100
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DAN AKTUALISASI-DIRI PARA GURU – PEGAWAI TK, SD, SMP MARIA FATIMA JEMBER DALAM KONTEKS NILAI-NILAI KONGREGASI SANTA PERAWAN MARIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Theresia Karti NIM: 011114037 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

DAN AKTUALISASI-DIRI PARA GURU – PEGAWAI

TK, SD, SMP MARIA FATIMA JEMBER

DALAM KONTEKS

NILAI-NILAI KONGREGASI SANTA PERAWAN MARIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Theresia Karti

NIM: 011114037

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai
Page 3: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai
Page 4: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup adalah sebuah orkes simphoni yang indah, sebuah pemandangan yang elok,

sebuah impian yang meski diraih, sebuah realita yang perlu dihadapi, dan sebuah

hadiah indah yang perlu dipersembahkan kembali kepada yang kuasa (Penulis).

God Loves a simple heart which does its best (Julie Billiart).

Draw great advantage from all trials. Nothing causes trees to be more strongly

rooted than great winds (Julie Billiart).

Lakukanlah yang terbaik dan serahkan yang lain ke dalam tangan Tuhan (Amsal).

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Para Suster Dewan Pengurus Provinsi Kongregasi Suster Santa Perawan Maria

(SPM)

Para Suster SPM Komunitas Studi, Jl. Mliwis No.4 Demangan Baru Yogyakarta

Para Suster SPM Komunitas Jember I, Jl. Kartini No. 28 Jember

Bapak-Ibu Guru, Pegawai, dan Karyawan SMPK Maria Fatima Jember

Ibu (alm), dan kakak-kakak, serta keponakan-keponakanku yang selalu

memberikan dukungan, semangat, serta doa restu.

Sahabatku yang setia menemani seluruh perjuangan dan pergulatanku.

Almamaterku yang tercinta Universitas Sanata Dharma.

iv

Page 5: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai
Page 6: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

ABSTRAK

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DAN AKTUALISASI-DIRI PARA GURU – PEGAWAI

TK, SD, SMP MARIA FATIMA JEMBER DALAM KONTEKS

NILAI-NILAI KONGREGASI SANTA PERAWAN MARIA JEMBER

Theresia Karti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan dasar

dan aktualisasi-diri para guru TK, SD, SMP Maria Fatima Jember dalam konteks nilai-nilai Kongregasi Santa Perawan Maria. Masalah-masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember? 2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan rasa aman para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember? 3) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan memiliki-dimiliki dan kasih sayang para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember? 4) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan penghargaan para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember? 5) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan aktualisasi-diri para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima?

Penelitian ini dilakukan terhadap para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember yang berjumlah 86 orang yang terdiri dari guru-pegawai: 1) TK sejumlah 17 orang, 2) SD sejumlah 44 orang, dan 3) SMP sejumlah 25 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri. Instrumen dibuat oleh penulis berdasarkan lima aspek kebutuhan A. Maslow dan nilai-nilai Kongregasi SPM. Teknik analisis data menggunakan penghitungan Mean (M) yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan dengan kategori skor ≥ M adalah terpenuhi (T), dan skor < M adalah kurang terpenuhi (KT).

Hasil penelitian menunjukkan: pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri menurut pandangan Maslow di kalangan guru-pegawai; TK sejumlah 8 orang, SD sejumlah 26 orang, SMP sejumlah 18 orang. Sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri menurut nilai-nilai Kongregasi SPM di kalangan guru-pegawai; TK sejumlah 9 orang, SD sejumlah 18 orang, dan SMP sejumlah 7 orang.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diusulkan kepada Pengurus Perkumpulan Dharmaputri dan Kepala Sekolah TK, SD, SMP Maria Fatima Jember untuk mengembangkan program peningkatan pemahaman terhadap kebutuhan hidup dan nilai-nilai SPM. Caranya dengan meninjau ulang kebijakan Perkumpulan Dharmaputri yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis.

vi

Page 7: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

ABSTRACT BASIC NEEDS FULFILLMENT AND SELF-ACTUALIZATION

OF TEACHERS AND STAFFS IN MARIA FATIMA KINDERGARTEN, ELEMENTARY SCHOOL, AND JUNIOR

HIGH SCHOOL JEMBER IN THE CONTEXTS OF SAINT MARY CONGREGATION’S VALUES

Theresia Karti Sanata Dharma UniversityYogyakarta

2006

This study was aimed to find out the basic needs fulfillment and self-actualization of teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember in the context of Saint Mary Congregation’s values. The problems discussed in this study were (1) What is the level of physiological needs fulfillment of the teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember?; (2) What is the level of safety needs fulfillment of the teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember?; (3) What is the level of belonging and love needs fulfillment of the teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember?; (4) What is the level of rewards needs of the teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember?; and (5) What is the level of self-actualization needs fulfillment of the teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember?

This study was done involving 86 teachers and staffs in Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember: 1) 17 people from the kindergarten, 2) 44 people frm the elementary school, and 3) 25 people from the junior high school. The instrument employed here was basic needs fulfillment and self-actualization questionnaire. The instrument was developed by the writer in accordance with the needs aspects proposed by A. Maslow and SPM Congregation’s values. The data analysis technique was by calculating the Mean which then was used as a guideline in deciding teachers and staffs’ needa fulfillment; if the score category ≥ M, the needs were fulfilled (T) and if the score < M, it’s not fulfilled (KT).

The result showed that the basic needs fulfillment and self-actualization of the teachers and staffs according to Maslow were 8 people from the kindergarten, 26 people from the elementary school, and 18 people from the junior high school. Meanwhile, the basic needs fulfillment and actualization of the teachers and staffs according to SPM Congregation were 9 people from the kindergarten, 18 people from elementary school, and 7 people from the junior high school.

Based on the result, it was recommended to administrators of Perkumpulan Dharmaputri and headmasters of Maria Fatima Kindergarten, Elementary School, and Junior High School Jember to develop a program to improve the understanding on basic needs fulfillment and SPM’s values. This could be done by reconsidering the policy of Perkumpulan Dharmaputri in relation with physiological needs fulfillment

vii

Page 8: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

KATA PENGANTAR

Limpah syukur dan terima kasih kepada Tuhan sebagai Bapa yang Mahabaik,

atas rahmat kekuatan dan ketekunan, kesehatan, serta kesetiaan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemenuhan

kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima

Jember dalam konteks nilai-nilai Kongregasi SPM. Di samping itu penyusunan

skripsi ini juga untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

dukungan, dan perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan rendah hati

dan sudah selayaknya pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan

penelitian dalam skripsi ini.

2. Dra. Ign. Esti Sumarah, M. Hum, Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar,

setia, dan siap sedia memberikan waktu, bimbingan, serta pengarahan dalam

penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai.

viii

Page 9: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

3. Dra. C. L. Milburga, CB, M. Ed, Dosen Pembimbing II yang telah berkenan

memberikan koreksi, dan bimbingan secara sabar dan tekun dari awal sampai

berakhirnya proses penulisan skripsi ini.

4. Para Suster Dewan Pengurus Provinsi SPM Indonesia yang telah memberi

kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk menambah wawasan dan ilmu di

Universitas Sanata Dharma ini.

5. Para Suster SPM Komunitas Studi Yogyakarta yang selalu memberikan

semangat, perhatian, dukungan, dan doa selama penulis menempuh studi dan

khususnya selama penulisan skripsi ini.

6. Para Suster SPM Komunitas Jember yang senantiasa memberi kesempatan dan

dukungan baik secara moral, material, maupun spiritual selama penulis

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Pengurus Perkumpulan Dharmaputri yang telah mengijinkan penulis untuk

meninggalkan tugas dan tanggung jawab di SMPK Maria Fatima Jember selama

penulis menyelesaikan penulisan skripsi.

8. Bapak V. Sriyadi, Wakil Kepala Sekolah SMPK Maria Fatima dan Sr. Severina

SPM yang telah rela sedia mengerjakan dan mengambil alih segala tugas dan

tanggung jawab penulis selama penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Bapak-Ibu Guru, Pegawai, dan Karyawan SMPK Maria Fatima Jember yang telah

memberikan kesempatan, pengertian, dan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

ix

Page 10: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

10. Para Dosen Bimbingan dan Konseling yang telah banyak membantu selama

penulis menjalani masa studi di Universitas Sanata Dharma.

11. Rm. Emilianus Sarimas Pr., dan Fr. Frans Batik Mase HHK, serta teman-teman

angkatan 2001 tercinta yang telah banyak memberi perhatian, semangat,

dukungan selama penulis menempuh studi dan penulisan skripsi ini.

12. Rm. B. Hudiono Pr. yang selalu memberi semangat, perhatian, dukungan, dan doa

dari awal memasuki masa studi sampai selesainya penulisan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala dukungan,

perhatian, dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama

dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Tuhan, Bapa yang Mahabaik memberkati semua pihak yang telah

membantu penulis dalam bentuk apapun, dengan kelimpahan berkat rohani dan rejeki

secukupnya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca,

khususnya para guru-pegawai di lingkungan Perkumpulan Dharmaputri, para Kepala

Sekolah, dan Pengurus Perkumpulan Dharmaputri dalam mengalirkan nilai-nilai

Kongregasi SPM kepada setiap peserta didik.

Penulis

x

Page 11: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… v

ABSTRAK …………………………………………………………………. vi

ABSTRACT ……………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL ……………….………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah ……………………………………………………... 4

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………... 4

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………. 5

E. Batasan Istilah …………………………………………………………… 5

xi

Page 12: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………….. 8

A. Sejarah Kongregasi Santa Perawan Maria (SPM) ……………………… 8

1. Biografi Julie Billiart ………………………………………………… 8

2. Julie Billiart dan Santa Perawan Maria ……………………………… 19

3. Hubungan Julie Billiart dengan Kongregasi SPM …………………… 22

4. Perkembangan Kongregasi SPM Amersfoort di Indonesia ………….. 24

B. Nilai-nilai Kongregasi SPM ……………………………………………. 26

1. Pengertian Nilai ……………………………………………………… 26

2. Nilai-nilai Khas Julie Billiart menjadi Pedoman bagi SPM …………. 28

C. Aktualisasi-Diri menurut Abraham Maslow …………………………… 33

1. Pengertian Aktualisasi-diri …………………………………………… 35

2. Hirarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow ……………………… 37

3. Sifat-sifat Orang yang Teraktualisasi-diri …………………………… 40

4. Sifat-sifat Pribadi yang Teraktualisasi-diri yang sudah dihidupi Julie

Billiart ………………………………………………………………… 45

D. Bimbingan/Pembinaan bagi Guru-Pegawai ……………………………… 46

1. Pengertian Bimbingan ……………………………………………….. 46

2. Tujuan Bimbingan Kelompok ……………………………………….. 47

3. Fungsi Bimbingan/Pembinaan ……………………………………….. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………… 51

A. Jenis Penelitian ………………………………………………………… 51

xii

Page 13: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

B. Subyek Penelitian ……………………………………………………… 52

C. Instrumen Penelitian …………………………………………………… 52

D. Prosedur Pengumpulan Data …………………………………………… 59

E. Teknik Analisis Data …………………………………………………… 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………... 61

A. Hasil Penelitian …………………………………………………………. 61

1. Gambaran Umum Subyek Penelitian ………………………………... 61

2. Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri para

Guru-Pegawai TK, SD, SMP ………………………………………… 61

B. Pembahasan ……………………………………………………………… 64

1. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri

Guru-Pegawai TK ……………………………………………………. 65

2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri

Guru-Pegawai SD …………………………………………………….. 66

3. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri

Guru-Pegawai SMP …………………………………………………… 67

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN-SARAN ……….. 69

A. Ringkasan …………………………………………………………………. 69

B. Kesimpulan ………………………………………………………………. 71

C. Saran-saran ……………………………………………………………….. 72

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 73

xiii

Page 14: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Ekuivalensi Nilai-nilai Julie Billiart dengan Sifat-sifat

Pengaktualisasi-diri Maslow …………………………………. 45

Tabel 2 : Sebaran item Kuesioner Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan

Aktualisasi-diri Guru-Pegawai ……... 53

Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba ………………………… 58

Tabel 4 : Rincian Subyek Penelitian Guru-Pegawai TK, SD, SMP

Maria Fatima Jember …………………………………………... 61

Tabel 5 : Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri TK ……….. 62

Tabel 6 : Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktulisasi-diri SD ………… 63

Tabel 7 : Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-diri SMP ……… 64

xiv

Page 15: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Tabulasi Skor Uji Coba Guru-Pegawai SMPK

Mater Dei Probolinggo ........................................................... 75

Lampiran 2: Hasil Analisis Uji Validitas item Per-aspek ........................... 79

Lampiran 3: Tabulasi Skor Gasal-Genap Uji Coba ..................................... 86

Lampiran 4: Penghitungan Validitas dan Reliabilitas .................................. 88

Lampiran 5: Tabulasi Skor Penelitian Guru-Pegawai .................................. 90

Lampiran 6: Olah Data Per-aspek: Terpenuhi (T) atau Kurang Terpenuhi

(KT) .......................................................................................... 96

Lampiran 7: Kuesioner Penelitian ................................................................ 98

xv

Page 16: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Natawidjaja mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada

seseorang yang dilakukan secara berkesinambungan, agar dapat memahami

dirinya, sehingga sanggup mengarahkan diri, dapat bertindak wajar, sesuai

dengan tuntutan dan keadaan keluarga, serta masyarakat. Dengan demikian

seseorang tersebut dapat mengecap kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti (Winkel, 2004: 29). Dalam konteks skripsi ini, penulis

ingin membantu guru di kalangan Perkumpulan Dharmaputri supaya dapat

mengecap kebahagiaan hidupnya sehingga dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi para peserta didiknya. Caranya dengan mencoba memfasilitasi lewat

suatu bimbingan atau pembinaaan.

Menurut Perkumpulan Dharmaputri, memfasilitasi guru supaya dapat

mengecap kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi peserta didik sangat sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Adapun

tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

Page 17: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

2

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sisdiknas, 2003). Perwujudan

dari tujuan tersebut oleh Perkumpulan Dharmaputri dirumuskan melalui visi misi

yakni membantu peserta didik mencapai kepenuhan kesamaan martabat manusia

sebagai citra Allah.

Selain guru, ada tenaga kependidikan yang ikut serta memegang peranan

dalam mewujudkan tujuan pendidikan di lingkungan Perkumpulan Dharmaputri

yakni para pegawai. Pegawai ikut ambil bagian dalam proses pembentukan

peserta didik melalui berbagai pelayanan mereka. Oleh karena itu guru-pegawai

memiliki peranan besar dalam membantu perkembangan peserta didik menjadi

manusia dewasa yang mencapai kepenuhan kesamaan martabat manusia sebagai

citra Allah.

Guru-pegawai diharapkan dapat menjalankan peranannya secara maksimal

untuk membantu peserta didik mencapai visi misi Perkumpulan Dharmaputri

apabila mereka dapat mencapai kebahagiaan dalam hidup. Menurut Abraham

Maslow yang dimaksud dengan orang yang memiliki kebahagiaan hidup dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi orang lain adalah orang yang

mampu mengaktualisasikan-diri.

Orang yang mengaktualisasikan-diri adalah orang yang mampu menyerap

nilai-nilai ke dalam dirinya dan mewujudkannya dalam sikap hidup. Sifat-sifat

orang yang mengaktualisasikan-diri diantaranya adalah memiliki sifat rendah hati,

Page 18: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

3

kreatif, fleksibel, terbuka, spontan, berani melawan arus, dll (Goble, 1987: 50 –

67). Lebih lanjut Maslow menjelaskan bahwa orang untuk sampai pada

aktualisasi diri mengandaikan orang tersebut telah terpenuhi empat kebutuhan

dasar yang lain yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan

akan cinta kasih, dan kebutuhan akan penghargaan.

