Ulkus duodenum

Diagnosis• Anamnesis :

– nyeri, – riwayat penggunaan obat sebelumnya

dll• Pmx fisik :

– nyeri palpasi epigastrium• Pmx penunjang :

– endoskopi – biopsi lambung

Diagnosis Banding

• Dispepsia non ulkus• Tukak lambung• Penyakit pankreatobilier• Penyakit chron’s pada

gastroduodenal• Tumor sal cerna bag atas

Penatalaksanaan

• Tujuan pengobatan :1. Menghilangkan gejala-gejala nyeri

epigastrium2. Mempercepat penyembuhan ulkus

secara sempurna3. Mencegah terjadinya komplikasi4. Mencegah terjadinya kekambuhan

• Akibat H.pylori– Kombinasi PPI dgn 2 jenis antibiotik :

• PPI 2x1 + amoksisilin 2x1 g/hari + klaritomisin 2x500 mg ,

• PPI 2x1 + amoksisilin 2x1 g/hari + metronidazol 2x500 mg ,

• PPI 2x1 + metronidazol 2x500 mg + klaritomisin 2x500 mg

Masing-masing diberikan selama 7-10 hariPPI : - omeprazol 20 mg

- rabeprazol 40 mg - lanzoprazol 30 mg - esomeprazol 20/40 mg.

• Akibat OAINS– H2RA atau PPI– Sintetik prostaglandin (Misoprostol

200 ʯg/hari) sitoprotektif

• Non pylori dan Non OAINS– Antasida 120-240 mEq/hari– H2RA (cimetidin,ranitidin,famotidin)

8-12 mggu– PPI 2x sehari sebelum makan 4

mggu– Sukralfat 2x 2gr sehari

• Diet– Makan dlm jumlah sedikit dan sering– Mengurangi makanan yg

merangsang pengeluaran as.lambung/peptin

– Mengurangi makanan yg merangsang timbulnya nyeri

Komplikasi• Perdarahan hematemesis/melena dg tanda

syok bila perdarahan masif dan perdarahan tersembunyi yg kronik anemia defisiensi Fe

• Perforasi nyeri perut menyeluruh sbg tanda peritonitis

• Penetrasi tukak yg mengenai pankreasnyeri tiba-tiba tembus kebelakang

• Gastric outlet obstruction• Keganasan duodenum