Tes Prestasi belajar

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I PENDAHULUAN

Dunia pendidikan, terlebih pendidikan formal merupakan suatu sistem yang sangat kompleks, yang penyelenggaraannya memerlukan waktu, biaya, tenaga dan kerjasama berbagai fihak. Semua dilakukan untuk menghasilkan output yang berkualitas dan siap guna di era kompetitif ini. Keberhasilan suatu pendidikan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar sistem, juga akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam sistem. Pengukuran, merupakan salah satu dari sekian faktor dalam sistem yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan dilakukannya pengukuran, seorang pendidik akan dengan mudah menilai sampai sejauh mana tingkat pemahaman, penguasaan, bahkan dengan mudah dapat dihimpun informasi sampai sejauh mana peserta didik mampu mengaplikasikan, membuat sintesa, membuat analisis dan apakah peserta didik telah mampu melakukan kritik terhadap suatu pelajaran. Thorndike, et.al., 1991 (dalam Azwar 2003) menyatakan, hampir semua ahli teori belajar, baik pengikut faham behaviorisme maupun kogitivme, menekankan pentingnya umpan-balik (feed back) berupa nilai guna meningkatkan belajar. Pengukuran dalam dunia pendidikan juga sangat membantu dalam pengambilan-pengambilan keputusan, baik keputusan yang sifatnya didaktik maupun administratif. Dimana pengambilan keputusan tersebut haruslah didasari oleh informasi-

2

informasi

yang

tepat,

akurat

dan

reliabel

berkaitan

dengan

permasalahannya. Salah satu alat ukur dibidang pendidikan yang sangat penting adanya sebagai informasi guna pengambilan keputusan adalah Tes Prestasi Belajar. Tes prestasi belajar adalah salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan, Benyamin S. Bloom dalam (Azwar, 2003) membagi kawasan tujuan pendidikan mejadi tiga bagian, yaitu kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan

psikomotorik. Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003) menambahkan bahwa fungsi utama tes prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa. Tes prestasi belajar disusun secara terencana untuk mengungkap apa yang oleh Cronbach 1970 dalam (Azwar, 2003) disebut sebagai performansi maksimal subjek (maximum performance). Banyaknya pengambilan penggunaan tes prestasi dunia belajar dalam proses

keputusan

dalam

pendidikan,

selanjutnya

menempatkan tes prestasi belajar dalam beberapa fungsi, yaitu fungsi penempatan (placement), fungsi formatif, fungsi diagnostik dan fungsi sumatif. Fungsi penempatan adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu kedalam bidang atau jurusan, fungsi formatif adalah penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh mana kemampuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pendidikan, fungsi diagnostik adalah penggunaan tes prestasi belajar

3

untuk mendiagnosis kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa yang dapat diperbaiki segera, dan

semacamnya, sedang fungsi sumatif adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran. Tes sumatif merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus dalam program pendidikan tersebut atau apakah siswa dinyatakan dapat melanjutkan ke jenjang program yang lebih tinggi.

4

BAB II PENGEMBANGAN SPESIFIKASI TES PRESTASI BELAJAR

A.

Wilayah dan Subjek yang Akan Dikenai Pengukuran Penyusunan alat ukur ini digunakan untuk mengukur prestasi hasil belajar mata kuliah Statistik 2 pada Pertangahan Semester (UTS) untuk Mahasiswa tingkat V kelas Psikologi-i Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel (IAIN) Surabaya.

B.

Tujuan Pengukuran Tujuan pengukuran prestasi hasil belajar ini adalah: 1. Untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar

yang telah dicapai oleh Mahasiswa dalam suatu program pelajaran (fungsi formatif), dalam hal ini adalah mata kuliah statistik 2. 2. Untuk memperoleh informasi mengenai

penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran dan untuk menentukan apakah

Mahasiswa dapat dinyatakan lulus dalam program pendidikan tersebut atau apakah Mahasiswa dapat melanjutkan kejenjang program yang lebih tinggi (fungsi sumatif). C. Materi yang Diujikan Untuk menghasilkan validitas isi (content validity) yang baik, materi tes ditentukan berdasarkan pada pokok-pokok bahasan yang ada dalam buku ajar (Azwar, 2003). Dalam penyusunan alat ukur ini digunakan buku

