54
IV-1 PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE (Studi Kasus: UD. Wanamulya, Desa Dagen, Karanganyar) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik NOVA APRIYANA I 1304025 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 DAFTAR ISI

Teknik Industri-produktivitas Perusahaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Industri-produktivitas PerusahaanTeknik Industri-produktivitas Perusahaan

Citation preview

IV-1 PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAANFURNITURE (Studi Kasus: UD. Wanamulya, Desa Dagen, Karanganyar) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik NOVA APRIYANA I 1304025 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA 2010 DAFTARISI IV-2 hal ABSTRAK.................................................................................................................vi ABSTRACT...............................................................................................................vii KATA PENGANTAR...............................................................................................viii DAFTAR ISI..............................................................................................................x DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang......... I-1 1.2 Perumusan MasalahI-2 1.3 Tujuan Penelitian. I-2 1.4 Manfaat Penelitian..I-3 1.5 Batasan Masalah......... I-3 1.6 Asumsi penelitian...I-3 1.7 Sistematika Penulisan.I-3 BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1.Data Umum Perusahaan................................................II-1 2.1.1Visi dan Misi UD WANAMULYA .II-1 2.1.2Sejarah dan Perkembangan UD WANAMULYA ... II-1 2.1.3Jenis Produk.. II-2 2.2. Landasan Teori.............................................................II-2 2.2.1Pengertian Ergonomi................ II-2 2.2.2 Ergonomi dan Pengaruhnya dalam Pekerjaan.. II-3 2.2.3Kelelahan.....II-4 2.2.4Bunyi.............................................................II-6 2.2.5Telinga Manusia dan Pendengaran .. II-7 2.2.6Kebisingan........................................................II-9 2.2.7Sumber-sumber Bising.II-10 2.2.8Pengukuran Tingkat Kebisingan II-11 IV-3 2.2.9Pengaruh Kebisingan ....................................II-13 2.2.10 Rencana dan Langkah PengendalianKebisingan di Tempat Kerja ................................... II-14 2.2.11 Musik.....................................................................II-16 2.2.12 Pengertian Musik.................. II-16 2.2.13Musik Pada Manusia.......................................................II-17 2.2.14 Musik dan Pengaruhnya Dalam Pekerjaan .................. II-19 2.2.15 Penyajian Musik II-20 2.2.16 Semangat Kerja .... II-20 2.3.PetaProsesOperasiatauOperationProcessChart(OPC)..................II-23 2.3.1Definisi Peta Proses Operasi ....II-23 BAB IIIMETODOLOGIPENELITIAN 3.1Tahap Studi Pendahuluan. III-2 3.1.1Perumusan masalahIII-2 3.1.2Tujuan Penelitian.... III-2 3.2Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.. III-2 3.2.1Pengumpulan Data Produktivitas.................................III-2 3.2.2Membandingkan produktivitas tanpa musik dan produktivitas dengan musik..............III-3 3.3Tahap Analisis ....................................III-3 3.4Tahap Kesimpulan dan Saran.III-3 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1Pengumpulan Data..IV-1 IV-4 4.1.1Alur Proses ProduksiIV-1 4.1.2Data KaryawanIV-3 4.2Pengolahan Data....IV-3 4.2.1Perhitungan Waktu Produksi..............................................IV-3 4.2.2Perbandingan Produktivitas Tanpa Musik danDengan Musik....................................................................IV-5 BAB VANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL 5.1Analisis Perbandingan Produksi Awal dan Produksi akhir....................V-1 5.1.1.Analisis Waktu Proses dan Jumlah KursiV-1 BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan.VI-1 6.2Saran...VI-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANLampiran A : Produk Kursi Kobra UD.Wanamulya ABSTRAK NovaApriyana,NIM:I1304025,PENGARUHMUSIKTERHADAP PRODUKTIVITASPERUSAHAANFURNITURE(StudiKasus:UD. IV-5 Wanamulya,DesaDagen,Karanganyar),Skripsi,Surakarta:Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, April 2010. PekerjaanpembuatanfurniturediUD.Wanamulyamerupakan pekerjaanyangmonoton.Pekerjaanmonotonadalahpekerjaanyang berulangdanterpusatpadabeberapakegiatanyangtidakluas jangkauannya.Pekerjaanmonotonsepertiinidapatmenyebabkan timbulnyakelelahanyangberakibatmenurunnyaproduktivitas perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah ada pengaruhdarimusikterhadaptingkatproduktivitasperusahaansaat melaksanakan pekerjaan pembuatan furniture. Adapun jenis musik yang diteliti terdiri dari dua jenis musik yaitu musik pop musik dangdut dan yangdibandingkanjugadenganproduktivitastanpamusik.Pekerjaan yangmenjadiobyekpenelitianiniadalahpekerjaanpembuatankursi kobra di UD.Wanamulya.Hasilpenelitiantingkatproduktivitassebelummendengarkan musik di UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan kursi 13 jam 41 kursi dan jumlah kursi yang dapat terselesaikan selama empatharisebanyaksatubuah,setelahmendengarkanmusikpopdi UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan kursi 14 jam30menitdanjumlahkursiyangdapatterselesaikanselamaempat hari sebanyak satu kursi, dansetelah mendengarkan musik dangdut di UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan kursi 12 jam04menitdanjumlahkursiyangdapatterselesaikanselamaempat hari sebanyak dua kursi. Kata kunci : waktu baku, produktivitas, pekerjaan monoton, jenis musik xiv+43 halaman; 6 gambar; 6 tabel; 1 lampiran Daftar pustaka: 17(1979 2009) IV-6 ABSTRACT NovaApriyana,NIM:I1304025,INFLUENCEOFMUSICON THECOMPANYFURNITUREPRODUCTIVITY(CaseStudy:UD. Wanamulya, Dagen Village, Karanganyar), Thesis, Surakarta: Industrial Engineering Department, Sebelas Maret University, April 2010. FurnituremakingtaksinUD.Wanamulyaisamonotonetaks. Monotonytaskis monotonous andconcern onseveral activitiesthat are not wider scope. Monotony of a taks like this can cause the fatigue that resultindecreasingproductivityofthecompany.Thepurposeofthis study was to determine whether there was an effect of music on the level of productivity of the company when carrying out the furniture making taks.Themusicthatinvestigatedconsistsoftwotypesmusicthatis dangdutmusic,andpopmusicarecomparedalsowithproductivity without music. The taks to be the object of this research is making kobra seats jobs in UD.Wanamulya. Resultsofresearchproductivitylevelbeforelisteningmusicin UD.Wanamulyaknownthatthetimetomakingtheseats13hours41 minutes and the number of seats that can be resolved during the four days of a one seats, after listening pop music in UD.Wanamulya known that the time to making seats 14 hours 30 minutes and the number of seats that can beresolvedduringthefour-daytotalofoneseats,andafterlistening dangdutmusicinUD.Wanamulyaknownthatthetimetomakingthe seats 12 hours 04 minutes and the number of seats that can be resolved over four days by the two seats. Keywords: standard time, productivity, monotonous work, kind of music IV-7 xiv+43 pages; 6 figures; 6 tables; 1 appendix Bibliography: 17(1979 2009) BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang,perumusanmasalah,tujuan,danmanfaatbekerjatanpa mendengarkanmusikdenganmendengarkanmusik.Uraian selengkapnyamengenaihalhalyangmendasaripenelitianakan dijelaskan secara rinci dalam sub bab berikut ini. 1.1LATAR BELAKANGManusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapaihasilyangoptimalapabilalingkungankerjanyamendukung. Kondisikualitaslingkunganyangbaikakanmemberikanrasanyaman dan sehat yang mendukung kinerja dan produktivitas manusia (A. Hedge dan M. Navai, 2003 ). Pekerjaanmanusiadalamsuatuperusahaanakansangatberpengaruh terhadapproduktivitasperusahaansecarakeseluruhan.Dalampekerjaanyang dilakukan secara manual, manusia memegang peran utama yang akan menentukan outputpekerjaantersebut.Padaumumnyapekerjaan-pekerjaanyangdilakukan manusia bersifat monoton, dimana pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang dan terus menerus tanpa adanya variasi. Pekerjaan yang dilakukan secara monoton akan mengakibatkan kelelahan secara psikologis. Kelelahan akan mengakibatkan pekerja mengalami perlemahan aktivitas, perlemahan motivasi dan kelelahan fisik akibat psikologis (Sutalaksana, 1979). Kondisi tersebut dapat menyebabkan turunnya semangat kerja manusia yang dapat berakibatpadamenurunnya produktivitasperusahaansecarakeseluruhan. Pada pekerjaan yang melibatkan proses fisik, kondisi ini bisa menyebabkan stres kerja dan berkuranganya semangat kerja dalam melakukan pekerjaan. Hal ini akan IV-8 mengakibatkanmasalahdalamperusahaanjikapekerjaanitumembutuhkan semangat kerja dan konsentrasi tinggi misalnya pekerjaan pembuatan furniture. UD.WANAMULYAtermasukperusahaanyangbergerakdibidang industri pembuatan furniture. Produk yang dihasilkan antara lain: meja, kursi, dan