Tugas Pendahuluan Batuan Metamorf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tp

Citation preview

Batuan MetamorfBatuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.

Siklus batuan menunjukkan kemungkinan batuan untuk berubahbentuk. Batuan yang terkubur sangat dalam mengalami perubahantekanan dan temperatur. Jika mencapai suhu tertentu, batuan tersebutakan melebur menjadi magma. Namun, saat belum mencapai titik peleburan kembali menjadi magma, apa yang terjadi pada batuantersebut?Batuan tersebut berubah menjadi batuan metamorf.Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat dariproses metamorfosa pada batuan yang sudah ada karena perubahantemperatur(T), tekanan (P), atau Temperatur (T) dan Tekanan (P) secarabersamaan. Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas atasdasar derajat metamorfosanya, yaitu: Batuan metamorfosa derajat rendah; Batuan metamorfosa derjat menengah, dan Batuan metamorf derajat tinggi.

A.Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya)Klasifikasi ini di tinjau dari unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan metamorf yang akan mencirikan batuan asalnya. Berdasarkan komposisi kimianya batuan metamorf terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

Calcic Metamorphic Rockadalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang bersifat kalsik (kaya unsur Al), umumnya terdiri atas batulempung dan serpih. Contoh: batusabak dan Phyllite.

Gambar 1.1 : Batua PhyliteQuartz Feldsphatic Rockadalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur kuarsa dan feldspar. Contoh : Gneiss

Gambar 1.2 : Batu GneissCalcareous Metamorphic Rockadalah batuan metamorf yang berasal dari batugamping dan dolomit. Contoh : Marmer

Gambar 1 .3 : Batu MarmerBasic Metamorphic Rockadalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa, semibasa dan menengah, serta tufa dan batuan sedimen yang bersifat napalan dengan kandungan unsur K, Al, Fe, Mg.Magnesia Metamorphic Rockadalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan Mg. Contoh : serpentinite, sekis.

Gambar 1 .4 : Batu serpentinite

B.Struktur dan Tekstur Batuan MetamorfStruktur merupakan bentuk dari handspecimen atau masa batuan yang lebih besar. Struktur dibedakand ari teksture berdasarkan skalanya diman teksture merupakan bentuk mikroskopis yang sidudun oleh ukuran, bentuk, orientasi, dan hubungan butirnya. Pada batuan metamorf struktur terjadi karena proses deformasi.Teksture pada batuan metamorf:

1)Teksture foliasi, yaitu adanya kesejajaran orientasi mineral yang memperlihatkan adanya perlapisan dan kenampakan kelurusan. Contoh tekstur ini, yaitu:

Tekstur slaty, butirannya sangat halus (< 0,1 mm), kelurusan pada orientasi planardan subplanar, pecahannya berlembar. Contoh batuannya adalah slate.

Tekstur phylitic, berbutir sangat halus sampai halus (kurang dari 0,5 mm), contoh batuannya adalah phylite.

Tekstur schistose, berbutir halus sampai sangat kasar (>1 mm), contoh batuannya adalah schist.

Gambar 1 .5 : Batuschist

Tekstur gneissose, berbutir halus sampai sangat kasar, memperlihatkan perlapisan karena adanya perbedaan mineralogi.Tekstur foliasi porphyroblastik, berbutir sangat halus sampai sangat kasar dengan ukuran kristal yang besar (porphyroblastik) tertanam didalam matriks berfoliasi berukuran halus

Tektur mylonite.

2) Tekstur diablastik, tekstur yang dicirikan dengan tidak adanya kesejajaran buturan, berorientasi radial sampai acak, contoh tekstur ini adalah:

Tekstur sheaf, tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang berdabang.Tekstur spherolublastik, yaitu tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang radial.

Tekstur fibroblastic, tekstur diablastik yang berukuran sama

3) Tekstur grano blastik

Tekstur homogranular, merupakan tekstur yang memperlihatkan ukuran butir yang hampir sama.

Tekstur heterogranular, merupakan teksture yang memperlihatkan ukuran butir yang tidak seragam.

Tekstur heterogranoblastik, merupakan tekstur yang dicirikan oleh kumpulam mineral yang sama taapi dengan ukuran yang beragam.

Tekstur tekstur nodularblastik, merupakan tekstur yang memiliki nodular yang tersusun oleh mineral kecil dengan satu atau dua mineral dalam matrik yang memiliki komposisi berbeda.

Diagenesa Batuan MetamorfBatuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami proses metamorfosis. Proses metamorfosis terjadi hanya di dalam Bumi.Proses tersebut mengubah tekstur asal batuan, susunan mineral batuan, atau keduanya. Proses ini terjadi dalam solid state, artinya, batuan tersebut tidak melebur. Bayangkan sebuah roti yang berubah menjadi roti bakar.Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa fluida terutama air memiliki peranan penting dalam proses metamorfosis.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARAKTERISTIK BATUAN METAMORF

1. Komposisi Mineral Batuan Asal2. Temperatur dan Tekanan Selama Metamorfosis3. Pengaruh Gaya Tektonik4. Pengaruh Fluida

Facies MetamorfismeFacies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf. Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia. Dalam hubungannya, tekstur dan struktur batuan metamorf sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur dalam proses metamorfisme. Dan dalam facies metamorfisme, tekanan dan temperatur merupakan faktor dominan, dimana semakin tinggi derajat metamorfisme (facies berkembang), struktur akan semakin berfoliasi dan mineral-mineral metamorfik akan semakin tampak kasar dan besar.

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

DASAR KLASIFIKASI BATUAN METAMORFKlasifikasi batuan metamorf berdasarkan :

1. tekstur2. struktur3. komposisi mineral

Secara umum komposisi batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu ;- berfoliasi- tak berfoliasiBatuan metamorf diklasifikasikan berdasakan ada atau tidaknya foliasi.Foliasi adalah struktur planar pada batuan metamorf yang disebabkan olehpengaruh tekanan diferensial saat proses metamorfosis.

JENIS-JENIS METAMORFISME

Metamorfisme Kontak/TermalMetamorfisme ini faktor dominannya ialah temperatur tinggi. Tekanan confining (tekanan yang pengaruhnya sama besar ke semua permukaan benda) juga berpengaruh, namun tidak signifikan. Kebanyakan terjadi < 10 km di bawah permukaan Bumi. Metemorfisme kontak terjadi pada batuan intrusi jika ada magma yang mengintrusi batuan tersebut. Prosesnya menghasilkan efek yang dikenal dengan sebutan baking effect. Zona kontak ini (disebut aureole) tidak terlalu luas, hanya sekitar 1 100 meter. Karena tekanan diferensial (tekanan yang pengaruhnya tidak sama besar ke semua permukaan benda) juga tidak terlalu signifikan, batuan metamorf yang terbentuk biasanya tidak terfoliasi.Metamorfisme Regional/DinamotermalMetamorfisme ini terjadi pada kedalaman yang signifikan yakni > 5 km.Batuan jenis ini merupakan yang paling banyak tersingkap di permukaan.Biasanya pada dasar pegunungan yang bagian atasnya tererosi.Batuan dari proses ini kebanyakan terfoliasi, menandakan tingginya tingkat tekanan diferensial (akibat gaya tekonik). Temperatur saat terjadi proses ini bervariasi, tergantung oleh kedalaman dan kehadiran badan magma.Kehadiran mineral indeks dapat menentukan tingkat tekanan dan temperatur proses rekristalisasi. Contohnya: schisthijau dan batuschist yang mengandung mineral klorit, aktinolit, dan plagioklas kaya sodium, terbentuk pada P & T lebih rendah; sedangkan amphibolit yang mengandung hornblende, plagioklas feldspar, dan terkadang garnet, terbentuk pada P & T lebih tinggi.

