34
MAKALAH FOUNDATION OF NURSING I (Teori Maslow, Teori Henderson, dan Teori Gordon) KELOMPOK 1 Tiara Gita Putri 105070204131002 K3LN'10 Awaliya Ramadhan 105070207131005 K3LN'10 Dwi Nila Anggraeni K3LN'10 Aliyah Adek Rahmah105070200111024 REG'10 Mohamad Taji 105070200111035 REG'10 Asmawati Fitriana J 115070201111005 REG1'11 Atika Dyah Setyaningati115070201111013 REG1'11 Shinta Ardiana P 115070201111021 REG1'11

Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

MAKALAH

FOUNDATION OF NURSING I

(Teori Maslow, Teori Henderson, dan Teori Gordon)

KELOMPOK 1

Tiara Gita Putri 105070204131002 K3LN'10

Awaliya Ramadhan 105070207131005 K3LN'10

Dwi Nila Anggraeni K3LN'10

Aliyah Adek Rahmah 105070200111024 REG'10

Mohamad Taji 105070200111035 REG'10

Asmawati Fitriana J 115070201111005 REG1'11

Atika Dyah Setyaningati 115070201111013 REG1'11

Shinta Ardiana P 115070201111021 REG1'11

Nur Anisa 115070201111031 REG1'11

Yepy Hesti Riani 115070207131007 K3LN’11

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013

Page 2: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

BAB I

LATAR BELAKANG

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang diperlukan

oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis (ksigen,

cairan, nutrisi, eliminasi, dll) maupun psikologis, yang tentunya bertujuan

untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Walaupun setiap

individu mempunyai karakteristik yang unik, kebutuhan dasarnya sama.

Perbedaannya hanya terdapat pada bagaimana cara pemenuhan

kebutuhan dasar tersebut. Namun, setiap manusia pada hakikatnya

mempunyai dua macam kebutuhan dasar yaitu kebutuhan yang berbentuk

materi dan nonmateri.

Karakteristik kebutuhan dasar manusia

Untuk mengetahui kebutuhan dasar manusia, maka terdapat hal

yang perlu diperhatikan oleh setiap perawat terkait dengan karakteristik

kebutuhan dasar manusia. Karakteristik tersebut antara lain:

1. Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, walaupun setiap

orang memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan

pengetahuan yang berbeda.

2. Umumnya pemenuhan kebutuhan dasar setiap manusia sesuai

dengan tingkat prioritasnya. Kebutuhan dasar yang harus segera

dipenuhi merupakan kebutuhan dasar dengan prioritas yang paling

utama.

3. Sebagai pemenuhan kebutuhan dasar dapat ditunda walaupun

umumnya harus dipenuhi.

4. Kegagalan pemenuhan salah satu kebutuhan dasar dapat

mengakibatkan kondisi yang tidak seimbang (disekulibrium)

sehingga menyebabkan sakit

5. Munculnya keinginan pemenuhan kebutuhan dasar dipengaruhi

oleh stimulus internal maupun eksternal. Misalnya kebutuhan untuk

minum.

Page 3: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

6. Berbagai kebutuhan dasar akan saling berhubungan dan

berpengaruh pada manusia. Misalnya, kebutuhan makan akan

diikuti dengan kebutuhan minum.

7. Ketika timbul keinginan terhadap suatu kebutuhan, maka individu

akan berusaha untuk memenuhinya.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia

Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:

1. Penyakit

Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan

pemenuhan kebutuhan, baik secara pisiologis maupun psikologis,

karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan

kebutuhan lebih besar dari biasanya.

2. Hubungan keluarga

Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan

kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan

kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dll

3. Konsep diri

Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kbutuhan

dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan kebutuhan

(wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan

perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang

dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan

mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah

memenuhi kebutuhan dasarnya.

4. Tahap perkembangan

Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami

perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki

kebutuhan yang sangat berbeda, baik kebutuhan biologis,

psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi

organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas

yang berbeda.

Page 4: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

BAB II

ISI

1. TEORI MASLOW

1.1. Hierarkie kebutuhan dasar manusia ( teori Maslow)

Teori kebutuhan dasar yang di kemukakan oleh Maslow adalah

teori yang paling sering digunakan di kalangan profesi keperawatan. Pada

tahun 1970 Maslow mengungkapkan bahwa terdapat lima hierarkie

kebutuhan dasar manusia (five hierarchy of needs ), yaitu kebutuhan

fisiologis; kebutuhan keselamatan dan keamanan; kebutuhan mencintai

dan dicintai; kebutuhan harga diri; serta kebutuha aktualisasi diri. Dimana

pemenuhan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan

( motivasi ) yakni motivasi kekurangan ( deficiency motivation ) dan

motivasi pertumbuhan/perkembangan ( growth motivation ). Motivasi

kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia

karena berbagai kekurangan yang ada. Misalnya, lapar akan mendorong

seseorang untuk memenuhi kebuthan nutrisiya; haus untuk memenuhi

kebutuhan elektrolit dan cairan tubuh; dan sebagainya. Sedangkan

motivasi pertumbuhan/perkembangan didasarkan atas kapasitas setiap

manusia untuk tumbuh dan berkembang.Kapasitas tersebut merupakan

pembawaan setiap manusia.Kapasitas itu pula yang dapat mendorong

manusia mencapai tingkat hierarkie kebutuhan yang paling tinggi yaitu

aktualisasi diri.

