49
Batuan Beku Ekstrusif dan Intrusif Nama : Fatima Tush Sholihah No. MHS : 410012256 STTNAS Jurusan Teknik Geologi Yogyakarta 2013

Tugas Petrologi Batuan Beku

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Petrologi Batuan Beku

Batuan Beku Ekstrusif dan Intrusif

Nama : Fatima Tush Sholihah

No. MHS : 410012256

STTNAS

Jurusan Teknik Geologi

Yogyakarta

2013

Page 2: Tugas Petrologi Batuan Beku

Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses

pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan

magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan

magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan

komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma sel.Pada saat penurunan suhu akan

melewati tahapan perubahan fase cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energi

pembentukan kristal maka akan terbentuk kristal-kristal mineral berukuran besar sedangkan

bila energi pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuran halus. Bila

pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dan cairan magma

membeku menjadi gelas.

Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu :

1. Mineral asam / felsic minerals

Mineral-mineral ini umumnya berwarna cerah karena tersusun atas silika dan alumni,

seperti : kuarsa, ortoklas, plagioklas, muskovit.

2. Mineral basa / mafic minerals

Mineral-mineral ini umumnya berwarna gelap karena tersusun atas unsur-unsur besi,

magnesium, kalsium, seperti : olivin, piroksen, hornblende, biotit. Mineral-mineral ini berada

pada jalur kiri dari seri Bowen.

Page 3: Tugas Petrologi Batuan Beku

Setiap mineral memiliki kondisi tertentu pada saat mengkristal. Mineral-mineral mafik

umumnya mengkristal pada suhu yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mineral

felsik. Secara sederhana dapat dilihat pada Bowen Reaction Series.

Mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat labil dan mudah berubah

menjadi mineral lain. Mineral yang dibentuk pada temperatur rendah adalah mineral yang

relatif stabil. Pada jalur sebelah kiri, yang terbentuk pertama kali adalah olivin sedangkan

mineral yang terbentuk terakhir adalah biotit.

Mineral-mineral pada bagian kanan diwakili oleh kelompok plagioklas karena kelompok

mineral ini paling banyak dijumpai. Yang terbentuk pertama kali pada suhu tinggi adalah

calcic plagioclase (bytownit), sedangkan pada suhu rendah terbentuk alcalic plagioclase

(oligoklas). Mineral-mineral sebelah kanan dan kiri bertemu dalam bentuk potasium feldsfar

kemudian menerus ke muskovit dan berakhir dalam bentuk kuarsa sebagai mineral yang

paling stabil.

Proses Kristalisasi Magma

Karena magma merupakan cairan yang panas, maka ion-ion yang menyusun magma akan

bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan,

pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini akan menurun, dan ion-ion akan mulai mengatur

dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut kristalisasi. Pada proses ini

yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion akan saling mengikat satu dengan

yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak. Ion-ion tersebut akan membentuk

ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur. Pada umumnya material yang menyusun

magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan.

Page 4: Tugas Petrologi Batuan Beku

Kecepatan pendinginan magma akan sangat berpengaruh terhadap proses kristalisasi,

terutama pada ukuran kristal. Apabila pendinginan magma berlangsung dengan lambat, ion-

ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya, sehingga akan menghasilkan

bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pada pendinginan yang cepat, ion-ion tersebut tidak

mempunyai kesempatan bagi ion untuk membentuk kristal, sehingga hasil pembekuannya

akan menghasilkan atom yang tidak beraturan (hablur), yang dinamakan dengan mineral

gelas (glass).

Pada saat magma mengalami pendinginan, atom-atom oksigen dan silikon akan saling

mengikat pertama kali untuk membentuk tetrahedra oksigen-silikon. Kemudian tetahedra-

tetahedra oksigen-silikon tersebut akan saling bergabung dan dengan ion-ion lainnya akan

membentuk inti kristal dan bermacam mineral silikat. Tiap inti kristal akan tumbuh dan

membentuk jaringan kristalin yang tidak berubah. Mineral yang menyusun magma tidak

terbentuk pada waktu yang bersamaan atau pada kondisi yang sama. Mineral tertentu akan

mengkristal pada temperatur yang lebih tinggi dari mineral lainnya, sehingga kadang-kadang

magma mengandung kristal-kristal padat yang dikelilingi oleh material yang masih cair.

Komposisi dari magma dan jumlah kandungan bahan volatil juga mempengaruhi proses

kristalisasi. Karena magma dibedakan dari faktor-faktor tersebut, maka penampakan fisik dan

komposisi mineral batuan beku sangat bervariasi. Dari hal tersebut, maka penggolongan

(klasifikasi) batuan beku dapat didasarkan pada faktor-faktor tersebut di atas. Kondisi

lingkungan pada saat kristalisasi dapat diperkirakan dari sifat dan susunan dari butiran

mineral yang biasa disebut sebagai tekstur. Jadi klasifikasi batuan beku sering didasarkan

pada tekstur dan komposisi mineralnya.

Gelasan (glassy)

Batuan beku dikatakan memiliki tekstur gelasan apabila semuanya tersusun atas gelas.

Antara fenokris dan massa dasar terdapat perbedaan ukuran butir yang menyolok.

Page 5: Tugas Petrologi Batuan Beku

Fenokris : Mineral yang ukuran butirnya jauh lebih besar dari mineral

lainnya.Biasanya merupakan mineral sulung, dengan bentuk subhedral hingga

euhedral.

Massa dasar : Mineral-mineral kecil yang berada di sekitar fenokris.

Klasifikasi Batuan beku berdasarkan Genetik (tempat terjadinya)

Pembagian batuan beku secara genetika didasarkan pada tempat terbentuknya. Batuan beku

berdasarkan genesa dapat dibedakan menjadi :

1. Batuan Beku intrusif (membeku di bawah permukaan bumi)

2. Batuan Beku ekstrusif (membeku di permukaan bumi)

3. Kelompok batuan ini menempati lebih dari 70% batuan beku yang tersingkap di

Indonesia, bahkan di dunia. Limpahan batuannya dapat dijumpai di sepanjang busur

vulkanisme, baik pada busur kepulauan masa kini, jaman Tersier maupun busur

gunung api yang lebih tua. Kelompok batuan ini juga dapat dikelompokkan sebagai

batuan asal gunung api. Batuan ini secara megaskopis dicirikan oleh tekstur halus

(afanitik) dan banyak mengandung gelas gunung api. Didasarkan atas kandungan

mineralnya, kelompok batuan ini dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga tipe, yaitu

Page 6: Tugas Petrologi Batuan Beku

kelompok dasit-riolit-riodasit, kelompok andesit-trakiandesit dan kelompok fonolit

(Gambar V.4).

