Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS BESAR SIMULASI SISTEM INDUSTRI
MODUL 1 DESKRIPSI SISTEM
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2019
1. Dewi Sarti Ningsih (160421100008)
2. Rivada Dwi Saka A. (160421100014)
3. Galuh Krismoni (160421100082)
Disusun Oleh:
Kelompok 12
BAB I
PENDAHULUAN
Bab satu pendahuluan berisi tentang latar belakang dan tujuan dari tugas
besar modul satu tentang deskripsi sistem.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perusahaan di Indonesia kini terus berkembang mulai dari
usaha kecil hingga perusahaan benefit terus melakukan pengembangan, adapun
pada perusahaan dibidang penjualan dan jasa yang saat ini menggunakan
teknologi otomatis, teknologi tersebut bertujuan untuk efisien dan efektifitas
dalam melakukan pekerjaan. Adapun untuk mencapai tujuan tersbut ada beberapa
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan.
Begitu juga dalam perusahaan dalam penanganan masalah pengolahan data juga
tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan wajib
mendeskripsikan sistem secara jelas untuk menentukan hubungan antar sistem
tersebut.
Menurut Juan (2017), Deskripsi sistem merupakan sekumpulan entiti-entiti
yang berinteraksi antar entitas dalam mencapai satu tujuan yang logis. Entiti
merupakan sebagian dasar dari suatu sistem yang akan memebentuk suatu sistem.
Menurut Ekoanindiyo (2017), sistem juga dapat didefinisikan sebagai kebutuhan
yang mendasar apabila ingin melakukan pemodelan simulasi maupun
mengaplikasian metode analitis. Pendekatan yang yang digunakan dalam
memecahkan suatu masalah yaitu dengan menggunakan pendekatan sistem
(system approach), yaitu suatu pendekatan holistik pada suatu persoalan.
Bengkel AHASS 13124 DAYA MOTOR yang beralokasi disurabaya
tepatnya Jl. Menur Prumpugan No.72 merupakan studi kasus yang akan dijadikan
sebagai obyek pengamatan. Bengkel Ahhas dipilih karena memiliki sistem yang
kompleks mulai dan jaminan service motor yang sudah bersertivikasi. Pada objek
kali ini, pengamat melakukan pengamatan ang terfokus pada service motor mulai
dari pendaftaran hingga melakukan pembayaran.
1.2 Tujuan
Tujuan dari modul satu deskripsi sistem adalah sebagai berikut:
1 Dapat mengerti dan memahami pengertian sistem dan klasifikasinya.
2 Dapat mengerti dan memahami karakteristik dari sistem beserta elemen-
elemen pendukung suatu sistem.
3 Dapat mengerti dan memahami pengertian model, klasifikasi serta alasan
penggunaan model diperlukan.
4 Dapat mengerti dan memahami pengertian dari simulasi serta hubungan antara
sistem, model dan simulasi.
5 Dapat mengerti dan memahami Activity Cycle Diagram (ACD) dan usulan
skenario perbaikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab dua berisi mengenai tinjauan pustaka daripengertian sistemdan
klasifikasinya, elemen-elemen sistem, pengertian simulasi, Activity Cycle
Diagram (ACD), dan Antrian.
2.1 Pengertian Sistem Dan Klasifikasinya
Menurut Juan (2017), sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entiti-entiti
yang berinteraksi antar entitas dalam mencapai satu tujuan yang logis. Entiti
merupakan sebagian dasar dari suatu sistem yang akan memebentuk suatu sistem.
Berikut ini merupakan karakter dari sistem yaitu:
a) Keseluruhan (wholism)
b) Perilaku sasaran (purposive behaviour)
c) Transformasi (transformation)
d) Keterbukaan (openness)
e) Keterhubungan (interrelatedness)
f) Mekanisme kontrol (control mechanism)
Menurut Ekoanindiyo (2017), sistem yaitu suatu kebutuhan yang mendasar
apabila ingin melakukan pemodelan simulasi maupun mengaplikasian metode
analitis. Pendekatan yang yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah
yaitu dengan menggunakan pendekatan sistem (system approach), yaitu suatu
pendekatan holistik pada suatu persoalan. Berikut ini merupakan gambaran
tentang sistem.
