuk pita, tanah itu geluh

2. Jika dapat dibentuk pita yang tipis dan bentuknya tetap liat, tanah itu

tanah lempung. (sifatnya lengket dan mudah diremas)

Uji Tanah Kering

Lakukan uji tanah kering, untuk memeriksa kembali hasil uji tanah basah.

Caranya:

Septik Tank 4

Ambil lagi contoh tanah, tanpa dilembabkan, ulangi sekali lagi uji rasa dan

penampilan tanah

Pasir banyak berbutir-butir yang mudah terlihat, terasa gemerisik di tangan,

bentuknya berubah jika digesekkan.

Geluh terasa cukup halus atau agak gemerisik. Bila dikepalkan mudah

hancur, bila digesek-gesekkan akan membentuk gumpalan.

Tanah liat sifatnya liat, gumpalannya padat dan sulit dihancurkan dengan

tangan, bila diserbukkan, terasanya seperti bergemerisik.

Uji Daya Resap Tanah

Tujuan daya resap tanah adalah untuk menentukan kapasitas cubluk dengan lebih

cermat, yaitu yang bertalian dengan kemampuan tanah untuk menyerap air.

Caranya:

Gali sebuah lubang direncana tempat cubluk

Pada kedalaman satu meter, gali lubang sedalam 50 cm dengan garis tengah

30 cm

Garuk dasar dan dinding lubang uji dengan benda runcing dan buanglah

serpihan tanah yang lepas agar dasar lubang tidak terkikis ketika air

ditambahkan

Masukkan kerikil bergaris tengah 1-2 cm kedalam lubang uji, sehingga tebal

lapisan kerikil 5 cm

Isi lubang uji perlahan-lahan dengan air bersih sampai setinggi 15 cm

(penuangan air dilakukan perlahan-lahan agar tidak mengikis dinding

lubang).

Tutup lubang uji dan biarkan selama 4 jam sampai tanah menjadi jenuh air.

Ukur daya resap tanah dengan menggunakan jam tangan atau stop-watch

Jika air langsung merembes habis dalam waktu kurang dari 10 menit setelah

dua kali mengisi lubang dengan air, pengukuran daya resap tanah dapat

mulai dilakukan

Jika diperkirakan jenis tanah berlainan di kedua tempat cubluk, lakukan uji

daya resap ini di kedua tempat tersebut.

Septik Tank 5

Mengukur daya resap tanah

Isi lubang uji dengan air setinggi 15 cm di atas kerikil.

Catat waktu yang dibutuhkan air untuk turun 2,5 cm

Pengamatan dimulai segera lubang uji diisi air

Segera setelah permukaan air turun 2,5 cm, ulangi lagi langkah pertama dan

kedua sampai diperoleh selisih dua hasil pengukuran berturut-turut yang

besarnya kurang dari 2 menit

Ambil hasil catatan terakhir, lalu cocokkan dengan kapasitas cubluk yang tertera

seperti dalam tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 Daya resap Tanah

Catatan Waktu (menit) Kecepatan Daya Resap Jenis Tanah

Tanah (lt/m 2 /hr)

1 35

2 28

3 25 Pasir

4 23

5 22

10 19

20 17 Geluh

30 16

60 14

90 13 Tanah liat

Sumber: Perencanaan Cubluk (UNDP) tahun 1985

Septik Tank 6

Contoh perhitungan daya resap tanah.

Hasil pengamatan turunnya air 2,5 cm.

Penelitian I 3 menit

II 4 menit

III 4 menit

IV 4 menit

V 4 menit

Jumlah 19 menit

Turunnya permukaan air rata-rata = 19/5 - 3.8 menit

Bila kita lihat pada tabel di atas, maka daya resap tanah adalah:

3,8/4 X 23 It/m2/hr = 22 It/m2/hr jenis tanah pasir. Uji daya resap tanah dapat dilihat

dalam gambar .

