9
TUGAS CLINICAL SKILLS LAB ( CSL) SUARA NAPAS NUR ANNISA TIARA PRATIWI NPM : 611.11.032 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Tugas Clinical Skills Lab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Clinical Skills Lab

Citation preview

Page 1: Tugas Clinical Skills Lab

TUGAS CLINICAL SKILLS LAB ( CSL)

SUARA NAPAS

NUR ANNISA TIARA PRATIWI

NPM : 611.11.032

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BATAM

2013

Page 2: Tugas Clinical Skills Lab

SUARA NAPAS

a. Breath Sounds (Suara napas Utama)

Pada orang sehat dapat didengar dengan auskultasi suara napas :

1. Vesikuler

2. Bronkovesikuler

3. Trakeal / bronchial

1. Bunyi Pernapasan Vesikuler

Pada suara napas vesikuler, suara inspirasi lebih keras, lebih panjang dan

pitchnya (nada) lebih tinggi dari suara ekspirasi. Suara napas vesikuler terdengar

hampir diseluruh lapangan paru, kecuali pada daerah supra sternal dan interscapula.

Suara vesikuler dapat mengeras pada orang kurus atau post “exercise” dan melemah

pada orang gemuk atau pada penyakit-penyakit tertentu.

2. Bunyi pernapasan Bronchovesikuler

Pada bunyi napas bronkovesikuler, suara yang timbul adalah campuran antara

suara napas vesikuler dan bronkial. Jenis suara napas ini ditandai dengan ekspirasi lebih

Page 3: Tugas Clinical Skills Lab

keras, lebih lama dan nadanya lebih tinggi dari inspirasi. Jenis pernapasan ini, normal

didapatkan pada pada daerah Ruang Inter Costal ( RIC) I & II kiri dan kanan di bagian

depan dan daerah interscapula pada bagian belakang, dimana terdapat ovelap antara

parenkim paru dengan bronkus besar. Pernapasan bronkhovesikuler bila didapatkan pada

daerah yang secara normal adalah vesikuler ini menunjukkan adanya kelainan pada

daerah tersebut.

3. Bunyi Pernapasan Bronchial / trakeal

Fase inspirasi pendek dan ekspirasi lbh panjang, dalam bentuk nada, lamanya

dan intensitasnya. Hal ini dpt terdengar bila stetoskop di pasang pd daerah

suprasternalis ( pernafasan trachea ). Dalam keadaan abnormal didapatkan pada :

cavernae kecil, infiltrate, atelektasis kompresi.

Jenis bunyi napas lain :

Asmatis

Suara napas asmatik yaitu pernapasan dengan ekspirasi yang memanjang kadang

disertai bunyi yang menciut (mengi) atau wheezing didapat pada penderita asma bronkial

atau penderita PPOK.

Amphoric sounds

Suara napas Amporik dapat berasal dari kavitas atau pneumotoraks dengan fistel yang

terbuka. Bunyinya seperti mendengar botol kosong yang ditiup.

Page 4: Tugas Clinical Skills Lab

b. Adventitious Sounds Atau Added Sounds ( Suara Napas Tambahan )

Selain suara napas bronchial, vesicular dan bronkhovesikuler yang merupakan suara

napas normal, terdapat suara napas lain yang disebut suara napas tambahan (adventitious

sounds atau added sounds). Suara napas tambahan hanya didapatkan pada keadaan tidak

normal. Suara napas tambahan disebut juga suara napas tidak normal (abnormal breath

sounds), suara ini disebabkan karena adanya penyempitan jalan napas atau obstruksi.

Menurut lamanya bunyi, suara napas tambahan dibedakan menjadi suara yang terdengar

kontinu dan suara yang terdengar tidak kontinu.

Suara napas tambahan dapat dibedakan menjadi :

1. Wheezing

Suara nafas yang berkelanjutan dengan nada tinggi seperti bersiul, sering di dengar saat

ekspirasi tapi saat inspirasi juga dapat terdengar. Suara nafas ini dihasilkan saat udara

mengalir melalui saluran pernafasan yang menyempit. Whezzing terbagi atas 2 jenis, yaitu :

1. Monofonik : nada tunggal , bronkus tunggal menyempit hingga hampir menutup

lengkap

2. Polifonik : obstruksi jalan nafas yang luas. Sering pada penyakt obstruksi saluran

nafas yang kronik Etilogi : penyempitan saluran nafas dari bronkus dan bronkiolus

disebabkan oleh edem mukosa

Kompresi eksternal, obstruksi parsial oleh tumor, secara umum penyebab yang paling

sering adalah Asma dan PPOK.

