67
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA PERATURANMENTER!PERHUBUNGAN NOMOR:PM38 TAHUN2012 TENTANG DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA MENTERIPERHUBUNGAN, a. bahwa untuk memenuhi amanat Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, telah ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dengan Peraturan Menteri Perhubungan NomorPM42 Tahun 2011; b. bahwa kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok dinilai tidak mampu lagi menampung pertumbangan arus barang, sehingga akan menimbulkan kongesti yang dapat menyebabkan gangguan terhadap perekonomian nasional akibat terhambatnya kelancaran arus barang; c. bahwa untuk. mencegah terhambatnya kelancaran arus barang sebagaimana dimaksud dalah huruf b di atas, pembangunan Terminal Kalibaru yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pelabuhan Tanjung Priok dinilai mendesak untuk dilaksanakan; d. bahwa Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011 belum menampung rencana pembangunan Terminal Kalibaru sehingga perlu dilakukan penyusunan kembali Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok;

TENTANG DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA - Portal Tata …tataruangpertanahan.com/regulasi/pdf/permen/menhub/permenhub_38... · pelabuhan Tanjung Priokyang mencakup rancangan tata letak

  • Upload
    vukhue

  • View
    227

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

MENTERI PERHUBUNGANREPUBUK INDONESIA

PERATURANMENTER!PERHUBUNGAN

NOMOR:PM38 TAHUN2012

TENTANG

DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

MENTERIPERHUBUNGAN,

a. bahwa untuk memenuhi amanat Pasal 20 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009tentang Kepelabuhanan, telah ditetapkan RencanaInduk Pelabuhan Tanjung Priok dengan PeraturanMenteri Perhubungan NomorPM42 Tahun 2011;

b. bahwa kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok dinilaitidak mampu lagi menampung pertumbangan arusbarang, sehingga akan menimbulkan kongesti yangdapat menyebabkan gangguan terhadapperekonomian nasional akibat terhambatnyakelancaran arus barang;

c. bahwa untuk. mencegah terhambatnya kelancaranarus barang sebagaimana dimaksud dalah huruf bdi atas, pembangunan Terminal Kalibaru yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPelabuhan Tanjung Priok dinilai mendesak untukdilaksanakan;

d. bahwa Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priokyang ditetapkan dengan Peraturan MenteriPerhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011 belummenampung rencana pembangunan TerminalKalibaru sehingga perlu dilakukan penyusunankembali Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, danhuruf d perlu menetapkan Peraturan MenteriPerhubungan tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Priok;

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor4725);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor64,Tambahan Lembaran Negara Nomor4849);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor5059;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Tahun2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran NegaraNomor5070);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentangKenavigasian (Lembaran Negara Tahun 2010Nomor8, Tambahan Lembaran Negara Nomor5093);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010tentang Angkutan di Perairan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor5108);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010tentang Perlindungan Lingkungan Maritim(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor5109);

8. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008 tentangPenataan Ruang Dalam Kaitannya Dengan PanturaDan Teluk Jakarta;

9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negaraaebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor91 Tahun 2011;

10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian NegaraSerta Susunan Organisasi, Tugas, dan FungsiEselon I Kementerian Negara sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor92 Tahun 2011;

11. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2012 tentangPenugasan Kepada PT. Pelabuhan Indonesia II(Persero) Untuk Membangun dan MengoperasikanTerminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok;

12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 54Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan PelabuhanLaut;

13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata KerjaKantor Otoritas Pelabuhan Utama;

Memperhatikan: 1. Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota JakartaNomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata RuangWilayahDaerah Khusus Ibukota jakarta;

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang WilayahProvinsiJawa Barat;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 14Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang KawasanIbukota Bekasi dan Daerah Sekitarnya (KoridorTimur dan Barat);

4. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 4 Tahun 2000tentang Rencana tata Ruang wilayah Kota Bekasi;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGRENCANAINDUKPELABUHANTANJUNGPRIOK.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

DalamPeraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atauperairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatanpemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakansebagai tempat kapal bersandar, naik turon penumpang dan/ataubongkar muat barang beropa Terminaldan tempat berlabuh kapalyang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamananpelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagaitempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

2. Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengankegiatan penyelenggaraanpelabuhan dan kegiatan lainnya dalammelaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang,dan/atau barang, keselamatan berlayar, tempat perpindahanintra dan/ atau antar moda serta mendorong perekonomiannasional dan daerah.

3. Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya untukselanjutnya disebut rencana induk adalah pedomanpembangunan pelabuhan Tanjung Priok yang meliputi terminalKalibaru, terminal Cilamaya, terminal Trans LNG, terminalMarunda dan terminal Tarumanegara yang mencakupkeselurohan kebutuhan dan penggunaan daratan serta perairanuntuk kegiatan kepelabuhanan dan kegiatan penunjangpelabuhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis,pertahanan keamanan, sosial budaya serta aspek-aspek terkaitlainnya.

4. Rencana Tapak adalah proses lanjut dari rencana indukpelabuhan Tanjung Priok yang mencakup rancangan tata letakpelabuhan yang bersifat teknis dan konseptual, perpetakan setiapfungsi lahan, perletakan masa bangunan dan rencana teknis darisetiap elemennya yang dilengkapi dengan konsepsi teknis daribangunan, fasilitas dan prasarananya.

5. Rencana teknis terinci adalah penjabaran secara rinci darirencana tapak sebagaimana dasar kegiatan pembangunanpelabuhan Tanjung Priokyang mencakup gambar dan spesifikasiteknis bangunan, fasilitas dan prasarana termasuk strukturbangunan dan bahannya.

BAB II

PENYELENGGARAAN KEGIATAN

(1) Untuk menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan padapelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya yang meliputi pelayananjasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan ekonomi danpemerintahan lainnya serta pengembangannya dibutuhkan lahandaratan seluas 929,55 Ha dan areal perairan seluas 2205,3 Ha.

(2) Kebutuhan areal daratan sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiridari:a. lahan daratan eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok seluas

725,55 Ha;b. lahan daratan untuk pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok

dan sekitarnya seluas 204 Ha

Batas kebutuhan lahan daratan dan areal perairan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2, digambarkan oleh garis yangmenghubungkan titik-titik koordinat seperti tercantum dalamDokumen Lampiran Peraturan ini.

BAB IIIPEMBANGUNANDANPENGEMBANGANFASILITAS

Pasal4

(1) Rencana pembangunan fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok untukmemenuhi kebutuhan pelayanan jasa kepelabuhanan dilakukanberdasarkan perkembangan angkutan laut, sebagai berikut:a. jangka pendek, dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017;b. jangka menengah, dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2023;c. jangka panjang, dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2030;

dengan rincian sebagaimana tercantum dalam DokumenLampiran Peraturan ini.

(2) Fasilitas pelabuhan yang direncanakan untuk dibangun dandikembangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),sebagaimana tercantum dalam Dokumen Lampiran Peraturan ini.

Rencana Tapak clan rancangan teknik terinci untuk pelaksanaanpembangunan clan pengembangan fasilitas pelabuhan disahkan olehDirektur Jenderal Perhubungan Laut.

Pembangunan dan pengembangan fasilitas pelabuhan dilaksanakandengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuanpendanaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhansebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, wajib dilakukan denganmempertimbangkan aspek lingkungan, didahului dengan studilingkungan.

BAB IV

PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN

Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluanpeningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatanpemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya serta pengembanganPelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya sebagaimana tercantumdalam Dokumen LampiranPeraturan ini.

Dalam hal penggunaan dan pemanfaatan lahan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 terdapat areal yang dikuasai pihak lain,pemanfaatannya harus didasarkan pada ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Direktur Jenderal melakukan pengawasan terhadap pelaksanaanPeraturan ini.

BABV

KETENTUANPENUTUP

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan ini, makaPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011 tentangRencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dicabut dan dinyatakantidak berlaku~

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri Perhubungan ini dengan penempatannya dalamBerita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal13 Juni 2012

Diundangkan di Jakartapada tanggal15 Juni 2012

MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIAREPUBLIKINDONESIA,

ttd

SSHMMMHPembina tama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

•RENCANAINDUKPELABUHANTANJUNG PRIOK

KEMENTERIAN PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

2012

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : FM.38 TAHUN 2012ITANGGAl : 13 JUNI 2012

Bab IPendahuluan 1-1

1.1. Latar Belakang 1-11.2. Tujuan dan Sasaran 1-31.3. Sistematika Penulisan 1-3

Bab IIKondisi Aktual Pelabuhan Tanjung Priok 11-1

11.1. Pelayanan Pelabuhan 11-111.1.1. Pelayanan Kapal. 11-111.1.2. Pelayanan Barang 11-1

11.2. Fasilitas Pelabuhan 11-311.2.1. Alur, Kolam dan Breakwater 11-311.2:2. Tambatan, Lapangan Penumpukan dan Gudang 11-611.2.3. Peralatan 11-611.2.4. Utilitas 11-611.2.5. Navigasi 11-711.2.6. Gate In dan Gate Out 11-7

11.3. Trafik Pelabuhan 11-911.3.1. Kunjungan Kapal 11-911.3.2. Arus Barang dan Peti Kemas 11-911.3.3. Arus Penumpang 11-11

11.4. Terminal yang Berada di Lingkungan Tanjung Priok 11-12

Bab III Proyeksi Trafik 11I-1

111.1. Landasan Proyeksi 11I-1111.2. Proyeksi Volume Kargo 111-111I.3. Proyeksi Arus Petikemas 11I-1iliA. Arus General Cargo 111-2111.5. Arus Liquid Cargo (Curah Cair) 111-211I.6. Aliran Bag Cargo dan Curah Kering (Dry Bulk) 1II-311I.7. Perkiraan Arus Bongkar Muat I Ekspor Impor Kendaraan 11I-6111.8. Perkiraan Arus Penumpang 11I-7

Bab IV Rencana Induk Pelabuhan IV-1

IV.1. Pengembangan Pelabuhan , IV-1IV.1.1. Penataan Pelabuhan Tanjung Priok (Eksisting) IV-1IV.1.2. Pembangunan Terminal Kalibaru Utara IV-9IV.1.3. Penataan Daratan dan Perairan Pelabuhan Tanjung Priok .. IV-14

IV.2. Pentahapan Pengembangan Terminal di Lingkungan Tanjung Priok. IV-18

Bab V Pokok Kajian Terhadap Lingkungan , V-1

V.1. Kondisi Saat Ini V-1V.2. Kualitas Udara dan Kebisingan V-1

V.3. Kualitas Air Laut. V-5VA. Evaluasi Kondisi Lingkungan Eksisting V-7

Bab VI Penutup VI-1

Bab IPendahuluan

1.1. Latar Belakang

Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 -2025, ditetapkan bahwa salah satu strategi utama yang harus dilaksanakanadalah penguatan konektivitas ekonomi. Dalam hal ini, MP3EI mengamanahkanuntuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Pelabuhan UtamaIntemasional yang menjadi pintu gerbang konektivitas ekonomi nasional danintemasional.

Berdasarkan UU no 17 tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009dan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 tahun 2002 tentang TatananKepelabuhanan Nasional, menurut hirarkinya, Pelabuhan Tanjung Priok diJakarta merupakan Pelabuhan Utama yang berfungsi sebagai tulang punggungpembangunan nasional. Posisi yang begitu penting dalam sistem transportasi danlogistik nasional tersebut, menuntut Pelabuhan Tanjung Priok secaraberkesinambungan harus mampu memfasilitasi aktifitas perekonomian danperdagangan Indonesia.

Kemampuan memfasilitasi secara berkesinambungan tersebut dapat dijaminsecara memadai bila perencanaan dan pengendalian pengembangan Pelabuhanyang terarah, terintegasi dan berdimensi, jangka panjang, khususnya menghadapiperubahan dan pertumbuhan arus barang. Untuk itu telah diterbitkan RencanaInduk Pelabuhan PM 42 tahun 2011, akan tetapi, hasil kajian terkinimengindikasikan perlu dilakukannya evaluasi kembali, atas rencana induk yangada dengan beberapa alasan.

Pertama, merujuk kepada studi The Feasibility of Kalibaru Development (DavidWignall Associates, 2011), arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok terusmeningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,3% per tahun selama limatahun terakhir ini. Pada tahun 2010, petikemas yang ditangani sebanyak 4,8 jutaTEU's, atau meningkat 24% dari tahun 2009, dengan komposisi 3,4 juta TEU's(72%) untuk ekspor-impor dan 1,4 juta TEU's (28%) untuk arus antar pulau diIndonesia. Pada tahun 2011, jumlah petikemas yang ditangani mencapai 5,8 jutaTEU's, terdiri dari petikemas domestik 1,9 juta TEU's dan petikemas internasional3,9 juta TEU's. Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan arus petikemasinternasional dan domestik yang terus meningkat di Pelabuhan Tanjung Priok daritahun 1980 - 2011.

7,000.000

s-fi,OOO,OOOw

l-I::

~ ~uuU,()(J(}

6 4,000.000 _Domesticu:E~ 3.000,000 lalnternational...QI.!: 2,000,000'"•..<:8 1.000.000

Gambar 1.1 Grafik arus petikemasdi Pelabuhan Tanjung Priok.

Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan komposisi arus petikemasinternasional dan domestik, beserta aktivitas bongkar dan muat diPelabuhan Tanjung Priok.

