95
TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE 2005-2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh : Rusli Latif 1112033100023 JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

PERIODE 2005-2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh :

Rusli Latif

1112033100023

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 2: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

i

TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE

2005-2015

Skripsi

Diajukan ke Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama Islam (S.Ag)

Oleh :

Rusli Latif

1112033100023

Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Masri Mansoer MA

NIP. 19621006 199003 1002

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 3: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI

MUHAMMADIYAH PERIODE 2005-2015” telah diujikan dalam sidang

Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Januari 2019. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Program

Studi Aqidah Filsafat Islam.

Jakarta, 30 Januari 2019

Sidang Munaqasyah,

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dra. Tien Rohmatin, MA Abdul Hakim Wahid, SHI.,MA

NIP. 19680803 199403 2 002 NIP. 19780424 201503 1 001

Penguji I Penguji II

Kusen, Ph.D Drs. Ramlan Abdul Ghani, MA

NIP. 19610614 199203 1 002

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Masri Mansoer, MA

NIP. 19621006 199003 1 002

Page 4: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Rusli Latif

NIM : 1112033100023

Program Studi : Aqidah dan Filsafat Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 18 Januari 1994

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini asli merupakan karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di

Universitas Negeri Syarif Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 Januari 2019

Rusli Latif

Page 5: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Arab

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

Indonesia

a

b

t

ts

j

kh

d

dz

r

z

s

sy

Inggris

a

b

t

th

j

kh

d

dh

r

z

s

sh

Arab

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ه

ء

ي

ة

Indonesia

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

y

h

Inggris

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

y

h

Vokal Panjang

Arab

أ

إي

أو

Indonesia

ā

ī

ū

Inggris

ā

ī

ū

Page 6: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

v

ABSTRAK

Eksistensi merupakan bagian dari disiplin ilmu filsafat yang menjelaskan

bahwa manusia berdiri atas kuasanya sendiri, hal tersebut juga diamini oleh para

tokoh eksistensialisme seperti Soren Abey Kierkergaad, Heideger, Gabriel

Marcel, Jean Paul dan lainnya.Ideologi juga merupakan bagian dari eksistensi

yang lahir dari proses pemikiran manusia. Muhammadiyah adalah organisasi yang

bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran

besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan gerakannya dengan

menyesuaikan perkembangan zaman. Sosoknya yang selalu menyinari bumi

pertiwi dalam hembusan nafas dan doa untuk pendirinya K.H Ahmad Dahlan

yang juga sekaligus pahlawan nasional melawam para kolonial untuk merampas

bumi Indonesia. Ideologi gerakan serta pikiran-pikiran inklusif membuat

Muhammadiyah menjadi ladang dakwah amar ma‟ruf nahi munkar di tengah

kering dan sempitnya pemahaman keberagaman beberapa masyarakat Indonesia.

Ideologi Muhammadiyah menjadi unsur penting sebagai core gerakan

pembaharuan ini, empat rumusan ideologi Muhammadiyah telah tertuang dalam :

pertama, Muqaddimah Anggaran Dasar (AD) pada 1945-1951 Muhammadiyah;

kedua, kepribadian Muhammadiyah pada 1962, ketiga, Matan Keyakinan dan

Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) pada 1969, keempat, Khittah

Perjuangan Muhammadiyah pada 1956, 1971, 1972 dan 2002.

Skripsi ini merupakan penelitian tentang “Eksistensi Ideologi

Muhammadiyah Periode 2005-2015 (Studi Masa Kepemimpinan Muhammad Din

Syamsuddin) dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif-

analisis.Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perjalanan organisasi

Muhammadiyah selama masa periode 2005-2015 di masa kepemimpinan

Muhammad Din Syamsuddin yang bertepatan pada usianya satu abad dan

memasuki fase abad kedua.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Muhammadiyah selalu mengikuti

arus perubahan zaman dan merancang agenda kedepan untuk menjawab problem

solving yang muncul di masyarakat.Hal yang menarik di masa kepemimpinan

Muhammad Din Syamsuddin (2005-2015) adalah muncul berbagai gaya

kepemimpinan serta strategi perjuangan hingga slogan “Islam Berkemajuan”. Dari

tahun 2005-2015 sedikitnya ada tiga agenda besar Muhammadiyah; (1)

Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Ke-2 (Zhawahir al-Afkar Al-

Muhammadiyah Li Al-Qarni Al-Tsani), (2) Profil “Islam Berkemajuan” dan (3)

Negara Pancasila Sebagai (Darul Ahdi Wa Syahadah).

Kata Kunci :Eksistensi, Ideologi dan Muhammadiyah

Page 7: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT sebagai pencipta mahluknya baik yang

ada di langit maupun yang berada di bumi.Atas kehendak-Nya kehidupan ini

ada.Karena atas kehendaknya kita dapat menjalankan segala aktifitas kehidupan

sehari-hari.Atas keridhoan-Nya akhirnya penulis berhasil menyelesaikan tugas

akhir kuliah berupa skripsi ini. Semoga apa yang hendak penulis tulis diberikan

hidayah-Nya. Amiin

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.

yang telah menuntun kita sehingga menjadi umat mukmin. Semoga di yaumil

akhir nanti bertemu dengannya dengan semua para kaum muslimin dan muslimat.

Pada dasarnya, penulisan skripsi ini merupakan suatu respon penulis

bagaimana mungkin organisasi sudah melampaui usia bangsanya sendiri yang

baru 72 tahun pasca kemerdekaan sedangkan organisasi ini sudah bekerja keras

melawan para kolonial yang datang silih berganti organisasi tersebut adalah

Muhammadiyah.

Muhammadiyah merupakan organisasi modern pertama yang menerapkan

Pendidikan agama Islam secara modern.Sehingga Muhammadiyah melekat

dengan sosok Founding Father-nya yakni Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Penting bagi

penulis untuk mencatat apa saja yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah dengan

melihat kepada eksistensi ideologi yang diperankan oleh Muhammadiyah pada

tahun 2005-2015.

Page 8: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

vii

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih secara tulus kepada:

1. Prof.Dr. Masri Mansoer MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan, bimbingan, kritikan, pelajaran, dan ilmu yang

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga Allah senantiasa mempermudah segala urusannya. Amin

2. Dra. Tien Rohmatin, MA., Selaku Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam.

Abdul Hakim Wahid, SHI., MA., sebagai Sekretaris Jurusan Aqidah dan

Filsafat Islam. Terima kasih atas nasihat dan bantuannya, akhirnya penulis

tetap konsisten menyelesaikan judul skripsi ini.

3. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA., Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Prof.

Dr. Dede Rosyada, MA., Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Tidak pernah terlupakan oleh penulis, menghaturkan banyak terima kasih

kepada kedua orang tua tercinta. Bapak tercinta Kadim dan Ibu tercinta

Munayaroh yang telah meridhoi untuk duduk diperguruan tinggi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta memberikan pengorbanan, dukungan baik materil

maupun immateril, serta doa yang tidak pernah berhenti sehingga penulis

dapat menyelesaikan masa studi S1.

5. Terimakasih banyak untuk Ayahanda Rustan Sulaiman Amin, kanda Ilham

Munzir, kanda Yulianti Muthmainnah, kanda Toto Tohari, Kanda Rohim

Ghazali, Kanda Abidin, Kanda Najib Burhani, Kanda Tuti, Kanda Zuhri,

Kanda Rifki Gunawan, Kanda Fahmi Syahrul Alim, Kanda Sulaiman (Tole),

Kanda Reza dan seluruh Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Cabang Ciputat atas pengorbanan yang diberikan baik waktu, materi, dan

ilmu yang diberikan. Semoga Allah melampangkan rezekinya. Amiin

Page 9: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

viii

6. Keluarga dan saudara-saudaraku, khususnya Misbahul Anam, Alifah. serta

nenekku yang selalu mendukung dan mengingatkan penulis untuk secepatnya

menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat,

teman seperjuangan Faisal Maarif, Syeli,Khaerul Anam (Heru) Ardiansyah

Fadli S.Kom, Arif Darmawan Hasibuan S.Pd, Nabila Maulida Safarina,

S.Hum, Afrizal Fahmi Ali S.Ag, Zulkarnaen (Bang Jul), Rusdiana, Damas

Maghfur, Dliya Mubarokah S.Hum, Ahmad Darussalam, Farida Rachmania,

Haris Mauludin, In Tansurullah, Indah, Agung, Nada Waskito, Kartika S.Sos,

Faisal Ristama, Angga Setiadi, Jenal Abidin S.E dan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Serta Pimpinan Komisariat IMM Ushuluddin dan

Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) Jakarta.

8. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tangerang Selatan,

Ayahanda Dr. H. Burhanuddin MM, Ayahanda H. Abdul Wahid S.E,

Ayahanda Drs. Zulian Halimi MM, kanda Nur Ahmad, Ayahanda H. Luqman

Thoha dan Ibunda Afni Rasyid. Terimakasih sudah memberikan motivasi

studi dan ilmu yang diberikan. Semoga diberikan rahmat oleh Allah SWT.

Amiin

9. Pemuda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan kepada Ketua umum Zaki

Anshori MM, Bung Andy Wijayanto S.H M.H, Bang Immaduddin Nasution,

Bang Bayut, Kanda Andreas beserta jajarannya. Semoga apa yang kita

perjuangkan di ridhoi Allah SWT. Amiin

10. Teman-teman seperjuangan, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam

angkatan 2012. Khususnya Grup Sarjana Muda ahmad Rofiq, Septidi Age

Pratama, Nur Afifah, Ali, Abdurrohman, Abdurrahman, Dafir, Eki Sopyan,

Page 10: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

ix

Endang, Faisal, Mahbub hamdani, Suher, Solehuddin, vita, Arsyad Prayogi

dan Dini mardhatillah. Semoga kelak kalian menjadi orang-orang hebat di

negeri ini. Amiin

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini. Disamping itu,

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang tak mengenakkan di

hati dalam skripsi ini, kiranya dimaafkan.

Jakarta, 30 Januari 2019

Rusli Latif

Page 11: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

x

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 11

C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................ 11

D. Metode Penelitian..................................................................................... 12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 13

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 14

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUHAMMADIYAH ...................... 16

A. Sejarah Muhammadiyah........................................................................... 16

B. Karakteristik Persyarikatan Muhammadiyah ........................................... 19

C. Organisasi Otonom dan Amal Usaha Muhammadiyah ............................ 22

D. Ideologi Muhammadiyah ......................................................................... 28

a. Pengertian Ideologi Muhammadiyah ................................................. 30

b. Eksistensi Ideologi Muhammadiyah dari Masa ke Masa ................... 33

BAB III KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH PERIODE 2005-2015 ......... 39

A. Kepengurusan Pimpinan Pusat Periode 2005-2015 ................................ 39

B. Gambaran Singkat Profil Prof. Dr. Din Syamsuddin .............................. 45

C. Kebijakan-Kebijakan Persyarikatan Muhammadiyah di Masa

Kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsuddin ............................................. 47

BAB IV EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH KEPEMIMPINAN

PROF. DR. DIN SYAMSUDDIN........................................................................56

A. Zawahir al-Afkar al-Muhammadiyah „Abra Qarn min al-Zaman............ 56

B. Darul Ahdi Wassyahadah ......................................................................... 68

C. Islam Berkemajuan................................................................................... 74

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 80

A. Kesimpulan.............................................................................................. 80

B. Saran ....................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 82

Page 12: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi pandangan filsafat masih digunakan sebagai sarana

kritis terhadap kehidupan sosial. Suatu pandangan dunia dan umumnya suatu

pandangan teoritis tidak pernah melayang-layang di udara. Setiap pemikiran

teoritis mempunyai hubungan erat dengan lingkungan dimana pemikiran itu di

jalankan.1 Ini terjadi karena perbedaan budaya yang semakin maju dan

berkembang sehingga paradigma masyarakat terhadap penerimaan zaman moden

setiap manusia merasakan sebuah kebebasan berekspresi dan interaksi sosial

secara inklusif. Hal yang demikian menjadi perhatian khusus terhadap falsafah

bahwa paradigma termasuk membentuk manusia karakter yang modern.

Namun akhir-akhir ini kita banyak di kejutkan dengan berkembangnya

ideologi-ideologi yang militan maupun ekstrimis sehingga ini juga menjadi

dampak bahwa paradigma yang kemudian membentuk sebuah ideologi menjadi

unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa? Tentu sebagian sudah

tahu bahwa negara Indonesia sendiri dengan keragaman adat, suku, budaya dan

agama menjadi sebuah komponen didalam sebuah ideololgi berdasarkan apa

yang dicita-citakan.

Bagi suatu bangsa yang merdeka ideologi sangat penting. Karena ia akan

menentukan perjalanan sejarah suatu bangsa kedepan. Ketika bangsa Indonesia

memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945, bangsa Indonesia

1. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h. 17

Page 13: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

2

membutuhkan ideologi. Namun, ideologi saja tidak cukup. Suatu bangsa yang

merdeka membutuhkan juga ideologi sekaligus falsafah negara.

Suatu ideologi pada dasarnya merupakan usaha untuk menyusun

pandangan dunia, dewasa ini orang lebih dari masa-masa sebelumnya

membutuhkan suatu pandangan dunia yang runtut berkenaan dengan hati, masuk

akal karena ketika mengetahui begitu banyak hal yang nampaknya tidak

berhubungan.2

Sebuah ideologi muncul melalui kerangka secara filosofis yang tersusun

secara koheren kemudian menjadi sebuah tatanam pedoman unsur dalam baik

manusia sendiri, golongan, kelompok atau sebuah tatanan sistem kenegaraan.

Secara umum jika dilihat dari bahasanya falsafat sendiri berasal dari kata Yunani

yang tersusun dari dua kata : Philen berarti cinta dan sophos dalam arti hikmat

(wisdom) dalam bahasa arab memindahkan kata Yunani Philosophia kedalam

bahasa mereka dengan tabiat susunan kata-kata arab, Falsafa dengan pola

fa‟lala,fa‟lalah dan fi‟lal. Dengan demikian kata benda dari kata kerja falsafa

seharusnyalah falsafah dan filsaf.3 Jadi, filsafat secara sederhana berarti cinta

pada pengetahuan atau kebijaksanaan. Namun dalam mengartikan makna cinta

belum tentu seseorang itu bijak terhadap apa yang dikatakan atau dilaksanakan.

Kemudian orang arab memindahkan kata Yunani Philosphia ke dalam bahasa

arab menjadi falsafa. Hal ini sesuai dengan tabiat susunan kata-kata arab dengan

pola fa‟lala dan fi‟lal. Karena itu kata benda dari kata kerja falsafa seharusnya

2. Louis O Kattsof, Pengantar Filsafat, Terj. Soejono Margono (Yogyakarta: Tiara

Wacana Yoga,1992), h. 470 3 . Harun nasution, Falsafat Agama (Jakarta:bulan bintang, 2003), h. 3

Page 14: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

3

falsafah atau filsafat. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata ini terpakai

dengan sebutan filsafat. 4

Dalam pandangan imam Khomeini, nalar falsafat sejalan dengan wahyu.

Jadi tidak ada keterpisahan diantara keduanya, dan kalaupun ada istilah

keterpisahan atau dualitas, itu hanya bersifat metaforis. Konten wahyu adalah

term-term yang dapat digali oleh falsafat. Oleh Karena itu, konten wahyu yang

mendalam hanya dapat di cerna oleh para filsuf. Selain mereka, yang ada hanya

kalangan yang berhenti pada tataran lahiriyah saja.5

Falsafat memandang sesuatu dengan akal fikiran dan melalui jalan

pembuktian menurut logika. Jadi jelaslah bahwa kaum filosofis mengutamakan

pembuktian akal, sedangkan para ahli tasawuf lebih megutamakan tanggapan

rasa. Problema yang menjadi objek studi filsafat ialah mengenai hakikat segala

sesuatu, apapun jenisnya baik soal alam, ilmu pasti maupun metafisik. Adapun

pandangan falsafat mengenai manusia mencakup pembahasan tentang

perilakunya dilihat dari sudut moral dan politik.6

Satu ide pokok yang penting diperhatiakan dalam pembahasan ini adalah

kategorisasi akal sebagai daya/sarana dan sebagai sumber adakalanya daya akal

digunakan untuk memahami Al-qur‟an dan Al-sunah, serta dianggap sebagai

sarana mengenali ajaran-ajaran wahyu. Namun, tak jarang daya akal itu di

4 . Sirajudin zar, Filsafat Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 3.

5. Muhammad Reza Irsyadi Nia, Antara Filsafat dan Teks-Teks Agama : Pengaruh dan

Relasinya Dalam Pemikiran Imam Khomeini Terj. Iwan Setiawan (Jakarta : Sadra Press, 2012) h.

5 6. Ahmad Fuad al-Ahwani, Filsafat Islam Terj. Pustaka Firdaus (Jakarta : Pustaka

Firdaus, 2008) h. 24-25

Page 15: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

4

dudukan dibangku pengadilan dan dipersepsi sebagai sumber khas untuk

memproduksi hukum syariat.7

Seorang filsuf ternama jerman George Wilhelm Hegel sangat

mementingkan rasio, mengatakan bahwa semuanya yang riil bersifat rasional

semua yang rasional bersifat riil. Dalil tersebut dimaksudkan bahwa luasnya

rasio sama dengan luasnya realitas. Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran

atau “ide” menurut istilah yang dipakai Hegel yang memikirkan dirinya sendiri.

