26
1 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Zat Yang Maha Mengetahui. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan bumi. Tidak ada rahasi bagi-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada makhluk-Nya yang paling mulia. Manusia yang memberi kabar dan peringatan kembali kepada Tuhannya dengan akidah yang benar, Nabi Muhammad saw. Dengan telah ditulisnya Bahan Ajar ini, maka saya selaku penulis dan peyusun berharap agar Bahan Ajar ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar khususnya Bab Materi tentang Teori Kinetik Gas untuk SMA Kelas XI Semester 2. Selain itu dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada para peserta didik yang membacanya karena Bahan Ajar ini telah dirancang sedemikian rupa untuk merangsang minat para peserta didik untuk lebih mendalami konsep-konsep tentang Teori Kinetik Gas dengan suguhan fakta/ fenomena yang sangat mudah ditemukan disekitar dan dalam kehidupan sehari-hari. Ditambah dengan contoh soal per sub materi dengan pembahasan yang rinci namun mudah untuk dipahami. Amin ya robbal alamin. Sebagai tambahan Bahan Ajar ini adalah hasil rangkuman dari 4 Buku Teks Fisika SMA, karangan Supiyanto, Marthen Kanginan, dan Bob Foster. Pontianak, Maret 2014 Penyusun ,

TKG Bahan Ajar New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahan Ajar

Citation preview

  • 1

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Zat Yang Maha Mengetahui. Dia

    mengetahui apa yang ada di langit dan bumi. Tidak ada rahasi bagi-Nya. Shalawat serta

    salam semoga selalu tercurah kepada makhluk-Nya yang paling mulia. Manusia yang

    memberi kabar dan peringatan kembali kepada Tuhannya dengan akidah yang benar, Nabi

    Muhammad saw.

    Dengan telah ditulisnya Bahan Ajar ini, maka saya selaku penulis dan peyusun

    berharap agar Bahan Ajar ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang dalam proses belajar

    mengajar khususnya Bab Materi tentang Teori Kinetik Gas untuk SMA Kelas XI Semester 2.

    Selain itu dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada para peserta didik yang

    membacanya karena Bahan Ajar ini telah dirancang sedemikian rupa untuk merangsang

    minat para peserta didik untuk lebih mendalami konsep-konsep tentang Teori Kinetik Gas

    dengan suguhan fakta/ fenomena yang sangat mudah ditemukan disekitar dan dalam

    kehidupan sehari-hari. Ditambah dengan contoh soal per sub materi dengan pembahasan yang

    rinci namun mudah untuk dipahami. Amin ya robbal alamin.

    Sebagai tambahan Bahan Ajar ini adalah hasil rangkuman dari 4 Buku Teks Fisika

    SMA, karangan Supiyanto, Marthen Kanginan, dan Bob Foster.

    Pontianak, Maret 2014

    Penyusun ,

  • 2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .......................................................................................................................

    Dafar Isi .................................................................................................................................

    Kompetensi Inti .....................................................................................................................

    Kompetensi Dasar .................................................................................................................

    Tujuan Pembelajaran ...........................................................................................................

    Indikator ................................................................................................................................

    Teori Kinetik Gas ..................................................................................................................

    Bab I. Pendahuluan (Fakta) .................................................................................................

    Peta Konsep ..........................................................................................................................

    Bab II Pembahasan Materi

    1. Hukum-Hukum tentang Gas

    1.1. Hukum Boyle ...........................................................................................................

    1.2. Hukum Charles dan Gay Lussac ...........................................................................

    1.3. Hukum Boyle- Gay Lussac .....................................................................................

    2. Persamaan Keadaan Gas Ideal .....................................................................................

    Bab III Penutup

    1. Kesimpulan .....................................................................................................................

    2. Uji Kompetensi 3.8.1 .......................................................................................................

    Daftar Referensi ....................................................................................................................

  • 3

    KOMPETINSI INTI

    KOMPETENSI DASAR

    3.8 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup

    INDIKATOR PEMBELAJARAN

    Menganalisis asumsi sifat-sifat gas ideal.

    Menjelaskan bunyi Hukum Boyle.

    Menjelaskan bunyi Hukum Charless

    Menjelaskan bunyi Hukum Boyle-Gay Lussac

    Membuktikan Hukum Boyle-Gay Lussac untuk menyelesaikan masalah gas ideal

    dalam ruang tertutup dalam kehidupan sehari-hari.

    Menggunakan persamaan keadaan gas ideal untuk menyelesaikan permasalahan

    fisika dalam kehidupan sehari-hari.

    Menganalisis tekanan gas dalam ruang tertutup

    Menganalisis suhu gas ideal

    Menganalisis kecepatan efektif gas ideal.

    Memformulasikan asas ekipartisi energi.