Septik Tank 7

Uji daya resap tanah (versi : laboratorium Teknik Penyehatan & Lingkungan JTS

FT UGM)

A. Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini dalah untuk menghitung harga koefisien permeabilitas tanah, yang amat berguna dalam menentukan: a. volume peresapan dan kecepatan resapan b. kemampuan tanah sebagai saringan B. Dasar teori

Permeabilitas tanah adalah daya rembes air dalam tanah. Tiap tanah mempunyai permeabilitas yang berbeda tergantung pada besar pori-pori antar butir tanah. Besar pori antar butir tergantung dari diameter butir tanah dan kepadatannya.

Tanah dapat dibagi menjadi : a. Tanah permeabel / tembus air, yaitu tanah yang mudah dilalui air, tanah yang

permeabilitasnya besar. b. Tanah impermeabel / kedap air / rapat air, yaitu tanah yang sukar dilalui air,

misalnya tanah liat

Permeabilitas tanah dinyatakan dalam koefisien permeabilitas tanah dengan notasi k. Aliran air dalam tanah hampir selalu berjalan secara linier. Garis yang ditempuh merupakan garis dengan bentuk teratur ( smooth curve). Dalam hal ini, kecepatan aliran dalam tanah mengikuti hukum Darcy. Menurut hukum Darcy, kecepatan air berbanding lurus dengan koefisien permeabilitas tanah dan hidrolik gradien V = k.i k = V/i τ = h/l notasi V = kecepatan air (L/t) k = koefisien permeabilitas tanah (L/t) i = hidrolik gradien ditinjau dari keadaan penyerapan :

Pada waktu dt detik maka air turun = dh cm Volume air akan berkurang = a. dh cm

Debit air yang keluar = q Q = A.V Ditinjau dalam dt detik

Q1 dt = A .V.dt = A . k . i . dt = A . k . h/l . dt

dhadtlhka ....

lakAhdh .1../

Septik Tank 8

2

1

2

1).(1../

h

h

t

tdtlAkAhdh

talkAh h

h ...ln 2

1

talkA

hh

..ln

2

1

2

1ln.

.hh

tAalk

24

1 da 2

41 DA

2

12

2

ln.hh

tDldk (cm/dt)

C Alat dan Bahan C.1 Alat percobaan

1. Tabung kaca dengan tutup karet diluar tabung 2. tabung alumunium 3. stopwatch 4. gayung 5. meteran 6. field capacity meter

C.2 Bahan percobaan

1. Tanah yang akan diukur permeabilitasnya 2. Air

D. Pelaksanaan Percobaan

1. Diukur diameter tabung alumunium (D) 2. Diukur diameter tabung kaca (d) 3. ditentukan tanah yang akan diperiksa permeabilitasnya. 4. Tanah yang akan diperiksa dijenuhkan dahulu dengan air, dengan field

capacity meter diukur kejenuhannya hingga lebih besar dari 70% 5. tabung alumunium dimasukkan ke dalam tanah, diukur kedalamannya 6. tabung kaca dimasukkan ke dalam tabung alumunium 7. diukur jarak dari tanah hingga titik mulai perhitungan (h) 8. air dimasukkann ke tabung kaca dengan menggunakan gayung, dicatat

waktunya dengan stopwatch hingga turun sebesar c, dalam hal ini ditentukan 10 cm

9. percobaan ini diulang 12 kali, seperti percobaan no. 8 10. dihitung nilai k masing-masing percobaan, kemudian dihitung nilai k

reratanya ( k )

Septik Tank 9

E. Data

No H (cm)

c (cm)

L (cm)

t (detik)

K (cm/detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7 37,7

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6

18 18

18,4 18,2 18,8 18,4 18,8 19 19

19,4 19,6 20

0,00445 0,00445 0,00435 0,00440 0,00426 0,00435 0,00426 0,00422 0,00422 0,00413 0,00409 0,00401

d = 1,655 cm D = 8,340 cm Kelembaban = 75 % pH = 6,5

F. Hitungan

chh

tDLdk ln..

