50
Modeong - 1 Modeong - 1 Oleh Oleh Supardan Modeong, SH., MH. Supardan Modeong, SH., MH. Dosen STPDN/IPDN Dosen STPDN/IPDN Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan, Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan, & Bantuan Hukum STPDN/IPDN & Bantuan Hukum STPDN/IPDN HP. 08888045909 / 08888055212 / 081 22 47 99 46 HP. 08888045909 / 08888055212 / 081 22 47 99 46

Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Modeong - 1Modeong - 1

OlehOleh

Supardan Modeong, SH., MH.Supardan Modeong, SH., MH.Dosen STPDN/IPDNDosen STPDN/IPDN

Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan, Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan, & Bantuan Hukum STPDN/IPDN& Bantuan Hukum STPDN/IPDN

HP. 08888045909 / 08888055212 / 081 22 47 99 46HP. 08888045909 / 08888055212 / 081 22 47 99 46

Page 2: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN1. Latar Belakang1. Latar Belakang2. Tujuan Pembelajaran2. Tujuan Pembelajaran

II.II. ASPEK HUKUMASPEK HUKUM1. Dasar Hukum Pembuatan Peraturan Per-UU-an1. Dasar Hukum Pembuatan Peraturan Per-UU-an2. Hirarki Perundang-undangan2. Hirarki Perundang-undangan3. Kedudukan Keputusan Birokrasi & Peraturan Per-UU-an 3. Kedudukan Keputusan Birokrasi & Peraturan Per-UU-an (TAP MPR III/2000)(TAP MPR III/2000)4. Ciri-ciri Peraturan4. Ciri-ciri Peraturan5. Asas Hukum5. Asas Hukum6. Asas Per-UU-an (UU 10 / 2004)6. Asas Per-UU-an (UU 10 / 2004)

III.III. ASPEK TEORIASPEK TEORI1. Konsepsi Peraturan Per-UU-an1. Konsepsi Peraturan Per-UU-an2. Syarat Mutlak Pembentukan Peraturan Per-UU-an2. Syarat Mutlak Pembentukan Peraturan Per-UU-an3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik4. Pengelompokan Materi Muatan Peraturan Per-UU-an4. Pengelompokan Materi Muatan Peraturan Per-UU-an

IV.IV. ASPEK TEKNISASPEK TEKNIS1. Pembentukan dan Penegakan Peraturan1. Pembentukan dan Penegakan Peraturan2. Lembaga Penegak Hukum 2. Lembaga Penegak Hukum

V.V. CONTOH FORMAT PRODUK HUKUM DAERAHCONTOH FORMAT PRODUK HUKUM DAERAH

Modeong - 2Modeong - 2

Page 3: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

LIMA DASAR PEMIKIRAN OTDA :LIMA DASAR PEMIKIRAN OTDA :• OTDA MERUPAKAN IMPLEMENTASI NKRIOTDA MERUPAKAN IMPLEMENTASI NKRI• DEMOKRATISASI DI SEGALA BID. KEHIDUPAN DEMOKRATISASI DI SEGALA BID. KEHIDUPAN • ORIENTASI YANMAS, KEMANDIRIAN DAERAH ORIENTASI YANMAS, KEMANDIRIAN DAERAH

MEMECAHKAN MASALAH DAERAH SENDIRIMEMECAHKAN MASALAH DAERAH SENDIRI• AKSENTUASI SUPREMASI HUKUM DALAM AKSENTUASI SUPREMASI HUKUM DALAM

KERANGKA HUBUNGAN PEM.-AN BERETIKAKERANGKA HUBUNGAN PEM.-AN BERETIKA• PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN,

PEMBANGUNAN & KEMASYARAKATAN SEBAGAI PEMBANGUNAN & KEMASYARAKATAN SEBAGAI KONTRIBUSI PERLINDUNGAN HAMKONTRIBUSI PERLINDUNGAN HAM

Modeong - 3Modeong - 3

Page 4: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. Tujuan Pembelajaran Umum, peserta dihrpkan dpt:a. Memahami Landasan Per-UU-an;b.Memahami dimensi dlm Pembentukan Peraturan Per-UU-an; danc. Memahami aspek teknis Pembentukan Peraturan Per-UU-an.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus, peserta dihrpkan mampu:a. Menyebutkan Asas Hukum & Per-UU-an;b. Menyebutkan jenis-jenis Peraturan Per-UU-an;danc. Mampu membuat Draf RAPERDA dan RAPERDes yang baik;

Modeong - 4Modeong - 4

Page 5: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. UUD 1945 AMAND. 2. TAP MPR III/20002. TAP MPR III/20003. UU 10/20044. UU 32/20045. Adat & Kebiasaan Kolektif

(2) PERATURAN ATAU KEPUTUSAN M.A, BPK, MENTERI, BANK INDONESIA, LEMBAGA ATAU KOMISI YG SETINGKAT YG DIBENTUK PEMERINTAH TDK BOLEH BERTENTANGAN DGN KETENTUAN YG TERMUAT DLM TATA URUTAN PER-UU-AN INI.

Pasal 4 (2)

Pasal 21. UUD 19452. TAP MPR3. UNDANG-UNDANG4. PERPU5. PERATURAN PEMERINTAH6. KEPRES7. PERDA (Implisit PERDES)

Pasal 3• PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH DPRD PROV. & GUB.