4.

5. Gambar V.4. Klasifikasi batuan beku intrusi dangkal dan ekstrusi didasarkan atas

kandungan kuarsa, feldspar, plagioklas dan feldspatoid (sumber IUGS classification)

6. Tata nama tersebut bukan berarti ke empat unsur mineral harus menyusun suatu

batuan, dapat salah satunya saja atau dua mineral yang dapat hadir bersama-sama. Di

samping itu, ada jenis mineral asesori lain yang dapat hadir di dalamnya, seperti

horenblende (amfibol), piroksen ortho (enstatit, diopsid) dan biotit yang dapat hadir

sebagai mineral asesori dengan plagioklas dan feldspathoid.

Page 7: Tugas Petrologi Batuan Beku

7. Pada prinsipnya, feldspatoid adalah mineral feldspar yang terbentuk karena komposisi

magma kekurangan silika, sehingga tidak cukup untuk mengkristalkan kuarsa. Jadi,

limpahan feldspathoid berada di dalam batuan beku berafinitas intermediet hingga

basa, berasosiasi dengan biotit dan amfibol, atau biotit dan piroksen, dan membentuk

batuan basanit dan trakit-trakiandesit. Batuan yang mengandung plagioklas dalam

jumlah yang besar, jarang atau sulit hadir bersama-sama dengan mineral feldspar,

seperti dalam batuan beku riolit.

8.

9.

10. Gambar V.5. Struktur batuan beku masif; terbentuk karena daya ikat masing-masing

mineral sangat kuat, contoh pada granodiorit dengan komposisi mineral plagioklas

berdiameter >1 mm (gambar atas) dan granit (gambar bawah) dengan komposisi

kuarsa dan ortoklas anhedral dengan diameter >1 mm

Page 8: Tugas Petrologi Batuan Beku

11.

12. Gambar V.6. Struktur batuan beku skoria; dijumpai rongga-rongga bekas keluarnya

gas saat pembekuan yang sangat cepat. Contoh pada andesit basaltik porfirik pada

posisi nikol sejajar (atas) dan nikol silang (bawah). Batuan tersusun atas fenokris

plagioklas berdiameter >1 mm dan piroksen klino berdiameter 0,5-1,5 mm, dan

tertanam dalam massa dasar gelas, kristal mineral (plagioklas dan piroksen) dan

rongga tak beraturan berdiameter <1 mm

Page 9: Tugas Petrologi Batuan Beku

A.Batuan beku Intrusif

Dalam geologi, sebuah intrusi adalah sebuah batuan beku yang telah menjadi kristal

dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di

bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi dinamakan pluton, dari nama Pluto,

Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku

plutonik atau batuan beku intrusif. Dia berlawanan dengan batuan ekstrusif. Batuan yang

mengelilingi pluton disebut country rock.

Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku dalam atau

batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya,

pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan tahun),memungkinkan tumbuhnya kristal-

kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh

batuan beku intrusif sendiri mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada

kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi

menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan. berdasarkan

Page 10: Tugas Petrologi Batuan Beku

kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku

intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.

            Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di dalam

permukaan bumi atau pembekuan lava di permukaan bumi. Secara genesa, batuan beku dapat

dibagi menjadi tiga yaitu batuan beku yang membeku di dalam permukaan bumi (plutonik),

sebagai produk intrusi minor (hipabisal), dan yang membeku di permukaan bumi (vulkanik).            

Salah satu yang menjadi pokok bahasan disini adalah batuan beku intrusif atau

plutonik. Kata igneous berasal dari bahasa Yunani yang artinya api. Batuan beku intrusif

adalah batuan yang membeku di dalam permukaan bumi, atau dengan kata lain disebut

batuan beku dalam atau batuan beku plutonik. Kenampakannya dicirikan oleh kristal-

kristalnya yang berukuran besar karena pembekuan yang berlangsung sangat lambat (bisa

mencapai jutaan tahun lamanya), mengakibatkan permukaan batuan menjadi  kasar. Intrusi

terjadi ketika magma yang mempunyai sifat volatil (sehingga massa jenis kecil) terdorong ke

atas sehingga menerobos batuan disekitarnya karena menemukan ruang berupa retakan

ataupun bidang lemah lainnya pada batuan. Pada intrusi sering dijumpai fragmen batuan yang

masuk ke dalam batuan lain. Kenampakan itu disebut Xenolit. Jika fragmen tersebut berupa

Kristal, maka disebut Xenokris.Struktur batuan beku intrusif berdasarkan kedudukannya

terhadap perlapisan batuan disekitarnya, dapat dibedakan menjadi diskordan (memotong

perlapisan di sekitarnya) dan konkordan (sejajar perlapisan batuan di sekitarnya). 

(a) Kelompok batuan beku intrusi plutonik

1) Batuan beku basa dan ultra-basa: dunit, peridotit

Kelompok batuan ini terbentuk pada suhu 1000-1200o C, dan melimpah pada wilayah

dengan tatanan tektonik lempeng samudra, antara lain pada zona pemekaran lantai samudra

dan busur-busur kepulauan tua. Dicirikan oleh warnanya gelap hingga sangat gelap,

mengandung mineral mafik (olivin dan piroksen klino) lebih dari 2/3 bagian; batuan faneritik

(plutonik) berupa gabro dan batuan afanitik (intrusi dangkal atau ekstrusi) berupa basalt dan

basanit. Didasarkan atas tatanan tektoniknya, kelompok batuan ini ada yang berseri toleeit,

Kalk-alkalin maupun alkalin, namun yang paling umum dijumpai adalah seri batuan toleeit.

Kelompok batuan basa diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar dengan

didasarkan pada kandungan mineral piroksen, olivin dan plagioklasnya; yaitu basa dan ultra

Page 11: Tugas Petrologi Batuan Beku

basa (Gambar V.2). Batuan beku basa mengandung mineral plagioklas lebih dari 10%

sedangkan batuan beku ultra basa kurang dari 10%. Makin tinggi kandungan piroksen dan

olivin, makin rendah kandungan plagioklasnya dan makin ultra basa (Gambar V.2 bawah).

batuan beku basa terdiri atas anorthosit, gabro, olivin gabro, troktolit (Gambar V.2. atas).