Atau dengan perkataan lain, realitas seluruhnya adalah lambat laun menjadi

sadar akan dirinya.8

Dalam hal ini relevansi antara falsafat dan ideologi tak terpisahkan hanya

saja ideologi sebuah produk dari sebuah idea yang berkembang. Begitu pula

falsafat merupakan sebuah proses bagaimana ide yang kemudian muncul melalu

analogi-analogi. Asal usul ideologi bias dilacak kembali kepada pandangan yang

terdapat dalam sebuah konsepsi bahwa persoalan pengetahuan memiliki satu

dimensi sosial.9 Fakta ini, yang terhadapnya keterlibatan antara pemikiran dan

being (Seinsvenbundenheit des denkens) yang diciptakan belum terlalu lama

menjadi pendorong khususnya dibawah pengaruh ide-ide Marxis. Kritik ideologi

ini yang lahir tradisi ini yang mengemuka melalui sudut pandang epistemologis

dan yang menggambarkan karakter ideologis yang terdapat dalam sistem-sistem

7. Hasan Yusufian & Ahmad Husain Sharifi, Akal dan Wahyu : Tentang Rasionalitas

dalam Ilmu, Agama dan Filsafat ( Jakarta : Sadra Press, 2011) h. 36 8. Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika (Jakarta : Kencana, 2003)

Cet. I h. 129 9. Hans Albert, Rekonstruksi Nalar Kritis terj. Imam Khoiri (Yogyakarta : IRCISoD,

2014)

h. 193

Page 16: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

5

statemen yang munculnya pertimbangan nilai yang kurang lebih tersembunyi

dalam sistem tersebut empat sisi analisis (cardinal point of analysis).10

Keyakinan kepada Tuhan dan keyakinan meragukan serta menolak

eksistensi Tuhan, tampaknya memiliki argument-argumen tersendiri. Hikayat

yang pertama lebih memperkuat keberadaan Tuhan, adapun hikayat yang kedua

lebih cenderung pada keraguan tentang realitas Tuhan dan ideologi, baik ragu

dengan adanya maupun dengan tidak adanya.11

Nampaknya ideologi-ideologi

dunia besar seperti kapitalisme, marxisme, sosialisme, komunisme, fasisme, dan

leninisme. Afanasyev, dengan ajaran Kristen yang seperti dipahami dalam

benaknya, mengatakan bahwa “Matrealisme dialektika menolak pengertian

idealis tentang hukum-hukum (alam) dan menafik fatalisme, yaitu penyembah

buta kepada hukum-hukum (alam), serta tidak adanya kepercayaan kepada akal

manusia dan kepada kemampuan manusia untuk memahami hukum-hukum itu

dan menggunakannya.12

Digabung dengan paham kebendaan (matrealisme,

dalam arti filsafat) penolakan kepada wujud gaib nampaknya telah menggiring

kaum Marxis kepada sikap hidup yang mengandalkan hanya kepada pengawasan

moral lahiriyah belaka. Maka ciri utama masyarakat-masyarakat Marxis,

sebagaimana ditemukan pada sistem-sistem totaliter lainnya, ialah menguatnya

usaha pengawasan kepada rakyat melalui jaringan polisi rahasia atau alat-alat

pengawasan elektronik.13

Akhir-akhir ini banyak muncul berbagai paham aliran dan ideologi yang

sesuai aturan dan juga ideologi yang ekstrem. Ideologi tersebut muncul sebagai

10

. Hans Albert, Rekonstruksi Nalar Kritis, terj. Imam Khoiri h.194 11

. Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) Cet. II h. 107 12. Nurcholish Majid ISLAM Agama Kemanusiaan, (Jakarta : Paramadina, 2003)

Cet. II h. 220 13

. Nurcholish Majid ISLAM Agama Kemanusiaan, h. 221

Page 17: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

6

pembawa maslahat manusia meskipun terkadang selalu bertantangan dengan

sikap yang tidak sesuai. Tentu ini menjadi sebuah pekerjaan rumah tersendiri

khususnya peran negara. Tetapi suatu komitmen kepada nilai kemanusiaan yang

lebih tinggi tentu tidak membenarkan sikap pasif menghadapi kecendrungan

zalim dan sikap tidak peduli kepada harkat dan martabat manusia dari sistem

ideologis atau “isme” apapun dimuka bumi ini.14

Ideologi, bagi pengikutnya akan menjadi keyakinan yang membuat

mereka tidak goyah terhadap prinsip yang diyakini serta diperjuangkannya

secara teguh, berkesinambungan dan berjangka panjang. Apa yang terjadi

dimuka bumi mengenai perjalanan sejarah politik suatu bangsa, kelompok

masyarakat dengan farina-farian yang demikian komplek, saling bersentuhan

atau bersilangan dalam merumuskan cita-cita politik, itu semua tidak lain

hakikatnya karena memiliki prinsip ideologi yang tidak sama.15

Muhammadiyah, sebagai organisasi yang mempunyai ideologi tentu

mempunyai nilai-nilai falsafat dalam setiap gerakan dakwah serta

berpengalaman satu abad di bumi pertiwi, kini kiprahnya menjadi semakin

terang dimata masyarakat. Pikiran serta gagasan tajdidnya menjadi penawar

bahwa islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin. Berdiri pada tanggal

18 November 1912 organisasi yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan yakni

Muhammadyah. Sampai saat ini gerakan dan landasan falsafat yang di lakukan

muhammadiyah masih menjadi primadona dikalangan para peniliti baik dalam

negeri maupun mancanegara, hal itu terbukti Muhammadiyah merupakan

gerakan dakwah yang berideologi bernafaskan agama Islam yang menyerukan

14

. Nurcholish Majid ISLAM Agama Kemanusiaan,h. 222 15

. Firdaus Syam M.A Pemikiran Politik Barat, h. 238

Page 18: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

7

amar ma‟ruf nahi mungkar dan komitmennya terhadap masyarakat miskin,

yatim piatu dan pembangunan menuju masyarakat madani istilah yang popuer

oleh Nurcholis majid. Kegigihan muhammadiyah dalam berdakwah menjadi

pesan tersendiri oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan istilah teologi Al-Maun.

Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Pada masa mudanya bernama Muhammad

Darwis. Ia berasal dari keluarga berpengaruh dan terkenal di lingkungan

Kesultanan Yogyakarta, yang secara genealogis ditelusur akan sampai pada

Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi. Muhammad Darwis dilahirkan

dari pernikahan Kiyai Abu Bakar dengan Nyai Haji Abu bakar pada tahun 1285

H (1868 M) dikampung Kauman, Kota Yogyakarta.16

Muhammadiyah sebuah persyarikatan atau organisasi Islam yang lahir di

Yogyakarta pada 9 Zulhijah 1330 Hijriah bertepatan dengan tanggal 18

November 1912 Masehi. Pendiri utamanya adalah Ahmad Dahlan, seorang

ulama dan ketib Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat yang tinggal di kampung

kauman, Yogyakarta.17

Berdirinya persyarikatan Muhammadiyah tidak dapat

dilepaskan dari situasi dan kondisi yang berkembang pada zamannya. Kondisi

kehidupan umat Isam di Indonesia yang masih dalam belenggu penjajah dan

hidup dalam sinkretik, sehingga pengalaman Islam tidak dapat tegak dan kokoh

dan bersih. Di samping itu, mulai muncul di dunia Islam, yang juga dicekam

oleh penjajahan dan pengalaman Islam bercampur dengan kepercayaan lain

kesadaran bangkit melawan penjajah dan memurnikan agama Islam.

16. M.T Arifin, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah, (Jakarta : Dunia Pustaka Jaya,

1987) h. 75 17

. Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Bekerja dengan Lembaga Pustaka dan

Informasi (Majelis Dikti litbang dan LIPI) PP Muhammadiyah, 1 Abad Muhammadiyah (Jakarta :

Kompas, 2010) h.1

Page 19: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

8

Dalam konteks ideologi, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah

mempunyai peran yang sangat penting terhadap sosial masyarakat yang pada

saat itu masih mengalami tradisi budaya yang kental akan syarat nilai-nilai

mistik. Karena itu, Islam yang diperjuangkan Muhammadiyah bentuknya bisa

berbeda sesuai waktu dan tempat. Islam murni Kiyai Ahmad Dahlan, masa

dominasi ahli Syariah dan kepemimpinan elit generasi baru berpendidikan tinggi

modern, cenderung berbeda.18

Muhammadiyah saat ini berada dalam pusaran Ideologi dan dinamika

kehidupan masyarakat yang sangat kompleks, baik pada tingkat nasional maupun

global. Lebih khusus perkembangan umat Islam dengan segala macam oerientasi

ideologis dan gerakannya. Di era abad ke 21 ini perkembangan hidup umat

manusiajuga semakin menunjukan kecenderungan yang luar biasa diberbagai

aspek, disertai makin meluasnya kekuatan ideologi liberalism, kapitalisme dan

globalisme yang merasuk keseluruh struktur kehidupan diberbagai lingkungan

bangsa-bangsa.19

Beridirinya Muhammadiyah hingga usianya yang mencapai satu abad

merupakan bentuk eksistensi yang nyata dan menjadi sebuah komitmen

memperjuangkan ideologi Islam untuk mengajak kepada kebenaran dan

mencegah kemungkaran dimuka bumi. Hingga sampai pada saat ini memasuki

era abad kedua Muhammadiyah masih eksis ditengah-tengah kesenjangan sosial,

kemiskinan, politik, diskriminasi dan lain-lain. Bapak eksistensialisme Soren

Aabye Kierkegaard menjelaskan bahwa istilah “eksistensi” itu hanya dapat

18

. Abdul Munir Mulkhan, Islam Murni dalam Masyarakat Petani (Yogyakarta : Yayasan

Bentang Budaya, 2000) h. 102 19.Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta : Suara

Muhammadiyah, 2014) h. 1

Page 20: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

9

diterapkan pada manusia, eksistensi adalah “diri autentik” sebagai eksistensi, aku

ini bertindak dengan istilah Kierkegaard “aktor” yang berani mengambil putusan

dasariah arah hidup sendiri. Katanya ada dua orang kusir mengendarai kereta

masing-masing. Kusir pertama memegang kendali kuda-kudanya sambal tertidur,

sementara kuda-kudanya bergerak kearah yang keliru. Kusir kedua dengan giat

dan sadar mengendalikan kuda-kudanya. Menurut Kierkegaard, kedunya bisa

disebut kusir, tapi hanya kusir kedualah yang benar-benar kusir. 20

Eksistensi idelogi Muhammadiyah jika dilihat dari prespektif

Kierkegaard bahwa manusialah yang berkehendak serta mempunyai keputusan

terhadap dirinya. Perjalanan sebuah ideologi Muhammadiyah melintasi setiap

zaman, bagaimanapun eksistensi Muhammadiyah berada ditangan anggota

Muhammadiyah itu sendiri dan pimimpinnya serta advokasi terhadap kaum yang

lemah. Di lingkungan Muhammadiyah sejak tahun 1968 terdapat wacana tentang

ideologi, ketika dalam Muktamar ke-37 tahun tersebut digagas pentingnya

pembaruan di bidang ideologi. Muhammadiyah waktu itu memilih istilah

“Keyakinan dan Cita-cita Hidup” untuk padanan sebuah ideologi. Dalam Tanwir

tahun 1969 di ponorogo lahir pemikiran resmi ideologi Muhammadiyah yang

dikenal “Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”. Dinyatakan

pula bahwa ideologi berarti “keyakinan hidup”, yang mencakup 1.Pandangan

hidup, 2.Tujuan hidup, 3.Ajaran dan cara yang dipergunakan untuk

melaksanakan pandangan hidup dalam mencapai tujuan tersebut. 21

Di dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan

pembukaan dari rumusan Anggaran Dasar Muhammadiyah yang berisi pikiran

20. F. Budi Hardiman Filsafat Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2004) Cet. I h. 250 21. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 33

Page 21: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

10

mendasar. Konsep Anggaran Dasar Muhammadiyah dirumuskan sejak tahun

1945 atas pra karsa Ki Bagus Hadikusumo yang dibantu oleh anggota lainnya,

kemudian disahkan pada tahun 1951. Maka Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah sering dikategorisasikan sebagai rumusan resmi yang

mengandung pandangan sebagai ideologi Muhammadiyah. Pokok pikiran yang

dirumuskan tersebut dalam Muqaddimah Anggaran Dasar tersebut menginspirasi

dari ayat al-Quran yang berbunyi :

دعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون ة ي نكم ام ولتكن م

ى ك هم المفلحون عن المنكر واول

Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang mengajak

kepada kebajikan, menyuruh kebaikan dan mencegah daripada kemungkaran.

Mereka itulah golongan yang beruntung (Q.S. Al-Imran: 104)

bahwa dalam perjuangan Muhammadiyah penting untuk adanya cita-cita

Islam yang diformulasikan secara jelas, yakni “Menegakkan dan menjungjung

tinggi Agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya”. 22

Beberapa uraian di atas, sangat menarik perhatian penulis dan kiranya

penulis perlu membuat kajian yang lebih mendalam terhadap Eksistensi Ideologi

Muhammadiyah telah memberikan kontribusi besar terhadap kemerdekaan

bangsa Indonesia maupun secara gerakan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar

serta dalam dunia akademis, serta untuk menambah khazanah keilmuan. Menjadi

alasan penulis Eksistensi Ideologi Muhammadiyah dikaji apa dan bagaimana

22. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 70

Page 22: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

11

Muhammadiyah masih mempunyai eksistensi di negara ini dan formula apa yang

dibuat Muhammadiyah sehingga memasuki abad kedua hingga jalannya proses

kemajuan umat dan bangsa. Penulis menjadikan karya Dr. H. Haedar Nashir

menjadi objek peneletian. Penulis akan fokus dalam menganalisa bagaimana

eksistensi ideologi muhammadiyah yang ditawarkan dalam buku Memahami

Ideologi Muhammadiyah serta mengadopsi sumber-sumber lain yang menurut

penulis dapat dijadikan penunjang dalam melakukan penelitian yang dituangkan

dalam skripsi yang berjudul “Eksistensi Ideologi Muhammadiyah Periode 2005-

2015 (Studi Masa Kepemimpinan Muhammad Din Syamsuddin)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari penjelasan di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah ideologi Muhammadiyah itu?

2. Bagaimana eksistensi Muhammadiyah Periode 2005-2015?

3. Bagaimana Eksistensi Ideologi Muhammadiyah dari Masa ke Masa?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi yang disebutkan di atas, penulis akan membatasi

permasalahan serta memfokuskan penelitian pada perjalanan eksistensi ideologi

Muhammadiyah tahun 2005-2015.

Adapun rumusan masalahnya, dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut, pertama, Bagaimana eksistensi ideologi Muhammadiyah tahun

2005-2015? Kedua, Khittah yang ditawarkan Muhammadiyah memasuki abad

kedua?

D. Metode Penelitian

1. Sumber Pengumpulan Data

Page 23: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

12

Peneliti menggunakan teknik library research (studi kepustakaan). Teknik

ini berupaya untuk mengumpulkan data-data terkait permasalahan yang dibahas

di dalam skripsi ini melalui berbagai literatur, baik primer maupun sekunder.

2. Metode Pengolahan Data

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Deskriptif

digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas

mengenai permasalahan yang terkait dengan skripsi ini.Sementara analitis

dipakai agar penulis dapat menyusun skripsi ini dalam bentuk yang sistematis.

3. Metode Wawancara

Metode yang digunakan dalam proses tanya jawab atau bertatap muka secara

fisik untuk menggali informasi lebih jauh tentang tanggapan, pendapat terhadap

objek yang diteliti.

4. Pedoman Penulisan

Panduan penulisan skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Akademik tahun

2012/2013 Program Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang disusun oleh

tim penyusun Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

diterbitkan oleh Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sedangkan mengenai transliterasi dalam penulisan skripsi

ini mengacu pada sistem transliterasi Jurnal Ilmu Ushuluddin yang diterbitkan

oleh HIPIUS (Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin).

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan secara

umum penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami eksistensi ideologi Muhammadiyah.

Page 24: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

13

2. Untuk mengetahui dan memahami perjalanan ideologi Muhammadiyah hingga

memasuki era abad kedua.

3. Persyaratan untuk meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) jurusan Aqidah dan

Filsafat Islam, pada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah:

1. Memperkaya khazanah filsafat dan wawasan pengetahuan tentang eksistensi

ideologi Muhammadiyah bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) syarif

Hidayatullah Jakarta pada umumnya, dan khususnya bagi mahasiswa program

studi Aqidah dan Filsafat Islam.

2. Membagun wawasan yang kritis serta sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan

bahan acuan dalam kegiatan kajian akademik.

3. Mewujudkan dan menumbuhkan khazanah corak pemikiran yang dinamis,

memiliki kesadaran tingkah laku yang positif, kejujuran serta tingkat keilmuan

yang berkualitas pada diri mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Tinjauan Pustaka

Sejauh tinjauan penulis, memang belum hadir yang khusus mengkaji filsafat

tentang Eksistensi Ideologi Muhammadiyah. Dalam karya ilmiah penulis

menemukan karya Haedar Nasir “Memahami Ideologi Muhammadiyah”, Mitsuo

Nakamura “Bulan Sabit Terbit Di Atas Pohon Beringin: Studi Tentang

Pergerakan Muhammadiyah di Kota Gede Sekitar 1910-2010” MT Arifin

“Muhammadiyah: Potret yang Berubah”, Ahmad Najib Burhani

“Muhammadiyah Jawa” dan Drs.Mustafa Kamal Pasha dkk “Muhammadiyah

Sebagai Gerakan Islam”. Dan beberapa literasi tambahan lainnya.

Page 25: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

14

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan dalam memahami pembahasan skripsi ini,

penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I, pendahuluan yaitu gambaran umum yang memuat pola dasar dari

kerangka pembahasan skripsi yang terdiri atas latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, sumber data penelitian, metodologi penelitian, serta

sistematika penulisan.

Bab II, berisi tentang pengertian eksistensi yang meliputi apa pengertian

eksistensi, tokoh eksistensialisme dan perkembangan eksistensi.

Bab III, berisi tentang Sejarah Perumusan Ideologi Muhammadiyah,

Dinamika Ideologi Muhammadiyah dan Fungsi Ideologi Muhammadiyah.

Bab IV, menguraikan secara tentang Dinamika Ideologi Muhammadiyah

Era Reformasi, Eksistensi Ideologi Muhammadiyah Periode 2005-2015, serta

Ideologi Muhammadiyah Periode 2005-2015.

Adapun yang terakhir adalah bab V, berisi mengenai kesimpulan dan

saran-saran. Dalam kesimpulan memberikan jawaban atas rumusan masalah

yang dibuat. Sementara saran-saran dimasukkan bisa dalam rangka mengkritisi

yang bersifat mendukung atau menolak terhadap pemikiran tersebut.

Page 26: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

15

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG MUHAMMADIYAH

A. Sejarah Muhammadiyah

Muhammadiyah berdiri adalah gerakan Islam yang lahir di Kauman

Yogyakarta pada 18 November 1912. Pada waktu berdiri dan mengajukan

pengesahan kepada pemerintah Hindia-Belanda memakai tanggal dan tahun

Miladiyah atau Masehi. Adapun bertepatan waktu dengan penanggalan Hijriyah

ialah 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah. Pendiri Muhammadiyah adalah seorang kiyai

yang dikenal, alim, cerdas, dan berjiwa pembaharu, yakni Kiyai Haji Ahmad

Dahlan, yang sebelumnya atau nama kecilnya bernama Darwisy.

