16
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan; b. bahwa perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah membawa perubahan penting terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sehingga Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 35 Tahun 1999 perlu dilakukan penyesuaian dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kekuasaan Kehakiman; Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 24, Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal 24C, dan Pasal 25 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004

TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yangmerdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badanperadilan di bawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi,untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dankeadilan;

b. bahwa perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 telah membawa perubahan penting terhadap

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sehingga Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kekuasaan Kehakiman sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 1999 perlu dilakukan penyesuaian dengan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang

Kekuasaan Kehakiman;

Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 24, Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal 24C, dan Pasal

25 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 2: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik

Indonesia.

Pasal 2

Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan

yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan

peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata

usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Pasal 3

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

(4)

Semua peradilan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia adalah

peradilan negara dan ditetapkan dengan undang-undang.

Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan

berdasarkan Pancasila.

Pasal 4

Peradilan dilakukan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN

YANG MAHA ESA".

Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.

Segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak lain di luar

kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam hal-hal sebagaimana

Page 3: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(1)

(2)

(1)

(2)

disebut dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dipidana.

Pasal 5

Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-

bedakan orang.

Pengadilan membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi

segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan

yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.

Pasal 6

Tidak seorang pun dapat dihadapkan di depan pengadilan selain

daripada yang ditentukan oleh undang-undang.

Tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana, kecuali apabila pengadilan,

karena alat pembuktian yang sah menurut undang-

undang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap

dapat bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan yang

didakwakan atas dirinya.

Pasal 7

Tidak seorang pun dapat dikenakan penangkapan, penahanan,

penggeledahan, dan penyitaan, selain atas perintah tertulis oleh

kekuasaan yang sah dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam

undang-undang.

Pasal 8

Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan/atau

dihadapkan di depan pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum

ada putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 9

Page 4: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(1)

(2)

(3)

(1)

(2)

(1)

(2) (3) (4)

Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dituntut, atau diadili tanpa

alasan berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai

orangnya atau hukum yang diterapkannya, berhak menuntut ganti

kerugian dan rehabilitasi.

Pejabat yang dengan sengaja melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dipidana.

Ketentuan mengenai tata cara penuntutan ganti kerugian, rehabilitasi

dan pembebanan ganti kerugian diatur dalam undang-undang.

BAB II

BADAN PERADILAN DAN ASASNYA

Pasal 10

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan

badan peradilan yang berada di bawahnya, dan oleh sebuah

Mahkamah Konstitusi.

Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi

badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama,

peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.

Pasal 11

Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi dari

keempat lingkungan peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

ayat (2).

Mahkamah Agung mempunyai kewenangan:

a. mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang

diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan di semua

lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung;

b. menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-

undang terhadap undang-undang; dan

c. kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.

Pernyataan tidak berlaku peraturan perundang-undangan sebagai

hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat

diambil baik dalam pemeriksaan tingkat kasasi maupun berdasarkan

Page 5: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(1) (2) (1) (2) (3) (1) (2) (1)

(2)

permohonan langsung kepada Mahkamah Agung.

Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi atas perbuatan

pengadilan dalam lingkungan peradilan yang berada di bawahnya

berdasarkan ketentuan undang-undang.

Pasal 12

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yang putusannya bersifat final untuk :

a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

c. memutus pembubaran partai politik; dan

d. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Mahkamah

Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan

Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga

telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap

negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau

perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai

Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pasal 13

Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada di bawahnya berada di bawah kekuasaan

Mahkamah Agung.

Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Konstitusi berada di

bawah kekuasaan dan kewenangan Mahkamah Konstitusi.

Ketentuan mengenai organisasi, administrasi, dan finansial badan

peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing

lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan

kekhususan lingkungan peradilan masing-masing.

Page 6: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(1)

(2) (1)

(2)

(3)

(4) (1)

(2) (1) (2)

(3) (4)

Pasal 14

Susunan, kekuasaan, dan hukum acara Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada di bawahnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 diatur dengan undang-undang tersendiri.

Susunan, kekuasaan, dan hukum acara Mahkamah Konstitusi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 diatur dengan undang-

undang.

Pasal 15

Pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan

peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 yang diatur dengan

undang-undang.

Peradilan Syariah Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darrussalam

merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan agama

sepanjang kewenangannya menyangkut kewenangan peradilan

agama, dan merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan

peradilan umum sepanjang kewenangannya menyangkut kewenangan

peradilan umum.

Pasal 16

Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan

memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum

tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan

mengadilinya.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menutup usaha

penyelesaian perkara perdata secara perdamaian.

Pasal 17

Semua pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus dengan

sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang hakim, kecuali undang-undang

menentukan lain.

Di antara hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seorang

bertindak sebagai ketua dan lainnya sebagai hakim anggota sidang.

Sidang dibantu oleh seorang panitera atau seorang yang ditugaskan

Page 7: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(5)

(6)

melakukan pekerjaan panitera.

Dalam perkara pidana wajib hadir pula seorang penuntut umum,

kecuali undang-undang menentukan lain.

