Upload
ciciyulianti78
View
82
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat diIndonesia setelah
Papua, Kalimantan dan Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer persegi. Bentuknya
yang unik menyerupai bunga mawar laba-laba atau huruf K besar yang membujur dari utara
ke selatan dan tiga semenanjung yang membujur ke timur laut, timur dan tenggara. Pulau ini
dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari Kalimantan serta dipisahkan
juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku. Sulawesi berbatasan dengan Borneo di
sebelah barat, Filipina di utara,Flores di selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah
timur. Nama Sulawesidiperkirakan berasal dari kata dalam bahasa-bahasa di Sulawesi
Tengah yaitu katasula yang berarti nusa (pulau) dan kata mesi yang berarti besi (logam), yang
mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi tambang-tambang yang
terdapat di sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur. Sulawesi termasuk
dangkalan Indonesia Tengah, dimana terdiri dari relief yang kasar karna banyak terdapat
perbukitan atau pegunungan. Sulawesi di bagi atas 6 wilayah yaitu : Sulawesi Utara
(Manado), Sulawesi Tengah (Palu), Sulawesi Selatan (Makassar), Sulawesi Barat (Mamuju),
Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Gorontalo.
Dengan keadaan pulau Sulawesi yang memiliki karakter daerah yang terjal dan
berbukit- bukit, sehingga memungkinnkan memiliki sungai- sungai yang terjal dan pendek
yang dikarenakan terbatasi oleh bukit- bukit tersebut. Di Sulawesi terdapat banyak palung
laut dan basin, sehingga basin tersebut membentuk seperti, selat makasar, laut flores, dan laut
banda. Potensi secara umum yang dimiliki daerah Sulawesi itu seperti potensi industri dan
pertambangan (perikanan laut, emas), potensi pertanian (cengkeh, kelapa, coklat, kopi, dan
sebagainya), potensi pariwisata (wisata alam pantai, pemandangan, danau, dan sebagainya).
Pemerintahan di Sulawesi dibagi menjadi enam provinsi berdasarkan urutan
pembentukannya yaitu provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
I.2 Rumusan masalah
A. Bagaimana letak daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara?
B. Bagaimana luas daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara?
C. Bagaimana geologi, geomorfologi, tanah, iklim dan flora fauna Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara?
D. Bagaimanan keadaan penduduk di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara?
E. Bagaimana aktivitas ekonomi penduduk di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tenggara?
F. Bagaimana keadaan pariwisata di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara?
G. Bagaimana keadaan pendidikan di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara?
I.3 Tujuan makalah
A. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Geografi Regional Indonesia.
B. Untuk melatih mahasiswa membuat dan menyusun serta mempresentasikan makalah.
I.4 Manfaat makalah
A. Untuk menambah wawasan tentang geografi regional daerah Indonesia.
B. Untuk mengetahui potensi-potensi menarik yang ada pada daerah Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
C. Untuk menambah kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sulawesi Barat
A. Letak
Letak geografis Provinsi Sulawesi Barat sangat Strategis karena berada pada sekitar
garis khatulistiwa, terletak antara 00°12' - 03°38' Lintang Selatan ; 118°43'15'' - 119°54'03''
Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Barat memiliki laut sepanjang Selat Makassar yang
merupakan lintas pelayaran Internasional dan berada pada titk tengah dalam hubungannya
dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. Batas
wilayah Prov. Sulawesi Barat, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Paser Provinsi
Kalimantan Timur (Selat Makasar), sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala
Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pinrang Provinsi
Sulawesi Selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja dan Luwu
Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Gambar 1: Sulawesi Barat
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/eb/Peta_Sulawesi_Barat.jpg
B. Luas
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat adalah 16.937,18 Km2 yang terdiri dari 5
Kabupaten dan memasuki tahun 2013 telah terbentuk daerah baru hasil pemekaran wilayah
dari Kabupaten Mamuju bernama Kabupaten Mamuju Tengah.
C. Geologi
Geologi Sulawesi bagian Barat didominasi oleh batuan Neogen, tetapi di dalamnya
termasuk juga formasi batuan yang berumur Jura. Geologi daerah Bonehau dan sekitarnya
didominasi oleh batuan beku dan metamorf, termasuk batuan sedimen yang sedikit
termetamorfkan. Litologi mengindikasikan adanya tektonik aktif di area ini. Batuan tertua di
daerah penelitian adalah Formasi Latimojong, yang berumur K apur, Di atas Formasi
Latimojong diendapkan Formasi Toraja (Tet) secara tidak selaras. Formasi ini berumur
Eosen Tengah sampai Akhir.
