24
TUGAS III D I S U S U N OLEH KELOMPOK 1. JUNIVER HUTASOIT (5133122015) 2. NATANAEL S. L. GAOL (5133122000) 3. M.E. TRIPENSUS H. (5133122018) 4. EDYFAI VIRTUOSO SIAHAAN (5133122007) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Tugas (Elevator)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hh

Citation preview

  • TUGAS IIIDISUSUN

    OLEHKELOMPOK

    1. JUNIVER HUTASOIT (5133122015)2. NATANAEL S. L. GAOL (5133122000)3. M.E. TRIPENSUS H. (5133122018)4. EDYFAI VIRTUOSO SIAHAAN (5133122007)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • 2015BAB I

    PENDAHULUANI. Latar Belakang

    Elevator (Lift) adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yangberfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering beradadidalam gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yangpengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua penggunaelevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.

    II. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari apa

    yang dimaksud dengan Elevator (lift) . Selain itu untuk memenuhi tugas yang diberikan olehdosen mata kuliah Pesawat Kerja, yaitu tugas yang diberikan oleh Janter Simanjuntak.

    III. ManfaatManfaat yang dapat diambil apabila kita mempelajari mengenai Elevator ini yaitu:

    1. Kita dapat mengetahui cara kerja Elevator2. Kita dapat mengetahui seberapa besar energi yang harus kita gunakan apabila

    kita memasang elevator pada hotel yang bertingkat-tingkat.3. Menambah wawasan kita mengenai Elevator (lift).

  • BAB IIPEMBAHASAN

    I. ELEVATORA. Pengertian ElevatorElevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift

    adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudahaktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung-gedung bertingkat.Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusiasecara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalanteknologi dari alat transportasi vertikal ini.

    Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tanggadalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikiankeberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi danwaktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dankehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-perkembangan secara bertahap,sejak keberadaannya pertama kali dibangun sistem penggerak elevator pada awalperkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakantenaga non mekanik.

    B. Dasar-dasar Teori ElevatorJenis Elevator (lift) dapat dilihat dari segi fungsi dan jenis penggeraknya,

    diantaranya ialah:a. Jenis-Jenis Elevator dari segi fungsi

    1. Elevator PenumpangElevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangatkhusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan jugasangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

    2. Elevator Barang atau Dumb Waiter

  • Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga takkalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalamsystem keamanannya.

    3. Elevator ServiceElevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untukpelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghunihotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevatorpenumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang inisangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanyakhusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagaipengangkutan manusia dan barang.

    4. Elevator HidraulikElevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanyadan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadamkebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik inisekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevatorhidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkelkendaraan bermotor, dan lain-lain.

    b. Jenis Elevator dari segi Jenis penggeraknyaDari masa kemasa jenis penggerak pesawat lift telah berkembang dan perkembangan

    seiring dengan perkembangan teknologi yang mendampinginya atau dipergunakannya.Namun demikian pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi duakelompok yaitu :

    1. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).2. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).

    Meskipun kedua sistem tersebut juga mengalami perkembangan masing-masing,sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pemasangan dilapangan yang dihadapinya. Akantetapi ada perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yang perlu diperhatikan yaitu :

    No Hal yangperlu Lift Motor Traksi Lift Hidrolik

  • diperhatikan1 Jarak

    Pelayanantidak terbatas Terbatas 20 meter

    2 FrekuensiPemakaian

    Lebih dari 80 start /stopperjam. Pada umumnya 180start/stop per-jam.

    Terbatas 80 start /stop perjam

    3 Kecepatan Tidak terbatas(1000m/menit)

    Terbatas (maksimal 90m/menit)

    a) Jenis Lift Dengan Motor TraksiKonsep dasar dari lift yang mempergunakan motor traksi dapat dibedakan menjadi 2

    (dua) yaitu :1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)

    Cara operasi lift jenis ini seperti pesawat angkat yang dipakai pada crane- crane padaproyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaianjenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motorpully, hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakain. Oleh karena itu liftjenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan(residential elevator) dan (lift pelayan) dumb waiter.

    Adapun kelemahan tersebut, antara lain :a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).

