Upload
yohana-elisabeth-gultom
View
273
Download
6
Embed Size (px)
7/28/2019 TI Retinoblastoma
1/30
TUGAS INDIVIDU
TELAAH ILMIAH
Diagnosis dan Penatalaksanaan
Retinoblastoma
oleh :
DESSI KHAIRUNNISA, S.Ked
04061001103
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
1
7/28/2019 TI Retinoblastoma
2/30
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah YME karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya selaku penulis akhirnya dapat menyelesaikan
makalah ilmiah penyakit mata dengan tema Retinoblastoma sebagai
tugas individu dalam stase ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua
pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini. Khususnya
kepada Bapak Anang, SpM., selaku dosen yang membimbing penulis
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun dari berbagai sumber reverensi yang
relevan, baik buku-buku kedokteran, diktat kedokteran, jurnal dan lain
sebagainya. Semoga saja makalah ini dapat bermanfaat baik bagipenulis sendiri khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya.
Tentu saja sebagai manusia, penulis tidak dapat terlepas dari
kesalahan. Dan penulis menyadari makalah yang dibuat ini jauh dari
sempurna. Karena itu penulis merasa perlu untuk meminta maaf jika
ada sesuatu yang dirasa kurang.
Penulis mengharapkan masukan baik berupa saran maupun
kritikan demi perbaikan yang selalu perlu untuk dilakukan agar
kesalahan - kesalahan dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
2
7/28/2019 TI Retinoblastoma
3/30
DAFTAR ISI
HalamanJudul..................................................................................01
KataPengantar.................................................................................02
DaftarIsi..........................................................................................03
Bab I Pendahuluan
LatarBelakang......................................................................04Tujuan.................................................................................05
Bab II Patofisiologi Retinoblastoma
Anatomi...............................................................................06Patofisiologi..........................................................................07Klasifikasi.............................................................................10
Bab III Diagnosis dan Penatalaksanaan
Diagnosis............................................................................12Penatalaksanaan..................................................................22Prognosis............................................................................
26
Bab IV Penutup
3
7/28/2019 TI Retinoblastoma
4/30
Kesimpulan...........................................................................27
Saran....................................................................................28
DaftarPustaka.................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat menakutkan, dari orang
dewasa sampai anak-anak tidak luput dari cengkeramannya. Kanker Retina Mata
merupakan penyakit kanker yang menempati urutan nomor dua terbanyak selain
kanker darah atau leukemia. Penyakit kanker retina ini ditandai dengan bercak
putih dan paling banyak menyerang anak-anak yang berumur 0-5 tahun.1
Berdasarkan data badan kesehatan dunia penderita kanker ini terus
meningkat dan mencapai 2-4% diseluruh dunia. Di Indonesia, kanker retina ini
disebut juga RETINOBLASTOMA termasuk penderita yang jumlahnya tertinggi.
Ditemukan 1 diantara 30.000 kelahiran (1:17.000-34.000). Retinoblastoma di
RSMH Palembang ada 12 kasus (2001) dan 9 kasus (2002) Kanker retina ini
pemicunya adalah faktor genetik atau pengaruh lingkungan dan infeksi virus.2
4
7/28/2019 TI Retinoblastoma
5/30
Retinoblastoma (RB) adalah tumor ganas pada retina yang berkembang
yang terjadi pada anak-anak karena mutasi pada lengan panjang kromosom 13
band 13q14), biasanya sebelum usia 5 tahun dan dapat unilateral atau bilateral .
Sekitar 60% dari pasien memiliki RB sepihak, dengan usia rata-rata di diagnosa
24 bulan, dan sekitar 40% telah RB bilateral, dengan usia rata-rata di diagnosis
dari 15 bulan. Ketika seorang pasien dengan RB mengembangkan tumor pineal,
yang RB trilateral istilah (TRB) digunakan.3,4,5
RB dapat terjadi secara sporadis (60%), atau mungkin diwariskan (40%).
Secara historis, sifat RB tampaknya ditransmisikan dalam pola autosom dominan.
Kadang-kadang, bagaimanapun, sifat para lompatan generasi dalam keluarga,
menunjukkan operator genetik.
Gejala yang ditimbulkan retinoblastoma adalah timbulnya bercak putih di
bagian tengah mata atau retina, membuat mata seolah-olah bersinar bila terkena
cahaya. Kemudian kelopak mata menurun dan pupil melebar, penglihatan
terganggu atau mata kelihatan juling. Tapi apabila stadium berlanjut mata tampak
menonjol. Jadi apabila terihat tanda-tanda berupa mata merah, berair, bengkak,
walaupun sudah diberikan obat mata dan pada kondisi gelap terlihat seolah
bersinar seperti kucing jadi anak tersebut bisa terindikasi penyakit
retinoblastoma.1
2. Tujuan
1. Menjelaskan definisi mengenai kasusRetinoblastoma
2. Menjelaskan etiologi, epidemologi, patologi, manifestasi klinis, dan
penatalaksanaan dariRetinoblastoma
3. Menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaanRetinoblastoma
5
7/28/2019 TI Retinoblastoma
6/30
BAB II
PATOFISIOLOGI RETINOBLASTOMA
1. Anatomi
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung
reseptor yang menerima rangsang cahaya. Retina berbatas dengan koroid dengan
sel epitel pigmen retina dan terdiri atas lapisan :
1. Lapisan epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor merupakan lesi terluar retina terdiri atas sel batang yang
mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
3. Membran limitan eksterna yang merupakan membrane ilusi.
4. Lapisan nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan batang.
5. Lapisan pleksiform luar merupakan lapis aselular dan merupakan tempat
sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
6. Lapis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel
Muller.