D. Geomorfologi
Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari laut dalam, daratan rendah, dataran tinggi dan
pegunungan. Morfologi Sulawesi Barat termasuk kedalam morfologi lengan selatan. Bagian
utara dari lengan selatan ini mrupakan daerah yang banyak bergunung-gunung di Sulawesi.
Dari daerah Majene dan Mamuju merupakan pegunungan dari selatan ke utara. Terdiri dari
lapisan Tertier, dengan sebuah penutup rangkaian Pulau karang dekat Majene. Lebih jauh ke
timur Massif Granit dari Pegunungan Quarles muncul dengan bagian timur terdapat Gunung
TolondoKalando (2884 m). Sebagian besar terdiri dari susunan Andesit yang diterobos oleh
intrusi Diorit dan Grano-Diorit.
E. Iklim
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2008 suhu udara
maksimum terjadi di Stasiun Meteorologi Kabupaten Majene, yaitu sebesar 34,2°C,
sedangkan suhu udara minimum yaitu sebesar 22,4°C. Provinsi Sulawesi Barat mempunyai
kelembaban udara relative tinggi, dimana pada tahun 2008 rata-rata berkisar antara 76,5
persen sampai 82,8 persen. Sedangkan kecepatan angin hampir diseluruh wilayah kabupaten
di Sulawesi Barat umumnya merata setiap bulannya, yaitu berkisar 5 km/jam hingga 14
km/jam.
F. Tanah
Jenis tanah di Provinsi Sulawesi Barat didominasi oleh batuan sedimen dari berbagai
formasi, seperti Formasi Latimojong, Formasi Toraja, Anggota Rantepao, Formasi MApi,
Formasi Mandar (Mamuju), Anggota Tapalang, Batuan Gunung Api Adang, Formasi Sekala,
Napal Pambuang, Endapan Aluvial dan Pantai.
G. Flora dan fauna
Untuk flora dan fauna, di Prov. Sulawesi Barat mempunyai spesies unggulan seperti
pohon Ebony (kayu hitam), Cempaka hutan, Palapi, Aren dan Rotan. Cempaka hutan kasar
(kadang disebut juga cempaka hutan) merupakan flora identitas provinsi Sulawesi Barat.
Banyak literatur berbahasa Indonesia yang memberi nama latin Elmerrillia ovalis kepada
tanaman ini meskipun nama ilmiah resminya adalah Magnolia vrieseana. Nama yang pertama
adalah nama sinonim. Sedangkan pada fauna terdapat jenis Babi Rusa, Burung Maleo, Ayam
Hutan serta Kera, semuanya tersebar dibeberapa Kabupaten di Sulawesi Barat. Babirusa
hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat
babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan
dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada
malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.
Gambar 3: Cempaka Hutan
Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-U-MumJromjE/UodcdozGqRI/AAAAAAAAAIo/4pTVECniwf4/s200/
elmerrillia-ovalis.jpg
H. Penduduk
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin menurut BPS Sulawesi Barat:
TAHUN 2012 2011 2010 2009 2008
Jumlah Pria (jiwa) 610.494 597.080 581.526 530.020 522.178
Jumlah Wanita (jiwa) 607.511 592.123 577.125 517.719 510.078
Total (jiwa) 1.218.005 1.189.203 1.158.651 1.047.739 1.032.256
Pertumbuhan Penduduk (%) 3 - 3 2 2
Kepadatan Penduduk
(jiwa/Km²)72 71 69 62 61
Tabel 1: Jumlah penduduk Sulawesi Barat
Sumber: regionalinvestment.bkpm.go.id
2. Suku
Berbagai suku yang terdapat pada daerah Sulawesi Barat, yaitu Mandar (49,15%),
Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan lainnya (19,15%).
3. Pesebaran Kabupaten dan Kota
Kabupaten Majene sebagai pusat pemerintahan daerah Sulawesi Barat dengan
Ibukota Majene, Kabupaten Mamasa dengan Ibukota Mamasa, Kabupaten Mamaju dengan
Ibukota Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah dengan Ibukota Tobadak, Kabupaten Mamuju
Utara dengan Ibukota Pasangkayu dan Kabupaten Polewali dengan Ibukota Polewali.