lemari.Pembuatanproduktersebutsaatinimasihdilakukansecaramanual, sehinggaperusahaanmemerlukanbanyaktenagakerja.Untukituperusahaan perlu memikirkan kualitas lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja. Persainganantarperusahaanygsemakinketat,khususnyapadaindustri furniture menuntut pekerjaan di UD. Wanamulya membutuhkan semangat kerja dan konsentrasi tinggi agar dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik. UD. Wanamulyamemiliki18karyawanpadabagianproduksi,jamkerjadiUD. Wanamulya selama 7 jam dengan waktu istirahat 30 menit dalam satu hari.Berdasarkanjumlahkaryawandanjamkerjatersebut,UD.Wanamulya memiliki standar dalam menyelesaikan satu buah kursi selama 13 jam sehingga dapat memenuhi permintaan pasar sebanyak 13-15 kursi setiap bulannya. Tingkat produktivitasdiUD.Wanamulya saat inimasihrendah,haliniditandaidengan memproduksisatubuahkursiselama13jam26menitsehinggatidakdapat memenuhi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Salahsatu usaha untukmeningkatkan produksinyaadalah dengan penggunaan musik selama bekerja. Penelitian mengenai pengaruh musik terhadapproduktivitastelahditelitiolehBudiPurnomo(2003)yang menghasilkanbahwapenggunaanmusikdilingkungankerjadapat mengurangipengaruhsuarayangmengganggudengantujuanagar pekerja merasa lebih rileks dalam melakukan pekerjaan yang berdampak pada meningkatnya produktivitas kerjanya. Untukitudalampenilitianini akandilakukanpenggunaanmusik terhadap produktivitas pembuatan kursi di UD.Wanamulya. 1.2PERUMUSAN MASALAH IV-9 Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan pada subbabsebelumnya,makadiharapkanpenelitianinimengetahuijenis musikapakahyangmenghasilkanproduktivitasterbesardi UD.WANAMULYA ? 1.3TUJUAN PENELITIAN Tujuanpenelitianiniadalahmenentukanjenismusikyang diperdengarkanuntukmeningkatkanproduktivitaspembuatankursidi UD.WANAMULYA. 1.4MANFAAT PENELITIANSesuaidengantujuanpenelitiandiatas,makamanfaatyang diharapkanadalahperusahaanmengetahuidalammenentukanjenis musikapakahyangmenghasilkanproduktivitasterbesardi UD.Wanamulya. 1.5BATASAN PENELITIAN Agar tujuan dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan-batasan : 1.J enis musik yang diteliti pengaruhnya adalah musik pop dan dangdut. 2.Waktu penelitian untuk satu jenis musik adalah empat hari. 1.6ASUMSI PENELITIAN Asumsipenelitiandiperlukanuntukmenyederhanakan kompleksitas permasalahan yang diteliti. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah: 1.Karyawan bekerja secara normal dan wajar seperti biasanya. 2.Pembacaan alat ukur selama pengambilan data valid. 3.Semuaperalatanyangdigunakandalamkondisibaikdanmendukung pelaksanaan penelitian. IV-10 1.7SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan penyelesaian masalah dalam penelitian dan isi pokok dari laporan Tugas Akhirini.Penjelasanmengenaisistematikapenulisanadalahsebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Dalambabinidiuraikangambaransingkatmengenaipenelitianyang dilakukanyangdiuraikandalambentuklatarbelakangpenelitian,perumusan masalah,tujuanpenelitian,manfaatpenelitian,batasanmasalah,asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Babiniberisistudiliteraturyangmendukungpenelitian.Studiliteratur tersebut antara lain berupa buku, jurnal, hasil-hasil penelitian terdahulu maupun artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini berisi langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian yang dilakukan.Tahap-tahappenelitiandimulaidaritahapstudiliteratur,tahap pengumpulandanpengolahandata,tahapanalisishinggatahappenarikan kesimpulandansaran.Uraiansecaraterperincimengenaimasing-masingtahap terdapat pada bab ini. Dalam bab ini juga diuraikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian. Bab IV: Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini membahas mengenai proses pengumpulan dan pengolahan datahasilperbandinganproduktivitaskursisebelummendengarkan IV-11 musikdengansetelahmendengarkanmusik.Prosespengambilandata penelitian dan waktu penelitian akan dibahas secara rinci dalam bab ini. Bab V : Analisis dan Interpretasi Hasil Babinimembahasmengenaianalisishasilpengolahandatadan interpretasi hasil penelitian. Bab VI: Kesimpulan dan Saran Babinimenguraikantargetpencapaiandaritujuanpenelitiandan kesimpulanyang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya.Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi penelitian selanjutnya.BAB II TINJAUAN PUSTAKA Babiniberisikonsep-konsepdanteori-teoriyangberkaitandengan penelitianyang dilakukan. Dengan demikian analisis tidak akan meluas ke arahyangtidaksesuaidengantopik.Haliniuntukmenghindari subyektivitas peneliti dan hanya didasarkan cara berpikir yang obyektif. 2.1. DATA UMUM PERUSAHAAN 2.1.1. Visi dan Misi UD WANAMULYA 1.Visi Menjadi home industri pembuatan kerangka dan perakitan furniture yang maju didaerah jawa tengah dan karanganyar khususnya 2.Misi a.Membuat furniture bermutu dengan citra merek yang kuat dan harga yang lebih bersaing dibanding produk kompetitor lainnya. b.Dengansenantiasaberlandaskanfalsafahdannilai-nilaiperusahaan mengabdi untuk membangun sebuah organisasi kelas satu yang secara IV-12 konsisten memberikan nilai tambah kepada konsumen pelanggan dan karyawan. 2.1.2. Sejarah dan Perkembangan UD WANAMULYA UD WANAMULYA berawal dari usaha keluarga yang dirintis oleh bapak Wana pada tahun 1983. Perusahaan itu berlokasi di Desa Dagen Rt 01Rw10,kelurahanDagen,kecamatanJaten,Karanganyaruntuk memeproduksi kerangka meja atau kursi saja. Perkembanganperusahaansetelahdipegangolehgenerasikedua dalammelakukanpengembanganbaikdalamwilayahpasar,produk maupunkualitasmembuatperusahaandalamwaktusingkatmampu menambahjumlahproduksisehinggameningkatkanpendapatan perusahaantersebut.SetelahdipegangolehbapakSunartokemudian perusahaanitubergantinamamenjadiUDWANAMULYAdengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 21 orang 2.1.3. Jenis Produk UDWANAMULYAmemproduksiprodukfurnitureberupa pembuatankerangkameja,lemariataukursipadakhususnya,UD WANAMULYAjugasanggupmelayanipembuatanfurniturehingga menjadiprodukjadikerenapadaperusahaantersebutjugatersedia stasiunfinishingdanperakitanyangdidukungtenagakerjaahlidalam bidang tersebut. 2.1.LANDASAN TEORI 2.2.1.Pengertian Ergonomi Ergonomi berasaldariduakatadalambahasaYunaniyaituergosyang berartikerja dannomosyangberartihukumalam.Definisi darikataergonomi sangatbermacam-macam.MenurutSutalaksana(1979),ergonomiadalahsuatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai IV-13 sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehinggaorangdapathidupdanbekerjapadasistemitudenganbaik,yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif aman dan nyaman. Manfaatdantujuanpenerapanilmuiniuntukmengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian ergonomi berguna sebagaimediapencegahterhadapkelelahankerjasedinimungkin sebelum nantinya berakibat kronis yang fatal. Di Amerika istilah ini lebih dikenalsebagaiHumanFactorsEngineeringatauHumanEngineering. Demikian pula ada banyak istilah lainnya yang secara praktis mempunyai maksudyangsamasepertiBiomechanis,Bio-technology,Engineering Psychology atau Arbekswissensscbaft (Jerman) (Nurmianto 1996). Dengandemikianterlihatjelasbahwaergonomiadalahsuatu keilmuanyangmultidisiplin,karenadisiniakanmempelajari pengetahuandanilmukehayatan(kedokteran,biologi),ilmukejiwaan (psichologi)dankemasyarakatan(sosiologi).Padaprinsipnyadisiplin ergonomiakanmempelajariapaakibat-akibatjasmani,kejiwaandan sosial, teknologi dan produk terhadap manusia melalui interaksi manusia denganteknologidanproduknya,sehinggadimungkinkanrancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Ergonomiadalahilmuyangmemanfaatkaninformasimengenaisifat, kemampuandanketerbatsanmanusiauntukmerancangsistemkerja.Aplikasi ergonomi dapat dilaksanakan dengan prinsip pemecahan masalah, dimana tahap awal adalah identifikasi masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi. Langkah selanjutnya adalah menentukanprioritasmasalah;masalahyangpalingmencolokharusditangani lebih dahulu. Ergonomi sendiri mencakup : Anthropometri Ruang iklim IV-14 Display Biomekanik Fisiologi 2.2.2.Ergonomi dan Pengaruhnya dalam Pekerjaan Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalumeningkatkandayasaingnyaagarbisatangguhmenghadapipersaingan. Olehkarenaitudiperlukankemampuanpengelolaansumberdayaperusahaan secara efisien dan efektif agar dapat memberikan hasil maksimal bagi perusahan. Usaha untuk mengelola perusahaan dengan baik, terutama untuk perusahaan skala kecildanmenengahantaralaindengan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan produktivitas tenaga kerja perusahaan dapat meningkat apabila kondisi dan suasana kerja mendukung. Untuk itulah diperlukan penerapan ergonomidalam merancang sistem kerja dan lingkungan kerja. Penerapanprinsip-prinsipergonomisecaratepatpadaperusahaanakan menghasilkan manfaat-manfaat antara lain: a. Meningkatkan unjuk kerja, seperti: menambah kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan. b. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan. c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan yang diperlukan. d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia. e. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Bilakelimakondisitersebutdapattercapai,makaefisiensidan produktivitas kerja perusahaan akan meningkat. 2.2.3.Kelelahan Kelelahan menurut Sutalaksana (1979) merupakan suatu pola yang timbul padasuatukeadaanyangsecaraumumterjadipadasetiapindividuyangtelah tidaksangguplagiuntukmelakukanaktivitasnya.Padadasarnyapolaini IV-15 ditimbulkan oleh dua hal, yaitu akibat kelelahan fisiologis (fisik dan kimia) dan akibat kelelahan psikologi (mental atau fungsional). Hal ini bisa bersifat subyektif (akibatperubahanperformansi)danbisabersifatsubyektif(akibatperubahan dalam perasaan dan kesadaran). Kelelahanfisiologisadalahkelelahanyangtimbulkarenaadanya perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat lima macam mekanisme yaitu sistem peredaran, sistem pencernaan, sistem otot, sistem syarafdansistempernapasan.Kerja fisikyangkontinu akan berpengaruh pada mekanisme di atas baik secara sendiri-sendiri maupun sekaligus. Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk-produk sisa dalam otot dan peredaran darah. Produk-produksisainimempengaruhiaktivitasototdansistemsyarafpusatyang menyebabkan manusia bekerja dengan lambat saat lelah. Gambar 2.1. Kecepatan konsumsi oksigen sebelum, selama dan sesudah bekerja Kelelahan psikologis dapat dikatakan sebagai kelelahan palsu. Kelelahan ini timbul dalam perasaan orang yang bersangkutan dan terlihat dengan tingkah lakunya atau pendapat-pendapatnya yang tidak konsekwen lagi serta jiwanya yang labil dengan adanya perubahan, walaupun sedikit, dalam kondisi lingkungan atau kondisi tubuhnya. Sebab-sebab kelelahan ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranyakurangminatdalampekerjaan,pekerjaanyangmonoton,keadaan lingkungan,hukummoralyang mengikat,sebab-sebab mentalsepertitanggung jawab,kekuatiran,dankonflik-konflik.Pengaruh-pengaruhiniseakan-akan terkumpul dalam tubuh (benak) dan menimbulkan rasa lelah.Keadaandanperasaankelelahaninitimbulkarenaadanyareaksi fungsionil dari pusat kesadaran, yaitu cortex cerebri yang bekerja atas pengaruh IV-16 dua sistem antgonistik, yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi).Sistempenghambatiniterdapatdalamthalamusdanbersifat menurunkankemampuanmanusiauntukbereaksi.Sistempenggerakterdapat dalam formatio retikolaris, yang bersifat dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari peralatan-peralatan tubuh ke arah bereaksi. Kedua sisteminisangatmempengaruhikeadaanseseorangpadasuatusaattertentu. Demikianjugakerjayangmonotonbisamenimbulkankelelahanwalaupun mungkinbebankerjanyatidakseberapa.Halinidisebabkankarenasistem penghambat lebih kuat dibandingkan sistem penggerak. Gambar 2.2. Sistempenghambat dan penggerak kelelahan Gejala-gejala atau perasaan kelelahan ditandai dengan: 1.Adanya perlemahan kegiatan, antaralain: perasaan berat di kepala, menjadi lelahseluruhbadan,kakiterasaberat,menguap,pikiranmerasakacau, mengantuk,mataterasaberat,kakudancanggungdalamgerakan,tidak seimbang dalam berdiri dan merasa ingin berbaring. 2.Adanyaperlemahanmotivasi,antaralain:merasasulitberpikir,lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhada sesuatu, cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan, cemas terhadapsesuatu,tidakmengontrolsikapdantidakdapattekundalam pekerjaan. 3.Kelelahanfisikakibatpsikologis,antaralain:sakitkepala,kekakuanbahu, merasanyeridipunggung,pernapasanmerasatertekan,haus,suaraserak, IV-17 merasapening,spasmedarikelopakmata,tremorpadaanggotabadandan merasa kurang sehat.Kelelahan dalam bekerja baik kelelahan fisik maupun kelelahan psikologis dapat dikurangi dengan beberapa cara dibawah ini, antara lain: 1.Sediakan kalori secukupnya sebagai input bagi tubuh. 2.Bekerja dengan menggunakan metode kerja yang baik. 3.Memperhatikan kemampuan tubuh. 4.Memperhatikanwaktukerjayangteraturantaralaindenganmelakukan pengaturanterhadapjamkerja,waktuistirahatdansarana-sarananya,masa libur, rekreasi dan lain-lain. 5.Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperature, kelembaban, sirkulasiudara,pencahayaan,kebisingan,getaran,bauatauwangi-wangian dan lain-lain. 6.Berusahauntukmengurangimonotonidanketegangan-keteganganakibat kerja,misalnyadenganmenggunakanwarnadandekorasiruangankerja, menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga dan sebagainya. 2.2.4.Bunyi Bunyiadalahfenomenafisisberbentukgelombanglongitudinal yangmerambatmelaluimediumsehinggasampaiketelingamengikuti garisluruskecualiadaperedamataudialihkanarahnya(Hallidaydan Resnick, 1978). Mediumnya dapat berupa zat padat, cair dan gas. . Kualitas bunyiakansangatditentukanolehintensitasdanfrekuensibunyi. Frekuensimengacupadatingginada,tinggiataurendahnyakualitas suaradandiukur dalamsatuanHz,yang menyatakanjumlahdaurper detikdimanagelombangbergetar.Semakintinggisuatunadasemakin cepatgetarannya,semakinrendahsuatunadasemakinlambat getarannya.Telinganormaldapatmenangkapbunyiyangmemiliki frekuensi1620000Hz.Ambangpendengaranmanusiabervariasi, bergantungpadakebudayaandanlingkungan.Amplitudobunyi diperoleh dengan mengukur sound pressure level (SPL). Range SPL untuk IV-18 manusiaadalah0.00002N/ m2hingga20N/ m2.Skalalineariniakan menimbulkanmasalah.Olehkarenaitudiperlukansuatuskala logarithmic(skaladesibel)digunakanuntukmenunjukkanintensits bunyi. Desibel ini merupakan ukuran dari intensitas atau kerasnya bunyi. Decibel(dB)merupakanskalaunittanpadimensionalberhubungan dengan logaritma dari rasio dari level tekanan bunyi yang terukur ke level yangdirekomendasikan(biasanyadiambilsebagaiambangbatas pendengaran). Perbedaan nyata yang terkecil dalam intensitas antara dua bunyi adalah sekitar 1 dB. Rasa nyeri pada kepala terjadi pada intensitas suara mulai 120 dB. Ciri laindari bunyi adalahwarna nada (timbre),yaitu cirrisuara atauinstrumenyangmembedakannyadariyanglain-laintanpa membedakantinggiatauintensitasnya.Tidakadaskalailmiahuntuk mengukurwarnanada,meskipunwarnanadaterutamamerupakan fungsibentukgelombang.Istilah-istilahsubyektifyangmiripdengan istilahrasa(kaya,hidup,hambar,pengap,cerah)sering digunakan untuk melukiskan warna nada. Rupa dan bentuk yang dapat diciptakan olehbunyitidakterbatasdandapatdivariasicukup dengan mengubah tinggi nada, harmonic tone, dan bahan yang bergetar. Apabila ditambahkan kord, hasilnya dapat menghasilkan sesuatu yang indah 2.2.5.Telinga Manusia dan Pendengaran Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya bunyi oleh daun telingadalambentukgelombangyangdialirkanmelaluiudaraatau tulang ke koklea. Telinga manusia merupakan saluran terbuka di bagian luar,danbersatudengantulangtengkorak.Dibagiandalamterdapat gendangtelingaataumembrantimpani.Membraninimemisahkan salurantelingaluardenganbagiantengah.Telingabagiantengah dihubungkandengantenggorokanmelaluicorongeustachius,sehingga IV-19 akanterjadikeseimbangantekananudaraantaratelingabagiantengah dengan udara luar. Telinga bagian tengah mempunyai tiga tulang, yaitu tulang martil, landasan,dansanggurdi.Ketigatulanginimembentukrangkaianyang melintangdalam telingatengahtersebut.Rangkaian inibersatu dengan membrantimpani.Padabagianakhirtelingatengah,tulangsanggurdi bersatu dengan membran, yang disebut dengan tingkap bundar. Tingkap bundar ini menutupi telinga bagian dalam. Telingabagiandalamtersusunatasduabagianpenting,yaitu rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput merupakan saluran spiral yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan permukaan dalamnyamerupakantempatbermuarasaraf.Ujung-ujungsarafsangat pekaolehgetaranyangditimbulkanolehcairantersebut.Semuaujung saraf ini menyatu membentuk saraf pendengar. Saraf ini menghubungkan rumahsiputdenganotak. Salu:angelungterdiri daritigasaluranyang saling terkait, mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan. Semuakegaduhanatausuaraberisikpadadasarnyamerupakan getaran.Apabilasuatuobyekbergetardiudara,makasecaramekanik akan menggerakkan molekul-molekul udara. Sebagai akibat getaran oleh obyektertentudiudaraatauolehmediumtertentu,makatimbullah gelombangsuara.Apabilagelombangsuarasampaipadatelingakita, makagelombangsuarainiakanmasukketelingabagianluartimpani. Gelombangsuarainimenggetarkanmembran, dankemudiantulangmartil,dan selanjutnyalandasandansanggurdiikutbergetar.Akhirnyatingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan menggetarkan cairan di dalam rumahsiput.Cairanyangbergetarmenstimulasiujung-ujungsaraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar. Kekhususanpolaimpulsditentukanolehpolagelombangsuarayang diterima. Otak besar menerima impuls ini kemudian menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara. IV-20 Keseluruham proses mendengar tersebut merupakan proses yang amat kompleks. Apabila ada gangguan dari salah satu rangkaian, maka seseorangtidakakandapatmendengardenganbaik.Bahkanapabila gangguan sangat banyak, orang tidak dapat mendengar sama sekali atau bahkan dapat menjadi tuli. Kelainan/ gangguan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif dan tuli sensorineural (perseptif). Tuli akibat bising (noiseinduced hearing loss) ialahtuliyangdisebabkanolehbisingyangcukupkerasdalamjangka awaktuyangcukuplamadanbiasanyadisebabkanolehbising lingkungan kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga. Secaraumumbisingadalahbunyiyangtidakdiinginkan.Secara khusus,bisingadalahcampuranbunyinadamurnidenganberbagai frekuensi.Bisingyangintensitasnya85dBataulebih,dapat mengakibatkankerusakanpadareceptorpendengarancortiditelinga bagian dalam. 