DISEBUT PERDA PROVINSI• PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH DPRD KAB./KOTA

DAN BUPATI/WALIKOTA. DISEBUT PERDA KABUPATEN/KOTA

• PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH BPD & KEPALA DESA DISEBUT PERATURAN DESA

Modeong - 5Modeong - 5

Page 6: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan

TAP MPRS XX/1966 Jo. TAP MPR V/1973 Jo. TAP MPR No. IX/MPR/1978

TAP MPR III/2000(Pasal 2)

+(Pasal 3)

UU. 10 TAHUN 2004

(Pasal 7)

1.1. UUD 1945UUD 19452.2. TAP MPRTAP MPR3.3. UU / PERPUUU / PERPU4.4. PPPP5.5. KEPPRESKEPPRES6.6. KEPMENKEPMEN7.7. Kep. Kepala Lembaga Pemerintahan dan Kep. Kepala Lembaga Pemerintahan dan

Departemen Departemen8.8. Kep. Dirjen DepartemenKep. Dirjen Departemen9.9. Kep. Kepala Badan Negara Non Kep. Kepala Badan Negara Non

Pemerintah yang dibentuk dengan UU.Pemerintah yang dibentuk dengan UU.10.10. Perda. Tk. IPerda. Tk. I11.11. Kep. KDH Tk. IKep. KDH Tk. I12.12. Perda. Tk. IIPerda. Tk. II13.13. Kep. KDH Tk. IIKep. KDH Tk. II

1.1. UUD 1945UUD 19452.2. TAP MPRTAP MPR3.3. UUUU4.4. PERPUPERPU5.5. PPPP6.6. KEPPRESKEPPRES7.7. PERDAPERDA

1.1. UUD 1945UUD 19452.2. UU / PERPUUU / PERPU3.3. PPPP4.4. PERATURAN PERATURAN

PRESIDENPRESIDEN5.5. PERDAPERDA

Modeong - 6

1. UUD 19451. UUD 19452. TAP MPR2. TAP MPR3. UU3. UU4. PERPU4. PERPU5. PP5. PP6.6. KEPPRES/KEPPRES/PERPRESPERPRES7. PERDA7. PERDA

2. Hirarki Perundang-undangan

Page 7: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

KEPPRES

NEGARAKEBIJAKAN

Pasal 2 Pasal 4PERAT. PER-UU-AN PERAT. ADM. NEGARAPRESIDEN

KE

PAL

A N

EG

AR

A

KE

P AL

A

PEM

ER

I NT

AH

AN

UUD

TAP MPR

UUPERPU

PP

KEPPRES

PERDAKPTS LEMTI NEG

PERAT & KEPMENKEPMEN

KPTS BADAN NEG.

KPTS KDH/KADES

KPTS KOMISI

•MA•BPK

Modeong - 73. KEDUDUKAN KEPUTUSAN BIROKRASI3. KEDUDUKAN KEPUTUSAN BIROKRASI&&

PERATURAN PER-UU-ANPERATURAN PER-UU-AN(TAP MPR III/2000)(TAP MPR III/2000)

Page 8: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

4. CIRI-CIRI PERATURAN4. CIRI-CIRI PERATURANREGELINGREGELING BESCHIKKINGBESCHIKKING

1. Materi muatan, umum (kriterium, semua orang, perlu pengaturan lanjut).

2. Batang tubuh diurai dalam pasal-pasal.

3. Boleh memuat ketentuan pidana.

4. Sebutan subjek “barang siapa” / “setiap orang”

5. Tidak dapat dijadikan obyek sengketa Tata Usaha Negara

1. Materi muatan, spesifik (konkrit, individual, final), tidak perlu pengaturan lanjut.

2. Batang tubuh diurai dalam diktum-diktum (PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dstnya).

3. Tidak boleh memuat ketentuan pidana.

4. Sebutan subjek “sudah tertentu”5. Dapat dijadikan obyek sengketa

Tata Usaha Negara

Modeong – 8

Page 9: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Asas Inti Asas Inti (Nafas) (Nafas)

1. KEBENARAN2. KEADILAN3. KESUSILAAN

Asas Asas UmumUmum

1. Lex Superiori Derogat Lex Antheriori

2. Lex Superiori Derogat Lex Inferiori

3. Lex Posteriori Derogat Lex Priori

4. Lex Specialis Derogat Lex Generalis

5. Mutatis Mutandis6. Tidak berlaku surut7. Egaliter/fatsun hukum

Modeong - 9Modeong - 9

Page 10: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Asas Asas khusus khusus (NAD) (NAD)

1. Hukum Asli Ibadah itu batal, sampai turun dalil yang membolehkan;

2. Hukum Asli segala sesuatu, adat dan pergaulan manusia itu boleh, sampai turun dalil yang membatalkannya;

3. Penentuan hukum halal dan hukum haram itu, adalah hak Allah semata;

4. Segala yang menuju pada keharaman, maka haramlah ia;

5. Kedaruratan membolehkan perbuatan yang asalnya dilarang;

6. Ikhwal yang halal tidak memerlukan yang haram; dan

7. Perubahan hukum dapat terjadi atas dasar perubahan keadaan dan zaman.

Modeong - 10Modeong - 10

(Lanjutan)(Lanjutan)

Page 11: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Asas Pembentukan (Psl. 5):

• kejelasan tujuan• kelembagaan/organ pembentuk

yang tepat• kesesuaian jenis dan materi

muatan• dapat dilaksanakan• kedayagunaan dan

kehasilgunaan• kejelasan rumusan• keterbukaan

Asas Materi Muatan (Psl. 6):

• pengayoman• kemanusiaan• kebangsaan• kekeluargaan• kenusantaraan• ke-Bhineka Tunggal Ika-an• keadilan• kesamaan kedudukan dalam

hukum dan pemerintahan• ketertiban dan kepastian hukum• keseimbangan/keserasian/

keselarasan

Modeong - 11

6. ASAS PER-UU-AN 6. ASAS PER-UU-AN (UU 10 / 2004)

Page 12: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

• PERDA• PERATURAN KEPALA DAERAH• KPTS DPRD• KPTS PIMPINAN DPRD• KPTS KDH DELEGASI PER-UU-AN• PERATURAN DESA• PERATURAN KADES• KPTS. KADES

PERATURAN PER-UU-AN YG DIBTK ATAS PERSETUJUAN BERSAMA DPRD & KDH ATAU DIBTK OLEH SALAH SATU UNSUR PEM. -AN DRH ATAU DIBENTUK OLEH UNSUR PEM.-AN DESA

PERATURAN PER-UU-AN DAERAH

JENIS-JENIS PERATURANPER-UU-AN DAERAH

Modeong – 12Modeong – 12

Page 13: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Modeong - 13

• Pencapaian Kepentingan Hidup Mas.• Mengubah Peradaban• Mengubah Hukum yg Hidup• Membentuk Masy. Indonesia yg Moderen