5

Analisis Regresi karangan Prof. Dr. Sutrisno Hadi MA., yang merupakan buku ajar dalam matakuliah statistik 2. Adapun materi yang akan diujikan adalah sebagai berikut: Pengertian analisis regresi. Analisis regresi linier: satu prediktor. Analisis variansi garis regresi Analisis regresi: dua prediktor. Analisis regresi: m preditor. Interpretasi garis regresi yang tidak signifikan. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Korelasi parsial, korelasi lugas, dan korelasi ganda. D. Blue Print Penyebaran Aitem Tes Blue print digunakan untuk merumuskan setepat mungkin ruang lingkup tekanan tes dan bagian-bagiannya, sehingga rumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi penyusun tes (Suryabrata, 1998). Selain itu penyusunan test blue print juga berguna untuk meningkatkan kualitas aitem dan validitas isi tes, juga sebagai rambu-rambu agar dalam penyusunan aitem tes tetap mengacu pada tujuan penyusunan (Azwar, 2003). Tabel tes blue print dibuat berdasarkan pada tujuan pengukuran, subjek yang hendak dikenai pengukuran dan berdasar pada materi perkuliahan sebagaimana diuraikan sebelumnya. Tabel test blue print ini berisi uraian isi tes dan tingkat kompetensi tes, yang didasarkan pada tujuan instruksional materi perkuliahan.

6

7

8

BAB III PENULISAN AITEM TES

A.

Penulisan Aitem Kegiatan operasional dalam menterjemahkan spesifikasi tes yang pertama-tama adalah penulisan aitem tes. Tiap aitem dalam tes akan menghasilkan unit informasi tertentu mengenai orang yang mengerjakan tes (Suryabrata, 1998). Penulisan aitem-aitem tes dilakukan dengan mempertimbangkan estimasi taraf kesukaran masing-masing aitem sesuai dengan tujuan dan fungsi tes, serta tingkat pendidikan peserta yang akan dikenai tes (Azwar, 2003). Estimasi taraf kesukaran aitem yang ditetapkan oleh penulis adalah sebesar 0.60, yang berarti dari seluruh siswa yang akan diuji diperkirakan sekitar 60 % diantaranya akan menjawab dengan benar. Berdasarkan kaidah penulisan aitem soal, maka penulisan aitemaitem soal tes prestasi belajar mata kuliah statistik -2 ini telah dikonsultasikan dengan subject matter expert (Suryabrata, 1998) yaitu guru bidang studi tersebut dan disusun sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan kepada Mahasiswa mulai awal semester sampai dengan pertengahan semester gasal.

B.

Tipe Aitem

9

Bentuk atau tipe aitem soal yang dipilih adalah tipe pilihan ganda. Aitem pilihan ganda pada umumnya terdiri atas satu kalimat pernyataan atau pertanyaan, yang disebut stem dan beberapa pilihan jawaban yang disebut alternatif atau options, salah satu diantara alternatif tersebut merupakan jawaban yang benar atau yang terbaik dan disebut key atau kunci jawaban, sedangkan alternatif-alternatif lainnya adalah jawaban yang disebut distraktor (Azwar, 2003). Dalam soal ini penulis

menggunakan bentuk pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban. C. Banyaknya Aitem dan Waktu Penyajian Dalam penulisan aitem tidak ada batasan berapa banyak jumlah aitem yang harus dibuat. Secara teoritik semakin banyak jumlah aitem yang sifatnya independen dalam suatu tes, maka tes tersebut akan lebih komprehensif dan mempunyai tingkat konsistensi atau reliabilitas yang lebih besar (Azwar, 2003). Dengan mempertimbangan beberapa hal, diantaranya: waktu yang tersedia bagi penulisan aitem dan pemeriksaan jawaban, serta mempertimbangkan tujuan diadakannya pengukuran, penulis menetapkan jumlah aitem dalam tes ini sebanya 30. Waktu yang dibutuhkan untuk soal pilihan ganda ini pada umumnya 45 -60 detik per aitem. Mengingat aitem-aitem dalam tes ini lebih banyak yang bersifat aplikatif, maka untuk 30 aitem ditetapkan waktu 60 menit untuk menyelesaikan soal tersebut. Berikut ini adalah 30 aitem soal yang telah tersusun:

10

TES PRESTASI BELAJARMatakuliah Waktu : Statistik-2 : 60 Menit

Kelas/Semester: V/Psi-i

1. Analisis Regresi digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk? a. Mengetahui korelasi b. Mengadakan prediksi terhadap suatu variabel c. Mengetahui perbedaan antar variabel 2. Mana diantara persamaan matematik berikut yang dapat dipakai untuk menyatakan persamaan regresi linier dengan satu prediktor? a. Y=aX+K b. Y=X1+K c. Y=a1X1+K 3. Salah satu tugas pokok analisis regresi adalah menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor. Ini dapat dilakukan jika? a. Prediktornya tunggal b. Prediktornya dua c. Prediktornya lebih dari Satu 4. Untuk mengetahui korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari dengan rumus korelasi momen tangkar Pearson. Mana diantara rumus-rumus dibawah ini yang merupakan rumus korelasi momen tangkar Pearson? a. rxy =

xy ( x) ( y)2 2 2

2

b. rxy =

XY ( X )( Y )2

11

c. rxy =

xy ( x )( y )2 2

5. Dari hasil komputasi terhadap data hasil suatu penyelidikan dapat dihimpun data sebagai berikut N= 10, X=1.650, Y=620, XY=102.732, X2=272.460, dan Y2=39.432. Hitunglah nilai xy, x2 dan y2 ! a. 423, 220 & 929 b. 432, 210 & 992 c. 422, 102 & 299 6. Untuk mencari persamaan garis regresi dengan metode skor deviasi dapat kita cari melalui persamaan y=ax. Jika telah diketahui xy=432, y=620, x=1.650 dan X2=210. Carilah nilai persamaan garis regresianya! a. Y= 2.05X-276.25 b. Y=2.07X-267.25 c. Y=2.04X-275.25 7. Dari data yang sama, dengan perhitungan menggunakan motedo angka kasar diperoleh persamaan garis regresi sebesar Y=2X-268, sementara dengan metode deviasi diperoleh Y=2,05-276,25. Perbedaan hasil penghitungan tersebut disebabkan oleh? a. Ketelitian dalam penghitungan b. Penggunaan rumus yang berbeda c. Pengurangan jumlah desimal yang mengambang 8. Jika persamaan garis regresi hasil suatu penghitungan adalah sebesar Y=2X-268. Ramalkan berat badan (Y) jika X=175! a. 83 b. 82 c. 81 9. Dalam analisis regresi bilangan F dapat diperoleh dengan rumus RK reg f reg = , dimana Rkreg adalah: RK res

12

a. Rerata kuadrat garis regresi b. Kuadrat garis regresi c. Garis regresi yang dikuadratkan 10. Dari data komputasi telah diketahui Y=620, Y2=39.432, N=10 a=2, K=-268, dan XY=102.732 . Hitunglah JKT nya! a. 992 b. 932 c. 942

11. Dari data komputasi telah diketahui Y=620, Y2=39.432, N=10 a=2, K=-268, dan XY=102.732 . Hitunglah JKreg nya! a. 865 b. 864 c. 86 12. Dari data komputasi telah diketahui Y=620, Y2=39.432, N=10 a=2, K=-268, dan XY=102.732 . Hitunglah JKres nya! a. 126 b. 128 c. 127 13. Dari data komputasi telah diketahui Y=620, Y2=39.432, N=10 a=2, K=-268, dan XY=102.732 . Hitunglah DbTnya! a. 8 b. 9 c. 7 14. Dari data yang sama dilakuan penghitungan dengan menggunakan berbagai macam metode untuk menentukan bilangan F. Melalui penghitungan dengan metode skor kasar ditemukan harga F= 68.84, dengan metode skor deviasi ditemukan harga F=54.00, sedang dengan metode rxy ditemukan F=68.13. perbedaan ini adalah disebaban oleh kekurang telitian dalam penghitungan. Dari fakta diatas mana diantara kesimpulan berikut yang dapat dipertahankan:

13

a. Mengambangkan desimal secara terus menerus dalam penghitungan sangat diperlukan. b. Menggunakan rumus angka kasar lebih teliti dibanding dengan metode lain. c. Menggunakan rumus angka kasar lebih teliti dibanding dengan metode lain. 15. Telah diketahui y=y+y, dimana y=residu dan y = regresi, dengan demikian dapat difahami jika y membesar maka y akan mengecil. Dari pernyataan tersebut dapat disusun suatu gagasan baru dalam analisis varian. Pilihlah pernyataan berikut yang dapat dijadikan gagasan baru dari pernyataan diatas! a. Jika RK regresi terlalu kecil dari RK residu harga F nya akan membesar. b. Jika RK regresi terlalu besar dari RK residu harga F nya akan kecil. c. Jika RK regresi terlalu kecil dari RK residu harga F nya akan kecil juga. 16. Rumus untuk mengetahui persamaan garis regresi dengan dua prediktor adalah Y=a1X1+a2X2+K. Dimana a1 dan a2 adalah: a. Koefisien prediktor untuk prediktor ke-1 dan ke2 b. Koefisien kriterium untuk kriterium ke-1dan ke-2 c. Bilangan Konstan prediktor ke-1 dan ke-2 17. Hasil penghitungan persamaan garis regresi diperoleh a1=0.023 yang berarti sangat kecil. Dalam analisis regresi, makin kecil harga koefisien suatu prediktor mendekati nol, makin kecil sumbangan prediktornya. Dari hasil penghitungan koefisien prediktor a1 diatas dapat disimpulkan a. Prediktor a1 tidak memberi sumbangan apa-apa untuk keperluan prediksi. b. Prediktor a1 hanya memberi sedikit sumbangan untuk keperluan prediksi. c. Prediktor a1 memberi sumbangan yang cukup untuk keperluan prediksi

14

18. Dalam penyelidikan dengan menggunakan 3 prediktor diperoleh harga F regresi sebesar 1.628, harga F ini tidak cukup subtansial sehingga walaupun jumlah kasusnya ditambah kemungkinan tidak akan ditemukan harga F regresi yang signifikan. Dari sini dapat disimpulkan kecilnya harga F dalam penyelidikan ini disebabkan oleh? a. Tidak terdapatnya korelasi antara kriterium-kriterium dengan prediktor. b. Kurangnya jumlah kasus dalam penyelidikan. c. Kurangnya ketelitian dalam penghitungan.

19. Dalam penyelidikan dengan menggunakan 2 prediktor ditemukan harga F=4.33 dengan kasus N=10, setelah dikonsultasikan pada tabel F ternyata hasil ini tidak signifikan (Ft5%=4.77) namun demikian harga F ini sangat subtansial. Dari fakta ini dapat ditarik kesimpulan kecilnya nilai F dalam penyelidikan ini disebabkan oleh? a. Kurangnya jumlah kasus yang diselidiki. b. Tidak adanya korelasi antara kriterium-kriterium dengan prediktor. c. Kurangnya ketelitian dalam penghitungan. 20. Pernyataan 1: dalam korelasi diadakan pengontrolan terhadap ubahan-ubahan tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan harga korelasi yang murni. Pernyataan 2: tujuan penelitin adalah untuk mendapatkan koefisien korelasi yang murni. Dari dua pernyataan diatas dapat digabungkan menjadi suatu proposisi seperti dibawah ini... a. Pengontrolan terhadap ubahan-ubahan dapat menghasilkan koefisien korelasi yang kurang bagus. b. Pengontrolan ubahan-ubahan dalam korelasi berbeda dengan tujuan penelitian c. Pengontrolan terhadap ubahan-ubahan yang mungkin dapat mengotori koefisien korelasi merupakan cara yang tepat dalam suatu penelitian. 21. Penghitungan korelasi dengan melakukan ubahan-ubahan yang lain disebut? kontrol terhadap

