Training Within Industry (TWI) dan implementasinya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahan presentasi tentang Training Within Industry. Skill yang perlu dimiliki dalam SUPERVISORY. Skill yang harus dikuasai oleh Supervisor, Manager, Direktur

Citation preview

Skill Enhancement Through TWI (Training Within Industry ) Implementation Program

Chilmar, M. Eng

INTRO Banyak Industri Manufakturing yang melakukan Benchmarking ke TOYOTA Jumlah unit yg terjual pada tahun 2006: GM 9.090.800 unit Toyota 9.010.700 unit

Keuntungan tahun 2007 sebesar 2 triliun YEN

Garis Besar Presentasi Latar Belakang Sejarah TWI (Amerika dan Jepang) Dasar-dasar TWI Praktek TWI

22 Juni 1940 Perancis menyerah kepada JermanTWI adalah satu dari servis darurat dini yang dirancang oleh Pemerintah Amerika Serikat setelah kejatuhan Perancis. Komisi Produksi Perang merancang jaringan nasional profesional guna mengajarkan tehnik TWI, tetapi

Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh industri di dalam industri itu sendiri

TWI-JR

TWI-JM

TWI-JI

Tujuan Pengembangan TWImembantu industry membenahi diri sendiri untuk mendapatkan lebih banyak material dari yang dipikirkan sebelumnya dan secara konstan melakukan percepatan.. Untuk memenangkan PERANG GLOBAL.

TWI Service Dibentuk 1940 Dipimpin oleh 4 orang : Channing Rice Dooley, director of the TWI Service; Walter Dietz, associate director; Mike Kane,assistant director; and William Conover, assistant director

3 dari 4 orang diatas pernah bertemu dalam training yang dikembangkan oleh Charles R. Allen dalam rangka pembuatan kapal untuk Perang Dunia I Metode 4 step yang dikembangkan oleh Chris Allen menjadi basis TWI

Dampak dari TWI terhadap Perang (1)Data aktual yang dilaporkan oleh 600 perusahaanl yang dimonitor selama perang berdasarkan hasil TWI :

86% mendapatkan peningkatan produksi, min 25% 100% mendapatkan pengurangan training, min 25% 88% mendapatkan pengurangan jam kerja, lebih dari 25% 55% mendapatkan pengurangan material sisa, min 25% 100% mendapat pengurangan keluhan lebih dari 25%

Dampak dari TWI terhadap Perang (2)Persentase dari Laporan Pabril yang Hasilnya diatas 25% May 1943 Peningkatan Produksi Penurun waktu training Penghematan SDM Pengurangan kerugian material sisa Penurunan keluhan 37 48 11 11 Tidak dilaporkan Sept 1943 30 69 39 11 Feb 1944 62 79 47 53 55 Nov 1944 76 92 73 20 65 April 1945 64 96 84 61 96 July 1945 63 95 74 66 100 Sept 1945 86 100 88 55 100

Sumber : War Production Board, Bureau of Training, Training Within Industry Service, September 1945, The Training Within Industry Report: 1940-1945, (Washington D.C. : US Government Printing Office), page 92.

JI kembali ke Amerika 1984

The NUMMI Plant in Freemont, California, Open 1984 Closed 2010

600 karyawan dikirim ke Jepang untuk training 400 trainer dikirim ke NUMMI dari Jepang 30 manager atau koordinator dari Jepang HASILNYA dalam 1 TAHUN Kualitas : Terbaik dalam sejarah GM Produktifitas : Terbaik di GM!TWI SUMMIT

Perkembangan TWI di Jepang (1)

Tokyo yg rata dengan tanah

Dimulai dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II

Jenderal Mc Arthur dan Kaisar Hirohito

Perkembangan TWI di Jepang (2) Akhir thn 1948 General Head Quarter (GHQ) yg dipimpin oleh Mc Arthur memberikan bahan TWI kepada Kementerian Tenaga Kerja, Jepang. (Edisi Bahasa Inggris). Maret 1950 Dimulai pelatihan pendidikan trainer TWI-JI untuk pertama kali. Oktober 1950 Dimulai pelatihan pendidikan trainer TWI-JR untuk pertama kali. Januari 1951 Orang-orang yang terkait TWI datang berkunjung ke Jepang

Perkembangan TWI di Jepang (3) Oktober 1951 Introduksi TWI di Jepang dinyatakan selesai. Juli 1955 Pendirian Nihon Sangyou Kunren Kyoukai. (Asosiasi Pelatihan Industri Jepang). Asosiasi ini menjadi pusat dalam pelatihan untuk pengawas yang berdasarkan MTP dan TWI. 1968 Dimulai program pelatihan baru yang dinamakan cara bekerja secara aman. Dan dimulai training JS.

195530

Kasus NUMMI*Pabrik GM yang terburuk dalam hal kualitas dan motivasi kerja Toyota mengelola Pabrik tsb. dengan implementasi Sistem Produksi Toyota Seluruh mantan karyawan GM diberikan pekerjaan termasuk karyawan bermasalah It has a UAW workforce *New United Motor Manufacturing, Inc.

Syarat yang diperlukan SupervisorPengawas (Supervisor) : orang yang kepadanya dititipkan bawahan atau orang yang memerintahkan pekerjaan kepada orang lain.