• Kompetensi• Taat Asas (Asas Hukum)• Format Produk Hukum

• Vertikal (Transedental)• Horisontal (Humanistik)• Pancasila

LANDASAN PERATURAN

Filosofis

Yuridis

Sosiologis

2. Syarat Mutlak PembentukanPeraturan Per-UU-an

Page 14: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

ASAS MATERIAL

ASAS FORMAL

1. Tujuan Pengaturan 1. Tujuan Pengaturan 2. Lembaga Pembentuk2. Lembaga Pembentuk3. Urgensi Pengaturan3. Urgensi Pengaturan4. Dapat dilaksanakan4. Dapat dilaksanakan5. Konsensus 5. Konsensus

1. Peristilahan yg konsisten2. Struktur yg benar3. Dapat dikenali4. Persamaan5. Kepastian Hukum6. Pelaks. Huk. sesuai subyek

Modeong - 14Modeong - 14

3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik

Page 15: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

A. NASIONAL & DAERAH A. NASIONAL & DAERAH 1. Ketentuan Umum 1. Ketentuan Umum 2. Substansi yang diatur2. Substansi yang diatur3. Ketentuan Sanksi/Pidana (relatif)3. Ketentuan Sanksi/Pidana (relatif)4. Ketentuan Peralihan (relatif)4. Ketentuan Peralihan (relatif)5. Ketentuan Penutup 5. Ketentuan Penutup 6. Lampiran 6. Lampiran

Modeong – 15Modeong – 15

C. C. MODEL PENGELOMPOKAN MODEL PENGELOMPOKAN 1. Bab, Pasal-pasal2. Bab, Bagian, Pasal-pasal3. Bab, Bagian, Paragraf, Pasal-pasal

B. DESA B. DESA 1. Ketentuan Umum 1. Ketentuan Umum 2. Substansi yang diatur2. Substansi yang diatur3. Ketentuan Peralihan (relatif)3. Ketentuan Peralihan (relatif)4. Ketentuan Penutup 4. Ketentuan Penutup 5. Lampiran 5. Lampiran

4. Pengelompokan Materi Muatan 4. Pengelompokan Materi Muatan Peraturan Per-UU-anPeraturan Per-UU-an

Page 16: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Pola Kalimat Penunjukan NormaPola Kalimat Penunjukan Norma

Bunyi Pasal di MukaBunyi Pasal di Muka Bunyi Pasal Selanjutnya

Modeong - 16

Ketentuan rincian tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, diatur dengan Keputusan Bupati

Ketentuan .... sebagaimana dimaksud pada....

Ketentuan .... sebagaimana tersebut pada....

Ketentuan .... sebagaimana tersebut dalam....

Ketentuan .... sebagaimana dimaksud pada....

....sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......dimaksud dalam ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......dimaksud pada ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana tersebut pada Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......tersebut pada ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......tersebut dalam ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......(untuk seterusnya gunakan kalimat)...sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huuf a,

Page 17: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. PEMBENTUKAN & PENEGAKAN PERATURANA. PEMBENTUKAN PERATURAN

Pembentukan peraturan per-uu-an maupun peraturan adm. negara sbg pelaksanaan ketentuan peraturan per-uu-an dilakukan melalui tahapan yaitu :

1. Penggagasan;2. Pengayaan materi muatan; 3. Sosialisasi/penyerapan aspirasi; 4. Pembahasan; 5. Penetapan; 6. Pengundangan; dan7. Operasionalisasi norma.

Modeong-17

Page 18: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

B. PENEGAKAN PERATURAN Aspek penegakan peraturan meliputi juga pemberlakuan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam peraturan per-uu-an bersangkutan. Misalnya pemberlakuan undang-undang dilakukan dengan 3 syarat secara alternatif, yaitu :

1. Jika disahkan oleh presiden (UU) atau ditetapkan oleh Kepala daerah (Perda), maka pemberlakuan peraturan Per-UU-an tersebut dimulai pada tgl pengundangannya; atau

2. Jika tidak disahkan oleh presiden (UU) atau tidak ditetapkan oleh Kepala daerah (Perda), maka pemberlakuan peraturan Per-UU-an tersebut dimulai pada saat setelah batas waktu pengesahan/penetapan (30 hari) lewat, atau setelah pencantuman pernyataan sah berlaku yang disyaratkan secara konstitusional.

Modeong-18

Page 19: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

lanjutan

Penegakan peraturan pada hakekatnya tidak saja dilakukan oleh penegak hukum melainkan juga oleh seluruh masy & komponen pemerintahan melalui langkah pelaksanaan isi ketentuan secara baik dan benar.

3. Bunyi klausula pernyataan sah berlaku UU dan PERDA :a. menurut Pasal 38 ayat (3) UU No. 10 / 2004

“Undang-Undang ini dinyatakan sah berdasarkan Ketentuan Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pada tanggal ……….”

b. Menurut Pasal 144 ayat (5) UU No. 32/2004 “Peratuarn Daerah ini sah, pada tanggal …..”

Modeong-19

Page 20: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

SPEKTRUMSPEKTRUM1. PENINGKATAN KESRA2. PENGEMBANGAN DEMOKRATISASI3. PELAYANAN PRIMA4. PEMUPUKAN PRAKARSA5. PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN

METODEMETODE 1. GRAMATIKAL2. OTENTIK (SAHIH)3. SISTEMATIK4. HISTORIS5. ANALOGIS6. ACONTRARIO7. TELEOLOGIS (KESRA)8. NASIONAL9. EKSTENSIF10. RESTRIKTIF11. PERBANDINGAN

Modeong - 20

Apabila terjadi konflik dalam operasionalisasi norma, maka Apabila terjadi konflik dalam operasionalisasi norma, maka digunakan metode penafsiran hukum sebagai alat pemutus. digunakan metode penafsiran hukum sebagai alat pemutus.

Page 21: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

2. LEMBAGA PENEGAK HUKUM

1. SATPOL Pamong Praja;2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);3. Lembaga Pengawas Fungsional;4. Kepolisian Negara; 5. Kejaksaan Negeri;6. Timtas TIPIKOR;7. Komisi Pemberantasan Korupsi;8. Badan Pengawas Keuangan;9. Lembaga Pengawasan Politis;10. Lembaga Pengadilan;11. Lembaga Pemasyarakatan; dan12. Pengacara.

