133
TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Studi Kasus Pada Guru SMA/MA di Kecamatan Ngaglik, Sleman SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Yacinta Eka Febrianingsih 051334012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Studi Kasus Pada Guru SMA/MA di Kecamatan Ngaglik, Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Yacinta Eka Febrianingsih 051334012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ada tiga cara pintar untuk dilakukan:

1. Melalui pemikiran, itu yang paling mulia

2. Melalui contoh/meniru, itu yang paling mudah

3. Melalui pengalaman, itu yang terpahit

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa,

Untuk orang tua yang selalu mendukungku,

Untuk pendamping hidupku, dan untuk adik-adikku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

ABSTRAK

TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Studi Kasus Pada Guru SMA/MA di Kecamatan Ngaglik, Sleman

Yacinta Eka Febrianingsih Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, profesionalisme guru, dan tingkat pendidikan.

Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah Kecamatan Ngaglik yaitu SMA N 1 Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran pada bulan Maret 2010. Sampel penelitian ini sebanyak 64 orang. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan dianalisis dengan uji Anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja (sig. = 0,574 > α = 0,05); (2) tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme guru (sig. = 0,413 > α = 0,05); (3) tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan (sig. = 0,877 > α = 0,05).

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

ABSTRACT

LEVEL OF TEACHER’S UNDERSTANDING TOWARDS THE STANDARD OF EDUCATION ASSESSMENT PERCEIVED FROM THE DURATION OF

SERVICES, TEACHER’S PROFESIONALISM, AND THE LEVEL OF EDUCATION

A Case Study On Teachers of Senior High Schools and Islamic Senior High Schools in District Ngaglik, Sleman

Yacinta Eka Febrianingsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

The purpose of this research is to find out the different level of teacher’s perception towards the standard of education assessment perceived from the duration of services, professionalism of teachers, and education level.

The research was conducted in one and two Ngaglik State Senior High Schools, and Sunan Pandanaran Islamic Senior High Schools in March 2010. The samples of this research were 64 teachers. Data collected by questionnaire method and analyzed by ANOVA test.

The results shows that: (1) there isn’t any different level of teacher’s understanding towards the standard of education assessment perceived from duration of services (sig. = 0.574 > α = 0.05); (2) there isn’t any different level of teacher’s understanding towards the standard of teacher education assessment perceived from professionalism (sig. = 0.413 > α = 0.05); (3) there isn’t any different level of teacher’s understanding towards the standard of teacher education assessment perceived from education level (sig. = 0.877 > α = 0.05).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR

PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT PENDIDIKAN” Studi kasus

pada guru SMA/MA di Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dorongan, bantuan,

dan masukan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. L. Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan

selama penulis menyusun skrispsi ini.

4. Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Dosen Penguji, terima kasih atas

segala saran dan masukannya.

5. Ag. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji, terima kasih atas

segala saran dan masukannya.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................ 4

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penilaian .......................................................................................... 7

B. Guru .................................................................................................. 9

C. Masa Kerja ...................................................................................... 33

D. Profesionalisme Guru ..................................................................... 34

E. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 35

F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 36

G. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 39

C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 39

D. Populasi Penelitian ......................................................................... 40

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran .............................................. 40

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 48

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas .............................................. 48

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 50

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum SMA N 1 Ngaglik ........... 55

B. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum SMA N 2 Ngaglik ........... 56

C. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum MA Sunan Pandanaran ... 58

B V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BA

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

A. Deskripsi Data ............................................................................... 61

B. Analisis Data ................................................................................. 66

C. Pembahasan ................................................................................... 74

LA

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 78

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 78

C. Saran .............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

MPIRAN................................................................................................ .... 81

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Operasionalisasi variabel ............................................. 41

Tabel III.2 Skoring Skala Likert .................................................... 46

Tabel III.3 Pengukuran Variabel Masa Kerja ................................ 47

Tabel III.4 Pengukuran Variabel Profesionalisme ......................... 47

Tabel III.5 Pengukuran Variabel Tingkat Pendidikan ................... 48

Tabel III.6 Uji Bartlett .................................................................... 52

Tabel III.7 Rumus Unsur Persiapan Anova ................................... 53

Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja ............ 61

Tabel V.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Profesionalisme ..... 62

Tabel V.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 63

Tabel V.4 Deskripsi Pemahaman Guru .......................................... 64

Tabel V.5 Pengujian Normalitas Masa Kerja ................................. 67

Tabel V.6 Pengujian Normalitas Profesionalisme Guru ................ 68

Tabel V.7 Pengujian Normalitas Tingkat Pendidikan .................... 69

Tabel V.8 Hasil Pengujian Homogenitas ....................................... 70

Tabel V.9 Uji Anova Masa Kerja ................................................... 71

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

xv

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian .................................................... 102

Lampiran 5 Data Penelitian ............................................................ 104

Tabel V.10 Uji Anova Profesionalisme ......................................... 72

Tabel V.11 Uji Anova Tingkat Pendidikan .................................... 73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .................................................................... 83

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 89

Lampiran 3 Uji Normalitas, Homogenitas, Uji Anova .................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen diamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,

guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru merupakan kegiatan yang

dimaksudkan untuk mengetahui sebaik apa hasil atau prestasi belajar

seorang peserta didik. Agar penilaian mampu mencerminkan prestasi

peserta didik yang sesungguhnya, maka dalam melaksanakan aktivitas

penilaian komunitas guru dan calon guru hendaknya memahami isi

pedoman standar penilaian.

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta

didik. Dalam penilaian, standar penilaian pendidikan menjadi hal penting

bagi kalangan guru maupun calon guru karena di dalamnya termuat tujuan,

prinsip, teknik dan instrumen, mekanisme dan prosedur pendidikan,

penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah, serta

penentuan kelulusan siswa oleh satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar

oleh pendidik perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ujian

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

2

tengah semester, ujian akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian ini digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta

didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki

proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru maupun

calon guru untuk memahami standar penilaian pendidikan dalam rangka

mengendalikan standar mutu pendidikan.

Pada kenyataannya, penilaian yang dilakukan oleh guru kadang

tidak mencerminkan prestasi peserta didik yang sesungguhnya. Ada guru

yang hanya memandang peserta didik dari satu segi saja. Misalnya, ada

peserta didik yang dalam kesehariannya mempunyai perilaku kurang rajin

maka nilai yang telah diperolehnya pada suatu mata pelajaran tertentu

dikurangi dengan alasan karena peserta didik yang bersangkutan tidak

rajin. Dari contoh kasus ini apakah pantas dan adil bila peserta didik

tersebut mendapat perlakuan yang semacam itu? Apakah penilaian yang

tercermin dalam rapor dapat menggambarkan kompetensi peserta didik

yang sesungguhnya? Apabila kasus semacam itu terus berkembang di

kalangan guru maka rapor yang bertujuan untuk melaporkan hasil belajar

peserta didik kepada wali murid tersebut akan menjadi kabur. Dalam hal

lain peserta didik akan merasa bahwa dirinya kurang mendapat apresiasi

dalam belajar.

Pemahaman para guru terhadap standar penilaian pendidikan

diduga berbeda dari latar belakang guru, seperti dalam hal masa kerja,

profesionalisme guru, dan tingkat pendidikan. Perbedaan masa kerja akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

3

mempengaruhi guru dalam memberikan penilaian. Semakin lama guru

bekerja, guru akan mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang

standar penilaian pendidikan. Pengetahuan tentang penilaian tersebut dapat

diperoleh guru melalui seminar atau sosialisasi penilaian yang diikuti.

Pada aspek profesionalisme guru, secara umum guru yang lulus

dalam uji sertifikasi dianggap dan diyakini telah mampu melaksanakan

tugas mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan menilai hasil belajar

peserta didik. Dengan demikian guru yang sudah lulus uji sertifikasi

diduga mempunyai tingkat pemahaman dan profesionalisme yang lebih

tinggi dibandingkan dengan guru yang belum lulus uji sertifikasi tentang

standar penilaian pendidikan. Pada aspek tingkat pendidikan, tingkat

pendidikan guru akan menunjukkan pengetahuan yang telah diperoleh.

Guru yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi diduga akan

memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi tentang standar penilaian

pendidikan dibandingkan dengan guru yang mempunyai tingkat

pendidikan rendah atau dibawahnya.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

menyelidiki tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan. Secara spesifik penelitian ini mengambil judul penelitian

“Pemahaman Guru terhadap Standar Penilaian Pendidikan ditinjau dari

Masa Kerja, Profesionalisme Guru, dan Tingkat Pendidikan”. Penelitian

ini merupakan studi kasus pada guru SMA N 1 Ngaglik, SMA N 2

Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

4

B. Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ada yaitu tentang penilaian yang

dilakukan guru maka hendaknya guru benar-benar memahami standar

penilaian pendidikan, sehingga penilaian yang dilakukan mampu

memenuhi tata cara atau prosedur penilaian, dengan demikian penilaian

mampu digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik dan mampu

memberi gambaran tentang prestasi peserta didik itu sendiri. Secara

umum, tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun dalam penelitian ini, penulis

hanya mengambil masa kerja guru, profesionalisme guru, dan tingkat

pendidikan yang telah ditempuh guru.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan?

2. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja guru?

3. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme guru?

4. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru

terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja guru.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru

terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme

guru.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru

terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan

guru.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk

melakukan penilaian yang sesuai dengan standar penilaian pendidikan.

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan tentang

pentingnya standar penilaian dalam dunia pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

6

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur atau

referensi penelitian sejenis. Di samping itu dapat menjadi referensi

ilmiah sebagai hasil kajian empiris tentang pemahaman mahasiswa

terhadap standar penilaian pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENILAIAN

1. Pengertian Penilaian

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan

penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi

tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian

kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik, penilaian

menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar

seorang peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Penilaian merupakan istilah umum yang mencakup semua

metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu

peserta didik atau kelompok. Proses penilaian mencakup

pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar peserta

didik (Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, 2004).

Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah

fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Tim

Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian menyadur

pendapat Griffin & Nix, 1991).

a. Penilaian merupakan kegiatan menafsir data hasil pengukuran. b. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

8

berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

c. Penilaian proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

d. Penilaian adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai tehnik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, maupun menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

e. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan (menganalisis dan menafsirkan) data tentang proses dan hasil belajar peserta didik, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam menentukan tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik.

Jadi penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data

dengan menggunakan beragam alat penilaian untuk mengetahui

ketercapaian hasil belajar dan perkembangan belajar.

2. Tujuan dan Fungsi Penilaian

Tujuan penilaian hasil belajar (www.bpgdisdik-

jabar.net/materi/4_SD_1.PDF)

a. Tujuan umum: 1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik 2) Memperbaiki proses pembelajaran 3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa 4) Menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai

dengan rencana 5) Mengecek kelemahan-kelemahan yang dialami anak didik

dalam proses pembelajaran 6) Untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan

terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran 7) Menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai kompetensi

yang telah ditetapkan atau belum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

9

b. Tujuan Khusus: 1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa 2) Mendiagnosis kesulitan belajar 3) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar 4) Penentuan kenaikan kelas 5) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami

diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

Sedangkan, fungsi Penilaian (www.bpgdisdik-jabar.net/materi/4_SD_1.PDF)

a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar c. Meningkatkan motivasi belajar siswa d. Evaluasi

B. GURU

1. Pengertian Guru

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen yang dimaksud dengan guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Istilah profesional dalam

pengertian tersebut adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Pihak-pihak penyelenggara pendidikan adalah pemerintah,

pemerintah daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

10

pendidikan pada jalur pendidikan formal. Penyelenggaraan pendidikan

pada jalur formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan

dilaksanakan pada satuan pendidikan. Dalam penyelenggaraan

pendidikan terdapat perjanjian kerja atau kesepakatan kerja yang berupa

perjanjian tertulis antara guru dan dosen dengan penyelenggara

pendidikan atau satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja

serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan

kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam

pelaksanaan pendidikan terdapat adanya pemutusan hubungan kerja

atau pemberhentian kerja yaitu pengakhiran perjanjian kerja atau

kesepakatan kerja bersama guru dan dosen karena sesuatu hal yang

mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara guru dan dosen

dan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Kualifikasi akademik

ditentukan dari ijazah jenjang pendidikan yang harus dimiliki oleh guru

atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal

di tempat penugasan. Selain kualifikasi akademik, guru juga harus

memiliki kompetensi, yang dimaksud dengan kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Pengukuran keprofesionalan guru

dapat dilihat dari lulus atau tidaknya dalam proses sertifikasi. Yang

dimaksud sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

11

guru dan dosen yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah

ditentukan. Proses sertifikasi ini dilaksanakan oleh suatu organisasi

profesi guru yaitu perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan

dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.

