View
5
Download
0
Embed Size (px)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 05 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata.
Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6/X/PB/2004, Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2014, Menteri Agama RI Nomor 41 Tahun 2014, Menteri Dalam Negeri RI Nomor 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
LANDASAN HUKUM
1. Mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
2. Mendukung program Adiwiyata, sebagai pertimbangan dalam menentukan sekolah Adiwiyata
3. Sebagai bahan pertimbangan atas pengembangan, pembinaan dan peningkatan mutu lingkungan hijau dan kesehatan sekolah berbasis komunitas.
Tujuan
PEMETAAN PARTISIPATIF SEKOLAH EKOLOGIS
Sebuah metode yang dapat mengajak masyarakat menjalani pendidikah seumur hidup menuju pembangunan berkelanjutan
P R A
Pemetaan kondisi lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah secara mandiri. Warga sekolah dapat mengidentifikasi masalah lingkungan, berbagi gagasan kemudian merencanakan aksi untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekolah.
P E E A
Pembelajaran yang menekanka pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
I N K U I R I
Menemukenali masalah lingkungan,
Menemukenali potensi untuk menyelesaikan masalah,
Identifikasi stakeholder yang bisa dilibatkan, dan
Workshop Participatory Eco-Education Apraisal
Pemetaan Sekolah Ekologis (Eco-School Mapping)
Perencanaan Sekolah Ekologis (Eco-School Planning)
Implementasi Sekolah Ekologis (Eco-School
Implementation)
Peta Kesimpulan
Kegiatan-kegiatan untuk perencanaan
Dokumen perencanaan sekolah yang mengakomodir
permasalahan ekologis (lingkungan)
Kemampuan memahami masalah lingkungan dan
merencanakan tindak lanjut ke dalam sistem
perencanaan sekolah
Sekolah yang hijau dan lestari
Penguatan Pendidikan Karakter cinta lingkungan
Peningkatan Kesehatan Sekolah
INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACT PROSES
SISTEM KERJA PEEA
ALUR KEGIATAN
Workshop
Pembuatan Dokumen, Pemetaan,
Perencanaan, dan
Implementasi
Kunjungan Tim Penilai
Malam Anugerah
Sekolah Hijau
Metode mempetakan/ Penilaian Terhadap kondisi lingkungan hidup dilingkungan sekolah
Masalah lingkungan hidup dan Potensi lingkungan hidup yang ada
Eco-School Mapping
9 ISU PEEA
Tata Kelola Lingkungan Sekolah
Sampah dan Polusi
Energi
Air Limbah
Tanaman Hijau
Sekolah Ramah Anak
Sekolah Sehat
Inovasi Teknologi
Literasi dan Publikasi Media Sosial
Langkah-langkah PEAA dan INKUIRI
• Buatlah denah sekolah di kertas ukuran A3
• Tampelkan pada kertas dengan ukuran yang lebih besar, misalnya kertas karton, kertas manila atau kertas ukuran A1
• Buat sebanyak 9 buah denah tertempel, Bagikan pada masing-masing kelompok
CONTOH PETA SEKOLAH
Layout Portrait
Layout Landscape
• Keliling ke seluruh lingkungan sekolah, amati dengan jeli sesuai isu yang ditangani.
• Berhenti di tempat yang terdapat masalah atau potensi.
• Tandai pada peta, tempat terjadinya masalah atau temuan potensi.
• Beri keterangan di samping peta mengenai masalah dan potensi yang sebelumnya sudah ditandai.
CONTOH : ISU ENERGI
Dokumentasikan dengan foto, dan
berikan penjelasan mengenai masalah
atau potensi yang telah ditandai
sebelumnya.
Cari sebab masalah
Temukan ide untuk menyelesaikan
masalah
Masalah Ringan
Masalah Sedang
Masalah Berat
Baru ditemukan potensi
Potensi cukup bagus
Potensi sangat bagus
SKOR MASALAH SKOR POTENSI
Buat rencana solusi baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
TIAP ISU MENENTUKAN 2 KELOMPOK 1. Kelompok Penjaga stand: memaparkan temuan dan
gagasannya. 2. Pengunjung stand: Bertanya dan berikan masukan
untuk memperkaya rencana aksi.
JIGSAW/ SHOPING ROUND
2 1
3
4
5
6 7
8
9
Shoping round
HASIL SHARNG GAGASAN
Masukan: Beri himbauan penggunaan lampu
Masukan: Sediakan tempat sampah
Gabungkan 9 pemetaan isu dalam satu peta
kesimpulan
Rencana aksi sekolah adalah rumusan strategi perbaikan secara sistemik (jangka pendek maupun jangka panjang)
Jika ide dan solusi yang dirumuskan dapat dilakukan dalam waktu dekat dan tidak menghabiskan biaya maka segera laksanakan
Rumuskan pula rencana jangka panjang untuk sekolah yang hijau dan lestari berdasarkan masalah dan potensi yang ditemukan
Lakukan rapat yang melibatkan semua aktor (siswa, guru, karyawan & komite sekolah) untuk merumuskan rencana jangka panjang yang akan direkomendasikan
dalam dokumen perencanaan tahun selanjutnya
Lakukan aksi nyata untuk sekolah yang hijau dan
lestari berdasarkan rumusan rencana aksi sekolah.
Setelah melaksanakan perencanaan dan implementasi, berikan skor (bobot) akhir pada kegiatan-kegiatan
implementasi tindak lanjut.
Tanaman Hijau di
depan kelas
5
Kondisi:
Jumlah tanaman hijau yang cukup
banyak didepan kelas menjadikan
lingkungan kelas terlihat indah dan
sejuk
Ide:
Tanaman hijau yang sudah ada
dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran oleh guru dan siswa .
SAMPAH DAN
POLUSI
2
Kondisi:
Daun dari pohon sering rontok dan
membuat taman terkesan kotor
Penyebab:
Pohon tsb memang daunnya
mudah
rontok bila tertiup angin
Solusi:
Daun-daun rontok dikumpulkan
bersama sampah dan diproses
menjadi pupuk organik
LAMPU YG
DIGUNAKAN
HEMAT ENERGI
3
Kondisi:
Listrik jadi hemat karena lampu yg
digunakan hemat energi
Ide:
Menambah jumlah lampu hemat
energi di setiap ruang kelas lainnya
Belum tersedianya
tempat penyeberangan
khusus di sekolah
6
Kondisi:
Jalan di depan sekolah sangat
ramai kendaraan berbahaya jika
siswa hendak menyeberang.
Penyebab:
Belum adanya zona
penyeberangan
Solusi:
Menyediakan/membuat ZoSS
(Zona Selamat Sekolah)
9
KEBIJAKAN
SEKOLAH
TENTANG
TATA KELOLA
LINGKUNGAN
1
Kondisi:
Adanya kebijakan prioritas anggaran sekolah untuk program lingkungan hijau Ide: membuat program dan anggaran kegiatan berwawasan lingkungan.
WC SERING
MAMPET
4
Kondisi:
Buangan WC sering mampet
Penyebab:
Seringkali ada yang membuang
sampah pembalut di closet WC
Solusi:
Di WC disediakan tempat sampah
dan potongan kertas koran untuk
membungkus sampah pembalut
8
Kondisi:
Siswa rutin setiap jumat
mengumpulkan sampah organic
lalu di masukkan ke composer.
Ide:
Memperbanyak composer dan
membeuat composer alami di
sekitar sekolah yang ramah
lingkungan.
Air di sekolah
kotor tidak
sehat
Kondisi:
Air di beberapa bak kamar madi
keruh dan sering kotor
Penyebab:
Anak-anak ketika cuci tangan
menggunakan kran air
langsung masuk bak mandi.
Solusi:
Disedikan wastafel di setiap
kelas. Juga rutin membersihkan
bak kamar mandi.
7
Penggunaan dan
pemanfaatan
composer untuk
pembuatan pupuk
organik
Kondisi:
Buku tentang likungan yang tersedia di
perpustakaan sangat sedikit.
Penyebab:
Banyak buku yang sudah rusak
Solusi:
Bekerjasama dengan perpustakaan
kota atau siswa di ajari membuat
kliping tentang lingkungan.
Terbatasnya refrensi
buku yang terkait dengan
tema-tema lingkungan
AC SERING LUPA
DIMATIKAN
3
Kondisi:
Setelah ruangan selesai dipakai
seringkali AC lupa dimatikan
Penyebab:
Remote AC rusak
Solusi:
Remote AC dibelikan baru
Aksi baru dimulai,
level tahap awal
Aksi sudah selesai
dilaksanakan
Selain dilaksanakan, juga
ada rencana solusi yang
direkomendasikan
ataupun sudah masuk
dalam dokumen
perencanaan sekolah
BAGIAN II
LANGKAH-LANGKAH