6
7/28/2019 TI Retinoblastoma
7/30
7. Lapisan pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps
sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.
8. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua,
9. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah saraf
optic.
10. Membran limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan badan
kecil.
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan
multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata.
Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan
akhirnya di tepi ora serrata.
Pada orang dewasa, ora serrata berada sekitar 6,5 mm di belakang garis
Schwalbe pada system temporal dan 5,7 mm di belakang garis ini pada sisi nasal.
Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan membran Bruch, khoroid, dan
sclera. Retina menpunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 0.23 mm pada kutub
posterior. Ditengah-tengah retina posterior terdapat makula. Di tengah makula
terdapat fovea yang secara klinis merupakan cekungan yang memberikan pantulan
khusus bila dilihat dengan oftalmoskop.7
A. Sel batang dan kerucut
Sel batang dan kerucut pada retina merupakan fotoreseptor yang memiliki
empat segmen fungsional utama, yakni :
1. Segmen luar
2. Segmen dalam
3. Nukleus
4. Korvus sinaptik
Pada segmen luar ditemukan zat fotokimia peka cahaya, dimana pada sel
batang terdapat rhodopsin dan pada sel kerucut rhodopsin tersebut hanya
7
7/28/2019 TI Retinoblastoma
8/30
merupakan salah satu dari beberapa zat fotokimia yang mirip dengan
rhodopsin.
Pada segmen dalam mengandung sitoplasma sel biasa, dan yang sangat
penting adalah mitochondria yang memberi energi untuk fugsi reseptor.
Sedangkan korvus sinaptik adalah bagian sel yang berhubungan dengan sel
saraf yang merupakan stadium berikutnya pada rantai penglihatan.
B. Regenerasi fotoreseptor
Segmen dalam sel batang terus mensintesa rhodopsin baru yang kemudian
berpindah kedasar segmen luar dan terus membentuk lipatan baru (diskus sel)
dimana rhodopsin melekat. Diskus sel ini dibentuk tiap jam dan berpindah terus
hingga ke ujung sel, setelah itu diskus mengalami degenerasi, jadi fotoreseptor
cahaya dari sel batang terus menerus diganti.
C. Lapisan pigmen retina
8
7/28/2019 TI Retinoblastoma
9/30
Pigmen melanin hitam di dalam retina berfungsi mencegah pemantulan cahaya
diseluruh bola mata, dan ini sangat penting bagi penglihatan tajam. Tanpa
melanin berkas cahaya akan dipantulkan ke segala arah di dalam bola mata
dan merangsang banyak reseptor, sehingga cahaya yang seharusnya kontras
ditempat gelap dan terang menjadi diffus pada retina.
D. Suplai darah retina
Suplai darah untuk nutrisi lapisan dalam retina berasal dari arteri sentralis
retina yang memasuki bagian dalam mata dan kemudian bercabang untuk
mensuplai seluruh permukaan retina. Jadi retina mempunyai suplai darah
sendiri yang tidak bergantung pada struktur lain di dalam mata.
E. Visual terang gelap
Apabila seseorang telah berada didalam cahaya terang untuk waktu yang lama,
sebagian besar zat fotokimia didalam sel batang dan kerucut telah direduksi
menjadi retinen, dan kebanyakan retinen telah diubah menjadi vitamin A.
Karena kedua efek ini, maka zat kimia yang peka cahaya sangat berkurang dan
kepekaan mata terhadap cahaya lebih berkurang lagi. Hal ini disebut dengan
adaptasi terang.
Sebaliknya seseorang ditempat gelap dalam waktu lama, sejumlah
besar vitamin A akan diubah menjadi retinen yang kemudian diubah lagi
menjadi rhodopsin. Dengan demikian reseptor visual menjadi peka terhadap
cahaya. Inilah yang disebut dengan adaptasi gelap.
2. Patofisiologi8
Konsep yang paling banyak diadakan dari histogenesis dari retinoblastoma
menyatakan bahwa pada umumnya berasal dari sel prekursor multipotential
(mutasi pada lengan panjang kromosom 13 band 13q14) yang dapat berkembang
9
7/28/2019 TI Retinoblastoma
10/30
menjadi hampir semua jenis sel retina dalam atau luar. Itu menunjukkan berbagai
pola pertumbuhan, yang telah dijelaskan seperti diuraikan di bawah ini.
A. Endofit pertumbuhan
Endofit pertumbuhan tumor terjadi ketika istirahat melalui membran
membatasi internal dan memiliki penampilan oftalmik dari massa putih-
untuk-krim menunjukkan tidak baik kapal permukaan atau kapal kecil tumor
tidak teratur. Pola pertumbuhan ini biasanya terkait dengan pembibitan
vitreous, dimana fragmen kecil jaringan menjadi terpisah dari tumor utama.
Dalam beberapa kasus, pembibitan mungkin vitrous luas dan memungkinkan
sel tumor untuk terlihat sebagai massa bulat mengambang di kaca dan ruang
anterior, simulasi endophthalmitis atau iridocyclitis, dan menutupi massa
utama. Deposito sekunder atau pembenihan sel tumor ke area lain dari retina
mungkin bingung dengan tumor multicentric.
