106
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG AMBON LUMUT (Musa acuminata Colla) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan oleh : Maranty Boy Rante Allo 121434067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG

AMBON LUMUT (Musa acuminata Colla) TERHADAP PERTUMBUHAN

Staphylococcus aureus

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh :

Maranty Boy Rante Allo

121434067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

i

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG

AMBON LUMUT (Musa acuminata Colla) TERHADAP PERTUMBUHAN

Staphylococcus aureus

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh :

Maranty Boy Rante Allo

121434067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan

kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”

(Pengkhotbah 3: 11)

“Prove you’re alive, remind the world you are still here”

(Anonymous)

Karya ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bunda Angelita

Ayah dan Ibu

Adikku

dan seluruh keluarga Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria yang telah menuntun dan membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Air Kulit Buah

Pisang Ambon Lumut (Musa acuminata Colla) terhadap Pertumbuhan

Staphylococcus aureus”. Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak pula yang

membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis

ingin mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi.

5. Ibu Retno Herrani, M. Biotech. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, saran dan dukungan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

6. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada

penulis dalam penyempurnaan naskah skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

viii

7. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah membantu penulis selama kuliah dan penelitian

berlangsung.

8. Pak Agus selaku laboran yang turut membantu penyediaan alat dan bahan di

laboratorium.

9. Pak Slamet Raharjo yang turut memberi masukan dalam penulisan skripsi.

10. Bapak, Ibu, dan adikku Frater Romy yang selalu memberi dukungan dan doa.

11. Bunda Angelita yang selalu mendoakan dan memberi masukan dalam

penyusunan skripsi.

12. Sahabatku Riska, Intan, Lina, Anna Sonia, Endang, Ichy, Tresia Jawa, Tere,

Rike, Melly, dan Dina yang sangat membantu dalam proses penyusunan

skripsi ini.

13. Sahabatku Intan Sari yang turut memberi masukan dan motivasi dalam

penyusunan skripsi.

14. Teman-teman Prodi Pendidikan Biologi Angkatan 2012 yang telah membantu

dan memberi semangat kepada penulis.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

ix

ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH

PISANG AMBON LUMUT (Musa acuminata Colla) TERHADAP

PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Maranty Boy Rante Allo

121434067

Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang menyebabkan

penyakit infeksi yang berbahaya. Bakteri tersebut resisten terhadap hampir semua

antibiotik seperti penisilin, kloramfenikol, dan metisilin. Masalah resistensi telah

menjadi masalah global sehingga dibutuhkan bahan antibakteri baru yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu varietas

pisang yang sering dijumpai di Indonesia adalah pisang ambon lumut (Musa

acuminata Colla). Berdasarkan penelitian sebelumnya kulit pisang ambon lumut

mengandung flavonoid dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri

patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak air

kulit buah pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan perlakuan

variasi konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut. Pisang ambon

lumut didapatkan dari Pasar Stan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Kultur bakteri

Staphylococcus aureus didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi PAU,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan

metode difusi Kirby-Bauer (difusi kertas cakram). Hasil uji aktivitas antibakteri

berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way anova dan uji

Duncan.

Hasil uji one way anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

antar perlakuan konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus

aureus. Ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut memiliki aktivitas antibakteri

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri yang

dimiliki oleh ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut belum mampu

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara efektif karena

koloni bakteri ada yang menyentuh kertas saring. Oleh sebab itu, konsentrasi

hambat minimal (KHM) dan konsentrasi bunuh maksimal (KBM) belum dapat

ditentukan.

Kata kunci: Kulit buah pisang ambon lumut, ekstrak air, Staphylococcus aureus,

aktivitas antibakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

x

ABSTRACT

THE ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST FROM WATER EXTRACT OF

AMBON LUMUT BANANA PEEL (Musa acuminata Colla) TOWARDS THE

GROWTH OF Staphylococcus aureus

Maranty Boy Rante Allo

121434067

Staphylococcus aureus was pathogen bacteria that causes harmful infections.

The bacteria was resistant to antibiotics such as penicillin, chloramphenicol, and

methicillin. Antibiotic resistance has been a global issues therefor need a new

antibacterial to inhibit growth of Staphylococcus aureus. One of famous banana

varieties in Indonesia was ambon lumut (Musa acuminata Colla). According to

related research, ambon lumut banana contained flavonoid and tannin that can

inhibit the growth of pathogen bacteria. The purpose of this research was to know the

antibacterial activity of water extract of ambon lumut banana peel towards the

growth of Staphylococcus aureus.

This research was experimental research with treatment variation of water

extract of ambon lumut banana peel concentration. Ambon lumut banana took at Stan

market, Maguwoharjo, Yogyakarta. Staphylococcus aureus took at Microbiology

laboratory of PAU, Gadjah Mada University. Antibacterial activity test was done by

Kirby Bauer diffusion method (paper disk diffusion). The inhibitory zone from

antibacterial activity test was measuring and then analyzed with one way anova and

Duncan test.

The result of one way anova showed significant different between the

treatment of extract concentration to the growth of Staphylococcus aureus. Water

extract of ambon lumut banana peel had antibacterial activity to growth of

Staphylococcus aureus. Antibacterial activity of water extract of ambon lumut

banana peel did not inhibit growth of Staphylococcus aureus effectively because

bacteria colonies could touch paper filter. Therefore, minimum inhibitory

concentration (MIC) and minimum bactericidal concentration (MBC) could not be

determined.

Keywords: Ambon lumut banana peel, water extract, Staphylococcus aureus,

antibacterial activity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tanaman Pisang Ambon Lumut (Musa acuminata Colla) ..................... 7

B. Ekstraksi .................................................................................................. 10

C. Bakteri ..................................................................................................... 11

1. Faktor –Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri................ 13

2. Deskrispsi Bakteri Staphylococcus aureus ....................................... 16

D. Antibakteri............................................................................................... 19

1. Pengukuran Aktivitas Antibakteri ..................................................... 20

2. Kategori Zona Hambat ...................................................................... 20

3. Kloramfenikol ................................................................................... 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

xii

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Antibakteri ................. 21

E. Penelitian Lain yang Relevan.................................................................. 23

F. Kerangka Berpikir ................................................................................... 24

G. Hipotesis .................................................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 27

B. Batasan Penelitian ................................................................................... 27

C. Sampel dan Populasi ............................................................................... 28

D. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 28

E. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 29

F. Variabel Penelitian .................................................................................. 29

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 30

H. Analisis Data ........................................................................................... 38

BAB IV

A. Uji Kemurnian Bakteri ............................................................................ 39

B. Uji Aktivitas Antibakteri ......................................................................... 39

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 48

BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN

DI SEKOLAH ......................................................................................... 50

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 52

B. Saran ........................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Variasi konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut ........ 35

Tabel 4.1. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak air kulit

buah pisang ambon terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus .. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tanaman pisang ambon lumut ....................................................... 7

Gambar 2.2. Staphylococcus aureus ................................................................... 17

Gambar 2.3. Diagram alir kerangka berpikir ...................................................... 25

Gambar 4.1. Hasil pengukuran rerata zona hambat ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus setelah 24 jam ..................................................................... 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengukuran zona hambat aktivitas antibakteri ...................... 59

Lampiran 2. Hasil Analisis SPSS one way anova aktivitas antibakteri

ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus ................................................................... 60

Lampiran 3. Hasil Uji Duncan aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus ............................................................................................. 61

Lampiran 4. Dokumentasi hasil uji kemurnian kultur Staphylococcus aureus ... 62

Lampiran 5. Dokumentasi hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah

pisang lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ........ 64

Lampiran 6. Silabus ............................................................................................ 66

Lampiran 7. RPP ................................................................................................. 70

Lampiran 8. LKS ................................................................................................. 78

Lampiran 9. Format laporan percobaan .............................................................. 81

Lampiran 10. Lembar penilaian laporan praktikum ............................................ 82

Lampiran 11. Instrumen penilaian afektif ........................................................... 85

Lampiran 12. Lembar penilaian psikomotorik .................................................... 87

Lampiran 13. Kisi-kisi Soal Post-test ................................................................. 89

Lampiran 14. Soal Post-test dan Pedoman Penskoran ........................................ 90

Lampiran 15. Lembar Penilaian Kognitif ........................................................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bakteri mampu berkembang biak dengan cepat dan mudah beradaptasi

dengan lingkungannya. Bakteri juga mampu menyesuaikan dirinya terhadap

efek antibiotik. Kemampuan bakteri resisten terhadap antibiotik disebut

dengan resistensi antibiotik. Bakteri dikatakan resisten apabila suatu antibiotik

tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri padahal sebelumnya bakteri

tersebut sensitif terhadap antibiotik tersebut. Resistensi antibiotik merupakan

masalah kesehatan global saat ini. Ketika terinfeksi bakteri yang resisten

terhadap antibiotik, pengobatan menjadi lebih sulit sehingga harus

menggunakan obat yang lebih kuat dan lebih mahal dengan lebih banyak efek

samping (Salma, 2012). Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama

memiliki efek samping antara lain: diare, muntah, mual, kekebalan tubuh

menurun, pembentukan batu ginjal, gangguan pembekuan darah, dan

gangguan fungsi hati.

Salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah

Staphylococcus aureus. S. aureus dapat masuk ke dalam tubuh ketika kulit

terluka sehingga menimbulkan infeksi. Infeksi pada kulit terbagi menjadi 2

jenis yaitu infeksi kulit jaringan lunak dan infeksi invasif (Anonim1, 2014). S.

aureus yang resisten terhadap antibiotik banyak terdapat di rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

2

Staphylococcus tersebut dapat melekat pada kulit pasien dan karyawan di

rumah sakit sehingga infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung. Infeksi

umumnya terjadi melalui alat-alat rumah sakit yang tidak steril dan

mengandung bakteri S. aureus. Daerah di rumah sakit yang paling tinggi

resikonya terhadap S. aureus adalah kamar perawatan bayi baru lahir, unit

perawatan intesif (ICU), kamar bedah, dan bagian kemoterapi kanker (Brooks

dkk., 1996).

Sumber utama infeksi bakteri S. aureus adalah lesi manusia, saluran

pernapasan, serta kulit manusia. S. aureus merupakan flora normal pada

saluran hidung, tenggorokan, serta kulit manusia. S. aureus dapat pula

ditemukan pada makanan. S. aureus yang terdapat dalam susu segar dan

produk pangan dapat menyebabkan toxic shock syndrome akibat keracunan

pangan. Agen yang menyebabkan sindrom keracunan makanan tersebut adalah

Staphylococcal enterotoxin (Purnomo dalam Dewi, 2013).

Tumbuhan merupakan salah satu sumber obat-obatan yang diperlukan

dalam dunia medis. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan

pembuatan obat-obatan tradisional adalah tanaman pisang. Indonesia

merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman pisang sehingga

menjadikannya sebagai salah satu negara pengekspor pisang. Seluruh bagian

tanaman pisang dapat dimanfaatkan, mulai dari bonggol, batang, bunga, daun,

dan buahnya. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang

adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, vitamin

A, vitamin B, vitamin C, dan air. Beberapa penelitian menyebut buah pisang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

3

bisa membantu mengatasi depresi, anemia, tekanan darah, sembelit, sakit

jantung, gangguan saraf, dan mensuplai energi dalam otak (Sumathy dalam

Chabuck dkk., 2013).

Kulit buah pisang juga memiliki banyak manfaat namun belum banyak

dimanfanfaatkan oleh masyarakat. Kulit buah pisang dapat meredakan nyeri

pada luka bakar, mengatasi gatal pada kulit, mengobati kutil, mempercepat

penyembuhan luka yang sudah mulai kering, dan menyuburkan tanah (sebagai

pupuk). Kulit buah pisang bahkan digunakan untuk memurnikan air dan

menyaring logam berat, terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu) (Sopyan,

2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Chabuck dkk. (2013) menemukan

bahwa ekstrak air kulit buah pisang yang segar dan berwarna kuning mampu

menghambat pertumbuhan bakteri gram positif (S. aureus dan S. pyogenes)

dan gram negatif (M. catarrhalis, E. aerogenes, dan K. pneumoniae). Hal ini

juga didukung oleh penelitian Ehiowemwenguan dkk (2014) yang menyatakan

bahwa kulit buah pisang mengandung glikosida, alkaloid, saponin, tanin, dan

flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Salah satu jenis pisang yang sering dijumpai adalah pisang ambon

lumut (Musa acuminata Colla). Kulit buah pisang ambon lumut berwarna

hijau saat matang, berbeda dengan kulit buah pisang pada umumnya yang

berwarna kuning. Pisang ambon lumut mudah didapatkan di Indonesia

termasuk di Yogyakarta. Pisang ambon lumut disukai oleh masyarakat karena

rasanya lebih manis dibandingkan varietas pisang ambon yang lain. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

4

Babu dkk. (2012), varietas Musa acuminata yang berwarna hijau memiliki

kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang tinggi dibandingkan varietas

lainnya. Uji fitokimia yang dilakukan oleh Fitrianingsih dan Purwanti (2012)

menunjukkan bahwa ekstrak air pisang ambon yang matang juga memiliki

kandungan tanin dan flavonoid. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin

meneliti aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut

terhadap Staphylococcus aureus.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata

Colla) menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus?