Dalam konteks perspektif Maslow penulis merasa tertarik apakah tingkat

aktualisasi guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember tergantung pada

terpenuhinya empat kebutuhan dasar tersebut atau tidak. Nilai-nilai aktualisasi-

diri yang hendak ditawarkan oleh penulis adalah nilai-nilai yang dihidupi oleh

Kongregasi Santa Perawan Maria (SPM) yakni iman yang kuat akan

penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik, peka akan tanda-tanda zaman, dan

solider terhadap mereka yang miskin dan menderita.

Hal ini mendorong penulis ketahui dalam rangka perayaan 80 tahun

Kongregasi SPM berkarya di Indonesia. SPM khususnya Perkumpulan

Dharmaputri perlu mengetahui apakah nilai-nilai yang dihidupi oleh SPM juga

menjadi daya kekuatan dari guru-pegawai yang ada di lingkungan SPM. Dengan

demikian anak-anak yang dididik oleh SPM mencerminkan sosok pribadi yang

bermartabat. Pribadi yang bermartabat sebagai citra Allah inilah merupakan

perwujudan dari sosok pribadi.

Penelitian terhadap para guru-pegawai dari TK, SD, SMP Maria Fatima

Jember karena sekolah-sekolah ini merupakan bagian dari sekolah-sekolah yang

Page 19: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

4

dikelola oleh Kongregasi SPM. Guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima bukan

merupakan anggota Kongregasi SPM melainkan sebagai ujung tombak dan

perpanjangan tangan dari Kongregasi SPM dalam mengalirkan nilai-nilai SPM.

B. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis para guru-pegawai TK,

SD, dan SMP Maria Fatima Jember?

2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan akan rasa aman para guru-pegawai

TK, SD, dan SMP Maria Fatima Jember?

3. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan

akan kasih sayang para guru-pegawai TK, SD, dan SMP Maria Fatima

Jember?

4. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan akan penghargaan para guru-

pegawai TK, SD, dan SMP Maria Fatima Jember?

5. Bagaimana tingkat aktualisasi-diri para guru-pegawai TK, SD, dan SMP

Maria Fatima Jember?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat pemenuhan empat kebutuhan dasar menurut hirarki

kebutuhan Maslow pada guru-pegawai TK, SD, dan SMP Maria Fatima

Jember.

Page 20: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

5

2. Mengetahui tingkat aktualisasi-diri guru-pegawai TK, SD, dan SMP Maria

Fatima Jember terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam semangat awal

Kongregasi SPM?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pengurus Perkumpulan

Dharmaputri dan para guru-pegawai sebagai masukan dalam meningkatkan

profesionalitas guru-pegawai dalam berkarya di lingkungan pendidikan yang

dikelola oleh Perkumpulan Dharmaputri.

E. Batasan Istilah

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Nilai-nilai Kongregasi SPM

Nilai-nilai Kongregasi SPM adalah hal-hal penting dan berguna, yang perlu

dikejar untuk diwujudkan. Hal-hal penting itu disebut “obor”/semangat/jiwa

yang telah dihidupi oleh Julie Billiart, Ibu Rohani Kongregasi SPM. Karena

“obor”/nilai/spiritualitas merupakan hal penting oleh karena itu perlu

diteruskan kepada seluruh anggota SPM dan kepada mereka yang terlibat

langsung dalam karya para suster SPM.

2. Perkumpulan Dharmaputri

Perkumpulan Dharmaputri adalah lembaga penyelenggara karya pendidikan

dan amal, berdasarkan inspirasi iman Katolik dan semangat kristiani, yang

Page 21: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

6

bertujuan mencerdaskan generasi muda secara integral dengan mendahulukan

yang miskin dan tertindas, yang dengan bimbingan Roh Allah mencermati

tanda-tanda zaman, terbuka berdialog dan bekerja sama dengan Gereja,

pemerintah, dan masyarakat untuk membangun persekutuan hidup baru yang

pusatnya kesamaan martabat manusia. Perkumpulan Dharmaputri merupakan

lembaga berbadan hukum No. 55 tahun 2000. Perkumpulan Dharmaputri

merupakan pengelola sekolah-sekolah yang didirikan oleh Suster-suster

Kongregasi SPM.

3. TK, SD, SMP Maria Fatima Jember

TK, SD, SMP Maria Fatima Jember adalah sekolah-sekolah di bawah

Perkumpulan Dharmaputri yang berada di Jember. TK terdiri dari dua sekolah

yakni TKK Siswa Rini I dan TKK Siswa Rini II. SD terdiri dari dua sekolah

yakni SDK Maria Fatima Kartini, dan SDK Maria Fatima III Sempusari, serta

satu SMP yakni SMPK Maria Fatima.

4. Guru-Pegawai

Guru-pegawai adalah semua guru baik guru tetap maupun guru honorarium

dan semua tenaga pelaksana yang meliputi tenaga pustakawan, tata usaha, dan

bendahara dari masing-masing unit sekolah yang ada di Jember.

5. Aktualisasi-diri

Aktualisasi-diri adalah kecenderungan untuk mengembangkan bakat dan

kapasitas sendiri dan menjadi penuh (holistic). Pribadi yang mencapai

“kepenuhan/holistik” adalah pribadi yang dapat mengaktualkan, mewujud-

Page 22: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

7

nyatakan atau menghidupi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dll. Aktualisasi-diri

terhadap nilai-nilai SPM berarti mengaktualkan, mewujud-nyatakan nilai-nilai

khusus yang dihidupi oleh SPM yang disebut dengan

“obor”/nilai/spiritualitas.

Page 23: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan topik

penelitian yaitu: (1) Sejarah Kongregasi SPM Amersfoort yang meliputi: biografi

Julie Billiart, Julie Billiart dan Santa Maria, hubungan Julie Billiart dengan

Kongregasi SPM Amersfoort, perkembangan SPM Amersfoort di Indonesia; (2)

Nilai-nilai Kongregasi SPM: pengertian nilai, nilai-nilai khas Julie Billiart menjadi

pedoman bagi SPM; (3) Aktualisasi – Diri menurut Abraham Maslow meliputi:

pengertian, hirarki kebutuhan, sifat-sifat pengaktualisasi, aktualisasi nilai-nilai

Kongregasi SPM; (4) Bimbingan Kelompok: pengertian, tujuan, dan fungsi

bimbingan.

A. Sejarah Kongregasi Santa Perawan Maria (SPM)

1. Biografi Julie Billiart

Julie Billiart dilahirkan 12 Juli 1751 di Cuvilly-Perancis Selatan. Orang

tua Julie bekerja sebagai petani dan mengelola toko kain kecil, juga saleh dan

tekun berdoa. Mereka mendidik dan membesarkan Julie dan saudara-

saudaranya dengan penuh kasih. Ayahnya memperkenalkan Julie akan segala

keindahan dan menegaskan jika segala yang ada diciptakan oleh Tuhan yang

mahakasih. Hingga suatu hari timbul pertanyaan dari Julie Billiart, “Siapakah

Tuhan itu?” Dan ibunya menjawab, “Dialah Bapa yang ada di sorga, yang

Page 24: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

9

menjaga kehidupan kita dari sorga, sebagai Bapa yang penuh kasih dan

mahabaik“ (Tamtomo, 1973: 12)

Pengertian dan pemahamannya akan Tuhan yang mahabaik terus

berkembang dalam diri Julie Billiart. Dia menjadi anak yang senang

menolong. Jiwa penolong dan semangat yang berapi-api itu selalu tampak

dalam setiap tindakannya. Di sela-sela kesibukan Julie membantu kedua orang

tuanya, dia senang sekali berceritera tentang keyakinannya kepada Tuhan

yang maha baik itu kepada teman-temannya.

Kebahagiaan keluarga Billiart tidak berlangsung lama. Tahun 1764

kesusahan besar menimpa keluarga Billiart. Mereka kehilangan empat

anaknya secara berturut-turut, karena sakit. Akan tetapi pengalaman pahit ini

semakin mendekatkan iman mereka kepada Tuhan: menyerah pada kehendak

Tuhan yang mahakasih.

Julie semakin bertumbuh besar. Dia semakin rajin membantu orang tua,

mengajar anak-anak calon komuni pertama, juga menolong orang-orang yang

menderita sakit atau miskin di desanya. Bahkan kadang-kadang Julie

berkorban untuk berjaga malam bagi yang sakit. Dari pengalaman menunggui

orang sakit, Julie semakin mengerti bahwa penderitaan kadang-kadang dapat

memisahkan manusia dengan Tuhan. Julie merasa sedih jika dia menemukan

orang yang terpisah dari Tuhan. Oleh karena itu dia berusaha untuk

memperkenalkan betapa baiknya Tuhan yang mahakasih kepada yang sedang

sakit meskipun sekali waktu juga ditolak. Namun Julie tidak putus asa

Page 25: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

10

melainkan dengan sabar menanti sampai seseorang itu menyadari kebaikan

Tuhan dalam seluruh hidupnya.

Tahun 1774 ketika keluarga Billiart sedang duduk-duduk bersama, tiba-

tiba dikejutkan dengan lemparan batu ke arah jendela kaca di toko dan sesaat

kemudian disusul tembakan karena toko mereka dirampok. Meskipun

tembakan itu tidak mengenai sasaran, dan tidak ada seorangpun yang terluka

tetapi sistim saraf Julie (23th) menjadi tegang. Sedikit demi sedikit Julie

kehilangan daya gerak pada kedua kakinya. Pada usia 30 tahun Julie menjadi

lumpuh total dan tak ada harapan untuk sembuh (Irmine, 1998: 20).

Yang mengagumkan, kelumpuhan dan penderitaannya tidak mengurangi

rasa cinta Julie kepada Tuhan. Penderitaan dilihatnya sebagai kehendak Tuhan

yang mahasuci. Dia menyetarakan penderitaannya dengan penderitaan Yesus

di salib. Salib menjadi satu-satunya kekuatan dan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan mengapa ada kesengsaraan di dunia ini. Keyakinannya selalu

diakhiri dengan seruan “O betapa baiknya Tuhan yang mahakasih”

(Tamtomo, 1973: 26).

Kelumpuhan dan penderitaan Julie pun tidak membatasi segala

aktivitasnya. Dia semakin memperbanyak jam doa (ia berdoa selama 4–5

jam/hari). Dia juga mengajar katekismus kepada anak-anak, orang muda dan

orang-orang dewasa. Sambil berbaring Julie menyampaikan ajaran-ajarannya.

Mereka dengan gembira dan penuh semangat mendengarkan kabar sukacita

Page 26: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

11

Tuhan yang disampaikan oleh Julie. Akibatnya kebaikan dan kesalehan Julie

semakin dikenal oleh banyak orang.

14 Juli 1789, terjadilah Revolusi Perancis mengusung jargon yang sangat

terkenal: “Liberty, Egality, Fraternity” (kebebasan, persamaan, dan

persaudaraan). Pada situasi tersebut Julie banyak membela para imam,

melindungi dari pengejaran para revolusioner, suatu tindakan yang sangat

berbahaya. Julie yang dianggapnya sebagai orang suci memiliki pengaruh

yang besar terhadap rakyat yang masih setia kepada Tuhan, juga dianggap

sebagai musuh revolusi. Oleh karena itu Julie harus segera ditangkap dan

dipenjarakan.

Billiart, ayah Julie menyarankan sebaiknya Julie segera pindah ke

Gournay-le-Aronde, ke tempat Madame Pont I’abbe yang telah beberapa

waktu sebelumnya menawarkan tempat di istananya. Madame Pont I’abbe

adalah seorang bangsawan yang baik dan sangat mengenal Julie. Julie merasa

keberatan karena harus meninggalkan ayah, ibu, dan rumah yang di tempatnya

selama ini. Tetapi dia berpikir kalau ini memang yang dikehendaki Tuhan, dia

memang harus berangkat.

Julie berangkat ke Gournay-le-Aronde ditemani kemenakannya Felisite.

Felisite merasa senang karena dapat merawat tantenya dengan baik dengan

memberikan makanan yang sesuai anjuran dokter. Mereka tinggal di istana

Madame Pont I’abbe. Namun ketenangan Julie Billiart tidak berlangsung

lama. Kelompok revolusioner telah mencium tempat tinggal Julie. Suatu

Page 27: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

12

malam terdengarlah teriakan-teriakan agar menyerahkan “orang suci” Julie

Billiart itu kepada mereka. Permintaan itu ditujukan kepada Madame Pont

I’abbe. Kepala pengurus istana menyampaikan maksud dan tujuan para

revolusioner kepada Julie dan memintanya untuk mencari tempat lain karena

suatu hari nanti mereka akan datang kembali. Berhadapan dengan situasi ini,

Julie berdoa dalam hati “Terjadilah kehendakMu ya Tuhan.”

Akhirnya Julie didampingi oleh Felisite, meninggalkan istana Madame

Pont I’abbe dengan gerobak isi jerami menuju ke Compiegne (Tamtomo,

1996: 10). Desa Compiegne memiliki cuaca yang sangat dingin. Hal itu tidak

menguntungkan bagi kondisi kesehatan Julie. Julie jatuh sakit, Felisite

menjadi cemas. Julie menangkap kecemasan kemenakannya. Dia

menyakinkan Felisite dengan berbisik: “Tuhanlah yang akan mengurus

semua, anakku” (Tamtomo, 1973: 34).

Penderitaan Julie semakin hebat. Kondisi tubuhnya semakin menurun.

Kelumpuhannya menjalar sampai ke dagu. Sementara itu keberadaannya

mulai tercium oleh para revolusioner. Untuk menghindari kejaran para

revolusioner Julie terpaksa harus berpindah-pindah tempat. Dalam

penderitaanya yang paling berat tersebut dia tetap yakin bahwa “Tuhan selalu

minta lagi … dan Tuhan masih akan minta lagi …” (Tamtomo, 1973: 34).

Imannya kepada Tuhan tetap teguh dan kuat. Dia selalu berdoa agar kehendak

Tuhanlah yang terjadi.

Page 28: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

13

Julie mengalami kegelapan lahir dan batin selama dalam pengejaran. Julie

tidak pernah mendapatkan pelayanan rohani. Tidak ada seorang imampun

yang datang berkunjung ke tempat Julie bersembunyi.

Setelah dua tahun dalam kegelapan rohani, tahun 1793, seorang imam

bernama Abbe de Lamarche (Tamtomo, 1973: 35) datang ke tempat

persembunyian Julie untuk memberikan pelayanan rohani. Abbe Lamarche

mendapat tugas menjaga suster-suster Karmelites yang diusir dari biaranya.

Abbe de Lamarche dengan sembunyi-sembunyi mengirim Komuni suci ke

Julie Billiart. Penyerahan Julie Billiart terhadap penyelenggaraan Ilahi

memberi kesempatan seluas-luasnya bagi karya dan rencana Tuhan. Hingga

pada suatu hari terjadi peristiwa berikut:

“tiba-tiba kamar yang kecil tempat Julie terbaring makin lama makin terang, hingga segalanya menjadi suram. Dari dalam terang yang aneh itu timbullah pemandangan yang amat jelas …. Sebuah bukit, bukit Kalvari, dengan sang penebus di atas salibNya. Di sekitarNya berkumpul suster-suster yang tiada terhitung jumlahnya dengan pakaian biara yang belum pernah dilihatnya. Beberapa suster dari mereka itu nampak begitu dekat di muka Julie, hingga dapat dikenal raut mukanya benar-benar. Kemudian terdengarlah suara yang jelas sekali: “Lihatlah, ini putri-putrimu rohani, yang akan Kuberikan kepadamu dalam suatu yayasan yang ditandai dengan SalibKu.” (Tamtomo, 1973: 38).

Penglihatan itu menghilang tapi tetap segar dalam ingatannya. Hari-hari

selanjutnya berjalan seperti biasa. Kemiskinan dan dinding-dinding rumah

yang sempit itulah yang ada. Tetapi Julie mengalami suatu kedamaian batin

yang luar biasa. Ia menunggu dan siap untuk menuruti kehendak Tuhan yang

penuh rahasia itu. Salib Tuhan akan menjadi salib yang harus dipanggulnya.