Secara kelembagaan, lembaga penegak hukum dapat dirinci ke dalam :

Modeong-21

Page 22: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Satpol Pamong Praja, bertugas membina ketentraman dan ketertiban masyarakat berdasarkan ketentuan PERDA dan Peraturan Per-UU-an di Daerah.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), bertugas menyelidiki/menyidik pelanggaran thd. ketentuan Perda & peraturan di bidang kepegawaian.

Lembaga Pengawas Fungsional, bertugas membimbing dan membina aparatur dalam penyelenggaraan administrasi keuangan, personil, dan aset Negara/ Daerah.

Kepolisian Negara, bertugas menyelidiki dan menyidik pelanggaran thd. ketentuan peraturan Per-UU-an umumnya terutama mengenai kejahatan & pelanggaran di lapangan pidana umum, serta melakukan penuntutan dalam sidang pengadilan mengenai tindak pidana ringan mewakili Jaksa penuntut umum.

lanjutan Modeong-22

Page 23: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Kejaksaan Negeri, bertugas menyelidiki dan menyidik pelanggaran thd. ketentuan peraturan per-uu-an khusus mengenai KKN, serta melakukan penuntutan dalam sidang pengadilan mengenai tindak pidana umumnya.

TIMTAS TIPIKOR, bertugas memberantas tindak pidana korupsi di bawah pengendalian BASERKRIMPOL MABES POLRI.

Komisi Pemberantasan Korupsi, bertugas melakukan daya upaya pemberantasan korupsi yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Badan Pengawas Keuangan, bertugas melakukan audit dan verifikasi atas penggunaan uang negara oleh lembaga pemerintahan yang hasilnya diserahkan kepada DPR untuk ditindaklanjuti secara politis dan hal-hal yang terindikasi kuat mengandung perbuatan melawan hukum, diserahkan kepada kepolisian/kejaksaan untuk diproses secara hukum.

lanjutan Modeong-23

Page 24: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

lanjutan Lembaga Pengawas Politis (DPR/DPRD), bertugas melakukan

pengawasan politis terhadap pelaksanaan APBN/APBD, yang hasilnya dapat menggiring Presiden atau Kepala Daerah dalam proses hukum.

Lembaga Pengadilan, bertugas mengadili pelanggaran hukum di tingkat pertama, tingkat banding, dan kasasi (kecuali butir 7) sebagai berikut :

1. Pengadilan umum (PN), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan perdata dan pidana;

2. Pengadilan khusus (PA), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan perdata yang merupakan sengketa perkawinan dan kewarisan bagi kalangan beragama Islam. Bagi kalangan beragama lainnya, sengketa yang sama diperiksa/diadili oleh PN;

3. Pengadilan khusus (PTUN), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan administrasi (TUN);

4. Pengadilan khusus militer (Mahkamah Militer), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan kemiliteran;

Modeong-24

Page 25: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

5. Pengadilan khusus Niaga (Pengadilan Niaga), memeriksa/ mengadili pelanggaran di lapangan usaha perdagangan;

6. Pengadilan khusus Syar’iyah (Mahkamah Syar’iyah), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan hukum Islam bagi pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah di Daerah Provinsi NAD; dan

7. Mahkamah Konstitusi, memeriksa/mengadili sengketa antar lembaga negara, serta uji material terhadap konstitusi dan Undang-Undang.

lanjutan

Lembaga Pemasyarakatan, bertugas melaksanakan hasil putusan Pengadilan di dalam Rumah Tahanan.

Pengacara, bertugas memberikan nasihat hukum dan pembelaan terhadap pencari keadilan di luar dan di dalam sidang pengadilan.

Modeong-25

Page 26: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. Format Peraturan Bersifat Mengatur (regeling)

JUDULJUDUL

FRASE PEMBUKA FRASE PEMBUKA PERATURANPERATURAN

KONSIDERAN POKOK KONSIDERAN POKOK PIKIRANPIKIRAN

a.a. Jenis PeraturanJenis Peraturan

b.b. Lingkup/Wilayah BerlakuLingkup/Wilayah Berlaku

c.c. Nomor & TahunNomor & Tahun

d.d. Nama PeraturanNama Peraturan

II

IIII a.a. Landasan Filosofi VertikalLandasan Filosofi Vertikalb.b. Jabatan Pembentuk Jabatan Pembentuk

PeraturanPeraturan

IIIIIIa.a. Landasan Landasan

FilosofisFilosofisb.b. Landasan Landasan

SosiologisSosiologisc.c. Landasan Landasan

YuridisYuridis

Latar Belakang Pembuatan Latar Belakang Pembuatan PeraturanPeraturan

Modeong -26

Page 27: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

PENETAPAN JENIS & PENETAPAN JENIS & NAMA PERATURANNAMA PERATURAN

BATANG TUBUH BATANG TUBUH PERATURANPERATURAN

a. Landasan Filosofi Horisontal

b. Memutuskan

VV

VIVI

VIIVIIa. Materi Muatan

b. Ketentuan Sanksi

c. Ketentuan Peralihan

d. Ketentuan Penutup

KONSIDERAN DASAR KONSIDERAN DASAR HUKUMHUKUM

IVIV

FRASE PERSETUJUAN FRASE PERSETUJUAN BERSAMABERSAMA

a. Judul, No., & ThnPratrn Per-UUan

b. Lembaran/Berita Negara/Daerah (Thn & No.)