Pasal 18

Pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana

dengan hadirnya terdakwa, kecuali undang-undang menentukan lain.

Dalam hal tidak hadirnya terdakwa, sedangkan pemeriksaan

dinyatakan telah selesai, putusan dapat diucapkan tanpa dihadiri

terdakwa.

Pasal 19

Sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali

undang-undang menentukan lain.

Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengakibatkan putusan batal demi hukum.

Rapat permusyawaratan hakim bersifat rahasia.

Dalam sidang permusyawaratan, setiap hakim wajib menyampaikan

pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang

diperiksa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan.

Dalam hal sidang permusyawaratan tidak dapat dicapai mufakat bulat,

pendapat hakim yang berbeda wajib dimuat dalam putusan.

Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) dan ayat (5) diatur oleh Mahkamah Agung.

Pasal 20

Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum

apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.

Pasal 21

(1)

(2)

Terhadap putusan pengadilan tingkat pertama dapat dimintakan

banding kepada pengadilan tinggi oleh pihak-pihak yang

bersangkutan, kecuali undang-undang menentukan lain.

Terhadap putusan pengadilan tingkat pertama, yang tidak merupakan

Page 8: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

pembebasan dari dakwaan atau putusan lepas dari segala tuntutan

hukum, dapat dimintakan banding kepada pengadilan tinggi oleh

pihak-pihak yang bersangkutan, kecuali undang-undang menentukan

lain.

Pasal 22

Terhadap putusan pengadilan dalam tingkat banding dapat dimintakan

kasasi kepada Mahkamah Agung oleh pihak-pihak yang bersangkutan,

kecuali undang-undang menentukan lain.

Pasal 23

(1)

(2)

Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap, pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan

peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal

atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam undang-undang.

Terhadap putusan peninjauan kembali tidak dapat dilakukan

peninjauan kembali.

Pasal 24

Tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk

lingkungan peradilan umum dan lingkungan peradilan militer, diperiksa dan

diadili oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali dalam

keadaan tertentu menurut keputusan Ketua Mahkamah Agung perkara itu

harus diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan

militer.

Pasal 25

(1)

(2)

(3)

Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar

putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan

perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak

tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.

Tiap putusan pengadilan ditandatangani oleh ketua serta hakim yang

memutus dan panitera yang ikut serta bersidang.

Penetapan, ikhtisar rapat permusyawaratan, dan berita acara

Page 9: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

pemeriksaan sidang ditandatangani oleh ketua majelis hakim dan

panitera sidang.

Pasal 26

Untuk kepentingan peradilan semua pengadilan wajib saling memberi

bantuan yang diminta.

BAB III

HUBUNGAN PENGADILAN DAN LEMBAGA NEGARA LAINNYA

Pasal 27

Mahkamah Agung dapat memberi keterangan, pertimbangan, dan nasihat

masalah hukum kepada lembaga negara dan lembaga pemerintahan

apabila diminta.

BAB IV

HAKIM DAN KEWAJIBANNYA

Pasal 28

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan

rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

Dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib

memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa.

Pasal 29

Pihak yang diadili mempunyai hak ingkar terhadap hakim yang

mengadili perkaranya.

Hak ingkar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah hak

seseorang yang diadili untuk mengajukan keberatan yang disertai

dengan alasan terhadap seorang hakim yang mengadili perkaranya.

Seorang hakim wajib mengundurkan diri dari persidangan apabila

terikat hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai derajat

ketiga, atau hubungan suami atau istri meskipun telah bercerai,

dengan ketua, salah seorang hakim anggota, jaksa, advokat, atau

panitera.

Ketua majelis, hakim anggota, jaksa, atau panitera wajib

mengundurkan diri dari persidangan apabila terikat hubungan keluarga

Page 10: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(6)

(1)

(2)

(3)

sedarah atau semenda sampai derajat ketiga, atau hubungan suami

atau istri meskipun telah bercerai dengan pihak yang diadili atau

advokat.

Seorang hakim atau panitera wajib mengundurkan diri dari

persidangan apabila ia mempunyai kepentingan langsung atau tidak

langsung dengan perkara yang sedang diperiksa, baik atas

kehendaknya sendiri maupun atas permintaan pihak yang berperkara.

Dalam hal terjadi pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (5),

putusan dinyatakan tidak sah dan terhadap hakim atau panitera yang

bersangkutan dikenakan sanksi administratif atau dipidana

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30

Sebelum memangku jabatannya, hakim, panitera, panitera pengganti,

dan juru sita untuk masing-masing lingkungan peradilan wajib

mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya.

Sumpah atau janji hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berbunyi sebagai berikut:

Sumpah:

?Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi

kewajiban hakim dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,

memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan

perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

berbakti kepada nusa dan bangsa.?

Janji:

?Saya berjanji bahwa saya dengan sungguh-sungguh akan

memenuhi kewajiban hakim dengan sebaik-baiknya dan seadil-

adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan

perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

berbakti kepada nusa dan bangsa.?

Page 11: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Lafal sumpah atau janji panitera, panitera pengganti, atau juru sita

adalah sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan.

