29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aterosklerosis 2.1.1 Definisi Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa yunani, yang berarti penebalan tunika intima arteri dan penimbunan lipid yang mencirikan lesi yang khas. Aterosklerosis terdiri dari lesi-lesi yang fokal yang terbatas pada arteri-arteri otot dan jaringan elastis berukuran besar dan sedang, seperti aorta (dapat mengakibatkan penyakit aneurisma), arteria karotis (dapat menyebabkan stroke), arteria poplitea dan femoralis (dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah perifer), arteria renalis yang bisa menyebabkan penyakit jantung iskemik atau infark miokardium (Price and Wilson, 2006). Menurut (Guyton and Hall, 1997) aterosklerosis adalah suatu penyakit dari arteri-arteri besar dan sedang yang mana lesi lemak yang disebut plak ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Terbentuknya plak berasal dari lemak, kolesterol, kalsium, dan subtansi lain yang di temukan dalam darah.

tanyakan ke hipiiiiii

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tanyakan ke hipiiiiii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aterosklerosis

2.1.1 Definisi

Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa yunani, yang berarti penebalan

tunika intima arteri dan penimbunan lipid yang mencirikan lesi yang khas.

Aterosklerosis terdiri dari lesi-lesi yang fokal yang terbatas pada arteri-arteri otot dan

jaringan elastis berukuran besar dan sedang, seperti aorta (dapat mengakibatkan

penyakit aneurisma), arteria karotis (dapat menyebabkan stroke), arteria poplitea

dan femoralis (dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah perifer), arteria renalis

yang bisa menyebabkan penyakit jantung iskemik atau infark miokardium (Price and

Wilson, 2006). Menurut (Guyton and Hall, 1997) aterosklerosis adalah suatu

penyakit dari arteri-arteri besar dan sedang yang mana lesi lemak yang disebut plak

ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Terbentuknya plak

berasal dari lemak, kolesterol, kalsium, dan subtansi lain yang di temukan dalam

darah. Apabila plak ini dibiarkan lama kelamaan maka akan menyebabkan

pembuluh darah arteri menyempit, sehingga bisa mengakibatkan iskemia jantung,

stroke, dan kematian.

2.1.2 Patofisiologi Aterosklerosis

Proses awal aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifestasi

secara klinis pada usia menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-

arteri berukuran sedang, yaitu arteri koronaria, karotis, basilar, vertebral, iliaka, dan

Page 2: tanyakan ke hipiiiiii

femoralis. Aterosklerosis (pembentukan plak) diawali dengan adaya inflamasi pada

sel endotel (lapisan dalam pembuluh darah) yang berinteraksi langsung dengan zat-

zat dalam darah. Permukaan sel endotel yang semula licin menjadi kasar, sehingga

zat-zat didalam darah menempel dan masuk kelapisan dinding arteri. Terbukanya

jaringan kolagen subendotel akan menginduksi penempelan platelet pada luka

endotel, kemudian mensekresi beberapa substansi yang menyebabkan

perlengketan. Platelet akan menarik sel-sel darah lalu menembus endothelial dan

masuk ke ruang subendotelial. Disini monosit berubah menjadi bentuk makrofag

yang berperan sebagai kunci pada proses aterosklerosis. Makrofag akan memakan

tumpukan kolesterol LDL yang teroksidasi, kemudian menjadi sel busa (foam cell).

Akibatnya terjadi gangguan keseimbangan kolesterol di makrofag, karena kolesterol

yang masuk ke dalam sel lebih banyak daripada kolesterol yang dikeluarkan,

sehingga terjadi penumpukan kolesterol di pembuluh darah (plaque).

Tumpukan plaque pada dinding arteri yang semakin banyak membuat

lapisan pelindung arteri perlahan-perlahan mulai menebal dan jumlah sel otot

bertambah. Setelah beberapa waktu jaringan penghubung yang menutupi daerah

tersebut berubah menjadi jaringan parut, yang mengurangi elastisitas arteri dan

mudah pecah. Semakin lama semakin banyak plaque yang terbentuk dan membuat

lumen arteri mengecil, sehingga pasokan oksigen ke jantung berkurang dan

terjadilah serangan jantung.