Page 29: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

14

Ketika tinggal di Amiens, Julie berjumpa dengan Francoise putri

bangsawan. Pada awal perjumpaan, Francoise merasa heran dan bersikap acuh

tak acuh terhadap kehadiran Julie. Dia merasa heran dengan Madame Baudoin

yang sangat mementingkan kerohanian dapat dipengaruhi oleh Julie Billiart,

seorang wanita yang lemah dan bahkan lumpuh. Francoise melihat Julie

sebagai sosok yang pantas dikasihani, karena dia miskin, dan sangat

menderita. Meskipun demikian di balik fisik yang lemah, dia melihat pancaran

sinar mata Julie sebagai orang yang suci dan sabar.

Pancaran sinar mata Julie, mengundang Francoise untuk rajin

mengunjungi Julie yang tergolek lemah di kamarnya. Dari kunjungannya

berkali-kali itu, akhirnya Francoise menemukan banyak hal yang istimewa

dalam diri Julie. Francoise semakin mengagumi dan menghormati kehidupan

Julie yang mempunyai relasi sangat dekat dengan Tuhan. Relasi Julie nampak

dari setiap ungkapannya yang berkali-kali mengatakan “O, alangkah baiknya

Tuhan yang mahakasih” dalam setiap peristiwa hidup sekalipun peristiwa itu

sangat pahit.

Pengenalan Francoise terhadap Julie membuahkan sebuah persahabatan

dan pertobatannya. Francoise bertobat dari cara hidupnya yang menghambur-

hamburkan uang untuk berdansa dan berpesta bersama dengan teman-teman

bangsawannya. Sementara di sekitar kota Amiens, dia melihat banyak sekali

anak-anak miskin yang membutuhkan bantuan. Dia tidak hanya meninggalkan

cara hidupnya saja, tetapi juga meninggalkan ayah dan saudara-saudaranya

Page 30: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

15

demi persahabatannya dengan Julie untuk memperhatikan orang-orang

miskin.

Francoise bergabung dengan Julie Billiart untuk memperhatikan anak-

anak miskin yang ada di desa Bettencourt (di Amiens). Mereka

mengumpulkan orang-orang miskin baik dewasa, orang muda maupun anak-

anak. Julie merasa ragu-ragu “bagaimana saya dapat melaksanakannya, sebab

saya ini orang lumpuh, tidak mempunyai sarana, dan tidak berpendidikan?”

(Tamtomo, 1973: 63). Namun Julie diyakinkan bahwa dalam Tuhan segalanya

mungkin.

Setelah kira-kira 3 tahun mereka tinggal di Bettencourt, tanggal 2 Februari

1804 kapel “di rumah anak biru” tampak sangat meriah (Tamtomo, 1973: 69).

Dua Pater memimpin Misa Kudus bersama-sama dalam rangka perayaan

Bunda Allah mempersembahkan Putranya kepada BapaNya di surga. Dalam

perayaan Misa Kudus itu Julie Billiart, Francoise Blin de Bordon, dan

Katarina Duchatel (seorang gadis dari Bettencourt yang tertarik bergabung

dengan Julie dan Francoise) mengucapkan kaul-kaul mereka di depan Tuhan

serta menambahkan bahwa mereka akan bekerja untuk mendidik pemudi-

pemudi miskin. Mereka mempersembahkan diri kepada Hati Kudus Yesus dan

Hati Maria yang tak bernoda (Tamtomo dkk, 1996: 16).

Setelah peristiwa tersebut, 1 Juni 1804 saat Julie mendoakan novena

kepada Hati Kudus Yesus, Julie mengalami mukjizat kesembuhan secara

mengagumkan, sehingga ia dapat beraktivitas untuk memperkembangkan

Page 31: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

16

pelayanannya. Dan akhirnya tanggal 8 April 1816, ia meninggal dengan

penuh kebahagiaan sebab sebelumnya ia sempat mengidungkan magnificat.

Dari seluruh pengalaman hidup Julie Billiart nampak jelas bahwa Julie

adalah pribadi dewasa yang matang dan mantap. Kemantapan pribadi Julie

muncul dalam kekuatan-kekuatan rohani/nilai-nilai yang dimilikinya dan

mengalir kepada orang-orang di sekitarnya. Kekuatan itu terletak pada:

a. Imannya yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik

Imannya yang kuat akan Tuhan yang Mahabaik sudah terbukti nyata

dalam seluruh kehidupan Julie Billiart yang berat (menderita). Ia

mengalami penderitaan baik secara ekonomis, fisik, sosiologis, maupun

psikologis. Penderitaan secara ekonomis diawali ketika para perampok

menjarah seluruh isi toko kain ayahnya. Oleh karena itu ia harus bekerja

keras di ladang orang lain sebagai buruh untuk mendapatkan upah demi

kelangsungan hidup dalam keluarga Julie.

Penderitaan secara fisik. Ketika ia harus menjadi tulang punggung

keluarga, ia harus mengalami kelumpuhan total. Kelumpuhan total itu

terjadi akibat Julie terlalu capai, dan bekerja keras.

Selain penderitaan secara fisik, Julie juga mengalami penderitaan

secara sosiologis. Julie mengalami hambatan untuk berjumpa dengan

anak-anak maupun orang-orang dewasa di sekitar desanya. Meskipun

demikian tidak berarti seluruh hidup Julie tidak ada kesempatan dan

peluang lagi untuk berjumpa dan berkomunikasi dengan mereka,

Page 32: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

17

melainkan mereka datang ke tempat Julie berbaring untuk mendengarkan

ajaran dan ceritera tentang Tuhan dan katekismus.

Akhirnya penderitaan secara psikologispun harus ia tanggung, ia harus

meninggalkan rumah, ayah, dan ibunya. Karena ia dianggap musuh oleh

para revolusioner. Ia dikejar-kejar untuk ditangkap dan dipenjarakan.

Dengan kondisi fisiknya yang sangat lemah karena kelumpuhannya, ia

berpindah-pindah dari tempat persembunyian yang satu ke tempat

persembunyian yang lain.

Dari berbagai penderitaan yang Julie alami, lahirlah suatu kekuatan

yang luar biasa yakni iman. Ia menyerah pada kehendak Allah yang

Mahabaik. Sebagaimana sikap Maria yang terus menjadi teladan dan

panutan hidupnya yang selalu menyatakan “fiat-nya”, “ya” terhadap

segala segi kehidupan. Julie melihat dalam segala deritanya bahwa Allah

yang Mahabaik selalu mengatur hidupnya maka kerinduan Julie adalah

membiarkan kehendak Allah selalu terjadi dalam hidupnya.

Iman mampu memaknai sederetan penderitaan yang tak kunjung henti.

Dalam diri Julie memiliki anggapan bahwa penderitaan adalah saat yang

tepat untuk menyerahkan kepada Tuhan yang Mahabaik dan membiarkan

Dia bekerja agar tumbuhlah suatu kehidupan baru. Sebagaimana dikatakan

dalam suratnya Petrus yang pertama “Bergembiralah akan hal itu,

sekalipun sekarang ini kamu harus berdukacita oleh berbagai pencobaan.

Maksud semua itu adalah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang

Page 33: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

18

jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji

kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan

kemuliaan” (KWI, 1974: 291).

b. Peka akan tanda-tanda zaman

Julie Billiart memiliki sikap siap siaga membantu orang lain. Sejak

kecil dia suka menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Julie

selalu mampu melihat kebutuhan orang lain baik itu anak-anak maupun

orang dewasa.

Apalagi ketika dihadapkan pada situasi akibat revolusi Perancis, Julie

menangkap ada kemiskinan dan penderitaan yang dialami khususnya

anak-anak. Mereka membutuhkan bantuan untuk mempersiapkan masa

depan. Untuk itu Julie tergerak untuk mendidik anak-anak yang miskin

dan terlantar. Agar mereka memiliki masa depan yang baik.

Revolusi membawa dampak perubahan besar dan sangat drastis bagi

kehidupan rakyat yakni “kemiskinan” dan “kebodohan” karena tidak ada

kesempatan untuk mendapat pendidikan. Mereka miskin dalam hal materi

dan ilmu, juga mengalami kemiskinan rohani/iman setelah bertahun-tahun

tidak mendapatkan pengajaran agama. Julie melihat kebutuhan tersebut

dan bertindak menolong mereka.

c. Solider dengan mereka yang miskin dan terlantar.

Solider berarti merasa senasib, memperlihatkan perasaan bersatu

(Alwi, 2002: 1082). Perasaan senasib, perasaan bersatu dengan mereka

Page 34: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

19

yang miskin dan terlantar. Perasaan senasib yang tidak hanya tinggal pada

perasaan belaka melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata. Tindakan

yang didasari oleh semangat kasih terhadap mereka yang miskin dan

terlantar.

Julie melihat bahwa semua manusia mempunyai harkat dan martabat

yang sama, dan tidak ada seorangpun yang hina. Alasannya bahwa orang

yang miskin seringkali tersingkir atau kurang diperhitungkan. Oleh karena

itu Julie mengangkat martabat mereka dengan mendidik dan membina

agar mereka merasa berharga di hadapan sesama.

2. Julie Billiart dan Santa Perawan Maria

Julie Billiart memilih nama “Notre Dame” atau “Santa Perawan Maria”

tanpa membatasi pada tempat atau keutamaan-keutamaan tertentu melainkan

langsung pada pribadi Maria seutuhnya. Ia menginginkan nama lembaganya

menurut pribadi Maria seutuhnya karena ia memandang Santa Perawan Maria

adalah seorang wanita yang sepenuhnya terbuka dan memberikan diri kepada

Tuhan dalam fiat-nya

Maria yang mengubah sejarah kita ketika menerima warta sukacita dari

Malaikat Gabriel dan tetap tegar serta setia melalui masa-masa kegelapan dan

terang, penderitaan dan sukacita yang mengikutinya (Irmine, 1998: 189). Julie

Billiart juga melihat Maria adalah seorang wanita yang menerima Sang Sabda,

melahirkan Sang Sabda, dan menyimpan Sang Sabda di dalam hatinya. Julie

Billiart juga melihat dalam diri Maria adalah seorang wanita yang dengan

Page 35: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

20

setia mendampingi Sang Putra, yang secara mendalam dan sepenuhnya

melibatkan diri di dalam inkarnasi dan penebusan; yang menerima

perkembangan penderitaan pribadi dari secara fisik menjadi Bunda Yesus dari

Nasaret sampai secara rohani Bunda Tuhan, Bunda Gereja.

Julie Billiart menghendaki agar para pengikutnya menjadi suatu kehadiran

Maria bagi Tuhan, bagi Gereja, dan bagi sesama sedemikian rupa agar cinta

Ilahi dapat bekerja melalui mereka untuk keselamatan semua orang

sebagaimana telah terlaksana dalam diri Maria. Mereka menghayati nama

mereka dalam sebuah tanggapan pada kebaikan Tuhan seperti Maria. Julie

meringkas semua itu dengan ungkapannya “Di dalam diri setiap Suster Notre

Dame/Santa Perawan Maria harus ada semangat Maria, keutamaan Maria,

daya dan kekuatan Maria” (Irmine, 1998: 190). Yang dimaksud dengan

semangat, keutamaan, daya dan kekuatan Maria ialah:

a. Semangat Maria

Semangat Maria selalu diwarnai dengan fiat penyerahan diri dengan

penuh perhatian pada cinta Tuhan. Maria tidak pasif, dan dia memiliki

pilihan dengan bebas dan penuh kesadaran guna menanggapi rencana

Allah. Fiat-nya dapat dipertanggung-jawabkan, tidak mementingkan diri

sendiri, dan memberikan seluruh hidup serta pribadinya untuk selama-

lamanya dengan segala konsekuensi dan resikonya.

Semangat Maria di dalam diri Julie Billiart adalah semangat yang

merefleksikan kesederhanaan, keterbukaan pada Tuhan, ketenangan, belas

Page 36: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

21

kasih yang spontan, sukacita, ketulusan hati, ketegaran, dan tidak

mementingkan diri sebab semangat ini bersumber dari sumber yang sama

dengan semangat Maria: karunia Allah yang luar biasa, Allah yang sangat

mencintai.

b. Keutamaan Maria

Keutamaan Maria yang paling menonjol adalah iman. Karena iman

menjadi syarat utama dalam hidup Maria. Imannya merupakan komitmen

pribadi kepada Tuhan: fiatnya pada penerimaan warta sukacita dihayati

sepenuhnya di dalam keadaan-keadaan konkret (Irmine, 1998: 196).

Julie Billiart menghayati keutamaan Maria khususnya dalam iman

sejak dia menderita kelumpuhan di Cuvilly. Penderitaan, ketidak-

berdayaan, dan kegelapan membuat Julie Billiart semakin menyerahkan

diri kepada Tuhan yang Mahabaik. Dari peristiwa yang sangat biasa dalam

hidup sehari-hari sampai peristiwa yang luar biasa, dari pengalaman

sukacita maupun pengalaman yang menyedihkan dan mengecewakan Julie

tetap membiarkan Tuhan yang membimbing dirinya.

c. Daya dan Kuasa

Daya dan kuasa Maria bersama-sama menjadi dua aspek dari realita

yang sama. Dayanya adalah kualitas batin perpaduan antara daya tahan

dan kesetiaan dengan ketabahan. Kuasanya dihasilkan dari kekuatan batin

dan diekspresikan secara eksternal.

Page 37: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

22

Daya hidup Julie sebagaimana daya Maria yakni daya hidup batin

yang berakar di dalam iman, harapan, dan cinta. Seperti Maria, daya itu

dimatangkan di dalam penderitaan dan menarik sumber-sumbernya dari

salib, demikian juga Julie Billiart.

Jadi seluruh hidup Maria baik itu semangat, keutamaan, maupun daya

dan kuasanya diharapkan menjadi semangat, keutamaan, maupun daya

dan kuasa dari para pengikut Julie Billiart.

3. Hubungan Julie Billiart dengan Kongregasi SPM

Julie Billiart adalah Ibu Rohani Kongregasi SPM. Tahun 1819 Pater

Matias Wolff SJ (Pater Wolff) dari Belanda Utara menemui Suster-suster

Notre Dame (SND) di Belgia. Kongregasi yang didirikan oleh Julie Billiart

bersama St. Joseph Blin de Bourdon pada tahun 1804 di Amiens. Sejak tahun

1809 biara induk SND pindah dari Amiens ke Namur. Pater Wolff mengenal

Kongregasi SND ketika dia belajar di Belgia. Dia berjumpa dengan St. Joseph

pengganti Julie Billiart sebagai pemimpin umum.

Inti perjumpaan pater Wolff dengan St. Joseph adalah keinginan pater

Wolff untuk menitipkan para gadis Belanda agar dididik sebagai religius.

Sesudah mereka selesai belajar, mereka akan mendirikan biara di Belanda

Utara. Permintaan Pater Wolff tersebut diterima oleh St. Joseph dengan

senang hati. Tanggal 1 November 1819 Pater Wolff mengirim tiga pemudi

dari Belanda ke Kongregasi SND di Gent (Belgia). Ketiga pemudi itu adalah

Maria Stichters (Sr. Mathia), Sophia Milter (Sr. Rosalie), Lebuina van Elk (Sr.

Page 38: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

23

Lebuina). Dari tahun 1819 sampai dengan tahun 1822 Pater Wolff masih tetap

mengirim gadis-gadis lain. Tahun 1821 Sr. Mathia, Sr. Boniface dan Sr.

Rosalie pergi ke Namur untuk mendapatkan pendidikan lebih lanjut dalam

kehidupan religius.

Maria van Werkhoven bersama dua pemudi lain semakin mempercepat

berdirinya Kongregasi SPM. Menurut tradisi tanggal 29 Juli 1822 adalah

tanggal berdirinya Kongregasi SPM yaitu saat kembalinya ketiga suster yang

belajar di Namur dan bergabung bersama Maria van Werkhoven yang

kemudian memakai nama Sr. Ignace. Sementara itu keenam suster yang lain

masih berada di Gent.