2

2

Notasi : k = koefisien permeabilitas tanah (cm/dtk) d = diameter kaca (cm) L = tinggi tabung alumunium (cm) D = diameter tabung alumun ium (cm) t = waktu turunnya air sejarak c (detik) h = tinggi awal air (cm) c = penurunan air dalam tabung kaca (cm) Contoh hitungan percobaan no. 1 =

107,37

7,37ln18.)34,8(

)655,1(2

2

k

dtcmk /00445,0 Perhitungan k rerata ( k )

Septik Tank 10

n

kk n = jumlah data percobaan

12

05089,0k

dtcmdtcmk /10.2408,4/0042408,0 3 G. Pembahasan Dari buku “mekanika tanah II” edisi ke-2 oleh Ir. H. Daruslan, Halaman 3; diperoleh:

1. Daftar nilai k untuk jenis-jenis tanah : Jenis tanah K (cm/dt) Nama

Kerikil Kerikil halus Pasir lanau Pasir sangat halus Lanau tidak padat Lanau padat Lanau lempung Lempung tidak murni lempung

10-1 10-1 – 10-3

10-3 – 10-5

10-3 – 10-5

10-3 – 10-5

10-3 – 10-5

10-5 – 10-7

10-5 – 10-7

10-7

High permeability Medium permeability Low permeability Low permeability Low permeability Low permeability Very low permeability Very low permeability impervious

2. Nilai k tanah sebagai bahan drainase:

K > 10-4 cm/dt = good drainage 10-6 < k < 10-4 cm/dt = poor drainage K < 10-6 cm/dt = impervious

3. Nilai k tanah untuk bahan bangunan (bendungan )

K > 10-4 cm/dt = sebagai bahan pervious K < 10-6 cm/dt = sebagai bahan impervious

Dari hasil percobaan, didapat nilai k = 4,2408.10-3 cm/dt Maka tanah sampel digolongkan :

1. jenis tanah pasir lanau 2. low permeability 3. good drainage, jika digunakan sebagai bahan drainase 4. sebagai bahan pervious jika digunakan untuk bahan bendungan

jadi tanah dalam percobaan ini termasuk jenis tanah low permeability tidak cukup baik jika digunakan untuk resapan, sehingga membutuhkan panjang atau luas permukaan resapan yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis tanah medium permeability maupun high permeability

Septik Tank 11

Gambar Uji daya resap tanah

Septik Tank 12

Merencanakan Tata Letak Bangunan Bawah

Cubluk atau tangki septik ditempatkan diluar bangunan misalnya di pekarangan, di

samping, di depan atau di belakang bangunan sekolah.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

a. Tanah tempat cubluk/ tangki septik harus sama tinggi atau lebih rendah dari

lantai jamban sehingga air penyiram pelat jongkok dan buangannya dapat

mengalir turun (tanah turun 1 cm setiapjarak 50 cm)

b. Tempatkan cubluk/ tangki septik sedekat mungkin ke jamban, tetapi harus

diingat jarak maksimum 15 m, hal ini dimaksudkan untuk menghemat jumlah

pipa penghubung

c. Hindari belokan tajam pada sambungan pipa penghubung untuk mengurangi

kemungkinan pemampatan, jika tidak dapat dihindari, bangunlah bak kontrol

dibelokan-belokan tajam tersebut.

d. Tentukan letak bak kontrol dengan baik, yaitu harus berupa garis lurus antara

bak kontrol dari jamban serta antara bak kontrol dan cubluk/tangki septik.

e. Untuk menentukan jarak antara cubluk/bidang resapan dan sumur dangkal

terdekat, lakukan uji tanah sebagaimana diuraikan pada tabel 2.