Mlmpor

!i! Ekspor

IiMuat (Domestik)

Bongkar (Domestik)

Pertumbuhan arus petikemas ini akan terus meningkat di masa mendatang seiringdengan pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Secara global perkembanganekonomi dunia (diukur dengan world GDP growth) untuk periode 1999-2003mencapai 3.3% per tahun dan sedikit meningkat menjadi 4.2% per tahun untukperiode 2004-2008. Secara nasional. pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesiauntuk periode 1999-2011 adalah 4.5%. Berikut ini adalah gambaran pertumbuhanekonomi Indonesia.

.. ~" .~I "'\¥'/

: if1 I j

.. .. ... °J~999l200~j~o~1126~2j~oo312o~!2oo~i2~6J2.00!l2008J2oo912010120111i...•....PertulT1~uhanE~n~rrli(~)j~,6 L~,~J3,3 J3,913,8J~,l L5,6JS,~J6,32j .6,1:4,5!6,1 i..6,S]

•••••.. . .

-o ~~~~~_~_~~

...-sn_lOU ••• '.. 5.1 '.' •••• ,p 1,1 •.• •.• ..'•__ .~uuuuuu~uuuu~u~w~

Berdasarkan Gambar 1.4 tersebut. proyeksi throughput petikemas menurutRencana Induk Pelabuhan 2011 adalah sebesar 3,8 juta TEU's. Sementara iturealisasi throughput tahun 2011 sebesar 5,8 juta TEU's. Dari proyeksi danrealisasi tersebut terdapat perbedaan jumlah kontainer sebesar 2 juta TEU's,sehingga proyeksi Rencana Induk Pelabuhan 2011 perlu dievaluasi kembali.

Terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional ini pun merupakan kontribusi dariperan dan fungsi pelabuhan. Pelabuhan yang ada di Indonesia perlu terusdibangun dan dikembangkan agar dapat menjaga pertumbuhan ekonomi,khususnya Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan utama penguatkonektivitas ekonomi nasional dengan internasional. Selain itu, PelabuhanTanjung Priok juga perlu secepatnya dikembangkan karena throughputpetikemasnya diproyeksikan akan terus meningkat seperti terlihat padaGambar 1.4.

Lebih jauh. proyeksi throughput petikemas pada tahun 2012 adalah sebesar6.3juta TEU's dan pada tahun 2014 menjadi 7,5 juta TEU's. Kapasitas PelabuhanTanjung Priok pada tahun 2008 adalah 4,5 juta TEU's dan saat ini telahdikembangkan menjadi 7,2 juta TEU's setelah dilakukan optimalisasi lahan,rekonfigurasi lahan, penambahan alat serta pemindahan bangunan-bangunanyang tidak berhubungan langsung secara operasional. Artinya. pada tahun 2014kapasitas optimal akan terlampaui (over capacity).Situasi demikian menunjukanbahwa pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok harus segera dilaksanakan.

Kedua, selain pertumbuhan volume petikemas, terjadi peningkatan volume eksporlimpor kendaraan yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan lahanterminal mobil (Car Terminal). Realisasi throughput untuk Car Terminal tahun 2011adalah 219.801 unit mobil. 5.304 unit truk dan 10.796 unit alat berat. Proyeksikebutuhan Lahan Penumpukan Mobil untuk Ocean Going, Dalam Negeri danTranshipment akan meningkat dan dibutuhkan penambahan lahan hingga 19 Ha

1-2

di tahun 2012 sementara luas area Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok saatini adalah 15 Ha. Direncanakan untuk dilakukan pengembangan Car Terminal diTanjung Priok seluas 22,2 Ha termasuk penambahan gedung parkir seluas 6,5 Hadi tahun 2012 - 2017.

Tanjung Priok yang baru. Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencanapengembangan tata ruang yang dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaanpembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Adanya tahapan ini memungkinkan untuk diwujudkan menjadi rencanapemanfaatan areal pelabuhan yang berkualitas, serasi dan optimal, sesuai dengankebijakan pembangunan, kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukunglingkungan. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaanpembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien danberkesinambungan. Kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunanpelabuhan ini diwujudkan dalam suatu Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priokbaru.

Berikut ini adalah gambaran proyeksi kebutuhan lahan parkir (penumpukan) mobildi Car Terminal.

Dokumen Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok ini disusun dengan urutansebagai berikut.

Merupakan penjabaran atas latar belakang, tujuan dan sasaran daripenyusunan rencana induk.

Bab II Merupakan indentifikasi dari kondisi aktual Pelabuhan Tanjung Priok,baik dari fasilitas maupun trafik, sebagai gambaran umum dan acuanawal untuk menyusun rencana induk.

Bab III Merupakan proyeksi dari trafik Pelabuhan Tanjung Priok sebagai acuanuntuk mengetahui pengembangan yang harus dilakukan.

Bab IV Merupakan rincian dari Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yangterdiri dari pentahapan pengembangan.

Bab V Merupakan pokok kajian terhadap lingkungan

Bab VI Merupakan bagian penutup dari Rencana Induk.

Gambar 1.5 Simulasi luas lahan tersedia dan kebutuhan luas lahanpenumpukan mobil tahun 2012 s.d 2030.

Ketiga, dari evaluasi terhadap rancangan jalan akses pada PM. 42 tahun 2011hanya berfungsi sebagai jembatan dan mengindikasikan biaya yang tinggi. Padarevisi yang diusulkan, pembangunan jalan akses dari sisi darat ke rencana areaterminal akan diintegrasikan dengan dermaga dan lapangan penumpukansehingga dapat menambah kapasitas terminal.

Berdasarkan ketiga penjelasan di atas, maka perlu segera dilakukan revisiRencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok (PM 42 tahun 2011).

1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari Revisi Rencana Induk ini adalah untuk mendapatkan kerangka dasardan pedoman untuk rencana pengembangan dan pembangunan Pelabuhan

Bab IIKondisi Aktual Pelabuhan Tanjung Priok

11.1. Pelayanan Pelabuhan

Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub utama secara umummemberikan pelayanan sebagai berikut.

Pelayanan ini meliputi jasa labuh, pemanduan dan penundaan kapal, sertapenambatan kapal. Dalam periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011,terdapat kecenderungan peningkatan jumlah kunjungan kapal dalam unit, aruskapal meningkat rata-rata 3,29% per tahun, dan mencapai 18.688 unit pada tahun2011. Adapun dalam satuan gross ton (GT) arus kapal tumbuh rata-rata 5,48%per tahun, dan mencapai 112.342.184 GT pada tahun 2011.

Tabelll.1 Kunjungan Kapal Tahun 2007-2011 (Unit)

Tabel 11.1dan Gambar 11.1memperlihatkan pertumbuhan arus kapal dalam unitpada tahun 2007-20 11. Te~adi penurunan pada tahun 2009, tetapi kembalimeningkat tahun berikutnya. Begitu pula dalam GT sebagaimana Tabel 11.2danGambar 11.2,tren menunjukan peningkatan sepanjang 2007-2011, namun terjadisedikit penurunan pada tahun 2009.Perbandingan pertumbuhan kapal dalam GT dan unit terse but tidak hanyamenunjukan jumlah kapal yang meningkat, namun juga kecenderungan ukurankapal yang mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok semakin besar. Pada tahun2010 hingga 2011 terjadi peningkatan yang relatif besar gross tonnage kapalyang dilayani.

Tabelll.2 Kunjungan Kapal Tahun 2007-2011 (GT)

11.1.2. Pelayanan Barang

a. Terminal konvensionallmultipurpose;Fasilitas yang melayani kegiatan bongkar muat konvensional 101pengelolaannya berada dibawah manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II(Persero) Cabang Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas ini melayani kegiatanbongkar muat barang umum, bag cargo, curah cair/kering dan petikemas,

dimana suatu dermaga belum secara khusus dialokasikan untuk barang dalamkemasan tertentu.

b. Terminal petikemas;Fasilitas ini pengelolaannya berada dibawah manajemen PT. JakartaIntemational Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Kojadan PI. MultiTerminal Indonesia (MTI). Fasilitas ini berfungsi melayani kegiatan bongkarmuat petikemas baik intemasional maupun antar pulau dengan didukung olehfasilitas modem, teknologi informasi yang canggih dan ContainerTerminalManagement System.

c. Terminal curah cair;Fasilitas ini terdiri dari Dermaga DKP dan Dermaga PT. Pertamina. DermagaDKP pengelolaannya berada dibawah manajemen Cabang Pelabuhan TanjungPriok berke~asama dengan PI. Dharma Karya Perdana (DKP), sementara ituDermaga PI. Pertamina dikelola dan dioperasikan oleh PT. Pertamina(Persero).

d. Terminal curah kering;Fasilitas pelayanan bongkar muat curah kering.• Curah kering khusus semen dan batu bara

Fasilitas ini pengelolaannya berada dibawah manajemen PelabuhanTanjung Priok yang pengoperasiannya bekerjasama dengan PT. MTI danPT. Semen Padang.

• Curah kering khusus pangan/pakanFasilitas ini merupakan pengembangan fasilitas pelabuhan laut TanjungPriok yang pengelolaan dan pengoperasiannya bekerjasama denganPT. Bogasari dan PT. Sarpindo.

General Cargo

III Bag Cargo

Liquid Cargo

~ Dry Bulk

Gambar 11.3 Persentase volume pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok 2011.

Pada tahun 2011, total volume cargo yang dilayani Pelabuhan Tanjung Prioksebesar 75 juta ton, terdiri dari general cargo (18%), bag cargo (3%), liquid cargo(13%), dry bulk (13%), dan container (53%) seperti terlihat pada Gambar 11.3.

Khusus peti kemas, jumlah dalam TEU's yang ditangani Pelabuhan Tanjung Priokpada tahun 2011, sebanyak 5,8 juta TEU's.

Pengelolaan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dilaksanakanoleh Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, PI. JICT, KSO TPK Koja, dan PT. MTI,dengan rincian sebagai berikut :

e. Terminal Penumpang;Fasilitas ini pengelolaannya berada dibawah manajemen cabang PelabuhanTanjung Priok yang berfungsi khusus melayani kegaiatan turun naikpenumpang kapallaut.

• PT. JICT menangani 39,7% atau sebanyak 2.295.264 TEU's (peti kemasintemasional);

• TPK Koja menangani 14,3% atau sebanyak 823.730 TEU's (peti kernasintemasional);

• PT. MTI menangani 3,7% atau sebanyak 214.063 TEU's (peti kemasintemasional dan antar pulau);

• Cabang Pelabuhan Tanjung Priok menangani 42,3% atau sebanyak2.442.175 TEU's (peti kemas intemasional dan antar pulau).

1 Ambang luar 4.500 150 675.000 -14

2 Pintu Masuk Barat s.d Utara Bogasari 7.000 100 700.000 -14

3 Utara Bogasari s.d Utara Tanjung Car Terminal 700 100 70.000 -12

4 Utara DKB 700 80 56.000 -10

5 Depan lantamal 800 30 24.000 -10

6 Nusantara I 1.700 60 102.000 -6 s.d-8

7 Kali Japat 950 50 47.500 -5

8 Alur Pelabuhan Minyak 1.000 50 50.000 -9 s.d -12

9 Alur Pintu Masuk Timur 2.500 100 250.000 -5

TOTAL 19.850 720 1.974.500

Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Tabelll.4 Kolam Pelabuhan Tanjung Priok

uTPK KOJA

I!MTI

ill! TG. PRIOK (KONVENSIONAL)

Pelabuhan Tanjung Priok saat ini memiliki area perairan seluas sekitar 424 Ha(termasuk area pelabuhan dan breakwater) dan kurang lebih 640 Ha area daratan.Layout dari konfigurasi alur, kolam dan breakwater Pelabuhan Tanjung Prioktersebut dapat dilihat pada Tabelll.3 hingga Tabelll.4, serta Gambar 11.5.

1 Kolam Pelabuhan I 1.280 175 224.000 -7s.d -14

2 Kolam Pelabuhan " 1.030 143 147.290 -9 s.d -12

3 Kolam Pelabuhan III 1.030 190 195.700 -10 s.d -12

4 Dermaga 300 298 130 38.740 -12

1 DAM NUSANTARA 584

5 Dermaga 115 250 20 5.000 -12 s.d-13 2 DAM BARAT 2.531

6 Dermaga Nusantara I 934 50 46.710 -6 3 DAM BARATSISITIMUR 1.558

7 Nusantara II 544 50 27.225 -6 4 DAMTENGAH 1.148

8 Utara Gd007 74 50 3.735 -5 5 DAM CITRA 1.597

9 Dermaga Curah Kalijapat 53 60 3.180 -5 6 DAMTIMUR 1.828

10 Dermaga 200 161 30 4.833 -6

11 Dermaga Utama MTI 404 80 32.320 -8 Total 9.247

12 Dermaga Serba Guna Nusantara 514 50 25.700 -8 Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).

13 Dermaga Walie Java 196 40 7.840 -6

14 Dermaga Walijava Kalimati 125 20 2.500 -4

15 Dermaga DKP 204 200 40.800 -8

TOTAL 7.098 1.288 805.573

Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).

KDNDI8I EKBlSllNG~TANJUNO PRICK

PROIIINSlllKI JAKARTA

JUDUL PETA : PETAEK8ISTING

LEGEhlDA

NO BlOK

I. TERMINAl KONVENSIONAL I MUlTI PURPOSE1E'i;:S 2. TERllINAL PETI KEIoL\S

2•• T.rmll'IOl Petl K,mas Inlomallonol2b. Terminal p,tt ktn'tos Antor PulOIJ

3. TERMINAl MOBil CAR TERMINAL)4. TERVINA,L CUAAH KrRING

S. TERWINAL CURAH CAIR6. TERWINAL PENUllPANG

: 7. PORT LOGISTIC ARt.\

< B. AREA KANTOft / OAGANG PORT BUSSIN£SS ARt.\''7 B. AREA PEWERINTAH-'N (GOVERWENT REUTED AREA

10. OTHER AREA11. DOCK VARD

••••••• REI.. KERETA API

• ICEIlEII1ERW'II'I!RHUBUNGANIWII'OR OTllRITAII PElAllUHAN TmJUNG PRJOK

HTAIIOmSAJ -I I

V 01

I I I I 11~".. '" ...