B. Exophytic pertumbuhan
Pola pertumbuhan ini sering dikaitkan dengan akumulasi cairan subretinal
dan ablasi retina. Sel-sel tumor dapat menyusup melalui membran Bruch
ke choroid dan kemudian menyerang pembuluh darah salah satu atau silia
atau pembuluh saraf. Pembuluh retina yang tercatat meningkat dalam
kaliber dan tortuositas saat mereka berbaring di atas massa.
C. Infiltrasi menyebar pertumbuhan
Hal ini ditandai oleh sebuah infiltrasi yang relatif datar retina oleh sel
tumor tetapi tanpa massa tumor diskrit. The obvious white mass seen in
typical retinoblastoma rarely occurs. Massa putih jelas terlihat pada
retinoblastoma khas jarang terjadi. Tumbuh lambat dibandingkan dengan
retinoblastoma khas.
10
7/28/2019 TI Retinoblastoma
11/30
3.Klasifikasi
Berikut ini adalah kelompok yang digunakan untuk retinoblastoma:
Golongan I
Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter papil
Terdapat pada atau dibelakang ekuator
Prognosis sangat baik
Golongan II
Satu atau beberapa tumor berukuran 4-10 diameter papil
Prognosis baik
Golongan III
Tumor ada didepan ekuator atau tumor soliter berukuran >10 diameter papil
Prognosis meragukan
Golongan IV
Tumor multiple sampai ora serata
Prognosis tidak baik
Golongan V
Setengah retina terkena benih di badan kaca
Prognosis buruk
Terdapat dua stadium retinoblastoma
1. Intra okuler
- Reese Elsworth (6 stadium)
- Terapi : fotokoagulasi laser, radioterapi, krioterapi, kemoterapi dan enukleasi
2. Ekstra okuler
- Metastase dan tanpa metastase
- Terapi : eksterasi dilanjutkan kemoterapi dan radiasi
Reese Elsworth
I. A. Tumor soliter < 4 D papil, dibelakang ekuator
B. Tumor multipel < 4 D papil, dibelakang ekuator
11
7/28/2019 TI Retinoblastoma
12/30
II. A. Soliter > 4 D papil, dibelakang ekuator
B. Multipel > 4 D papil, dibelakang ekuator
III. A. Terdapat tumor didepan & belakang ekuator
B. Tumor > 10 D papil dibelakang ekuator
IV. A. Multipel tumor > 10 D papil
B. Lesi meluas ke anterior / or serata
V. A. Tumor massive > retina
B. Tumor sudah menyebar ke vitreus
BAB III
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
1.Diagnosis
A. Sejarah
Pada saat pemeriksaan awal, sejarah keluarga.
Secara khusus meminta orangtua tentang terjadinya retinoblastoma dalam
keluarga.
Mendatangkan riwayat tumor mata, enucleation sebelumnya, atau
keganasan pada anak usia di setiap anggota keluarga.
Hanya sekitar 5% dari pasien penderita penyakit ini memiliki sejarah
keluarga yang positif.
12
7/28/2019 TI Retinoblastoma
13/30
Sejumlah besar pasien dengan retinoblastoma (95%) tidak memiliki
sejarah keluarga sebelumnya, termasuk mereka yang memiliki bentuk
herediter bilateral penyakit ini.
B. Fisik
Temuan klinis pada seluruh tahap retinoblastoma banyak dan bervariasi.
Leukocoria (putih refleks pupil atau mata kucing refleks) adalah tanda
presentasi yang paling umum, akuntansi sekitar 56,1% kasus.
Strabismus, yang terjadi sebagai akibat dari kehilangan penglihatan,
adalah modus yang paling umum kedua presentasi. Dengan demikian,
pemeriksaan funduscopic melalui murid-melebar baik harus dilakukan
dalam semua kasus strabismus masa kanak-kanak.
Retinoblastoma dapat menyebabkan perubahan sekunder di mata,
termasuk glaukoma, ablasi retina, dan inflamasi sekunder untuk nekrosis
tumor.
Pseudouveitis, dengan mata merah dan rasa sakit dan terkait hypopyon
dan hyphema, adalah presentasi langka. Ini adalah karakteristik dari jenis
yang menyusup dari retinoblastoma di mana sel-sel tumor menyerang
retina diffusely tanpa membentuk suatu massa tumor diskrit.
Peradangan selulitis meniru Orbital orbital dapat terjadi dalam mata
dengan tumor nekrotik dan tidak selalu berarti ekstensi extraocular.
Proptosis adalah gejala yang lebih umum di negara-negara yang paling
terbelakang.
Gambar di bawah ini menyajikan tinjauan dari tanda-tanda presentasi di
retinoblastoma.
13
7/28/2019 TI Retinoblastoma
14/30
Ini (tabel adalah diubah dari Abramson DH, Frank CM, Susman M, et.
Tanda Mempresentasikan dari retinoblastoma 1998. J Pediatr Mar; 132
(3 Pt 1): 505-8.)
.