Page 3: tanyakan ke hipiiiiii

Gambar 2.1 Pembentukan Plak

2.1.4 Faktor Resiko

Saat ini banyak faktor-faktor yang berkaitan dengan terjadinya proses

aterosklerosis. Identifikasi terhadap penyebab yang dihubungkan dengan faktor

resiko terutama faktor yang bisa dicegah atau reversible, hal ini penting untuk

pencegahan primer dan sekunder. Faktor resiko aterosklerosis dikelompokkan

menjadi 2 kelompok yaitu faktor resiko utama yang dapat dimodifikasi dengan

perubahan gaya hidup meliputi: dislipidemia, hiperkolesterolimia, obesitas, merokok,

hipertensi, DM, sedangkan faktor resiko aterosklerosis yang tidak dapat dimodifikasi

adalah umur, jenis kelamin,ras, genetik (horrisont principle).

2.1.4.1 Dislipidemia

Hiperlipidemia merupakan peningkatan satu atau lebih lipid (lipoprotein

dalam plasma). Abnormalitas lipoprotein juga dapat disebabkan karena rendahnya

kadar lipid tertentu, sehingga menggunakan istilah dislipidemia. Keadaan ini meliputi

Page 4: tanyakan ke hipiiiiii

peningkatan kadar total kolesterol, LDL dan trigliserida serta penurunan kadar HDL.

Dislipidemia dapat dibedakan atas primer dan sekunder (Mughni, 2007).

Dislipidemia merupakan penyebab aterosklerosis di seluruh tubuh termasuk

glomerusklerosis yang diawali dengan pembentukan foamcell dalam urine.

Beberapa penelitian penderita dislipidemia memiliki umur rata-rata 53 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa dislipidemia lebih banyak terjadi pada usia produktif , walaupun

bisa dimulai terjadi pada usia muda (Indranila, 2008).

2.1.4.3 Merokok

Resiko jantung iskemik meningkat menjadi 3- 5 kali lipat pada usia 50 tahun

yang meroko lebih dari 15 batang per hari. Beberapa bukti yang menyatakan bahwa

resiko aterosklerosis lebih berhubungan dengan jumlah batang rokok daripada

lamanya merokok dan tidak ada bukti yang menyatakan bahwa rokok filter atau jenis

lain yang dapat mnegurangi faktor resiko aterosklerosis (Mughni, 2007). Merokok

juga ikut berperan dalam disfungsi endotel, meningkatkan stress oksidatif dan

memacu terjadinya oksidasi LDL (Mary E, 2007). Pada studi epidemiologis perokok

pasif dapat meningkatkan resiko aterosklerosis 20-30%, begitu juga pada penderita

kanker, system pernafasan dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan

merokok (Mughni, 2007).

2.1.4.4 Hipertensi

Komplikasi jantung akibat hipertensi yang sering terjadi adalah kegagalan

ventrikel kiri, angina pectoris dan infark miokard pada PJK. Hipertensi pada jantung

disebabkan karena meningkatnya tekanan darah yang dapat memperberat kerja

jantung, sehingga menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri (faktor miokard). Akan tetapi

Page 5: tanyakan ke hipiiiiii

hal ini tergantung pada lama dan beratnya hipertensi. Tekanan darah yang tinggi

dan menetap juga akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh

darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya aterosklerosis koroner

(faktor koroner). Hal ini menyebabkan angina pectoris, insufisiensi koroner dan

miokard infark yang mana lebih sering didapatkan pada penderita hipertensi

dibandingkan orang normal (Bahri,2004).

2.1.4.5 Umur

Umur mempunyai hubungan terhadap terjadinya resiko aterosklerosis. Sebagian

besar kasus aterosklerosis terjadi ada laki-laki umur 33-45 dan kemudian bisa

meningkat seiring dengan pertambahan umurnya. Keterkaitan umur juga

berpengaruh dengan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Kadar kolesterol

pada laki-laki akan meningkat sampai umur 50 tahun dan akan sedikit menurun

setelah berumur 50 tahun, sedangkan kadar kolesterol pada perempuan sebelum

menopause (45-60 tahun) lebih rendah daripada laki-laki dengan umur yang sama.

Menurunkan dan mengontrol kolesterol dalam tubuh sangat bermanfaat. Beberapa

penelitian menyatakan bahwa pada penderita dengan kolesterol tinggi bila dapat

menurunkankadar kolesterol total 1 % maka terjadi penruunan resiko jantung 2%.