2.2.6.Kebisingan Polusisuaraataukebisingandapatdidefinisikansebagaisuara yangtidakdikehendakidanmengganggumanusia.(Lord,Gatleydan Evensen, 1980; Magrad, 1982). Dikatakan tidak dikehendaki karena dalam jangkapanjang,bunyi-bunyianakandapatmenggangguketenangan kerja,kesehatandanmenimbulkankesalahankomunikasi,bahkan kebisinganyangseriusdapatmengakibatkankematian.Semakinlama telingamendengarkebisingan,makinburukpuladampakyang diakibatkan. (Sutalaksana, 1979), secara psikologis, Bising adalah suara yang tidak dikehendaki . Bising dapat dibedakan menjadi beberap jenis yaitu : Bising steady, fluctuating, intermitted, serta implusive . Pengaruh utama kebisingan terhadap kesehatan adalah kerusakan padaindera-inderapendengaran,yangmenyebabkanketulianatau IV-21 kehilanganpendengaran.Kebisinganberdampakterhadapfungsi pendengaran, yaitu dapat menyebabkan kerusakan fisik permanen untuk mendengardanmungkindapatmenyebabkanhilangnyapendengaran. Pemulihan pendengaran menjadi normal memerlukan waktu tergantung dariintensitasdantekanankebisinganyangditerimakaryawan. Gangguan pendengaran dan keseimbangan juga dipengaruhi faktor usia lebih dan 40 tahun, masa kerja lebih dan sembilan tahun, jam kerja lebih dan delapan jam perhari, bekas perokok berat, serta kegemukan 2.2.7.Sumber-sumber Bising Sumberbisingdalampengendaliankebisinganlingkungandapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: 1.Bising Interior Adalah bising yang berasal dari manusia, alat-alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara lain disebabkan oleh radio, televisi, alat-alatmusik,dan jugabisingyangditimbulkan olehmesin-mesin yangadadigedungtersebutsepertikipasangin,motorkompresor pendingin, pencuci piring dan lain-lain.2.Bising Eksterior Adalah bising yang dihasilkan oleh kendaraan transportasi darat, laut, maupunudara,danalat-alatkonstruksi.Dalamduniaindustrijenis jenis bising yang sering dijumpai antara lain meliputi: a.Bising kontinyudenganjangkauanfrekuensiyang luas.Misalkan suara yang ditimbulkan oleh mesin bubut, mesin frais, kipas angin, dan lain-lain. b.Bising kontinu dengan jangkauan frekuensi yang sempit. Misalkan bisingyangdihasilkanolehsuaramesingergaji,katupgas,dan lain-lain. IV-22 c.Bisingterputus-putus(intermittent).Misalsuaralalulintas,suara kapal terbang. d. Bising impulsive seperti pukulan palu, tembakan pistol, dan lain-lain. Sifatsuatukebisinganditentukanolehintensitassuara,frekuensi suara, danwaktu terjadinyakebisingan. Ketiga faktor diatasjugadapat menentukantingkatgangguan terhadappendengaran manusia.Apabila padasuatukebisingan,intensitassuaranyasemakintinggimaka kebisingantersebutsemakinkeras.Kebisinganyangmempunyai frekuensitinggilebihberbahayadaripadakebisingandenganfrekuensi lebih rendah. Dan semakin lama terjadinya kebisingan disuatu tempat, semakin besar akibat yang ditimbulkannya. Disamping itu juga terdapat faktor lain yangperludiperhatikandalammelakukanstuditentangkebisingan, faktortersebutberupabentukkebisinganyangdihasilkan,berbentuk tetap/ terus-menerus (steady) atau tidak tetap (intermittent). Kerusakanpendengaranmanusiaterjadikarenapengaruh kumulative exposure darisuaradiatasintensitasmaksimaldalamjangka waktulebihlamadariwaktuyangdiijinkanuntuktingkatkebisingan yang hersangkutan. 2.2.8.Pengukuran Tingkat Kebisingan Sumber kebisingan di perusahaan biasanya berasal dan mesin-mesin untuk prosesproduksidanalat-alatlainyangdipakaiuntukmelakukanpekerjaan. Sumber sumber tersebut harus diidentifikasi agar dapat dipantau sedini mungkin dalamupayamencegahdanmengendalikanpengaruhpaparankebisingan terhadappekerjayangterpapar.Dengandemikianpenilaiantingkatintensitas kebisingan di perusahaan secara umum dimaksudkan untuk beberapa tujuan yaitu: Memperoleh data intensitas kebisingan pada sumber suara. IV-23 Memperoleh data intensitas kebisingan pada penerima suara.Menilaiefektivitassaranapengendaliankebisinganyangtelahadadan merencanakan langkah pengendalian lain yang lebih efektif. Mengurangitingkatintensitaskebisinganbaikpadasumbersuaramaupun pada penerima suara sampai batas diperkenankan. Membantu memilih alat pelindung dan kebisinganyang tepat sesuai dengan jenis kebisingannya. Tingkat tekanan suara dapat diukur dengan bantuan Sound Level Meter. Untukmengukurbunyiataubisingsecarafisikdanuntukmenghubungkan pengukurandenganreaksisubjektifmanusia,soundlevelmetermenyediakan karakteristiktanggapanfrekuensiyang berbeda-bedadenganmemasukkanjala-jala pembobot yang ditandai dengan A, B, dan C. Masing-masing jala pembobot mewakilitingkatbunyidanbeberapafrekuensitertentu.Gambar2.3. rnenunjukkan kurva respon relatif dan skala A, B, dan C serta respon karakteristik ambangdengartelingamanusia.DapatdilihatpadagambarbahwaskalaC memberi bobot yang hampir sama untuk semua frekuensi. Skala B dimaksudkan untukmewakili responpendengaran manusiadalam intensitassedang. SkalaB jarangdigunakan. Skalayang palingseringdigunakanadalah skalaA.Standar OSHA(OccupationalSafetyandHealthAdministration)menetapkanskalaini untukpengukuranbatastingkatkebisingandalamkegiatansehari-h1anidan EnvironmentalProtectionAgency(1974)memilihskalaAsebagaiskalayang sesuai untuk mengukur tingkat kebisingan lingkungan. Ketiga skala A, B, dan C, skala A paling mendekati untuk memperkirakan respon karakteristik pendengaran manusia. IV-24 Sumber: J enson, 1978 Gambar 2.3. Karakteristik Respon Relatif Sound Level Meter Skala A, B, C Setelahintensitas dinilai dan dianalisis, selanjutnyahasilyang diperoleh harusdibandingkandenganstandaryangditetapkandengantujuanuntuk mengetahuiapakahintensitaskebisinganyangditerimaolehpekerjasudah melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenankan atau belum. Dengan demikianakandapatsegeradilakukanupayapengendalianuntukmengurangi dampak pemaparan terhadap kebisingan tersebut. Nilai Ambang Batas kebisingan ditempatkerjaberdasarkanKeputusanMenteriTenagaKerjaNo.Kep. 51/MEN/1999 yang merupakan pembaharuan dan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. O1IMEN/1978, besarnya rata-rata 85 db untuk batas waktu kerja terus-menerustidaklebihdari8jamatau40jamseminggu.BesarnyaNAByang ditetapkan tersebut sama dengan NAB untuk negara-negara lain seperti Australia dan Amerika. Selanjutnya apabila tenaga kerja menerima pemaparan kebisingan lebihdanketetapantersebut,makaharusdilakukanpenguranganwaktu pemaparan seperti pada tabel2.1. Tabel 2.1.Batas Waktu Pemaparan Kebisingan Per Hari Kerja Berdasarkan Intensitas Kebisingan yang Diterima Pekerja IV-25 Catatan:TidakbolehterpaparIebihdari140dB(A)walaupun sesaat Sumber: Kepmennaker No. 51 Tahun 1999 2.2.9.Pengaruh Kebisingan Pengaruhpemaparankebisingansecaraumumdapat dikategorikanmenjadiduaberdasarkantinggirendahnyaintensitas kebisingandanlamanyawaktupemaparan.Pertama,pengaruh pemaparankebisinganintensiastinggi(diatasNAB)dankedua, adalah pengaruh pemaparan kebisingan intensitas rendah (di bawah NAB). a.Pengaruh kebisingan intensitas tinggi Pengaruhpemaparankebisinganintensitastinggiadalahterjadinya kerusakanpadainderapendengaranyangdapatmenyebabkan penurunan daya dengar baik yang bersifat sementara maupun bersifat permanen atau ketulian. Sebelum terjadi kerusakan pendengaran yang permanen,biasanyadidahuluidengangangguanpendengaranyang bersifat sementara. IV-26 Pengaruhkebisinganakansangatterasa apabilajeniskebisingannya terputusputus dan sumber kebisingannya tidak diketahui. Secarafisiologis,kebisingandenganintensitastinggidapat menyebabkangangguankesehatanseperti:meningkatnyatekanan darahdantekananjantung,resiko seranganjantungmeningkat,dan gangguan pencernaan. Reaksimasyarakat,apabilakebisingandarisuatuprosesproduksi demikianhebatnyasehinggamasyarakatsekitarnyamenuntutagar kegiatan tersebut dihentikan. b.Pengaruh kebisingan intensitas tingkat rendah Tingkatintensitaskebisinganrendahbanyakditemukandi lingkungan kerja seperti perkantoran, ruang administrasi perusahaan, dan lain-lain. Intensitas kebisingan yang masih dibawah NAB tersebut secara fisiologis tidak menyebabkan kerusakan pendengaran. Namun demikian, kehadirannyaseringdapatmenyebabkanpenurunanperformansikerja, sebagai salah satu penyebab stres dan gangguan kesehatan lainnya. Stres yangdisebabkankarenapemaparankebisingandapatmenyebabkari terjadinyakelelahandini,kegelisahandandepresi.Secaraspesifikstres karena kebisingan tersebut dapat menyebabkan antara lain: Stresmenujukeadaancepatmarah,sakitkepala,dan gangguan tidur. Gangguan reaksi psikomotor Kehilangan konsentrasi. Penurunanperformansikerjayangdapatmenimbulkankehilangan efisiensi danproduktivitas kerja. 2.2.10. RencanadanLangkahPengendalianKebisingandiTempat Kerja Sebelumdilakukanlangkahpengendaliankebisingan,langkah pertamayang harus dilakukan adalahmembuatrencanapengendalian IV-27 yangdidasarkanpadahasilpenilaiankebisingandandampakyang ditimbulkan.Rencanapengendaliandapatdiiakukandengan pendekatanmelaluiperspektifmanajemenresikokebisingan. Manajemen resiko yang dimaksud adalah suatu pendekatan yang logik dansistemikuntukmengendalikanresikoyangmungkintimbul. Langkah manajemen resiko kebisingan tersebut adalah: Mengidentifikasisurnber-sumberkebisinganyangberadaditempat kerja. Menilai resiko kebisingan yang berakibat serius terhadap penyakit dan cedera akibat kerja. Mengambillangkah-langkahyangsesuaiuntukmengendalikanatau merninimasi resiko kebisingan. Setelahrencanadibuatseksama,langkahselanjutnyaadalah melaksanakanrencanapengendaliankebisingandeganduaarah pendekatan,yaitupendekatanjangkapendek(short-termgain)dan pendekatanjangkapanjang(long-termgain)darihirarkipengendalian. Pada pengendalian kebisingan dengan orientasi jangka panjang,teknik pengendaliannyasecaraberurutanadalahmengeliminasisumber kebisingansecarateknik,secaraadministratif,danpenggunaanalat pelindungdiri.Sedangkanuntukorientasijangkapendekadalah sebaliknya secara berurutan. a. Eliminasi sumber kebisingan Padateknikeliminasiinidapatdilakukandenganpenggunaan tempatkerjaataupabrikbarusehinggabiayapengendaliandapat diminimalkan. Padatahaptendermesin-mesinyangakandipakai,harus mensyaratkanmaksimumintensitaskebisinganyangdikeluarkan dari mesin baru. IV-28 Padatahappembuatanpabrikdanpemasanganmesin,konstruksi bangunan harus dapat meredam kebisingan serendah mungkin. b. Pengendalian kebisingan secara teknik Pengendalian kebisingan pada sumber suara. Penurunan kebisingan padasumbersuaradapatdilakukandenganmenutupmesinatau mengisolasimesinsehinggaterpisahdenganpekerja.Teknikini dapatdilakukandenganmendesainmesinmemakairemotecontrol. Selain itu dapat dilakukan redesain landasan mesin dengan bahan anti getaran.Namun demikianteknik inimemerlukan biayayangsangat besar sehingga dalam prakteknya sulit diimplementasikan. Pengendaliankebisinganpadabagiantransmisikebisingan.apabila teknik pengendalian pada sumber suara sulit dilakukan, maka teknik berikutnya adalah dengan memberi pembatas atau sekat antara mesin danpekerja.Caralainadalahdenganmenambahataumelapisi dinding, plafon, dan lantai dengan bahan penyerap suara. c.Pengendalian kebisingan secara administrative Apabila teknik pengendalian secara teknik belum memungkinkan untuk dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan teknik pengendalian,secaraadministratif.Teknikpengendalianinilebih difokuskan.padamanajemenpemaparan.Langkahyangditempuh adalah dengan mengatur rotasi kerja antara tempat yang bising dengan tempatyanglebihnyamanyangdidasarkanpadaintensitaskebisingan yang diterima. d.Pengendalian pada penerima atau pekerja. Teknikinimerupakanlangkahterakhirapabilateknik pengendaliansepertiyangtelahdijelaskan diatasbelumdimungkinkan untukdilakukan.Jenispengendalianinidapatdilakukandengan pemakaianalatpelindungtelinga(tutupatausumbat telinga). Menurut Pulat(1992)pemakaiansumbattelingadapatmengurangikebisingan sebesar30dB.Sedangkantutuptelingadapatmengnrangikebisingan IV-29 sedikit lebih besar 40-50 dB. Pengendalian kebisingan pada penerima ini telah banyak ditemukan di perusahaan-perusahaan, karena secara sekilas biayanyarelatiflebihmurah.Namundemikian,banyakditemukan kendaladalampemakaiantutupatausumbattelingaseperti,tingkat kedisplinanpekerja,mengurangikenyamanankerja,danmengganggu pembicaraan. 2.2.11.Musik Kehidupan seseorang tidak akan pernah terlepas dari dunia musik.Tentunya musik yang didengar tidak lewat begitu saja dari diri individukarena musikmempunyai efekpadamanusiayang dapatdihubungkandengansegalasesuatusepertifisik,emotional,tingkahlakuseseorangpendidikan, imajinasi, kualitatif dan integratif 2.2.12. Pengertian musikMusikadalahrangkaiannadadanucapansertadalamcita-cita. Musikterjadijugakarenasuaramanusiaataualatmusik.Sedangkan Parasita,memberipengertianmusikadalahsalahsatubudayadari manusiayanglahirdariperasaandanhasilungkapanyangberbentuk ucapan.Musikdapatmenimbulkansuasanayangmenyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Menurut Kurth (1995)merupakankekuatanalamyangberadadalammanusianamun kekuatan alam tersebut tidak mencerminkan alam luar. Maka musik tidak merupakansemacamgambaranalamluaryangditonjolkandengan bunyi-bunyi hasil ciptaan dari manusia. 2.2.13. Musik pada Manusia Kehidupanmanusiatidakdapatdipisahkandariirama,denyut nadidandetakjantungmanusiapunmemilikiiramakhusus.Pada manusiaotakkananmemilikiperanyaitumendengarkanmusik, IV-30 memanfaatkan paduan warna menarik, menciptakan aneka simbol baru, belajar kelompok, teka-teki, humor, lelucon, dan kreativitas. Otak kanan inimenunjukkanaktivitaskerjajikadiperdengarkanmusik.Otakkiri berperandalamaktivitasmembaca,berhitung,membuatrangkuman, mengerjakanPR,menganalisa,bernalar,danmenghafal.Otakakan bekerja optimal bila kedua belahan otak digunakan secara bersama- sama, otakkananmemilikispesifikasiberfikirdanmengolahdataseputar perasaanmosi, seni, dan musik sementara otak kiri berfungsi mengolah dataseputarsains,bisnis,danpendidikan.Penggunaanotakkiri spesifikasi cara berpikir yang logis, sekuensial, linear dan rasional. Cirinya yaitusangatteratur,sangattepatuntukmemikirkanketeraturandalam berekspresi secara verbal, tulisan, membaca, penempatan data dan fakta. Orangyangmenggunakanotakkanannyabersifatacak,tidakteratur, intuitif dan holistik. Ia mewakili cara berfikir non verbal seperti perasaan, emosi,kesadaranspatial,penggunaanbentukdanpola,musik,seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi. Jika kita hanya menggunakan otak kiri sedangkan otak kanan tidak aktif maka mudah timbul perasaan jenuh, bosan dan mengantuk.Sebagianbesardiantarakitamenikmatimendengarkanmusiktanpa sepenuhnyamenyadaripengaruhnya.Apapuntanggapankita,musik menghasilkan efek mental dan fisik. Musik memiliki beberapa manfaat yaitu : 1.Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan.Penggunaan musik di ruang tunggu dan ruang praktek dokter gigi dapat menutupi suara bor dokter gigi dan mengurangi ketegangan pasien yang sedang menjalani perawatan. 2.Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otakMemainkan musik di rumah, di kantor atau di sekolah dapat membantu menciptakankeseimbangandinamisantarabelahanotakkiriyanglebihlogis dengan belahan otak kanan yang lebih intuitif. Kerja sama di antara kedua belahan otak ini dianggap merupakan landasan suatu kreativitas. 3.Musik mempengaruhi pernapasan. IV-31 Pernapasanbersifatritmis.Dalamkeadaannormalmanusiabernapas sebanyakduapuluhlimahinggatigapuluhlimakalidalamsatumenit.Laju pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat menimbulkan ketenangan, kendali emosi,pemikiranyanglebihdalam,metabolismeyanglebihbaik.Pernapasan yangdangkaldancepatdapatmembawakepemikiranyangsuperfisialdan terpecah-pecah,perilakuimpulsif,dankecenderunganuntukmelakukan kesalahan. Tempo musikyanglambat atau musikyang bunyinyalebih panjang danlebihlambatakanmemperdalamdanmemperlambatpernapasansehingga memungkinkan pikiran menjadi tenang. 4.Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi dan tekanan darah. Denyutjantungmanusiamenyesuaikandenganbunyidanmusikyang didengar. Denyut jantung menanggapi variabel-variabel musik seperti frekuensi, tempodanvolume.Denyutjantungcenderungmenjadilebihcepatataulebih lambat menyamai ritme musik. 5.Musik mempengaruhi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh Sarafpendengaranmenghubungkantelingadalamdengansemuaotot dalam tubuh melalui sistem syaraf otonom. Oleh karena itu kekuatan, kelenturan danketeganganototdipengaruhiolehbunyidangetaran.Padatempat-tempat pemulihandan terapimusikdigunakansecaraluasuntukmerestrukturisasidan mempola ulang gerakan-gerakan repetitif. 6.Musik mempengaruhi suhu badan. Semua bunyi dan musik mempunyai pengaruh yang subtil terhadap suhu tubuh dan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan panas dandingin.Musikdapatmelakukanhalinidenganmempengaruhiperedaran darah, denyut nadi, pernapasan dan pengeluaran keringat. 7.Musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress. 8. Musik dapat meningkatkan produktivitas. 2.2.14. Musik dan Pengaruhnya Dalam Pekerjaan Penyebabkelelahanakibattidakergonomisnyakondisisarana, prasaranadanlingkungankerjamerupakanfaktordominanbagi IV-32 menurunnya atau rendahnya produktivitas kerja seseorang tenaga kerja. Suasana kerjayangtidakditunjang olehkondisi lingkungankerjayang sehatantaralainadalahsebagaipenyebabtimbulnyakelelahankerja. Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja sebagai akibat pembebanan kerja yang berlebihan, antara lain irama kerja yang tidak serasi, pekerjaan yang monoton dan kondisi tempat kerja yang tidak menggairahkan. Musik perlu disediakan di tempat kerja bagi jenis pekerjaan yang monotondanpekerjaantangan(manualwork)yangberulangserta pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas mental. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi atau menghindari kebosanan, kelelahan dan kejenuhan dalam bekerja. Musik lembut dan sesuai dengan tempat, suasana dan waktu akan membuat karyawan merasa senang bekerja dalam kantor. Mendengarkan Musik sambil bekerja perlu memperhatikan pertimbangan berikut. 1.Musik yang dimainkan harus dapat menciptakan suasana nyaman dalam bekerja. 2.Musikyangdimainkanmempunyainilaibagikaryawanyang bekerja secara fisik dan memberikan semangat kerja bagi karyawan yang bekerja dengan sedikit kegiatan mental.3.Musik yang terlalu bising akan merusak semangat kerja. 4.Musikyangbernadakerassebaiknyatidak diperdengarkanpada pekerjaanyangmenuntutbanyakkegiatanmentaldantidak diperdengarkan secara kontinyu. 5.Iramamusiksebaiknyasedangsaja,karenamusikyangterlalu lambat dapat menyebabkan kantuk, sedangkan irama yang terlalu cepat dapat mengganggu dan menciptakan ketergesaan. Musikdapatmeningkatkansemangatkerjakarenamusikdapat mempengaruhiperhatiandankesiagaanseseorang,membangkitkan perasaanbahagiadandapatmenambahperasaanpuasterhadap IV-33 pekerjaannya. Jadi dengan musik, semangat kerja yang meningkat maka produktivitas kerja juga akan meningkat. 2.2.15. Penyajian Musik Diambilkesimpulanbahwamusikmanusiayangdapat mengeluarkanAdabeberapabentukpenyajianmusik.Dalamhalini Kurth(1995),mengatakanbahwapenyajianmusikdalamwaktuyang tepatdapatmenimbulkandayatarikterhadapmusiksehinggadapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa dan timbul perasaan senang dan gembira. Menyajikan musiksebagaipengiring kerjapadabeberapa penelitianmenunjukan adanyapeningkatanproduksi.Jenismusikyang diperdengarkanjugadapatmempengaruhiproduktivitaskarenasecara psikologismusikakanmembuatkaryawanberadapadakondisiyang segar. 2.2.16. Semangat Kerja Semangatkerjadalamorganisasiseringdianggapolehpara manajer sebagai suatu yang sudah lazim atau wajar, sehingga seringkali kurang diperhatikan. Sering para manajer tidak mengetahui betapa buruk keadaansemangatkerjakaryawannyasampaiparamanajerakhirnya menghadapi kasus yang serius seperti meningkatnya permohonan unfuk pindah,absenteismedanslowdown,bahkanseringterjadipemogokan. Faktor semangat kerja ini perlu diketahui oleh para pimpinan perusahaan ataumanajerkarenapentingartinyabagikeberhasilansuatuusaha. Dikatakanpentingbagikeberhasilandalamsuatuperusahaankarena semangatkerjamempengaruhiproduktivitasdanprestasikerja dikalangan karyawan.MenurutNitisemito (1992), semangat kerja adalah suatukegiatan melakukanpekerjaansecaralebihgiat,sehinggadengandemikian pengerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan baik. IV-34 MenurutDjui(1996),mengatakanbahwaada4aspekyang menunjukan bahwa seseorang tersebut mempunyai semangat kerja yang tinggi. Keempat aspek tersebut adalah : Kegairahan dan antusias Secaratidaklangsungkegairahanatauantusiasmenyatakan sesuatu yang berhubungandenganmotivasiyangtinggi.Jika karyawan memiliki kegairahandalambekerjamakaituberarti bahwa karyawan tersebut memiliki motivasi atau dorongan untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya Kualitas untuk bertahan Aspekinisecaratidaklangsungmenyatakanbahwaseseorang yangmempunyai semangat kerja yang tinggi maka orang tersebut tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran - kesukaran yang timbul dalam pekerjaannya. Ini berarti bahwa orang tersebut mempunyai kekerasan hati atau keyakinan dalam dirinya. Kekuatan untuk melawan frustasi (resistancetofrustatiotr)Aspekini menunjukkan adanya kekuatan seseoranguntukselalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan yang ditemuinya dalam bekerja. Semangat kelompokSemangatkelompokmenggambarkanhubunganantar karyawan.Dengan adanyasemangatkerja,karyawanakanlebih berpikir sebagai "kami" daripadasebagai"saya".Merekaakan saling tolong menolong dan tidak salingbersainguntuk menjatuhkan. Gejala - gejala Turunnya Semangat Kerja Denganadanyasemangatkerjayangtinggi,makaperusahaan banyakmendapatkankeuntungan,sebaliknyabilasemangatkerja karyawanturunberartiperusahaantersebutbanyakmendapatkan IV-35 kerugian.Sebenarnyakerugianyangmungkintimbuldapatdikatakan sebagai gejala gejala turunnya semangat kerja.Gejala-gejalaturunnyasemangatkerjapentingdiketahuioleh setiapperusahaankarenadenganmengetahuitentanggejala-gejala tersebut dapat diketahui sebab - sebab turunnya semangat kerja. Dengan demikianperusahaandapatmengambiltindakantindakanpencegahan seawal mungkin. Menurut Nitisemito (1992.), gejala - gejala turunnya semangat kerja antara lain adalah : Turunnya produktivitas kerjaSeseorangkaryawanyangsemangatdankegairahankerjanyaturun cenderungmalasdalammelaksanakantugas-tugas,sengaja menunda-nundapekerjaan,mungkinjugamemperlambatpekerjaan dsb. Tingkat absensi yang tinggi Pada umumnya bila semangat malas datang bekerja. Labour turn over ( keluar masuknya karyawan ) yang tinggi Bila dalam perusahaan tersebut terjadi tingkat labour turn over yang tinggi,makasebetulnyahalinimerupakanindikasidariturunnya semangat kerja. Keluar masuknya karyawan yang meningkat tersebut terutamaadalahdisebabkankarenaketidaksenangankaryawan bekerjapadaperusahaantersebut,sehinggauntukitukaryawan mencaripekerjaanlainyangdianggaplebihsesuai.Tingkatkeluar masuknyakaryawanyangtinggitersebutselaindapatmenurunkan produktivitasjugadapatmengurangikelangsunganjalannya perusahaan. Tingkat kerusakan yang tinggi Indikasilainyangmenunjukkanturunnyasemangatkerjaadalah bilamanaternyatatingkatkerusakanbaikterhadapbahanbaku, barangjadimaupunperalatanyangdipergunakanmeningkat. Naiknya tingkatkerusakantersebutsebetulnyamenunjukkan bahwa IV-36 perhatian dalam pekerjaan berkurang, terjadinya kecerobohan dalam pekerjaandsb.Daninisemuamanunjukkanbahwasemangatkerja menurun. Pemogokan Faktor-faktoruntukmeningkatkanSemangatKerjaMenurut. Nitisemito (1992), untuk mengurangi gejala dan meningkatkan semangat kerja dibutuhkan : 1. Gaji yang cukup2. Memperhatikan kebutuhan rohani3. Sesekali mendapatkan perhatian4. Harga diri perlu mendapat perhatian5. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat6. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju7. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu di perhatikan8. Usahakan karyawan mempunyai loyalitas9. Sesekali karyawan perlu diajak berunding10. Pemberian intensif yang terarah11. Fasilitas yang menyenangkan, mencakup musik 2.3.Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC) 2.3.1.Definisi Peta Proses Operasi Peta proses operasi adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara detail. Di sini tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara logis dan sistematis. Dengan demikian seluruh operasi kerja dapat digambarkandariawalsampaimenjadiprodukakhir,sehinggaanalisa perbaikandarimasing-masingoperasikerjasecaraindividualmaupun urut-urutannya secara keseluruhan akan dapat dilakukan (Sritomo, 2006). MenurutSutalaksana(2006),petaproses operasimerupakansuatu diagramyangmenggambarkanlangkah-langkahprosesyangakan IV-37 dialamibahan-bahanbakumengenaiurutan-urutanoperasidan pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi produk jadi atau komponen, danmemuatinformasi-informasiyangdiperlukanuntukmenganalisis lebihlanjutsepertiwaktu,material,tempat,alat,danmesinyang digunakan. Informasi-informasi yang diperolehdaripetaproses operasi memiliki beberapa manfaat antara lain: 1.Mengetahui kebutuhan terhadap mesin dan anggarannya. 2.Memperkirakankebutuhanterhadapbahanbakudengan memperhitungkan efisiensi tiap operasi dan pemeriksaan. 3.Menentukan tata letak pabrik. 4.Melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan. 5.Melatih cara kerja. Standar pengerjaan Peta Proses Operasi adalah: 1.Pilihkomponenpertama yang akandigambarkan,jikapetaakan digunakansebagaidasarbagisebuahjalurrakitanbagianyang mempunyaikomponenpalingbanyaksebaiknyadipilihpertama kali,mulaidarisudutkanankertas,catatoperasirakitan. Komponen-komponenyangdibelidalamkeadaanjadi digambarkan dengan garis pendek ke kiri. 2.Jikasemuaoperasirakitandanpemeriksaanpadabagianutama sudah masuk, lanjutkan ke operasi fabrikasi, dalam urutan terbalik, gambarkan garis mendatar pada bagian kanan atas peta ke kanan, untukmenuliskanbahanbaku,uraiantentangbahanlangsung dicatatpadagaristersebutyangdapatdibuatselengkap-lengkapnya. IV-38 3. Ke sebelah kanan dari lambang operasi, buat uraian operasi, waktu penyelesain pekerjaan, dll. 4.Cirikankomponenterakhirpadaoperasitersebut.Gambargaris mendatar jauh ke kiri, tunjukkan dengan lingkaran 12 mm untuk operasi dan segi empat untuk pemeriksaan dalam urutan terbalik kearahatas.Masukkannomoroperasidarilintasanproduksi tersebut. 5.Lanjutkansampaisemuakomponenterselesaikandipetakan,baikkomponen yang dibuat dan yang dibeli harus tercantum di dalam peta. 6.Rakitanbagiandigambarkansedemikianrupaseperticarapada peta rakitan. 7.Periksa peta dengan dokumen barang dan lintasan produksi untukmenjamin agar tidak ada bagian atau operasi yang luput. Gambar 2.4. Operation Process Chart IV-39 Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui informasi-informasi yang diperlukan dari kegiatan kerja yang dilakukan. Analisis yang perlu dilakukan terdiri dari hal-hal seperti di bawah ini: 1.Bahan-bahan Semuaalternatifdaribahanyangdipergunakanharusdipertimbangkan supaya proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sesuai dengan fungsi, realibilitas, pelayanan, dan waktunya. 2.Operasi Semuapilihanyangmungkinterjadidalamprosespengolahan, pembuatan,pengerjaandenganmesinataumetodeperakitannya,serta alat-alatdanperlengkapanyangdigunakanperludipertimbangkan. Perbaikanyangdapatdilakukanadalahdenganmenghilangkan, menggabungkan, merubah, atau menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi. 3.Pemeriksaan Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas maupun kuantitas suatuobyekuntukmemenuhistandaratauketentuanyangsudahditetapkan supaya produk tersebut dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat. Pemeriksaan dilakukandenganmelakukanteknikpengambilansampeluntukmengetahui kondisi suatu obyek atau produk. 4.Waktu Untukmempersingkatwaktu penyelesaian,kitaharusmempertimbangkan semuaalternatifmengenaimetoda,peralatandantentunyapenggunaan perlengkapan-perlengkapan khusus. Dari Peta Proses Operasi yang telah selesai terlihat bahwa pola aliran yang tetapmulaiterbentukdandengansedikitimajinasi,tataletakakanmulai IV-40 terbayangolehperancangfasilitas.PetaProsesOperasijugadapat memperlihatkankomponen-komponenyangmenimbulkanmasalahterbesar dalam perencanaan dan komponen yang tidak terlalu penting. Selain itu Peta Proses Operasi juga akan menunjukkan bagian mana yang erat kaitannya dengan yang lain dan dengan demikian harus dibuat dalam wilayah yang berdekatan. Dilain pihak, Peta Proses Operasi akan menjadikurangberartijikadibuatuntukprodukyangmengandung jumlah komponen yang besar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berikutadalahmetodologipenelitianyangdigunakandalam penyusunan penelitian ini : IV-41 Gambar 3.1.Metodologi penelitian pengaruh musik Adapunurutanpemecahanmasalahdalampenelitianinisecara detail dijelaskan pada masing-masing tahap sebagai berikut : 3.1 Tahap Studi Pendahuluan 3.1.1 Perumusan Masalah Berdasarkanlatarbelakang permasalahan yang dikemukakanpada subbabsebelumnya,makadiharapkanpenelitianinimengetahuijenis musikapakahyangmenghasilkanproduktivitasterbesardi UD.WANAMULYA ? 3.1.2 Tujuan Penelitian Tanpa Musik Dengan Musik Mulai Perumusan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Produktivitas Awal Pengumpulan Data Produktivitas Akhir Perbandingan Produktivitaas Tanpa Musik dan Dengan Musik Kesimpulan dan Selesai Analisa Produktivitas Awal Pemutaran Musik (Pop dan Dangdut) Analisa Tahap Studi Tahap pengumpulan dan pengolahan dataTahap AnalisaTahap Kesimpulan dan IV-42 Tujuanpenelitianiniadalahmenentukanjenismusikyang diperdengarkanuntukmeningkatkanproduktivitaspembuatankursidi UD.WANAMULYA. 3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Padatahappengumpulandanpengolahandatainiterdiridari beberapa tahapan, yaitu : 3.2.1.Pengumpulan Data Produktivitas Tanpa musik Pengumpulandataproduktivitasawaldilakukandenganmenghitung tingkatproduktivitaskursiselamaempatharidiUD.Wanamulya. Sebelum mendengarkan musik dengan data alur proses produksi yang diperlukanberupapetaprosesoperasi(OPC)makadapatdiketahui waktu proses satu buah kursi. Selanjutnya adalah menganalisa apakah waktudanjumlahkursitersebutsudahsesuaidenganstandaryang ditetapkan perusahaan. Dengan musik Padatahapini,pertamadilakukanpemutaranmusikpop danmusik dangdut selama empat hari untuk setiap jenis musik di line produksi, pemutaranmusikinibertujuanuntukmengetahuiwaktuproses produksidanjumlahkursiyangdapatdihasilkanselamaempathari berdasarkan setiap jenis musik. 3.2.2.Membandingkanproduktivitastanpamusikdanproduktivitas dengan musik Padatahapinidilakukanperbandingantingkatproduktivitas, produktivitasyangdibandingkanyaituantaraproduktivitassebelum mendengarkanmusik,setelahmendengarkanmusikpop,dansetelah mendengarkanmusikdangdut.Setelahtingkatproduktivitasmasing-masingdiketahui,kemudiandilakukanpemilihanberdasarkanalasan-IV-43 alasanyangdapatmeningkatkanproduktivitasperusahaanantaratanpa musik,mendengarkanmusikpopdandenganmendengarkanmusik dangdut yang memiliki produktivitas sama atau lebih baik dari yang telah ditetapkan perusahaan. Alasan pemilihan produktivitas : Waktuprosesproduksiyangtercepatdalammenyelesaikan satu buah kursi. J umlahkursiterbanyakyangdapatdihasilkanselamaempat hari. Peningkatanproduktivitasterpilihiniyangselanjutnyaakan digunakan di UD.Wanamulya. 3.3 Tahap Analisa Padatahapinidilakukananalisaterhadapsubbabpadatahap sebelumnya.Analisatersebutantaralainadalahhalapasajayang mempengaruhiproduktivitaskaryawandiUD.Wanamulyasetelah mendengarkan musik. 3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran Bagian ini menguraikan target pencapaian tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian yang telah dilakukan dan masukan bagi penanggung jawab jenis pekerjaan yang sama. Cara penarikan kesimpulan yang dilakukan pada penelitian di UD.Wanamulya ini adalah: jikaadapeningkatanproduktivitassetelahpenambahanfasilitasmusik, maka upaya peningkatanproduktivitas dapat dikatakan berhasil. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA IV-44 Babinimembahastentangprosespengambilandatadandilanjutkan dengan proses pengolahan data sesuai arahan metodologi pada bab sebelumnya. 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Alur Proses Produksi ProsesproduksidaripembuatankursidiUD.Wanamulyaadalahsebagai berikut : 1Bahan baku yang digunakan berupa kayu jati yang telah dipersiapkan, kayu jati tersebut dilakukan pengovenan terlebih dahulu sebelum digunakan. 2Setelah kayu siap selanjutnya kayu jati dipotong sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan, kemudian diukur sesuai dengan bagian-bagian kursi yang akan dikerjakan seperti sandaran kursi, kaki kursi, dan lain-lain. 3Pembubutan merupakan tahap selanjutnya agar bentuk kayu sesuai seperti yangdiingankan.Pengukirandilakukanjikabagian-bagiankursitelah selesaidibubut,kemudiandilakukantahappengelemandanpemakuansesuai dengan bagian-bagian kursi tersebut.4Perakitan sudah bisa dilakukan jika seluruh bagian-bagian kursi telah siap, perakitan disini dilakukan dengan pemasangan baut, dan pemasangan besi sambungan.Sebelumdilakukanpengecatankeseluruhanterlebihdahulu dilakukan pendempulan dengan maksud agar tidak ada bagian kursi yang bolong atau tidak rata. 5Selanjutnya dilakukan proses pengecatan keseluruhan bagian kursi dengan catkayu,setelahpengecatankursimakapemasanganbusapadabagian tangan kursi dan dudukan kursi dapat dilakukan. 6Setelah busa kursi selesai dipasang, kemudian kursi dipernis agar cat pada kayu lebih cerah dan lebih tahan lama. Tahap yang terakhir adalah inspeksi untuk melihat apakah kursi tersebut layak dipasarkan atau tidak. 7Setelahproduklolosinpeksi,makauntuksementaraditaruhditempat penyimpanan sementara produk jadi (storage) sebelum dipasarkan. IV-45 Alur proses pembuatan kursi di UD.Wanamulya digambarkan secara jelas dengan Peta Proses Operasi (OPC) seperti dibawah ini : 0-28 Pemotongankaki7,530-290-305,57Pengukurankakipembentukanlebar,pjg&tebal kaki12,32Diperiksa paku&pengelemanya0-19Pemotongantangan6,330-200-215,13Pengukurantanganpembentukanlebar,pjg&tebaltangan11,490-36I-5Dirakit0-37Didempul0-39I-6PemasanganbusaDempul0-38Dicat0-40DipernisBusapernisDiperiksa paku&pengelemanya0-10 Pemotongandudukan8,480-110-126Pengukurandudukanpembentukanlebar,pjg&tebaldudukan12,59Lemkayu125,5712,4568,3986,557,240-1 Pemotongansandaran9,570-20-35,57Pengukuransandaranpembentukanlebar,pjg&tebalsandaran140-9 Mengukur tmpkayusambungan36,38kayu jatiKAKI KURSI TANGAN KURSIkayu jati kayu jatiDUDUKAN KURSIkayu jatiSANDARAN KURSIPETA PROSES OPERASINAMA PROYEK : KURSI KOBRADIPETAKAN OLEH : NOVA APRIYANATANGGAL DIPETAKAN : 20 JANUARI 2010ringkasanKEGIATAN JUMLAH WAKTU(JAM)OPERASIPEMERIKSAANTOTAL4064613,260,1513,41Pengukiranmotif kaki18,150-320-33 Pengelemankaki10,27Lemkayu0-34 pemakuankaki2,54Paku kayuI-40-35 Pembuatanlubang baut13,120-31Pembubutan kaki 26,4817,440-230-24Pengelemantangan9,10LemkayupemakuantanganPaku kayuI-3Diperiksa paku&pengelemanya0-2510,375,15Pembuatanlubang baut0-26Pembentukantempat besisambungan0-27PemasanganbesisambunganBesisambunganLembesi23,44Pembubutantangan0-2221,330-16Pembuatanlubang baut13,120-17Pembentukantempat besisambungan0-18PemasanganbesisambunganBesisambunganLembesi0-14 Pengelemandudukan15,230-15 pemakuandudukan10PakukayuI-221,335,47Pembubutandudukan0-1319,57Pengukiranmotifsandaran52,380-50-6 Pengelemansandaran16,12Lemkayu0-7 pemakuansandaran10,18Paku kayuI-1Diperiksa paku&pengelemanya0-8Pembuatanlubangbesisambungan12,240-4 Pembubutansandaran22,361,451,45 1,451,4521.30(satuan waktu dalam menit) Gambar 4.1. OPC Proses Produksi Kursi Kobra di UD.Wanamulya IV-46 4.1.2 Data Karyawan UD.Wanamulyasecarakeseluruhan memiliki 21 karyawan, pada bagianline produksiterdiridari 18karyawan.Perinciankaryawanbagianprduksidijelaskan table berikut di bawah ini : Tabel 4.1. Jumlah dan Tugas Karyawan Tiap Stasiun Stasiun Karyawan Tugaspemotongan 4 Pemotongan bahan baku dan pembentukan bagian-bagian kursipengukuran 3 pengukuran bagian-bagian kursi, pembuatan lubang besi sambungan, dan mengukur tempat sambunganpembubutan 4 pembubutan bagian-bagian kursi, pembuatan lubang baut, pembentukan tmp besi sambungan , dan pengukiranperakitan 4 pengeleman dan pemakuan, pemasangan besi sambungan, dan pemasangan busafinishing 3 pendempulan, pengecatan, dan pernis 4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Perhitungan Waktu Produksi Perhitunganwaktuproduksidilakukandengancaramembandingkan waktu proses berdasarkan hasil Peta Proses Operasi (OPC) tanpa musik diatas denganwaktuproduksikursisetelahmendengarkanmusikpopdanmusik dangdut. Tabel 4.2. Data Waktu Proses Kursi Kobra Tanpa musik (satuan waktu dalam menit) Nomor operasi Waktu proses produksi O-19.57 O-25.57 O-314.00 O-422.36 O-552.38 O-616.12 O-710.18 O-812.24 O-936.38 IV-47 O-108.48 O-116.00 O-1212.59 O-1319.57 O-1415.23 O-1510.00 O-1613.12 O-1721.33 O-185.47 O-196.33 O-205.13 O-2111.49 O-2221.44 O-2317.44 O-249.10 O-2510.37 O-2623.44 O-274.15 O-287.53 O-295.57 O-3012.32 O-3126.48 O-3218.15 O-3310.27 O-342.54 O-3513.12 O-36125.57 O-3712.45 O-3868.39 O-3986.55 O-407.24 I-11.45 I-21.45 I-31.45 I-41.45 I-52.00 I-61.30 jumlah(menit)804.76 jam13.41 IV-48 Berdasarkanwaktuprosestanpamusikdiatasdiketahuidapat memproduksi satu buah kursi kobra dengan waktu selama 13 jam 41 menit, jumlah kursi yang dapat diproduksi selama empat hari hanya satu buah kursi kobra.Waktu proses pembuatan kursi kobra dan jumlah kursi yang terselesaikan selamaempatharisetelahmendengarkanmusikpopdanmusikdangdut seperti dijelaskan tabel di bawah ini : Tabel 4.3. Data Waktu Proses dan Jumlah Kursi dengan Musik MusikWaktu(menit)/ kursi Waktu(jam)/ kursi Jumlah Kursi/ 4 hari Pop858.1314.301 Dangdut722.1512.042 Berdasarkanhasiltabel4.3diatasdiketahuiwaktuprosesdalam pembuatan kursi tercepat dan jumlah kursi terbanyak yang dapat terselesaikan selama 4 hari yaitu setelah mendengarkan musik dangdut. 4.2.2Perbandingan produktivitas Tanpa Musik dan Dengan Musik Tahap selanjutnya membandingkan waktu proses pembuatan kursi kobra sebelummendengarkanmusikdenganwaktuprosesdanjumlahproduksi akhirsetelahmendengarkanmusikpopdanmusikdangdut.Perbandingan waktu proses dijelaskan berdasarkan Tabel dibawah ini : Tabel 4.4. Perbandingan Waktu Proses dan J umlah Kursi

Waktu(menit)/ kursi Waktu(jam)/ kursi Jumlah Kursi/ 4 hari Tanpa musik804.7613.411 Pop858.1314.301 Dangdut722.1512.042 IV-49 Berdasarkanhasiltabeldiatas,diketahuiproduktivitasUD.Wanamulya tanpa musik masih jauh dari produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah kursi selama 13 jam 41 menit,sehinggahanya dapat menyelesaikansatu buahkursi selama empat hari. Setelah mendengarkan musik dangdut produktivitas kursi menjadi lebih tinggi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah kursi hanya membutuhkanwaktu 12 jam 04 menit, jumlah kursi yang terselesaikan menjadi 2 buah kursi selama empat hari.Setelahmendengarkanmusikpop,tingkatproduktivitaskursimenjadi sangat jauh dari standar yang telah ditetapkan perusahaan karena waktu yang dibutuhkanuntukmemproduksisatubuahkursiselama14jam30menit, sehinggajumlahkursiyangterselesaikanjugatidakjauhberbedadengan sebelum mendengarkan musik yaitu sebanyak satu buah kursi selama 4 hari. BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL 5.1Analisis Perbandingan Produksi Awal dan Produksi akhir 5.1.1 Analisis Waktu Proses dan Jumlah Kursi Dari bab sebelumnya diperoleh data bahwa tingkat produktivitas awal kursi kobra tanpa musik membutuhkan waktu selama 13 jam 41 menituntukmemproduksisatubuahkursi.Setelahmendengarkan musikpop,tingkatproduktivitasakhirmenjadisangatlamakarena membutuhkan waktu 14 jam 30 menit untuk menyelesaikan satu buah kursi.Setelahmendengarkanmusikdangdut,produktivitasakhir mengalamipenaikansehinggadapatmemproduksisatubuahkursi hanya membutuhkan waktu selama 12 jam 04 menit. IV-50 Hasilperbandinganproduktivitassebelummendengarkan musik dengan setelah musik ditunjukan pada tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1. Data Perbandingan produktivitas Kursi Kobra Berdasarkanhasiltabeldiatas,produktivitassetelah mendengarkanmusikpopmenjadisangatberkurangdaristandar UD.Wanamulya,sedangkanproduktivitasmengalamipeningkatan setelah mendengarkan musik dangdut, bahkan dapat melebihi standar produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan. Setelahpenelitianyangdilakukanterhadapproduktivitasdi UD.Wanamulyasepertiditunjukandiatas,makadapatdiketahui tingkatproduktivitasUD.Wanamulyatanpamusikbelumdapat mencapaitargetataustandaryangtelahditetapkan,karenatanpa fasilitaspendukungsepertimusikmakabanyakkaryawanyang bekerjakurangsemangatdanseringmelakukankesalahansehingga produktivitasyangdihasilkanbelumdapatmemenuhistandar perusahaan.Setelahdilakukanpenambahanfasilitasmusikpop, tingkatproduktivitasdiUD.Wanamulyamenjadisangatjauh berkurangkarenakaryawantidakmenyukairitmeyangterlalu lembut, selain itu umur dari karyawan di UD.Wanamulya berkisar 30-

Waktu(menit)/ kursi Waktu(jam)/ kursi Jumlah Kursi/ 4 hari Standar perusahaan780132 Tanpa musik804.7613.411 Pop858.1314.301 Dangdut722.1512.042 IV-51 35tahunsehinggatidakbegitumengertilirikdarimusikpop.Hal tersebutmenyebabkantingkatproduktivitasdenganmusikpop menjaditidakdapatmemenuhistandaryangtelahditetapkan UD.Wanamulya. Peningkatanproduktivitasyangterpiliholehperusahaanyaitu menambahkanfasilitasmusikdangdut,pemilihanmusikdangdut terlihatdarihasilpenelitianyangdapatmemenuhistandar produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan. Peningkatanproduktivitassetelahmendengarkanmusik dangdutdiUD.Wanamulyadisebabkankaryawan-karyawandalam perusahaan di UD.Wanamulya ini berumur sekitar 30 35 tahun yang rata-rata berasal dari kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaandankelugasannyasehinggakecenderunganuntuk menyukaimusikyangtercermindariliriksertabangunanlagunya menjadi salah satu penyebab terpilihnya musik dangdut sebagai jenis musikyangmemilikipengaruhpalingbaikpadapeningkatan produktivitas di UD.Wanamulya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Sesuaidenganrumusanmasalahdantujuanyangingindicapaidari penelitianyangsudahditetapkanpadababsebelumnyayaitujenismusik yangdiperdengarkanuntukmeningkatkanproduktivitaskursidi UD.WANAMULYA,maka kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:IV-52 1.J enismusikyangdiperdengarkandiUD.Wanamulyaberdasarkan produktivitas akhir adalah musik dangdut, karena dapat memproduksi satubuahkursihanyadenganwaktu12jam04menitdandapat menyelasikan 2 buah kursi dalam 4 hari. 2.Musikdangdutberpengaruhsangatbesardalammencapaitarget perusahaan,haltersebutterlihatdariwaktu produksisatukursi lebih cepat dari standar yang telah ditetapkan perusahaan. 6.2 Saran Saran-saranyangdapatdiberikanberdasarkanhasilpenelitiansebagai berikut: 1.UD.Wanamulyadapatmeningkatkanproduktivitasdengancara menambahkanfasilitasberupamusiksaatbekerja,Sebaiknyapihak perusahaanmemperdengarkanmusikdangdutyangsesuaidengan selera karyawan. 2.Pemilihanjenismusikyangdigunakanselamabekerjasebaiknya disesuaikandenganbatasanusiakaryawanyangadadi UD.Wanamulya3. Penelitianselanjutnyaperlujugadipertimbangkanmenambah penggunaanjenis-jenismusikyanglaindanmenambahwaktu pemutaran sebagai penelitian. DAFTAR PUSTAKA A.Hedge,andM,Navai,Handbookof human factors and ergonomics methods (pp. 33-133-7). Boca Raton, FL: CRC Press, 2003. Arikunto,Suharsimi.,Prof. Dr, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta: Jakarta, 1998. IV-53 AusticalSolutions,OSHAHearingRegulation,WebPage:www.austicalsolutions.com,2005 http://en.wikipedia.org/wiki/dangdut, 6 April 2009 http:/ / id.mediawikiorg/ wiki/ pop, 6 April 2009 http://www.gravatar.com/blavatar, 15 juni 2009 Kurth, Ernest. Sejarah Musik IV, Dalam Buku Dieter Mack, PenerbitMusik Liturgi,1995. Lord, H. W., Gatley, W. S., Evensen, H. A., 1980, NoiseControl for Engineers, Magrad, 1982. Co., New York. McCormick,E.J and M.S. Sanders. Human Factor in Engineering and Design. New York: McGraw Hill Book Company, 1994 Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia, 1992. Pulat,MustafaB.,1992,FundamentalsofIndustrialErginomics,Prentice-Hall, Inc, New Jersey, USA. Purnomo,Budi.,PengaruhmusikpengiringkerjaterhadapsemangatdanproduktivitaskaryawanpelintinganrokokpadaPTUripSugihartodi Pekalongan, http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_826.html Wignjosoebroto,Sritomo.Ergonomi,2006,StudiGerakdanWaktuTeknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya,:Surabaya Santoso, Dedik S., Pengaruh Musik terhadap Performance Fisik, http://puslit. Petra.ac.id/journals/industrial Sutalaksana dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri, Bandung: ITB, 1979. TanDjui.PengaruhMusikPengiringKerjaTerhadapSemangatKerjaKaryawan Bagian Administrasi di PT. Saka Farma Semarang, Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Surabaya 1996,Tidak diterbitkan. Young, Gregory, Effects of Music on Task Performance, July 26, 2003. IV-54