Berdirinya Kongregasi SPM Amersfoort bertujuan untuk memberikan

pendidikan pada anak-anak perempuan yang miskin. Artinya tujuan

Kongregasi SPM sejalan dengan tujuan Kongregasi yang didirikan oleh Julie

Billiart dan Francoise Blin de Bourdon di Namur. Oleh karena itu tiga

kekuatan pokok yang menjadi kekuatan Julie menjadi obor/semangat/nilai-

nilai juga diperjuangkan oleh SPM Amersfoort. Tiga obor/semangat/nilai-

nilai itu adalah 1) iman yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan yang

Mahabaik, 2) peka akan tanda-tanda zaman, dan 3) solider terhadap mereka

yang miskin dan tertindas (Konstitusi, 1984: 11-13).

Dengan perjuangan gigih dari para pendiri dan para pendahulu Kongregasi

SPM dapat berkembang dengan pesat. Di bawah pimpinan Sr. Ignace dan para

pemimpin lainnya SPM dapat tersebar di seluruh Belanda.

Page 39: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

24

Setelah Kongregasi tumbuh dan berkembang kira-kira selama 100 tahun

di Belanda, para suster mulai terbuka untuk melayani orang-orang miskin

tidak hanya di negeri Belanda saja. Melainkan juga melayani dan menjawab

kebutuhan dan tawaran dunia, khususnya dunia yang miskin atau dunia ketiga.

Tahun 1926, Kongregasi SPM Amersfoort berlayar menuju ke Hindia

Belanda (Indonesia), Batavia (Jakarta) dan akhirnya menuju kota kecil di

Probolinggo, Jawa Timur. Tujuh suster perintis yang penuh minat dan sikap

hati terbuka tiba di Probolinggo pada tanggal 11 Oktober 1926. Dengan bekal

keberanian, iman yang kuat, dan sikap hati yang siap mengabdi, mereka mulai

berkarya dalam bidang pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak miskin dan

bagi mereka yang membutuhkan pendidikan (Irma, 1987: 41).

4. Perkembangan Kongregasi SPM Amersfoort di Indonesia

Ketika Kongregasi SPM datang di Indonesia, situasi masyarakat saat itu

adalah situasi belum merdeka. Masyarakat masih belum maju. Sejak 1904

kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat telah muncul dari para pemimpin, meskipun itu masih sebatas kalangan

elit (anak para pejabat pemerintahan dan orang-orang kaya). Sedangkan untuk

kalangan rakyat dan kaum wanita belum mendapat perhatian dari pemerintah

(Hardjowidjono, 1991: 236). Oleh karena itu, kehadiran para suster SPM

menjadi penting untuk membantu pemerintah dengan mengentaskan rakyat

dari kemiskinan dan keterbelakangan melalui pendidikan formal maupun

pendidikan non formal.

Page 40: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

25

Tanggal 3 November 1926 para suster SPM mengawali pendidikan non

formal di Probolinggo yakni memberikan pelajaran-pelajaran privat (kursus)

yang meliputi Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, tata buku,

stenografi, mengetik, pekerjaan tangan, bermain piano (Irma, 2001: 6). Selain

kursus tersebut, pada tanggal 1 Agustus 1928 SPM juga mendirikan asrama

untuk menampung anak-anak Jawa, kemudian disusul asrama kedua yang

menampung anak-anak untuk segala suku (Thionghoa, Madura, Jawa) pada

tanggal 30 April 1932 (KWI, tanpa tahun: 1013). Selain pendidikan non

formal, para suster SPM juga sangat peduli terhadap pendidikan formal.

Tanggal 11 Desember 1926, para suster membuka Sekolah Fr obel (Taman

Kanak-kanak), dan tanggal 6 Januari 1927 membuka Sekolah Rendah ELS

(Europese Lagere School) (Irma, 2001: 7).

Dalam semangat dan jiwa Julie Billiart, para suster SPM

mengembangkan karya pelayanan dari Probolinggo ke Jember. Tanggal 22

Desember 1928, para suster SPM mulai berkarya di Jember. 1 Maret 1929

para suster membuka satu kelas sekolah Frobel (TK), dan pada tanggal 1 Juni

1929 membuka juga Sekolah Dasar bagi anak-anak Eropa (ELS) dan untuk

anak-anak Jawa (HIS) (KWI, 1974: 1006-1007). Dalam perkembangan

selanjutnya, sekolah-sekolah SPM di Jember memakai nama: TK Siswa Rini,

sedangkan untuk SD dan SMP memakai nama Maria Fatima, yang terdiri dari

2 (dua) TK, 2 (dua) SD, dan 1 (satu) SMP.

Page 41: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

26

Selain di Jember, Kongregasi SPM juga terus berkembang di berbagai

daerah di seluruh nusantara hingga saat ini. Genap berusia 80 tahun

Kongregasi SPM berkarya di Indonesia. Usia 80 tahun secara kronologis

merupakan usia yang cukup tua. Sebagaimana orang tua bisa matang dan

mengalirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, tapi juga rentan dengan penyakit,

rapuh, dan pikun (SPM, 2006: 17). Agar dapat mengalirkan kebijaksanaan-

kebijaksaan dan tidak menjadi rentan dengan penyakit, rapuh, dan pikun,

Kongregasi perlu refondation, atau kembali ke dasar hidup yakni spiritualitas.

Inti spiritualitas SPM adalah membangun persekutuan hidup baru yang

pusatnya kepenuhan kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah.

Nilai-nilai yang perlu dikembangkan dan diperjuangkan secara terus

menerus terangkum dalam tiga “obor”/semangat/nilai-nilai SPM yakni 1)

iman yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik, 2) peka akan

tanda-tanda zaman, dan 3) solider terhadap mereka yang miskin dan

menderita. Di dalamnya terkandung nilai syukur, terbuka terhadap hidup,

kasih persaudaraan, menjujung dan menghargai martabat (dignity), peduli,

dan jiwa penolong.

B. Nilai-nilai Kongregasi SPM

1. Pengertian nilai

Menurut Bertens (Adimassana, 2003/2004) “nilai merupakan sesuatu

yang menarik bagi kita, sesuatu yang dicari, sesuatu yang menyenangkan,

Page 42: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

27

sesuatu yang disukai dan diinginkan, singkatnya sesuatu yang baik”. Sinurat

(1987: 1) mengatakan bahwa “nilai dan perasaan tidak dapat dipisahkan;

keduanya saling mengandaikan. Perasaan adalah aktivitas psikis dengan mana

manusia menghayati nilai”. Dalam hal ini dijelaskan bahwa sesuatu itu

bernilai bagi seseorang apabila menimbulkan “perasaan positif”: senang,

simpati, gembira, tertarik, dan lain-lain.

Nilai pribadi berkaitan dengan pribadi sendiri, tanpa perantara apa pun,

sedangkan nilai barang menyangkut kehadiran nilai dalam hal bernilai. Hal

bernilai bersifat material (hal yang menyenangkan, hal yang berguna), vital

(segala hal yang bersifat ekonomis), atau spiritual (ilmu pengetahuan dan seni,

yang juga disebut nilai budaya). Berbeda dengan nilai barang, nilai pribadi

terdapat dua jenis yakni nilai pribadi itu sendiri dan nilai keutamaan. Dalam

pengertian ini nilai pribadi lebih tinggi daripada nilai-nilai barang karena nilai

pribadi terletak dan membentuk esensi pribadi yang bersangkutan.

Lebih lanjut Wahana (2004: 58) mengatakan bahwa seluruh nilai

pengalaman yang dikehendaki lebih tinggi daripada nilai yang hanya sekedar

keadaan berpengalaman, seperti perasaan indrawi dan perasaan badani.

Tingkatan nilai pengalaman berhubungan dengan tingkatan nilai yang dialami.

Nilai pengalaman religius tingkatannya lebih tinggi daripada nilai pengalaman

kenikmatan, karena nilai ilahi sebagai yang dialami dalam pengalaman

religius memiliki tingkatan jauh lebih tinggi daripada nilai material yang

memberi kenikmatan.

Page 43: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

28

Jadi nilai adalah keutamaan pribadi yang telah terwujud dalam realitas

kehidupan nyata atau juga merupakan hal yang bermakna dan dikejar untuk

diwujudkan dalam realitas kehidupan nyata dari setiap pribadi.

2. Nilai-nilai khas Julie Billiart menjadi pedoman bagi SPM

Nilai-nilai yang khas dihidupi oleh Julie Billiart sebagai Ibu Rohani

Kongregasi dijadikan pedoman bagi SPM. Nilai-nilai tersebut adalah 1) iman

yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik, 2) peka akan tanda-

tanda zaman, 3) solider terhadap mereka yang miskin dan terlantar.

a. Iman yang kuat akan penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik.

Iman Julie Billiart akan penyelengaraan Tuhan yang Mahabaik

terbukti/nampak pada waktu dia mengalami penderitaan. Iman semacam

itulah seperti dirumuskan dalam Dei Verbum “…kepada Allah yang

menyampaikan wahyu, manusia wajib menyatakan ketaatan iman.

Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada

Allah, dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi serta kehendak

yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan” (Dei Verbum art.5).

Iman yang lahir dari sebuah penderitaan akan membuahkan suatu

harapan. Oleh karena itu yang harus dimiliki dalam menghadapi suatu

derita adalah “ketaatan”. Julie Billiart menyerahkan diri kepada kehendak

Allah dengan motto hidup yang selalu diserukan olehnya yaitu“Alangkah

baiknya Tuhan yang Mahabaik”. Seperti termuat dalam Dei Verbum art. 8

yang menegaskan bahwa tradisi yang berasal dari para Rasul itu berkat

Page 44: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

29

bantuan Roh Kudus berkembang dalam gereja: sebab berkembanglah

pengertian tentang kenyataan-kenyataan maupun kata-kata yang

diturunkan, baik karena kaum beriman, yang menyimpannya dalam hati,

merenungkan serta mempelajarinya, maupun karena menyelami secara

mendalam pengalaman-pengalaman rohani mereka. Pengalaman inilah

yang menjadi kekayaan rohani Julie Billiart yakni penderitaan tidak

ditolak namun dipakai sarana untuk cinta Allah yang melimpah-limpah

sehingga melahirkan kehidupan baru.

Kekuatan iman semacam itu ingin dihidupi oleh SPM dan ditawarkan

kepada guru-pegawai sebab zaman sekarang begitu banyak orang menolak

penderitaan. Padahal penderitaan adalah bagian dari kehidupan yang tidak

dapat ditolak datang maupun perginya. Sekaligus pentingnya sikap selalu

mensyukuri hidup terhadap Sang pemberi Hidup. Untuk itu nilai-nilai

yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1) Bersyukur. Orang yang percaya penuh pada Tuhan yang Mahabaik

selalu dapat bersyukur, sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan

kesulitan dalam hidup. Orang yang demikian merasa yakin bahwa ada

berkat di balik segala peristiwa, meski peristiwa yang paling pahit

sekalipun.

2) Bertahan dalam kesulitan. Setelah adanya sikap syukur, memiliki

prinsip yang jelas, ciri-ciri bahwa seseorang memiliki iman yang kuat

akan penyelenggaraan Tuhan yang Mahabaik adalah mampu bertahan

Page 45: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

30

dalam kesulitan. Artinya bahwa dalam kehidupan nyata sehari-hari

seringkali tidak semuanya berjalan lancar dan mulus sesuai dengan

rencana dan kehendak kita. Orang yang beriman kuat akan Tuhan yang

Mahabaik tetap mampu bertahan dalam kesulitan seberat apapun

karena yakin bahwa Tuhan selalu menyertai.

3) Berprinsip. Orang yang mampu mensyukuri setiap kejadian dan

pengalaman hidup tidak akan mudah terbawa oleh arus perubahan

zaman. Dengan kata lain orang yang berprinsip adalah orang mampu

bertahan dalam pendirian/keputusan, dan keputusan tersebut didasari

oleh berbagai pertimbangan bukan berdasarkan antara suka dan tidak

suka atau unsur subyektivitas pribadi.

4) Rela berkorban. Akhirnya orang yang mengalami kebaikan Tuhan

akan menggerakkan pribadi yang bersangkutan rela berkorban bagi

sesama/orang lain. Kerelaan berkorban sebagai perwujudan akan

penyerahan totalnya kepada Tuhan.

b. Peka akan tanda-tanda zaman

Julie Billiart tergerak untuk menolong sesama meski dia mengalami

penderitaan. Tindakan Julie Billiart tersebut sejalan dengan Konstitusi

Pastoral tentang Gereja dalam Dunia Modern (GS, art. 1) tentang Gereja

yang berbagi kegembiraan dan harapan, penderitaan dan kegelisahan

dengan sesama zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja

yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan

Page 46: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

31

kecemasan para murid Kristus. Julie Billiart adalah murid Kristus juga,

sebagai murid Kristus dia selalu tergerak untuk menolong mereka yang

miskin dan tertindas. Gaya hidup yang semacam itu disebut pribadi

“militan”, yaitu pribadi yang bersemangat tinggi, dan penuh gairah.

Pribadi “militan” perlu dimiliki pula oleh guru-pegawai yang bekerja

di lingkungan SPM di zaman sekarang ini. Pribadi yang tangguh, mampu

berbagi kegembiraan dan harapan, namun juga mampu menanggung,

menerima duka dan kecemasan bersama, mampu bertindak serta berpihak

untuk menolong mereka yang miskin dan tertindas. Nilai-nilai yang

ditawarkan oleh SPM adalah sebagai berikut:

1) Berani melawan arus: orang yang berani melawan arus mengandaikan

bahwa orang tersebut memiliki prinsip yang jelas dan kuat. Berani

menanggung segala konsekuensi dari apa yang telah diputuskan dan

benar sekalipun hal tersebut bertentangan dengan pendapat banyak

orang. Dan yang terpenting adalah memperjuangkan kebenaran demi

terciptanya martabat manusia sebagai citra Allah.

2) Berdedikasi: orang yang berdedikasi adalah orang yang memiliki

komitmen tinggi terhadap segala tugas yang dipercayakan pada orang

tersebut. Orang tersebut juga berani berkorban demi suksesnya tugas,

berani bekerja keras demi tercapainya cita-cita bersama.

3) Kreatif: orang yang kreatif adalah orang yang memiliki banyak ide

untuk melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Apabila

Page 47: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

32

mengalami kesulitan orang yang kreatif tidak mudah putus asa

melainkan selalu mendapatkan ide untuk mengatasinya.

c. Solider terhadap mereka yang miskin dan menderita

Julie Billiart mengalami penderitaan dalam kurun waktu yang lama.

Namun dia mampu mengubah pengalaman menderita sebagai sarana Allah

menyalurkan Rahmat dan cinta-Nya yang berlimpah-limpah. Julie

menerima, menyerah, dan percaya pada kehendak Allah, sebagaimana

termuat dalam GS art. 11 sebagai berikut: “umat Allah, terdorong oleh

iman, bahwa mereka dibimbing oleh Roh Kudus, berusaha mengenali

peristiwa-peristiwa, tuntutan, dan aspirasi untuk menangkap isyarat

kehadiran Allah”.

Pengenalan Julie akan kehadiran Allah dalam setiap peristiwa

hidupnya membawa dia untuk mengenali dan juga memahami orang

lain/sesama lebih-lebih mereka yang miskin dan tertindas/menderita. Julie

mampu mewujudkan perasaan senasib, dan sepenanggungan dengan

mereka. Hal itu juga ditekankan oleh GS art. 27 bahwa sikap hormat

terhadap manusia, sehingga setiap orang wajib memandang sesamanya,

tak seorangpun terkecualikan, sebagai “dirinya yang lain”. Atau dengan

kata lain sikap hormat terhadap sesama dilandasi oleh keyakinan bahwa

manusia diciptakan menurut gambar Allah (GS art. 12). Oleh karena itu

memperjuangkan kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah menjadi

sangat penting.