15

a. Korelasi lugas b. Korelasi parsial c. Korelasi ganda 22. Jika dari analisis regresi dengan 2 prediktor diperoleh JKreg = (0.20) (600)+(7.25) (110) =120+797.5 =917.5 Hitung sumbangan relatif dalam persen, atau SR% untuk prediktor ke1! a. 14 % b. 13 % c. 15 % 23. Jika diketahui SR% X1=1.60, SR% X2=66.13, dan SR%X3=32.27 dengan efektifitas regresinya sebesr 0.449. hitunglah SE% total prediktor! a. 44.90 % b. 44.86 % c. 44.88 % 24. Susunlah simbol-simbol berikut Freg, R2 (N-m-1) m (1-R2) menjadi rumus koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktornya! a. Freg=R2 (N-m-1)/m(1-R2) b. Freg=m(1-R2)/R2(N-m-1) c. Freg=R2(1-R2)/m(N-m-1) 25. Mana dibawah ini yang merupakan rumus jumlah kuadrat regresi? a. R2 (y2) b. (1-R2) (y2) c. R2 (y2)/m 26. Jika ditemukan X12= 5.692.4, x22=1.563.45, y2=378.1, x1x2=34.61, x1y=1.085.8, dan x2y=4.965. hitunglah nilai a1! a. 0.98200365 b. 0.198100375 c. 0.197100357 27. Jika ditemukan X12= 5.692.4, x22=1.563.45, y2=378.1, x1x2=34.61, x1y=1.085.8, dan x2y=4.965. hitunglah nilai a2!

16

a. -1.209667071 b. 1.209667071 c. -1.259667021 28. Dari hasil penghitungan soal persamaan garis regresinya! nomor 26 dan 27.Hitunglah

a. Y=0.198100375X1-1.209667071X2+21.40730049 b. Y=0.197100375X1-1.259667170X2+21.42073009 c. Y=0.197200375X1-1.208667170X2+21.40730049 29. Untuk mengetahui apakah nilai bahasa inggris (Y) dpat dipredisi atau tidak melalui prediktor nilai dasar kemampuan skolastik (X1), nilai indeks prestasi SMA (X2), dan nilai pretes bahasa inggris (X3). Seorang peneliti harus melakukan beberapa tahap penghitungan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Buatlah urutan langka-langkah yang harus dilakuan oleh peneliti! a. Mencari persamaan garis regresinya, mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, menguji harga R melalui analisis regresi. b. Mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, mencari persamaan garis regresinya,menguji harga R melalui analisis regresi. c. Mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, Menguji harga R melalui analisis regresi, mencari persamaan garis regresinya. 30. Penghitungan korelasi dengan tanpa melakukan kontrol terhadap ubahan-ubahan yang lain disebut? a. Korelasi lugas b. Korelasi parsial c. Korelasi ganda D. KUNCI JAWABAN SOAL

No. 1 2 3

Jawaban B A C

No. 11 12 13

Jawaban B B B

No. 21 22 23

Jawaban B B A

17

4 5 6 7 8 9 10

C B A A B A A

14 15 16 17 18 19 20

A C A A A A C BAB IV

24 25 26 27 28 29 30

A A B A C B A

PELAKSANAAN UJI COBA TES

Uji coba tes hasil belajar mata kuliah statistik-2 dilaksanakan pada Senin 26 Desember 2007 pukul 08.00 WIB pukul 09.00 WIB di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya. Jumlah Mahasiswa yang mengikuti uji ciba ini sebanyak 50 orang. Berdasarkan observasi langsung penulis, pelaksanaan uji coba berjalan lancar sesuai dengan rencana.

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISI DATA HASIL UJI COBA

Setelah pelaksanaan uji coba tes prestasi belajar statistik-2 langkah selanjutnya adalah membuat tabel jawaban 50 subjek pada 30 aitem tes (disajikan pada tabel-3), kemudian dilakukan penskoran terhadap jawaban subjek terhadap 30 aitem tes (disajikan pada tabel-4), langkah berikutnya adalah menentukan rata-rata total dan dilanjutkan dengan pembuatan

18

tabel pengelompokan subjek berdasarkan skor total yang diperoleh terhadap 30 aitem tes yang ada (disajikan pada tabel-5).

19

20

21

22

23

24

25

26

Setelah proses tabulasi, penskoran jawaban subjek dan pengelompokan subjek atas dasar skor total yang diperoleh terhadap 50 aitem tes yang ada, langkah selanjutnya adalah:

A. Menghitung Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran soal yang digunakan adalah p, yaitu proporsi banyaknya jawaban yang benar terhadap semua jawaban. Rumus yang digunakan adalah: P= Dimana: P B T = Indeks kesukaran soal = Banyaknya subjek yang menjawab soal dengan betul = Banyaknya subjek yang mengerjakan soal B T

B. Menghitung Daya Beda Soal Daya beda soal diukur dengan korelasi antara skor pada soal tertentu (yang merupakan data kontinu yang di-dikotomisasikan menjadi benar dan salah atau 1 dan 0) dengan skor total (yang merupakan data kontinu). Rumus korelasi point biserial yang digunakan adalah:

27

( M M t ) p rpbis = b x SDt q Dimana: rpbis = Indeks daya pembeda soal. Mb Mt = Rata-rata skor subjek yang menjawab soal dengan benar. = Rata-rata skor tes dari seluruh subjek.

SDt = Simpangan baku skor tes semua subjek. p = Proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua jawaban. q =1p

rumus yang digunakan untuk menghitung SDt adalah sebagai berikut: SDt = Dimana: SDt = Standar deviasi total dari seluruh subjek. X2 = Jumlah kuadrat skor dari seluruh subjek. Mt N = Skor rata-rata dari seluruh subjek. = Seluruh subjek.

XN

2

M t2

Hasil penghitungan taraf kesukaran soal dan daya pembeda soal disajikan pada tabel- 6.

28

Setelah proses penghitungan taraf kesukaran dan daya pembeda soal masing-masing aite tes selesai, langkah selanjutnya adalah membuat tabel rangkuman nilai (p) dan (rpbis), hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses penentuan mana saja aitem tes yang tergolong memiliki distraktor yang efektif dan mana saja yang tidak memiliki distraktor yang efektif (disajikan pada tabel-7). Untuk mempermudah penentuan mana saja aitem tes yang dinyatakan gugur, dipertimbangkan, dan mana saja aitem tes yang dapat diterima, dibuatlah gambar taraf kesukaran (p) dan indeks diskriminasi soal (rpbis) (disajikan pada gambar-1).

29

Tabel 7: Rangkuman Hasil Analisis Uji Coba Tes Statistik-2 No. Aitem soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Taraf Kesukaran (p) 0.620 0.700 0.620 0.600 0.580 0.560 0.480 0.480 0.560 0.580 0.460 0.520 0.600 0.540 0.620 0.480 0.540 0.480 0.580 0.620 0.560 0.560 0.600 0.560 0.560 0.500 0.540 0.680 0.580 0.560 Daya Pembeda (rpbis) 0.436 0.113 0.310 0.067 0.208 0.176 0.211 0.312 0.013 -0.010 0.280 0.163 0.082 -0.164 0.147 0.182 0.110 0.269 0.077 0.368 0.130 0.086 0.199 0.420 -0.015 0.245 0.081 0.338 0.354 0.304 Efektivitas Distraktor EfektifKurang Efektif

Hasil Seleksi Diterima Gugur Diterima Gugur Gugur Gugur Gugur Diterima Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Diterima Gugur Gugur Gugur Diterima Gugur Gugur Gugur Diterima Diterima Diterima

Efektif EfektifKurang Efektif Kurang Efektif Kurang Efektif

EfektifKurang Efektif Kurang Efektif

Efektif EfektifKurang Efektif Kurang Efektif

Efektif EfektifKurang Efektif

EfektifKurang Efektif

EfektifKurang Efektif Kurang Efektif Kurang Efektif

EfektifKurang Efektif Kurang Efektif

Efektif Efektif Efektif Efektif

Gambar-1: Taraf Kesukaran (p) & Indeks Diskriminasi (rbis) Aitem-Aitem yang diujikan.

1.00

30

0.70

0.60

0.50 24 1 0.40 20 28 3 0.30 29 8 30 26 5 0.20 23 6 12, 21 0.10 2 15 49, 19

11 18 7 16

17

0.90

0.80

0.70

13, 22 0.60

10, 14 0.50

25, 27 0.40

0.30

0.20

0.10

Taraf Kesukaran Aitem

BAB VI SELEKSI DAN PERAKITAN SOAL Setelah analisis statistik tiap-tiap aitem tes selesai, selanjutnya dapat dilakukan seleksi aitem, yaitu memilih aitem-aitem mana yang akan

31

dimasukkan kedalam perangkat tes bentuk akhir dan aitem-aitem mana yang terpaksa harus disisihkan. Pengambilan dan penyisihan aitem-aitem tes didasarkan pada ketentuan taraf kesukaran aitem (p) berkisar antara 0.30 0.70 dan harga rbis yang diterima minimal 0.30. Hasil analisis aitem ini dirangkum dalam tabel-7dan dijelaskan dalam gambar-1 dengan sistem koordinat (p) dan rbis. Berdasar hasil analisis pada bab V, ditemukan delapan aitem yang dapat diterima, yaitu aitem tes nomor: 1, 3, 8, 20, 24, 28, 29, 30. Berikut adalah aitem-aitem yang dinyatakan valid.

TES PRESTASI BELAJARMatakuliah Waktu : Statistik-2 : 60 Menit

Kelas/Semester: V/Psi-i

1. Analisis Regresi digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk? a. Mengetahui korelasi b. Mengadakan prediksi terhadap suatu variabel c. Mengetahui perbedaan antar variabel 2. Salah satu tugas pokok analisis regresi adalah menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor. Ini dapat dilakukan jika? a. Prediktornya tunggal b. Prediktornya dua c. Prediktornya lebih dari Satu 3. Jika persamaan garis regresi hasil suatu penghitungan adalah sebesar Y=2X-268. Ramalkan berat badan (Y) jika X=175!

32

a. 83 b. 82 c. 81 4. Pernyataan 1: dalam korelasi diadakan pengontrolan terhadap ubahan-ubahan tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan harga korelasi yang murni. Pernyataan 2: tujuan penelitin adalah untuk mendapatkan koefisien korelasi yang murni. Dari dua pernyataan diatas dapat digabungkan menjadi suatu proposisi seperti dibawah ini... a. Pengontrolan terhadap ubahan-ubahan dapat menghasilkan koefisien korelasi yang kurang bagus. b. Pengontrolan ubahan-ubahan dalam korelasi berbeda dengan tujuan penelitian c. Pengontrolan terhadap ubahan-ubahan yang mungkin dapat mengotori koefisien korelasi merupakan cara yang tepat dalam suatu penelitian. 5. Susunlah simbol-simbol berikut Freg, R2 (N-m-1) m (1-R2) menjadi rumus koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktornya! a. Freg=R2 (N-m-1)/m(1-R2) b. Freg=m(1-R2)/R2(N-m-1) c. Freg=R2(1-R2)/m(N-m-1) 6. Dari hasil penghitungan soal persamaan garis regresinya! nomor 26 dan 27.Hitunglah

a. Y=0.198100375X1-1.209667071X2+21.40730049 b. Y=0.197100375X1-1.259667170X2+21.42073009 c. Y=0.197200375X1-1.208667170X2+21.40730049

7. Untuk mengetahui apakah nilai bahasa inggris (Y) dpat dipredisi atau tidak melalui prediktor nilai dasar kemampuan skolastik (X1), nilai indeks prestasi SMA (X2), dan nilai pretes bahasa inggris (X3). Seorang peneliti harus melakukan beberapa tahap penghitungan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Buatlah urutan langka-langkah yang harus dilakuan oleh peneliti! a. Mencari persamaan garis regresinya, mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, menguji harga R melalui analisis regresi.

33

b. Mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, mencari persamaan garis regresinya,menguji harga R melalui analisis regresi. c. Mencari harga koefisien untuk ketiga prediktor, Menguji harga R melalui analisis regresi, mencari persamaan garis regresinya. 8. Penghitungan korelasi dengan tanpa melakukan kontrol terhadap ubahan-ubahan yang lain disebut? a. Korelasi lugas b. Korelasi parsial c. Korelasi ganda

Tahap terakhir dari penyusunan tes prestasi belajar adalah mengukur reliabilitas alat tes. Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel. (Azwar, cet. X 2007). Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas tes ini adalah formula Spearman-Brown. Pemakaian formula Spearman Brown didasarkan pada jumlah aitem pada tes, dimana jumlah aitem pada tes ini berjumlah delapan (GENAP). Rumus Spearman Borwn yang digunakan adalah sebagai berikut (Azwar, cet. X, 2007):

rxx = Dimana: rxx ry1y2

2 ( ry 1 y 2 ) 1 + ry 1 y 2

= Koefisien Reliabilitas = Koefisien korelasi antara skor belahan Y1 dan belahan Y2.

34

Hasil pengukuran reliabilitas disajikan pada tabel-8.