Dalam proses sertifikasi terdapat lembaga pendidikan tenaga

kependidikan, lembaga ini merupakan perguruan tinggi yang diberi

kepercayaan tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program

pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk

menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan

nonkependidikan.

Pihak-pihak yang berhubungan dan bertanggung jawab dengan

pendidikan yaitu masyarakat, yang dimaksud dengan masyarakat dalam

hal ini adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang

mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

Pemerintah, yang dimaksud dengan pemerintah yaitu pemerintah pusat.

Mencakup pula pemerintah daerah yaitu pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota, dan menteri yaitu menteri

yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan

nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

12

2. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, kedudukan, fungsi dan tujuan guru adalah

sebagai berikut:

a. Kedudukan Guru

Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur

pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

b. Fungsi Guru

Untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen

pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional.

c. Tujuan Guru

Bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

13

3. Prinsip Profesionalitas Guru (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005)

a. Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus

yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan

sesuai dengan bidang tugas;

4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang

tugas;

5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas

keprofesionalan;

6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan

prestasi kerja;

7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

8) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan; dan

9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

14

b. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen

diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara

demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,

nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

c. Kualifikasi

1) Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2) Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi

program sarjana atau program diploma empat.

d. Kompetensi

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi:

a. Kompetensi pedagogik

b. Kompetensi kepribadian

c. Kompetensi sosial

d. Kompetensi profesional

e. Sertifikasi

1) Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah

memenuhi persyaratan.

2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi

yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang

terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

15

3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan,

dan akuntabel.

Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik

memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru

pada satuan pendidikan tertentu. Pemerintah dan pemerintah

daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan

kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam

jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang

diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat.

f. Hak dan Kewajiban

1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:

a) memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum

dan jaminan kesejahteraan sosial;

b) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas

dan prestasi kerja;

c) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan

hak atas kekayaan intelektual;

d) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;

e) memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana

pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas

keprofesionalan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

16

f) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut

menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi

kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode

etik guru, dan peraturan perundang-undangan;

g) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam

melaksanakan tugas;

h) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi

profesi;

i) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan

kebijakan pendidikan

j) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi;

dan/atau

k) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam

bidangnya.

2) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran;

b) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik

dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

17

c) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar

pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi

fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial

ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,

dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

e) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa cakupan penilaian

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pada

jenjang perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

2) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-

masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

18

Selain menjelaskan tentang cakupan penilaian pada jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dijelaskan

pula tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian hasil belajar

oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan

kelas. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik digunakan untuk menilai

pencapaian kompetensi peserta didik, sebagai bahan penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk

penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

dilakukan melalui dua cara yaitu, melakukan pengamatan terhadap

perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan

kepribadian peserta didik serta melakukan ujian, ulangan, dan/atau

penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Untuk penilaian

hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai

dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok

mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan

perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi

psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata

pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan melalui dua cara

yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

19

sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik

dan ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta

didik, sama halnya dengan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah BSNP menerbitkan

panduan penilaian untuk:

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk

menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata

pelajaran, semua mata pelajaran yang dimaksud mencakup kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan yang

merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan. Penilaian akhir yang dilakukan juga

mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik. Untuk

penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu

pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah

guna menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Untuk

dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah peserta didik harus mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

20

nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang

dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani,

olah raga, dan kesehatan. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian

sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri

berdasarkan usulan BSNP.

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian nasional dilakukan

secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujian nasional diadakan

sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam

satu tahun pelajaran. Untuk pelaksanaan ujian nasional pemerintah

menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti

peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar

dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan. Dalam penyelenggaraan

ujian nasional BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan

Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan

pendidikan. Ketentuan mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Menteri. Fungsi dari hasil ujian nasional antara lain untuk

pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, sebagai dasar seleksi

masuk jenjang pendidikan berikutnya, sebagai penentuan kelulusan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

21

didik dari program dan/atau satuan pendidikan, dan sebagai pembinaan

serta pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Setiap peserta didik jalur formal

pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan jalur nonformal

kesetaraan berhak mengikuti ujian nasional dan berhak mengulanginya

sepanjang belum dinyatakan lulus dari satuan pendidikan. Untuk setiap

peserta didik wajib mengikuti satu kali ujian nasional tanpa dipungut

biaya. Peserta didik pendidikan formal dapat mengikuti ujian nasional

setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP. Setelah itu peserta

ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil ujian nasional yang

diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional. Pada

jenjang SD/MI/SDLB, atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional

mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Untuk program paket A, Ujian Nasional

mencakup mata pelajaran sama halnya pada jenjang SD/MI/SDLB

ditambah dengan Ilmu Pengtahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan

Kewarganegaraan. Lalu untuk jenjang SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk

lain sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada

program paket B untuk mata pelajaran yang diujikan sama halnya pada

jenjang SMP/MTs/SMPLB ditambah dengan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pada

SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

22

mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,

dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan. Pada

program paket C, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi

ciri khas program pendidikan. Untuk jenjang SMK/MAK atau bentuk lain

yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran kejuruan yang

menjadi ciri khas program pendidikan.

Untuk kelulusan, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan

pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah menyelesaikan

seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada

penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata

pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, lulus ujian sekolah/madrasah

untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lulus

ujian nasional. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan

oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan

adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

23

dimaksud dengan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta

didik. Penilaian pendidikan mencakup ulangan, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian

sekolah/madrasah, dan ujian nasional/UN. Yang dimaksud dengan ulangan

adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk

memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan

menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan harian adalah

kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar

(KD) atau lebih. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan

tengah semester ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan

seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan

yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester ini

meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD pada

semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan

oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

24

yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan ini meliputi seluruh

indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut.

Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk

memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu

persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang

diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif

dan/atau aspek psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah. Sedangkan yang

dimaksud dengan ujian nasional/UN adalah kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Dalam

peraturan menteri tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan adanya

kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang

ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan

pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan

teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

Dalam Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan dijelaskan pula mengenai prinsip penilaian. Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

25

hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang

jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta

didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang

agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu

komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik

mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai

teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan

kemampuan peserta didik.

7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

26

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari

segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Selain dijelaskan mengenai prinsip-prinsip penilaian, dalam

Peraturan Menteri Nomor 20 tahun 2007 dijabarkan pula tentang teknik

dan instrumen penilaian sebagai berikut, penilaian hasil belajar oleh

pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,

penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai

dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran

berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan

baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah

dan/atau proyek. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan

pendidik memenuhi persyaratan antara lain substansi adalah

merepresentasikan kompetensi yang dinilai, konstruksi adalah memenuhi

persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan

bahasa adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif

sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen yang

digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah

memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki

bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh

pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

27

bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang

dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun.

Mekanisme dan prosedur penilaian menurut Peraturan Menteri

Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah

sebagai berikut, penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat

penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah

koordinasi satuan pendidikan. Untuk Penilaian hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau

aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk

memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu

persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian akhir hasil belajar

oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran

estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil

penilaian oleh pendidik. Sedangkan untuk penilaian akhir hasil belajar

peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

28

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan

oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil

penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian

sekolah/madrasah.

Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut, yang pertama menyusun kisi-kisi ujian,

mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan

menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, yang

terakhir melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Pada penilaian

akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman

dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan

memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain

yang relevan. Untuk penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan

kesadaran dan tanggung jawab sebagai masyarakat dan warga negara yang

baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru

mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian mata pelajaran

muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.

Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan

dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan

kepala sekolah/madrasah. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

29

peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik

yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi. Hasil

penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk

satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi

kemajuan belajar. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui

UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar

(POS) UN. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) yang bekerjasama dengan instansi terkait. Hasil UN disampaikan

kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam

seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Lalu hasil analisis data

UN tersebut disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk

pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan

pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan.

Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dilakukan

secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas

kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai

berikut, menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya

memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester,

mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian

yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran, mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

30

instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik

penilaian yang dipilih, melaksanakan tes, pengamatan, penugasan,

dan/atau bentuk lain yang diperlukan, mengolah hasil penilaian untuk

mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik,

mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik, memanfaatkan hasil penilaian untuk

perbaikan pembelajaran, melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada

setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk

satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai

cerminan kompetensi utuh, dan melaporkan hasil penilaian akhlak kepada

guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai

akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori

sangat baik, baik, atau kurang baik.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut, menentukan KKM

setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,

karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat

dewan pendidik; mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan

akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas; menentukan kriteria kenaikan

kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui

rapat dewan pendidik; menentukan kriteria program pembelajaran bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

31

satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat

dewan pendidik; menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika

dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian

oleh pendidik; menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian

sekolah/madrasah; menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan

menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai

dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan

penyelenggara UN; melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk

semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang

tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan serta

melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada

dinas pendidikan kabupaten/kota.

Pihak satuan pendidikan juga menentukan kelulusan peserta didik

dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai kriteria

berikut: telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh

nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

32

lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus UN. Satuan pendidikan

menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap

peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan

penyelenggara UN. Serta menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang

lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah menurut Peraturan Menteri

Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dilakukan

dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi

lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. UN yang dilaksanakan

didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal

serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka penggunaan

hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan,

pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil

UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi

salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada

satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu,

hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan

kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya

dan hasil UN digunakan sebagai penentu kelulusannya ditetapkan setiap

tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

33

C. MASA KERJA

Menurut Sondang (2000:60), masa kerja merupakan keseluruhan

pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilalui

dalam perjalanan hidupnya. Sedangkan, Susilo Martoyo (2000:34)

berpendapat bahwa masa kerja atau pengalaman kerja adalah mereka yang

dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang

nantinya akan diberikan di samping kemampuan intelegensinya yang juga

menjadi dasar pertimbangan selanjutnya. Berdasarkan kedua pendapat

tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa masa kerja atau pengalaman

kerja adalah ukuran lamanya seseorang yang telah menekuni atau

menjalani profesi tertentu.

Dalam penelitian ini penggolongan masa kerja atau klasifikasi

masa kerja mengacu pada pedoman penilaian sertifikasi guru (Sertifikasi

Guru Dalam Jabatan, 2009:51):

Masa Kerja (Tahun) > 31 tahun

29 -31 tahun 26 – 28 tahun 23 – 25 tahun 20 – 22 tahun 17 – 19 tahun 14 – 16 tahun 11 – 13 tahun 8 – 10 tahun 5 – 7 tahun < 4 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

34

D. PROFESIONALISME GURU

Istilah profesionalisme berasal dari kata profession. Dalam Kamus

Inggris Indonesia berarti pekerjaan (Hasan Shadily, 2003:449). Profesi

juga diartikan sebagai jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan

pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan

akademis yang insentif. Pengertian profesionalisme adalah pandangan

bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang

mana keahlian itu hanya diperoleh melalui keahlian khusus. Jadi

profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas

suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran

yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

pencaharian.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dengan

kata lain maka dapat disimpulkan bahwa pengertian guru yang profesional

adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya

sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah

guru yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman

yang kaya dibidangnya.