2. Berapa konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang mampu menghambat

pertumbuhan Staphylococcus aureus?

3. Berapa konsentrasi bunuh minimal (KBM) ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang mampu membunuh

Staphylococcus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri dari ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

5

2. Mengetahui konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang mampu menghambat

pertumbuhan Staphylococcus aureus.

3. Mengetahui konsentrasi bunuh minimal (KBM) ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang mampu membunuh

Staphylococcus aureus.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti

tentang cara pengujian bagian tanaman seperti kulit buah pisang ambon

lumut sebagai antibakteri khususnya bakteri yang patogen dan membantu

peneliti memahami potensi tanaman sebagai antibakteri.

2. Bagi Pendidikan

Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi mengenai manfaat

kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) dalam

menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan referensi kepada pendidik untuk melakukan

penelitian ilmiah khususnya pada pembelajaran Biologi SMA Kelas X

pada Kompetensi Dasar 3.4 tentang Archaeobacteria dan Eubacteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

6

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang

manfaat kulit buah pisang ambon lumut sehingga masyarakat dapat

memanfaatkan kulit buah pisang ambon lumut sebagai obat alternatif

untuk infeksi seperti impetigo, bisul, pneumonia dan penyakit lain yang

disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Pembuatan ekstrak air kulit buah

pisang ambon untuk infeksi pada kulit dapat dibuat dengan merendam

kulit pisang pada air panas kemudian ditumbuk dan langsung ditempelkan

pada kulit yang terinfeksi. Infeksi dalam tubuh seperti pneumonia dapat

diobati dengan meminum ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tanaman Pisang Ambon Lumut (Musa acuminata Colla)

1. Klasifikasi

Menurut Global Biodiversity Information Facility (GBIF),

klasifikasi tanaman pisang ambon lumut adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Familia : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa acuminata Colla

1. Habitat Tanaman Pisang Ambon

Gambar 2.1 Tanaman pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla)

(Anonim2, 2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

8

2. Habitat Tanaman Pisang

Tanaman pisang dapat tumbuh di berbagai tempat. Tanaman pisang

tumbuh optimal bila ditanam di bawah ketinggian 1.000 dpl. Tanaman

pisang dapat tumbuh pada daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Iklim

yang dikehendaki adalah iklim basah dengan curah hujan merata

sepanjang tahun. Jenis tanah yang disukai oleh tanaman pisang adalah

tanah liat yang mengandung kapur atau tanah aluvial yang mengandung

kapur dengan pH 4,5-7,5 (Suyanti dan Supriyadi, 2008).

3. Morfologi Tanaman Pisang

Menurut Cahyono (2009), tanaman pisang berakar serabut. Akar-

akar serabut tersebut tumbuh pada umbi batang. Tanaman pisang memiliki

batang sejati berupa umbi batang (Jawa: bonggol) yang berada di dalam

tanah. Batang sejati tanaman pisang bersifat keras dan memiliki titik

tumbuh (mata tunas) yang akan menghasilkan daun dan bunga pisang.

Bagian yang berdiri tegak menyerupai batang adalah batang semu yang

terdiri atas pelepah-pelepah daun yang saling balut membalut. Batang

semu tanaman pisang bersifat lunak dan banyak mengandung air. Daun

memiliki tangkai yang panjang, berkisar antara 30-40 cm. Tangkai daun

ini bersifat agak keras dan kuat serta mengandung banyak air. Daun pisang

memiliki lapisan lilin pada permukaan bagian bawahnya. Bunga tersusun

atas daun-daun pelindung yang saling menutupi. Bunga-bunganya terletak

pada tiap ketiak di antara daun pelindung dan membentuk sisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

9

Menurut Suyanti dan Supriyadi (2008), buah pisang memiliki

bentuk ukuran, warna kulit, warna daging buah, rasa, dan aroma yang

beragam, tergantung pada varietasnya. Kulit buah pisang ambon lumut

pada waktu matang berwarna hijau atau hijau kekuningan dengan bintik-

bintik cokelat kehitaman. Berat per tandannya mencapai 15-18 kg dengan

jumlah sisir 8-12. Setiap sisir kurang lebih terdiri dari 20 buah. Ukuran

buah 15-20 cm dengan diameter 3-3,5 cm.

4. Kandungan Kimia dan Manfaat Kulit Buah Pisang

Kulit buah pisang secara umum mengandung vitamin A, vitamin

C, vitamin E, Vitamin B6, magnesium, fosfor, potasium, serat, dan zat besi

(Sumathy dalam Chabuck dkk., 2013). Kulit buah pisang juga

mengandung serotonin dan dopamin yang berfungsi sebagai transmitter

yang baik untuk kesehatan saraf dan otak (Kumar dkk., 2012). Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Ehiowemwenguan (2014), kulit buah

pisang mengandung metabolit sekunder yakni alkaloid, flavonoid, saponin,

dan tanin. Tanaman yang mengandung alkaloid dapat menghambat

pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif (Compean dan

Ynalvez, 2014). Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan

menghambat fungsi membran sitoplasma (Cushnie dan Lamb, 2005).

Saponin berperan sebagai antibakteri dengan mekanisme merusak

permeabilitas dinding sel sehingga dapat menimbulkan kematian sel

(Cannell dalam Nur dkk., 2012). Tanin memiliki fungsi mempresipitasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

10

protein sehingga memengaruhi peptidoglikan bakteri (Lino dkk., 2011).

Tanin juga juga mengganggu fungsi sitoplasma dan membran plasma,

menghambat fungsi enzim, dan menghilangkan substrat yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan bakteri (Min dkk., 2008).

B. Ekstraksi

Agoes (2009) mengemukakan defenisi tentang ekstraksi yaitu:

“Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan

menggunakan pelarut. Jadi, ekstrak merupakan sediaan yang diperoleh

dengan cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu dan

menggunakan medium pengekstraksi (menstruum) yang tertentu pula”.

Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai pelarut sesuai dengan bahan yang

ingin diekstraksi. Salah satu pelarut yang umum digunakan adalah air. Hasil

ekstraksi menggunakan pelarut air disebut ekstrak air. Menurut Agoes (2009),

pembuatan ekstrak air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

a. Decoctum (dekok): menggunakan simplisia dengan perbandingan dan

derajat kehalusan tertentu dan digunakan pada suhu 90°-95°C selama 30

menit.

b. Infusum (infus): sama seperti dekoktum hanya ekstraksinya lebih singkat

yakni 15 menit.

c. Coque (perebusan): penyarian dengan merebus tanaman obat dengan

menggunakan api langsung misalnya pada pembuatan jamu tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

11

d. Seduhan: simplisia direndam menggunakan air mendidih selama 10-15

menit.

e. Maserasi: penyarian simplisia menggunakan pelarut pada suhu kamar

dalam waktu tertentu.

f. Perkolasi: ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai semua bahan

aktif terekstraksi.

C. Bakteri

Bakteri merupakan organisme uniseluler yang relatif sederhana karena

materi genetiknya tidak diselimuti oleh selaput membran inti. Bakteri

memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Umumnya sel bakteri memiliki

diameter 0,2-2 µm dan panjang 2-8 µm (Radji, 2009).

Menurut Irianto (2013), bentuk bakteri bermacam-macam yaitu

sebagai berikut.

1. Bakteri berbentuk bulat (bola)

Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan coccus, dapat

dibedakan atas:

a. Monococcus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal.

b. Diplococcus, yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-

dua.

c. Sarcina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-

empat sehingga bentuknya mirip kubus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

12

d. Streptococcus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok

memanjang membentuk rantai.

e. Staphylococcus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni

membentuk sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip

gumpalan buah anggur.

2. Bakteri berbentuk batang

Bakteri berbentuk batang dinamakan bacillus. Bentuk bacillus

dapat pula dibedakan atas:

a. Basil tunggal, yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang

tunggal

b. Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-

dua.

c. Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan

memanjang membentuk rantai

3. Bakteri berbentuk melilit

Bakteri berbentuk melilit yang dinamakan spirillum atau spiral.

Ada tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut.

a. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral,

misalnya Spirillum.

b. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak

sempurna

c. Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat

lentur. Pada saat bergerak, tubuhnya memanjang dan mengerut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

13

Bakteri dapat digolongkan ke dalam dua kelompok berdasarkan

perbedaan struktur dinding selnya. Cara yang digunakan untuk

mengelompokkan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya adalah

pewarnaan/pengecatan gram. Struktur dinding sel akan menentukan respon

pewarnaan. Pengelompokan bakteri menurut pewarnaan gram ada dua, yaitu:

a. Gram positif

Dinding sel gram positif kaku dan tersusun atas 90%

peptidoglikan. Beberapa bakteri gram positif juga mengandung asam

teikoat. Salah satu fungsi asam teikoat adalah mengikat Ca2+

dan Mg2+

kemudian ditransfer ke dalam sel. Hasil pengecatan gram positif adalah

bakteri berwarna ungu.

b. Gram negatif

Dinding sel gram negatif tersusun atas lapisan peptidoglikan yang

tipis. Sebagian besar dinding sel gram negatif terusun atas membran luar

(outer membrane). Membran luar gram negatif terdiri dari lipoprotein,

fosfolipid, dan polisakarida, dan lipopolisakarida. Hasil pengecatan gram

negatif adalah bakteri berwarna merah (Madigan dkk., 2015).

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri

Menurut Pratiwi (2008), ada beberapa faktor yang memengaruhi

pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan

bakteri antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

14

a. Temperatur

Temperatur memengaruhi aktivitas enzim. Apabila temperatur

terlalu tinggi, maka enzim akan rusak karena terjadi denaturasi protein.

Apabila temperatur terlalu rendah, maka kinerja enzim akan lambat

bahkan berhenti. Bakteri memiliki temperatur optimal untuk tumbuh.

Berdasarkan temperatur, bakteri dikelompokkan ke dalam empat

kelompok yaitu:

1) Psikrofil, temperatur maksimal 15-20°C, optimal 0°-15°C.

2) Psikrofil fakultatif/psikotrof. temperatur maksimal 30°C, optimal

20°-30°C.

3) Mesofil, temperatur optimal 20°-45°C, maksimal 45°C.

4) Termofil, temperatur optimal 55° -65 °C, maksimal 100°C.

b. pH

pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen. Berdasarkan

pH, bakteri dapat dibedakan dalam empat kelompok, yaitu:

1) Asidofil, tumbuh pada pH 1,0-5,5

2) Neutrofil, tumbuh pada pH 5,5-8,0

3) Alkalofil, tumbuh pada pH 8,5-11,5

4) Alkalofil ekstrem, tumbuh pada pH ≥10

c. Tekanan osmosis

Bakteri membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Air masuk

ke dalam sel bakteri dengan cara osmosis. Apabila sel bakteri berada

dalam larutan hipertonik, air akan keluar dari dalam sel sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

15

menyebabkan plasmolisis pada bakteri. Beberapa bakteri dapat

bertahan hidup pada lingkungan hipertonik dengan kadar garam yang

tinggi. Bakteri ini disebut halofil.

d. Oksigen

Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dikelompokkan ke

dalam aerob dan anaerob. Bakteri aerob dan anaerob dikelompokkan

ke dalam empat kelompok, yaitu:

1) Obligat aerob: O2 sebagai syarat utama metabolisme, tumbuh pada

permukaan media.

2) Obligat anaerob: tidak mentoleransi adanya O2, tumbuh pada dasar

media.

3) Anaerob fakultatif: menggunakan O2 sebagai pernapasan, sebagian

besar berkumpul di permukaan media.