Metamorfosis regionalTerjadi karena perubahan temperature dan tekanan bersama-sama.Meliputi daerah yang luas, biasa dijumpai didaerah tektonik, misal pembentukan pegunungan zona tunjam.PENGENALAN BATUAN METAMORF1. Sifat kristal atau hablur2. Adanya mineral-mineral khas metamorf3. terdapat struktur foliasi pada kebanyakan batuan metamorf.

Penamaan Batuan MetamorfPenamaan batuan metamorf didasarkan atas tekstur, struktur dan komposisi mineral yang menyusun batuan tersebut. Adapun tekstur batuan metamorf terdiri dari: Bentuk butir granoblatik (terdiri dari mineral mineral granular), lepidoblastik (terdiri dari mineral-mineral pipih), dan nematoblastik (terdiri dari mineral-mineral orthorombik), sedangkan teksturnya ada foliasi, dan non foliasi.Tekstur foliasi (tekstur batuan metamorf yang memperlihatkan adanya orientasi dari mineralnya). Struktur batuan metamorf dapat terdiri dari struktur schistose (struktur batuan metamorf yang memperlihatkan perselingan orientasi mineral pipih dan mineral granular / nematoblastik), gneistose (struktur batuan metamorf yang memperlihatkan hubungan dari orientasi mineral pipih dan mineral nematoblastik/granular yang saling berpotongan/tidak menerus), hornfelsic (struktur batuan metamorf yang hanya tidak memperlihatkan foliasi).Derajat MetamorfosaDerajat metamorfosa adalah suatu tingkatan metamorfosa yang didasarkan atas temperatur (T) atau tekanan (P) atau keduanya T dan P.

Tabel dibawah ini adalah tingkatan batuan metamorf berdasarkan derajatmetamorfosa:

TEKSTUR BATUAN METAMORFKebanyakan merupakan Kristaloblastik, yaitu tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asalnya tidak tampak lagi), terdiri atas :1. LepidoblastikTekstur batuan metamorf yang didominasi oleh mineral mineral pipih yang memperlihatkan orientasi sejajar sperti mineral-mineral biotite dan muscovite.

2. NematoblastikTekstur batuan metamorf yang didominasi oleh mineral-mineral berbentuk menjarum (acicular) yang memperlihatkan orientasi sejajar, misalnya mineral amphibole, silimanit, dan pyroxene.

3. GranoblastikTekstur batuan metamorf yang didominasi oleh mineral-mineral berbentuk butiran dengan sisi Kristal yang bergerigi (sutured), misalnya kwarsa, kalsit, dan garnet.

4. PorfiroblastikTekstur batuan metamorf dimana suatu Kristal besar (fenokris) tertanam pada massa dasar yang relative halus identik dengan porfiritik pada batuan beku

5. IdioblastikTekstur batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya adalah euhedral.

6. XenoblastikSama dengan idioblastik, tetapi bentuk mineral-mineral penyusunnya berbentuk anhedral.

STRUKTUR BATUAN METAMORFStruktur batuan ini terbagi menjadi dua yaitu :A. Struktur FoliasiStruktur foliasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya suatupenjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf.Struktur ini terdiri atas :- Struktur Slatycleavage- Struktur Gneissic- Struktur Phylitic- Struktur Schistosity

B. Struktur Non FoliasiStruktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf.Struktur ini terdiri atas :- Struktur Hornfelsik- Struktur Milonitik- Struktur Kataklastik- Struktur Flaser- Struktur Pilonitik- Struktur Augen- Struktur Granulosa- Struktur Liniasi

BATUAN METAMORF FOLIASIKelas ini diklasifikasikan lagi menurut tipe foliasinya. Makin jelas foliasinya,makin tinggi derajat metamorfosisnya (menandakan makin tingginya tekanan/temperatur).DerajatmetamorfosisStrukturNama BatuanMineralPenciriKarakter Khas

MAKIN

RENDAH

Slaty

Slate/Batusabak

Lempung,silikamelembarButiran sangat halus.Kilap earthy.Mudahmembelah menjadilembaran tipis datar.

