26
TELAAH ILMIAH UPDATE MANAGEMENT OF PRESBYOPIA Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH alembang Oleh: Inne !ia Mariety" S#Ked $%$&%'()&)*$$& Pembimbing: dr# Hj# Ani" Sp#M +K, DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRII!AYA "#$% i

Telaah Ilmiah Update Management of Presbyopia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

refray

Citation preview

TELAAH ILMIAHUPDATE MANAGEMENT OF PRESBYOPIADiajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:

Inne Fia Mariety, S.Ked

04054821517005Pembimbing:

dr. Hj. Ani, Sp.M (K)DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

HALAMAN PENGESAHANTelaah IlmiahUPDATE MANAGEMENT OF PRESBYOPIAInne Fia Mariety

04054821517005Telah diterima sebagai syarat untuk mengikut kepaniteraan klinik periode 15 Juni 2015-22 Juli 2015 di Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Palembang, Juni 2015

dr. Hj. Ani, Sp.M (K)KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Telaah Ilmiah yang berjudul Update Management Of Presbyopia. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai tauladan umatmanusia.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing telaah ilmiah, dr. Hj. Ani, Sp.M (K)Penulis menyadari banyak kekurangan dari telaah iilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Demikian, semoga telaah ilmiah ini tetap dapat berkonstribusi untuk kemajuan ilmu kedokteran.

Palembang, 18Juni 2015

PenulisDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

iHALAMAN PENGESAHAN

iiKATA PENGANTAR

iiDAFTAR ISI

ivBAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 2

2.1 Anatomi............................................................... .......................... 22.2 Definisi ............................................................... 32.3 Epidemiologi ............................................................... 42.4 Etiologi............................................................... 52.5 Patofisiologi ............................................................... 62.6 Manifestasi dan Diagnosis.............................................................. 72.7 Tatalaksana ............................................................... 92.8 Komplikasi ........................................................................... 132.9 Prognosis ................................................................ 13BAB III KESIMPULAN.................................................................................... 14DAFTAR PUSTAKA

15BAB IPENDAHULUAN

Presbiopia adalah suatu keadaan fisiologis berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut1. Kemampuan akomodatif mata mulai menurun biasanya setelah usia 40-45 tahun. Pada tahun 2005, diperkirakan jumlah yang mengalami presbiopia adalah 1,04 miliar orang, dengan lebih dari setengahnya memerlukan koreksi untuk melihat dekat, dan 410 juta orang terdaftar sebagai tunanetra (94% di negara berkembang).2 Faktor resiko utama bagi presbiopia adalah usia, walaupun kondisi lain seperti trauma, penyakit sistemik, penyakit kardiovaskular, dan efek samping obat juga bisa menyebabkan presbiopi dini.3

Patofisiologi presbiopia masih tetap kurang dipahami. Menurut teori yang diusulkan oleh Helmholtz, akomodasi terjadi sebagai akibat dari sifat elastis dari lensa dan vitreous yang memungkinkan lensa untuk memperluas dan meningkatkan daya saat zonula meregang saat otot siliaris berkontraksi. Perubahan lensa terjadi bersama dengan bertambah usia, kemampuan untuk memperluas dan meningkatkan daya bias hilang.2 Teori Helmholtz mengatakan bahwa lensa kristal sebagai penyebab presbiopia telah dibenarkan pada tahun 1992 oleh Schachar. Schachar menunjukkan bahwa serat-serat otot longitudinal berkontraksi dengan otot siliaris selama akomodasi, memberikan kekuatan lebih pada daerah zonula, dan menguragi pada daerah anterior dan posterior zonula.4 Distribusi gaya ini menyebabkan peningkatan diameter ekuator lensa, penurunan volume perifer sementara volume pusat meningkat. Berdasarkan teori ini, presbiopia terjadi karena diameter khatulistiwa meningkat akibat penuaan pada lensa. Setelah diameter lensa mencapai ukuran kritis, biasanya selama dekade kelima kehidupan, ketegangan di zonula secara signifikan akan menurun.3,4Metode non-invasif untuk mengoreksi presbiopia telah digunakan selama bertahun-tahun. Sementara bifocal atau lensa tambahan progresif multifokal, lensa kontak monofocal atau bifocal dapat memberikan jarak yang baik dan penglihatan dekat untuk presbiopia tanpa risiko dari prosedur pembedahan, namun lensa tersebut tidak dapat mengembalikan atau pada individu yang lebih muda. Beberapa metode yang berbeda telah digunakan untuk memperbaiki presbiopia dan mengembalikan akomodasi. Namun belum begitu sukses, koreksi berulang masih tetap dilakukan. Prosedur ini diterapkan pada kornea, lensa kristal atau sclera. Tujuan dari telaah ilmiah ini adalah untuk mengetahui perkembangan penanganan pada kasus presbiopia saat ini. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 DefinisiPresbiopia merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopia adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.