4) Mikroaerofil: tumbuh baik dengan kadar O2 kurang dari 20%.

e. Nutrisi

Nutrisi dibutuhkan untuk pembentukan energi. Nutrisi

dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu mikroelemen

(dibutuhkan dalam jumlah banyak) dan makroelemen (dibutuhkan

dalam jumlah sedikit). Mikroelemen meliputi mangan (Mn), zinc (Zn),

kobalt (Co), molibneum (Mo), nikel (Ni), dan tembaga (Cu).

Makroelemen antara lain karbon (C), oksigen (O), hydrogen (H),

nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg),

kalsium (Ca), besi (Fe).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

16

f. Media kultur

Media kultur merupakan bahan nutrisi yang digunakan untuk

menumbuhkan bakteri di laboratorium. Media kultur yang digunakan

harus disesuaikan dengan habitat asli dari bakteri tersebut agar dapat

tumbuh dengan baik.

2. Deskripsi Bakteri Staphylococcus aureus

a. Klasifikasi Bakteri Staphyloccus aureus

Menurut Global Biodiversity Information Facility (GBIF),

klasifikasi Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut:

Kingdom : Bacteria

Phyllum : Firmicutes

Classis : Bacilli

Ordo : Bacillales

Familia : Staphylococcaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

b. Morfologi

Bakteri Staphylococcus aureus memiliki koloni mikroskopik

menyerupai buah anggur (gambar 2.2.). Bakteri ini diberi nama aureus

(berarti emas, seperti matahari) karena menghasilkan pigmen berwarna

kuning emas. Bakteri ini bersifat anaerob fakultatif (Radji, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

17

Menurut Brooks dkk. (1996), genus Staphylococcus usia kultur 24 jam

bersifat gram positif kuat sedangkan pada biakan yang lebih tua (usia

kultur lebih dari 24 jam), banyak sel menjadi gram negatif. S. aureus

tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini tumbuh optimal

pada suhu 37°C. Koloni pada media padat berbentuk bundar, halus,

menonjol, dan berkilau. S. aureus termasuk koagulase positif. Artinya

bakteri tersebut menggunakan enzim katalase untuk menguraikan

hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen sehingga

menghasilkan gelembung-gelembung (Sears dkk., 2011).

Gambar 2.2. Staphylococcus aureus

(Garthh, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

18

c. Habitat

Staphylococcus aureus hidup di kulit, kelenjar kulit, dan

selaput lendir, bisul, dan luka (Irianto, 2013). Tubuh manusia

merupakan habitat normal S. aureus. Bakteri ini tidak banyak terdapat

dalam lingkungan bebas kecuali berpindah saat kontak dengan

manusia (Anonim3, 2014).

d. Penyakit yang disebabkan Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai macam jenis

infeksi pada manusia, antara lain: infeksi pada kulit seperti impetigo,

dan bisul; serta infeksi yang lebih serius seperti: pneumonia, mastitis

(infeksi pada payudara), blefaritis (infeksi tepi kelopak mata); dan

infeksi pada saluran urin. S. aureus juga menyebabkan infeksi kronis

seperti osteomielitis (infeksi tulang dan otot), dan endokarditis (infeksi

katup jantung). S. aureus merupakan salah satu penyebab utama

infeksi nosokomial akibat luka tindakan operasi dan pemakaian alat-

alat perlengkapan perawatan di rumah sakit. S. aureus juga dapat

menyebabkan keracunan makanan akibat enterotoksin yang

dihasilkannya dan menyebabkan sindrom renjat toksik (toxic shock

syndrome) (Radji, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

19

D. Antibakteri

Menurut Burton dan Engelkirk (2004), antibakteri adalah bahan yang

digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

baik yang bersifat menghambat pertumbuhan maupun membunuh bakteri

patogen tersebut. Suatu antibakteri dapat digunakan apabila menghambat atau

membunuh bakteri patogen tanpa merusak tubuh hospes.

Menurut Talaro (2005), ada 4 mekanisme kerja antibakteri yaitu:

a. Menghambat sintesis dinding sel

Antibakteri menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara

menghambat kinerja enzim yang berperan dalam sintesis dinding sel.

b. Mengganggu fungsi membran plasma

Antibakteri mengganggu fungsi membran plasma dengan cara

berikatan dengan membran plasma kemudian membuka membran plasma

sehingga membran plasma menjadi bocor.

c. Menganggu sintesis asam nukleat

Antibakteri bergabung dalam sintesis asam nukleat dengan

menghentikan sintesis nukleotida, menghambat replikasi DNA, dan

menghentikan transkripsi.

d. Menghentikan translasi

Antibakteri menghentikan proses translasi dengan cara

mengganggu kerja ribosom-mRNA. Ribosom 30S dan 50S merupakan

target spesifik dari antibakteri untuk menghambat translasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

20

Pengujian antibakteri dapat dilakukan di laboratorium. Pengujian

antibakeri dilakukan dengan menumbuhkan jenis bakteri tertentu pada

media kemudian menambahkan antibakteri pada media tersebut.

1. Pengukuran Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk menentukan kadar

terendah dari suatu bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Salah satu cara untuk mengukur aktivitas antibakteri adalah dengan

metode difusi kertas cakram. Daerah yang terlihat tidak ditumbuhi oleh

bakteri disebut sebagai daerah hambatan. Lebar daerah hambatan ini

tergantung pada daya resap bahan antibakteri ke dalam agar dan kepekaan

bakteri terhadap bahan antibakteri tersebut (Misnadiarly dan Djajaningrat,

2014).

2. Kategori Zona Hambat

Menurut Davis dan Stout (1971), zona hambat yang terbentuk pada

media dapat dikategorikan ke dalam empat kategori, yaitu:

a. Daya hambat lemah : zona hambat yang terbentuk kurang dari 5 mm

b. Daya hambat sedang : zona hambat yang terbentuk 5-10 mm

c. Daya hambat kuat : zona hambat yang terbentuk 10-19 mm

d. Daya hambat sangat kuat: 20 mm atau lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

21

3. Kloramfenikol

Kloramfenikol diperoleh dari hasil metabolisme Actinomycetes

venezualae. Kloramfenikol memiliki kemampuan menghambat

pertumbuhan bakteri gram positif maupun negatif karena mampu

mengganggu proses sintesis protein bakteri. Kloramfenikol akan bereaksi

dengan bagian ribosom 50S, tempat antibiotik ini menghalangi kinerja

peptidil transferase. Enzim ini membentuk ikatan peptida antara asam

amino baru yang masih melekat pada t-RNA-nya, dan asam amino terakhir

peptida yang sedang berkembang (Radji, 2009).

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Antibakteri

Banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil uji aktivitas

antibakteri. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi aktivitas antibakteri

yaitu:

a. Populasi inokulum

Semakin besar populasi bakteri maka semakin rendah pula

kepekaan bakteri terhadap antibakteri. Bakteri resisten sering muncul

pada populasi yang besar.

b. Masa inkubasi

Semakin lama masa inkubasi berlangsung; makin besar

kemungkinan timbulnya mutan resisten; semakin besar juga

kemungkinan bakteri yang kurang peka untuk mulai berkembang biak

sementara kekuatan antibakteri berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

22

c. Spesies bakteri

Spesies bakteri menunjukkan kerentanan yang berbeda-beda

terhadap antibakteri. Spesies bakteri yang memiliki spora lebih resisten

terhadap antibakteri.

d. Media

Media memengaruhi ukuran zona melalui efeknya terhadap

kecepatan pertumbuhan bakteri, kecepatan difusi bahan antibakteri,

dan aktivitas antibakteri (Brooks dkk., 1996).

e. Suhu

Suhu inkubasi optimal umumnya 35°C. Jika suhu di bawah

35°C maka zona hambat yang terbentuk lebih lebar dan waktu yang

dibutuhkan lebih lama, sedangkan bila suhu terlalu tinggi seluruh

biakan tampak sensitif.

f. Potensi cakram antibakteri

Diameter zona hambat yang terbentuk tergantung pada potensi

cakram antibakteri yaitu jumlah bahan antibakteri yang terkandung

dalam kertas cakram tersebut. Bila selama penyimpanan bahan

antibakteri rusak, maka kemampuan antibakteri cakram tersebut juga

berkurang (Vandepitte dkk., 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

23

E. Penelitian Lain yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai antibakteri kulit buah pisang yang

relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian Chabuck dkk. (2013) yang berjudul “Antimicrobial Effect of

Aqueous Banana Peel Extract” menemukan bahwa ekstrak air dari kulit

buah pisang berwarna kuning segar dapat menghambat pertumbuhan

bakteri patogen gram positif dan gram negatif. Berdasarkan penelitian

tersebut, konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang 100% dapat

menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian tersebut dijadikan

dasar untuk menentukan konsentrasi ekstrak pada penelitian ini maka

dipilih konsentrasi di bawah 100% yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80% dan

100% untuk mencari konsentrasi minimal ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus

aureus.

2. Penelitian Ighodaro (2012) yang berjudul “Evalution study on Nigerian

species of Musa paradisiaca Peels” menemukan bahwa ekstrak air kulit

buah pisang matang dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri gram

positif, gram negatif, dan jamur.

3. Penelitian Fitrianingsih dan Purwanti (2012) yang berjudul “Uji

Hipoglikemik Ekstrak Air Kulit Buah Pisang Ambon Putih (Musa AAA

Group) Terhadap Mencit Model Hiperglikemik Galur Swiss Webster”

menunjukkan bahwa ekstrak air kulit pisang ambon yang matang

mengandung tanin dan flavonoid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

24

F. Kerangka Berpikir

Staphyloccus aureus dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti bisul,

impetigo, pneumonia, dan penyakit infeksi berbahaya lainnya. S. aureus

merupakan bakteri patogen yang resisten terhadap antibiotik. Masalah

resistensi telah menjadi masalah global sehingga saat ini dibutuhkan bahan

antibakteri baru yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tumbuh-

tumbuhan merupakan sumber obat-obatan yang telah digunakan oleh

masyarakat secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu

tumbuhan yang dapat dijadikan sumber obat-obatan adalah tanaman pisang.

Seluruh bagian tanaman pisang dapat dimanfaatkan termasuk kulit buah

pisang.

Kulit buah pisang banyak mengandung glikosida, alkaloid, saponin,

tanin, dan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Varietas pisang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang ambon

lumut. Pisang ambon lumut mudah didapatkan di Indonesia termasuk di

Yogyakarta. Pisang ambon lumut disukai oleh masyarakat karena rasanya

lebih manis dibandingkan varietas pisang ambon yang lain. Kulit buah pisang

ambon muda memiliki kandungan flavonoid dan tanin yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Dalam penelitian ini ekstrak air

kulit buah pisang ambon lumut yang telah matang diujikan terhadap bakteri

Staphylococcus aureus. Apabila terbentuk zona hambat, konsentrasi hambat

minimal dan konsentrasi bunuh minimal dapat ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

25

Gambar 2.3. Diagram Alir Kerangka Berpikir

Kulit buah pisang ambon lumut

(Musa acuminata Colla)

Mengandung tanin dan flavonoid

Uji kadar hambat minimal

Uji kadar bunuh minimal

Uji aktivitas antibakteri

Staphylococcus aureus

Senyawa Antibakteri Ekstraksi dengan

pelarut air

Infeksi Resistensi antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

26

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla)

memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus.

2. Konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak air kulit buah pisang ambon

lumut (Musa acuminata Colla) yang dapat menghambat pertumbuhan

Staphylococcus aureus adalah 40%.

3. Konsentrasi bunuh minimal (KBM) ekstrak air kulit buah pisang ambon

lumut (Musa acuminata Colla) yang dapat membunuh Staphylococcus

aureus adalah di atas 40% .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium

dengan melakukan percobaan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan

bakteri Staphylococcus aureus.

B. Batasan penelitian

Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah pisang

ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang telah matang dengan ciri-ciri

berwarna hijau kekuningan dengan bercak coklat kehitaman. Bagian yang

digunakan adalah seluruh bagian kulit buah pisang kecuali ujung kulit

yang hitam dan keras.

2. Metode ekstraksi yang digunakan adalah seduhan. Metode ekstraksi

seduhan dimodifikasi dengan merendam kulit buah pisang dalam air panas

kemudian ditumbuk hingga halus dan diambil ekstrak airnya, sedangkan

air hasil rendaman kulit pisang tidak digunakan.