Page 48: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

33

Sikap hormat terhadap sesama dan perjuangan untuk kesamaan

martabat manusia sebagai citra Allah adalah penting dan perlu dihidupi

bagi guru-pegawai di lingkungan SPM karena zaman sekarang banyak

penderitaan dan kurangnya penghargaan terhadap hidup manusia. Untuk

itu bagi guru-pegawai ditawarkan nilai-nilai sebagai berikut:

1) Bersemangat kasih. Orang yang solider tentu juga dilandasi oleh

semangat kasih. Artinya bahwa seseorang mampu menyatakan

perasaannya bersatu atau senasib dengan yang miskin dan yang hina

apabila orang tersebut memiliki kasih. Mampu mengasihi orang lain

bahwa orang lain adalah citra Allah.

2) Empati terhadap penderitaan sesama. Orang yang solider juga mampu

berempati. Artinya orang mampu memahami dan menempatkan diri

pada pihak yang menderita tanpa harus larut dalam penderitaan

tersebut. Sehingga orang tersebut masih mampu bertindak untuk

menolong sesuai dengan kebutuhan.

3) Sederhana. Yang dimaksud dengan sederhana adalah bersemangat apa

adanya. Tidak mencari-cari yang di luar kemampuannya. Meskipun

memiliki banyak hal namun orang yang sederhana tetap mampu

menghargai orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangan tanpa

meremehkan orang lain.

C. Aktualisasi Diri menurut Abraham Maslow

Abraham Maslow (1909 – 1970) menyelidiki orang-orang yang teraktualisasi

diri berawal dari kekagumannya terhadap Max Wertheimer, ahli psikologi Gestalt

Page 49: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

34

dan Ruth Benedict, ahli Antropologi. Mereka adalah dua diantara sekian banyak

guru Maslow. Maslow melihat bahwa Wertheimer dan Benedict mencapai

pengalaman puncak dalam kehidupan manusia.

Pengalaman puncak adalah pengalaman yang luar biasa, pengalaman

kebahagiaan, yang disertai perasaan terpesona yang meluap-luap, dan merupakan

suatu perwujudan dari seluruh potensi dan kapasitas seseorang. Pengalaman

puncak sebagai pengalaman yang hebat ini dapat diraih oleh setiap manusia.

Karena pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan

instinktif. Kebutuhan-kebutuhan yang mendorong manusia untuk bertumbuh dan

berkembang, untuk mengaktualisasikan-diri, untuk menjadi sejauh kemampuan

manusia (Schultz, 1991: 89).

Maslow mempelajari orang-orang yang paling sehat, paling baik, paling

matang (Schultz, 1991: 88). Menurut Maslow apabila mempelajari orang-orang

timpang, tidak matang, dan tidak sehat, maka akan hanya terlihat sisi manusia

yang sakit dari kodrat manusia. Maslow memberikan analogi pencapaian

pengalaman puncak sebagai keadaan yang paling baik yakni dengan mempelajari

orang-orang yang paling sehat. Sebagai contoh apabila akan mempelajari

seberapa cepat manusia dapat lari bukanlah mempelajari orang yang pergelangan

kakinya patah atau yang sedang-sedang saja melainkan mempelajari pelari peraih

medali emas Olympiade.

Maslow menemukan contoh orang yang telah mencapai potensi-potensi

manusia hebat itu adalah Max Wertheimer dan Rut Benedict (Schultz, 1991: 87).

Page 50: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

35

Maslow menyelidiki manusia-manusia ini dengan menggunakan berbagai macam

teknik – interviu, asosiasi bebas untuk orang-orang yang masih hidup, sedangkan

untuk orang-orang yang sudah meninggal dengan bahan biografi ataupun

otobiografi.

1. Pengertian Aktualisasi-Diri

Aktualisasi-diri adalah kecenderungan mengembangkan bakat dan

kapasitas sendiri (Kartini, 1999: 450). Maslow melukiskan orang yang

teraktualisasi-diri adalah orang yang mampu menggunakan dan

memanfaatkan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi, untuk

melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya (Goble, 1987: 48). Dengan

kata lain orang yang teraktualisasi-diri adalah orang yang memiliki persepsi

yang holistik, alamiah, dan tepat. Holistik berarti menyangkut semua dimensi

diri dan terintegrasi. Alamiah adalah muncul secara spontanitas. Spontanitas

mengandung konotasi lebih ekspresif, wajar, dan polos. Sikap spontan dalam

hal ini menyangkut sikap yang tepat dan menyangkut moralitas. Sedangkan

yang dimaksud dengan tepat adalah sesuai dengan realitas.

Menurut Maslow mencapai aktualisasi diri sama dengan proses

pendidikan yang berawal dan berproses dari dalam diri manusia. Proses itu

adalah hak setiap orang sesuai dengan martabatnya sebagai pribadi manusia.

Maslow berpendapat: “… It should be at least one function of education, law,

religion, ect., to safeguard, foster, and encourage, even to teach the

recognition, expression and gratification of the instinctoid needs”

(Parangimalil, 1985: 203). Tugas institusi budaya, pendidikan, religius dan

Page 51: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

36

institusi yang lain adalah mendorong perwujudan potensi-potensi manusia.

Seperti dikatakan oleh Schultz (1991: 89) “… potensi untuk pertumbuhan dan

kesehatan psikologis ada sejak lahir. Apakah potensi kita dipenuhi atau

diaktualisasikan tergantung pada kekuatan-kekuatan individual dan sosial

yang memajukan atau menghambat aktualisasi-diri”. Jelaslah di sini bahwa

pendidikan merupakan kekuatan penting untuk memacu atau membantu

seseorang mengembangkan potensinya, membantunya mencapai aktualisasi

diri (Goble, 1987: 176). Oleh karena itu aktualisasi diri merupakan proses

perkembangan atau penemuan jati diri dan mekarnya potensi yang ada atau

yang terpendam.

Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki kecenderungan

yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Manusia didorong

oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir, yang tersusun

dalam tingkat, dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Maslow

memberikan gambaran tingkat-tingkat kebutuhan dengan suatu tangga;

manusia sebelum mancapai anak tangga kedua harus melampaui terlebih

dahulu tangga pertama dan seterusnya. Dengan kata lain bahwa kebutuhan

yang lebih rendah harus dipuaskan lebih dulu sebelum muncul kebutuhan

pada tingkat yang lebih tinggi.

Jadi prasyarat untuk mencapai aktualisasi-diri ialah memuaskan empat

kebutuhan yang berada pada tingkat dasar; (1) kebutuhan-kebutuhan

fisiologis, (2) kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan-kebutuhan

Page 52: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

37

akan memberi dan menerima, (4) kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan

(Schultz, 1991: 90).

2. Hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

AESTHETIC NEEDS

NEEDS TO KNOW AND UNDERSTAND

NEEDS FOR

SELF ACTUALIZATION

NEEDS FOR ESTEEM

NEEDS FOR BELONGING AND LOVE

SAFETY NEEDS

PHYSIOLOGICAL NEEDS

Hirarki kebutuhan menurut Maslow tersebut dapat membantu individu

memahami kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan. Maslow percaya bahwa

Page 53: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

38

kebutuhan fisiologis merupakan dasar bagi pemenuhan kebutuhan lain dan

kebutuhan-kebutuhan tertentu harus dipenuhi dahulu sebelum seseorang

berusaha memenuhi kebutuhan di atasnya (Myron, 1981). Sebagai contoh

pemenuhan kebutuhan keamanan menjadi dasar dari usaha pemenuhan

kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan cinta, begitu seterusnya sampai

pada kebutuhan yang paling atas. Dengan kata lain kebutuhan yang ada di

atasnya akan muncul bila kebutuhan di bawahnya telah terpuaskan. “Maslow

assumes that if an individual has been able to satisfy all of these lower needs

on the hierarchy, then his motivation is directed toward self-actualization

(Myron, 1981)

a. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yangn paling dasar untuk

mempertahankan hidup secara fisik. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan

akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan oksigen. Dalam kenyataan

hidup sehari-hari pemenuhan kebutuhan fisiologis bisa menyangkut

waktu rileks untuk diri sendiri, keluarga, liburan/cuti, balas jasa dan

jaminan sosial (Handoko, 1984: 258).

b. Kebutuhan rasa aman

Segera setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpenuhi secukupnya,

muncullah kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Dalam kebutuhan akan

rasa aman ini meliputi perlindungan dan stabilitas. Terapannya bisa

Page 54: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

39

meliputi kondisi kerja yang aman, tabungan, jaminan pensiun, sistem

penanganan keluhan (Handoko, 1984: 258).

c. Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, akan cinta dan kasih sayang

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk mencintai dan dicintai (memberi

dan menerima), kebutuhan untuk berhubungan sosial, kebutuhan untuk

memiliki sahabat, kebutuhan untuk berinteraksi dan diterima oleh orang

lain, membangun persaudaraan, sikap saling percaya.

d. Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan yakni harga diri dan penghargaan dari orang

lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi,

penguasaan, kecukupan prestasi, dan kebebasan. Penghargaan dari orang

lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, nama baik, dan

penghargaan (Goble, 1987: 76)

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri

“Aktualisasi-diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling

tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan

kapasitas kita. Kita harus menjadi menurut potensi kita untuk menjadi”

(Schultz, 1991: 93). Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai “hasrat

untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa

saja menurut kemampuannya” (Goble, 1987: 77). Dengan kata lain pribadi

Page 55: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

40

yang teraktualisasi adalah pribadi yang memiliki persepsi yang holistik,

alamiah, dan tepat.

3. Sifat-sifat orang yang teraktualisasi-diri

Beberapa sifat umum dari orang-orang yang telah teraktualisasi-diri ialah

telah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah secara teratur dan

telah berusia setengah tua atau lebih tua. Meskipun demikian Maslow berpikir

bahwa orang-orang yang lebih muda memperlihatkan “pertumbuhan yang

baik ke arah aktualisasi-diri” (Schultz, 1991: 98).

Oleh karena itu berikut ini disajikan sifat-sifat yang menggambarkan orang-

orang yang teraktualisasi-diri (Goble, 1987: 51-61).

d. Mengamati Realitas Secara Efisien

Orang-orang yang teraktualisasi-diri mengamati obyek-obyek di

sekitarnya secara obyektif. Mereka tidak memandang dunia hanya

sebagaimana mereka inginkan atau butuhkan, melainkan mereka melihat

sebagaimana adanya. Maslow (Schultz, 1991: 99) memberikan contoh

hakim yang teliti terhadap orang lain, mampu menemukan dengan cepat

penipuan dan ketidakjujuran.

e. Penerimaan Umum atas Kodrat, Orang-orang Lain dan Diri Sendiri

Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri menerima diri sendiri, baik

kelemahan-kelemahan maupun kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan

atau kesusahan. Karena sudah menerima diri maka tidak perlu mengubah

Page 56: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

41

atau memalsukan diri mereka. Mereka tidak defensif atau bersembunyi di

belakang topeng atau peranan social. Juga mampu menerima orang lain

apa adanya.

f. Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran

Dalam semua segi kehidupan, orang-orang yang teraktualisasi-diri

bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Mereka

dapat memperlihatkan emosi-emosi dengan jujur dengan isitilah lain dapat

dikatakan bahwa orang-orang yang teraktualisasi-diri mampu bertingkah

laku secara kodrati, yakni sesuai dengan kodrat mereka. Namun orang-

orang yang teraktualisasi-diri juga bijaksana dan penuh perhatian terhadap

orang-orang lain.

d. Fokus pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka

Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri melibatkan diri pada

pekerjaan. Mereka memiliki dedikasi kerja yang tinggi. Melalui dedikasi

yang hebat pada pekerjaan, orang-orang yang mengaktualisasikan-diri

dapat mencapai atau memenuhi metakebutuhan-metakebutuhan. Mereka

melakukan pekerjaan bukan hanya semata-mata untuk mendapatkan uang,

popularitas, atau kekuasaan, melainkan untuk memuaskan metakebutuhan-

metakebutuhan, menantang, dan mengembangkan kemampuan-

kemampuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada

tingkat potensi mereka yang paliang tinggi. Sehingga orang-orang yang

Page 57: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

42

memiliki sifat-sifat demikian nampak bekerja lebih keras daripada orang-

orang biasa.

e. Kebutuhan akan Privasi dan Independensi

Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri memiliki suatu kebutuhan

yang kuat untuk mandiri. Meskipun mereka tidak menjauhkan diri dari

kontak dengan manusia. Mereka tidak tergantung pada orang lain untuk

kepuasan-kepuasan mereka, sehingga kesannya tidak ramah dan kadang-

kadanng mengalami kesulitan-kesulitan sosial.

f. Berfungsi secara Otonom

Orang-orang yang teraktualisasi-diri berfungsi secara otonom. Mereka

tidak didorong oleh motif-motif kekurangan melainkan pemuasan dari

motif-motif dari dalam. Oleh karena itu perkembangan mereka lebih

tergantung pada potensi-potensi dan sumber-sumber dari dalam mereka

sendiri.

g. Apresiasi yang Senantiasa Segar

Orang-orang yang teraktualisasi-diri senantiasa menghargai seluruh

pengalaman dengan suatu perasaan yang segar, perasaan terpesona, dan

kagum. Mereka mampu selalu bersyukur atau berterima kasih terhadap

apa yang mereka miliki dan mereka alami.

h. Pengalaman-pengalaman Mistik atau “Puncak”

Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri ada kesempatan-kesempatan

tertentu mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat

Page 58: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

43

dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang

mendalam (Schultz, 1991: 105). Namun tidak semua pengalaman puncak

itu sangat kuat; dapat juga pengalaman-pengalaman yang ringan dan itu

dapat terjadi setiap hari.

i. Minat Sosial

Orang-orang yang teraktualisasi memiliki perasaan empati dan afeksi yang

kuat dan dalam terhadap semua manusia. Mereka mencintai sesama

manusia atau mencintai kemanusiaan. Mereka bisa merasa tertekan dan

menjadi marah ketika orang lain bertingkah laku bodoh, lemah, dan kasar,

meskipun mereka juga cepat memahami dan memaafkannya.

j. Hubungan Antarpribadi

Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri mampu mengadakan hubungan

yang lebih kuat dengan orang-orang lain. Mereka mampu memiliki cinta

yang lebih besar dan persahabatan yang lebih mendalam. Meski jumlah

sahabat mereka lebih sedikit karena mereka lebih suka berada bersama

orang-orang yang memiliki nilai-nilai dan sifat-sifat yang sama. Kendati

demikian mereka sabar dan baik hati terhadap setiap orang.

k. Struktur Watak Demokratis

Orang-orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa

memperhatikan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau

Page 59: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

44

agama, ras, warna kulit. Mereka siap mendengarkan siapa saja atau siap

belajar dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.

l. Perbedaan antara Sarana dan Tujuan, antara Baik dan Buruk

Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri membedakan dengan jelas antara

sarana dan tujuan. Bagi mereka tujuan atau cita-cita jauh lebih penting

daripada sarana. Mereka juga mampu membedakan dengan jelas antara

yang baik dan buruk, benar dan salah. Mereka memiliki norma-norma etis

dan moral yang dirumuskan dengan baik yang mereka pegang teguh

dalam semua situasi.

m. Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan

Orang-orang yang teraktualisasi-diri memiliki humor yang bersifat

filosofis; humor yang menertawakan manusia pada umumnya. Humor

yang bersifat instruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan

juga menimbulkan tertawa.

n. Kreativitas

Kreativitas di sini disamakan dengan daya cipta dan daya khayal naïf yang

dimiliki anak-anak, suatu cara yang tidak berprasangka dan langsung

melihat kepada hal-hal. Kadang-kadang kreativitas ini hilang karena

pengaruh sekolah dan kekuatan-kekuatan social lain, namun bagi orang-

orang yang teraktualisasi-diri tetap mempertahankannya.

o. Resistensi terhadap Inkulturasi

Orang-orang yang teraktualisasi-diri dapat berdiri sendiri dan otonom,

mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial, untuk berpikir

Page 60: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

45

atau bertindak menurut cara-cara tertentu. Mereka mempertahankan batin,

tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing oleh diri mereka

bukan oleh orang lain. Namun demikian mereka tidak terus terang

menentang kebudayaan. Mereka tidak sengaja melanggar aturan-aturan

sosial untuk memperlihatkan independensi. Mereka menjadi sangat

konvensional dalam hal berpakaian, tata krama, atau apa saja yang

dianggapnya tidak penting bagi mereka.

4. Sifat-sifat pribadi yang teraktualisasi-diri yang sudah dihidupi Julie Billiart

Tabel 1 Ekuivalensi Nilai-nilai Julie Billiart dengan Sifat-sifat pengaktualisasi-diri Maslow

Nilai-nilai Julie Billiart Sifat-sifat pengaktualisasi-diri menurut Maslow

Iman: 1. Syukur Pengalaman mistik atau "puncak" 2. Bertahan dalam kesulitan Penerimaan kodrat orang lain dan diri sendiri 3. Berprinsip Independensi dan berfungsi otonom 4. Rela berkorban Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka Peka: 1. Berani melawan arus Berfungsi otonom dan independensi

2. Berdedikasi Mengamati realitas secara efisien dan fokus di luar diri

3. Kreatif Apresiasi yang selalu segar dan kreativitas Solider: 1. Bersemangat kasih Penerimaan atas kodrat, hubungan antar pribadi, dan demokratis 2. Empati Minat sosial 3. Sederhana Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran

Page 61: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

46

Ekuivalensi berarti bahwa memiliki makna yang sangat berdekatan (Alwi,

2002: 292). Artinya nilai-nilai yang telah dihidupi oleh Julie Billiart memiliki

makna yang sama sangat berdekatan dengan ciri-ciri orang yang

teraktualisasikan-diri. Dengan demikian Julie Billiart adalah pribadi yang

teraktualisasi-diri.

Dalam kaitannya pribadi yang teraktualisasikan-diri inilah, peneliti

memandang perlu bahwa guru-pegawai mendapatkan layanan bimbingan atau

pembinaan yang terus-menerus agar semakin mampu mengaktualisasikan-diri

terhadap nilai-nilai SPM dan pada akhirnya mampu membimbing peserta

didik yang menjadi tanggung jawab mereka.

D. Bimbingan/Pembinaan bagi Guru-Pegawai

Berikut ini akan diuraikan hal-hal yang terkait dengan bimbingan/pembinaan

bagi guru-pegawai antara lain: pengertian bimbingan, tujuan, dan fungsi

bimbingan/pembinaan,

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan diri dan dapat

bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan, dan keadaan keluarga, serta

masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya

serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel, 2004: 29).

Page 62: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

47

Bimbingan dalam rangka mengarahkan diri untuk bertindak wajar sesuai

dengan tuntutan, keadaan keluarga, serta masyarakat dimaksudkan adalah

pembinaan secara terus-menerus bagi individu dewasa oleh individu yang

berwenang. Misalnya guru-guru di sekolah mendapatkan pembinaan dari

Pengurus Yayasan. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Bimbingan kelompok adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada

lebih dari satu orang pada waktu bersamaan dengan tujuan untuk mendukung

perkembangan anggota-anggotanya secara optimal (Winkel, 2004: 563).

Perkembangan anggota secara optimal berarti setelah anggota kelompok

melaksanakan bimbingan kelompok anggota tersebut mengalami perubahan

dari setiap aspek pribadinya.

2. Tujuan Bimbingan Kelompok

Tujuan bimbingan kelompok yaitu agar orang yang dilayani menjadi

mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki pandangan sendiri, dan tidak

sekadar membebek pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani

menanggung sendiri resiko serta konsekuensi dari tindakan-tindakannya

(Winkel, 2004: 564). Tujuan tersebut dicapai melalui pelayanan secara

kelompok, baik secara kelompok kecil, kelompok sedang, maupun kelompok

besar. Meskipun demikian tujuan utamanya bukanlah perkembangan

kelompok melainkan perkembangan optimal dari masing-masing individu

yang tergabung dalam kelompok (Winkel, 2004: 565).

Page 63: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

48

3. Fungsi Bimbingan/pembinaan

Untuk mencapai perkembangan optimal peserta didik, sesuai dengan

tujuan institusional, lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha

pokok, yakni: a) pengelolaan administrasi sekolah, b) pengembangan

pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui

program kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, c) pelayanan khusus kepada

peserta didik dalam berbagai bidang yang membulatkan peserta didik dan/atau

menunjang kesejahteraan peserta didik yang tercakup dalam istilah pembinaan

peserta didik (Winkel, 2003: 62).

Sehubungan dengan pembinaan tiga usaha pokok tersebut, dibedakan tiga

bidang dalam pendidikan di sekolah, yang mempunyai fungsi pokok sendiri-

sendiri, namun ketiga-tiganya menopang tujuan institusional. Dalam ketiga

bidang tersebut adalah: bidang administrasi dan supervisi yang membawahi

bidang pengajaran dan bidang pembinaan peserta didik.

Sehubungan dengan fungsi bimbingan di sini adalah fungsi pembinaan

bagi guru-pegawai baik dalam bidang administrasi maupun dalam bidang

pengajaran. Dalam bidang administrasi yang memiliki peran utama yakni

kepala sekolah dalam mengadakan pembinaan untuk seluruh unsur baik bagi

staf guru, pegawai, karyawan, peserta didik, maupun pihak orang tua siswa/

peserta didik. Bidang pengajaran adalah bidang inti di sekolah karena

pendidikan sekolah terutama dilaksanakan melalui bidang pengajaran.

Page 64: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

49

Pelaksana-pelaksana di bidang ini adalah staf guru/pamong/tenaga pengajar.

Namun mereka bukan hanya semata-mata menjadi tenaga pengajar melainkan

sebagai pendidik. Artinya bahwa pendidik ikut berpartisipasi secara aktif

dalam penyelenggaraan program bimbingan di sekolah.

Untuk mendukung terjadinya partisipasi aktif dari guru-pegawai, peneliti

beranggapan bahwa mereka membutuhkan pembinaan agar dapat membantu

peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional yang menyangkut

beberapa komponen yakni: komponen kognitif, komponen nilai dan sikap,

serta komponen keterampilan. Komponen kognitif dapat diraih melalui

pengajaran, komponen nilai dan sikap dapat dikembangkan melalui pelayanan

bimbingan. Tercapainya nilai dan sikap merupakan tanggung jawab seluruh

guru-pegawai yang terlibat langsung dalam pendidikan di sekolah.

Oleh karena itu berdasarkan pengertian, dan tujuan dari bimbingan kelompok,

serta fungsi bimbingan penulis memberikan gambaran bahwa pembinaan untuk

meningkatkan profesionalitas khususnya dalam hal kepribadian (aktualisasi-diri

terhadap nilai-nilai) dapat dilaksanakan dengan model bimbingan kelompok.

Pendekatan kelompok dalam bimbingan dan konseling merupakan bentuk usaha

pemberian bantuan kepada orang-orang yang memerlukan (Prayitno, 1995: 23).

Dalam pemberian bantuan dibutuhkan suasana yang menyenangkan dan saling

mendukung sehingga masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya.

Page 65: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

50

Pengembangan pribadi kedirian dan kepentingan orang lain atau kelompok

harus dapat saling menghidupi. Sehingga layanan kelompok dalam bimbingan

dapat menjadi tempat pengembangan sikap, pemecahan masalah bersama,

keberanian sosial yang bertenggang rasa menjadi terwujud.

Bimbingan kelompok ini bisa dalam bentuk kelompok kecil maupun

kelompok besar. Dalam konteks skripsi ini bimbingan kelompok kecil meliputi

masing-masing unit sekolah, kelompok lebih besar gabungan dari 2 sekolah atau

lebih.

Page 66: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

penelitian, yaitu jenis penelitian, subyek penelitian, instrument penelitian, dan teknik

analisis data yang digunakan.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dan dikategorikan

sebagai metode penelitian survei. Menurut Furchan (1982: 415):

Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan. Dalam penelitian deskriptif, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variable atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.

Van Dalen (Arikunto, 1993: 86) mengatakan bahwa metode survei

merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam

waktu atau jangka waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran pemenuhan kebutuhan-kebutuhan guru-pegawai SMPK

Maria Fatima Jember khususnya terhadap 3 (tiga) “obor”/nilai semangat awal Ibu

Rohani Kongregasi SPM.

Page 67: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

52

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel

penelitian melekat dan yang dipermasalahkan (Arikunto, 1990: 116). Subyek

dalam penelitian ini adalah Guru-Pegawai TK, SD, SMPK Maria Fatima Jember.

Guru baik guru tetap maupun guru honorer. Pegawai baik TU, tenaga

pustakawan, dan tenaga keuangan.

Guru-pegawai TK sebanyak 17 orang, guru-pegawai SD sebanyak 44 orang,

dan guru-pegawai SMP sebanyak 25 orang. Jadi jumlah subyek penelitian

sebanyak 86 orang. Mereka semua berperanan dalam pelaksanaan karya

pendidikan yang dilandasi pula oleh nilai-nilai yang dikembangkan oleh

Kongregasi SPM.

C. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Pemenuhan Kebutuhan Guru-Pegawai

Instrumen dalam penelitian ini dalam bentuk kuesioner yang

mengungkap empat kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri. Kuesioner ini

disusun oleh penulis.

a. Susunan Kuesioner

Bagian pertama menjelaskan tentang maksud dan tujuan serta petunjuk

pengisian kuesioner, bagian kedua memuat pernyataan-pernyataan (item-

item) mengenai tiap-tiap kebutuhan dan disertai kemungkinan

jawabannya.

Page 68: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

53

Tabel 2

Sebaran Item Kuesioner Pemenuhan Kebutuhan Guru-Pegawai

TK – SMP Maria Fatima Jember

No Aspek Indikator Nomor Item

Uji Coba

Nomor Item

Kuesioner Finalty

1. Kebutuhan

fisiologis

a. Makanan dan

minuman

b. Waktu

istirahat/libur

c. Balas jasa

1, 2, 3

4, 5, 6, 7, 8, 9

10, 11, 12

1, 2, 3, 4, 5

2. Kebutuhan rasa

aman

a. Jaminan sosial

b. kondisi kerja

c. sistem penanganan

masalah

13, 14, 15, 16

30, 31, 32, 33,

34, 35, 36

6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14

3. Kebutuhan akan

rasa memiliki-

dimiliki akan

kasih sayang

a. persahabatan

b. perasaan memiliki

37, 38, 39, 40,

41, 42, 43, 44,

45

15, 16, 17, 18, 19,

20

4. Kebutuhan akan

penghargaan

a. Percaya diri

b. Penghargaan

17, 18, 19, 20

25,26,27,28,2

9,21,22,23, 24

21, 22, 23, 24, 25,

26, 27

Page 69: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

54

5. Aktualisasi diri

a. Iman yang

kuat akan

penyelenggar

aan Tuhan

yang

Mahabaik

b. Peka akan

tanda-tanda

zaman

c. Solider terha-

dap mereka

yang miskin

dan

menderita

a. Bersyukur

b. Berprinsip

c. Bertahan dalam

kesulitan

d. Rela berkorban

a. Kreatif

b. Berdedikasi

c. Berani melawan

arus

a. Sederhana

b. Bersemangat kasih

c. Empati terhadap

penderitaan

sesama

46, 47

48, 49

50, 51, 52, 53

54, 55, 56

57, 58, 59,

60, 61

62

63, 64

67, 68, 69, 70

65, 66

28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 35, 36, 37

38, 39, 40, 41, 42

43, 44, 45, 46, 47,

48, 49, 50

Jumlah 70 50

b. Penskoran

Penskoran item kuesioner aktualisasi-diri Guru-Pegawai sebagai berikut:

untuk item positif jawaban “Selalu” = 4; jawaban “Sering” = 3; jawaban

“Kadang-kadang” = 2; jawaban “Tidak Pernah” = 1; sedangkan untuk

Page 70: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

55

item negatif jawaban “Selalu” = 1; jawaban “Sering” = 2; jawaban

“Kadang-kadang” = 3; jawaban “Tidak Pernah” = 4 kemudian dihitung

jumlah seluruh skor untuk tiap responden.

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pemenuhan Kebutuhan Guru-Pegawai

a. Validitas

Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu

mengukur yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Sejalan dengan

pendapat tersebut Scarvia B. Anderson (Arikunto, 1986: 65) menyatakan

bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur. Jadi, sebuah alat ukur dapat dikatakan valid jika alat ukur

itu dapat memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud pengukuran

tersebut.

Validititas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstruk (contruct validity). Masidjo (1995: 244) menyatakan bahwa

validitas konstruk menunjuk sampai dimana isi suatu alat ukur sesuai

dengan konsep yang seharusnya menjadi isi alat ukur atau konstruksi

teoritis yang mendasari disusunnya alat ukur tersebut.

Perhitungan koefisien validitas dengan rumus:

ttt rr =∞

Keterangan :

=∞tr Koefisien Validitas

=rtt Koefisien Reliabilitas

Page 71: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

56

b. Reliabilitas

Menurut Masidjo (1995: 209) reliabilitas suatu tes adalah taraf

sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil

pengukurannya. Tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan

ketelitian hasil dalam suatu pengukuran. Furchan (1982: 295) mengatakan

reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajad keajegan alat tersebut dalam

mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas sebenarnya mengacu

kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung

makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2003: 83).

Penghitungan reliabilitas metode belah dua Spearman and Brown

(split-half method). Metode belah dua yang dipakai berdasarkan urutan

nomor item yang bernomor gasal dan bernomor genap.

Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini ditentukan melalui

langkah:

a. membuat tabulasi skor-skor dari masing-masing item.

b. menjumlahkan skor-skor yang berasal dari item-item bernomor gasal

dan item-item yang bernomor genap

c. menghitung koefisien korelasi skor-skor belahan gasal dan belahan

genap dengan teknik Product-Moment dari Pearson:

})(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Page 72: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

57

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

X : skor total dari item-item gasal

Y : skor total dari item-item genap

N : Jumlah sampel

Koefisien korelasi yang diperoleh 0,95. Selanjutnya untuk memperoleh

koefisien reliabilitas tes digunakan rumus dari Spearman-Brown:

gg

ggtt r

rr

+

×=

12

Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas

rgg : koefisien korelasi skor-skor gasal-genap

3. Prosedur Analisis Item

Prosedur seleksi item berdasarkan data empiris, yaitu data hasil uji coba item

pada kelompok subyek yang karakteristiknya setara dengan subyek yang

hendak diteliti. Analisis item untuk memeriksa apakah item-item mengukur

hal yang sama. Cara yangn digunakan adalah dengan mengkorelasikan skor

tiap item dengan skor-skor seluruh item. Analisis item dengan menggunakan

program SPSS.

Azwar (1999: 65) menyatakan bahwa untuk skala psikologi, kesahihan

tiap item biasanya digunakan batasan minimal pada koefisien korelasi 0,30.

Page 73: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

58

Pada taraf signifikansi 5% (0,05) diperoleh item dengan koefisien korelasi

minimal 0,30. Jadi item yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30 dianggap

signifikan. Hasil analisis menunjukkan ada 20 item yang dianggap gugur.

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas

Aspek Kebutuhan Jumlah

Item

Tetap Gugur

1. Kebutuhan Fisiologis 12 5 7

2. Kebutuhan akan Rasa Aman 11 9 2

3. Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Cinta 9 6 3

4. Kebutuhan akan Penghargaan 13 7 6

5. Aktualisasi – Iman 11 10 1

6. Aktualisasi – Peka 6 5 1

7. Aktualisasi – Solider 8 8 -

J u m l a h 70 50 20

4. Perhitungan Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas Instrumen

a. Koefisien reliabilitas gg

ggtt r

rr

+

×=

12

Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas

rgg : koefisien korelasi skor-skor gasal –genap

Page 74: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

59

b. Koefisien validitas ttt rr =∞ (Guilford, 1965: 443).

Keterangan:

∞tr = koefisien validitas instrumen

ttr = koefisien reliabilitas instrumen

c. dan kuesioner hasil uji coba. Setelah analisis item sejumlah 70 item

dan ditetapkan 50 item sahih untuk digunakan, maka dihitung koefisien

reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner yang akan digunakan untuk

penelitian (50 item). = 0,97; = 0,98. Perhitungan terlampir.

ttr ∞tr

ttr ∞tr

Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner penelitian tinggi.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data meliputi beberapa tahap:

1. Tahap persiapan.

Dalam tahap ini penulis melakukan beberapa usaha sebagai persiapan

melakukan penelitian. Sebelum pengisian kuesioner peneliti melakukan

beberapa hal yakni:

a. Menghubungi Pengurus Perkumpulan Dharmaputri Surabaya guna

membicarakan rencana penelitian dan minta ijin untuk penyebaran

kuesioner bagi guru-pegawai TK sampai dengan SMP di Jember.

b. Menyusun kuesioner dan mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing.

c. Merevisi kuesioner pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri guru-

pegawai.

Page 75: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

60

d. Menghubungi Kepala Sekolah SMPK Mater Dei Probolinggo untuk uji

coba kuesioner penelitian.

e. Mengadakan uji coba penelitian.

Uji coba penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2006 pada guru-

pegawai SMPK Mater Dei Probolinggo yang berjumlah 30 orang. Tujuan

uji coba untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas

instrument/kuesioner.

2. Tahap pengisian kuesioner

Kuesioner dibagikan ke TKK Siswa Rini I, TKK Siswa Rini II, SDK Maria

Fatima Kartini, SDK Maria Fatima III, dan SMPK Maria Fatima agar dapat

diisi sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing sekolah. Waktu yang

disediakan 1 (satu) minggu. Batas terakhir pengumpulan hasil kuesioner

adalah 19 September 2006.

E. Teknik Analisis Data

Penghitungan Mean

Penghitungan Mean Skor-skor Kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dengan rumus:

NfxM =

Mean digunakan sebagai patokan untuk menentukan tingkat pemenuhan

kebutuhan Skor ≥ M termasuk kategori Terpenuhi (T) dan Skor < M termasuk

kategori Kurang Terpenuhi (KT).

Page 76: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah para guru dan pegawai dari persekolahan yang

dikelola oleh Perkumpulan Dharmaputri yang merupakan lembaga bidang

karya pendidikan para Suster Kongregasi SPM. Rincian subyek penelitian

sebagai berikut:

Tabel 4. Rincian Subyek penelitian para guru dan Pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember 2006

Sekolah Guru Pegawai Jumlah

TK 15 2 17

SD 40 4 44

SMP 23 2 25

Total 78 8 86

2. Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri para Guru-

Pegawai TK, SD, dan SMP.

a. Pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru-pegawai TK

sebagaimana tercantum dalam tabel 5.

Page 77: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

62

Tabel 5. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri TK

AD KD

_ ? + Jumlah

+ 1 1

? 6 0 9 15

_ 1 1

Jumlah 7 0 10 17

Keterangan: + = Terpenuhi ? = Ragu-ragu - = Kurang Terpenuhi

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa secara urut pemenuhan

kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru-pegawai TK sebagai berikut:

1) Ragu-ragu sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 6 orang sebagian

kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan aktualisasi-diri juga kurang

terpenuhi, 9 orang sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi tetapi

aktualisasi-diri terpenuhi.

2) Terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 1 orang.

3) Kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 1

orang.

b. Pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru-pegawai SD

sebagaimana tercantum dalam tabel 6.

Page 78: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

63

Tabel 6. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri SD

AD KD

_ ? + Jumlah

+ 12 12

? 10 0 18 28

_ 4 4

Jumlah 14 0 30 44

Keterangan : + = Terpenuhi ? = Ragu-ragu - = Kurang Terpenuhi Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa secara urut pemenuhan

kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru-pegawai SD adalah:

1) Ragu-ragu sebanyak 28 orang, terdiri dari 18 orang yang sebagian

kebutuhan dasar kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi, 10

orang yang sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi, aktualisasi-

diri juga kurang terpenuhi.

2) Terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 12 orang.

3) Kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 4

orang.

c. Pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri guru-pegawai SMP

sebagaimana tercantum dalam tabel 7.

Page 79: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

64

Tabel 7. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri SMP

AD KD

_ ? + Jumlah

+ 5 5

? 9 0 7 16

_ 4 4

Jumlah 13 0 12 25

Keterangan : + = Terpenuhi ? = Ragu-ragu - = Kurang Terpenuhi Berdasarkan data di atas disimpulkan secara urut pemenuhan kebutuhan dasar

dan aktualisasi-diri para guru-pegawai SMP sebagai berikut:

1) Ragu-ragu sebanyak 16 orang, yang terdiri dari 9 orang yang sebagian

kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan aktualisasi-diri kurang

terpenuhi, 7 orang kebutuhan dasar kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-

diri terpenuhi.

2) Terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 5 orang.

3) Kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri sebanyak 4

orang.

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian dilakukan pada masing-masing jenjang sekolah.

Pembahasan berdasarkan teori Maslow dan nilai-nilai Kongregasi SPM, baik

Page 80: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

65

yang terpenuhi, kurang terpenuhi, yang menjadi masalah, dan kemungkinan

pemecahan masalahnya.

1. Pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri guru-pegawai TK.

a. Menurut Maslow pemenuhan kebutuhan tingkat pertama menjadi dasar

bagi pemenuhan kebutuhan tingkat berikutnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pandangan Maslow ini berlaku:

1) Satu orang yang terpenuhi kebutuhan dasar dan terpenuhi juga

aktualisasi-diri.

2) Satu orang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan kurang

terpenuhi aktualisasi-diri.

3) Enam orang yang sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan

aktualisasi-diri kurang terpenuhi.

4) Dan tidak berlaku untuk 9 orang yang sebagian kebutuhan dasar

kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi.

b. Menurut nilai-nilai Kongregasi SPM pemenuhan kebutuhan dasar tidak

menjadi syarat mutlak untuk aktualisasi-diri. Khusus bagi kelompok 9

orang nampak bahwa nilai-nilai SPM berlaku yakni sebagian kurang

terpenuhi kebutuhan dasarnya tetapi aktualisasi-diri terpenuhi. Pemenuhan

kebutuhan dasar tidak menjadi syarat mutlak untuk aktualisasi-diri.

c. Usaha yang dapat dilakukan berdasarkan masalah tersebut adalah:

1) Konseling individual dan bantuan karitatif dapat dilakukan terhadap

seorang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri.

Page 81: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

66

2) Bimbingan individual dan kelompok terhadap 6 orang yang

mengalami sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan

aktualisasi-diri juga kurang terpenuhi.

3) Bimbingan kelompok terhadap sembilan orang yang sebagian

kebutuhan dasar kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi.

Kebutuhan dasar yang kurang terpenuhi dengan memberikan bantuan

yang bersifat karitatif sekaligus melaksanakan fungsi bimbingan

pengembangan terhadap nilai-nilai SPM.

2. Pemenuhan Empat Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri Guru-pegawai SD.

a. Menurut Maslow pemenuhan kebutuhan tingkat pertama menjadi dasar

bagi pemenuhan kebutuhan tingkat berikutnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pandangan Maslow ini berlaku:

1) Dua belas orang yang terpenuhi kebutuhan dasar dan terpenuhi juga

aktualisasi-diri.

2) Empat orang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan kurang

terpenuhi aktualisasi-diri.

3) Sepuluh orang yang sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan

aktualisasi-diri kurang terpenuhi.

4) Dan tidak berlaku untuk 18 orang yang sebagian kebutuhan dasar

kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi.

Page 82: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

67

b. Menurut nilai-nilai SPM pemenuhan kebutuhan dasar tidak menjadi syarat

mutlak untuk aktualisasi-diri. Khususnya bagi kelompok 18 orang yang

sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi namun aktualisasi-diri

terpenuhi nampak bahwa nilai-nilai Kongregasi SPM berlaku.

c. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktualisasi-diri terhadap

nilai-nilai Kongregasi SPM adalah:

1) Konseling individual dan bantuan karitatif dapat dilakukan terhadap 4

orang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan kurang terpenuhi

juga aktualisasi-diri.

2) Bimbingan kelompok khususnya fungsi pemeliharaan dan

pengembangan dapat dilakukan terhadap 12 orang yang terpenuhi

kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri.

3) Bimbingan individual dan kelompok dapat dilakukan terhadap 10

orang yang sebagian kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan kurang

terpenuhi aktualisasi-diri.

4) Bimbingan individual, kelompok serta bantuan karitatif dapat

dilakukan terhadap 18 orang yang sebagian kebutuhan dasar kurang

terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi.

3. Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi-Diri para Guru-Pegawai SMP.

a. Berdasarkan Maslow pemenuhan kebutuhan tingkat pertama menjadi

dasar bagi pemenuhan kebutuhan tingkat berikutnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pandangan Maslow ini berlaku:

Page 83: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

68

1) Lima orang yang terpenuhi kebutuhan dasar dan terpenuhi juga

aktualisasi-diri.

2) Empat orang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan kurang

terpenuhi aktualisasi-diri.

3) Sembilan orang yang sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan

aktualisasi-diri kurang terpenuhi.

4) Dan tidak berlaku untuk 7 orang yang sebagian kebutuhan dasar

kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri terpenuhi.

b. Menurut nilai-nilai SPM pemenuhan kebutuhan dasar tidak menjadi syarat

mutlak untuk aktualisasi-diri. Khususnya bagi kelompok 7 orang yang

sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi namun aktualisasi-diri

terpenuhi nampak bahwa nilai-nilai SPM berlaku.

c. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktualisasi-diri adalah:

1) Konseling individual serta bantuan karitatif dapat dilakukan terhadap

lima orang yang belum terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri.

2) Bimbingan individual dan bimbingan kelompok bagi 9 orang yang

sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi dan aktualisasi-diri juga

kurang terpenuhi.

3) Bimbingan kelompok pengembangan bagi 7 orang yang sebagian

kebutuhan dasar kurang terpenuhi tetapi aktualisasi-diri mereka

terpenuhi.

Page 84: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

69

BAB V

RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN-SARAN

Pada bab ini disajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran-saran. Bagian

ringkasan memuat rumusan masalah, metodologi penelitian, dan hasil penelitian.

Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari hasil penelitian. Bagian saran memuat

saran-saran untuk pihak Perkumpulan Dharmaputri, para Kepala Sekolah, dan bagi

penelitian lain yang akan melakukan penelitian lanjutan.

A. Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan dasar

dan aktualisasi-diri para guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember dalam

konteks nilai-nilai Kongregasi SPM. Adapun hasil penelitian ini digunakan untuk

memberikan masukan bagi para Kepala Sekolah dan Pengurus Perkumpulan

Dharmaputri.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek

penelitian adalah seluruh guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima Jember yang

berjumlah 86 orang yang terdiri dari guru-pegawai TK 17 orang, SD 44 orang,

dan SMP 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun

oleh peneliti berdasarkan 5 (lima) aspek kebutuhan menurut A. Maslow.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah perhitungan Mean. Mean

digunakan sebagai patokan untuk menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan.

Page 85: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

70

Skor ≥ M termasuk kategori terpenuhi (T) dan skor < M termasuk kategori kurang

terpenuhi (KT).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemenuhan

kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri guru-pegawai TK, SD, SMP Maria Fatima

Jember adalah sebagai berikut:

1. Guru-pegawai TK

a. Menurut Maslow ada satu guru yang telah mengalami empat kebutuhan

dasar terpenuhi dan aktualisasi-diri juga terpenuhi.

b. Menurut nilai-nilai SPM ada 10 orang yang cocok bekerja di lingkungan

SPM.

c. Menurut nilai-nilai SPM ada 7 orang yang mengalami masalah dalam

empat kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri.

2. Guru-pegawai SDK Maria Fatima III dan SDK Maria Fatima Kartini

a. Menurut Maslow ada 12 orang yang telah mengalami empat kebutuhan

dasar terpenuhi dan aktualisasi-diri juga terpenuhi dan 4 orang yang

kurang terpenuhi empat kebutuhan dasar dan dan aktualisasi-diri juga

kurang terpenuhi.

b. Menurut nilai-nilai SPM ada 18 orang yang cocok bekerja di lingkungan

SPM yakni sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi namun mampu

teraktualisasi-diri.

c. Yang bermasalah menurut nilai-nilai SPM sebanyak 14 orang yang terdiri

dari 4 orang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri,

Page 86: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

71

sedangkan yang 10 orang sebagian kebutuhan dasar terpenuhi namun

aktualisasi-diri kurang terpenuhi.

3. Guru-pegawai SMPK Maria Fatima

a. Menurut Maslow ada 5 orang yang terpenuhi kebutuhan dasar dan

aktualisasi-diri dan 4 orang kurang terpenuhi kebutuhan dasar dan

aktualisasi-diri.

b. Menurut nilai-nilai SPM ada 7 orang yang cocok bekerja di

lingkungan SPM yakni sebagian kebutuhan dasar kurang terpenuhi

tetapi mampu teraktualisasi-diri, dan 5 orang terpenuhi kebutuhan

dasar dan aktualisasi-diri.

c. Yang bermasalah ada 4 orang yang kurang terpenuhi kebutuhan dasar

dan aktualisasi-diri, dan 9 orang yang sebagian kebutuhan dasar

kurang terpenuhi, aktualisasi-diri juga kurang terpenuhi.

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pandangan Maslow

tentang pemenuhan kebutuhan secara bertingkat tidak bersifat mutlak. Ada orang

yang belum mencapai pemenuhan kebutuhan dasar secara memuaskan, namun

sudah mencapai kepuasan dalam aktualisasi-diri. Hal ini dapat dipahami sebab

kepuasan bersifat subyektif. Dalam kehidupan ada orang yang mempunyai

orientasi nilai dengan memprioritaskan nilai-nilai pada tingkat pengembangan

diri. Komunitas SPM yang mengelola persekolahan TK, SD, dan SMP termasuk

Page 87: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

72

dalam kelompok yang memprioritaskan orientasi nilai pengembangan diri sesuai

dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh komunitas SPM.

C. Saran-saran

Berikut ini disajikan beberapa saran untuk berbagai pihak:

1. Pengurus Perkumpulan Dharmaputri hendaknya meninjau ulang kebijakan-

kebijakan khususnya tentang pemenuhan kebutuhan fisiologis guru-pegawai

misalnya dalam hal restitusi yang diberikan kepada mereka.

2. Kepala Sekolah masing-masing jenjang sekolah:

a. Kepala Sekolah TK hendaknya mengadakan pemahaman bersama tentang

berbagai kebutuhan dasar, mengadakan refleksi bersama untuk semakin

memahami nilai-nilai SPM agar dapat semakin dihidupi oleh guru-

pegawai.

b. Kepala Sekolah SD hendaknya mengadakan rekonsiliasi bersama melalui

suatu kegiatan week end untuk membuat suasana menjadi suatu suasana

kerja yang aman dan nyaman

c. Kepala Sekolah SMP hendaknya mengadakan suatu kegiatan yang mampu

mewadahi kerinduan guru-pegawai dalam menjalin suatu keakraban. Di

samping itu juga perlu mengadakan penyadaran bersama untuk

meningkatkan penghayatannya terhadap nilai-nilai SPM.

Page 88: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

73

DAFTAR PUSTAKA

Adimassana, Y.B. 2003/2004. Bahan Kuliah Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: USD.

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Goble, Frank. G. 1987. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius. Guilford, J. P. 1965. Fundamental Statistics in Psychology and Education. Tokyo:

Kogakusha Company, Ltd Hadi, Sutrisno. 1989. Statistik 1. Yogyakarta: Andi Offset.

Handoko, Hani. 1995. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Hardjowidjono, Dharmono. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hartyana. 2002. Studi deskriptif tentang Kecerdasan Emosi pada Siswa Kelas II SMU

Kolose de Britto di Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Sarjana USD.

Irma, M. 1987. Sejarah Singkat Kongregasi Suster-suster Santa Perawan Maria.

Probolinggo: Sekretariat Pusat SPM Irmine, Maria. SND. 1998. Santa Julia dan Sukacita Sebuah Harapan. Tidak

diterbitkan. Kapitel Umum Kongregasi SPM. 1984. Konstitusi Suster-suster Santa Perawan

Maria Amesfoort.

Page 89: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

74

Kartini-Kartono. 1999. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. KWI. 1974. Sejarah Gereja Katolik Indonesia. Ende: Arnoldus.

KWI. 1987. Alkitab. Bogor: Ciluar.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Myron, Dembo, H. 1981. Teaching for Learning Applying Educational Psychology in

the Classroom. California: Good Year Publishing Company. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat.

Yogyakarta: Kanisius. Situmorang, Rosinda Kristina. 2002. Deskripsi Masalah-masalah yang secara intens

dialami oleh Siswa SMU Assisi Pematang Siantar Tahun Ajaran 2001/2002 dan Implikasinya pada Usulan Program Bimbingan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Sarjana USD.

Sinurat, R. H. Dj. 1987. Klasifikasi Nilai dalam Bimbingan dan Pengajaran. Hand

out mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Sudjana. 1996. Metoda Statistika, Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Tamtomo, Endro. 1973. Tuhan Masih Minta Lagi. Biografi Julie Billiart.

Wahana. 2004. Nilai Etika Aksiologi Max Scheler. Yogyakarta: Kanisius.

Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yousda, Amirman dan Zainal Arifin. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara. … 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. … 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Terjemahan R. Hardawiryana. Jakarta: Obor

Page 90: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

78

56 AD-I 57 58 59 60 61 62 AD-p 63 64 65 66 67 68 69 70 AD-s4 39 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 2 2 3 4 274 34 2 3 2 4 2 3 16 4 4 2 3 2 2 2 3 224 36 4 3 4 3 3 3 20 2 3 4 4 3 3 3 3 254 38 4 2 3 3 2 2 16 3 3 4 4 2 3 4 3 264 39 4 4 3 4 4 1 20 4 4 4 4 3 3 4 3 294 36 2 3 4 4 3 2 18 4 4 2 2 2 2 3 2 212 31 2 2 2 4 2 3 15 4 4 4 4 3 3 3 3 283 33 2 3 3 3 3 1 15 4 4 1 3 3 3 3 3 244 29 2 2 2 2 2 3 13 3 2 2 2 2 2 2 3 184 44 4 4 4 4 4 2 22 4 4 4 4 4 4 4 2 304 39 4 2 2 3 2 3 16 4 3 4 4 2 3 4 2 264 36 4 3 3 4 3 2 19 4 3 2 2 2 2 2 2 194 44 4 4 4 4 4 1 21 4 4 4 4 4 4 4 4 324 41 4 4 4 4 3 1 20 4 4 4 4 3 4 4 4 313 27 2 2 2 2 2 3 13 2 2 2 2 2 2 3 2 174 37 2 3 3 3 3 1 15 3 4 3 4 3 2 3 3 254 35 3 4 3 3 3 1 17 3 3 3 2 2 2 2 2 193 28 2 2 2 2 2 3 13 3 2 3 2 1 1 2 2 164 39 3 3 3 4 3 2 18 4 3 2 2 2 2 2 2 194 39 2 3 4 4 4 3 20 3 3 2 3 2 3 4 2 224 36 4 4 4 4 3 3 22 3 4 4 4 3 3 2 3 264 38 3 2 2 3 2 3 15 3 3 4 4 2 2 3 2 234 40 2 4 2 4 2 3 17 4 4 4 4 2 4 4 4 304 33 4 4 4 4 3 4 23 3 3 4 4 3 4 3 3 274 42 4 3 4 4 1 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 324 35 3 3 3 3 3 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 244 38 4 4 4 4 3 2 21 3 3 4 4 3 3 2 3 253 35 2 2 2 4 2 3 15 4 4 2 3 2 2 4 3 244 41 3 3 4 4 2 3 19 3 3 4 4 3 3 4 3 273 32 2 3 4 4 2 3 18 4 4 2 2 3 2 3 2 22

Page 91: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

85

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 70

Correlation between forms = .7930 Equal-length Spearman-Brown = .8845

Guttman Split-half = .8795 Unequal-length Spearman-Brown = .8845

35 Items in part 1 35 Items in part 2

Alpha for part 1 = .8423 Alpha for part 2 = .8989

Page 92: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

87

S/Item 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 Jml1 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 852 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 733 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 754 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 775 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 866 4 2 1 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 717 3 2 2 4 3 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 718 2 2 2 1 4 3 1 2 2 2 1 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 629 4 2 1 4 4 3 2 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 66

10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 9711 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 2 7512 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 7713 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9814 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 9215 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 5616 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 6617 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 7518 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 5919 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 7720 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 8321 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 7922 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 8023 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 8824 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 7925 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 9626 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 7727 4 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 7628 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 2 3 7429 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 9130 4 2 2 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 74

Page 93: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

89

Berdasarkan penghitungan di atas dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,95. Selanjutnya untukmemperoleh koefisien reliabilitas tes digunakan rumus Spearman Brown, sebagai berikut.

gg

ggtt r

rr

+

×=

12

ttt rr =∞

( )( )( ){ } ( ){ }

{ }{ }

{ }{ }

95,0

86407,650.91835.86

885.880.399.8835.86

165.98569.85835.86

225.452.5390.550.5881.716.5450.802.5985.582.5820.669.5

335.2013.18530391.2415.19330

335.2391.2994.1883022

=

=

=

=

−−−

=

−×−×

−×=

xyr

97,097,095,19,1

95,0195,02

=∴=

=

=

ttr

98,097,0

==

Page 94: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

95

4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 32 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 32 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 33 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 23 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 24 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 42 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 22 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 34 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 32 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 23 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 42 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 32 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 34 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 3 24 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 44 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 34 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 23 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 32 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 33 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 42 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 22 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 42 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 32 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 34 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 32 2 2 3 4 3 4 2 4 4 2 3 2 3 4 23 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 24 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 32 2 3 2 2 2 4 2 4 4 2 3 2 2 4 34 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 32 2 3 2 3 4 4 2 4 4 2 2 3 2 3 23 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 43 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 1 2 2 21 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 34 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 23 4 4 3 2 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 42 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3

254 276 321 278 246 296 325 242 323 311 276 280 239 278 294 259

Page 95: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

97

46 11 (KT) 28 (T) 23 (T) 27 (T) 91 (T)47 16 (T) 24 (KT) 22 (T) 26 (T) 82 (T)48 13 (KT) 25 (KT) 18 (KT) 19 (KT) 69 (KT)49 15 (T) 28 (T) 20 (KT) 24 (T) 69 (KT)50 14 (KT) 27 (T) 23 (T) 23 (KT) 84 (T)51 8 (KT) 22 (KT) 20 (KT) 21 (KT) 71 (KT)52 15 (T) 23 (KT) 19 (KT) 24 (T) 77 (T)53 16 (T) 25 (KT) 22 (T) 27 (T) 84 (T)54 15 (T) 27 (T) 22 (T) 27 (T) 82 (T)55 16 (KT) 21 (KT) 17 (KT) 19 (KT) 65 (KT)56 15 (T) 22 (KT) 22 (T) 24 (T) 84 (T)57 13 (KT) 25 (KT) 22 (T) 23 (KT) 80 (T)58 17 (T) 26 (T) 22 (T) 26 (T) 84 (T)59 15 (T) 23 (KT) 19 (KT) 28 (T) 72 (KT)60 14 (KT) 21 (KT) 20 (KT) 23 (KT) 84 (T)61 15 (T) 29 (T) 24 (T) 20 (KT) 84 (T)

62 15 (T) 35 (T) 22 (T) 28 (T) 85 (T)63 14 (KT) 26 (T) 11 (KT) 19 (KT) 63 (KT)64 17 (T) 29 (T) 20 (KT) 27 (T) 71 (KT)65 14 (KT) 32 (T) 17 (KT) 23 (KT) 82 (T)66 16 (T) 27 (T) 19 (KT) 22 (KT) 74 (KT)67 13 (KT) 23 (KT) 15 (KT) 20 (KT) 76 (T)68 13 (KT) 28 (T) 22 (T) 21 (KT) 77 (T)69 15 (T) 31 (T) 23 (T) 27 (T) 81 (T)70 9 (KT) 23 (KT) 15 (KT) 20 (KT) 64 (KT)71 11 (KT) 28 (T) 23 (T) 22 (KT) 82 (T)72 14 (KT) 25 (KT) 14 (KT) 20 (KT) 70 (KT)73 14 (KT) 27 (T) 16 (KT) 26 (T) 79 (T)74 18 (T) 36 (T) 24 (T) 28 (T) 86 (T)75 17 (T) 29 (T) 20 (KT) 23 (KT) 70 (KT)76 16 (T) 29 (T) 13 (KT) 20 (KT) 78 (T)77 14 (KT) 27 (T) 18 (KT) 22 (KT) 67 (KT)78 18 (T) 33 (T) 21 (T) 27 (T) 80 (T)79 16 (T) 25 (KT) 23 (T) 27 (T) 65 (KT)80 15 (T) 31 (T) 19 (KT) 27 (T) 77 (T)81 10 (KT) 25 (KT) 16 (KT) 20 (KT) 65 (KT)82 13 (KT) 23 (KT) 20 (KT) 20 (KT) 49 (KT)83 15 (T) 35 (T) 21 (T) 24 (T) 75 (KT)84 16 (T) 30 (T) 17 (KT) 24 (T) 74 (KT)85 18 (T) 29 (T) 20 (KT) 25 (T) 73 (KT)86 15 (T) 29 (T) 23 (T) 27 (T) 80 (T)

Jumlah 1,255 2,253 1,795 2,103 6,573Mean 14,59 26,19 20,87 24,45 76,43

Jumlah (TK) 35 36 30 31 34

Jumlah (T) 51 50 56 55 52

Page 96: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

98

KUESIONER TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

DAN AKTUALISASI-DIRI PARA GURU-PEGAWAI

TK, SD, SMP MARIA FATIMA JEMBER

DALAM KONTEKS

NILAI-NILAI KONGREGASI SPM

A. Pengantar

Bapak/Ibu Guru – Pegawai yang terkasih, pada kesempatan ini,

peneliti/saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berkenan mengisi kuesioner

ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat profesionalitas

Bapak/Ibu berdasarkan nilai-nilai Kongregasi SPM dalam Perspektif A.

Maslow. Informasi yang Bapak/Ibu berikan dengan menjawab kuesioner ini,

akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk usulan program

pendampingan bagi Guru – Pegawai, dan tidak mempengaruhi penilaian, serta

hak-hak lainnya yang menjadi milik Bapak/Ibu.

Kuesioner ini bersifat rahasia, maka kami mengharapkan Bapak/Ibu

menjawabnya secara jujur, sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu.

Atas bantuan Bapak/Ibu, kami mengucapkan banyak terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Berilah tanda centang (V) pada kolom salah satu alternatif pilihan yang

tersedia di sebelah kanan pernyataan.

Selalu : (SL)

Sering : (SR)

Kadang-kadang : (KK)

Tidak Pernah : (TP)

Page 97: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

99

2. Apabila Bapak/Ibu ingin mengubah jawaban, maka berilah tanda silang

(X) pada kolom yang telah dicentang kemudian buatlah centang lagi pada

kolom yang sesuai.

NO. PERNYATAAN SL SR KK TP

1 Dalam kehidupan saya, masalah makan dan minum

berkecukupan.

2 Dalam kehidupan sehari-hari saya makan 3 kali

sehari.

3 Dalam hidup keseharian saya makan makanan yang

sehat dan bergizi.

4 Saya memiliki acara rutin untuk berlibur bersama

keluarga.

5 Saya merasa cukup puas dengan gaji yang saya

terima.

6 Bantuan dana restitusi memperingan biaya

pengobatan bagi saya maupun keluarga saya.

7 Insentif di hari-hari lembur meningkatkan semangat

kerja saya

8 Kepedulian dan perhatian sekolah terhadap

penderitaan keluarga menguatkan saya.

9 Saya mendapat bimbingan dari atasan dalam

melaksanakan tugas saya.

10 Saya mendapat penilaian (umpan balik) sesuai

dengan kenyataan yang sebenarnya.

11 Sekolah ini memperhatikan pentingnya perlakuan

yang adil bagi guru-pegawai.

12 Atasan saya cukup tanggap/peka dengan kesulitan-

kesulitan saya.

Page 98: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

100

13 Saya dapat mengungkapkan masalah-masalah saya

dengan rekan kerja saya.

14 Ketika teman mengalami berbagai kesulitan saya

membantunya dengan tulus.

15 Sikap guyup dan rukun tampak di antara warga

sekolah.

16 Saya rindu adanya acara temu keluarga di antara

rekan-rekan kerja.

17 Saya mendukung acara-acara kebersamaan.

18 Saya mencintai sekolah ini.

19 Saya dengan spontan mengingatkan pentingnya

memelihara kebersihan dan keindahan sekolah.

20 Saya ikut menjaga nama baik sekolah dengan sikap

dan tindakan saya di tengah masyarakat.

21 Saya merasa bangga bekerja di sekolah ini.

22 Saya mampu melaksanakan tugas-tugas yang

dipercayakan dengan baik.

23 Usaha dan pekerjaan saya diterima oleh siswa-siswa.

24 Usaha dan pekerjaan saya diterima oleh orang tua

siswa.

25 Jasa dan kerja saya dihargai oleh sekolah ini secara

memadai.

26 Saya ikut senang atas prestasi yang dicapai oleh

teman-teman.

27 Semua prestasi sekolah ini berkat kerjasama yang

baik antara saya dan teman-teman.

28 Saya merasakan penyertaan Tuhan dalam hidup

keseharian saya lewat kehadiran orang-orang

tertentu/peristiwa-peristiwa tertentu.

29 Dengan setia dan sabar saya menanggung

Page 99: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

101

penderitaan yang saya alami.

30 Saya mencari jalan keluar terbaik ketika

kesulitan/persoalan datang silih berganti.

31 Saya membantu tetangga/rekan kerja yang

menghadapi kesulitan.

32 Saya rela berupaya menyediakan waktu untuk acara-

acara sekolah yang bersifat insidental.

33 Ada anak yang “kurang pandai”, “sering membuat

ulah/menyebalkan” di kelas, saya dengan sabar

meluangkan waktu untuk berbincang-bincang

dengan anak tersebut

34 Terhadap anak yang punya masalah saya terdorong

memberikan bimbingan secara personal.

35 Masalah demi masalah datang silih berganti, tetapi

saya sungguh menikmati.

36 Setiap saat ada saja hal-hal baru yang membawa

sukacita.

37 Tuhan terus-menerus menganugerahkan

keistimewaan dalam hidup keluarga saya.

38 Saya belajar berbagai hal baru tanpa diminta oleh

siapapun.

39 Saya tidak mengalami kesulitan bila menghadapi

pimpinan/orang-orang baru di lingkungan saya.

40 Saya menggunakan berbagai cara dalam

menyelesaikan tugas.

41 Saya tulus dan jujur dalam mempertanggung –

jawabkan tugas-tugas saya terhadap Tuhan.

42 Saya kritis terhadap semua situasi yang ada di sekitar

saya.

43 Saya hidup sederhana/ugahari.

Page 100: TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/19695/2/011114037_Full.pdf · tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi-diri para guru – pegawai

102

44 Hidup hemat menjadi prioritas saya.

45 Dalam hati saya spontan menenteskan air mata

menyaksikan penderitaan sesama.

46 Saya mudah tersentuh pada apa yang dirasakan oleh

orang lain.

47 Saya rela mengorbankan “harta” demi penderitaan

sesama.

48 Dengan cinta yang tulus saya menolong anak yang

miskin.

49 Saya terdorong untuk membantu anak yang nakal

supaya menjadi baik.

50 Saya menolong pengemis yang setiap kali datang ke

rumah.