71
Oleh : reta warindhy p

Uas tekno retha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uas tekno retha

Oleh : reta warindhy p

Page 2: Uas tekno retha

Pengertian mengajar Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan

timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif

melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan

memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar

Page 3: Uas tekno retha

Hasil belajar Hasil belajar merupakan kemampuan –

kemampuan yang dimiliki siswa setelah iamenerima pengalaman belajar.

Page 4: Uas tekno retha

Teori-teori belajar Behaviourisme

Kognitivisme

Humanisme

Kognitivisme

Teori belajar sosial

Page 5: Uas tekno retha

RETA WARINDHY P

Page 6: Uas tekno retha

Defenisi Program Pengajaran adalah perangkat

kegiatan belajar mengajar yang direncanakan

untuk mencapai tujuan

Page 7: Uas tekno retha

FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN

Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang dilakukan

Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap

unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran

Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid

Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga

setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja

Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja

Page 8: Uas tekno retha

PENGEMBANGAN SISTEM

INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP

Definisi

PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu

instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang

progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik

(2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang

disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan

pelajaran

Page 9: Uas tekno retha

Komponen

Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai

berikut:

Pedoman perumusan tujuan

Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian

Pedoman proses kegiatan belajar siswa

Pedoman program kegiatan guru

Pedoman pelaksanaan program

Pedoman perbaikan atau revisi

Page 10: Uas tekno retha

Model-model Pengembangan

Sistem Instruksional

M o d e l P e n g e mb a n g a n

I n s t r u k s i o n a l B r i g g s

M o d e l B e l a H . B a n a t h y

M o d e l P P S I

M o d e l K e mp

M o d e l P e n g e mb a n g a n G e r l a c h

d a n E l y

M o d e l I D I (I n s t r u c t i o n a l

D e v e l o p me n t I n s t i t u t e )

Page 11: Uas tekno retha

Prinsip Dasar Pengembangan Sistem

Instruksional

B e r f o k u s p a d a

s i s w a

P e n d e k a t a n

s i s t e m

P e ma n f a a t a n

s u mb e r b e l a j a r

s e c a r a ma k s i ma l

Page 12: Uas tekno retha

H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i

G u r u S e b e l u m P r o g r a m

P e n g a j a r a n

S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n

B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s .

T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u

i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h

p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n

p r i n s i p -p r i n s i p y a n g s u l i t

d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .

K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g

d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n

s e h a r i -h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .

G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r

r e f e r e n s i b e r u p a b u k u -b u k u a t a u

b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i ,

B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i m e n d a l a m

j a u h l e b i h b a i k d a r i p a d a

b e l a j a r b a n y a k t e t a p i t a h u

s e d i k i t

Page 13: Uas tekno retha

Evaluasi Dalam Pengajaran

Perumusan tujuan evaluasi

Penetapan aspek-aspek yang akan diukur

Menetapkan metode dan bentuk tes

Merencanakan waktu evaluasi

Melakukan uji coba atau tes

Page 14: Uas tekno retha
Page 15: Uas tekno retha

DefinisiMedia pembelajaran merupakan alat bantu yang

berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari

keseluruhan program pembelajaran yang sulit

dijelaskan secara verbal.

Page 16: Uas tekno retha

Ciri-ciri media

fiksatif manipulatiif distributif

Page 17: Uas tekno retha

Fungsi media pembelajaranMedia telah menjadi bagian integral dalam

pembelajaran.

alat bantu visual dalampengajaran

-mendorong motivasi belajar

memperjelas dan mempermudahkonsep yang kompleks danabstrak menjadi lebih sederhana

Page 18: Uas tekno retha

Esensi dari Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga

Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi

Dimensi Kecepatan Informasi

Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi

Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan

Dimensi Kesesuaian Informasi

Dimensi motivasi

Page 19: Uas tekno retha

Kriteria Pemilihan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga

Pemilihan Sumber Belajar

Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan alat peraga

Page 20: Uas tekno retha

Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga

Barang Bekas

Realitas

Benda yang mempunyai nilai khusus

Page 21: Uas tekno retha

Produksi dan Pengembangan Sumber Belajar, Media danAlat Peraga

Terdapat beberapa media sederhana yang dapatdikembangkan guru untuk kepentingan yang segeradipenuhi, misalnya membuat media-media sederhanaseperti poster, ceritera bergambar denganmenggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaranmelalui audio), papan planel dan sejenisnya

Page 22: Uas tekno retha
Page 23: Uas tekno retha

PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara

umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

Page 24: Uas tekno retha

MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

Metode Ceramah

Adalah penerangan secara lisan atas bahanpembelajaran kepada sekelompok pendengar untukmencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlahyang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish(1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapatujuan. Dengan metode ceramah, guru dapatmendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.

