26
Hubungan Asosiasi Hubungan Asosiasi MUHAMMAD MAULANA MUHAMMAD MAULANA 12029041 12029041

TUGAS EPIDEMIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI

Citation preview

Page 1: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan AsosiasiHubungan Asosiasi

MUHAMMAD MAULANAMUHAMMAD MAULANA

1202904112029041

Page 2: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan AsosiasiHubungan Asosiasi

Hubungan asosiasi dalam bidang Hubungan asosiasi dalam bidang epidemiologi adalah hubungan keterikatan epidemiologi adalah hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan sebab akibatyang bukan sebab akibat

Sedangkan hubungan keterikatan adalah Sedangkan hubungan keterikatan adalah hubungan antara variabel dimana adanya hubungan antara variabel dimana adanya perubahan pada variabel yang satu perubahan pada variabel yang satu (independent) akan mempengaruhi variabel (independent) akan mempengaruhi variabel yang lainnya (dependent)yang lainnya (dependent)

Page 3: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan Asosiasi dibagi Hubungan Asosiasi dibagi dalam 3 jenisdalam 3 jenis

1.1. Hubungan semuHubungan semu

2.2. Hubungan non kausalHubungan non kausal

3.3. Hubungan kausalHubungan kausal

Page 4: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan semuHubungan semu

Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat semu (tidak benar) atau variabel yang bersifat semu (tidak benar) atau palsu yang timbul karena faktor kebetulan atau palsu yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode penelitian atau karena adanya bias pada metode penelitian atau cara penelitian yang dilakukancara penelitian yang dilakukan

Hubungan semu dapat timbul karena faktor Hubungan semu dapat timbul karena faktor kebetulan yang mengikuti hukum probality kebetulan yang mengikuti hukum probality (hukum peluang), sehingga tampaknya seperti (hukum peluang), sehingga tampaknya seperti ada hubungan yang erat serta memenuhi kaidah ada hubungan yang erat serta memenuhi kaidah perhitungan statistik, keadaan semacam ini sering perhitungan statistik, keadaan semacam ini sering dijumpai pada penelitian dengan random sampel, dijumpai pada penelitian dengan random sampel, bila hal ini timbul maka dilakukan pengamatan bila hal ini timbul maka dilakukan pengamatan yang terpisah atau pengamatan berulangkali.yang terpisah atau pengamatan berulangkali.

Page 5: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Kesalahan yang dapat Kesalahan yang dapat timbul dari Hubungan timbul dari Hubungan

semusemu bias yakni kesalahan yang mungkin bias yakni kesalahan yang mungkin

timbul pada penyusunan kerangka timbul pada penyusunan kerangka penelitian (desain penelitian)penelitian (desain penelitian)

Pada perhitungan Pada perhitungan serta penilaian terhadap faktor yang serta penilaian terhadap faktor yang

berpengaruh dan berpengaruh dan faktor risiko yang mendorong proses faktor risiko yang mendorong proses

terjadinya penyakitterjadinya penyakit

Page 6: TUGAS EPIDEMIOLOGI

BiasBias

Pemilihan kelompok yang akan Pemilihan kelompok yang akan diteliti yang mungkin tidak mewakili diteliti yang mungkin tidak mewakili populasi yang ingin diketahuipopulasi yang ingin diketahui

Adalah suatu proses pada penentuan Adalah suatu proses pada penentuan kesimpulan yang cenderung kesimpulan yang cenderung menghasilkan sesuatu yang secara menghasilkan sesuatu yang secara sistematik menyimpang dari hasil sistematik menyimpang dari hasil yang seharusnya.yang seharusnya.

Page 7: TUGAS EPIDEMIOLOGI

BIAS SELEKSI BIAS SELEKSI terjadi bila perbandingan dibuat terjadi bila perbandingan dibuat antara kelompok – kelompok pasien yang berbeda antara kelompok – kelompok pasien yang berbeda determinan (atau faktor penentu) dibanding hal determinan (atau faktor penentu) dibanding hal yang sama yang sedang diamati.yang sama yang sedang diamati.

BIAS PENGUKURANBIAS PENGUKURAN terjadi bila metode pengukuran terjadi bila metode pengukuran yang dipakai tidak sama (tidak konsisten) pada yang dipakai tidak sama (tidak konsisten) pada kelompok –kelompok penderita yang diteliti.kelompok –kelompok penderita yang diteliti.