Dari pernyataan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

profesionalisme guru adalah sikap guru yang berkompeten dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

35

mempunyai keahlian khusus dalam bidang keguruan yang dibuktikan telah

lulus dalam uji sertifikasi guru.

E. TINGKAT PENDIDIKAN

Andrew E Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) menyatakan

bahwa tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang

menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga

kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk

tujuan-tujuan umum. Sedangkan Hariandja (2002:169) menyatakan

tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing

perusahaan dan memperbaiki produktivitas perusahaan.

Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan adalah proses

jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir

yang bertujuan untuk menambah pengetahuan serta mengembangkan

kompetensi.

Dalam penelitian ini penggolongan tingkat pendidikan mengacu

pada pedoman penilaian sertifikasi guru (Sertifikasi Guru Dalam Jabatan,

2009:49):

Tingkat Pendidikan SLTA D – I D – II

D – III/Sarjana Muda S – 1 /D – IV

S - 2 S - 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

36

F. KERANGKA BERPIKIR

1. Tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan

ditinjau dari masa kerja.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil

belajar peserta didik. Standar penilaian pendidikan layak untuk

dipahami guru dan dilaksanakan dalam kegiatan penilaian di sekolah.

Mengingat setiap guru memiliki masa kerja yang berbeda, penulis

menduga bahwa guru dengan masa kerja yang lebih lama maka akan

memiliki tingkat pemahaman terhadap standar penilaian pendidikan

yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang belum lama

mengajar. Hal ini disebabkan guru dengan masa kerja yang lama,

maka guru akan mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam

melakukan penilaian sehingga mereka dapat melaksanakan penilaian

berdasarkan prinsip-prinsip penilaian.

2. Tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan

ditinjau dari profesionalisme guru.

Profesionalisme guru adalah sikap guru yang berkompeten dan

mempunyai keahlian khusus dalam bidang keguruan yang dibuktikan

telah lulus dalam uji sertifikasi guru. Penulis menduga bahwa, guru

yang memiliki profesionalisme tinggi maka akan mempunyai tingkat

pemahaman yang tinggi pula terhadap standar penilaian pendidikan.

Begitu juga sebaliknya, guru yang memiliki profesionalisme rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

37

mempunyai pemahaman yang kurang terhadap standar penilaian

pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang lebih

profesionalisme memiliki sikap kepribadian yang matang dan

berkembang, mempunyai penguasaan ilmu pengetahuan yang kuat,

mempunyai ketrampilan yang mampu mengembangkan intelektual

peserta didik, dan mempunyai pengembangan terhadap kemampuan

profesional.

3. Tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan

ditinjau dari tingkat pendidikan.

Tingkat pendidikan adalah proses jangka panjang yang menggunakan

prosedur sistematis dan terorganisir yang bertujuan untuk menambah

pengetahuan serta mengembangkan kompetensi. Peneliti menduga

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka akan semakin

memperkuat pemahaman terhadap standar penilaian pendidikan.

Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan guru maka

akan memperlemah pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang mempunyai tingkat

pendidikan yang lebih tinggi mempunyai kematangan secara

intelektual malalui berbagai pengalaman yang telah diperolehnya.

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kajian hasil penelitian yang relevan dan kerangka

berpikir, maka didapatkan hipotesis, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

38

1. Terdapat perbedaan pemahaman guru tentang standar penilaian

pendidikan ditinjau dari masa kerja.

2. Terdapat perbedaan pemahaman guru tentang standar penilaian

pendidikan ditinjau dari profesionalisme guru.

3. Terdapat perbedaan pemahaman guru tentang standar penilaian

pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi Kasus adalah

penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial. Studi

kasus dapat dilakukan terhadap seorang individu atau sekelompok

individu. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru SMA Kecamatan

Ngaglik yaitu SMA N 1 Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah

Sunan Pandanaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada tiga sekolah yaitu SMA N 1

Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru-guru di SMA N 1 Ngaglik, SMA N

2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

40

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan, masa kerja, profesionalisme guru, dan tingkat

pendidikan.

D. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Populasi penelitian ini adalah guru-guru di sekolah Kecamatan Ngaglik.

Jumlah populasinya 110 guru, dengan rincian populasi SMA N 1 Ngaglik

berjumlah 40 guru, SMA N 2 Ngaglik berjumlah 40 guru, dan Madrasah

Aliyah Sunan Pandanaran berjumlah 30 guru.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Tingkat Pemahaman Guru terhadap Standar Penilaian

Pendidikan.

Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan adalah

standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Berikut

ini disajikan tabel operasionalisasi variabel tingkat pemahaman guru

terhadap standar penilaian pendidikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

41

Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pemahaman Guru terhadap

Standar Penilaian Pendidikan

Dimensi Indikator Prinsip

Penilaian

Teknik dan Instrumen Penilaian

1. Penilaian berdasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Penilaian berdasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik.

4. Penilaian yang merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5. Prosedur dan kriteria penilaian, serta dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai.

7. Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap.

8. Penilaian berdasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

9. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan.

1. Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

2. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.

3. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki validitas empirik.

4. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, memiliki validitas empirik, dan menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, daerah, dan tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

42

Mekanisme dan

Prosedur Penilaian

1. Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh

pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik

dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3. Ujian sekolah dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

4. Penilaian hasil belajar peserta didik berupa UN dan ujian sekolah/madrasah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.

5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.

6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik mata pelajaran agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.

7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a) menyusun kisi-kisi ujian, b) mengembangkan instrumen, c) melaksanakan ujian, d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, dan e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

9. Penilaian kepribadian dilakukan oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber yang relevan.

10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.

11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

43

Penilaian oleh Pendidik

kepala sekolah/madrasah. 12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada

peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya sehingga peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.

13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS)

15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait.

16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan.

2. Bertujuan memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil.

3. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

4. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

5. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.

6. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

7. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

44

Penilaian oleh satuan

pendidikan

8. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik.

9. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

10. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.

4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.

5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.

7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

45

Penilaian oleh pemerintah

sekolah/madrasah sesuai POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.

10. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran, b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, c) lulus ujian sekolah/madrasah, d) lulus UN.

11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.

3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.

4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian bantuan kepada satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

46

Pengukuran variabel pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala

pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut ini disajikan

tabel skoring berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel III.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert

Kriteria Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

BENAR 1 0 SALAH 0 1

2. Variabel Masa Kerja

Masa kerja atau pengalaman kerja ukuran waktu seseorang yang telah

menekuni atau menjalani profesi tertentu. Klasifikasi masa kerja

dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penilaian sertifikasi guru

(Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, 2009:51):

pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

6. Hasil UN digunakan sebagai satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

47

Tabel III.3 Pengukuran Variabel Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Skor

> 31 tahun 11 29 – 31 tahun 10 26 - 28 tahun 9 23 – 25 tahun 8 20 – 22 tahun 7 17 – 19 tahun 6 14 – 16 tahun 5 11 – 13 tahun 4 8 – 10 tahun 3 5 – 7 tahun 2 < 4 tahun 1

3. Variabel Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru adalah sikap guru yang berkompeten dan

mempunyai keahlian khusus dalam bidang keguruan yang dibuktikan

telah lulus dalam uji sertifikasi guru. Pengukuran variabel

profesionalisme dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel III.4 Pengukuran Variabel Profesionalisme

Kriteria Skor Sudah Sertifikasi 1 Belum Sertifikasi 0

4. Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah proses jangka panjang yang

menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir yang bertujuan untuk

menambah pengetahuan serta mengembangkan kompetensi. Pengukuran

variabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman

penilaian sertifikasi guru (Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, 2009:49):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

48

Tabel III.5 Pengukuran Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Skor

SLTA 1 D – I 2 D – II 3

D – III/Sarjana Muda 4 S – 1/D – IV 5

S - 2 6 S - 3 7

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta

keterangan yang diperlukan adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan

maupun pernyataan yang disusun secara tertulis berkaitan dengan

penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti meminta

responden untuk mengisi dengan jawaban yang sesuai keadaan responden

yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan

berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson dengan

rumus (Arikunto, 2000:225):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

49

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−=

})(}{)({

))(()(2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan : N = Total responden Y = Total item X = Total dari setiap item rxy = Koefisien korelasi antara variabel tingkat pemahaman

guru terhadap standar penilaian pendidikan dan masa kerja, profesionalisme guru, tingkat pendidikan

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan

tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya

nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi

Product Moment pada tabel dengan dk = n-2. Jika nilai rhitung lebih

besar dari pada nilai rtabel, maka butir pernyataan tersebut dapat

dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur

dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil

yang tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui

koefisien reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha

(Arikunto, 2000:236):

( ) ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−⎥

⎤⎢⎣

⎡−

= ∑2

2

11 11 t

b

kkr

σσ

Dimana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ 2

bσ = jumlah varian butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

50

2tσ = varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

koefisien Cronbach Alpha > 0, 60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam

Ghozali, 2001:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih

besar dari pada 0, 60, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan

valid, dan begitu pula sebaliknya.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data

penelitian tentang pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan, masa kerja, profesionalisme, dan tingkat pendidikan

responden. Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan PAP II dan

dilengkapi dengan perhitungan mean, modus, median, dan standar

deviasinya.

2. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data masing–masing variabel

berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas.

Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji

Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan

perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (Xi) –

SN terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

51

Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali,

2002:36):

( ) ( )XiSXiFMaxD No −=

Keterangan: D = Deviasi maksimum Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan SN (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Pengambilan keputusan berdasarkan hasil tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Jika nilai asymp. sig < taraf nyata (0,05), maka distribusi data

variabel penelitian dinyatakan tidak normal.

2) Jika nilai asymp. sig > taraf nyata (0,05), maka distribusi data

variabel penelitian dinyatakan normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi

yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil

dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan

untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji

Bartlett. Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan

rumus (Sudjana, 2002:263):

χ2 = (ln 10) {B ‐ ∑ (ni – 1) log Si2} 

Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan

pengujian ini seperti uji Bartlett (Sudjana, 2002:261). Beberapa

satuan yang diperlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah:

a. Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

52

TABEL III.6

UJI BARTLETT Sampel

ke- Derajat

kebebasan 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si2

1

2

K

n1 – 1

n2 – 1

nk - 1

1/(n1 – 1)

1/(n2 – 1)

1/(nk– 1)

S12

S22

Sk2

Log S12

Log S22

Log Sk2

(n1-1)Log S12

(n1-1)Log S22

(n1-1)Log Sk2

Jumlah ⎞

( )∑ −11n ∑⎠

⎜⎜⎝

⎛−1

1

1n( )∑ −1i Logn

S

- -

b. Mencari varians gabungan dari semua sampel dengan rumus:

( ) ( )∑ −−= 1/1 2iii nSnS

c. Mencari satuan B dengan rumus:

( ) ( )∑ −= 1log 2inSB

d. Menghitung harga chi-kuadrat dengan rumus:

( ){ }∑ −−= 22 log110ln ii SnBχ

Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut

logaritma asli dari bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:

( ){ }∑ −−= 22 log13026,2 ii SnBχ

Jika χ2 < taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak

ada perbedaan varians antara sampel-sampel yang diambil.

Apabila χ2 ≥ taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau

terdapat perbedaan varians antara sampel-sampel yang diambil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

53

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pertama mengenai pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, profesionalisme,

dan tingkat pendidikan dilakukan dengan langkah-langkah:

a. Perumusan hipotesis 1

Ho1: Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja.

Ha1: Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari masa kerja.

b. Pengujian hipotesis 1

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesisnya menggunakan analisis

varians satu arah (one way Anova). One way Anova digunakan

untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variabel saja.