Gambar 1.2.1 Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem dapat terdiri dari beberapa sudut pandang yang diantaranya
yaitu :
1. Sistem diklasifikasikan menjadi sistem abstrak (abstract system) serta sistem
fisik (physical system). Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang
pemikirannya tidak terlihat secara fisik. Misalnya sistem teologia, merupakan
suatu sistem yang pemikirannya memiliki hubungan dengan manusia serta
Tuhan. Sistem fisik yaitu suatu sistem yang terlihat secara fisik. Misalnya,
sistem produksi, sistem akuntansi, sistem komputer dan lain sebagainya
2. Sistem diklasifikasikan menjadi suatu sistem buatan manusia (human made
system) serta sistem alamiah (natural system). Sistem alamiah merupakan
sistem dengan melalui beberapa proses alam dan tidak dibuat oleh manusia.
Misalnya pada sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan
suatu sistem yang dibuat atau dirancang oleh manusia. Sistem buatan dari
manusia dengan melibatkan interaksi antara mesin dengan manusia serta
disebut juga sebagai human-machine system atau juga dapat disebut sebagai
man-machine system.
3. Sistem diklasifikasikan menjadi sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu merupakan suatu
sistem yang beroperasi dengan melihat tingkah laku yang telah diprediksi.
Sistem tak tentu merupakan suatu sistem yang kondisi dimasa depannya tidak
bisa diprediksi sebab mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan menjadi sistem tertutup (closed system) serta sistem
terbuka (open system). Sistem tertutup ialah suatu sistem yang tidak memiliki
hubungan serta tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar. Kerja sistem ini
yaitu secara otomatis serta tidak adanya campur tangan dari pihak diluar.
Sistem terbuka merupakan suatu sistem yang berhubungan serta memiliki
pengaruh pada lingkungan luarnya. Sistem ini berfungsi dalam menerima
masukan serta menghasilkan keluaran pada lingkungan luar. Berikut ini
merupakan kasifikasi dari sistem terbuka serta tertutup dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1.2.2 Sistem terbuka dan tertutup
2.2 Elemen-elemen Sistem
Menurut Wirabuhana (2017), Elemen-elemen dari model simulasi dari istilah-
istilah asing yang perlu dipahami oleh pemodel, pada bagian-bagian ini sangat
penting untuk menyusun suatu model simulasi yaitu:
a. Entiti (enttity)
Entiti merupakan suatu obyek yang dinamis. Entiti biasanya dibuat oleh
pemodel atau dengan cara otomatis dengan menggunkan software
simulasinya.
b. Atribut (Attribut)
Setiap entiti mempunya ciri-ciri tersendiri yang dapat membedakan antara satu
dengan yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki entiti disebut sebagai atribut.
Atribut ini akan memberikan nilai tertentu dari setiap entiti. Entiti mempunyai
atribut seperti arrival, time, due date, priority, dan color yang berbeda dengan
entiti lainnya.
c. Variabel (variabel)
Variabel merupakan potongan dari informasi yang menunjukan
karakteristik dari suatu sistem. Variabel memiliki perbedaan dengan atribut
sebab dia tidak mengikat entiti akan tetapi sistem secara keseluruhan jadi
semua entiti dapat memiliki variabel yang sama. Misalnya, panjang antrian,
batch size, dan sebagainya.
d. Sumber daya (Resource)
Entiti-entiti saling bersaing dalam mendapatkan pelayanan dari resource
yang akan ditunjukkan pada peralatan, operator, maupun ruangan
penyimpangan yang terbatas. Suatu resouce bisa grup ataupun pelayanan
individu.
2.3 pengertian dari simulasi
Menurut Juan (2017), Simulasi adalah suatu proses implementasi dari model
menjadi software atau rangkaian dari elektronik dan mengeksekusi suatu software
tersebut dengan sedemikian rupa. Simulasi dapat diartikan sebagai tiruan atau
suatu sistem nyata yang lengkap dan penuh dengan sifat probabilistik, tanpa
mengalami kondisi yang sesungguhnya. Hal ini dapat dikerjakan dengan cara
membuat sebuah miniatur yang representative serta valid yang memiliki tujuan
sampling dan survey statistik dari suatu sistem nyata. Simulasi secara sederhaana
dapat disebut dengan siatem peniruan.
