73
TEKNIK RADIOGRAFI INTRA ORAL KELOMPOK A1 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Suhardjo, drg., Sp. Rkg Yurika Ambar Lita, drg

Teknik Radiografi Intra Oral-A1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

radiologi kedokteran gigi

Citation preview

TEKNIK INTRA ORAL

TEKNIK RADIOGRAFI INTRA ORALKELOMPOK A1Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Suhardjo, drg., Sp. RkgYurika Ambar Lita, drg

1Cindy Putri A160110110001Monica Sherlyta160110110002Putri Nisrina M160110110003Nathanael Adi S160110110004Nurul Siti L160110110005Nury Ray N160110110006Irfi Fauzah 160110110007Tresna Zuniar 160110110008

Amilia Nabhila160110110009Endah Meirena160110110010Inez Kiantoro160110110011Sellyanna P. A160110110012Aida Binti J160110113001Brenda Lim 160110113002Edwin Lee160110113003Elson Chan 160110113004

KELOMPOK A1Radiologi PeriapikalPendahulanRadiografi periapikal termasuk intraoral radiografi untuk melihat gigi dan jaringan di sekitar daerah apikal Indikasi utamaInfeksi/inflamasi pada daerah apikal Suspek kelainan pada bagian periodontalTrauma pada gigi beserta tulang alveolarMelihat ada tidaknya kelainan posisi pada gigi yang belum tumbuh Melihat morfologi dari akar gigi sebelum dilakukan ekstraksi Perawatan endodontik Pemeriksaan preoperative dan postoperative pada bedah akar Evaluasi secara mendetil pada kista apikal dan lesi lainnya pada tulang alveolarEvaluasi postoperative pada pemasangan implan Syarat (posisi ideal)Film: kontak pada gigi/sedekat mungkin Gigi // film Gigi I & C: vertikal Gigi P & M: horizontalTabung sinar X gigi dan film sudut vertikal dan horizontal tepat

Gambaran hubungan geometri ideal antara film, gigi dan sinar-X (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)JenisTeknik pararelTeknik bisetrisTeknik Radiografi Periapiakal ParallelFilm ditempatkan pada holder dan diposisikan pada mulut sejajar dengan sumbu panjang gigi.Kepala tabung sinar-X kemudian diarahkan pada sudut kanan (vertikal dan horizontal) untuk kedua gigi dan Film.Dengan menggunakan film holder dengan paket film yang tetap dan posisi kepala tabung sinar X, teknik ini direproduksi Posisi ini memiliki potensi untuk memenuhi empat dari lima persyaratan yang ideal.

Kesulitannya adalah anatomi palatum & bentuk lengkung rahang film sulit kontak atau sejajar gigi Gunakan film dan holdernya dengan ukuran yang sesuai.I & C holder anterior, film ukuran 22x35 mm, posisi vertikal.P & M holder posterior, film ukuran 31x41 mm, posisi horizontal, kemudian:Bagian putih dari film menghadap kepala tabung sinar X.Titik orientasi yang menonjol terletak berlawanan dengan mahkota gigi.Kepala pasien menyandar, dataran oklusal sejajar dengan bidang horizontal.

Untuk mencegah terjadinya pembesaran gambar akibat adanya jarak tersebut, dibutuhkan tabung sinar-X yang parallel, tidak menyebar (lihat Gb. 8.3). Hal ini biasanya dapat dicapai dengan adanya jarak yang cukup antara titik fokus dengan kulit, dengan menggunakan mesin sinar X yang memiliki kepala tabung yang panjang atau beam-indicating device (BID).Diagram menunjukan posisi film telah ditempatkan di mulut menjadi sejajar dengan sumbu panjang gigi, dikarenakan lereng palatum. (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)

Diagram menunjukan pembesaran gambar yang dihasilkan menggunakan A short cone dan sinar yang menyebar dan B long cone dan sinar-X sejajar yang dekat. (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)

Teknik Foto Periapikal Parallel Gigi Kaninus

Posisi pasien untuk foto canine maksila (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)

Ilustrasi posisi teknik periapikal parallel gigi canine maksila (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)

Ilustrasi posisi teknik periapikal parallel gigi canine maksila (Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition)Teknik intraoral dengan memanfaatkan bidang bisktris: bidang yang membagi sumbu panjang gigi dengan film.Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan difoto tanpa dibengkokkan.Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris dengan pusat arah sinar diarahkan ke apeks gigi.TeKNIK BISEKTRIS

Sudut Vertical & Horizontal tabung sinar-XSudut vertikal & horizontal ini biasanya sudah ditentukan, sebagai acuan perkiraan.Perbedaan posisi kepala pasien, posisi dan inklinasi gigi yang bersifat individual menyebabkan sudut-sudut ini sebaiknya ditentukan sesuai keadaan pasien.

RAIncisivusCaninusPremolarMolarVertical55504035Horizontal045

75

90

RBIncisivus CaninusPremolarMolarVertical-25

-20

-15

-5

Horizontal0

45

75

90

Penentuan Titik PenetrasiIncisive 1 & 2 : fosa nasalis.caninus : ala nasi.premolar 1 : garis dari pupil mata.premolar 2 : cm 1cm ke distal dari titik penetrasi P1.molar 1 : garis dari sudut terluar mata.molar 2 : 1 cm ke distal dari titik penetrasi M1.molar 3 : 1 cm ke distal dari titik penetrasi M2.

Teknik Radiografi BitewingPengertianRadiografi bitewing radiografi yang digunakan untuk melihat permukaan gigi yang meliputi mahkota gigi, interproksimal dan puncak alveolar di maksila dan mandibula daerah anterior maupun posterior dalam satu film khusus. Ukuran FilmFilm ukuran besar (31x41 mm) untuk dewasaFilm ukuran kecil (22x35 mm) untuk anak-anak di bawah 12 tahun, jika molar 2 sudah erupsi film ukuran dewasaFilm ukuran lebih panjangIndikasiBitewing VertikalPersyaratan TeknikSumber: Essential Radiography and Radiology, 2003Tab atau bite-platform harus diletakkan pada pertengahan film dan terletak paralel terhadap tepi insisal gigi rahang atas dan rahang bawah.Film harus diletakkan horizontal panjang gigi untuk horizontal bitewing atau vertikal untuk vertical bitewing. Gigi posterior dan film harus berkontak & sejajar

Sumber: Essential Radiography and Radiology, 2003

Pada arah horizontal, tube X-ray diarahkan sehingga sinar menembus gigi dan film berada berada pada sudut yang benar, dan langsung melewati seluruh area kontras.Pada arah vertical, tube X-ray kira-kira 5-8 ke arah vertikal untuk mengkompensasi kecenderungan naiknya kurva monsoon.Posisi harus sesuai.

TEKNIK DAN POSISI BITEWINGMenggunakan tabMenggunakan film pocket holderTeknik Bitewing (menggunakan tab)Menggunakan tab yang menempel pada paket film Teknik

(i). Film packet yang bersatu dengan tab.Vertikal bitewing untuk dewasa.Horizontal bitewing untuk dewasa.Horizontal bitewing untuk anak-anak. (ii) A. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk dewasa.(ii) B. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk anak-anak.

Posisi pasien dan kepala tabung sinar-X untuk bitewing bagian kiri. Sumber: Essential Radiography and Radiology, 2003Teknik

Teknik Packet HolderSimple Filmterdiri dari tiga komponen : Pemegang film sejajar dengan gigiplatform gigitan yang menggantikan sayapsinar x - rayKeuntungan & KerugianKeuntunganMudah digunakantidak ada perpindahan filmkurang tergantung pada operatorBisa disterilisasiKerugiantidak direproduksi tidak nyaman bagi pasienMahalTidak sesuai untuk anak-anak

Reproducible Film Packet HolderKeuntungantidak ada perpindahandireproduksi balok sudut kanan AutoclavableKerugiantidak nyaman membutuhkan operator yang terampiltidak ramah anak

Bitewing Premolar dan Molar Daerah yang Terlihat

Gambar : Area Yang terlihat pada bitewing premolar ( meliputi mahkota dan tulang alveolar) (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Gambar : Area Yang terlihat pada bitewing molar ( meliputi mahkota dan tulang alveolar) (Sumber: A.G.Ghom, 2008)

Gambar : Proyeksi sinar pusat pada bitewing Molar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)

Gambar : Proyeksi sinar pusat pada bitewing Premolar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Posisi Pasien

Gambar : Posisi pasien pada Bitewing Molar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Gambar : Posisi pasien pada Bitewing Premolar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)

Hasil Bitewing Premolar

Gambar : Hasil Radiografi Bitewing Preolar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Hasil Bitewing Molar

Gambar: Hasil Radiografi Bitewing Molar (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Bitewing Anterior

Gambar 5: Posisi Pasien pada kasus Bitewing Anterior (Sumber: A.G.Ghom, 2008)

Gambar 6: Hasil Radiografi Bitewing Anterior (Sumber: A.G.Ghom, 2008)Bitewing VertikalOklusal RadiografiOklusal RadiografiTeknik oklusal foto adalah teknik yang menggunakan foto-foto internasional fiolm X-ray dengan paket (5.7 x 7.6 cm), dan film ini ditempatkan pada bidang oklusal.

Tujuan radiografi oklusal adalah untuk mengungkapkan anatomi tulang atau patologis baik dasar mulut atau langit-langit.

Upper Standard OcclusalKepala bersandar & bidang oklusal sejajar lantai.Film diletakan pada permukaan oklusal gigi RB.Tabung di atas kepala pasien membentuk sudut antara batang hidung dengan film 65-700.

Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Upper Standard OcclusalKepala bersandar & bidang oklusal sejajar lantai.Film diletakan pada permukaan oklusal gigi RB.Tabung di atas kepala pasien membentuk sudut antara batang hidung dengan film 65-700.

Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Upper Oblique OcclusalKepala bersandar & bidang oklusal sejajar lantai.Film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB.Tabung berada di samping wajah membentuk sudut 65-700.

Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Upper Oblique OcclusalIndikasi :Periapikal pada gigi posterior RA.Ukuran dan perluasan lesi.Pemeriksaan dasar antral.Menentukan posisi akar yang salah pada antrum gigi posterior atas.Pemeriksaan fraktur ggigi posterior.Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Upper Vertex OcclusalKepala bersandar & bidang oklusal sejajar lantai.Film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB.Tabung diposisikan di atas pasien dan sinar mengarah ke saluran akar gigi insisivus RA.

Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Upper Vertex OcclusalIndikasi :Penilaian posisi bukal palatinal dari caninus yang tidak erupsi.

Sumber : Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.

Teknik Foto Oklusal Rahang bawah

Lower 90o Occlusal

6262Teknik dan Posisi

Gambar 1. A. Posisi packet film terhadap mandibula, B dan C Posisi lower 90o occlusal dilihat dari samping (Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)6363Contoh Hasil Foto Lower 90o Occlusal

(Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)6464LOWER 45o OCCLUSAL

6666Teknik dan Posisi

Gambar 3. A. Posisi packet film terhadap mandibula, B dan C Posisi lower 45o occlusal dilihat dari samping (Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)6767Contoh Hasil Foto Lower 45o Oklusal

(Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)6868LOWER OBLIQUE OCCLUSAL

7070Teknik dan Posisi

Gambar 5. A. Posisi packet film terhadap mandibula, B dan C Posisi lower oblique occlusal dilihat dari samping (Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)7171Contoh Hasil Foto Lower Oblique Occlusal

Gambar 6. Salah satu contoh foto lower oblique occlusal. (Sumber: Whaites. 2003. Essential of Dental Radiography and Radiology)7272DAFTAR PUSTAKAGhom, A.G. 2008. Textbook of Oral Radiology. Elseiver. New Delhi. 170-172pp.Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd Edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.Whaites, E. 2003.Essentials Of Dental Radiography And Radiology, 3th edition. London: ElsevierWhite, S.C. & Pharoah, M.J., 2006. Oral Radiology: Principles and Interpretation, Elsevier - Health Sciences Division. Available at: https://books.google.co.id/books?id=WQEyAgAAQBAJ.