Jadi apabila kadar kolesterol dapat diturunkan 15% maka resiko penyakit jantung

koroner menurun 30% (Bahri, 2004).

2.1.4.6 Jenis Kelamin

Resiko aterosklerosis secara umum banyak terjadi pada laki-laki dan sedikit terjadi

pada perempuan, tetapi perbedaan tersebut sedikit berbeda pada akhir-akhir ini

terutama pada masa menapouse, tetapi setelah menopause hampir tidak didapatkan

Page 6: tanyakan ke hipiiiiii

perbedaan kolesterol. Hal ini dimungkinkan karena perempuan mempunyai hormon

esterogen sebagai pelindung. Pada beberapa perempuan yang hamil juga akan

mengalami peningkatan kolesterol dan akan kembali normal setelah 20 minggu

waktu melahirkan(Mughni, 2007).

2.2 Lemak

Lemak dalam bahan pangan mempunyai peran utama sebagai sumber

energi. Lemak dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak daripada

yang diberikan karbohidrat (gula, pati) atau protein. Lemak yang dapat mencair

dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat disebut

lemak. Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, temasuk lemak dan

minyak yang umum dikenal di dalam bahan makanan, fosfolipida, kolesterol, asam

lemak bebas, sterol, pigmen tanaman serta pro-vitamin, vitamin larut lemak, dan

ikatan lain yang sejenis yang terdapat di tubuh manusia (Deddy, 2009). Lipida

mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut non polar, seperti etanol, eter,

kloroform, dan benzene (Almatsier, 2001).

Lemak yang terdapat dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dan

pembawa vitamin-vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan juga berfungsi untuk

meningkatkan palatibilitas (rasa enak, lezat). Lemak dikelompokkan menjadi

beberapa jenis meliputi:

a. Simple fat (lemak sederhana atau lemak bebas )

Lebih dari 95 % lemak di dalam tubuh adalah trigliserida yang terbagi

menjadi 2 jenis, yaitu asam lemak jenuh (saturated fatty acid, SFA) dan

asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh mengandung atom hydrogen

Page 7: tanyakan ke hipiiiiii

dalam jumlah maksimal pada setiap karbon, dan cenderung berwujud

padat pada suhu ruang. Asam lemak jenuh ini terdapat dalam daging

sapi, kelapa sawit, kuning telur. Asam lemak tak jenuh terdapat dalam

minyak jagung, minyak zaitun dan mete. Asam lemak tak jenuh ini terbagi

menjadi 2 jenis, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated

fatty acid, MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty

acid, PUFA). asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) mengandung satu

ikatan (ikatan atom C rangkap 1) dan asam lemak tak jenuh ganda

(ikatan atom C rangkap lebih dari 2) memiliki titik leleh paling rendah

diantara semua jenis asam lemak, karena keberadaan ikatan rangkap

(Djoko, 2007).

b. Lemak ganda

Lemak ganda mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan

senyawa kimia lain. Jenis lemak ganda meliputi:

- Fosfolipida, merupakan komponen membrane sel, komponen struktur

otak, jaringan syaraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah, lesitin

termasuk dalam fosfolipida. Fosfolipida bersifat polar dan nonpolar

yang disebut juga amfilitik. Fosfolipida terdapat dalam tiap sel hidup,

dibentuk di dalam hati dan menenmpati urutan ke-2 kandungan lipida

dalam tubuh (Sunita A, 2001).

- Glikolipida, mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen.

Contoh glikolipida adalah serebrosida dan angliosida yang

mengandung basa sfingosin dan asam lemak rantai sangat panjang

dengan 22-24 karbon.

Page 8: tanyakan ke hipiiiiii

- Lipoprotein, terdiri atas HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low

Density Lipoprotein), dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein).

Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang

disitesis di dalm hati. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut

lipida di dalm jaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai

sumber energi, sebagai komponen membran sel atau precursor

metabolit aktif (Djoko, 2007).

c. Derivat Lemak

Lemak jenis ini adalah kolesterol. Kolesterol merupakan sterol utama

dalam tubuh. Zat ini disintesis dari asetil koenzim A, disemua jaringan

terutama di hati. Kolesterol mempunyai peran dalam struktur membran

dan transport melalui membran, serta dalm sintesis hormone dan asam

empedu. Terdapat pada bahan makanan seperti otak, ginjal, hati, daging,

unggas, ikan dan kuning telur (Mary E, 2007).