Batuan ultra basa terdiri atas dunit, peridotit, piroksenit, lherzorit, websterit dan lain-lain

(Gambar V.2 bawah).

Page 12: Tugas Petrologi Batuan Beku

Gambar V.2. Klasifikasi batuan beku basa (mafik) dan ultra basa (ultra mafik; sumber IUGS

classification)

2) Batuan beku asam – intermediet

Kelompok batuan ini melimpah pada wilayah-wilayah dengan tatanan tektonik

kratonik (benua), seperti di Asia (daratan China), Eropa dan Amerika. Kelompok batuan ini

membeku pada suhu 650-800oC. Dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu batuan

beku kaya kuarsa, batuan beku kaya feldspathoid (foid) dan batuan beku miskin kuarsa

maupun foid. Batuan beku kaya kuarsa berupa kuarzolit, granitoid, granit dan tonalit;

sedangkan yang miskin kuarsa berupa syenit, monzonit, monzodiorit, diorit, gabro dan

anorthosit (Gambar V.3). Jika dalam batuan beku tersebut telah mengandung kuarsa, maka

tidak akan mengandung mineral foid, begitu pula sebaliknya.

Page 13: Tugas Petrologi Batuan Beku

Gambar V.3. Klasifikasi batuan beku bertekstur kasar yang memiliki persentasi kuarsa, alkali

feldspar, plagioklas dan feldspathoid lebih dari 10% (sumber IUGS classification)

Diskordan

Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini memotong perlapisan

batuan di sekitarnya. Macam-macam intrusi dengan tipe diskordan adalah:

a.      Batolith

Page 14: Tugas Petrologi Batuan Beku

      

Tubuh intrusi yang mempunyai ukuran sangat besar, yaitu > 100 km2 dan membeku

pada kedalaman yang sangat besar. Kata batolith berasal dari bahasa Yunani bathos yang

artinya dalam dan lithos yang artinya batu. Batolith hampir selalu memiliki komposisi jenis

batuan asam dan intermediet, seperti granit, monzonit kuarsa, atau diorite. Meskipun tampak

seragam, batolith sebenarnya mempunyai struktur dengan sejarah yang komplek dan

komposisi yang beragam. Batolith dapat dibedakan dengan batuan beku yang ada di

sekitarnya dengan beberapa kriteria seperti umurnya, komposisi, tekstur maupun strukturnya.

Batolith dapat tersingkap ke permukaan bumi dari kedalaman yang sangat besar dengan dua

proses yaitu jika lapisan di atasnya terkena gaya eksogen berupa erosi yang lama kelamaan

akan menyingkapkan batolith tersebut, juga karena gaya endogen yaitu berapa pengangkatan.

Batholit sering juga diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma,

sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Batholit umumnya berbentuk ruang besar

yang tidak beraturan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi dengan

penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan tubuh tidak beraturan)

memperlihatkan yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Batholit

biasanya selalu tersusun atas senyawa-senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah),

itu artinya batholit sebagian besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku

intermediet, misalnya granite, diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat tak beraturan,

batholit merupakan suatu ruang yang memiliki komposisi mineral yang komplek.

Singkapan batholit akan muncul kepermukaan setelah banyak mengalami proses

pengangkatan (up lift) dan proses erosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan baholit yang

ada di Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan sumatra, Riau, dan

Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit yang terdapat dipulau karimun

(Riau).

Contoh batolith yang terkenal adalah batolith yang tersingkap di Sierra Nevada (USA) yang

Page 15: Tugas Petrologi Batuan Beku

berkomposisi batuan granit.

b.      Stock

Stock adalah salah satu batuan intrusive yang mempunyai kenampakan seperti

batolith, yaitu bentuknya tidak beraturan, tetapi dimensinya lebih kecil yaitu kurang dari 10

km2. Stock merupakan penyerta tubuh suatu batolith atau bagian atas dari batolith. 

c.       Dike

 

Dalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk lembar yang

mengenai lapisan tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke, disebut juga gang,

merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil.

Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur

(perlapisan) batuan yang diterobosnya. Kadang-kadang kontak hampir sejajar tapi

Page 16: Tugas Petrologi Batuan Beku

perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding. Kenampakan di lapangan dyke dapat

berukuran sangat kecil dan dapat pula berukuran sangat besar.

Intrusi dike berkomposisi basaltik Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu

badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,

sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang

diterobosnya.

Suatu tubuh intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya. Dike mempunyai

bentuk tabular atau memanjang. Intrusi dike adalah suatu tubuh batuan beku yang

mempunyai perbandingan aspek yang sangat besar. Ini berarti bahwa ketebalannya biasanya

akan lebih kecil dari dua dimensi lainnya. Ketebalannya bisa bervariasi antara beberapa

sentimeter sampai meter, dan panjangnya bisa ratusan meter. Tekstur dan komposisi dike

dapat bervariasi dari diabas atau basaltik sampai granitik atau riolitik, tapi yang paling

banyak dijumpai adalah berkomposisi basaltik. Dike bisa disebut pegmatit apabila kristal

yang ada di batuan tersebut berukuran sangat kasar, dengan ukuran beberapa cm sampai 10

meter.

d.      Leher Vulkanik (vulkanik neck)atau diatrema

      

Leher vulkanik yang tersingkap di permukaan bumi dan terus mengalami erosi

Pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah

batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih

silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.

 Konkordan

 Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan batuan di

sekitarnya.

a.      Sill

Page 17: Tugas Petrologi Batuan Beku

 

Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan

batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut

Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang

diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer. Penyebaran

ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil. Berbentuk

tabular dan sisi-sisinya sejajar.

Dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk tabel serta

mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau mengintrusi lapisan batuan

sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas lahar volkanik atau tuff, atau bahkan

sepanjang arah foliasi di dalam batuan metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi.

Maksudnya adalah sill tidak memotong ke seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah

ada sebelumnya, akan tetapi berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke

seberang batuan yang lebih tua.

Sills selalu paralel ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh sill adalah

didalam suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat menyebabkan perputaran

sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat dikacaukan dengan arus lahar. Ambang yang

dipengaruhi oleh arus lahar akan menunjukkan peleburan yang parsial dan menyatu.