Adapun Hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

Page 5: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

a. Kebutuhan fisiologis ( Physiological Needs )

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat primer dan

mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostasis biologis dan

kelangsungan kehidupan bagi setiap manusia. Kebutuhan ini merupakan

syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat

mempengaruhi kebutuhan yang lain. Sebagai contoh :

1. seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dapat

mengakibatkan dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan yang

lain, misalnya makanan atau beraktivitas.

2. Dalam bidang keperawatan, perawat membantu klien pada setiap

tingkat umur untuk memenuhi kebutuhan fisiologis mereka.

Pemenuhan kebutuhan fisiologis bersifat lebih mendesak untuk

didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhan lain yang ada pada tingkat

yang lebih tinggi.Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi,

eliminasi, istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri, pengatran suhu tubuh,

seksual, dan lain sebagainya. Apabila kebutuhan fisiologis sudah

terpenuhi, maka seseorang akan bersaha untuk emenuhi kebutuhan lain

yang lebih tinggi dan begitu seterusnya.

b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan ( Self Security Needs )

Page 6: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Kebutuhan akan keelamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk

melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik terhadap fisik

maupun psikososial. Ancaman terhadap keselamatan dan keamanan fisik

seseorang dapat dikategorikan kedalam ancaman mekanik, kimia, termal

dan bakteri.Kebutuahn keselamatan dan keamanan berkenaan dengan

konteks fisiologis dan hubungan interpersonal.

1) Konteks fisiologis

Keselamatan dan keamanan dalam konteks secara fisiologis

berhubungan dengan seseuatu yang mengancam tubuh seseorang dan

kehidupannya. Ancaman ini dapat terjadi secara nyata atau hanya

imajinasi seperti penyakit, nyeri, cemas, dan lain sebagainya. Terkadang

klien kurang menyadari bahaya yang dapat mengancam dirinya saat

dirawat dirumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, untuk itu

menjadi tugas seorang perawat untuk menyadari situasi yang mungkin

dapat membuat klien cedera.

2) Konteks interpersonal

Dalam konteks interpersonal, keselamatan dan keamanan seseorang

tergantung pada banyak factor seperti kemampuan berkomunikasi;

kemampuan untuk mengontrol dan mengatasi masalah; kemampuan

untuk mengerti; kemampuan untuk konsisten menjaga tingkah laku yang

berhubungan dengan orang lain; serta mengenal orang-orang disekitarnya

dan lingkungan.

Sebagai contoh :

1. Seseorang membangun rumah untuk melindungi diri dari hujan panas

memenuhi kepuasan untuk dirinya

2. Saat indonesia di jajah kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya

merdeka karena saat terjajah kita tidak merasa amanan.

c. Kebutuhan mencintai dan dicintai ( Love and Belongingness Needs )

Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan

emosi seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan di mana

seseorang berkeinginan untuk menjalin hubungan yang bermakna secara

Page 7: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

efektif atau hubungan emosional dengan orang lain. Dorongan ini akan

menekan seseorang sedemikian rupa, sehingga ia akan berupaya

semaksimal mungkin untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan akan

cinta kasih dan perasaan memiliki. Kebuthan akan mencintai dan dicintai

in sagat besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang terutama

untuk seorang anak. Cinta berhubungan dengan emosi, bukan dengan

intelektual. Perasaan lebih berperan dalam cinta daripada proses

intelektual. Walaupun demikian, cinta dapat diartikan sebagai keadaan

untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati.Setiap

individu, termasuk klien yang dirawat oleh perawat, memerlukan

terpenuhinya kebutuhan mencintai dan dicintai.Klien merupakan individu

yang berada dalam kondisi ketidakberdayaan karena sakit yang

dialaminya.Pada kondisi ini diperlukan sentuhan perawat yang dapat

memberikan kedamaian dan kenyamanan.Oleh karena itu, setiap perawat

harus memiliki pemahaman yang benar mengenai konsep dalam

pemenuhan kebutuhan mencintai dan dicintai. Ada beberapa konsep

tentang mencintai dan diintai yang harus dipahami oleh setiap perawat,

diantaranya yaitu :

1) Cinta adalah dukungan

Konsep ini memberikan makna bagi perawat bahwa klien yang dirawat

membutuhkan adanya dukungan terhadap kesembuhannya.Dukungan

yang diberikan perawat dapat dilakukan melalui intervensi keperawatan,

misalnya denga memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat

hidupnya.Selain dukungan perawat, klien juga sangat membutuhkan

dukungan keluarga, dalam hal ini perawat dapat menjalankan perannya

sebagai fasilitator yang memfasilitasi klien dengan keluarganya. Selain itu,

perawat perlu melibatkan peran serta keluarga dalam pemberian asuhan

keperawatan terhadap klein.