Simpanan lemak dalam tubuh bermanfaat untuk cadangan energi, sebagai

bantalan alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata, isolasi tubuh, mempertahankan

tubuh dari gangguan luar seperti pukulan atau zat-zat kimia yang berbahaya yang

dapat merusak jaringan otot dan garis-garis tubuh. Kelebihan makanan dalam tubuh

akan disimpan dalam bentuk lemak terutama pada jaringan bawah kulit, sekitar otot,

jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya (Irianto, 2007).

2.2.1 Metabolisme Lemak

Menurut Guyton and hall, tahun mendefinisikan Metabolisme secara umum

adalah suatu proses kimia yang memungkinkan sel-sel untuk dapat melangsungkan

Page 9: tanyakan ke hipiiiiii

kehidupan. Pengertian lain metabolisme adalah seluruh perubahan kimiawi yang

terjadi di dalam tubuh. Metabolisme mempunyai dua pengertian, yaitu anabolisme

(sintesa atau proses pembentukan dan katabolisme (proses pemecahan) (Djoko,

2007).

Metabolisme lemak adalah proses kimiawi yang mengubah lemak (asam

lemak) menjadi ATP (Adenosin Triphospat), banyaknya ATP yang dihasilkan

tergantung pada kandungan asam C (Carbon) dari jenis lemak tertentu. Misalnya,

asam lemak mengandung 6 atom C akan menghasilkan 45 ATP, asam palmitat

memiliki 16 atom C akan menghasilkan 164 ATP (Djoko, 2007). Asam lemak dan

gliserol diperoleh dari hasil pemecahan trigliserida melalui proses lipolisis. Sebagian

besar asam lemak alami terdiri atas atom karbon dalam jumlah genap, biasanya 16

atau 18 karbon. Asam lemak mula- mula akan dipecah melalui proses oksidasi ke

dalam unit-unit yang terdiri atas 2 karbon.tiap pecahan 2 karbon ini akan mengikat

satu molekul untuk membentuk asetil KoA. Proses perubahan asam lemak bebas

menjadi banyak molekul asetil KoA dinamakan beta-oksidasi (Almatsier. 2001).

Setiap molekul asetil KoA kemudian akan akan memasuki siklus TCA seperti

halnya yang dilakukan glukosa. Setiap kali unit 2 karbon pecah dari molekul asam

lemak, akan dilepas sedikit energi. Bila unit dua karbon ini kemudian memasuki

siklus TCA dalam bentuk asetil KoA akan dihasilkan energy sebanyak kurang lebih

tiga kali lipat. Energy dalam hal ini diikat dalam bentuk NADH dan FADH2. Bila asam

lemak mempunyai atom karbon dalam jumlah ganjil, maka di samping asetil KoA

akan dibentuk ikatan KoA dengan ikatan 3-karbon, yaitu propionil KoA. Propionil

KoA ini seperti halnya asetil KoA akan memasuki siklus TCA. Bila sel tidak

membutuhkan energi, asetil KoA yang berasal dari oksidasi asam lemka akan

Page 10: tanyakan ke hipiiiiii

membentuk lemak, seperti halnya asetil KoA yang dibentuk dari kelebihan

karbohidrat (Almatsier, 2001).

2.2.2 LDL

Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan lipoprotein yang terdiri atas

kolesterol yang bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak, dan sel-

sel lain. TG akan diperlakukan sama dengan yang terjadi pada kilomikron dan VLDL.

Kolesterol dan fosfolipida akan digunakan untuk membuat membrane sel, hormon-

hormon, ikatan lain, atau disimpan. Reseptor LDL yang ada di dalam hati akan

mengeluarkan LDL dari sirkulasi. Fungsi utama LDL adalah mengangkut kolesterol

ke jaringan yang memerlukannya untuk membrane sel dan sintesis metabolit, seperti

hormone steroid ( Mary E,2007).

Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan

kolesterol darah. Disamping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak

yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini (scavenger pathway)

molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali kedalam aliran darah.

Kolesterol banyak yang terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak.

Bila hal ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk pada dinding

pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan protein, ditutupi

oleh sel otot-otot dan kalsium. Plak inilah yang kemudian dapat menjadi manifestasi

terjadinya aterosklerosis. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena

sebagian besar (50-75%) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier, 2001).