Presbiopia merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopia ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah. Presbiopia atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tidak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menmfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak bisa melihat yang dekat. Presbiopia adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, dan setelah umur itu, umumnya seseorang akan membutuhkan kaca mata baca untuk mengkoreksi presbiopianya.

2.2 EpidemiologiPrevalensi presbiopia lebih tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup yang tinggi. Karena presbiopia berhubungan dengan usia, prevalensinya berhubungan langsung dengan orang-orang lanjut usia dalam populasinya.

Walaupun sulit untuk melakukan perkiraan insiden Presbiopia karena onsetnya yang lambat, tetapi bisa dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopia terjadi pada usia 42 hingga 44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 1955 menunjukkan 106 juta orang di Amerika mempunyai kelainan presbiopia.

Faktor resiko utama bagi Presbiopia adalah usia, walaupun kondisi lain seperti trauma, penyakit sistemik, penyakit kardiovaskular, dan efek samping obat juga bisa menyebabkan presbiopia dini.

2.3 Etiologia. Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut

b. Kelemahan otot-otot akomodasi

c. Lensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat kekakuan (sklerosis) lensa

2.4 PatofisiologiPada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karenaadanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis)dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung. Dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang.2.5 Klasifikasia. Presbiopia Insipien tahap awal perkembangan Presbiopia, dari anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan menolak preskripsi kaca mata baca

b. Presbiopia Fungsional Amplitud akomodasi yang semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa

c. Presbiopia Absolut Peningkatan derajat Presbiopia dari Presbiopia fungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak terjadi sama sekali

d. Presbiopia Prematur Presbiopiaa yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya berhungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan

e. Presbiopia Nokturnal Kesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter pupil2.6 Gejalaa. Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus / kecilb. Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga disertai kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama

c. Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau menegakkan punggungnya karena tulisan tampak kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata makin menjauh)

d. Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari

e. Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca

f. Terganggu secara emosional dan fisik

g. Sulit membedakan warna

2.7 Cara Diagnosis1. Anamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda Presbiopia2. Pemeriksaan Oftalmologi

a. Visus Pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi Presbiopia dengan menggunakan Snellen Chart

b. Refraksi Periksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan. Pasien diminta untuk memperhatikan kartu Jaeger dan menentukan kalimat terkecil yang bisa dibaca pada kartu. Target koreksi pada huruf sebesar 20/30.

c. Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi termasuk pemeriksaan duksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka, tes Hirschberg, amplitud dan fasilitas akomodasi, dan steoreopsis

d. Penilaian kesehatan okular dan skrining kesehatan umum untuk mendiagnosa penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan Presbiopiaa.

e. Pemeriksaan ini termasuk reflek cahaya pupil, tes konfrontasi, penglihatan warna, tekanan intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh tentang kesehatan segmen anterior dan posterior dari mata dan adnexanya. Biasanya pemeriksaan dengan ophthalmoskopi indirect diperlukan untuk mengevaluasi segmen media dan posterior

2.8 PenatalaksanaanDigunakan lensa positif untuk koreksi Presbiopia. Tujuan koreksi adalah untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-objek yang dekat. Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positif sesuai usia dan hasil pemeriksaan subjektif sehingga pasien mampu membaca tulisan pada kartu Jaeger 20/30. Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi +3.00 D adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada pasien. Pada kekuatan ini, mata tidak melakukan akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm, karena tulisan yang dibaca terletak pada titik fokus lensa +3.00 DUsia (tahun)Kekuatan Lensa Positif yang dibutuhkan

40+1.00 D

45+1.50 D

50+2.00 D

55+2.50 D

60+3.00 D

Berbagai pilihan yang tersedia untuk koreksi presbiopia, Semua jenis koreksi untuk presbiopia mewakili beberapa kompromi visual, dibandingkan dengan kemampuan akomodatif normal. Pada akhirnya, keberhasilan pengobatan tergantung pada kekuatan lensa, koreksi optik, spesifik visual, karakteristik pasien individual, dan pasien yang tepat untuk diberikan pendidikan oleh praktisi.

a. Koreksi optik dengan Lensa Spectacle Lensa visi tunggal.Penggunaan kacamata lensa visi tunggal merupakan pilihan tepat bagi beberapa pasien dengan presbiopia. Tipe yang cocok untuk perawatan ini adalah pasien dengan emmetropia, pasien dengan tingkat ametropia rendah (yang tidak memerlukan koreksi jarak), dan pasien dengan miopia yang tidak dikoreksi mereka yang visi nya tidak dapat dikoreksi menggunakan lensa "reverse half-eye". Beberapa pasien yang mengalami kesulitan yang signifikan menggunakan lensa multifokal dapat menggunakan sepasang lensa yang terpisah untuk melihat pada jarak dekat.

Kacamata visi tunggal dengan koreksi dekat menyediakan lebar bidang pandang tak tertandingi oleh bentuk lain dari koreksi untuk presbiopia, tetapi mereka menyebabkan visi jarak yang kabur. Oleh karena itu blur jarak harus dibuktikan untuk pasien sebelum diresepkan kacamata, visi tunggal digunakan hanya untu melihati dekat. Satu pilihan untuk pasien tanpa kesalahan bias yang signifikan kacamata setengah mata tradisional yang memungkinkan mereka untuk melihat lebih dekat dan melihat obyek yang jauh dengan jelas.

Lensa tambahan progresif.Dengan cara koridor progresif mengubah kekuatan yang menghubungkan bagian jarak dengan porsi dekat lensa, lensa tambahan progresif (PAL) dapat memberikan visi yang jelas untuk berbagai jarak. Banyak desain PAL tersedia memiliki distribusi daya yang berbeda dan transisi kekuasaan yang dapat dipertimbangkan untuk pasien yang membutuhkan. Parameter desain yang relevan termasuk panjang koridor progresif; ukuran, bentuk, dan lokasi dari zona dekat; transisi antara jarak dan zona dekat; dan asphericity. Beberapa pasien mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dan menerima desain PAL ini. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa banyak pasien dengan presbiopia lebih memilih PAL dibandingkan lensa bifocal atau lensa trifocal.

Lensa bifocal.Lensa ini menggabungkan visi jarak dan visi dekat menjadi lensa tunggal. Dalam desain khas, sebagian besar wilayah lensa berisi koreksi jarak visi sedangkan koreksi visi dekat terbatas pada segmen yang lebih kecil di bagian bawah lensa. Konfigurasi ini memungkinkan pasien bergantian antara lensa segmen, menurut tugas. Berbagai desain dan ukuran lensa bifocal tersedia (misalnya, flat-top, kurva-top eksekutif, bulat, Ultrex, dicampur) dan harus dipilih atas dasar karakteristik dan kebutuhan pasien. Lensa trifocal.Lensa multifokal ini menggabungkan jarak, menengah, dan persepsi lensa dekat yang penting untuk pasien presbiopia mutlak. Trifocal lensa yang diproduksi dalam berbagai jenis dan ukuran, termasuk flat-top, kurva-top, eksekutif, dan bulat. Pilihan terbaik standar dimensi vertikal dari segmen menengah lensa ini yaitu dapat memperbaiki penglihatan bagi pasien jarak menengah. Resep untuk lensa trifocal harus disesuaikan untuk pekerjaan atau kebutuhan hobi pasien.

Lensa kerja.Banyak pekerjaan yang membuat tuntutan dalam akomodatif, karena variasi dalam bekerja dan karakteristik tugas. Lensa kacamata khusus (misalnya, visi tunggal, multifocals tersegmentasi, Pals, atau beberapa kombinasidesain ini) mungkin diperlukan untuk pekerjaan tertentu dan hobi. Desain lensa kacamata yang menggabungkan dua atau tiga segmen dapat diindikasikan untuk pasien yang memiliki kebutuhan visi khusus atau yang pekerjaan pada visi dekat (misalnya, pekerja pos, pustakawan, pelukis, tukang kayu, atau listrik). Untuk beberapa, bagian atas kacamata akan lebih berguna daripada segmen bifocal tradisional. Beberapa lensa multifokal tersegmentasi menggabungkan jarak tradisional dan segmen lensa dekat di bifocal atau trifocal tetapi juga dirancang untuk fokus jarak menengah dan ditempatkan di bagian atas lensa.Beberapa desain PAL menjadi kebutuhan. Beberapa desain lensa kerja telah dikembangkan untuk pengguna komputer yang memiliki permintaan visi menengah visi dengan visi dekat. Beberapa PAL untuk penggunaan komputer juga memberikan jarak penglihatan yang jelas. Penelitian telah menunjukkan bahwa lensa yang diterima dengan baik 20-50% oleh orang-orang yang menggunakan komputer setiap hari kerja.

Kompensasi untuk ketidakseimbangan vertikal.Untuk melihat dekat, pemakainya harus melihat di bawah pusat optik. Pada pasien dengan anisometropia, ini menciptakan ketidakseimbangan vertikal di tingkat membaca. Kompensasi prisma dapat diberikan untuk pasien yang mempunyai gejala, paling sering mereka dengan prisma 1,5 sampai 2 dioptri ketidakseimbangan.Dua metode yang umum digunakan untuk menentukan jumlah prisma vertikal yang diperlukan adalah (1) pengukuran ketidakseimbangan vertikal pada posisi membaca (misalnya, heterophoria atau phoria terkait), dan (2) prediksi dari perhitungan (yaitu, dengan menggunakan aturan Prentice oleh mengalikan decentration dalam sentimeter dengan kekuatan lensa di dioptri untuk setiap lensa). Karena adaptasi fusional, yang dihitung frekuansi ketidakseimbangan vertikal yang tidak sesuai dengan penyimpangan vertikal dan antisipasi gejala tidak selalu terwujud.