3. Pelarut ekstrak yang digunakan adalah akuades.

4. Parameter dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat di sekitar

kertas cakram pada media kultur dengan satuan milimeter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

28

5. Media kultur yang digunakan adalah media Nutrient Agar.

6. Metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri adalah

metode difusi Kirby-Bauer atau difusi kertas cakram dengan menggunakan

kertas cakram untuk membantu mengetahui zona hambat yang terbentuk

pada media dengan satuan milimeter.

7. Metode yang digunakan dalam menentukan Kadar Hambat Minimum

(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalah metode dilusi padat

dengan parameter media kultur yang telah diinkubasi tidak ditumbuhi

bakteri.

C. Sampel dan Populasi

Sampel bahan antibakteri yang digunakan adalah kulit buah pisang

ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang didapatkan dari Pasar Stan

Maguwoharjo sedangkan populasi dari penelitian ini adalah kulit buah pisang.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2016 di

Laboratorium Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

29

E. Alat dan Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan adalah kulit buah pisang ambon lumut (Musa

acuminata Colla), media Nutrient Agar (NA), kultur murni Staphylococcus

aureus, akuades, kristal violet, iodine, safranin, tinta cina, minyak imersi,

alkohol 96%, dan kloramfenikol.

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer (Pyrex), tabung reaksi (Pyrex),

rak tabung reaksi, gelas ukur (Pyrex), gelas kimia (Pyrex), pipet tetes, cawan

petri (Pyrex), ose, trigalski, autoklaf (GEA YX-2808), inkubator (Memmert

UN 55), vortex, sendok, korek api, batang pengaduk, kamera mikro, spidol,

bunsen, gelas benda, mikroskop, lemari es, magnetic stirrer (HMS-79), pinset,

pipet volume, kertas payung, aluminium foil, karet, kertas label, kasa, kapas,

hot plate, microbial safety cabinet, timbangan analitik (Pioneer), gelas arloji,

cotton bud, dan jangka sorong.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : konsentrasi ekstrak kulit buah pisang ambon lumut

(Musa acuminata Colla) dengan variasi konsentrasi

20%, 40%, dan 60%, 80%, dan 100%.

2. Variabel terikat : daya hambat dan daya bunuh Staphylococcus

aureus.

3. Variabel kontrol : suhu inkubasi, waktu inkubasi, tingkat pengenceran,

media inkubasi, usia kultur bakteri, dan volume

kultur bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

30

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap penelitian, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap perlakuan. Berikut adalah tahapan

yang dilakukan dalam penelitian:

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan terdiri dari inventarisasi alat dan bahan yang

dibutuhkan dalam penelitian, sterilisasi alat dan media, dan rekultur

bakteri uji.

a. Inventarisasi alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan didata kemudian diambil dan

ditempatkan pada lemari penyimpanan kemudian diberi label nama

peneliti.

b. Sterilisasi alat

Beberapa alat seperti erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri,

pinset, stemper, mortar, kertas saring, dan cotton bud yang digunakan

dalam penelitian terlebih dahulu disterilkan agar tidak terjadi

kontaminasi. Sterilisasi alat dilakukan menggunakan autoklaf.

Sterilisasi dilakukan pada tekanan 1 atm dan suhu 121°C selama 15

menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

31

c. Pembuatan dan sterilisasi media

Media yang digunakan yaitu media Nutrient Agar (NA). NA

sebanyak 10 gram dilarutkan ke dalam 500 ml akuades, kemudian

dipanaskan di atas hot plate. Pengadukan dilakukan dengan

memasukkan magnetic stirrer ke dalam larutan. Larutan dipanaskan

hingga berwarna kuning jernih kemudian dituang ke dalam erlenmeyer

yang telah disterilkan. Selanjutnya, media tersebut disterilkan dalam

autoklaf pada suhu 121°C tekanan 1 atm selama 10 menit. Media yang

telah steril dituang ke dalam cawan petri dan tabung reaksi sesuai

kebutuhan penelitian. Setelah memadat, media diinkubasi pada suhu

37°C selama 24 jam.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penyiapan Bakteri Uji

Kultur murni Staphylococcus aureus terlebih dahulu dikultur

ulang untuk memperbanyak populasi bakteri tersebut. Selanjutnya,

media NA miring disiapkan dalam tabung reaksi. Kemudian, bakteri

uji digoreskan secara zig-zag pada media NA miring. Hasil

perbanyakan kultur bakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.

b. Uji Kemurnian Bakteri Uji

Bakteri Staphylococcus aureus yang digunakan dalam

penelitian ini diuji kemurniannya melalui langkah-langkah berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

32

1.) Pengamatan Morfologi Koloni

Bakteri uji diambil sebanyak satu ose, kemudian

diinokulasikan secara goresan pada media NA dalam cawan petri.

Kemudian, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Setelah 24

jam, morfologi koloni bakteri diamati. Koloni bakteri yang diamati

adalah koloni yang terpisah dengan koloni lainnya sehingga dapat

diamati bentuk dan warna koloninya.

2.) Pengamatan Morfologi Sel

Morfologi sel bakteri uji diamati dengan pengecatan

negatif. Langkah kerjanya yaitu gelas benda dan gelas penutup

dibersihkan dengan alkohol 96%. Selanjutnya, bakteri uji yang

telah diinkubasi pada agar miring selama 24 jam diambil satu ose,

kemudian diletakkan pada gelas benda. Tinta cina diteteskan pada

bakteri kemudian diaduk menggunakan tusuk gigi. Setelah itu,

dibuat apusan dengan cara gelas benda yang lain didekatkan pada

suspensi bakteri lalu ditarik permukaannya dari ujung satu ke

ujung lain hingga cat merata. Suspensi bakteri dikeringanginkan

kemudian ditetesi minyak imersi. Selanjutnya diamati di bawah

mikroskop dengan perbesaran 1000x dan gambar morfologi bakteri

diambil menggunakan kamera mikro.

3.) Pengecatan Gram

Pengecatan gram dilakukan untuk mengetahui sifat gram

bakteri uji. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu gelas benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

33

dibersihkan dengan alkohol 96%. Setelah itu, bakteri uji usia 24

jam diambil menggunakan ose secara aseptis dan diratakan di atas

kaca benda. Kemudian objek ditetesi akuades secukupnya

kemudian dilewatkan di atas api bunsen hingga kering.

Objek yang telah difiksasi kemudian ditetesi cat gram A

(kristal violet) dan didiamkan selama 60 detik. Hasil pengecatan

cat gram A dicuci dengan air mengalir selama 5 detik dan

dikeringanginkan. Setelah kering, cat gram B (iodine) diteteskan

dan didiamkan selama 60 detik, kemudian dicuci dengan air

mengalir selama 5 detik dan dikeringanginkan. Selanjutnya objek

ditetesi cat gram C (alkohol 96%) dan didiamkan selama 30 detik.

Kemudian, dicuci dengan air mengalir selama 5 detik dan

dikeringanginkan. Kemudian objek ditetesi cat gram D (safranin)

dan didiamkan selama 60 detik. Setelah itu dicuci dengan air

mengalir dan dikeringanginkan.

Hasil pengecatan gram ditetesi dengan minyak imersi

kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x.

Setelah itu dilakukan pengambilan gambar menggunakan kamera

mikro. Jika sel berwarna ungu, berarti bakteri tersebut bersifat

gram positif dan jika berwarna merah berarti bersifat gram negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

34

c. Pengambilan Sampel Kulit Buah Pisang Ambon Lumut

Pisang ambon lumut diperoleh dari Pasar Stan, Maguwoharjo,

Yogyakarta. Pisang ambon lumut yang digunakan adalah pisang yang

telah matang dengan ciri-ciri kulit yang berwarna hijau kekuningan

dengan bercak coklat kehitaman (Cahyono, 2009). Bagian yang

digunakan adalah seluruh kulit buah kecuali bagian ujung kulit yang

berwarna hitam dan keras dibuang.

d. Pembuatan Ekstrak Air Kulit Buah Pisang Ambon Lumut

Pembuatan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut menurut

Chabuck dkk. (2013) dimodifikasi dengan mengganti blender dengan

mortar dan stemper untuk menghaluskan kulit buah pisang. Pembuatan

ekstrak diawali dengan menimbang 700 gram buah pisang ambon

lumut kemudian dibersihkan dengan air mengalir. Kemudian

permukaan kulit buah pisang disterilkan menggunakan alkohol 96%

dan dibilas dengan akuades steril. Setelah itu kulit buah pisang

dipisahkan dari buahnya. Bagian ujung kulit buah pisang yang

berwarna hitam dan keras dibuang. Kulit buah pisang tersebut

dimasukkan ke dalam 1 liter akuades steril yang telah didihkan dan

dibiarkan hingga dingin. Kemudian, kulit buah pisang ditumbuk

menggunakan mortar dan stemper yang telah disterilkan dengan

autoklaf pada suhu 121°C tekanan 1 atm selama 15 menit. Ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

35

tersebut disaring menggunakan kertas saring steril. Hasil ekstraksi

yang didapatkan adalah ekstrak 100%.

e. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Air Kulit Buah Pisang Ambon Lumut

Setelah mendapatkan ekstrak kulit buah pisang ambon dengan

konsentrasi 100%, ekstrak tersebut diencerkan untuk mendapatkan

konsentrasi sebesar 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dengan

menambahkan akuades steril. Variasi konsentrasi ekstrak pada tiap

perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Variasi konsentrasi ekstrak

Nilai konsentrasi (%) Ekstrak kulit buah

pisang ambon (ml)

Pelarut akuades

(ml)

20 2 8

40 4 6

60 6 4

80 8 2

100 10 -

3. Tahap Perlakuan

a. Uji Aktivitas Antibakteri

Tahap pertama yang dilakukan dalam uji aktivitas antibakteri

ini adalah pengenceran bertingkat 10-5

untuk mengendalikan populasi

bakteri. Satu ose biakan murni dimasukkan ke dalam 10 ml akuades

steril pada tabung reaksi. Tabung kedua berisi 9 ml akuades steril dan

1 ml suspensi yang diambil dari tabung pertama. Begitu seterusnya

hingga pengenceran 10-5

dengan populasi bakteri yang tidak terlalu

padat. Suspensi bakteri pada pengenceran 10-5

diinokulasikan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

36

media NA padat dengan metode spread plate. Sebanyak 0,1 ml

suspensi bakteri diteteskan ke dalam cawan petri berisi media NA dan

diratakan menggunakan trigalski.

Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi

kertas cakram. Kertas saring dengan diameter 0,5 cm diambil secara

aseptis menggunakan pinset yang telah disterilisasi. Kertas saring

tersebut dicelupkan selama 1 jam dalam salah satu variasi konsentrasi

ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut kemudian diletakkan pada

media yang berisi bakteri uji. Masing-masing perlakuan variasi

konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut yaitu 20%,

40%, 60%, 80%, dan 100% dibuat pengulangan sebanyak 3 kali serta

akuades steril sebagai kontrol negatif dan kloramfenikol sebagai

kontrol positif. Media diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.

Efektivitas ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut dilihat

dari zona hambat yang didapatkan. Zona hambat terlihat lebih bening

daripada daerah sekitarnya dan tidak ditumbuhi bakteri. Zona hambat

diukur menggunakan jangka sorong. Zona hambat diukur dengan cara

meletakkan jangka sorong pada batas luar kertas saring sampai dengan

batas terpanjang dan batas terpendek daerah hambat yang terbentuk

sehingga diperoleh jari-jari zona hambat terpanjang dan jari-jari zona

hambat terpendek. Parameter untuk menilai efektivitas ekstrak air kulit

buah pisang ambon lumut terhadap Staphylococcus aureus adalah

menggunakan rumus berikut (Rumahlewang dalam Kristanti, 2014):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

37

𝑅 = 𝑝 + 𝑞

2

Keterangan:

R : diameter zona penghambatan (mm)

p : diameter zona penghambatan terpanjang (mm), dan

q : diameter zona penghambat terpendek (mm)

b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)

Konsentrasi minimal yang menghambat pertumbuhan bakteri

Staphylococcus aureus pada uji antibakteri digunakan untuk

menentukan kadar hambat minimal (KHM). Metode yang digunakan

untuk menentukan KHM adalah dilusi padat. Langkah kerjanya yaitu

media NA dengan suhu 45°C dituangkan ke dalam cawan petri yang

sudah berisi bakteri uji dan sampel ekstrak air kulit buah pisang ambon

lumut. Jumlah media kultur yang digunakan sebanyak 10 ml. Bakteri

uji pada pengenceran 10-5

digunakan sebanyak 0,5 ml. Sampel ekstrak

air kulit buah pisang ambon lumut sebanyak 0,5 ml. Hasil pour plate

diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Media yang terlihat jernih

atau tidak ditumbuhi bakteri ditetapkan sebagai KHM.

c. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM)

Hasil yang ditetapkan sebagai KHM selanjutnya dikultur ulang

dengan cara menggoreskan hasil KHM pada media padat NA tanpa

penambahan bakteri uji maupun ekstrak menggunakan cotton bud

steril. Kemudian, media kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

38

37°C. Media kultur NA yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi

ditetapkan sebagai Kadar Bunuh Minimal (KBM).

