tugas translate

Embed Size (px)

Citation preview

ARTIKEL PEMBELAJARAN NOMOR 67 TRITERPENOIDS SHASHI B. MAHATO, ASHOKE K. NANDY dan GITA ROY Institut Kimia Biologi India, 4, Raja, Jl. S.C. Mullik, Jadavpur, Calcutta 700032, India (Diterima tanggal 19 Juni 1991) Index Kata Kunci : Triterpenoids; Triterpenes Rangka Terbaru; Isolasi; Uraian Struktur; Distribusi Natural; Modifikasi Kimia; Sintesis; Aktivitas Biologis Triterpenoids diisolasi dan dikarakterisasi dari berbagai sumber direview disini. Teknik terbaru digunakan di isolasi dan uraian struktur, Triterpenoids rangka terbaru dikarakterisasi. Modifikasi kimia h dan studi ilmiah dibahas disini. Kompilasi triterpenoids yang disolasi selama periode 1982 1989 beserta dengan keberadaannya, data fisik yang tersedia, spectrocospy dan analisis sinar-X yang digunakan untuk karakterisasi, akan dipergunakan. Aktivitas biologis dari Triterpenoids juga dijabarkan. PENGENALAN

Triterpenoids adalah metabolites non steroid paling umum di daratan dan flora lautan. Kehadiran mereka dalam keadaan non photosintesis, telah menciptakan perhatian baiksecara aspek evolusi maupun . Walaupun penggunaan obat-obatan dari senyawa kelas ini cukup terbatas, sejumlah . Pada hal ini dengan kuat mengindikasikan petensial mereka yang besar .. Lebih jauh lagi, dengan mengecualikan keberagaman yang besar yang dikenal secara luas terdapat pada rangka karbon dari .. , varian bar uterus bermunculan.

Tujuan dari ulasan ini adalah untuk menghadirkan ikhtisar dari Triterpenoids dengan kaitan pada keberadaan mereka. Metodologi terbaru yang digunakan untuk isolasi dan uraian struktur dan aktivitas biologis dari senyawa-senyawa ini selama tahun 1982-1989. kami sebelumnya mengenai Triterpenoid [1] meliputi literature untuk ..1977 1981. Ulasan komprehensif sebelumnya[2-6] terdapat pada subyek yang yang membahas literature yang ulasan yang spesifik dan umum beberapa tahun . Telah ada. Selain ..... yang umum berkelanjutan pada Triterpenoids[7-9], Beberapa ulasa spesifik telah diterbitkan, contoh pada Triterpenoid Pentasiklik [10], pada senyawa .. terdeteksi pada 43 spesies yang merupakan dan 32 Famili [11], dan pada konstituen .[12]. Sebuah ulasan yang sempurna pada .. memberikan masukan untuk triterpenoid . Seperti juga fungsi di bacteria juga .[13]. ISOLASI DAN PURIFIKASI Metode umum dari ekstrasi pelarut dan . Kolom dari ekstrak yang diikuti dengan preparative .. cukup efektif dalam beberapa kasus untuk isolasi dari . Walaupun, pada kasus campuran kompleks .. isomer terkait menghasilkan teknik special HPLC, GC-MS dan kapilari CC [14] sangat berguna. Dua puluh Lupane Triterpenoids termasuk lima (20 RS)pasangan epimerik telah diisolasi dari ekstraksi chloroform pada lichen Pseudocyphellaria rubella dengan mengggunakan prosedur GC-MS[15]. Dua puluh asam lanostanoid oksigenasi, termasuk delapan pasang dari isomer setereo dan lima pasang dari isomer posisi di Ganoderma lucidum dipisahkan dengan fase terbalik HPLC [16]. Faktor kapasitas yang didapatkan dari MeOH-H2O dan MeCN-H2O system pelarut adalah berguna untuk korelasi polaritas molecular sehubungan dengan kehadiran dari berbagai grup fungsional oksigenasi pada produk. Jumlah dan posisi dari grup fungsional , seperti juga stereochemistry, memegang peranan penting dalam mengatur polaritas dari senyawa-senyawa ini. Karakter unik dari stereochemical dan urutan

uraian dari asam lanostanoid menyediakan informasi untuk menghasilkan aturan empiris untuk menentukan peran dari grup fungsional polar individual pada sifat chromatografis selama fasa terbalik HPLC. Metode untuk pemisahan dari substitusi asam olean-12-en-28-oic dari isomer asam urs-12-en-28-oic telah dilaporkan oleh Lewis [17]. Metode ini meliputi perlakuan campuran dengan Bromin pada asam acetic. Anggota dari keluarga ursine tidak bereaksi pada kondisi yang digunakan. Dan campuran dari asam ursolic dan asam oleanolic dilarutkan dalam 90% HOAc-EtOH dan diperlakukan dengan Bromin pada asam acetic untuk memberikan campuran dari bromolactone dari asam oleanolic dan asam ursolic yang tidak bereaksi. Campuran ini dipisahkan dengan ekstraksi pelarut atau chromatografi. Pengarang juga mengusulkan bahwa pemisahan serupa juga dimungkinkan dengan system 12-en-28-ol [17]. Kawanishi et al [18] telah melaporkan pemisahan dari pentasiklik triterpenes , tylolupenols A dan B dari Tylophora kerrii, dengan daur ulang otomatis HPLC. Juga dapat dicatat bahwa Triterpenoids, seperti banyak metabolites sekunder lainnya, juga terdapat di alam baik pada kondisi bebas atau sebagai glycosides. Pada kasus belakangan belahan dari separuh gula dengan asam atau hidrolisis enzim, atau dengan teknik lainnya. Kadang-kadang dibutuhkan sebelum isolasi dan pemurnian dari bagian triterpenoid. Metode umum dari hidrolisis asam dari glycosides sering menghasilkan artefak dan banyak dari Triterpenoids yang dikenal sekarang adalah artefak. Sebagai contoh panaxadiol, panaxatriol [19], careyagenol D [20], aescigenin [21] , soyasapogenols C, D, dan F [22, 23], saikogenin A dan saikogenin C[24] adalah asam Triterpenoids tersusun selama hidrolisis asam dari parental glycosides. Teknik terbaru alternative dari pemisahan bagian karbohidrat kadang-kadang diadopsi dari isolasi aglycone asli. Beberapa teknik ini telah dilaporkan sebelumnya [1,25,26]. TEknik yang lebih baru dari hidrolisis dengan menggunakan larutan logam alkali alkohol yang mengandung jejak air telah

dibuktikan berguna untuk isolasi dari asam labil aglycones[27,28]. Penggunaan dari logam nBuOH-Na pada temperature air mandi (95 C) selama 48 jam telah menyediakan triterpenoid anagalligenin B asli [29] sebagai produk utama yang bagaimanapun juga tidak dapat diisolasi dengan hidrolisis umum asam. URAIAN STRUKTUR Aplikasi dari teknik spectroscopic yang lebih baru telah sangat memudahkan masalah uraian struktur dari produk natural yang dalam kebanyakan kasus bisa dicapai dengan dengan mudah tanpa mengandalkan prosedur degradasi kimia konvensional. Walaupun adopsi tersebar dari teknik-teknik ini pada studi uraian struktur mungkin tampak telah menciptakan batasan pada generasi pengetahuan kimia baru. Metodologi ini telah membuka terobosan baru dan aktivitas penelitian sekarang dapat bergerak maju pada daerah dimana sebelumnya tidak dapat dimasuki. NMR Spectroscopy Perkembangan NMR Spectroscopy pada uraian struktur sangat menakjubkan.13

