Ternak Itik

Embed Size (px)

Citation preview

Ternak Itik/Bebek

Usaha peternakan itik atau Bebek di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Model peternakan itik kebanyakan menggunakan cara tradisional yang skala pemeliharaannya kecil dan umumnya diumbar, model pemberian pakanpun mengandalkan pakan alami yang diperoleh di sekitar. Saat ini berkembang bisnis ternak itik untuk pemenuhan kebutuhan daging disamping itik untuk kebutuhan telur yang sudah eksis sebelumnya. Seiring dengan semakin tumbuh warung makan serba bebek, kebutuhan bebek pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu Pemenuhan daging itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi. Prospek dari usaha pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi intentif maupun kearah intentif. Dengan demikian peluang usaha bisnis ternak itik cukup menjanjikan untuk ditekuni. Macam-macam Jenis Itik Ada beranega ragam jenis itik yang berkembang dan diternakkan di Indonesia antara lain Itik tegal, Itik Mojosari, Itik Alabio, Itik Asahan ,itik Peking dan jenis itik lainnya. Itik Tegal memiliki ciri-ciri warna bulu putih polos sampai coklat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam. Itik Mojosari merupakan itik yang berasal dari Mojosari, Mojokerto Jawa Timur yang memiliki ciri-ciri warna bulu coklat muda sampai coklat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam. Itik Alabio merupakan itik yang berasal dari Amuntai Kalimantan Selatan dengan Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal. Itik Asahan merupakan itik yang dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Tips Memulai Bisnis Ternak Itik Sebelum memulai bisnis ternak itik ada perlu diperhatikan untuk tujuan apa kita memelihara itik tersebut. Jika untuk tujuan daging maka yang kita pilih adalah itik jantan atau memelihara itik pedaging seperti itik Peking , Itik Jantan dipilih sebagai itik pedaging karena harga relatif lebih

murah. Pemberian pakanpun ditekankan untuk penggemukan. Jika untuk tujuan itik petelur tentu itik betina yang memiliki sifat genetik yang baik dalam bertelur. Selain itu agar usaha ternak itik dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi peternak maka perlu diperhatikan bebrapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain: 1. Pemilihan Bibit 2. Pemberian Pakan 3. Perkandangan 4. Tata Laksana Pemeliharaan 5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 6. Pengelolaan Reproduksi 1. Pemilihan Bibit Itik Untuk tujuan penghasil telur maka hendaknya dipilih itik-itik yang bercirikan : Tubuh ramping (tidak gemuk) dan bentuk seperti botol, leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan. Kepala kecil, mata bersinar (terletak dibagian atas kepala). Sayap menutup badan secara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi dipangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut. Kaki berdiri kokoh (induk yang produksi telurnya tinggi antara lain itik Tegal, Khaki Khampbell dan itik Bali). 2. Pemberian Pakan Pada dasarnya pemberian pakan untuk itik memerlukan kandungan protein yang tinggi dan pemberian pakannya ada 2 macam cara yakni : Pakan lengkap dari satu jenis saja, dapat dalam bentuk all mash, pellet atau crumble yang sudah lengkap semua unsur nutrisinya (cara ini biasanya untuk suatu peternakan besar). Pakan lengkap dari beberapa jenis seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedele dsb. (cara ini yang umum dipakai oleh peternak rakyat). Jumlah/konsumsi pakan untuk berbagai periode umur itik : Umur 1 2 minggu 60 gr/ekor/hari. - Umur 3 4 minggu 80 gr/ekor/hari.

- Umur 5 9 minggu 100 gr/ekor/hari. - Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari. Kebutuhan protein untuk berbagai periode : - Anak itik (0 6 minggu) 20 22% - Itik dara (6 13 minggu) 16 18% - Dewasa (> 13 minggu) 15 16% Bahan-bahan makanan sumber protein antara lain : - Bungkil kedele (protein 42 50%) - Bungkil kelapa (protein 19 23%) - Bungkil kacang (protein 0 15%) - Tepung ikan (protein 42,3 68,8%) Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain : - Bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak berlebihan jumlahnya. - Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan. 3. Perkandangan Persyaratan kandang yang harus dipenuhi adalah : mudah dibersihkan, sirkulasi uadara lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari. Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya seperti: a. Kandang sistim terkurung atau postal Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan dialasi/bagian atas dilapisi sekam/serbuk gergaji dicampur dengan serbuk kapur. Seluruh ruangan kandang dinaungi atap. Apabila sampai dewasa (produksi) kepadatannya dapat mencapai 4 ekor /m b. Kandang sistim koloni