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri

ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah uji statistik one way anova

menggunakan aplikasi SPSS versi 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Kemurnian Bakteri

Uji kemurnian bakteri S. aureus dilakukan dengan pengamatan

morfologi koloni, morfologi sel, dan pengecatan gram. Hasil pengamatan

morfologi koloni adalah bakteri memiliki koloni bundar, berwarna putih

kekuningan, dan menonjol. Hasil pengamatan morfologi sel adalah sel S.

aureus berbentuk bulat dan koloninya menyerupai buah anggur. Hasil

pengecatan gram adalah bakteri termasuk dalam gram positif. Hasil

pengamatan morfologi koloni, morfologi sel, dan pengecatan gram dapat

diamati pada lampiran 4.

B. Uji Aktivitas Antibakteri

Hasil uji aktivitas antibakteri kulit buah pisang ambon lumut

terhadap Staphylococcus aureus setelah inkubasi 24 jam disajikan pada

Gambar 4.1. di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

40

Gambar 4.1. Hasil pengukuran rerata zona hambat ekstrak air kulit pisang ambon

lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

Keterangan: K+ : kontrol positif; K- : kontrol negatif

Berdasarkan Gambar 4.1. dapat diketahui rerata zona hambat yang

dibentuk oleh setiap perlakuan konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut 20% sebesar 1,30 mm, konsentrasi 40% sebesar 3,51 mm,

konsentrasi 60% sebesar 3,85 mm, konsentrasi 80% sebesar 4,97 mm, dan

konsentrasi 100% sebesar 5,39 mm. Berdasarkan hasil penelitian,

konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut pada konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri S. aureus. Aktivitas antibakteri tersebut ditunjukkan

dengan adanya zona hambat di sekitar kertas saring yang telah direndam

dengan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut. Semakin tinggi

konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut, maka semakin

tinggi pula rerata zona hambat yang terbentuk. Hasil pengukuran diameter

0

5

10

15

20

25

30

35

40

20 40 60 80 100 K + K-Konsentrasi (%)

Zona

ham

bat

(m

m)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

41

zona hambat ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut dan kriteria zona

hambatnya dapat diamati pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

No. Konsentrasi ekstrak (%) Rerata diameter zona

hambat (mm)

Kriteria Hambat

1. 20 1,30 a Lemah

2. 40 3,51 ab

Lemah

3. 60 3,85 b Lemah

4. 80 4,97 b Lemah

5. 100 5,39 b Sedang

Kontrol positif (kloramfenikol) 35,22 c Sangat kuat

Kontrol negatif (akuades steril) 0 Tidak ada

Keterangan: Angka-angka pada lajur yang diikuti huruf kecil yang tidak sama

menunjukkan beda nyata pada DNMRT 5%

Berdasarkan kategori zona hambat menurut Davis dan Stout (1971),

maka diketahui ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut pada konsentrasi

20%, 40%, 60%, dan 80% memiliki daya hambat lemah sedangkan ekstrak air

kulit pisang ambon lumut konsentrasi 100% memiliki daya hambat sedang

terhadap bakteri uji. Kontrol positif termasuk kategori daya hambat sangat

kuat sedangkan kontrol negatif tidak menunjukkan daya hambat terhadap

bakteri uji.

Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan antar perlakuan (lampiran 2). Adanya perbedaan yang

signifikan menunjukkan bahwa ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut

memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus. Setelah mendapatkan

hasil yang signifikan, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

42

hasil uji Duncan (lampiran 3), perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 20% tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 40%. Antara

perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut konsentrasi 40%, 60%,

80%, dan 100% juga tidak berbeda nyata. Dari hasil uji Duncan tersebut,

diketahui bahwa besarnya zona hambat tidak selalu dipengaruhi oleh kenaikan

konsentrasi ekstrak. Menurut Elifah (2010) dan Dewi dalam Tambun (2015),

diameter zona hambat tergantung pada kecepatan difusi senyawa antibakteri

pada media agar. Kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh perbandingan

jumlah pelarut dan zat terlarut. Dalam keadaan tertentu, antibakteri dapat

bekerja secara optimal pada konsentrasi yang rendah. Pada konsentrasi yang

rendah, jumlah pelarut lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut.

Akuades sebagai pelarut dapat mempercepat proses difusi pada media agar.

Apabila konsentrasi tinggi, maka kerapatan molekul antar senyawa antibakteri

tinggi sehingga lebih lama berdifusi pada media agar dibandingkan dengan

konsentrasi yang rendah. Oleh sebab itu, antar perlakuan konsentrasi ekstrak

40%, 60%, 80%, dan 100% tidak berbeda nyata.

Kloramfenikol sebagai kontrol positif berbeda secara nyata dengan

perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut dan memiliki nilai zona

hambat paling besar. Kloramfenikol memiliki diameter zona hambat sebesar

35,22 mm sehingga dikategorikan memiliki daya hambat yang sangat kuat.

Kloramfenikol memiliki sifat bakteriostatik karena mengganggu proses

sintesis protein bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

43

Kontrol negatif tidak dimasukkan dalam perhitungan statistika karena

tidak memiliki nilai diameter zona hambat. Dari hasil penelitian, akuades

sebagai kontrol negatif membentuk zona bening di sekitar kertas saring

seolah-olah terbentuk zona hambat (lampiran 5 gambar 7.10). Namun hal ini

tidak bisa dikatakan zona hambat karena akuades tidak memiliki sifat

antibakteri terhadap S. aureus. Zona bening yang terlihat disebabkan oleh

teknik sebaran yang tidak rata sehingga koloni bakteri tidak tersebar rata pada

media.

Teknik sebaran yang tidak merata juga dapat ditemukan pada

perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut konsentrasi 20%, 40%,

60%, 80%, dan 100% (lampiran 5). Pada gambar tersebut dapat diamati

pertumbuhan bakteri yang tidak merata di permukaan media. Ada daerah

dengan koloni bakteri yang padat dan ada daerah dengan koloni bakteri yang

jarang. Pengukuran zona hambat didasarkan pada koloni di sekitar kertas

saring yang tidak terlalu jauh dengan kertas saring untuk menghindari adanya

kerancuan antara teknik sebaran yang tidak merata dan zona hambat. Hal ini

merupakan keterbatasan dari penelitian sehingga hasil yang didapatkan kurang

maksimal.

Hasil penelitian yang didapatkan berbeda dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan Chabuck dkk. (2013). Dalam penelitian yang dilakukan

Chabuck dkk. (2013), ekstrak air kulit pisang memiliki daya hambat sangat

kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Hal ini ditunjukkan

dengan diameter zona hambat yang terbentuk sebesar 30 mm. Hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

44

ini dapat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Chabuck dkk. (2013)

karena jenis pisang yang digunakan berbeda. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Chabuck, dkk. (2013), jenis pisang yang digunakan adalah jenis pisang

yang memiliki kulit berwarna kuning bila matang sedangkan penelitian ini

menggunakan jenis pisang ambon lumut bilamana matang berwarna hijau

kekuningan. Perbedaan jenis pisang ini dapat memengaruhi hasil uji aktivitas

antibakteri. Kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, alkaloid,

dan saponin dapat berbeda pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Babu dkk. (2012), empat varietas Musa acuminata yang diuji

secara fitokomia mempunyai kandungan flavonoid dan polifenol yang

berbeda-beda.

Perbedaan tempat pengambilan sampel kulit buah pisang juga dapat

memengaruhi kandungan metabolit sekunder. Sampel kulit buah pisang yang

digunakan oleh Chabuck dkk. (2013) didapatkan di Irak sedangkan dalam

penelitian ini sampel kulit buah pisang didapatkan di Yogyakarta, Indonesia.

Faktor lingkungan turut memengaruhi jumlah senyawa metabolit sekunder

yang dimiliki oleh tanaman pisang. Lingkungan yang sesuai dengan syarat

tumbuh tanaman dan nutrisi yang tercukupi menyebabkan metabolit sekunder

juga akan terbentuk optimal. Faktor lingkungan antara lain suhu, cahaya,

iklim, dan tanah. Meskipun sampel tanaman yang digunakan sama tetapi

berasal dari daerah yang berbeda dapat memberikan hasil aktivitas yang

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

45

Selain perbedaan varietas pisang yang digunakan, strain bakteri yang

berbeda akan memberikan reaksi yang berbeda bila diberikan antibakteri yang

sama. Penelitian yang dilakukan oleh Poeloengan dkk (2007) membuktikan

bahwa bakteri S. aureus hasil isolasi dari sampel susu sapi penderita mastitis

dan isolasi bakteri ATCC 25922 menunjukkan zona hambat yang berbeda

meskipun keduanya berasal dari spesies yang sama. Bakteri S. aureus juga

memiliki daya tahan yang paling kuat di antara bakteri yang tidak memiliki

spora. Hampir semua galur S. aureus yang diisolasi dari rumah sakit resisten

terhadap semua jenis antibiotik khususnya galur MRSA (methicilin resistant

Staphylococcus aureus). MRSA merupakan penyebab utama infeksi

nosokomial yang bersifat multiresisten terhadap antibiotik (Radji, 2009).

Menurut Fitrianingsih dan Purwanti (2012) flavonoid dan tanin dapat

ditemukan pada kulit buah pisang ambon yang matang. Flavonoid

menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak membran plasma.

Flavonoid berikatan dengan protein pada membran plasma sehingga tegangan

permukaan membran sel menurun dan permeabilitas membran sel meningkat.

Akibatnya, terjadi kebocoran molekul atau ion sehingga menyebabkan

kerusakan atau kematian sel. Tanin memiliki kemampuan “astringent action”

yang mampu mempresipitasikan protein sehingga memengaruhi peptidoglikan

bakteri. Tanin merupakan senyawa polar. Bakteri gram positif seperti S.

aureus memiliki dinding sel yang bersifat polar sehingga tanin yang juga

bersifat polar dapat menembus dinding sel bakteri. Dinding sel berfungsi

untuk mempertahankan bentuk sel dan melindungi isi sel. Apabila dinding sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

46

rusak maka hal tersebut akan mengganggu kegiatan dalam sel sehingga sel

tersebut juga akan rusak dan akhirnya mati. Jadi, tanin berfungsi untuk

merusak dinding sel bakteri S. aureus. Tanin juga mengganggu fungsi

sitoplasma dan membran plasma, menghambat kinerja enzim, serta

menghilangkan substrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri (Min

dkk, 2008).

Pada penelitian yang dilakukan, ekstraksi menggunakan pelarut

akuades dengan suhu yang tinggi memengaruhi struktur dinding sel dan

membran sel. Dinding sel tersusun atas pektin yang berfungsi untuk

melekatkan dinding sel yang satu dengan yang lain. Pektin larut dalam air

panas sehingga ikatan antar dinding sel putus dan menyebabkan dinding sel

menjadi rusak. Suhu yang tinggi juga memengaruhi permeabilitas membran

sel. Membran sel dapat rusak bila berada dalam suhu yang tinggi sehingga

sifat permeabilitasnya menurun. Bila dinding sel dan membran sel rusak,

maka air dapat melarutkan bahan-bahan yang terdapat dalam sel tumbuhan.

Metode ekstraksi dengan seduhan air panas dipilih karena air panas dapat

menginaktifkan enzim polifenoloksidase yang dapat menyebabkan rusaknya

komponen polifenol dalam kulit pisang (Humairani dalam Fitrianingsih dan

Purwanti, 2012).

Faktor lain yang dapat memengaruhi jumlah senyawa antibakteri yang

terekstraksi adalah sifat kepolaran pelarut. Air merupakan pelarut universal

yang bersifat polar sehingga hanya dapat melarutkan senyawa yang polar.

Akibatnya, senyawa non polar tidak dapat larut dalam air. Saponin merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

47

senyawa non polar sehingga tidak dapat larut dalam air. Pelarut yang

digunakan pada penelitian ini adalah akuades karena pembuatan obat-obatan

tradisional umumnya menggunakan air. Air mudah didapatkan dan pembuatan

obat-obatan dengan air juga mudah diaplikasikan oleh masyarakat.