    Oleh karena biasanya lift jenis ini mempunyai kecepatan yang rendah ( kurang dari30 m/menit ) maka jenis motor traksi yang dipakai kebanyakan jenis motor AC (singlespeed).

    2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu:

    1. Dilihat dari segi mesin penggerak langsung atau tidak langsung, dibagi menjadi 2 yaitu :Geared ElevatorGearless Elevator

  • Gambar Geared Elevartor Gambar Gearless Elevator

    Gambar lift Gearless Elevator Gambar lift Geared Elevator

    C. Komponen dan Cara Kerja ElevatorApabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui

    komponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerjaelevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) danruang luncur ( Hoistway ).

    Gambar Geared Elevartor Gambar Gearless Elevator

    Gambar lift Gearless Elevator Gambar lift Geared Elevator

    C. Komponen dan Cara Kerja ElevatorApabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui

    komponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerjaelevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) danruang luncur ( Hoistway ).

    Gambar Geared Elevartor Gambar Gearless Elevator

    Gambar lift Gearless Elevator Gambar lift Geared Elevator

    C. Komponen dan Cara Kerja ElevatorApabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui

    komponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerjaelevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) danruang luncur ( Hoistway ).

  • 1. Ruang mesin ( Machine Room )Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua

    proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapatbeberapa alat penggerak elevator, yaitu :

    a. Motor penggerak

    Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (AC) dariPLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak inimempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran permenit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25Ampere.

    Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yangberfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja (rope)yang melingkar pada puli mesin (sheave), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrikyang dipakai oleh elevator akan dijelaskan. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yangdigunakan pada elevator.

    Gambar mesin elevatorb. Governor

    Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoorini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehinggaotomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengaitrem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yangada di kereta elevator.

    1. Ruang mesin ( Machine Room )Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua

    proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapatbeberapa alat penggerak elevator, yaitu :

    a. Motor penggerak

    Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (AC) dariPLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak inimempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran permenit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25Ampere.

    Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yangberfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja (rope)yang melingkar pada puli mesin (sheave), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrikyang dipakai oleh elevator akan dijelaskan. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yangdigunakan pada elevator.

    Gambar mesin elevatorb. Governor

    Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoorini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehinggaotomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengaitrem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yangada di kereta elevator.

    1. Ruang mesin ( Machine Room )Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua

    proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapatbeberapa alat penggerak elevator, yaitu :

    a. Motor penggerak

    Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (AC) dariPLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak inimempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran permenit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25Ampere.

    Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yangberfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja (rope)yang melingkar pada puli mesin (sheave), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrikyang dipakai oleh elevator akan dijelaskan. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yangdigunakan pada elevator.

    Gambar mesin elevatorb. Governor

    Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoorini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehinggaotomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengaitrem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yangada di kereta elevator.

  • Gambar Governor rope monitorc. Panel

    Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat invertermotor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

    d. Ruang luncur

    Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorongvertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapatbeberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

    e. Kereta

    Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di keduasisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail (sliding guide) yang berfungsimemandu atau menapaki rail.

    Gambar Pemandu rel (Slidding Guide)

    Gambar Governor rope monitorc. Panel

    Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat invertermotor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

    d. Ruang luncur

    Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorongvertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapatbeberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

    e. Kereta

    Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di keduasisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail (sliding guide) yang berfungsimemandu atau menapaki rail.

    Gambar Pemandu rel (Slidding Guide)

    Gambar Governor rope monitorc. Panel

    Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat invertermotor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

    d. Ruang luncur

    Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorongvertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapatbeberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

    e. Kereta

    Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di keduasisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail (sliding guide) yang berfungsimemandu atau menapaki rail.

    Gambar Pemandu rel (Slidding Guide)

  • Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selainitu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator.Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safetyshoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevatortidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesananlantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

    Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yangbekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yangberfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau ratamaka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

    Gambar Sensor Kedekatan (Proximity)Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator

    antara lain seperti dibawah ini :1. Saklar pintu ( door contact )

    Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengamanelevator.

    2. Kunci pintu ( door lock )Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

    3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevatorterhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

    Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasankeamanan pada elevator.

    Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selainitu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator.Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safetyshoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevatortidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesananlantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

    Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yangbekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yangberfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau ratamaka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

    Gambar Sensor Kedekatan (Proximity)Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator

    antara lain seperti dibawah ini :1. Saklar pintu ( door contact )

    Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengamanelevator.