Umumnya, satu-setengah sampai tiga perempat dari jumlah tersebut adalah ketidakseimbangan heterophoria yang dikoreksi melalui salah satu berikut: Rendahnya jarak pusat optik Peningkatan ketinggian segmen bifocal Menggunakan segmen berbeda Menggunakan segmen kompensasi Menggunakan "slab-off" prisma. Lensa dan bahan bingkai.Selain desain lensa kacamata, variabel seperti bahan lensa, bingkai gaya, dan coating lensa atau tints biasanya membutuhkan pertimbangan. Kaca, plastik, atau polycarbonate bahan lensa direkomendasikan, tergantung pada kebutuhan visual pasien dan preferensi bingkai kacamata. Tinggi bahan lensa indeks atau desain aspheric harus dipertimbangkan untuk orang-orang yang membutuhkan daya lensa tinggi. Ini biasanya berlaku untukkoreksi lebih dari 6 D miopia atau hyperopia, meskipun keuntungan mungkin terlihat di pasien yang membutuhkan sedikit koreksi 3 D. Filter dapat ditambahkan untuk lensa dengan menerapkan coating, pewarna, atau tints untuk mengurangi silau atau masalah intensitas cahaya. Untuk mengurangi ketebalan dan berat kacamata, frame harus kuat tapi ringan, tidak ada yang lebih besar dari yang diperlukan untuk mengakomodasi ukuran wajah, dan memilih untuk memungkinkan jarak bingkai-pupil untuk mendekati jarak interpupillary pasien (IPD).b. Koreksi Optik dengan Lensa KontakKedua desain lensa kaku dan lembut dapat digunakan untuk koreksi lensa kontakpresbiopia. Ketika penggunaan lensa kontak untuk presbiopia, dokterharus mempertimbangkan refraksi pasien, desain lensa yang tepat, dan fisiologi mata. Kesalahan refraksi dapat membatasi lensa kontak pilihan. Beberapa pilihan desain lensa mungkin lebih cocok diberikan untuk pasien daripada yang lain. Evaluasi fisiologi okular penting untuk memastikan mana pasien yang tidak dapat mentolerir pemakaian kontak lensa (misalnya, pasien dengan mata kering atau distrofi kornea). Faktor lainnya seperti motivasi pasien dan pemahaman, pekerjaan dan dan kegiatan hobi, sistem pendukung, ketangkasan manual, kebersihan pribadi, dan keadaan keuangan juga penting. Penggunaan lensa kontak dapat berhasil untuk mengelola presbiopia, tapi, dengan koreksi lensa kacamata,dan juga diperlukan beberapa pertimbangan. Lensa Monovision.Penanganan lensa kontak untuk presbiopia merupakan pilihan monovision, yang menggunakan lensa kontak visi tunggal di setiap mata atau, bila tidak diperlukan koreksi jarak, lensa dalam satu mata. Mata dominan umumnya dikoreksi untuk melihat jarak; mata lain untuk melihat dekat. Penurunan sensitivitas kontras dan stereopsis terjadi dan kadang-kadang mempengaruhipasien yang mengemudi. Beberapa pasien memiliki kesulitan bahkan kerugian ringan dari stereopsis dan laporan disorientasi spasial serta kesulitan melakukan tugas-tugas visi jarak kritis. Tingkat yang dilaporkan sukses dengan berbagai koreksi monovision 60-80%.

Lensa kontak bifocal.Koreksi visi presbiopia dengan lensa kontak bifocal secara teoritis mirip dengan denganlensa kacamata multifokal. Lensa kontak bifocal dapat dilakukan baik bahan lensa kaku atau lembut. Dua strategi desain dasar adalah "alternan" visi dan "simultan" visi. Lensa kontak bifocal visi bergantian.Kaku atau bahan lensa lembut, lensa kontak bifocal dapat dirancang untukmemfasilitasi alternan (translating) proses penglihatan. Biasanya, ketika pasien melihat lurus ke depan, porsi jarak lensa kontak menempati posisi di depan pupil. Setelah pandangan turun, aksi kelopak mata bawah menyebabkan lensa bergerak ke atas pada kornea sehingga dekat segmen visi dinaikkan ke posisi di depan pupil. Untuk memfasilitasi tindakan ini, bifocal lensa kontak dapat menggabungkan ballast prisma atau pemotongan. Kedua fitur ini meminimalkan Rotasi lensa pada yang lain bisa menurunkan visi. Cakupan pupil dengan jarak bagian dekat dari lensa kontak bervariasi dalam proses dinamis pergerakan lensa terus menerus.

Lensa kontak visi simultan.Dengan desain, "Simultan" lensa kontak visi bersamaan memposisikan jarak dan dekat bagian lensa yang berbeda dari pupil, memproduksi dua gambar dari objek, satu ditumpangkan pada lainnya. Ketika objek pada jarak yang tepat terfokus dengan baik porsi jarak atau dekat porsi lensa, gambar akan dalam fokus yang tajam pada retina. Atasnya itu akan menjadi out-of-focus gambar yang dibentuk oleh porsi lensa yang lain. Efek bersih adalah bahwa, meskipun kontras akan a berkurang, akan ada gambar lebih tajam obyek l. Kadang-kadang pasien melaporkan "ghosting" atau bayangan di sekitar gambar, dan mereka mungkin melihat penurunan kontras dan mengurangi ketajaman visual (terutama untuk rincian kontras rendah).