Hasil yang didapatkan dari uji aktivitas antibakteri ini tidak dapat

digunakan untuk menentukan konsentrasi hambat minimum. Meskipun ada

zona hambat di sekitar kertas cakram, ada pula koloni bakteri yang bisa

menyentuh kertas cakram sehingga jari-jari terpendek zona hambat adalah nol

di semua perlakuan konsentrasi. Adanya koloni yang dapat menyentuh kertas

saring disebabkan oleh adanya mutan S. aureus yang resisten terhadap ekstrak

air kulit buah pisang ambon lumut. Menurut Pratiwi (2008) munculnya mutan

bakteri dapat disebabkan kontak bakteri dengan antibakteri dalam jangka

waktu yang cukup lama sehingga bakteri dapat menyesuaikan dirinya dengan

antibakteri misalnya dengan perubahan pola enzim untuk melawan efek

antibakteri. Resistensi terhadap antibakteri juga dapat dimiliki bakteri dengan

cara mengubah dinding selnya menjadi lebih impermebel dan mengubah sisi

perlekatan pada dinding sel. Sebagian bakteri hidup dengan melekat pada

suatu substrat menggunakan adhesin. Dengan mengubah komposisi lipid dan

protein pada outer membrane dinding sel menjadi lebih hidrofobik dan

resisten terhadap antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

48

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Media kultur yang digunakan tidak spesifik. Media yang digunakan adalah

media kultur bakteri yang umum yaitu media NA sehingga semua jenis

bakteri dapat tumbuh pada media tersebut. Media yang lebih spesifik juga

membuat bakteri tumbuh subur dan kontaminan dari bakteri lain akan

berkurang. Selama melakukan penelitian sering terjadi kontaminasi

sehingga menghambat penelitian. Media spesifik untuk S. aureus yakni

media Mannitol Salt Agar tidak digunakan karena sulit didapatkan.

2. Kertas cakram yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri adalah kertas

saring bukan paper disk. Harga paper disk relatif mahal dan membutuhkan

waktu pemesanan yang lama. Kertas saring yang tidak memiliki kualitas

dan ketebalan yang sama dengan paper disk memengaruhi jumlah

senyawa antibakteri yang meresap ke dalam kertas saring. Senyawa

antibakteri yang meresap ke dalam kertas saring lebih sedikit sehingga

zona hambat yang dibentuk kecil.

3. Ruangan penelitian belum dilengkapi dengan sinar UV sehingga sering

terjadi kontaminasi. Selain itu, belum tersedia lemari khusus untuk

penyimpanan alat-alat yang telah disterilisasi sehingga meningkatkan

resiko kontaminasi.

4. Tingkat kematangan pisang ambon lumut yang digunakan. Pisang ambon

lumut yang tersedia di pasar Stan, Maguwoharjo umumnya diambil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

49

pohon sebelum pisang matang sehingga kandungan metabolit sekunder

yang terbentuk pada kulit buah pisang tidak maksimal.

5. Penelitian ini hanya sebatas meneliti tentang aktivitas antibakteri ekstrak

air kulit buah pisang ambon lumut. Pengujian secara fitokimia tidak

dilakukan sehingga perkiraan senyawa yang terdapat dalam ekstrak air

kulit buah pisang ambon lumut didasarkan pada hasil penelitian

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

50

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN

DI SEKOLAH

Penelitian dalam bidang mikrobiologi yang telah dilakukan dapat

diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah khususnya SMA kelas X. Hasil

penelitian ini dapat diterapkan pada materi faktor-faktor yang memengaruhi

pertumbuhan bakteri. Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dalam bentuk

praktikum untuk mengetahui pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri.

Kegiatan ini dapat diterapkan dalam materi pokok Archaebacteria dan Eubacteria

yaitu pada Kompetensi Dasar:

3.4. Menerapkan pemahaman tentang bakteri berkaitan dengan ciri, replikasi,

faktor yang mempengaruhi dan peran bakteri dalam aspek kesehatan

masyarakat.

4.4. Menyajikan data tentang ciri-ciri, replikasi, faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan

berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Alokasi waktu untuk pelaksanaan praktikum pengecatan Gram adalah 3

jam pertemuan dalam satu minggu. Contoh perangkat pembelajaran dapat dilihat

pada lampiran, yang meliputi:

1. Silabus ( Lampiran 6)

2. RPP (Lampiran 7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

51

3. LKS (Lampiran 8)

4. Format Laporan Percobaan (Lampiran 9)

5. Lembar Penilaian Laporan Praktikum (Lampiran 10)

6. Instrumen Penilaian Afektif (Lampiran 11)

7. Lembar Penilaian Psikomotorik (Lampiran 12)

8. Kisi-kisi Soal Post-test (Lampiran 13)

9. Soal Post-test dan Pedoman Penskoran (Lampiran 14)

10. Lembar Penilaian Kognitif (Lampiran 15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

52

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla)

menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus namun belum mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus

aureus secara efektif .

2. Kadar hambat minimal (KHM) belum dapat ditentukan.

3. Kadar bunuh minimal (KBM) belum dapat ditentukan.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan uji aktivitas antibakteri kulit pisang

ambon lumut dengan pelarut lain yang dapat mengekstraksi senyawa

metabolit sekunder secara efektif.

2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa-senyawa

metabolit sekunder yang terdapat dalam kulit pisang ambon lumut (Musa

acuminata Colla) yang matang.

3. Pelaksanaan penelitian uji aktivitas antibakteri sebaiknya dilakukan di

ruangan steril.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

53

4. Dalam melakukan uji aktivitas antibakteri sebaiknya menggunakan media

yang spesifik.

5. Dalam melakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi kertas

cakram sebaiknya kertas cakram yang digunakan adalah paper disk.

6. Buah pisang yang digunakan sebaiknya buah pisang yang telah matang

dari pohonnya agar kandungan metabolit sekunder yang terbentuk

maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

54

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam (serial Industri-2) edisi revisi, ITB,

Bandung.

Anonim1, 2014, Staphylococcus aureus, http://www.dettol.co.id/illness-

prevention/illnesses/staph-infection-and-skin-hygiene/, diakses pada 25

Januari 2016.

Anonim2, 2013, Tanaman Pisang Ambon, https://petaniternak.wordpress.com

/2013/12/01/tanaman-pisang-ambon/, diakses pada 3 September 2016.

Anonim3, 2014, Staphylococci, http://infectionnet.org/notes/staphylococci/,

diakses pada 26 Januari 2016.

Babu, M.A., Suriyakala, M.A., Gothandam, K.M., 2012, Varietal Impact on

Phytochemical Contents and Antioxidant Properties of Musa acuminata

(Banana), Journal of Pharmaceutical Sciences and Research Vol.4(10),

pp. 1950-1955.

Brooks, G.F., Butel J.S., Morse, S.A. 1996, Mikrobiologi Kedokteran,

Diterjemahkan oleh Hartanto, dkk., Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Burton, G.R.W. dan Engelkirk, P.G., 2004, Microbiology for the Health Sciences,

Lippincott Williams and Wilkins, USA.

Cahyono, B., 2009, Pisang: Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen, Kanisius,

Yogyakarta.

Chabuck, Z., Hindi, N., Al-Charrakh, A.H., 2013, Antimicrobial Effect of

Aqueous Banana Extract, Research Gate: Pharmaceutical Sciences, pp.

73-75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

55

Compean K.L. dan Ynalvez R.A., 2014, Antimicrobial Activity of Plant

Secondary Metabolites: A Review, Research of Medical Plant, pp. 1-10.

Cushnie, T.P. dan Lamb A.J., 2005, Antimicrobial Activity of Flavonoids,

International Journal of Antimicrobial Agents 26 (2005), pp. 343-356.

Davis, W.W. dan Stout, T.T., 1971, Disc Plate Method of Microbiological

Antibiotic Assay, Microbiology 22, pp. 659-665.

Dewi, A.K., Isolasi. Identifikasi, dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus

Terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE)

Penderita Mastitis di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta, Jurnal

Sain Veteriner 31(2), pp. 138-150.

Ehiowemwenguan, G., Emoghene, A.O., Inetianbor, J.E., 2014, Antibacterial and

Phytochemical Analysis of Banana Fruit Peel, IQSR Journal of Pharmacy

Volume 4, pp. 18-25.

Fitrianingnsih, S.P., Purwanti L., 2012, Uji Efek Hipoglikemik Ekstrak Air Kulit

Buah Pisang Ambon Putih (Musa AAA Group) Terhadap Mencit Model

Hiperglikemik Galur Swiss Webster, Prosiding Seminar Nasional

Penelitian dan PKM: Sains, Teknologi, dan Kesehatan Vol. 3 No.1, pp 73-

80.

Garthh, 2011, Staphylococcus aureus, http://www.microbeworld.org

/index.php?option=com_jlibrary&view=article&id=7611, diakses pada 25

Agustus 2016.

GBIF, Musa cavendishii, http://www.gbif.org/species/search?q=musa

+cavendishii+&dataset_key=d7dddbf4-2cf0-4f39-9b2a-bb099caae36c,

diakses pada 3 September 2016.

GBIF, Staphylococcus aureus, http://www.gbif.org/species/search?

q=staphylococcus+aureus&dataset_key=d7dddbf4-2cf0-4f39-9b2a-

bb099caae36c, diakses pada 3 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

56

Ighadaro, O.M., 2012, Evaluation Study on Nigerian Species of Musa paradisiaca

Peels, Researcher 2012; 4(8), pp. 17-20.

Irianto, K., 2013, Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme, Yrama Widya,

Bandung.

Kristanti, M.I.K.U., 2014, U ji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Tanaman

Suruhan (Peperomia pellucida L.) Terhadap Pertumbuhan Eschericia coli

dan Bacillus cereus Secara In-Vitro Serta Kaitannya Dengan Pembelajaran

Biologi SMA Kelas X, Skripsi, Universitas Sanata Dharma.

Kumar, K.P.S., Bhowmik, D., Duraivel, S., Umadevi M., 2012. Traditional and

Medical Uses of Banana, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry

Volume 1 Issue 3, pp. 51-63.

Lino, P.B., Correa, C.F., Archondo, M.E.D.L., Dellova., D.C.A.L., 2011,

Evaluation of Post-Surgical Healing In Rats Using A Topical Preparation

Based On Extract Of Musa sapientum Epicarp, Revista Brasileira de

Farmacognosia Volume 21, pp. 491-496.

Madigan, M., Martinko, J., Bender, K., Buckley, D., Stahl, D., 2015, Brock

Microbiology of Microorganisms, Pearson, USA.

Min, B.R., Pinchak, W.E., Merkel, R., Walker, S., Tomita, G., Anderson, R.C.,

2008, Comparative Antimicrobial Activity Of Tannin Extract From

Perennial Plants On Mastitis Pathogens, Scientific Research and Essay

Vol.3 (2), pp 66-73.

Misnadiarly dan Djajaningrat, H., 2014, Mikrobiologi untuk Klinik dan

Laboratorium, Rineka Cipta, Jakarta.

Nur, J., Dwyana, Z., Abdullah, A., 2012, Bioaktivitas Getah Pelepah Pisang

Ambon Musa paradisiaca var. sapientum Terhadap Pertumbuhan Bakteri

Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeuroginosa dan Eschericia coli.

Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

57

Poeloengan, M., Adriani, Susan, Komala, I., Hasnita, M., 2007, Uji Daya

Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Bungur (Largerstoremia speciosa

Pers) Terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli Secara In

Vitro, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, pp 776-782.

Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.

Radji, M., 2009, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan

Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Salma, 2012, Resistensi Antibiotik, http://majalahkesehatan.com/resistensi-

antibiotik/, diakses pada 25 Januari 2016.

Sears, B.W., Spear, L., Saenz, R., 2011, Intisari Mikrobiologi dan Imunologi,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sopyan, D.I., 2012, Benar-Benar Unik Tapi Nyata, Pusindo, Jakarta.

Suyanti dan Supriyadi, A., 2008, Pisang; Budidaya, Pengolahan, dan Prospek

Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta.

Talaro, K.P., 2005, Foundation in Microbiology Basic Principles, Fifth Edition,

Mc Graw Hill Higher Education, USA.

Tambun, S.H., 2015, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Petai (Parkia

speciose Hassk.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC

25923 dan Eschericia coli ATCC 25922, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Vandepitte, V.J.J., Engbaek, K., Rohner, P., Piot, P., Heuck, C.C., 2011. Prosedur

Laboratorium Dasar Untuk Bakteriologi Klinis Edisi 2, EGC, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

59

Lampiran 1.