Muhammadiyah didirikan dalam bentuk organisasi atau perkumpulan atau

perhimpunan resmi, yang disebut dengan Persyarikatan, pada waktu itu memakai

istilah Persyarikatan Muhammadiyah.

Muhammadiyah dalam perkembangan berikutnya dikenal luas oleh

masyarakat maupun para peneliti dan penulis sebagai gerakan Islam pembaruan

atau gerakan tajdid. Muhammadiyah karena watak pembaharuannya dikenal pula

sebagai gerakan reformasi dan gerakan modernisme Islam, yang berkiprah dalam

mewujudkan ajaran Islam senafas dengan semangat kemajuan dan kemoderenan

saat itu. Muhammadiyah, selain sebagai gerakan tajdid, juga dikenal sebagai

gerakan dakwah, yang bergerak dalam menyebarluaskan dan mewujudkan ajaran

Islam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan tidak bergerak dan

lapangan politik gerakan dakwah Muhammadiyah tidak hanya melalui tabligh

Page 27: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

16

atau dakwah bil-lisan (perkataan) tetapi yang lebih menonjol melalui dakwah

bil-hal (amaliah, perbuatan) seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial,

ekonomi, dan amal usaha lainnya yang bermanfaat langsung dan nyata bagi

kehidupan masyarakat.

Kata Muhammadiyah secara bahasa berarti „pengikut Nabi Muhammad‟.

Ketika kelahirannya memakai ejaan lama, Moehammadijah, dalam keputusan

Kongres ke-19 tahun 1930 di Minangkabau dengan merujuk pada Kongres ke-14

disebutkan bahwa “ejaan lafadz perhimpunan kita ialah Moehammadijah”.

Setelah kemerdekaan dengan menggunakan ejaan baru yang disempurnakan

kemudian berubah menjadi Muhammadiyah sebagaimana kini berlaku secara

baku. Kata Muhammadijah sejak awal di bagian akhiran suku katanya memang

hanya memakai satu huruf “j” atau “y”, tidak Moehammadijjah atau

Muhammadiyyah, tetapi Moehammadijah dan kini Muhammadiyah. Penggunaan

satu huruf “ja” atau “ya” nisbah itu karena sudah dipungut menjadi bahasa

Indonesia dan bahasa lisan yang memang demikian, tentu bukan karena Kiai

Dahlan dan sahabat-sahabatnya waktu itu tidak paham bahasa Arab sebab pendiri

Muhammadiyah tersebut sangat mahir bahasa Arab dan bahkan dua kali

bermukim di Makkah. Dengan demikian, pemakaian kata Moehammadijah atau

Muhammadiyah telah menjadi istilah dan pungutan bahasa Indonesia dan

bernuansa keindonesiaan yang sejak awal demikian adanya. 1

Dalam keputusan Kongres ke-l9 tahun 1930 di Minangkabau-dengan

merujuk pada Kongres ke-l4-disebutkan bahwa “ejaan lafadz perhimpunan ialah

1. Haedar Nashir, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah,

2018) Cet. II h. 18

Page 28: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

17

Moehammadijah”. Setelah kemerdekaan dengan menggunakan ejaan baru yang

disempumakan kemudian berubah meniadi Muhammadiyah sebagaimana kini

berlaku secara baku. Kata Muhammadijah sejak awal di bagian akhiran suku

katanya memang hanya memakai satu humf ”j” atau ”y”, tidak Moehammadijjah

atau Muhammadiyyah, tetapi Moehammadijah atau kini Muhammadiyah.

Penggunaan satu huruf “ja” atau "ya” nisbah itu karena sudah dipungut menjadi

bahasa Indonesia dan bahasa lisan yang memang demikian, tentu bukan karena

Kiai Dahlan dan sahabat-sahabatnya waktu itu tidak paham bahasa Arab sebab

pendiri Muhammadiyah tersebut sangat mahir bahasa Arab dan bahkan dua kali

bermukim di Makkah. Dengan demikian, pemakaian kata Moehammadijah atau

Muhammadiyah telah menjadi istilah dan pungutan bahasa Indonesia dan

bernuansa keindonesiaan yang sejak awal demikian adanya.

Karena itu, kini tidak perlu dipersoalkan dan harus diucapkan menjadi

Muhammadiyyah, sebab aslinya memang demikian dan sudah dibakukan dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah sejak berdiri

hingga saat ini. Perbedaan atau perubahan hanya terdapat pada ejaan bahasa

Indonesia dari ejaan lama Moehammadijah menjadi ejaan baru Bahasa Indonesia

yang telah disempumakan yaitu Muhammadiyah. Pemilihan nama dan penulisan

sudah menyatu dengan rasa keindonesiaan, sehingga telah menjadi nama baku.

lika ingin mewacanakan sesuatu lebih baik yang menyangkut persoalan spirit,

gagasan, dan hal-hal yang lebih mendasar dalam Muhammadiyah.

Penggunaan kata Muhammadiyah dimaksudkan untuk menisbahkan

(menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad.

Page 29: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

18

Pemilihan nama Muhammadiyah menurut keterangan Kiai Soedja‟ (2009: 77)

sudah dipikirkan dan diputuskan oleh Kiai Dahlan sendiri setelah shalat

istikharah ketika meremmgkan usulan murid dan sahabatnya agar membentuk

organisasi yang dapat memayungi.

B. Karakteristik Persyarikatan Muhammadiyah

Memahami karakteristik Muhammadiyah tentu harus mempunyai jiwa dan

semangat keagamaan, serta sebagai kekuatan dakwah Muhammadiyah.

Karakteristik Muhammadiyah.

1. Karakter Islam

Muhammadiyah itu gerakan Islam, maka Islam harus menjadi landasan

nilai, jiwa, pemikiran, dan cita-cita gerakan. Watak pergerakan Muhammadiyah

menyatu dan melekat dengan Islam. Karenanya segala hal selalu

dipertimbangkan berdasarkan prinsip dan pedoman ajaran Islam secara saksama.

Ajaran Islam yang menjadi aspek hidup utama menyangkut akidah, ibadah,

akhlak, dan mu‟amalah-dunyawiyyah dipahami dan diamalkan berdasarkan pada

ajaran Al-Qur‟an dan As-Sunnah Nabi yang makbulah, serta dengan akal pikiran

atau ijtihad sesuai dengan jiwa ajaran Islam. Dalam memahami dan

mengamalkan Islam pun ditempuh secara luas dan mendalam dengan

menggunakan pendekatan bayani, burhani, dan irfani.

Lebih dari itu Islam yang dipahami dan diamalkan Muhammadiyah

haruslah Islam yang menggerakkan karena Muhammadiyah itu gerakan Islam.

Islam yang menggerakkan ialah Islam yang membawa perubahan, dinamis,

Page 30: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

19

progresif, dan penuh dengan daya hidup. Bukan Islam yang parsial, kolot, dan

antikehidupan.

Islam yang menggerakkan ialah Islam berkemajuan. Islam berkemajuan

selalu mengajari umatnya untuk selalu berjiwa, berpikir, dan bertindak yang

membawa kemajuan di segala bidang kehidupan. Islam yang cerdas, beradab,

dan membangun peradaban. Islam yang melahirkan pemikiran dan kerja-kerja

produktif. Islam yang memajukan kehidupan laki-laki dan perempuan tanpa

diskriminasi. Islam yang rahmatan lil‟alamin. Bukan Islam yang pasif, jumud,

kolot, dan antikemajuan. Bukan pula Islam yang banyak retorika minus kerja dan

perbuatan berkemajuan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. Karakter Dakwah

Muhammadiyah bukan organisasi atau pergerakan biasa, tetapi

pergerakan dakwah. Artinya segala gerakannya selalu dakwah-minded, yakni

berjiwa, berpikiran, dan bertindak dakwah. Muhammadiyah selalu mengajak

orang kepada jalan Allah, mengajak pada ajaran Islam, menyuruh pada hal-hal

makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dalam bahasa populer

Muhammadiyah gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar. Dalam berdakwah

diperlukan cara yang diajarkan Islam yaiti bil-hikmah, wal maudhatul hasanah,

wa jadilhum billaty hiya ahsan. Bukan main hantam dan aksi jalanan.

Karakter dakwah yang melekat dalam Muhammadiyah menjadikan

dirinya memandang segala persoalan dari sudut dakwah, yakni mengubah

keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Dalam

menghadapi persoalan keumatan dan kebangsaan pun Muhammadiyah

Page 31: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

20

meletakkannya dalam konteks dakwah, yang bersifat mengajak, menyeru, dan

mengubah ke arah yang lebih baik. Berbeda dengan pendekatan politik ala partai

politik, yang melihat persoalan dari kepentingan kekuasaan, ada yang loyalis ada

pula yang oposisi. Muhammadiyah berkomunikasi dengan siapapun untuk

kepentingan dakwah dengan memilah mana yang prinsip dan mana yang bersifat

taktis-strategis.

3. Karakter Tajdid

Muhammadiyah itu organisasi atau gerakan Islam yang berwatak tajdid

atau pembaruan. Jiwa, pikiran, dan tindakannya selalu bersifat pembaruan yang

membawa pada perubahan ke arah kemajuan yang berkeunggulan. Dalam hal

tajdid ada yang bersifat pemurnian (tandhif, tajrid) dan ada yang bersifat

pengembangan atau dinamisasi (ishlah) sesuai dengan bidang dan sasarannya.

Karenanya, Muhammadiyah tidak sepaham konservatif, kolot, jumud, dan

kembali ke masa lampau (salaf) secara parsial dan berkemunduran ala hidup

zaman batu.

Jika dalam akidah dan ibadah berlaku pemurnian, maka dalam pemurnian

bukan hanya verbal rukun tetapi juga substansi, esensi, makna, kekhusyukan,

dan tahsinah atau kebaikannya atau kemaslahatannya. Pemurnian pun luas dan

mendalam, bukan sekadar formalitas. Pemurnian akidah disertai pemahaman

akan prinsip iman dan tauhid serta dikaitkan dengan amal saleh, bukan sekadar

kulit luarnya. Dalam beribadah mengikuti tuntunan Rasulullah, baik rukun

maupun khusyuk dan makna serta fungsi ibadah itu bagi kehidupan.

Page 32: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

21

Dalam berakhlak mengikuti akhlak Nabi dengan Uswah Hasanah,

sehingga melahirkan keadaban dan peradaban, bukan sekadar kesalehan

individual tetapi sekaligus kesalehan sosial. Dalam hal mu‟amalah dunyawiyyah

berlaku prinsip ibahah (kebolehan) dan dinamisasi (pengembangan), sehingga

luas dan fleksibel untuk mengurus kehidupan dunia sesuai dengan prinsip Islam.

Dalam muamalah luas sekali ranah pembaruan yang harus dilakukan, sehingga

harus menciptakan berbagai keunggulan di segala bidang kehidupan. 2

C. Organisasi Otonom dan Amal Usaha Muhammadiyah

Organisasi Otonom

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang

dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan

pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri,

membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-

bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan

Muhammadiyah. Muhammadiyah memiliki komponen penting di dalam

organisasinya berupa organisasi otonom yang memiliki mengurusi hak rumah

tangga sendiri, tetapi tetap berada dalam struktur organisasi Muhammadiyah

selaku induknya. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Muhammadiyah. Kategori pertama organisasi otonom khusus yaitu Aisyiyah

sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang struktur, usaha, dan

orientasi gerakannya hampir sama termasuk dalam hal amal usaha

Muhammadiyah. Pada umumnya organisasi otonom di luar Aisyiyah terdiri

2 . Haedar Nashir, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah,

2018) Cet. II h. 116-118

Page 33: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

22

angkatan muda dengan kekhususan masing-masing yaitu Pemuda

Muhammadiyah, Nasyiatul „Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan

Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Sedangkan dari hampir semua umur yaitu

kepanduan Hizbul Wathan dan organisasi bela diri Tapak Suci Muhammadiyah.

3

Organisasi otonom Muhammadiyah (ortom) memiliki fungsi penting dan

strategis dalam mengembangkan sayap gerakan Muhammadiyah sesuai dengan

tugas dan sasaran gerakannya. Dengan demikian beban Muhammadiyah menjadi

lebih terbagi dalam menjalankan misi dan visi gerakan Muhammadiyah agar

semakin mendekati hingga mencapai terwujudnya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya. Ortom tidak berjalan sendiri tanpa mengingakatkan pada

sistem gerakan induknya Muhammadiyah. Dalam kaitan ini maka jika

Muhammadiyah ingin berhasil dalam gerakannya maka penting didukung dan

diperkuat oleh usaha-usaha Ortom untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai

gerakan Islam berkemajuan.

Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang

mempunyai otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan

struktur sebagaimana halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat,

tingkat propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa, dan

kelompok-kelompok atau jama‟ah-jama‟ah. Ortom Muhammmadiyah dibentuk di

lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah jika memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

3 . Haedar Nashir, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah,

2018) Cet. II h. 224

Page 34: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

23

1. Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah

2. Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional

3. Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah

Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah

(Lembaga Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan

dilaksanakan dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun tujuan

pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah

2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah

3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah

4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan

mengatur rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah mempunyai hak dan

kewajiban dalam Persyarikatan Muhammadiyah ialah sebagai berikut :

1. Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah

2. Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah

3. Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan

Muhammadiyah yang baik

4. Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom

5. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan

Muhammadiyan

Page 35: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

24

6. Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha

Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya

Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebgai berikut:

1. Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan

organisasi otonomnya

2. Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan

Muhammadiyah

3. Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau

atas kemauan sendiri

4. Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri

Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan

spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah

yang sudah ada ialah sebagai berikut :

1. Aisyiyah

2. Pemuda Muhammadiyah

3. Nasyiyatul Aisyiyah

4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah

5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah

7. Hizbul Wathan 4

Amal Usaha Muhammadiyah

4. Dikutip pukul 13.57 Wib tanggal 29 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-48-cam-organisasi-otonom.html

Page 36: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

25

Pelajaran Al-Maun merupakan sebuah kisah dari Kiyai Haji

Ahmad Dahlan yang diajarkan kepada muridnya untuk saling menolong

kepada sesama manusia. Beliau mengajarkan kepada muridnya untuk

senantiasa mengamalkan dari setiap ayat al-Qur‟an terutama surat Al-Maun.

Perintah Allah tentang amal memang luar biasa banyak dalam al-Qur‟an,

Iman bahkan seringkali disertakan dengan amal saleh. Artinya, betapa penting

kedudukan dan fungsi amal dalam ajaran Islam yang harus dilaksanakan oleh

pemeluknya. Tidak ada manifestasi atau perwujudan yang nyata dari

kehadiran Islam di muka bumi ini kecuali hanya melalui amal. Karenanya,

sangat relevan dan memiliki konteks yang kuat ketika banyak gagasan dan

langkah gerakan Kiyai Haji Ahmad Dahlan serta Muhammadiyah menekan

pada praksis amaliah Islam.

Jika Al-Maun dapat dikatakan sebagai ajaran amal atau Din al-

Amal maka hal itu memiliki landasan yang sangat kokoh dalam ajaran Islam

yang memang mengutamakan pentingnya amal. Namun, amal Al-Maun

bukan sekedar amal, tetapi amal yang membebaskan. Yakni, amal yang

membebaskan anak yatim dan orang miskin sebagai simbol dari kaum

mustadh‟afin, yaitu mereka yang lemah dan terlemahkan atau tertindas.

Karenanya, melalui Al-Maun kuat sekali karakter Islam sebagai “agama

pembebasan” (the religion of liberation). 5

Diantara keunggulan Muhammadiyah dibanding gerakan Islam lain

ialah kekuatan amal usaha yang dimilikinya. Dari lembaga pendidikan dan

5 . Haedar Nashir, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah,

2018) Cet. II h. 211

Page 37: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

26

kesehatan hingga pelayanan sosial dan ekonomi semuanya tersebar di seluruh

Nusantara. Amal usaha itu merupakan wujud dakwah bil-hal Muhammadiyah

yang memberi manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus menjadi pilar strategi

kemajuan umat Islam. Muhammadiyah dalam usia satu abad telah memiliki

amal usaha di berbagai bidang yang tersebar luas di seluruh penjuru

Indonesia. Di Kairo (Mesir), bahkan sudah lama berdiri TK ABA yang cukup

berkualitas, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah

(PCIA) setempat. Di Kuala Lumpur Pimpinan Cabang Istimewa

Muhammadiyah (PCIM) dan PCIA membina kelompok-kelompok kegiatan

yang memberi manfaat besar bagi warga Indonesia disana, sehingga

kehadiran Muhammadiyah maupun Aisyiyah tidak hanya berteori tetapi

berubah amaliyah nyata.

Data Amal Usaha Muhammadiyah 6

No Jenis Amal Usaha Jumlah

1 TK/TPQ 4.623

2 Sekolah Dasar (SD)/MI 2.252

3

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.111

4

Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.291

5

Pondok Pesantren 67

6 Jumlah total Perguruan tinggi Muhammadiyah 171

7

Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP, dll 2.119

8

Panti Asuhan, Santunan, Asuhan Keluarga, dll. 318

9

Panti jompo * 54

6. Dikutip pukul 14.51 Wib tanggal 29 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-48-cam-organisasi-otonom.html

Page 38: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

27

10 Rehabilitasi Cacat * 82

11 Sekolah Luar Biasa (SLB) * 71

12

Masjid * 6.118

13

Musholla * 5.080

14

Tanah * 20.945.504 M²

Raih amal usaha sebesar itu sungguh tidak mudah, sebagai wujud

dan hasil perjuangan yang penuh pengorbanan dari para perintis dan

penerusnya baik para pengelola amal usaha maupun pimpinan

Persyarikatannya. Karena itu menjadi kewajiban semua pihak untuk terus

merawat, membina, meningkatkan dan mengembangkan amal usaha itu

menuju keunggulan dan kemanfaatan yang lebih baik lagi. Sebaliknya

mencegah segala hal yang dapat merusak dan menjatuhkan amal usaha

Muhammadiyah yang sangat berharga itu.