I. Aktivitas ekonomi
1. Sumber Daya Alam
Sulawesi Barat memiliki kekayaan sumber daya alam yang bervariasi mulai dari
pertambangan emas, batubara dan minyak bumi, hasil bidang pertanian, perkebunan,
kehutanan, perternakan serta hasil perikanan dan kelautan.
Di sektor kehutanan sesuai data BPKH Makassar (2007) setelah pemekaran dari
Sulawesi Selatan, luas kawasan hutan di Sulawesi Barat adalah seluas 1.158.442 Ha yang
diantaranya terdiri dari hutan produksi tetap (PH) 46.632 Ha, hutan produksi terbatas (HPT)
374.257 Ha, hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) 69.930 Ha, hutan lindung (HL)
666.419 Ha, dan kawasan cagar alam (CA) seluas 1.204 Ha. Hutan-hutan inilah yang
menghasilkan 13.514 s/d 36.726 m3 kayu dan 2.917 ton rotan dan damar.
2. Mata pencaharian
Selain bertani, penduduk Majene juga bermatapencaharian sebagai peternak,
pengembangan usaha beternak dialkaukan dengan mendatangkan bibit unggul, melaksanakan
inseminasi buatan, perbaikan mutu pakan, serta pencegahan dan pemberantasan penyakit.
3. Industri
Sulawesi Barat merupakan provinsi baru yang potensial baik dilihat dari
ketersediaan SDA-nya, khususnya rotan dan kakao maupun dari letak geografis yang
strategis.Selain sebagai sumber bahan baku industri pengolahan rotan dan industri
pengolahan kakao, Sulawesi Barat juga merupakan penghasil komoditi lain yang potensial
yaitu nilam dan ubi kayu.
J. Pariwisata
1. Pantai Palipis di Polewali Mandar
2. Pantai Dato di Majene
3. Pantai Manakarra di Mamuju
4. Air Terjun Indo Rannuang di Polewali Mandar
5. Air Terjun Limbong Kamandang di Polewali Mandar
6. Bendungan Sekka-Sekka di Polewali
7. Air Terjun Sambabo di Mamasa
8. Pantai Mampie di Polewali Mandar
9. Pantai Bahari di Polewali Mandar
K. Pendidikan
Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal
tamat SMP/Sederajat sebesar 29,83 persen, dan AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas
sebesar 86,39 persen yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 86
orang yang melek huruf. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk
usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan
akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS 13-15 tahun sebesar 80,11
persen. Ini menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar
19,89 persen yang tidak bersekolah. APS 16-18 tahun sebesar 53,11 persen dan APS 19-24
tahun sebesar 16,03 persen. Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Sulawesi Barat
usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 12,24 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar
1,57 persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,58 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,16 persen.
II.2 Sulawesi Selatan
A. Letak
Secara geografis Provinsi Sulawesi Selatan terletak antara 0°12' sampai 8° Lintang
selatan dan 116°48' sampai 122°36' Bujur Timur. Batas-batas wilayah provinsi Sulawesi
Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Selat Makassar,
sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, sebelah
Timur berbatasan dengan Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan sebelah Selatan
dengan Laut Flores.
Gambar 2: Sulawei Selatan
Sumber: https://jalanblog.files.wordpress.com/2012/05/sulsel.jpg
B. Luas
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan adalah 45.764,53 km2
C. Geologi
Batuan tertua yang dijumpai di daerah adalah Formasi Latimojong yang berumur
Kapur dengan ketebalan kurang lebih 1000 meter. Formasi ini telah termetamorfisme dan
menghasilkan filit, serpih, rijang, marmer, kwarsit dan beberapa intrusi bersifat menengah
hingga basa, baik berupa stock maupun berupa retas-retas.
D. Geomorfologi
Berdasarkan prosentase kemiringan lahan, daerah dengan lahan datar dan landai
masing-masing 43% dan 6% dari luas wilayah terdapat di bagian Selatan dan Timur, terutama
di Kabupaten Wajo, Bone, Barru, Sidrap, Soppeng, Pangkep, Bulukumba, Jeneponto dan
Takalar. Sedangkan daerah bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan kemiringan
agak curam, curam dan sangat curam, masing-masing 17%, 16% dan 19%, terdapat di bagian
Utara, meliputi Kabupaten Tana Toraja dan Pinrang, serta bagian Utara Luwu.