Yakni perpaduan atau kombinasi antara terkurung dengan sistim dilepas, yang bercirikan : Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan ataupun disemen dan dialasi dengan litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi atau bekas serutan kayu/serbuk gergaji). Atap kandang menggunakan sistim atap berlubang Umbaran atau pekarangannya dibuatkan pagar setinggi 75 cm, yang dilengkapi dengan peralatan kandang (tempat makan dan minum) Dinding dari bambu atau kayu. c. Kandang sistem batere Satu kotak untuk satu ekor itik (dengan ukuran 45 x 35 x 60), bahan kotaknya dapat dibuat dari bambu atau kawat. Lantai kandang sedikit miring (agar telur mudah menggelinding keluar). Tempat makan dan minum diusahakan diluar kotak(dibagian depan) Semua kotak/kandang betere dikumpulkan pada satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan anyaman bambu atau kawat. Untuk anak itik digunakan indukan sebagaimana untuk anak ayam. Luasan lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik sebagai berikut : - Umur 1 hari 1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m. - Umur 1 2 minggu, kepadatannya 18 ekor/ m. - Umur 2 3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m. - Umur 5 6 minggu, kepadatannya 10 ekor/ m. 4. Tata Laksana Pemeliharaan Itik Tata laksana pemeliharaan itik akan berpengaruh terhadap tata laksana perkandangan, pada umumnya ada beberapa model tata laksana pemeliharaan itik yaitu: a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah. b. Secara intensif yaitu secara terusmenerus dikandangkan seperti ayam ras. c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.

5. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Melakukan pencegahan penyakit adalah lebih baik dari pada mengobatinya dan perlu diingat bahwa setiap penyakit belum tentu menyebabkan kematian, tetapi mungkit hanya menurunkan produksinya saja. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang itik diantaranya: - Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur) Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik. - Penyakit Cacing Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali. - Penyakit Botulismus Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam 6. Pengelolaan Reproduksi Pengelolaan reproduksi itik berkaitan dengan penyediaan bibit itik yang berkualitas baik. Bibit itik diperoleh melalui pengeraman dengan cara tradisional dengan memanfaatkan induk unggas maupun cara modern dengan menggunakan mesin penetas telur itik. Untuk skala besar dan intensif akan lebih ekonomis menggunakan mesin penetas yang ragamnya sangat banyak. Untuk mencegah penurunan mutu genetik itik perlu dilakukan perhatian secara seksama dalam pengelolaan reproduksi dan pemilihan indukan itik. Karena itu perlu standard kualitas tertentu dalam melakukan pembibitan itik. Penurunan kualitas genetik itik bisa disebabkan oleh perkawinan keluarga terdekat (inbreeding), karena itu dianjurkan untuk memasukakan darah baru dalam kelompok/kumpulan itik, hal ini dapat ditempuh dengan bertukar pejantan dari peternak lain, yang asal usul ternak itiknya berlainan.

Untuk menghasilkan bibit dengan daya tetas tinggi diperlukan rasio itik jantan dan betina 1 : 6 sampai 8. Seleksi dapat dilakukan mulai dari anak itik atau itik dara dan sebagai standar mutu bibit itik antara lain : Sehat, tidak cacat, bentuk dan warna bulu seragam. Untuk itik penghasil telur (Khaki compbell dan lokal) warna bulunya coklat, abu-abu muda (betina) dan coklat tua serta kehitaman biru berkilau warna bulu pada kepala, leher dan punggungnya (jantan). Sedangkan seleksi telur antara lain : - Umur telur tidak lebih 7 hari - Bentuk dan besar serta berat telur seragam - Kulit kerabang halus, bersih dan ketebalannya rata. Pemilihan anak itik haruslah cermat, beberapa ciri anak itik yang baik antara lain : - Penampilan tegap, gesit dan lincah - Mata menonjol, bening dan hidup. - Bagian rongga perut terasa lembut dan kenyal. - Pusar kering dan tertutup. - Kaki tampak kokoh. - Bulu halus, lembut, mengkilap yang menutup seluruh tubuh. (Sumber: galeriukm.web.id).