Tabel 2 jarak minimum dengan sumber air

Type Tanah Jarak antara dasar Cubluk/ bidang resapan dengan muka

air tanah

(0,5 - 2) m > 2 m

Pasir dan kerikil 15 m 10 m

Tanah liat dan lumpur 10 m 5 m

Sumber : Rencana Strategi Nasional untuk Sub Sektor Pembuangan Limbah Manusia dan Air Limbah di Darerah Perkotaan

Septik Tank 13

Memilih Jenis Bangunan Atas

Tabel 3 Tipe Jamban

Jumlah Luas Lantai Banyaknya ruangan (Unit) pemakai (m 2) Wanita Pria Peturasan

50 7,02 1 1 1 100 7502 2 1 1 150 8,22 2 1 1 175 8,22 2 1 1 200 9,42 2 1 1 225 9,42 2 1 1 250 10,62 3 1 1

Sumber: Standar teknis MCK dan Tangki septik oleh PUSLITSBANGKIM

Memilih Jenis Bangunan Bawah

1. Tangki Septik

Bila daya resap tanah < 10 1/m 2 / hr dan tinggi muka air tanah < 1,5 m, maka

dipakai sistem tangki septik standar tangki septik hanya untuk buangan dari jamban saja

(tinja & urine) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4 Ukuran tangki septik

Banyaknya Ukuran (meter) Pemakai Panjang Lebar Dalam

5 1,2 0,6 1 0,8 10 1,4 0,7 1,2 20 2,0 1,0 1,2 30 2,0 1,0 1,4 35 2,2 1,1 1,4 40 2,4 1,2 1,4 80 3,2 1,8 1,4

100 3,6 1,8 1,5 120 3,8 1,9 1,5 150 4,4 2,2 1,5 175 4,6 2,3 1,5 200 4,8 2,4 1,6 223 5,0 2,5 1,6 250 5,0 2,5 1,8 300 5,0 2,5 2,0

Sumber: Rencana tangki septik UNDP INS/84/005 dan hasil perhitungan

Septik Tank 14

Tabel 5 Panjang Bidang Resapan berdasarkan Jumlah Pemakai

Panjang Bidang Resapan Daya resap Tanah (lt/m2/hr)

Jumlah Pemakai

10 15 20 25 5 6 4 3 2

10 11 7 6 4 20 22 14 12 8 30 33 21 18 12 35 39 25 21 14 40 44 28 24 1 80 88 56 48 32

100 110 70 60 40 120 132 84 72 48 150 165 105 90 0

Sambungan tabel 5

Panjang Bidang Resapan Daya resap Tanah (lt/m2/hr)

Jumlah Pemakai

10 15 20 25 175 193 133 105 70 200 220 140 120 80 225 250 167 125 100 250 277 185 139 111 300 330 210 180 120

Sumber : Perencanaan Tangki Septik UNDP

Sistem Tangki Septik yang Ditinggikan

Bila muka air tanah < 0,5 m maka jamban dapat dibangun dengan sistem tangki

septik yang ditinggikan.

Sistem Tangki Septik dengan Up Flow Filter

Untuk menghemat lahan maka dipakai sistem tangki septik dengan up flow filter,

dimana effluent yang keluar langsung dialirkan ke saluran drainase. Tetapi sistem ini

menghadapi kendala karena memerlukan pemeliharaan yang intensif dimana filter harus

sering dicuci bila sudah kotor (mampat).

Septik Tank 15

Tabel 6 Ukuran up flow filter berdasarkanjumlah pemakai

Dimensi (m) Jumlah Pemakai

(org) Panjang Lebar Tinggi

5 1,0 0,5 1 10 1,0 0,8 1,3 15 1,2 1 1,3 20 1,5 1,2 1,3 25 2,0 1 1,3 30 2,0 1,2 1,3 35 2,0 1,4 1,3

Berbagai jenis/gambar septic tank disajikan berikut ini:

Gambar Konstruksi septic tank 1 ruang

Septik Tank 16

Gambar Septic tank 2 ruang dengan siphon

Gambar Peletakan septic tank

Septik Tank 17

Gambar Septic tank 1 ruang

Gambar Septic tank dengan sistem aliran yang salah

Septik Tank 18

Gambar Septic tank 2 ruang

Septik Tank 19

Gambar Tripikon

Septik Tank 20

Perancangan Contoh hitungan kapasitas septic tank/tangki septik

Soal 1.