C. Diferensial Diagnosa
Katarak, Bawaan
Vitreous Perdarahan
Detasemen retina
Retinopati dari prematur
Tuberkulosis
Uveitis anterior Anak
Masalah lain yang perlu dipertimbangkan
Persisten vitreous primer hiperplastik
Toxocariasis
Nematoda endophthalmitis
14
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1210837-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5tUH6Kb0Q5_KdRMWD1dBkyC3Toghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1230216-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjTZvYRs55fWh-qL-qXxkhUce_yMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/976220-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjl-f-_oQ029SC6RZD_aYBFaWw6tghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1209403-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgqyZh_7Xff7QL-h14oPO10MD5_bAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/229855-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhfQGfFdZw8Wr_acKH6rgrpCiPzZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/224011-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiYYoTh-H0LEYFsno7_N_ckMFivlAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1210837-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5tUH6Kb0Q5_KdRMWD1dBkyC3Toghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1230216-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjTZvYRs55fWh-qL-qXxkhUce_yMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/976220-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjl-f-_oQ029SC6RZD_aYBFaWw6tghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1209403-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgqyZh_7Xff7QL-h14oPO10MD5_bAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/229855-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhfQGfFdZw8Wr_acKH6rgrpCiPzZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/224011-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiYYoTh-H0LEYFsno7_N_ckMFivlA7/28/2019 TI Retinoblastoma
15/30
Colobomas dari choroid dan disk
Uveitis
Retina bawaan flip
Retinal dysplasia
Retina astrocytic hamartomas
Kapiler retina hemangiomatosis
Selain tumor retinoblastoma
Untuk membantu klinisi dalam datang dengan diagnosis diferensial contekan,
penyakit-penyakit berikut telah dikategorikan dengan menyajikan tumor:
Penyakit menyajikan sebagai tumor exophytic
Coats penyakit
Toxocariasis
Choroiditis
Exudative retinitis
Choroidal hemangioma
Angiomatosis retinae
Prroliferasi epitel pigmen retina
Penyakit menyajikan sebagai tumor endofit
Retina hamartomas
Astrocytomas
Myelinated serat saraf
Retinochoroiditis
Metastatik endophthalmitis
Penyakit presentasi dengan leukocoria
Cicatricial retinopathy lahir prematur
Persisten vitreous primer hiperplastik
Retinal dysplasia
Toxocariasis
15
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1213581-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLKM3S2V03GbDdhabysPE1B2xLoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/229855-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhfQGfFdZw8Wr_acKH6rgrpCiPzZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/283453-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgoSBomLcdwQL9lSl1VMNaj0-NxSwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1213581-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLKM3S2V03GbDdhabysPE1B2xLoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/229855-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhfQGfFdZw8Wr_acKH6rgrpCiPzZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/283453-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgoSBomLcdwQL9lSl1VMNaj0-NxSw7/28/2019 TI Retinoblastoma
16/30
Pseudogliomas
Coats penyakit
Medulloepitheliomas
Retina detasemen
Akhir-tahappendarahan vitreous
D. Hasil pemeriksaan
Laboratorium Studi
Darah dan penentuan jumlah elektrolit serta urine dan tes fungsi hati yang
berguna dalam kondisi lain tidak termasuk bingung dengan
retinoblastoma.
Spesimen darah harus diambil tidak hanya dari pasien tetapi juga dari
orang tua dan semua saudara untuk analisis DNA, yang dapat membantu
dalam konseling genetik.
o Ada beberapa metode langsung maupun tidak langsung dalam
analisis gen retinoblastoma. Metode langsung bertujuan untuk
menemukan mutasi awal yang mempercepat perkembangan tumor,
kemudian, itu ditentukan apakah mutasi yang ada di germline
pasien yang terkena dampak. Metode tidak langsung dapat
digunakan dalam kasus-kasus di mana mutasi awal tidak dapat
ditemukan atau tidak pasti apakah itu ada.
o Sumber DNA untuk dievaluasi langsung yang baik dari sel-sel
tumor atau leukosit.o Penghapusan atau penataan ulang gen retinoblastoma dapat
dideteksi dengan baik karyotyping atau teknik Southern blotting.
o Point mutasi pada gen retinoblastoma dapat dideteksi dengan
teknik-teknik berikut: perlindungan ribonuklease, dipisahkan oleh
medan gradien elektroforesis gel, satu helai konformasi
polimorfisme, atau DNA sequencing langsung diperkuat oleh
reaksi berantai polimerase.
16
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/798501-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiZJJyeNxG64EPnjfjLoXjR7tIIfQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1230216-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjTZvYRs55fWh-qL-qXxkhUce_yMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/798501-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiZJJyeNxG64EPnjfjLoXjR7tIIfQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/1230216-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjTZvYRs55fWh-qL-qXxkhUce_yMA7/28/2019 TI Retinoblastoma
17/30
o Retinoblastomas juga dapat timbul oleh hypermethylation daerah
promotor gen retinoblastoma, yang menonaktifkan gen ini tetapi
tidak mengubah urutan DNA. Ini juga dapat dideteksi dengan
analisis Southern blot.
o Metode tidak langsung dari analisis gen retinoblastoma bergantung
pada polimorfisme DNA dalam gen ini.