Kelebihan dari simulasi yaitu:
1. Sistem nyata sulit untuk diamati secara langsung
2. Dapat Memperkirakan sistem yang nyata sesuai dengan operasional
3. Pengamatan dari suatu sistem secara langsung tidak dimungkinkan sebab:
a. Sangat mahal
b. Dapat merusak sistem yang sedang berjalan
c. Membutuhkan waktu yang lama
4. Solusi analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem yang sedang
digunakan di dunia kerja sangatlah lengkap.
5. Mempermudah dalam melakukan pengontrolan banyak kondisi dari sebuah
percobaan hingga dapat memungkinkan dalam mencoba penerapan secara
nyata pada suatu sistem tersebut.
6. Menyediakan sarana pembelajaran sistem dalam jangka waktu yang lama.
Kekurangan Simulasi:
1. Simulasi yang dilakukan tidak akurat.
2. Model simulasi yang dilakukan jadi sangat mahal.
3. Tidak semua dari situasi dapat dilakukan dengan simulasi.
4. Simulasi dapat menghasilkan solusi, tetapi bukan cara untuk menghasilkan
memecahkan masalah.
5. Simulasi dapat menghasilkan sekumpulan angka / data / grafik yang banyak
dan membutuhkan tampilan akhir yaitu seperti animasi, layout, grafik, dan
lain sebagainya.
2.4 Activity Cycle Diagram (ACD)
Menurut Addina (2018), Activity Cycle Diagram (ACD) merupakan wujud
dari bentuk model secara konseptual yang mudah digunakan untuk
menggambarkan struktur keberadaan sistem dan cocok untuk sistem diskrit dan
probabilistik . ACD digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara kegiatan
yang terjadi pada suatu proses. Berikut ini adalah aktivitas yang terjadi yang ada
didalam sistem pelayanan pada pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Jl.
Monginsidi Solo:
Gambar 1.2.3 Activity Cycle Diagram (ACD)
2.5 Antrian
Menurut Andika (2018), sistem antrian merupakan suatau proses para
customer atau barang yang memasuki barisan antrian yang seterusnya akan
memerlukan pelayanan sebagaimana seharusnya berlaku. Antrian dikembangkan
oleh seorang ahli matematika dari Denmark yang bernava A.K. ERLANG.
Fenomena menunggu merupakan suatu hasil langsung dari acakan dalam operasi
dari sarana pelayanan. Kedatangan pelanggan sebelumnya tidak dapat diketahui,
karena apabila dapat diketahui pengoperasian dari sarana tersebut dapat
dijadwalkan dengan sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan keharusan
untuk menunggu.
Tujuan dari antrian yaitu untuk meminimumkan total biaya langsung dalam
penyediaan fasilitas pelayanan serta biaya tidak langsung. Sistem yang memiliki
fasilitas pelayanan dengan jumlah yang optimal, berarti memerlukan investasi
modal yang tinggi, akan tetapi apabila jumlahnya kurang optimal maka hasilnya
akan menunda pelayanan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab tiga tentang metodologi penelitian menjelaskan mengenai alat dan bahan
yang digunakan, prosedur, dan flowchart tugas besar simulasi industri pada modul
1 berjudul deskripsi sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian modul 1 tentang deskripsi
sistem adalah:
1. Laptop atau PC.
2. Objek pengamatan.
3. Microsoft Visio.
4. Microsoft Word.
3.2 Prosedur Pelaksanaan Tugas Besar
Prosedur pelaksanaan tugas besar dalam modul 1 tentang deskripsi sistem
adalah sebagai berikut:
1. Mencari objek penelitian.
2. Melakukan asistensi objek penelitian.
3. Melakukan pre-test mengenai modul 1 deskripsi sistem.
4. Melakukan pengamatan objek penelitian.
5. Melakukan brefing pengolahan data modul 1 deskripsi sistem.
6. Melakukan pengolahan data yang terdiri dari deskripsi sistem, elemen sistem,
ACD (Activity Cycle Diagram) parameter sistem, skenario perbaikan, dan ACD
skenario perbaikan.