2) Cinta adalah ketulusan

Konsep ini memeberikan landasan bagi perawat bahwa perawat harus

tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dalam pelaksanaan asuhan

Page 8: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

keperawatan.Ketulusan ini diwujudkan dengan sikap perawat yang tidak

membeda-bedaka dalam melayani seluruh pasien/kliennya.

3) Cinta adalah perhatian

Konsep ini selaras dengan hakikat keperawatan yaitu care, yang

artinya keperawatn merupakan profesi yang memiliki perhatian dan

kepedulian yang tinggi terhadap manusia. Klien yang dirawat akan

diberikan asuhan keperawatan dengan penuh perhatian. Bentuk dari

perhatian perawat adalah salah satunya yaitu kehadiran perawat sebagai

helper.

d. Kebutuhan harga diri ( Self Esteem Needs )

Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang

diperoleh engan menganalisis seberapa baik perilaku seseorang sesuai

dengan deal diri ( Stuart dan Sundeen. 1998 ). Menurut hierarkie

kebutuhan manusia seseorang dapat menapai kebutuhan harga diri bila

kebutuhan terhadap mencintai dan dicintai telah terpenuhi.Terpeuhinya

kebutuhan harga diri seseorang tmpak dari sikap penghargaan dirinya

terhadap dirinya sendiri, dimana merujuk pada pengormatan diri dan

pengakuan diri. Dengan demikian untuk memiliki harga diri yang positif,

seseorang harus harus menghargai apa pun yang telah dilakukan dan

yang akan dilakukan serta harus yakin bahwa apa yang dilakukan benar.

Selain itu, orang tersebut juga hars merasa dibutuhkan dan berguna bagi

orang lain serta lingkungannya. Pencapaian harga diri yang positif

bergantung pada kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar yang lain.

Selain itu, harga diri juga dipengaruhi oleh perasaan ketergantungan dan

kemandirian seseorang. Sebagai contoh, harga diri seseorang dapat

menurun pada orang yang sedang sakit karena mempunyai

ketergantungan yang besar terhadap orang lain. Sebaliknya, harga diri

seseorangpun akan meningkat apabila tingkat kemandiriannya besar. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat dalam memenuhi

kebutuhan harga diri klien, yaitu :

Page 9: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

1) Setiap klien butuh pengakuan atas dirinya dari orang lain. Oleh karena

itu, setiap tindakan yang akan dilakukan perawat harus

dikomunikasikan lebih dulu dan memberikan penghargaan atas

kemajuan serta kerjasama klien sekecil apapun hasilnya

2) Sikap perawat dala berinteraksi dengan klien harus menunjukkan

professionalismenya dan menempatkan klien sebagai guru. Hal

tersebut disebabkan perawat banyak belajar dari tiap kasus dan

karakteristik klien

3) Seseorang yang memiliki harga diri yang baik akan memiliki

keperayaan siri yang baik pula, sehingga ia akan lebih produkif. Harga

diri yang seht dan stabil tumbuh dari penghargaan yang wajar/sehat

dai orang lain, bukan karena keturunan, ketenaran, ataupu sanjungan

yang hampa.

e. Kebutuhan aktualisasi diri ( Self Actualization Needs )

Kebutuhan aktulisasi diri adalah tingkatan kebtuhan yang paling tinggi

menurut Maslow dan Kalish.Oleh karenana untuk mencapai kebutuhan

aktualisasi diri ini banyak hambatan yang harus dilalui. Secara umum

hambatan-hambatan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis,

yaitu :

1) Hambatan internal

Hambatan internal adalah hambatan yang dating dari dalam diri

seseorng sendiri, seperti ketidaktahuan akan potensi diri serta perasaan

ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga otensinya terus

terpendam

2) Hambatan eksternal

Hambatan ksternal adalah hambatan yang berasal dari luar diri

seseorag, seperti buadaya masyarakat yang tidak mendukung upaya

aktualisasi potesi diri seseorang karena perbedaan karakter.Pada

kenyataannya lingkungan masyarakat tidak sepenuhnya menunjang

upaya aktualisasi diri warganya.Jadi, factor lingkungan di masyarakat

berpengaruh terhadap upaya mewujudkan aktualisasi diri.Artinya,

Page 10: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

aktualisasi diri dapt dilakukan jika lingkungannya mendukung.Hal tersebut

berarti bahwa potensi seseorang sepenuhnya telah tercapai apabila

seseorang telah mencapai aktualisasi diri secara penuh.

Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri

sendiri sehingga bebas dari berbagai tekanan, baik yang berasal dalam

diri maupun di luar diri.Kemampuan seseorang membebaskan diri dari

tekanan internal dan eksternal dalam pengaktualisasian dirinya

menunjukkan bahwa orang tersebut telah mencapai kematangan diri. Tidk

semua orang dapat mencapai aktualisasi diri secara penuh, hal ini

disebabkan oleh terdapatnya dua kekuatan yang saling tarik-menarik

didalam diri seseorang dan akan selalu mempengaruhi sepanjang

hidupnya. Kekuatan yang satu mengarah pada pertahanan diri, sehingga

yang muncul adalah rasa takut salah atau tidak percaya diri, takut

menghadapi risiko terhadap keputusan yang akan diambil, mengagungkan

masa lalu dengan mengabaikan masa sekarng dan mendatang, ragu-ragu

dalam mengambil keputusan/bertindak, dan sebagainya. Sedangkan

kekuatan yang lainnya adalah kekuatan yang mengarah pada keutuhan

diri dan terwujudnya selutuh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang

muncul adalah kepercayaan diri dan penerimaan diri secara

penuh.Berdasarkan teori Maslow mengenai aktualisasi diri, terdapat

asumsi dasar bahwa manusia pada hakikatnya memiliki nilai interistik

berupa kebaikan.Dari sinilah mnusia memiliki peluang untuk

mengembangkan dirinya, yang didasari oleh growth motivation. Dalam

proses pertumbuhannya, manusia dihadapkan pada dua pilihan bebas

yakni pilihan untuk maju ( progressive choice ) atau pilihan untuk mundur (

regressive choise ). Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan arah

perjalanan hidup manusia, mendekat atau menjauh dari aktualisasi diri.

Apabila progressive choise yang lebih mendominasi, maka orang tersebut

akan makin dekat dengan aktualisasi diri. Tetapi bila sebaliknya, maka

akan menjauhkannya dari aktualisasi diri. Menurut Maslow pada tahun

1970 ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang mencapai

aktualisasi diri, diantaranya yaitu :

Page 11: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

1) Mampu melihat realitas secara lebih efisien

Karakteristik ini akan membuat seseorang untuk mampu mengenali

kebohongan, kecurngan, dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta

mampu menganalisis secara kritis, logis, dan mendalam terhadap segala

fenomena alam dan kehidupan. Karateristik ini juga menimbulkan sikap

yang objektif. Seseorang akan mampu mendengarkan apa yang

seharsnya didengarkan. Ketajaman pengamatan terhadap realitas

kehidupan akan menghasilkan pola piker yang cemerlang menerawang

jauh ke depan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan atau keuntungan

sesaat

2) Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya

Seseorang yang telah engaktualisasikan dirinya akan melihat orang

lain seperti mlihat dirinya sendiri yang penuh dengan kekurangan dan

kelebihan. Sifat ini akan menghasilkan sikap toleransi yang tinggi terhadap

orang lain serta kesabaran yang tinggi dalam meneria diri sendiri dan

orang lain. Ia akan membuka diri terhadap kritikan, saran, ataupun

nasehat dari orang lain terhadap dirinya

3) Spontanitas, kesederhanaan dan kewajaran

Seseorang yang mengaktualisasikan diri denga benar ditandai dengan

segala tindakan, perilaku, dan gagasannya dilakukan secara spontan,

wajar dan tidak dibuat-buat. Dengan demikian, apa yang ia lakukan tidak

pura-pura. Sifat ini akan melahirkan sikap yang lapang dada terhdap apa

yang enjadi kebiasaan masyarakatnya asal tidak bertentangan dengan

prinsipnya yang paling utama. Namun apabila prinsip yang ada di

masyarakat bertentangan dengan prinsip yang dianutnya, maka ia dapat

mengemukakannya dengan cara asertif

4) Terpusat pada persoalan

Seseorang yang mengaktualisasikan diri seluruh pikiran, perilaku dan

gagasannya bukan didasarkan untuk kebaikan dirinya sendiri saja, namun

didasarkan atas apa kebaikan dan kepntingan yang dibutuhkan oleh umat

manusia. Dengan demikian, segala pikiran, perilaku, dan gagasannya

Page 12: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

terpusat pada persoalan yang dihadapi oleh umat manusia, bukan

persoalannya yang bersifat egois

5) Membutuhkan kesendirian

Pada umumnya seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri

cenderug untuk memisahkan diri, hal ini didasarkan atas persepsinya

mengenai sesuatu yang dianggap benar.Sikapnya yang demikian

membuatnya tenang dan logis dalam menghadapi masalah.Ia senantiasa

menjaga martabat dn harga dirinya. Sifat memisahkan diri ini terwujud

dalam otonomi pengambilan keputusan, yang mana keputusan yang

diambil merupakan keputusan yang independen dan tidak terpengaruh

oleh orang lain. Orang tersebut juga akan bertanggung jawab terhadap

segala keputusan/kebijakan yang diambil.