Desain lensa kontak aspheric menggabungkan secara bertahap kelengkungan lensa kontak, menghasilkan efek kekuatan tambahan mirip dengan yang dicapai dengan lensa tambahan tontonan progresif. Dianggap sebagai versi lensa kontak visi simultan,jika lensa bifocal aspheric efektif membentuk serangkaian gambar ditumpangkan dari obyek berkaitan. Meskipun Sebaliknya akan berkurang, gambar yang tajam akan terbentuk pada retina ketika objek dari hal ini dalam rentang fokus dari jarak dan dekat bagian lensa.

c. Kombinasi Kontak dan Spectacle Lensa

Banyak pemakai lensa kontak mendapatkan keuntungan dengan menggabungkan penggunaan kacamata dengan lensa kontak mereka. Salah satu contoh umum adalah pasien yang menggunakan lensa kontak untuk melihat jarak dan menambahkan kacamata selama lensa kontak untuk membaca. Sebuah contoh adalah pasien yang memiliki tugas penting visi dekat untuk sebagian besar hari dan memilih untuk memakai kontak lensa untuk dekat, menambahkan kacamata untuk tugas jarak. Contoh lainnya adalah pemakai lensa kontak monovision yang kadang-kadang memakai kacamata untuk memperbaiki penglihatan binokular untuk kinerja tugas-tugas tertentu. Beberapa pemakai lensa kontak menggunakan kacamata untuk memperbaiki astigmatisme sisa ketika melakukan tugas-tugas visual yang lebih penting.

d. Bedah biasPasien dengan presbiopia yang menjalani bedah refraktif mungkinsengaja dibuat anisometropic untuk mencapai monovision. Pasien harus diberitahu berbagai kemungkinan efek samping dari operasi bias (misalnya, overcorrection, undercorrection, diinduksi Silindris, regresi, penyembuhan epitel tertunda, stroma kabut, diplopia, nyeri mata). Pasien perlu memahami sepenuhnya seperti pengobatan dengan tetes mata lensa, bedah refraktif adalah ireversibel. Sebuah masa percobaan dengan monovision lensa kontak mungkin disarankan sebelum komitmen pasien untuk operasi.Pendekatan lain kadang-kadang digunakan dalam manajemen bedah refraktif adalah meninggalkan pasien dengan miopia tingkat rendah di kedua mata, sehingga mereka bisamfokus cukup baik untuk tugas-tugas visi dekat. Dalam hal ini, jarak penglihatankacamata mungkin diperlukan untuk tugas-tugas visi jarak lebih kritis. Pasien presbiopia harus diberitahu dari kebutuhan pascaoperasi untuk menggunakan kacamata baca untuk mencapai visi yang jelas untuk tugas dekat.

e. Teknik eksperimental Bedah

Prosedur bedah untuk mengobati presbiopia saat iniPada dekade terakhir telah ada beberapa upaya untuk memperbaiki presbiopia dan menghilangkan ketergantungan pada kacamata baca. Beberapa teknik yang berbeda dan berbagai pendekatan muncul dari efektivitas parsial untuk mengembalikan akomodasi agar lebih baik. Koreksi presbiopia dapat dicapai dengan Excimer atau femtosecond Laser ablasi pada kornea (LASIK, PRK, Presbylasik, Supracor, Intracor, dll), sebagai prosedur monovision atau bilateral. Pendekatan lain kornea baru-baru ini adalah penyisipan inlays. Konduktif keratoplasty adalah prosedur populer untuk jangka waktu singkat, namun penggunaannya terbatas karena tingkat regresi tinggi dibandingkan dengan teknik lainnya. Ekstraksi lensa dengan implantasi multifokal, monofokal (monovision) atau lensa intraokular akomodatif adalah metode lain untuk koreksi presbiopia. Anterior silia sclerotomy dengan plug ekspansi yang berbeda atau implantasi band telah diusulkan untuk memperbaiki presbiopia.

Prosedur kornea

Monovision LASIK dan surface ablations (PRK, Lasek, Epi-lasik)Monovision telah digunakan untuk mengkompensasi presbiopia oleh optik untuk mengoreksi jarak satu mata dan mata lainnya untuk penglihatan dekat. Strategi ini menginduksi anisometropia dengan penurunan konsekuen dalam ketajaman teropong dan stereopsis. Keberhasilan koreksi monovision bias laser telah dilaporkan menjadi tinggi (72-92%). Faktor yang terkait dengan keberhasian adalah anisometropia kurang dari 2,50 dioptri (D), koreksi jarak yang baik dari mata dominan, pengurangan stereoacuity kurang dari 50 dari busur, pergeseran esophoric jarak kurang dari 0,6 dioptri prisma.