Berikut ini disajikan rumus unsur tabel persiapan Anova:

Tabel III.7 Rumus Unsur Tabel Persiapan Anova

Sumber Variasi (SV)

Jumlah Kuadrat (JK) Derajat

Kebebasan (db)

Mean Kuadrat (MK)

F

Kelompok (K)

NX

nX

JK T

K

KK

∑∑ −=22 )()( 1. = − Kbd K

K

KK db

JKMK =

d

Ko MK

MKF =

Dalam (d) KTd JKJKJK − KNdbd −=

d

DD db

JKMK =

Total (T) NX

XJK TTT

∑∑ −=2

2 )(1= −NdbT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

54

Keterangan: nk = jumlah subyek dalam kelompok K = banyaknya kelompok N = jumlah subyek seluruhnya

= faktor koreksi yang muncul berkali-kali NX T∑ 2)(

JKT = jumlah kuadrat total JKk = jumlah kuadrat kelompok JKd = jumlah kuadrat dalam dbk = derajat kebebasan kelompok dbd = derajat kebebasan dalam dbT = derajat kebebasan total MKk = mean kuadrat kelompok MKd = mean kuadrat dalam Jika harga Fhitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan secara signifikan untuk pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja,

profesionalisme guru, dan tingkat pendidikan. Begitu pula

sebaliknya, jika harga Fhitung < F tabel maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan untuk pemahaman

guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa

kerja, profesionalisme guru, dan tingkat pendidikan.

Catatan: Perumusan dan pengujian hipotesis 2 hingga 4 serta pengambilan

kesimpulannya dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

55

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum SMA N 1 Ngaglik

SMA N 1 Ngaglik awal berdirinya bernama SMA Negeri Donoharjo.

1. SMA Negeri 1 Ngaglik di Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

dibuka terhitung mulai tanggal 2 Februari 1986 dengan nama SMA

Negeri Donoharjo Filial SMA Negeri Sleman. Dan jabatan Kepala

Sekolah dijabat oleh Bapak R. Sukar. Dan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus

1974, nomor 0219/O/1974 terhitung mulai 1 Juli 1974 berubah

menjadi SMA Negeri Donoharjo.

2. Untuk sementara waktu pengelolaan dan pembinaan SMA Negeri

Donoharjo diserahkan SMA Negeri Sleman yang saat itu dikepalai

oleh Bapak R. Sukar.

3. Untuk pelaksanaan proses belajar mengajar saat itu SMA Negeri

Donoharjo menempati gedung milik kelurahan Donoharjo.

Berkat bantuan dari pemerintah melalui proyek peningkatan gedung

sekolah dan bantuan dari anggota BPPP dan masyarakat sekitarnya, SMA

Negeri Donoharjo telah memiliki gedung sendiri walaupun sampai saat ini

gedung tersebut menempati tanah milik desa Donoharjo.

Letak geografis SMA N 1 Ngaglik terletak di Desa Donoharjo, Kecamatan

Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

56

Dusun Kayunan jalan Yogya Puluh Watu, dari arah Monumen Yogya

Kembali ke utara kurang lebih 7 km.

B. Gambaran Umum SMA N 2 Ngaglik

Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia, tanggal 9 November 1983, nomor 0473/C/1983, dengan surat

persetujuan MenPAN nomor B.748/I/MENPAN/9/1983, merupakan bukti

otentik lahir dan berdirinya SMA Negeri 2 Ngaglik, yang di kala itu

bernama SMA Negeri Ngaglik. Dengan berbagai pertimbangan, tanggal

terbitnya surat tidak dijadikan tanggal kelahiran, namun tanggal 31 Juli

1983 lah yang dianggap sebagai hari atau tanggal kelahiran.

Tahun 1983, di awal berdiri, SMA Negeri 2 Ngaglik bernaung

pada SMA Negeri 1 Ngaglik yang pada saat itu bernama SMA Negeri

Donoharjo, di bawah pimpinan Bapak Soewarno, BA. Karena tidak

tersedianya ruangan, SMA Negeri 2 Ngaglik ditempatkan di sebuah barak

penampungan korban Gunung Merapi di dusun Balong Donoharjo, jarak

sekolah induk dengan sekolah ampuan cukup jauh, yakni kurang lebih 1

kilometer. Tempat tersebut kondisinya tidak layak untuk dihuni, apalagi

untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Pendek kata sangat

memprihatinkan.

Tiga kelas sebagai awal Tahun Ajaran 1983/1984, dengan jumlah

siswa 120 orang dengan menggunakan bangku dan tempat duduk seadanya

untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Seluruh guru masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

57

diambil dari tambahan guru-guru SMA Negeri Donoharjo, karena baru ada

seorang guru yang berstatus Nota Tugas untuk SMA Negeri 2 Ngaglik,

yaitu Bapak Drs. Sugiyana. Sedangkan karyawan hanya ada seorang

petugas sekolah yang berstatus honorer, yaitu Bapak Ngadi yang

mempunyai tugas multi, sebagai penjaga sepeda, tukang kebun, dan

pesuruh.

Keadaan ini bertahan selama satu semester Tahun Ajaran

1983/1984. Baru pada semester kedua, masih berstatus pinjam, karena

kebutuhan sudah dipandang sangat mendesak, SMA Negeri 2 Ngaglik

pindah tempat ke Sukoharjo, Ngaglik, Sleman yang notabene memang

tempat peruntukannya. Dikarenakan saat itu pembangunannya belum

selesai sehingga masih belum diserahterimakan. Tempat ini berlokasi di Jl.

Besi – Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta atau kira-kira

berjarak 2,5 kilometer arah timur Jl. Kaliurang Km 12 Besi.

Kepindahan tempat ini membawa akibat munculnya kepemimpinan

ganda dalam satu sekolah. Kepala Sekolah yang masih tetap dijabat Bapak

Soewarno, BA tidak bisa mengawasi langsung kegiatan operasional

sehari-hari, sehingga ditunjuklah seorang guru yang bernama Bapak Drs. I.

M. Sugeng sebagai pelaksana harian. Dari waktu inilah boleh dibilang

SMA Negeri 2 Ngaglik bagaikan bayi yang baru mulai belajar merangkak,

dengan segala keterbatasan, baik fasilitas maupun tenaga atau sumber daya

manusianya, dengan tempat yang masih baru, baik gedung maupun

lingkungannya. Bahkan fasilitas kantor dan anggaran pun belum punya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

58

Halaman dan lingkungan masih berupa hamparan tanah kosong dan

gersang dengan sisa puing-puing bangunan. Gedung tersebut dibangun di

atas tanah seluas 31.675 m2 milik Pemerintah Desa Sukoharjo, Ngaglik,

Sleman, yang diserahkan kepada Pimpinan Proyek Peningkatan SMA DIY

guna pembangunan SMA Negeri 2 Ngaglik.

C. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran

Penggunaan nama Sunan Pandan Aran sebagai nama Pondok Pesantren

mempunyai tujuan untuk mengenang jasa Sunan Pandan Aran di dalam

perjuangan untuk melaksanakan misi suci penyebaran agama Islam di

Tembayat Klaten. Selain tujuan tersebut penggunaan nama Sunan pandan

Aran sebagai nama pesantren baru ini adalah untuk bertafa’ul, berusaha

untuk meniru, dan mengikuti kegigihan, serta mewarisi semangat Sunan

Pandan Aran, dalam menjalankan misi islam sampai ke pelosok pedesaan.

Tujuan ini tidak lepas dari peranan pesantren sebagai lembaga pendidikan

Islam yang berfungsi sebagai kader pemimpin Islam yang rela berjuang

demi kejayaan Islam.

Penggunaan nama Sunan Pandan Aran bagi pondok pesantren yang berada

di dusun Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta ini berharap akan mampu mengikuti kerelaan Sunan Pandan

Aran dalam usahanya memakmurkan Islam dan umat Islam. Selain itu,

pesantren ini bertujuan untuk berusaha melanjutkan perjuangan yang telah

dilakukan oleh Sunan Pandan Aran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

59

Kalau saja pada awal berdirinya PPSPA hanya memiliki satu bidang

pengkajian yaitu tahaffudzul qur’an (menghafal al-Qur’an), maka pada

usia yang ke-30 ini PPSPA telah merebak menebarkan sayap

perjuangannya. Kini PPSPA telah mempunyai lembaga-lembaga

pendidikan yang beragam, seiring dengan perkembangan masyarakat.

Tidak kurang dari enam lembaga pendidikan yang ada di PPAPA. Pada

dasarnya santri yang ada PPAPA terbagi menjadi tiga bagian:

1. Santri yang khusus mempelajari pengetahuan agama atau menghafal

al-Qur’an

2. Santri yang belajar di sekolah formal dalam lingkungan pesantren

3. Santri yang belajar di pesantren dan belajar di sekolah umum yang

ada di luar pesantren.

Rincian dari ketiga bagian tersebut merupakan unit-unit pendidikan yang

sekarang dimiliki oleh PPSPA, yaitu:

1. Takhassus tahaffudz al-Qur’an putra dan putri, yang merupakan cikal

bakal pendidikan pertama yang ada di PPSPA, sehingga sampai

sekarang orang lebih mengenal PPSPA sebagai pondok Al-Quran.

Betapapun sesungguhnya PPSPA sudah jauh mengembangkan diri

dengan menambah unit dan lembaga pendidikan lainnya.

2. Takhassus Diniyah yang direalisasikan dalam bentuk:

a. Madrasah Diniyah Nahariyah

Diperuntukkan buat para santri yang memang datang ke PPSPA

ini guna mempelajari masalah diniyah secara khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

60

b. Madrasah Diniyah Lailiyah

Diwajibkan buat para santri yang kebetulan pada pagi dan siang

harinya harus belajar di madrasah/sekolah umum masing-masing

c. Musyawarah Dewan Guru

Pengajian kitab secara bandungan, baik yang diwujudkan dalam

bentuk musyawarah, maupun yang langsung disampaikan oleh

Bapak Kyai, dengan kitab maroji.

3. Madrasah Aliyah

Mengikuti kurikulum Depag RI, dengan ujian persamaan lewat KKM

MAN Maguwoharjo. Saat ini sudah memiliki dua jurusan, yaitu MAK

dan MAU.

4. Madrasah Tsanawiyah

Mengikuti kurikulum Depag RI dan ikut ujian lewat KKM MTsN

Ngemplak.

5. Pendidikan santri cilik

Semua santrinya merupakan pelajar sekolah. Pagi sampai siang

mereka belajar di SD masing-masing, dan di luar jam sekolah mereka

memasuki madrasah untuk belajar ilmu agama.

6. Taman kanak-kanak

Mengikuti kurukulum Depdikbud RI yang diasuh oleh tenaga guru

profesional dari luar PPSPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

61

 

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Jumlah subjek penelitian ini adalah 64 guru. Subjek penelitian tersebar

pada 3 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah di kecamatan

Ngaglik. Jumlah responden yang mengisi kuesioner penelitian secara

lengkap adalah 64 guru (response rate = 100%).

Berikut ini disajikan deskripsi responden dan data penelitiannya.