3.3 Flowchart
Flowchart di bawah ini menggambarkan bagan dan simbol urutan proses
yang digunakan dalam tugas besar simulasi industri pada modul 1 deskripsi sistem
yang terdiri dari flowchart pelaksanaan tugas besar simulasi industri dapat
dipaparkan sebagai berikut:
3.3.1 Flowchart Pelaksanaan Tugas Besar
Flowchart pelaksanaan tugas besar simulasi industri modul 1 tentang
deskripsi sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Mulai
Selesai
Pengamatan objek fix
Asistensi objek
Brefing pengolahan data
Acc objek
Pretest
Pengolahan data- Deskripsi sistem- Elemen sistem- ACD- Parameter sistem- Skenario perbaikan- ACD skenario perbaikan
Iya
Mencari objek
Tidak
Tahap Persiapan
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Pengolahan Data
Kesimpulan dan saran
Tahap Perbaikan Kesimpulan
Gambar 1.3.4 Flowchart pelaksanaan tugas besar
BAB IV
ANLISA DAN PEMBAHASAN
Bab empat berisi tentang analisa dan pembahasan penelitian tugas besar
simulasi industri dari modul satu tentang deskripsi sistem yang membahas
deskripsi sistem nyata, layout objek, deskripsi sistem menggunakan elemen-
elemen sistem, ACD, parameter untuk mengamati kinerja sistem, skenario
perbaikan untuk meningkatkan performance sistem, dan ACD skenario perbaikan
sistem yang optimal sebagai berikut:
4.1 Deskripsi Nyata
Deskripsi sistem nyata menjelaskan mengenai alasan dalam memilih objek
penelitian dan gambaran umum proses pelayanan objek penelitian yang dijelaskan
sebagai berikut:
4.1.1 Pemilihan Objek Penelitian
Alasan pemilihan objek penelitian pelayanan service sepeda motor AHASS
13124 DAYA MOTOR SURABAYA yaitu memiliki masalah mengenai antrian
service yang sering sekali memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga kami
memilih untuk melakukan pengamatan yang bertempat di pelayanan service
sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA. Objek ini kami
gunakan dikareankan mempunyai sistem yang kompleks dengan jaminan service
motor yang telah bersertifikasi. Pengamatan ini berfokus pada antrian service
motor mulai dari pendaftaran hingga pembayaran yang dilakukan. Penelitian kali
ini kami harapkan agar dapat menemukan penyebab timbulnya antrian yang
terlalu lama serta dapat menemukan solusi perbaikan dari sistem tersebut.
4.1.2 Gambaran Umum Proses Pelayanan Objek Penelitian
Gambaran umum proses pelyanan objek penelitian diantara sebagai berikut:
1. Parkir Motor
Parkir motor ini khusus digunakan oleh pelanggan service sepeda motor, jadi
setelah cutomer datang dan melakukan pendaftaran kemudian melakukan
pengecekan atas keluhan kerusakan yang dialami oleh sepeda motor,
selanjutnya diberikan nomer antrian service sepeda motor. Aktivitas ini
dilakuakan di parkir motor
Gambar 1.4.5 Parkir sepeda motor
2. Ruang Tunggu
Ruang tunggu merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menunggu
antrian service sepeda motor. Tempat ini biasanya dilengkapi dengan berbagai
fasilitas seperti kipas angin, televisi dan tempat duduk yang nyaman, supaya
customer tidak bosan dalam menunggu antrian service sepeda motor yang
lama.
Gambar 1.4.6 Ruang Tunggu
3. Service Motor
Service motor merupakan suatu tempat untuk melakukan perbaikan kondisi
sepeda motor yang rusak menjadi kondisi yang semula atau ke fungsi yang
semula oleh mekanik. Proses perbaikan ini akan memberikan hasil yang
memuaskan bagi pelanggan, karena mekaniknya sendiri melakukan
pengecekan ulang atas kerusakan serta keluhan kerusakan sepeda motor dari
pelanggan.
Gambar 1.4.7 Service sepeda motor
4. Inspeksi Motor
Inspeksi motor merupakan suatu tempat yang digunakan untuk pengecekan
ulang setelah melakukan perbaikan, apakah motor tersebut sudah sesuai
dengan keadaan yang semula atau belum.
Gambar 1.4.8 Inspeksi motor
5. Kasir
Kasir merupakan tempat untuk melakukan pembayaran service sepeda motor
yang sudah diperbaiki oleh mekanik.
Gambar 1.4.9 Kasir
6. Ruang Pendaftaran
Ruang pendaftaran merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
pendaftaran service sepeda motor serta mengambil nomer antrian serta
engetahui catatan keluhan keruskan yang diberikan kepada mekanik sehingga
mekanik dapat langsung memperbaikinya.
Gambar 1.4.10 Ruang Pendaftaran
4.2 Layout Objek Penelitian
Layout objek penelitian pelayanan service sepeda motor AHASS 13124
DAYA MOTOR SURABAYA dengan alamat Jl. Menur Pumpungan No.72
Surabaya dapat dipaparkan sebagai berikut:
SERV
ICE
SERV
ICE
SERV
ICE
SERV
ICE
SERV
ICE
RUANG TUNGGU PELANGGAN
KASIR
PEN
DA
FTAR
AN
SERV
ICE
INSPEKSI
TEMP
AT SP
ERP
AR
T MO
TOR
PU
SAT IN
FOR
MA
SI P
EMB
ELIAN
MO
TOR
AK
SESOR
RIS
MO
TOR
AKSESORRISMOTOR
Gambar 1.4.11 Service objek
Gambar 1.4.11 menunjukan layout dari objek penelitian pelayanan service
sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA, dengan terdapat
tempat parkir khusus pelanggan sercives sepeda motor, tempat pendaftaran,
tempat kasir, raung tunggu tempat inspeksi, 5 tempat yang digunkan untuk
service, ruang antrian sepeda motor, tempat sperpat, dan lain sebagainya.
4.3 Deskripsi Sistem Menggunakan Elemen-elemen Sistem
Elemen-elemen sistem yang diamati dari objek penelitian service sepeda
motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA dengan alamat Jl. Menur
Pumpungan No.72 Surabaya terdiri dari 3 elemen yaitu elemen entitas, aktivitas,
resource dan control. Deskripsi sistem penggunaan elemen-elemen tersebut
diaplikasikan pada objek penelitian dijelaskan sebagai berikut:
A. Entitas
Entitas pada pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR
SURABAYA yaitu
1. Pelanggan atau customer.
2. Petugas kasir.
3. Petugas pendaftaran.
4. Mekanik atau montir.
B. Aktivitas
Aktivitas pada pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA
MOTOR SURABAYA yaitu melakukan registasi atau pendaftaran, Mencatat
keluhan kerusakan sepeda motor, Menunggu pelayanan perbaikan sepeda motor,
Perbaikan sepeda motor, menginspeksi kondisi sepeda motor setelah diperbaiki
dan yang terakhir melakukan pembayaran service sepeda motor ke kasir.
C. Resource
Resource pada service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR
SURABAYA yaitu
1. 4 Mekanik atau montir
2. 1 Petugas pendaftaran
3. 1 petugas inspeksi
4. 1 Petugas kasir
D. Control
Conrol pada service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR
SURABAYA yaitu
1. Prosedur antrian pendaftaran, service dan pembayaran.
2. Jadwal jam kerja tempat service sepeda motor AHASS 13124 DAYA
MOTOR SURABAYA yang sudah ditetapkan yaitu buka hari senin hingga
minggu dengan ketentuan hari senin-sabtu jam 07.00 – 16.00, hari minggu jam
08.00 – 15.00.
4.4 Activity Cycle Diagram (ACD)
Activity cycle diagram merupakan representasi dari bentuk model konseptual
yang cukup mudah dipakai serta sistematis guna menggambarkan struktur
keberadaan sistem. ACD yang digunakan terdiri dari activity table dan activity
cycle diagram yang dijelasakan sebagai berikut:
4.4.1 Activity Table
Activity table proses pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA
MOTOR SURABAYA adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4.1 Activity table
Entitas Aktivitas Simbol
Datang dengan membawa motor yang ingin
diperbaiki
Menunggu di ruang tunggu sesua dengan antrian
Menunggu kedatangan pelanggan
Melayani pendaftaran dengan menanyakan kepada
pelanggan apa saja kerusakan motor pelanggan
Menunggu adanya motor yang diperbaiki
Membawa motor ke ruang service , memperbaiki
motor, menaruh motor ke tempat inpeksi
Bagian InspeksiMelakukan inspeksi (pengecekan) pada motor
yang sudah diperbaiki
Menunggu pelanggan membayar
Melaksanakan admistrasi dengan pelanggan
Pelayan Pendaftaran
Mekanik
Kasir
Pelanggan
Tabel 1.4.1 activity table merupakan tabel yang berisi tentang entitas,
aktivitas beserta simbolnya, setiap entitas memiliki aktivitas dan simbolnya
masing-masing seperti pada entitas konsultan terdapat duan aktivitas yang
pertama menunggu kedatangan pelanggan yang memiliki symbol ingkaran yang
artinya entiitas tidak dalam proses maupun pelayanan dari server. Yang kedua
melayani pendaftaran yang memiliki Simbol persegi yang artinya entitas sedang
dalam proses atau dilayani server. Symbol lingkaran menunjukkan entitas tidak
dalam proses maupun pelayanan dari server.