11.2.2. Tambatan, Lapangan Penumpukan dan Gudang

Fasilitas tambatan (dermaga) yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Priok secara umumdapat dikelompokan seperti dalam Tabelll.6.

Tabelll.6 Dermaga Niaga Di Pelabuhan Tanjung Priok

Peralatan untuk pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok terdiriatas peralatan apung, peralatan terminal konvensional, peralatan terminalpetikemas dan peralatan pendukung terminal lainnya. Spesifikasi masing-masingjenis peralatan dapat dilihat dari Tabel 11.8berikut.

Tabelll.8 Peralatan di pelabuhan Tanjung Priok

1 Dermaga Pelabuhan Nusantara I 1.448 29.157 -4.00 sid -9.00

2 Dermaga Pelabuhan Nusantara II 619 11.712 -5.00 sid -6.00 1 Alat Bongkar Muat

3 Dermaga Nusantara II TImur 725 12.026 -2.60 sid -10.00 a. Excavator 11

4 Dermaga Pelabuhan I Barat 1.346 32.127 -6.50 sid -10.00 b. Reach Stacker 64

5 Dermaga Pelabuhan I Selatan 175 4.886 -7.00 c. Shore Crane 7

6 Dermaga Pelabuhan I Timur 1.150 23.938 -6.50 sid -9.00 d. Forklift 138

-5.00 sid -13.40 e. Mobile Crane 17 Dermaga Pelabuhan I Utara 393 8.310

f. Top loader 78 Dermaga Pelabuhan II Barat 1.023 18.249 -7.70 sid -10.00

HMC 14g.9 Dermaga Pelabuhan 115elatan 144 2.880 -4.00 sid -6.00

h. QCC 3210 Dermaga Pelabuhan II Timur 1.035 17.797 -8.60 sid -10.00 i. RTGC 11311 Dermaga Pelabuhan II Utara 298 7.450 -11.00 sid -12.00 j. RMGC 512 Dermaga Pelabuhan III Barat 1.041 14.048 -10.00 sid -12.00 k. Side loader 713 Dermaga Pelabuhan III Timur (JICT) 914 22.855 -10.20 sid -11.70 I. Head Truck 212

14 Dermaga JICT, Koja, Bogasari, DKP, Car Terminal 2.257 73.522 -7.40 sid -14.00 m. Chassis 212

2 AlatApung

Jumlah Dermaga Kapal Niaga 12.568 278.957 a. Kapal Tunda 16

Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) b. Kapal Pandu 9

c. KapalKepii 7Fasilitas gudang dan lapangan penumpukan (open yard) yang dimiliki olehPelabuhan Tanjung Priok secara umum disajikan pada Tabelll.7 berikut ini. Sumber : PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

11.2.4. Utilitas

Utilitas di Pelabuhan Tanjung Priok antara lain fasilitas air kapal berupa pompadiesel sebanyak 8 unit 36 HP dengan kapasitas 150 Ton/Jam dan 4 unit 110 HPdengan kapasitas 200 Ton/Jam.

1 Gudang

2 lapangan Konvensional

3 lapangan Petikemas

101.977

305.616

1.650.321

Alur masuk dan keluar area Pelabuhan Tanjung Priok hanya dilayani oleh satupintu masuk (entrance), yaitu yang ada di sebelah barat (kedalaman alur -14mLWS) , yang digunakan untuk kapal-kapal komersial. Pada pintu masuk (entrance)sebelah timur praktis tidak dapat digunakan,karena alurnya yang sempit dandangkal (kedalaman -5 m LWS). Hanya kapal-kapal yag berukuran kecil sajayang masih dapat melewati jalur timur, seperti kapal ikan, tug boat dan lain-lain.

Alur di dalam lokasi pelabuhan adalah one way ship. Kapal yang ada di dalamarea pelabuhan akan dibantu oleh tug boat. Kapal dengan LOA < 150m dilayanioleh 2 tug boat dan dan yang mempunyai LOA ~ 150 m dilayani oleh 3 tug boat.

Kecepatan rata-rata kapal didalam area pelabuhan berkisar antara 1 - 2 knotkarena pemanduannya (didalam pelabuhan) dilakukan dengan bantuan tug boat.Sebagai contoh adalah untuk kapal petikemas (petikemas) yang merapat ketambatan ( Dermaga ) teminal Koja memerlukan waktu antara 2 - 2,5 jam sejakdari pintu masuk pelabuhan sampai sandar di tambatan secara sempurna. Jikatidak ada hal-hal yang khusus/emefgency, maka prioritas pelayanan ataupenambatan diutamakan adalah untuk kapal penumpang, kemudian kapalpetikemas dan selanjutnya kapal-kapal lainnya. Lokasi tunggu kapal berada diluarperairan pelabuhanlbreakwater.

Pada terminal kontainer terdapat 3 lokasi gate, yaitu JICT 1, JICT 2, dan TPKKoja. Masing-masing terminal kontainer tersebut menyediakan gerbang tersendiriyang khusus bertugas mengidentifikasi kontainer dan kendaraan yang keluar-masuk ke terminal tersebut. Kendaraan yang dapat keluar-masuk melalui gatetersebut hanya kendaraan khusus kontainer. Terminal kontainer JICT 1 dapatdiakses langsung dari Jalan Jampea maupun Jalan Sulawesi melalui gate JICT 1.Gate Koja menghubungkan TPK Koja dengan Jalan Jampea. Khusus terminalkontainer JICT 2 yang lokasinya terletak di antara terminal konvensional, dapatdiakses setelah masuk ke Iini " Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan terminal mobil yang berlokasi di Kalibaru memiliki gate tersendiri yangterhubung langsung dengan Jalan Jampea. Gate ini terbatas hanya melayanikendaraan pengangkut mobil.

Di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 8 gate keluar-masuk yang dioperasikanuntuk melayani terminal konvensional, terminal petikemas dan terminal mobil (carterminal), sebagaimana disajikan dalam Gambar 11.6.

Terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok memiliki 4 gerbang keluar-masuk, yaitu Gate 1, Gate 3, Gate 8 dan Gate 9. Gate 1 digunakan untukkendaraan dari dan ke arah barat pelabuhan. Gate ini menghubungkan JalanNusantara " dengan Jalan Martadinata dan merupakan gerbang utama bagikendaraan yang akan menuju terminal konvensional nusantara I dan II.

Gate 3 menghubungkan Jalan Martadinata dan Jalan Padamarang Selatan, danmerupakan gate alternatif untuk kendaraan dari arah barat yang menuju birai 1dan birai 2. Berdasarkan rencana jangka pendek, gate ini akan ditutup bersamaandengan pembangunan Pasoso flyover. Gate 8 menghubungkan Jalan Bangkadengan Jalan Enggano. Gate tersebut merupakan gerbang keluar alternatif untukkendaraan dari dalam pelabuhan, sekaligus merupakan gerbang masuk khusussepeda motor. Gate 9 menghubungkan Jalan Raya Pelabuhan dengan JalanJampea, dimana gerbang ini merupakan gerbang keluar-masuk utama bagikendaraan dari dan ke arah timur terutama yang mengarah ke kawasan industriKBN-Marunda, KBN-Cilincing, Cikarang, Bekasi, Cikampek, Bekasi dankendaraan dari Pantura.

KONDISI EKSISTINGPELABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI OKI JAKARTA

MUL P£L\ : UlUSI GAl[

....~ -I I~ra'l.~ U~ ~ :1.

Trafik Pelabuhan

Trafik Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari kunjungan kapal, arus barang(termasuk dalam kategori ini adalah arus peti kemas), serta arus penumpang.

11.3.1. Kunjungan Kapal

Kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok dalam statistik pelabuhan dibedakanmenjadi 3 (tiga) jenis pelayaran, yaitu pelayaran internasional, pelayarandomestik (dalam negeri) dan kapal negara/tamu. Kunjungan kapal berdasarkanjenis pelayaran di Pelabuhan Tanjung Priok sejak tahun 2007 sampai dengantahun 2011 adalah sebagaimana terlihat pada Tabelll.9.

Tabelll.9 Kunjungan Kapal Berdasarkan Jenis Pelayaran di Pelabuhan TanjungPriok

Data diatas menunjukan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan arus kapal.Dalam unit, kapal rata-rata tumbuh 3,29% per tahun, sementara dalam GT, kapalrata-rata tumbuh 5,48% per tahun.

11.3.2. Arus Barang dan Peti Kemas

Arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok dalam ton dalam periode sejak tahun2007-2011 tumbuh rata-rata 6,14% per tahun. Pada tahun 2011, arus barangmencapai 74.989.804 ton. Pada tahun 2011 komposisi barang luar negerimencapai 56,83% dan domestic 43,17%. Gambaran pertumbuhan arus barangberdasarkan jenis perdagangan dapat terlihat dalam Tabelll.10 dan Gambar 11.7.

Tabelll.10 Arus Barang Berdasarkan Jenis Perdagangan Internasional dan Domestik(Ton)

Pelayaran Unit 5.775 5.332 4.508 4.687Internasional GT (ribu ton) 61.024 62.947 61.465 67.953Pelayaran Unit 11.908 12.589 12.004 12.582

2 Dalam Negeri GT (ribu ton) 27.591 29.466 29.550 33.878Kapal Unit 146 200 158 188

3Negara/Tamu GT (ribu ton) 451 572 563 671

Unit 17.829 18.111 16.670 17.457Jumlah

GT (ribu ton) 89.066 92.985 91.578 102.502 Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Sumber : PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

30.000.000

27.500.000

25.000.000

22.500.000

20.000.000C,g

17.500.000••c15.000.000f

toIII.• 12.500.000

~ 10.000.000

7.500.000

5.000.000

2.500.000

••••• Ekspor

•.,,., Bongkar (Domestik)

.",_ Muat (Domestik)

Gambar 11.7 Grafik arus barang berdasarkan jenis perdagangan internasionaldan domestik (Ton).

Data historis operasional bongkar muat Pelabuhan Tanjung Priok tahun2008 - 2009 menunjukan stagnasi sebagai refleksi adanya dampak krisis ekonomiglobal selama kurang lebih 1 tahun, namun dalam periode 2009 - 2011 arusbarang kembali mengalami peningkatan. Adapun arus barang berdasarkankemasan terbagi dalam general cargo, bag cargo, curah cair, curah kering danpetikemas.Pertumbuhan arus barang setiap kemasan seperti yang terlihat padaTabel 11.11dan Gambar 11.8menunjukkan adanya kecenderungan peningkatanuntuk peti kemas dan general cargo.

Tabelll.11 ArusBarang Berdasarkan Kemasan (Ton)

1 General Cargo2 BagCargo3 Uquid Cargo4 Dry Bulk5 Container

Jumlah

10.124.8201.763.415

7.933.76612.000.546

28.155.89959.978.446

9.155.3981.519.2717.985.389

12.093.93029.937.71660.691.704

8.366.4941.483.985

7.846.17111.400.432

27.755.04956.852.131

10.811.0921.466.7068.356.501

10.694.62133.357.49764.686.417

13.381.5262.399.9039.398.352

10.031.72839.778.29574.989.804

45.000.000

40.000.000

35.000.000

C30.000.000

,g25.000.000••c

fto

20.000.000III..::l.4:

15.000.000

10.000.000

5.000.000

,-t,o, General Cargo

•.•.•..• BagCargo

.+'liquid Cargo

"""'",,·Dry Bulk

Berdasarkan data historis arus barang berdasarkan kemasan, nampak bahwa trafikcontainer terus mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan adanya peralihanpreferensi penggunaan kemasan cargo oleh shipper dari yang semula berupa generalcargo menjadi container. Kecenderungan tersebut muncul akibat beberapa faktordiantaranya harga freight, keamanan cargo, daya angkut, dll.

Sedangkan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok sejak tahun 2007 sampai dengantahun 2011 adalah sebagaimana terlihat pada Tabelll.12 dan Gambar 11.9.

penumpang kapal pelayaran dalam negeri, dan sebagian besar kapal-kapal milikPT. Pelni. Pertumbuhan penumpang tahun 2007 - 2011 disajikan dalam Gambar11.10.

Dalam Ne en

Embarkasi Oran 230.006 275.605 199.845Debarkasi Orang 222.539 299.891 227.927Jumlah Orang 452.545 575.496 427.772

600.000

550.000

500.000biic 450.000l!~•• 400.000c••Q.

E 350.000::Jc•• 300.000...~••E 250.000~

200.000

150.000

100.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

6.000.000

5.000.000

••••::J4.000.000••!:...••E 3.000.000••i..... 2.000.000::J:t1.000.000

••••• JICT

...,*".TPK KOJA

.......,.,,·MTI

.~ TG.PRIOK (KONVENSIONAl)

····TOTAl

Gambar 11.9 Grafik arus petikemas (TEU's).

11.3.3. Arus Penumpang

Arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok sejak tahun 2007 sampai dengantahun 2011 yang tercantum pada Tabel 11.13. Hampir seluruhnya adalah

207.638216.313423.951

202.929224.259427.188

•...- Debarkasi

···,,·Total

11.4. Terminal yang Berada di Lingkungan Tanjung Priok

Dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan kapasitas dan kebutuhan, Pelabuhan Tanjung Priok memiliki DLKR (Daerah Lingkungan Kerja) yang mencakup KabupatenBekasi dan Kabupaten Karawang. Gambar 11.10 Berikut ini menggambarkan Terminal di Tanjung Priok.

~., / ,..

/ I! .I

j'/ ~// /

1. Terminal TanjungPriok

2. Terminal Marunda

3. Terminal Marunda Center

4. Terminal Tarumanegara

5. Terminal FSRU Trans LNG

6. Terminal Cilamaya

• "\ \"fib\\.~j J

Muara GembongJdJ.iIIid lill,!'

It(

Tarumajaya,....~,~, Marunda Center

•• MaruncJa(Jakarta)Prio!,

/ .. 6' '.'l\ '

Bab IIIProyeksi Trafik

Proyeksi kargo keseluruhan dalam ton, yang mencakup general cargo, bag cargo,curah cair, curah kering dan peti kemas untuk jangka pendek, menengah, danpanjang ditunjukkan pada Tabellll.1.

Tabel 11I.1 Perkiraan Arus Barang Total

11I.1. Landasan Proyeksi

Proyeksi pertumbuhan trafik di Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilakukan denganbeberapa metode proyeksi. Secara umum metode yang digunakan adalahsebagai berikut :

1. Metode Top DownMetode ini adalah metode proyeksi yang didasarkan pada situasi danperkembangan pertumbuhan Ekonomi Global. Saat ,nl dominasipertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia bergeser dari Eropa ke Asia.Hal ini juga mempengaruhi proyeksi trafik di Pelabuhan Tanjung Priok.

2. Proyeksi TrenMetode ini adalah metode proyeksi yang didasarkan pada data historis trafikdan tren pertumbuhannya.

3. Metode Bottom Up dari ProdusenMetode ini adalah metode proyeksi yang didasarkan pada pertumbuhanPDRB, pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan kebutuhan akan barang.

Karateristik data sangatlah penting dalam menentukan metode yang dapat dipakaiataupun cara yang akan dipakai. Berdasarkan pemahaman terhadap karakteristikdata yang ada, maka wilayah hinterland DKI Jakarta, Jawa Barat den Bantensangatlah dominan dalam menentukan perkiraan aliran kargo di masa datang diPelabuhan Tanjung Priok.

Sesuai dengan hasil kalkulasi, maka didapatkan keterkaitan antara beberapa jeniskargo terhadap nilai PDRB maupun jumlah populasi dari wilayah hinterlandPelabuhan Tanjung Priok, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Wilayah DKIJakarta, Jawa Barat dan Banten dipilih sebagai wilayah hinterland dikarenakankonsentrasi penyebaran industri dan penduduk yang cukup tinggi.

Secara nasional, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode1999 - 2011 sebesar 4,5% per tahun, sedangkan rata-rata pertumbuhanpenduduk Indonesia untuk rentang waktu tahun 2000 sid 2010 sebesar 1,52% pertahun.

Data proyeksi kargo diambil dari penelitian konsultan, seperti JICA.

11I.2. Proyeksi Volume Cargo

Volume kargo diproyeksikan dengan menggunakan asumsi 5% per tahun.

201120202030

53,2

82,5134,4

Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)'Proyeksi (delam ton) Tidak termasuk PT. JICT dan TPK Koja

160,0

140,0

c 120,00I-

~100,0

~ 80,00e.o~ 60,0

~ 40,0l-

I20,0

0,0

I 2005

"--

Arus petikemas diproyeksikan dengan mengasumsikan pertumbuhan 6% pertahun. Proyeksi arus petikemas keseluruhan dalam TEU's, yang mencakuppetikemas MTI, Tg.Priok, TPK Koja dan JICT untuk jangka pendek, menengah,dan panjang ditunjukkan pada Tabel 11I.2.

Data perkiraan arus petikemas pada tabel diatas dapat dilihat dengan lebih jelaspada Gambar 11I.2berikut ini.

20

18

16

;;; 14::I•• 12I-

l! 10::I::::.ii 815I- 6

4

2

0

2000 2005 2010 2015 2020 2025Tahun

Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Parsero)

Gambar 11I.2 Perkiraan arus petikemas. Hasil perkiraan arus curah cair untuk CPO dan Petroleum Product yangdidapatkan jangka pendek 2011, menengah 2020, dan panjang 2030 disajikanpada Tabellll.4, Gambar 11I.3,Tabellll.5 dan Gambar 11I.4sebagai berikut :

Tabellll.4 Perkiraan Arus Barang Curah Cair CPO (Ton)11I.4. Arus General Cargo

Untuk arus general cargo digunakan proyeksi yang telah dilakukan oleh JICAStudy Team. Adapun hasil perkiraan volume general cargo jangka pendek (2011),menengah (2020) dan panjang (2030) dapat dilihat Tabellll.3. ImportlOonqkar

I:ksporVMuat

Towl

l,Q.411U!)

1,146

1,3971l)lJ

1,565

1,4093/

1,526

1,40140

1,526

1,fi771l:ll:l

2,065

2,176:l1l:1

2,393

-+- EXIX,rt/LoadiJ~ H"a ll:'"d

•••• ExportiLoadiJg forecast

-In port/linbadil~ H"'all:ed

--In port/lillbadilg Forecast

o1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

Impor1lBoogkarCkllpOrtJNuat

Total

5,11769

5,000

2.('OJ.[10020,;)0

11I.6. Aliran Bag Cargo dan Curah Kering (Dry Bulk)

Hasil perkiraan Arus Bag Cargo dan curah kering ini jangka pendek (2011)menengah (2020) dan Panjang (2030) disajikan pada beberapa tabel dan gambarberikut ini. Adapun komoditi curah kering terdiri dari besi dan baja, hasil hutan,semen dan batubara.

-iJ 'nbinlil:. R'.'a!ll,,'d

••• iJ llbadh.; F:,I"C;,be

-Ex !.u"diJ< Rt'"lU··d-lI-Ej. L:·..•,31•.: F'·!l·;·;x.l

1,500,000

2000

1,300:.uJ

I,~

1,~b226

1,f31

a,li10591

4,402

3,212522

3,/Ytl

o4.lV'644

o4,II3b

4,291644

4,~3tl

ImporWongkarEksPOf\'ft1uat

IOta!

l,3119335

2,(349:;

1.19~

II

8.000.0007,000,0006,000.0005,000,000

c:04,000,000!-

3,000.0002,000,0001.000.000

o

-+--1 nportiB'Jflsbr

....-H~!J\.OIl/Ml<J'.

~ In i lJ/lbadilR Rt>alit.l,d

-In l'lIbaditl( Fell':<.'a~;l

2015Y l'iU'

SUmber : JICA Study Team Ishun 2000 - 2010 Reslma.;

Gambar 11I.9 Perkiraan aliran curah kering batubara ..

9,0008.000

7.0006.000

----g5.000:::4.000

:.5.000:2.0001.000

o

Sumber: JICA Study Team Ishun 1990 - 201 0 Reali ••• i

Gambar 11I.10 Perkiraan aliran curah kering pasir.

11I.7. Perkiraan Arus Bongkar Muat lekspor Impor Kendaraan

Keberadaan beberapa automotive manufacturing companies di wilayah hinterlandPelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu faktor yang mendorong arusbongkar muat/ekspor impor kendaraan yang melalui Pelabuhan Tanjung Priokmeningkat secara signifikan.

Mobil (Oc. Going +Transhipment + Dim Negeri)

TrukAlat Berat

5.30410.796

9.68118.922

17.108 31.32732.585 58.255

92.626168.920

2.000.000 iI

1.500.000 !.i1.000.000 I-

500.0001-- ...!Ij . ...,.,.. f

•.•N '".........~ ~ ~

600.000

500.000

iiiic:400.000L'!2-

l!l!. 300.000E::Ic:••a-.• 200.000::I.(

100.000~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ro ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~0000000 0 a 0 0 0 0 0 0 0 0N N N N N N N N N N N N N N N N N

2015 2020Tahun

Perkembangan arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok telah mengalamipenurunan dalam beberapa tahun terakhir ini, bahkan bisa dikatakan dalam 10tahun terakhir ini. Keadaan ini terjadi dikarenakan munculnya penerbangan yangmurah khususnya yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar. Dengankeunggulannya yang cepat dan nyaman, tentunya para penumpang yangmempunyai tujuan kota yang sama dengan pelabuhan yang dilayani angkutan lautpenumpang, maka dapat dibayangkan penurunan jumlah penumpang memangtidak terhindarkan. Meskipun demikian, beberapa kota pelabuhan yang dilayaniangkutan laut temyata juga belum tentu dihubungkan dengan layanan angkutanudara yang langsung, sehingga angkutan laut masih bisa mengisi segmenpermintaan tertentu. Dengan demikian perkiraan angkutan laut penumpang masihtetap ada meskipun dengan angka yang relatif rendah.

Peningkatan kegiatan bongkar muat/ekspor impor kendaraan yang cukupsignifikan tersebut mengakibatkan tingkat kebutuhan akan fasilitas terminal yangkhususldedicated untuk pelayanan kegiatan bongkar muat/ekspor imporkendaraan (car terminal) semakin mendesak.

11I.8. Perkiraan Arus Penumpang

Volume penumpang diproyeksikan dengan asumsi pertumbuhan -1% per tahun.Proyeksi arus penumpang dibuat dengan mempertimbangkan hasil studi yangdisusun oleh JICA Study Team dimana volume penumpang diperkirakan akanterus menurun. Hasil proyeksi dapat dilihat pada Table 11I.13dan Gambar 11I.10.

Tabellll.13 Perkiraan Arus Penumpang

Bab IVRencanalnduk

Pelabuhan

lapangan penumpukan dan gudang, pembangunan jalan, pemotonganSemenanjung Paliat dan optimalisasi lahan eksisting dengan merelokasikantor-kantor pemerintah, militer, dan swasta. Selanjutnya lahan bekasbangunan kantor tersebut dapat dikembangkan menjadi lapanganpenumpukan. Termasuk di dalamnya pengembangan Car Terminal di lahanbekas PT DKB Galangan III. Semua kegiatan tersebut dilakukan padaRencana Pengembangan Pelabuhan Jangka Pendek (2012 - 2017).

Selain penataan maupun pengembangan, Pelabuhan Tanjung Priok jugamelakukan perawatan secara berkala terhadap fasilitas-fasilitas yang ada,seperti perkuatan dermaga, perbaikan/perkuatan lapangan, renovasifasilitas gedung, dan pengerukan berkala (maintenance dredging).

Disamping itu, dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran diPelabuhan Tanjung Priok dilakukan peke~aan pelebaran alur masuk danpembuatan kolam putar. Pelebaran alur pelayaran dan pintu masuk kePelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melayani kapal dari yangmulanya merupakan sistem satu jalur menjadi dua jalur. Untuk pelaksanaanpekerjaan ini perlu dilakukan pembongkaran breakwatersepanjang 1.583 mdan pembangunan sepanjang 1.532 m ke arah Utara untuk memperluaskolam putar kapal di dalam pelabuhan.

IV.1. Pengembangan Pelabuhan

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Jawa denganpelayanan baik domestik maupun intemasional. Letaknya yang strategis, sertamemiliki hinterland sebagai kawasan dengan aktifitas ekonomi seperti perdagangandan industri mempengaruhi eksistensinya sebagai Pelabuhan Utama di PulauJawa. Hal ini dapat dilihat dari trafik barang yang dibongkar maupun dimuat dipelabuhan tersebut, yang semakin meningkat disetiap tahunnya. Terutama untukjenis kemasan petikemas yang beberapa tahun terakhir menjadi tren dalampengiriman barang.

Arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2009 tercatat 3,8 juta TEU's,pada tahun 2010 menjadi 4,7 juta TEU's dan tahun 2011 menjadi 5,8 juta TEU'satau naik sekitar 23% setiap tahun. Dan untuk kedepannya arus peti kemasdiproyeksikan akan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan menjadi tantangandan sekaligus peluang bisnis bagi Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku operatorPelabuhan Tanjung Priok. Untuk menyikapi hal tersebut, Pelabuhan Indonesia II(Persero) telah menyiapkan rencana pengembangan pelabuhan.

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dibagi menjadi 5 (lima) wilayah yaituPelabuhan Tanjung Priok (eksisting), Terminal Kalibaru Utara, Terminal AncelTimur, Terminal Cilamaya, dan Terminal Tarumanegara. Pengembangan tiap-tiapwilayah terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu Tahapan Jangka Pendek (2012-2017),Jangka Menengah (2018-2023), dan Jangka Panjang (2024-2030). Sedangkanuntuk terminal-terminal pendukung lainnya, proyeksi kebutuhan fasilitasnyaditindaklanjuti berdasarkan Iimpahan dari Pelabuhan Tanjung Priok.

IV.1.1. Penataan Pelabuhan Tanjung Priok (Eksisting)

Pelabuhan Tanjung Priok secara eksisting dibagi menjadi 8 (delapan) zonapengembangan berdasarkan area dimulai dari barat ke timur adalah;

- Zona Kalijapat, - Zona Birai III,- Zona Nusantara, - Zona Terminal Petikemas dan Curah Cair- Zona Birai I, - Zona Kalibaru- Zona Birai II, - Zona Lini II

Penataan Pelabuhan Tanjung Priok Eksisting dilakukan hampir di tiap zonatersebut baik berupa penataan, pembangunan Gate InlOut, pembangunan

B NUSANTARA1 Perkuatan Derma 001-004

2 Relokasi KantorBea Cukal JI. Nusantara 13 Pembanlunan Tangkl Curah Calr dl lahaR Ex. Kantor Bea

tukal4 Pemban nan La an an 51stBalilt Pos 1

5 Pemban unan Jalan lembus6 Pemban unan Gedun Kantor Kesehatan7 Pemba unan Gate In/OutTO 1

Pen antlan Ban nan dan Pa af JI. Pulau P9 Relokasl Bekan AD

10 Penln Ian a arse an an JI. RE Martadlnata

11 Pemotan an Derma a 007 dan Pembuatan Kolam PutarC B1RA1I

1 Pemban unan Rei RMGC dl derm a 101 dan 1052 Pemban unan Gudan Multi U ose JI. Pombo3 Perkuatan Derma 103 dan 105

Renovasi Gedun Terminal Penum an Nusantara II

5 Pemban unan La an n Penu ukan ex. PT. Sari Jasa

Pertuilsan Terminal Roro7 Relokasl KoteremAD

8 Perkuatan dan Pendalaman derm a 106-107D BlRAJII

1 Perkuatan derma a 109-1102 Perkuatan Derma 111 dan 113

3 Perkuatan La n n Penum ukan Ex Gudan 109-110

4 Pemban unan Gate In/Out TO 25 Pemban unan Gudan Multi u ose JI. Ambon

Perkuatan Derma 201 dan 203

Luas La n n m2

Luas m2

Unit

Unit

Is

Is

Pan'an (m

Paket

Pan an rei (m)

Luas Gudan m2

LuasArea m2

Unit

Luas La an an m2

Luas m2

Is

Luas 1m2)

Luas m2

Luas m2Luas La an an m2

Unit

Luas Gudan m2

Luas 1m2)

670

10.0001.174

16.790

11.158

15.400

4.830

8.100

4.830

210.000

7.912

E _RAlIII

1 Pertuatan Derman 208-209 Luas m2 4.0002 Pel1tuatan Lapanpn Ex Gudang207x, 208, dan 209 Luas Lapannn (m2 11.7203 Pembanlunan Gate In/Out TO 3 Unit 14 Relokasi KantorBea Cukal JI. Bltun. Unit 15 Perkuatan Derman 303 dan 30S Luas m21 500

F ~NAL PmtCfMAS DAN CUHAMtAlR1 Perbalkan Berat Apron 5151nmur Is 12 PembanltUnan Dolohln TPK Ko a Unit .~.! 13 Perluasan Container Yard TPK KOlA LuasArea{m2) 54.8704 Perluasan Container Yard JICT LuasArea m2) 35.0005 Pembangunan Buffer Parkina JICT LuasArea{m2) t4;;;';:~ 120.000

6 Pembanaunan Joint In/Out Gate Unit 17 Pembanaunan Gate TPK KOJA Unit . 1

Pembamzunan Gate JICT Unit 19 Pembangunan Lat»anpn Petlkemas Ji. Olgul Luas LapanRan 1m2 12.260

1 Relokasl Kantor KOJA Unit 111 Perluasan Terminal Curah Calr Luas Area (m2) I,;" 25.758

G KAUBARUSElATAN1 PembanRunan DermaRa Ex. Preslden was m21 4.9402 PembanRunan LaDa",ran Ex. Dermalla Preslden Luas Lapangan (m2 8.5043 Penaembanaan CarTermlnal luasArea m21 157.000

• Pembanaunan Oermaga Panlang(m , 602• Pembangunan GedunlR Partir Ex Kantor Luas m21

-.15.000

- Pembanaunan GedunR Partir Multi 5toraee LuBS m2) K 50.000- PembanRunan Kantor Baru Luaslm2) 10.(0)

H UNI"1 Perluasan Mas Id AI Khadamutaowa Unit E" 12 Pembahlirunan Power House Unit 13 Pembanllunan Laoanl!an Penumpukan 51s1Barat GedungTeknlk Luas Lapangan (m2 11.8504 Pembanlunan IPAL Unit 25 Pembongkaran Geduna Kantor Cabane: Unit 16 PembanRunan Geduhlil: Kantor dan Partir Cabanl! Tan unll Priok Unit 17 Pembanaunan LaoaRlZan Penumoukan Ex Dlshldros dan PMK Luas laDannn m2 2.650

Pembanaunan laoan.!!an Ex Kantor Bea Cukai 7.4219 PembahliPunan laDaRlran Penumpukan Ex GedungTKBM Luas laDangan m2) 1.473

1 Relokasi dan PeRlPllantlan Gedung Bea Cukai Unit 111 Relokasl dan Penuantlan GedunR Olshldros Unit 1I SlSllAUT (Channel. Btuln Impl'OtlelMtltJ

1 Pembonakaran Breakwater Pan anR(m) I 1.5832 PembanRunan Breakwater Pan ahllr(m) I 1.5323 Penllerukan Volume m3) n~ I 8.000.000

Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok pada Tabel IV.1 di atasmerupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di setiap zona pengembangan padatahapan jangka pendek (2012 - 2017) dan gambar alokasinya dapat dilihat pada GambarIV.1 hingga Gambar IV.6.

///'

\\ / ,

, i\;;"?'\// t~PATI~

KONOISI EKSISTINGPELABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI OKI JAKARTA

JUOUl PETA. , PETA EKSISTING

lEGEHOA

NO BlOK

1. T£RWINAl KONV[NSIONAL I IdUl TI PURPOSE] 2. TERMINALPETI KEMAS

20. Terminal Petl Kemes Inlemasional

2b. Terminal Peti Kemas Antor Pulau

3. TERMINALMOBil (CAR TERMINAL).. TERMINAL CURAH K£RING

5. TERMINAL CURAH CAIR6. TERMINAL PENUNPANG

7. PORT lOGISTIC AREA8. AREA KANTOR/ DAGANG{PORT BUSSINESSAREA9. AREA PEWERINTAHAN (GOV£RWENT RELATED AREA10, OTHER AREA

11. DOCK YARD

••••••• REL KERETA API

• KEMENTERIAN PERHUBUNGANKANTOR OTORITAS PELA8UHAN TANJUNG PRIOK

P£lAIKHIISAR ..'" I I

•VI~ I I I0100 250 .. ,...

//nKAI,JBARU '

~~i!

//

~ /~ /i!

,••.•• 00.... RENCANA INDUKPElABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI DKI JAKARTA

JUOUl PETA , JANGKA PENDEK (2012-2017)PENATAAN LAHAN DARAT NUSANTARADAN KALIJAPAT

EKSISTING

1. TERMINAl MULTI PURPOSE DOMESTIK

2. TERMINAL MULTI PURPOSE INTERNASIONAl

r,~:::l 3. TERlIllNAlPET! K£MASANTARPULAU/OO••ESTIK

4. TERl.lINAl CURAH CAIRS. TERMINAL CURAH KERING

6. AREA PEMERINTAHAN (GOVERMEHT RELATED AREA)

7. AREA KANTOR/DAGANG (PORT BUSSINESS AREA)

B. DOCK YARD

9. PORT LOGISTIC AREA

10. AREA ALAT BERAT OOt.tESTIK

11. OTHER AREA

RENCANA PENGEMBANGAN

1. TERt.lINAL MULTIPURPOSE DONESTIK

2. TERMINAL CURAH CAIR3. AREA PEI,l[RINTAHAN GOV£Rl.lENT RELATED AREA)4. AREA KANTOR/DAGANG (PORT BUSSINESS AREA)

____ RENCANA JALAN Tot.

••••••• RENCANA REL KERETAAPI

~ RENCANAPEMOTONGAN

RENCANA INOUKPELABUHAN TANJUNG PRlaK

PRaVINSI OKI JAKARTA

, JANGKA PENOEK (2012-2017)

PENATAAN LAHAN OARATBIRAll, 2 & 3

NO BlOK

EKSISlING

1. T[RlottNAl ),jUlTl PURPOSE OOt.lESTIK2. TERt.lINAL ),IULTI PURPOSE INTERNASIONAL

r-- i 3. TERMINAL P£TI KEMAS ANTAR POLAOjDOMESTIK

4. TERMINAL PElI KEIIIAS INT[RNASIONAl

5. TERMINAL CORAN CAIR

6. TERWINAL CURAH K£R1NG

7. AREA PD.IERINTAHAN (GOVERt.l£NT RELATED AREA)8. RORO DOMESTIK

9. DOCK YARD

10. TERllilNAL P[NUMPANG

RENeANA PENGEMBANGAN

1. TERMINAL WULTIPURPOSE DOMESTIK

2. TERloilNAL IotULTI PURPOSE INTERNASIONAL

3. TERMINAL PElI K(MA$ ANTAR PULAU/OOI.IESTIK

4. AREA KANTORjDAGANG (PORT BOSSlNES5 AREA)

5. RoRO DOMESlIK

BATAS BIRAll

- BATASBIRAI2

~ BATAS BlRAI3~~ RENCANA JALAN TaL

• • • • • •• RENCANA REL KERETA API

W-~oI I I(l 5(1 100

11---_••••ttt --~-'~<'<cflMI_!,1

I II I I • I •••••••••• I ••• I ~~

RENCANA INDUKPELABUHAN TAHJUNG PRIOK

PROVINSI DKI JAKARTA

, JANGKA PENDEK (2012-2017)PENATAAN LAHAN DARATTeRMINAL PET! KEMAS

EKSISTING

1. TERMINAL PETI KEWAS INTERNASIONAl

2. TERMINAL CURAH CAIR

RENe,N, PENGEW8ANG.\N

1 . TERMINAL PElI K£t.lAS INTERNASIONAl2. TERWINAl CURAH CAIR

3. AREA KANTOR/DACANG PORT BUSSIN[SS AREA

PETAIKHTISAR III""'"W~

DAM CITRA,>( x

RENCANA INDUKPELABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI DKl JAKARTA

JUDUl PET .• , JANGKAPENDEK(201~17)PENATAAN L.AHAN CARAT KALIBARU

lEGEND'"

NO BLOK

EKSISTINGI. TERMINAL CURAH CAIR2. TERMINAL CURAH KERING3. CAR TERl.lINAl,. DOCK YARD

RENCANA PENGEMBAN(;.ANI_ I. TERMINAL CURAH KERINGI? 2. CAR TERMINAL

RENCANA JALAN TO!.

• KEMENTERlAN PERHUIlUNGANKAN10R OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK

p(u, ll(HTlSAR ~... I I

"01.,

JR I I I, " '00 ... 000'

......; .•.•. ~...."..,' ~

•............ •.... ~..~......······ •·.. ~· c······..··..· •·· ~· ~....·..

RENCAHA INDUKPElABUHAN TANJUNG PRICK

PROVINSI DKJJAKARTA

JUDUl PnA ,~KAPENDEK(201H011)PENATAAN lAHAN CARAT LINI2

[KSISTING

1. PORT lOGISTIC AREA

2. AREA PEW[RlNTAHAN (GOVERt.+ENT RELATED AREA)

3. AREA KANTOR/DAGANG (PORT BUSSINESS AREA)

R£NCANA P£NG[WBANGAN

1. PORT lOGISTIC AREA

2. AREA PEMERINTAHAN (GOVERt.lENT RELATED AREA)

3, AREA KA1HOR/DAGANG (PORT BUSSINESS AREA)

•~10, I I I

o ~ UXl

IV.1.2. Pembangunan Terminal Kalibaru Utara

Pembangunan Terminal Kalibaru Utara dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan,yaitu:

• Jangka Pendek 2012 - 2017Pada tahapan Jangka Pendek Terminal Kalibaru Utara meliputipembangunan Terminal Petikemas yang terdiri dari dermaga petikemassepanjang 900 m dengan kedalaman kolam -16 m LWS dan dapatdikembangkan hingga kedalaman -20 m LWS, termasuk di dalamnyaterdapat alat-alat penanganan peti kemas. Terminal petikemas inimempunyai luas area 32 Ha, dengan akses jalan sepanjang 2.803 m,.

• Jangka Menengah 2012 - 2023Pada tahapan Jangka menengah, Terminal Kalibaru Utara dibangunTerminal Petikemas, Terminal Curah Cair, dan Reserved Area. TerminalPetikemas terdiri dari dermaga petikemas sepanjang 800 m dengankedalaman kolam -18 m LWS dan dapat dikembangkan hinggakedalaman -20 m LWS, dengan luas area 48 Ha. Untuk Terminal CurahCair terdiri dari dermaga sepanjang 800 m dengan kedalaman kolam-20 m LWS dan area seluas 24 Ha. Sedangkan Reserved Area memilikiarea seluas 36 Ha.

• Jangka Panjang 2012 - 2030Pada tahapan Jangka Panjang, Terminal Kalibaru Utara dibangunTerminal Petikemas dan Terminal Curah Cairo Terminal Petikemas terdiridari dermaga petikemas sepanjang 800 m pada kedalaman -20 m LWS.Terminal Petikemas ini memiliki luas 48 Ha termasuk alat-alatpenanganan petikemas. Untuk Terminal Curah Cair terdiri dari dermagasepanjang 800 m dengan kedalaman kolam -20 m LWS dan area seluas24 Ha.

Pembangunan Dermaga Petikemas

2Pembangunan Lapangan PeUkemasIntemasional

B Terminal Curah Cair

1 Pembangunan Dermaga Curah Cair

2 PembMgunan Terminal Curah Cair

C ReselVe Area

0 Peraiatan Bingkar Must

1 Quay Container Crane Unit2 MRGC Unn3 Terminal Tractor Unn4 Chasis

E Pembangunan ReselVe Area

FPembangunan Jalan AksesPelabuhan

G Pengerukan

H Pembongkaran Breakwater

I Pembangunan BreakwaterlRevetment

J Area Pembuangan Material Keruk

900,0

32,0

800,0 800,0 2.500,0

48,0 48,0 128,0

800,0 800,0 1.600,0

24,0 24,0 48,0

36,0 36,0

10,0 10,0 30,0

30,0 30,0 90,0

70,0 70,0 210,0

80,0 80,0 240,0

36,0 36,0

2.803,0

27.801.655,0

3.200,0

9.814,3

113,5

2.803,0

27.801.655,0

3.200,0

9.814,3

113,5

RENCANA INDUKPELABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI DKI JAKARTA

JUDUl pm ,JANGKAPENDEK(2012-2017)KALIBARU UTARA

NO BlOl<

RENCANA PENCEMBANGAN

1. TERMINAl pm K[WAS INTERNA510NAl

2. TERMINAl CURAH CAIR

3. RESERV[D AREA

•. AREA PENGEMBANGAN

RENCANA JAI.AN TOL

RENCANA REL KERETA API

X -.clI¥M •••• lINQKMNl

W,oI I I I I0100 m ~ 10ll0tt

~ ~~ ·18mLWS \

RENCANA INDUKPElABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVIN81 OKI JAKARTA

JUDUL pm , JANGKA PENDEK (20111-2023)KALiBARU UTARA

RENCANA PENGENBANCAN

1. TERMINAL PETI KUdAS INT(RNASIONAl

2. TERMINAL CURAH CAIRl. RESERVED AREAO. AREA PENGEMBANGAN

---- RENCANAJAlANTOl

- - - _ •• - RENCANARELKERETAAPI

RENCANA INDUKPELASUHAN TANJUNG PRlOI<

PROVINSI 01<1JAKARTA

JUDUl PH' , JANGKA PENDEK (2024-2030)KALIBARU UTARA

NO 8l0K

RENCANA P£HGENBAMGA.H

1. TERNIMAL PETI KEMAS INTERNASIONAL2. TERt.lINAL CURAH CAIR

3. RESERVED AREA

! 4. AREA P[NGEN8AHGAH

RENCANA JALAN TOt.

•••••• - RENCANA REL KERETAAPt

RENCANA INDlJKPELABUHAN TANJUNG PRKlK

PROVINSI OKI JAKARTAJUDUl PETA , RENCANA PENGEMIlANGAN KALiSARU

UTARA DIATAS TAHUN 2030(APABILA DIPERLUKAN)

RENCANA PENG£t.lBANGAN

1. TtRhllNAl PEn KEIrdAS INTERNASIONAL

2. T£R~INAl CURAH CAIR

3. R£S£RVED AR£A

4. AREAL PENDUKUNG TERWINAL KAUBARU

- - - - - - - - RENCANA REL KERETA API

X RENCANA PEMBONGKARAN

RENCANA PENGEMBANGANDlATAS TAHUN 2030 (APABILADIPERLUKAN)

IV.1.3. Penataan Daratan dan Perairan Pelabuhan Tanjung Priok

Daratan dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok meliputi semua area danruang untuk melakukan aktifitas utama kepelabuhanan yang digunakansecara langsung berikut area-area disekitarnya sebagai pendukung.

Penataan daratan dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan untukmemudahkan dan meningkatkan keselamatan pelayaran di sekitar daerahlingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan. Penataantersebut meliputi pembangunan sistem dari satu jalur (one way traffic)menjadi dua jalur (two way traffic), pemetaan areal labuh kapal, pembuatankolam putar, dan pengerukan berkala yang dilakukan di sepanjang alurpelayaran.

Selain itu, rencana pengembangan area yang diperlukan kapal untukkegiatan labuh telah dipetakan sesuai dengan standar dan kebutuhanpelayaran. Area perairan dibagi menjadi beberapa areal sesuai denganjenis kapal dan peruntukannya di sisi utara pelabuhan, antara lain:

Areallabuh karantina

areal labuh kapal karantina

Areallabuh kapal tanker

Areallabuh kapal bongkar muat barang

Areallabuh kapal tongkang dan tugboat

Pengembangan areallabuh jangka panjang

Areal kapal mati

Wrack

Arealpendukung

1. 1642. 163~ ill4. 10475. 2246. 548~ ill& ~9. 1573

Tabel IV.3 memperlihatkan mengenai pemetaan dari kebutuhan luas areaperairan pelabuhan, menggambarkan pembagian luas area perairan sesuaidengan jenis kapal atau peruntukannya. Dengan pemetaan ini diharapkannantinya aktifitas labuh, alih muat, aktifitas darurat, karantina, pemeliharaandan perbaikan kapal dapat berjalan sesuai dengan prosedur sehingga akanmempercepat aktifitas bongkar dan muat serta menjamin keselamatanpelayaran.

~-<-----,~-.....i"''lIt

mt I~"t Itttt! ""1 "'II""II""Ittqql""II

•II:Ii!:.N

I•••

5It~

I•

I,•

~ • .._ .._----

_.-,-• _ ..-

~ICI •IIIII

IInII iI III II

II

I

ij~UUI c

:UU~1•II~:..••

tilI~

cIII

fI

c•Ic

i• _..I -...

Ci • IIUluU :III ~ I iii. Ii II; !IJi~1 (II I II II III I"· I' II !

•;II

I Iii I I II I

I• I

I<I

~

Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai beberapa terminal, yaitu Terminal KalibaruUtara, Terminal Cilamaya, Terminal Marunda, Terminal Marunda Center, TerminalTarumanegara, dan Terminal FSRU LNG. Tabel IV.4 menunjukan pengembanganTerminal Cilamaya yang terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu Jangka Pendek AI•• PeIayaIan La Panjang .1., 1m) A LUISperalran = La A 112 HIxw.(2012 - 2017), Jangka Menengah (2012 - 2023), dan Jangka Panjang I••••jaha', tldak w. · lSwalur(m) w. 7 B dinan. B =

(2012 2030). Tabel IV.5 menunjukan tahapan pengembangan Terminalbalpapasan) 32m-

Tarumanegara yang terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu Jangka Pendek (2011 -224 m

2015), Jangka Menengah (2011 - 2020), dan Jangka Panjang (2011 - 2030). KoJamLabull Panfang kapaI rata • R Olamllw •••• lab.h R 410 MSedangkan untuk terminal-terminal lainnya, proyeksi kebutuhan fasilitasnya rata 1m) pa, k .pal

Kadalam.n lout rataberdasarkan limpahan dari Pelabuhan Tanjung Priok. 0 · rata(m) L+6D+3Om

N =Jumlah KapaI Anal LUI. Natt ••• 1 Anll H.Tabel IV.4 Tahapan Pengembangan Terminal Cilamaya Ba~abuh looR) berI.buh= 52,83

Fl · F_ .kaaalbillta. NxpxR'

F2 F.k1orbrol<an A Anal x F1xF2 A HI.pace 78.08Leb., AI., (m)

Drafl(m) AllhMull Kapat Panjang kapal ,a1.R Olamalar •••• Iabuh R 404 M

2 Bre.kwater P.njang(m) · rata(m) pa' kapalKadalaman ,••• rata

3 Saawall Panjang(m) 0 rata 1m) L+6D+3Om4 Revetment Panjang(m) 504 N Jumlah KapaI Anet LUISNoRa••• 1 Anll H.5 Terminal Petikemas Panjang Dermaga (m) 1680 Bar labuh (ooR) bo~lbuh • 51.30

Internasional Drafl(m) Fl · F__ lbllltas NxpxRI

Luas Area (Ha) 110 F2

F__

A Anal x F1x F2 A HI.- 73.87KapasUas (JutalTEU's 3,2 4,3 7,5per Annum)

KolamPuIar · Panjang kapal 0 Olamotarkotsm0 580 mterbesar 1m) putar·2.L

6 Car Terminal Panjang Dermaga (m) 690 690Darfl(m) 12,5 12,5

A HILapangan Penump.kan 25 15 40 105.73(Ha)

Port Service Boats Basin Panjang Dermaga (m) 350 630 980 Tampat sandar A = I'8Lxl,5L A 9'1,8'290'1,5'290 A 2043830 m2Drafl(m) 4 4 kapal =

8 L.as Daorah Pendukung Ha 221 221 •••••1pata •••• al pm 204.363 ha

9 Jembaian Panjang(m) 800 150 95010 JolanAkses Ponjong(m) 28600 28600 An.

KlpantinganLalnny.

Tabel IV.S Tahapan Pengembangan Terminal Tarumanegara.)K~ Plnjang kap" R D1amotar•••• Iab.h

R 404 MDo••.•• Iarbosar 1m) parkapild.n Kapal Kadalam.n I.ut rata •dslom 0 · rata(m) L+6D+3Om

PlalkanN Jumlah Kapat Anal LUI. Natt ••••• Anal HaDerm a Ba~ab.h lunit} bs~abuh = 51.30

Lapangan Fl · FoIltor.kaaalbl •••• Nx p.R'

Penum kan m2F2 Flk1orbrol<on

A Anal. F1x F2 A HIapace 73.87Petikemas Freight m2 2000 4000 7000Station .jKaparluan

Kapalllall B AParklr m2 3000 7500 135000 ••••• 1pata "'.11 pata ••••• 1pata

NAMAGAMBARRENCANA

PENGEMBANGANPELABUHAN TANJUNO PRIOKRENCANA AK8ES JALAN KE

TERMINAL CILAMAYA

~ Kl!MeNT_RIAH HRHUaUNQAN

LAMPiRAN SURAT NO :OARI 8URAT KEPUl'UIIANMENTERI PERHUBUHGANHOMORTANGGAI. : JAKARTADlMHKAN OfTON••••••••

_NTERI PERHUBUNGAN 1 auaeRNuRWALIKOTA/.UPATI

I...•.•••.......•••........... _ ...._ .......•..PUll. ORIeNTA&1

PETAlNDEK8

LOKAS':

OKALk

NT801_ ,TON•••••••• ,DlRENCANAKAN ,T••••••••••• ,INSETU.lUI ,T••••••••••• ,KODE !ou_•• I.UM •••••• 1 L.M •••••

NAMA GAM8AIlRENCANA

PENGE_GANPELA8UH. TAN.JUNQ PRIOt(JAHGKA PANJAMG (201 t ·20JfJJ De

ffrtlllHALCl.AMAVA

NAMAGAllBARRENCANA PEHGEIIBAHGAN

PEl.A8UHAN TMJUNG PRIOK1WlCANA"-""_

KARYA CJTRA HUSANTARA 01 MARUNDA

r.p OfFSHORE SERVICE\.!J (ALPHA KARSA PERSADAI

(]) KARlA CITRA NUSAHTARA (KCNI

(]) KARYA lEKNIK UTAMA (KTU)

@ KREASllEKNIK IlAHARJ IKTB)

@ HUTAMA SARANA OHARTA

@SPEEDTRANS

(}) JAlANTI

(]) IlARUNDA C£NlER

NAMAGAMBARRENCANA PENGEMBANGAN

PELABUHAN TANJUNQ PRIQkRENCANA PENGEMBANGAN TERMINAL

MARUNDA CENTER

\----.--\' ..

_GAMBMRENCANA PENGEMBANGAN

PELABUHAN TANJUNG PRtDKRENCAHA PENGEMBANGAN TERMINAL

TARUMANEGARA

•••••••••~ LAPANGAN PlNIHII'UKAH

o FAHnAtl NNOVkUNG

• ClWE

NAMAGAMBARRENCANA PENGEMBANGAN

PELABUHAN TANJUNG PRIOKRENCANA PENGEMBANOAN TERMINAl

FSRU TRAN8LNO

".~.II ,~..I~. ~.

."J.

".,1,~ /pJ,

!Jt; '~'.

BabVPokok Kajian Terhadap Lingkungan

Baku Mutu Udara Ambient Nasional maka secara umum kondisi kualitas udaraambient di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok masih memenuhi baku mutu atau dibawah ambang batas yang diperkenankan.

Berikut ini diperlihatkan rentang parameter udara ambient yang terukur sebagaiberikut:

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan internasional dengan beragamkomoditas barang yang dilayani. Selain petikemas, terdapat pula beberapa jenisbarang yang dilayani seperti curah kering (batubara, semen, pupuk), curah cair(oli, bbm, CPO, MIGAS), termasuk melayani bongkar-muat komoditas sapi.

Selain digunakan untuk aktivitas bidang usaha Kepelabuhanan, PelabuhanTanjung Priok juga menyewakan sebagian lahannya kepada mitra usaha industri,antara lain sebagai lokasi tangki timbun CPO, industri pengantongan semen danpupuk. Kegiatan besar lainnya adalah adanya industri Galangan Kapal. Di sekitarDLKp pelabuhan juga terdapat industri pembangkit listrik yang dikelola olehPT. Indonesia Power. Saat ini seluruh areal pelabuhan telah termanfaatkan danuntuk pengembangannya di masa mendatang diperlukan lahan tambahan yangluas yaitu dengan membangun pelabuhan di sisi utara dan timur breakwatereksisting atau dikenal dengan rencana pembangunan Terminal Kalibaru Utara.

Dari berbagai kegiatan tersebut diperkirakan cukup potensial untuk dapatmenurunkan kualitas lingkungan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok terutamadampak bagi kualitas udara dan kualitas perairan bila tidak dikelola secara benarsesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah dimiliki oleh masing-masingindustri serta AMDAL Kawasan yang telah dimiliki Pelabuhan Tanjung Priok.

V.2. Kualitas Udara dan Kebisingan

Pemantauan lingkungan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dilaksanakansecara berkala minimal dua kali dalam setahun. Pemantauan terhadap kualitasudara dilakukan dengan melakukan pengukuran kadar udara ambient yangmeliputi pengukuran kadar SOx, NOx, CO, H2S dan NH3 di beberapa titik lokasi dikawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi titik pemantauan kualitas udarasebagaimana tertihat pada Gambar V.2.

Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor: 41 tahun 1999 tentang

Parameter udara ambient ini di setiap stasiun pengamatan masih berada dibawah Baku Mutu, berada di kisaran 30 1J9/m3.

Gas ini akan mengalami oksidasi di udara menjadi Sulfur Trioksida (S03) saatdiemisikan dari knalpot kendaraan bermotor. Selanjutnya gas ini akan bereaksidengan uap udara membentuk asam sulfat yang dapat menyebabkan terjadinyahujan asam.

27.74 30.28 32.32 27.24 30.34 22.55 29.73

23.35 25.00 24.54 30.73 26.80 23.27 29.94

17.85 24.24 23.13 11.19 31.75 31.35 23.96 30.39

PoJhflpmatln

Gambar V.1 Hasil pengukuran S02.

30.00I2500

§ 20.00

I 15.00·

J 10.00

=1I. i''''," , ••• 1

{~:::::::j

Dari grafik diatas diketahui parameter S02 di setiap stasiun trennya mengalamifluktuasi. Hal ini sangat dipengaruhi kondisi operasional di pelabuhan pada saatdilakukan pengukuran. Namun secara umum kadar S02 di Pelabuhan TanjungPriok memenuhi Baku Mutu.

±3mil

-11

KA~I8AAU

!

Dumping Site±7mil _

12

KONOISI EKSISTINGPELABUHAN TANJUNG PRIOK

PROVINSI OKI JAKARTA

JUOUl P[TA , PETA PENGAMBILAN SAMPEllINGKUNGAN

LEGENDA.

- BADANAIR

A. PASANG : 1,2,3,4,5,6,7,a, 9, 10, 11.12

B.SURUT : 1,2,3,4,5,6,7,a, 9. 10

A UDARA

lOKASI RECEPTION FACILITY

• KEMENTERIAN PERHUBUNGANKANTOR OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PRICK

P£T,lIKHTlSA/l ~.. I I

W 01I I I I I0100 2'50 .. ,.",

{~;:~f-"\

'\\~PI\T:

Dari hasil pengukuran yang dilakukan tertihat bahwa parameter N02 di setiapstasiun pengamatan masih berada di bawah Baku Mutu, yaitu berada di kisaran40 1J9/m3. Hasil pemantauan tahun 2011 terlihat bahwa beberapa lokasipengukuran tertihat tren yang meningkat, hal ini diperkirakan disebabkankarena peningkatan kegiatan bongkar muat dan banyaknya kendaraan yangberoperasi di sekitar lokasi pemantauan.

6000.00

I5000.00 :

3210.00 -I , ••• .00 I 1320.00

3551.00 L.~_~_~~:t?O~J 2864.00

3735.00 1._ S178.(KJ__...I 3380.00

P05"npntJlt_

f 4000.00 !I i8 '000.00'

IJ 2000.00 I,

1000.00 r

i0.00 I ! l

O'""un 'OO9i 320.:00 1 3560.00-!

;_~T_~~_~__201~ I ~~~_.~ -4 3494.00i,'Hatlun20-11r-3695.00· i' 4697.00 i

80.00

I70.00 !

;- :Z 50.00 f

}

-M&I: 8 I I 10 11 I] 25M 'I n35 : 2397 I 272'1 20.40 3214 26.98; 26.01 I1:_' 31.50 I 57.14 11.24 i 18.67 1

Gambar V.4 Hasil pengukuran CO.

d. Konsentrasi HzS (nilai ambang batas 0.02 ppm)

Dari nilai ambang batas 0.02 ppm, parameter gas ini di setiap stasiun pengamatanmasih berada di bawah Baku Mutu dan berada di kisaran 0.003 ppm. Padabeberapa stasiun tertihat terdapat tren yang meningkat, hal ini menunjukkan bahwaprogram penghijauan di luar dan sekitar kawasan pelabuhan perlu ditingkatkan.

Gambar V.3 Hasil pengukuran N02

Meskipun kadar N02 mengalami peningkatan pada beberapa lokasi, namunsecara umum masih memenuhi Baku Mutu yang disyaratkan.

c. Konsentrasi CO (nilai ambang batas 30.000 IJg/Nm3)

Dari nilai ambang batas 30.000 IJg/Nm3, parameter gas ini di setiap stasiunpengamatan masih berada di bawah Baku Mutu dan berada di kisaran3500 IJg/Nm3.Sebagaimana hasil pemantauan kadar N02, begitupun kadar COpada beberapa lokasi tertihat terdapat tren yang meningkat.

0.00450 i

0.00400 i0.00350 ~

i1=: I1 0.00300 i--1 0.00250 i-II 0.00'00 i

I0.00150 Ij 0.00100 I

i0.00050 i

Iooסס0.0 I

:.r;h"un 2009! 0,00072

I"s-T~h~~ioioT 0.00390r;-T;h~~-20il! 0.00280

0.00072 0.00072

0.00390 ] 0.00390,.0.D0060 j 0.00120

0.00072

0.00390

0.00170

'11

0.00072 0.00012

0.00'''.1

1

0.00390

0,00250 0.00050

0.00072

0.00390

0.00150

0.00072

0.00390

0.00080

0.00072

0.00390

0.00060

10

0.00072

0.00390

0.D0040

11

0.00072

0.00390

0.00120

Dari grafik hasil pengamatan terlihat bahwa secara umum kadar amonia di udaraambient masih memenuhi Baku Mutu. HasH pengamatan tahun 2011 terjadipeningkatan yang cukup tajam di lokasi sekitar pintu masuk Pos IX.

I:::I

~ 50000 I'I 400.00 i

iJ '00.00'::::11000 I

I 1

_Tahun 20091 25300 Ii~!~un_201~i 147.00 ii i*~Tahu~ZCl11i- 219.00 ~- r

• 5

578.00 767.00 733.00 409.00 U8 •••. 00

424.00 356.00 879.00 194.00 858.00 164.00

288.00 236.00 408.00 113.00 453.00 303.00 IPos Penprnat.n

ulljI I 10 11

186.00 487.oo! 516.00 213.00

104.00 512.00 238.00 219.00

190.00 263.00 132.00 461.00

0.20 i'!

0.15 1'"I

0.10 !

0.05 I,I l..~~~-..~J

1,,2 1'.i~1 5 I' i 7 I ~I' ~ 110.07 I 0.09. 0.04 I 0.04 1_ o.09.L 0.07.J 0.00 L.O.oo _1 __ 0.00 0.00 0,00

0.06 !. 0.03.1 0.03 I 0.04 i. 0.04 j 0.06 J~~~3 I 0.03 __ 0.03 0.03 0.03 - i~l-I~I~I~j~i~J~[~I~ ~ ~Pol Penpnll"

I_TahUn2009r

-·iah~~~-()~o-j,_~!~~_n2_~~1 j

Dari hasH pemantaun yang dilakukan diketahui bahwa parameter kebisingan untukstasiun pengamatan berada di kisaran 60 - 75 dB. Pengukuran kebisingan yangdilakukan dengan menggunakan alat sound level meter dan dilaksanakan denganmetoda pengukuran sesaat. Hasil dari pengukuran merupakan gambar tingkatkebisingan pada saat itu dan bukan sesuatu yang terus menerus. Umumnyakebisingan di pelabuhan melebihi Baku Mutu yaitu pada saat pengukuran dilakukanada kendaraan yang lewat.

Meskipun demikian perlu dilakukan pengelolaan terhadap kebisingan ini denganmewajibkan kendaraan yang beroperasi di pelabuhan sudah memiliki sertifikatlayak jalan dari intansi terkait.

Gambar V.6 Hasil pengukuran NH3.

f. Konsentrasi Debu (nilai ambang batas 230 IJg/Nm3)

Dari hasil pemantauan dan pengukuran kadar debu di udara terlihat bahwa secaraumum konsentrasi debu di udara berada di atas Baku Mutu yang diperkenankan.Tingginya kadar debu di udara di Pelabuhan Tanjung Priok umumnya disebabkanoleh debu yang berterbangan akibat jalan atau lapangan yang dilewati olehkendaraan. Disamping itu juga disebabkan oleh kegiatan bongkar muat barangcurah kering seperti batu bara, pasir dan kaolin. Untuk mengurangi kadar debu inimaka sejak awal tahun 2011 di Pelabuhan Tanjung Priok telah dioperasikan 1(satu) unit mobil penyapu jalan (Road Sweepel'). Disamping pengaruh dariPenggunaan Road Sweeper, penurunan kadar debu ini juga diperkirakan karenahampir semua jalan dan lapangan di Pelabuhan Tanjung Priok telah dilakukanperkuatan dengan konstruksi beton. Direncanakan pada tahun 2012 akan dilakukanpengadaan 1 (satu) unit Road Sweeper dengan pertimbangan luasnya area yangperlu disapu dengan alat ini.

ooסס90.0 I

OOסס80.0 i

ooסס70.0 ii ooסס60.0 ii iJ SO.Qa<m !ooסס140.0 IJ ooסס30.0 1-

ooסס20.0 r'= f ' T , T , T , T ,] • T , T • ~r • T " ~r u ,

Ij±~~r~~tl;~~l~~I~lt:~-I:~L~f~T~~~l~~f~Ti~dr~I!~~~1Pos~npm."

1l

o2.5

i1.

Pengukuran kualitas air laut Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan pada 12 stasiunpengamatan di dalam dan sekitar perairan pelabuhan seperti yang terlihat padaGambarV.2.

Hasil pemeriksaan air laut yang diperoleh dibandingkan dengan nilai parameterBaku Mutu air laut untuk perairan pelabuhan menurut Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, lampiran IUntuk Perairan Pelabuhan.

Nilai total padatan tersuspensi pada perairan di Pelabuhan Tanjung Priok yangtertinggi mencapai nilai 108 mgl1pada tahun 2011. Secara keseluruhan kandungansedimen tersuspensi terdapat 3 stasiun pengamatan yang melebihi nila; ambangbatas 80 mg/l. Kandungan padatan tersuspensi umumnya berasal dari sungai-sungai yang bermuara di sekitar pelabuhan.Dari hasil pengambilan sample air laut di lapangan dan hasil uji laboratorium

lingkungan maka dijumpai hal-hal berikut ini.

a. Kecerahan air laut (nilai ambang batas 3 meter)

Nilai kecerahan air laut berkisar antara 0.2-2 meter di semua stasiunpengamatan. Tingkat kecerahan masih berada di bawah nilai minimal yangdiizinkan. Rendahnya nilai kecerahan diakibatkan oleh padatan tersuspensiyang terbawa oleh sungai yang bermuara di sekitar area Pelabuhan.

Grafik Konsentrasi Padatan Tersuspensi Air Lautdi Pelabuhan Tanjung Priok

Grafik Konsentrasi Minyak dan Lemak Air Lautdl Pelabuhan ranJung Prlok

3.lJU f

l.~U

7.110

E i

:: I ,l,T, 1,1, r '-r ' r 'r'liu- --il-(--iTTI 11

iilI2009 1.80, 0.00 I 0.00 I 0.00 i 0.00 . 0.00 I 2.70 , 000 I 0.00 i 0.00I I i f I I I I i

.:~~~~~l~:;J_~:;J;;i ~:; J.~:;J;:;.I~:;l~;I.~::j.~:;Stall.., Penpmmn

11 12

0.00 0.00

0.00 0.00

0.00 0.00

..u1lE 60

~o

1l)1i~Ii_L_:;I_,

III I. :.-;.·.i.~.-.~]'.'.·.r:i. ::11

'i~,.'6~1..i;.-~r.-.:F.I:.··.7.;.- .•..=~.if:~,~tl~~;j',1,1

112U1~ H~ L13 108 121_~5_L 1_~_1.21. _~4 120 13 i 11 I 14St.11II'Ip.npll'lltln

L....-.- __. . . --l

Gambar V.10 Grafik kandungan sedimen tersuspensi.

d. Lapisan minyak dan Lemak (ambang batas 5 mgll)

Hasil pemeriksaan parameter minyak dan lemak untuk setiap stasiun samplingpengamatan tidak ada yang melampaui nilai ambang batas yaitu 5 mgll. Padatahun 2009 kandungan tertinggi te~adi di stasiun pengamatan Muara Kali Japatdengan nilai mencapai 2.7 mgll, tahun 2010 kandungan tertinggi di stasiunpengamatan Muara Kali Kresek dengan nilai mencapai 2 mg/l. Sedangkan padatahun 2011, di seluruh stasiun pengamatan tercatat bahwa kandungan minyak danlemak kurang dari 0.2 mgll.

Gambar V.11 Grafik kandungan minyak dan lemak.

e. Konsentrasi ammonia (ambang batas 0.3 mgll)

Dari garfik hasil pengamatan konsentrasi ammonia di perairan Pelabuhan TanjungPriok terlihat bahwa nilai konsentrasi lemak menurun cukup tajam pada tahun 2011di semua stasiun pengamatan. Kandungan ammonia tertinggi yang melebihiambang batas terdapat di stasiun 7 di muara kali japat dengan nilai 1.27 mg/l.Tingginya kadar amonia ini diperkirakan akibat dari proses pembusukan sampahorganik yang terbawa oleh Sungai ke dalam kolam j:>elabuhan. Secara umumkandungan ammonia masih dibawah nilai ambang batas yang diperkenankan.

1--'--'-G~~i~ Ko~sentra5i Ammonia ~ La~-----'-------"li di Pelabuhan Tanjung Prick !i !I !

l~.UU

70.00 II

r

I':.: 'I • L -- IL •..... IL',--r'- ---'---". 1 I 2 r 3 I t. 1 5" 6 7 L 8 ~ 9 ,I 10 I 11 1,13 i

I-~m<t11i~89,3:.~ I~58 ! i'~614:.4.s,.1 3~ 11 73t 3.!7 : ~.33 I 2,31 1~.77~ 016 i1 .•... :lU...1~... 1.Y=,.U.I .. :l.:.9..3....I.'...o,.!Y.; U:bl[1.8 O.l".114.9~ 1!911·1111_00.~ U.4U I 0.4O!i IlIl~0111 O!O ~.(X)10m,! 0.0610.17 0:.08j ~2~ [?:~1 "0.05 : 0 22 I 0.01 I 0.03 i

Sta.I•• p•• , ••• lta.'-- , , J

~ 15.00~E 10.00

Nilai ambang batas yang diizinkan adalah 0.002 mgJl dimana semua stasiunpengamatan memperlihatkan hasil di bawah nilai terse but.

g. Konsentrasi Tembaga

Dari hasil sampling terlihat bahwa tidak ada perubahan konsentrasi tembaga diPelabuhan Tanjung Priok. Dengan ambang batas 0.06 mg/l, konsentrasi tembagayang tercatat sangat kecil dengan nilai berada di bawah 0.0005 mgJl.

h. Timbal (Pb)

Dari hasil sampling terlihat bahwa tidak ada perubahan konsentrasi timbal diPelabuhan Tanjung Priok. Konsentrasi timbal sangat kecil dan berada jauh dibawah ambang batas yaitu 0.1 mgJl di semua stasiun pengamatan.

i. Seng (Zn)

Dari hasil sampling terlihat bahwa pada stasiun 1,3, dan 4 kandungan sengmeningkat secara tajam jauh melebihi ambang batas 0.1 mgJl. Sedangkan padastasiun lainnya konsentrasi seng relatif kecil berada di bawah ambang batas yangdiizinkan.

Grafik Konsentrasi Seng Air Lautdi Pelabuhan Tanjung Priok

0.35

0.3

U.:l~

ii 0.2 f'~ 0.15 i····

o~ Il. jl, ....,.•,_.,l,. '_'_1_ ,. ,; 1 ,2 ); 4 I 5 : G 7 i 8 I 9 : 10 , 11 I 12 I

11II.2~~t():C:XJ7J 0 ,19~081Io.?17 o:o17io.0l8IO.025lo02110.021iO.021j~.018Io.oi8'!

t~,~cii;I~:~i~,\~:~;3:~:ciiHci:cii:.~:~i~Jci:~~;i~:~~;10~211~:~~: \~:ci~:i0.~18! 0.:211

Staslun P.npmatln

V.4. Evaluasi Kondisi Lingkungan Eksisting

Berdasarkan data hasil pemantaun lingkungan yang dilakukan secara berkala diPelabuhan Tanjung Priok serta pengamatan langsung di lapangan maka dapatdiuraikan sebagai berikut :

• Dengan mengacu pada standar atau baku mutu yang telah ditetapkan olehKementerian Lingkungan Hidup Nomor: KEP. 51/MENLH/2004 tahun 2004tentang Baku Mutu Air Laut maka secara umum kualitas air di PelabuhanTanjung Priok masih memenuhi. Namun demikian ada beberapa parameter airyang selalu tidak memenuhi baku mutu (melebihi baku mutu) yaitu AmoniaTotal (NH3-N). Hal ini diperkirakan disebabkan oleh proses pembusukansampah organic yang masuk ke perairan Pelabuhan Tanjung Priok melaluibeberapa sungai, yaitu: Sungai Kali Japat, Kali Kresek dan Kali Lagoa. Hal inijuga dapat dilihat dengan pengamatan langsung di lapangan, yang manasecara visual di muara sungai terse but banyak ditemukan tumpukan sampahdan warna air yang gelap dan kehitam-hitaman. Untuk mengurangi sampahyang masuk ke perairan pelabuhan telah dilakukan pengelolaan lingkungansecara rutin yaitu dengan memasang saringan sampah di Kali Kresek, KaliJapat dan Kali Lagoa yang mana volume sampah yang terbesar berada dimuara Kali Kresek. Secara rutin sampah yang tertahan pada saringan di

lokasi ini diangkat ke darat dan untuk selanjutnya dibuang ke tempatpembuangan akhir.

Upaya pengelolaan lingkungan lainnya yaitu dengan melakukan pembersihansampah di perairan dalam kolam pelabuhan dengan menggunakan kapalpenangkap sampah. Hingga saat ini telah dioperasikan 6 (enam) unit kapalpenangkap sampah dengan menggunakan conveyor serta dibantu dengankapallperahu kecil sebanyak 12 (dua belas) unit.

Untuk mencegah pencemaran limbah dari kapal, di Pelabuhan Tanjung Prioksudah dioperasikan Reception Facility. Sampah padat maupun limbah cairdari kapal yang berlabuh atau sandar di pelabuhan Tanjung Priok wajibmenyerahkan limbahnya ke Reception Facility. Hal ini sesuai amanat yangdiatur pada MARPOL 73/78 dan amandemen 95.

Adapun fasilitas yang dimiliki, meliputi :

1. Kapal tunda sebanyak 2 unit;

2. Tongkang penampung limbah cair, sebanyak 3 unit;

3. Tanki penampung Iimbah kapasitas 25 m3, sebanyak 1 unit;

4. Pompa separator, sebanyak 1 unit;

5. Pompa portabel, sebanyak 2 unit;

6. Oil boom dengan panjang 200 m, sebanyak 1 unit

Lokasi Reception Facility ditunjukkan dalam Gambar V.2.

• Secara umum kualitas udara ambient di Pelabuhan Tanjung Priok masihmemenuhi baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 41 tahun 1999tentang Baku Mutu Udara Ambient Nasional. Namun demikian pada beberapalokasi titik yang dipantau, dimana kadar debu di udara telah melampaui bakumutu yang diperkenankan, terutama pada lokasi bongkar muat barang curahkering (klinker, pasir, kaolin) dan lokasi yang banyak aktifitas bongkar muatserta lokasi yang banyak dilewati kendaraan.

Pengelolaan lingkungan yang dilakukan sebagai upaya untuk mengurangipencemaran di udara adalah dengan melakukan penghijauan di dalampelabuhan yaitu dengan melakukan penanaman pohon pelindung disepanjang jalan lingkungan pelabuhan. Selain untuk keindahan, penanamanpohon ini juga dimaksudkan untuk menyerap debu yang beterbangan diudara.

Oisamping itu untuk menangani tingginya kadar debu di udara telahdioperasikan 1 (satu) unit mobil penyapu jalan (road sweepet') sejak awal

tahun 2011. Pengoperasion mobil ini sejalan dengan program penataanpelabuhan Tanjung Priok yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnyadengan program betonisasi jalan dan lapangan. Oengan betonisasi jalan danlapangan, tidak hanya mendapatkan jalan dengan konstruksi yang kuatnamun juga mengurangi sumber debu dan memudahkan dalam pekerjaankebersihan. Oari hasil pemantauan lingkungan di tahun 2011 terlihat bahwakadar debu relatif turun dibanding tahun sebelumnya.

• Pelabuhan Tanjung Priok memberikan dampak langsung yang cukup besarbagi masyarakat sekitar dan pertumbuhan perekonomian Propinsi OKI Jakartaserta nasional. Namun disamping dampak positif bagi perekonomian,pelabuhan ini juga memberikan dampak negatif bagi kawasan sekitamya yangsalah satunya berupa kemacetan lalu lintas. Oengan meningkatnya arusbarang yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok maka jumlah kendaraan jugameningkat cukup tajam.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas iniyaitu dengan melakukan peningkatan kapasitas jalan di lingkungan pelabuhanyang dikenal dengan port inner road improvement project. Peke~aanpeningkatan jalan ini telah selesai dilaksanakan pada tahun 2010. Selain itujuga dilakukan peningkatan jalan arteri di sekitar pelabuhan oleh Pemda OKIJakarta.

Upaya lain yang cukup mendesak dilakukan adalah dengan membangun jalantol akses Tanjung Priok. Jalan tol ini akan menghubungkan jalan tol dalamkota dengan jalan tol outer ring road. Oengan jalan tol ini diharapkan akanmengurangi beban lalu lintas di jalan arteri karena kendaraan yang berasaldari kawasan industri seperti Cikampek, Cikarang, Bekasi dan Cakung dapatlangsung menuju pelabuhan melalui jalan tal.

Konsistensi dengan Rencana SesuaiTataRuang

Pertimbangan diper1ukan dalam halkebijakan per1indungan areal perlanian.Dampak pada persawahan sepanjang jarakhampir 3Okm.

Tidak berdampak padamempersempKnyakesenjangan ekonomi regional

Investasi di Karawang mungkin akanmeningkat

3 Kemacetan lalu Iinlas di Mempercepat kemacetan Kemacetan akan berkurang karenaJabodetabek meskipun jalan akses baru sebagian dari lalu Iintas pelabuhan akan

terbangun. bergerak keluar dari wilayahJABODET ABEK.

4 Penataan pemukiman dan Puluhan sampai seratus Lebih dari seratus rumah ini harusperubahan penggunaan lahan rumah ini harus diplndahkan dipindahkan untuk jalan akses di

untuk jalan akses. Perubahan Karawang. Perubahan penggunaan lahanpenggunaan lahan yang yang dlbutuhkan sepanjang jalan aksesdibutuhkan sepanjang jalan dengan jarak sekKar 30km di Karawang.akses.

5 Dampak pada Perikanan Reklamasi daerah berada di Sebagian dari areal perikanan akanluar areal perikanan. Namun, dihilangkan oleh terminal baru.koordinasi dengan kegiatanperikanan per1udiperlimbangkan, karenaterbalasnya akses jalan timurjembatan yang akan dibangundi areal rikanan.

6 Dampak pada Infrastruktur Kecil kemungkinan bahwa Akses jalan/rel kereta baru akan membagidan Pelayanan jalan akses baru akan jalan dan masyarakat

membagl masyarakat yangada.

7 Dampak ter1ladap hutan hutan mangrove, terumbu Pertimbangan diper1ukan untuk melindungimangrove, terumbu karang karang dan dataran pasang terumbu karang di area tersebut Dampakdan dataran pasang surut surut yang ada pada areal ini ter1ladap dataran pasang surut berkurang

tldak dalam skala besar karena daerah reklamasi Iepas pantai.

8 Dampak ter1ladap flora dan Tldak terdapat spesles langka Tldak terdapat spesies langka yangfauna yang dKemukan sekitar Iokasl. dKemukan sekKar Iokasi.

Bab VIPenutup

Telah dijabarkan Revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimulai daripermasalahan yang dihadapi dalam waktu dekat ini, kondisi aktual (existing) pelabuhan,proyeksi di masa depan hingga tahapan pengembangannya. Dokumen ini merupakandokumen yang menjabarkan revisi dari program dan kegiatan pengembangan yangterdahulu sehingga dapat lebih sesuai untuk pengembangan 5 tahun ke depan.Diharapkan Rencana Induk ini dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadipelabuhanan yang handal, memiliki mutu pelayanan kelas dunia dan siap melayanitingginya permintaan akan pelayanan jasa kepelabuhanan di masa mendatang.

UMARAPembina tama Muda (lVIe)NIP. 196302201989031 001

Bab VIPenutup

Telah dijabarkan Revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimulai daripermasalahan yang dihadapi dalam waktu dekat ini, kondisi aktual (existing) pelabuhan,proyeksi di masa depan hingga tahapan pengembangannya. Dokumen ini merupakandokumen yang menjabarkan revisi dari program dan kegiatan pengembangan yangterdahulu sehingga dapat lebih sesuai untuk pengembangan 5 tahun ke depan.Diharapkan Reneana Induk ini dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadipelabuhanan yang handal, memiliki mutu pelayanan kelas dunia dan siap melayanitingginya permintaan akan pelayanan jasa kepelabuhanan di masa mendatang.

UMAR A S, SH. MM. MHPembina Utama Muda (lVIe)NIP. 196302201989031 001

Bab VIPenutup

Telah dijabarkan Revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimulai daripermasalahan yang dihadapi dalam waktu dekat ini, kondisi aktual (existing) pelabuhan,proyeksi di masa depan hingga tahapan pengembangannya. Dokumen ini merupakandokumen yang menjabarkan revisi dari program dan kegiatan pengembangan yangterdahulu sehingga dapat lebih sesuai untuk pengembangan 5 tahun ke depan.Diharapkan Reneana Induk ini dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadipelabuhanan yang handal, memiliki mutu pelayanan kelas dunia dan siap melayanitingginya permintaan akan pelayanan jasa kepelabuhanan di masa mendatang.

ttd

E. E. MANGINDAAN

UMAR S SH MM MHPembina mama Muda (lVIe)NIP. 196302201989031 001