PERTANYAAN : Bagaimana contoh komposisi pakan untuk bebek petelur ? JAWABAN : Contoh pakan bebek petelur dalam 100 kg : katul 33 kg, nasi aking 44,5 kg, lisin 0,6 kg, metionin0,2 kg, pakan pabrik 2,7 kg, mineral 0,5 kg, kapur 3 kg, tepung ikan 15,5 kg. Mineral dan vitamin dapat diberikan dengan menggunakan produk NASA yaitu VITERNA dan POC NASA.

1. Kandang Box Kandang box dapat dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, bambu, papan, triplex, gardus, kawat ram dan sebagainya. Kandang box digunakan untuk anak itik umur 1 hari hingga 14 hari di mana pada masa ini itik membutuhkan tempat yang hangat serta nyaman. Kontruksi kandang box adalah sebagai berikut : a. Kandang box dapat dibuat berbentuk empat persegi, bundar ataupun bujursangkar. b. Ukuran kandang box dapat dibuat sesuai keinginan dan bahan yang ada. Adapun contoh ukuran kandang dapat dibuat sebagai berikut : 1m x 2m, 1m x 1m, 1.5m x 1.5m atau 2m x 2m. c. Tinggi kandang 1 meter dan kandang dapat dibuat bertingkat. d. Dinding kandang diberi ventilasi, lantai kandang dibuat dari kawat ram atau bilah bambu. e. Tempat makan dan minum dapat di letakan di luar ataupun di dalam kandang box f. Sumber panas diletakan di dalam kandang dan suhunya dapat diatur sesuai umur itik

2. Kandang Ren Kandang ren adalah tipe kandang tempat pembesaran ataupun pemeliharaan induk itik, kandang dapat dibuat bertingkat ataupun lantai tanah yang dialasi litter. Litter kandang dapat menggunakan jerami, sekam padi ataupun bahan lainnya sesuai ketersediaan bahan. Ukuran

kandang dapat disesuikan dengan kondisi dan bahan setempat dengan memperhatikan kepadatan ruang kandang dan jumlah itik yang dipelihara.

Kandang Ren Kandang ren terbagi dalam dua bagian yaitu tempat berteduh, beristirahat ataupun sebagai tempat bertelur untuk induk petelur serta ren sebagai tempat bermain ataupun sebagai tempat makan dan minum ternak itik. Halaman kandang ren dapat pula dibuat kolam, khusus untuk itik petelur tetas di mana proses perkawinan antara itik jantan dan betina akan lebih maksimal sehingga kebutuhan telur tetas lebih terjamin. 3. Kandang Postal Kandang postal adalah seperti gambar di bawah ini. Konstruksi kandang postal dengan dinding dari belahan-belahan bambu ataupun kawat ram ditujukan untuk sistem pemeliharan itik secara intensif.

Kandang Postal 4. Kandang Batere

Kandang batere untuk ternak itik adalah kandang yang dibuat untuk sistem pemeliharaan intensif di mana setiap ruang kandang ditempati satu ekor itik. Dengan

menggunakan kandang ini, peternak dapat mengawasi perkembangan setiap ternak baik produksi, kesehatan, pakan dan lain sebagainya.

5. Sanitasi Kandang . Keberhasilan dalam usaha ternak itik tidak lepas dari keadaan kandang yang bersih dan bebas dari berbagai sumber penyakit. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan program sanitasi yang meliputi pembersihan kandang dari kotoran ternak serta mencucihamakan (desinfektan) kandang dengan obat-obatan pembasmi kuman. . Cara melakukan desinfektan : 1. Obat pembunuh kuman dilarutkan dengan dosis 10 ml/1 liter air 2. Semprotkan campuran tersebut ke seluruh ruang kandang 3. Selanjutnya kandang dibiarkan selama seminggu 4. Apabila dianggap perlu, lakukan fumigasi (pengasapan)

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya Menurut bentuknya karya sastra terbagi atas prosa, puisi dan drama. Apakah bedanya prosa dan puisi?! Dengan singkat bisa dikatakan bahwa prosa adalah pengucapan dengan pikiran dan puisi ialah pengucapan dengan perasaan. Bahasa ilmu pengetahuan ialah prosa. Di situlah pikiran dikemukakan dan pikiran yang menerima. Aminuddin (2004:66) menyebutkan bahwa karya prosa fiksi dapat berbentuk roman, novel, novelet, dan cerpen. Contoh karya tulis non fiksi antara lain; opini, essay, artikel, dan laporan penelitian. Termasuk didalamnya skirpsi, thesis dan disertasi. Berikut ini ulasan