CNMR

specstroscopy sangat sering dipergunakan untuk analisis structural dari triterpenoids dengan menggunakan berbagai metode penggunaan sinyal, cth: tes proton terpasang (APT) , peningkatan nucleus tidak sensitive dengan pemindahan polarisasi (INEPT), peningkatan tanpa distorsi dengan transfer polarisasi (DEPT), 2D Specstroscopy dan frekuensi tunggal dekopling tanpa resonansi . Perkembangan terakhir dari teknik spectroscopy 2D- NMR telah memungkinkan sejumlah teknik pemberian sinyalyang sangat berguna dalam pada area produk kimia natural, termasuk triterpenoids. Total pemberian dari13

C dan spektra 1HNMR dari tiga isomer

Triterpenoids, taraxasterol, pseudotaraxasterol dan lupeol oleh 2D NMR telah dilaporkan oleh Reynolds [30]. Mereka telah mendemonstrasikan bahwa pergeseran tidak langsung13

C-1H

berhubungan dengan urutan denyut, XCORFE (X-hubungan nucleus dengan waktu evolusi tetap)[31] adalah sangat berguna untuk penempatan yang jelas spectra 13NCMR dari produk ini tanpa mengandalkan pada penggunaan reagen(bahan reaksi) sebagai bantuan pada pemberian [32]. Pengarang ini telah menunjuk bahwa XCORFE telah mempunyai keuntungan dibandingkan urutan COLOC Kessler [33]. Kemampuan dari XCORFE untuk membedakan sambungan ikatan dua dan tiga khususnya sangat berguna melengkapi pemakaian Karbon yang menunjukkan tidak ada lintas puncak metal 1H. Sensitivitas dari urutan ini sangat menakjubkan. Spektra yang didapat dari setiap 50 mg sampel dengan total pengukuran selama dua jam menggunakan spectrometer yang beroperasi pada 400 MHz. Rangka Karbon triterpenoid dari puoside aglycones yang pararel dari C40 Carotenoids ditentukan oleh data spectrostopic, khususnya daya 1H dan13

CNMR dan percobaan 2D-NMR

[34]. Informasi yang didapatkan dari plot COSY dan eksperimen perbedaan resonansi ganda (DDR)menghasilkan formulasi struktur parsial. Eksperimen hubungan Carbon-proton, yang dioptimasi secara terpisah untuk mendeteksi pasangan satu-dua-tiga ikatan mengkonfirmasi sturuktur bagian dan secara jelas mengidentifikasi pergeseran kimiawi dari ktiga bagian proton kembar dimana pergeserannya tidak dapat secara yakin diambil dari data 1HNMR sendiri dikarenakan tidak cukupnya dispersi dari daerah atas spectrum. Urutan pasangan proton vicinal juga dikonfirmasi oleh COSY dan dikirimkan secara koheren (RCT)[35] spectra 2D. Pengarang telah mendemonstrasikan kegunaan dari spectrum COSY jarak jauh[35] untuk mengkonfirmasi kehadiran kelompok dimetil kembar pada karbon disebelah karbon methane. Kegunaan dari spectrum NOESY untuk penguraian struktur juga telah didemonstrasikan. Struktur dari dua triterpenes yang mempunyai rantai samping baru yang diisolasi dari jamur Pisolitha tinctorius diuraikan dari dari hubungan kimia dengan senyawa yang dikenal digabung dengan metode

spectrocospic melibatkan efek nuklir Overhauser (NOE) spectroscopy yang berbeda. [36]. Struktur dari dua nortriterpenes baru, glycinoeclepins B dan C yang diisolasi dari cairan ekstrak akar dari Phaseolus rulaaris [37] telah ditentukan dari spectra 13CNMR yang diambil spenuhnya dari kondisi tanpa gabungan dan tanpa resonansi, yang digabung dengan dengan studi INEPT dan spectra 1HNMR. Spektra COSY dan studi tanpa gabungan ekstensif juga pengukuran dari spectra NOE yang berbeda sangat membantu dalam penentuan struktur. Struktur dari beberapa tipe lanastane tetrasiklis triterpene baru yang diisolasi bagian permukaan dari insang Ganoderma lucidum [38,39] diuraikan dengan detail analisis dari 1H dan spectra13

CNMR menggunakan hubungan teknik pergeseran dua dimensional 1H-1H dan 1H-13C. Sebagai

contoh 1H-1H menggeser spectra yang berhubungan yang diijinkan, dalam beberapa kasus penunjukan dari hampir sebagian besar sinyal Proton. Secara khusus, sinyal karena grup metal, kecuali C-30(4 ) dan C-31(4 ) dari grup metal, yang secara tepat ditempatkan pada dasar kehadiran dari gabungan antara H3-19 dan H-1 , H3-18 dan H-12 dan H3-21 dan H-22.

Penggunaan dari sinyal metil C-30 dan C-31 dicapai dengan pengukuran dari spectra NOE yang berbeda. Irradiasi dari sinyal Metil 1.12 memberikan peningkatan NOE yang cukup lumayan 1.10 memberikan peningkatan NOE yang

pada sinyal H-5 dan H-6 , sementara irradiasi pada

kecil dari sinyal H-6 . Korelasi pergeseran spectra 1H-13C membawa pada penempatan yang tepat sinyal 13C, kecuali sinyal Karbon Quarternaly, yang dipakai dengan perbandingan dari pola spectra 13CNMR dari senyawa yang diketahui. Rangka molekuler dari dua dari triterpene yang lebih tidak umum, moretenone(hop-22-ene-3-one) dan asam 3-asetil aleuritolic(asam 3 -acetoxy-taraxer-14-ene-28-oic) diuraikan oleh pergeseran spectra dua dimensional korelatif 1H-13Cyang didapat untuk perpindahan polarisasi melewati

ikatan dua dan ikatan tiga korelasi gabungan berkaitan [40].

13

C-1H dalam gabungan dengan eksperimen yang

Spektra 13CNMR dari lima pasang dari turunan 18 - dan asam 18 -11-oxo-oleanolic dicatat dan sinyalnya ditempatkan oleh Wrzeciono [41]. Pergeseran kimia dari C-12,C-13, C-17, C-18, dan C-28 adalah nilai diagnostic dari penentuan D/E sambungan stereokimiawi. Stereokimia dari cincin D/E dari beberapa turunan triterpenoid pentasiklis ditentukan oleh Grahn [42] dari analisis spectral13

CNMR. Ditunjukkan bahwa analisis dari pergeseran kimia dari berbagai substitusi

18 -/18 -pentasiklis triterpenes dapat secara signifikan disederhanakan dengan penggunaan data multivariasi-pendekatan analitikal. Pengarang mengklaim bahwa pendekatan sekarang

meminimalisir kesalahan dari penempatan yang tidak tepat atau kesalahan lainnya yang dihubungkan dengan tabel data yang besar. Pembentukan dari cycloartenol , komponen membrane yang memungkinkan diselidiki oleh Milon [43]. Spectroscopy CNMR dan mekanika molecular. Model molekul menyatakan bahwa bahwa dua konformasi dengan energy yang relative sama akan saling ko-eksis, berbeda hanya pada cincin C dan masing-masing mempunyai cincin A, B di kursi dan sebagian konformasi, dengan mengingat cincin C adalah 1,3-upanar pada satu dan pada kursi konformasi cincin A dengan pemakaian spenuhnya dari spectra 1H dan13

CNMR dari triterpene dan keseluruhan

jaringan yang tersambung. Cincin A dan B ditentukan oleh berbagai teknik NMR. Eksperimen NMR dengan temperature rendah menunjukkan adanya keseimbangan antara dua konformasi. Disimpulkan bahwa cincin cyclopropane menghasilkan fleksibilitas pada tingkat cincin C yang mungkin menjadi penting untuk sifat membrane dari triterpene. Spectroscopy