BIAS PENGACAU BIAS PENGACAU (Confounding) terjadi bila 2 (dua) (Confounding) terjadi bila 2 (dua) atau proses berhubungan atau “berjalan atau proses berhubungan atau “berjalan bersama”, dan akibat dari salah satu diantaranya bersama”, dan akibat dari salah satu diantaranya membingungkan atau menyimpangkan efek membingungkan atau menyimpangkan efek (akibat) dari yang lainnya.(akibat) dari yang lainnya.

Page 8: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan Asosiasi Bukan Hubungan Asosiasi Bukan KausalKausal

Adalah hubungan asosiasi yang Adalah hubungan asosiasi yang bersifat bukan hubungan sebab bersifat bukan hubungan sebab akibat, dimana variabel ketiga akibat, dimana variabel ketiga nampaknya mempunyai hubungan nampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel yang dengan salah satu variabel yang terlibat dalam hubungan kausal, terlibat dalam hubungan kausal, tetapi unsur ketiga bukan sebagai tetapi unsur ketiga bukan sebagai faktor penyebabfaktor penyebab

Page 9: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Contoh Hubungan Contoh Hubungan Asosiasi Bukan KausalAsosiasi Bukan Kausal

Pada gambar diatas Kita misalkan Berat badan ibu (A), intake kalaori B, & BB (C)

B sebagai variabel independen, C sebagai variabel dependen dimana B dianggap mempunyai hubungan sebab akibat dengan C.

Adapun (A) sering ditempatkan sebagai variabel penyebab terhadap B bahkan terhadap C, namun demikian bila keadaan ibu dengan gizi cukup dan berat badan normal, maka intake kalori tidak mempunyai hubungan dengan berat badan lahir

Sebaliknya pada ibu dengan gizi kurang maka intake kalori akan mempengaruhi berat badan lahir,yang sebenarnya adalah karena berat badan ibu yang rendah

Page 10: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Kesalahan yang sering terjadi Kesalahan yang sering terjadi pada hubungan asosiasi bukan pada hubungan asosiasi bukan

KausalKausal

Analisis sifat karakteristik pejamu Analisis sifat karakteristik pejamu dimana variabel tersebut sebenarnya dimana variabel tersebut sebenarnya hanya erat hubungannya dengan hanya erat hubungannya dengan variabel lainnya yang berfungsi variabel lainnya yang berfungsi sebagai penyebabsebagai penyebab

Page 11: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Hubungan Asosiasi KausalHubungan Asosiasi Kausal

Adalah hubungan antara dua atau Adalah hubungan antara dua atau lebih variabel dimana salah satu atau lebih variabel dimana salah satu atau lebih diantara varaibel tersebut lebih diantara varaibel tersebut merupakan variabel penyebab kausal merupakan variabel penyebab kausal (primer & sekunder) terhadap (primer & sekunder) terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakitterjadinya penyakit

Page 12: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Penyebab Kausal PrimerPenyebab Kausal Primer

Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit tetapi sebaliknya. tentu terjadi penyakit tetapi sebaliknya. Unsur penyebab kausal primer dibagi Unsur penyebab kausal primer dibagi dalam 5 kelompok :dalam 5 kelompok :

1.1. Unsur Penyebab biologisUnsur Penyebab biologis2.2. Unsur Penyebab NutrisiUnsur Penyebab Nutrisi3.3. Unsur penyebab kimiawiUnsur penyebab kimiawi4.4. Unsur penyebab fisikaUnsur penyebab fisika5.5. Unsur penyebab psikisUnsur penyebab psikis6.6. Unsur sosialUnsur sosial

Page 13: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab FISIKUnsur Penyebab FISIK

  UDARA, GEOGRAFI DAN GEOLOGI,UDARA, GEOGRAFI DAN GEOLOGI,

  AIR SEBAGAI SUMBER HIDUP DAN AIR SEBAGAI SUMBER HIDUP DAN SUMBER PENYEBAR PENYAKIT,SUMBER PENYEBAR PENYAKIT,

    PENCEMARAN LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERMASUK PENCEMARAN UMUM, TERMASUK PENCEMARAN UMUM, KIMIAWI DAN RADIASIKIMIAWI DAN RADIASI

Page 14: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab BIOLOGISUnsur Penyebab BIOLOGIS

    MIKRO ORGANISME PENYEBAB MIKRO ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT PENYAKIT

    RESERVOAR DAN VEKTOR PENYAKITRESERVOAR DAN VEKTOR PENYAKIT

    TUMBUHAN DAN BINATANG SEBAGAI TUMBUHAN DAN BINATANG SEBAGAI SUMBER MAKANAN JUGA PEMBAWA SUMBER MAKANAN JUGA PEMBAWA PENYAKITPENYAKIT