Diketahui

Jumlah penghuni = 10 orang

Limbah manusia = 25 l/orang/hari

Lama tinggal dalam tangki septik = 3 hari

Luapan tangki septik diresepkan ke dalam tanah, dengan kecepatan meresap

tanah v = 0,8 cm/hari, porsentasi pori p = 50 %

Ditanya:

Kapasitas ST dan panjang pipa resapan

Jawab:

Jumlah limbah yang dikelola = 10 x 25 1 = 250 1/hari

Dengan lama tinggal 3 hari maka kapasitas TS = 3 x 250 1 = 750 l=3/4 m3

Digunakan TS, dalam x lebar x panjang = 1,50 x 0,75 x l m3

Banyaknya air tiap hari = 10 x 25 1 = 250 1

Daya resap tanah p x V = 0,4 m/hari

Tiap 1 dm panjang pipa resapan akan meresap 1 x 4 x 4 dm3 = 16 dm3

Panjang pipa = (250 dm3/16 dm3) X 1 dm = 15,6256 dm => 2 m

Soal 2.

Diketahui

Sebuah keluarga terdiri dari 12 orang. Konsumsi penggunaan air perkapita

adalah 100 1. Jika 80% dari konsumsi air tersebut akan menjadi limbah. Laju

pelumpuran pada tanki septik adalah 0,04 m3 /orang/tahun.

Ditanya:

Ukuran tangki septik dengan jangka waktu pengurasan tiap 3 tahun. Selidiki

pula lama tinggal pada saat awal pengoperasian awal ?

Septik Tank 21

Jawab :

Kontribusi limbah /orang/hari = 80% x 100 1 = 0,08 m3/orang/hari

Jika dilihat kapasitas tangki dari lama pengurasan dan pembagian ruang untuk

lumpur, air dan scum maka volume tangki septik = 3 x 0,04 m3 /orang/tahun x

12 x 3 = 4,32 m3

Saat "start up” lama tinggal = 4,32/(0,08xl 2) = 4,5 hari.

Soal 3

Diketahui

Jumlah orang yang dilayani = 19 orang

Kebutuhan air per orang per hari = 25 liter = 25.000 cm3

Tinggi muka air tanah = -300 cm

Bentuk saluran lingkaran kedalam dengan Ø = 1,0 m = 100 cm

Koefisien permeabilitas tanah = 7,576 X 10-4 cm/det

Ditanya:

Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan?

Jawab:

a. Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan = rembesan

WC

QQ

QWC = Jumlah orang X kebutuhan air

= 19 X 2500 cm3/hari

= 47.500 cm3/hari = 5,498 cm3/detik

Qrembesan = A.k.I

= ¼ .π. (100)2 .7,576.10-4 . I

I = H/L

H = 300 -80-+80 = 300

L = 300-80 = 220

Septik Tank 22

I = 300/220 = 1,36

= ¼ .π. (100)2 .7,576.10-4. 1,36

= 8,092 cm3/detik

Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan = rembesan

WC

QQ

= 092,8498,5 = 0,679 ≈ 1 buah

Jadi jumlah sumur resapan yang dibutuhkan = 1 buah

b. Gambar layout hasil perancangan

WCQwc

sumur peresapanQwc

ST

L

H

80

kerikil

muka air tanah

Ijuk

Pasir

bahan urug

peluap

Septik Tank 23

Septik Tank 24

Soal 4 Pemakaian daya resap tanah

Diketahui

Jumlah orang yang dilayani = 19 orang

Kebutuhan air per orang per hari = 25 liter = 25.000 cm3

Kedalaman muka air tanah dari muka tanah = - 12 m

Lebar saluran peresapan 40 cm

Nilai permeabilitas tanah k = 4,2408 X 10-3 cm/det

Ditanya:

Panjang saluran peresapan (l) ?