    2. Kunci pintu ( door lock )Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

    3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevatorterhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

    Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasankeamanan pada elevator.

    Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selainitu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator.Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safetyshoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevatortidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesananlantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

    Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yangbekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yangberfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau ratamaka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

    Gambar Sensor Kedekatan (Proximity)Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator

    antara lain seperti dibawah ini :1. Saklar pintu ( door contact )

    Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengamanelevator.

    2. Kunci pintu ( door lock )Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

    3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevatorterhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

    Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasankeamanan pada elevator.

  • f. Saklar Pintu

    Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponenyang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (doorcontact) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu (door contact) tiap-tiap lantai secaraseri.

    Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, inidikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

    Gambar Saklar pintu (door contact)

    g. Bobot imbang ( counterweight )

    Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disampingkereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harusmemperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

    Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

    Tabel Besaran factor bobot imbang

    Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %600 kg s/d 1150 kg 45 %300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

    f. Saklar Pintu

    Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponenyang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (doorcontact) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu (door contact) tiap-tiap lantai secaraseri.

    Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, inidikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

    Gambar Saklar pintu (door contact)

    g. Bobot imbang ( counterweight )

    Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disampingkereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harusmemperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

    Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

    Tabel Besaran factor bobot imbang

    Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %600 kg s/d 1150 kg 45 %300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

    f. Saklar Pintu

    Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponenyang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (doorcontact) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu (door contact) tiap-tiap lantai secaraseri.

    Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, inidikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

    Gambar Saklar pintu (door contact)

    g. Bobot imbang ( counterweight )

    Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disampingkereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harusmemperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

    Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

    Tabel Besaran factor bobot imbang

    Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %600 kg s/d 1150 kg 45 %300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

  • Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul (fillerweight) ?

    Penyelesaian :2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

    Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift1) Cirduit braker,berfungsi :

    Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel controllift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

    2) Governoor, berfungsi :Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi

    terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulleygovernoornya).Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akanmenjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akanmenarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift danakan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.

    3) Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper)

    gagal beroperasi.4) Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

    5) Emergency exit (manhole),berfungsi :Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada

    saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu initerbuka lift otomatis akan berhenti.

    6) Emergency light (lampu emergency),berfungsi :Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber

    listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.7) Safety gear/safety wedge,berfungsi :

    Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinyaover speed.

    8) limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

  • 9) Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal

    beroperasi.10) Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

    Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di bukajika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

    11) Door lock switch,berfungsi :Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat

    di buka setelah sangkar berhenti.12) Interphone,berfungsi :

    Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance)diruang mesin, ruang control atau ruang security jika terjadi pemadaman listrik atau halemergency.

    13) Safety shoe,berfungsi :Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika

    mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.14) Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

    Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksibeban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbukasampai dengan sangkar di kurang bebannya.

    15) Apron, berfungsi :Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat

    penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.16) Buffer, berfungsi :

    Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kearah palingbawah, buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

    D. CARA KERJA ELEVATORKontruksinya berupa sangkar atau kereta yang dinaikturunkan oleh mesin traksi,

    dengan mengunakan tali baja tarik, melalui ruang luncur (hoistway) didalam bangunan yangdibuat khusus untuk lift. Agar kereta lift tidak bergoyang digunakan rel pemandu setinggiruang luncur (hoistway) yang diikat dengan tembok ruang luncur lift. Untuk mengimbangi

  • berat kereta dan bebannya digunakan bandul pengimabang (counterweight), beratnya samadengan berat kereta ditambah dengan setengah berat beban maksimum yang diizinkan.

    Hal ini untuk memperingan kerja mesin traksi, karena pada saat kereta dipenuhidengan beban maksimum, mesin traksi hanya berupaya mengangkat atau menaikkan setengahdari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlumengangkat atau menaikan setengah dari beban maksimum yang berlebih padacounterweight.

    Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasigedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift tergantung di ruang luncur olehbeberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang(counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antarapuli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerakserta menahan kereta tanpa selip berlebihan.

    Mesin Lift GearlessMesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat

    diatas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik darikereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multiwire untuk menghubungkan ruang mesindengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehinggadisebut sebagai kabel bergerak (traveling cable)Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesindiatasnya.

    Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheavedihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi dikotak gigi, yang dapat mengurangikecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearlessmemiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung keporosmotor. Sistem pergerakan Lift dengan Gearless.

    E. Perencanaan Perhitungan Pada ElevatorMekanisasi bangunan, terutama bangunan tinggi menjadi hal yang menonjol dengan

    timbulnya kebutuhan akan gedung-gedung tinggi di seluruh dunia. Bangunan-bangunan tinggidalam arsitektur tidaklah menjadi hasil karya para arsitek dan insinyur struktur saja, tetapimenjadi panduan karya berbagai keahlian antara lain juga insinyur mesin, elektro dan fisikateknik, panduan antara karya seni dan teknologi.

  • Dalam perancangan bangunan-bangunan tinggi terjadi pemikiran timbal balik antarapertimbangan-pertimbangan fungsi, struktur, dan estetika, persyaratan-persyaratan mekanikalmaupun elektrikal.

    Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertana pada perencanaan bangunanbertingkat banyak ialah masalah transportasi vertical umumnya dan transportasi manusiakhususnya.

    Alat untuk transportasi vertical dalam bangungn bertungkat adalah lift atau elevator.Alat transportasi vertical dalam bangunan bertingkat tersebut akan memakan volume gedungyang akan menetukan efisiensi gedung. Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukanjumlah lift yang mempengaruhi pula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyekkomersil.

    Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantaiyang minimal, percepatan yang komfortavel, angkutan vertical yang cepat, pemuatan danpenurunan yang cepat di setiap lantai.

    kriteria kualitas pelayanan elevator adalah:1. Waktu menunggu (interval, waiting time).2. Daya angkut (handing capacity).3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time).

    1. Waktu menunggu (interval, waiting time)Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan Negara dimana gedung itu

    ada. Orang-orang di kota besat lazimnya kurang sabardibanding dengan orang-orang di kotakecil.

    Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar30 detik.

    Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak - balik dibagi jumlah lift.

    Penting:Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak saat-saat

    sibuk, maka untuk proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh satupenyewa, jumlah lift totalnya harus di tambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift di dalam

  • zone yang disewa satu penyewa tersebut dipakai untuk lalu lintas antar lantai, sehingga waktumenunggu di lantai dasar dapat memanjang menjadi 90 detik atau lebih.

    Waktu menunggu juga sangat variable tergantung jenis gedung. Contoh-contohsebagai berikut:

    a. Perkantoran 25 45 detikb. Flat 50 150 detikc. Hotel 40 -70 detikd. Asrama 60 80 detik

    Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift ialahkapasitas lift x 1,5 detik per pengunjung.

    2. Daya angkut lift (handing capacity)Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatanya.Standard daya

    angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour) Daya angkut 1 liftdalam 5 menit adalah : M == 5 x 60 x m x Nt

    Dimana:M = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang.W = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N

    Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu menunggu= waktu perjalanan bolak-balik lift,jadi: M =

    3. Waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time)Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan sebab perjalanan lift antar lantai

    pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan padaperjalanan lift non stop, kecepatan kemampuanya baru tercapai setelah lift bergerak beberapalantai dulu, misalnya lift dengan kemampuan bergerak 6m/detik baru dapat mencapaikecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai.

    Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitungkebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya. Secara pendekatan, yaituperjalanan bolak balik lift terdiri dari:

  • a. Penumpang memasuki lift lantai dasar yang memerlukan waktu 1,5 detik per orangdan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu 1,5 detik

    b. Pintu lift menutup kembali.. 2 detikc. Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat ... (n-1) 2detikd. Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak

    (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1.5 detik....1,5 detike. Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat (.n-2) 2 detik

    Beban puncak diperhitungkan berdasarkan presentasi empiris terhadap jumlahpenghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertamajam-jam padat (rush-hour).

    Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah:a. Perkantoran 4% x jumlah penghuni gedungb. Flat 3% x jumlah penghuni gedungc. Hotel 5% x jumlah penghuni gedung

    Data-data untuk penaksiran jumlah penghuni gedung:a. Perkantoran ............. 4 m2 / orangb. Flat 3 m2 / orangc. Hotel ....4 m2 / orang

    4. Efisiensi Bangunan (building efficiensi)Effisiiensi lantai adalah presentasi luas lantai yang dapat dihuni atau disewakan

    terhadap luas lantai kotor.Untuk proyek perkantoran adalah:10 lantai

    85%20 lantai: 1 - 10 lantai 80%11 - 20 lantai 85%30 lantai: 1 - 10 lantai 75%11 - 20 lantai 75%21 - 30 lantai 85%40 lantai: 1 - 10 lantai 75%

  • 11 - 20 lantai 80%21 - 30 lantai 85%31 - 40 lantai 90%

    Data - data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan lift sajaEffisiensi bangunan sangat tergantung luas lantai yang dipakai oleh inti gedung

    dimana tabung lift ada di dalamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantungtinggi gedung. Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift. Proyekperkantoran memerlukan luas inti yang besar daripada proyek flat.

    5. Perhitungan jumlah lift jumlah lift dalam 1 zoneJika beban lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P% x jumlah penghuni

    gedung atas dasar a m2 per orang luas lantai netto, maka beban puncak lift:

    P = persentasi empiris beban puncak lift (%) A L=luas lantai kotor per tingkat (%)N = jumlah lantai.K = luas inti gedung (m2)a = luas lantai netto per orang (m2)

    Sedangkan : k = 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mNL = ( , )" L = ( )"Daya angkut 1 lift dalam 5 menit M =M =Persamaan L = MN = ( ) =N = ( " )

    DimanaN = jumlah lift dalam 1 zoneA = luas lantai kotor pertingkat.P = persentasi jumlah penghuni gedung yang duperhitungkan sebagai beban

    puncak lift.T = waktu perjalanan bolak-balik lift.

    11 - 20 lantai 80%21 - 30 lantai 85%31 - 40 lantai 90%

    Data - data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan lift sajaEffisiensi bangunan sangat tergantung luas lantai yang dipakai oleh inti gedung

    dimana tabung lift ada di dalamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantungtinggi gedung. Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift. Proyekperkantoran memerlukan luas inti yang besar daripada proyek flat.

    5. Perhitungan jumlah lift jumlah lift dalam 1 zoneJika beban lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P% x jumlah penghuni

    gedung atas dasar a m2 per orang luas lantai netto, maka beban puncak lift:

    P = persentasi empiris beban puncak lift (%) A L=luas lantai kotor per tingkat (%)N = jumlah lantai.K = luas inti gedung (m2)a = luas lantai netto per orang (m2)

    Sedangkan : k = 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mNL = ( , )" L = ( )"Daya angkut 1 lift dalam 5 menit M =M =Persamaan L = MN = ( ) =N = ( " )

    DimanaN = jumlah lift dalam 1 zoneA = luas lantai kotor pertingkat.P = persentasi jumlah penghuni gedung yang duperhitungkan sebagai beban

    puncak lift.T = waktu perjalanan bolak-balik lift.

    11 - 20 lantai 80%21 - 30 lantai 85%31 - 40 lantai 90%

    Data - data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan lift sajaEffisiensi bangunan sangat tergantung luas lantai yang dipakai oleh inti gedung

    dimana tabung lift ada di dalamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantungtinggi gedung. Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift. Proyekperkantoran memerlukan luas inti yang besar daripada proyek flat.

    5. Perhitungan jumlah lift jumlah lift dalam 1 zoneJika beban lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P% x jumlah penghuni

    gedung atas dasar a m2 per orang luas lantai netto, maka beban puncak lift:

    P = persentasi empiris beban puncak lift (%) A L=luas lantai kotor per tingkat (%)N = jumlah lantai.K = luas inti gedung (m2)a = luas lantai netto per orang (m2)

    Sedangkan : k = 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mNL = ( , )" L = ( )"Daya angkut 1 lift dalam 5 menit M =M =Persamaan L = MN = ( ) =N = ( " )

    DimanaN = jumlah lift dalam 1 zoneA = luas lantai kotor pertingkat.P = persentasi jumlah penghuni gedung yang duperhitungkan sebagai beban

    puncak lift.T = waktu perjalanan bolak-balik lift.

  • M = kapasitas lifta = luas lantai netto per orang.N = jumlah lantai dalam satu zone.

    6. Korelasi Jumlah Lantai dalam 1 zoneKapasitas lift dan jumlah lift Daya angkut lift dalam 5 menit:

    M = 5x 60 x mw = 300mwBeban puncak lift : L = P %

    L = Pnaa"Dimana n a adalah luas lantai netto dalam 1 zone.

    Persamaan : M = L = p "Maka : n " dan "

    : N = "7. System zone banyak (multi zone system)

    Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volumegedung yang dipergunakan untuk sirkulasi vertical, terutama dalam bangunan tinggi (lebihdari 20 lantai). Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift yangmemperpendek waktu menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan orang melakukanzoning lift artinya pembagian kerja kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15, 4 liftmelayani lantai 16- 30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15.

    Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-tabungnya tidak diadakan lubang pintu ke luar; ini merupakan penghematan biaya sirkulasivertical. Dalam hal zoning lift maka perhitung jumlah lift diadakan untuk setiap zone, yangmempunyai waktu perjalanan bolak-balik lift masing-masing.

  • Contoh perhitunganSuatu gedung 30 lantai dengan dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai

    sampai dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi dalam 2 zone; zone bawah 15 lantai, danatas 15 lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4m/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift.

    Perhitungan zone 2Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 non-stop) dengan kecepatan

    rata-rata S2 = 5 m/detik.

    Untuk : h = 3,60 mN1 = 15N2 = 15S1 = 3 m/detikS2 = 5 m/detikM = 20 orqng/lift

    Maka : T2 = 160,32 detikBeban puncak lift untuk zone 2:

    Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone - 2

    Persamaan L2 = M2 ( )"=Maka = N2 = "Untuk: a = 1200 m2 n2 = 15

    T2 = 160.32 detik P =4%

    a = 4 m2/orang

    Contoh perhitunganSuatu gedung 30 lantai dengan dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai

    sampai dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi dalam 2 zone; zone bawah 15 lantai, danatas 15 lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4m/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift.

    Perhitungan zone 2Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 non-stop) dengan kecepatan

    rata-rata S2 = 5 m/detik.

    Untuk : h = 3,60 mN1 = 15N2 = 15S1 = 3 m/detikS2 = 5 m/detikM = 20 orqng/lift

    Maka : T2 = 160,32 detikBeban puncak lift untuk zone 2:

    Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone - 2

    Persamaan L2 = M2 ( )"=Maka = N2 = "Untuk: a = 1200 m2 n2 = 15

    T2 = 160.32 detik P =4%

    a = 4 m2/orang

    Contoh perhitunganSuatu gedung 30 lantai dengan dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai

    sampai dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi dalam 2 zone; zone bawah 15 lantai, danatas 15 lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4m/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift.

    Perhitungan zone 2Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 non-stop) dengan kecepatan

    rata-rata S2 = 5 m/detik.

    Untuk : h = 3,60 mN1 = 15N2 = 15S1 = 3 m/detikS2 = 5 m/detikM = 20 orqng/lift

    Maka : T2 = 160,32 detikBeban puncak lift untuk zone 2:

    Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone - 2

    Persamaan L2 = M2 ( )"=Maka = N2 = "Untuk: a = 1200 m2 n2 = 15

    T2 = 160.32 detik P =4%

    a = 4 m2/orang

  • Maka : N2 = 4lift @ 20 orang w2 = 40.08 detik > w min = 30 detik < w max = 45detik

    Perhitungan Zone 1Beban puncak lift untuk zone 1

    L1 = [ ( )]"N2 = 4

    Daya angkut lift dalam zone 1 sebanyak N1 buah selama 5 menit:

    M1 =

    Sedangkan T1 = ( )( ) ( )Persamaan: L1 = M1= ( )"

    =

    = N1 = ( )( " )Untuk: a = 1200 m2

    n1 = 15m = 20h = 3.60 ms1 = 3 m/detika = 4 m2/detikP = 4%T1 = 153.6 detik

    Maka: N1 = 4 lift @ 20 orangw1 = 38.4 detik > w min = 30 detik< w max = 45 detik.Jadi: Zone 1 dan Zone 2 masing-masing dilayanii 4 lift @20 orang dengan

    kecepatan rata-rata 3 m/detik dan 5 m/detik.

  • 8. Sistem Zone Banyak Dengan SkylobbyUntuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai mendekati 100

    lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume inti dengan mengadakan zoningpelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai dari lantaidasar dengan lift-lift ekspres yang langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.

    Skylobby berfungsi untuk:1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya.2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu keadaan darurat

    (kebakaran, gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.3. Karena lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang

    mesin lift langsung di atasnya.Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC,

    ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dan lain-lain.Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi pula sebagaipenghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-skylobby tersebut terletakdi atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.

    Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat energi listrikuntuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-ronggauntuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan. Secara struktural, ruang mesinyang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontalakibat gempa ataupun angin.

    9. Perhitungan Jumlah LiftSuatu gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m2 dan jumlah lantai 63 dibagi dalam

    5 zone dengan 5 skylobby.

  • 1 Perhitungan lift lokalLuas lantai rata-rata a = 2190 m2

    Jumlah lantai n = 10 (tidak termasuk skylobby)WaktumenungguLuas lantainettoLuas lantai netto per orang

    w = 30 detika = 1814 m2a = 4 m2/orang

    Persentasi penghuni untuk beban puncak lift P = 4%Tinggi lantai s/d lantai h = 3.60 mKapasitas lift m = " = 18 orang/liftKecepatan rata-rata lift s = 2m/detik

    Waktu perjalanan bolak-balik lift:T = ( )( ) ( )T = 126.4 detik Jumlah lift lokal:N = " = 5 lift @ 18 orang

    w = , = 25.28 detik < w min = 1.5 m = 27 detikDicoba dengan lift lokal kapasitas 20 orang/lift maka:

    T = 132.4 detikN = 4 lift @ 20 orangw = 33 detik > w min = 30 detik

    Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas 20 orang/liftdan kecepatan rata-rata 2 m/detik.

  • 2. Perhitungan lift ekspresa. Untuk mencapai skylobby di atas zone 1n = 14s = 2 m/detikh = 3.60 mw minimum = 24 detikw maksimum = 45 detikkapasitas lift = 20 orang/liftWaktu perjalanan bolak-balik lift:- Pintu lift membuka di lantai dasar- Penumpang masuk lift @ 1.5 detik/orang = 20 x 1.5

    = 2 detik= 30 detik

    - Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby- Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang

    = 4 detik= 30 detik

    - Perjalanan bolak-balik lift = 46.8 detik

    2. Perhitungan lift ekspresa. Untuk mencapai skylobby di atas zone 1n = 14s = 2 m/detikh = 3.60 mw minimum = 24 detikw maksimum = 45 detikkapasitas lift = 20 orang/liftWaktu perjalanan bolak-balik lift:- Pintu lift membuka di lantai dasar- Penumpang masuk lift @ 1.5 detik/orang = 20 x 1.5

    = 2 detik= 30 detik

    - Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby- Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang

    = 4 detik= 30 detik

    - Perjalanan bolak-balik lift = 46.8 detik

    2. Perhitungan lift ekspresa. Untuk mencapai skylobby di atas zone 1n = 14s = 2 m/detikh = 3.60 mw minimum = 24 detikw maksimum = 45 detikkapasitas lift = 20 orang/liftWaktu perjalanan bolak-balik lift:- Pintu lift membuka di lantai dasar- Penumpang masuk lift @ 1.5 detik/orang = 20 x 1.5

    = 2 detik= 30 detik

    - Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby- Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang

    = 4 detik= 30 detik

    - Perjalanan bolak-balik lift = 46.8 detik

  • BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanJadi dapat kita menyimpulkan bahwa Elevator (lift) merupakan pesawat yang

    membantu kita untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan kita misalnya untuk naikkegedung bertingkat, mengangkat barang ketempat yang lebih tinggi. Selain itu didalampemasangan elevator ini juga berbeda-beda, karna elevator ini dibedakan atas beberapa jenis.

    Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan,komponen- komponen elevator digolongkan berdasarkan tata letak komponen-komponenelevator yaitu dalam dua bagian ruangan, dimana

    1. Ruang mesin ( Machine Room ) dan2. Ruang luncur ( Hoistway ).