Spektra dicroism melingkar dari C-8 dan C-14 menggantikan onocerane-3,21-diones dapat diterjemahkan[44] dengan mengasumsikan cincin A (dan cincin D) dari senyawa pada keseimbangan antara bentuk kursi dan tertekukdengan rasio yang variable. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh perubahan structural minor pada tempat terpencil dan oleh polaritas pelarut. Peningkatan pada kepadatan steric pada 8 -substituen meningkatkan proporsi dari bentuk yang melekuk.Konformasi cincin A pada senyawa yang membawa fungsi oksigenasi pada 8 sangat terpengaruh oleh perubahan dari pada polaritas pelarut. Konformasi dari senyawa tanpa pengganti 8 -oksigenasi adalah hampir bebas dari pelarut. Kesimpulan ini didukung oleh pengukuran dari pergeseran pelarut dari 1HNMR dari spectra senyawa. Pengarang mengajukan kehadiran dari efek steric yang baru yang mereka sebut sebagai efek pengganti 8 .Klinot[45] melaporkan bahwa cincin A dari 3-oxotriterpenoids allobetulone dan 3-oxolupane-28-nitrile yang berada pada bentuk perahu 40%dari perbandingan dari waktu dipole pada turunan 2 metil(model kursi) dan senyawa 2 -metil(model perahu). Hasil yang sama diperoleh dari Spektra CD dari dua komponen dan dari 3-oxotriterpenoids dan dari isomerisasi dari keton tersubstitusi 2 dan 2 . Rangka Baru dari Triterpenoids Selama periode yang diliput oleh review ini sejumlah triterpenoids mempunyai rangka kerja karbon baru yang telah diisolasi dari berbagai sumber. Struktur dari triterpenoids lebih banyak menarik perhatian dari titik pandang pembentukan secara biogenetic. Sipholane Rangka Sipholane (21) mengandung cis-octahydroazulene yang terhubung dengan jembatan etilen ke trans-decahydrobenzoxepine. Struktur dari rangka sipholane dibentuk oleh analisis

difraksi sinar X dari satu turunan senyawa alami[46]. Delapan triterpenes baru yang mempunyai rangka initelah diisolasi dari spons di laut merah Siphonochalina siphonella[47]. Sinar X menghasilkan struktur dari triterpenes utama, sipholenol-A memungkinkan interpretasi dari spectral NMR dan massa serta uraian dari tambahan tujuh senyawa yang baru. Dari perhatian khusus adalah pada pengajuan biogenesis dari sipholane yang dimulai dari 2,3:6,7:18,19triepoxysqualene. Dalam kontras dengan proses siklusasi yang terjadi pada biogenesis dari tetra dan pentacyclic triterpenes, rute yang diusulkan membawa pada sipholanes melibatkan dua siklusasi berulang. Siphonellane Siphonellinol, sebuah triterpenes, mempunyai rangka carbocyclic, siphonellane(22) juga diisolasi dari spons laut Siphonochalina siphonella oleh Carmely[48]. Biogenesis yang diusulkan dari triterpenes menunjukkan hubungan yang dekat dari squalene yang dihasilkan dari sipholanes dan berbeda hanya pada siklusasi dari satu setengah dari molekul. Polypodane Hidrokarbon triterpene berminyak yang baru mempunyai rangka carbon bycyclic baru, polypodane (26) dan dinamakan -polypodatetraene diisolasi dari daun segar dari Polypodium fauriel dan Lemmaphyllum microphyllum[49]. Triterpenes yang agak baru ; polypodatetraene diisolasi dari daun Polysticho ovato paleaceum dan P.polyblephatum[49]. Sebuah bycyclic diol yang mempunyai rangka polypodane juga telah diisolasi oleh Boar[50] dari karet kuning muda, resin yang sangat banyak tersedia yang didapat dari semak mediterania Pistacia lentiscus. Struktur dan stereokimia absolut dari bycyclic diol sepenuhnya konsisten dengan formasinya dengan intersepsi dari karbosasi bycyclic yang didalilkan sebagai sebuah penengah dari siklisasi

dari pembentukan kursi-kursi-perahu dari (3S)-squalene-2,3-epoxide. Triterpenoid bycyclic ini mempertahankan kesemua sifat region dan stereokimia yang diperlukan siklisasi yang berkelanjutan. Isolasi dari triterpenoid bicyclic ini mendukung postulasi dari van Tamelen dan rekan kerjanya [51], bahwa siklisasi dari squalene diteruskan melalui serangkaian pembentukan yang berlainan dari intermediate karbokasi padat. Spirosupinane Struktur dari spirosupinanoediol, sebuah triterpenoid yang diisolasi dari Euphorbia supina telah dibentuk dari spectral dan analisis dari sinar Xsebagai 7(8->9)abeo-9S-D:C-friedo-B:Aneogammaceran-8-satu-3S,7S-diol dengan system rangka baru dimana nama spirosupinane(27) telah dipilih [52]. Ini adalah contoh pertama dari triterpene yang mempunyai rangka spiro. Biogenesis yang mungkin dari spirosupinanonediol melibatkan sebuah turunan 8,9dihydroxyfernane yang telah dirasionalisasi. [52]. Radermasinin Radermasinin sebuah lactone triterpene cytotoxic baru yang telah diisolasi dari Radermachia sinica telah ditunjukkan memiliki strutur 31 oleh data spectral dan analisis sinar X kristal tunggal dari monohydrate-nya. Mempunyai sebuah gem-dimethyl pada kelompok metil pada C-18 ketone pada C-17 dan kemungkinan jalur

sebagai tambahan dari bagian spiro -hydroxy-

biogenetic yang melibatkan turunan 21-hydroxy-18 -olean-28-oic sperti yang telah diusulkan oleh pendahulunya. Baccharane

Struktur dari hosenkol-A, contoh pertama dari baccharane alam (23) triterpenoid dari shionane intermediate (25) dan lupine(7) yang hilang telah ditentukan (54) oleh metode spectroscopy sebagaimana juga analisis kristalografis. Isolasi dari hosenkol-A yang mempunyai lingkaran yang unik yang dibatasi oleh biogenesis dari Baccharane. Lanostanes yang disusun ulang Beberapa rangka karbon yang disusun ulang seperti 17,14-friedolanostane(35) 17,13friedolanostane(36) dan 8(14-> 13R)abeo-17-13-friedolanostane (37) telah diisolasi dari biji Abies mariesii [55,56] A.firma[56]dan A.sibirica[57]. Rangka lanostane yang baru disusun ulang (35-37) telah dianggap telah dibiosintesis dari rangka lanostane dengan dehydrogenasi enzim oleh H-17 atau dehidroksirasi oleh OH-17 yang diikuti oleh pergeseran grup metal dan ikatan cincin 1,2 secara berurutan. Beberapa triterpenoids mempunyai rangka lanostane baru 14(13->12)-abeo(34) yang telah diisolasi dari Kadsura longipedunculata[58] dan K. heteroclite[59]. Lanostanes disusun ulang dan degradasi Glycinoelepin A, sebuah stimulus penetasan alami untuk nematode cyst kacang kedelai telah diisolasi dari akar kacang merah,(Phaseolus vulgaris). Struktur barunya (41) diuraikan oleh spectroscopis dan analisis kristalografis sinar-X[60]. Sruktur 41 dikarakterisasi dengan perpindahan dua kelompok metal yang terlibat pada cincin C dan D dan belahan oksidatif dari cincin B dengan kehilangan satu atom karbon, dibandingkan dengan cycloartanes(9 ,19cyclolanostane), dan dianggap sebagai pentanotriterpene. Dua nortriterpene yang baru, glycinoeclepins B(42) dan C (43) yang mempunyai system cincin yang sama dengan