Ciri-ciri bahasa iklan antara lain :

Menggunakan bahasa yang mempangaruhi orang untuk membeli suatu produk Memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat luas Menggunakan bahasa yang menarik orang untuk mengrtahuinya

Kebutuhan Nutrisi Pakan Itik Pedaging dan Petelur pada Berbagai Umur Pemeliharaan Ransum merupakan komponen terbesar dalam usaha pemeliharaan itik, ketersediaan ransum ini sangat penting karena porsi anggarannya dapat mencapai hingga 70% dari alokasi biaya produksi. Tak heran bila peternak selalu berupaya memenuhi kebutuhan ransum ini, meskipun harganya terus melonjak naik. Dalam pemberian ransum pada ternak itik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain seperti jumlah ransum , umur ternak, jenis pemeliharaan, periode pemeliharaan, cara pemberian, cuaca di sekitar peternakan serta kondisi kesehatan ternak itik sendiri. Jumlah Pemberian Pakan Dalam ilmu peternakan, ternak itik tergolong unggas tipe sedang. Selanjutnya, ternak itik dapat dibagi ke dalam jenis itik petelur, pedaging serta petelur dan pedaging. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan pasar dan pengelolaan pakan. Tabel 1 : Konsumsi ransum itik lokal dalam satu minggu

Jumlah ransum yang dibutuhkan oleh itik lokal jantan umumnya lebih tinggi 20% dari itik betina. Mulai umur 6 minggu konsumsi itik betina dan jantan sudah harus dibatasi. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi lapisan lemak pada tubuh itik karena tidak disukai oleh konsumen terutama bagi usaha penggemukan itik. Pemberian ransum untuk itik dilakukan paling sedikit dua kali sehari. Namun, hasilnya akan lebih baik bila ransum diberikan tiga kali dari jatah satu hari. Jumlah yang diberikan pada pagi hari adalah 2/5 bagian dari total jatah satu hari. Sementara pada siang hari diberikan 1/5 bagian dan sisanya diberikan pada sore hari. Sebenarnya jatah ransum satu hari untuk berbagai umur itik dapat berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh suhu lingkungan dan suhu tubuh itik itu sendiri. Oleh karena itu, cara pemberian pakan seperti pada tabel 1. hanyalah sebuah acuan

karena bagaimanapun pengalaman dan pengamatan pribadi akan lebih menjamin kesuksesan peternak. Untuk lebih jelas, maka pada tabel 2 dan 3 : menyajikan jumlah pemberian ransum yang diberikan berdasarkan pengalaman peternak itik yang lain serta pada tabel 4 : menyajikan kebutuhan nutrisi pakan itik pedagiang dan petelur pada berbagai umur pemeliharaan bersumber dari Balitnak Bogor. Tabel 2. Pemberian ransum itik petelur

Tabel 3. Pemberian ransum itik pedaging

Tabel 4 . Kebutuhan nutrisi pakan itik pedaging dan petelur pada berbagai umur pemeliharaan

Demikianlah cara pemberian pakan sesuai dengan jenis dan umur pemeliharaan ternak itik, kiranya artikel ini dapat memberikan acuan ataupun gambaran bagaimana cara pemberian pakan yang baik sesuai dengan kebutuhan itik. Sumber : Sudaro Yani, Siriwa Anita, Ransum Ayam dan Itik : Jakarta, Penebar Swadaya, 2000

Itik Petelur

Banyak hal atau faktor yang menentukan untuk keberhasilan sebuah peternakan itik petelur , salah satunya adalah bibit. Sekarang ini hal yang paling dirasakan oleh para peternak itik petelur adalah ketersediaan bibit yang berkualitas masih sangat kurang berada dipasaran. Pemerintah khususnya Departemen yang terkait dalam peternakan memang sudah lama melakukan riset dan pegembangan pengetahuan tentang masalah ini, dan telah menghasilkan berbagai bibit unggul untuk itik petelur. Tetapi sayangnya dari hasil pegembangan tersebut kita para peternak itik/bebek petelur belum bisa menikmatinya. Banyak bahan pakan alternatif (bahan pakan pilihan) yang bisa digunakan, namun dalam mencari bahan yang akan dipakai hendaknya berpegang pada kadar protein dan energi yang diperlukan itik. Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak padi, jagung, menu, tepung singkong, polar, nasi keying, roti afkir dan mie afkir, namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk keying, tetapi agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum

diberikan pada itik. Sebagai contoh perendaman diperlukan jika itik diberi nasi keying, sehingga nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh itik. Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya. 1. Dedak Padi