D. Ideologi Muhammadiyah

Secara bahasa Ideologi berasal dari bahasa Yunani Idea berarti ide

atau gagasan. Dan Logos berarti ilmu pengetahuan. 7 Salah satu tokoh yang

popular dari Perancis menggunakan istilah ini adalah Destutt deTracy

memperkenalkan istilah ideologiste untuk mencirikan filsuf, yang seperti sendiri

mengembalikan ide-ide kepada kesan-kesan tempat asal ide.Ideologi merupakan

senjata moril untuk memperjuangkan keuakinan menjadi kenyataan.

Ideologi, bagi para pengikutnya akan menjadi keyakinan yang membuat

mereka tidak goyah terhadap prinsip yang diyakini serta diperjuangkannya

secara teguh, berkesinambungan dan berjangkan Panjang. Ideologi merupakan

7. Bagus. Loren, Kamus Filsafat (Jakarta : Gramedia 1996) h. 306

Page 39: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

28

kata ajaib yang menciptakan pemikiran dan semangat hidup di antara manusia

terutama kaum muda, khususnya diantara cendikiawan atau intelektual dalam

suatu masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ideologi merupakan

rumusan alam pikiran yang terdapat diberbagai subjek atau kelompok

masyarakat yang ada, dijadikan untuk realisasikannya. Dengan demikian,

ideologi tidak hanya dimiliki oleh negara, seperti partai politik atau asosiasi

politik, kadang hal ini sering disebut subideologi atau bagian dari ideologi.

Ideologi juga merupakan mythos yang meliputi political doctrin (doktrin politik)

atau political formula (formula politik).8

Bagi Plato, ide merupakan sesuatu yang objektif. Ada ide-ide terlepas

dari subjek berpikir. Ide-ide tidak diciptakan oleh pemikiran kita. Ide-ide tidak

bergantung pada pemikiran, sebaliknya pemikiran tergantung pada ide-ide.

Justru karena ada ide-ide yang berdiri sendiri, pemikiran kita dimungkinkan.

Pemikiran itu tidak lain daripada menaruh perhatian kepada ide-ide itu.9 Ideologi

merupakan sistem pemikiran, sistem keyakinan, sistem simbol yang lahir dari

sistem sosial, misalnya feodalisme, sosialisme, komunisme. Itu artinya bahwa

ideologi ber-evolusi menurut evolusi sosial. Ia merupakan bangunan atas dari

kondisi nyata kehidupan ekonomi. Ideologi dapat di wariskan oleh generasi

sebelumnya kepada generasi berikutnya. Tetapi jika kondisi nyata kehidupan

berubah dan ditinggalkan.10

a. Pengertian Ideologi Muhammadiyah

8 . Firdaus Syam Pemikiran Politik Barat (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) Cet. I h. 238 9. Bertens. K. Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Kanisius, 1999)

10. Darsono Prawironegoro, Filsafat Ilmu (Jakarta : Nusantara Consulting 2010) h. 71

Page 40: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

29

Dalam Muhammadiyah dikenal pula istilah ideologi, kendati sifatnya

lebih moderat. Dalam “Rumusan Pokok-pokok persoalan tentang ideologi

keyakinan hidup Muhammadiyah” yang disusun oleh panitia tajdid seksi

“Ideologi Keyakinan Hidup Muhammadiyah” dalam Muktamar ke-37 tahun

1968 dinyatakan bahwa ideologi yaitu “ajaran atau ilmu pengetahuan yang

secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara,

angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan keyakinan

mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat”. Dinyatakan pula bahwa

ideologi berarti” keyakinan hidup”, yang mencakup, 1. Pandangan hidup 2.

Tujuan hidup, dan 3. Ajaran dan cara yang dipergunakan untuk melaksanakan

pandangan hidup dalam mencapai tujuan hidup tersebut .” (PP Muhammadiyah,

1968: 6) 11

Namun karena pada waktu itu istilah ideologi oleh rezim orde rezim baru

dikonstruksi hanya berlaku untuk ideologi negara di tengah kebijakan politik

yang monolitik dan deideologis, maka Muhammadiyah menggunakan sitilah

“Keyakinan dan Cita-cita Hidup”. Setelah orde baru tumbang dan lahir rezim

reformasi tahun 1998, maka ideologi tidak lagi di pandang sebagai sesuatu yang

alergi dan mengancam ideologi negara, tetapi menjadi sesuatu yang lumrah dan

terbuka dan berkembang.

Dengan demikian ideologi Muhammadiyah bukan sekedar seperangkat

paham pemikiran belaka, tetapi juga teori dan strategi perjuangan untuk

mewujudkan paham tersebut dalam kehidupan. Karena itu jika dikatakan

11

. Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, (Yogyakarta, Surya Sarana

Grafika, 2010) h. 197-198

Page 41: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

30

“ideologi Muhammadiyah”, maka yang dimaksudkan adalah “sistem keyakinan,

cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam

mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Adapun isi atau kandungan ideologi Muhammadiyah tersebut ialah (1)

Paham Islam atau paham agama dalam Muhammadiyah, (2) Hakikat

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dan (3) Misi, fungsi, dan strategi

perjuangan Muhammadiyah. Dari pemaknaan tentang ideologi tersebut maka

betapa penting mempertautkan segenap dimensi dan proses gerakan

Muhammadiyah ke dalam idealisme yang mendasarm yakni pada “pandangan

dunia “world view” yang dianut oleh gerakan Islam yang didirikan oleh Kiyai

Haji Ahmad Dahlan ini, segenap anggotanya memahami “Apa, bagaimana, dan

untuk apa Muhammadiyah itu” dan siapapun yang berhubungan dengan

Muhammadiyah dapat memahami dan menghormati gerakan Islam ini secara

bermartabat karena organisasi Islam ini memiliki “keyakinan dan cita-cita”

tertentu yang mengikat bagi seluruh anggota dan lini gerakannya.

Pemikiran ideologi muncul secara lebih jelas pada tahun 1930-an ketika

Muhammadiyah mulai bersentuhan dengan dinamika dari luar khususnya ketika

semakin tumbuh pergerakan menuju Indonesia merdeka, sedangkan didalam

Muhammadiyah sendiri berkembang tuntunan akan pentingnya kesinambungan

gerakan dengan pemikiran-pemikiran Kiyai Haji Ahmad Dahlan sebagai pendiri

dan peletak dasar gerakan ini. Pada era kepemimpinan Mas Mansur (1937-1942)

itu dinamika kehidupan semakin kompleks dan hingga batas tertentu

Muhammadiyah mulai berhadapan dengan kekuatan-kekuatan di luar, sehingga

Page 42: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

31

mulailah pemikiran-pemikiran bercorak ideologis muncul ke permukaan.

Pemikiran ideologis yang dimaksud ialah orientasi pandangan mengenai

perjuangan dan cita-cita gerakan dengan strategi untuk mencapainya, yang

membawa konsekuensi pada membangun “sistem paham perjuangan”

berhadapan dengan paham dan kekuatan lain yang sedikit atau banyak dapat

mengancam atau mengganggu keberdaan dan perkembangan Muhammadiyah.

Babak berikutnya pemikiran ideologi bahkan lebih menonjol ketika menjelang

kemerdekaan tahun 1945 dengan di gagasnya konsep “Muqaddimah Anggaran

Dasar Muhammadiyah” oleh Ki Bagus Hadikusumo (1942-1953) yang dibantu

para sahabatnya, yang kemudian disahkan oleh sidang tanwir tahun 1961.

Lahirnya konsep tersebut didorong oleh kondisi internal Muhammadiyah yang

mengalami krisis atau pelemahan dalam ruh gerakan, sedangkan dari luar mulai

merambahnya alam pemikiran non-Islami terutama yang memperlemah

semangat gerakan Muhammadiyah. Dengan mencoba merajut kembali pemikiran

dan semangat perjuangan Muhammadiyah pada generasi awal Kiyai Haji Ahmad

Dahlan, maka Ki Bagus Hadikusumo menyampaikan gagasan dan kemudian

dilahirkanlah konsep Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. 12

b. Eksistensi Ideologi Muhammadiyah dari Masa ke Masa

Perkembangan zaman serta kondisi sosial yang berubah, Muhammadiyah

mengalami dinamika internal untuk menyesuaikan dengan zaman. Para pimpinan

Muhammadiyah berpikir keras untuk bagaimana Muhammadiyah membendung

12 . Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, (Yogyakarta, Surya Sarana

Grafika, 2010) h. 200-201

Page 43: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

32

arus dan menyesuaikan pada setiap kepemimpinannya. Kemudian lahirlah

rumusan ideologi Muhammadiyah Anggaran Dasar Muhammadiyah,

Kepriabadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah

(MKCH) dan Khittah perjuangan Muhammadiyah.

Empat rumusan ideologi Muhammadiyah telah tertuang dalam : pertama,

Muqaddimah Anggaran Dasar (AD) pada 1945-1951 Muhammadiyah; kedua,

kepriabadian Muhammadiyah pada 1962, ketiga, Matan Keyakinan dan Cita-Cita

Hidup Muhammadiyah (MKCH) pada 1969, keempat, Khittah Perjuangan

Muhammadiyah pada 1956, 1971, 1972 dan 2002.

Keempat rumusan tersebut merupakan rumusan yang disusun oleh

Muktamar Muhammadiyah dalam rangka merespon perkembangan-

perkembangan didalam masyarakat yang harus dihadapi Muhammadiyah. Jika di

teliti dari Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, pada dasarnya

merupakan suatu rumusan untuk merespon kelemahan-kelemahan atau bahkan

kerusakan di dalam tubuh Muhamadiyah yang ditimbulkan oleh nilai-nilai syirik.

Sehingga pada saat itu Ki Bagus Hadikusumo, merumuskan suatu konsep

bagaimana mengobati luka-luka yang dialami Muhammadiyah selama

pendudukan jepang. Maka muncullah apa yang kita kenal sekarang dengan

istilah Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.13

Pertama, Muqaddimah. Muqaddimah dijadikan acuan bagi

Muhammadiyah dalam rangka peningkatan nilai tauhid dikalangan warga

Muhammadiyah.Memang ada sedikit kesamaan antara Muqaddimah Anggaran

13. Edy Suandi Hamid dkk, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, h.100

Page 44: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

33

Dasar Muhammadiyah dengan Muqaddimah atau pembukaan UUD 1945. Kalau

pembukaan UUD 1945 pada akhirnya dinyatakan bahwa berdirinya Republik

Indonesia dalam rangka mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang

kemerdekaan, maka di dalam Muqaddimah Anggaran Dasar akan kita lihat satu

kalimat yang hamper sama, di mana dinyatakan “Muhammadiyah didirikan

dalam rangka untuk mengantarkan warga Muhammadiyah ke pintu gerbang

Syurga Jannatunna‟im”. Kemiripan ini di antara lain karena oleh Ki Bagus

hadikusumo yang pada waktu itu kebetulan menjadi anggota Panitia Persiapan

Kemerdekaan Republik Indonesia (PPKI).14

Ki Bagus Hadikusumo sebagai penggagas konsep Muqaddimah disertai

anggota tim seperti Prof. Farid Ma‟ruf dan lain-lain, menyusun sebagai kerangka

pemikiran mendasar yang mengandung ruh dan tau jiwa gerakan

Muhammadiyah untuk menjadi acuan penting bagi seluruh anggota

Muhammadiyah. Konteks kelahirannya tahun 1946 berada dalam situasi paling

krusial dan menetukan, yakni ketika Muhammadiyah berada dalam keadaan

bangsa Indonesia memasuki fase baru Indonesia merdeka tahun 1945. Di satu

pihak terjadi proses modenisasi awal kehidupan bangsa Indonesia yang

membawa pengaruh besar dalam alam pikiran masyarakat termasuk

persyarikatan, dipihak lain mulai menggejalanya peluruhan nilai-nilai idealisme

gerakan ditubuh Muhammadiyah.15

Kedua, Kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah juga

merupakan suatu rumusan yang disusun dalam rangka menghadapi

14. Edy Suandi Hamid dkk, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, h.100 15. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 35

Page 45: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

34

permasalahan-permasalahan poitik yang dihadapi Muhammadiyah. Pada waktu

itu tokoh ternama Faqih Usman, Ali Akbar, AR Facruddin, Hamka berkumpul

dalam rangka menjawab satu pertanyaan, “Apakah Muhammadiyah Itu?”.

Karena pada saat itu Muhammadiyah berada depan pintu gerbang konflik

berkepanjangan. Ada situasi yang sangat rawan di Muhammadiyah. Pada waktu

itu anggota-anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah terdiri dari orang-orang

yang dari segi politik bersebrangan, hal yang bila terjadi pada organisasi lain

mungkin sudah pecah, terdiri dari : Mulyadi Joyomartono sebagai orangnya

Bung karno sebagai seorang Menteri, Buya Hamka masuk tahanan, Farid Makruf

Anggota DPA dan sebagainya. Sehingga muncul pertanyaan, Apakah

Muhammadiyah seperti ini? Lalu di rumuskanlah satu rumusan untuk menjawab

pertanyaan : Apakah Muhammadiyah itu? Yang dimulai oleh Fakih Usman.Dan

jawabannya dalam kepribadian Muhammadiyah.16

Konteks kelahirannya tahun 1956 hasil Muktamar Palembang dan

disahkan tahun 1962 terkait dengan situasi politik saat itu. Setelah partai

Masyumi dibubarkan, banyak anggota Pimpinan Muhammadiyah yang semula

aktif di partai Islam tersebut kembali memimpin Persyarikatan tetapi

menggunakan cara-cara politik layaknya memimpin partai politik.Selain itu,

setelah Muhammadiyah sibuk menjadi anggota Masyumi terdapat

kecenderungan amal usaha kemasyarakatan yang selama ini dilakukan

terbengkalai karena sibuk mengurus politik. Agar Muhammadiyah tidak

mengulangi hal yang sama dan tidak terlibat dalam mengurus atau memimpin

16. Edy Suandi Hamid dkk, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, h. 101

Page 46: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

35

Muhammadiyah, maka lahirlah kepribadian Muhammadiyah. Dari Kepribadian

Muhammadiyah kini harus tercermin sepuluh sifat tengahan tetapi kuat dalam

prinsip dalam diri anggota lebih-lebih kader dan pimpinan Muhammadiyah.

Sekaligus kendati Muhammadiyah secara kelembagaan tidak dibawa dalam

politik praktis, maka dalam memimpin atau berada dalam Muhammadiyah pun

jangan melakukan politisasi atau sikap perilaku dan tindakan yang bersifat

politik sebagaimana perangai politisi yang menggunakan cara berpolitik.17

Ketiga, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

(MKCH). Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah disusun dalam

rangka menghadapi keterbukaan masyarakat akibat lahirnya orde baru. Pada

zaman Orde Lama boleh dikatakan bahwa masyarakat tertutup terhadap nilai-

nilai dari barat. Tapi pada masa Orde Baru dibuka sedemikian rupa sehingga

boleh dikatakan tidak ada satu nilai pun yang bisa dihalangi masuk di

Indonesia.18

Pada saat yang sama proses modernisasi tahap kedua semakin

berkembang pesat dengan nilai-nilai sekuler dan pragmatis mewarnai kehidupan

masyarakat bersamaan dengan era di mulainya pembangunan nasional yang

membawa perubahan di banyak segi kehidupan. Agar warga Muhammadiyah

tidak kehilangan idealisem gerakan, maka pada tahun 1968 sebagai hasil

Muktamar ke-37 di Yogyakarta dan ditindak lanjuti Tanwir di Ponorogo tahun

1969, maka lahirkan MKCHM sebagai konsep ideologi dalam Muhammadiyah.

Dalam MKCHM terkandung pemikiran ideologis mengenai hakikat

17

. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 37 18

. Edy Suandi Hamid dkk, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, h. 101

Page 47: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

36

Muhammadiyah paham agama dalam Muhammadiyah, serta fungsi dan misi

Muhammadiyah di Negara Republik Indonesia tercinta untuk mewujudkan

Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. 19

Keempat, Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Khittah perjuangan

Muhammadiyah merupakan pengganti Khittah Ponorogo yang merupakan

jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kelembagaan politik

Muhammadiyah. Bahwa sebelumnya adanya Khittah perjuangan ini

Muhammadiyah mempunyai pendirian bahwa Muhammadiyah sebagai

organisasi kemasyarakatan harus memiliki suatu partai politik yang dapat

menyalurkan aspirasi politik orang-orang Muhammadiyah. Muhammadiyah

berdasarkan perjuangan ini, menganggap semua partai politik merupakan bagian

lembaga yang mampu menyalurkan politik Muhammadiyah.20

Khittah Ponorogo tahun 1969 dan Khittah Ujung Pandang tahun 1971

yang kemudian disempurnakan Khittah Surabaya tahun 1978, secara substansi

mengandung makna dan fungsi pembatasan diri Muhammadiyah agar tidak

berafiliasi dan terlibat dengan partai politik mana pun. Sebenarnya ada masih ada

Khittah Palembang 1956 tetapi lebih merupakan garis kerja atau kebijakan

program, bukan strategi gerakan. Berdasarkan pada Khittah 1971 dan 1978

Muhammadiyah dalam menentukan pilihan politik Muhammadiyah

menyerahkan pada setiap anggota melakukannya sesuai kebabasan politik yang

dimiliki. Namun, Khittah tersebut sering dianggap Muhammadiyah alergi dan

anti politik, yang sebenarnya tidak karena bagi mereka yang ingin berpolitik

19

. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 36 20

. Edy Suandi Hamid dkk, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, h. 101

Page 48: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

37

diserahkan berkiprah dalam dan melalui partai politik dengan syarat tidak

melibatkan Muhammadiyah secara kelembagaan.

Melalui Khittah Denpasar tahun 2002 diberi pula jalan keluar, pertama

pandangan Muhammadiyah yang mendukung politik sebagai al-umur al-

duniawiyah (wilayah keduniaan) yang harus di urus dengan baik dan benar

sesuai hak Islami. Jadi, Khittah tidaklah alergi dan anti politik namun membatasi

jalur dan perilaku politik secara elegan untuk tidak melibatkan organisasi. Sikap

tersebut sudah teruji karena pengalaman sejarah, bukan karena kekerdilan dan

ketidakmampuan berpolitik sekali menghimpitkan diri dan melakukan langkah-

langkah politik praktis madharatnya lebih besar ketimbang maslahatnya selaku

organisasi kemasyarakatan yang berbeda dari organisasi atau partai politik.21

21

. Haedar Nashir Memahami Ideologi Muhammadiyah, h. 38

Page 49: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

38

BAB III

KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH PERIODE 2005-2015

A. Kepengurusan Pimpinan Pusat Periode 2005-2015

Pada periode 2005-2015 merupakan kepemimpinan Prof. Dr. Din

Syamsuddin (ketua umum PP Muhammadiyah) hasil Muktamar ke-46.

Setelah Prof. Dr. Din Syamsuddin terpilih sebagai ketua umum

Muhammadiyah yang baru di Malang, pernyataan simpatik pun muncul

dari bibir licinnya. Prof. Dr. Din Syamsuddin menyatakan, bahwa

Muhammadiyah tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan partai

manapun, serta menjaga jarak yang sama dengan semua partai.

Muhammadiyah tidak menekankan politik kepartaian, tetapi lebih

mengedepankan politik dakwah (Jawa Pos, 7/07/2005: 2).

Bahkan, pernyataan filosofis yang cukup dahsyat pun sempat

disampaikan Prof. Dr. Din Syamsuddin saat pidato penutupan muktamar

di Malang. Prof. Dr. Din Syamsuddin menyatakan: “Berpikir tentang

politik pun tidak, apalagi melakukannya”. Tak lama setelah itu, ketika

PAN dianggap gagal menghantarkan “kader terbaik” Muhammadiyah

Amien Rais menjadi presiden RI pada Pilpres 2004 dan banyaknya

kader-kader Muhammadiyah yang tidak lolos ke Senayan, kekecewaan

muncul dari AMM. Akibatnya, kelompok muda progresif ini

mendirikan PAM pada tanggal 9 Maret 2005 sebagai cikal bakal

kelahiran PMB. Di tengah proses pembentukan partai tersebut, Prof. Dr.

Din Syamsuddin tampil sebagai sosok yang memberikan restu terhadap

Page 50: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

39

kelahiran PMB. Lagi-lagi, pernyataan Prof. Dr. Din Syamsuddin tak

seirama dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya. 1

Prof. Dr. Din Syamsuddin menyatakan, pada Pemilu 2004 banyak

partai yang mengklaim dekat dengan Muhammadiyah. Tetapi, pada

kenyataannya partai yang mengklaim itu sama sekali tidak membela

kepentingan Muhammadiyah dan tidak seluruhnya menampilkan nilai-

nilai Muhammadiyah. “Sekarang jangan ada lagi parpol yang

mengklaim dekat dengan Muhammadiyah tetapi tidak

memperjuangkan kepentingan Muhammadiyah,” tukas Prof. Dr. Din

Syamsuddin. Ketika ditanya wartawan, apakah yang dimaksud itu

adalah PAN, Prof. Dr. Din Syamsuddin membantahnya (kompas.com,

9/07/2008).

Di samping itu, ketika Muhammadiyah secara resmi tidak

menyatakan dukungan terhadap pasangan Capres-Cawapres manapun

dalam Pilpres 2009, Prof. Dr. Din Syamsuddin justru memfasilitasi

pertemuan di antara para calon tersebut kecuali pasangan SBY-Boediono.

Pertemuan itu membahas tentang gugatan pelaksanaan Pilpres serta

meminta pengunduran jadwal pencoblosan. Sikap yang demikian

menunjukkan kesan, bahwa Muhammadiyah terlibat aktif dalam aksi

dukung-mendukung terhadap Capres-Cawapres tertentu. Kalau sudah

begini, keputusan resmi Muhammadiyah seolah tak ada artinya.

1. Ridho Al-Hamdi, Dinamika islam dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode

1998-2010 Jurnal Studi Pemerintahan Volume 3 Nomor 1 Februari 2012 h. 188

Page 51: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

40

Pada kasus yang lain, ketika MPR RI sedang menggodog

amandemen UUD ‟45 dan Muhammadiyah secara resmi menolak

gagasan negara Islam, Prof. Dr. Din Syamsuddin justru tampil sebagai

tokoh Islam yang menyatakan dukungannya terhadap pemberlakukan

kembali Piagam Jakarta sebagai dasar negara. Pernyataan-pernyataan

Prof. Dr. Din Syamsuddin dapat terlihat dalam Harian Republika

(19/10/2001) dan tempointeraktif.com (5/11/2001) sebagaimana telah

dikemukakan di awab bab ini. Padahal, dalam tulisan-tulisan ilmiahnya

sebelum menjadi ketua umum Muhammadiyah, Prof. Dr. Din

Syamsuddin (Ulumul Qur‟an No. 2 Vol. IV, 1993: 4-9) menolak

pemberlakukan syariat Islam di Indonesia. Menurutnya, “Negara

Pancasila” pada hakikatnya adalah “Negara Islam”.

Pada akhir tahun 2005, Prof. Dr. Din Syamsuddin pernah

mengeluarkan pernyataan atas nama Muhammadiyah tentang

dipersilahkannya umat Kristiani untuk memanfaatkan fasilitas AUM

dalam rangka untuk Natalan. Berikut pentikan pernyataannya:

“Menjelang Natal dan Tahun Baru kami tidak ingin ada

lagi insiden natal berdarah. Dan bagi umat Kristen atau

Katolik yang tidak dapat menjalankan ibadah Natal

karena tempat ibadahnya masih ditutup, Muhammadiyah

menawarkan sarana gedung atau ruang pertemuan milik

Muhammadiyah seperti sekolah, kampus, rumah sakit

dan sejumlah tempat lainnya untuk dijadikan tempat

Page 52: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

41

Natalan.” demikian kata DS kepada wartawan disela-sela

pertemuan dengan puluhan tokoh lintas agama yang

tergabung dalam Indonesian Community for Religion and

Peace di gedung PP Muhamamdiyah, 21 Desember

2005 (suarapembaruan.com, 22/12/2005).

Pernyataan Prof. Dr. Din Syamsuddin di atas dianggap oleh masyarakat

sebagai pernyataan resmi Muhammadiyah. Padahal, selama ini

Muhammadiyah dikenal sangat anti terhadap gerakan kristenisasi

sebagaimana diungkap dalam buku Alwi Shihab yang berjudul

Membendung Arus (1999). Sejak berdiri, Muhammadiyah tetap

konsisten untuk memerangi segala bentuk kristenisasi, seperti yang telah

ditegaskan dalam rekomendasi Muktamar Muhammadiyah ke-41 (7-14

Desember 1985) di Surakarta. Dalam rekomendasi itu dinyatakan:

“Pelaksanaan peringatan Natal di sekolah-sekolah,

kantor-kantor,perusahaan-perusahaan, dan lainnya agar

mengingat pedoman yang telah disiapkan Pemerintah,

yaitu Surat Edaran Menteri Agama yang isinya tidak

dibenarkan mengikutsertakan orang-orang pemeluk

agama di luar agama Kristen” (M. Djaldan Badawi,

2005: 317).

Di balik sikap-sikapnya yang tidak konsisten dan setiap pernyataannya

yang selalu bersayap, Prof. Dr. Din Syamsuddin dikenal sebagai sosok

Page 53: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

42

yang menggembar-gemborkan isu-isu seputar perdamaian dan dialog antar

peradaban. Berbagai organisasi berskala nasional maupun internasional

yang konsen dengan isu-isu perdamaian juga diikuti oleh DS (Ramly dan

Sucipto, 2010: 289).2

Fakta-fakta di atas telah memperlihatkan sikap akomodatif Prof.

Dr. Din Syamsuddin terhadap berbagai pihak dengan membungkus isu

“Islam formal” dan isu-isu kemanusiaan untuk orientasi politik

pragmatisnya. Prof. Dr. Din Syamsuddin seolah ingin menampilkan

dirinya sebagai tokoh yang rekonsiliatif dalam membangun perdamaian.

Pernyataan-pernyataan akomodatifnya terlihat dalam wawancara

Republika dengan Prof. Dr. Din Syamsuddin. Ketika ditanya, bagaimana

hubungan Muhammadiyah dengan pihak eksternal? Prof. Dr. Din

Syamsuddin menjawab:

“Kita proporsional saja. Baik itu terhadap partai

politik, pemerintah maupun dunia internasional. Pada

partai politik, kita tetap tegas, bahwa tidak ada

hubungan emosional apapun terhadap partai

manapun. Muhammadiyah mengambil sikap netral.

Kalau saya pribadi netral aktif, bukan netral pasif”

(Republika, 10/07/2005).

Ketika ditanya lagi, kenapa kalau pasif? Prof. Dr. Din Syamsuddin

kembali menjawab:

Page 54: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

43

“Jika netral pasif, warga Muhammadiyah akan menjadi

sasaran pangsa pasar dari partai- partai politik dengan

segala eksesnya. Tapi, kalau netral aktif, mencoba melihat

bahwa partai-partai politik itu merupakan sarana dakwah

yang bisa dimanfaatkan. Untuk itu, perlu menjaga hubungan

dan kedekatan yang sama. Jadi, bukan sekadar jaga jarak saja,

tetapi juga menjaga kedekatan yang sama. Misalnya,

membuka jalan bagi warga sendiri untuk berpolitik”

(Republika, 10/07/2005).

Efendi (Tesis, 2010: 51) mengatakan, bahwa Prof. Dr. Din

Syamsuddin dalam memimpin cenderung menampilkan langgam

kepemimpinan yang akomodatif-rekonsiliatif. Hal ini dibuktikan dengan

usaha-usahanya yang selalu meredam ketegangan agama serta mencari

corak gerakan perjuangan yang kontributif dan saling mendamaikan.

Paling tidak, buah dari ikhtiar itu sudah terlihat dalam bingkai hubungan

antara Muhammadiyah dan NU yang cenderung lebih kondusif sebagai

dua ormas terbesar di Indonesia. Di bahwa kepemimpinan Prof. Dr. Din

Syamsuddin, Muhammadiyah turut berperan dalam upaya mengatasi

konflik di Thailand Selatan, bahkan Raja Bhumibol sendiri meminta

langsung agar Muhammadiyah ikut membantu penyelesaian konflik antara

warga Muslim dan pemerintah setempat. 2

2. Ridho Al-Hamdi, Dinamika islam dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode

1998-2010 Jurnal Studi Pemerintahan Volume 3 Nomor 1 Februari 2012 h. 191

Page 55: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

44

B. Gambaran Singkat Profil Prof. Dr. Din Syamsuddin

Muhammad Din Syamsuddin atau lebih dikenal dengan Din Syamsuddin

lahir di Sumbawa Besar 31 Agustus 1958 dari pasangan Syamsuddin Abdullah

dan Rohana dengan nama, M. Sirajuddin Syamsuddin. Din bersekolah di

Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Nahdhatul Ulama di daerah kelahirannya,

masing-masing tamat tahun 1968 dan 1972. Kemudian melanjutkan pelajaran ke

pesantren pondok Modern Gontor Ponorogo 1975). Dan meraih gelar BA (1979)

dan sarjana (1982). Tahun 1986 mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi

di Unversity of California Los Angles (UCLA) meraih gelar Magister of Art

(MA) pada tahun 1988 dan Ph.D tahun 1991. 3

Din dikenal sahabat-sahabatnya sebagai orang yang hobi berorganisasi,

ketika dikampung aktif sebagai ketua IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama)

Cabang Sumbawa, dan dalam usia yang masih muda aktif bertabligh sehingga

ukuran kampungnya dikenal sebagai mubaligh cilik. Di Gontor Ponorogo dia juga

terlibat dalam organisasi pelajar pesantren Modern Gontor. Salah satu bidang

yang ia urus di pesantren tersebut adalah bidang penerangan dan informasi.

Bakatnya semakin berkembang ketika dia menjadi mahasiswa, dia aktif salah satu

ketua di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Cabang Ciputat (1978-1980)

serta mendidik adik-adik sekolah-sekolah Muhammadiyah di Ciputat. Tahun

1984-1985 Din terpilih sebagai salah seorang wakil ketua DPP IMM yang

diamanati oleh PP Muhammadiyah.

3. Ridjaluddin, Muhammadiyah dalam Tinjauan Filsafat Islam, (Jakarta, Pusat Kajian

Islam UHAMKA, 2011)

Page 56: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

45

Dan sebagai akademisi, sehari-harinya Din Syamsuddin malang-melintang

menggeluti profesi Dosen di berbagai Perguruan Tinggi seperti Universitas

Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UHAMKA dan Universitas Indonesia (UI). Pada

tahun-tahun berikutnya, berkesempatan pula mendapat berbagai tugas kenegaraan

yang cukup penting, diantaranya sebagai Anggota Dewan Riset Nasional, Dirjen

Binapenta Departemen Tenaga Kerja RI, Sekretaris Umum Majelis Ulama

Indonesia (MUI) hingga tugas lain yang tak kalah penting seperti Sekretaris

Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Iindonesia, ICMI.

Sebagai cendekiawan muslim yang cukup konsen mendorong proses

demokratisasi, Din Syamsuddin merasa berkepentingan untuk turut mengawal

arah perkembangan dan kemajuan proses demokrasi di negara yang memiliki

pemeluk Islam terbesar di dunia ini. Ikhtiar mulia ini, tercermin dalam sebuah

statemennya: Kemenangan politik Islam di Indonesia tidak hanya ditandai oleh

perolehan suara partai-partai Islam dan penguasaan posisi politik kenegaraan.

Tapi pada sejauh mana nilai-nilai Islam seperti keadilan, kebenaran dan

persamaan dapat menjadi bagian dari watak bangsa. Ini yang harus terus

diperjuangkan bersama seluruh komponen bangsa.

Sementara di kancah internasional, Guru Besar Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta ini telah menorehkan kiprah yang tak sedikit dalam

usahanya merajut relasi konstruktif dan menyuarakan urgensi hubungan damai

antar pemeluk agama melalui berbagai forum yang domotorinya seperti World

Peace Forum/ WPF, Asian Committee on Religions for Peace/ ACRP, Tokyo.

World Conference on Religions for Peace/ WCRP, New York. World Council

Page 57: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

46

of World Islamic Call Society, Tripoli. World Islamic People‟s Leadership,

Tripoli. Strategic Alliance Russia based Islamic World. UK-Indonesia Islamic

advisory Group. 4

C. Kebijakan-Kebijakan Persyarikatan Muhammadiyah di Masa

Kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsuddin

Di masa kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsuddin telah banyak

mengeluarkan kebijakan-kebijakan di internal dan eksternal Muhammadiyah

skala nasional maupun internasional sehingga mempunyai terobosan-terobosan

membumikan Muhammadiyah. Selain dari jiwa kepemimpinan yang melekat

pada beliau, juga karena pengalama-pengalaman beliau dikancah internasional

sudah seperti teman dekat. Dalam peran ideologi Muhammadiyah Prof.Dr.Din

Syamsuddin mempunyai ciri khas gaya kepemimpinannya :

1. Revitalisasi Ideologi

Pada aspek ideologi, revitalisasi yang dilakukan tampaknya termasuk

paling gencar dan dominan, baik tingkat Pusat maupun Wilayah sampai Ranting.

Revitalisasi ideologi ini merupakan upaya dan langkah strategi untuk

memahamkan kembali nilai-nilai dasar yang menjadi keyakinan, pandangan dan

cita-cita hidup Muhammadiyah pada seluruh pimpinan dan anggota

Muhammadiyah serta Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah, baik dalam

aspek pemikiran dan aksi gerakan. Pertama, untuk kepentingan konsolidasi

organisasi dan penguatan komitmen dalam bermuhammadiyah. Kedua, sebagai

4 . Dikutip pukul 17:49 tanggal 28 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-169-det-prof-dr-h-m-di%1Fn%1F-syamsuddin.html

Page 58: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

47

uapaya penyelamatan dan penolakan terhadap masuknya paham dan ideologi

dari luar Muhammadiyah.

Pada aspek ideologi revitalisasi yang diakukan tampaknya paling gencar

dan dominan baik tingkat pusat maupun wilayah hingga ranting. Revitalisasi

ideologi ini merupakan upaya dan langkah strategis untuk memahamkan kembali

nilai dasar dan menjadi keyakinan, pandangan dan cita-cita hidup

muhammadiyah pada seluruh pimpinan dan anggota Muhammadiyah serta ortom

dan AUM,baik dalam aspek pemikiran, komitmen dan aksi gerakan.

Program kegiatan yang secara langsung untuk revitalisasi ideologi ini

sangat mendesak karena bisa berfungsi ganda. Pertama, untuk kepentingan

konsolidasi organisasi dan penguatan komitmen dalam bermuhammadiyah.

Kedua sebagai upaya penyelamatan dan penolakan terhadap masuknya paham

dan ideologi dari luar Muhammadiyah. 5

Dalam konteks lebih luas, revitalisasi ideologi Muhammadiyah

diupayakan kembali sebagai peneguhan dan pemantapan yang menyeluruh bagi

seluruh komponen dan kader Muhammadiyah yang berkecimpung di luar

Persyarikatan, agar selalu bisa menerjemahkan dan menerapkan prinsip-prinsip

nilai dan cita-cita Muhammadiyah. Contohnya Majelis Pendidikan Kader sudah

menyusun konsep dasar Dialog Ideopolitor dalam bentuk Dialog Kader Politik

Nasional di Jakarta pada 14 November 2009. 6

2. Revitalisasi Organisasi

5 . Laporan PP Muhammadiyah 2005-2010 (di sampaikan pada Muktamar satu abad

Muhammadiyah) (Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 M) hal 30-31 6 . Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2010

(Yogyakarta: PP Muhammadiyah 2010) h. 30-32

Page 59: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

48

Sebagai langkah pembinaan serta penguatan sistem dan struktur

Persyarikatan, revitalisasi organisasi menjadi program yang terus digulirkan oleh

Pimpinan Pusat. Pembinaan Cabang dan Ranting, Khususnya, merupakan

langkah strategis untuk memelihara revitalisasi organisasi dikalangan anggota

dan warga Muhammadiyah. Hal ini karena basis gerakan Muhammadiyah yang

riil sesungguhnya berada di tingkat Cabang dan Ranting, dengan sejumlah

anggota yang konkret dan langsung bersentuhan dengan problem kehidupan dan

masyarakat luas. Untuk lebih mengarahkan pembinaan dan penataan Cabang dan

Ranting tersebut, Pimpinan Pusat telah mempersiapkan semacam pedoman yang

efektif dan implementatif. Buku pedoman ini diharapkan bisa memberikan arah

dan strategi praktis bagi pengembangan Cabang dan Ranting, baik yang berada

dalam kondisi mandeg dan pasif, maupun merintis berdirinya Ranting dan

Cabang baru. 7

Pendidikan Muhammadiyah adalah penyiapan lingkungan yang

memungkinkan seseorang tumbuh sebagai manusia yang menyadari kehadiran

Allah swt sebagai robb dan menguasai ilmu pengethuan, teknologi dan seni.

Dengann kesadaran spiritual makrifat (iman/tauhid) dan penguasaan IPTEKS

seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, peduli sesama yang

menderita akibat kebodohan dan kemiskinan, senantiasa menyebarluaskan

kemakmuran, mencegah kemungkaran bagi pemuliaan kemanusiaan dalam

kerangka kehidupan bersama yang ramah lingkungan dalam sebuah bangsa dan

7 .Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2010

(Yogyakarta: PP Muhammadiyah 2010) h.32

Page 60: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

49

tata pergaulan dunia yang adil beradab dan sejahtera sebagai ibadah kepada

Allah.8

Pendidikan muhammadiyah merupakan pendidikan islam modern yang

mengintegrasikan antara agama dengan kehidupan dan antara iman dan

kemajuan yang holistic. Dari rahim pendidikan islam yang untuk itu lahir

generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus

mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan islam

yang berkemajuan. Visi pendidikan muhammadiyah ialah terbentuknya manusia

pembelajar yang bertaqwa berahlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam Imu

pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) sebagai perwujudan tajdid dakwah

amar ma‟ruf nahi munkar. Dengan misinya adalah :

1. Mendidik manusia memiliki kesadaran ketuhanan (spiritual makrifat)

2. Membentuk manusia berkemajuan yang memiliki etos tajdid, berfikir cerdas,

alternatif dan berwawasan luas

3. Mengembangkan potensi manusia berjiwa mandiri, beretos kerja keras,

wirausaha, kompetitif dan jujur

4. Membina peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki kecakapan hidup

dan keterampilan sosial, teknologi, informasi dan komunikasi

5. Membimbing peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki jiwa,

kemampuan dan mengapresiasi karya seni-budaya

6. Membentuk kader persyarikatan, ummat dan bangsa yang ikhlas, peka peduli

dan bertanggungjawab terhadap kemanusiaan dan lingkungan

8 . Berita Resmi Muhammadiyah, tanfidz keputusan muktamar satu abad muhammadiyah

( Yogyakarta, Surya Sarana Grafika 2010) hal 220

Page 61: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

50

3. Sikap Politik

Dalam hal ini khususnya berkenaan dengan tarikan dan godaan politik

praktis seperti melalui partai politik, pilkada serta tawaran jabatan membuat

sebagian pimpinan Muhammadiyah dan ortomnya berpindah haluan atau

berperan ganda dalam jabatan, di dalam persyarikatan juga di partai politik yang

berminat maju pilkada. Berhadapan dengan kompleksitas persoalan dan krisis

bangsa itu, seluruh keluarga besar Muhammadiyah diharapkan jangan sampai

terlena oleh kepentingan politik sesaat, lantai ramai-ramai meninggalkan

Persyarikatan. Di samping itu, keluarga besar Muhammadiyah juga tidak boleh

tinggal diam dalam menghadapi krisis visi dan karakter bangsa tersebut. Sikap

proaktif ke luar dan korektif ke dalam perlu diambil, karena Muhammadiyah

bukan saja terkena imbas dan dampak negatif dari krisis bangsa tersebut, tetapi

juga lebih dari itu sebagai panggilan sejarah yang menjadi concern dari

keberadaan Muhammadiyah di negeri ini. 9

Muhammadiyah sendiri, sesuai dengan khittahnya, tetap menjaga jarak

dengan partai politik dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik

manapun. Berdasarkan Khittah Perjuangan Ujung Pandang tahun 1971 berbunyi

”Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang

kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris

dengan dan tidak afiliasi dari satu partai politik atau organisasi apapun.” Dan

Khittah Denpasar tahun 2002.

9 . Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2010

(Yogyakarta: PP Muhammadiyah 2010) h. 33

Page 62: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

51

Dalam hal politik Prof. Dr. Din Syamsuddin kurang begitu “dekat”

dengan pemerintah, justru lebih banyak otokritik terhadap pemerintah seperti

Yudisial Riview undang-undang Migas Air Mineral dalam Kemasan (AMDK)

serta yudisial riview badan hukum pelayanan kesehatan, karena banyak rumah

sakit Muhammadiyah belum mempunyai badan hukum. Secara politik,

Muhammadiyah mempersilahkan kader dan anggota untuk menyalurkan

kepentingan politik dengan aspirasinya masing-masing dengan ketentuan harus

mentaati aturan main yang telah ditentukan serta tidak boleh membawa

kepentingan politik dan ideologi partai ke dalam Persyarikatan.

Terobosan Prof. Dr. Din Syamsuddin selama menjadi ketua PP Muhammadiyah

baik di internal maupun ekstrenal :

Periode 2005-2015

Internal Muhammadiyah :

- Muhammadiyah sering melakukan kritik dan akomodatif terhadap pemerintah

secara langsung maupun tidak langsung seperti Judicial review undang-undang

kebijakan publik yang berimbas kepada masyarakat secara luas

- Judicial review undang-undang migas

- Judicial review undang-undang air mineral

- Judicial review pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, rumah sakit

muhammadiyah sebanyak 250 rumah sakit dan klinik mencapai 500 unit

- Dialog tokoh nasional untuk sekaligus ajang silaturahmi para tokoh negara-

negara sahabat

Page 63: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

52

- Mengadakan Worl Peace Forum dialog perdamaian dunia oleh Prof. Din

syamsuddin selama menjadi ketua pp muhammadiyah

- Mendorong pendidikan unggulan baik tingkat nasional maupun internasional

contohnya tingkat Kabupaten/Kota sekolah dan perguruan tinggi unggulan

selama menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah telah berdiri perguruan tinggi

sebanyak 25 unit dan sekolah unggulan.

Ekternal Muhammadiyah

- Muhammadiyah sudah terdaftar sebagai lembaga sosial kegamaan oleh

ECOSOC (United Nations Economic and Social Council) di PBB

- Muhammadiyah diberi amanah oleh PBB menjadi fasilitator perdamaian konflik

antara pemberontak antara Moro Islamic Liberation Front (MILF) dengan front

pemerintah di Philipine, salah satu negara yang menjadi fasilitator yakni

malaysia, Henry Dunant Center (belanda) dan Muhammadiyah secara organisasi

tidak mengatasnamakan negara Indonesia.

Visi ideologis

- Membenahi alur organisasi secara tertib

- Membenahi kepemilikan aset muhammadiyah secara benar dan tertib, dalam

pengertian semua aset muhammadiyah dijadikan badan hukum yaitu

persyarikatan Muhammadiyah dari, TK, SD/MI, SMP, SMA Se-Derajat,

Perguruan Tinggi, Klinik, Rumah Sakit dan lainnya semua diatasnamakan

Persyarikatan Muhammadiyah.

Pendirian visi muhammadiyah

Page 64: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

53

- Ketika menjadi ketua umum muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin membuat

visi gerakan berjangka panjang maupun berjangka pendek visi tersebut agar

berkesinambungan maka dibuatlah secara matrik (terukur dan berjangka waktu)

sehingga terlihat capaian gerakan Muhammadiyah dalam satu periode membuat

ceklis (indeks capaian) kemudian dilaporkan kedalam forum Tanwir tahunan

sebagai bukti pencapain program terlaksana maupun tidak terlaksana.

- Visi jangka pendek perlima tahunan sedangkan visi jangka panjang per-dua

puluh lima tahun (2035) sudah menjadi organisasi tertib administrasi, mandiri,

mempunyai keunggulan nilai-nilai aspek semua kehidupan.

Pesan Islam berkemajuan :

- Merangkum bahwa agama Islam ini tidak terbelakang dari sisi pendidikan,

teknologi, ilmu pengetahuan, oleh sebab itu mendorong Muhammadiyah menjadi

gerakan berkemajuan dalam segala hal, bukan persoalan agama yang maju,

beliau berpesan berkemajuan dalam berbagai bidang. Agama Islam ini akan

dilihat oleh orang luar tidak kumuh, tidak miskin. Pada periode beliau

kemandirian muhammadiyah sudah terbentuk semua kegiatan muhammadiyah

tidak lagi meminta bantuan dari pihak luar baik swasta atau pemerintah seperti

agenda besar Muktama Muhammadiyah, Rapat Kerja Nasional (Tanwir) akan

tetapi tidak pula menolak pemberian bantuan. 10

Dibawah kepemimpinan Prof. Din Syamsuddin Muhammadiyah mempunyai gagasan besar hingga muncul di kancah internasional dan sudah terdaftar sebagai sosial keagamaan oleh ECOSOC (United Nations Economic and Social Council) di PBB dan di percaya sebagai organisasi sosial kegamaan yang berkepentingan

untuk kesejahteraan manusia. Begitupula di internal Muhammadiyah, selama

kepemimpinannya, beliau selalu merespon persoala-persoalan yang berkaitan

10 . Hasil Wawancara dengan bapak Zaenuddin selaku Staff ahli Prof. Dr. Din Syamsuddin M.A

ketika menjabat ketua PP Muhammadiyah (2005-2010, 2010-2015) tanggal 2 November 2018 pukul 14.00-

15.10 Wib

Page 65: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

54

langsung maupun tidak langsung yang menyangkut martabat masyarakat seperti

yudicial riview undang-undang air mineral, migas serta membuat badan hukum

Amal Usaha Muhammadiyah mengatasnamakan Persyarikatan Muhammadiyah

di seluruh penjuru tanah air.

Page 66: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

55

BAB IV

EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH KEPEMIMPINAN

A. Zawahir al-Afkar al-Muhammadiyah ‘Abra Qarn min al-Zaman

(Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad)

Pada Muktamar ke-45 tahun 2005 Muhammadiyah juga mengeluarkan

konsep pandangan dunia yang cukup penting yakni “pernyataan pikiran

Muhammadiyah jelang satu abad “Zawahir al-Afkar al-Muhammadiyah „Abra

Qarn min al-Zaman” sebagai manifesto Muhammadiyah dalam menghadapi

dunia abad ke-21 ketika usianya memasuki seratus tahun. Pandangan

Muhammadiyah tersebut dilatarbelakangi pemikiran bahwa keberhasilan

perjuangan Muhammadiyah yang berjalan hampir satu abad pada hakikatnya

merupakan rahmat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang patut disyukuri

oleh seluruh warga persyarikatan. 1

Memasuki abad ke-2, Muhammadiyah perlu menghadapi sejumlah

masalah-masalah dan tantangan yang harus dilalui. Tentu diperlukan langkah-

langkah strategis untuk menjawab persoalan-persoalan yang muncul di

permukaan, dengan demikian Muhammadiyah akan tetap pada jalannya untuk

menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar.

Adapun kandungan isi pernyataan pikiran Muhammadiyah jelang Satu

Abad menyangkut; (1) Komitmen gerakan; (2) Pandangan keagamaan (3)

1 . Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, h.208

Page 67: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

56

Pandangan tentang kehidupan (4) Tanggungjawab kebangsaan (5) Agenda dan

langkah ke depan, disertai kebijakan-kebijakan strategis Muhammadiyah dalam

memasuki usianya satu abad. 2

Isi kandungan

“Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad “

“Zawahir al-Afkar al-Muhammadiyah „Abra Qarn min al-Zaman”

Bismillahirrahmanirrahim

1. Bahwa keberhasilan perjuangan Muhammadiyah yang berjalan hampir Satu

Abad pada hakikatnya merupakan rahmat dan kerunia Allah SWT yang patut

disyukuri oleh seluruh warga persyarikatan. Dengan modal keikhlasan dan kerja

keras segenap anggota disertai dukungan masyarakat luas Muhammadiyah tidak

kenal lelah melaksanakan misi dakwah dan tajdid dalam memajukan kehidupan

umat, bangsa dan dunia kemanusiaan. Gerakan kemajuan tersebut ditunjukan

dalam melakukan pembaharuan pemahaman Islam, Pendidikan, kesehatan,

kesejahteraan sosial, serta berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan

pembangunan bangsa di negeri ini. Namun disadari pula masih terdapat sejumlah

masalah atau tantangan yang harus dihadapi dan memerlukan tantangan strategis

dalam usianya yang cukup tua itu, serta berperan dalam perjuangan

Muhammadiyah yang diwarnai dinamika pasang surut itu tidak lain untuk

mencapai tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya serta

2. Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, h. 209

Page 68: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

57

dalam menyebarkan misi kerisalahan islam sebagai rahmatan lil alamin dibumi

Allah yang luas ini.

Karena itu senantiasa mengharapka ridho dan pertolongan Allah SWT

Muhammadiyah dalam usia dan kiprahnya jelang satu abad ini menyampaikan

pernyatan pikiran (zawahir al-afkar/statmen of mind) sebagai berikut :

a. Komitmen gerakan

2. Muhammadiyah adalah gerakan islam yang mengemban misi dakwah dan tajdid,

berasas Islam, bersumber pada Al-Qur‟an dan as-Sunnah, dan bertujuan

mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah sesuai

jatidirinya senantiasa istiqamah untuk menunjukan komitmen yang tinggi dalam

memajukan kehidupan umat dan bangsa, dan dunia kemanusiaan sebagai wujud

ikhtiar menyebarluaskan Islam yang bercorak rahmatan lil alamin. Misi

kerisalahan dan kerahmatan yang diemban Muhammadiyah tersebut secara nyata

diwujudkan melalui berbagai kiprahnya dalam pengembangan amal usaha,

program, dan kegiatan yang sebesar-besarnya membawa kemaslahatan hidup di

dunia dan di akhirat bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

3. Muhammadiyah dalam usianya jelang satu abad telah banyak mendirikan taman

kanak-kanak, sekolah, perguruan tinggi, usaha ekonomi, penerbitan dan usaha

amal lainnya. Muhammadiyah juga membangun masjid, mushola, melakukan

langkah-langkah dakwah dalam berbagai bentuk kegiatan pembinaan umat yang

meluas diseluruh pelosok tanah air. Muhammadiyah bahkan tak pernah berhenti

melakukan peran-peran kebangsaan dan peran-peran kemanusiaannya dalam

Page 69: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

58

dinamika nasional dan global. Kiprah Muhammadiyah tersebut menunjukan

bahwa misi gerakan Islam yang diembannya bersifat amaliah untuk kemajuan dan

pencerahan yang membawa pada kemaslahatan masyarakat yang seluas-luasnya.

Peran kesejarahan yang dilakukan Muhammadiayh tersebut berlangsung dalam

dinamika yang beragam. Pada masa penjajahan sejak berdirinya tahun 1330

H/1912 M, Muhammadiyah mengalami cengkaraman politik kolonialis

sebagaimana halnya dialami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Saat itu, tetapi

Muhammadiyah tidak pernah berbuat tak kenal lelah untuk kemerdekaan dan

kemajuan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pada masa awal dan era orde lama

Muhammadiyah mengalami berbagai situasi sulit akibat konflik politik nasional

yang kompleks, namun Muhammadiyah tetap berkiprah dalam berdakwah dan

kegiatan kemasyarakatan. Pada era orde baru dibawah rezim kekuasaan yang

melakukan depolitisasi (pengembirian politik), deidologi (pengembirian ideologi),

dan kebijakan politik yang otoriter, Muhammadiyah juga terus berjuang

mengembangkan amal usaha serta aktivitas dakwah islam. Sedangkan pada masa

reformasi, Muhammadiyah memanfaatkan peluang kondisi nasional yang terbuka

itu dengan melakukan revitalisasi dan peningkatan kaulitas amal usaha serta

aktivitas dakwahnya. Melalui kiprahnya dalam sejarah yang panjang itu

Muhammadiyah telah diterima oleh masyarakat luas baik ditingkat lokal, nasional

dan internasional sebagai salah satu pilar kekuatan islam yang memberi

sumbangan berharga bagi kemajuan peradaban umat manusia.

4. Kiprah dan langkah Muhammadiyah yang penuh dinamika itu masih dirasakan

belum mencapai puncak keberhasilan dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

Page 70: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

59

Sehingga Muhammadiyah semakin dituntut untuk meneguhkan dan merevitalisasi

gerakannya keseluruh lapangan kehidupan. Karena itu, Muhammadiyah akan

melaksanakan tajdid (pembaruan) dalam gerakannya sehingga di era kehidupan

modern abad-21 yang kompleks ini sesuai dengan keyakinan dan kepribadiannya

dapat tampil sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban diberbagai

lingkungan kehidupan.

b. Pandangan Kegamaan

1. Muhammadiyah dalam melakukan kiprahnya diberbagai bidang kehidupan untuk

kemajuan umat, bangsa dan dunia kemanusiaan dilandasi oleh keyakinan dan

pemahaman keagamaan bahwa islam sebagai ajaran yang membawa misi

kebenaran Ilahi harus di dakwahkan sehingga menjadi rahmatan lil alamin di

muka bumi ini. Bahwa Islam sebagai wahyu Allah yang dibawa para rasul akhir

zaman Muhammad SAW, adalah ajaran yang mengandung hidayah, penyerahan

diri, rahmat, kemaslahatan, keselamatan, dan kebahagiaan hidup umat manusia di

dunia dan di akhirat. Keyakinan dan paham Islam yang fundamental itu

diaktualisasikan oleh Muhammadiyah dalam bentuk gerakan Islam yang

menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk kemaslahatan hidup seluruh umat

manusia.

2. Misi dakwah Muhammadiyah yang mendasar itu merupakan perwujudan dari

semangat awal persyarikatan ini sejak didirikannya yang dijiwai oleh pesan Al-

Qur‟an suat Ali-Imran 104, yang artinya :” Dan hendaklah diantara kamu ada

segolongan orang yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kebaikan dan

mencegah daripada kemungkaran. Mereka itulah golongan yang beruntung”.

Page 71: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

60

Kewajiban dan panggilan dakwah yang luhur itu menjadi komitmen utama

Muhammadiyah sebagai ikhtiar untuk menjadi kekuatan Khaira Ummah

sekaligus dalam membangun masyarakat Islam yang ideal seperti itu

sebagaimana pesan surat Ali-Imran ayat 110, yang artinya:”kamu adalah umat

yang terbaik dan dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab

beriman, tentulah lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman,

dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. Dengan merujuk pada

firman Allah dalam al-Quran surat ali-Imran dan 110, Muhammadiyah

menyebarluaskan ajaran Islam yang komprehensif dan multiaspek itu melalui

dakwah untuk mengajak pada kebaikan (Islam), Amr bi Al-maruf Wa al-Nahy

Munkar (mengajak kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar),

sehingga umat manusia memperoleh keberuntungan lahir dan batin dalam

kehidupan ini. Dakwah yang demikian kian mengandung makna bahwa Islam

sebagai ajaran selalu bersifat transformasional; yakni dakwah yang membawa

perubahan yang bersifat kemajuan, kebaikan, kebenaran, keadilan, dan niai-nilai

keutamaan lainnya untuk kemaslahatan serta keselamatan hidup umat manusia

tanpa membeda-bedakan ras, suku, golongan, agama dan lain-lain.

3. Negara Pancasila Sebagai ( Darul Ahdi Wa Syahadah )

Bahwa indonesia atau yang sering disebut sebagai Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasial adalah hasil komitmen

kesepakatan dan konsensus seluruh anak bangsa dan keluarga besar bangsa dan

kekuatan bangsa yang didalamnya adalah sumbangan terbesar umat Islam khusus

Page 72: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

61

lagi Muhammadiyah, sehingga kita sebut bahwa Indonesia yang kita sebut sebagai

negara Pancasila itu dalah “Darul Ahdi” hasil perikatan kita, hasil komitmen kita,

hasil konsensus kita yang akan terus kita pegang sebagai sebuah “akad” sebagai

sebuah janji. Adapun isi Darul Ahdi Wa Syahadah yaitu:

1. Muhammadiyah memandang bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 adalah Negara Pancasila yang

ditegakkan diatas falsafah kebangsaaan yang luhur dan sejalan dengan ajaran

Islam. Sila ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,

Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

Indonesia: secara esensi selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam dan dapat di isi

serta diaktualisasikan menuju kehidupan yang dicita-citakan umat Islam yaitu

Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Negara Pancasila yang mengandung

jiwa pikiran, dan cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD

1945 itu dapat diaktualisasikan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun

Ghafur yang berperikehidupan maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat

dalam naungan ridha Allah SWT.

2. Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil Konsensus Nasional (dar al-„ahdi)

dan tempat Pembuktian atau Kesaksian (dar al-syahadah) umtuk menjadi negeri

yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur,

bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridho Allah SWT. Pandangan

kebangsaan tersebut sejalan dengan cita-cita Islam tentang negara idaman

“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun Ghafur”, yaitu suatu negeri yang baik dan

Page 73: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

62

berada dalam ampunan Allah. Negara ideal itu diberkahi Allah karena

penduduknya beriman dan bertaqwa (QS Al-A‟raf: 96), beribadah dan

memakmurkannya (QS Adz-Dzariyat: 56; Hud: 61), menjalankan fungsi

kekhalifahan dan tidak membuat kerusakan di dalamnya ( QS. Al-Baqarah: 11,

30), memiliki relasi hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan dengan

sesama (hablumminannas) yang harmonis (QS Ali Imran; 112), mengembangkan

pergaulan antar komponen bangsa dan kemanusiaan yang setara dan berkualitas

taqwa (QS Al-Hujurat: 13), serta menjadi bangsa unggulan bermartabat Khairo

Ummah (QS Ali Imran: 110), negara Indonesia yang penduduknya mayoritas

Muslim tersebut dalam konteks keislaman dan keindonesiaan harus terus

dibangun menjadi Negara Pancasila yang Islami dan berkemajuan menuju

peradaban utama bagi seluruh rakyat.

3. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah ideologi negara

yang mengikat seluruh rakyat komponen bangsa. Pancasila bukan agama, tetapi

substansinya mengandung dan sejalan dengan nili-nilai ajaran Islam, yang

menjadi rujukan ideologis dalam kehidupan kebangsaan yang majemuk. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa Pancasila itu Islami karena substansi pada

setiap silanya selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dalam Pancasila terkandung

ciri keislaman dan keindonesiaan yang memadukan nilai-nilai ketuhanan dan

kemanusiaan (humanism religious), hubungan individu dan masyarakat,

kerakyatan dan permusyawaratan secara keadilan dan kemakmuran. Melalui

proses integrasi keislaman dan keindonesiaan yang positif itu maka umat Islam

Indoneisa sebagai kekuatan mayoritas dapat menjadi Uswah Hasanah dalam

Page 74: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

63

membangun Negara Pancasila menuju cita-cita nasional yang sejalan dengan

idealisasi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun Ghafur.

4. Segenap umat Islam termasuk di dalamnya Muhammadiyah harus berkomitmen

menjadikan Negara Pancasila sebagai Dar Al-Syahadah atau negara tempat

bersaksi dan membuktikan diri dalam mengisi dan membangun kehidupan

kebangaqaan yang bermakna menuju kemajuan di segala bidang kehidupan.

Dalam Negara Pancasila sebagai Darus Syahadah, umat Islam harus siap bersaing

(fastabiqul khoirat) untuk mengisi dan memajukan kehidupan bangsa dan segenap

kreasi dan inovasi yang terbaik. Dalam hal ini Muhammmdaiyah sebagai

komponen stategis umat dan bangsa mempunyai peluang besar untuk

mengamalkan etos fastabiqul khairat itu dan tampil menjadi a leading force atau

kekuatan yang berada di garis depan untuk mengisi dan memimpin Negara

Pancasila menuju kehidupan kebangsaan yang maju, adil, makmur, bermartabat

dan berdaulat sejajar dengan negara-negara lain yang telah maju dan berperadaban

tinggi,

5. Dalam kenyataan hidup berbangsa dan bernegara nilai-nilai Pancasila belum

banyak di implementasikan sehingga penyelenggaraan pemerintah masih diwarnai

penyimpangan antara lain terlihat dari maraknya praktek – praktek korupsi,

kekerasan, skandal moral, friksi-friksi dalam masyarakat, eksploitasi sumberdaya

alam secara tak bertanggung jawab, kemiskinan, dan belum terwujudnya

pemerataan atas hasil pembangunan nasional. Sebagian elite dan warga

menunjukan perilaku ajimumpung, menerobos,serta mengedapankan kepentingan

diri dan roni yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara. Sementara

Page 75: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

64

kehidupan sosial politik, ekonomi, dan budaya cenderung serba liberal. Pancasila

dengan lima silanya yang luhur itu harus ditransformasikan ke dalam seluruh

sistem kehiduan nasional sehingga terwujud Indonesia sebagai bangsa dan negara

yang benar-benar Berketuhanan Yang Maha Esa, Berperikamusiaan yang adil dan

beradab, Pesatuan Indonesia, Berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta Berkeadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia. Pancasila harus diberi pemaknaan nilai dan aktualisasi

secara terbuka dan dinamis sehingga dapat menjadi rujukan dan panduan yang

mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

6. Dalam Negara Pancasila terkandung paham nasionalisme yang menjunjung

tinggi nilai-nilai dan orientasi kebangsaan serta menjadi bingkai pandangan

negara-bangsa. Paham nasionalisme dengan segala bentuk pemikiran dan usaha

yang dikembangkan dalam membangun Indonesia haruslah berada dalam

kerangka dasar Negara Pancasila dan diproyeksikan secara dinamis untuk

terwujudnya cita-cita nasional tahun 1945. Nasionalisme bukanlah doktrin mati

sebatas slogan cinta tanah air minus pembuktian. Nasionalisme harus dimaknai

dan difungsikan sebagai spirit, pemikiran, dan tindakan untuk membangun

Indonesia secara amanah dan bertanggungjawab menuju terwujudnya cita-cita

nasional di tengah banyaknya masalah dan tantangan zaman. Nasionalisme yang

bertumpu pada jiwa dan cita-cita kemerdekaan itu harus mampu menghilangkan

benih-benih seperatisme dan penyimpangan dalam bernegara. Segala bentuk

separatisme yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mencita-citakan

Page 76: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

65

bentuk negara yang lain sesungguhnya bertentangan dengan komitmen nasional

dan cita-cita proklamasi kemerdekaan. Demikian pula setiap bentuk

penyelewengan dalam mengurus negara seperti korupsi, kolusi, nepotisme,

penjualan aset-aset negara, pengrusakan sumberdaya alam dan lingkungan,

penindasan terhadap rakyat, otoritanisme, pelanggaran hak asasi manusia, tunduk

pada kekuasaan asing, serta berbagai tindakan yang merugikan hajat hidup bangsa

dan negara merupakan penghianatan terhadap nasionalisme dan cita-cita

kemerdekaan.

7. Muhammadiyah sebagai kekuatan strategis umat dan bangsa berkomitmen untuk

membangun Negara Pancasila dengan pandangan Islam yang berkemajuan .Islam

yang yang berkemajuan menyamai benih-benih kebenaraan, kebaikan, kedamaian,

keadilan, kemashlahatan, kemakmuran, dan keutamanaan hidup secara dinamis

bagi seluruh umat manusia.Islam yang menjunjungtinggi kemuliaan manusia baik

laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang menggelorakan misi

antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan

anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi,

penyalahgunaan kekuasaaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta

berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif

melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras,

golongan , dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.

8. Dengan pandangan Islam yang berkemajuan, Muhammadiyah bertekad

menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara Pancasila yang berkemajuan.

Page 77: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

66

Muhammadiyah berjuang di Negara Pancasila menuju Indonesia berkemajuan

sesuai dengan keperibadiannya yaitu :

9. (1). Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan;

10. (2). Memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah;

11. (3). Lapang dada, luas pemandangan dengan memegang teguh ajaran Islam;

12. (4). Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan ;

13. (5).Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, seta dasar falsafah

negara yang sah;

14. (6)). Amar ma‟ruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh

teladan yang baik;

15. (7). Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan

pembangunan sesuai ajaran Islam ;

16. (8). Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan

dan mengamalkan agama Islam, serta membela kepentingannya;

17. (9). Membantu pemerintah serta berkerjasama dengan golongan lain dalam

memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya ;

18. (10). Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.

19. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam menyadari sepenuhnya bahwa Negara

Indonesia merupakan tempat menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah bersama

komponen umat Islam dan bangsa Indonesia lainnya berjuang dalam gerakan

kebangkitan nasional menuju kemerdekaan dan berperan aktif dalam mendirikan

Page 78: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

67

Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,

karenanya sebagaimana terkandung dalam butir kelima Matan Keyakinan dan

Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKHC) tahun 1969, sebagai suatu kesyukuran

serta wujud tanggungjawab keagamaan dan kebangsaan “Muhammadiyah

mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah

berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa

dan Negara Republik Indonesia yang berpedoman Pancasila dan Undang- Undang

Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil

makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata‟ala: “Baldatun Thayyibatun Wa

Rabbun Ghafur” 3

B. Negara Pancasila Sebagai ( Darul Ahdi Wa Syahadah )

Bahwa indonesia atau yang sering disebut sebagai Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasial adalah hasil komitmen

kesepakatan dan konsensus seluruh anak bangsa dan keluarga besar bangsa dan

kekuatan bangsa yang didalamnya adalah sumbangan terbesar umat Islam khusus

lagi Muhammadiyah, sehingga kita sebut bahwa Indonesia yang kita sebut sebagai

negara Pancasila itu dalah “Darul Ahdi” hasil perikatan kita, hasil komitmen kita,

hasil konsensus kita yang akan terus kita pegang sebagai sebuah “akad” sebagai

sebuah janji. Adapun isi Darul Ahdi Wa Syahadah yaitu:

Muhammadiyah memandang bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 adalah Negara Pancasila yang

ditegakkan diatas falsafah kebangsaaan yang luhur dan sejalan dengan ajaran

3. Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi wa Syahadah (Makasar, PP Muhammadiyah : Muktamar

Ke-47, 2015) h. 12-16

Page 79: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

68

Islam. Sila ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,

Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

Indonesia: secara esensi selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam dan dapat di isi

serta diaktualisasikan menuju kehidupan yang dicita-citakan umat Islam yaitu

Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Negara Pancasila yang mengandung

jiwa pikiran, dan cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD

1945 itu dapat diaktualisasikan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun

Ghafur yang berperikehidupan maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat

dalam naungan ridha Allah SWT.

Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil Konsensus Nasional (dar al-

„ahdi) dan tempat Pembuktian atau Kesaksian (dar al-syahadah) umtuk menjadi

negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil,

makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridho Allah SWT. Pandangan

kebangsaan tersebut sejalan dengan cita-cita Islam tentang negara idaman

“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun Ghafur”, yaitu suatu negeri yang baik dan

berada dalam ampunan Allah. Negara ideal itu diberkahi Allah karena

penduduknya beriman dan bertaqwa (QS Al-A‟raf: 96), beribadah dan

memakmurkannya (QS Adz-Dzariyat: 56; Hud: 61), menjalankan fungsi

kekhalifahan dan tidak membuat kerusakan di dalamnya ( QS. Al-Baqarah: 11,

30), memiliki relasi hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan dengan

sesama (hablumminannas) yang harmonis (QS Ali Imran; 112), mengembangkan

pergaulan antar komponen bangsa dan kemanusiaan yang setara dan berkualitas

Page 80: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

69

taqwa (QS Al-Hujurat: 13), serta menjadi bangsa unggulan bermartabat Khairo

Ummah (QS Ali Imran: 110), negara Indonesia yang penduduknya mayoritas

Muslim tersebut dalam konteks keislaman dan keindonesiaan harus terus

dibangun menjadi Negara Pancasila yang Islami dan berkemajuan menuju

peradaban utama bagi seluruh rakyat.

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah ideologi negara

yang mengikat seluruh rakyat komponen bangsa. Pancasila bukan agama, tetapi

substansinya mengandung dan sejalan dengan nili-nilai ajaran Islam, yang

menjadi rujukan ideologis dalam kehidupan kebangsaan yang majemuk. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa Pancasila itu Islami karena substansi pada

setiap silanya selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dalam Pancasila terkandung

ciri keislaman dan keindonesiaan yang memadukan nilai-nilai ketuhanan dan

kemanusiaan (humanism religious), hubungan individu dan masyarakat,

kerakyatan dan permusyawaratan secara keadilan dan kemakmuran. Melalui

proses integrasi keislaman dan keindonesiaan yang positif itu maka umat Islam

Indoneisa sebagai kekuatan mayoritas dapat menjadi Uswah Hasanah dalam

membangun Negara Pancasila menuju cita-cita nasional yang sejalan dengan

idealisasi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbaun Ghafur.

Segenap umat Islam termasuk di dalamnya Muhammadiyah harus

berkomitmen menjadikan Negara Pancasila sebagai Dar Al-Syahadah atau negara

tempat bersaksi dan membuktikan diri dalam mengisi dan membangun kehidupan

kebangaqaan yang bermakna menuju kemajuan di segala bidang kehidupan.

Dalam Negara Pancasila sebagai Darus Syahadah, umat Islam harus siap bersaing

Page 81: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

70

(fastabiqul khoirat) untuk mengisi dan memajukan kehidupan bangsa dan segenap

kreasi dan inovasi yang terbaik. Dalam hal ini Muhammmdaiyah sebagai

komponen stategis umat dan bangsa mempunyai peluang besar untuk

mengamalkan etos fastabiqul khairat itu dan tampil menjadi a leading force atau

kekuatan yang berada di garis depan untuk mengisi dan memimpin Negara

Pancasila menuju kehidupan kebangsaan yang maju, adil, makmur, bermartabat

dan berdaulat sejajar dengan negara-negara lain yang telah maju dan berperadaban

tinggi,

Dalam kenyataan hidup berbangsa dan bernegara nilai-nilai Pancasila

belum banyak di implementasikan sehingga penyelenggaraan pemerintah masih

diwarnai penyimpangan antara lain terlihat dari maraknya praktek – praktek

korupsi, kekerasan, skandal moral, friksi-friksi dalam masyarakat, eksploitasi

sumberdaya alam secara tak bertanggung jawab, kemiskinan, dan belum

terwujudnya pemerataan atas hasil pembangunan nasional. Sebagian elite dan

warga menunjukan perilaku ajimumpung, menerobos,serta mengedapankan

kepentingan diri dan roni yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara.

Sementara kehidupan sosial politik, ekonomi, dan budaya cenderung serba liberal.

Pancasila dengan lima silanya yang luhur itu harus ditransformasikan ke dalam

seluruh sistem kehiduan nasional sehingga terwujud Indonesia sebagai bangsa dan

negara yang benar-benar Berketuhanan Yang Maha Esa, Berperikamusiaan yang

adil dan beradab, Pesatuan Indonesia, Berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta Berkeadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia. Pancasila harus diberi pemaknaan nilai dan aktualisasi

Page 82: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

71

secara terbuka dan dinamis sehingga dapat menjadi rujukan dan panduan yang

mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Dalam Negara Pancasila terkandung paham nasionalisme yang

menjunjung tinggi nilai-nilai dan orientasi kebangsaan serta menjadi bingkai

pandangan negara-bangsa. Paham nasionalisme dengan segala bentuk pemikiran

dan usaha yang dikembangkan dalam membangun Indonesia haruslah berada

dalam kerangka dasar Negara Pancasila dan diproyeksikan secara dinamis untuk

terwujudnya cita-cita nasional tahun 1945. Nasionalisme bukanlah doktrin mati

sebatas slogan cinta tanah air minus pembuktian. Nasionalisme harus dimaknai

dan difungsikan sebagai spirit, pemikiran, dan tindakan untuk membangun

Indonesia secara amanah dan bertanggungjawab menuju terwujudnya cita-cita

nasional di tengah banyaknya masalah dan tantangan zaman. Nasionalisme yang

bertumpu pada jiwa dan cita-cita kemerdekaan itu harus mampu menghilangkan

benih-benih seperatisme dan penyimpangan dalam bernegara. Segala bentuk

separatisme yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mencita-citakan

bentuk negara yang lain sesungguhnya bertentangan dengan komitmen nasional

dan cita-cita proklamasi kemerdekaan. Demikian pula setiap bentuk

penyelewengan dalam mengurus negara seperti korupsi, kolusi, nepotisme,

penjualan aset-aset negara, pengrusakan sumberdaya alam dan lingkungan,

penindasan terhadap rakyat, otoritanisme, pelanggaran hak asasi manusia, tunduk

pada kekuasaan asing, serta berbagai tindakan yang merugikan hajat hidup bangsa

Page 83: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

72

dan negara merupakan penghianatan terhadap nasionalisme dan cita-cita

kemerdekaan.