Pathogenesis

Intratorakal : terutama saat ekspirasi ,karena saluran nafas sesuai dengan perubahan

intratorakal cenderung melebar saat inspirasi dan menyempit saat ekspirasi ,

peningkata resistensi intratorakal bias akibat penyempitan atau penymnbatan bronkus

karena tekanan dari luar ,kontraksi otot polos ,penebalan mucus, sumbatan oleh lumen

oleh mucus.

Ekstratorakal : misal pada kelumpuhan pita suara: edem glottis ,tumor.

Page 5: Tugas Clinical Skills Lab

2. Ronkhi

Suara yang timbul akibat sumbatan pada bronkus lebih jelas terdengar saat ekspirasi.

Penyebab Gerakan udara melalui jalan nafas yang sempit akibat obstruksi nafas , obstruksi:

akibat sumbatan sekresi, oedem, tumor. Co : suara ngorok. Klasifikasi ronkhi terbagi dua,

yaitu :

1. Ronkhi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar countinue terutama waktu

ekspirasi disertai mucus atau secret pada bronkus. Terdapat pada penyakit :

2. Ronchi basah : tidak countinue pada waktu inspirasi seperti bunyi rantai kering

terbakar, disebabkan oleh secret dalam alveoli / bronkiolus . ronchi dapat

halus,sedang,kasar. Ronkhi halus disebabkan oleh cairan dalam alveoli missal pada

pneumonia dan edem paru, Ronkhi kasar : bronkiektasis (kelainan anatomi bronkus

yang kronik dan menetap).

Crackles

Bunyi yang berlainan , non countinue akibat penundaan pembukaan kembali jalan

nafas yang menutup. Klasifikasi crackles adalah :

1. Crackles halus : terdengar selama inspirasi. Karakter suara : meletup,terpatahpatah.

Penyebab : udara melewati daerah yang lembab di alveoli/bronkiolus.

2. Crackles kasar : terdengar selama ekspirasi, karakter suara : lemah/kasar . seperti

suara gesekan terpotong. Penyebab : terdapatnya cairan / sekresi pada jalan nafas

yang besar.

Kondisi terjadinya crackle pada Asma, Bronchitis Kronik, Edem Pulmo, ARDS,

Bronchictasies, CHF.

3. Pleural friction

Terjadinya bunyi pergeseran antara pleura parietal dengan pleura viseral waktu

inspirasi disebut Pleura friction. Dapat terjadi pada pleuritis fribrinosa, pneumonia, infark

paru, dan tuberkulosis. Lokasi yang sering terjadi pleura friction adalah pada bagian bawah

dari axilla, namun dapat juga terjadi di bagian lain pada lapangan paru. Terdengar seperti

menggosok ibu jari dengan jari telunjuk dengan tekanan yang cukup keras pada pangkal

telinga kita, terdengar pada fase inspirasi dan ekspirasi.

Page 6: Tugas Clinical Skills Lab

4. The Whispered Voice ( Suara berbisik )

Dalam keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan suara napas

secara memuaskan, misalnya nyeri dada bila bernapas atau keadaan keletihan, maka dapat

dilakukan pemeriksaan suara berbisik (the whispered voice). Dimana pasien disuruh

mengucapkan kata 77 (tujuh puluh tujuh) secara berbisik sementara pemeriksa mendengarkan

dengan stetoskop pada seluruh lapangan paru. Pada kelainan infiltrate maka suara berbisik

tersebut akan terdengar jelas pada pangkal telinga kita dan disebut bronchial whispered

positif dapat mendeteksi infiltrat yang kecil / minimal.

5. Bronchophoni

Vocal sound (suara biasa) bila didengarkan pada dinding thorax (lapangan paru) akan

terdengar kurang keras dan kurang jelas dan terdengar jauh. Bila terdengar lebih keras, lebih

jelas dan pada pangkal telinga pemeriksaan disebut bronchoponi positif terdapat pada

pemadatan parenkim paru, misal pada infiltrat dan aktelektasis kompresif.

6. Eugophoni

Eugophoni yaitu bronchophoni yang terdengar nasal, biasanya disebabkan oleh

kompresif atelektasis akibat dorongan efusi pleura.