Dedak path (bekatul) merupakan hash dari prows penggilingan path yang digiling, jumlahnya sekitar 10% dari total berat path. Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak mempunyai kandungan karbohidrat atau sumber energi yang cukup tinggi. Penggunaan dedak path hingga 75% dalam ransum itik petelur tidak mengganggu produksi telur, asalkan kandungan nutrisi yang lainnya cukup. 2. Singkong Singkong merupakan tanaman yang mudah dijumpai dart banyak dihasilkan di Indonesia. Bagian singkong yang dapat digunakan sebagai bahan pakan itik adalah umbi gaplek. Tepung singkong/gaplek mempunyai kandungan karbohidat atau sumber energi yang tinggi, hampir menyamai jagung, tetapi miskin akan protein (sekitar 2%). Pada umbi singkong, sebagian besar sianida terdapat pada kulitnya. Pengupasan kulit umbi, perendaman dan pengeringan dapat menurunkan kadar sianida tersebut. Tepung singkong dapat digunakan dalam pakan ink hingga 30%. Pemberian dalam jumlah yang lebih tinggi akan menyebabkan ternak mencret (diare). 3. Bekicot Bekicot yang umumnya terdapat di pedesaan dapat digunakan sebagai sumber protein untuk itik. Bekicot segar mengandung protein kasar sekitar 15%, kadar protein ini dapat ditingkatkan dengan membuat tepung bekicot (dipisahkan dari kulit, dikeringkan lalu (digiling). Tepung bekicot yang dibuat dari bekicot mentah mengandung 52% protein, sedangkan yang dibuat dari bekicot rebus mengandung 32,7% protein. Tepung bekicot mentah dapat dicampurkan dalam pakan itik hingga 15%, sedangkan tepung bekicot rebus hingga 20%. 4. Keong Emas Keong emas balk digunakan untuk campuran pakan itik karma hewan air ini mengandung banyak protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunan produksi ternak karma di dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak, oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong Emas yang telah direbus, karma zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menu. 5. Cangkang Udang Cangkang udang (terdiri dari kepala dan kulit) merupakan limbah yang banyak ditemui di daerah pantai terutama di daerah yang mempunyai pabrik kerupuk udang dan penampungan (pengolahan) udang untuk ekspor. Cangkang udang basah mempunyai kadar air 60-65% dan apabila dikeringkan mengandung 50% protein kasar, 11% calcium dan 1,95% fosfor. Pemberian cangkang udang kering hingga 30,% dapat meningkatkan produksi telur itik cukup tinggi. 6. Ikan Rucah

Ikan rucah yang banyak dihasilkan di berbagai daerah dapat digunakan sebagai sumber protein bagi itik. Pemberian ikan rucah akan Baling melengkapi kebutuhan protein jika diberikan bersamaan dengan cangkang udang.

Beternak Itik ala Sistem KandangOleh : Mediyansyah | 03-Jan-2009, 04:54:06 WIBHalaman : 1

TERNAK ITIK -- Berbeda dengan cara beternak itik konvensional, warga desa Polokarto, Polokarto, Sukoharjo berternak itik petelur dengan dikandangkan, tidak pula digembalakan. Di desa ini itik petelur tidak pernah dikeluarkan dari kandang, tidak pula digembalakan. Untuk memaksimalkan kualitas/kuantitas telur, disiasati dengan "kandang sehat", vaksin dan strategi pemberian pakan berkualitas. Cara seperti ini (dikandang/tidak digembala) mungkin cocok dengan kondisi ancaman virus flu burung. (*)