E. Iklim
Iklim Sulawesi Selatan termasuk tropis basah. Suhu udara rata-rata 26,8°C dengan
kelembaban udara 81,9°C. sedangkan curah hujan rata-rata 289 mm3 dengan rata-rata hari
hujannya 159 hari. Kecepatan angin 4 knots, tekanan udara 1011mb.
F. Tanah
Jenis dan struktur tanah terdiri dari tanah vulkanis di bagian selatan dan sedimentasi serta
alluvial di bagian tengah dan utara dengan beberapa variasi. Keadaan tanah relatif subur dengan variasi
tinggi rendahnya permukaan tanah menyebabkan sebagian besar dari wilayah Sulawesi Selatan cocok
untuk kegiatan pertanian, terutama pertanian pangan. Sejak lama daerah Sulawesi Selatan terkenal
sebagai salah satu "lumbung pangan nasional".
G. Flora dan fauna
Sulawesi Selatan yang terletak pada wallacean region yang merupakan zona transisi
antara benua Asia dan Australia. Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dengan
komposisi 266 jenis flora dan 200 jenis fauna sedangkan yang bersifat flora endemik
misalnya, pohon lontar, wanga, leda dan beberapa jenis anggrek, dan bersifat fauna endemik
misalnya burung rangkong, anoa, babi rusa, musang coklat Sulawesi dan kera hitam.
Gambar 4: Pohon lontar
Sumber: http://dedyhaning.8m.com/images/palm.jpg
Gambar 5: Brung rangkong
Sumber: https://alamendah.files.wordpress.com/2010/04/rangkong.jpg
H. Penduduk
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di daerah Sulawesi Selatan menurut
Badan Pusat Statistik, yaitu:
TAHUN 2012 2011 2010 2009 2008
Jumlah Pria (jiwa) 4.003.655 3.963.927 3.924.431 3.836.971 3.763.085
Jumlah Wanita (jiwa) 4.186.567 4.151.711 4.110.345 4.071.548 4.041.939
Total (jiwa) 8.190.222 8.115.638 8.034.776 7.908.519 7.805.024
Pertumbuhan Penduduk (%) 1 - - 1 1
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²) 179 - - 173 171
Tabel 2: jumlah penduduk Sulawesi Selatan
Sumber: regionalinvestment.bkpm.go.id
2. Suku
Terdapat empat suku bangsa yang dominan di daerah Sulawesi Selatan, yaitu
Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, selain itu juga terdapat suku-suku lainnya seperti Duri,
Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae dan Kajang/Konjo.
3. Persebaran Kabupaten dan Kota
a. Kabupaten Bantaeng (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Bantaeng)
b. Kabupaten Barru (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Barru)
c. Kabupaten Bone (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Watampone)
d. Kabupaten Bulukumba (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Bulukumba)
e. Kabupaten Enrekang (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Enrekang)
f. Kabupaten Gowa (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Sungguminasa)
g. Kabupaten Jeneponto (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Jeneponto)
h. Kabupaten Kepulauan Selayar (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Benteng)
i. Kabupaten Luwu (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Belopa)
j. Kabupaten Luwu Timur (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Malili)
k. Kabupaten Luwu Utara (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Masamba)
l. Kabupaten Maros (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Turikale)
m. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota :
Pangkajene)
n. Kabupaten Pinrang (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Pinrang)
Kabupaten Sidenreng Rappang (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Sidenreng)
o. Kabupaten Sinjai (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Sinjai)
p. Kabupaten Soppeng (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Watan Soppeng)
q. Kabupaten Takalar (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Pattalassang)
r. Kabupaten Tana Toraja (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Makale)
s. Kabupaten Toraja Utara (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Rantepao)
t. Kabupaten Wajo (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Sengkang)
u. Kota Makassar
v. Kota Palopo
w. Kota Parepare
I. Aktivitas ekonomi
1. Sumber Daya Alam
Sulawesi Selatan memiliki potensi alam yang cukup berarti bagi pembangunan. Sumber
alam seperti gas bumi, batubara, jenis bahan tambang lainnya belum dimanfaatkan secara memadai.