Tes tingkat enzim humor air bisa memberikan informasi yang berguna
untuk pasien dengan retinoblastoma dicurigai. Laktat dehidrogenase
(LDH) adalah enzim glikolisis yang menggunakan glukosa sebagai sumber
energy. Hal ini terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam metabolisme sel
aktif. Biasanya, konsentrasi dalam serum dan humor air rendah dan rasio
humor aqueous terhadap LDH serum kurang dari 1,0 pada pasien dengan
penyakit mata selain retinoblastoma. Namun, humor air untuk mata
dengan pameran retinoblastoma meningkat LDH kegiatan dinyatakan
sebagai humor air / rasio LDH lebih besar dari 1.0.
Studi Imaging
Kranial dan tomografi terkomputerisasi orbital menyediakan metode yang
sensitif untuk diagnosis dan mendeteksi kalsifikasi intraokuler dan
menunjukkan sejauh mana tumor intraokular bahkan tanpa adanya
kalsifikasi. Teknik neuroimaging juga sangat berharga dalam menilai
anatomi SSP, termasuk saraf optik, kemungkinan perpanjangan
retinoblastoma.
Ultrasonografi berguna dalam membedakan retinoblastomas dari kondisi
non-neoplastik. Hal ini juga berguna dalam mendeteksi kalsifikasi.
MRI MRI
o MRI mungkin bermanfaat dalam memperkirakan tingkat diferensiasi
retinoblastomas namun tidak spesifik seperti tomografi terkomputerisasi
karena kurangnya kepekaan dalam mendeteksi kalsium.
o Studi menunjukkan bahwa pada gambar T1-tertimbang, tumor biasanya
memiliki intensitas rendah dan biasanya sulit dibedakan dari vitreous
17
7/28/2019 TI Retinoblastoma
18/30
sekitarnya, namun, pada gambar T2-tertimbang, tumor retinoblastoma
menunjukkan intensitas yang sangat rendah dibandingkan dengan
vitreous. Kalsifikasi akan lebih parah pada urutan T2.
o MRI juga berguna dalam mengidentifikasi apapun terkait hemoragik
atau exudative ablasi retina Ini terlihat sebagai daerah subretinal lokal
intensitas sinyal yang lebih tinggi dibandingkan dengan vitreous di
kedua T1-dan urutan T2-tertimbang.
X-ray studi: Di daerah-daerah di dunia dimana ultrasonografi dan
tomografi terkomputerisasi tidak tersedia, x-ray studi mungkin merupakan
satu-satunya alat untuk mengidentifikasi kalsium intraokular pada pasien
dengan media buram.
Tes Lainnya
Pewarnaan
o Tujuan dari studi imunohistokimia adalah untuk memutuskan apakah
retinoblastomas berasal dari sel nenek moyang yang sama mampu
menjadi baik diferensiasi sel glial atau dari sel-sel saraf atau neuron-
berkomitmen.
o Banyak variabel mengubah hasil dalam penelitian-penelitian. Variabel-
variabel ini mencakup fiksasi jaringan, pewarnaan prosedur, daerah-
daerah tertentu dipertimbangkan, tumor diferensiasi sel, antigen
ekspresivitas, dan usia tumor.
o Perhatian diperlukan ketika menginterpretasikan hasil imunohistokimia
paling karena terkait dengan kontroversi terkait tes ini. Sebuah
immunopathologist berpengalaman diperlukan untuk memberikan hasil
yang berharga.
o Imunohistokimia dan studi biokimia menunjukkan S-antigen terdeteksi
di retinoblastomas baik yang membedakan menggunakan pewarnaan
immunoperoxidase bagian parafin. Felberg dan Donoso telah
melakukan studi terkait.
18
7/28/2019 TI Retinoblastoma
19/30
o Jembatan dan rekan melakukan tes biokimia dan menunjukkan protein
interphotoreceptor retinoid-mengikat (IRBP) di retinoblastoma. Temuan
ini menyarankan asal embrio sel.
o Berbagai penelitian memberikan bukti yang bertentangan untuk alam
dan diferensiasi neuronal ada.
Transmisi mikroskop elektron
o Investigasi Ultrastructural telah membuka jalan untuk deskripsi lebih
definitif retinoblastoma. Penelitian menggunakan teknologi ini
memberikan bukti adanya unsur sel fotoreseptor di retinoblastoma, dan
bukti kuat dari retinoblastoma ke retina janin manusia telah
ditunjukkan.
o Temuan investigasi retinoblastoma ultrastructural telah dijelaskan
sebelumnya.
Prosedur
Pasien tercatat telah menghadirkan tanda-tanda retinoblastoma harus
menjalani pemeriksaan kantor prompt.
o Lengkapi pemeriksaan mata harus dilakukan termasuk estimasi
ketajaman visual pasien untuk kedua mata.
o Pemeriksaan fundus dengan dilatasi oftalmoskopi tidak langsung
harus diselesaikan sejak studi diagnostik tambahan hanya
memainkan peran sekunder ketika fundus dapat dilihat dengan
jelas.
Sumsum tulang dan biopsi aspirasi
o Sebuah sumsum tulang dan biopsi aspirasi dapat dilakukan serta
tusukan lumbal dengan pemeriksaan cytocentrifuge untuk sel
tumorHal ini terbukti bermanfaat dalam diagnosis awal menyebar
jauh sejak modus utama penyebaran retinoblastoma adalah
hematogenous ke sumsum tulang dan kembali melalui saraf optik
ke dalam cerebrospinal fluid (CSF).