Penyelesaian :

Penampang saluran peresapan / perembesan :

Septik Tank 25

Kedalaman L = 1200 cm – 100 cm =1100 cm

Tinggi H = L + 40 cm

H = 1140 cm

QWC = jumlah orang X kebutuhan air

= 100 orang X 30 liter/orang/hari

= 3000 liter/hari

=3,0.106 cm3/hari

Qrembesan = A.k.i = A. k. H/L

Qrembesan = QWC

ik

cmdet3600.24

10.0,3 36

= 40 .l. 4,2408. 10-3 . 11001140

l = 1100.10.2408,4.3600.24

1140.10.0,33

6

l = 212,135 cm

l = 2,12 m ≤ 2,5 m

dipakai l = 2,5 m

Luas tanah untuk areal perembesan:

A= b.l

A = 0,4 . 2,5

A = 1,0 m2

Luas tanah untuk konstruksi perembesan :

A = 1,0 . 2,5

A = 2,5 m2

Jadi, panjang saluran peresapan = 2,5 m

Lebar saluran peresapan = 0,4 m

Septik Tank 26

Soal 5

Diketahui :

Kapasitas hotel bintang 4 sebesar 100 kamar dan hotel bintang 5 sebesar 200

kamar.

Rerata tingkat hunian pada saat ’peak season’ adalah 90% jumlah kamar

Kondisi tanah dapat meresapkan air. Kecepatan peresapan tanah 1,5050.10-3

cm/det

Kecepatan reaksi penguraian dalam kolam fakultatif (k) diasumsikan sama

yaitu : 0,3 /hari pada T = 200C KT = K200C (t-20) ; = 1,05

Limbah BOD per orang 26 mg/l

Elevasi muka air tanah -2m dari muka tanah asli

Elevasi muka air maksimum di sungai 0 m

Peta situasi daerah terlampir

Ditanyakan :

a. Rancangan sistem bak penangkap lemak, septic tank berikut sumur resapan air

limbahnya di hotel 1 (sistem I)

b. Rancangan sistem kolam fakultative lengkap dengan bak penangkap sampah,

pasir serta kolam maturasinya, gabungan untuk kedua hotel tersebut diatas

(sistem II)

c. Sketsa gambar detail dan profil hidrolik sistem I

d. Sketsa gambar detail dan profil hidrolik sistem II

Penyelesaian:

Untuk hotel I kapasitas 100 kamar dengan asumsi jumlah penghuni tiap kamar 2

orang

Kebutuhan air untuk perdagangan misal hotel diambil 25%

Kebutuhan air perkapita 85 liter/orang/hari (untuk indonesia)

Pada tingkat hunian puncak (peak season) sebanyak 90% jumlah kamar

Septik Tank 27

Jumlah kebutuhan air untuk hotel I:

QI = (90%x100x2) x (25%x85)

= 3825 liter/hari (untuk 180 orang)

= 11475 dm3 (selama 3 hari)

Jumlah kebutuhan air yuntuk hotel II :

QII = (90%x200x2)x(25%x85)

= 7650 liter/hari (360 orang)

= 22950 dm3 (selama 3 hari)