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja (tahun) Frekuensi

(guru)

Frekuensi

Relatif (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

> 31 tahun

29 – 31 tahun

26 – 28 tahun

23 – 25 tahun

20 – 22 tahun

17 – 19 tahun

14 – 16 tahun

11 – 13 tahun

8 – 10 tahun

5 – 7 tahun

< 4 tahun

2

7

6

5

9

3

6

2

6

10

8

3

11

9

8

14

5

9

3

9

16

13 

Jumlah 64 100 Sumber: Data Primer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

62

Tabel V.1 menunjukkan bahwa asal responden penelitian ini adalah

sebagai berikut: guru dengan masa kerja > 31 tahun sebanyak 2 orang

(3%), guru dengan masa kerja 29 – 31 tahun sebanyak 7 orang (11%),

guru dengan masa kerja 26 – 28 tahun sebanyak 6 orang (9%), guru

dengan masa kerja 23 – 25 tahun sebanyak 5 orang (8%), guru dengan

masa kerja 20 – 22 tahun sebanyak 9 orang (14%), guru dengan masa

kerja 17 – 19 tahun sebanyak 3 orang (5%), guru dengan masa kerja

14 – 16 tahun sebanyak 6 orang (9%), guru dengan masa kerja 11 – 13

tahun sebanyak 2 orang (3%), guru dengan masa kerja 8 – 10 tahun

sebanyak 6 orang (9%), guru dengan masa kerja 5 – 7 tahun sebanyak

10 guru (16%), dan guru dengan masa kerja < 4 tahun sebanyak 8

orang (13%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden penelitian ini adalah guru dengan masa kerja 5 – 7

tahun.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Profesionalisme

Tabel V.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Profesionalisme

No Profesionalisme

Guru

Frekuensi Kategori

1

2

Sudah sertifikasi

Belum sertifikasi

35

29

Profesional

Tidak/belum profesional

Jumlah 64 Sumber: Data Primer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

63

Tabel V.2 menunjukkan bahwa profesionalisme responden penelitian

ini adalah sebagai berikut: Guru yang sudah sertifikasi 34 orang (53%)

dan guru yang belum sertfikasi 30 orang (47%). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian adalah

guru yang sudah menempuh program sertifikasi.

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel V.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Frekuensi

Relatif (%) 1

2

3

4

5

6

7

SLTA

D – I

D – II

D – III/Sarjana Muda

S – 1/D – IV

S – 2

S - 3

0

0

0

3

57

4

0

0

0

0

5

89

6

0

Jumlah 64 100 Sumber: Data Primer Tabel V.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

penelitian ini adalah sebagai berikut: guru dengan tingkat pendidikan

SLTA sebanyak 0 orang (0%), guru dengan tingkat pendidikan D – I

sebanyak 0 orang (0%), guru dengan tingkat pendidikan D – II

sebanyak 0 orang (0%), guru dengan tingkat pendidikan D –

III/Sarjana Muda sebanyak 3 orang (5%), guru dengan tingkat

pendidikan S – I/D – IV sebanyak 57 orang (89%), guru dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

64

tingkat pendidikan S – 2 sebanyak 4 orang (6%), guru dengan tingkat

pendidikan S – 3 sebanyak 0 orang (0%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini dengan

tingkat pendidikan S – 1/D – IV.

4. Deskripsi Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan

Tabel V.4 Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian

No Interval Kelas Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%) Kategori

1

2

3

4

5

56 – 70

46 – 55

39 – 45

32 – 38

31 ke bawah

10

39

14

1

0

16

61

21

2

0

Sangat Baik

Baik

Cukup

Tidak Baik

Sangat Tidak Baik

Jumlah 64 100 Sumber: Data Primer, data diolah berdasarkan pedoman PAP tipe II Tabel V.4 menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan adalah sebagai berikut: 1) 10 guru (16%)

termasuk dalam kategori sangat baik. Dari 10 guru tersebut, guru

dengan masa kerja 12 tahun sebanyak 1 orang, masa kerja 21 tahun

sebanyak 1 orang, masa kerja 7 tahun sebanyak 1 orang, masa kerja 8

tahun sebanyak 1 orang, masa kerja 3 tahun sebanyak 1 orang, masa

kerja 16 tahun sebanyak 1 orang, masa kerja 20 tahun sebanyak 1

orang, masa kerja 6 tahun sebanyak 1 orang, masa kerja 22 tahun

sebanyak 1 orang dan masa kerja 25 tahun sebanyak 1 orang. Dari

kesepuluh guru tersebut 5 diantaranya sudah sertifikasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

65

kesemuanya mempunyai tingkat pendidikan yang sama yaitu S – I/D –

IV. 2) 39 guru (61%) termasuk dalam kategori baik. Dari 55 guru

tersebut, guru dengan masa kerja 1 tahun sebanyak 2 orang, guru

dengan masa kerja 2 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja

3 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 4 tahun sebanyak

1 orang, guru dengan masa kerja 5 tahun sebanyak 3 orang, guru

dengan masa kerja 6 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja

7 tahun sebanyak 2 orang, guru dengan masa kerja 9 tahun sebanyak

1 orang, guru dengan masa kerja 10 tahun sebanyak 2 orang, guru

dengan masa kerja 13 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa

kerja 14 tahun sebanyak 2 orang, guru dengan masa kerja 15 tahun

sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 16 tahun sebanyak 1 orang,

guru dengan masa kerja 18 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa

kerja 20 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 21 tahun

sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 22 tahun sebanyak 1 orang,

guru dengan masa kerja 23 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa

kerja 24 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 25 tahun

sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 26 tahun sebanyak 1 orang,

guru dengan masa kerja 27 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa

kerja 28 tahun sebanyak 2 orang, guru dengan masa kerja 29 tahun

sebanyak 2 orang, guru dengan masa kerja 30 tahun sebanyak 2 orang,

guru dengan masa kerja 31 tahun sebanyak 3 orang, guru dengan masa

kerja 32 tahun sebanyak 1 orang dan guru dengan masa kerja 34 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

66

sebanyak 1 orang. Dari ke-39 guru tersebut 22 diantaranya sudah

sertifikasi, dengan tingkat pendidikan 3 guru lulusan D – III/Sarjana

Muda, 32 guru lulusan S – I/D – IV, dan 4 guru lulusan S – 2. 3) 14

guru (21%) termasuk dalam kategori cukup. Masa kerja dari ke-14

guru bervariasi yaitu guru dengan masa kerja 18 tahun sebanyak 1

orang, guru dengan masa kerja 26 tahun sebanyak 1 orang, guru

dengan masa kerja 6 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja

14 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 8 tahun sebanyak

1 orang, guru dengan masa kerja 1 tahun sebanyak 1 orang, guru

dengan masa kerja 9 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja

5 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa kerja 2 tahun sebanyak 1

orang, guru dengan masa kerja 21 tahun sebanyak 2 orang, guru

dengan masa kerja 26 tahun sebanyak 1 orang, guru dengan masa

kerja 24 tahun sebanyak 1 orang dan guru dengan masa kerja 20 tahun

sebanyak 1 orang. Dari ke-14 guru tersebut 7 diantaranya sudah

sertifikasi, timgkat pendidikan dari ke-14 guru tersebut adalah S – I/D

– IV. 4) 1 guru (2%) termasuk dalam kategori tidak baik. Dengan

masa kerja 17 tahun, sudah sertifikasi dengan tingkat pendidikan S –

I/D – IV.

B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

a. Pengujian Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

67

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan dikerjakan dengan

bantuan SPSS 11.0 for Windows.

Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas sebaran data

penelitian.

1) Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan

Ditinjau Dari Masa Kerja

Tabel V.5

Pengujian Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Masa Kerja(Tahun)

4 5-7 8-10 11-13 14-16 17-19 20-22 23-25 26-28 29-31 >31 N 8 10 6 2 6 3 9 5 6 7 2

Normal Parameter

Mean 34.38 23.10 27.17 26.00 42.67 20.67 40.00 41.60 30.00 36.00 20.50

Std Dev 13.266 14.955 14.703 32.527 17.963 12.423 .21.523 23.607 22.654 17.369 26.163 Most Extreme

different Absolute .350 .171 .187 .260 .192 .371 .234 .340 .271 .260 .260

Positive .350 .171 .187 .260 .171 .371 .170 .218 .271 .150 .260 Negative - .196 -.126 -.136 -.260 -.192 -.269 -.234 -.340 -.225 -.260 -.260

Kolmogorov-Smirnov Z

.911 .541 .458 .368 .471 .642 .703 .761 .664 .688 .368

Asymp. Sig. (2-tailed)

.280 .932 .985 .999 .979 .804 .706 .608 .770 .731 .999

Keterangan: a. Test distribution is normal b. Calculated from data

Dari tabel V.5 diketahui bahwa nilai asymptotic significance

(asymp. Sig.) untuk distribusi data pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja 4 tahun

adalah 0.280, masa kerja 5 - 7 tahun adalah 0.932, masa kerja

8 -10 tahun adalah 0.985, masa kerja 11 – 13 tahun adalah

0.999, masa kerja 14 – 16 tahun adalah 0.979, masa kerja 17

– 19 tahun adalah 0.804, masa kerja 20 – 22 tahun adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

68

0.706, masa kerja 23 – 25 tahun adalah 0.608, masa kerja 26

– 28 tahun adalah 0.770, masa kerja 29 – 31 tahun adalah

0.731, dan masa kerja > 31 tahun adalah 0,999. Keseluruhan

nilai asymp.sig masa kerja untuk ke-11 kategori lebih besar

dari (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

distribusi data tersebut adalah normal (lampiran 3 halaman

94).

2) Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan

Ditinjau Dari Profesionalisme Guru

Tabel V.6 Pengujian Normalitas

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Profesionalisme Belum

Sertifikasi Sudah

Sertifikasi N 29 35

Normal Parameter Mean 30.10 34.49 Std Dev 18.082 19.082

Most Extreme different Absolute .148 .139 Positive .148 .106 Negative -.094 -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .796 .824 Asymp. Sig. (2-tailed) .550 .505

Keterangan: a. Test distribution is normal b. Calculated from data

Dari tabel V.6 diketahui bahwa nilai asymptotic significance

(asymp. Sig.) untuk distribusi data pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme

guru adalah sebagai berikut: belum sertifikasi dengan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

69

0.550 dan sudah sertifikasi nilainya 0.505. Keseluruhan nilai

asymp.sig untuk 2 kategori profesionalisme guru lebih besar

dari (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

distribusi data tersebut adalah normal (lampiran 3 halaman

99).

3) Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan

Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan

Tabel V.7 Pengujian Normalitas

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)   Tingkat Pendidikan

D - III S - 1 S - 2 N 3 57 4

Normal Parameter Mean 25.33 33.16 28.50 Std Dev 25.146 18.701 15.780

Most Extreme different

Absolute .326 .069 .183 Positive .326 .058 .160 Negative -.233 -.069 -.183

Kolmogorov-Smirnov Z

.565 .518 .365Asymp. Sig. (2-

tailed) .907 .951 .999

a. Test distribution is normal b. Calculated from data

Dari tabel V.7 diketahui bahwa nilai asymptotic significance

(asymp. Sig.) untuk distribusi data pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan

adalah sebagai berikut: tingkat pendidikan D – III/Sarjana

Muda nilainya 0.907, S – 1 nilainya 0.951, dan S – 2 nilainya

0.999. Keseluruhan nilai asymp.sig untuk ke-3 kategori

tingkat pendidikan lebih besar dari (α) = 0,05. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

70

demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut

adalah normal (lampiran 3 halaman 100).

b. Pengujian Homogenitas Pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan

berdasarkan Levene Statistic Test dan dikerjakan dengan bantuan

SPSS 11.0 for Windows. Berikut ini disajikan hasil pengujian

homogenitas.

Tabel V.8 Hasil Pengujian Homogenitas

No Variable Levene Statistic

df1 df2 Sig.

1

2

3

Masa Kerja

Profesionalisme Guru

Tingkat Pendidikan

0.841

0.202

1.119  

10

1

2

53

62

61

0.592

0.964

0.333

Dari tabel V.8 diketahui bahwa nilai asymptotic significance

(asymp. Sig.) untuk kesamaan varians data pemahaman guru

terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja,

profesionalisme guru, dan tingkat pendidikan menunjukkan nilai

sig. masing-masing sebagai berikut: masa kerja nilainya 0.841,

profesionalisme guru nilainya 0.202, tingkat pendidikan nilainya

1.119. keseluruhannya memiliki nilai sig > dari (α) = 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan

varians populasi penelitian ini (lampiran 3 halaman 101).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

71

2. Analisis Data a. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau

dari masa kerja

1) Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja

H1= Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja

2) Pengujian Hipotesis

Tabel V.9 ANOVA

Sum of Squares df Mean

Squares F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

397.229

2445.131

2842.359 

10

53

63

39.723

46.135

.861 .574

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari masa kerja (sig. = 0,574 > α = 0,05)

(lampiran 3 halaman 101). Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil penelitian.