Perawatan Kandang Itik Petelur Diposting oleh : Dody Faizal Kategori: Artikel - Dibaca: 8734 kali

selain makanan,dan bibit itik kandang merupakan faktor utama yang menentukan tingkat keberhasilan dalam usaha itik petelur, karena kita ketahui bersama bahwa banyak macam kandang untuk itik petelur ada kandang ren, dan litter, ada kandang sistem batere, intensif, semi intensif, ada kandang dengan sistem kering maupun sistem basah, yang pada akhirnya dari berbagai segi tersebut, membuat perawatan yang dilakukannya juga berbeda-beda. kunci sukses perawatan kandang yang harapan akhirnya adalah mencapai produktivitas tertinggi adalah bagaimana kandang tersebut nyaman bagi ternak, dan mengenai standard masing- masing telah ada. untuk mencegah timbulnya penyakit dan mengurangi bau tidak sedap pada kandang itik sebaiknya kandang dibersihkan setiap hari, hal ini sangat memungkinkan untuk kandang yang lantainya dari semen, maka dengan kemiringan tertentu maka kandang tersebut setiap hari disiram air, sedangkan untuk kandang dengan lantai litter maka kandang tersebut tanahnya dibolak balik setiap seminggu sekali dengan tujuan agar alas tetap kering dan empuk serta tidak lembab, jika tidak pernah dibalik maka lantai lembab dan akan mengundang berbagai penyakit yang menyerang unggas. untuk kandang yang menggunakan sistem basah, dimana ada kolam di area kandang maka hal pertama yang dilakukan adalah selalu mengganti air pada kolam atau tempat minum ternak, minimum 1 hari sekali, syukur kalau kolam atau tempat minum airnya selalu dibuat mengalir sehingga ada sirkulasi, dan kotoran sisa makanan atau kotoran unggas selalu larut di air yang mengalir tersebut, sedangkan untuk pengaturan disekitar tempat minum atau mandi pada sistem basah haruslah dibuat parit kecil antara kolam dengan kandang, yang mana diatas parit tersebut dipasang bilah bambu atau kayu agar air yang dari kolam tidak langsung ke kandang tapi dibuang dulu ke parit tersebut, sehingga lantai kandang tetap kering dan nyaman.

pada prinsipnya meskipun itik merupakan salah satu hewan air tetapi kandang untuk bertelur haruslah tetap kering dan terhindar dari becek akibat air yang tergenang secara sembarangan. didalam maupun disekitar kandang haruslah dijaga mengenai sirkulasi udara dan sinar matahari, kita harus atur pohon disekitar kandang agar tidak menghalangi kebutuhan itik akan sinar matahari, begitupun angin juga harus kita atur sedemikian rupa agar kandang tidak terlalu pengap karena ventilasi udara yang kurang maksimal.

Pemeliharaan Itik Tanggal : 2009-11-02 22:18:01 JENIS - JENIS TERNAK ITIK YANG DIBUDIDAYAKAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Itik Mojosari Itik Alabio Itik Persilangan Mojosari Alabio Persilangan Itik dan Entok ( Tiktok ) Itik Tegal Itik Bali Itik Khaki Campbell

MANFAAT YANG BISA DIPEROLEH DARI BETERNAK ITIK :

Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat

1. PRASARANA 1. Lokasi : Lokasi usaha harus memenuhi ketentuan : 1. Tidak bertentangan dengan RUTR dan RDTR 2. Letak dan ketinggian lokasi dengan wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan topografi 3. Tidak terletak dipusat kota 2. Lahan : Satus lahan untuk skala komersial hendaknya jelas status peruntukkannya sedangkan usaha keluarga lahannya jauh dari pemukiman 3. Air : Air untuk minum hendaknya memenuhi persyaratan baku mutu air 2. SARANA 1. Bangunan Jenis bangunan Kandang anak itik; pembesaran;itik petelur; kandang isolasi ( itik sakit ); gudang pakan; peralatan dn obat.

Konstruksi Bangunan Bangunan dari bahan yang ekonomis, kuat , mudah dibersihkan dan didesinfeksi serta ternak terhinadr dari kecelakaan Suhu optimal 26-30 C ; memiliki saluran pembuangan limbah dan ventilasi udara 2. Tata Letak Bangunan

Ruang kantor, tempat tinggal karyawan terpisah dan dibatasi pagar rapat Kandang anak itik dan itik pembesaran terpisah Jarak antara kandang : 1 x lebar kandang dan jarak dengan bangunan lain minimal 25 meter Kandang, kandang isolasi dan bangunan lainnya harus ditata supaya aliran air, saluran pembuatan limbah, tidak menimbulkan pencemaran penyakit Lebar kandang membujur dari timur ke barat