19
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/207575-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhwqcZ6JiS_e7O_FlhF5BoMJsT9DQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://emedicine.medscape.com/article/207575-overview&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhwqcZ6JiS_e7O_FlhF5BoMJsT9DQ7/28/2019 TI Retinoblastoma
20/30
o Hasil penelitian yang dilakukan oleh Moscinski et al
merekomendasikan melakukan evaluasi sumsum tulang dan hanya
CSF pada pasien dengan klinis, histologis, atau radiologis bukti
sambungan lokal atau sistemik atau pada pasien dengan 1 RE
menampilkan kelompok V mata dengan retrolaminar atau
perpanjangan extrascleral tumor mereka. Mereka juga
menyarankan membatasi sampai tulang sumsum-mengikuti dan
penentuan CSF untuk pasien yang mengembangkan tanda-tanda
obyektif dan gejala metastasis atau kambuh. 12
Temuan histologis
Temuan histologis klasik retinoblastoma adalah Flexner-Wintersteiner mawar
dan kurang umum fleurettes. Sebuah roset Homer-Wright dapat ditemui, tetapi
mereka juga terlihat di tumor neuroblastic lainnya.
Variabilitas yang cukup ada di fitur histologis. Beberapa neoplasma ditandai
tampilan fokus nekrosis dan kalsifikasi terkemuka. Beberapa daerah menunjukkan
diferensiasi glial.
Catatan: Dalam sebuah mata enucleated yang sedang dipersiapkan untuk
pemeriksaan kotor dan fiksasi untuk pemeriksaan histopatologi, adalah penting
bahwa fiksasi memadai dicapai (fiksasi biasanya selesai dalam waktu 48 jam).
Fiksasi menyeluruh sangat penting untuk mata diambil untuk retinoblastoma
karena tumor rapuh dan mungkin tumpah ke uvea atau di luar mata ketika mataadalah potong, sehingga membingungkan penilaian kekangan tumor ke bagian
dalam mata (a fitur yang penting untuk penilaian kelangsungan hidup).
20
7/28/2019 TI Retinoblastoma
21/30
Temuan histologis klasik retinoblastoma (Flexner-Wintersteiner mawar)
Flexner-Wintersteiner mawar di retinoblastoma
21
7/28/2019 TI Retinoblastoma
22/30
2. Penatalaksanaan6
- Enucleation (pengangkatan mata)
- Eksternal balok terapi radiasi (terapi radiasi)
- Localized plak terapi radiasi (terapi radiasi)
- Photocoagulation (laser)
- Cryotherapy (perlakuan pembekuan)
- Kemoterapi
22
7/28/2019 TI Retinoblastoma
23/30
Catatan: Beberapa expanations pengobatan sangat rinci dan berorientasi
medis bagi para profesional perawatan kesehatan. Penjelasan di atas hanya
pedoman dari protokol pengobatan yang berlaku saat ini. Setiap kasus
retinoblastoma adalah unik, dan perawatan, atau kombinasi dari perawatan,
bervariasi menurut ukuran, bentuk, dan lokasi tumor, apakah kedua mata
terpengaruh atau tidak, dan apakah atau tidak tumor telah menyebar
(metastasis). Pasien dan orang tua harus berkonsultasi dengan dokter mereka
untuk pilihan pengobatan khusus.
A. Enucleation (pengangkatan mata)1
Karena deteksi tumor sebelumnya, serta perbaikan dan peningkatan
penggunaan lebih hemat perawatan mata-konservatif, telah terjadi penurunan
yang signifikan pada frekuensi enucleation pada pasien dengan retinoblastoma
selama empat puluh tahun terakhir. Sayangnya, bagaimanapun, tetap
enucleation perawatan sering untuk retinoblastoma, dan ditandai untuk semua
tumor unilateral yang mengisi lebih dari separuh mata, atau ketika ada
penyemaian luas tumor KE jeli yang mengisi mata (vitreous), total detasemen
retina (bagian belakang mata), pertumbuhan pembuluh darah baru di iris, atau
keterlibatan struktur mata lainnya oleh tumor.
Secara historis, pada pasien dengan retinoblastoma bilateral, mata
dengan tumor yang lebih maju telah enucleated dan kurang terlibat mata
dikelola oleh metode lain. Sangat jarang, jika penyakit ini jauh maju dalamkedua mata, enucleation bilateral dibenarkan.
Ketika seorang anak memiliki mata mereka dihapus untuk mengobati
retinoblastoma, selama operasi implan ukuran dewasa ditempatkan KE orbit
untuk memungkinkan otot-otot mata akan disambungkan. Hal ini
memungkinkan lebih gerakan mata alami di masa depan. Implan biasanya
dibuat hydroxylapatite DARI, turunan dari karang, ini memungkinkan
23
7/28/2019 TI Retinoblastoma
24/30
pembuluh darah untuk tumbuh KE implan dan segel tersebut INTO tempat.
Segera setelah operasi, prostesis shell-seperti dipasang atas implan. Prothesa
ini dibuat untuk mencocokkan warna dan bentuk mata anak lain yang
memberikan tampilan yang alami.