Dengan 3 hari lama waktu tinggal dalam septic tank

Kecepatan peresapan 1,5050x10-3 cm/det

Kecepatan reaksi penguraian dalam kolam fakultatif (k) diasumsikan sama

yaitu : 0,3 / hari pada T = 20 0C

Limbah BOD per orang 26 mg/l

A. Rancangan Septic Tank dengan sumur peresapan

1. Desain Septic Tank

Jumlah penghuni = 90% x 100 x 2 = 180 orang

Lama waktu tinggal = 3 hari

Kebutuhan air = 25% x 85 = 21,25 l/orang

Volume septic tank = 180 x 3 x 21,25 l/orang

= 11475 dm3

= 11,475 m3

Kedalaman septic tank diambil 1,5 m

Asumsi : B/L = 2/3 → B = 2/3 L

V = AH

V = BLH

V = 2/3 L2 H

11,475 = 2/3 x L2 x 1,5

L = 5,13/2

475,11

L = 3,387

Septik Tank 28

Diambil L = 3,5 m

B = 2/3 3,5

= 2,3m

Diambil B = 2,5 m

2. Desain sumur peresapan

Menghitung kecepatan air yang masuk ke dalam tanah

V = k i

= kLH

= 1,5050 .10-3.100180

= 1,9565. 10-3 cm/det

= 1,9565. 10-4 dm/det

= 1,9565 10-4 x 3600 x 24 x 3 dm/hari

= 50,71284 dm/hari

Digunakan sumur peresapan berbentuk silinder

Menghitung diameter sumur peresapan

Q = AV

Q = 0,25 π d2 50,71248

d2= 71248,50

411475

d2 = 228,103

d = 16,97 dm

diambil d = 20 dm dan t = 10 dm

Volume sumur peresapan = 0,25 x π x 202 x 10

= 3141,59 dm3

Menghitung jumlah sumur peresapan yang digunakan

n = peresapansumursatuVolume

hariairselamakebutuhan 3

= 59,3141

11745 = 3,74

Diambil jumlah sumur sebanyak 4 buah sumur peresapan .

HL

Septik Tank 29

CARA LAIN MENGHITUNG SUMUR RESAPAN

1. SAMA DENGAN RUMUS SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

2. DESAIN KONSTRUKSI BERBEDA KARENA AIR LIMBAH ADALAH

AIR KOTOR, DENGAN DESAIN FILTER PASIR IJUK KERIKIL

KERAKAL

Penggunaan dan Pemeliharaan

1. Bangunan Atas

Yang paling utama dalam penggunaan dan pemeliharaan adalah ketersediaan air yang

selalu ada setiap saat, dan selalu dijaga agar selalu penuh setiap hari oleh setiap

pemakai.

Agar jamban selalu dalam keadaan menyehatkan, maka pembersihan harus rutin

dilakukan terutama pada tempat jongkok (closet, lantai dan dinding jamban).

Secara rinci yang perlu dilakukan untuk memelihara jamban adalah sebagai berikut:

Sehabis dipakai hendaknya pembuangan disiram/digelontor sampai bersih.

Sebaiknya jamban dibersihkan setiap hari.

Untuk mencegah agar nyamuk tidak berkembang biak, maka penggunaan bak

dilakukan paling lama 3 hari sekali

Hendaknya jangan memasukkan bahan/cairan kimia seperti karbol, lisol, serta

benda keras atau pembalut wanita ke dalam kloset.

Air dari kamar mandi dan air pembilas yang tidak dialirkan ke tangki septik,

sebaiknya ke selokan, ke saluran pembuangan air limbah (SPAL), atau ke parit.

Apabila ada kerusakan kecil hendaknya segera diperbaiki, hal ini untuk

mencegah biaya perbaikan yang lebih tinggi.

2. Bangunan Bawah

Tangki Septik

Septik Tank 30

Hendaknya tidak membuang bahan-bahan yang dapat mematikan bakteri

pengurai (mikro organisme) seperti misalnya karbol, lisol, kaporit dan benda-

benda yang dapat menyumbat aliran ke dalam tangki, karena hal ini dapat

memperpendek umur penggunaan. Tangki.

Disarankan untuk mengukur ketinggian lumpur pada tangki septik setiap tahun.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara

membungkus sebatang kayu (tongkat) dengan kain, kemudian dimasukkan ke dalam

tangki septik melalui lubang pemeriksaan, maka ketinggian lumpur dapat dengan

jelas diketahui pada tongkat tersebut.

Jika akumulasi lumpur telah mencapai ½ dari kedalaman tangki, maka sebaiknya

dilakukan pengurasan.