glycinoeclepin A, tetapi dengan nondegradasi rantai samping, juga telah diisolasi dari sumber yang sama[37]. Asam javeroic(44) dan asam phellinic(45) mempunyai rangka lanostane yang tersusun ulang dan tergradasi secara baru diisolasi dari Phellinus pomaceus [61] dan struktur mereka ditentukan dengan kombinasi dari kimia dan spectral dan proses. Rangka karbon baru dari dua triterpenes dikonfirmasi dengan analisis kristalografis sinar X dari ester metil dari asam javeroic. Carotenoid-Triterpenes Ksebati dan rekan kerjanya [34] telah mengisolasi lima triterpenes baru dari lactosides dengan nama pouosides A-B dari yang berupa spons dari lautan Pasifik. Rangka Karbon 30 dari aglycones pouoside adalah baru dan pararel dengan Carotenoids dengan terminal cincin cyclohexane yang terhubung dengan rantai acyclic assimetrikal. Rangka Baru Triterpenoids Monocyclic dan Bicyclic Tiga triterpenoids baru -irigermanal(38).; irigermanal(39) dan monogermanal(40) yang

mempunyai rangka karbon monocyclic dan bicyclic baru telah diisolasi dari rimpang Iris Germanica [62]. Senyawanya sangat berdekatan dengan ambreine. Swertane Struktur dan stereokimia dari swertanone, sebuah triterpene keton dengan rangka baru, swertane (28), telah diisolasi dari Swertia chirata [63], dan telah dibentukdata spectroscopic dan analisis Sinar X kristalografis. Jalur biogenetic yang jelas dari pembentukan rangka swertane telah diperkirakan melibatkan siklisasi dari squalene-2,3-epoxide pada sifat umum yang membawa

pada karbokasi non klasik yang diikuti dengan pergeseran 1,3-hydride dari C-17 sampai C-21, sebuah rangkaian dari pergeseran 1,2 dan eliminasi proton dari C-7. Pfaffanes Asam Pfaffic [64] sebuah nortriterpene hexasiklik yang mempunyai rangka pfaffane (29) diisolasi dari Pfaffa paniculata dan strukturnya ditetapkan dengan analisis Kristalografis sinar X dari ester metilnya. Setelah itu, empat type baru pfaffane nortriterpenes diisolasi dari P. pulverulenta[65] bersama-sama dengan asam pfaffic dan -D-glucuronopyranoside. MODIFIKASI KIMIA DAN SINTESIS Uraian struktur dari produk natural sudah tidak lagi atau jarang sekali berkahir dengan sendirinya. Sementara kebanyakan pengetahuan dasar kita berada di masa lalu yang didapatkan dari studi degradasi dari perluasannya dimasa sekarang terletak spenuhnya pada sintesis dari produk natural dan analog mereka dan modifikasi kimia untuk berbagai tujuan. Pengaturan Rangka Sudah ada banyak aktivitas selama tahun-tahun studi mengenai pengaturan rangka dari triterpenoid yang telah membuat banyak kontribusi yang berharga pada pengetahuan kita mengenai kimia triterpenoid. Diskusi mendetail pada aspek ini adalah di luar jangkauan dari review ini. Walaupun beberapa perubahan menarik akan dibahas secara singkat. Edwards dan Paryzek[66] yang pertama sukses memperkenalkan pengaturan Westphalen untuk perubahan dari lanostane ke cucurbitane. 3 -Acetoxy-9 -hydroxy-lanosta-11-satu(I) didapatkan

dari lanosterol yang menghasilkan dua 19(10->9 )abeo lanostoids, II dan III ketika dikenakan pada kondisi pengaturan ulang. Borontrifluoride etherate (BF3-Et2O)- pengaturan terkatalisasi [67,68] dari ketoepoxide IV pada acetic anhydride yang menghasilkan pada pembentukan dari dua senyawa 19(10->9 )abeo V dan VI sebagai tambahan dari senyawa tak terduga 18(13->12 ) abeo VII sebagai produk utama. Perubahan dari turunan 3,7,9,11-tetraoxygenated lanostanes, cth VIII (R=H, Ac) menjadi 3,7,11trioxygenated cucurbit-1(10)-enes seperti IX(R1=H, R2=H,Ac;R1=Ac, R2=H,Ac)dan cucurbit5(10)-enes seperti X akan dicapai [69]. Faktor steric dan elektronik akan mempengaruhi arah dehidrasi pada kondisi Westphalen dari turunan 9 -hydroxylanostaneakan dibahas. Autooksidasi tidak umum dan dehydrogenasi yang diakibatkan dari RhCl3 dan Fe(CO)3 akan juga dijabarkan. Pengaturan Wagner-Meerwin pada tipe taraxastane dari turunan triterpenoids dipelajari oleh Anjaneyulu[70]. Taraxasterol(XI, R=H) dan pseudotaraxasterol (XII, R=H) pada pemanasan dengan PCl5 di hexane memungkinkan hubungan cincin turunan A-nor-3,4-dichloro XIII, dimana dengan POCl3 di pyridine memberikan produk sama XIV tanpa kontraksi cincin. Solvolysis dari XI (R= p-MeC6H4SO2) dan XII (R= p-MeC6H4SO2) memberikan kontraksi cincin yang sama produk XV. Pengaturan Wagner-Meerwin dari dua senyawa ini adalah dirasionalisasi secara mekanis. Pengaturan katalis asam[71] dari trevoagenins A(XVI, R= -Me) dan B(XVI, R= -Me), dua tripernoid dammarane yang diisolasi dari Trevoa trinervis pada etanol refluksi yang mengandung HCl selama 5 jam memberikan lactones XVII (40%), XVIII(13%) dan cyclodammaranone XIX(2%). Formasi dari XVII dan XVIII akan dijelaskan dengan mekanisme fragmentasi heterolytic.

3 , 28-Diacetoxy-18 ,19 -epoxylupane(XX) pada perlakuan dengan HF tanpa larutan pada anyhydrous chloroform memberikan triterpenoid rangka tersusun baru(XXI), mempunyai rangka baccharane sebagai produk utama (53%) bersama dengan lupadiene (XXII,13%) [72]. Pengaturan rangka baru dari marsformoxide-A(XXIII), sebuah 11 ,12 -epoxide disiapkan dari -amyrin diamati [73] ketika epoxide diperlakukan dengan HBr pada asam acetic untuk memberikan produk ulang XXIV-XXVI. Sebuah metode baru [74] untuk pembukaan cincin cyclopropane dari turunan cycloartane telah dijelaskan. Cycloartanone (XXVII)(disiapkan dari cycloartenol) diubah ke XXVIII, yang disusun ulang di H2SO4 etanol untuk memberikan XXIX. Eksperimen ini adalah cara untuk menghasilkan asal biogenetic dari 9 -Hydroxymetil pada cucurbitacins. Sebuah karbonil intramolekuler yang dimediasi dengan oksidasi elektrokimia telah terjadi selama oksidasi anodic[75] dari metal 3-O-acetylglycyrrhetate (XXX) untuk menyediakan triterpene rangka tersusun ulang (XXXI). Pengaturan ini juga dapat diterapkan pada glycosides saat gula tidak berubah selama oksidasi. Sintesis Parsial Walaupun uraian struktur dari produk natural menggunakan instrument modern telah menjadi hal rutin, parsial sintesis dari triterpenoid baru dari senyawa yang ada sering diadopsi sebagai langkah afirmatif untuk pembentukan struktur. Sehingga struktur dari marformosanone(XXXII) yang diisolasi dari Diospyros peregrine[76 ], dikonfirmasi dengan sintesis parsialnya dari amyrin.

