29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tetralogi fallot (TF) merupakan penyakit jantung sianotik yang paling banyak ditemukan dimana tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek septum ventrikel,defek septum atrium dan duktus arteriosus persisten,atau lebih kurang 10-15 % dari seluruh penyakit jantung bawaan, diantara penyakit jantung bawaan sianotik Tetralogi fallot merupakan 2/3 nya. Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering ditemukan yang ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri. Sebagian besar pasien Tetralogi fallot didapat diatas 5 tahun dan prevalensi menurun setelah berumur 10 tahun. Dari banyaknya kasus kelainan jantung serta kegawatan yang ditimbulkan akibat kelainan jantung bawaan ini, maka sebagai seorang perawat dituntut untuk mampu mengenali tanda Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 1

Tetralogi of Fallot

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tetralogi of Fallot

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tetralogi fallot (TF) merupakan penyakit jantung sianotik yang paling

banyak ditemukan dimana tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit

jantung bawaan pada anak setelah defek septum ventrikel,defek septum

atrium dan duktus arteriosus persisten,atau lebih kurang 10-15 % dari seluruh

penyakit jantung bawaan, diantara penyakit jantung bawaan sianotik Tetralogi

fallot merupakan 2/3 nya. Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung

bawaan yang paling sering ditemukan yang ditandai dengan sianosis sentral

akibat adanya pirau kanan ke kiri.

Sebagian besar pasien Tetralogi fallot didapat diatas 5 tahun dan

prevalensi menurun setelah berumur 10 tahun. Dari banyaknya kasus kelainan

jantung serta kegawatan yang ditimbulkan akibat kelainan jantung bawaan ini,

maka sebagai seorang perawat dituntut untuk mampu mengenali tanda

kegawatan dan mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 1

Page 2: Tetralogi of Fallot

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Medik

1. Pengertian

Tetralogi Of Fallot (TOF) adalah kelainan jantung dengan gangguan

sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi

defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi

ventrikel kanan.

Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya

penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat.

Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat.

2. Etiologi

Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak

diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.

Faktor –faktor tersebut antara lain :

a. Faktor endogen

1) Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom

2) Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan

3) Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,

hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 2

Page 3: Tetralogi of Fallot

b. Faktor eksogen

1) Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau

suntik,minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide,

dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)

2) Ibu menderita penyakit infeksi : rubella

3) Pajanan terhadap sinar –X

Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen

tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan.

Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multifaktor.

Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum

akhir bulan kedua kehamilan , oleh karena pada minggu ke delapan

kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai.

3. Pemeriksaan Diagnostic

a. Pemeriksaan Laboratorium

Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht)

akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin

dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai BGA

menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2),

penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.pasien

dengan Hn dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi

besi.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 3

Page 4: Tetralogi of Fallot

b. Radiologis

Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah

pulmonal, tidak ada pembesaran jantung . gambaran khas jantung

tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu.

c. Elektrokardiogram

Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak

pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal

d. Ekokardiografi

Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi

ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran

darah ke paru-paru

e. Kateterisasi

Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek

septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan

mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan

saturasi oksigen, peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan

pulmonalis normal atau rendah.

4. Komplikasi

a. Trombosis pulmonal

b. CVA thrombosis

c. Abses otak

d. Anemia

e. Perdarahan relatif

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 4

Page 5: Tetralogi of Fallot

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 5

Page 6: Tetralogi of Fallot

5. Penatalaksanaan Pasien Tetralogi Of Fallot

Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi

ditujukan untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain

dengan cara :

a. Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah

b. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat

pernafasan dan mengatasi takipneu.

c. Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis

d. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian disini tidak begitu tepat

karena permasalahan bukan karena kekuranganoksigen, tetapi karena

aliran darah ke paru menurun. Dengan usaha diatas diharapkan anak

tidak lagi takipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi tenang. Bila

hal ini tidak terjadi dapat dilanjutkan dengan pemberian :

1) Propanolo l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk menurunkan

denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi. Dosis total

dilarutkan dengan 10 ml cairan dalam spuit, dosis awal/bolus

diberikan separohnya, bila serangan belum teratasi sisanya

diberikan perlahan dalam 5-10 menit berikutnya.

2) Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini

bekerja meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga

sedative

3) penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif

dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga

dapat meningkatkan curah jantung, sehingga aliran darah ke paru

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 6

Page 7: Tetralogi of Fallot

bertambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke seluruh

tubuh juga meningkat.

e. Lakukan selanjutnya

1) Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan

sianotik

2) Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi

3) Hindari dehidrasi

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 7

Page 8: Tetralogi of Fallot

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 8

Page 9: Tetralogi of Fallot

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Riwayat kehamilan : ditanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi

(faktor endogen dan eksogen yang mempengaruhi).

2. Riwayat tumbuh

Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena

fatiq selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari

kondisi penyakit.

3. Riwayat psikososial/ perkembangan

a. Kemungkinan mengalami masalah perkembangan

b. Mekanisme koping anak/ keluarga

c. Pengalaman hospitalisasi sebelumnya

4. Pemeriksaan fisik

a. Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,bayi

tampak biru setelah tumbuh.

b. Clubbing finger tampak setelah usia 6 bulan.

c. Serang sianotik mendadak (blue spells/cyanotic spells/paroxysmal

hiperpnea,hypoxic spells) ditandai dengan dyspnea, napas cepat dan

dalam,lemas,kejang,sinkop bahkan sampai koma dan kematian.

d. Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan,

setelah berjalan beberapa lama anak akan berjongkok dalam beberapa

waktu sebelum ia berjalan kembali.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 9

Page 10: Tetralogi of Fallot

e. Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal

yang semakin melemah dengan bertambahnya derajat obstruksi.

f. Bunyi jantung I normal. Sedang bunyi jantung II tunggal dan keras.

g. Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar

tampak menonjol akibat pelebaran ventrikel kanan.

h. Ginggiva hipertrofi, gigi sianotik.

5. Pengetahuan anak dan keluarga :

a. Pemahaman tentang diagnosis.

b. Pengetahuan/penerimaan terhadap prognosis

c. Regimen pengobatan

d. Rencana perawatan ke depan

e. Kesiapan dan kemauan untuk belajar

B. Diagnosa Keperawatan

Setelah pengumpulan data, menganalisa data dan menentukan

diagnosa keperawatan yang tepat sesuai dengan data yang ditemukan,

kemudian direncanakan membuat prioritas diagnosa keperawatan, membuat

kriteria hasil, dan intervensi keperawatan.

1. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

2. Penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder

dengan adanya malformasi jantung.

3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama makan

dan peningkatan kebutuhan kalori,penurunan nafsu

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 10

Page 11: Tetralogi of Fallot

C. Rencana keperawatan

1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen.

a. Tujuan:

Anak menunjukan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas

(tekanan darah, nadi, irama dalam batas normal) tidak adanya angina.

b. Kriteria hasil :

1) Tanda vital normal sesuai umur

2) Anak mau berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dijadwalkan

3) Anak mencapai peningkatan toleransi aktivitas sesuai umur

4) Fatiq dan kelemahan berkurang

5) Anak dapat tidur dengan lelap

c. Intervensi

1) Catat irama jantung, tekanan darah dan nadi sebelum, selama dan

sesudah melakukan aktivitas.

2) Anjurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih

dahulu.

3) Anjurkan pada pasien agar tidak “ngeden” pada saat buang air

besar.

4) Jelaskan pada pasien tentang tahap- tahap aktivitas yang boleh

dilakukan oleh pasien.

5) Tunjukan pada pasien tentang tanda-tanda fisik bahwa aktivitas

melebihi batas.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 11

Page 12: Tetralogi of Fallot

6) Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan ADL dan dukung kearah

kemandirian anak sesui dengan indikasi.

7) Jadwalkan aktivitas sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan

anak.

4) Rasional

1) Untuk mengetahui tekanan darah dan nadi sebelum, selama dan

sesudah melakukan aktivitas.

2) Untuk memulihkan metabolisme dalam tubuh.

3) Karena  jika ngeden saat buang air besar dapat mengakibatkan

pecahnya pembuluh darah di anus. Jika pembuluh darah dianus

pecah bisa terjadi perdarahan hebat.

4) Aktivitas yang dilakukan sesuai tahapan.

5) Menunjukkan untuk melakukan aktivitas yang tidak berat dan

melebihi.

6) Anak dapat melakukan aktivitas secara mandiri dan tidak

bergantung kepada orang lain.

