27
TRACHEOSTOMY Oleh : Mhd Al Fazri Pembimbing : dr. Noer Faisal Darmi, Sp.B(K)Onk

Tracheostomy ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dedgygyudg

Citation preview

  • TRACHEOSTOMYOleh :Mhd Al Fazri

    Pembimbing :dr. Noer Faisal Darmi, Sp.B(K)Onk

  • PendahuluanTrakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagian atas.Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedangkan tindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakea agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi.

  • Anatomi Trakea

  • PengertianTrakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas.

  • Pembagian TrakeostomiMenurut lama penggunaannya, trakeosomi dibagi menjadi penggunaan permanen dan penggunaan sementaraMenurut letak insisinya, trakeostomi dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tigaJika dibagi menurut waktu dilakukannya tindakan, maka trakeostomi dibagi kepada trakeostomi darurat dengan persiapan sarana sangat kurang dan trakeostomi elektif (persiapan sarana cukup) yang dapat dilakukan secara baik.

  • Penggunaan Trakeostomi Sementara

  • Penggunaan Trakeostomi Permanent

  • Jenis Tindakan TrakeostomiSurgical trakeostomiTipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di dalam ruang operasi. Insisi dibuat di antara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang 4-5 cm.Percutaneous trakeostomiTipe ini hanya bersifat sementara dan dilakukan pada unit gawat darurat.Dilakukan pembuatan lubang di antara cincing trakea satu dan dua atau dua dan tiga. Karena lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya akan lebih cepat dan tidak meninggalkan scar. Selain itu, kejadian timbulnya infeksi juga jauh lebih kecil.

  • Jenis Pipa TrakeostomiCuffed TubesSelang dilengkapi dengan balon yang dapat diatur sehingga memperkecil risiko timbulnya aspirasi. Uncuffed TubesDigunakan pada tindakan trakeostomi dengan penderita yang tidak mempunyai risiko aspirasi.

  • Tabung trakeostomi yang ideal harus mengukur tidak lebih besar dari satu setengah diameter lumen trakea, memperpanjang sekitar enam sampai tujuh cincin trakea, dan terbuat dari bahan autoclavable (misalnya, silikon, perak, atau nilon) yang tidak menyebabkan iritasi pada trakea atau sekali pakai.

  • Indikasi TrakeostomiPasien yang memerlukan ventilasi mekanis dalam jangka panjangKeganasan kepala dan leher yang akan dilakukan reseksi yang sulit dilakukan intubasiTrauma maksilofasial disertai dengan resiko sumbatan jalan nafasSumbatan jalan nafas akibat dari trauma, luka bakar atau keduanyaGangguan neurologis yang disertai dengan risiko sumbatan jalan nafasSevere sleep apnea yang tidak dapat dilakukan intubasi.

  • Teknik TrakeostomiPasien tidur terlentang, bahu diganjal dengan bantalan kecil sehingga memudahkan kepala untuk diekstensikan pada persendian atalantooksipital.Dengan posisi seperti ini leher akan lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher.Kulit leher dibersihkan sesuai dengan prinsip aseptik dan antiseptik dan ditutup dengan kain steril.Obat anestetikum disuntikkan di pertengahan krikoid dengan fossa suprasternal secara infiltrasi.

  • Sayatan kulit dapat vertikal di garis tengah leher mulai dari bawah krikoid sampai fosa suprasternal atau jika membuat sayatan horizontal dilakukan pada pertengahan jarak antara kartilago krikoid dengan fosa suprasternal atau kira-kira dua jari dari bawah krikoid.Sayatan jangan terlalu sempit, dibuat kira-kira tiga sampai lima sentimeter.Dengan gunting panjang yang tumpul kulit serta jaringan di bawahnya dipisahkan lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul sampai tampak trakea yang berupa pipa dengan susunan cincin tulang rawan yang berwarna putih.

  • Bila lapisan ini dan jaringan di bawahnya dibuka tepat di tengah maka trakea ini mudah ditemukan.Pembuluh darah yang tampak ditarik lateral.Ismuth tiroid yang ditemukan ditarik ke atas supaya cincin trakea jelas terlihat.Jika tidak mungkin, ismuth tiroid diklem pada dua tempat dan dipotong ditengahnya.Sebelum klem ini dilepaskan ismuth tiroid diikat keda tepinya dan disisihkan ke lateral.

  • Perdarahan dihentikan dan jika perlu diikat. Lakukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada membran antara cincin trakea dan akan terasa ringan waktu ditarik.Buat stoma dengan memotong cincin trakea ke tiga dengan gunting yang tajam.Kemudian pasang kanul trakea dengan ukuran yang sesuai.Kanul difiksasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi ditutup dengan kasa.Untuk menghindari terjadinya komplikasi perlu diperhatikan insisi kulit jangan terlalu pendek agar tidak sukar mencari trakea dan mencegah terjadinya emfisema kulit.

  • Perawatan Pasca TrakeostomiTabung trakeostomi memerlukan perawatan intensif dan monitoring untuk mempertahankan patensi dan mencegah mengancam nyawa komplikasi (misalnya, tabung dislodgment atau oklusi dari darah dan lendir).Pada beberapa pasien, tabung harus disedot setiap 15 menit selama periode langsung pasca operasi sedangkan di lain tabung dapat diperiksa setiap 4 sampai 6 jam.

  • Pemeliharaan melibatkan memindahkan dan membersihkan tabung atau kanula dalam, pengisapan trakea, mempertahankan kelembaban yang tepat dalam saluran udara pasien, dan membersihkan stoma.Pasien harus menjalani preoxygenation untuk setidaknya 2 menit sebelum prosedur dimulai karena penyedotan trakea dapat menyebabkan hipoksemia, yang dapat menyebabkan hipoksemia miokard dan kontraksi ventrikel prematur.

  • Selain itu, karena stimulasi vagal dari trakea iritasi dapat menyebabkan bradikardia, pasien harus dalam pemantauan elektrokardiografi selama pengisapan.Stimulasi vagal juga dapat menyebabkan tersedak atau muntah; Oleh karena itu, trakea tidak harus disedot segera setelah pasien makan

  • Selama penyedotan, cannula batin trakeostomi yang tabung atau tabung tunggal seluruh lumen harus dipindah dan direndam dalam larutan klorheksidin 2% dan setelah penyedotan, dibilas dengan larutan garam steril sebelum diganti.Menggunakan teknik aseptik, kecil, steril kateter suction harus lembut dimasukkan melalui kanula luar.Penyedotan tidak boleh dimulai apabila sampai kateter benar diposisikan dalam lumen trakea dan harus terus tidak lebih dari 10 sampai 12 detik.

  • Kateter kemudian harus diputar dan ditarik dan oksigen segera diberikan kepada pasien.Prosedur ini dapat diulang jika perlu tetapi harus tidak dilanjutkan pada pasien yang menunjukkan ketidaknyamanan yang berlebihan atau pernapasan atau jantung perubahan.Perban harus diganti setidaknya sekali sehari dan situs diperiksa untuk tanda-tanda infeksi.Daerah ini sekitar tabung harus dibersihkan dengan larutan encer dari povidone-iodine atau chlorhexidine dan perban (kasa gulung lembut) diganti untuk meminimalkan gerakan tabung.

  • Komplikasi Tindakan TrakeostomiKomplikasi yang melibatkan tabung trakeostomi termasuk obstruksi parsial atau lengkap, tersedak dan muntah selama penyedotan, emfisema subkutan, dan trakea infeksi dan nekrosis.Komplikasi akut juga meliputi perdarahan, kerusakan neurovaskular peritracheal struktur, emfisema subkutan, pneumotoraks, dan pneumomediastinum. Iritasi trakea disebabkan oleh tabung dapat menyebabkan pembentukan trakeo fistula di membran trakea dorsal dan / atau pembuluh darah erosi dan hemoragi

  • TERIMA MASIH