Karena lumpur yang dikuras umumnya masih mengandung mikroorganisme patogen

(berbahaya), maka untuk menghindari terjadinya kontaminasi, pengurasannya dapat

dilakukan dengan:

Penyedotan dengan truk tinja yang kemudian dibuang ke tempat

pengolahan lumpur.

Dengan cara manual yang kemudian ditimbun.

Tangki septik seperti halnya unit pengolah limbah lainnya perlu perlakuan

pemeliharaan:

periode pengurasan

pembuatan ventilasi dan lubang kontrol

Problem lain yang muncul berkaitan dengan penggunaan septic tank adalah

kurang tahu tentang proses di dalamnya

perbandingan yang salah antara,”isi tank” dengan banyaknya pemakai

letak yang salah dari lubang yang masuk/keluar

dimasukkannya bahan desinfeksi, karbol dan buangan kamar mandi.

dibuangnya dinding pembagi yang salah

bentuk konstruksi yang salah

Septik Tank 31

Mengendalikan Septictank dengan Mikroba (Home, September 2004)

Betapa repotnya jika setiap tahun kita harus menguras septic tank yang penuh.

Padahal biaya yang dikeluarkan untuk itu tidak sedikit. Ada alternatif lain dalam

menanggulangi masalah tinja. Cara ini berperan menurunkan volume tinja dalam septic

tank. Mikroba-mikroba dalam jumlah ribuan tersebut akan memakan limbah keluarga

setiap harinya. Proses ini akan berlanjut terus menerus sesuai dengan kapasitas volume

septic tank dan banyaknya mikroba yang hidup. Namun perlu diingat, mikroba-mikroba

tersebut tidak mampu menghabiskan seiuruh volume septic tank. Jadi pengurasan tetap

saja harus dilakukan, hanya saja waktu pengurasannya bisa jadi lebih panjang.

Bubuk Mikroba

Kini, bubuk mikroba banyak dijual di apotek atau toko-toko bahan kimia.

Harganya relatif murah, berkisar Rp.40.000 per kotak. Menggunakan bubuk mikroba

cukup mudah. Kita tinggal menaburkannya ke dalam septic tank dengan takaran 1 kg

untuk 1-2 m3 volume septic tank atau lewat kloset sedikit demi sedikit. Bisa juga

dengan mencampurkan air terlebih dahulu pada 1-2 ember air sebelum digunakan.

Dalam petunjuk penggunaan, ada yang menyarankan untuk menaburkan lagi secara

berkala antara 4-6 bulan sekali.

“Pemanfaatan bubuk mikroba untuk merangsang pertumbuhan mikroba yang hidup di

dalam septic tank, sehingga mikroba-mikroba tersebut akan mengurai tinja dan

menurunkan volume septic tank. Untuk itu desain. atau model septic tank harus benar

dan tetap memperhatikan aspek kesehatan seperti pipa udara, resapan, bak pengendap,

dan sebagainya," jelas Nusa Idaman Said, Peneliti Kelompok Teknologi Pengelolaan

Air Bersih dan Limbah Cair BPPT saat dihubungi viahandphone. Penguraian mikroba

terhadap sisa makanan manusia tersebut untuk menghancurkan senyawa kimia yang ada

di dalamnya. Senyawa yang ada seperti karbohidrat, protein, lemak dan senyawa

lainnya. Bagi mikroba, pengurai limbah tinja digunakan sebagai sumber tenaga dan

berkembangbiak. Sementara itu sisa zat berupa karbon dioksida dan oksigen dibuang ke

udara bebas. Pengendalian untuk menurunkan volume septictank dapat dilakukan

dengan menaburkan mikroba ke dalamnya. Hal ini bisa terwuji jika desain atau model

Septik Tank 32

septic tanknya sudah sesuai. Selain itu hindari septic tank tercemar dari bahan kimia

seperti karbol, lysol atau bahan pembersih yang dapat menghambat kerja mikroba.