7) Dapat melakukan aktivitas sesuai usia dan kemampuan anak.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 12

Page 13: Tetralogi of Fallot

2. Penurunan kardiac output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder

dengan adanya malformasi jantung

a. Tujuan

Anak dapat mempertahankan kardiak output yang adekuat.

b. Kriteria Hasil

1) Tanda-tanda vital normal sesuai umur

2) Tidak ada : dyspnea, napas cepat dan dalam,sianosis, gelisah/letargi ,

takikardi, mur-mur

3) Pasien komposmentis

4) Akral hangat

5) Pulsasi perifer kuat dan sama pada kedua ekstremitas

6) Capilary refill time < 3 detik

7) Urin output 1-2 ml/kgBB/jam

c. Intervensi1) Monitor tanda vital,pulsasi perifer,kapilari refill dengan

membandingkan pengukuran pada kedua ekstremitas dengan posisi

berdiri, duduk dan tiduran jika memungkinkan.

2) Kaji dan catat denyut apikal selama 1 menit penuh.

3) Observasi adanya serangan sianotik.

4) Berikan posisi knee-chest pada anak.

5) Observasi adanya tanda-tanda penurunan sensori : letargi,bingung

dan disorientasi.

6) Monitor intake dan output secara adekuat.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 13

Page 14: Tetralogi of Fallot

7) Sediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak dan dampingi anak

pada saat melakukan aktivitas.

8) Sajikan makanan yang mudah di cerna dan kurangi konsumsi

kafeine.

9) Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG, foto thorax,

pemberian obat-obatan anti disritmia.

10) Kolaborasi pemberian oksigen.

11) Kolaborasi pemberian cairan tubuh melalui infus

d. Rasional1) Untuk mengetahui perkembangan keadaan umum, tanda vital,

pulsasi perifer, dan kapileri refill

2) Kenaikan denyut nadi apical secara tiba-tiba akan memungkinkan

terjadinya syok yang berakhir pada kematian sel.

3) Mengetahui aliran darah tidak lancar.

4) Tanda-tanda sensori pada sistem saraf pusat, thalamus dan

korteks serebri mempengaruhi keseimbangan dan tingkat

kesadaran

5) Intake output adekuat keseimbangan asam basa terpenuhi.

6) Otot-otot relaksasi dan vasodilatasi akibat peningkatan saraf

parasimpatis.

7) Kafein meningkatkan produksi asam lambung dan mempercepat

aging proses.

8) Pemberian obat anti disritmia untuk menormalkan denyut nadi.

9) Oksigen memenuhi kebutuhan nutrisi dalam darah. Mencegah

timbulnya sesak nafas.

10) Balance cairan dalam tubuh mencegah komplikasi lain.  Balance

cairan akan mempengaruhi kadar keseimbangan asam basa.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 14

Page 15: Tetralogi of Fallot

3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama

makan dan peningkatan kebutuhan kalori,penurunan nafsu makan

a. Tujuan :

Anak dapat makan secara adekuat dan cairan dapat dipertahankan

sesuai dengan berat badan normal dan pertumbuhan normal.

b. Kriteria hasil :

1) Anak menunjukkan penambahan BB sesuai dengan umur.

2) Peningkatan toleransi makan.

3) Anak dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan.

4) Hasil lab tidak menunjukkan tanda malnutrisi. Albumin,Hb

5) Mual muntah tidak ada

6) Anemia tidak ada.

c. Intervensi :

1) Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa diaper pada alat ukur

yang sama, pada waktu yang sama dan dokumentasikan.

2) Catat intake dan output secara akurat

3) Berikan makan sedikit tapi sering untuk mengurangi kelemahan

disesuaikan dengan aktivitas selama makan ( menggunakan terapi

bermain)

4) Berikan perawatan mulut untuk meningktakan nafsu makan anak

5) Berikan posisi jongkok bila terjadi sianosis pada saat makan

6) Gunakan dot yang lembut bagi bayi dan berikan waktu istirahat di

sela makan dan sendawakan

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 15

Page 16: Tetralogi of Fallot

7) gunakan aliran oksigen untuk menurunkan distress pernafasan yang

dapat disebabkan karena tersedak

8) Berikan formula yang mangandung kalori tinggi yang sesuaikan

dengan kebutuhan

9) Batasi pemberian sodium jika memungkinkan

10) Bila ditemukan tanda anemia kolaborasi pemeriksaan laboratorium

d. Rasional

1) Untuk mengetahui standar berat badan normal sesuai dengan usia

anak.

2) Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.

3) Untuk memenuhi nutrisi anak guna mendukung pertumbuhannya.

4) Untuk meningkatkan nafsu makan pada anak.

5) Agar sirkulasi darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.

6) Untuk memudahkan pemasukan nutrisi dan tidak mengiritasi

mulut.

7) Membersihkan jalan napas untuk mencegah terjadinya sesak

napas.

8) Menggantikan asupan nutrisi yang telah hilang sehingga menjadi

seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

9) Agar tidak  meningkatkan tekanan darah dan menjaga sirkulasi

darah.

10) Anemia menunjukkan nutrisi kurang karena sedikitnya darah

yang mengerdakan nutrisi ke seluruh tubuh.

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 16

Page 17: Tetralogi of Fallot

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Tepatnya penganan dan pemberian asuhan keperawatan pada anak

dengan kelainan jantung bawaan sianotik : tetralogi fallot sangat menentukan

untuk kelansungan hidup anak mengingat masalah yang komplit yang dapat

terjadi pada anak TF bahkan dapat menimbulkan kematian yang diakibatkan

karena hipoksia , syok maupun gagal. Oleh karena itu perawat harus memiliki

keterampilan dan pengetahuan konsep dasar perjalanan penyakit TF yang

baik agar dapat menentukan diagnosa yang tepat bagi anak yang mengalami

tetralogi fallot sehingga angka kesakitan dan kematian dapat ditekan.

B. Saran

Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi

ditujukan untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan

cara :

1. Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah

2. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat

pernafasan dan mengatasi takipneu.

3. Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis

4. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian disini tidak begitu tepat

karena permasalahan bukan karena kekuranganoksigen, tetapi karena

aliran darah ke paru menurun. Dengan usaha diatas diharapkan anak tidak

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 17

Page 18: Tetralogi of Fallot

lagi takipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi tenang. Bila hal ini

tidak terjadi dapat dilanjutkan dengan pemberian :

a. Propanolo l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk menurunkan

denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi. Dosis total dilarutkan

dengan 10 ml cairan dalam spuit, dosis awal/bolus diberikan

separohnya, bila serangan belum teratasi sisanya diberikan perlahan

dalam 5-10 menit berikutnya.

b. Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini

bekerja meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga sedative

c. penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif

dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga

dapat meningkatkan curah jantung, sehingga aliran darah ke paru

bertambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke seluruh

tubuh juga meningkat.

5. Lakukan selanjutnya

a. Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan

sianotik

b. Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi

c. Hindari dehidrasi

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 18

Page 19: Tetralogi of Fallot

DAFTAR PUSTAKA

1. A.H Markum,1991,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak,jilid 1, Jakarta,

Fakultas kedokteran UI

2. Bambang M,Sri endah R,Rubian S,2005,Penanganan Penyakit Jantung

pada Bayi dan Anak

3. Carpenito J.Lynda,2001,Diagnosa Keperawatan,edisi 8,Jakarta,EGC

4. Colombro Geraldin C,1998,Pediatric Core Content At-A- Glance,

Lippincott- Philladelphia,New York

5. Doengoes, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi

Keperawatan. Edisi 3 EGC. Jakarta

6. Ngastiah.1997.Perawatan Anak Sakit, Jakarta,EGC

7. Nelson, 1992. Ilmu Kesehatan anak,Jakarta, EGC

8. Sacharin,Rosa M, 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi II,

Jakarta,EGC

9. Samik Wahab, 1996. Kardiologi anak Nadas, Gadjah Mada Ununiversity

Press, yogyakarta,Indonesia

10. Sudigdo & Bambang.1994,Buku Ajar kardiologi Anak,Jakarta,IDAI

11. Sharon,Ennis Axton (1993), Pediatric care plans,Cumming Publishig

Company,California

12. Whaley and Wong, 1995, Essential of Pediatric Nursing,Cv.Mosby

Company,Toronto

Asuhan Keperawatan Tetralogi Of Fallot 19