Page 25: Uas tekno retha

Metode Pembelajaran Ceramah PlusAdalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.

Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:

1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Page 26: Uas tekno retha

Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru.

Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul respon jawaban dari siswa.

Page 27: Uas tekno retha

Metode Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif

Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya.

Page 28: Uas tekno retha

Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa “Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”.

Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur, yaitu:

1. Pemberian tugas2. Belajar 3. Resitasi

Page 29: Uas tekno retha

Metode Karyawisata

Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala masalahnya.

Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:

1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah

atau kelas

2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung

dan nyata mengenai obyek tersebut

3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa

Page 30: Uas tekno retha

Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.

Page 31: Uas tekno retha

BRAINSTORMINGMetode Pembelajaran Brainstorming

Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.

Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta.

Page 32: Uas tekno retha

RETA WARINDHY P

Page 33: Uas tekno retha

PENGERTIAN Kegiatan untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagiterjadinya proses belajar (pembinaan rapport,penghentian perilaku siswa yang menyelewengkanperhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaiantugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan normakelompok yang produktif), didalamnya mencakuppengaturan orang (siswa) dan fasilitas.

Page 34: Uas tekno retha

MASALAH PENGELOLAHAN KELAS INDIVIDUAL

KELOMPOK

Page 35: Uas tekno retha

Masalah individual a. Attention Getting Behaviors

b. Power Seeking Behaviors

c. Revenge Seeking Behaviors

d. Peragaan Ketidakmampuan

Page 36: Uas tekno retha

Masalah kelompok Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku,

tingkatan sosial ekonomi, dsb.

Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telahdisepakati sebelumnya.

Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seoranganggotanya.

“Membombong” anggota kelas yang justru melanggarnorma kelompok.

Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya daritugas yang tengah digarap.

Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepadaguru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.

Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaanbaru.

Page 37: Uas tekno retha

Pendekatan pengelolahan kelas1. Behavior-Modification Approach

2. Socio-Emotional Climate Approach

3. Group Process Approach

Page 38: Uas tekno retha

RANCANGAN PEMBELAJARAN PRAKTEK

Page 39: Uas tekno retha

Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan

atau sistematika kegiatan (Gagnon danCollay, 2001). Selain itu, kata desain juga

dapat diartikan sebagai prosesperencanaan yang sistematika yang

dilakukan sebelum tindakanpengembangan atau pelaksanaan sebuah

kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).

Page 40: Uas tekno retha

Sedangkan, Desain pembelajaranadalah suatu prosedur yang terdiridari langkah-langkah,dimanalangkah-langkah tersebut didalamnya terdiri dari analisis, merancang,mengembangkan, menerapkan dan menilai hasilbelajar (Seels & Richey, AECT 1994).

Page 41: Uas tekno retha

PENYUSUNANKegiatan pertama dalam merancang

pembelajaran adalah menetapkan dan

memerinci tujuan pembelajaran.

Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus

pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah

berikutnya adalah menentukan pokok-pokok

bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan

pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut

tercapai

Page 42: Uas tekno retha

Tujuan Instruksinal Umum ( TIU ) merupakanbagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebihtinggi (tujuan Kurikuler, Institusional, Nasional). Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), sasaranbelajar merupakan pernyataan tujuanpembelajaran yang sangat rinci. Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajarandan tingkat perubahan prilaku yang diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakansesuatu yang teramati, terukur, danoperasional.

Page 43: Uas tekno retha

Hal yang perlu diperhatikandalam penyusunan

1. Mengidentifikasi faktor pendukung danpenghambat

2. Ketersediaan sumber belajar. 3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan

(bahan ajar) 5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan

waktu yang sesuai.

Page 44: Uas tekno retha

Tugas yang harus dilakukan guru dalam menyusun program

pembelajaran(1) menganalisis hari efektif,

(2) menyusun program tahunan,

(3) menyusun program semester,

(4) menyusun program tagihan,

(5) menyusun silabus

(6) menyusun rencana pembelajaran, dan

(7) membuat rancangan penilaian hasil belajar

siswa.