2.3 Radikal Bebas

Page 11: tanyakan ke hipiiiiii

Radikal bebas merupakan radikal yang berasal dari oksigen disebut reactive

oxygen species (ROS), yang dianggap sangat berbahaya bagi tubuh. reactive

oxygen species (ROS) merupakan spesies yang sangat reaktif dan terdiri dari satu

atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya, sehingga

membuatnya tidak stabil. Radikal bebas dihasilkan dari putusnya ikatan kovalen,

ataupun melalui penerimaan atau kehilangan satu elektron tunggal.

Berbagai macam radikal bebas antara lain radikal bebas hydrogen (H-),

radikal hidroksil (OH merupakan radikal bebas dengan sifat oksidator terkuat),

radikal superoksida (O2 ), dan nitrat oksida (NO). Radikal bebas dapat menjadi stabil

dengan cara berikut :

bergabung dengan radikal bebas yang lain

memindahkan satu elektron dari nonradikal, sehingga senyawa ini

menjadi pemberi dengan satu electron yang tidak berpasangan

kemudian senyawa penerima ini menjadi radikal bebas ( Mary E, 2007).

Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh dapat berasal dari dari dalam

(endogen) atau dari luar tubuh (eksogen). Secara endogen, radikal bebas terbentuk

sebagai respon normal dari rantai peristiwa biokimia dalam tubuh. Sumber

terbentuknya radikal bebas dalam bahan biologis adalah: superoksida dismutase

(SOD), sitokrom P-450, santin oksidase, lipoksigenase, siklo-oksigenase, enzim-

enzim pentranspor electron dan kuinon. Secara endogen, radikal bebas dapat timbul

melalui beberapa macam mekanisme seperti aktivitas oksidasi (lipoksigenase,

dehidrogenase, dan peroksidase) dan sistem transport elektron. Radikal bebas

diproduksi di dalam sel oleh mitokondria, membran plasma, lisosom, peroksosom,

Page 12: tanyakan ke hipiiiiii

endoplasmic retikulum, dan inti sel. Secara eksogen, radikal bebas diperoleh dari

bermacam-macam sumber antara lain paparan polusi, makanan dan minuman,

radiasi, ozon dan peptisida (Deddy, 2009).

Radikal bebas dapat merusak membran sel, dan kemudian merusak

komponen sel termasuk inti sel dan DNA, dan berakibat matinya sel. Selain

mengakibatkan matinya sel, destruksi tersebut juga meninggalkan berbagai macam

hasil sisa yang sulit untuk dibuang oleh tubuh. Akumulasi sisa tersebut dapat

menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif yang akhirnya dapat

menyebabkan kematian (Cohen et al, 2000)

2.3.1 Peroksidasi Lemak

2.3.2 Peroksidasi Protein

2.4 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa dalam kadar rendah yang mampu menghambat

oksidasi molekul target sehingga dapat melawan dan menetralisir radikal bebas.

Dikenal ada tiga kelompok antioksidan, yaitu antioksidan pemutus rantai, antioksidan

enzimatik, antioksidan logam transisi terikat protein. Antioksidan pemutus rantai

adalah molekul kecil yang dapat menerima atau memberi elektron dari atau ke

radikal bebas, sehingga membentuk senyawa baru yang stabil, misalnya vitamin E,

vitamin C. Yang termasuk menjadi antioksidan enzimatik adalah superoksidasi

dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase (GPx), glutation reduktase

(GR), dan seruloplasmin. Mekanisme kerja antioksidan enzimatik adalah

Page 13: tanyakan ke hipiiiiii

mengkatalisis pemusnahan radikal bebas dalam sel. Sedangkan antioksidan logam

transisi terikat protein bekerja mengikat ion logam mencegah radikal bebas (Yenny,

2004)

Berbagai antioksidan diketahui mempunyai dampak dapat memperlambat

proses atrosklerosis seperti, tokoferol, asam askorbat, flavonoid, dan likopen

(karoten). Antioksidan dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya yaitu menjadi

antioksidan eksogen dan endogen. Antioksidan eksogen adalah antioksidan yang

berasal dari luar tubuh, bersala dari makanan sehari-hari seperti vitamin- vitamin

(vitamin C, vitamin E, β-caroten), dan senyawa fitokimia (karotenoid, isoflavon,

polifenol). Antioksidan eksogen ini bekerja melalui tiga macam mekanisme, yaitu

pemutusan rantai propegasi, melalui mekanisme khelasi terhadap metal transisi

sehingga ion-ion metal dapat diasingkan, dan menghambat pengaruh singlet

oksigen. Antioksidan endogen merupakan antioksidan yang secara alami terdapat

dalam tubuh manusia diantaranya adalah superokside dismutase (SOD), katalase

(CAT), glutathione peroxidase (GPx) (Yosie, 2007).