1. Alat Penerangan : Hendaknya menyediakan alat penerang yang dapat digunakan setiap saat sesuai kebutuhan dan peruntukannya 2. Alat dan Mesin : Hendaknya memiliki sejumlah peralatan pemeliharaan sesuai dengan kapasitas/jumlah itik dipelihara 3. Bibit itik 1. Dari bibit petelur yang produksi telurnya tinggi dan itik jantan yang unggul 2. Seragam dari warna bulu, bobot badan dan bobot sesuai umur 3. Harus bebas dari penyakit a.l : Avian Influenza, Fowl Cholera, Fowl Pox, Avian Chlamydiasis, Salmonellosis ( S. Pullorum, S. Enteridis) Aspergillosis dan penyakit unggas lainnya yang ditetapkan 4. Pakan : Harus cukup, memnuhi persyaratan, berkualitas dan terdaftar 5. Sediaan biologik, premix, pharmacetix dan sediaan obat alami dapat digunakan sebagai pelengkap 4. Obat Hewan : Yang diergunakan untuk vaksinasi, pengobatan dan keperluan lainnya sesuai dengan peruntukannya, terdaftar serta penggunaannya harus sesuai. TENAGA KERJA Hendaknya berbadan sehat serta menggunakan pakaian kandang yang dianjurkan ( baju khusus, sarung tangan serta sepatu boot ) PROSES PRODUKSI 1. Pemilihan Bibit 1. Bibit yang dibudidayakan yaitu DOD/ Day Old Duck ( anak itik umur sehari) atau itik siap telur 2. Ciri-Ciri bibit yang baik : kondisi fisik sehat, kaki normal, aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan bentuk dan cacat fisik, dubur kering dan bersih, warna bulu seragam sesuai warna galur dengan bulu kering, mengembang serta itik dara umur 5 bulan berat 1,4 kg 2. Kandang 1. Persyaratan teknis lokasi pembuatan kandanga adalah

2. Harus memeperhatiakan tata letak kandang, drainese, sirkulasi udara, mendapat sinar matahari cukup, dan bersih 3. Memeperhatikan sarana transportasi, sumber pakan, sumber air, dan tidak bising 4. Itik yang dipelihara dalam kandang baterei/kandang litter dilengkapi dengan umbaran pagar Tabel 1 : Ukuran kandang Itik Umur ( minggu) 1 1-2 2-3 3-7 Jumlah ekor/m 50 20 12 9-5

Pakan disesuaikan jumlah, mutu, umur atau periode pertumbuhan itik. Mutu pakan harus sesuai ketentuan yaitu SNI 01-3908-1995 untuk pakan meri ( Duck starter); SNI 01-3909-1995 untuk pakan itik petelur dara; SNI 01-3910-1995 untuk pakan itik petelur ( Duck Layer) Pakan Itik Meri Dara Dewasa Protein air ( max) 14 14 14 Protein kasar (min) 18-22 15 18 Lemak kasar ( 3,5 3,5 3,5 min) Serat kasar (max) 5,5 7 7,5 Abu (ma) 8 8 14 0,60,63,25Kalsium/Ca (min) 1,06 1,06 4,0 Fosfor total 0,6 0,6 0,6 Fosdor tersedia 0,4 0,4 0,4 ME(min)/Kkal/kg 3.000 2700 2800 Aflatoxin (max) 20 20 20 /ppb Asam amino Lisin( min) 0,96 0,75 0,70 Methionin (min) 0,41 0,35 0,35 Meth+sistin(min) 0,8 0,65 0,65 Kandungan Kesehatan Hewan

Jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah: 1. Penyakit Duck Cholera 1. Penyebab : Bakteri Pasteurela avicida. 2. Gejala : mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. 3. Pengendalian : sanitasi kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat. 2. Penyakit Salmonellosis 1. Penyebab : bakteri typhimurium. 2. Gejala : pernafasan sesak, mencret. 3. Pengendalian : sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat. Pengolahan Hasil Untuk mendapatkan hasil yang bermutu maka : 1. Telur dikumpulkan dalam keadaan segar, disimpan ditempat yang sejuk dan aman 2. Telur dibersihkan secara kering, apabila ada kotoran maka dibersihkan dengan air hangat kuku dengan PH 4 (campuran 2-3 tets deterjen cair dan 10 lt air ) 3. Telur dipilah sesuai ukuran dan beratnya 4. Sebelum telur dimasukkan ke dalam alat trasportasi khusus, sebaiknya telur dikemas khusus untuk telur