6) Otonomi; kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan

Seseorang yang sudah mencapai aktualisasi diri, tidak akan

menggantungkan diri pada lingkungannya, ia dapat melakukan apasaja

dan dimana saja tanpa dpengaruhi oleh lingkungan ( situasi dan kondisi )

yang ada disekitarnya. Kebutuhan terhadap orang lain tidak bersifat

ketergantungan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan dirinya lebih

optimal

7) Kesegaran dan apresiai yang berkelanjutan

Merupakan manifestasi dari rasa syukur yang dimiliki pada seseorang

yang mampu mengaktualisasikan dirinya.Ia akan diselimuti perasaan

senang, kagum, dan tidak bosan terhadap segala apa yang ia miliki.

Implikasinya adala ia mampu untuk mengapresiasikan segala apa yang

dimilikinya

8) Kesadaran social

Seseorang yang mampu untuk mengaktualisasikan dirinya, jiwanya

akan diliputi oleh perasaan empati, iba, kasih saying, dan ingin membantu

orang lain. Dorongan ini akan memunculkan kesadarn social dimana ia

memiliki rasa untuk bermasyarakat dan menolong orang lain

9) Hubungan interpersonal

Page 13: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Seseorang yang mampu mengaktulisasikan diri mempunyai

kecendurungan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Hubungan interpersonal ini tidak didasari oleh tendensi pribadi yang

sesaat, namu dilandasi oleh perasaan cinta, kasih saying, dan kesabaran.

10) Demokratis

Seseorang yang mampu mengaktualisasikan dirinya akan memiliki

sifat demokratis yang dimanifestasikan dengan perilaku yang tidak

membedaka orang lain berdasarkan golongan, etnis, agama, suku, dan

lainlain. Sifat demokratis ini lahir karena pada orang yang dapat

mengaktualisasikan diri tidak mempunyai perasaan rishi bergaul dengan

orang lain, juga karena sikapnya yang rndah hati sehingga ia senantiasa

menghormati orang lain.

11) Rasa humor yang bermakna dan etis

Seseorang yag dapat mengaktualisasikan diri idak akan tertawa

terhadap humor yang menghina, merendahkan, bahkan menjelekkan

orang lain, namun humor yang dimaksud adalah humor yang bukan hanya

menmbulkan tawa, tetapi sarat dengan makna dan nilai pendidikan.

Humornya benar-benar menggambarka hakikat manusiawi yang

menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

12) Kreativitas

Sikap kreativ merupakan karakteristik lain yang dimiliki oleh orang

yang dapat mengaktualisasikan dirinya, kreativ ini diwujudkan dalam

kemampuan melakukan inovasi-inovasi yang spontan, asli, tidak dibatasi

oleh lingkungan maupun orang lain

13) Independensi

Seseorang yang mampu mengaktualisasikan dirinya mampu

mempertahankan pendirian dan keputusan-keputusan yang ia ambl. Tidak

goyah atau terpengaruh oleh berbagai gnuncangan ataupun kepentingan

lain

14) Pengalaman puncak ( Peak Experience )

Seseorang yang mampu mengaktualisasikan diri akan memiliki

perasaan yang menyatu dengan alam, ia merasa tidak ada batas atau

Page 14: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

sekat atara dirinya dan alam semesta. Sehingga ia akan memiliki sifat yag

jujur, ikhla, bersahaja, tulus hati, alami dan terbuka

Karakter-karakter tersebut adalah cermnan seseorang yang berada pada

pencapaian kehidupan yang prima ( peak experience ). Konsekuensinya

ia akan merasakan bersyukur pada Tuhan, orang tua,orang lain, lam dan

segala sesuatu yang menyebabkan keberuntungannya tersebut.

Apabila dikaji berdasarkan kosep manusia dalam perspektif

keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk holistic, maka

hierarkie kebutuhan dasar manusia tidak hanya lima, namun enam.

Dimana hierarkie ke enam adalah kebutuhan trasedental diri, dimana

seseorang memerlukan adanya kedekatan engan Tuhan. Kebutuhan

transdental diri ini merupakan puncak kesadaran eksistensi manusia

dimana secara fitrah manusia menyadari akan adanya Tuhan dan

memerlukan pertolongan-Nya. Dengan demikian, individu yang telah

mencapai level ini mengalami keseimbangan hidup dimana hidup bukan

hanya sekedar pemenuhan jasmani semata, tetapi unsur rohani pun

terpenuhi.

Sebagai contoh:

Saat kita mengetahui bahwa minggu depan akan ada ulangan

maka kita akan belajar lebih agar mendapatkan kepuasan dalam

ujian dan mendapatkan nilai baik

2. TEORI HENDERSON

Teori kebutuhan dasar manusia Virginia Henderson :

A. Sumber – Sumber Teoritis untuk Pengembangan Teori

Pertama dia merevisi Textbook of the Principles an Practice of

Nursing dan pada tahun 1939. Henderson mengenalkan karyanya

untuk naskah ini sebagai sumber yang memuatnya menyadari

perlunya membuat jadi lebih jelas tentang fungsi dari keperawatan.

Page 15: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Sumber kedua adalah keterlibatannya sebagai anggota komisi pada

konferensi regional Nasional Nursing Council ditahun 1946. Ketiga,

penyelidikan selama lima tahun American Nurses’s Association

tentang fungsi perawat menarik perhatian Henderson yang belum

sepenuhnya memuaskan dengan definisi yang diadopsi oleh ANA di

tahun 1955.

NNIE W. GOODRICH adalah seorang dekan dari sekolah perawat

militer dimana Henderson memperoleh pendidikan dasar

keperawatannya dan menjadi inspirasi bagi Henderson.

CARPLINE STACPOLE adalah professor fisiologi pada Teacher’s

Collega Universitas Columbia ia mengingatkan Henderson tentang

pentingnya menjaga keseimbangan fisiologi. JEAN BROADHURST

adalah professor mikrobiologi di Teacher’s Collega tentang pentingnya

kesehatan (hygiene) dan penyucian hama berpengaruh kuat pada

Henderson. DR EDWARD THORNDKIE bekerja di Teacher’s Collega

bagian psikologi dia memimpin studi penelitian terhadap kebutuhan-

kebutuhan manusia. DR GEORGE DEAVER adalah ahli fisika di

Institute for the Crippled and Disabled dan rehabilitatif di institute

tersebut adalah membangun kembali kemandirian pasien (patient

independence).

BERTHA HARMER (perawat kanada), adalah penulis asli Textbook

of the Principles and Practice of Nursing yang di revisis oleh

Henderson. Definisi tahun 1922 “Nursing is rootedin the needs of the

humanity”(perawat berakar dari kebutuhan manusiawi). IDA

ORLANDO, Henderson menyebutnya Orlando sebagai salah satu

yang berpengaruh dalam konsepnya mengenai hubungan perawat –

pasien.

B. Penggunaan Bukti-bukti Empiris

Henderson menggabungkan prinsip-pronsip fisiologi dan psikologi

dalam konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam

Page 16: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

bidang ini berasal dari persahabatannya dengan Stackpole dan

Thomidke selama studi sarjananya di Teacher’s Collega.

Stackpole mendasarkan kursus fisiologi pada dictum Cleude

Bernard bahwa kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah

bening (lymph) yang konstan psikosomatik dan implikasinya terhadap

perawatan. Dia menyatakan “sangat jelas bahwa kesetimbangan

emosional tidak bisa dipisahkan dengan kesetimbangan fisiologi, saya

menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita sesungguhnya atas

repon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan – cairan sel.

Henderson mengenali teori – teori tepat yang didukung Throndike,

hanya karena semua itu melibatkan kebutuhan – kebutuhan mendasar

manusiawi. Meski Henderson tidak menyebut Maslow sebagai seorang

yang mempengaruhinya, dia menjelaskan teori motivasi manusianya

(human motivation). Maslow dalam Principles and Practice of Nursing

and Practice of Nursing Care edisi keenam ditahun 1978.

C. Konsep – Konsep Utama dan Definisi – Definisi Nursing

Henderson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional : tugas unik

perawat adalah membantu seseorang sakit atau sehat dengan aksi –

aksinya dalam memberikan sumbangan bagi kesehatan atau

penyembuhan (atau kematian yang damai) yang akan mereka

kerjakan tanpa bantuan seandainya dia memiliki kekuatan, kehendak

atau pengetahuna. Dan melakukan hal ini dengan suatu cara untuk

membantunya meraih kemandirian secepat mungkin.

1. HEALTH, Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri

mengenai tulisannya ia menyamakan kesehatan (health) dengan

kebebasan.

2. ENVIRONMENT, lagi-lagi Henderson tidak memberikan definisinya

tentang Environment dia menggunakan Webster’s New Coolegiate

Dictionary, 1961 yang mendefinisikan environment sebagai “the

aggregate of all the external conditions and influences affecting the

life and development of an organism. (kumpulan semua kondisi

Page 17: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

exsternal dan pengaruh-pengaruh yang berdampak pada

kehidupan dan perkembangan organism).

3. PERSON (PATIENT), Henderson melihat pasien sebagai individu

yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan

kebebasan atau kematian yang damai.

4. Keperawatan

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara

perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat – klien

terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat

tergantung hingga hubungan sangat mandiri.

a. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien, pada

situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti

(substitute) didalam memenuhi kekurangan pasien akibat

kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan pasien yang

berkurang.

b. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien, yaitu perawat

berfungsi untuk “melengkapi”. Setelah kondisi gawat berlalu dan

pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai

penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien

mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya

relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung

pada orang lain.

c. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien yaitu perawat

berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan

pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama –

sama merumuskan rencana keperawatan bagi bagi pasien.

Meski diagnosisnya berbdea setiap pasien tetap memiliki

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan

dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan

faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi, emosional, status

sosial atau budaya,, serta kekuatan fisik dan intelektual.

D. Kebutuhan – Kebutuhan

Page 18: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Henderson mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar pasien, yang

terdiri dari komponen – komponen penanganan perawatan. Hal ini

termasuk kebutuhan untuk :

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum yang cukup

3. Membuang kotoran tubuh

4. Bergerak menjaga posisi yang diinginkan

5. Tidur dan istirahat

6. Memilih pakaian yang sesuai

7. Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan

menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungannya

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt dengan baik dan

melindungi integument

9. Mennghindari dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai

10.Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,

kebutuhan, rasa takut atau pendapat-pendapat

11.Beribadah sesuai keyakinan seseorang

12.Bekerja dengan suatu cara yang mengandung prestasi

13.Bermain atau terlibat dalam beragam bentuk kreasi

14.Belajar, mengetahui, atau memuaskan, rasa penasaranm yang

menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta

menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersedia.

E. Asumsi – Asumsi Utama

Kita telah menyadari asumsi-asumsi berikut dari tulisan-tulisan

Henderson

1. Nursing

- Perawat memiliki tugas untuk membantu individu yang sakit

ataupun sehat

- Tugas-tugas perawat sebagai anggota suatu team medis

- Tugas-tugas perawat tidak tergantung dokter, tetapi

mengajukan rencanannya, bila dokter sedang mengunjungi

Page 19: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

- Perawat banyak mengetahui baik dalam biologi maupun

social

- Perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia

- 14 penanganan perawatan meliputi semua kemungkinan

tugas-tugas perawatan

2. Person

- Pasien harus memelihara fisiologi dan emosional

- Pikiran dan tubuh pasien tidak terpisahkan

- Pasien perlu bantuan untuk meraih kemandirian

(independence)

- Pasien dan keluarga satu satuan

- Kebutuhan-kebutuhan pasien meliputi 14 komponen

penanganan keperawatan

3. Health

- Sehat adalah kualitas hidup

- Sehat merupakan dasar bagi tugas kemanusiaan

- Sehat memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan

- Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati

penyakit

- Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan

apabila mereka memiliki kekuatan, kehendak atau

pengetahuan yang cukup.

4. Environment

- Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka,

tetapi penyakit dapat mengganggu kemampuan tersebut

- Para perawat sebaiknya memperoleh pendidikan

penyelamatan

- Para perawat sebaiknya melindungi pasien dari luka-luka

secara mekanis

- Para perawat harus meminimalisir peluang terluka melalui

saran-saran tentang konstruksi bangunan, belanja peralatan,

dan pemeliharaaan.

Page 20: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

- Para dokter memanfaatkan observasi perawat dan

memuaskan resep-resepnya bagi pelengkapan perlindungan

- Para perawat harus tahu kebiasaan social dan praktik ritual

keagamaan untuk memperkirakan bahaya-bahaya.

(Indriyanti K, dkk. 2011)

Aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan

Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan

praktik keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama

sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat

asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang

semula tergntung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat dapat

membantu pasien beralih kondisi dari kondisi kaji, merencanakan ,

mengimplementasikan , serta mengevaluasi 14 komponen perawatan

dasar.

Pada tahapa penilaian (pengkajian) perawat menilai lebutuhan

dasar pasien berdasarkan 14 komponen diatas. Dalam mengumpulkan

data, perawat menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba,

dan pendengaran. Setelah data terkumpul, perawat menganalisis data

tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang

sehat sakit. Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan

yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat

dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya

dengan atau bantuan serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau

pengetahuan yang dimiliki individu.

Tahap perencanaan. Menurut Henderson, meliputi aktivitas

penyusunan rencana perawatan sesuai kebutuhan individu termasuk

didalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan serta

dokumentasi bagaimana perawat memantu individu dalam keadaan sakit

atau sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu

individu memenuhi kebutuhan dasar yang elah disusun dalam rencana

keperawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari

Page 21: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang

diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis,

usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan

intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat mengevaluasi pencapaian

kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam

melakukan aktivitas sehari hari

3. TEORI GORDON

Model Konsep & Tipologi Pola Kesehatan Fungsional Menurut Gordon :

1 Pola Persepsi-Managemen Kesehatan

Menggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatan

Persepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,

kemampuan menyusun tujuan,pengetahuan tentang praktek kesehatan,

2 Pola Nurtisi –Metabolik

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolit Nafsu

makan,pola makan, diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan

menelan,Mual/muntah,Kebutuhan jumlah zat gizi, masalah /penyembuhan

kulit,Makanan kesukaan.

3. Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan Kulit. Kebiasaan

defekasi,ada tidaknya masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri dll),

penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan

feses, pola input cairan, infeksi saluran kemih,masalah bau badan,

perspirasi berlebih, dll.

4.Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi.

Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit,gerak tubuh dan

kesehatan berhubungan satu sama lain.

Page 22: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan 0:

mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3 : dibantu orang dan

alat 4 : tergantung dalam melakukan ADL,kekuatan otot dan Range Of

Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi,irama dan kedalam

nafas,bunyi nafas riwayat penyakit paru,

5. Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori

meliputi pengkajian fungsi penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau

dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif didalamnya

mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang telah

lama terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap

waktu,tempat, dan nama (orang,atau benda yang lain).

Tingkat pendidikan,persepsi nyeri dan penanganan nyeri,kemampuan

untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-10,pemakaian alat bantu

dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat

kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan penglihatan,pendengaran,

persepsi sensori (nyeri),penciuman dll.

6. Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang energy.

Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia

atau mimpi buruk, penggunaan obat, mengeluh letih

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap

kemampuan. Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga

diri, peran, identitas dan ide diri sendiri. Manusia sebagai system terbuka

dimana keseluruhan bagian manusia akan berinteraksi dengan

lingkungannya. Disamping sebagai system terbuka, manuasia juga

sebagai mahkluk bio-psiko-sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan

secara holistic

Page 23: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

Adanya kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri., dampak

sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat non

verbal,ekspresi wajah, merasa taj berdaya, gugup/relaks

8 . Pola Peran dan Hubungan

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap

anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal klien, pekerjaan,tempat

tinggal, tidak punya rumah, tingkah laku yang passive/agresif teradap

orang lain,masalah keuangan dll

9 Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau dirasakan

dengan seksualitas. Dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat

haid,pemeriksaan mamae sendiri, riwayat penyakit hub sex,pemeriksaan

genital

10 Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )

Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan

penggunaan system pendukung. Penggunaan obat untuk menangani

stress,interaksi dengan orang terdekat, menangis, kontak mata,metode

koping yang biasa digunakan,efek penyakit terhadap tingkat stress

11. Pola Keyakinan Dan Nilai

Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan termasuk

spiritual. Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan

agama yang dipeluk dan konsekuensinya. Agama, kegiatan keagamaan

dan buadaya,berbagi denga orang lain,bukti melaksanakan nilai dan

kepercayaan, mencari bantuan spiritual dan pantangan dalam agama

selama sakit.

Page 24: Teori Maslow, Teori Henderson, Dan Teori Gordon

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi

kebutuhan dasar klien. Jakarta: salemba medika.

Aziz Alim Hidayat (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan,

Salemba Medika, Jakarta.

Erickson, H. C., Tomlin, E. M., and Swain, M.A.P. 2000. Modeling and

Role Modeling :A Theory and paradigm for nursing.Fifth edition.

Englewood Cliffs, NJ: Prentice –Hall

Indriyanti, K. dkk. 2011. TEORI VIRGINIA HENDERSON. AKADEMI

KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

Kusnanto, S.Kp, M. Kes (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan

Profesional, EGC, Jakarta.

Mardella, Eka Anisa. 2008. Konsep dasar keperawatan / asmadi. Jakarta :

EGC

Mediana Dwiyanti, S.Kp, MSC (1998). Aplikasi Model Konseptual

Keperawatan, Akademi Keperawatan Depkes Semarang.

Potter P. A, Perry Anne. P (1997).Fundamental Keperawatan Konsep,

Proses dan Praktik , Edisi 4, Volume 1,EGC, Jakarta.

Tomey, M.A. 1994. Nursing Theorist and Their Work. St. Louis : Msby

Company