Dalam pada itu sungai-sungai besar yang cukup banyak jumlahnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga listrik maupun untuk pengairan.
2. Mata pencaharian
Kurang lebih 59% penduduk Sulawesi Selatan hidup dan berusaha di sektor
pertanian (pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan perternakan). Selebihnya hidup
dan berkerja di berbagai sektor lainnya seperti sektor-sektor perdagangan, jasa angkutan,
perbankan, industri, pemerintahan dan lain-lain.
3. Industri
Jenis-jenis industri yang terdapat di daerah Sulawesi Barat, yaitu:
a. Industri pengolahan Mente
b. Industri pengolahan Biofuel dan Biomass
c. Industri pengolahan produk perikanan
d. Industri pengolahan Minyak Nilam
e. Industri pengolahan Kopi
f. Industri pengolahan Gula
g. Industri pengolahan Jagung
h. Industri pengolahan Kakao
i. Industri pengolahan Markisa
j. Industri pengolahan Rumput Laut
k. Industri Tekstil Sutera
l. Industri Smelter
J. Pariwisata
1. Pantai Tanjung Bira di Kabupaten Bulukumba
2. Pantai Losari di Kota Makasar
3. Museum Balla Lompoa di Kabupaten Gowa
4. Benteng Somba Opu di Kabupaten Gowa
5. Air Terjun Banti Murung di Kabupaten Maros
6. Danau Tempe di Kabupaten Wajo
7. Pantai Tanjung Palette di Kabupaten Bone
8. Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa
9. Pantai Bone Pute di kabupaten Luwu
10. Pulau Kamarrang di Kabupaten Pinrang
11. Pulau Batang Lampe di Kabupaten Sinjai
12. Tebing Londa di Kabupaten Tana Toraja
13. Cagar Alam Karaenta di Kabupaten Maros
14. Pantai Lalombo di Kabupaten Luwu
15. Pulau Harapan di Kabupaten Jeneponto
16. Pantai Marina Korong Batu di Kabupaten Bantaeng
17. Pantai Tanakeke di Kabupaten Bantaeng
18. Pemandian Air Panas Kalompie di Kabupaten Barru
19. Pulau kadingare di Kabupaten Sinjai
20. Pemandian Alam Ompo di Kabupaten Soppeng
21. Pulau Selayar di Kabupaten Takalar
22. Pegunungan Batu Tumonga di Kabupaten Tanatoraja
23. Goa Liang Andolan di Kabupaten Luwu
24. Dataran Tinggi Malino di Kabupaten Gowa
25. Taman Laut Mallusetasi di Kabupaten Barru
K. Pendidikan
Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal
tamat SMP/Sederajat sebesar 38,55 persen, dan AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas
sebesar 86,67 persen yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 87
orang yang melek huruf. Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi SulawesiSelatan usia
5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 18,06 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,76
persen, tamat DIV/S1 sebesar 3,87 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,29 persen.
Perguruan tinggi yang ada di daerah Sulawesi Selatan diantaranya Universitas
Hassanudin (UNHAS) di Makassar, Universitas Negeri Makassar, Unstitut Agama Islam
Negeri (IAIN) di Alauddin Makassar, dan perguruan tinggi swasta lainnya.
II.3 Sulawesi Tenggara
A. Letak
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara
geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di
antara 02°45'-06°15' Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-
124°45' Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di Laut
Banda dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.
Gambar 3: Sulawesi Tenggara
Sumber: http://www.seasite.niu.edu/indonesian/indonesian-map/sultra/sultratotal.jpg
B. Luas
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 38.140 km² yang terdiri dari 10
(sepuluh) Kabupaten, 2 (dua) Kota, 204 kecamatan, 2.117 desa/kelurahan.
C. Geologi
Kondisi batuan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari sudut geologis,
terdiri atas batuan sedimen, batuan metamorfosis, dan batuan beku. Dari ketiga jenis batuan
tersebut, yang terluas adalah batuan sedimen seluas 2.579,79 ha (67,64 persen). Dari jenis
tanah, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sedikitnya enam jenis tanah, yaitu tanah
podsolik seluas 2.299.729 ha atau 60,30 persen dari luas tanah Sulawesi Tenggara, tanah
mediteran seluas 898.802 ha (23,57 persen), tanah latosol seluas 349.784 ha (9,17 persen),
tanah organosol seluas 116.099 ha (3,04 persen), jenis tanah alluvial seluas 129.569 ha (3,40
persen) dan tanah grumosol seluas 20.017 ha (0,52 persen).