Dimulai dari 3 ,7 , 18-trihydroxylanastane, aglycone (XXXIII, R = H) dari bivittoside C, disintesis dengan rangkaian enam langkah pada hasil keseluruhan 6%[77]. Sebuah langkah kunci adalah perlakuan hydroxylactone (XXXIV) dengan EtO2CN-SO2NEt3 untuk menghasilkan lactone tidak jenuh (XXXIII, R = Ac). Asam Lansiolic (XXXV) disiapkan [78] dari , -onoceradiene dione (XXXVI) melalui reduksi regioselektif dengan NaBH4 pada isopropanol, konversi menjadi oxime dengan NH2OH, penyusunan ulang Beckmann dan hydrolysis dengan KOH pada etanol. Struktur dari zeylasterol (XXXVII, R=H, R1 = CHO, R2 = Me) dan

demethylzeylasterone(XXXVII R=R2=H, R1=CO2H) yang diisolasi dari Kokoona zeylanica dikonfirmasi [79] oleh hubungan kimia dengan trimethylzeylasterone (XXXVII, R=R2=Me, R1=CO2Me)disiapkan secara sintetis dalam empat langkah dari pristimerin (XXXVIII). Sintesis parsial dari isomultiflorenol(XXXIX, R=H) dari alnus-5(10-en-3 -yl-asetat)(XL) digambarkan [80]. Asetat (XL) pada epoksidasi dengan MCPBA memberikan epoxide(XLI) yang melalui pengaturan tulang belakang pada kehadiran borontrifluoride etherate untuk memberikan multiflora-5,8-diene-3 -yl-asetat (XLII). Senyawa belakangan pada hydrogenasi kemudian (Fotokopi tidak terbaca hal. 2209) Walaupun banyak metode telah dikembangkan untuk konstruksi rantai samping dimulai dari 17keto steroids [85,86], beberapa dari mereka telah diaplikasikan pada analog 14-metil ekivalen. Bicyclononanone(XLVI) digunakan untuk model untuk penghematan persediaan turunan 17oxotriterpenoid untuk menjelajahi sintesis sejak bycyclic ketone (XLVI) ini digabung baik pada

kelompok metil kaku yang ditemukan pada jeda cincin C/D pada triterpenes dari lanostane, keluarga euphane dan cucurbitane. Wittig olefination dari keton (XLVI) menghasilkan alkene (XLVII), dimana (XLVII, R=Me) pada reduksi diborane, diikuti oleh oksidasi dengan PCC (pyridinium chlorochromate), menghasilkan ketone (XLVIII). Ini pada reaksi Wittig dengan alkylidenephosphorane (Cth. Me2CHCH2CH2CN=PPh3) memungkinkan campuran dari potensial triterpene synthons(XLIX) epimiric pada C-20. Pengarang telah mengembangkan lebih jauh[84] sintesis dengan memperkenalkan fungsi oksigen pada C-8 dari XLVI (C-16 dari triterpene) bersamaan dengan elaborasi rantai samping. Juga perlu dicatat disini bahwa banyak triterpenoids yang terdapat di alam mempunyai fungsi hydroxyl atau karbonyl pada posisi ini. Karena fungsi ini ditunjukkan supaya dapat dengan mudah dihilangkan atau dirubah, kehadiran mereka meningkatkan jangkauan dan fleksibilitas dari prosedur yang menggunakan pengaruh arah untuk mencapai control konfigurasi terpilih pada C-20. Dua metode alternative dijabarkan untuk persiapan stereoselective(pemilihan stereo) dari enones intermediate (L,E dan Z). Akhirnya sintesis dari LI dicapai dengan penambahan konjungasi facial selective dari Lithium bis-4-metil3-pentenil-cuprate ke Z-L, dimana isomer E hanya memberikan campuran yang belum terpecahkan. Sintesis stereoselektif dari system cincin A,B,C dari pollinastanol (LII), sebuah triterpene mempunyai cimcin 9 ,10 -cyclopropane dengan sebuah gabungan cincin cis B/C digambarkan Kametani [87]. Intermediate kunci, Keton , tak jenuh (LIII) disiapkan dari benzocyclobutene carbonitrite(LIV) oleh serangkaian reaksi dimana panas stereoselektif cycloaddition dari turunan benzocyclobutene (LV) adalah langkah penting untuk mengontrol stereochemistry dari jeda cincin B/C. Enone , (LIII) kemudian dikenakan pada intramolekuler -alkylation untuk

menghasilkan turunan cyclopropane(LVI), dimana pada reduksi dengan NaBH4 menyediakan produk yang diinginkan (LVII). Glycosylation dari Triterpenoids Kebanyakan sifat triterpene adalah hydrophobic tetapi pecahan gula dari triterpene glycoside membuat mereka hydrophilic, membuat mereka sangat mudah diserap oleh jaringan tubuh. Lebih jauh karena reseptor untuk berbagai gula hadir di berbagai organ tubuh, glycosides mungkin diharapkan lebih efektif pada agen theurapetic. Juga glycosylasi dari triterpene dari rangkaian dammarane digambarkan oleh Atopkina.[88-90]. Glycosidasi dari 3-epiocotillol (LVIII, R1=R2=R3=H) dan oksida betulafolienetriol (LVIII, R1=R=H;R2=OAc) oleh acetobromoglucose yang dikatalisasi oleh Agyzeolite atau Hg(CN)2 pada berbagai pelarut menghasilkan campuran yang mengandung 3-O-.25-O-mono- dan diglucosides. Hasil dari produk ditemukan tergantung pada sifat dari pelarut. Glykodidasi Koenigs-Knorr betulafolienetriol (LIX) memberikan 3-,12-, 20-mono- dan 3,12-20-di-O- -D-glucopyranosides. Bagaimanapun juga glikosidasi oleh reaksi Helleferich ditemani oleh dehidrasi di rantai samping yang menghasilkan turunan 20-dehydroxy yang berkaitan. Lain-lain Metode umum untuk fungsionalisasi grup metal C-4 pada triterpenes, akhirnya membawa pada turunan 4 -hydroxymetil dari triterpenes digambarkan oleh Dev [91]. Metode ini digambarkan oleh konversi dari cyclolaudanone (LX) menjadi metal 3-oxocyclolauda-29-oate(LXI). Yang belakangan kemudian dirubah menjadi nortriterpenes yang yang sudah diketahui,

cycloeucalanone(LXII) rangkaian sederhana dari reaksi. Langkah kunci adalah pemilihan oksigenasi dari kelompok 4 -metil dengan photolysis dari LXIII pada cyclohexane yang

mengandung iodine dan Pb(OAc)4 yang diikuti dengan oksidasi dengan CrO3 dan aq.H2SO4 untuk menghasilkan lactone (LXIV). Sebuah metode untuk degradasi rantai samping dari euphol, sebuah triterpenes tetrasiklik, telah dilaporkan[92]. Euphol (LXV,R=H) dirubah menjadi androsterone (LXVI, R=Me). Perubahan dari cincin A triterpenoid menjadi steroidal enone oleh rute pendek yang baru telah dipelajari [93]. Oksidasi Baeyer-Villiger yang berlebih dari 4,4-dimetil-cholestan-3-satu menghasilkan lactone (LXIX), yang mana metilasi oleh MeLi menghasilkan hemiacetal (LXX). Oksidasi pada hemiacetal ini oleh pyridium dikromat atau pyridinium klorokromat menghasilakn seco-cholestanedione(LXXI), yang mana bisa disiklisasi dengan metode yang sudah dikenal untuk cholest-4-ene-3-one(LXXII). Perubahan oksidatif oleh beberapa 12-oleanenes dan 12-ursenes dipelajari oleh Majumder dan Bagchi[94]. Sebagai contoh, asam 3 -acetoxy-olean-12-en-28-oic (LXXIII) pada perlakuan dengan H2O2 pada AcOH mendidih menghasilkan 11 ,12 -epoxy 28-> 13 -lactone(LXXIV) dan 12 -hidroksi 28->13 -lactone (LXXV). Berdasarkan pengarang kelompok CO2H-28 pertama dirubah menjadi C(O)O2H, dimana diepoksidasi menjadi Me3C-OHditemukan menjadi reagen yang bagus12