Slaty Schistose

Phyllite

MikaButiran halus.Kilapsutra.Membelahmengikuti permukaanbergelombang.

Schistose

Schist

Biotit,

Amfibol

Muskovit

Berkomposisi mineralmelembar danmemanjang dengansusunan mendatar.Variasi mineral yangluas.

Gneissic

GneissFeldspar,

kuarsa,

amfibol,

biotitMineral gelap danterang terpisah danmembentuk perlapisanatau lenses. Perlapisanmungkin berlipat.Lapisan gelap: biotit,hornblende; lapisanterang: felspar, kuarsa

Diagenesa Batuan Metamorf FoliasiBerasal dari foliatus atau berdaun yaitu orientasi kesejajaran mineral penyusun batuan metamirf, tetapi harus dibedakan dengan orientasi perlapisan batuan sediment, sama sekalai tidak ada hubungan dengan sifat perlapisan batuan sediment.

Berdasarkan kenampakanBatuan asal pembentukan metamorf dibagi menjadi 2 yaitu ;1. kristaloblastik2. palimset / sisa / relic1. Kristaloblastikbila tekstur batuan asal tak kelihatan lagi digunakan istilah blastik kemudaian kita lihat fabriknya. Berdasarkan sifat butir/kristal dan hubungannya dengan yang lain dibagi :a. homoblastik : terdiri atasa satuan tekstur sajab. heteroblastik: terdiri lebih dari satu tekstur. Misal : lepidoblastik dangranoblastikJenis Tekstur :- lepidoblastik: sebagian mineralnya berbentuk pipih- nematoblastik : sebagian mineralnya berbentuk prismatic- graniblastik : sebagian mineralnya granular / equidimensional- porfiroblastik :seperti batuan porfiritik dalam batuan beku.Bentuk tekstur :- ididoblastik : bila bagian besar minerlnya berbentuk euhedral- hipidioblastik : sebagian besar mineralnya berbentuk subhedral- xenoblastik : sebagian mineralnya berbentuk anhedral.

2. Palimset/ SisaTekstur asli dari batuan asal masih sangat terlihat / tersisa, digunakan awalan BLASTO untuk penamaannya.- Blasto Ofitik ; bila batuan asal mempunyai tekstur ofitik- Blasto porifik : mempunyai tekstur porifik- Blasto psefitik ; bila batuan asal batuan sediment klastik berubah menjadi pebble.- Blasto psamatik : batuan asal sediment berukuran pasir- Blasto pelitik : batuan sediment klastik berukuran lempung.

Contoh batuan metamorf foliasi antara lain :

Hornblende Schist Warna : Hitam Struktur : Schistose Tekstur : heteroblastik Komposisi Mineral-Lepidioblastik : mika (mengkilap)-Nematoblastik: hornblende-Granoblastik : mineral quartz Jenis Metamorfosis : Regional Bentuk kristal : hipidioblastik

GneissWarna : abu-abuStruktur : GneissicTekstur : heteroblastikKomposisi Mineral-Lepidioblastik : mika (mengkilap)-Nematoblastik: hornblende, pyroxene perismatik panjang-Granoblastik : mineral quartz (granular) Jenis Metamorfosis : Regional Bentuk kristal : hipidioblastik

SlateWarna : HitamStruktur : SlatyTekstur : homoblastikKomposisi Mineral-Lepidioblastik : mika (mengkilap)56Jenis Metamorfosis : RegionalBentuk kristal : hipidioblastik

BATUAN METAMORF NON FOLIASIKelas ini diklasifikasikan lagi menurut komposisi mineralnya.Marmer terdiri dari butiran kalsit berukuran kasar. Jika batuan asalnya adalah dolomit, namanya menjadi marmer dolomit.Kuarsit terdiri dari butiran kuarsa yang terlaskan bersama dan terikat kuatpada temperatur tinggi.Hornfels berukuran butir sangat halus. Hornfels mika berasal dari serpihdan hornfels amphibole berasal dari basalt.

Diagenesa Batuan Metamorf Non FoliasiMerupakan batuan metamorf yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf.

Struktur Batuan Metamorf Non Foliasi ini terdiri atas :- Struktur Hornfelsik- Struktur Milonitik- Struktur Kataklastik- Struktur Flaser

Tekstur Batuan Metamorf Non Foliasi- Granulose : terdiri atas mineral berbentuk butir, berukuran relatif sama(equidimensional)- Hornfelsik : terdiri atas mineral tanpa pensejajaran mineral sedikitpun atau tidak ada mineral pipih atau prismatic

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yangterbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan daribatuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperaturedan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur danstrukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan strukturyang baru pula.

Batuan Metamorf Non Foliasi antara lain :

MarbleWarna : putihStruktur : hornfelsikTekstur : hornfelsikKomposisi Mineral-Quartz-orthoclasJenis Metamorfosis : KontakBentuk kristal : hipidioblastik

AmphiboliteWarna : hitamStruktur : hornfelsikTekstur : hornfelsikKomposisi Mineral-Olivin-Pyroxen-amphibolJenis Metamorfosis : KontakBentuk kristal : hipidioblastik

QuartziteWarna : abu-abuStruktur : granuloseTekstur : granuloseKomposisi Mineral-quartzJenis Metamorfosis : KontakBentuk kristal : hipidioblastik

HornfelsWarna : hitamStruktur : hornfelsikTekstur : hornfelsikKomposisi Mineral-Olivin-HornblendeJenis Metamorfosis : KontakBentuk kristal : hipidioblastik

Macam-macam Batuan Metamorfisme

1. Slate Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).Asal : Metamorfisme Shale dan MudstoneWarna : Abu-abu, hitam, hijau, merahUkuran butir : Very fine grainedStruktur : Foliated (Slaty Cleavage)Komposisi : Quartz, Muscovite, IlliteDerajat metamorfisme : RendahCiri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis2. Filit

Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.Asal : Metamorfisme ShaleWarna : Merah, kehijauanUkuran butir : HalusStuktur : Foliated (Slaty-Schistose)Komposisi : Mika, kuarsaDerajat metamorfisme : Rendah IntermediateCiri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang3. Gneiss

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granitWarna : Abu-abuUkuran butir : Medium Coarse grainedStruktur : Foliated (Gneissic)Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mikaDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.4. Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basaltWarna : Hitam, hijau, unguUkuran butir : Fine Medium CoarseStruktur : Foliated (Schistose)Komposisi : Mika, grafit, hornblendeDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet5. Marmer Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostoneWarna : BervariasiUkuran butir : Medium Coarse GrainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kalsit atau DolomitDerajat metamorfisme : Rendah TinggiCiri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.

6. Kuarsit

Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merahUkuran butir : Medium coarseStruktur : Non foliasiKomposisi : KuarsaDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Lebih keras dibanding glass

7. Milonit

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.Asal : Metamorfisme dinamikWarna : Abu-abu, kehitaman, coklat, biruUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuanDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Dapat dibelah-belah

8. Filonit

Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)Asal : Metamorfisme Shale, MudstoneWarna : Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitamanUkuran butir : Medium Coarse grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Beragam (kuarsa, mika, dll)Derajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Permukaan terlihat berkilau

9. Serpetinit

Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.Asal : Batuan beku basaWarna : Hijau terang / gelapUkuran butir : Medium grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : SerpentineCiri khas : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

10. Hornfels

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystoneWarna : Abu-abu, biru kehitaman, hitamUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kuarsa, mikaDerajat metamorfisme : Metamorfisme kontakCiri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

16 | Batuan Metamorf