4.4.2 Activity Cycle Diagram
Activity cycle diagram proses pelayanan service sepeda motor AHASS
13124 DAYA MOTOR SURABAYA adalah sebagai berikut:
Pelanggan
Datang
Pelanggan
Pergi
Menunggu
Pendaftaran
IDLE
Menunggu
Service 1
Service 2
Service 3
Service 4
IDLE
IDLE
IDLE
IDLE
Inspeksi
Menunggu
IDLE
Kasir
IDLE
Gambar 1.4.12 activity cycle diagram pada objek service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA
Pada gambar 1.4.12 activity cycle diagram merupakan diagram yang menunjukkan seluruh aktivitas yang ada pada tempat service
AHSS 13124 DAYA MOTOR mulai pelanggan datang, konsultasi, service motor, pembayaran hingga pelanggan pergi.
4.5 Parameter Pengamatan Kinerja Sistem
Parameter pengamatan kinerja sistem pelayanan service sepeda motor
AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA yang digunakan adalah utilitas,
lama antrian, dan jumlah antrian dari setiap server.
1. Banyaknya antrian, dimana jika antrian yang diterima sangat banyak, maka
tingkat kepercayaan terhadap perusahaan sangatlah baik, namun jika
menginginkan produktivitas yang optimal maka dapat dengan cara
mengurangi waktu menunggu maupun waktu idle.
2. Lama antrian, dimana jika antrian yang dialami pelanggan tidak terlalu lama
maka sistem proses produksi pada perusahaan berjalan dengan baik dan tidak
ada waktu menunggu maupun waktu idle.
3. Utilitas pekerja, dimana setiap pekerja memiliki utilitas kerjanya masing-
masing sehingga untuk menghasilkan utilitas yang maksimal maka dapat
menghapus dihapus atau bisa juga menggabungkan dan meningkatkan tingkat
produkvitas yang optimal.
4.6 Skenario Perbaikan Dalam Peningkatan Performance Sistem
Skenario perbaikan yang digunakan dalam meningkatkan performance dari
sistem pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR
SURABAYA terdiri dari 3 skenario perbaikan yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
4.6.1 Skenario 1
Perbaikan sistem pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA
MOTOR SURABAYA pada skenario 1 dalam peningkatan performance dapat
dilakukan dengan menambah jumlah karyawan atau anggota mekanik pada tiap
area service, karena pada ruang tunggu pelanggan selalu ramai yang
menunjukkan lamanya waktu perbaikan pada ruang service.
4.6.2 Skenario 2
Skenario perbaikan yang kedua dapat juga dilakukan dengan menghapus
server inspeksi, dimana proses inspeksi dapat dilakukan pada server service
mekanik sepeda motor guna meningkatkan utilitas pegawai/karyawan bagian
inspeksi dan pengoptimalan ruangan.
4.6.3 Skenario 3
Skenario perbaikan yang ketiga dapat dilakukan dengan menggabungkan
scenario perbaikan 1 dan 2 yakni menambah jumlah karyawan atau anggota
mekanik pada tiap area service dan menghapus server inspeksi.
