16
TUGAS KELOMPOK MAKALAH PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 KETU : LA ODE MURSALIM ANGGOTA : NI KADEK TONIASIH NI KOMANG SUARNINGSIH KASMAR RIMAYANTI UDIN NASRI RUSDIN JURUSAN BIMBINGAN KONSELING (BK) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

  • Upload
    vuminh

  • View
    222

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

KETU : LA ODE MURSALIM

ANGGOTA : NI KADEK TONIASIH

NI KOMANG SUARNINGSIH

KASMAR

RIMAYANTI UDIN

NASRI

RUSDIN

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING (BK)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2013

Page 2: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................` i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

BAB II INTI ISI SILA-SILA PANCASILA............................................... 2

1. Pengertian Filsafat............................................................................. 2

2. Filsafat Pendidikan............................................................................

3. Esensialisme dan Perenialisme.........................................................

4. Pendidikan Nasional..........................................................................

5. Makna Sila-Sila Pancasila.................................................................

BAB III Penutup..........................................................................................

1. Kesimpulan.......................................................................................

2. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

Page 3: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

BAB II

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. Pancasila Sebagai Suatu Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Prof. Dr. Winardi, SE ada 3 definisi (pengertian) Sistem

(a). Sistem adalah keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi satu

dengan lainnya menurut satu rencana yang ditentukan, untuk

mencapai tujuan tertentu. (H. Thierry)

(b). Sistem adalah seperangkat bagian yang saling berhubungan,

bekerja bebas mengejar keseluruhan tujuan dengan kesatuan

lingkungan. (William A. Shorde / Dan Voich Jr)

(c). Sistem adalah himpunan unsur (elemen) yang saling

mempengaruhi untuk mana hukum tertentu menjadi berlaku.

(Ludwig Von Bertalanffy) Definisi ini menekankan pada :

1. Kelakuan berdasarkan tujuan tertentu

2. Keseluruhan melebihi bagian

3. Keterbukaan sistem saling berhubungan dengan sebuah

sistem yang lebih besar, yakni lingkungannya.

4. Transformasi, bagian-bagian yang bekerja menciptakan

sesuatu yang mempunyai nilai.

5. Antar hubungan berbagai bagian harus cocok dengan yang

lainnya.

6. Mekanisme kontrol, yakni adanya kekuatan yang

mempersatukan dan mampu mempertahankan sistem

tersebut.

Pendapat lain Pengertian Sistem:

Yang disebut sistem (kata benda), sistematis/sistematik (kata sifat),

adalah :

Page 4: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

1. Sesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa

bagian, elemen, komponen

2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi)

dan saling berkesesuaian (relevansi)

3. Diantara bagian tidak saling bertentangan (kontradiksi).

4. Diantara bagian saling melengkapi dan mempengaruhi

5. Diantara bagian merupakan satu kesatuan (Unity) tak terpisahkan

(komprehensif integralistik),

6. Diantara bagian mempunyai tujuan (goal/teleologis) yang sama.

2. Pancasila Sebagai Suatu Sistem

Berdasarkan penjelasan tentang pengertian sistem tersebut diatas, maka

Pancasila sudah memenuhi syarat sebagai sebuah sistem atau dengan

kata lain bersifat sistematis/sistemati, karena :

1. Pancasila terdiri dari beberapa Sila, yakni Lima Sila

2. Diantara Lima Sila mempunyai hubungan yang sifatnya hirarkis

(Sila Pertama: Ketuhanan mendasari dan menjiwai Sila

kemanusiaan, Sila persatuan, Sila kerakyatan dan Sila keadilan

3. Diantara Sila-Sila dalam Pancasila tidak saling bertentangan,

bahkan merupakan satu kesatuan yang bersifat komprehensif

integralistik, saling mendukung dan saling melengkapi.

4. Diantara Sila-Sila dalam Pancasila mempunyai tujuan dan fungsi

yang sama, sebagai Dasar Negara, Dasar Filsafat Bangsa, Ideologi

maupun sebagai Pandangan Hidup (way of life) Bangsa Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

1. Pengertian Filsafat

a. Pengertian Filsafat secarar Etimologis

Kata Filsafat berasal dari bahasa Yuniani, yang terdiri dari dua

kata, yakni philos, philia, philien yang artinya senang, teman dan cinta

dan sophos, sophia dan sophien yang artinya kebenaran (truth),

Page 5: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

keadilan (justice), dan bijaksana (wise) atau kebijaksanaan (wisdom).

Pengertian Filaafat secara etimologis dapat disimpulkan adalah Cinta

kebenaran atau cinta kebijaksanaan / kearifan.

Selain itu kata filsafat berasal dari bahasa Arab, dari falsafah, dari

bahasa inggris yaitu Philosophy, bahasa Indonesia Filsafat (kata sifat

filsafati) atau filosofi (kata sifat filosofis), falsafah yang semuanya

mempunyai arti yang sama.

b. Pengeritan Filsafat secara Definitif

- Pengertian filsafat dari Ahli (Filsuf):

1. Plato: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai

kebenaran yang asli

2. Aristoteles: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi

kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika,

logika, retorika, etika, politik dan estetika.

3. Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi

pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di

dalam empat persoalan.

1. Apakah yang dapat kita ketahui (jawabnya: metafisika)

2. Apakah yang seharusnya kita ketahui ? (jawabnya : etika)

3. Sampai dimanakah pengharapan kita? (jawabnya: agama)

4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabnya : antropologi

- Pengertian Filsafat dari:

1. Prof. Drs. Notonegoro, SH: filsafat adalah pengetahuan atau ilmu

pengetahuan yang mencari dan mempelajari yang ada (ontologi)

dan hakekat yang ada (metafisika) dengan perenungan

(kontemplasi) yang mendalam (radikal) sampai menemukan

substansinya.

2. Drs. Hasbullah Bakry, S.H: filsafat adalah ilmu yang menyelidiki

segala sesuatu yang mendalam mengenai Ketuhanan (theologi),

alam semesta (kosmologi) dan manusia (antropologi), sehingga

Page 6: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

menghasilkan pengetahuan bagaimana hakekatnya sejauh yang

dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu

seharusnya setelah mencapainya.

Kesimpulan:

Filsafat adalah ilmu yang mencari dan mempelajari tentang hakekat

(metafisika). Oleh karena itu filsafat juga disebut Ilmu tentang hakekat

atau ilmu hakekat (metafisika). Ditinjau dari perspektif

permasalahannya filsafat dapat dikelompokkan menjadi dua macam,

yaitu:

Pertama:

Filsafat sebagai hasil perenungan/kontemplasi (produk).

Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep pemikiran-pemikiran

para filsuf.

Pada zaman dahulu, yang lazimnya merupakan suatu aliran/paham,

misal: idealisme, rasionalisme, materialisme, pragmatisme.

- Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia

sebagai hasil aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu

kebenaran yang timbul dari persoalan pada akal manusia.

Kedua: Filsafat sebagai suatu proses, yang berbentuk sebagai

aktivitas berfilsafat, sekaligus prosess pemecahaan masalah

(problem solving) dengan menggunakan berbagai metode tertentu

sesuai dengan objeknya.

Adapun cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut:

1. Metafisika : mempelajari hal-hal yang ada di balik alam fisik/alam

indrawi (riil), yang meliputi: ontologi, kosmologi, antropologi, dan

theologi.

2. Epistimologi: yang mempelajari tentang hakekat pengetahuan.

3. Logika mempelajari tentang kaidah-kaidah berpikir, yakni tentang

axioma, dalil dan rumusan berpikir (thinking) dan bernalar

(reasoning)

Page 7: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

4. Etika: mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan moralitas,

tingka laku manusia.

5. Estetika: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan yang

indah (estetik) dan yang mempunyai nilai seni (artistik).

6. Methodologi: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan

suatu metode, diantaranya metode deduksi, induksi, analisa, dan

sintesa.

Berdasarkan cabang-cabang filsafat inilah, maka Pancasila dapat

dikatakan:

1. Sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai

Ketuhanan (thoelogi), nilai manuisa (antropologi), nilai kesatuan

(metafisika, yang berhubungan dengan pangertian hakekat satu),

kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).

2. Sebagai Susunan kesatuan Organis Pancasila pada hakekatnya

yang terdiri dari sila-sila merupakan satu kesatuan yang tak

terpisahkan (komprehensif integralistik). Kesatuan sila-sila dari

Pancasila merupakan kesatuan organis yang pada hakekatnya

secara filosofis bersumber pada hakekat dasar ontologis manusia,

sebagai pendukung dari isi dan inti sila-sila pancasila, yakni

berupa hakekat manusia monopluralis. Hakekat manusia

monoprularistik, teridri pertama hakekat susunan kordinat

manusia, yang terdiri dari unsur jiwa (rohani) dan unsur raga

(jasmani), kedua: hakekat sifat kordinat manusia yang terdiri dari

unsur individu dan sosial, ketiga: hakekat kedudukan kodrat

manusia, yang terdiri dari unsur sebagai makhluk yang berdiri

sendiri, maupun sebagai makhluk Tuhan. Unsur-unsur hakekat

manusia merupakan satu kesatuajn yang bersifat orrganis dan

harmonis, yang setiap unsur-unsurnya mempunyai fungsinya

masing-masing. Antara unsur jiwa dan raga, individu dan sosial

serta antara makhluk yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan,

kalau menyatu akan menjadi monodualistis, dialektis sintesa

Page 8: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

paradoksal, tetapi kalau bertentangan akan menjadi dualistik

kontradiktif.

Pengertian Monodualistik, yaitu dua hal yang berbeda (jiwa-raga),

tetaip merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, dialektis

adalah kata sifat dari kata dialektika (Hegel) yang artnya yang terdiri

dari tesa (pendapat) dan inti tesa (pendapat yang kontradiktif) yang

kemudian menjadi sintesa (kesatuan dari tesa dan inti tesa, sintesa

paradoksal pengertian sama dengan monodualistik. Sedang pengertian

Dualistik kontradiktif adalah dua hal yang berbeda dan saling

bertentangan dan saling mengalahkan, yang kalah akan tenggelam,

sedang yang menang akan selalu nampak dalam prilaku, yang menurut

orang aewam disebut: karakter (kepribadian).

3. Pancasila Bersifat Hierarkis Piramidal

Susunan Pancasila adalah hierarkis piramidal, pengertian matematis

pyramidal untuk menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila

Pancasila dalam urutan luas (kuantitas) dan juga hal isi bersifatnya

(kualitas). Kalau dilihat susunan sila-sila menunjukkan suatu rangkaian

tingkat (gradual) dalam luas dan isi sifatnya (kualitas). Kalau dilihat

susunan sila-sila Pancasila memiliki susunan yang hierarki piramidal,

maka Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis (landasan) dari sila

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Secara ontologis sila-sila dalam Pancasila, yaitu: Tuhan, Manusia, Satu,

Rakyat dan Adil. Menurut Drs. Lasiyo dan Drs. Yuwono dalam

bukunya Pancasila (Pendekatan Secara Kefilsafatan) menyebutkan

bahwa:

a). Hakekat Tuhan, antara lain :

- Sebab pertama (causa prima)

- Maha Esa

- Asal mula dari segala sesuatu (jawa: sangkan paraning dumadi)

Page 9: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

- Segala sesuatu yang ada tergantung kepada-Nya.

- Sempurna dan Maha Kuasa, Maha Rahim

- Tidak berubah, tidak terbatas, adanya mutlak

- Pencipta dan pengatur alam semesta

b) Hakekat Manusia adalah berdasarkan konsep Manusia

Monopluralis

Notonegoro, yang terjelma dalam Susunan kodrat, terdiri dari makhluk

berjiwa dan makhluk beraga, sifat kodrat, terdiri makhluk individu dan

makhluk sosial dan Kedudukan kodrat, yang terdiri dari makhluk yang

berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

c). Hakekat Satu

- Tak dapat dibagi dan terpisahkan dari segala sesuatu yang lain

- Merupakan diri pribadi dalam arti mempunyai sifat, bentuk,

susunan dan keadaan diri sendiri.

- Terpisahkan dengan hal lain yang mempunyai tempat dan ruang

sendiri.

Contoh : - ikrar Sumpah Pemuda (Satu Bangsa, satu bahasa, satu tanah

air.

d). Hakekat Rakyat

- Keseluruhan jumlah dari semua warga dalam negara

- Segala sesuatunya meliputi semua warga dan untuk seluruh warga.

- Adanya hak-hak serta kewajiban asasi, politis, ekonomi bagi setiap

warga perseorangan dalam kaitanya dengan hakekat manusia dan

negara.

e). Hakekat Adil

- Adanya pemenuhan hak dan kewajiban dalam hidup kehidupan

manusia.

Page 10: TUGAS KELOMPOK · Web viewSesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian, elemen, komponen 2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan

- Wajib harus lebih diutamakan dari pada hak.

- Pemenuhan wajib dan hak itu meliputi:

1. Keadilan Distributif (Membagi), yakni keadilan yang diberikan

pemerintah / negara kepada rakyat / warga negara.

Misal : Bunyi alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945, yakni Negara

berkewajiban melindungi tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Keadilan Legal (Keadilan Test), yakni keadilan yang diberikan

warga negara kepada pemerintah.

Misal : Membayar pajak, bela negara

3. Keadilan Komutatif (Keadilan Timbal Balik), yakni keadilan yang

terjadi karena adanya hubungan antar sesama warga (individu)

dengan warga (individu) yang lain.

Misal: Hubungan perkawinan, hubungan / perjanjian utang,

piutang antar individu.