-ikatan ganda. H2O2-SeO2 dimana persiapan dari 11 -12 -

untuk

oxidotriterpenoids dengan rangka oleane dan ursane [95]. Oksidasi anodic sebagai reaksi kunci merubah olean-12-ene sapogenols menjadi turunan olean11-en-28,13 -olide, 11 ,12 -epoxyoleanan-28,13 -olide dan 13 ,28-epoksi-olean-11-enepada hasil yang tinggi [96]. Karena perlindungan dari kelompok hidroksil pada senyawa permulaan tidak diperlukan, konversi ini sepenuhnya diaplikasikan pada hederagenin oligoglycosides untuk mendapatkan oligoglycosides pada olean-11-ene sapogenol. Tahap pemindahan mengkatalisasi

oksidasi sodium periodate dari turunan olean-12-en-28-ol menghasilkan turunan 13 ,28epoxyolean-11-ene yang diharapkan [97]. Epimerisasi dari bebrapa asam triterpene pentasiklik aglycoside selama hidrolisis asam dari glycoside telah juga dilaporkan[98]. Sebagai contoh, arjunglucoside (LXXVI) dan aglycone, arjugenin (LXXVII)nya didihkan dengan 5% asam methanolik hidroklorik memungkinkan asam tomentosic (LXXVIII), isomer 19 dari arjugenin. Mekanisme dari transformasi ini melibatkan formasi dari 28->19 -lactone telah dirasionalisasi. Epimerisasi dari kelompok hidroksil 16 dari asam cochalic (LXXIX) untuk isomernya 16 (LXXX) telah juga dijabarkan dengan mekanisme laktonisasi dan declaktonisasi. Aktivitas Biologikal Kejadian yang luas dan keberagaman structural dari triterpenoids selalu menarik perhatian untuk evaluasi aktivitas biologisnya. Walaupun aplikasi dari metabolite secondary sesukses agen theurapetical sangat terbatas, aktivitas penjelajahan mendalam pada area ini telah dijalani belakangan ini. Beberapa hasil menarik dibahas dibawah ini. Aktivitas Anti Tumor dan Anti Kanker Hubungan antara struktur kimia dan aktivitas anti kanker dari beberapa triterpenoids pentasiklik dan tetrasiklik telah dipelajari oleh Ling [99]. Efek anti kanker ini diuji melawan garis sel kanker manusia ME-180, u-87MG,SK-HEP-1, CALU-1,CAMA-1, SK-OV-3 dan HEC-1-A. Diantara tripernoid pentasiklik, epimanidiol(13 ,16 -dihidroksi-olean-12-ene) ditemukan adalah

cytotoxic pada g.ml-1 melawan HEC-1-A, CAMA-1, MF-180, u-87MG, CALAU-1 dan SKOV-3. Konsentrasi yang diperlukan menghasilkan hambatan 50% melawan HEC-1Ayang

tepatnya 10 g.ml-1. Maniladiol, epimer 16 , menghasilkan cytotoxitas melawan ME-180 dan CAMA-1 pada 100 g.ml-1, dimana sophoradiol (3 ,22 -dihydroxyolean-12-ene) adalah

cytotoxic hanya melawan ME-180 pada 100 g.ml-1. Hasil ini menyarankan bahwa kehadiran dari kelompok hidroksil 16 adalah sangat penting untuk penampilan cytotoxictas dari 12-

oleanenes. Asam Glycyrrehetinic(asam 3 -hydroxy-11-oxo-olean-12-en-30-oic) dan 11-oxo- amyrin, keduanya dengan kelompok hidroksil 3 bebas aktif pada 100 gml-1 melawan SK-OV3 dan CAMA-1 bersamaan, sementara asam disodium glycyrrehetinic suksinat, sementara dengan esterifikasi kelompok hidroksil 3 ditemukan menjadi tidak aktif. Diantara triterpenoids tetrasiklik, Asam ( )-11-oxotrinortirucall-8-enoic adalah cytotoxic melawan SK-OV-3 pada 100 gml-1. Asam ( )-7,11-Dioxotrinortirucall-8-enoic dan asam ( )-3 ,7-dihydroxy-11-

oxotrinorirucall-8-enoic tidak aktif. Beberapa triterpenoid type oleane secaa kimia didapat dari asam oleanolic dan hederagenin diuji coba [100] in vitro dan in vivo melawan penyebab tumor 12-O-tetradecanoyl-phorbol 12-asetat (TPA). Eksperimen in vitro dimonitor dengan dengan stimulasi yang ditimbulkan TPA dari pemberian32

Pi pada phospholipid. Tes in vivo pada

formasi tumor kulit pada kulit dilakukan dengan 7,12-dimetil benz[a] anthracene (DMBA) dan dinaikkan dengan TPA, 18 -olean-12-ene-3 , 28-diol(erythrodiol),18 -olean-12-ene-3 ,23,28triol, 18 -olean-12-ene-3 ,28-diol dan 18 -olean-12-ene-3 ,23,28-triol menunjukkan efek penekanan yang menakjubkan. Dalam khususnya, turunan 18 -oleanane yang mempunyai kelompok CH2OH pada C-17 ditemukan 100 kali lipat lebih efektif daripada asam glycyrrhetic, sebagai penekan umum baik secara in vitro dan in vivo. Fraksinasi Bioassay terarah pada cttotoxic ekstrak antileukemic dari Prunella vulgaris, Pschotria serpens dan Hyptis capitata membawa pada isolasi dari asam ursolic sebagai satu dari principal aktif [101]. Asam ursolic menunjukkan cytotoxic yang signifikan pada sel leukemia lymphocytic P-388 dan L-1210

sebagaimana juga sel karsinoma paru-paru manusia A-549. Juga telah didemonstrasikan cytotoxitas marjinal pada KB dan sel tumor usus besar manusia (HCT-8) dan mammary (MCF7). Esterifikasi dari kelompok hidroksil pada kelompok C-3 dan COOH pada C-17 menghasilkan senyawa dengan cytotoxitas yang menurun pada jajaran sel tumor manusia, tapi dengan peningkata yang ekivalen atau sedikit lebih pada aktivitas melawan pertumbuhan L-1210 dan sel leukemia P-388. Penyelidikan lebih jauh [102] pada fraksi triterpene polar cytotoxictas pada tumbuhan Hyptis capitata menghasilkan isolasi pada dua jenis triterpenoid yang baru , asam Hyptatic A dan B sebagaimana juga tiga triterpenoid yang sudah diketahui, asam 2 hydroxyursolic, asam tormentic dan asam maslinic. Asam hyptatic A dan asam 2 hydroxyursolic mendemonstrasikan cytotoxic signifikan pada in vitro pada sel tumor HCT-8 pada usus besar manusia. Efek dari glycyrrhizin dan aglyconenya, asam glycyrrhetinic pada pertumbuhan dan differensiasi dari sel melanoma tikus (B-16) pada kultur telah dipelajari [103]. Asam Glycyrrhizin menahan pertumbuhan dari sel melanoma B-16, menyebabkan perubahan morphol dan melanogenesis yang terstimulasi. Glycyrrhizin juga membawa pada perubahan yang sama tapi hanya ketika konsentrasinya 20 kali lebih daari yang diperlukan untuk aglyconenya. Ketika asam glycyrrehetinic dihilangkan setelah 84 jam perlakuan , tingkat

pertumbuhan pulih sedikit tapi waktu penggandaan adalah sekitar dua kali daripada saat control. Analisis cytofluometric menunjukkan penghambat pertumbuhan dari asam glyrrhetinic adalah hasil dari hambatan perpindahan dari fase G1 ke S. Olean-11,13(18)-diene-3 , 30 diol dan turunannya ditemukan [104] menghambat agen penghasil tumor seperti TPA. Senyawa ini mempunyai aktivitas penghambat yang lebih besar pada tumor daripada asam glycyrrhetinic dan efek samping yang lebih sedikit. Juga, peningkatan pada sintesis phospholipid pada berbagai tumor oleh TPA akan dihambat secara in vitro pada senyawa utama dan lima dari analognya.