Page 45: Uas tekno retha
Page 46: Uas tekno retha

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.

Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.

Page 47: Uas tekno retha

Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, bersikap, menilai, memutuskan, atau bertindak di dalam kaitan tugasnya.

Page 48: Uas tekno retha

Memiliki semangat juang yang tinggi

Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK

Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain

Memiliki etos kerja yang kuat

Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir

Berjiwa profesional tinggi

Page 49: Uas tekno retha

Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif

Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan

Page 50: Uas tekno retha

Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar

Konsep dasar strategi belajar-

mengajar

Sasaran kegiatan belajar-mengajar

Page 51: Uas tekno retha

Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar.

Page 52: Uas tekno retha

1) Memiliki tujuan

2) Ada suatu prosedur

3) Penggarapan materi yang khusus

4) Adanya aktifitas anak didik

5) Guru sebagai pembimbing

6) Disiplin

7) Ada batas waktu

8) Evaluasi

Page 53: Uas tekno retha

Reta warindhy p

Page 54: Uas tekno retha

Microteaching Pengertian :

Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakansalah satu bentuk model praktek kependidikan ataupelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya,mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakupteknis penyampaian materi, penggunaan metode,penggunaan media, membimbing belajar, memberimotivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian danseterusnya.

Page 55: Uas tekno retha

Tujuan operasional microteaching Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang

lain Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat. Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan

kritik orang lain Mengembangkan sikap kritis murobbi. Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan

komponen-komponenya. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam

penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yangbaik.

Page 56: Uas tekno retha

Ciri microteaching Ciri-ciri pokok Micro Teaching :

1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang

2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit3. Komponen mengajar yang dikembangkan

terbatas4. Sekadar real teaching.

Page 57: Uas tekno retha

Karakteristik microteaching

Microteaching is a real teaching Micro teaching lessons the complexities of normal

classroom teaching Microteaching focuses on training for the accomplishment

of specific tasks Micro teaching allows for the increased control of practice Micro teaching greatly expands the normal knowledge of

results or feedback dimension in teaching

Page 58: Uas tekno retha

Manfaat microteaching Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan

sangat tinggi. Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro

teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).

Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.

Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.

Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.

Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.

Page 59: Uas tekno retha

Keterampilan dasar microteaching 1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran.2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill).3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations skill)4. Keterampilan dasar memberikan penguatan

(reinforcement skill)5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill)6. Keterampilan dasar mengelola kelas7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok kecil/perorangan8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil.

Page 60: Uas tekno retha
Page 61: Uas tekno retha

Media pembelajaran ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan

pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang

digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam

proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil

belajar siswa

Page 62: Uas tekno retha

Fungsi media pembelajaran Fungsi pembelajaran

Fungsi ekonomis

Fungsi sosial budaya

Fungsi sosial

Page 63: Uas tekno retha

Pembuatan media pembelajaran Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian

1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP

2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri

.

Page 64: Uas tekno retha

Software Pembelajaran Mandiri / Media Pembelajaran Mandiri

Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa

secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri

harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang

ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of

thumb, pengalaman guru).

Page 65: Uas tekno retha

Prinsip pemilihan media pembelajaran • Efektivitas Media Pembelajaran

• Taraf Berpikir Siswa

• Interaktivitas Media Pembelajaran

• Ketersediaan Media Pembelajaran

• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran

• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

• Alokasi Waktu

• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran

• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran

• Kualitas Teknis Media Pembelajaran

Page 66: Uas tekno retha
Page 67: Uas tekno retha

Indikator CBSA1. Aktivitas belajar anak didik

2. Aktivitas Guru Mengajar

3. Program Belajar

4. Suasana Belajar

5. Sarana Belajar

Page 68: Uas tekno retha

PRINSIP-PRINSIP CBSABahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik

Page 69: Uas tekno retha

PRINSIP SECARA UMUM1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus

mempelajari sendiri tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut.

2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannyasendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapatvariasi kecepatan belajar).

Page 70: Uas tekno retha

Lnjutan.....4. Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap

langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)

5. Penguasaan secara penuh dari setiap langkahmemungkinkan belajar secara keseluruhan lebihberarti.

6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untukbelajar menururt irama, cara dan kemampuannya.

Page 71: Uas tekno retha

Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut:

1. Dimensi subjek didik :

2. Dimensi Guru

3. Dimensi Program

4. Dimensi situasi belajar-mengajar