Muhammadiyah sebagai kekuatan strategis umat dan bangsa berkomitmen

untuk membangun Negara Pancasila dengan pandangan Islam yang berkemajuan

.Islam yang yang berkemajuan menyamai benih-benih kebenaraan, kebaikan,

kedamaian, keadilan, kemashlahatan, kemakmuran, dan keutamanaan hidup

secara dinamis bagi seluruh umat manusia.Islam yang menjunjungtinggi

kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam

yang menggelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan,

antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan

di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaaan, kejahatan

kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan

kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi

kemajemukan suku bangsa, ras, golongan dan kebudayaan umat manusia di muka

bumi. Dengan pandangan Islam yang berkemajuan, Muhammadiyah bertekad

menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara Pancasila yang berkemajuan.

Muhammadiyah berjuang di Negara Pancasila menuju Indonesia berkemajuan

sesuai dengan keperibadiannya yaitu :

(1). Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan;

(2). Memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah;

(3). Lapang dada, luas pemandangan dengan memegang teguh ajaran Islam;

(4). Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan ;

(5).Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, seta dasar falsafah

Page 84: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

73

negara yang sah;

(6)). Amar ma‟ruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh

teladan yang baik;

(7). Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan

pembangunan

sesuai ajaran Islam ;

(8). Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan

dan

mengamalkan agama Islam, serta membela kepentingannya;

(9). Membantu pemerintah serta berkerjasama dengan golongan lain dalam

memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya ;

(10). Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam menyadari sepenuhnya bahwa

Negara Indonesia merupakan tempat menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah bersama

komponen umat Islam dan bangsa Indonesia lainnya berjuang dalam gerakan

kebangkitan nasional menuju kemerdekaan dan berperan aktif dalam mendirikan

Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,

karenanya sebagaimana terkandung dalam butir kelima Matan Keyakinan dan

Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKHC) tahun 1969, sebagai suatu kesyukuran

serta wujud tanggungjawab keagamaan dan kebangsaan “Muhammadiyah

mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah

Page 85: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

74

berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa

dan Negara Republik Indonesia yang berpedoman Pancasila dan Undang- Undang

Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil

makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata‟ala: “Baldatun Thayyibatun Wa

Rabbun Ghafur” 4

C. Islam Berkemajuan

Istilah “Islam Berkemajuan” muncul pada muktamar ke-47 di Makasar

tahun 2015. Kemudian popular hingga sekarang ini, Islam berkemajuan

merupakan hasil konsesus yang kemudian disepakati sebagai profil

Muhammadiyah memasuki abad ke-2. Semangat yang di pelopori oleh Kiyai

Ahmad Dahlan hingga saat ini masih membekas serta melekat para kader penerus

Muhammadiyah ke depan. Nurcholis Majid Cendikiawan Muslim Indonesia

mengatakan bahwa pemikiran Kiyai Ahmad Dahlan Break Though (melampaui

zaman) sehingga apa yang dilakukan olehnya merupakan gaya modern yang pada

saat itu masyarakat belum bisa menerimanya.

Secara ideologis, Islam berkemajuan merupakan bentuk transformasi al-

Maun, oleh karena itu di dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua

dinyatakan secara eksplisit bahwa Islam yang berkemajuan adalah jalan Islam

yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan dari segala

bentuk keterbelakangan, ketertindasan,kejumudan, dan ketidakadilan hidup

4. Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi wa Syahadah (Makasar, PP Muhammadiyah : Muktamar

Ke-47, 2015) h. 12-16

Page 86: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

75

manusia. 5 Harus diakui sudah banyak kemajuan yang dirasakan oleh rakyat dari

hasil pembangunan. Namun, beberapa persoalan besar dan strategis masih

menjadi agenda yang membutuhkan keseriusan anak bangsa untuk mencari

solusinya. Hasil Tanwir Muhammadiyah tahun 2014 di samarinda,

Muhammadiyah menenggarai ada 3 (tiga) persoalan besar yang masih dihadapi

bangsa ini 6:

1. Problem Sosial Politik

Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia (setelah Amerika

Serikat dan India), Indonesia terus berikhtiar melakukan konsolidasi yang

damai, tidak hanya sekedar mampu menjalankan demokrasi pada level

prosedural. Beberapa di antara persoalan sosial-politik Indonesia saat ini

adalah:

a. Paradoks amandemen UUD 1945

b. Kulitas demokrasi dan pemilu

c. Lemahnya etika dan budaya politik

d. Otonomi daerah

e. Lemahnya penegak hukum

2. Problem Sosial-Ekonomi

Kehidupan sosial-ekonomi pun harus diakui bahwa Indonesia

mengalami kemajuan yang cukup berarti. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi

5,8 % dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang

5. Andri Gunawan dkk, Kemuhammadiyahan (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah 2018)

hal. 153 6. Andri Gunawan dkk, Kemuhammadiyahan (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah 2018)

hal. 148

Page 87: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

76

baik tidak mampu menutup beberapa persoalan sangat serius dan bisa menjadi

ancaman bagi ketahananNegara Republik Indonesia. Beberapa persoalan

diantaranya :

a. Pembangunan ekonomi yang tidak selaras dengan UUD 1945

b. Ketimpangan struktural

c. Kebijakan moneter dan fiskal yang tidak mandiri dan memihak

d. Liberalisasi perdagangan dan industri

3. Problem Sosial Budaya

Bangsa Indonesia masih menyisakan beberapa problematika mendasar

yang harus segera diselesaikan. pertanyaan paling fundamental yang diajukan saat

ini adalah, apakah kebudayaan maupun pendidikan nasional semakin menuju

kepada arah dan kondisi yang “mencerdaskan kehidupan berbangsa” dan

“memajukan kesejahteraaan” umum, seperti yang diamanahkan dalam pembukaan

konstitusi UUD 1945? Bahwa capaian pembangunan Bidang Sosial Budaya dan

pendidikan masih menyisakan banyak problematika kebangsaan, antara lain:

a. Ketiadaan strategi budaya

b. Memudarnya kohesi dan integrasi sosial

c. Lemahnya masyarakat kewargaan

d. Lemahnya institusi keluarga 7

Ada lima fondasi Islam Berkemjuan yang menjadi karakter Muhammadiyah :

Pertama, Tauhid yang murni. Tauhid adalah doktrin sentra ajaran Islam.

Tauhid adalah pintu gerbang Islam. Salah satu misi utama Muhammadiyah adalah

7. Andri Gunawan dkk, Kemuhammadiyahan (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah 2018)

hal. 148-149

Page 88: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

77

menegakan tauhid yang murni. Muhammadiyah seringkali disebut sebagai

gerakan Islam puritan karena keteguhannya dalam mengajak masyarakat untuk

senantiasa berpegang pada akidah yang lurus, bersih dari anasir yang merusak.8

Dengan tauhid yang murni, manusia bisa mendapatkan kekuatan dalam

hidup.Tauhid membentuk manusia yang berjiwa merdeka. Keyakinan kepada

Allah dengan segala sifat-sifatnya dan kegaungan-Nya.

Kedua, Memahami al-Quran dan Sunnah secara mendalam. Bagi

Muhammadiyah beragama harus berdasarkan al-Quran dan Sunnah.

Muhammadiyah melarang taklid. Beribadah tanpa dasar-dasar dan pemahaman

yang mendalam. Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk senantiasa

berpegang teguh kepada ajaran al-Quran dan Sunnah menjadikannya sebagai

dasar di dalam beribadah dan bermuamalah.

Muhammadiyah berpendapat bahwa pemahaman terhadap al-Quran dan

Sunnah masih terbuka. Begitu pula pemahaman terhadap Islam. Muhammadiyah

tidak menolak pendapat dan eksistensi madzhab, tetapi tidak mengikuti madzhab

tertentu secara taken for granted. 9

Ketiga, melembagakan amal salih dan fungsionalis dan solutif. Iman tidak

akan sempurna tanpa amal salih. Tetapi, bagi Muhammadiyah amal salih tidak

semata-mata berupa ritual ibadah mahdhah. Amal salih adalah karya yang

bermanfaat, mereflesikan kerahmatan Islam, dan kasih saying Allah. Dengan

8. Abdul Mu‟ti, Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan K.H.Ahmad Dahlan dan

Muhammadiyah Masa Awal (Ciputat : Al-Wasath, 2009) h. X 9. Abdul Mu‟ti, Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan K.H.Ahmad Dahlan dan

Muhammadiyah Masa Awal, h. XII

Page 89: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

78

fondasi ini, Muhammadiyah bukanlah gerakan tajdid pemikiran an sich yang

mengedepankan supremasi intelektualisme tetapi gerakan amal. 10

Keempat, berorientasi kekinian dan masa depan. Para pendiri

Muhammadiyah memberikan contoh bagaimana membangun Islam yang

berkemajuan. Pertama, melihat Islam sebagai realitas kekinian dan kedisinian.

Kedua, menjadikan realitas, konteks situasi konidisi untuk merancang masa depan

yang baik. Pada tanggal 17 juni 1920 Kiyai Ahmad Dahlan untuk pertama kali

meresmikan bagian atau bidang-bidng dalam hoofd bestur Muhammadiyah.11

Kelima, bersikap toleran, moderat dan suka bekerjasama.Selain memiliki

pergaulan yang luas Kiyai Ahmad Dahlan juga suka bekerjasama. Lewat para

muridnya dan rekan-rekanya di Budi Utomo. Melalui para anggota Budi Utomo

Kiyai Ahmad Dahlan mendapatkan bantuan dalam menyusun Anggran Dasar

(Statuten) dan diberi ijin oleh pemerintah Belanda. Karena, Kiyai Ahmad Dahlan

ketika bergabung dengan Budi Utomo tujuannya adalah untuk berdakwah tentang

agama Islam sehingga pertemanan antara Kiyai Ahmad Dahlan dan Budi Utomo

mesra hingga peresmian organisasi “Muhammadiyah” yang dibantu oleh Dr.

Wahidin Sudirohusodo (Budi Utomo).

10. Abdul Mu‟ti, Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan K.H.Ahmad Dahlan dan

Muhammadiyah Masa Awal, h. XIV 11. Abdul Mu‟ti, Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan K.H.Ahmad Dahlan dan

Muhammadiyah Masa Awal, h. XVII

Page 90: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan panjang lebar, pada dasarnya eksistensi sebuah

ideologi sendiri ada pada subjek yang bekerja, baik perseorangan maupun

golongan (community) sehingga ideologi mampu menggerakan jiwa dan ruh.

Pada periode pertama, Prof. Dr. Din Syamsuddin ketika menjadi ketua PP

Muhammadiyah Pada Muktamar ke-45 tahun 2005 Muhammadiyah juga

mengeluarkan konsep pandangan dunia yang cukup penting yakni “pernyataan

pikiran Muhammadiyah jelang satu abad “Zawahir al-Afkar al-Muhammadiyah

„Abra Qarn min al-Zaman” sebagai manifesto Muhammadiyah dalam

menghadapi dunia abad ke-21 ketika usianya memasuki seratus tahun.

Muhammadiyah dibawah kepemimpinannya lebih banyak berjarak dibidang

politik dan tidak pula kontrak kerjasama dengan partai politik manapun, namun di

kancah nasional Prof. Dr. Din Syamsuddin banyak melakukan dialog keagamaan

antar Ormas keagamaan maupun atar duta besar negara-negara sahabat.

Pada periode ke 2 Prof. Dr. Din Syamsuddin (2005-2015) adalah muncul

berbagai gaya kepemimpinan serta strategi perjuangan hingga slogan “Islam

Berkemajuan”. Sedikitnya ada tiga agenda besar Muhammadiyah; (1) Pernyataan

Pikiran Muhammadiyah Abad Ke-2 (Zhawahir al-Afkar Al-Muhammadiyah Li Al-

Qarni Al-Tsani), (2) Profil “Islam Berkemajuan” dan (3) Negara Pancasila

Sebagai ( Darul Ahdi Wa Syahadah ) atau Negara Pembuktian atau Kesaksian.

Page 91: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

80

Sehingga eksistensi ideologi Muhammadiyah pada periode 2005-2015 erat

kaitannya spirit perjuangan Kiyai Ahmad Dahlan dengan slogan profil

Muhammadiyah “Islam Berkemajuan” merupakan pondasi yang telah dibangun

oleh pendirinya.

B. Saran

Penulis sangat sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna.Kemudian penulis juga menyadari bahwa untuk meneliti tentang

Muhammadiyah diperlukan kerangka Analisa yang tajam, tentu dalam

pembahasan ini masih sangat banyak kekurangan.Oleh karena itu, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari teknis

penulisan, referensi, serta materi yang disampainkan.

Maka dari penulis menyarankan penelitian lebih lanjut tentang ideologi

Muhammadiyah. Besar harapan jika nantinya ada yang meneliti tentang tema ini,

semoga tidak hanya fokus pada ideologi Muhammadiyah, namun kerangka

berfikir masa depan Muhammadiyah abad ke-2.

Besar harapan penulis keritikan dan saran bagi para pembaca, jika

menemukan kekurangan dan kesalahan dari apa yang penulis teliti, untuk

mencapai penelitian yang lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat serta

memberikan pemahaman khazanah baru gerakan reformis modern tentang

Muhammadiyah bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis pribadi. Amin.

Page 92: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

81

DAFTAR PUSTAKA

Albert. Hans, Rekonstruksi Nalar Kritis terj. Imam Khoiri (Yogyakarta :

IRCISoD, 2014)

Arifin. M.T, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah, (Jakarta : Dunia

Pustaka Jaya, 1987)

Al-Hamdi. Ridho, Dinamika islam dan Politik Elit - Elit

Muhammadiyah Periode 1998-2010 Jurnal Studi Pemerintahan Volume 3 Nomor

1 Februari 2012

Al-Ahwani. Ahmad Fuad, Filsafat Islam Terj. Pustaka Firdaus (Jakarta :

Pustaka Firdaus, 2008)

Bakhtiar. Amsal, Filsafat Agama (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) Cet.

II

Bertens. K, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Kanisius, 1999)

Berita Resmi Muhammadiyah, tanfidz keputusan muktamar satu abad

muhammadiyah ( Yogyakarta, Surya Sarana Grafika 2010)

Dikutip pukul 13.57 Wib tanggal 29 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-48-cam-organisasi-otonom.html

Dikutip pukul 14.51 Wib tanggal 29 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-48-cam-organisasi-otonom.html

Dikutip pukul 17:49 tanggal 28 Januari 2019 di

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-169-det-prof-dr-h-m-di%1Fn%1F-

syamsuddin.html

Page 93: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

82

Gunawan. Andri dkk, Kemuhammadiyahan (Yogyakarta, Suara

Muhammadiyah 2018)

Hardiman. F. Budi, Filsafat Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) Cet. I

Hamid dkk. Suandi, Rekonstruksi Gerakan Muhammadiyah pada Era

Multiperadaban, (Yogyakarta: UII Pres 2000).

Hasil Wawancara dengan bapak Zaenuddin selaku Staff ahli Prof. Dr. Din

Syamsuddin M.A ketika menjabat ketua PP Muhammadiyah (2005-2010, 2010-

2015) tanggal 2 November 2018 pukul 14.00-15.10 Wib

Kattsof. Louis O, Pengantar Filsafat, Terj. Soejono Margono

(Yogyakarta: Tiara Wacana Yoga,1992)

Loren. Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta : Gramedia 1996) h. 306

Laporan PP Muhammadiyah 2005-2010 (di sampaikan pada Muktamar

satu abad Muhammadiyah) (Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 M)

Prawironegoro. Darsono, Filsafat Ilmu (Jakarta : Nusantara Consulting

2010)

Majid. Nurcholish, ISLAM Agama Kemanusiaan, (Jakarta : Paramadina,

2003) Cet. II

Syam. Firdaus Pemikiran Politik Barat (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Bekerja dengan Lembaga

Pustaka dan Informasi (Majelis Dikti litbang dan LIPI) PP Muhammadiyah, 1

Abad Muhammadiyah (Jakarta : Kompas, 2010)

Page 94: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

83

Mulkhan. Abdul Munir, Islam Murni dalam Masyarakat Petani

(Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya, 2000)

Nashir. Haedar, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta : Suara

Muhammadiyah, 2014) Cet . I

Nashir. Haedar, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara

Muhammadiyah, 2018) Cet. I

Nashir. Haedar, Kuliah Kemuhammadiyahan II (Yogyakarta, Suara

Muhammadiyah, 2018) Cet. II

Nashir. Haedar, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, (Yogyakarta,

Surya Sarana Grafika, 2010)

Nia, Muhammad Reza Irsyadi, Antara Filsafat dan Teks-Teks Agama :

Pengaruh dan Relasinya Dalam Pemikiran Imam Khomeini Terj. Iwan Setiawan

(Jakarta : Sadra Press, 2012)

Nasution. Harun, Falsafat Agama (Jakarta:bulan bintang, 2003)

Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi wa Syahadah (Makasar, PP

Muhammadiyah : Muktamar Ke-47, 2015)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Laporan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah Periode 2005-2010 (Yogyakarta: PP Muhammadiyah 2010)

Praja. Juhaya S, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika (Jakarta : Kencana,

2003) Cet. I

Ridjaluddin, Muhammadiyah dalam Tinjauan Filsafat Islam, (Jakarta,

Pusat Kajian Islam UHAMKA, 2011)

Page 95: TINJAUAN EKSISTENSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PERIODE … · bereksistensi lahir dari ideologi Islam.Sebagai organisasi yang mempunyai peran besar bangsa ini, Muhammadiyah selalu merumuskan

84

Sharifi. Hasan Yusufian & Ahmad Husain, Akal dan Wahyu : Tentang

Rasionalitas dalam Ilmu, Agama dan Filsafat ( Jakarta : Sadra Press, 2011)

Sirajudin zar, Filsafat Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2012)