    KI 1

    KI 2

    KI 3

    KI 4

    :

    :

    :

    :

    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

    menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

    berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

    menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

    dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

    spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

    secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

    keilmuan

  • 4

    TEORI KINETIK GAS

    Untuk mempermudah mempelajari materi pada bab ini, coba Anda

    perhatikan dan pahami Peta Konsep berikut ini!

    Pernahkah Anda bermain tennis meja?

    Mungkin saat bermain dan bola keluar arena,

    Anda tidak sengaja menginjak bola itu dan

    bolanya menjadi penyok. Jika tidak ada gantinya

    dan permainan ingin dilanjutkan, maka apa yang

    harus Anda lakukan? Anda dapat mengambil

    semangkuk air panas dan memasukkan bola itu ke

    dalamnya. Tidak perlu menunggu berapa lama

    bola akan kembali ke bentuk semula.

    Mengapa bisa demikian? Apa yang terjadi

    pada bola saat dipanaskan?

    Pada Bab ini Anda akan mempelajari tentang Gas Ideal dan Termodinamika. Gas ideal

    merupakan gas yang memenuhi secara tepat hukum-hukum tentang gas. Sedangkan

    Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari energi terutama energi

    panas dan transformasinya.

    FAKTA

  • 5

    PETA KONSEP

    TEORI

    KINETIK GAS

    Partikel/ molekul

    Proses

    Gas Ideal

    Hukum Gay

    Lussac

    Volum

    Tekanan

    Gaya pada

    Dinding Akibat

    Tumbukan

    Kecepatan

    Momentum

    E. Kinetik

    Hukum

    Boyle

    Hk. Boyle Gay

    Lussac

    Temperatur Energi Dalam

    Isokhorik

    Isotermal

    Isobarik

    Adiabbatik

    Molar

    Kapasitas Kalor

    Molar

    untuk Secara

    mikroskopik

    trdiri dari

    gas mengalami

    memenuhi

    mempengaruhi

    memiliki

    menjadi memenuhi

    menjadi Variabelnya

    memenuhi

    menentukan

    Secara

    makroskopik

    trdiri dari

    j

    e

    n

    i

    s

    jumlah gas

    dinyatakan

    mempengaruhi

  • 6

    BAB II

    PEMBAHASAN MATERI

    Di kelas X Anda tentu sudah mempelajari tentang berbagai jenis zat dan karakteristiknya

    serta perubahan yang dapat terjadi pada setiap zat. Sebagai contoh es batu yang berwujud

    padat adalah hasil perubahan zat cair menjadi zat padat yang disebut peristiwa membeku,

    dan lain sebagainya.

    Salah satu zat yang akan dipelajari secara mendalam pada bab ini adalah gas. Sebagaimana

    Anda ketahui gas adalah materi yang memiliki interaksi yang lemah di antara partikel-

    partikel penyusunnya sehingga perilaku termalnya relative sederhana..

    Selama ini mungkin sifat gas yang Anda ketahui hanyalah yang tampak di mata saja, seperti

    Sifat gas itu disebut sifat makroskopik. Namun, ada pula sifat mikroskopik gas. Sesuai

    dengan namanya sifat gas ini tidak bisa dilihat atau diukur dengan alat ukur langsung, antara

    lain : kelajuan, energi kinetic, momentum, dan massa tiap-tiap partikel penyusun materi.

    Dari sifat mikroskopik inilah, kita dapat mendefiniskan gas ideal dengan suatu asumsi

    (anggapan) tetapi tetap konsisten (sesuai) dengan definisi makroskopik.

    Jadi, dapat disebutkan bahwa gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi

    sebagai berikut :

    Gas menempati ruang

    (memiliki volume)

    Gas menekan ke segala arah

    (memiliki tekanan),

    Gas memuai bila dipanaskan

    (dipengaruhi suhu )

    OPEN YOUR MIND !!!

  • 7

    1. Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi)

    antarpartikel.

    2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang (acak).

    3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah.

    4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna.

    5. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah.

    6. Partikel gas memenuhi hukum Newton tentang gerak.

    Yang perlu ditekankan adalah bahwa pada kenyataannya tidak ada sesuatu yang

    benar-benar ideal di dunia ini, tetapi sifat-sifat di atas dapat didekati oleh gas pada

    temperature tinggi dan tekanan rendah.

    1. Hukum Hukum tentang Gas

    1.1 Hukum Boyle.

    Cobalah Anda tinjau sejenis gas ideal yang

    terdapat dalam suatu bejanan silinder tertutup (tidak

    bocor), artinya massa atau banyak mol gas itu tetap.

    Ketika Anda menggerakkan piston ke bawah secara

    perlahan-lahan, maka volume gas di dalamnya akan

    berkurang dan tekanannya menjadi bertambah. Dalam

    hal ini suhu dijaga tetap (konstan).

    Dari hasil ini Anda dapat menyimpulkan bahwa

    Apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup

    dipertahankan konstan, maka tekanan gas

    berbanding terbalik dengan volumnya.

    atau dapat pula dituliskan secara matematis sebagai berikut

    =1

    =

    T2

    V2 V1

    T1

    T3

    P1

    P2

    P

    V

    Grafik Hubungn Tekanan dengan Volum gas

    pada suhu konstan (isothermal)

  • 8

    11 = 22

    selnjutnya persamaan (10.1) itulah yang disebut Hukum Boyle. Dengan keterangan sebagai

    berikut :

    Ket : P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)

    P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

    V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)

    V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

    1.2 Hukum Charles dan Gay Lussac

    Selanjutnya adalah gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dengan piston

    yang dapat bergerak bebas. Ketika bejana tertutup itu dipanaskan, mula-mula tekanan gas

    akan naik yang akan mendorong piston bergerak ke atas sehingga volume gas akan

    (10.1)

    11 = 22 2 = 112

    2 = 1,01 105/2 (0,20 0,043)

    0,12 0,042= 1,7 105 /2

    Sebuah tabung silinder dengan tinggi 0.20 m dan luas penampang 0.04 m2 memiliki

    pengisap yang bebas bergerak seperti pada gambar. Udara yang bertekanan 1,01 x

    105 N/m

    2 diisikan ke dalam tabung. Jika pengisap ditekan hingga tinggi silinder

    berisi gas menjadi 0,12 m. Berapa tekanan P2? Anggap temperature gas konstan.

    Pembahasan :

    Diketahui :

    t1 = 0,20 m P1 = 1,01 x 105 N/m2

    t2 = 0,12 m A = 0,04 m2

    Ditanya : Besar tekanan P2?

    Dalam kasus ini yang diketahui adalah tekanan pada kondisi awal, volume mula-

    mula, dan volume setelah pengisap ditekan. Maka Anda dapat menggunakan

    persamaan Hukum Boyle, sebagai berikut :

    Jadi, besar tekanan setelah pengisap ditekan P2 adalah 1,7 x 105 N/m2

    Contoh soal 1

  • 9

    bertambah. Setelah dibiarkan beberapa saat makan

    tekanan gas akan kembali sama dengan tekanan mula-

    mula.

    Dari sini Anda dapat menyimpulkan bahwa Apabila

    tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup

    dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding

    dengan suhu mutlaknya.

    atau secara matematis pernyataan tersebut dapat

    dituliskan :

    =

    1

    1=

    2

    2

    selnjutnya persamaan (10.2) itulah yang disebut Hukum Charless. Dengan keterangan

    sebagai berikut :

    Ket : V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)

    V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

    T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)

    T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)

    1.3 Hukum Gay Lussac

    Hubungan antara suhu dengan tekanan pada volume tetap berhasil diselidiki oleh Charles dan

    Gay Lussac yang dinyatakan dengan hukumnya, yaitu :

    Jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga konstan, tekanan

    gas sebanding dengan suhu mutlaknya.

    Secara matemati, dapat dituliskan

    =

    11

    =22

    Ket : V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)

    V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

    T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)

    (10.2)

    Gambarlah! Grafik Hubungan Volume dengan

    Suhu gas pada tekanan konstan (isobarik)

    Gambarlah! Grafik Hubungan Suhu dengan

    tekanan gas pada tekanan konstan (isokhorik)

    (10.3)

  • 10

    T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)

    1.4 Hukum Boyle-Gay Lussac

    Dengan menggabungkan Persamaan (10.1) dan (10.2), Anda akan memperoleh hubungan

    berikut :

    =

    11

    1=

    22

    2

    (10.4)

    111

    =222

    2 =11212

    = 1 2 (400)

    1 (300)= 2,67

    Dua liter gas pada suhu 27OC dan tekanan 1 atm dimampatkan hingga volumnya

    menjadi 1 liter dan dipanaskan hingga suhunya menjadi 127oC. Tentukan tekanan

    akhir gas.

    Pembahasan :

    Keadaan 1 : V1 = 2 L T1 = (27 + 273) K = 300 K

    P1 = 1 atm

    Keadaan 2 : V2 = 1 Liter T2 = (127 + 273) K = 400 K

    P2 = ?

    Karena hanya P2 yang tidak diketahui, maka kita dapat langsung menggunakan

    Persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac

    Jadi, besarnya tekanan akhir gas P2 adalah 2,67 atm

    Catatan :

    Perhatikan dalam persamaan Boyle-Gay Lussac, satuan suhu mutlak, T, harus dalam

    Kelvin. Karena Persamaan Boyle Gay Lussac adalah persamaan perbandingan, maka

    satuan tekanan dan volum dapat ditetapkan semabarang, asalkan satuan untuk

    pasangan V1 dan V2, P1 dan P2 sama. Misalnya satuan V1 dalam liter maka satuan V2

    juga harus liter.

    Contoh soal 2

  • 11

    2. Persamaan Keadaan Gas Ideal

    Sebelum kita membahas persamaan keadaan

    gas ideal, ada beberapa istilah kimia yang

    perlu Anda ketahui karena akan ditemukan

    dalam persamaan keadaan gas ideal,

    misalnya massa atom relative, massa

    molekul relative, bilangan Avogadro, dan

    mol.

    Berikut adalah penjelasannya :

    1) Massa atom relative (Ar) adalah

    perbandingan massa atom suatu unsure

    terhadap massa atom unsure lain.

    2) Massa molekul relative (Mr) adalah

    jumlah seluruh massa atom relative (Ar)

    dari atom-atom penyusun suatu

    senyawa.

    Ketika Anda memanaskan air pada sebuah panci, tepat sebelum air benar-benar

    mendidih, gelembung-gelembung kecil terbentuk di dasar tetapi hilang saat naik.

    Selanjutnya, saat air benar-benar mendidih, gelembung membesar ukurannya sat

    naik. Mengapa demikian ?

    Seseorang membawa sekarung kentang dari daerah pantai ke daerah puncak

    pegunungan. Setelah sampai ditujuan, orang tersebut menyadari bahwa karung

    berisi kentang telah terbuka semua. Mengapa hal ini terjadi?

    Ketika sebuah mobil berjalan pada jarak tertentu, tekanan udara dalam ban mobil

    meningkat. Mengapa demikian? Apakah Anda perlu mengeluarkan udara dari ban?

    Kipas hidrotermal adalah bukaan di dasar samudera yang membuang air yang

    sangat panas. Air yang keluar dari bukaan sejenis ini terdapat di pesisir Oregon

    2400 m di bawah permukaan laut, dengan suhu 270OC. Berkaitan dengan suhunya,

    ternyata air tidak mendidih. Mengapa demikian?

    Cari Tahu Yuk!!

    Kalian pasti pernah

    meminum minuman

    bersoda bukan? Ya,

    minuman ini cukup

    familiar terutama pada

    hari raya.

    Coba perhatikan apa yang terjadi pada saat

    kita menuangkan airnya ke dalam gelas secara

    perlahan-lahan?. Secara bersamaan di dalam

    gelas akan terpisah menjadi 2 bagian, yaitu air dan

    gelembung gas di bagian permukaan.

    Karbondioksida (CO2) meruapakan gas yang

    dihasilkan pada proses fermentasi pada saat

    pembuatan minuman bersoda ini. CO2 inilah yang

    terkandung di dalam gelembung-gelembung

    tersebut. Volume gas di dalam gelembung-

    gelembung ini tentu berkaitan dengan tekanan (P),

    suhu (T), dan juga jumlah molekul (n). Hal ini

    berkaitan dengan persamaan gas ideal pV =nRT

    Kolom Fakta

  • 12

    3) Mol (n) adalah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa relatifnya (Ar

    atau Mr).

    4) Bilangan Avogadro (NA) adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dlaam

    satu mol (NA = 6,02 x 1023

    partikel/ mol).

    Dari poin-poin tersebut di atas dapat ditulis hubungan secara matematis antara besaran-

    besaran

    = =

    =

    Jika persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac berlaku untuk gas ideal di dalam ruang tertutup

    (tidak bocor), artinya massa atau jumlah mol gas adalah tetap. Maka, jika persamaan di ruas

    kanan untuk persamaan (10.3) adalah konstan. Anda dpat menulisnya dengan nR, dengan R

    selanjutnya disebut konstanta gas umum yang nilainya R = 8,31 J/mol K atau R = 0,082 L

    atm/mol K, sehingga kita memperoleh persamaan umum gas ideal, yang disebut persamaan

    keadaan gas ideal.

    =

    atau

    =

    =

    Jika didefinisikan

    = , persamaan di atas akan menjadi

    =

    dengan k disebut tetapn Boltzman, yang bernilai = 1,38 1023/

    Penggunaan Persamaan Keadaan Gas Ideal

    1. Hati-hati memilih satuan R. Sesuaikan satuan R dengan satuan-satuan besaran yang

    lain. Dalam hal ini, ada kalanya diperlukan factor konversi : 1 atm = 1,01 x 105

    pascal (Pa).

    2. Jangan lupa, T adalah suhu mutlak, dan satuannya harus Kelvin (K).

    3. Jika m dalam gram dan Mr dalam g/mol, maka n dalam mol. Tetapi, jika m dalam

    kg dan Mr dalam kg/mol, maka n dalam kmol.

    4. Dalam keadaan standar (STP), yaitu tekanan = 1 = 1,01 105, dan suhu

    gas T= 0oC atau 273 K, maka setiap n = 1 mol gas apa saja memiliki 22,4 L.

    TIPS

    (10.5)

    (10.6)

    ....(10.7)

    .....(10.8)

    ....(10.9)

  • 13

    ASAH KEMAMPUAN

    Jawablah pertanyaan berikut ini ?

    1. Berapakah volume 8 gram gas helium (Mr = 4 kg/kmol) pada suhu 15oC dan tekanan 480

    mmHg?

    2. Dalam ruangan yang bersuhu 27oC dan tekanan 1x105 N/m2, 1 mol gas CO2 memiliki

    massa 44 gram. Tentukan massa jenis gas CO2 tersebut.

    3. Dalam sebuah botol yang tertutup rapat teradapat gas yang tekanannya 1 atm, volumnya

    20 liter, dan suhunya 27oC. Kemudian botol dipanaskan hingga suhunya menjadi 117

    oC.

    Hitung tekanan gas dalam botol sekarang. (Anggap pemuaian botol dapat diabaikan)

    4. Sebuah tabung udara yang berisi 20 kg udara pada tekanan 9 atm disimpan pda tempat

    yang bersuhu 6oC. Ketika dipindahkan ke bengkel yang bersuhu 37

    oC, katup pengaman

    =

    =

    =

    =

    1950 0,082 (300)

    5 (600)= 16

    Suatu gas yang massanya 1,95 kg pada suhu 27OC memiliki volume 600 Liter dan

    tekanan 5 atm. Tentukan massa molekul relative (Mr) gas tersebut.

    Pembahasan

    Besaran yang diketahui :

    m = 1,95 kg = 1950 gram V = 600 Liter

    P = 5 atm T = 27 + 273 = 300 K

    Ditanya : Massa molekul relative (Mr) ?

    Mr dapat diitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas ideal. Karena

    Volume dalam liter dan Tekanan dalam atm, maka R menggunakan nilai 0,082

    L atm/Mol K

    Jadi, besarnya massa molekul relative (Mr) gas tersebut adalah 16 g/mol.

    Contoh soal 3

  • 14

    pada tangkai bekerja dan membebaskan sejumlah udara. Jika katup bekerja ketika tekanan

    udara dalam tabung melebihi 9,5 atm, hitung massa udara yang dibebaskan.

    5. Sebuah tangki berisi 15 kg oksigen pada tekanan 4 x 105 Pa dan suhu 47oC. Pada suatu

    saat ketika suhu 27oC dan tekanan gas dalam tangki 3 x 10

    5 Pa, diketahui bahwa tangki

    bocor sehingga sejumlh oksigen keluar. Berapa massa oksigen yng telah lolos keluar?

    3. Teori Kinetik Gas

    3.1 Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup

    Bagaimanakah hubungan tekanan yang mengandung N molekul di dalam wadah yang

    volumenya F terdapat rusuk d. Tinjau tumbukan molekul yng bergerak dengan kecepatan v

    yang mempunyai komponen kecepatan vx, vy, dan vz dan massa satu molekul gas adalah mo.

    Saat bertumbukan dengan dinding secara elastis, kecepatan vx berbalik sehingga bertanda

    negatif, sedangkan vy dan vz tetap. Sehingga perubahan momentumnya adalah

    =

    = = 2

    FAKTA

  • 15

    molekul akan kembali menumbuk dinding yang sama setelah menempuh komponen jarak x

    sebesar 2L, sehingga interval waktunya :

    =2

    berdasarkan konsep impuls sama dengan perubahan momentum, maka

    =

    setelah itu akan diperoleh =22

    =

    2

    Tekanan P didefinisikan sebagai gaya persatuan luas, sehingga

    =

    2

    Tekanan total gas yang memiliki N molekul dengan komponen kecepatan terhadap sumbu x

    masing-masing v1x, v2x, ...... vNx adalah

    =

    (12 + 2

    2 + + 2 )

    Karena nilai rata-rata kuadrat kecepatan pada arah sumbu x

    2 =1

    2 + 22 + 3

    2 + 2

    maka diperoleh

    =2

    Kita anggap setiap molekul bergerak ke segala arah secara acak dengan kelajuan tetap, rata-

    rata kuadrat kecepatan pada x, y, dan z adalah sama besar, sehingga

    2 =1

    32

    Jika nilai 2 dimasukkan ke persamaan, akan kalian peroleh :

    ....(10.10)

    ....(10.11)

  • 16

    =1

    3

    2

    dengan :

    P = tekanan gas (Pa)

    mo = massa sebuah partikel (molekul) gas (kg)

    2 = rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s2)

    N = jumlah molekul partikel gas (butir)

    V = volume gas (m3)

    Dalam persamaan (10.11) di atas besar mov2 dapat diganti dengan 2 EK, sehingga dapat

    ditulis :

    =2

    3

    ....(10.12)

    ....(10.13)

    =1

    3

    2

    22

    12

    =21

    =0,6411

    22 = 0,641

    2

    2 = 0,81 = 80%1

    Tekanan gas dalam suatu tabung tertutup menurun menjadi gas 64% dari semula.

    Berapa % penurunan kelajuan molekul gas?

    Pembahasan :

    Diketahui : P2 = 64%P1

    Ditanya : penurunan kelajuan molekul gas ?

    Hubungan tekanan P terhadap kelajuan v sesuai dengan persamaan (10.12)

    adalah

    Karena 1

    3

    adalah konstan, maka P sebanding dengan 2 , sehingga

    Jadi, penurunan kelajuan molekul gas adalah 20%

    Contoh Soal 4

  • 17

    3.2 Suhu Gas Ideal

    Bagaimana suhu dipandang dari sudut mikroskopiknya? Sesuai dengan persamaan keadaan

    gas ideal , pV = NkT,

    =2

    3

    =2

    3 =

    3

    2

    dengan k = 1,38 x 10-23

    J/K yang disebut tetapan Boltzman. Karena EK adalah energi kinetic

    translasi rata-rata per molekul, suhu merupakan suatu ukuran langsung dari energi kinetic

    molekul.

    Perhatikan bahwa energi kinetic rata-rata partikel gas pada persamaan (10.13) hnya berlaku

    untuk gas monoatomik. Jika dalam suatu soal tidak disebut jenis gas, maka yang dimaksud

    adalah gas monoatomik.

    3.3 Kecepatan Efektif Gas Ideal

    Apabila di dalam suatu bejana tertutup terdapat N1 molekul yang bergerak dengan kecepatan

    v1, dan N2 molekul yang bergerak dengan kecepatan v2, dan seterusnya, maka rata-rata

    kuadrat kecepatan molekul gas 2 dapat dinyatakan sebagai

    2 =11

    2+222++

    2

    1+2++=

    2

    Kecepatan efektif vrms (rms = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari rata-rata

    kuadrat kecepatan.

    = 2 2 = 2

    Dengan =1

    22 =

    1

    2

    2 , maka Persamaan (10.13) dapat ditulis

    =3

    2

    1

    2

    2 =3

    2

    .....(10.14)

    .....(10.15)

    ....(10.16)

  • 18

    = 3

    maka akan diperoleh

    = 3

    Mengingat bahwa massa jenis =

    dan massa total m = Nmo, maka Persamaan (10.12)

    dapat ditulis menjadi

    =1

    3

    2

    =

    1

    3

    2 =1

    3

    2

    = 3

    =

    = 3 20 + 2 30 + 1 40 + 3 50 + 1 80 /

    3 + 2 + 1 + 3 + 1

    =390

    10= 39 /

    = 2

    = 18.5002/2

    10= 43,01 /

    Pada suhu tertentu kecepatan 10 molekul suatu gas adalah sebagai berikut :

    Banyak molekul 3 2 1 3 1

    Kecepatan (m/s) 20 30 40 50 80

    Tentukanlah :

    a. kecepatan rata-rata gasType equation here.

    b. kecepatan efektif gas

    Pembahasan :

    a. Kecepatan rata-rata :

    b. Kecepatan efektif

    = 3 20 2+ 2 30 2+ 1 (40)2+ 3 50 2+(1) 80 2

    3+2+1+3+1

    Jadi, besarnya kecepatan rata-rata adalah 39 m/s dan besarnya kecepatan efektif

    adalah 43,01 m/s

    Contoh Soal 5

    .....(10.17)

    ....(10.18)

    ....(10.19)

  • 19

    4. Teorema Ekipartisi Energi

    Teorema Ekipartisi Energi menyebutkan bahwa untuk sejumlah besar partikel yang

    memenuhi hukum gerak Newton pada suatu sistem dengan suhu mutlak T, maka energi

    yang tersedia terbagi merata pada setiap derajat kebebasan sebesar 1

    2. Derajat

    kebebasan yang dimaksud adalah setiap cara bebas yang dapat digunakan oleh partikel

    untuk menyerap energi. Oleh, karena itu, setiap molekul dengan derajat kebebasan

    memiliki energi rata-rata

    = (1

    2)

    4.1 Derajat Kebebasan Molekul Gas Monoatomik dan Diatomik

    Pada molekul gas monoatomik atau beratom tunggal, molekul gas hanya melakukan

    gerak translasi sehingga energi yang ada masing-masing digunakan untuk gerak translasi

    pada arah sumbu x, y, dan z (1

    2

    2,1

    2

    2,1

    2

    2) sehingga gas monoatomik memiliki

    tiga derajat kebebasan.

    Untuk molekul gas diatomic atau beratom dua, di samping melakukan gerak translasi,

    molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi seperti tampak pada Gambar berikut

    Dimana pusat massa molekul melakukan gerak translasi dengan komponen energi kinetic

    pada arah sumbu x, y, dan z (1

    2

    2,1

    2

    2,1

    2

    2) sehingga memiliki tiga derajat

    kebebasan. Molekul juga dapat melakukan gerak rotasi terhadap x, y, dan z =

    1

    2

    2, =1

    2

    2, =1

    2

    2. Namun, karena kedua arom merupakan massa

    titik dengan batang penghubung terletak pada sumbu x sebagai poros, maka momen

    inersia terhadap sumbu x, yaitu Ix = 0. Akibatnya, energi kinetic rotasi terhadap sumbu x

    EKx = 0, sehingga gerak rotasinya hanya mempunyai 2 komponen energi kinetic, yaitu

    EKy dan EKz ( dua derajat kebebasan).

    Untuk gerak molekul yang melibatkan gerak vibrasi, terdapat dua jenis kontribusi energi

    pada gerak vibrasi, yaitu energi kinetic vibrasi =1

    22 dan energi potensial elastic

    =1

    22 (dua derajat kebebasan).

    Jenis-jenis gerak yang telah disebutkan itu timbul bergantung pada suhu molekul gas.

    Dengan urutan sbb :

    1) suhu rendah 250 K, memiliki 3 derajat kebebasan.

    ....(10.20)

  • 20

    2) Suhu sedang 500 K, gerak translasi dan rotasi memiliki 5 derajat kebebasan.

    3) Suhu tinggi 1000 K, gerak translasi, rotasi, dan vibrasi memiliki 7 derajat

    kebebasan.

    4.2 Energi Dalam Gas Ideal

    Didefinisikan sebagai jumlah energi (energi kinetic= translasi, rotasi, dan vibrasi serta energi

    potensial elastic) yang dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah tertentu.

    = = (1

    2)

    dengan :

    N = jumlah molekul

    = Energi Kinetik Rata-rata

    = derajat kebebasan

    T = suhu

    Berdasarkan Persamaan dapat dituliskan rumus energi dalam gaas ideal berdasarkan derajat

    kebebasannya sbb :

    Untuk Gas monoatomik ( f = 3) maka ;

    = = =3

    2

    Untuk Gas diatomic, bergantung suhu

    Pada Suhu rendah ( T = 250 K) , f = 3

    = = =3

    2

    Silahkan tuliskan persamaan untuk suhu sedang dan suhu tinggi

    Pada Suhu sedang ;

    Pada Suhu tinggi ;

    .........

    .........

    ....(10.21)

    ....(10.22)

    ....(10.23)

    ....(10.24)

    ....(10.25)

  • 21

    BAB III

    PENUTUP

    A. Rangkuman Materi

    B. Latihan Uji Kompetensi 10.1

    Pilihlah Jawaban yang Paling Benar!

    1. Mendorong pengisap agar masuk lebih dalam pada suatu pomp yang lubangnya

    ditutup akan terasa lebih sukar jika dibandingkan dengan pompa yang lubangnya

    terbuka. Hal ini disebabkan ....

    a. adanya gaya tolak menolak antara molekul-molekul udara.

    b. jumlah molekul udara dalam pompa bertambah

    c. berkurangnya tekanan udara di luar pompa

  • 22

    d. laju tumbukan molekul-molekul udara dengan pengisap bertambah

    e. gesekan antara pengisap dengan dinding pompa

    2. Tekanan gas dalam ruang tertutup :

    a. sebanding dengan kecepatan rata-rata partikel gas

    b. sebanding dengan energi kinetic rata-rata partikel gas

    c. tidak bergantung pada banyaknya partikel gas

    d. berbanding terbalik dengan volume gas

    e. pernyataan 1,2, dan 3 benar

    3. 1 gram hydrogen (massa molekul relative 2) dikurung dalam suatu volume tertentu

    dan mengerjakan tekanan 16 kPa. Massa yang sama dari oksigen (massa molekul

    relative 32) terdapat volume yang sama pada suhu sama kan mengerjakan tekanan ....

    a. 1 kPa

    b. 4 kPa

    c. 16 kPa

    d. 64 kPa

    e. 256 kPa

    5. Pada keadaan normal (T = 0OC dan P = 1 atm), 4 gram gas oksigen O2 (berat molekul

    M = 32) memiliki volume sebesar .... (R = 8,314 J/kmol K ; 1 atm = 105

    N/m2

    a. 1,4 x 10-6 m3 d. 2,8 m3

    b. 2,8 x 10-3 m3 e. 22,4 m3

    c. 22,4 x 10-3 m3

    6. Sejumlah gas ideal bertekanan P dipanaskan dari 27OC menjadi 54OC. Jika

    volumenya naik menjadi dua kali, maka tekananny menjadi ....

    a. 0,25 P d. P

    b. 0,55 P e. 2P

    c. 0,75 P

    7. Sebuah tabung yang bervolume 1 liter mempunyai lubang yang memungkinkan udara

    keluar dari tabung. Mula-mula suhu udara dalam tabung 27OC. Tabung dipanaskan

    hingga suhuny menjadi 127OC .Perbandingan antara massa gas yng keluar dari tabung

    dan massa awalnya adalah ....

    a. 1 : 2 d. 1 : 27

    b. 1 : 4 e. 1 :127

    c. 27 : 127

  • 23

    8. Dua buah wadah bervolume V dan 4V dihubungkan dengan sebuah pipa kapiler

    (volumenya dpat diabaikan). Mula-mula kedua wadah bersuhu 280 K, dan

    mengandung udara pada tekanan 68 cmHg. Sekarang wadah yang lebih besar

    dipanaskan menjadi 350 K dan yang lebih kecil didinginkan menjadi 210 K. Tekanan

    dalam tiap wadah ....

    a. 75 cmHg d. 54 cmHg

    b. 68 cmHg e. 45 cmHg

    c. 60 cmHg

    9. Bila sejumlah gas yang massanya tetap ditekan pada suhu tetap, maka molewkul-

    molekul gas itu akan ....

    a. mempunyai energi kinetic lebih besar

    b. mempunyai momentum lebih besar

    c. lebih sering menumbuk dinding tempat gas

    d. bergerak lebih cepat

    e. bergerak lebih lambat

    10. Sebuah silinder logam yang kuat dan berkatup, mula-mula berisi udara pada suhu dn

    tekanan yng sama dengan udara luar, yaitu 27oC dan 1 atm. Kemudian, silinder

    dipanasi dengan posisi katup terbuka hingga suhunya menjadi 327oC, lalu katup

    ditutup dan silinder beserta isinya dibiarkan mendingin sampai tecapai suhu semula.

    Tekanan akhir udara dalam silinder sebesar ....

    a. 0,25 atm d. 1 atm

    b. 0,5 atm e. 2 atm

    c. 0,75 atm

  • 24

    LEMBAR KERJA SISWA

    Melakukan Percobaan

    A. Tujuan : Peserta didik dapat menyelidiki hubungan tekanan dengan volum gas dalam

    ruang tertutup pada suhu tetap.

    B. Alat dan Bahan

    1. Manometer Bourdon

    2. Pompa Sepeda

    3. Tangki Minyak

    C. Rumusan Masalah/Pertanyaan

    1. ......................................................

    2. .....................................................

    3. .....................................................

    D. Hipotesis

    ................................................................................................................................................

    ................................................................................................................................................

    E. Langkah-Langkah Kerja

    1. Susunan peralatan seperti Gambar 8.3

    2. Dengan pompa sepeda, pompalah udara masuk ke dalam ruang di atas tangki minyak.

    3. Catatlah tekanan udara yang ditunjukkan oleh manometer Bourdon dan volum udara

    yang ditunjukkan oleh skala di samping tabung kaca .

    4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk beberapa nilai tekanan (p) dan volum (V) udara.

    Tuliskan hasil pengukuran Anda dalam Tabel Pengamatan di bawah ini.

    5. Hitung nilai kebalikan volum 1

    dan ditulis dalam Tabel Pengamatan.

    6. Dari data p dan 1

    dalam Tabel Pengamatan, buatlah grafik antara tekanan udara (p)

    terhadap kebalikan volum udara 1

    .

  • 25

    F. Hasil Pengamatan

    No

    Volume Udara

    (V)

    Tekanan Udara

    (p)

    G. Gambarkanlah Grafik Hubungan Tekanan Udara (P) terhadap kebalikan Volume

    Udara

    H. Kesimpulan

    ................................................................................................................................................

    ................................................................................................................................................

    ................................................................................................................................................

    ................................................................................................................................................

    ................................................................................................................................................

  • 26

    DAFTAR REFERENSI

    Foster, Bob. 2011. Fisika Terpadu untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 2. Jilid 2B. Jakarta :

    Erlangga.

    Kanginan, Marthen. 2010. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta : Erlangga

    Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena. Fisika untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

    Supiyanto. 2008. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.