Jumlah target refraksi di monovision masih kontroversial. Beberapa penulis menyarankan mengoreksi hingga -2.50 D, sedangkan yang lain menyarankan tidak melebihi -2,00 D. Usia pasien, pekerjaan, kebutuhan dan gaya hidup memainkan peran dalam keputusan jumlah target koreksi di monovision. Seleksi pasien sangat penting bagi hasil dan kepuasan pasien dari setiap prosedur monovision. Dokter bedah harus menjelaskan dan membahas keuntungan dan kerugian dari monovision sebelum operasi. Pasien harus diberitahu bahwa status bias mata dapat berubah dalam waktu dekat, karena perubahan lensa dan harus menyadari bahwa efek dari prosedur bias kornea tidak permanen. Pemeriksaan oftalmologi lengkap penting untuk membebaskan mata dengan kornea atau kelainan lainnya. Seperti dalam semua prosedur bedah refraktif, komplikasi dapat terjadi. LASIK dan surface ablasi merupakan prosedur yang cukup aman, efektif dan dapat diprediksi dalam pengobatan pasien presbiopia.

Excimer presbyopic ablasi laserUpaya untuk membuat profil multifokal untuk memperbaiki presbiopia telah dibuat sejak tahun 1992 menggunakan Excimer laser. Pengenalan LASIK di bedah refraktif menawarkan teknik yang lebih efektif dan terkendali untuk penciptaan multifokal, bifocal atau profil lainnya. Dalam profil Laser presbyopic pusat, jarak dekat dikoreksi dengan zona sentral yang hyperpositive, sedangkan zona perifer ablasi diawetkan untuk penglihatan jauh. Sensitivitas kontras berkurang dilaporkan pada frekuensi spasial yang lebih tinggi, lingkaran cahaya dan hilangnya dua baris jarak tontonan terbaik dikoreksi ketajaman visual (BSCVA) dengan teknik ini. Para penulis menyimpulkan bahwa pusat presbyLasik menciptakan kornea bifocal, teknik lain meningkatkan kedalaman fokus berdasarkan ablasi kornea perifer. Multifokalitas transisi menciptakan peningkatan penyimpangan. Berdasarkan hasil yang dipublikasikan, baik presbyLasik pusat dan perifer menghasilkan penglihatan yang memadai secara bersamaan untuk jauh dan dekat untuk. Proses neuroadaptation diperlukan untuk perangkat presbyopic LASIK. Teknik transisi memiliki penggunaan yang sangat terbatas dan sangat sedikit hasil yang dilaporkan. Alarcon et al. dievaluasi dua model kornea multifokal dan model aspheric dirancang untuk memperbaiki presbiopia oleh photoablation. Desain kornea masing-masing model dioptimalkan untuk mencapai kualitas visual yang terbaik untuk keduanya dekat dan jarak. Selain itu, mereka mengevaluasi efek miosis dan pupil decentration pada kualitas visual yang menurut penulis, model dikoreksi dengan zona pusat untuk penglihatan dekat memberikan hasil yang lebih baik karena memerlukan kurang ablated permukaan luas kornea, memungkinkan nilai-nilai yang lebih tinggi.