Salisbury Sebuah batuan curam di Edinburgh, Scotlandia, merupakan suatu sill yang secara

parsial yang ultramafic mengarahkan intrusi batuan beku sepanjang es agesCertain. layered

mafic adalah berbagai sill yang sering berisi deposit bijih penting. Contoh Precambrian

meliputi Bushveld, Insizwa, dan Dyke Yang mengintrusi kompleks selatan Afrika, Duluth

yang mengintrusi kompleks dari Atasan Daerah, dan Stillwater kompleks gunung berapi di

Amerika Serikat. Contoh Phanerozoic pada umumnya lebih kecil dan meliputi Rùm peridotite

yang kompleks Scotland dan Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks timur Greenland.

Intrusi batuan beku ini sering berisi konsentrasi emas, platina, unsur logam pelapis kran, dan

unsur-unsur jarang lain.

Page 18: Tugas Petrologi Batuan Beku

Tubuh batuan intrusif yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di

sekitarnya. Sill akan menyisip di antara bidang lemah pada batuan, sebagai contoh pada

bidang perlapisan pada batuan sedimen atau foliasi pada batuan metamorf. Ciri kenampakan 

Sill di lapangan adalah adanya efek terbakar pada bagian atas dan bawah batuan yang

diintrusi. Karena magma yang sangat cair adalah salah satu yang paling dibutuhkan pada

pembentukan sill, maka sill sering ditemukan berkomposisi basaltik. Sill sering ditemukan

mengandung banyak mineral berharga seperti emas, platina, chrom, dan elemen jarang

lainnya.

b.      Laccolith

       Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya,

batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai.

Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya

endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.

Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan

batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan

atasnya tetap rata.

Lakolit pada umumnya merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan

beku yang menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan

dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau magma

yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau

kue serabi

Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari lakolit, yang artinya

bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya

Page 19: Tugas Petrologi Batuan Beku

melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur.

Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih besar dari

66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya granit, diorite, synit,

tonalit, dan lain-lain. Tubuh batuan intrusi yang berbentuk cembung, dimana perlapisan

batuan yang semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh intrusi ini, sedangkan

bagian bawahnya tetap datar. Diameter berkisar antara 2 sampai 4 mil dengan kedalaman

mencapai ribuan meter. Bentuk laccolith bisa cembung karena saat menyusup tekanan

magma cukup besar. Laccolith cenderung terbentuk pada tempat yang dangkal dan viskositas

magma besar, dan berkomposisi seperti magma pembentuk diorite, granodiorit, dan granit.

c.       Lopolith

      

Tubuh batuan intrusi yang berbentuk cekung. Lopolith mempunyai diameter yang lebih besar

dari Lopolith yaitu dari puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Lopolith biasanya mempunyai komposisi basaltic, sehingga massa jenis besar dan cenderung

menenpati bagian cekung.

d.      Paccolith

Tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk

sebelumnya. Ketebalannya berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer.

e. Volkanic neck,

adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan.

Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang

bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.

Page 20: Tugas Petrologi Batuan Beku

Batuan beku dalam selain mempunyai

berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada

komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke

dalam kelompok batuan beku fanerik.

B. Batuan beku Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung

dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang

memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Batuan

beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di

permukaan/luar bumi. Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah

gunungapi disebut lava. Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai suhu yang

tinggi yaitu 800o hingga 1200o C.  Selain lava yang terbentuk secara efusif (mengalir) ada

batuan beku luar yang terbentuk secara eksplosif (letusan) yang menghasilkan batuan

piroklastik yang berukuran sangat halus berupa abu volkanik sampai dengan ukuran yang

kasar, yaitu lapili (ukuran kedelai) hingga bomb yang mencapai diameter sampai beberapa

puluh cm. Batuapung merupakan salah satu batuan piroklastik yang sangat terkenal,

berkomposisi gelas volkanik yang berkomposisi SiO2 amorf. Batuan beku luar mempunyai

ukuran kristal yang kecil hingga amorf karena proses pembekuan magma berlangsung sangat

cepat. Obsidian merupakan salah satu contoh batuan ekstrusif yang proses pembekuannya

sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal (amorf).Struktur ini diantaranya:

1.Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam. Masif:

padat dan ketat; tidak menunjukkan adanya lubang-lubang keluarnya gas; dijumpai pada

batuan intrusi dalam, inti intrusi dangkal dan inti lava; Ct: granit, diorit, gabro dan inti andesit

Page 21: Tugas Petrologi Batuan Beku

2.Kekar lembar (sheet joint ) yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan

permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan

beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat :

1) Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

2) Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat

3) Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Sheet joint di sekitar Half Dome di California                   

 Sheet Joint granit pada Enchanted Rock di Texas, AS                    

3.Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti

batang pensil. Kolumnar jointing bentuk dalam aliran lava, kusen, tanggul, ignimbrites (tufa

ashflow), dan intrusi dangkal dari semua komposisi. Kebanyakan kolom lurus dengan sisi

sejajar dan diameter dari beberapa sentimeter sampai 3 m. Beberapa kolom yang melengkung

Page 22: Tugas Petrologi Batuan Beku

dan bervariasi dalam lebar. Kolom dapat mencapai ketinggian 30 m. Foto ini adalah kartu pos

awal abad ke-20 dari Honeycomb di Giants Cause Basalt dingin dengan cepat dari luar ke

tengah, menyebabkan retak penyusutan untuk membentuk, biasanya, dalam pola heksagonal.

Ada contoh dari bentuk yang lebih jarang yang menampilkan 3 sampai 12 sisi. Bentuk kolom

tersebut diberikan untuk stres tensional. Kolom bervariasi dari beberapa inci sampai beberapa

meter dengan diameter. Panjang kolom yang biasanya tegak lurus ke kontak. Hill (1972)

menjelaskan bahwa sisi kolom biasanya menunjukkan tanda horisontal disebut tanda pahat.

Dimana kolom mungkin telah rusak, satu sisi menunjukkan permukaan cekung dan cembung

lainnya permukaan - ini disebut cangkir dan jointing bola. Ada beberapa tempat di Amerika

Serikat di mana kolumnar jointing dipamerkan, beberapa contoh adalah, Devils Postpile di

California, Devils Tower di Wyoming (digambarkan di bawah), Sheepeaters Cliffs di

Yellowstone National Park, dan sill Palisades di New Jersey.