4.7 Activity Cycle Diagram (ACD) Skenario Perbaikan
ACD dari skenario perbaikan yang digunakan untuk meningkatkan
performance sistem pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA
MOTOR SURABAYA yang terdiri dari 3 skenario perbaikan pada sub bab
sebelumnya adalah sebagai berikut:
4.7.1 ACD Skenario Perbaikan 1
ACD dari skenario perbaikan 1 dari skenario perbaikan dalam peningkatan performance sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Pelanggan
Datang
Pelanggan
Pergi
Menunggu
Pendaftaran
IDLE
Menunggu
Service 1 pengerjaan
mekanik 1 dan 2
Service 2 pengerjaan
mekanik 3 dan 4
Service 3 pengerjaan
mekanik 5 dan 6
Service 4 pengerjaan
mekanik 7 dan 8
IDLE
IDLE
IDLE
IDLE
Inspeksi
Menunggu
IDLE
Kasir
IDLE
Gambar 1.4.13 ACD skenario perbaikan 1
Gambar 1.4.13 ACD skenario perbaikan 1 menunjukkan penambahan jumlah karyawan atau anggota mekanik pada setiap masing-
masing 4 ruang service agar mempercepat waktu perbaikan motor sehingga pelanggan tidak perlu waktu lama untuk menunggu motor
untuk diperbaiki.
4.7.2 ACD Skenario Perbaikan 2
ACD dari skenario perbaikan 2 dari skenario perbaikan dalam peningkatan performance sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Pelanggan
Datang
Pelanggan
Pergi
Menunggu
Pendaftaran
IDLE
Menunggu
Service 1 dengan
inspeksi
Service 2 dengan
inspeksi
Service 3 dengan
inspeksi
Service 4 dengan
inspeksi
IDLE
IDLE
IDLE
IDLE
Menunggu
Kasir
IDLE
Gambar 1.4.14 ACD skenario perbaikan 2
Gambar 1.4.14 ACD skenario perbaikan 2 menunjukkan proses server inspeksi yang dapat dilakukan pada server service mekanik
sepeda motor yang berguna untuk meningkatkan utilitas karyawan bagian inspeksi dan mengoptimalkan area ruangan.
4.7.3 ACD Skenario Perbaikan 3
ACD dari skenario perbaikan 3 dari skenario perbaikan dalam peningkatan performance sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Pelanggan
Datang
Pelanggan
Pergi
Menunggu
Pendaftaran
IDLE
Menunggu
Service 1 pengerjaan mekanik
1 dan 2 dengan inspeksi
IDLE
IDLE
IDLE
IDLE
Menunggu
Kasir
IDLE
Service 2 pengerjaan mekanik
3 dan 4 dengan inspeksi
Service 3 pengerjaan mekanik
5 dan 6 dengan inspeksi
Service 4 pengerjaan mekanik
7 dan 8 dengan inspeksi
Gambar 1.4.15 ACD skenario perbaikan 3
Gambar 1.4.15 ACD skenario perbaikan 3 menunjukkan penambahan karyawan anggota mekanik setiap masing-masing ruang service
& penambahan pengerjaan dalam menginpeksi sepeda motor yang sudah di service. Tujuannya agar pada proses aktivitas di pelayanan
service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA dapat berjalan optimal dan lancar dengan meminimumkan waktu
tunggu dan lama antrian pelanggan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab lima berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari tugas
besar simulasi industri dari modul satu tentang deskripsi sistem pada objek
penelitian sistem pelayanan service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR
SURABAYA.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian service sepeda motor AHASS
13124 DAYA MOTOR SURABAYA dari modul satu tentang deskripsi sistem
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem merupakan sekumpulan entiti-entiti yang berinteraksi antar entitas
dalam mencapai satu tujuan yang logis. sistem klasifikasi pada pelayanan
service motor di dealer AHASS 13124 DAYA MOTOR menggunakan tipe
entitas discrate event system dikarenakan service untuk sebuah motor tersebut
terjadi di suatu waktu tertentu dan tidak dipengaruhi oleh jumlah entitas yang
masuk, dimana untuk satu motor melewati waktu kedatangan, proses mulai,
dan proses berakhir.
2. Pelayanan service motor di dealer motor service motor di dealer AHASS
13124 DAYA MOTOR terdapat beberapa elemen entitas diantaranya
pelanggan, pendaftaran, kasir, mekanik dan inspeksi. yang pertama menunggu
kedatangan pelanggan yang memiliki symbol ingkaran yang artinya entiitas
tidak dalam proses maupun pelayanan dari server. Yang kedua melayani
pendaftaran yang memiliki Simbol persegi yang artinya entitas sedang dalam
proses atau dilayani server. Simbol lingkaran menunjukkan entitas tidak
dalam proses maupun pelayanan dari server.