D. Geomorfologi
Peta topografi menunjukkan bahwa Sulawesi Tenggara umumnya memiliki
permukaan tanah yang bergunung, bergelombang berbukit-bukit. Diantara gunung dan
bukitbukit, terbentang dataran-dataran yang merupakan daerah potensial untuk
pengembangan sektor pertanian. Permukaan tanah pegunungan seluas 1.868.860 ha telah
digunakan untuk usaha. Tanah ini sebagian besar berada pada ketinggian 100-500 meter di
atas permukaan laut dan pada kemiringan tanah yang mencapai 40 derajat.
E. Iklim
Curah hujan yang lebih dari 2000 mm/tahun terjadi di sebelah Utara garis Lurus
Kendari Kolaka dan sebagian Utara Pulau Buton dan Wawonii, curah hujan dengan intensitas
dibawah 2000 mm/tahun meliputi wilayah bagian selatan garis lurus Kendari-Kolaka dan
wilayah Kepulauan disebelah selatan dan Tenggara jazirah Sulawesi Tenggara. Temperatur
dengan ketinggian berkisar 1000 m dpl antara 30°C - 32°C, dan rata-rata temperatur di
Provinsi Sulawesi Tenggara berkisar antara 23°C - 25°C.
F. Tanah
Dari jenis tanah, Sulawesi Tenggara memiliki enam jenis tanah, yaitu: tanah podzolik
seluas 2.299.729 Ha, tanah mediteran seluas 899.802 Ha, tanah latosol seluas 349.784 Ha,
tanah organosol seluas 116.099 Ha, tanah alluvial seluas 129.569 Ha dan tanah grumosol
seluas 20.017 Ha.
G. Flora dan fauna
Flora dan fauna yang terdapat di kawasan konservasi Provinsi Sulawesi Tenggara
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati ini tidak terlepas dari
berbagai tipe ekosistem yang membentuk kawasan konservasi tersebut. Berbagai tipe
ekosistem tersebut diantaranya ekosistem perairan laut, pesisir pantai dan daratan/terestrial.
Berbagai flora dan fauna (dilindungi maupun tidak dilindungi) yang dominan di kawasan
konservasi Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut : anggrek serat, anggrek bulan,
anggrek bulan raksasa dan kangtor semar sedangkan faunanya yaitu anoa dan babi rusa.
Gambar 6: Anggrek Serat
Sumber:
http://3.bp.blogspot.com/-yN2pCNH1LOU/UodOoTleqkI/AAAAAAAAAHk/csDlDwPGT7
w/s200/.w.jpg
H. Penduduk
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk daerah Sulawesi Tenggara berdasarkan jenis kelamin menurut
Badan pusat Statistik, yaitu:
TAHUN 2012 2011 2010 2009 2008
Jumlah Pria (jiwa) 1.165.225 1.144.153 1.121.826 1.045.514 1.015.763
Jumlah Wanita (jiwa) 1.153.375 1.132.867 1.110.760 1.072.786 1.059.211
Total (jiwa) 2.318.600 2.277.020 2.232.586 2.118.300 2.074.974
Pertumbuhan Penduduk (%) 2 - - - -
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²) 61 - - - -
Tabel 3: Jumlah Penduduk Sulawesi Tenggara
Sumber: regionalinvestment.bkpm.go.id
2. Suku
Suku Muna, suku Bugis, suku Kalisoso, suku Toraja, Suku Moronene, suku
Tolaki, suku Wolio, dan suku Wonollali.