HASIL PENGUKURAN ZONA HAMBAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI

Tabel 7.1 Diameter zona hambat ekstrak air kulit buah pisang ambon

terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

No. Konsentrasi

ekstrak

Diameter zona hambat (mm) Rerata zona

hambat

(mm) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1. 20% 1,06 2,86 0 1,30

2. 40% 4,44 3,43 2,74 3,51

3. 60% 3,28 3 5,12 3,85

4. 80% 4,86 4,65 5,42 4,97

5. 100% 5,39 5,47 5,32 5,39

6. Kontrol positif

(kloramfenikol) 32,29 36,81 36,58 35,22

7. Kontrol negatif

(akuades) 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

60

Lampiran 2.

HASIL ANALISIS SPSS ONE WAY ANOVA AKTIVITAS ANTIBAKTERI

EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG AMBON LUMUT (Musa

acuminata Colla) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Tabel 7.2. Hasil uji normalitas Shapiro Wilk terhadap diameter zona hambat

yang dibentuk setiap perlakuan

Diameter

hambat

dalam mm

Perlakuan Shapiro-Wilk

Statistik df Sig.

Kontrol positif .796 3 .106

Konsentrasi 20% .978 3 .717

Konsentrasi 40% .991 3 .823

Konsentrasi 60% .841 3 .215

Konsentrasi 80% .936 3 .510

Konsentrasi 100% .999 3 .927

Distribusi Uji Normal

Tabel. 7.3. Hasil uji homegenitas aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

Diameter hambat dalam mm

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

4.359 6 14 .011

Tabel 7.4. Hasil uji one way anova aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah

pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus

Diameter hambat dalam mm

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Between Groups 2495.452 5 499.090 272.763 .000

Within Groups 21.957 12 1.830

Total 2517.409 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

61

Lampiran 3.

Tabel 7.5 Hasil uji Duncan aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah pisang

ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

Perlakuan N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Konsentrasi 20% 3 1.3067

Konsentrasi 40% 3 3.5233 3.5233

Konsentrasi 60% 3 3.8533

Konsentrasi 80% 3 4.9767

Konsentrasi 100% 3 5.3933

Kontrol positif 3 35.2100

Sig. .068 .142 1.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

62

Lampiran 4.

DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN KULTUR Staphylococcus

aureus

Gambar 7.1. Hasil pengecatan negatif kultur murni Staphylococcus aureus

(Perbesaran 1000x)

Keterangan: Sel berbentuk bulat dan berkumpul seperti anggur

Gambar 7.2. Hasil pengecatan gram kultur murni Staphylococcus aureus

(perbesaran 1000x)

Keterangan: Bakteri Staphylococcus aureus termasuk bakteri

gram positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

63

Gambar 7.3. Hasil uji morfologi kultur murni Staphylococcus aureus

Keterangan: Koloni berbentuk bundar, berwarna putih

kekuningan, dan menonjol

Koloni Staphylococcus

aureus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

64

Lampiran 5.

DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKTRAK AIR

KULIT BUAH PISANG AMBON LUMUT (Musa acuminata Colla)

TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Gambar 7.4. Perlakuan ekstrak

air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 20%

Gambar 7.5. Perlakuan ekstrak

air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 40%

Gambar 7.6. Perlakuan ekstrak

air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 60%

Gambar 7.7. Perlakuan ekstrak

air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

65

Gambar 7.10. Kontrol

negatif (akuades)

Gambar 7.9. Kontrol positif

(Kloramfenikol)

Gambar 7.8. Perlakuan ekstrak

air kulit buah pisang ambon

lumut konsentrasi 100%

Zona bening yang

terlihat seolah-olah

zona hambat

Zona bening

yang terlihat

seperti zona

hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

66

Lampiran 6.

SILABUS

SEKOLAH : SEKOLAH MENENGAH ATAS

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : X (SEPULUH)/I

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

67

Archaebacteria dan Eubacteria, Ciri, Karakter, dan Peranannya

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK

KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1.1 Mengagumi

keteraturan dan

kompleksitas

ciptaan Tuhan

tentang

keanekaragaman

hayati, ekosistem

dan lingkungan

hidup.

Pengaruh

antibakteri

terhadap

pertumbuhan

bakteri

Mengamati

Mengamati gambar koloni

bakteri yang padat pada

media agar

Menanya

Siswa dimotivasi untuk

membuat pertanyaan

tentang faktor yang

memengaruhi

pertumbuhan bakteri

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/Eksplorasi)

Melakukan uji aktivitas

antibakteri untuk

mengetahui faktor-faktor

yang memengaruhi

pertumbuhan bakteri

Mengasosiasikan

Mendiskusikan hasil

pengamatan uji aktivitas

antibakteri

Observasi

Sikap ilmiah

saat

mengamati,

melaporkan

secara lisan

dan saat

diskusi dengan

lembar

pengamatan

Portofolio

Portofolio hasil

pengamatan uji

aktivitas

antibakteri

Tes

Tertulis untuk

menilai

pemahaman

dan kedalaman

konsep

1 minggu x 3 JP

Sumber

Buku Biologi SMA

Kelas X

Alat :

Laptop, LCD, api

bunsen, trigalski,

cawan petri, pipet

volume, pinset steril,

vortex, erlenmeyer 50

ml steril, pipet pump,

gelas beker 50 ml,

jangka sorong, spidol,

inkubator

Bahan : LKS, materi

ajar (power point),

kultur bakteri

Staphylococcus

aureus, akuades

steril, alkohol 96%,

kloramfenikol,

(media NA, paper

disk, kasa, kapas,

2.1 Berperilaku

ilmiah: teliti,

tekun, jujur

terhadap data dan

fakta, disiplin,

tanggung jawab,

dan peduli dalam

observasi dan

eksperimen, berani

dan santun dalam

mengajukan

pertanyaan dan

berargumentasi,

peduli lingkungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

68

Archaebacteria dan Eubacteria, Ciri, Karakter, dan Peranannya

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK

KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

gotong royong,

bekerjasama, cinta

damai,

berpendapat secara

ilmiah dan kritis,

responsif dan

proaktif dalam

dalam setiap

tindakan dan

dalam melakukan

pengamatan dan

percobaan di

dalam

kelas/laboratorium

maupun di luar

kelas/laboratorium

Mengkomunikasikan

Melaporkan hasil

pengamatan secara tertulis

menggunakan format

laporan sesuai kaidah

kertas payung

3.4 Menerapkan

pemahaman

tentang bakteri

berkaitan dengan

ciri, replikasi,

faktor yang

memengaruhi

pertumbuhan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

69

Archaebacteria dan Eubacteria, Ciri, Karakter, dan Peranannya

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK

KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

peran bakteri

dalam aspek

kesehatan

masyarakat

4.4 Menyajikan

data tentang ciri-

ciri, replikasi,

faktor yang

memengaruhi

pertumbuhan dan

peran

Archaebacteria

dan Eubacteria

dalam kehidupan

berdasarkan hasil

pengamatan dalam

bentuk laporan

tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

70

Lampiran 7.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X MIA/ 1

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan

proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

71

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

KD 1.2. Menyadari dan mengagumi

pola pikir ilmiah dalam mengamati

kemampuan bioproses

1.2.1. Mengembangkan pola pikir

ilmiah dengan mengamati hasil

percobaan

KD 2.1. Berperilaku ilmiah : teliti, jujur

terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab dan peduli dalam

observasi dan eksperimen, berani dan

santun dalam mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi, peduli lingkungan,

gotong royong, bekerjasama, cinta

damai, berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif dalam

setiap tindakan dan dalam melakukan

pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/ laboratorium maupun di luar

kelas/ laboratorium

2.1.1. Menunjukkan sikap saling

menghargai pendapat antar teman

2.1.2. Menunjukkan sikap aktif saat

melakukan diskusi kelompok

2.1.3 Menunjukkan sikap teliti saat

melakukan percobaan

KD 3.4. Menerapkan pemahaman

tentang bakteri berkaitan dengan ciri,

replikasi, faktor yang mempengaruhi

dan peran bakteri dalam aspek

kesehatan masyarakat

3.4.1. Menjelaskan pengaruh antibakteri

terhadap pertumbuhan bakteri.

3.4.2. Menjelaskan mekanisme

penghambatan pertumbuhan bakteri

oleh antibakteri

KD 4.4. Menyajikan data tentang ciri-

ciri, replikasi, faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan peran

Archaebacteria dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil

pengamatan dalam bentuk laporan

tertulis

4.4.1. Membuat laporan tertulis

berdasarkan hasil percobaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

72

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.2.1.1. Melalui percobaan siswa mampu mengembangkan pola pikir ilmiah

dalam kemampuan mengamati hasil percobaan.

2.1.1.1 Selama melakukan percobaan siswa mampu menunjukkan perilaku

menghargai pendapat antar teman.

2.1.2.1. Selama melakukan diskusi kelompok siswa mampu menujukkan sikap

aktif.

2.1.3.1 Selama melakukan percobaan siswa mampu menunjukkan sikap teliti.

3.4.1.1. Melalui data hasil percobaan siswa mampu menjelaskan pengaruh

antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri.

3.4.2.1. Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan mekanisme

penghambatan pertumbuhan bakteri oleh antibakteri.

4.4.1.1 Melalui data hasil percobaan siswa mampu membuat laporan tertulis.

D. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN:

Pendekatan : Saintifik

Model : Pembelajaran Discovery

Metode : Diskusi, eksperimen dan pengamatan

E. ALAT, SUMBER, DAN BAHAN BELAJAR :

Alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran:

a. Laptop

b. Viewer

Alat yang dibutuhkan dalam percobaan:

a. Api bunsen

b. Trigalski

c. Cawan petri

d. Pipet volume

e. Pinset steril

f. Vortex

g. Erlenmeyer 50 ml steril

h. Pipet pump

i. Gelas beker 50 ml

j. Jangka sorong

k. Spidol

l. Inkubator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

73

Bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Materi ajar (Power point)

Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan:

a. Bakteri Staphylococcus aureus

b. Akuades steril

c. Alkohol 96%

d. Kloramfenikol

e. Media NA

f. Paper disk steril

g. Kasa

h. Kapas

i. Kertas payung

Sumber : Buku Biologi SMA Kelas X

F. LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan pertama ( 2x45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (10

menit)

a. Apersepsi

b. Motivasi

- Ditanyakan konsep- konsep

terkait yang telah dipelajari

sebelumnya, misalnya ciri-ciri

bakteri.

- Guru menanyakan tugas untuk

mempelajari faktor-faktor yang

memengaruhi pertumbuhan

bakteri kemudian menunjuk

beberapa siswa untuk

memberikan pertanyaan terkait

materi tersebut.

- Guru menayangkan gambar

pertumbuhan bakteri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

74

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

c. Orientasi

d. Mengorganisasi

dihambat oleh antibakteri pada

media.

- Apa yang kalian amati pada

gambar tersebut?

- Apa maksud dari zona bening

yang terdapat di sekitar kertas

cakram tersebut?

- Mengingatkan tugas/ PR

membaca buku/ sumber terkait

materi yang akan dibahas

- Ditayangkan tujuan/ ruang

lingkup materi yang akan dibahas

- Siswa diminta membentuk

kelompok yang terdiri dari 3

orang

Kegiatan Inti ( 70

menit)

- Ditayangkan gambar

pertumbuhan bakteri yang

dihambat antibakteri dengan luas

zona hambat yang berbeda-beda.

Diajukan pertanyaan :

- Apa yang kalian amati dari

gambar tersebut?

- Mengapa luas daerah bening

masing-masing kertas cakram

dapat berbeda-beda?

- Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan berkaitan dengan

pengaruh antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri.

Mengamati

Menanya

Menalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

75

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

- Siswa melakukan uji aktivitas

antibakteri terhadap pertumbuhan

bakteri

- Siswa secara berkelompok

berdiskusi menjawab pertanyaan

LKS dan membuat laporan

tertulis sesuai format laporan.

Mencoba

Mengkomunikasi-

kan

Tahap Penutup

(10 menit)

a. Merangkum

b. Refleksi

c. Arahan/ Tindak

lanjut

- Siswa diminta menyimpulkan apa

yang telah dipelajari

- Siswa diminta mengungkapkan

apa manfaat yang diperoleh setelah

melakukan uji aktivitas antibakteri

- Siswa diminta mengumpulkan

laporan tertulis

Pertemuan Kedua (1x45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (5

menit)

a. Apersepsi

b. Motivasi

- Ditanyakan konsep- konsep

terkait yang telah dipelajari

sebelumnya faktor-faktor yang

memengaruhi pertumbuhan

bakteri.