2.4.1 Vitamin A

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan (Sunita A,

2001). Vitamin A dikenal juga mempunyai nama lain, yaitu axeroftol (axerophtol),

asam retinoat (retinoic acid), retinal, retinol, dan dehidroretinol. Di dalam tubuh,

vitamin A terdapat dalam tiga bentuk yaitu: retinol (suatu alcohol), retinal (suatu

aldehid), asam retinoat (suatu asam) (Deddy, 2009). Vitamin A juga mempunyai

peranan penting dalam sistem imunitas tubuh. Selain berfungsi di dalam tubuh dan

penglihatan, vitamin A mempunyai fungsi untuk melawan radikal bebas yang

Page 14: tanyakan ke hipiiiiii

menyebabkan penuaaan. Vitamin A merupakan antioksidan alami yang dapat

meminimalkan efek radikal bebas dalam mencegah timbulnya penyakit kanker dan

jantung koroner. Di dalam vitamin A terkandung provitamin A yang terdapat pada

beta-karoten. Beta-karoten berfungsi melawan radikal bebas penyebab proses

penuaan. Manfaat yang telah teruji adalah menghambat pertumbuhan sel kanker,

mencegah penyumbatan arteri yang menyebabkan serangan jantung, menurunkan

resiko terserang stroke, merangsang fungsi kekebalan tubuh, dan mencegah katarak

(Fatmah, 2010).

Vitamin A mempunyai sifat tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi

tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Ketersediaan biologic vitamin A meningkat

dengan adanya vitamin E dan antioksdian lainnya. Bentuk aktif vitamin A hanya

terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang

merupakan precursor (provitamin) vitamin A. Diantara ratusan karotenoid dalam

alam, hanya bentuk alfa, beta, gama serta kriptosantin yang berperan sebagai

provitamin A (Sunita A, 2001).

Sumber bahan makanan vitamin A antara lain berasal dari hewani dan

nabati.sumber vitamin A hewani bisa ditemukan di hati (sapi) yang mengandung

sekitar 15.000 IU vitamin A per 10 g, kuning telur yang mengandung seitar 1000 RE

per 100 g, lemak susu, daging dan mentega (Deddy, 2009). Sumber bahan

makanan vitamin A dari nabati terdapat pada bayam, kangkung, kacang panjang,

wortel, tomat, daun singkong. Kelebihan dan kekurangan vitamin konsumsi A akan

menimbulkan efek samping atau penyakit. Kekurangan konsumsi vitamin A dapat

mengakibatkan respon kekebalan menurun (sering terkena penyakit infeksi),

Page 15: tanyakan ke hipiiiiii

terhambatnya perkembangan mental, dan xeroftalmia. Apabila kelebihan vitamin A

maka akan menimbulkan toksisitas atau keracunan (Fatmah, 2010).

2.4.2 Vitamin C

Vitamin C (Asam Askorbat) merupakan vitamin yang larut air, mempunyai

peran penting dalam sel dan plasma, sebagai pembasmi berbagai jenis radikal

bebas. Asam askorbat sangat mudah rusak oleh oksidasi dengan adanya ion-ion

metal seperti Cu 2+ dan Fe 3+ . Oksidasi asam askorbat dipengaruhi oleh panas,

cahaya, Ph, konsentrasi oksigen dan aktivitas air. Vitamin C tidak stabil dalam

larutan alkali, tetapi cukup stabil dengan larutan asam. Vitamin C adalah vitamin

yang paling labil (Lee et al, 2004). Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam

tubuh, sebagai koenzim dan kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat

kemempuan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi

hidroksilasi (Almatsier, 2001).