3. Model merupakan deskripsi yang menggambarkan dan menjelaskan suatu
objek atau sistem berupa bentuk model fisik, model citra ataupun rumus
matematik dari sebuah sistem nyata. Klasifikasi model pada sebuah sistem
antara lain berdasarkan struktur, fungsi, acuan waktu, tingkat ketidakpastian,
derajat kuantifikasi,derajat generalisasi, serta acuan dimensi dan lingkungan.
Alasan penggunaan model diperlukan karena sistem kondisinya dapat berubah
setiap saat dan tidak pasti, menggunakan asumsi saja sehingga tidak
memerlukan banyak kondisi, mempermudah apabila metode pada sistem
tersebut sulit dipelajari- tidak mengganggu elemen yang terlibat apabila
dilakukan ujicoba, serta menghemat waktu dan biaya.
4. Simulasi merupakan sistem yang digunakan untuk menguraikan dan
menyelesaikan permasalahan pada sistem nyatadengan ketidakpastian dengan
model atau metode tertentu dapat menggunakan software untuk mendapatkan
solusi. Hubungan antara sistem, model, dan simulasi ini, dimana sistem dapat
diamati dari objek yang telah dipilih, lalu digambar dalam bentuk model suatu
sistem nyatadan dijalankan menggunakan simulasi.
5. Activity Cycle Diagram (ACD) merupakan wujud dari bentuk model secara
konseptual yang mudah digunakan untuk menggambarkan struktur keberadaan
sistem dan cocok untuk sistem diskrit dan probabilistik. Usulan scenario
perbaikan pada sistem elayanan service motor di dealer AHASS 13124
DAYA MOTOR yaitu penambahan jumlah karyawan atau anggota mekanik
pada setiap masing-masing ruang service agar mempercepat waktu perbaikan
motor sehingga pelanggan tidak perlu waktu lama untuk menunggu motor
selesai diperbaiki. Perbaikan kedua proses inspeksi dilakukan pada server
service mekanik sepeda motor yang berguna untuk meningkatkan utilitas
karyawan bagian inspeksi dan mengoptimalkan area ruangan. Perbaikan
ketiga penggabungan antara perbaikan satu dengan perbaikan dua.
5.2 Saran
Saran yang dapat membangun dari penelitian deskripsi sistem pelayanan
service sepeda motor AHASS 13124 DAYA MOTOR SURABAYA seharusnya
pada pengamatan berikutnya akan lebih baik jika pemilihan sistem skenario
perbaikan sebaiknya sesuai dengan sistem nyata dan membawa keuntungan bagi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Juan. P. Manusiwa. 2017. MODEL SIMULASI UNTUK MENGANALISIS
KINERJA SISTEM ANTRIAN KAPAL TANKER PADA DERMAGA PT.
PERTAMINA TBBM WAYAME AMBON. Arika. Vol. 11 No. 1
Ekoanindiyo, Firman Ardiansyah. 2017. PEMODELAN SISTEM ANTRIAN
DENGAN MENGGUNAKANSIMULASI. Dinamika Teknik. Vol. V, No. 1. Hal
72-85
Addina, Dwinda Asyfi. 2018. SIMULASI DAN PEMODELAN SISTEM ANTRIAN
BAHAN BAKAR PERTALITE DI SPBU JL. MONGINSIDI, SURAKARTA
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARENA. Seminar dan Konferensi
Nasional
Wirabhuana, Arya. 2017. PENENTUAN SKENARIO ALOKASI SUMBERDAYA
PERALATAN SEBAGAI USAHA PENINGKATAN KINERJA SISTEM
MANUFAKTUR BERDASARKAN MODEL SIMULASI SISTEM DISKRIT
BERBASIS KOMPUTER.
Khotimah, Bain Khusnul. 2015. TEORI SIMULASI DAN PEMODELAN
KONSEP, APLIKASI, DAN TERAPAN. Yogyakarta: Wade Group. Hal
Andika. 2018. SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BANK
MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL. Jurnal Sistem Informasi
Kaputama (JSIK), Vol 2 No 1