B. External Beam Radiotherapy (Pengobatan Radiasi)
Karena retinoblastoma sangat sensitif terhadap radiasi, iradiasi dapat
menjadi pengobatan yang efektif. Radioterapi berkas eksternal yang paling
sering digunakan untuk mengobati pasien dengan retinoblastoma bilateral
yang tidak setuju dengan pengobatan lokal (lihat di bawah). Metode
pengobatan ini umumnya disukai ketika tumor berulang atau memperpanjang
KE tulang di sekitar mata (orbit), ketika mata kedua berisi tumor yang lebih
besar dari 16 mm diameter, bila tumor sudah dekat cakram optik atau pusat
dari visi (fovea ), ketika beberapa tumor hadir, atau ketika ada pembenihan
vitreous luas. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati rongga mata
setelah mata telah dihapus jika studi SHOW ekstensi luar area yang telah
dihapus.
Protokol yang berlaku saat ini adalah 3.500 hingga 4.000 centigrays
(cGy) iradiasi berkas eksternal disampaikan dalam dosis terbagi selama 4
sampai 5 minggu. Komplikasi terapi radiasi DARI termasuk katarak,
retinopati radiasi, neuropati optik, mata kering, orbit cekung, atrofi otot dan
jaringan subkutan, dan tulang maldevelopment periorbital (hipoplasia
pertengahan-wajah). Sebuah komplikasi jangka panjang penting dari berkas
radiasi eksternal adalah pengembangan dari radiasi-induced tumor. Beberapa
studi menunjukkan bahwa pasien dengan retinoblastoma turun-temurun
memiliki peningkatan kejadian tumor sekunder, dan bahwa tingkat insiden
adalah lebih meningkat pada pasien yang menerima terapi radiasi.
C. Plak Radioterapi (Pengobatan Radiasi)
24
7/28/2019 TI Retinoblastoma
25/30
Plak radioterapi (terapi lokal) memiliki keunggulan dibandingkan
radioterapi berkas eksternal yang memberikan radiasi dengan cara yang lebih
lokal, sehingga mengurangi eksposur ke struktur mata lainnya. Secara teoritis,
kemudian, radioterapi plak harus meminimalkan komplikasi seperti
pengembangan radiasi-induced tumor sekunder. Namun, radioterapi plak
dapat berhubungan dengan angka lebih tinggi dari radiasi yang disebabkan
masalah retina (retinopati) dan masalah saraf optik (papillopathy) dari berkas
radiasi eksternal. Plak radioterapi juga memiliki keunggulan dibandingkan
cryotherapy dan photocoagulation di bekas bisa efektif untuk tumor hingga 16
mm dan 8 mm ketebalan. Sebaliknya, cryotherapy dan photocoagulation
modalitas pengobatan umumnya tidak efektif untuk tumor yang lebih besar
dari 6 mm diameter dan / atau 3 mm tebal.
Plak untuk retinoblastoma radioterapi umumnya terdiri dari 3.500
menjadi 4.000 cGy ke puncak tumor, dan tumor yang paling merespons secara
dramatis dalam 3 minggu pertama. Perlu ditekankan bahwa hanya sebagian
kecil pasien dengan retinoblastoma yang setuju dengan pengobatan dengan
radioterapi plak. Secara umum, modalitas pengobatan ini dapat digunakan
pada pasien dengan kecil, tumor soliter (hingga 16 mm dan 8 mm ketebalan).
D. Photocoagulation (Perawatan Laser)
Photocoagulation dapat digunakan untuk mengobati tumor kecil yang
dipilih yang tidak melibatkan disk optik atau makula. Pada tumor kurang dari
atau sama dengan 3,0 mm dan 2,0 mm ketebalan, dan terbatas pada retina
tanpa penyemaian vitreous, photocoagulation pada umumnya sukses.
Keberhasilan perawatan laser tergantung pada beberapa faktor, termasuk
ukuran tumor (97,2 persen dari tumor hingga 1 diameter disk dalam ukuran
orang sembuh, dibandingkan dengan 40,9 persen dari tumor lebih besar dari 5
diameter disk), lokasi tumor (82,7 persen dari tumor anterior khatulistiwa
diperlakukan berhasil dibandingkan dengan 59,5 persen dari tumor posterior
khatulistiwa), dan elevasi tumor (80,6 persen dari tumor dengan ketinggian
25
7/28/2019 TI Retinoblastoma
26/30
sama dengan atau kurang dari setengah diameter basal berhasil diperlakukan
sebagai dibandingkan dengan 43,4 persen dari tumor dengan tinggi lebih besar
dari setengah diameter basal).
Teknik yang direkomendasikan untuk mengobati retinoblastomas
dengan photocoagulation terdiri dari menempatkan 1 atau 2 baris luka bakar
yg bertemu di sekitar tumor dan, apabila diperlukan, di atas permukaan tumor,
menggunakan tenaga listrik yang cukup untuk menghasilkan whitening dari
retina dan penutupan pembuluh retina yang memasok tumor . Tumor harus
mundur dalam beberapa minggu walaupun beberapa sesi photocoagulation
mungkin diperlukan. Dengan administrasi yang tepat, photocoagulation untuk
retinoblastoma dikaitkan dengan beberapa komplikasi.
E. Cryotherapy (Perawatan Dingin)
Cryotherapy dapat digunakan sebagai pengobatan primer atau
sekunder retinoblastomas perifer. Tidak seperti photocoagulation, cryotherapy
mungkin efektif untuk vitrous penyemaian kurang dari 0,5 mm DARI puncak
tumor. Secara umum, cryotherapy berlaku efektif untuk tumor sampai dengan
5,0 mm dan 3,0 mm ketebalan, meskipun beberapa sesi pengobatan mungkin
diperlukan.