Asam Plumeric, sebuah asam nortriterpene dan ester metilnya diisolasi dari daun Plumeria acutifolia menunjukkan aktivitas antitumor [105]. Asam bebas pada konsentrasi 25 gml-1 adalah 100% efektif untuk menghambat sel Yoshida sarcoma in vitro. Sebuah formula suntikan mengandung 10 mg asam plumeric dan 5 mg glukosa dipersiapkan. Aktivitas anti kanker dari asam anwuweizonic, sebuah lanostane baru, triterpene, dan asam manwuweizic, sebuah triterpene cincin A-seco- lanostane diisolasi dari Schisandra propinqua[106] diujicobakan. Asam Manwuweizic menunjukkan peningkatan aktivitas penghambatan yang signifikan pada kanker paru-paru Lewis, tumor otak-22 dan hepatoma padat pada anak tikus tetapi tidak mnunjukkan aktivitas cytotoxic in vitro. Isoiridogermanal, zeorin dan missourin, sebuah triterpene tipe hopane diisolasi dari Iris missouriensis [107] telah dipelajari untuk aksi antikanker. Mereka mendemonstrasikan aktivitas cytotoxic terhadap kultur sel P-388 (ED50 = 0.1, 1.1 dan 8.5 g ml-1 secara bersamaan). Willfortrine yang diisolasi dari Trypterygium wilfordii menghamba pertumbuhan sel leukemia pada tikus pada dosis 4 mgkg-1[108]. Radermasinin yang mempunyai rangka karbosiklik baru yang diisolasi dari Radermachia sinica dan turunan asetatnya menunjukkan cytotoxictas signifikan (ED50=3.3 gml-1 dan 3.5 gml-1, secara bersamaan pada

kultur sel KB in vitro [53]. Asam 7 -Hydroxymaprounic, triterpene tipe ursane baru dari Maprounea Africana [109] menunjukkan aktivitas in vivo P-388. Asam Betulinic, triterpene umum menunjukkan sifat penghambat untuk pertumbuhan dari jajaran sel leukemia P-388[110]. Pemberian secara oral dari 18 -olean-12-ene-3 ,23,28-triol tri-O-hemiphthalate sodium dan olean-11,13(18)-dien-3 -ol-30-oic asam-3-O- -D-glucuronopyranosyl-(1->2)- -D-

glucuronopyranoside sodium menekan carcinogenesis pada kulit tikusyang ditimbulkan oleh DMBA dan TPA. Ini adalah laporan pertama dari pemberian oral yang efektif dari senyawa triterpenoid menekan terjadinya tumor kulit pada kulit anak tikus. Asam Arjunolic, sebuah

triterpene oleanene (asam 2 ,3 ,23-trihydroxy-olean-12-en-28-oic) diisolasi dari rhizome dari Cochlospermum tinctorium dan turunannya (triasetat dan metal ester triasetat) diuji dengan in vitro assay jangka pendek. Efek penghambatan pada penghasil tumor kulit ditemukan lebih besar daripada produk natural yang sebelumnya dipelajari. Asam plaffic nortriterpene hexasiklik yang diisolasi dari Pfaffia peniculata juga menunjukkan efek penghambat tinggi pada pertumbuhan sel tumor kultur seperti melanova (B-16), Hela (S-3) dan sel karsinoma paru-paru Lewis pada 4-6 g ml-1[64]. Aktivitas anti tumor dan anti bacterial dari 11 triterpene quinines yang diisolasi dari Maytenus horrid dan Rzedowskia tolantonguensis dipelajari pada kultur dari sel Hela dan beberapa bacteria, secara bersamaan [113]. Diantara senyawa yang diuji coba, netzahualcoyone ditemukan sebagai anti tumor paling efektif. Aksi Pada Metabolisme Mekanisme dari tindakan mineral kortikoid pada carbenoxolone( asam 11-oxo-olean-12-en-30oic 3 -succinate) dipelajari oleh Armanini. Pelajaarn in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa carbenoxolone mempunyai affinitas yang dapat ditunjukkan untuk renal tikus reseptor mineralkortikoid, aktivitas mineralkortikoid intrisik pada tikus yang diadrenallectomisasi pada dosis yang konsisten dengan dengan affinitas reseptor dan tindakan penguat yang kuat pada respon urinary ke dosis hampir maksimal pada aldosterone yang diberikan pada tikus yang diadrenallectomisasi. Pengaruh dari carnoxolone oral pada prostaglandin E2 yang dilepaskan pada asam lambung diteliti [115] pada pasien ulkus lambung selama shamfeeding modifikasi dan mengikuti stimulasi bolus dari pengeluaran asam oleh pentagastrin (6 g kg-1). Carbenoxolone meningkatkan secara keseluruhan arti dari konsentrasi prostaglandin E2 pada asam lambungmengikuti shamfeeding modifikasi hingga 32% dan menurunkan sedikit keasaman tetapi signifikan. Perubahan dari index metabolism lipid dalam pengaruh asam glycyrrhetinic

pada hyperlipemia eksperimental dipelajari [116]. Asam menurun pada kolesterol darah

-

lipoprotein, Kolesterol -lipoprotein dan tingkat tryglycerid pada tikus dengan hyperlipemia (Tween-80 atau vitamin D dan kolesterol) dan kelinci dengan clerosis atheros eksperimental (Kolesterol). Tingkat Kolesterol dan -lipoprotein menurun di aorta dan kolesterol menurun di jaringan liver. Asam glycyrrehetinic mempunyai aktivitas hypolipemic dan antiatherosclerotic lebih besar daripada antiatherosclerotic polysponin yang sudah diketahui.pemberian dari 18 asam dehydroglycyrrehetic secara oral(50 mg kg-1 hari-1 untuk 6 hari) pada tikus dengan katabolisme ulkus lambung eksperimental terstimulasi dari asam lemak pada hepatic mitokondria dan meningkatkan produksi ATP untuk proses perbaikan pada mucora [117]. 3,7-dioxo-lanost-8-ene dan 7 -hydroxy-3-oxo-lanost-8-ene ditemukan menjadi anticholesteremics [118]. Eksperimen in vitro dengan homogenates liver tikus mengindikasikan bahwa kedua senyawa menghambat pertumbuhan kolesterol di liver. Tingkat hambatan adalah 98% untuk senyawa yang pertama dan 47% untuk yang kedua. Sebuah studi farmakologi pada efek antihepatitis dari cucurbitacins B dan E telah dilaporkan[119]. Pada tikus dengan liver berlemak eksperimental(Dengan induksi CCl4), tingkat serum glutamate-pyruvate transamine dan hepatic collagen secara signifikan menurun, sedangkan serum -lipoprotein ditingkatkan dengan pemberian cucurbitacin B.

Kerusakan hepatic, termasuk fibrosis dan cirrhosis, juga ditandai diturunkan oleh triterpene. Rasio Serum cAMP hingga cGMP ditingkatkan mengikuti injeksi intravernous dari cucubitacin B atau cucurbitacin E menyarankan bahwa perubahan pada keseimbangan siklik nucleotide mungkin berhubungan dengan mekanisme aksi theurapetic dari cucurbitanes pada hepatitis. Asam Ganoderic dan turunannya yang diisolasi dari Ganoderma lucidum ditunjukkan merupakan penghambat dari sintesis biokolesterol [120]. Senyawa ini diuji coba untuk efek mereka pada biosintesis ckolesterol dari 24,25-dihydrolanosterol dari subselular hepatic tikus fraksi 10000 g

supernatant. Lanosterol (40 menghambat

M) dengan 7-oxo dan kelompok hidroksi 15

secara kuat

biosintesis dari kolesterol. Pada study yang serupa [121] 27-nor-24-

dihydrolanosterol ditemukan aktif dalam menekan biosintesis kolesterol dari lanosterol. Aktivitas Anti Inflamasi Aktivitas anti inflamasi dari beberapa turunan triterpenoid dari rangkaian oleanane diteliti pada asam arachidonic(AA) yang menimbulkan busung telinga pada anak tikus[122]. Dari beberapa senyawa yang telah diteliti, turunan dihemiphthalate dari 18 -olean-12-ene-3 ,30-diol, 18 olean-9(11),12-diene-3 , 30-diol dan olean-11,13(18)-diene-3 ,30-diol menunjukkan

penghambat yang kuat terhadap edema(busung) telinga baik pada pemberian topical (hangat) (ID50=1.9,2.8 dan k 7 mg per telinga, resp.)dan oral (ID50 =90,130 dan bb mg kg-1). Nilai ID50 topical adalah kurang lebih sama seperti asam nordihydroguaiaretic(ID50 = 2.1 mg per telinga). Diberikan secara topical, senyawa ini juga mampu menghambat pembentukan PGE2 dan LTC4 pada tahap awal edema telinga yang ditimbulkan AA. Waktu yang paling efektif dari pemberian secara topical dari senyawa ini melawan edema telinga adalah 30 menit sebelum aplikasi AA. Ini berbeda dari dexamethasone yang membutuhkan waktu jeda untuk aplikasi. Asam glycyrrehetinic dan deoxoglycyrrehetol, senyawa induk dari turunan , menunjukkan tidak ada penghambatan yang terdeteksi pada edema pada 1 mg per telinga (Topikal) atau 200 mg kg-1 (oral). Hasil sama juga didapat dari studi yang serupa pada edema telinga karena induksi TPA pada tikus [123]. Asam 11-oxooleanolic dan 11-oxohederagenin menghambat kortikoid 5 reduktase [124] dan efek penghambat dari yang pertama lebih tinggi dari yang belakangan. Untuk mempelajari aktivitas seperti kortikoid, 11-keto-triterpenoid disipakan dan aktivitas anti inflamasi diuji coba pada induksi carrageenin edema kaki belakang tikus[125]. Penghambat kortikoid 5 -reductase juga dievaluasi. Semua 11-oxo-triterpene yang diuji coba menghambat

kortikoid-5 -reductase dan asam 11,19-diketo-18,19-secoursolic ditemukan mempunyai potensi penghambat paling tinggi. Asam glycyrrehetinic menghambat edema induksi carragenin pada kaki tikus dan menghambat migrasi leukosit pada ruang pleura yang terinduksi suntikan dextran [126]. Asam tidak mencegah pelepasan prostaglandin oleh leukosit yang sedang fagositosis atau memperlambat kontraksi potongan ileum terisolasiyang terinduksi oleh PGE2. Mekanisme dari aksi anti inflamasi dari papyriogenins A dan C, dua triterpenoid yang diisolasi dari Tetrapanax papyriferum dipelajari oleh Sugishita [127]. Tes Granuloma pellet katun pada tikus normal dan adrenalectomisasi, blockade oleh antiglucokortikoid oleh permeabilitas vascular yang diakibatkan oleh serotonin, dan kompetisi pada 5 -reduksi pada senyawa steroidal diikuti untuk investigasi. Papyriogenin A ditemukan lebih berpotensi daripada papyriogenin C sebagai sebuah penghambat inflamasi dari induksi carragenin edema kaki pada anak tikus. Perawatan awal dengan progesterone (50,100, dan 200 mg kg-1) sepenuhnya memblikir efek anti inflamasi dari papyriogenin A atau C ( 10 dan 50 mg kg-1) melawan edema kaki induksi serotonin. Actinomycin D(1 dan 2 mg kg-1) atau cycloheximide (6 mg kg-1) diberikan dua kali selama periode laten, spenuhnya memblokir efek anti inflamasi dari kedua papyriogenin. Efek dari papyriogenin A atau C, 30 mg kg-1, secara oral, pada tes granuloma pellet katun pada tikus adrenallectomisasi adalah serupa dengan tikus yang normal. Sedangkan, efek persaingan dari papyriogenin A dan C pada reduksi 5 dari testoteron dan kortisol dikenal signifikan. Aktivitas dari papyriogenin A dan C dijelaskan oleh aksi steroidal pada sel target dan efek kompetitif pada metabolisme kortikoid endogen di liver. Asam Pyracrenic, yang diisolasi dari batang Pyracantha crenulata dan dikarakterisasi sebagai asam 3 -3,4-dihydroxycinnamoyloxylup-20(29)-en-28oic dicoba untuk aktivitas anti inflamasi oleh metode katun dan ditunjukkan sebagai penghambat potensial dari pembentukan jaringan granulasi[128]. Sari buah dari Ecballium elaterium, dikenal

penggunaannya di Turki sebagai perawatan sinusitis dievaluasi untuk aktivitas anti inflamasi pada anak tikus[129]. Berbagai fraksi yang didapat dari saribuah ini juga diuji coba untuk efek peningkatan permebilitas vascular, seperti yang terinduksi oleh injeksi intra peritonealdari asam asetik. Bahan yang aktif lalu diisolasi kemudian dikarkaterisasi sebagai cucurbitacin B. Ini adalah laporan pertama bahwa cucurbitacin B mempunyai aktivitas anti inflamasi yang signifikan. Asam Triptotriterpenic A, sebuah triterpene oleanane yang diisolasi dari akar Tripterygium wilfordii ditemukan menjadi zat anti inflamasi efektif[130]. Stearyl

glycyrrehetinate dan glycyrretinyl stearate , dua turunan asam glycyrrhetinic

ditunjukkan

mempunyai sifat anti inflamasi yang efektif seperti yang ditunjukkan oleh tes kaki tikus dan tes pellet katun [131]. Sebuah salep yang mengandung asam glycyrrehetinic juga ditemukan efektif pada perawatan induksi carrageenin edema pada tikus dan induksi sinar UV erythema pada kelinci percobaan pada kondisi dosis yang memadai. Pada tes menambal pada subjek manusia, dipotassium glycyrrhizinate atau disodium glycyrretinylsuccinate yang ditambahkan pada lotion persiapan rambut dingin, mereduksi iritasi kulit yang ditimbulkan oleh lotion. Olean-12-ene-3 , 30-diol menunjukkan anti ulkus, anti inflamasi dan anti alergik pada tikus tanpa efek samping yang tidak diinginkan, seperti yang diamati pada kasus asam glycyrrehetinic[132]. Aktivitas dimanifestasikan oleh pemberian diol pada 320,200(secara oral) dan 200 mg kg-1 (intraperitoneally) secara bersamaan. Bagian aglycone dari fraksi glycoside yang diisolasi dari Maesa chisia var, angustifolia juga menunjukkan anti inflamasi, analgesic, dan anti piretik pada berbagai tes farmakologi pda hewan percobaan [133]. Ditunjukkan bahwa aktivitas dikarenakan kehadiran dua turunan 12-oleanene. Lain-Lain

Asam oleanolic efektif untuk pencegahan luka liver percobaan yang diinduksi oleh injeksi CCL4 pada tikus [134]. Hasilnya menunjukkan bahwa asam oleanolic mempunyai potensi tindakan perlindungan pada luka liver yang terinduksi CCl4. Carbenoxolone ditunjukkan mempunyai efek perlindungan pada infeksi saluran urine bawah eksperimental.