Page 15: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab KimiawiUnsur Penyebab Kimiawi

    Semua unsur dalam bentuk senyawa kimia yang Semua unsur dalam bentuk senyawa kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatandapat menimbulkan gangguan kesehatan

    Unsur ini berada diluar tubuh termasuk jenis zat Unsur ini berada diluar tubuh termasuk jenis zat racun, obat-obatan keras, dllracun, obat-obatan keras, dll

  Bentuk senyawa kimia ini dapat berbentuk padat, Bentuk senyawa kimia ini dapat berbentuk padat, cair , uap maupun gascair , uap maupun gas

Adapun senyawa kimia yang merupakan produk Adapun senyawa kimia yang merupakan produk tubuh yang dapat menimbulkan penyakit tubuh yang dapat menimbulkan penyakit tertentua adalah Ureum, Kolestorol, dlltertentua adalah Ureum, Kolestorol, dll

Page 16: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab Unsur Penyebab NutrisiNutrisi

Semua unsur penyebab yang Semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi termasuk golongan zat nutrisi

yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat menimbulkan penyakit karean kekurangan atau kelebihan karean kekurangan atau kelebihan

zat nutrizi tertentu misalanya zat nutrizi tertentu misalanya protein, lemak, karbohidrat, protein, lemak, karbohidrat,

vitamin, mineral & airvitamin, mineral & air

Page 17: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab Unsur Penyebab PSIKISPSIKIS

    Semua unsur yang bertalian Semua unsur yang bertalian dengan kejadian penyakit dengan kejadian penyakit

gangguan jiwa serta gangguan gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial tingkah laku sosial

Page 18: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Unsur Penyebab SOSIALUnsur Penyebab SOSIAL

SEMUA BENTUK KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK SEMUA BENTUK KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK DAN SISTEM ORGANISASI ATAU INSTITUSI DAN SISTEM ORGANISASI ATAU INSTITUSI YANG BERLAKU BAGI SETIAP INDIVIDU YANG BERLAKU BAGI SETIAP INDIVIDU YANG MEMBANGUN MASYARAKAT YANG MEMBANGUN MASYARAKAT TERSEBUT TERSEBUT

  SISTEM EKONOMISISTEM EKONOMI  BENTUK ORGANISASI MASYARAKATBENTUK ORGANISASI MASYARAKAT  SISTEM PELAYANAN KESEHATAN SETEMPATSISTEM PELAYANAN KESEHATAN SETEMPAT  KEPADATAN R.TANGGA DAN PENDUDUK,KEPADATAN R.TANGGA DAN PENDUDUK,  KEBIASAAN HIDUP DAN POLA PRILAKU KEBIASAAN HIDUP DAN POLA PRILAKU

KESEHATAN MASYARAKAT SETEMPAT.KESEHATAN MASYARAKAT SETEMPAT.  DAN LAIN SEBAGAINYA.DAN LAIN SEBAGAINYA.

Page 19: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Penyebab Non kausal Penyebab Non kausal (Sekunder)(Sekunder)

Merupakan unsur pembantu penambah dalam Merupakan unsur pembantu penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit.hubungan sebab akibat terjadinya penyakit.

Contoh penyakit kardiovaskuler, TBC, Contoh penyakit kardiovaskuler, TBC, Kecelakaan lalulintas dsb, kejadiannya tidak Kecelakaan lalulintas dsb, kejadiannya tidak dibatasi hanya pada penyebab kausal saja dibatasi hanya pada penyebab kausal saja tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat dimana peranan unsur rantai sebab akibat dimana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal untuk dapat mendorong penyebab kausal untuk dapat secara bersama-sama meninbulkan penyakitsecara bersama-sama meninbulkan penyakit

Page 20: TUGAS EPIDEMIOLOGI

3 Faktor dalam menilai 3 Faktor dalam menilai hubungan asosiasi Kausalhubungan asosiasi Kausal

Faktor keterpaparan memegang peranan Faktor keterpaparan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakitpenting dalam timbulnya penyakit

Setiap perubahan variabel yang Setiap perubahan variabel yang merupakan unsur penyebab akan diikuti merupakan unsur penyebab akan diikuti oleh perubahan pada variabel lainnya oleh perubahan pada variabel lainnya sebagai akibat hasil akhir prosessebagai akibat hasil akhir proses