- Mengingatkan tugas/ PR

membaca buku/ sumber terkait

materi yang akan dibahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

76

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

c. Orientasi

d. Mengorganisasi

- Ditayangkan tujuan/ ruang

lingkup materi yang akan dibahas

- Siswa diminta membentuk

kembali kelompok praktikum

sebelumnya

Kegiatan Inti (25

menit)

- Siswa mengamati hasil uji

aktivitas antibakteri yang telah

dilakukan

Diajukan pertanyaan :

- Apa yang kalian amati dari hasil

percobaan tersebut?

- Mengapa luas daerah bening

masing-masing kertas cakram

dapat berbeda-beda?

- Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan berkaitan dengan

pengaruh antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri.

- Siswa mengukur diameter zona

hambat yang terbentuk pada

media.

- Siswa secara berkelompok

berdiskusi menjawab pertanyaan

LKS dan membuat laporan

tertulis sesuai format laporan.

Mengamati

Menanya

Menalar

Mencoba

Mengkomunikasi-

kan

Tahap Penutup

(15 menit)

a. Merangkum

- Siswa diminta menyimpulkan apa

yang telah dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

77

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/ Tindak

lanjut

- Siswa mengerjakan soal post-test

terkait materi yang telah dibahas

- Siswa diminta mengungkapkan

apa manfaat yang diperoleh setelah

melakukan uji aktivitas antibakteri

- Siswa diminta mengumpulkan

laporan tertulis

G. PENILAIAN :

Aspek Teknik Instrumen

Sikap Observasi Lembar Observasi

Pengetahuan Non Tes

Tes

Portofolio

Uraian

Keterampilan Observasi kinerja Lembar Observasi Kinerja

H. Lampiran

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Handout/ Bahan Ajar

3. Instrumen Penilaian

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Guru Biologi

Maranty Boy Rante Allo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

78

Lampiran 8.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul Kegiatan : Pengaruh Antibakteri Terhadap Pertumbuhan

Bakteri

B. Tujuan :

1. Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu

menjelaskan pengaruh antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri.

2. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan

mekanisme penghambatan antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri.

C. Alat dan Bahan :

1. Alat:

a. Api bunsen

b. Trigalski

c. Cawan petri

d. Tabung reaksi

e. Pipet volume

f. Vortex

g. Inkubator

h. Erlenmeyer 50 ml steril

i. Pinset steril

j. Pipet Pump

k. Gelas beker 50 ml

l. Jangka sorong

m. Spidol

Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

79

2. Bahan:

a. Bakteri Staphylococcus aureus

b. Akuades steril

c. Alkohol 96%

d. Kloramfenikol dengan 3

konsentrasi (10%, 20%, 30%)

e. Media NA

f. Paper disk steril

g. Kasa

h. Kapas

i. Kertas payung

D. Prosedur :

1. Bersihkan meja dan tangan dengan alkohol 96% sebelum memulai

percobaan.

2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

3. Sterilkan pipet volume dan pipet pump dengan alkohol 96% sebelum

digunakan.

4. Nyalakan bunsen.

5. Rendamlah masing-masing paper disk steril dalam 3 konsentrasi larutan

kloramfenikol selama 15 menit secara aseptis.

6. Siapkan cawan petri yang berisi media NA kemudian buatlah 3 kuadran

untuk masing-masing perlakuan konsentrasi 10%, 20%, dan 30%

menggunakan spidol.

7. Ambillah tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri kemudian ratakan

dengan vortex selama 30 detik.

8. Ambillah suspensi bakteri pada tabung reaksi sebanyak 0,1 ml

menggunakan pipet volume dekat api bunsen.

9. Letakkan suspensi bakteri tersebut pada cawan petri yang berisi media NA

secara aseptis.

10. Ambillah trigalski yang telah disterilkan dengan alkohol 96%, kemudian

ratakan suspensi bakteri pada media menggunakan trigalski tersebut.

11. Tutuplah cawan petri, kemudian putar dekat api bunsen sambil trigalski

dilewatkan di atas api, kemudian ratakan lagi suspensi bakteri pada media

NA menggunakan trigalski.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

80

12. Ulangi langkah tersebut hingga tiga kali sehingga bakteri rata pada media

NA.

13. Ambillah paper disk yang telah direndam dalam kloramfenikol konsentrasi

10% menggunakan pinset steril kemudian letakkan di kuadran satu pada

media yang telah diinokulasikan dengan bakteri. Ulangi langkah yang

sama untuk kuadran dua dan tiga.

14. Ulangi langkah 7 sampai 13 untuk perlakuan konsentrasi 20% dan 30%.

15. Cawan petri dibalik kemudian ditutup dengan kertas payung.

16. Media diinkubasi pada inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam.

17. Setelah 24 jam, ukurlah zona hambat yang dibentuk oleh masing-masing

perlakuan menggunakan jangka sorong.

18. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data percobaan yang kalian lakukan.

E. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Berapa diameter zona hambat yang dibentuk oleh masing-masing

konsentrasi kloramfenikol?

2. Apakah ada perbedaan diameter zona hambat yang dibentuk oleh masing-

masing konsentrasi kloramfenikol? Jelaskan!

3. Bagaimana mekanisme penghambatan pertumbuhan bakteri oleh

kloramfenikol?

F. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

81

Lampiran 9.

Format Laporan Percobaan

A. Acara Praktikum

1. Judul

2. Hari, tanggal

3. Waktu

4. Tempat

B. Tujuan

C. Dasar Teori

D. Alat, Bahan, dan Cara Kerja

E. Hasil Percobaan

F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Daftar Pustaka

Skor = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

82

Lampiran 10.

Lembar Penilaian Laporan Praktikum

“Pengaruh Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri”

Nama :

No :

Kelas :

Berilah tanda centang (√) pada tabel berikut: skor 4 apabila anda menganggap

penulisan makalah sangat tepat, skor 3 bila tepat, skor 2 bila kurang tepat, dan

skor 1 bila tidak tepat.

No. Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jumlah Skor

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

1. Penulisan acara

praktikum

Acara praktikum memuat judul,

tanggal, dan tempat dituliskan dengan

tepat

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

2. Penulisan tujuan

praktikum

Penulisan tujuan singkat, penulisan

tujuan spesifik, dan penulisan tujuan

sesuai topik

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

83

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

3.

Penulisan landasan

teori

Penulisan landasan teori sesuai dengan

tujuan praktikum, menuliskan body

note sesuai sumber pustaka yang

digunakan, landasan teori berasal dari

buku

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

4. Penulisan alat, bahan,

cara kerja

Menuliskan alat, bahan, dan cara kerja

dengan tepat

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

5. Penulisan hasil

percobaan

Menggambarkan zona hambat

antibakteri dengan tepat, menuliskan

diameter zona hambat dengan tepat,

menuliskan nama bakteri dengan tepat

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

6. Penulisan pembahasan

Penulisan pembahasan sesuai dengan

hasil pengamatan, lengkap, dan

menggunakan bahasan yang mudah

dipahami

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

7. Penulisan kesimpulan

Penulisan kesimpulan sesuai dengan

tujuan praktikum, singkat, dan jelas

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

8. Penulisan daftar

pustaka

Memuat daftar pustaka, sumber

pustaka minimal 3 buku, penulisan

daftar pustaka tepat,

4

2 indikator terpenuhi 3

1 indikator terpenuhi 2

tidak ada indikator yang terpenuhi 1

9. Waktu pengumpulan

laporan

Tepat waktu 4

Terlambat 1 hari 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

84

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

Terlambat 2 hari 2

Terlambat 3 hari 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

85

Lampiran 11.

Instrumen Penilaian Afektif

1. Lembar Pengamatan Sikap

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan

1. Menghargai teman kelompok

2. Sikap aktif dalam kelompok

3. Teliti dalam bekerja

2. Rubrik Penilaian sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menghargai teman

kelompok

1. Menghargai saran dan pendapat sesama

teman

2. Kurang menghargai saran dan pendapat

sesama teman yang ditunjukkan dengan

perdebatan pendapat yang terjadi selama

kegiatan praktikum

3. Tidak menghargai saran dan pendapat

sesama teman peserta diskusi yang

ditunjukkan dengan sikap bersikeras

menolak saran dan pendapat sesama

teman peserta praktikum

2. Sikap aktif dalam

kelompok

1. Mengikuti kegiatan praktikum secara

aktif dan mendapat tugas dalam kegiatan

praktikum

2. Siswa mengikuti kegiatan praktikum

dengan aktif tetapi tidak mendapat tugas

dalam kegiatan diskusi

3. Tidak mengikuti kegiatan praktikum dan

tidak mendapat tugas dalam kegiatan

praktikum

3. Teliti dalam bekerja 1. Melakukan percobaan kurang tepat,

ceroboh, dan mengambil data kurang

tepat

2. Melakukan percobaan dengan tepat

namun mengambil data kurang tepat dan

ceroboh

3. Melakukan percobaan dengan tepat, tidak

ceroboh dan mengambil data dengan

tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

86

3. Lembar Penilaian sikap

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Nilai

1 2 3

4. Kriteria Penilaian:

Jumlah Skor Nilai Keterangan

9 Sangat baik A

6-8 Baik B

3-5 Cukup baik C

1-2 Kurang D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

87

Lampiran 12.

Lembar Penilaian Psikomotorik

1. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum

No. Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan

1 2 3 4

1. Sterilisasi diri

2. Sterilisasi alat dengan alkohol 96%

3. Cara menyebarkan bakteri pada

media

4. Meletakkan paper disk pada media

Jumlah

2. Rubrik Penilaian Keterampilan Pengecatan Gram

No Aspek yang

dinilai Rubrik Skor

1. Sterilisasi diri

Membersihkan siku, tangan, ujung jari,

dan meja praktikum 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

2.

Sterilisasi alat

dengan alkohol

96%

Sterilisasi pipet volume, pipet pump,

pinset, dan trigalski 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

3.

Cara

menyebarkan

bakteri pada

media

Meratakan suspensi bakteri dengan

vortex, mengambil suspensi bakteri

sebanyak 0,1 ml, meletakkan suspensi

bakteri tepat di tengah media,

penyebaran bakteri dilakukan pada

seluruh permukaan media secara merata

dan disebarkan minimal tiga kali

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

4.

Meletakkan

paper disk pada

media

Membuat tiga kuadran pada cawan

petri, mengambil paper disk dengan

pinset steril, meletakkan paper disk

pada masing-masing kuadran dengan

tepat, dan aseptis

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

88

No Aspek yang

dinilai Rubrik Skor

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

3. Lembar Penilaian Keterampilan

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4

4. Kriteria Penilaian:

Jumlah Skor Nilai

13-16 Sangat baik A

10-12 Baik B

7-9 Cukup baik C

4-6 Kurang D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

90

Lampiran 14.

Soal Post-test

A. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1. Parameter apa yang digunakan untuk mengetahui kloramfenikol

menghambat pertumbuhan bakteri?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi kloramfenikol terhadap pertumbuhan

bakteri?

3. Bagaimana mekanisme kloramfenikol menghambat pertumbuhan bakteri?

B. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

1. Parameter yang digunakan untuk mengetahui adanya penghambatan

pertumbuhan bakteri oleh kloramfenikol adalah adanya zona hambat yang

terlihat lebih bening di sekitar paper disk.

2. Semakin tinggi konsentrasi kloramfenikol, diameter zona hambat yang

dihasilkan semakin besar.

3. Kloramfenikol menghambat sintesis protein pada bakteri utamanya saat

proses translasi, sehingga pembentukan asam amino terhambat dan

akhirnya pertumbuhan bakteri terhambat.

C. Pedoman Penskoran

Nomor

Soal Kriteria Penilaian Skor

1 Jawaban tepat 2

Jawaban tidak tepat 1

2 Jawaban tepat 2

Jawaban tidak tepat 1

3

Jawaban lengkap dan tepat 3

Jawaban kurang tepat 2

Jawaban tidak tepat 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT … · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG ... berupa zona hambat diukur kemudian dianalisis dengan one way

91

Lampiran 15.

Penilaian Kognitif

No. Nama siswa Skor Jumlah

Skor

Nilai

Akhir

Nomor Soal

1 2 3

Skor = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI