29
TRAUMA MEDULLA SPINALIS

Trauma Medulla Spinalis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Trauma

Citation preview

TRAUMA MEDULLA SPINALIS

TRAUMA MEDULLA SPINALISDEFINISITrauma medula spinalis adalah cedera pada tulang belakang baik langsung maupun tidak langsung, yang menyebabkan lesi di medula spinalis sehingga menimbulkan gangguan neurologis, dapat menyebabkan kecacatan menetap atau kematianEPIDEMIOLOGIPrevalensi diperkirakan mencapai 700 hingga 900 kasus tiap satu juta penduduk (200.000 hingga 250.000 orang)Enam puluh persen yang cedera 4 berusia antara 16 sampai 30 tahun dan 80% berusia antara 16 sampai 45 tahun. Laki-laki mengalami cedera empat kali lebih banyak dari pada perempuan (4:1)Sekitar 50% akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor (40%), jatuh (20%), olahraga (13%), kecelakaan kerja (12%), kekerasan luka tembak atau tusuk (15%)

ANATOMIMedulla spinalis terdiri dari 31 pasang nervus spinalis. Terdapat 8 pasang cervicalis, 12 pasang thoracalis, 5 pasang lumbalis, 1 pasang coccygeus

8 pasang saraf cervical (C1-C8), meliputiPleksus brachialis (C5-Th1) mempersarafi anggota gerak bagian atas Pleksus lumbosakral (L2-S1) mempersarafi anggota gerak bawah

ETIOLOGITraumatik : terjadi benturan secara fisik; kecelakaan lalu lintas, kekerasan, jatuh dan lain-lain yang dapat merusak medulla spinalisNon-traumatik: kondisi kesehatan yang mengakibatkan kerusakan pada medulla spinalis; infeksi, tumor, penyakit vaskuler, pengaruh toksik dan metabolik, gangguan kongenital dan perkembangan

KLASIFIKASISkala kerusakan berdasarkan American spinal injury association(ASIA)(Consortium SCM,2006)Grade Tipe Gangguan medula spinalis ASIA

PATOMEKANISMEMANIFESTASI KLINISComplete spinal cord injury kehilangan total fungsi sensoris dan fungsi motoris pada area yang terinervasi lebih dari 2 level di bawah lokasi tulang belakang yang cedera dan bertahan selama lebih dari 48 jam

Incomplete spinal cord irjury

Central cord syndrome; Cedera pada posisi sentral dan sebagian pada daerah lateral. Dapat sering terjadi pada daerah servikal. Kerusakan menyebar ke daerah sacral. Kelemahan otot ekstremitas atas dan ekstremitas bawah jarang terjadi pada ekstremitas bawah

2. Brown- Sequard Syndrome Gangguan kolumna posterior pada satu sisi medulla spinalis menimbulkan hilangnya sensasi posisi, getar, dan diskriminasi taktil ipsilateral. Sensasi nyeri dan suhu kontralateral hilang di bawah tingkat lesi

3. Anterior cord syndrome Kerusakan pada anterior dari daerah putih dan abu- abu medulla spinalis. Kehilangan fungsi motorik dan sensorik secara komplit

4. Posterior cord syndrome Proses patologis yang mengenai sel-sel ganglion radiks dorsalis dan radiks posterior. Lesi pada kolumna posterior umumnya merusak sensasi posisi dan getar, diskriminasi dan streognosis. Lesi ini juga menimbulkan tanda Romberg +

5. Cauda equine syndrome; Kerusakan pada saraf lumbal atau sacral sama ujung medulla spinalis. Kerusakan sensori dan lumpuh flaccid pada ekstremitas bawah (saddle anasthesia)dan kontrol berkemih dan defekasi.

DIAGNOSISPEMERIKSAAN FISISKesadaranRangsang meningsNervi Craniale Penilaian skor ASIA (American Spinal Injury Association)MotorikSensorik5. Pemeriksaan tonus, reflex fisiologis dan patologis

PEMERIKSAAN PENUNJANGX-Ray Spinal:menentukan lokasi dan jenis cedera tulang (fraktur atau dislokasi)

Dislokasi Cervical 5 dan 6CT Scan: untuk menentukan tempat luka/jejas, mengevaluasi gangguan struktural

Terdapat bintik bintik kecil pada permukaan tulang, tapi tidak terlihat fraktur. Jadi foto ini hanya memperlihatkan hiperfleksi soft tissue injury.MRI :untuk mengidentifikasi kerusakan saraf spinal, edema dan kompresi

PENATALAKSANAANKonservatif dan SimtomatisAirwayBreathingCirculation Immobilisasicervical collarBaringkan penderita dalam posisi terlentang (supine) pada tempat/alas yang keras

PENATALAKSANAANFarmakologikPemberian Kortikosteroid (Metilprednisolon) 30 mg/kgBB bolus intravena selama 15 menit dilanjutkan dengan 5,4mg /kg BB/ jam selama 23 jam. Hasil optimal bila pemberian dilakukan < 8 jam onset. Dapat dikombinasikan dengan Tirilazad, senyawa non-glukokortikoid, yang berfungsi sebagai neuroprotektor dapat memberikan efek pencegahan terhadap penggunaan Metilprednisolon yang terlalu lama. Non farmakologikNon-Farmakologi terapi bedah dapat diberikan pada pasien dengan keadaan umum yang stabil.

PROGNOSISPasien dengan trauma medulla spinalis komplit harapan sembuh 5%. Jika kelumpuhan total terjadi selama 72 jam, harapan untuk sembuh tidak TERIMA KASIH