Artinya guru dengan masa kerja yang berbeda, pemahaman

guru terhadap standar penilaian pendidikan sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

72

b. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau

dari profesionalisme guru

1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme

guru.

H1 = Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan ditinjau dari profesionalisme

guru.

2) Pengujian Hipotesis

Tabel V.10 ANOVA

Sum of Squares df Mean

Squares F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

30.822

2811.537

2842.359

1

62

63

30.822

45.347

.680 .413

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari profesionalisme guru (sig 0,413 > α

= 0,05) (lampiran 3 halaman 102). Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil

penelitian. Artinya guru dengan profesionalisme yang

berbeda, pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

73

c. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau

dari tingkat pendidikan

1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap

standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat

pendidikan

H1 = Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar

peniliaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan

2) Pengujian Hipotesis

Tabel V.11 ANOVA

Sum of Squares df Mean

Squares F Sig. Between Groups

Within Groups

Total

12.219

2830.140

2842.359

2

61

63

6.110

46.396

.132 .877

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan (sig. = 0,877 > α

= 0,05) (lampiran 3 halaman 102). Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil

penelitian. Artinya guru dengan tingkat pendidikan yang

berbeda, pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

74

C. Pembahasan

a. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

masa kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

masa kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai 0,574 lebih besar dari α = 0,05. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan awal penelitian ini. Dugaan awal

penelitian ini bahwa guru dengan masa kerja yang lebih lama maka

akan memiliki tingkat pemahaman terhadap standar penilaian

pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang belum lama

mengajar. Hal ini disebabkan guru dengan masa kerja yang lama, maka

guru akan mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam

melakukan penilaian sehingga mereka dapat melaksanakan penilaian

berdasarkan prinsip-prinsip penilaian.

Hal – hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Guru baik yunior maupun senior sebelumnya telah memiliki

pengalaman melalui keikutsertaan mereka dalam seminar tentang

standar penilaian pendidikan ataupun seminar yang membahas

tentang penilaian. Kepala sekolah mewajibkan para guru senior

maupun yunior untuk mengikuti seminar tentang penilaian yang

diadakan oleh sekolah maupun oleh Dinas Pendidikan. Para guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

75

senior maupun yunior sudah menerapkan penilaian sesuai dengan

prinsip-prinsip penilaian yang ada dalam standar penilaian

pendidikan.

2. Latar belakang pendidikan guru yang sama-sama berasal dari

keguruan/FKIP. Dengan latar belakang pendidikan yang sama maka

guru senior maupun yunior mendapatkan mata kuliah yang sama

yang membahas tentang proses penilaian yang benar dan sesuai

dengan prinsip-prinsip penilaian, misal dalam mata kuliah Evaluasi

Pembelajaran.

b. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

profesionalisme guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

profesionalisme guru. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik

yang menunjukkan bahwa nilai 0,413 lebih besar dari α = 0,05. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan awal penelitian ini. Dugaan awal

penelitian ini guru yang memiliki profesionalisme tinggi maka akan

mempunyai tingkat pemahaman yang tinggi pula terhadap standar

penilaian pendidikan. Begitu juga sebaliknya, guru yang memiliki

profesionalisme rendah mempunyai pemahaman yang kurang terhadap

standar penilaian pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang lebih

profesional memiliki sikap kepribadian yang matang dan berkembang,

mempunyai penguasaan ilmu pengetahuan yang kuat, mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

76

ketrampilan yang mampu mengembangkan intelektual peserta didik,

dan mempunyai pengembangan diri terhadap kemampuan profesional.

Hal – hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan guru yang sama-sama berasal dari

keguruan/FKIP. Dengan latar belakang pendidikan yang sama maka

guru senior maupun yunior mendapatkan mata kuliah yang sama

yang membahas tentang proses penilaian yang benar dan sesuai

dengan prinsip-prinsip penilaian, misal dalam mata kuliah Evaluasi

Pembelajaran.

2. Program sertifikasi yang telah ditempuh guru tidak membedakan

tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan

dibanding dengan guru yang belum menempuh program sertifikasi.

Hal tersebut disebabkan oleh program sertifikasi tidak secara khusus

menekankan pada aspek penilaian saja namun program sertifikasi

tersebut untuk menilai prestasi guru secara keseluruhan. Maka dari

itu, hasil penelitian menunjukkan antara guru yang sudah sertifikasi

maupun belum sertifikasi mempunyai pemahaman yang sama

terhadap standar penilaian pendidikan.

c. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

tingkat pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

77

tingkat pendidikan. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik

yang menunjukkan bahwa nilai 0,877 lebih besar dari α = 0,05. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan

awal peneliti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka akan

semakin memperkuat pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan

guru maka akan memperlemah pemahaman guru terhadap standar

penilaian pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang mempunyai

tingkat pendidikan yang lebih tinggi mempunyai kematangan secara

intelektual melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya.

Hal – hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut:

Sebagian besar guru dalam penelitian ini mempunyai tingkat

pendidikan D – III, S – 1/D – IV, dan S – 2. Dan dari hasil penelitian,

guru dengan tingkat pendidikan yang berbeda ternyata memiliki tingkat

pemahaman yang sama terhadap standar penilaian pendidikan. Guru

senior maupun yunior mempunyai bekal yang sama dalam melakukan

penilaian melalui mata kuliah yang membahas tentang penilaian dan

dalam penerapannya guru senior maupun yunior telah sesuai dengan

prosedur penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

78

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari masa kerja (sig. = 0,574 > α = 0,05)

2. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari profesionalisme guru (sig. = 0,413 > α = 0,05)

3. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan (sig. = 0,877 > α = 0,05)

B. Keterbatasan Penelitian

Sumber data penelitian ini dikumpulkan berdasarkan metode kuesioner.

Ada kemungkinan bahwa responden-responden penelitian menjawab item-

item pernyataan kurang sungguh-sungguh, meskipun hal tersebut telah

diantisipasi oleh peneliti dengan memberikan arahan kepada guru agar

kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sesungguhnya mereka alami.

Keterbatasan lainnya adalah kuesioner yang digunakan untuk

mengumpulkan data bukan merupakan instrumen yang sudah terstandar.

Namun demikian peneliti telah berusaha menempuh prosedur penyusunan

kuesioner yang benar agar diperoleh kuesioner yang memiliki validitas isi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

79

C. Saran

1. Hasil penelitian pertama, kedua dan ketiga menunjukkan bahwa tidak

ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian

pendidikan ditinjau dari masa kerja, profesionalisme guru dan tingkat

pendidikan. Peneliti menyarankan pengalaman yang telah diperoleh

guru melalui seminar ataupun pengembangan diri lainnya diterapkan

sebaik mungkin dalam memberikan penilaian kepada siswa, sehingga

penilaian yang dilakukan guru sungguh-sungguh menunjukkan tingkat

kemampuan siswa. Proses sertifikasi yang telah ditempuh guru

hendaknya memberikan nilai tambah dari sisi intelektual, sehingga

guru mampu melakukan proses penilaian yang telah sesuai dengan

standar penilaian pendidikan. Tingkat pendidikan guru yang telah

diperoleh mampu menunjukkan kualitas diri, sehingga guru mampu

berupaya untuk meningkatkan kualitas diri siswa-siswanya.

2. Saran untuk peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode lain dalam

pengumpulan data sehingga data yang diperoleh lebih mencerminkan

keadaan yang sebenarnya misal menggunakan metode wawancara.

Apabila menggunakan metode kuesioner, Instrumen dalam kuesioner

dibuat dengan cara lebih memperhatikan lagi prosedur penyusunan

kuesioner yang benar agar diperoleh kuesioner yang memiliki

validitas isi sehingga mampu mengumpulkan data yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

80

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2000). Metode Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (2003), Pelayanan Profesional Kurikulum 2004, Penilaian Kelas, Jakarta: Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Ghozali, I. (2002). Analisis Multivariate. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Hassan Shadily. (2003). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2003). Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Pedoman Penyusunan Portofolio. (2009). Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tanggal 11 Juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Sondang P. Siagian. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo Martoyo. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sudjana. (2003). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.

Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, 2004, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Atas, Edisi Revisi.

www.bpgdisdik-jabar.net/materi/4_SD_1.PDF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

81

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

82

LAMPIRAN 1 KUESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

83 

 

Pengisian Kuesioner 

Kepada Yth. Bapak/Ibu guru di Kecamatan Ngaglik  Dengan hormat, 

Saya  adalah  mahasiswa  Program  Studi  Pendidikan  Akuntansi  Jurusan Pendidikan  Ilmu  Pengetahuan  Sosial,  FKIP,  Universitas  Sanata  Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “TINGKAT PEMAHAMAN  GURU  TERHADAP  STANDAR  PENILAIAN  PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA  KERJA,  PROFESIONALISME GURU, DAN  TINGKAT PENDIDIKAN”.  Kegiatan  penelitian  ini  merupakan  pengumpulan  data untuk menyusun tugas akhir. 

Sehubungan  dengan  hal  tersebut,  saya  mohon  kesediaan  Bapak/Ibu menjadi  responden  penelitian  ini.  Saya  berharap  Bapak/Ibu  berkenan untuk menjawab  keseluruhan  pernyataan  sesuai  dengan  keadaan  yang sesungguhnya.  Sejalan  dengan  etika  penelitian,  saya  akan  menjamin kerahasiaan  jawaban  Bapak/Ibu  dan  memastikan  bahwa  jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata‐mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. 

Saya  menyadari  bahwa  pengisian  kuesioner  ini  sedikit  banyak mengganggu  aktivitas  Bapak/Ibu.  Oleh  sebab  itu,  saya  mohon  maaf sebelumnya. 

Demikian  permohonan  saya.  Atas  perhatian  dan  kerja  sama  Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, Februari 2010 

BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN 

 

1. Nama  :......................................... 

2. Masa kerja (Tahun)  :......................................... 

a. > 31 tahun  g.  14 – 16 tahun 

b. 29 – 31  tahun  h.  11 – 13 tahun 

c. 26 – 28 tahun  i.  8 – 10 tahun 

d. 23 – 25 tahun  j. 5 – 7 tahun 

e. 20 – 22 tahun  k. < 4 tahun 

f. 17 – 19 tahun   

3. Tingkat Pendidikan  : 

a. SLTA  e. S – 1/D ‐ IV 

b. D ‐ I  f. S ‐ 2 

c. D ‐ II  g. S ‐ 3 

d.  D – III/Sarjana Muda   

4. Apakah Bapak/Ibu  sudah lulus program sertifikasi 

a. Sudah     b. Belum 

Catatan : Berilah tanda silang untuk alternatif yang sesuai! 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

84

BAGIAN II STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 

 No.  PERNYATAAN PENDAPAT

1. Standar nasional pendidikan berkaitan dengan mekanisme,  prosedur,  dan  instrumen  penilaian hasil belajar peserta didik. 

B  S 

2. Penilaian  pendidikan  adalah  penilaian  yang dimaksudkan  untuk  penentuan  nilai  rapor peserta didik. 

B  S 

3. 

Ulangan  adalah  proses  yang  dilakukan  oleh pendidik  untuk  memantau  kemajuan, melakukan  perbaikan  pembelajaran,  dan menentukan  keberhasilan  belajar  peserta didik. 

B  S 

4. 

Ulangan  harian  merupakan  kegiatan  yang dilakukan  secara  periodik  untuk  mengukur pencapaian  kompetensi  peserta  didik  setelah menyelesaikan satu Standar Kompetensi (SK). 

B  S 

5. 