3. Persebaran Kabupaten dan Kota
a. Kabupaten Bombana (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Rumbia)
b. Kabupaten Buton (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Pasarwajo)
c. Kabupaten Buton Selatan (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Batauga)
d. Kabupaten Buton Tengah (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Labungkari)
e. Kabupaten Buton Utara (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Buranga)
f. Kabupaten Kolaka (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Kolaka)
g. Kabupaten Kolaka Timur (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Tirawuta)
h. Kabupaten Kolaka Utara (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Lasusua)
i. Kabupaten Konawe (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Unaaha)
j. Kabupaten Konawe Kepulauan (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Langara)
k. Kabupaten Konawe Selatan (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Andolo)
l. Kabupaten Konawe Utara (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Wanggudu)
m. Kabupaten Muna (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Raha)
n. Kabupaten Muna Barat (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Sawerigadi)
o. Kabupaten Wakatobi (Pusat Pemerintahan / Ibu Kota : Wangi-Wangi)
p. Kota Bau-Bau
q. Kota Kendari
I. Aktivitas ekonomi
1. Sumber daya alam
Potensi sumberdaya alam sangat bervariasi, antara lain sektor pertanian,
kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan dan perkebunan. Sumber daya alam yang juga
potensial adalah sektor pertambangan seperti aspal, marmer dan biji nikel.
2. Mata pencaharian
Mata pencarian penduduk di Sulawesi umunya bermata pencaharian disektor
pertanian dan industri, selain itu disektor dagang, bidang jasa dan pemerintahan.
3. Industri
Industri yang terdapat di daerah Sulawesi Tenggara meliputi:
a. Industri Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkeh, kopi,
pinang lada dan vanili
b. Industri kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
c. Industri perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
d. Industri Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
e. Industri Pertambangan, meliputi: aspal, nikel, emas, marmer, batu setengah
permata, onix, batu gamping dan tanah liat
f. Industri pariwisata
J. Pariwisata
1. Pantai Nirwana di Kota Bau-Bau
2. Taman Nasional Wakatobi di Kabupaten Wakatobi
3. Air Terjun Moramo di Kabupaten Konawe Timur
4. Pantai Nambo di Kendari
5. Pulau Liwutongkidi di Kabupaten Buton
6. Benteng Buton di Buton
7. Air Terjun Lahundape di Kendari
8. Pulau Sagori di Kabupaten Bombana
9. Pantai Toropina di Kabupaten Konawe
10. Pantai Jodoh di Kabupaten Wakatobi
11. Pemandian Air Panas Mongolo di Kabupaten Kolaka
12. Goa Liang La Kalombo di Kabupaten Muna
13. Gugusan Pulau Basilika di Kabupaten Buton
14. Tanjung Bunga di Kabupaten Bombana
15. Teluk Kendari di Kota Kendari
16. Tambak Wisata di Kota Kendari
17. Goa Alam di Kabupaten Wakatobi
18. Pulau Malangke di Kabupaten Bombana
19. Tanjung Boti Kolo di Konawe Selatan
20. Pantai Kancinaa di Buton
21. Tanjung Kayu Angin di Kolaka
22. Pantai Meleura di Kabupaten Muna
23. Arung Jeram di Konawe Utara
24. Pantai Tanjung Sapiri di Kolaka Utara
25. Pulau Makasar di Kota Bau-Bau
26. Air Terjun Sangkona di Kabupaten Bombana
K. Pendidikan
Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah
sebesar 2,67 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 5,83 persen. Ukuran atau indikator
untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait dengan pendidikan antara lain
pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010,
penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar
18,27 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 2,16 persen, tamat DIV/S1 sebesar 3,30 persen dan
tamat S2/S3 sebesar 0,26 persen.
Perguruan tinggi yang ada di Provinsi ini, yaitu Universitas Haluoleo (UNHO) di
Kendari dan Perguruan tinggi swasta yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Sulawesi Barat terletak di antara 00°12' - 03°38' Lintang Selatan ; 118°43'15'' -
119°54'03'' Bujur Timur. Luas daerah ini adalah 45.764,53 km2. Provinsi Sulawesi Barat
merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Baat mempunyai banyak
potensi baik dibidang sumber daya alam, industri maupun pariwisata.
Sulawesi Selatan terletak antara 0°12' sampai 8° Lintang selatan dan 116°48' sampai
122°36' Bujur Timur. Batas-batas wilayah provinsi Sulawesi Selatan, sebelah Barat
berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Selat Makassar, sebelah Utara berbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, sebelah Timur berbatasan dengan
Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan sebelah Selatan dengan Laut Flores. Luas
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan adalah 45.764,53 km2.
Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara geografis
terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara
02°45'-06°15' Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-
124°45' Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di Laut
Banda dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Luas
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 38.140 km² yang terdiri dari 10 (sepuluh)
Kabupaten, 2 (dua) Kota, 204 kecamatan, 2.117 desa/kelurahan.
III.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.