79
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Kelompok 2: Akhmad Khoerurizal Amela Erliana Crhistine Iwan Yustiadianto Monika Yulando Putri Rikki Okto Saputra Ruth Jelita Silaban Economy

Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pertumbuhan ekonomi, Model Solow, Ekonomi Publik, teori ekonomi, Pertumbuhan penduduk, Emas,

Citation preview

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan EkonomiKelompok 2:Akhmad KhoerurizalAmela Erliana CrhistineIwan YustiadiantoMonika Yulando PutriRikki Okto SaputraRuth Jelita Silaban

EconomyPertumbuhan ekonomiAmela Erliana CrhistinePengertian pertumbuhan ekonomi (1)Pengertian pertumbuhan ekonomi (2)Perkembangan teori Pertumbuhan ekonomiAmela Erliana CrhistineTeori pertumbuhan ekonomi historisStuffen theorien (teori tangga). Tahap pertumbuhan ekonomi dibagi berdasarkan cara produksi:Masa berburu dan mengembara. Masa berternak dan bertanam.Masa Bertani dan kerajinan. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Teori pertumbuhan ekonomi historisPertumbuhan ekonomi dibagi berdasarkan cara distribusi menjadi tiga tahap, yaitu:Masa tukar-menukar secara barter. Masa tukar-menukar dengan uang. Masa tukar-menukar dengan kredit. Teori pertumbuhan ekonomi historisMensintesa teori List dan Hildebrand. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi:Perekonomian domestik. Perekonomian kota. Perekonomian nasional..Teori pertumbuhan ekonomi historisMenurut Rostow pembangunan ekonomi merupakan suaru proses yang dapat menyebabkan perubahan orientasi sosial, politik dan ekonomi; perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga; perubahan kegiatan investasi; serta perubahan sikap hidup dan adat istiadat.Teori pertumbuhan ekonomi historisTahap Pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi:Masyarakat tradisionalPersyaratan untuk lepas landas Lepas landas Perekonomian yang matang / dewasa Masa ekonomi konsumsi tinggiTeori pertumbuhan ekonomi klasikPertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:Pertumbuhan pendudukPertumbuhan output totalTeori pertumbuhan ekonomi klasikPertumbuhan penduduk akan bertambah, sementara faktor produksi lain tidak.Akibatnya akan ada kelebihan penawaran tenaga kerja yang menyebabkan penurunan upah.Upah hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan

Teori pertumbuhan ekonomi neoklasikPertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tabungan (saving) dan investasi. Jika ingin tumbuh, perekonomian harus menabung dan menginvestasikan suatu proporsi tertentu dari output totalnya.Semakin banyak tabungan dan kemudian di investasikan, maka semakin cepat perekonomian itu akan tumbuh.Teori pertumbuhan ekonomi neoklasikPertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh:Pertumbuhan persediaan modalPertumbuhan angkatan kerjaPerkembangan teknologiModel Pertumbuhan Solow

Akumulasi modalAmela Erliana CrhistinePenawaran & fungsi produksiFungsi Produksi:Y = F(K,L)Jika diasumsikan skala pengembalian konstan, maka:zY = F(zK, zL)dengan z bernilai positif.Untuk mencari nilai output per kapita, maka z= 1/L. Dengan y adalah output per kapita, dan k modal per kapita, maka:Y/L = F(K/L, 1) y = f(k)

jumlah output tambahan yang dihasilkan seorang pekerja ketika memperoleh satu unit tambahan modalpermintaan & fungsi konsumsiFungsi Konsumsi:y = c + iDiasumsikan setiap tahun seseorang menabung sebagian dari pendapatan mereka sebesar s, serta mengkonsumsi sisanya (1-s). Maka rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:c = (1 s) ys merupakan tingkat tabungan dengan nilai antara nol dan satuBerdasarkan fungsi-fungsi sebelumnya kita dapat mengsubtitusi nilai konsumsi (c) dengan (1 s)y, sehingga kita peroleh rumus:y = (1 s)y + i i =sy atau i = sf(k)Investasi = tabungan

Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, outputadalah f (k), investasi sf (k), dan konsumsi adalah f (k) - sf (k).Semakin besar modal, semakin besar output dan investasinyaPertumbuhan Persediaan Modal dan Kondisi MapanDampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal :Dk = i dk= tingkat depresiasi

Karena investasi sama dengan tabungan jadi, bisa ditulis :Dk = s f(k) dk

Depresiasi oleh karenanya proporsional terhadap persediaan modal

Pada k*, investasi sama dengan depresiasi dan modal tak akan berubah sepanjang waktu.