Pengetahuan yang harus diketahui oleh Supervisor : 1. Pengetahuan Pekerjaan 2. Pengetahuan Tugas dan Tanggung Jawab Skill yang dibutuhkan oleh Supervisor sesuai perannya : 3. Skill Menangani Orang 4. Skill Kaizen 5. Skill Mengajar/Memberikan Instruksi

2 Pengetahuan1. Pengetahuan PekerjaanYang dimaksud dengan pengetahuan adalah pengetahuan khusus didalam pekerjaan kita masing-masing seperti: pengetahuan material, mesin, peralatan, proses, cara kerja, jenis-jenis teknologi yang diperlukan dalam pemrosesan, dll.

2. Pengetahuan Tugas/Tanggung JawabAdalah pengetahuan tentang kewajiban dan wewenang, dengan kata lain pengetahuan yang diperlukan dalam pekerjaan tentang kebijakan perusahaan, kesepakatan kerja, peraturan umum kerja, peraturan keselamatan, rencana kerja dan lain-lain.

3 Skill (1)1. Skill Menangani OrangSuatu skill yang berguna untuk memperoleh kerjasama dari bawahan dengan memperlancar hubungun antar manusia. Karena supervisor mencapai hasil melalui bawahan, apabila skill ini dipergunakan setiap hari, dapat mencegah timbuhnya masalah dan walaupun masalah timbul dapat diselesaikan dengan baik.

2. Skill KaizenMelakukan penelitian detail uraian pekerjaan, lalu mempermudahnya, menentukan urutan dan menggabungkannya. Apabila skill ini dimiliki, penggunaan material, mesin dan SDM akan lebih efisien.

3 Skill (2)3. Mengajar/Memberikan InstruksiSkill yang berguna untuk melatih karyawan menjadi handal. Apabila skill ini dikuasai, maka akan didapat keuntungan sbb : - Dapat mengurangi pemborosan, repair maupun produk defect (NG) - Mengurangi kecelakaan kerja - Mengurangi kerusakan karena peralatan dan fasilitas kerja

Walapun banyak pengetahuan dan skill yang dimiliki dan dikuasai, apabila tidak memiliki SKILL MENGAJAR, maka segala sesuatu yang dimiliki tidak tersampaikan dengan baik.

Tinjauan ulang 5 Syarat yang diperlukan oleh Supervisor3 Skill yang dibutuhkan oleh Supervisor : 3. Skill Menangani Orang 4. Skill Kaizen (TWI-JR) (TWI-JM)

5. Skill Mengajar/Memberi Instruksi (TWI-JI)

Jenis-jenis TWI1. TWI Job Relation (JR) 2. TWI Job Method (JM) 3. TWI Job Instruction (JI) 4. TWI Job Safety (JS)

Praktek TWI-JI Demonstrasi TWI-JI :

Pelilitan Kabel

4 Tahap Cara Mengajar (JI) Tahap 1 - Dipersiapkan untuk belajar Tahap 2 - Menjelaskan pekerjaan Tahap 3 - Disuruh mempraktekannya Tahap 4 - Melihat setelah diajarkan

4 Tahap Cara Mengajar (1)Tahap 1 Dipersiapkan untuk belajar Dibuat nyaman Menyebutkan pekerjaan apa yang akan dikerjakan Mengecek tingkat pengetahuan terhadap pekerjaan tersebut Diciptakan perasaan ingin belajar pekerjaan tersebut Ditempatkan di posisi yang benar Tahap 2 Menjelaskan pekerjaan Menyebutkan, memperagakan dan menerangkan dengan tulisan satu demi satu step utamanya Menekankan poin-poin pentingnya Secara jelas, tanpa ada yang terlewat dan penuh kesabaran Tidak dipaksakan melebihi kemampuan pemahamannya.

4 Tahap Cara Mengajar (2)Tahap 3 Disuruh mempraktekannya Ketika mempraktekkannyasegera perbaiki bagian yang salah Sambil mempraktekkannya, disuruh menjelaskan pekerjaan tersebut Disuruh mempraktekan sekali lagi, sambil menyebutkan poin pentingnya Cek sampai yakin bahwa sudah dimengerti Tahap 4 Melihat setelah diajarkan Disuruh menjalankan pekerjaan yang telah diajarkan Menetapkan orang untuk bertanya ketika ada yang tidak dimengerti Dicek berulang kali Dibuat supaya mau bertanya Mengurangi bimbingan secara bertahap.

4 Tahap Cara Mengajar (JI) -Cara Persiapannya Sebelum Mengajar: 1.Membuat tabel rencana pelatihan. 2.Menguraikan pekerjaan. 3.Menyiapkan seluruh barang2 nya. 4.Mengatur dan menyiapkan tempat kerja

Filsafat Cara Mengajar

Karyawan sampai tidak mengerti, karena kita tidak mengajarkannya

Uraian Pekerjaan Lembar Uraian Pekerjaan Contoh Uraian Pekerjaan Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3

Tabel Rencana Pelatihan Tabel Rencana Pelatihan Contoh Rencana Pelatihan Contoh 1 Contoh 2

Lampiran Why Standard Work is not Standard: Training Within Industry Provides an Answer by Jim Huntzinger The Roots of Lean, Training Within Industry : The Origin of Kaizen by Jim Huntzinger TWI-JI Original Manual TWI-JI Original Card

SEKIAN