BAB V

KEDUDUKAN HAKIM DAN PEJABAT PERADILAN

Pasal 31

Hakim adalah pejabat yang melakukan kekuasaan kehakiman yang diatur

dalam undang-undang.

Pasal 32

Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur,

adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.

Pasal 33

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, hakim wajib menjaga

kemandirian peradilan.

Pasal 34

(1)

(2)

(3)

Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan hakim agung

dilakukan oleh Komisi Yudisial yang diatur dengan undang-undang.

Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan dan

pemberhentian hakim diatur dalam undang-undang.

Dalam rangka menjaga kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku

hakim agung dan hakim, pengawasan dilakukan oleh Komisi Yudisial

yang diatur dalam undang-undang.

Pasal 35

Panitera, panitera pengganti, dan juru sita adalah pejabat peradilan yang

pengangkatan dan pemberhentiannya serta tugas pokoknya diatur dalam

undang-undang.

BAB VI

PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN

Pasal 36

Page 12: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(1)

(2)

(3)

(4)

Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara pidana dilakukan oleh

jaksa.

Pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh ketua pengadilan yang

bersangkutan berdasarkan undang-undang.

Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara perdata dilakukan

oleh panitera dan juru sita dipimpin oleh ketua pengadilan.

Putusan pengadilan dilaksanakan dengan memperhatikan nilai

kemanusiaan dan keadilan.

BAB VII

BANTUAN HUKUM

Pasal 37

Setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan

hukum.

Pasal 38

Dalam perkara pidana seorang tersangka sejak saat dilakukan

penangkapan dan/atau penahanan berhak menghubungi dan meminta

bantuan advokat.

Pasal 39

Dalam memberi bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,

advokat wajib membantu penyelesaian perkara dengan menjunjung tinggi

hukum dan keadilan.

Pasal 40

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dan Pasal 38 diatur

dalam undang-undang.

BAB VIII

KETENTUAN LAIN

Pasal 41

Page 13: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman

meliputi Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik

Indonesia, dan badan-badan lain diatur dalam undang-undang.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 42

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial dalam lingkungan

peradilan umum dan peradilan tata usaha negara selesai dilaksanakan

paling lambat tanggal 31 Maret 2004.

Pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial dalam lingkungan

peradilan agama selesai dilaksanakan paling lambat tanggal 30 Juni

2004.

Pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial dalam lingkungan

peradilan militer selesai dilaksanakan paling lambat tanggal 30 Juni

2004.

Pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan dengan

Keputusan Presiden.

Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan

paling lambat:

a. 30 (tiga puluh) hari sebelum jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) berakhir;

b. 60 (enam puluh) hari sebelum jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berakhir.

Pasal 43

Sejak dialihkannya organisasi, administrasi, dan finansial sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1):

a. semua pegawai Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum dan

Peradilan Tata Usaha Negara Departemen Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia, pengadilan negeri, pengadilan tinggi, pengadilan tata

usaha negara, dan pengadilan tinggi tata usaha negara, menjadi

pegawai pada Mahkamah Agung;

b. semua pegawai yang menduduki jabatan struktural pada Direktorat

Page 14: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Jenderal Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, pengadilan negeri,

pengadilan tinggi, pengadilan tata usaha negara, dan pengadilan

tinggi tata usaha negara, tetap menduduki jabatannya dan tetap

menerima tunjangan jabatan pada Mahkamah Agung;

c. semua aset milik/barang inventaris di lingkungan pengadilan

negeri dan pengadilan tinggi serta pengadilan tata usaha negara dan

pengadilan tinggi tata usaha negara beralih ke Mahkamah Agung.

Pasal 44

Sejak dialihkannya organisasi, administrasi, dan finansial sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2):

a. semua pegawai Direktorat Pembinaan Peradilan Agama

Departemen Agama menjadi pegawai Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Agama pada Mahkamah Agung, serta pegawai pengadilan

agama dan pengadilan tinggi agama menjadi pegawai Mahkamah

Agung;

b. semua pegawai yang menduduki jabatan struktural pada Direktorat

Pembinaan Peradilan Agama Departemen Agama menduduki

jabatan pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama pada

Mahkamah Agung, sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

c. semua aset milik/barang inventaris pada pengadilan agama dan

pengadilan tinggi agama beralih menjadi aset milik/barang inventaris

Mahkamah Agung.

Pasal 45

Sejak dialihkannya organisasi, administrasi, dan finansial sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3):

a. pembinaan personel militer di lingkungan peradilan militer

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

mengatur personel militer;

b. semua pegawai negeri sipil di lingkungan peradilan militer beralih

menjadi pegawai negeri sipil pada Mahkamah Agung.

Page 15: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Pasal 46

Mahkamah Agung menyusun organisasi dan tata kerja yang baru di

lingkungan Mahkamah Agung paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak

Undang-Undang ini diundangkan.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 47

Ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur

kekuasaan kehakiman masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

atau belum dibentuk yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.

Pasal 48

Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 74

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2951)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3879) dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 49

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari

2004

Page 16: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT … fileundang-undang republik indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA,

ttd.

MEGAWATI

SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2004 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 8