Bagaimana Tabungan Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi (1)Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, perekonomian akan memiliki persediaan modal besar dan tingkat output tinggi.

Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal kecil dan tingkat output rendah.

Bagaimana Tabungan Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi (2)Tabungan yang tinggi akan mengarah ke pertumbuhan yang lebih cepat, tapi hanya untuk sementara.Karena kenaikan tabungan hanya akan meningkatkan sampai perekonomian mencapai kondisi mapan baru.

Jika perekonomian mempertahankan tingkat tabungan yang tinggi, maka hal itu akan mempertahankan persediaan modal yang besar dan tingkat output tinggi, tapi tidak mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi untuk selamanya.

Kenaikan tingkat tabunganmenyebabkan persediaanmodal tumbuh ke kondisi mapan baru.Tingkat Modal Kaidah EmasThe Golden Rule of CapitalAkhmad KhoerurizalTingkat Modal Kaidah Emas (1)Tingkat Modal Kaidah Emas (2)k*emas = Tingkat modal Kaidah Emas, nilai kondisi mapan k yang memaksimalkan konsumsi.Dalam kondisi mapan, i = k* Karena k = 0 C = f (k*) k* adalah terbesar di mana kemiringan fungsi produksi sama dengan kemiringan garis depresiasi :

MPK =

Tingkat Modal Kaidah Emas (3)Tingkat Modal Kaidah Emas(4)Tingkat Modal Kaidah Emas (5)Penurunan tingkat tabungan menyebabkan kenaikan konsumsi dan penurunan investasi dalam jumlah yang sama

Tingkat Modal Kaidah Emas (6)Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan penurunan konsumsi dan kenaikan investasi dalam jumlah yang sama

Pertumbuhan PopulasiRikki Okto SaputraPertumbuhan PopulasiKondisi Mapan dengan Pertumbuhan Populasik = i ( + n)kPersamaan ( + n)k disebut juga break even Investment

Investasi,investasiimpasModal per pekerja, kk*Investasi impas,(d + n)kInvestasi, s f(k)Dampak Pertumbuhan PopulasiPertumbuhan populasi membawa kita semakin dekat kepada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dampak Pertumbuhan PopulasiPertumbuhan populasi mempengaruhi kriteria dalam menentukan tingkat golden rule dari capitalKarena output keadaan mapan adalah f(k*) dan investasi pada keadaan mapan adalah ( + n)k*, maka tingkat konsumsi pada keadaan mapan dapat ditulis sebagai berikutC* = f(k*) - ( + n)k*Menggunakan argumen sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat k* yang akan memaksimalkan konsumsi adalahMPK = + nAtauMPK = nDalam Golden Rule keadaan mapan, the marginal product of capital net dari depresiasi setara dengan tingkat pertumbuhan populasi.

Perspektif lain tentang Pertumbuhan populasiThe Maltusian Modelan ever-increasing population would continually strain societys ability to provide for itself. Mankind, he predicted, would forever live in poverty.the power of population is innitely greater than the power in the earth to produce subsistence for manPerspektif lain tentang Pertumbuhan populasiThe Kremerian ModelIf there are more people, then there are more scientists, inventors, and engineers to contribute to innovation and technological progressBuktinya World growth rate have increased together with world population.

KEMAJUAN TEKNOLOGI DALAM MODEL SOLOWRuth Jelita Silaban

Efisiensi Tenaga KerjaDengan:Y= Jumlah OutputK= Total ModalL= Total PekerjaE= Efisiensi tenaga kerjaBentuk kemajuan teknologi ini disebut pengoptimalan tenaga kerja, dan g disebut tingkat kemajuan teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja (labor-augmenting technological progress). Karena angkatan kerja L tumbuh pada tingkat n, dan efisiensi dari tiap unit tenaga kerja E tumbuh pada tingkat g, maka jumlah pekerja efektif L x E tumbuh pada tingkat n + gMisalkan g=0,02, maka setiap unit tenaga kerja menjadi lebih efisien 2% setiap tahunnya, output meningkat jika angkatan kerja meningkat sampai 2% tambahan tersebut (tambahan efisiensi).L x E mengukur jumlah para pekerja efektif. Perkalian ini memperhitungkan n yaitu jumlah tenaga kerja dan E yaitu efisiensi masing-masing pekerja. Dari perkalian tersebut dapat dikatakan bahwa fungsi produksi Y bergantung pada modal total K dan jumlah pekerja efektif L x E .Kondisi Mapan dengan Kemajuan Teknologik= K/ (L x E), maka investasi pulang pokok memiliki tiga kaidah, yaitu: untuk mejaga k tetap konstan:k dibutuhkan untuk mengganti modal yang terdepresiasink dibutuhkan untuk memberi modal kepada para pekerja barugk dibutuhkan untuk memberi modal bagi para pekerja efektif baru yang diciptakan kemajuan teknologi

Grafik Kemajuan teknologi dan Model Perutmbuhan Solow

Dampak Kemajuan TeknologiVariabelSimbolTingkat Pertumbuhan Kondisi MapanModal per pekerja efektifk=K/(L x E)0Output per pekerja efektify= Y/(L x E)= f(k)0Output per pekerjaY/L= y x EgOutput totalY=y x (L x E)n+ghanya kemajuan teknologi yang bisa menjelaskan peningkatan standar kehidupan yang berkelanjutanData Empiris Pertumbuhan EkonomiIwan YustiadiantoPertumbuhan yang Seimbang (1)Pertumbuhan yang Seimbang (2)Convergence ConvergenceConvergence Lalu, kapan convergence terjadi?Tergantung, bagaimana kondisi saat memulainya. Negara dengan persediaan modal lebih kecil diharapkan lebih cepat tumbuh. (Contoh: Jepang dan Jerman setelah kekalahan dalam PD II)Setiap perekonomian akan mendekati kondisi mapannya sendiriPerekonomian akan berkonvergensi sekitar 2% pertahun. Contoh: tingkat pendapatan antar negara bagian di AS setelah perang sipil tahun 1860-anConvergenceBagaimana dengan di level internasional? Lebih rumit. Ada temuan, pendapatan perkapita negara miskin tidak berkembang lebih cepat dari negara kaya. Hal ini mengindikasikan bahwa negara yang berbeda mempunyai kondisi mapan yang berbeda.Namun, perhitungan statistik digunakan untuk mengendalikan beberapa determinan kondisi mapan tersebut, data sekali lagi menunjukkan nilai convergence sebesar 2%.Dengan kata lain, perekonomian dunia memperlihatkan convergence kondisional. Perekonomian akan berconvergen pada kondisi mapannya sendiri-sendiri, yang akhirnya ditentukan oleh tabungan, pertumbuhan populasi, dan pendidikan.Akumulasi Faktor Produksi vs Efisiensi ProduksiAkumulasi Faktor Produksi vs Efisiensi ProduksiFaktor akumulasi dan efisiensi produksi digerakkan oleh pihak ketiga?Akumulasi modal dapat mendorong efisiensi yang lebih baik?Perekonomian yang efisien mendorong akumulasi modal?Suatu penemuan menunjukkan kedua hal itu berkorelasi positif. Mengapa?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Apakah Perdagangan Bebas Baik bagi Pertumbuhan Ekonomi?Kebijakan untukMendorong PertumbuhanMonica Yulando Putri1. Mengevaluasi Tingkat Tabunganmemaksimalkan konsumsi per pekerja sekaligus kesejahteraan ekonomi

