Upload
helenatrinina
View
26
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
free
Citation preview
TUBERKULOSIS PARU
Helena Trinina S.FK UPN 1320221101
TUBERKULOSISPenyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
TUBERKULOSIS PARUTUBERKULOSIS EKSTRA PARUMENYERANG JARINGAN PARU(TIDAK TERMASUK PLEURA)MENYERANG ORGAN TUBUH LAIN ( PLEURA, SELAPUT OTAK, PERIKARDIUM, KELENJAR LIMFE, TULANG PERSENDIAN, KULIT, USUS, SALURAN KENCING DAN LAIN LAIN
EPIDEMIOLOGIhAngka kematian TB 8000 orang setiap hari di seluruh dunia, 2-3 orang per tahunKematian terbesar pada dewasa dan dewasa muda1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB1 detik 1 orang terinfeksiWHO 2004 jumlah terbesar kematian akibat Asia tenggara yaitu 625.000 orang atau angka mortaliti sebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Angka mortaliti tertinggi Afrika --. 83 per 100.000 penduduk, dimana prevalensi HIV yang cukup tinggi mengakibatkan peningkatan cepat kasus TB yang muncul
INDONESIA ?Menempati urutan ketiga di dunia setelah india dan cina untuk kasus TB
Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB
TB merupakan pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia
ETIOLOGIMycobacterium tuberculosisBasil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, berukuran 3 x 0,5 mikronmeter, non motiltidak bersporatidak bersimpaiDinding kompleks lapisan lemak (60%) as. Mikolat yang dihubungkan dengan aribionogalaktan oleh ikatan glikolipid dan peptidoglikan bakteri tahan asamDidalamjaringan hidup sebagai parasit intraseluler yakni dalam sitolasma makrofag
OBLIGAT AEROB --> bagian apikal merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis
CARA PENULARAN DROPLETINFECT.PASIEN TUBERKULOSIS BTA (+) daya penularan tergantung banyaknya kuman yang dikeluarkanMenyebar dari paru ke organ lainnya melalui sistem perdarahn, limfe atau penyebaran langsung ke organ
Gejala KlinisDemamBatukSesak napasNyeri dadaMalaise
KLASIFIKASIStatus bakteriologiMikroskopik sputum BTABiakan sputum BTAStatus radiologisStatus pengobatan
Kasus baruPasien yang tidak mendapat obat anti TB lebih dari 1 bulan
Kasus kambuhPasien yang pernah dinyatakan sembuh dari TB tetapi kemudian timbul TB aktif lagi
Kasus putus obatPasien TB yang telah berobat dan putus obat 2 bulan/lebih dengan BTA positif
Kasus gagalPasien yang sputum BTA-nya tetap positif setelah mendapat obat anti TB lebih dari 5 bulan
Kasus kronikPasien yang sputum BTA-nya tetap positif setelah mendapat pengobatan ulang lengkap.
PatogenesisDroplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Kuman akan dihadapkan pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru makrofag. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag keluar dari percabangan trakeobronkial bersama gerakan silia dengan sekretnya.
Bila kuman menetap di jaringan paru, berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. Di sini ia akan terbawa masuk ke organ tubuh lainnya. Kuman yang bersarang di jaringan paru berbentuk sarang tuberkulosa pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau afek primer atau fokus Ghon.
Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis lokal) dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis regional). Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu. Kompleks primer ini selanjutnya dapat menjadi:
Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat
Sembuh dengan sedikit meninggalkan bekas berupa garis-garis fibrosis, kalsifikasi di hilus
Berkomplikasi dan menyebar secara : a)Per kontinuitatum, yakni menyebar ke skitarnya, b)Secara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupunsebelahnya. Kuman dapat juga tertelan bersama sputum sehingga menyebar ke usus. c)Secara limfogen ke organ tubuh lainnya d)Secara hematogen ke organ tubuh lainnya.
Tuberkulosis pasca primerTuberkulosis pasca primer dimulai dari sarang dini yg berlokasi di regio atas paru dan berinvasi ke parenkim paru. Dalam 3-10 minggu sarang ini menjadi tuberkel, yaitu granuloma yang terdiri dari sel Histiosit & sel Datia Langhans.
Tergantung dari jumlah kuman, virulensi, dan imunitas, sarang dini dapat:-Direabsorbsi kembali tanpa meninggalkan cacat-Meluas sbg granuloma menghancurkan jar.ikat sekitarnya dan bag.tengah nekrosis, mjd lembek membentuk jar.keju. Bila jaringan keju dibatukkan keluar terjadi kavitas, lama-lama dindingnya menebal mjd kavitas sklerotik (kronik).
Pemeriksaan FisikPemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin ditemukan konjungtiva mata atau kulit yang pucat, suhu demam (subferis), badan kurus atau berat badan menurun.Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda: 1.Infiltrat (redup, bronkial, ronki basah, dan lain-lain)2.Penarikan paru, diafragma, dan mediastinum3.Sekret di saluran napas4.Suara napas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronkus
Pemeriksaan Radiologi-Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah-Bayangan berawan atau berbercak (nodular)-Adanya kavitas, tunggal atau ganda-Kelainan bilateral, terutama di bagian atas paru-Adanya kalsifikasi-Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian-Bayangan milier
Penatalaksanaan
KomplikasiKomplikasi DiniPleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis
Komplikasi Lanjut Obstruksi jalan napas -> SOPT, kerusakan parenkim berat -> fibrosis paru, cor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, ARDS, sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.