Hubungan antara timbulnya penyakit serta Hubungan antara timbulnya penyakit serta proses keterpaparan tidak tergantung proses keterpaparan tidak tergantung atau tidak harus dipengaruhi oleh faktor atau tidak harus dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar variabel tersebutlainnya diluar variabel tersebut

Page 21: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Menilai Hubungan Menilai Hubungan asosiasi dari suatu asosiasi dari suatu

PengamatanPengamatan

Perlu dianalisis secara cermat apakah hubungan asosiasi Perlu dianalisis secara cermat apakah hubungan asosiasi tersebut masuk akal atau tidaktersebut masuk akal atau tidak

Harus pula dianalisis apakah hubungan semua asosiasi Harus pula dianalisis apakah hubungan semua asosiasi yang dijumpai pada pengamatan cukup kuat, sehingga yang dijumpai pada pengamatan cukup kuat, sehingga memiliki kemaknaan secara biologismemiliki kemaknaan secara biologis

Perlu diperhatikan pula,bahwa secara mutlak,hubungan Perlu diperhatikan pula,bahwa secara mutlak,hubungan asosiasi yang diamati harus didukung oleh uji statistik yang asosiasi yang diamati harus didukung oleh uji statistik yang sesuaisesuai

Harus diperhatikan secara seksama apakah hubungan Harus diperhatikan secara seksama apakah hubungan asosiasi dari suatu pengamatan epidemiologis tidak asosiasi dari suatu pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor kesalahan atau bias, ataukah dipengaruhi oleh faktor kesalahan atau bias, ataukah timbul karena adanya hubungan asosiasi semutimbul karena adanya hubungan asosiasi semu

Harus dianalis secara luas, apakah hubungan asosiasi dari Harus dianalis secara luas, apakah hubungan asosiasi dari hasil pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh hasil pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor lain dimana faktor tersebut ikut mempengaruhi risk faktor lain dimana faktor tersebut ikut mempengaruhi risk yang mendorong timbulnya hubungan asosiasi tersebutyang mendorong timbulnya hubungan asosiasi tersebut

Page 22: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Beberapa kriteria yang Beberapa kriteria yang menentukan hubungan menentukan hubungan

asosiasi kausalasosiasi kausal

Kuatnya hubungan asosiasi yakni besar Kuatnya hubungan asosiasi yakni besar perbedaan antara dua kelompok kategori diamati perbedaan antara dua kelompok kategori diamati dimana satu kelompok terpapar (kelompok dimana satu kelompok terpapar (kelompok riskrisk) ) dan kelompok lainnya yang tidak terpapar dan kelompok lainnya yang tidak terpapar (kelompok (kelompok kontrolkontrol) makin kuat kemungkinannya ) makin kuat kemungkinannya bahwa hubungan asosiasi yang di jumpai bahwa hubungan asosiasi yang di jumpai merupakan hubungan kausal, maka dihindari merupakan hubungan kausal, maka dihindari berbagai faktor yang dapa menimbulkan biasberbagai faktor yang dapa menimbulkan bias

Adanya hubungan asosiasi berdasarkan derajat Adanya hubungan asosiasi berdasarkan derajat keterpaparan atau dosis faktor penyebab, dimana keterpaparan atau dosis faktor penyebab, dimana hubungan asosiasi akan tampak mengalami hubungan asosiasi akan tampak mengalami perubahan pada setiap perubahan dosis unsur perubahan pada setiap perubahan dosis unsur penyebab (perubahan pada derajat keterpaparan penyebab (perubahan pada derajat keterpaparan serta nilai risk) baik perubahan yang bersifat serta nilai risk) baik perubahan yang bersifat positif dan negatif maupun perubahan interaksipositif dan negatif maupun perubahan interaksi

Page 23: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Beberapa kriteria yang Beberapa kriteria yang menentukan hubungan menentukan hubungan

asosiasi kausalasosiasi kausal

Adanya konsistensi berbagai hasil penelitian Adanya konsistensi berbagai hasil penelitian dimana sejumlah penelitian dengan kerangka dimana sejumlah penelitian dengan kerangka konsepsional yang sama tetapi pada populasi yang konsepsional yang sama tetapi pada populasi yang berbeda atau pada peneliti dan dalam cara yang berbeda atau pada peneliti dan dalam cara yang berbeda, dimana hasil penelitian-penelitian berbeda, dimana hasil penelitian-penelitian tersebut berbeda dalam menemukan hubungan tersebut berbeda dalam menemukan hubungan sebab akibat, maka hubungan asosiasi yang sebab akibat, maka hubungan asosiasi yang dijumpai mengarah pada hubungan asosiasi kausaldijumpai mengarah pada hubungan asosiasi kausal