Peraturan Terkait

Pembukaan Batang Tubuh Peraturan

Modeong 27

Page 28: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

PROSESI PENGUNDANGAN

TEMPAT PENGUNDANGAN

IX

X

XII a. Lembaran Negara/Daerahb. Berita Negara/Daerahc. Tahun & Nomor

KETENTUAN PENUTUP

VIII

PROSESI PENETAPAN

a. Delegasi Pengaturan

b. Masa Mulai Berlaku

c. Perintah Pengundangan

PERNYATAAN BERLAKU SAH

XI a. Menurut UUD 1945

b. Menurut UU 32/2004

a. Kota Tempat Penetapan

b. Tanggal Penetapan

c. Pejabat yang Menetapkan

a. Kota Tempat Pengundangan

b. Tanggal Pengundangan

c. Pejabat yang Mengundangkan

Modeong 28

Page 29: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

2. Format Peraturan Bersifat Ketetapan (beschikking)

JUDULJUDUL

JABATAN PEMBENTUK JABATAN PEMBENTUK PERATURANPERATURAN

KONSIDERAN POKOK KONSIDERAN POKOK PIKIRANPIKIRAN

a. Jenis Peraturan

b. Lingkup/Wilayah Berlaku

c. Nomor & Tahun

d. Nama Peraturan

II

IIII

IIIIIIa. Landasan

Filosofisb. Landasan

Sosiologisc. Landasan

Yuridis

Latar Belakang Pembuatan Latar Belakang Pembuatan PeraturanPeraturan

a.a. PresidenPresiden

b.b. MenteriMenteri

c.c. Kepala DaerahKepala Daerah

Modeong 29Modeong 29

Page 30: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

V

a. Materi Muatan

b. Mulai Berlaku Peratrn

c. Jaminan Perlind. HAM

KONSIDERAN DASAR HUKUM

IV

MEMUTUSKAN

PENETAPAN JENIS & NAMA PERATURAN

VI

BATANG TUBUH PERATURAN

VII

1. Legitimasi/ Kewenangan

2. Tugas/Hak & Kewajiban

3. Mata Anggaran

a. Judul, No., & ThnPeratrn Per-UU-an

• Peratrn Adm. Neg.

Peraturan Terkait

Modeong 30

Page 31: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

PROSESI PENETAPANVIII

TEMBUSAN KOORDINASI

IX

a. Kota Tempat Penetapan

b. Tanggal Penetapan

c. Pejabat yang Menetapkan

a. Pengawasanb. Pelaksanaanc. Anggaran

Instansi Terkait

Modeong 31

Page 32: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

PERATURAN DAERAH ……. (nama Daerah Otonom)……

NOMOR …. TAHUN ……

TENTANG ……… (Nama Peraturan) ………

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA *…… (Jabatan Kepala Daerah) ……

Menimbang : a. bahwa ........ (landasan filosofis) ..............b. bahwa ........ (landasan sosiologis) ...........c. bahwa ........ (landasan yuridis) ................

Mengingat : 1. ................... (Undang-undang) .................2. ................... (PP, Keppres, Perda).............

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH …. (daerah)

danGUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA … (daerah)

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH ……. (nama Daerah)....

TENTANG ……………. (nama Perda) ............

Modeong 32

3. Kerangka Perda yg ditetapkan (ditandatangani) KDH

Page 33: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1.  ........... (istilah, ungkapan, sebutan, singkatan);2.  Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah………

(Prop./Kab./Kota)…….., adalah Pemerintah ………(Prop./Kab./Kota nama daerah)…...;

... BAB II, judul, pasal, ayat (batang tubuh) ...BAB ….

KETENTUAN PENUTUP Pasal …

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah ……. (nama daerah)......... Ditetapkan di …(nama kota).....**

pada tanggal ………………. …(Jabatan Kepala Daerah)...,

…. (tanda tangan) …… ..... (nama) ……

Diundangkan di…(nama kota)… pada tanggal …………………… SEKRETARIS DAERAH…..(nama daerah)…, ….(tanda tangan)… …(nama)…LEMBARAN DAERAH…. (nama daerah) … TAHUN… NOMOR …

Modeong 33

Page 34: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

PERATURAN DAERAH ……. (nama Daerah Otonom)……

NOMOR …. TAHUN ……

TENTANG ……… (Nama Peraturan) ………

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA *…… (Jabatan Kepala Daerah) ……

Menimbang : a. bahwa ........ (landasan filosofis) ..............b. bahwa ........ (landasan sosiologis) ...........c. bahwa ........ (landasan yuridis) ................

Mengingat : 1. ................... (Undang-undang) .................2. ................... (PP, Keppres, Perda).............

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH …. (daerah)

danGUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA … (daerah)

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH ……. (nama Daerah)....

TENTANG ……………. (nama Perda) ............

Modeong 344. Kerangka PERDA yg TIDAK ditetapkan (tidak ditandatangani) KDH

Page 35: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1.  ........... (istilah, ungkapan, sebutan, singkatan);2.  Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah………

(Prop./Kab./Kota)…….., adalah Pemerintah ………(Prop./Kab./Kota nama daerah)…...;

... BAB II, judul, pasal, ayat (batang tubuh) ...BAB ….

KETENTUAN PENUTUP Pasal …

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah ……. (nama daerah)......... Ditetapkan di …(nama kota).....**

pada tanggal ………………. …(Jabatan Kepala Daerah)...,

…. (tanda tangan) …… ..... (nama) ……

Diundangkan di…(nama kota)… pada tanggal …………………… SEKRETARIS DAERAH…..(nama daerah)…, ….(tanda tangan)… …(nama)…Peraturan Daerah ini dinyatakan sah pada tanggal.....LEMBARAN DAERAH…. (nama daerah) … TAHUN… NOMOR …

Modeong 35

Page 36: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Modeong 37

NASKAH AKADEMISPANDANGAN DPRD KABUPATEN / KOTA ...........................

TERHADAP DRAF RAPERDA INISIATIF EKSEKUTIF

RAPERDA .........................................

NO LOKASI KOREKSI DRAF ASLI PERBAIKAN ALASAN

1 2 3 4 5

Page 37: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Modeong 38

NASKAH AKADEMISPANDANGAN DPRD KABUPATEN BELITUNG TIMUR

TERHADAP DRAF RAPERDA INISIATIF EKSEKUTIF

XX. RAPERDA ORGANISASI KECAMATAN

NO LOKASI KOREKSI DRAF ASLI PERBAIKAN ALASAN

1 2 3 4 5

1 Judul RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMURNOMOR TAHUN 2004TENTANG ORGANISASI KECAMATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMURNOMOR……….TAHUN…………TENTANGPEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA ORGANISASI KECAMATANKABUPATEN BELITUNG TIMUR

1.Teori perundang-undangan mengajarkan bahwa judul harus singkat, kalimatnya sempurna, dan mampu menggambarkan substansi yang akan diatur.2. Bunyi judul RAPERDA draf asli eksekutif pada kolom 3, tidak sempurna. Kepentingan menggambarkan substansi yang diatur dalam batang tubuh tidak tercapai oleh karena hanya aspek organisasi (struktur) saja yang digambarkan oleh judul tersebut, padahal substansi yang diatur ada 3 aspek, yaitu aspek pembentukan, organisasi, dan tata kerja, oleh karena itu kalimat judul perlu dilengkapi dengan menambahkan kata “PEMBENTUKAN” dan kata “TATA KERJA”. 3. Selengkapnya bunyi judul yang disarankan adalah seperti tertuang dalam kolom 4.