Vitamin C menyumbangkan satu electron kepada radikal bebas dan

menonaktifkannya, sementara dirinya sendiri menjadi radikal askorbil. Radikal ini

kemudian di daur ulang kembali menjadi askorbat dengan menggunakan glutation

tanpa menyebabkan kerusakan oksidatif (Mary E, 2007). Vitamin C juga

menghambat oksidasi LDL. Jika LDL teroksidasi, maka LDL akan terdeposit dalam

sel endotel pembuluh darah. Hal tersebut akan memacu terjadinya aterosklerosis.

Selain itu, vitamin C juga mencegah sel darah putih (monosit) untuk terikat dalam

endotel pembuluh darah sehingga mengurangi disfungsi endotel vaskuler. Apabila

disfungsi endotel terjadi maka akan mendukung terdepositnya LDL di endotel dan

kemudian mengarah ke aterosklerosis (Marselina, 2010).

Page 16: tanyakan ke hipiiiiii

Sumber vitamin C terutama diperoleh dari makanan nabati. Sumber yang

kaya akan vitamin C adalah dari buah-buahan (jeruk, beri, buah-buahan musim

panas) dan sayuran (paprika, brokoli, bunga kol, tomat). Vitamin C mempunyai

hubungan dengan pencegahan timbulnya penyakit kanker, penyakit jantung, dan

influenza. Pemberian suplemen asam askorbat dan tokoferol secara nyata dapat

mengurangi kerusakan oksidatif di dalam tubuh (Deddy, 2009).

2.4.3 β-caroten

β-caroten merupakan salah satu dari 600 komponen karotenoid yang banyak

ditemukan dalam tanaman. Karotenoid merupakan senyawa isoprenoid C40 dan

tetraterpenoid yang terdapat dalam plastida jaringan tanaman, baik yang melakukan

fotosintesis atau tidak. β-caroten mempunyai peranan penting dalam detoksifikasi

berbagai bentuk oksigen teraktivasi dan klorofil triplet, hasil eksitasi kompleks

fotosintesis oleh cahaya. β-caroten merupakan pigmen turunan karotenoid yang

mempunyai sifat larut dalam lemak dan berfungsi sebagai peredam singlet oksigen

dan radikal bebas (buku dari solo)

β-caroten biasanya digunakan sebagai suplemen nutrisi maupun precursor

vitamin A. Hasil penelitian epidemiologis menyatakan bahwa seseorang yang

banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan kandungan β-caroten yang

tinggi mempunyai resiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskuler dan kanker.

2.4.4 Flavonoid

Merupakan derivat polifenol dan diphenylpyrans, merupakan suatu senyawa

yang hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Senyawa ini mempunyai efek

atheroprotektif yang meliputi efek antioksidan yang sangat kuat, meningkatkan

Page 17: tanyakan ke hipiiiiii

kemampuan platelet untuk melepaskan NO dan menghambat pembentukan

thrombus. Senyawa ini juga dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler

dengan cara mencegah terjadinya oksidasi lipid. Pada penyakit jantung,

penghambatan oksidasi LDL oleh flavonoid dapat mencegah pembentukan sel-sel

buasa dan kerusakan lipid (Astawan M, 2008). Flavonoid dapat menurunkan kadar

kolesterol darah dengan cara meningkatkan ekskresi asam empedu(Marselina,

2010).

Flavonoid terdiri atas beberapa macam, tujuh diantaranya adalah (Astawan

M, 2008):

1. Antosianin

2. Kuersetin

3. Tannin

4. Isoflavon

5. Naringin

6. Rutin

7. Katekin

Menurut penelitian (Marselina, 2010) Polifenol menurunkan absorpsi

kolesterol dengan cara berikatan pada cholesterol carriers saat melewati

membran brush border. Mekanisme polifenol dalam menurunkan kadar

kolesterol lainnya adalah dengan penurunan sekresi apoB yang

menyebabkan penurunan produksi lipoprotein.