Untuk menentukan suatu bentuk hubungan asosiasi Untuk menentukan suatu bentuk hubungan asosiasi dari suatu pengamatan harus pula dianalisis dari suatu pengamatan harus pula dianalisis apakah hasil yang diperoleh pada pengamatan apakah hasil yang diperoleh pada pengamatan tersebut bersifat sementara saja, terutama bila tersebut bersifat sementara saja, terutama bila diamati secara seksama pada periode antara diamati secara seksama pada periode antara keterpaparan dengan waktu timbulnya penyakitketerpaparan dengan waktu timbulnya penyakit

Page 24: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Beberapa kriteria yang Beberapa kriteria yang menentukan hubungan asosiasi menentukan hubungan asosiasi

kausalkausal Hasil analisis tentang hubungan asosiasi, Hasil analisis tentang hubungan asosiasi,

harus dibandingkan dengan teori yang harus dibandingkan dengan teori yang sudah diakui, atau sudah diketahui secara sudah diakui, atau sudah diketahui secara jelas, demikian pula dengan berbagai teori jelas, demikian pula dengan berbagai teori yang relevan dan masih sedang dalam yang relevan dan masih sedang dalam pengembangannyapengembangannya

Khusus untuk beberapa jenis proses Khusus untuk beberapa jenis proses kejadian penyakit tertentu, hubungan kejadian penyakit tertentu, hubungan asosiasi yang didapatkan pada berbagai asosiasi yang didapatkan pada berbagai pengamatan dapat pula dibandingkan pengamatan dapat pula dibandingkan dengan berbagai hasil percobaan dalam dengan berbagai hasil percobaan dalam laboratorium terutama pada binatanglaboratorium terutama pada binatang

Page 25: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Konsep Penyebab JamakKonsep Penyebab Jamak Sehat dan sakit dalam ilmu kesehatan akan selalu terfokus pada manusia Sehat dan sakit dalam ilmu kesehatan akan selalu terfokus pada manusia

sebagai pejamu utama,namun manusia sebagai host berada satu sistem sebagai pejamu utama,namun manusia sebagai host berada satu sistem yang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya sebagai suatu yang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya sebagai suatu ekosistemekosistem

Contoh penyakit Kholera elthor yang dapat menimbulkan penyakit Contoh penyakit Kholera elthor yang dapat menimbulkan penyakit muntaber, untuk dapat terjadinya penyakit maka diperlukan :muntaber, untuk dapat terjadinya penyakit maka diperlukan :

1.1. Mikro-organisme penyebabMikro-organisme penyebab- Kuantitas/jumlah mikro-organismeKuantitas/jumlah mikro-organisme- Tingkat virulensinyaTingkat virulensinya- Tipenya dan lain-lainTipenya dan lain-lain2. Pejamu2. Pejamu- Adanya interaksi antara mikro-organisme dengan jaringan dalam usus pejamu- Adanya interaksi antara mikro-organisme dengan jaringan dalam usus pejamu- Kemampuan mikro-organisme,reaksi jaringan, imunitas, dan keadaan Kemampuan mikro-organisme,reaksi jaringan, imunitas, dan keadaan

umum, status gizi pejamuumum, status gizi pejamu- Kontak dengan mikro-organisme sebelumnya , adanya imunitas/vaksinasi Kontak dengan mikro-organisme sebelumnya , adanya imunitas/vaksinasi

pada pejamupada pejamu- Tingkat pengetahuan serta kebiasaan minum dan makan dalam Tingkat pengetahuan serta kebiasaan minum dan makan dalam

rumahtangga, pengetahuan kesehatan dlllrumahtangga, pengetahuan kesehatan dlll3. Lingkungan3. Lingkungan- Keadaan lingkungan fisik yang ada sekitarnya dan dapat mempengaruhi Keadaan lingkungan fisik yang ada sekitarnya dan dapat mempengaruhi

kehidupan mikroorganimekehidupan mikroorganime- Keadaan lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk atau Keadaan lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk atau

rumahtangga, kebiasaan yang berhubungan dengan air minum dan makan rumahtangga, kebiasaan yang berhubungan dengan air minum dan makan dlldll

Page 26: TUGAS EPIDEMIOLOGI