Cryotherapy untuk retinoblastoma harus diberikan oleh teknik freeze-
thaw triple. Pengobatan mungkin perlu diulang, biasanya pada interval 3-4
minggu, jika tumor layak jelas pada pemeriksaan klinis. Sebuah
retinoblastoma berhasil merawat muncul sebagai sebuah flat, baik bekas luka
variabel pigmented digambarkan tanpa tanda-tanda tumor layak. Perdarahan
lokal dan cairan subretinal sementara telah dilaporkan komplikasi cryotherapy
untuk retinoblastoma.
F. Kemoterapi
26
7/28/2019 TI Retinoblastoma
27/30
Telah ada peningkatan kepentingan dalam menggunakan kemoterapi
sistemik sebagai terapi adjuvant pada anak-anak yang sebelumnya dianggap
calon hanya untuk enucleation atau radioterapi berkas eksternal bilateral. Hal
ini diyakini bahwa menggunakan kemoterapi untuk pengurangan tumor dapat
membuat tumor setuju terhadap pengobatan fokus atau mengizinkan
pengobatan dengan dosis rendah radiasi. Hal ini, pada gilirannya, dapat
menurunkan kejadian tumor sekunder dan meminimalkan komplikasi seperti
hipoplasia pertengahan wajah. Selain itu, mungkin ada peran untuk pre-
enucleation induksi kemoterapi pada anak-anak dengan fitur berisiko tinggi
seperti penyakit orbital atau penyakit saraf optik dicurigai.
Dampak buruk yang diamati jangka pendek kemoterapi ajuvan
dengan baik ditoleransi. Seperti radioterapi, kemoterapi (terutama alkylating
agen) telah dilaporkan meningkatkan kejadian tumor kedua. Selain itu, agen
alkylating dapat dikaitkan dengan perkembangan leukemia nonlymphoblastic
dan infertilitas.
3. PROGNOSIS
Tidak diobati, retinoblastoma hampir seragam fatal, tetapi dengan diagnosis
dini dan metode pengobatan modern tingkat kelangsungan hidup adalah lebih
dari 90% penyakit.2
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
27
7/28/2019 TI Retinoblastoma
28/30
Retinoblastoma adalah tumor ganas utama intraokular yang ditemukan
pada anak- anak. Trauma pada usia dibawah lima tahun. Tumor barasal dari
jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral(70%) dan bilateral (30%).
Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui
kromosom.
Penyakit mata ini disebabkan oleh kehilangan 2 kromosom dari 1 pasang
alel dominan protektif yang berada pada dalam pita kromosom 13q14.bisa karena
mutasi dan diturunkan.
Gejala retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain di mata. Bila letak
tumor dimakula, dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang makin
membesar akan memperlihatkan gejala leukokoria, tanda- tanda peradangan
diviterus (vitreous seeding) yang menyerupai endoftalmitis. Bila sel- sel tumor
terlepas dan masuk kesegmen anterior mata, akan menyebabkan glaucoma atau
tanda- tanda peradangan berupa hipopion atau hifema.
Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan infasi
tumor melalui nervus optikus ke otak, melalui sclera atau kejaringan orbita dan
sinus paranasal, dan metastasis jauh ke sumsum tulang melalui pembuluh darah.
Pada fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol kedalam badan
kaca. Dipermukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak
normal.
B. Saran
Setelah penulis menjabarkan mengenai kasus retinoblastoma, diharapkan
memberi suatu pencerahan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai kasus ini.
Namun, dalam uraiannya, penulis sadar bahwa masih banyak hal yang dirasa
kurang dan oleh karenanya penulis mengharapkan suatu masukan dan saran untuk
28
7/28/2019 TI Retinoblastoma
29/30
kebaikan mendatang dalam segala bidang, terutama kasus retinoblastoma ini.
Penelusuran lebih jauh dan dalam lagi mengenai perkembangan kasus
retinoblastoma ini merupakan jalan terbaik untuk mendapat informasi yang lebih
relevan disamping makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.djo.harvard.edu
2. Gen dan oleh Pusat Nasional untuk Bioteknologi
3. Shields CL. Lupakan-me-not dalam perawatan anak-anak dengan
retinoblastoma Ophthalmol. Semin.. September-Oktober 2008; 23 (5) :324-34
4. Mastrangelo D, De Francesco S, Di Leonardo A, Lentini L, Hadjistilianou T.
Paradigma Sains retinoblastoma ulang. Med Monit14. Desember 2008, (12):
RA231-40
29
http://www.djo.harvard.edu/http://www.djo.harvard.edu/7/28/2019 TI Retinoblastoma
30/30
5. Schefler AC, Abramson DH:. Retinoblastoma apa yang baru pada tahun 2007-
2008 Opin. Curr Ophthalmol19. Nov 2008, (6) :526-34
6. Sidarta I,. Anatomi dan Fisiologi Mata. Dalam : Ilmu Penyakit Mata Edisi
kedua. Jakarta : BP-FKUI. 2002
7. Vaughan, Daniel G., dkk. 2000. Oftalmologi Umum, edisi 14. Jakarta : Widya
Medika
8. Corwin Elizabeth.2009.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
9. Robbin dan Kumar. 1995.Buku Ajar Patologi II edisi 4. Jakarta : EGC
10. Diktat Kuliah Ilmu Kesehatan Mata