2.5 Buah Markisa

2.5.1 Klasifikasi

Dalam (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman markisa diklasifikasikan

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Devisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Page 18: tanyakan ke hipiiiiii

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Passiflorae

Famili : Passifloraceae

Genus : Passiflora

Spesies : Passiflora quadrangularis L.,P. edulis

2.5.2 Deskripsi

Dahulu buah markisa secara umum disebut passion fruit. Yang mana

passion mempunyai arti “penderitaan dan kematian”. Buah markisa merupakan buah

yang berasal dari daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di daerah Brasil,

Venezuela, Kolumbia, dan Peru. Buah markisa pertama kali yang dikenal dari

tempat asalnya adalah markisa kuning dan markisa ungu. Di Indonesia, banyak

yang membudidayakan tanaman buah markisa yang masih terpusat di beberapa

kabupaten antara lain Kabupaten Gowa, Polewali-mamasa, Enrekang, dan Tana

Toraja (Sulawesi Selatan), serata Kabupaten Karo (Sumatera Utara). Tanaman

markisa jenis konyal banyak dibudidayakan di daerah Bogor, Cipanas, dan Lembang

(Jawa Barat).

Markisa ungu mempunyai nama latin yaitu (Passiflora edulis var. edulis),

sering disebut juga sebagai markisa siuh atau “markisa asam”. Nama Asing markisa

ungu adalah purple passion fruit. Markisa jenis ini banyak diusahakan di Kabupaten

Gowa (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Karo (Sumatra Utara). Jenis markisa ungu

ini mempunyai cirri-ciri morfologi sebagai berikut:

Page 19: tanyakan ke hipiiiiii

a. Batang tanaman halus terkulai, agak berkayu, berumur panjang, dan

bersifat merambat.

b. Tanaman berbuah lebat, pembuahan berlangsung selama dua kali

setahun.

c. Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah tua atau masak berwarna

ungu gelap sampai cokelat tua.

d. Kulit buah agak tipis, tetapi cukup kuat terhadap kerusakan selama

pengangkutan.

e. Buah berbentuk bulat agak lonjong atau oval, berdiameter antara 5,0

cm - 5,5 cm, dan berasa asam dengan aroma wangi yang kuat. (buku

fotokopian judunya belum tau).

2.5.3 Nama Umum

Umum/Dagang : Buah Negeri

Indonesia : Markisah, Buah Negeri, Pasi

Daerah Jawa : Buwah Negeri, Buah Monyet (Sunda)

Daerah Sumatra : Markisah (Melayu)

Inggris : Passion Fruit

Melayu : Buah Susu, Buah Selasih, Markisa

Vietnam : Dao Tien, Qua Lac Tien

Thailand : Lin Mangkon, Katoklok Farang, Sa

Pilipina : Pasionaria, Maraflora

2.5.4 Ekologi dan Penyebaran

Page 20: tanyakan ke hipiiiiii

Markisa ungu merupakan tumbuhan yang umumnya ditanam sebagai

tanaman buah-buahan terutama di Sumatera dan Jawa pada ketinggian 800-1500 m

di atas permukaan laut. Berbunga sepanjang tahun puncaknya di musim kemarau,

pemanenan sebaiknya dilakukan pada bulan Juni-September (Tanaman Obat

Indonesia).

2.5.5 Kandungan Gizi

2.5.6 Manfaat

Buah markisa ungu (Passiflora edulis var. edulis) mempunyai banyak

manfaat. Dari daging buah markisa sendiri berguna untuk dimakan sebagai obat anti

radang, obat demam. daunnya digunakan sebagai obat cacing dan obat penenang.

2.6 Mekanisme Antioksidan menurunkan Profil Lipid/ hubungan antioksidan

dengan aterosklerosis.

2.7 Diet Aterogenik

Diet aterogenik adalah diet yang terdiri dari beberapa komponen yang

mengandung lemak. Diberikan sebesar 32,6 gram per hari dengan kandungan

energi sebesar 105 kalori, protein 4 gram (15,2%) , lemak 3 gram (25,7%) dan

karbohidrat 15,32 gram (58,4 %). Tingginya kadar lemak pada diet aterogenik

disebabkan adanya penambahan kolesterol sebanyak 2 %, minyak babi 5 % dan

asam kolat 0,2 %. (Mulyo hadi ali, dkk, 2006). Penelitian pada tikus galur wistar

sebagai hewan aterosklerosis dengan cara pemberian pakan yang dapat

menginduksi kondisi hiperkolesterolimia yaitu dengan pakan aterogenik (pakan

yang ditambah kolesterol sebanyak 2 %, minyak babi 5 % dan asam kolat 0,2 %).

Page 21: tanyakan ke hipiiiiii

Pemberian pakan aterogenik selama 8 minggu dapat meningkatkan kadar kolesterol

darah secara bermakna (Mulyo hadi ali, dkk, 2006).