1.931 kartu pos Devils Tower, Wyoming, intrusi dangkal yang terbentuk kolumnar jointing

karena didinginkan.

4.Pillow lava,yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini

diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. Lava bantal adalah lava yang

mengandung karakteristik bantal berbentuk struktur yang dikaitkan dengan ekstrusi lava

bawah air, atau ekstrusi berhubung dgn dasar laut. Lava bantal di batuan vulkanik yang

ditandai dengan urutan tebal terputus bantal berbentuk massa, biasanya sampai satu meter

dengan diameter. Mereka membentuk bagian atas 'Layer 2' normal kerak samudera .

Lava bantal umumnya dari basaltik komposisi, meskipun bantal terbentuk dari

komatiite , picrite , boninite , basaltik andesit , andesit atau bahkan dasit diketahui. [1] [2] [3] [4]

Secara umum lebih antara komposisi, semakin besar bantal, karena peningkatan viskositas

Page 23: Tugas Petrologi Batuan Beku

dari lava meletus. Mereka terjadi dimanapun mafik lava menengah adalah diekstrusi bawah

air, seperti di sepanjang laut hotspot gunung berapi rantai dan batas lempeng konstruktif dari

pegunungan di tengah laut . Seperti baru kelautan kerak terbentuk, urutan tebal lava bantal

yang meletus di pusat penyebaran makan oleh tanggul dari mendasari dapur magma . Lava

bantal dan terkait sheeted gili kompleks merupakan bagian dari klasik ofiolit urutan ketika

segmen kerak samudera yang obducted ke kerak benua . Kehadiran lava bantal di urutan

tertua vulkanik diawetkan di planet ini, yang Isua dan Barberton Greenstone sabuk ,

menegaskan kehadiran badan besar air di permukaan bumi di awal Arkean . Lava bantal yang

digunakan secara umum untuk mengkonfirmasi vulkanisme berhubung dgn dasar laut di

metamorf sabuk. Lava bantal juga ditemukan terkait dengan beberapa gunung berapi

subglacial pada tahap awal letusan. [5] [6]

Lava bantal diciptakan saat magma mencapai permukaan tetapi, karena ada perbedaan besar

dalam suhu antara lava dan air, permukaan lidah muncul mendingin sangat cepat, membentuk

kulit. Lidah terus memperpanjang dan mengembang dengan lava lebih, membentuk lobus,

sampai tekanan magma menjadi cukup untuk pecah kulit dan memulai pembentukan titik

letusan baru dekat ventilasi. Proses ini menghasilkan serangkaian bentuk lobate interkoneksi

yang bantal-seperti di penampang. [7] Kulit mendingin jauh lebih cepat daripada dalam bantal,

sehingga sangat berbutir halus, dengan tekstur kaca. Magma di dalam bantal mendingin lebih

lambat, sehingga sedikit berbutir kasar dibanding kulit, tapi masih diklasifikasikan sebagai

berbutir halus .

5.Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang

ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. Vesikuler: dijumpai lubang-lubang

Page 24: Tugas Petrologi Batuan Beku

keluarnya gas dengan susunan teratur; dijumpai pada batuan ekstrusi riolitik atau batuan beku

berafinitas intermediet-asam.

6.Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit,

kuarsa atau zeolit. Amigdaloidal: dijumpai lubang-lubang keluarnya gas, tetapi telah terisi

oleh mineral lain seperti kuarsa dan kalsit; dijumpai pada batuan vulkanik trakitik; Ct:

trakiandesit dan andesit

7.Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah

tertentu akibat aliran

Batuan ekstrusif terdiri atas semua material yang dikeluarkan ke permukaan bumi

baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat,ada

yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas, cairan ini biasa disebut

dengan lava (Graha, 1987).Lava merupakan magma yang telah keluar dari kerak bumi. Ada 2

tipe magma yaitu magma asam dan magma basa. Magma basa  mengandung silika yang

rendah dan viskositas relatif rendah. Magma basa yang telah keluar ke permukaan bumi

sebagai lava basaltis. Sedangkan magma asam  memilki kandungan silika yang tinggi dan

viskositas relatif tinggi (Graha, 1987).Mineral-mineral ini mengalami proses pendinginan

yang sangat cepat akibat dari perbedaan suhu yang cukup tinggi antara suhu awal dan suhu

permukaan bumi. Mineral-mineral ini dapat berupa debu atau cairan kental dan panas yang

disebut lava.

2 tipe lava yang biasanya membentuk batuan ekstrusi adalah :

Page 25: Tugas Petrologi Batuan Beku

1. Lava basaltik, atau lava yang bersifat basa dengan ciri kandungan silika yang rendah dan

viskositasnya juga relatif rendah. Lava basaltik ini muncul di permukaan bumi melalui

celah yang berhubungan langsung dengan bagian dalam bumi dan setelah mencapai

permukaan, lava ini akan mengalir, menyebar ke segala arah karena sifatnya yang sangat

cair.contoh: pada Mauna Loa, gunung api di Iceland yang bertipe basaltic magma

2. Lava asam. Lava jenis ini memiliki viskositas dan kandungan silika yang tinggi dan

apabila mencapai permukaan akan menjadi suatu aliran sepanjang lembah

Untuk Lava koheren dapat terbentuk sebagai akibat pergerakan magma ke luar ke

permukaan bumi. Dalam pergerakan tersebut magma dapat benar-benar keluar ke permukaan

bumi secara meleleh (effusive eruptions), atau membeku di dekat permukaan, atau sebagian

membeku di bawah dan sebagian lagi membeku di permukaan bumi. Magma yang membeku

di dekat permukaan dikenal sebagai batuan beku intrusi dangkal. Padanan kata batuan beku

intrusi dangkal ini banyak sekali, antara lain batuan intrusi sub-gunungapi, batuan semi

gunungapi, subvolcanic intrusions, high level intrusives, shallow intrusions, low level

intrusions, syn-volcanic intrusions, dll.

Mengenai kedangkalan dari pembekuan magma ini belum ada angka kedalaman yang pasti,

tetapi diperkirakan tidak lebih dari 10 km di bawah kawah/kaldera gunungapi. Sebagai

contoh kedalaman dapur magma dangkal G. Merapi hanya 1 km di bawah puncak sedangkan

dapur magma dalam berkisar antara 3 - 4 km di bawah puncak. Siebett (1988) menuturkan

bahwa tubuh intrusi di bawah gunungapi komposit dan berasosiasi dengan lapangan panas

bumi mempunyai kedalaman 8 - 9 km. Pembekuan magma di dekat permukaan ini

dimungkinkan karena pertama, magma sudah membeku terlebih dahulu sebelum

pergerakannya mencapai ke permukaan bumi. Kedua, tidak semua magma keluar ke

permukaan bumi sewaktu gunungapi bererupsi atau meletus, tetapi juga tidak kembali ke

dapurnya jauh di dalam bumi setelah erupsi gunungapi berhenti. Sebagian magma itu tersisa

dan membeku di sepanjang perjalanan dari dapur magma ke permukaan bumi yang dalam hal

ini adalah kawah/kaldera gunungapi. Kelompok batuan sub-gunungapi ini antara lain

membentuk retas (dikes), sill atau kubah lava bawah permukaan (cryptodomes). Magma yang

membeku di pipa kepundan sehingga bagian atasnya menyembul ke permukaan sedang

bagian bawahnya berada di bawah permukaan disebut leher gunungapi (volcanic necks) atau

sumbat lava (lava plugs).

Page 26: Tugas Petrologi Batuan Beku

Pada literatur lama berbahasa Indonesia retas ini disebut batuan gang dan leher gunungapi

disebut batuan korok. Seluruh batuan beku intrusi dangkal disebut sebagai hypabyssal rocks.

Batuan terobosan dangkal ini tersingkap di dalam atau pada dinding kawah/kaldera

gunungapi atau pada daerah batuan gunungapi yang sudah tererosi cukup lanjut.

Berhubung sebagai batuan beku terobosan (sekalipun dangkal), maka ciri-ciri litologi yang

sangat penting adalah bagaimana bentuk geometrinya, bagaimana kenampakan kontaknya

dengan batuan samping atau yang diterobos, bagaimana warna, tekstur, struktur dan

komposisi, serta ciri-ciri rinci khusus atau penunjang lainnya. Bentuk geometri mungkin

dapat diamati berdasar penginderaan jauh dan peta rupa bumi, tetapi kenampakan kontak

dengan batuan samping mutlak harus ditunjukkan berdasar data singkapan langsung di

lapangan yang secara lebih rinci dapat dibantu dengan analisis secara mikroskopik dan bila

perlu secara kimia. Secara deskripsi di bawah ini dijelaskan beberapa bentuk tubuh intrusi

dangkal sebagai bagian dari lava koheren batuan gunungapi.

Retas dicirikan, antara lain:

1. Bentuk terobosan berupa bidang memanjang (tabular in shape) serta memotong

perlapisan batuan yang diterobosnya.

2. Efek kontak di kedua sisi retas terhadap batuan yang diterobos mungkin mengalami

efek bakar, atau bagian tepi retas yang mengalami oksidasi, keduanya umumnya

berwarna merah coklat atau merah bata, sangat tergantung tingginya temperatur

magma saat menerobos, jenis batuan yang diterobos dan oksigen yang dikandungnya.

3. Dari bagian tengah menuju ke tepi retas secara berangsur semakin bertekstur gelas.

Hal ini akan semakin nyata pada tubuh retas yang cukup tebal. Pada kontak dapat pula

terbentuk breksi sebagai akibat pendinginan sangat cepat sehingga menimbulkan

perekahan yang kemudian terisi oleh cairan magma dari bagian tengah retas, atau

masuknya batuan samping ke dalam cairan magma retas.

4. Terdapat struktur paralel secara vertikal di bagian tepi tubuh retas sebagai akibat

segregasi dan tingkat kristalisasi yang berbeda selama pendinginan, di mana bagian

tepi/luar lebih cepat mendingin daripada bagian dalam. Struktur kekar yang

memotong tegak lurus retas biasanya juga dapat dijumpai. Bila magma mengandung

banyak gas, atau menerobos batuan karbonat, mungkin terbentuk struktur lubang

berbentuk elip yang menunjukkan aliran ke atas. Struktur aliran dapat pula

ditunjukkan oleh penjajaran feokris atau bentuk struktur aliran lainnya.

Page 27: Tugas Petrologi Batuan Beku

5. Komposisi retas bagian tengah lebih banyak kristal, sedang ke arah tepi semakin

banyak gelas gunungapi. Alterasi dan mineralisasi mungkin dapat terjadi di bagian

tepi dari retas tersebut.

Sill atau kubah lava bawah permukaan dicirikan antara lain oleh:

1. Bentuk terobosan pipih atau cembung menyisip secara selaras (concordant) di antara

perlapisan batuan. Bentuk itu sangat tergantung kemampuan magma mendesak

perlapisan batuan di sekitarnya. Apabila berbentuk cembung mengakibatkan

perlapisan batuan di atasnya terlipat ke atas seperti struktur antiklin. Jika hal ini

terjadi sangat dekat dengan permukaan dan di lereng kerucut gunungapi maka bagian

itu akan mengalami penggembungan (bulging). Namun dalam beberapa hal bentuk

intrusi dangkal ini bisa saja tidak beraturan.

2. Efek kontak mirip seperti yang terjadi pada retas, hanya letaknya ada di bawah atau di

atas tubuh sill.

3. Semakin ke bagian tepi tubuh sill semakin bertekstur halus atau gelas dan di beberapa

bagian membentuk breksi (autoklastika).

4. Struktur segregasi berbentuk konsentris atau kelopak atau struktur kulit bawang.

Struktur rekahan mungkin dijumpai di bagian permukaan dengan pola radier.

5. Tingkat kristalinitas semakin tinggi menuju ke bagian tengah tubuh sill. Dengan kata

lain komposisi gelas semakin banyak menuju ke tepi tubuh sill.

Leher gunungapi dan sumbat lava dicirikan antara lain oleh:

1. Bentuk terobosan seperti pipa, kedudukan memotong (discordant) bidang perlapisan

batuan di sekelilingnya.

2. Efek kontak terhadap batuan di sekitarnya terjadi di sekeliling tubuh terobosan.

3. Ke arah bagian tepi tubuh semakin bertekstur gelas atau membentuk breksi

(autoklastika).

4. Struktur segregasi berarah paralel vertikal pada pandangan dari samping, tetapi

menjadi konsentris pada pandangan dari atas. Struktur lubang dijumpai, terutama di

bagian atas tubuh intrusi.

5. Secara umum, komposisi banyak tersusun oleh gelas karena ukurannya yang relatif

kecil.

Page 28: Tugas Petrologi Batuan Beku

6. Berhubung terjadi dekat di bawah atau bahkan di dalam kawah gunungapi, biasanya

batuan di sekitarnya sudah mengalami alterasi hidrotermal.

Bentuk-bentuk lava koheren yang benar-benar keluar ke permukaan bumi dapat berupa kubah

lava (lava domes) atau aliran lava (lava flows). Kubah lava terbentuk bila lava relatif kental

sehingga begitu keluar ke permukaan segera membeku dan menumpuk langsung di atas

lubang kepundan membentuk kubah. Kubah lava ini ke bawahnya dapat berhubungan dengan

leher gunungapi atau retas. Perbedaan antara sumbat lava dengan kubah lava hanya pada

bentuk, yang pertama berbentuk sumbat sedang yang kedua berbentuk kubah. Ukuran sumbat

selalu lebih kecil dari kubah lava.

Ciri-ciri kubah lava antara lain:

1. Bentuk ideal seperti kubah (setengah bola membundar ke atas), walaupun

kenyataannya dapat tidak teratur, tetapi yang penting menumpuk di dalam kawah

gunungapi.

2. Efek kontak hanya terjadi dengan batuan yang ditindih (di bawahnya) yang biasanya

sudah teralterasi karena berada di dalam kawah/kaldera gunungapi.

3. Tekstur batuan semakin kristalin ke bagian tengah tubuh kubah. Pada bagian

permukaan, tepi dan dasar kubah dapat terjadi breksiasi karena pendinginan yang

sangat cepat (breksi autoklastika).

4. Pada bagian permukaan kubah dijumpai struktur lubang dan rekahan yang berpola

radier menjauhi pusat kubah. Pada bagian tengah kubah terbentuk aliran dan struktur

kelopak (kulit bawang).

5. Bila belum tererosi, pada permukaan kubah yang terbentuk di dasar laut (dalam)

terbentuk kerak kaca (glassy crust) dan atau hyaloclastite.

Hyaloclastite berasal dari kata ‘hyaline’ (gelas) dan ‘clast’ (butiran/fragmen). Mengacu

pendapat McPhie dkk. (1993), hyaloclastite (hialoklastit ?) berarti mempunyai pengertian:

Clastic aggregates formed by non-explosive fracturing and disintegration of quenched lavas

and intrusions that are extruded under (sea) water (bahan klastika yang terbentuk oleh

disintegrasi dan perekahan non letusan karena pendinginan yang sangat cepat pada lava dan

intrusi di dasar air (laut). Istilah ini digunakan baik untuk bahan yang masih lepas-lepas

maupun sudah membatu. Dengan demikian hyaloclastite adalah batuan klastika gunungapi

yang seluruh komponen penyusunnya terdiri dari butiran gelas. Secara genesa hyaloclastite

Page 29: Tugas Petrologi Batuan Beku

terbentuk sebagai hasil erupsi gunungapi lelehan (non eksplosif) di dalam air (laut dalam),

akibatnya terjadi pendinginan yang sangat cepat dan fragmentasi sehingga mineral tidak

sempat mengkristal. Secara tekstur hyaloclastites dapat berupa breksi gunungapi atau

batupasir gunungapi berkomposisi gelas.

Aliran lava mempunyai tipe beragam, yakni aliran lava bongkah (blocky lava flows), aliran

lava aa’, aliran lava pahoe-hoe dan aliran lava bantal. Aliran lava bongkah adalah yang paling

umum di Indonesia dimana lavanya relatif kental berkomposisi basa, menengah sampai asam.

Aliran lava aa’ dan pahoe-hoe khas terdapat di Hawaii dimana selalu berkomposisi basal dan

encer. Aliran lava bantal mencirikan aliran lava yang terbentuk di lingkungan air (laut dalam)

dan es, umumnya berkomposisi basal.

Aliran lava bongkah dicirikan antara lain oleh:

1. Berbentuk bahan aliran, memanjang atau seperti kipas, tergantung bentuk bentang

alam awal yang dilaluinya. Bentuk memanjang sempit biasanya terjadi bila lava

mengalir di lembah sungai, sedang bentuk kipas bila melalui bentang alam relatif

datar. Dari bentuk geometri ini sering juga nampak struktur aliran.

2. Efek kontak hanya terjadi pada batuan yang ditindihnya, dapat berupa efek bakar atau

oksidasi.

3. Tekstur permukaan sangat kasar, berbongkah-bongkah dengan diameter mencapai 3 –

5 m, ke bawah membreksi sedang di bagian tengah tubuh lava berupa batuan beku

masif. Mendekati dasar aliran batuan beku ini kembali membreksi dan berbongkah

namun ukurannya lebih kecil dari yang ada di permukaan.

4. Bagian atas membentuk struktur berlubang, semakin encer dan basa bentuk lubang

menyerupai elip yang berguna untuk menunjukkan arah aliran. Apabila aliran lava

cukup tebal, di bagian tengah dapat terbentuk kekar kolom, sedang di bagian bawah

membentuk kekar lembar. Pada batuan gunungapi tua dimana bagian permukaan

aliran lava sudah mengalami erosi, maka identifikasi efek kontak, tekstur dan struktur

di bagian bawah menjadi sangat penting.

Aliran lava bantal dicirikan antara lain oleh:

1. Bentuk memanjang agak membulat, seperti bantal guling atau sosis, sekaligus

menunjukkan struktur aliran.

Page 30: Tugas Petrologi Batuan Beku

2. Di bagian permukaan tubuh aliran terdapat kulit kaca (glassy skin), sedang ke arah

tengah semakin banyak kristal, atau paling tidak bertekstur afanit.

3. Struktur rekahan dan aliran (ropy wrinkle) terdapat dipermukaan, sedang dari

penampang terlihat struktur konsentris dan rekahan radier.

4. Batuan umumnya berkomposisi basal, mungkin berasosiasi dengan hyaloclastites.

Tekstur Batuan Ekstrusif

Tekstur dalam batuan beku ekstrusif merupakan suatu kenampakan yang lebih

memperlihatkan hubungan antara massa mineral dan massa gelas yang membentuk

batuan ekstrusif ini. Karena proses pendinginan yang cepat, mineral-mineral yang terdapat

dalam batuan ekstrusif ini tidak sempat mengalami pengkristalan sempurna, sehingga mineral

yang terbentuk berukuran sangat kecil atau bahkan tidak sempat mengkristal dan hanya

membentuk gelas-gelas vulkanik.

1. Afanitik

Semua butir mineral sangat halus, tidak dapat dikenali dengan mata telanjang.

Contoh : Tipe lava andesitic, Sumber : Geologic Explorations On Disk: Earth Science

2.Glassy

Batuan tersusun seluruhnya oleh gelas vulkanik (holohyalin) dikarenakan tidak sempatnya

mineral mengkristal yang disebabkan penurunan suhu yang cepat.

Struktur Batuan Ekstrusif

Struktur batuan beku merupakan bentuk batuan beku dalam skala besar (megaskopik). Telah

dijelaskan karena batuan ekstrusif terbentuk pada permukaan bumi, maka akan terjadi

perbedaan suhu yang cukup tinggi pada saat proses pembekuannya sehingga mineral-mineral

yang ada hanya dapat membentuk kristal yang sangat halus atau bahkan tidak sempat

mengkristal dan hanya membentuk gelas-gelas vulkanik.

1. Masif / padat

Dalam batuan beku tidak terdapat lubang-lubang

Contoh : Obsidian, struktur masif

2. Vesicular

Jika pada batan beku terdapat lubang lubang yangsejajar yang terbentuk akibat keluarnya gas-

gas pada saat proses pembekuan

Page 31: Tugas Petrologi Batuan Beku

Contoh : lava pembentuk struktur vesicular

3. Scoriaceous

Jika pada batuan beku terdapat lubang-lubang yang tidak teratur.

Contoh : struktur skoriaan

4.Amygdaloidal

Jika pada batuan beku terdapat lubang lubang yang kemudian terisi oleh mineral mineral

sekunder atau yang biasa disebut dengan Amygdule.

Contoh: struktur amygdule

5. Flow-structure

Jika pada batuan beku telihat adanya kesejajaran mineral mineral yang menunjukkan srtuktur

aliran.

Contoh : flow structure dan penyebabnya

6.Pumoceous

Apabila dalam suatu batuan beku terdapat lubang-lubang halus dan banyak serta berbentuk

silinder maka batuan tersebut dapat dikatakan memiliki struktur pumiceous.

Batuan ekstrusif mengalami dua proses yaitu

1.Meletus yang hasilnya itu berupa bom, lapili,abu,block gunung api,

2.Meleleh yang hasilnya berupa kubah,lava,aliran lava

Hasil dari batuan beku yang mengalami letusan yaitu

1. Bom Gunung Api

Bom adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari

64mm. Daerah ini sebagian atau semuanya berujud plastic pada waktu tererupsi. Beberapa

bomb mempunyai ukuran yang sangat besar.

2. Block Gunung Api

Block Gunung Api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi

eksplosive dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih besar

dari 64 mm. Block-block ini selalu menyudut bentuknya atau equidimensional.

3. Lapili

Lapili berasal bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung api

Page 32: Tugas Petrologi Batuan Beku

yang berukuruan 2mm – 64mm. Selain dari fragmen batuan , kadang-kadang terdiri dari

mineral – mineral augti, olivine, plagioklas.

4. Debu Gunung Api

Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm- 1/256mm yang

dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. Namun ada juga debu

gunung berapi yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi gunung api. Debu

gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi,

( Endarto, Danang, 2005 )

• Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated)

1. Breksi piroklastik

Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block – block gunung api yang telah

mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung lebih kurang 25 % lapili

dan abu.

2. Aglomerat

Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material – material dengan

kandungan yang didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan lapili dan abu kurang

dari 25 %

3. Batu lapili

Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili dengan ukuran 2 – 64 mm

4. Tuff

Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi, dengan kandungan

abu mencapai 75 %.

Macamnya : tuff lapili, tuff aglomerat, tuff breksi piroklastik

( Endarto, Danang, 2005 )

• Endapan Piroklastik Jatuhan

1. Endapan Jatuhan (Pyroclastic Fall)

Endapan piroklastik jatuhan yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara .

Endapan ini umumnya akan berlapis baik, dan pada lapisannya akan memperlihatkan struktur

butiran bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat, breksi, piroklastik, tuff dan lapili

2. Endapan Aliran ( Pyroclastic Flow)

Endapan piroklastik aliran yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi, kemudian

Page 33: Tugas Petrologi Batuan Beku

teronggokan di suatu tempat. Hal ini meliputi hot avalanche, glowing avalanche, lava

collapse ,hot ashes avalanche.

Aliran umumnya berlangsung pada suhu tinggi antara 500°-650°C dan temperaturnya

cenderung menurun selama pengalirannya. Penyebaran pada bentuk endapan sangat

dipengaruhi oleh morfologi, sebab sifat-sifat endapan tersebut adalah menutup dan mengisi

cekungan. Bagian bawah menampakkan morfologi asal dan bagian atasnya datar.

3. Endapan Surge (Pyroclastic Surge)

Endapan piroklsatik surge merupakan suatu awan campuran dari bahan padat dan gas (uap

air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara

trubulensi di atas permukaan. Umumnya endapan piroklastik surge mempunyai pemilahan

yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. Endapan ini mempunyai strutur pengendapan

primer seperti laminasi dan perlapisan bergelombang hingga planar. Yang paling khas dari

endapan ini adalah mempunyai struktur silang siur, melensa dan bersudaut kecil . Endapan

surge umumnya kaya akan keratan batuan kristal.

Daftar Pustaka

Page 34: Tugas Petrologi Batuan Beku

http://harizonaauliarahman.blogspot.com/2010/01/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang.html

http://medlinkup.wordpress.com/2010/11/18/batuan-beku/

http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/batuan-ekstrusif.html

http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/26/petrografi-bab-v-petrografi-batuan-beku/

http://tugasbuatblogs.blogspot.com/2012/11/petrologi-batuan-beku.html

http://pillowlava.wordpress.com/geology/mineralisasi/

http://fans-fc.blogspot.com/2012/12/bentuk-tubuh-batuan-beku-dalam-instrusif.html

http://fans-fc.blogspot.com/2012/12/petrologi-batuan-beku-dan-piroklastik.html

http://geo-student.blogspot.com/2012/12/batuan-beku-intermediet-plutonik.html

http://3emjata.blogspot.com/2010/11/petrologi-batuan-beku.html

http://teachgeograf.blogspot.com/2012/05/makalah-batuan-beku.html