Presbyopic ablasi laser femtosecond (Intracor)Pemanfaatan teknologi laser femtosecond dalam oftalmologi, memperkenalkan teknik baru di bidang bedah refraktif. Laser femtosecond diterapkan dalam cincin konsentris mode dalam stroma kornea mampu menginduksi perubahan bentuk kornea tanpa memotong flap. Ruiz et al. melakukan dan mempublikasikan untuk pertama kalinya prosedur Intracor menggunakan Technolas femtosecond Laser (Bausch dan Lomb Technolas, Munich, Jerman). Dalam prosedur eksklusif ini, pola pengiriman laser sepenuhnya intrastromal, tanpa mempengaruhi baik endotelium, membran Descemet, lapisan Bowman, atau epitel pada setiap titik seluruh operasi, menciptakan steepening pusat permukaan kornea anterior. Prosedur tersebut memiliki beberapa keunggulan potensial: Tidak ada gangguan epitel, tidak ada rasa sakit dan peradangan yang terkait dengan tidak adanya epitel dan pemulihan cepat. Hasil awal dari prosedur ini menghasilkan keuntungan yang signifikan dan stabil dikoreksi ketajaman dekat visual (UNVA) dan steepening kornea, tanpa kerugian yang signifikan dari sel endotel atau kornea menipis hingga 18 bulan pasca operasi. Tidak ada regresi signifikan ketajaman visual atau steepening kornea lebih terjadi selama periode tindak lanjut. Intracor juga memiliki beberapa kelemahan: Hal ini dapat menyebabkan penurunan sensitivitas kontras Mesopic dan peningkatan sensitivitas silau menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitting et al.Para penulis menyarankan bahwa konsekuensi pada kemampuan mengemudi harus didiskusikan dengan pasien sebelum perawatan. Baru-baru ini, kasus dengan keratectasia setelah intracor dikombinasikan dengan peningkatan Supracor LASIK dilaporkan dalam mata tanpa faktor risiko keratectasia. Keratoplasty konduktifKeratoplasty konduktif (CK) adalah noninvasif, prosedur untuk koreksi hyperopia, Silindris hyperopic, dan pengelolaan presbiopia. Hal ini didasarkan pada energi frekuensi yang disampaikan melalui ujung jarum halus yang dimasukkan ke dalam stroma kornea perifer dalam pola dering. Serangkaian bintik (8-32) ditempatkan dalam sampai tiga cincin 6-, 7-, zona 8-mm optik di pinggir kornea. Penyusutan kolagen antara tempat menciptakan sebuah band dari pengetatan, yang menghasilkan steepening kornea sentral. Amerika Serikat Food and Drug Administration menyetujui prosedur ini sekitar satu dekade lalu untuk koreksi sementara hyperopia ringan sampai sedang pada orang di atas 40 tahun. Hal ini diterapkan sebagai prosedur monovision di mata non-dominan individu presbyopic. Keuntungan dari CK adalah prosedur invasif minimal, dan relatif hemat biaya. Namun, ia memiliki kontraindikasi yang signifikan dalam mata dengan penyakit kornea dan sindrom mata kering. Berbagai penelitian masih mengevaluasi keamanan dan kemanjuran CK. Inlays korneaImplantasi Intracorneal lensa bukanlah ide baru. Jose Barraquer mengembangkan dan bereksperimen dengan prototipe pertama di 1949, Dia segera meninggalkan ide ini karena respon agresif jaringan kornea. Kemudian penemuan hidrogel dan bahan yang lebih biokompatibel lainnya menghidupkan kembali konsep inlays kornea, dua dekade kemudian. Bahan-bahan baru yang transparan dan permeabel untuk nutrisi dan ditoleransi oleh jaringan kornea. Namun, banyak komplikasi yang ditemukan: Penipisan dan mencairnya stroma atas, kekeruhan kornea, decentration dan kabut yang menyebabkan explantation. Keates et al (1995) melaporkan hasil dengan menggunakan inlay kornea berdiameter kecil pada kornea bifocal untuk memperbaiki presbiopia. Generasi terbaru dari inlays kornea terbuat dari bahan dengan peningkatan kemajuan biocompatibility.Saat ini, ada tiga desain yang berbeda dari inlays kornea presbiopia :

1. Small aperture inlay (Kamra, Acufocus Inc, Irvine, CA, USA) yang meningkatkan kedalaman lapangan menggunakan efek pin-hole untuk mengembalikan visi dekat dan ketajaman visual menengah tanpa secara signifikan mempengaruhi jarak penglihatan. inlay kornea terbuat dari polyvinylidene fluoride, bahan dilaporkan sangat biokompatibel di vitro. Hal ini ditanamkan di mata non-dominan. Inlay yang menerima Conformit Europenne (CE) untuk digunakan di Uni Eropa pada tahun 2005. Laporan awal menunjukkan perbaikan pada pasien presbiopia emmetropic, sebagai hasil dari kedalaman peningkatan lapang pandang. Implantasi inlay Kamra dapat dikombinasikan dengan LASIK untuk meningkatkan penglihatan dekat dengan efek minimal pada jarak penglihatan, sehingga kepuasan pasien tinggi dan ketergantungan pada kacamata baca berkurang.

2. Menempati ruang-inlays yang membuat kornea hyperprolate (Raindrop, Revisi Optik, Lake Forest, CA, USA). Visi dekat Raindrop inlay terbuat dari hidrogel, tebal 32 dan memiliki diameter 2 mm. Dalam makalah yang diterbitkan pertama dalam jurnal peer-review, Garza et al. menyimpulkan bahwa hidrogel inlay kornea membaik dikoreksi dekat dan ketajaman visual menengah pada 20 pasien dengan presbiopia emmetropic, dengan kepuasan pasien tinggi dan pengaruh yang kecil pada jarak ketajaman visual pada 1 tahun postoperatively.3. Bias lenticules Selain annular yang bekerja sebagai bifocal jarak inlays optik memisahkan dan dekat titik fokus (Flexivue mikrolensa, Presbia, Irvine, CA, USA). Presbia Flexivue mikrolensa terbuat dari polimer hidrofilik, memiliki diameter 3 mm dan ketebalan tepi adalah sekitar 15 m. Zona 1,6 mm pusat inlay adalah optik netral. The Flexivue mikrolensa memiliki lubang 0,5 mm di tengah untuk memungkinkan aliran nutrisi yang memadai di kornea. Limnopoulou et al. melaporkan dikoreksi dekat ketajaman visual dari 20/32 atau lebih baik di 75% dari mata dioperasikan, sedangkan berarti jarak tidak dikoreksi ketajaman visual (UDVA) menurun secara statistik signifikan dari 0,06 logMAR (20/20) sebelum operasi 0,38 logMAR (20/50) postoperatively. berarti UDVA teropong tidak signifikan altered. Secara keseluruhan, penyimpangan orde tinggi meningkat dan sensitivitas kontras menurun di mata yang dioperasi ada perubahan jaringan yang ditemukan menggunakan mikroskop kornea confocal.