Contoh PerhitunganMisal terdapat tiga fakta berikut di Amerika Serikat :Persediaan modal kira-kira 2,5 kali GDP satu tahunDepresiasi modal kira-kira 10 persen GDPPendapatan modal kira-kira 30 persen dari GDP

Sehingga dapat ditulis :K = 2,5y ; k = 0,1 y ; MPK x k = 0,3 yMaka akan didapatkan k/k = (0,1y)/(2,5y) dan = 0,04Adapun MPK didapatkan dari :(MPK x k)/k = (0,3y)/(2,5y) sehingga MPK = 0,12

Contoh PerhitunganMisal terdapat tiga fakta berikut di Amerika Serikat :Persediaan modal kira-kira 2,5 kali GDP satu tahunDepresiasi modal kira-kira 10 persen GDPPendapatan modal kira-kira 30 persen dari GDP

Sehingga dapat ditulis :K = 2,5y ; k = 0,1 y ; MPK x k = 0,3 yMaka akan didapatkan k/k = (0,1y)/(2,5y) dan = 0,04Adapun MPK didapatkan dari :(MPK x k)/k = (0,3y)/(2,5y) sehingga MPK = 0,12

Jadi, kira-kira 4 persen dari persediaan modal terdepresiasi setiap tahun dan produk marjinal modal kira-kira 12 persen per tahun sehingga produk marjinal modal neto, MPK-, kira-kira 8 persen per tahun. (Pengembalian modal MPK- = 8 persen per tahun) melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata perekonomian (n + g = 3 persen per tahun) >>>> berada di bawah Kaidah Emas

2. Mengubah Tingkat TabunganTabungan MasyarakatTabungan masyarakat = perbedaan antara jumlah penerimaan pajak pemerintah dan pengeluarannya.Defisit atau Surplus Anggaran

Tabungan SwastaTabungan swasta = tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga dan perusahaan.Berapa banyak orang yang menabung tergantung pada insentif yang mereka terima, dan insentif ini dibedakan oleh berbagai kebijakan publik. Pajak >> mengurangi tingkat pengembalian yang diterima oleh penabung

3. Mengalokasikan Investasi PerekonomianModel Solow menyederhanakan asumsi bahwa hanya ada satu jenis modal yakni modal fisik.Para pembuat kebijakan berhadapan dengan jenis modal apa yang paling dibutuhkan perekonomian.Para pembuat kebijakan bisa mengandalkan pasar untuk mengalokasikan tabungan ke jenis-jenis investasi alternatif.Salah satu jenis modal yang perlu melibatkan pemerintah adalah modal masyarakat.4. Membangun Institusi yang Tepat5. Mendorong Kemajuan TeknologiModel Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan teknologi.Namun, model Solow menganggap kemajuan teknologi sebagai variable eksogen, model Solow tidak dijelaskannya. Banyak kebijakan publik dirancang untuk mendorong kemajuan teknologi >> mendorong sektor swasta untuk menyalurkan sumber daya ke inovasi teknologi. Misal dengan penghapusan pajak bagi perusahaan yang terlebat dalam penelitian dan pengembangan.DI LUAR MODEL SOLOW: TEORI PERTUMBUHAN ENDOGENRuth Jelita SilabanModel Dasar Model Dua-SektorMikroekonomi dari Penelitian dan PengembanganBerbicara tenang proses penelitian dan pengembangan, terdapat tiga fakta yang muncul, yaitu:Meskipun ilmu pengetahuan merupakan barang public, namun banyak penelitian yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencapai profit.Penelitian menjadi menguntungkan karena inovasi yang memberikan kekuatan kepada perusahaan monopoli temporer, hal ini karena paten dan keunggulan yang dimiliki perusahaan tersebut untuk produk terbaru.Ketika perusahaan berinovasi, perusahaan lain secara alamiah akan ikut mengembangkan inovasi tersebut dan menciptakan produk yang lebih unggul.