Ulangan    tengah  semester  merupakan kegiatan  yang  dilakukan  oleh  pendidik  untuk mengukur  pencapaian  kompetensi  peserta didik  setelah menyelesaikan  satu Kompetensi Dasar. 

B  S 

6. 

Ulangan akhir  semester adalah kegiatan yang dilakukan  oleh  pendidik  untuk  mengukur pencapaian  indikator  untuk  keseluruhan kompetensi dasar pada semester tersebut. 

B  S 

7. Ulangan  kenaikan  kelas  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  pendidik  di  akhir  semester  B  S 

genap  

8. 

Ujian  Sekolah  (US)  merupakan  kegiatan pengukuran  pencapaian  kompotensi  peserta didik  yang  dilakukan  oleh  satuan  pendidikan untuk keseluruhan mata pelajaran 

B  S 

9. 

Ujian  Nasional  (UN)  adalah  kegiatan pengukuran  pencapaian  kompetensi  peserta didik pada beberapa mata pelajaran  tertentu dalam  kelompok  mata  pelajaran  ilmu pengetahuan dan teknologi 

B  S 

10. 

Kriteria  Ketuntasan  Minimum  (KKM)  adalah kriteria  ketuntasan  belajar  yang  ditentukan oleh  Dinas  Pendidikan  tempat  satuan pendidikan berada 

B  S 

11. Penilaian  yang  sahih  merupakan  penilaian yang  menekankan  aspek  pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan 

B  S 

12. Penilaian  yang  bersifat  obyektif  merupakan penilaian  yang  menekankan  aspek  prosedur dan kriteria yang jelas dalam penilaian 

B  S 

13. 

Penilaian yang adil merupakan penilaian yang menekankan  perlunya  dilakukannya pembedaan dalam penilaian terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik berbeda 

B  S 

14. Penilaian  pendidik  merupakan  bagian  yang terpisah  dari  kegiatan  pembelajaran  peserta didik 

B  S 

15. 

Prosedur  penilaian,  kriteria  penilaian,  dan dasar  pengambilan  keputusan  penilaian  oleh pendidik  secara  terbuka boleh diketahui oleh siswa 

B  S 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

85

16. Penilaian  oleh  pendidik  harus  mencakup semua  aspek  kompetensi  dan  dimaksudkan untuk memantau perkembangan siswa 

B  S 

17. Penilaian yang sistematis merupakan penilaian yang menekankan hubungan antar materi dan bukan pada tahap/langkah baku penilaian 

B  S 

18. Penilaian  seharusnya didasarkan pada ukuran pencapaian  tingkat kelulusan yang ditetapkan sekolah 

B  S 

19. Penilaian harus dapat dipertanggungjawabkan baik  dari  segi  teknik,  prosedur  maupun hasilnya 

B  S 

20. 

Penilaian  hasil  belajar  oleh  pendidik menggunakan  berbagai  teknik  berupa  tes, observasi, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik  kompetensi  dan  tingkat perkembangan peserta didik 

B  S 

21. Teknik tes dapat berupa tes tertulis, tes  lisan, dan tes praktik atau tes kinerja  B  S 

22. Teknik  observasi  atau  pengamatan  hanya dapat  dilakukan  selama  kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas 

B  S 

23. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok  dapat  berbentuk  tugas  rumah dan/atau proyek 

B  S 

24. 

Instrumen  penilaian  hasil  belajar  yang digunakan  pendidik  harus  memenuhi persyaratan  substansi  dan  konstruksi meskipun  dari  sisi  bahasa  tidak  harus tersajikan dalam bahasa yang baku 

B  S 

25. Instrumen  penilaian  yang  digunakan  oleh satuan  pendidikan  dalam  bentuk  ujian  B  S 

sekolah/madrasah harus diujicobakan terlebih dahulu agar instrumen memiliki bukti validitas empirik 

26. 

Instrumen  penilaian  yang  digunakan  oleh pemerintah  dalam  bentuk  UN  wajib memenuhi  persyaratan  substansi,  konstruksi, bahasa,  dan  memiliki  bukti  validitas  empirik serta  menghasilkan  skor  yang  dapat diperbandingkan antar  sekolah, antar daerah, dan antar tahun 

B  S 

27. 

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar  dan  menengah  dilaksanakan  oleh pendidik,  komite  sekolah,  satuan  pendidikan, dan pemerintah 

B  S 

28. 

Perancangan  strategi  penilaian  oleh  pendidik dilakukan pada  saat penyusunan  silabus yang penjabarannya  merupakan  bagian  dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 

B  S 

29. 

Ulangan  Tengah  Semester,  ulangan  akhir semester,  dan  ulangan  kenaikan  kelas dilakukan  oleh  pendidik  di  bawah  koordinasi satuan pendidikan 

B  S 

30. 

Penilaian  hasil  belajar  peserta  didik  pada semua mata  pelajaran  dalam  kelompok  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  diselenggarakan oleh  sekolah  dan  menjadi  persyaratan kelulusan siswa 

B  S 

31. Penilaian  hasil  belajar  mata  pelajaran Penjaskes  dan  mata  pelajaran  Estetika ditentukan melalui rapat dewan guru 

B  S 

32. Penilaian  akhir  hasil  belajar  mata  pelajaran agama,  akhlak  mulia,  kewarganegaraan  dan  B  S 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

86

kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan tanpa  harus  mempertimbangkan  hasil  ujian sekolah untuk mata pelajaran lainnya 

33. 

Kegiatan  ujian  sekolah  dilakukan  dengan urutan  langkah: a) pengembangan  instrumen, b) penyusunan kisi‐kisi, c) melaksanakan ujian, d)  mengolah  dan  menentukan  kelulusan peserta  didik  dari  ujian  sekolah,  dan  e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian 

B  S 

34. 

Penilaian  akhlak  mulia  merupakan  penilaian aspek  afektif  dari  kelompok  mata  pelajaran agama  dan  akhlak  mulia  dengan memanfaatkan  informasi  dari  pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan 

B  S 

35. 

Penilaian  kepribadian  adalah  bagian  dari penilaian  kelompok  mata  pelajaran kewarganegaraan  dengan  memanfaatkan informasi  dari  pendidik  mata  pelajaran  lain dan sumber lain yang relevan 

B  S 

36. Penilaian  mata  pelajaran  muatan  lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan 

B  S 

37. 

Keikutsertaan  peserta  didik  dalam  kegiatan pengembangan  diri  meskipun  dibuktikan dengan surat keterangan yang sah tidak dapat menjadi  salah  satu  pertimbangan  nilai  akhir siswa 

B  S 

38. Sebelum diadakan ulangan harian berikutnya, hasil  ulangan  harian  sebelumnya  tidak  harus diinformasikan kepada peserta didik 

B  S 

39. Hasil  penilaian  oleh  satuan  pendidikan  harus disampaikan  dalam  bentuk  satu  nilai  B  S 

pencapaian  kompetensi  mata  pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar 

40. Kegiatan penilaian dilakukan oleh pemerintah melalui  UN  dengan  langkah‐langkah  yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) 

B  S 

41. Ujian  Nasional  diselenggarakan  oleh  Badan Standar  Nasional  Pendidikan  (BSNP)  dan bukan oleh Dinas Pendidikan 

B  S 

42. 

Hasil  Ujian  Nasional  (UN)  merupakan  satu‐satunya  syarat  kelulusan  siswa  dan  menjadi bahan  pertimbangan  seleksi  masuk  jenjang pendidikan berikutnya 

B  S 

43. 

Hasil  analisis  data  UN  disampaikan  kepada pihak‐pihak  yang  berkepentingan  untuk pemetaan  mutu  program  dan/atau  satuan pendidikan  serta  pembinaan  dan  pemberian bantuan kepada satuan pendidikan 

B  S 

44. 

Pendidik  memiliki  kewajiban menginformasikan  silabus  mata  pelajaran yang  di  dalamnya memuat  hasil  dan  kriteria penilaian pada awal semester 

B  S 

45. Pendidik  mengembangkan  indikator  KD  dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran 

B  S 

46. Pendidik  tidak  harus  mengembangkan instrumen  dan  pedoman  penilaian  yang ditentukannya 

B  S 

47. Pendidik  berkewajiban  melaksanakan  tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan pendidik 

B  S 

48. Pendidik  berkewajiban  mengolah  hasil penilaian untuk diperbandingkan dengan hasil  B  S 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

87

penilaian  pendidik  lain  untuk  pelajaran  yang berbeda 

49. Pendidik  seharusnya  memanfaatkan  hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran  B  S 

50. 

Pendidik  harus  mengembalikan  hasil pemeriksaan  pekerjaan  peserta  didik  tanpa harus menyertainya dengan balikan/komentar tertentu atas pekerjaan itu 

B  S 

51. 

Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan  dalam  bentuk  satu  nilai  prestasi belajar  peserta  didik  tidak  harus  disertai deskripsi singkat pencapaian kompetensi 

B  S 

52. Kategori  penilaian  akhlak  dan    kepribadian adalah sangat baik, baik, atau kurang  B  S 

53. Guru  menentukan  KKM  untuk  setiap  mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik  B  S 

54. Pihak  sekolah mengatur  ulangan  harian  yang dilakukan oleh para guru  B  S 

55. Kriteria  kenaikan  kelas  ditetapkan  melalui rapat dewan pendidik bersama orang tua/wali  B  S 

56. 

Kriteria  program  pembelajaran  bagi  satuan pendidikan  yang menggunakan  sistem  kredit semester  (SKS)  ditetapkan  melalui  rapat dewan pendidik 

B  S 

57. 

Penentuan  nilai  akhir  kelompok  mata pelajaran  Estetika  dan  mata  pelajaran Penjaskes  ditentukan  oleh  guru  mata pelajaran yang bersangkutan 

B  S 

58. Penentuan  nilai  akhir mata  pelajaran  agama dan kewarganegaraan dilakukan melalui rapat dewan pendidik 

B  S 

59. 

Penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan penentuan  kelulusan  peserta  didik  dari  ujian sekolah/madrasah  tidak  harus  sesuai  dengan POS‐nya 

B  S 

60. 

Pelaporan  hasil  penilaian  mata  pelajaran untuk  semua  kelompok mata  pelajaran  pada akhir  semester  tidak  harus  disajikan  secara tertulis kepada orang tua/wali siswa 

B  S 

61. 

Pencapaian  hasil  belajar  tingkat  satuan pendidikan dilaporkan secara langsung kepada DEPDIKNAS  bukan  kepada  dinas  pendidikan kabupaten/kota 

B  S 

62. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan didasarkan hasil rapat dewan pendidik  B  S 

63. Surat  keterangan  hasil  UN  diterbitkan  oleh sekolah  bagi  peserta  didik  yang  mengikuti Ujian Nasional 

B  S 

64. Ijazah diterbitkan bagi peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan penyelenggara UN  B  S 

65. Penilaian  hasil  belajar  oleh  pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Akhir Semester  B  S 

66. Sekolah  memiliki  kewajiban  menjamin  mutu dan kerahasiaan soal UN  B  S 

67. 