2 Frase Landasan Filosofi Vertikal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3 Jabatan pembentuk peraturan

BUPATI BELITUNG TIMUR, BUPATI BELITUNG TIMUR 1. Tanda baca koma (,) di belakang tulisan nama jabatan Bupati Belitung Timur, tidak diperlukan2. Ditinjau dari aspek kaidah bahasa, kehadiran tanda baca koma (,) diakhir tulisan tersebut tidak mempunyai pengaruh makna apapun.

Page 38: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

RIWAYAT HIDUP PENYAJIRIWAYAT HIDUP PENYAJI

N a m a : SUPARDAN MODEONG, SH., MHSUPARDAN MODEONG, SH., MHN I P : 010 096 061

Tmpt_Lahir : Tutuyan Bolaang Mongondow - Sulawesi UtaraTgl_Lahir : 18 Desember 1953 Pekerjaan : - Dosen Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)

/ Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)- Lawyer

Jabatan : Lektor Kepala/Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan dan Bantuan Hukum STPDN/IPDN - DEPDAGRI

Alamat : 1. Komplek Departemen Luar Negeri 74 Blok E No. 1

Pondok Aren-Tangerang-Banten Fax.(021) 73562352. Komplek Dosen STPDN Blok D No. 9

Jatinangor – Sumedang Jawa Barat Tilp. (022) 7797896 HP. 08888-045-909 / 08888-055-212 / 081-22-47-99-46HP. 08888-045-909 / 08888-055-212 / 081-22-47-99-46

3. Vila Bintaro Regensi Blok A II No. 18 Jl. Irian IBintaro Pondok Aren Tangerang, Tilp. 021-74864324

A. IdentitasA. Identitas

Modeong-39

Page 39: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. SD Kristen II Kotamobagu (Sulut) 1964

2. SD Islam Cokroaminoto Tutuyan (Sulut) 1967

3. SLTP (PGAN 4 THN) Tahun 1971 Kotamobagu (Sulut) 1971

4. SLTA (PGAN 6 THN) Tahun 1973 Manado (Sulut) 1973

5. Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (Jakarta) 1973-1976

6. Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta 1987

7. S2 Pascasarjana UNPAD – Bandung(BKU Ilmu Hukum Ketatanegaraan)

8. S2 Pascasarjana MAPD – STPDN Jatinangor (Magister Administrasi Pemerintahan Daerah)

B. Riwayat PendidikanB. Riwayat Pendidikan Modeong-40

Page 40: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

1. PNS Pada Pemda DKI Jakarta (1979 – 1990);2. Dosen APDN Nasional (1990 – 1992) Dosen STPDN (1992 - sekarang);3. Anggota Senat Perguruan Tinggi STPDN (1995 – 2001);4. Tim Pusat Reformasi Hukum Pascasarjana UNPAD untuk Wanhankamnas dan Komnas HAM

di bawah bimbingan Prof. DR. H Sri Sumantri Martosuwignjo (1997);5. Tim Konsultan pada Pusat Kajian Kepemimpinan Pemerintahan STPDN (1999 – sekarang); 6. Komisi Disiplin STPDN (2000 – sekarang);7. Sekretaris Pusat Kajian Hukum dan Perundang-undangan STPDN (2001 – 2002);8. Direktur Pusat Kajian Hukum dan Perundang-undnagan STPDN (2003);9. Direktur Lembaga Konsultasi Pengaduan dan Bantuan Hukum STPDN / IPDN (2004 –

sekarang) 10. Peneliti Penyesuaian, Perbaikan Pembuatan Perda Kabupaten Bekasi (1999);11. Peneliti Penyusunan Mekanisme Tatanan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (1999);12. Konsultan Pengkaji Peraturan Perundang-undangan untuk Kadin Provinsi Sulut (2001);13. Senior partner/spesialis perundang-undangan untuk program bantuan Lembaga Donor

Internasional “JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY” bekerjasama dengan DEPDAGRI (2003 – sekarang);

C. Riwayat Pekerjaan Modeong-41

Page 41: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

14. Konseptor Draft PP. tentang Pola Kerjasama Daerah (2000); 15. Konseptor Draft PP. tentang Pengelolaan Kawasan Khusus (2000); 16. Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Nabire – Irian Jaya (2000);17. Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Minahasa – Sulut (2000);18. Konseptor Rancangan Perda Tasikmalaya – Jabar (2000);19. Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Kutai Timur – Kaltim (2001);20. Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Kutai Barat – Kaltim (2001);21. Konseptor Raperda Eksekutif Kabupaten Kutai Barat (2002); 22. Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Barito Utara (2001 – 2002); 23. Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Bulungan (2002); 24. Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Indramayu (2002);25. Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Jembrana – Bali (2002); 26. Konseptor Raperda DPRD Provinsi Sumatera Selatan (2001);27. Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Bangka (2002); 28. Konseptor Revisi Perubahan UU No. 22 Tahun 1999 (2001);29. Penyaji materi Teknik Pembuatan Peraturan Daerah dalam Seminar DPRD & Perangkat

Daerah Kab. Bulukumba – Sulawesi Selatan (2000);30. Penyaji materi Peran Dunia Usaha dalam Penyusunan Kebijakan Daerah dalam Rapat

Tahunan Pengurus Kadin Provinsi Sulut (2000);31. Penyaji materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar DPRD & Perangkat Daerah di

Kotamobagu Bolaang Mongondow – Sulut (2000);

C. Riwayat Pekerjaan Modeong-42

Page 42: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

.......Riwayat Pekerjaan (lanjutan)32. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT

LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Pulau Jawa yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Kemang Jakarta tanggal 20 sd. 25 Januari 2003;

33. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Pulau Sumatera yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Beach Pangeran Padang Sumatera Barat tanggal 3 sd. 8 Februari 2003;

34. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Kalimantan, se-Sulawesi, se-NTB, se-Maluku, dan se-Papua yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Country Inn Makassar Sulawesi Selatan tanggal 17 sd. 22 Februari 2003;

Modeong-43

Page 43: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

D. Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada : 1. DPRD Kab. Banyuasin – Sumatera Selatan (2000);2. DPRD Kab. Waykanan – Sumatera Selatan (2000);3. DPRD Kab. Musi Rawas – Sumatera Selatan (2000);4. DPRD Kabupaten Bangka (2000);5. DPRD Kabupaten Lampung Barat (2001);6. DPRD Lampung Timur (2001);7. DPRD Kota Pangkal Pinang (2001);8. DPRD Kabupaten Riau Kepulauan (2001);9. DPRD Kota Batam (2001);10. DPRD Kabupaten Lebak (2000);11. DPRD Kota Cilegon (2000);12. DPRD Kabupaten Kuningan (2000);13. DPRD Kabupaten Purwakarta (2000);14. DPRD Kabupaten Indramayu (2000);15. DPRD Kabupaten Majalengka (2000);16. DPRD Kabupaten Sumedang (2000);17. DPRD Kabupaten Purworejo – Jateng (2000);18. DPRD Kabupaten Sidoarjo – Jatim (2000);19. DPRD Jembrana – Bali (2000);20. DPRD Provinsi NTB (2000);21. DPRD Kota Mataram – NTB (2000);22. DPRD Kabupaten Lombok Tengah di Mataram (2000);23. DPRD Kabupaten Lombok Barat di Mataram (2000);

Modeong-44

Page 44: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) : 24. DPRD Kabupaten Lombok Timur di Mataram (2000);25. DPRD Kabupaten Dompu di Mataram (2000);26. DPRD Kota Bima di Mataram (2000);27. DPRD Kabupaten Sumbawa di Mataram (2000);28. DPRD Kota Manado – SULUT (2000);29. DPRD Kota Bitung – SULUT (2000);30. DPRD Kabupaten Sangihe & Talaud – SULUT (2000);31. DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow – SULUT (2000);32. DPRD Kabupaten Minahasa – SULUT (2000);33. DPRD Kabupaten Gorontalo – SULUT (2000);34. DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara – Kaltim (2000);35. DPRD Kabupaten Kutai Timur – Kaltim (2001);36. DPRD Kabupaten Nunukan – Kaltim (2001);37. DPRD Kabupaten Barito Utara – Kaltim (2001);38. DPRD Kota Tarakan – Kaltim (2001);39. DPRD Kabupaten Kutai Barat – Kaltim (2001);40. DPRD Kabupaten Garut – Jabar (2001); 41. DPRD Kabupaten Karimun (2001); 42. DPRD Kabupaten Lampung Utara (2001); 43. DPRD Kabupaten Ogan Komiring Ilir (2001); 44. DPRD Provinsi Gorontalo (2001); 45. DPRD Kabupaten Bualemo Gorontalo (2001);46. DPRD Kabupaten Bulungan – Kaltim (2001);

Modeong-45

Page 45: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

47. DPRD Provinsi Sumatera Selatan (2001);48. DPRD Kabupaten Lampung Utara (2001).49. DPRD Kabupaten Jembrana – Bali (2002).50. DPRD Kabupaten Trenggalek – Jawa Timur Hotel Garuda Yogyakarta (2003);51. DPRD Kabupaten Penajam – Kaltim (2003);52. DPRD dan Eksekutif Kabupaten Prabumulih – Sumsel (Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor,

2003) 53. DPRD dan Eksekutif Kota Mojokerto di Hotel Utami Surabaya, 11 Maret 2003;54. Pimpinan dan Anggota DPRD se-Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Hotel Bidakara,

Jakarta, 13 Maret 2003;55. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya di Hotel Panghegar, Bandung, 21

Maret 2003/pagi;56. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara di Hotel Safari Garden, Cisarua

Bogor, 21 Maret 2003/sore; 57. DPRD se – Indonesia yang diselenggarakan oleh LSM – LFAPD di Hotel Ibis Jakarta (2004);58. Workshop Penyelenggaraan Pemerintahan bagi Anggota DPRD Periode 2004 – 2009 &

Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara kerjasama dengan Lembaga Pengkajian STPDN, Savoy Homann, 16 Juli 2005.

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) : Modeong-46

Page 46: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

58. DPRD Kabupaten Kendari di Hotel savoy Homan Bandung (2004);59. DPRD Kabupaten Tabalong - Kalimantan Selatan di Hotel Kedaton Bandung (2004);60. DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow di Hotel Kedaton Bandung (2004);61. DPRD Kabupaten Tabanan – Bali di Hotel Prianger (2004); 62. DPRD Kabupaten se-Indonesia – di Hotel Savoy Homann – Bandung (April 2005); 63. Kepala Biro Hukum Provinsi, Kabag Hukum Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, di INNA

KUTA BEACH BALI, 26-28 April 2005; 64. DPRD Prov., Kab./Kota se-Indonesia – di Hotel Savoy Homann – Bdg (3 Mei 2005); 65. DPRD Kota Banjarmasin– di Hotel Savoy Homann – Bandung (16 - 18 Mei 2005); 66. DPRD dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota – Hotel Jayakarta – Jakarta (18 Mei 2005)67. DPRD dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota – Hotel Kedaton – Bandung (20 Mei 2005)68. DPRD Kota Tarakan – di Hotel Savoy Homann– Bandung (26 Mei 2005)69. DPRD Kabupaten Bangka Tengah – Hotel Savoy Homann – Bandung (27 Mei 2005)

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) : Modeong-47

Page 47: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

E. Penyaji materi SUSDUK MPR, DPR, DPD, dan DPRD dalam pembekalan pada :

1. DPRD se – Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Radin Ancol Jakarta (2004);2. DPRD se – Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Mercuri Jl. Hayam Wuruk Jakarta (2004);3. DPRD se – Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Jayakarta Jakarta (2004);4. DPRD se – Sumatera Utara hasil Pemilu 2004 di Hotel Garuda Medan (13 – 17 Desember 2004);5. Penyaji Materi Hubungan Kerjasama antara Kecamatan dan Desa dalam Orientasi Tugas dan Fungsi Camat se-Indonesia di Hotel Puri

Khatulistiwa Jatinangor Jawa Barat, 29 Maret 2003; 6. Penyaji Materi Hubungan Kerjasama antara Kecamatan dan Desa dalam Orientasi Tugas dan Fungsi Camat se-Indonesia di Hotel Puri

Khatulistiwa Jatinangor Jawa Barat, 4 April 2003;7. Penyaji Materi Wacana Pembentukan PERDA tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, bagi DPRD Kabupaten Nunukan, di

Hotel Papandayan Bandung, 13 Agustus 2003;8. Penyaji Materi Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan dari Bupati / Walikota kepada Camat dan dari Camat kepada Lurah,

bagi para Asisten, Kabag, dan Camat Gabungan se-Indonesia, di Hotel Savoi Homan Bandung, 28 Agustus 2003;9. Penyaji materi Teknik Penyusunan Peraturan Daerah berbasis Lingkungan Hidup di hadapan Pejabat Eselon III dan IV se – Indonesia

yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor dan Depdagri, di Hotel Safari Garden Puncak – Bogor (2004);10. Penyaji materi Penegakan Peraturan Perundang-undangan dalam TOT Widyaiswara Calon Penatar Camat se-Indonesia di Hotel

Bidakara Jakarta (2005); 11. Penyaji materi Teknik Rekrutmen dan Peran Tenaga Ahli DPRD bagi DPRD dan Sekretaris Dewan Kabupaten Batu (Sumut), Kabupaten

Berau (Katim), dan Kabupaten Morowali (Sulteng) di Hotel Ibis Kemayoran, Jakarta (24-03-2005); dan12. Penyaji materi Teknik Legislatif bagi Karo Hukum, Kabag Hukum, dan Sekretaris DPRD seluruh Indonesia yang diadakan oleh Depdagri

di Hotel Jayakarta, Jakarta (30 – 03 – 2005).13. Penyaji materi Kode Etik MPR, DPR, DPD, dan DPRD dalam Workshop Optimalisasi Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Bagi anggota

DPRD Kota Bau-Bau di Hotel Kedaton-Bandung (25 – 27 April 2005);

Modeong-48

Page 48: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

F. Pengalaman seminar (Seminar Terakhir) : 1. Penyaji Materi Pengaturan Kebijaksanaan Daerah dan Demokrasi dalam Pelaksanaan Otonomi

Daerah, diselenggarakan oleh LSM KOMPAD di Makasar (2000); 2. Penyaji Materi Teknik Pembuatan Peraturan Daerah, diselenggarakan oleh DPRD Provinsi Nusa

Tenggara Barat, di Mataram (2000);3. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar Nasional dalam rangka

Penyelenggaraan Otonomi Daerah, diselenggarakan oleh BPHN Departemen Kehakiman dan HAM di Hotel Sahid Jaya Jakarta (2001);

4. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar Nasional dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah, diselenggarakan oleh Departemen Kehutanan di Hotel Indonesia Jakarta (2001);

5. Penyaji materi Analisis Penegakan Hukum bagi para Widyaiswara untuk melatih para Camat se-Indonesia di Hotel Ibis Mangga Dua – Jakarta (17 Mei 2005 / pagi);

6. Penyaji materi Legal Drafting (Workshop) bagi anggota DPRD dan pejabat PEMDA se-Indonesia di Hotel Jayarkarta (17 Mei 2005 / sore);

7. Penyaji materi Teknik Rekruitmen Tenaga Ahli DPRD bagi anggota DPRD, Sekwan dan Pejabat Pemda se-Indonesia diselenggarakan oleh Lembaga Fasilitasi pelatihan dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (LFPPAD) di Hotel Ibis Kemayoran Jakarta (21 Mei 2005).

8. Penyaji materi Analisis Penegakan Peraturan Perundang-undangan di hadapan para Widyaiswara Provinsi se-Indonesia, diselenggarakan oleh DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA), di Hotel Qualty Jakarta, (2 Agustus 2005)

Modeong-49

Page 49: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

Pengalaman seminar (Seminar Terakhir) (Lanjutan): 9. Penyaji Materi Teknik Penyusunan & Penegakan Peraturan Per-UU-

an Daerah, pada Lokakarya Forum Lingkungan DPRD Provinsi Jawa Barat, Hotel Panghegar – Bandung, 13 Agustus 2005;

10.Penyaji Materi Teknik Penyusunan & Penegakan Peraturan Per-UU-an Daerah, pada Lokakarya Pemberdayaan dan Optimalisasi bagi Anggota DPRD Kota Bandarlampung Angkatan I, Hotel Savoy Homann-Bandung, 20 Agustus 2005;

11.Penyaji Materi PP No. 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, di depan DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Hotel Kedaton-Bandung, 27 Agustus 2005.

12. Penyaji Materi Teknik Penyusunan Peraturan Daerah, di depan DPRD Kabupaten Kutai Barat, diselenggarakan oleh LP2D, Hotel Majesti-Bandung, 10 September 2005

13. Penyaji Materi Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, di depan DPRD Kabupaten Tarakan, diselenggarakan oleh Badan Diklat, Hotel ………, Jakarta, 14 September 2005

Modeong-50

Page 50: Teknik Penyusunan & Penegakan Perda

G. Buku & Modul :

1. Teori dan Praktek Penyusunan Peraturan, Perundang-undangan Tingkat Daerah (Penerbit : PT. Tintamas Indonesia cetakan Pertama, 2001);

2. Hubungan Kerjasama Kecamatan dan Desa (Penerbit PT. Al Qaprin, Bandung, 2002);

3. Teknik Perundang-undangan di Indonesia (Penerbit PT. Perca Jakarta, 2003);

4. Modul Teknik Perundang-undangan (Penerbit PT. Tintamas Indonesia, 2004).

5. Legal Drafting berporos Hukum Humanis Partisipatoris (Penerbit PT. Perca Jakarta, 2004).

Modeong-47