.

Gambar : Flexivue Corneal Inlay

Sebuah keuntungan besar dari inlays kornea adalah potensi yang reversibilitas. Meskipun awal menunjukkan hasil yang menggembirakan namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk penilaian klinis dari inlays.

Prosedur Lensa

Dalam dekade terakhir operasi katarak telah berkembang prosedur bias, di mana ahli bedah mata mencoba untuk memperbaiki semua atau sebagian besar kesalahan bias pasien, termasuk presbiopia, dalam satu operasi. Meningkatnya minat untuk pengobatan presbiopia antara individu-individu tanpa katarak telah menyebabkan ahli bedah untuk melakukan operasi yang benar membaca kecacatan dengan bertukar lensa kristal dengan lensa intraokular (IOL) yang dirancang untuk tujuan ini. Saat ini, ada pendekatan yang berbeda dalam desain optik IOL untuk mengkompensasi hilangnya akomodasi. Satu pendekatan adalah untuk menyediakan sistem visual dengan dua gambar simultan, baik monocularly menggunakan IOLs multifokal atau binocularly melalui monovision. Dalam monovision, satu mata dioptimalkan untuk visi jarak dan mata lainnya untuk dekat, seperti yang dijelaskan dalam prosedur kornea. Pilihan lain adalah dengan memanfaatkan IOLs akomodatif yang menggunakan kontraksi otot siliaris untuk mengubah keadaan bias mata dengan menggeser posisi IOL. Multifokalitas dari IOLs generasi terbaru didasarkan pada teknologi bias dan diffractive. Hasil klinis yang sangat baik telah dilaporkan dengan berbagai IOLs. Pilihan pasien sangat penting untuk menghindari ketidakpuasan pasien dan prosedur sekunder untuk pertukaran IOL. Sampai saat ini, sebagian besar IOLs multifokal bisa memberikan visi yang memuaskan untuk melihat baik jauh dan dekat atau jarak menengah. Multifocal IOLs mengurangi sensitivitas kontras dan menyebabkan lebih silau dan lingkaran cahaya dibandingkan dengan monofocal IOLs. Biometri yang tepat untuk perhitungan IOL dan koreksi astigmatisme sangat penting untuk hasil yang baik setelah implantasi IOL multifokal. Silindris kornea dikurangi melalui fokus kualitas gambar dan kedalaman fokus dengan semua IOLs dievaluasi dalam sebuah studi oleh Zheleznyak et al. Namun, IOLs multifokal memiliki penurunan paling parah di kedalaman fokus. Di mata dengan Silindris 0,75 D dan atas, multifokal IOL toric memberikan kualitas yang lebih baik dari visi di semua jarak. Dalam kasus di mana IOL multifokal tidak diindikasikan, monovision dapat digunakan untuk menyediakan visi dekat, menengah, dan jarak dan merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan pada pasien katarak untuk memperbaiki presbiopia.

Gambar : Diffractive Apodized Multifocal IOL

Saat akomodatif desain IOL memiliki sistem lensa tunggal atau ganda yang didasarkan pada prinsip "pergeseran fokus". Secara teoritis, kontraksi otot siliaris bergerak optik anterior, sehingga meningkatkan kekuatan Dioptric mata. Menapace et al. menemukan bahwa pergeseran aksial dan efek akomodatif sehingga benar kecil atau bahkan tidak ada, dan juga sangat variabel, membuat prediksi impracticable

.

Prosedur SkleraAnterior silia sclerotomy berdasarkan teori Schachar dan membuat sayatan radial di sclera atasnya otot siliaris. Menurut teori ini, sclerotomies radial memungkinkan perluasan sclera melapisi tubuh ciliary, meningkatkan ruang antara garis lensa dan silia body. Ini dapat menimbulkan ketegangan lebih beristirahat pada zonules khatulistiwa, memungkinkan untuk meningkatkan ketegangan berkembang selama otot siliaris berkontraksi. Prosedur ini dihipotesiskan untuk mengembalikan amplitudo akomodatif dalam mata presbiopia. Pada tahun 2002, dalam sebuah studi prospektif terkontrol dari 9 mata, Hamilton et al. melaporkan bahwa silia anterior sclerotomy tidak mengembalikan akomodasi di mata presbiopia dan dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan seperti perforasi ruang anterior dan ringan iskemia segmen anterior pasca operasi diwujudkan oleh iris sektoral akinesis. Fukasaku dan Marron menyarankan penempatan colokan silikon dalam sayatan untuk mencegah penyembuhan scleral, menghasilkan keuntungan amplitudo akomodatif rata-rata 1,5 D pada 12 months.73 T-berbentuk kolagen implan yang digunakan dalam studi oleh Malyougin et al. untuk meningkatkan hasil, tetapi penulis melaporkan bahwa efek itu sementara dan berkurang seiring berjalannya waktu.BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, Sidarta, S.R. Yulianti. Ilmu Penyakit Mata FKUI Edisi ke-4. Jakarta: EGC. 2012. hal.74-75.i