Pemerintah  membuat  dan  menganalisis pemetaan  mutu  program  dan/atau  satuan pendidikan  kemudian  menyampaikannya kepada pihak yang berkepentingan 

B  S 

68. Hasil  UN  menjadi  salah  satu  pertimbangan dalam meningkatkan mutu  pendidikan  B  S 

69. Hasil  Ujian  Akhir  Semester merupakan  salah satu  pertimbangan  untuk  masuk  jenjang pendidikan berikutnya 

B  S 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

88

70. UN  adalah  satu‐satunya  kriteria  penentu kelulusan siswa  B  S 

 

Catatan : Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab 

TERIMA KASIH 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

89 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

90

 

PENGUJIAN VALIDITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

butir_1 44.27 44.674 .117 . .807butir_2 44.61 44.559 .047 . .810butir_3 44.27 44.674 .117 . .807butir_4 45.00 42.190 .524 . .797butir_5 44.55 42.791 .335 . .801butir_7 44.47 44.316 .102 . .808Butir_8 45.00 42.222 .518 . .797Butir_9 44.45 43.903 .177 . .806butir_10 44.45 43.871 .183 . .806butir_11 45.11 44.543 .124 . .807butir_12 44.23 44.563 .223 . .805butir_13 45.08 43.692 .298 . .803butir_14 44.33 44.129 .198 . .805butir_15 44.25 45.048 .008 . .808butir_16 44.23 44.563 .223 . .805butir_17 44.78 43.507 .207 . .805butir_18 44.23 44.563 .223 . .805butir_22 44.42 43.930 .183 . .806butir_24 44.67 44.414 .067 . .810butir_25 44.42 44.216 .131 . .807butir_26 44.30 44.212 .209 . .805butir_27 44.75 43.429 .217 . .805butir_28 44.25 44.603 .165 . .806butir_29 44.25 44.603 .165 . .806butir_30 44.89 43.496 .228 . .805butir_31 44.56 43.933 .148 . .807butir_32 44.72 44.110 .113 . .808butir_33 45.02 42.682 .444 . .799butir_34 44.31 44.091 .222 . .805butir_35 44.41 43.420 .287 . .803butir_36 44.52 44.539 .058 . .810butir_37 44.53 42.634 .366 . .801butir_38 44.36 43.440 .320 . .802butir_39 44.27 44.643 .127 . .806butir_40 44.25 44.667 .142 . .806butir_41 44.25 44.667 .142 . .806

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

91

butir_42 44.39 42.908 .398 . .800butir_43 44.41 44.467 .090 . .808butir_44 45.14 44.313 .229 . .805butir_45 44.23 44.944 .060 . .807butir_46 44.42 43.010 .354 . .801butir_47 44.22 44.809 .175 . .806butir_48 44.61 43.035 .283 . .803butir_49 44.34 44.737 .055 . .808butir_50 44.50 41.810 .520 . .796butir_51 44.47 42.888 .348 . .801butir_52 44.28 44.713 .091 . .807butir_53 44.28 44.713 .091 . .807butir_54 44.53 42.983 .308 . .802butir_55 44.56 43.520 .214 . .805butir_56 44.28 44.713 .091 . .807butir_57 45.13 43.635 .394 . .802butir_58 45.13 43.635 .394 . .802butir_59 44.45 41.839 .547 . .796butir_60 44.39 42.845 .411 . .800butir_61 44.39 43.575 .267 . .804butir_62 44.42 44.533 .074 . .809butir_63 44.42 44.533 .074 . .809butir_64 44.39 43.670 .248 . .804butir_65 44.64 43.345 .231 . .805butir_66 44.64 43.345 .231 . .805butir_67 44.36 43.980 .207 . .805butir_68 44.23 44.658 .182 . .806butir_69 44.94 43.647 .216 . .805butir_70 44.34 43.277 .373 . .801

PENGUJIAN RELIABILITAS 

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .807 .814 65

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

92

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 3 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Anova

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

93 

 

UJI NORMALITAS

1. Uji Normalitas Masa Kerja

NPar Tests masa_kerja = 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 8

Normal Parameters(a,b) Mean 34.38 Std. Deviation 13.266

Most Extreme Differences

Absolute .350 Positive .350 Negative -.196

Kolmogorov-Smirnov Z .991 Asymp. Sig. (2-tailed) .280

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 1 masa_kerja = 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 10

Normal Parameters(a,b) Mean 23.10 Std. Deviation 14.955

Most Extreme Differences

Absolute .171 Positive .171 Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .541 Asymp. Sig. (2-tailed) .932

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 2

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

94

masa_kerja = 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 6 Normal Parameters(a,b) Mean 27.17 Std. Deviation 14.703 Most Extreme Differences Absolute .187 Positive .187 Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z .458 Asymp. Sig. (2-tailed) .985

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 3

masa_kerja = 4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 2

Normal Parameters(a,b) Mean 26.00 Std. Deviation 32.527

Most Extreme Differences

Absolute .260 Positive .260 Negative -.260

Kolmogorov-Smirnov Z .368 Asymp. Sig. (2-tailed) .999

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

95

masa_kerja = 5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 6

Normal Parameters(a,b) Mean 42.67 Std. Deviation 17.963

Most Extreme Differences

Absolute .192 Positive .171 Negative -.192

Kolmogorov-Smirnov Z .471 Asymp. Sig. (2-tailed) .979

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 5 masa_kerja = 6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 3

Normal Parameters(a,b) Mean 20.67 Std. Deviation 12.423

Most Extreme Differences

Absolute .371 Positive .371 Negative -.269

Kolmogorov-Smirnov Z .642 Asymp. Sig. (2-tailed) .804

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 6 masa_kerja = 7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

a Test distribution is Normal.

no_resp N 9

Normal Parameters(a,b) Mean 40.00 Std. Deviation 21.523

Most Extreme Differences

Absolute .234 Positive .170 Negative -.234

Kolmogorov-Smirnov Z .703 Asymp. Sig. (2-tailed) .706

b Calculated from data. c masa_kerja = 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

96

masa_kerja = 8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 5

Normal Parameters(a,b) Mean 41.60 Std. Deviation 23.607

Most Extreme Differences

Absolute .340 Positive .218 Negative -.340

Kolmogorov-Smirnov Z .761 Asymp. Sig. (2-tailed) .608

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 8

masa_kerja = 9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

a Test distribution is Normal.

no_resp N 6

Normal Parameters(a,b) Mean 30.00 Std. Deviation 22.654

Most Extreme Differences

Absolute .271 Positive .271 Negative -.225

Kolmogorov-Smirnov Z .664 Asymp. Sig. (2-tailed) .770

b Calculated from data. c masa_kerja = 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

97

masa_kerja = 10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 7

Normal Parameters(a,b) Mean 36.00 Std. Deviation 17.369

Most Extreme Differences

Absolute .260 Positive .150 Negative -.260

Kolmogorov-Smirnov Z .688 Asymp. Sig. (2-tailed) .731

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 10 masa_kerja = 11

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 2 Normal Parameters(a,b)

Mean 20.50

Std. Deviation 26.163 Most Extreme Differences

Absolute .260

Positive .260 Negative -.260 Kolmogorov-Smirnov Z .368 Asymp. Sig. (2-tailed) .999 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c masa_kerja = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

98

2. Uji Normalitas Profesionalisme

NPar Tests Prof = 0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 29

Normal Parameters(a,b) Mean 30.10 Std. Deviation 18.082

Most Extreme Differences

Absolute .148 Positive .148 Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .796 Asymp. Sig. (2-tailed) .550

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c Prof = 0 Prof = 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 35

Normal Parameters(a,b) Mean 34.49 Std. Deviation 19.082

Most Extreme Differences

Absolute .139 Positive .106 Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .824 Asymp. Sig. (2-tailed) .505

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c Prof = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

99

3. Uji Normalitas Tingkat Pendidikan

NPar Tests tk_pend = 4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 3

Normal Parameters(a,b) Mean 25.33 Std. Deviation 25.146

Most Extreme Differences

Absolute .326 Positive .326 Negative -.233

Kolmogorov-Smirnov Z .565 Asymp. Sig. (2-tailed) .907

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c tk_pend = 4

tk_pend = 5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 57

Normal Parameters(a,b) Mean 33.16 Std. Deviation 18.701

Most Extreme Differences

Absolute .069 Positive .058 Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .518 Asymp. Sig. (2-tailed) .951

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c tk_pend = 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

100

tk_pend = 6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(c)

no_resp N 4 Normal Parameters(a,b)

Mean 28.50

Std. Deviation 15.780 Most Extreme Differences

Absolute .183

Positive .160 Negative -.183 Kolmogorov-Smirnov Z .365 Asymp. Sig. (2-tailed) .999

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c tk_pend =6

UJI HOMOGENITAS DAN ANOVA

1. Uji Homogenitas dan Anova Masa Kerja Test of Homogeneity of Variances pemahaman

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.841 10 53 .592

ANOVA pemahaman

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 397.229 10 39.723 .861 .574Within Groups 2445.131 53 46.135 Total 2842.359 63

2. Uji Homogenitas dan Anova Profesionalisme Test of Homogeneity of Variances pemahaman

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.202 1 62 .964

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

101

ANOVA pemahaman

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 30.822 1 30.822 .680 .413Within Groups 2811.537 62 45.347 Total 2842.359 63

3. Uji Homogenitas dan Anova Tingkat Pendidikan

Test of Homogeneity of Variances pemahaman

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.119 2 61 .333 ANOVA pemahaman

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 12.219 2 6.110 .132 .877Within Groups 2830.140 61 46.396 Total 2842.359 63

 

 

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

102

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 4 SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

103

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

104

LAMPIRAN 5

DATA PENELITIAN

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

105

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

1 2 3 4 5 6  7  8  9 101  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

106

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

1 2 3 4 5 6  7  8  9 1046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

107

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

11 12 13 14 15 16  17  18  19 201  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

108

 

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

11 12 13 14 15 16  17  18  19 2046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

109

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

21 22 23 24 25 26  27  28  29 301  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

110

 

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

21 22 23 24 25 26  27  28  29 3046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

111

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

31 32 33 34 35 36  37  38  39 401  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

112

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

31 32 33 34 35 36  37  38  39 4046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

113

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

41 42 43 44 45 46  47  48  49 501  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

114

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

41 42 43 44 45 46  47  48  49 5046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

115

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

51 52 53 54 55 56  57  58  59 601  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

116

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

51 52 53 54 55 56  57  58  59 6046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

117

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

61 62 63 64 65 66  67  68  69 701  24  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 12  32  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 13  12  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 14  21  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 15  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 06  5  2  0 2 1 1 1 0 1 1  0  0  1 17  30  10  1 4 1 0 1 1 1 1  1  0  1 18  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 19  7  2  0 5 0 0 0 0 1 1  0  0  0 110  6  2  0 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 011  10  3  0 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 112  7  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 113  18  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 114  17  6  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 015  26  9  0 4 1 0 1 0 0 1  0  0  1 116  26  9  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 117  29  10  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 118  6  2  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 119  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 120  9  3  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 021  15  5  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 122  5  2  0 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 023  3  1  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 124  27  9  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 125  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 126  2  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 127  8  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 128  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 029  4  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 030  3  1  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 131  1  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 032  7  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 133  9  3  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 134  5  2  0 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 135  18  6  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 136  5  2  1 6 1 0 1 0 0 1  1  0  1 137  21  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 038  31  10  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 139  34  11  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 140  22  7  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 141  16  5  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 142  31  10  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 043  16  5  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 144  25  8  1 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 145  2  1  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN ... · TINGKAT PEMAHAMAN GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITI NJAU DARI MASA KERJA, PROFESIONALISME GURU, DAN TINGKAT

118

 

No Resp 

Masa Kerja 

Skor  Prof  Tk.Pend STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

61 62 63 64 65 66  67  68  69 7046  29  10  1 6 1 0 1 0 1 1  1  0  1 147  23  8  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 148  31  10  1 5 1 1 1 1 1 1  1  1  0 149  13  4  0 5 1 1 1 1 1 1  1  1  1 150  21  7  1 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 051  20  7  1 5 1 1 1 0 1 1  0  0  1 152  6  2  0 5 1 0 1 1 1 1  1  0  1 153  10  3  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 154  30  10  1 4 0 0 0 0 1 1  0  0  0 155  22  7  1 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 056  25  8  1 5 0 1 0 0 1 1  1  0  1 157  21  7  0 5 1 0 1 1 1 1  1  1  1 158  28  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 159  26  9  1 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 060  24  8  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 161  20  7  0 5 1 1 1 0 1 1  1  0  1 162  14  5  1 5 1 0 1 0 0 1  0  0  1 163  1  1  0 5 1 0 1 0 1 1  1  0  1 164  14  5  0 5 1 0 1 0 0 1  1  0  1 1

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI