257
Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SKRIPSI OLEH : ANGGIA ISTI PRASETYANI NIM : 107017002995 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 2014

Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

  • Upload
    vuhanh

  • View
    278

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind

Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

SKRIPSI

OLEH :

ANGGIA ISTI PRASETYANI

NIM : 107017002995

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

2014

Page 2: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap
Page 3: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap
Page 4: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ANGGIA ISTI PRASETYANI

NIM : 107017002995

Jurusan : Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2007

Alamat : Jl. Salak III No. 106 Rt. 03 Rw. 09 Kel. Abadijaya Kec.

Sukmajaya Depok Timur 16417

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Penerapan Strategi Mathematical

habits of Mind Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

1. Nama : Dr. Kadir, M.Pd

NIP : 19670812 199402 1 00 1

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

2. Nama : Najmi Ulya, M.Pd

NIP : 19670623 199703 2 00 1

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, Juli 2014

Yang Menyatakan,

Anggia Isti Prasetyani

NIM 107017002995

Page 5: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

iii

Page 6: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

iv

Page 7: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

i

ABSTRAK

Anggia Isti Prasetyani (107017002995), Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. (Penelitian Tindakan Kelas di SMP YAPPA Yayasan Pondok Pesantren AR Roudhoh Depok), Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) penerapan strategi MHM dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis, (2) aktivitas siswa dalam kemampuan berpikir kreatif matematis dengan penerapan strategi MHM, dan (3) respon siswa selama penerapan strategi MHM. Penelitian dilakukan di SMP YAPPA Yayasan Pondok Pesantren AR Roudhoh Depok tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa, jurnal harian siswa, pedoman wawancara, tes kemampuan berpikir kreatif matematis, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan strategi MHM Mathematical Habits of Mind mencapai kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 64 pada siklus I meningkat menjadi 73,3 pada siklus II. Selanjutnya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) mencapai 64,65% pada siklus I meningkat menjadi 75,68% pada siklus II aktivitas belajar siswa tersebut meliputi oral activities, writing activities, drawing activities, dan visual activities. Selain itu juga diperoleh respon siswa terhadap strategi pembelajaran Mathematical Habits of Mind (MHM) mencapai 63,75% pada siklus I menjadi 80,625% pada siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Kata Kunci: Strategi (MHM) Mathematical Habits of Mind, kemampuan berpikir kreatif matematis

Page 8: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

ii

ABSTRACT

Anggia Isti Prasetyani (107017002995), “Improving Students’ Mathematical Creative Thinking Activities Through Mathematical Habits of Mind (MHM) strategy Approach” (A Classroom Action Research at State Junior High School YAPPA Yayasan Pondok Pesantren AR Roudhoh Depok), Skripsi of Mathematic Education at Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. This research is aimed for analyzing: 1) the implementation of MHM strategy in improving students’ the creative thinking ability, 2) students’ the creative thinking ability activities in implementing MHM, 3) students’ responses during the implementation of MHM. This research was held at State Junior High School YAPPA (Yayasan Pondok Pesantren AR Roudhoh) Depok in period 2012/2013. The strategy which was used in this research is action research which was done in two cycles. Meanwhile, the instruments of the research are observation, questioner, interview guidance, test, and documentation. The finding of the research is the implementation of Mathematical Habits of Mind (MHM) strategy can improve the students’ mathematical creative thinking activities. The ability of mathematical creative thinking in cycle 1 which was only 64 had improved up to 73.3 in cycle 2. In cycle 1, the average percentage of students’ mathematical creative thinking learning activities is 64.65% then it was increasing in cycle 2 up to 75.68%. Not only the percentage was increasing but also the students’ activity was improved in oral activities, writing activities, drawing activities, and visual activities. Besides learning activities, creative thinking stage, students’ responses, and the ability of students’ mathematical creative thinking showed enhancement, the average percentage of creative thinking in cycle 1 achieved 63.75% then it increased up to 80.625% in cycle 2. So, This research is the implementation of MHM strategy in improving students’ was increasing the creative thinking ability. The Key Word: MHM (Mathematical Habits of Mind) Strategy, the creative thinking ability

Page 9: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap
Page 10: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

vi

G. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 42

H. Instrumen penelitian ....................................................................... 42

I. Hasil intervensi yang diharapkan .................................................... 44

J. Teknik pemeriksaan kepercayaan ................................................... 44

K. Analisis data ................................................................................... 45

L. Pengembangan perencanaan tindakan ............................................. 45

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ............ 47

A. Deskripsi Data ................................................................................ 47

1. Observasi Pendahuluan ............................................................. 47

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I ................................................ 50

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II .............................................. 73

B. Analisis Data .................................................................................. 95

1. Analisis Hasil Observasi ........................................................... 95

2. Analisis Hasil Tanggapan Siswa terhadap

Penerapan Strategi MHM ......................................................... 98

3. Analisis Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis................99

C. Intrepretasi Hasil Analisis ............................................................... 100

D. Pembahasan.................................................................................... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 115

A. Kesimpulan .................................................................................... 105

B. Saran .............................................................................................. 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 107

Page 11: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ................................. 24

Tabel 2.2: Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif yang Diteliti ............. 28

Tabel 4.1: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan I ............................................. 55

Tabel 4.2: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan II ............................................ 58

Tabel 4.3: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan III ........................................... 61

Tabel 4.4: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan IV .......................................... 63

Tabel 4.5: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis pada Pembelajaran Siklus I ........................ 65

Tabel 4.6: Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I ..................... 70

Tabel 4.7: Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran siklus I ................. 71

Tabel 4.8: Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus I ......... 73

Tabel 4.9: Refleksi Tindakan Siklus I..................................................... 75

Tabel 4.10: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan VI .......................................... 81

Tabel 4.11: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan VII ......................................... 84

Tabel 4.12: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan VIII ........................................ 87

Tabel 4.13: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Pertemuan IX .......................................... 90

Tabel 4.14: Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis pada Pembelajaran Siklus II ....................... 92

Tabel 4.15: Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II .................... 95

Page 12: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

viii

Tabel 4.16: Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran siklus II .............. 96

Tabel 4.17: Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus II ...... 97

Tabel 4.18: Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Siklus I dan Siklus II ................ 100

Tabel 4.19: Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I dan Siklus II 101

Tabel 4.20: Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika

Dengan srtategi MHM pada siklus I dan siklus II ................ 103

Tabel 4.21: Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siklus I dan siklus II ........................................... 104

Page 13: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Berpikir ............................................................. 35

Gambar 3.1: Desain Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 39

Gambar 3.2: Tahap Intervensi Tindakan ................................................. 43

Gambar 4.1: Aktivitas siswa saat belajar dengan metode tutor sebaya .... 74

Gambar 4.2: Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis siklus I.................................... 74

Gambar 4.3: Aktivitas siswa saat mengerjakan soal di papan tulis .......... 75

Gambar 4.4: Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis siklus II .................................. 91

Gambar 4.5: Aktivitas siswa saat mengerjakan soal di siklus II .............. 98

Page 14: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1: Persentase Aktivitas Belajar dalam Berpikir Kreatif Matematis

Siklus I dan Siklus II ........................................................ 101

Diagram 4.2: Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Siklus I dan Siklus II ....................................................... 102

Diagram 4.3: Persentase Skor Respon Siswa terhadap strategi MHM .... 103

Diagram 4.4: Persentase Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Pada siklus I dan siklus II ................................................. 104

Page 15: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 116

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa.......................................................... 146

Lampiran 3: Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa ............................................................... 169

Lampiran 4: Instrumen soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Siklus I dan II ......................................... 170

Lampiran 5: Lembar Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Siklus I .............................................................................. 178

Lampiran 6: Lembar Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Siklus II ............................................................................. 180

Lampiran 7: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ............ 182

Lampiran 8: Lembar Jurnal Harian Siswa ............................................. 198

Lampiran 9: Lembar Pedoman Wawancara Guru .................................. 199

Lampiran 10: Lembar Pedoman Wawancara Siswa ............................... 201

Lampiran 11: Lembar Observasi Guru .................................................. 203

Lampiran 12: Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Siklus I dan II ..................................................................... 204

Lampiran 13: Perhitungan persentase aktivitas belajar siswa berdasarkan

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ............................ 206

Lampiran 14: Daftar Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siklus I ............................................................ 209

Lampiran 15: Daftar Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siklus II ........................................................... 211

Lampiran 16: Penghitungan Uji validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran

dan Daya Pembeda ........................................................... 213

Lampiran 17: Uji Validitas ................................................................... 215

Lampiran 18: Daya Pembeda .............................................................. 217

Lampiran 19: Taraf Kesukaran ............................................................. 219

Lampiran 20: Uji Reliabilitas ............................................................... 221

Page 16: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

xii

Lampiran 21: Hasil Tanggapan Siswa ................................................... 223

Lampiran 22: Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siklus I ............................................................. 224

Lampiran 23: Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siklus II ............................................................ 226

Lampiran 24: Hasil Wawancara dengan Guru ....................................... 229

Lampiran 25: Hasil Wawancara dengan Siswa ..................................... 235

Page 17: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kemajuan IPTEK di berbagai Negara menjadi perbincangan

yang hangat. Di Negara berkembang seperti Indonesia perkembangan IPTEK

sudah mendapat perhatian dan dikembangkan. Ilmu pengetahuan sangat

dibutuhkan setiap manusia sebagai petunjuk dalam kehidupan. Melalui

pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Pendidikan merupakan suatu wadah dimana manusia mendapatkan hak untuk

mendapat pengajaran. Sesuai dengan program pemerintah yang

menganjurkan warga Indonesia mendapatkan pendidikan “wajar” (wajib

belajar) sembilan tahun. Dengan meningkatnya pendidikan di Indonesia,

diharapkan dapat menjadi Negara yang maju di segala aspek.

Dalam pendidikan, kegiatan belajar mengajar menjadi hal yang utama

dilakukan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

penidikan.1 Untuk mewujudkan suatu tujuan pendidikan sangat berpengaru

pada proses kegiatan anak saat belajar. Proses pembelajaran tidak melulu di

sekolah melainkan dapat terjadi di lingkungan keluarga ataupun linkungan

sosial lainnya. Setiap manusia berhak mendapat pendidikan yang layak hal ini

juga sesuai dengan isi dari UUD 1945 pasal 31 ayat 1. “ Tiap-tiap warga

negara berhak mendapatkan pengajaran”. 2

Proses pembelajaran di sekolah yang melibatkan peran guru sebagai

pendidik sangat berpengaruh pada anak didik. Untuk itu, kemampuan berpikir

kritis, kreatif, logis, dan sistematis harus diajarkan kepada siswa demi

meningkatkan SDM Indonesia yang berkompeten.

1 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekata baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya Offset, 2010), hal. 87. 2 Undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 1

Page 18: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

2

Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran

matematika karena tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut

Depdiknas (2004) adalah: (1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik

kesimpulan, (2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi,

intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil,

rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba, (3)

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan (4) mengembangkan

kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan.3

Salah satu target mempelajari matematika adalah mengembangkan kemampuan

siswa dalam berpikir matematis. Dengan belajar matematika diharapkan dapat

membantu untuk memajukan IPTEK dengan menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah,

dalam skala sempit maupun luas, sederhana maupun kompleks. Kesuksesan

individu antara lain ditentukan oleh kreativitasnya dalam menyelesaikan

masalah. Individu kreatif memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan

individu biasa. Individu kreatif memandang masalah sebagai tantangan yang

harus dihadapi, bukan dihindari. Individu kreatif juga memandang masalah dari

berbagai perspektif yang memungkinkannya memperoleh berbagai alternatif

solusi.4

Pentingnya seorang siswa dalam mengembangkan kemampuan

kreativitasnya dalam penddikan diperkuat oleh UU SISDIKNAS No. 20 Tahun

2003 bab III pasal 4, sebagai berikut : “Pendidikan diselenggarakan dengan

3 Tatang Herman, 2007, Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama, EDUCATIONIST No. I Vol. I 4 Mahmudi, Ali.” Pengaruh strategi mhm berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis dan persepsi terhadap kreativitas. (Yogyakarta :2010) hal: 1. pdf

Page 19: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

3

memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran”.5

Walaupun telah adanya pernyataan yang menjelaskan tentang pentingnya

mengembangkan kreativitas dalam pendidikan, tetapi masih saja ada siswa

tidak menyukai belajar matematika, karena mereka memandang matematika

sebagai mata pelajaran yang paling sulit diantara pelajaran lainnya. Padahal

bukan karena sulitnya pelajaran ini, namun pada saat menerima pelajaran ini

penerapan kebiasaan berpikir kreatif belum maksimal dilakukan. Faktor

lainnya bisa berasal dari faktor guru dan juga faktor siswa itu sendiri.

Untuk menciptakan siswa yang memiliki hasil belajar yang baik tentunya

membutuhkan pengajaran yang baik. Di SMP YAPPA Yayasan Pondok

Pesantren AR Roudhoh Depok, guru cenderung masih senang menyampaikan

materi pelajaran dengan memberikan pengetahuan hanya berdasarkan

informasi yang terdapat pada buku pelajaran yang disampaikan oleh guru saja

atau biasa dikenal dengan metode ceramah. Menurut Slavin, guru yang

intensional atau guru yang memiliki tujuan adalah orang yang terus-menerus

memikirkan hasil yang mereka inginkan bagi siswanya dan bagaimana tiap-tiap

keputusan yang mereka ambil membawa siswa ke arah hasil tersebut.6

Berdasarkan hasil observasi proses belajar mengajar yang dilakukan di

SMP YAPPA (Yayasan Pondok Pesantren AR Roudhoh) Depok, peneliti

memperoleh keterangan bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII-1 pada saat

pembelajaran matematika masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dari rasa

ingin tahu siswa terhadap materi yang disampaikan guru masih sangat rendah.

Pada saat menyelesaikan soal yang diberikan guru pun, siswa cenderung

mengabaikan proses penyelesaiannya secara sistematis. Di sekolah pun, siswa

tidak dibiasakan untuk melakukan habits of mind (kebiasaan berpikir). Selain

itu, guru jarang memberikan soal-soal yang menuntut siswa menggunakan pola 5 Undang-undang, SISDIKNAS (UU RI No.20 Th. 2003), www.hukumonline.com 6 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media,2011), h.7

Page 20: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

4

pikirnya yang kreatif sehingga kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

terbilang rendah Secara umum kendala yang dialami guru dalam proses

pembelajaran matematika lebih dikarenakan karena kurangnya pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan dan sulitnya guru mengkondusifkan

siswa yang mengobrol ataupun sering membuat keributan di dalam kelas. Cara

penyampaian materi pelajaran yang guru sampaikan masih menggunakan

model pembelajaran ceramah, ekspositori, tanya jawab dan penugasan. Cara ini

juga kurang membuat siswa terlibat aktif. Karena siswa lebih sering hanya

mendengarkan penyampaian materi dari guru dan mengerjakan tugas yang

diberikan.

Hasil wawancara yang peneliti peroleh dari siswa di SMP YAPPA kelas

VIII-1 menunjukkan bahwa hampir sebagian siswa enggan mengikuti dan

memperhatikan proses pembelajaran matematika jika materi yang sedang

dipelajari dirasa sulit untuk dipahami. Hanya beberapa siswa yang tertarik dan

senang belajar matematika. Pada saat pembelajaran berlangsung pun tidak

semua siswa terlibat aktif dan memperhatikan penjelasan dari guru. Aktivitas

siswa dalam menyelesaikan masalah yang tertera pada soal hampir semua

siswa lebih menyukai menyelesaikan masalah dengan bentuk soal pilihan

ganda daripada bentuk soal uraian atau essay. Apabila siswa mengerjakan soal

berbentuk essay pun siswa lebih senang menjawab dengan cara singkat dan

yang penting jawaban mereka benar.

Dari hasil observasi yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa

untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa diperlukan suatu metode atau pola

pembelajaran yang lebih bersifat student centre, dimana pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung, siswa yang lebih berperan aktif dalam

pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat mengurangi aktivitas-aktivitas lain

yang kurang terarah. Sementara itu aktivitas siswa khususnya aktivitas belajar

siswa dalam berpikir kreatif matematis perlu diperhatikan dan ditingkatkan,

karena ini nantinya akan dapat membiasakan siswa menggunakan kemampuan

berpikir kreatifnya pada pembelajaran matematika.

Page 21: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

5

Pada masalah seperti yang terdapat di SMP YAPPA kelas VIII-1 dapat

diatasi dengan penggunaan strategi atau model pembelajaran yang sesuai

dengan memfokuskan model pengajarannya pada siswa agar melatih siswa

berperan aktif dan kreatif. Salah satu strategi pembelajaran yang dilihat dapat

diberikan untuk memfasilitasi pendukung kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa adalah strategi Mathematical Habits of Mind (MHM).

Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) merupakan suatu strategi

pembelajaran yang membantu siswa mengeksplorasikan ide-ide matematis

yang mereka ketahui sebelumnya. Strategi ini mempunyai enam tahapan yang

menuntut siswa untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan berpikir. Dengan tahap

awal (explore mathematical ideas) yaitu dimana siswa harus menggunakan

pemikirannya untuk memberikan ide-ide matematisnya yang sesuai dengan

konsep materi yang disampaikan guru, (reflect on their answer to see wether

they) merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban, (identify problem solving

approaches) mengidentifikasi strategi pemecahan masalah yang dapat

diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang ada, (generalization) membuat

kesimpulan, (formulate question) memformulasi pertanyaan, dan (constuct

example) merekonstruksi contoh.

Dalam pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Mind

(MHM), aktifitas mengeksplorasi ide-ide matematis akan sangat membantu

siswa dalam memahami masalah dengan baik. Aktivitas merefleksi kesesuaian

dan kebenaran jawaban juga dapat membuat siswa bisa mengerti dan

memahami cara penyelesaian suatu masalah dengan tepat. Strategi MHM ini

juga berpontensi untuk mengembangkan kemampuan kreativitas siswa dalam

menyelesaikan masalah. Generalisasi pada tahap strategi MHM sesungguhnya

adalah penggabungan dua komponen antara mengidentifikasikan strategi

pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam skala lebih luas dan

identifikasi kesimpulan dari penyampaian konsep pembelajaran. Pada strategi

ini memformulasi pertanyaan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif

siswa. Karena dengan ini lebih cenderung memberi kesempatan siswa untuk

secara aktif membangun kemampuan bertanya dengan tujuan menyampaikan

Page 22: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

6

sesuatu hal yang belum dipahami siswa. Terakhir didukung dengan tahapan

merekonstruksi contoh, siswa yang mampu merekonsruksi contoh sesuai

kriteria tertentu akan memiliki kepercayaan diri dan dapat menumbuhkan

disposisi matematis siswa. Penggunaan strategi Mathematical Habits of Mind

(MHM) dengan tahapan-tahapan seperti diatas akan dapat membantu

menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam

menghadapi soal yang mengedepankan kreativitas dalam berpikir.

Selain memfokuskan pengamatan pada peningkatan kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa, aktivitas dan tanggapan siswa terhadap

pembelajaran matematika merupakan salah satu hal yang penting untuk

diamati. Karena dalam belajar matematika, kepercayaan diri yang tinggi sangat

dibutuhkan karena dapat menentukkan keberhasilan maupun pengalaman siswa

dalam mempelajari matematika. Oleh sebab itu perlunya menstimulus aktivitas

dan tanggapan siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas dilakukan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti

terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi

Mathematical Habits of Mind untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis Siswa”.

B. Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:

1. Proses pembelajaran terpusat pada guru

2. Siswa tidak memahami soal yang mengacu pada kreativitas

3. Siswa terbiasa menunggu informasi yang diberikan guru

4. Siswa tidak membiasakan diri untuk berpikir secara matematis

5. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal matematika yang berbentuk uraian /

essay dengan cara tersistematis

C. Fokus Penelitian Agar penelitian terarah dan memberikan arah yang tepat dalam

pembahasan, maka penulis membuat fokus penelitian sebagai berikut:

Page 23: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

7

1. Penggunaan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan kebiasaan berpikirnya dalam

menghadapi permasalahan dimana hal yang dilakukan lebih mengasah pola

pikir yang kreatif dalam berbagai tahapan yang melibatkan pemikiran diri

sendiri dan diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan

matematikadengan melalui masalah-masalah yang ada.

2. Kemampuan berpikir kreatif matematis yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kemampuan dalam menemukan dan menyelesaikan suatu masalah-

masalah matematika secara lancar, luwes, rinci, dan keaslian. Kemampuan

berpikir kreatif matematis yang akan diamati pada siswa dibatasi hanya

pada kemampuan berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility) dan

kemampuan berpikir rinci (elaboration).

Pokok bahasan yang digunakan sebagai bahan penelitian yaitu lingkaran.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah dibatasi diatas, maka perumusan

masalah yang akan diteliti adalah:

1. Apakah penerapan strategi strategi Mathematical Habits of Mind dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa terhadap proses pembelajaran

matematika dengan penerapan strategi Mathematical Habits of Mind ?

E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

adalah :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Mathematical

Habits of Mind.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

Mathematical Habits of Mind.

Page 24: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

8

F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa dalam proses pembelajaran.

b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti,

sebagai salah satu sumber informasi untuk mengadakan penelitian

lanjutan tentang strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) dalam

pembelajaran matematika, dan untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematis.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

1. Dapat memunculkan sikap peka terhadap permasalahan pendidikan.

2. Memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian lainnya sebagai

sumbangan khazanah ilmiah dalam pembelajaran matematika.

b) Bagi Siswa

1. Dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika.

2. Dapat mengembangkan daya kreatifitas siswa.

3. Dapat menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan mandiri.

c) Bagi guru dan sekolah

1. Dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

matematika dengan suasana kelas yang kondusif dan atraktif.

2. Dapat memberikan masukan yang berarti/bermakna pada sekolah

dalam rangka perbaikan dan peningkatan pembelajaran matematika.

Page 25: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teoritis

1. Pembelajaran dengan Strategi Mathematical Habits of Mind

(MHM)

a. Pengertian Belajar Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari

belum mampu menjadi sudah mampu yang terjadi dalam waktu tertentu.

Belajar merupakan hasil yang relatif tetap dalam diri seseorang tersebut.

Belajar dapat pula dikatakan serangkaian latihan yang dilakukan sehingga

hasil belajar akan nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu.

Setiap individu mempunyai beragam sudut pandang mengenai belajar dan

pandangan seseorang tentang belajar itu akan mempengaruhi tindakan-

tindakan yang berhubungan dengan belajar itu sendiri. Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educatonal Psychology: The Teachin- Learing Process, berpendapat

bahwa belajar adlah suatu proses aaptasi aau penyesuaian tingkah aku

yang belangsung secara progresif.1

Hintzman dalam bukunya The Psycologhy of Learning and Memory

berpendapat Learning is change in organism due to experience which can

affect the organism’s behavior. Artinya belajar adalah suatu perubahan

1 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekata bau, (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya

Offset, 2010), hal. 88

Page 26: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

10

yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebakan oleh

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.2

Wittig dalam bukunya Psycologhy of Learning mendefinisikan

belajar sebagai : any relatively permanent change in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar adalah

perubahan yang relatif menetap dan terjadi dalam segala

macam/keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman. 3

Keberhasilan seseorang dalam pendidikan pun tergantung pada

proses belajar yang berlangsung, apakah berlangsung dengan efektif atau

tidak. Meskipun belajar mempunyai arti yang sangat luas, namun tidak

sedikit orang yang masih mempunyai asumsi bahwa belajar adalah

kegiatan yang semata-mata hanya untuk mengumpulkan dan

menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/ materi

pelajaran. Hal tersebut sungguh jelas berbeda dengan apa yang telah

didefinisikan oleh sebagian para ahli mengenai makna belajar itu sendiri

yang pada intinya lebih menekankan kepada aspek proses.

b. Pengertian Pembelajaran Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik,2003).4

Pembelajaran itu sendiri adalah proses yang sengaja dirancang

dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang

memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pada

pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk

berusaha dan mencari pengalaman dalam belajar matematika. Berdasarkan

hal tersebut, dapat dikatakan bahwa ada sebuah perbedaan antara belajar

dan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks 2 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekata bau, (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya Offset, 2010), hal. 88 3 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekata bau, (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya Offset, 2010), hal. 89 4 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008) cet ke 1 hal 6

Page 27: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

11

yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan

proses. Pada proses belajar, yang terlibat aktif di dalamnya hanyalah

siswa. Sedangkan pada proses pembelajaran, terkandung dua aktivitas

sekaligus, yaitu aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam

belajar.

Keberhasilan sistem pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian

tujuan pembelajaran. Selanjutnya, yang harus mencapai tujuan adalah

siswa sebagai subjek belajar.5 Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi

produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan

mengabaikan proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari

sisi hasil memang mudah dilihat dan ditentukan kriterianya, akan tetapi hal

ini dapat mengurangi makna proses pembelajaran sebagai proses yang

mengandung nilai-niolai pendidikan. Dengan kata lain keberhasilan

pembelajaran yang hanya melihat sisi hasil sama halnya dengan

mengerdilkan makna pembelajaran itu sendiri.6 Pembelajaran adalah suatu

sistem, oleh sebab itu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh berbagai

komponen yang mendukung. Seperti faktor dari guru, faktor siswa, sarana

dan prasarana, serta faktor lingkungan.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi dan

komunikasi antara berbagai komponen pembelajaran seperti guru, siswa,

dan sumber belajar sehingga dapat terjadi perubahan perilaku,

pengetahuan, dan keterampilan berpikir siswa.

c. Strategi Mathematical Habits of Mind Mathematical Habits of Mind atau kebiasaan berpikir secara

matematis adalah suatu strategi yang mengedepankan perilaku berpikir

seseorang dalam menyelesaikan persoalan matematika. Kebiasaan-

kebiasaan baik yang dilakukan seorang individu akan sangat

5 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008) cet ke 1 hal 6 6 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008) cet ke 1 hal 14

Page 28: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

12

mempengaruhi hidupnya. Sebelum berbicara jauh tentang kebiasaan

berpikir matematis ada baiknya kita mengenal tentang kebiasaan.

Kebiasaan adalah pola perilaku yang dibentuk oleh pengulangan

yang berkelanjutan. Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus akan

semakin kuat dan menetap pada diri individu sehingga sulit diubah. Dalam

hal ini kebiasaan tersebut telah membudaya pada diri individu.

Dalam ilmu psikologi, tingkah laku seseorang dapat diubah dengan

suatu tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Dari kutipan yang dinyataakan oleh William B. Allen menyebutkan bahwa ... informasi yang digambarkan kebiasaan berpikir itu adalah cepat dan jauh yang sangat berpengaruh dalam menentukan tingkah laku seseorang, dalam bukunya yang menyebutkan “... informed by the view that habits of mind are far and away the most influential determinants of human conduct in our time...”.7 Psikologi sekolah menerapkan kedisiplinan yang meliputi pendekatan ilmiah pada prilaku dan tindakan siswanya. Meskipun ada beberapa perbedaan antara pendekatan secara psikologi (dengan penelitian yang empirik), dan penerapan psikologi (menghubungkan sebuah angka pada suatu area). Seluruh tindakan psikologi membagi pada satu keadaan inti, seperti yang dinyatakan oleh Stanovich berikut : “ ... Psychology is an academic and applied discipline involving the scientific study of mental processes and behavior. Although there is some tension between scientific psychology (with its program of empirical research) and applied psychology (dealing with a number of areas), all psychologists share a common core”.8

Ada banyak kegiatan untuk menerapkan kebiasaan berpikir di kelas dan berbagai cara menyiapkan siswa untuk lebih lama lagi mendengarkan materi. Suatu tindakan itu diantara dua adalah menentukan atau mendefinisikan. Semua itu adalah langkah awal dari penerapan kebiasaan berpikir. Tidak semua menjaminkan kesuksesan. Kesuksesan dari kebiasaan berpikir akan menjadi penambahan dan serangkaian waktu penuh, selalu mengedepankan selama berlangsungnya kemampuan individual guru yang profesional dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka yang sedang mengembangkan kecerdasan pribadinya. Dengan kata lain yang terpenting adalah suatu kerjasama dan sinergi yang secara

7 Allen, William B. And Carol M. Allen. (2003). “ Habits of Mind : Fostering access and excellence in higher education”. (New Jersey : Transaction Publishers). Hal xi - xii

8 Ciccone, Anthony A. (2009). “Exploring Signature Pedagogies Approache to Teaching Disciplinary Habits of Mind,( Virginia: Stylus Publishing, LLC), hal : 161

Page 29: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

13

kolektif mendukung dari guru lain, dukungan staff pengajar, administrasi, orangtua, dan seluruh siswa, seperti yang dikatakan oleh Arthur L. Costa berikut : “...It describes various actions for implementing the Habits of Mind in the classroom and thereby preparing students for lifelong learning. The actions should not, however, be seen as either prescriptive or definitive. They are starting points. None of them guarantees instant success. Success in implementing the Habits of Mind will be incremental and sequential over time, always dependent upon the professional skill of the individual teachers in increasing their capacities and capabilities—developing their intrapersonal intelligence. Equally important is the collaboration with and the synergy of collegial support from other teachers, support staff, administrators, parents, and the students themselves.” 9

Ada banyak sekali macam-macam kebiasaan yang dapat

mempengaruhi hidup seseorang untuk menuju kesuksesan, salah satunya

adalah kebiasaan berpikir (habit of mind). Kesuksesan individu sangat

ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh individu

tersebut. Kebiasaan-kebiasaan positif yang dilakukan secara konsisten

akan dapat berpotensi membentuk kemampuan-kemampuan positif.

Menurut Millman dan Jacobbe 2008, strategi Mathematical Habits of

Mind (MHM) terdiri atas 5 komponen, yaitu :10

1. Mengeksplorasi ide-ide matematis, siswa menyampaikan pengetahuan

yang dimilikinya dan menambahkan hal-hal baru yang saling berkaitan

berkenaan dengan pembahasan yang sedang dibicarakan;

2. Merefleksi kebenaran atau kesesuaian jawaban, siswa mengulas

kembali dan memeriksa ulang jawaban yang sudah ada melalui cara

penyelesaian yang lain dan menyamakan kembali;

3. Generalisasi, siswa mengaitkan sebuah permasalahan dengan mencari

cara penyelesaian apa yang tepat untuk menyelesaikannya;

4. Memformulasi pertanyaan, siswa membuat pertanyaan baru dari

sebuah soal yang sudah diberikan;

9 Costa, Arthur L. And Bena Kallick. (2009). “Habits of Mind across the curuculum : practical and creative strategies for teachers”. (Alexandria : ASCD). Hal : 17 10

Page 30: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

14

5. Menginstruksi contoh soal, siswa diberikan penjelasan dan contoh soal

tentang materi yang akan dibahas kemudian siswa diminta untuk

membuat soal dan pembahasan sendiri dengan mengacu pada contoh

soal yang diberikan oleh guru.

Kegiatan-kegiatan ini dapat dipandang sebagai kebiasaan-

kebiasaan berpikir matematis yang apabila dilakukan secara konsisten

berpotensi dapat membentuk kemampuan berpikir kreatif matematis.

Menjadikan kebiasan berpikir akan dapat membantu untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Pernyataan ini sejalan

dengan pendapat Stenberg (2006) yang memandang kreativitas sebagai

kebiasaan. Tentu saja suatu kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus

akan mampu menjadikan itu sebagai kebisaan. Tak ubahnya dengan

melakukan kebiasaan yang kreatif jika dilakukan secara terus menerus

akan dapat membentuk kemampuan berpikir yang kreatif.

Berikut diuraikan masing-masing aktivitas dalam strategi MHM

tersebut.11

1. Mengeksplorasi ide-ide matematis

Eksplorasi ide-ide matematis dapat meliputi aktivitas mengeksplorasi

berbagai data, informasi, atau strategi pemecahan masalah. Aktivitas

demikian dapat mendorong siswa berpikir fleksibel, yakni

mengidentifikasi berbagai cara atau strategi pemecahan masalah. Dengan

aktivitas demikian dimungkinkan diperoleh strategi yang bersifat unik atau

baru. Hal demikian merupakan salah satu aspek kemampuan berpikir

kreatif. Guru dapat menstimulasi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide

matematis dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti: data apa saja

yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini?, apakah data yang

diperlukan sudah tersedia?, strategi atau cara apa saja yang dapat 11 Ali Mahmudi.” Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Disampaikan dalam makalah pada Konferensi Nasional Pendidikan Matematika III Universitas Negeri Medan, 23-25 Juli 2009 (Yogyakarta :2009) hal: 4. pdf

Page 31: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

15

digunakan?, konsep apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan

masalah ini?, konsep-konsep apa saja yang saling berkaitan?, apakah

terdapat cara lain untuk menyelesaikannya, dan sebagainya.

2. Merefleksi kesesuaian solusi atau strategi pemecahan masalah

Memeriksa atau merefleksi kesesuaian solusi atau strategi pemecahan

masalah merupakan representasi dari tahap looking back (evaluate

solution) pada tahap pemecahan masalah yang dikemukakan Polya (1973),

yakni mengevaluasi atau menelaah kembali kesesuaian solusi masalah.

Terkait dengan kegiatan refleksi, Brownell (McIntosh, 2000) menyatakan

bahwa suatu masalah baru benar-benar dikatakan telah diselesaikan jika

individu telah memahami apa yang ia kerjakan, yakni memahmi proses

pemecahan masalah dan mengetahui mengapa solusi yang telah diperoleh

sesuai. Hal ini berarti refleksi merupakan tahapan yang sangat penting

dalam kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat mendorong siswa

melakukan kegiatan refleksi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

seperti bagaimana kamu menyelesaikan masalah itu?, bagaimana kamu

mengetahui bahwa jawabanmu telah sesuai?, adakah cara lain untuk

menyelesaikan masalah ini?, dan sebagainya.

3. Generalisasi dan mengidentifikasi strategi penyelesaian masalah

yang dapat diterapkan pada masalah lain

Komponen strategi MHM berikutnya adalah mengidentifikasi apakah

terdapat “sesuatu yang lebih” dari aktivitas yang telah dilakukan dan

mengidentifikasi pendekatan masalah yang dapat digunakan atau

diterapkan pada masalah lain dalam skala lebih luas. Aktivitas demikian

mengarah pada generalisasi ide-ide matematis yang telah dieksplorasi dan

mengarah pada konstruksi konsep-konsep matematika. Aktivitas demikian

juga terkait dengan identifikasi dan analisis apakah strategi penyelesaian

masalah yang telah digunakan dapat juga diterapkan pada masalah lain

dalam skala yang lebih luas. Aktivitas demikian merupakan aktivitas

kreatif, yakni mengkonstruksi konsep matematis atau strategi penyelesaian

masalah. Dalam pembelajaran matematika, siswa didorong untuk

Page 32: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

16

menggunakan strategi-strategi informal sebelum mereka mengenal strategi

formal. Menurut Lim (2009), hendaknya guru tidak mengajarkan

algoritma atau formula formal terlalu dini. Siswa perlu diberikan

kesempatan untuk menggunakan strategi mereka sendiri berdasarkan

pengetahuan yang mereka ketahui. Selanjutnya siswa didorong untuk

mengidentifikasi apakah strategi yang mereka gunakan berlaku untuk

masalah lain lebih umum. Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan

membantu siswa melakukan generalisasi adalah: apa yang terjadi jika ...?,

bagaimana jika tidak?, dapatkah kamu melihat polanya?, dapatkah kamu

mempredisksi pola berikutnya?, apakah strategi itu dapat digunakan pada

masalah lain?, dan sebagainya.

4. Memformulasi pertanyaan

Komponen strategi MHM berikutnya adalah memformulasi pertanyaan.

Mengembangkan kebiasaan bertanya mempunyai peranan penting dalam

pembelajaran matematika. Pertanyaan dapat menstimulasi siswa

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa didorong untuk

mengajukan berbagai pertanyaan terkait situasi atau masalah tertentu.

Menurut Einstein (Costa dan Kallick, 2008), memformulasi pertanyaan

kadang lebih esensial daripada solusi masalah itu sendiri. Mengajukan

pertanyaan baru dan melihat kemungkinan baru dari masalah lama

memerlukan imajinasi kreatif. Mengajukan pertanyaan adalah aktivitas

yang biasa dilakukan oleh guru. Di sisi lain, siswa relatif jarang diberikan

kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bertanya. Sesuai dengan

kecenderungan pembelajaran matematika saat ini yang mengedepankan

aktivitas siswa, guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

secara aktif membangun kemampuan bertanya. Salah satu jenis pertanyaan

yang perlu dikembangkan agar menjadi kebiasaan siswa adalah pertanyaan

“what if not ...?” atau “what happen if ...?”. Mengajukan pertanyaan

demikian akan mendorong siswa untuk menghasilkan ide-ide kreatif

(Gillman, 2008). Jenis pertanyaan ini dapat digunakan untuk memodifikasi

situasi atau syarat yang terdapat pada soal yang telah diselesaikan. Siswa

Page 33: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

17

dapat mengubah informasi soal semula dengan tetap mempertahankan

situasi soal atau sebaliknya mengubah situasi soal dengan tetap

mempertahankan informasi soal semula. Kemampuan bertanya merupakan

salah satu indikator kemampuan berpikir kreatif. Haylock (1997)

mengemukakan cara mengukur kemampuan berpikir kreatif dengan

memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan

berdasarkan informasi yang diberikan. Dengan demikian dengan

mengembangkan kebiasaan siswa untuk mengajukan pertanyaan

merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir

kreatifnya.

5. Mengkonstruksi contoh

Aktivitas berikutnya dalam strategi MHM adalah mengkonstruksi contoh.

Menurut Liz et al (2006), pemberian contoh berperan penting dalam

pembelajaran matematika. Suatu konsep yang abstrak dan kompleks

menjadi lebih mudah dipahami bila diberikan contoh yang sesuai.

Penggunaan contoh dalam pembelajaran matematika merujuk pada istilah

eksemplifikasi (exemplification). Menurut Liz et al (2005), eksemplifikasi

adalah mendeskripsikan suatu situasi menjadi lebih sepesifik untuk

merepresentasikan suatu situasi yang bersifat umum. Contoh merupakan

deskripsi atau ilustrasi spesifik dari suatu konsep yang menjadikan konsep

tersebut lebih dikenal dan dipahami siswa. Menurut Liz et al (2006),

terdapat 3 jenis contoh, yaitu contoh umum (generic example), contoh

penyangkal, dan atau non-contoh. Contoh generik adalah contoh suatu

konsep, prosedur, atau teorema yang bersifat umum. Contoh penyangkal

digunakan untuk menguji berlakunya suatu dugaan atau konjektur.

Sedangkan noncontoh digunakan untuk memperjelas definisi suatu

konsep. Memberikan contoh merupakan aktivitas yang biasa dilakukan

guru. Di sisi lain, siswa relatif jarang diberikan kesempatan untuk

mengkonstruksi contoh-contoh mereka sendiri. Terdapat beberapa manfaat

yang dapat diperoleh dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengkonstruksi contoh mereka sendiri. Menurut Liz et al (2005) hal ini

Page 34: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

18

dapat digunakan untuk mendeteksi ketidakpahaman siswa terhadap suatu

konsep. Sedangkan menurut Dahlberg dan Housman (Liz et al, 2005),

mengkonstruksi contoh merupakan tugas yang kompleks yang menuntut

kemampuan siswa untuk mengaitkan beberapa konsep. Jika siswa tidak

diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi berbagai jenis contoh,

terlebih contoh penyangkal atau noncontoh, maka siswa dapat membuat

generalisasi yang tidak tepat. Dalam mengkonstruksi contoh, siswa

mengeksplorasi dan mengkombinasikan berbagai konsep yang telah

mereka ketahui untuk membuat contoh yang menarik dan menantang.

Aktivitas demikian akan mendorong siswa untuk membuat sebanyak

mungkin contoh yang memenuhi kriteria tertentu yang bersifat unik dan

beragam. Hal ini memenuhi aspek-aspek kemampuan berpikir kreatif,

yakni kelancaran, fleksibilitas, dan keunikan.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Apa itu berpikir kreatif? Isaksen et al (Grieshober, 2004)

mendefinisikan berpikir kreatif sebagai proses konstruksi ide yang

menekankan pada aspek kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan keterincian.

Menurut McGregor (2007), berpikir kreatif adalah berpikir yang mengarah

pada pemerolehan wawasan baru, pendekatan baru, perspektif baru, atau

cara baru dalam memahami sesuatu. Sementara menurut Martin (2009),

kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide

atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Pada umumnya, berpikir

kreatif dipicu oleh masalah-masalah yang menantang.12

Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita

mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Hal itu menggabungkan

ide-ide yang sebelumnya belum dilakukan.13 Berpikir kreatif juga dapat

12 Ali Mahmudi, 2010, Megukur Kemampuan Berpiki treatf Matematis, hal 2 pdf 13 Tatang Yuli Eko Siswono.”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika FMIPA.Universitas Negeri Surabaya.hal: 1.

http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf (23 September 2013)

Page 35: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

19

diartikan sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen

yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran (Pehkonen,

1997).14 Pandangan lain tentang berpikir kreatif disampaikan oleh Krulik

dan Rudnick (1999), yang menjelaskan bahwa berpikir kreatif merupakan

pemikiran yang bersifat keaslian dan reflektif dan menghasilkan suatu

produk yang komplek. Berpikir tersebut melibatkan sintesis ide-ide,

membangun ide-ide baru dan menentukan efektivitasnya.15

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006

merekomendasikan bahwa dalam pembelajaran perlu diciptakan suasana

aktif, kritis, analisis, dan kreatif dalam pemecahan masalah. Oleh karena

itu perlu dikaji secara teoritis tentang keterkaitan kemampuan berfikir

kreatif terhadap kemampuan matematika.16

Menurut Langrehr (2006), untuk melatih berpikir kreatif siswa harus

didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

hal-hal sebagai berikut :17

1. Membuat kombinasi dari beberapa bagian sehingga terbentuk hal yang

baru

2. Menggunakan ciri-ciri acak dari suatu benda sehingga terjadi

perubahan dari desain yang sudah ada menjadi desain yang baru

3. Mengeliminasi suatu bagian dari sesuatu hal sehingga diperoleh

sesuatu hal yang baru

4. Memikirkan kegunaan alternatif dari sesuatu hal sehingga diperoleh

kegunaan yang baru 14 Tatang Yuli Eko Siswono.”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika FMIPA.Universitas Negeri Surabaya.hal: 1.

http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf (23 September 2013) 15 Tatang Yuli Eko Siswono.”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika FMIPA.Universitas Negeri Surabaya.hal: 2.

http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf (23 September 2013)

16 Akhmad jazuli, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 Desember 2009.hal 209 pdf 17 Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik. Hal 8 pdf

Page 36: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

20

5. Menyusun ide-ide yang berlawanan dengan ide-ide yang sudah biasa

digunakan orang sehingga diperoleh ide-ide baru

6. Menentukan kegunaan bentuk ekstrim dari suatu benda sehingga

ditemukan kegunaan baru dari benda tersebut.

Menurut Learning and Teaching Scotland (LTS, 2004) bila

kemampuan berpikir kreatif berkembang pada seseorang, maka akan

mengasilkan banyak ide, membuat banyak kaitan, mempunyai banyak

perspektif terhadap suatu hal, membuat dan melakukan imajinasi, dan

peduli akan hasil.18

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang

dikehendaki dunia kerja (Career Center Maine Department of Labor USA,

2001).19 Selain itu, pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan

salah satu fokus pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran

matematika, siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta memiliki kemampuan bekerja

sama (Depdiknas, 2004).20

Kemampuan berpikir kreatif sangat diharapkan dapat digunakan dan

diterapkan siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar dikelas. Karena

ketika diterapkannya berpikir kreatif pada suatu pemecahan masalah, maka

pemikiran akan menyebar dan menghasilkan banyak ide-ide. Hal ini

tentunya akan sangat berguna dalam menemukan penyelesaian dan dapat

menyelesaikannya dengan beragam cara.

Hasil dari berpikir kreatif adalah kreativitas. Secara umum, terdapat

dua pandangan berbeda mengenai kreativitas. Pandangan pertama

menyatakan bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh individu dengan

18 Hedi Budiman.”Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantua Software Cabri 3D” Mahasiswa Pendidikan Matematika, SPs UPI Bandung. hal: 1.

http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfprosiding2/fmipa201141.pdf (23 September 2013)

19 Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal:2 pdf 20 Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal: 2 PDF

Page 37: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

21

karakteristik tertentu (Berg, 1999; Getzel & Jackson dalam Alexander,

2007; Briggs dan Davis, 2008).21

Sementara itu, Torrance (1969) mendefinisikan secara umum

kreativitas sebagai proses dalam memahami sebuah masalah, mencari

solusi-solusi yang mungkin, menarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi,

serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain.22

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan

gagasan, proses, ataupun produk baru yang efektif dan berdaya guna untuk

pemecahan masalah.

b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Haylock (1997) mengatakan bahwa berpikir kreatif selalu tampak

menunjukkan fleksibilitas (keluwesan). Bahkan Krutetskii (1976)

mengidentifikasi bahwa fleksibilitas dari proses mental sebagai suatu

komponen dari kemampuan kreatif matematis dalam sekolah. Haylock

(1997) menunjukkan kriteria sesuai tipe Tes Torrance dalam kreativitas,

yaitu kefasihan (banyaknya respon-respon yang diterima), fleksibilitas

(banyaknya berbagai macam respon yang berbeda), dan keaslian

(kejarangan respon-respon dalam kaitan dengan sebuah kelompok

pasangannya).23

Menurut William (dalam Killen,1998) menyatakan bahwa ada 8

prilaku siswa terkait dengan kreativitas atau berfikir tingkat tinggi, yaitu

:24

21 Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal:2 22 Hedi Budiman.”Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantua Software Cabri 3D” Mahasiswa Pendidikan Matematika, SPs UPI Bandung. hal: 2.

http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfprosiding2/fmipa201141.pdf (23 September 2013)

23 Tatang Yuli Eko Siswono.”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika FMIPA.Universitas Negeri Surabaya.hal: 2. http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf (23 September 2013)

24 Akhmad jazuli, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

Page 38: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

22

(1) fluency : kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar ide,

produk dan respon

(2) flexibility : kemampuan untuk memperoleh pendekatan yang berbeda,

membangun berbagai ide, mengambil jalan memutar

dalam jalan pikirannya, dan mengadopsi situasi baru.

(3) originality : kemampuan untuk membangun ide, yang tidak biasa, ide

cerdas yang mengubah cara dari yang nyata.

(4) elaboration : kemapuan untuk memotong, mengembangkan atau

membubuhi ide atau produk.

(5) risk taking : mempunyai keberanian untuk menyatakan sendiri

kesalahan atau kritikan, tebakan dan

mempertahankan ide sendiri

(6) complexity : mencari berbagai alternatif, membawa keluar dari

kekacauan, dan menyelidiki ke dalam masalah atau ide

yang rumit.

(7) curiosity : keinginan untuk tahu dan kagum, bermain dengan suatu

ide, membuka situasi teka teki dan mempertimbangkan

sesuatu yang misteri

(8) imaginaton : mempunyai kekuatan untuk visualisasi dan membangun

mental image dan meraih di luar lingkungan nyata.

Menurut Alvino (dalam Cotton, 1991), kreatif adalah melakukan

suatu kegiatan yang ditandai oleh empat komponen, yaitu : fluency

(menurunkan banyak ide), flexibility (mengubah perspektif dengan

mudah), originality (menyusun sesuatu yang baru), dan elaboration

(mengembangkan ide lain dari suatu ide). Rincian cirri-ciri dari fluency,

flexibility, originality, dan elaboration dikemukan oleh Munandar

(1999):25

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 Desember 2009.hal 213 pdf 25 http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf . Hal : 8-9. Senin, 23 September 2013

Page 39: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

23

1. Ciri-ciri fluency diantaranya adalah:

a. Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian

masalah, banyak pertanyaan dengan lancar

b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal

c. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

2. Ciri-ciri flexibility diantaranya adalah:

a. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi,

dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda

b. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda

c. Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran

3. Ciri-ciri originality diantaranya adalah:

a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik

b. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri

c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian atau unsur-unsur

4. Ciri-ciri elaboration diantarnya adalah:

a. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau

produk

b. Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan,

atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Munandar merincikan ciri-ciri dari indikator berpikir kreatif sebagai

berikut :26

a. ciri-ciri fluency diantaranya adalah:

(1) Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian

masalah, banyak pertanyaan dengan lancar;

(2) Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal;

(3) Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

b. ciri-ciri flexibility diantaranya adalah :

(1) Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi;

26 Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik. Hal 8 pdf

Page 40: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

24

(2) Melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda;

(3) Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;

(4) Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

c. ciri-ciri originality diantaranya adalah :

(1) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik;

(2) Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri;

(3) Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-

bagian atau unsur-unsur.

d. ciri-ciri elaboration diantarnya adalah :

(1) Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk;

(2) Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Kemampuan berpikir kreatif pada anak merupakan dasar penting

bagi kemampuannya menghadapi perubahan zaman di masa depan. Untuk

menjadi individu yang kreatif, dibutuhkan kemampuan berpikir yang

mengalir lancar, bebas dan ide-ide yang orisinil.

Indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Utami Munandar

adalah sebagai berikut:27

Tabel 2.1

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

Pengertian Perilaku

1. Berpikir Lancar :

mencetuskan banyak gagasan,

jawaban, penyelesaian masalah

memberikan banyak cara atau

saran untuk melakukan berbagai

hal

Selalu memikirkan lebih dari

satu jawaban

mengajukan banyak pertanyaan

menjawab dengan sejumlah jawaban

jika ada pertanyaan

mempunyai banyak gagasan mengenai

suatu masalah

lancar mengungkapkan gagasan-

gagasannya

27 Utami Munandar, Pengembangan Kreatiitas Anak Bebakat, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2012), hal. 192-193.

Page 41: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

25

bekerja lebih cepat dan melakukan

lebih banyak dari orang lain

dapat dengan cepat melihat kesalahan

dan kekurangan dari suatu objek atau

situasi

2. Berpikir Luwes :

menghasilkan gagasan atau

jawaban yang bervariasi

dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang

berbeda

mencari banyak alternatif atau

arah yang berbeda

mampu mengubah cara

pedekatan atau pemikiran

memberikan aneka ragam penggunaan

yang tidak lazim terhadap suatu objek

memberikan bermacam-macam

penafsiran terhadap suatu gambar, cerita

atau masalah

menerapkan suatu konsep atau asas

dengan cara yang berbeda-beda

memberikan pertimbangan terhadap

situasi yang berbeda dari yang diberikan

orang lain

dalam membahas/mendiskusikan suatu

situasi selalu mempunyai posisi yang

bertentangan dengan mayoritas

kelompok

jika diberikan suatu masalah biasanya

memikirkan bermacam-macam cara

yang berbeda untuk menyelesaikannya

menggolongkan hal-hal menurut

pembagian (kategori) yang berbeda-

beda

Mampu mengubah arah berpikir secara

spontan

3. Berpikir Orisinal : memikirkan masalah-masalah atau hal-

Page 42: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

26

mampu melahirkan ungkapan

baru dan unik

memikirkan cara yang tidak

lazim untuk mengungkapkan

diri

mampu membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian atau unsur-unsur

hal yang tidak terpikirkan oleh orang

lain

mempertanyakan cara-cara yang lama

dan memikirkan cara-cara yang baru

memilih a-simetris dalam menggambar

atau membuat desain

memiliki cara berpikir yang lain dari

pada yang lain

mencari pendekatan yang baru dari yang

streotype

setelah membaca atau mendengar

gagasan-gagasan, bekerja untuk

menemukan penyelesaian yang baru

lebih senang mensintesis daripada

menganalisis sesuatu

4. Elaboratif :

mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

atau produk

menambahkan atau memperinci

detil-detil dari suatu obyek,

gagasan, atau situasi sehingga

menjadi lebih menarik

mencari arti yang lebih mendalam

terhadap jawaban atau pemecahan

masalah dengan melakukan langkah-

langkah terperinci

mengembangkan atau memperkaya

gagasan orang lain

mencoba atau menguji detil-detil untuk

melihat arah yang akan ditempuh

mempunyai rasa keindahan yang kuat

sehingga tidak puas dengan penampilan

yang kosong atau sederhana

menambahkan garis-garis, warna-

warna, dan detil-detil (bagian- bagian)

terhadap gambarnya sendiri atau

gambar orang lain

Page 43: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

27

5. Menilai (Mengevaluasi)

menentukan patokan penilaian

sendiri dan menentukan apakah

suatu pernyataan benar, suatu

rencana sehat, atau suatu

tindakan bijaksana

mampu mengambil keputusan

terhadap situasi yang terbuka

tidak hanya mencetuskan

gagasan, tetapi juga

melaksanakannya

memberi pertimbangan atas dasar sudut

pandangnya sendiri

menentukan pendapat sendiri mengenai

suatu hal

menganalisis masalah atau penyelesaian

secara kritis dengan selalu menanyakan

“Mengapa”?

mempunyai alasan (rasionale) yang

dapat dipertanggungjawabkan untuk

mencapai suatu keputusan

merancang suatu rencana kerja dari

gagasan-gagasan yang tercetus

pada waktu tertentu tidak menghasilkan

gagasan-gagasan tetapi menjadi peneliti

atau penilai yang kritis

menentukan pendapat dan bertahan

terhadapnya.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa indikator

kemampuan berpikir kreatif matematis meliputi kelancaran berpikir,

keluwesan, elaborasi dan keaslian pemikiran. Jadi dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi tingkat kelancaran berpikir, keluwesan, elaborasi

dan keaslian pemikirannya maka semakin tinggi pula tingkat kreativitas

berpikirnya.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa indikator

kemampuan berpikir kreatif menurut Utami Munandar dan membatasi

dalam 3 indikator yang akan dijadikan tolak ukur kemampuan berpikir

kreatif yaitu :

Page 44: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

28

Tabel 2.2

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif yang diteliti

Pengertian Perilaku

1. Berpikir Lancar ( Fluency)

mencetuskan banyak

gagasan, jawaban,

penyelesaian masalah

menjawab dengan sejumlah

jawaban jika ada pertanyaan

mempunyai banyak gagasan

mengenai suatu masalah

lancar mengungkapkan gagasan-

gagasannya

2. Berpikir Luwes (Fleksibility)

menghasilkan gagasan atau

jawaban yang bervariasi

memberikan bermacam-macam

penafsiran terhadap suatu

gambar, cerita atau masalah

jika diberikan suatu masalah

biasanya memikirkan bermacam-

macam cara yang berbeda untuk

menyelesaikannya

menggolongkan hal-hal menurut

pembagian (kategori) yang

berbeda-beda

3. Berpikir Rinci (Elaboration)

mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu

gagasan atau produk

mencari arti yang lebih mendalam

terhadap jawaban atau

pemecahan masalah dengan

melakukan langkah-langkah

terperinci

menambahkan garis-garis, warna-

warna, dan detil-detil (bagian-

bagian) terhadap gambarnya

sendiri atau gambar orang lain

Page 45: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

29

Pembelajaran dengan menggunakan strategi MHM tertuju kepada

aspek berpikir. Dimana kebiasaan-kebiasaan positif yang dilakukan secara

konsisten akan berpotensi membentuk kemampuan-kemampuan positif,

termasuk salah satunya kebiasaan berpikir secara matematis. Sementara

itu, kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan mengemukakan,

menghasilkan berbagai macam ide, mampu mengarahkan ide tersebut

dengan lebih terinci dan mampu memberikan respons yang baru dan unik

untuk memecahkan suatu masalah. Berdasarkan pemaparan penjelasan

mengenai strategi MHM dan kemampuan berpikir kreatif ditemukan suatu

kesamaan dalam hal penerapannya. Dimana kedua variabel tersebut sama-

sama mengedepankan cara berpikir seseorang. Diharapkan dengan

menerapkan strategi MHM pada penelitian ini dengan membiasakan siswa

untuk melakukan kebiasaan berpikir secara matematis akan dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya dalam

menyelesaikan suatu masalah. Hubungan antara strategi MHM dengan

kemampuan berpikir kreatif matematis pada penelitian ini diteliti dengan

mengamati ragam aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

Ada banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di

sekolah. Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam

kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:28

1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan

sebagainya.

2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi

dan sebagainya.

3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan

diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.

28 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), cet ke-19, h. 101.

Page 46: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

30

4. Writing activities, seperti menulis: cerita, karangan, laporan, tes, angket,

menyalin, dan sebagainya.

5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,

diagram, pola, dan sebagainya.

6. Motor activities, yang termasuk di dalamya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun,

memelihara binatang, dan sebagainya.

7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan,

dan sebagainya.

8. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan,

gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.

Adapun jenis aktivitas yang akan diamati peneliti dalam penelitian

ini yaitu visual activities, oral activities, writing activities, dan drawing

activities.Jenis-jenis aktivitas tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1) Visual Activities (aktivitas visual) didefinisikan sebagai kegiatan

memperhatikan dan memahami suatu obyek, fakta, konsep dan gagasan

yang diungkapkan melalui tulisan maupun komunikasi verbal.

2) Oral Activities (aktivitas oral) didefinisikan sebagai kegiatan

menjelaskan dan menggambarkan fakta, konsep maupun prosedur agar

lebih memperjelas uraian dalam bentuk komunikasi verbal.

3) Writing Activities (aktivitas menulis) didefinisikan sebagai

kegiatan/bentuk manifestasi dari kemampuan dan keterampilan menyimak,

berbicara dan membaca, dengan menggunakan pilihan kata-kata yang tepat

dan konkrit.

4) Drawing Activities (aktivitas menggambar) didefinisikan sebagai

kegiatan merepresentasikan ingatan atau imajinasi siswa dalam

mengungkapkan suatu ide dan menjelaskan buah pikirannya.

Page 47: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

31

Jenis aktivitas di atas merupakan indikator keberhasilan aktivitas

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

B. Penelitian Yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali Mahmudi (2011)

dalam “Pengaruh Strategi Mhm Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Dan Persepsi Terhadap Kreativitas”, makalah

termuat pada Jurnal Cakrawala Pendidikan. Hasil analisis data

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan strategi MHM berbasis

masalah berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan berpikir kreatif

matematis. Pembelajaran demikian juga berpengaruh terhadap pencapaian

persepsi siswa terhadap kreativitas, terutama pada sekolah kategori sedang.

Selain itu, disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor

pembelajaran dengan faktor kategori sekolah terhadap kemampuan

berpikir kreatif matematis. Sebaliknya, terdapat interaksi antara faktor

pembelajaran dengan faktor kategori sekolah terhadap persepsi terhadap

kreativitas. Disimpulkan juga bahwa kemampuan berpikir kreatif

matematis berasosiasi dengan persepsi terhadap kreativitas. Implikasi

penting penelitian ini adalah bahwa kebiasaan-kebiasaan berpikir

matematis yang dilakukan secara bersinambung melalui aktivitas diskusi

untuk mengeksplorasi masalah kontekstual mendukung pencapaian

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan persepsi siswa terhadap

kreativitas. 29

Berdasakan Penelitian Era Budi Waluyo dalam jurnal yang

berjudul “Penerapan Pendekatan Problem Posing (Pengajuan Masalah)

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Sekolah

Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru, siswa,

kemampuan berpikir kreatif siswa, dan hasil belajar siswa mengalami

peningkatan yang signifikan selama dua siklus dengan masing-masing

29 Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal:15 pdf

Page 48: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

32

persentase ketuntasan pendekatan pembelajaran problem posing

(pengajuan masalah) layak untuk diterapkan oleh guru.30

C. Kerangka Berpikir Pada saat berlangsungnya proses belajar, pemahaman dan

penggunaan pola pikir sangatlah dibutuhkan. Terlebih pada pelajaran

matematika, sangat membutuhkan kemampuan berpikir kreatif.

Penggunaan cara belajar dengan memfokuskan segala hal kepada siswa

(student center) dan habits of mind (kebiasaan berpikir) dapat menjadi

salah satu upaya membantu siswa dalam menggunakan kreativitasnya.

Belajar matematika yang baik adalah dengan disertai dengan kemampuan

dan pola berpikir yang kreatif dalam mengembangkan pelajaran disekolah

seperti mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau

pertanyaan pada saat guru menerangkan pelajaran ataupun dengan

memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.

Adapun kemampuan berpikir kreatif matematis yang dimaksud adalah

keterampilan siswa dalam berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes,

dan keterampilan berpikir terperinci.

Kemampuan berpikir kreatif pada saat proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung cukup besar pengaruhnya, karena dengan

menggunakan kemampuan berpikir kreatif siswa dapat membuat siswa

lebih aktif dalam memahami matematika secara spesifik dan sistematis.

Semua itu akan berimbas nanti pada akhirnya dengan peningkatan hasil

prestasi belajar siswa. Selain itu kemampuan berpikir kreatif juga

merupakan salah satu faktor yang menentukan derajat keaktifan siswa,

dalam pendidikan matematika.

30 Era Budi Waluyo, “Penerapan Pendekatan Problem Posing (Pengajuan Masalah) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar” diakses pad tanggal 23Juni 2013

Page 49: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

33

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep

siswa dalam belajar matematika adalah kegiatan pembelajaran yang masih

terpusat pada guru. Kemudian dalam menyampaikan materi pelajaran,

contohnya pada materi lingkaran, penyampaian guru monoton dan

menguasai kelas membuat keterlibatan siswa kurang aktif dan kurang

leluasa dalam mengaspirasikan pola pikirnya. Keterlibatan siswa secar akif

dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan demi terciptanya

kemampuan berpikir kreatif siswa. Misalnya dengan memberikan

kesempatan pada siswa untuk menuangkan gagasan-gagasan atau ide-ide

matematis mereka pada materi yang sedang dibahas, ataupun dengan

memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat mengkreasikan atau

memformulasikan pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Dengan

cara seperti itu akan dengan mudah membuat siswa memahami makna dari

pembelajaran yang sedang berlangsung.

Oleh sebab itu, pemilihan cara penyampaian atau metode pengajaran

yang akan digunakan oleh guru haruslah dengan tepat dan benar. Karena

metode atau strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa akan

menarik bagi siswa dan membuat siswa senang dengan materi pelajaran

tersebut. Selain itu, pada media pembelajaran yang dipakai oleh guru

disarankan semenarik mungkin. Misalnya dengan membuat variasi skema

atau variasi soal yang berkaitan dengan materi yang sedang disampaikan.

Hal ini perlu diperhatikan, karena untuk memanilisir kejenuhan siswa pada

saat belajar di kelas.

Selanjutnya, dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa perlu diperhatikan aspek atau indikator apa saja yang

menjadi acuan penilaian. Contohnya aspek atau indikator yang terdapat

dalam kemampuan berpikir kreatif matematis seperti kemampuan untuk

mengemukakan ide, jawaban, pertanyaan, dan penyelesaian masalah

(fluency) ; kemampuan untuk menemukan atau menghasilkan berbagai

macam ide, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi (flexibility) ;

Page 50: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

34

kemampuan untuk mengembangkan suatu ide, menambah atau merinci

secara detail suatu obyek, ide dan situasi (elaboration).

Demikian pula kemampuan mengeksplorasi ide-ide matematis,

merefleksi kebenaran jawaban, mengidentifikasi strategi pemecahan

masalah yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam skala

lebih luas dan mengidentifikasi konsep ilmu pengetahuan (generalisasi),

memformulasi pertanyaan, dan merekonstruksi contoh. Kelima aspek atau

indikator strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) tersebut sangat

dibutuhkan dan perlu dikembangkan pada saat pembelajaran matematika

berlangsung.

Dari penjelasan atara indikator kemampuan berpikir kreatif

matematis dengan indikator strategi MHM terdapat kesamaan. Hubungan

yang terlihat dari indikator strategi MHM dengan indikator kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa sangat erat. Dimana kedua variabel

mengedepankan kemampuan untuk berpikir kreatif. Adapun langkah-

langkah yang terdapat dalam strategi Mathematical Habits of Mind

memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif siswa. Sehingga besar peluang strategi ini dapat mempengaruhi

kemampuan berpikir kreatif siswa pada pelajaran matematika.

Uraian di atas memberi gambaran bahwa adanya keterkaitan yang

saling menunjang antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan

strategi MHM. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi MHM

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Page 51: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

35

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori, hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah “Melalui strategi Mathematical habits of Mind (MHM) dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa”.

Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM)

Explore mathematical ideas

Reflection their answer to see wether

they

Generalization

Formulate question Construct example

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Lancar Luwes Rinci

Page 52: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP YAPPA Yayasan Pondok

Pesantren Al Raudhoh Depok yang berlokasi di Jalan Proklamasi Gang

Majlis No.79 Depok II Tengah.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2012/2013 pada bulan Februari.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Classroom

action research atau lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Jenis

penelitian ini biasa digunakan oleh guru untuk memperbaiki cara belajar

mengajar di dalam kelas. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah

untuk meningkatkan keahlian pendidik dalam menangani proses belajar

mengajar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu upaya yang

dapat dilakukan guru untuk mningkatkan kualtas peran dan tangung jawab

khususnya dalam pengelolaan pembelajaran.1 Tindakan tersebut dilakukan

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka

dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana

praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengawali dengan observasi

untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dan hal-hal yang biasa dilakukan di

sekolah tersebut dan mensosialisasikan strategi mathematical habits of

1Wina Sanjaya, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta :Kencana) hal 13

Page 53: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

37

36

mind(MHM) pada siswa di kelas dengan memberikan peta konsep materi

lingkaran yang disajikan dengan tahapan strategi MHM. Ditahap ini peneliti

melakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas yang akan diteliti serta

wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika dan salah seorang

siswa. Penelitian ini diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa

siklus (cylical). Penelitian diawali dengan siklus I, jika proses pembelajaran

telah mencapai indikator yang diharapkan maka penelitian dihentikan, jika

belum tercapai maka dilanjutkan pada siklus II, begitu seterusnya hingga

proses pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.

Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Berikut

pemaparan dari keempat siklus :

1) Tahap perencanaan (Planning)

Ditahap ini peneliti melakukan perencanaan pada lokasi penelitian yang

diawali dengan observasi terhadap pembelajaran matematika melakukan

wawancara dengan guru bidang studi untuk mengetahui berbagai kendala

yang dihadapi selama pembelajaran dikelas dan pada salah seorang

siswa. Kemudian peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah

yang terjadi pada sekolah tersebut. Perencanaan selanjutnya adalah

menghubungkan kecocokan antara masalah yang ada dengan strategi

pembelajaran yang peneliti pilih yaitu strategi mathematical habits of

mind (MHM).Kemudian peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan strategi mathematical habits of mind (MHM)

untuk 4 kali pertemuan, bahan ajar yang di desain sesuai dengan strategi

mathematical habits of mind (MHM), lembar soal tes kemampuan

berpikir kreatif matematis siklus I, guna mengetahui kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui

respon dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika dan

mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kreatif matematis

siswaketika dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan

kebiasaan berpikir secara matematis dengan menyiapkan jurnal harian,

Page 54: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

38

36

lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi guru, dan alat

dokumentasi sebagai alat ukurnya.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini merupakan kegiatan inti penelitian. Ditahap ini peneliti

melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menerapkan strategi

mathematical habits of mind (MHM)pada setiap siklus untuk mengukur

peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.Kemudian

peneliti juga menyebarkan jurnal harian untuk diisi siswa, melaksanakan

tes pada setiap akhir siklus dan melakukan wawancara dengan siswa.

3) Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan

tindakan agar memperoleh data yang jelas untuk perbaikan pada siklus

berikutnya. Peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator sebagai

observer. Dimana tugas dari guru kolaborator untuk melakukan

pengamatan dan mendokumentasikan semua hal yang terjadi selama

proses penelitian.

4) Refleksi (Reflecting)

Tahap terakhir ini merupakan kegiatan untuk mengevaluasi kembali apa

yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan

dianalisis bersama peneliti dan observer sehingga dapat diketahui apakah

sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan atau masih perlu

dilakukan perbaikan.

Page 55: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

Refleksi Awal Studi pendahuluan

Perencanaan Tindakan

Implementasi I Observasi I Refleksi I

Refleksi 2

Perencanaan 2

Implementasi 2

Observasi 2

Perencanaan 3

Implementasi 3

Refleksi 3

Observasi 3

Page 56: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

40

36

penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai

acuannya.

C. Subjek Penelitian Subjekdalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 SMP

YAPPA Yayasan Pondok Pesantren Al Raudhoh Depok II Tengah yang

berjumlah 40 orang. Seorang yang bertindak sebagai observer terlibat dalam

penelitian ini yaitu guru matematika kelas VIII-1 sebagai pengamat jalannya

penelitian.

Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika kelas membantu

peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakuka noleh siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai perancang dan

pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan

kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil

penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh observer (pengamat)

yaitu guru bidang studi matematika. Observer membantu peneliti dalam

mengamati pelaksanaan kegiatan sebagai sumber data guna mendapatkan

informasi yang selengkapnya dari kelas yang akan diteliti.

E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian atau

penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa

siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,

dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan

refleksi [ada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika

data yang diperoleh membutuhkan penyemburnaan akan dilanjutkan kembali

pada tindakan III dan seterusnya.

Page 57: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

Kegiatan Pendahuluan

a. Wawancara dengan guru kelas VIII-1 b. Observasi proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa kelas VIII-1 c. Wawancara dengan siswa kelas VIII-1

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat RPP yang mengacu pada strategi MHM b. Menentukan posisi duduk siswa dan mengkoordinasi siswa untuk

menerapkan metode belajar berpasangan (tutor sebaya) c. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa d. Membuat lembar kerja siswa (LKS) e. Membuat lembar evaluasi akhir f. Membuat jurnal harian siswa g. Membuat lembar observasi guru h. Membuat pedoman wawancara i. Membuat soal tes siklus I untuk siswa

2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa yang dibuat guru dan menerapkan strategi Mathematical Habits of Minds (MHM),kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes siklus I

Page 58: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

3. Tahap Observasi

a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Minds (MHM).

b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif selama proses pembelajaran.

c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat RPP dengan mengintegrasikan pembelajaran hasil refleksi pada siklus I dengan strategi MHM

b. Menentukan kelompok belajar siswa dan mengkoordinasi siswa untuk menerapkan metode belajar diskusi

c. Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa d. Membuat lembar kerja siswa (LKS) yang direvisi e. Membuat lembar evaluasi akhir f. Meyiapkan jurnal harian siswa g. Membuat lembar observasi guru h. Membuat pedoman wawancara i. Membuat soal tes siklus II untuk siswa

4. Tahap Refleksi

Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuannya.

Page 59: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

4. Tahap Observasi

Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III dengan hasil evaluasi siklus II digunakan sebagai acuannya.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa yang telah diperbaiki dan menerapkan pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Minds (MHM) dengan menempatkan posisi duduk siswa pada kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes siklus II.

3. Tahap Observasi

a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Minds (MHM).

b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif selama proses pembelajaran.

c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa.

Page 60: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

44

36

2. Data kuantitatif : nilai tugas LKS dan nilai hasil tes kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa.

3. Sumber data : sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan

peneliti.

G. Teknik Pengumpulan Data Data yang ada, baik data kuantitatif maupun data kualitatif

dikumpulkan untuk dilihat hasilnya. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi aktivitas belajar siswa, diperoleh dari lembar observasi

aktivitas yang diisi oleh observer setiap pertemuan pada saat

berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.

2. Wawancara, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas dan

siswa pada tahap pra penelitian dan pada akhir siklus II.

3. Jurnal harian siswa, data ini diperoleh sebagai respon siswa terhadap

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi MHM yang diambil

pada setiap akhir pertemuan di setiap siklus.

4. Dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto

kegiatan belajar siswa di kelas yang diambil pada saat berlangsungnya

pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa berupa keampuan berpikir kreatif matematis siswa,

yang diperoleh dari tes evaluasi akhir siswa yang dilakukan pada setiap

pertemuan dan pada akhir siklus.

Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator

melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang

perkembangan aktivitas belajar matematika siswa, tentang kelebihan dan

kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

H. Instrumen – Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu:

Page 61: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

45

36

1. Instrumen Tes

Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada

setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir

pembelajaran, tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam pembelajaran

matematika dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang

telah diberikan pada kedua siklus sebagai implikasi dari PTK.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut:

a. Lembar observasi guru pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Lembar observasi guru pada KBM digunakan untuk mengetahui

apakah proses pembelajaran dengan strategi MHM terlaksana dengan

baik, bagaimana interaksi yang terjadi di kelas, serta untuk

mengetahui kekurangan dalam proses pembelajaran.

b. Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa

Lembar observasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa dalam pembelajaran matematika. Lembar observasi ini juga

digunakan untuk menganalisa dan merefleksi setiap siklus untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.

c. Lembar jurnal harian siswa

Lembar jurnal harian siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa

dengan diterapkannya pembelajaran dengan strategi Mathematical

Habits of Mind.

d. Lembar wawancara

Peneliti mewawancarai guru dan siswa pada kegiatan pendahuluan

dan pada tiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara

langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum

mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang

dihadapi di kelas.

Page 62: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

46

36

I. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator

keberhasilan sebagi berikut :

1. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam

berpikr kreatif matematis menunjukkan peningkatan aktivitas belajar

matematika siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil persentase

seluruh indikator aktivitas mencapai rata-rata lebih dari atau sama dengan

70%.

2. Rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang diberikan

kepada siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai lebih dari atau

sama dengan 70.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study Sebelum suatu instrumen digunakan untuk mengumpulkan data,

instrumen tersebut harus valid agar diperoleh data yang valid. Sebuah tes

dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Untuk

dapat menentukan apakah tes kemampuan berpikir kreatif matematis sudah

memiliki validitas rasional ataukah belum, dilakukan dengan penelusuran dari

segi isinya (content). Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes

itu sendiri, sebagai alat pengukur kemampuan berpikir kreatif matematis

yaitu: sejauh mana tes kemampuan berpikir kreatif matematis sebagai alat

pengukur kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, isinya telah

dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan

pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan).

Sedangkan untuk data kualitatif, teknik pemeriksaan keterpercayaan

yang penulis gunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah teknik

triangulasi. Teknik triangulasi yaitu menggali data dari sumber yang sama

dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam hal ini untuk memperoleh

informasi tentang aktivitas belajar matematika siswa dilakukan dengan

mengobservasi siswa, memberikan dan melihat jurnal harian siswa serta

mewawancarai siswa.

Page 63: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

47

36

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Sebelum melakukan analisis data, peneliti memeriksa kembali

kelengkapan data dari berbagai sumber. Kemudian analisis data dilakukan

pada semua data yang sudah terkumpul, yaitu berupa hasil wawancara, hasil

observasi, jurnal harian siswa, dan hasil tes siswa. Semua data dianalisis

dengan menggunakan analisis deskriptif.

Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar dan jurnal harian

siswa digunakan teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai

berikut :

푷 =

푱풖풎풍풂풉풉풔풌풐풓풔풊풔풘풂풚풂풏품풎풆풍풂풌풖풌풂풏풊풏풅풊풌풂풕풐풓풂풌풕풊풗풊풕풂풔풃풆풍풂풋풂풓풋풖풎풍풂풉풉풔풌풐풓풕풆풓풕풊풏품품풊

퐱ퟏퟎퟎ%

Keterangan : P = persentase aktivitas belajar siswa

Untuk menganalisis setiap indikator kemampuan berpikir

kreatifsiswadalam pembelajaran matematika digunakan teknik analisis secara

deskriptif. Proses analisis data kualitatif diawali dengan mengamati lembar

observasi berpikir kreatif siswa yang kemudian akan dibuat rataan totalnya.

Menganalisis hasil observasi proses pembelajaran yaitu hasil observasi

terhadap kemampuan berpikir kreatifmatematis siswa. Selanjutnya membaca

hasil wawancara dan catatan lapangan yang diperoleh. Sedangkan data

kuantitatif terdiri dari lembar kerja siswa dan tes akhir siklus.

Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang

diperoleh dari berbagai sumber, membaca data, kemudian mengadakan

rekapitulasi data dan menyimpulkannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-

kalimat dan skala penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

pembelajaran matematika diubah menjadi kalimat yang bermakna.

L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat pelaksanaan di

lapangan dan kegiatan analisis data yang sudah terkumpul. Data yang sudah

terkumpul berupa hasil wawancara, jurnal harian siswa, lembar aktivitas

Page 64: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

48

36

siswa, lembar observasi guru, dan hasil tes kemampuan berpikir kreatif

matematis siwa. Semua data di analisis dengan menggunakan analisis

deskriptif. Kriteria keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kreatif

matematis siwa adalah terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif

matematis siwa yang terlihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh

mencapai ≥70. Aktivitas siswa yang berkaitan dengan kemampuan berpikir

kreatif matematis siwa dan tanggapan siswa selama penerapan strategi MHM,

menjadi bagian penting yang diamati dengan kriteria keberhasilan yang ingin

dicapai yaitu rata-rata aktivitas siswa mencapai ≥70%, dan tanggapan positif

siswa mencapai ≥70%. Setelah siklus I selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan, maka akan ditindaklanjuti

ke siklus II dan seterusnya, hal ini dilakukan sebagai rencana perbaikan

pembelajaran. Penelitian ini berakhir, apabila penelitian telah berhasil

menguji penggunaan strategi MHM dalam meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematis siwa.

Page 65: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

48

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Penelitian Pendahuluan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti di mulai dengan

melakukan observasi awal di SMP YAPPA ( Yayasan Pondok Pesantren

Al Raudhoh) Depok. Hasil observasi diperoleh bedasarkan wawancara

terhadap guru dan siswa serta melakukan pengamatan pada saat proses

pemblajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 15, 18, 22

dan 25 Januari 2013.

Pada hari Selasa, 15 Januari 2013 merupakan tahap awal yang

dilakukan peneliti, lalu peneliti menemui kepala sekolah dan kepala

bidang kurikulum. Peneliti menjelaskan tujuan kedatangan dan

menanyakan apakah strategi pembelajaran Mathematical Habits of Mind

(MHM) pernah diterapkan pada mata pelajaran matematika di sekolah

SMP YAPPA ( Yayasan Pondok Pesantren Al Raudhoh) Depok.

Berdasarkan jawaban dari kepala bagian kurikulum, bahwa strategi

tersebut belum pernah diterapkan di sekolah tersebut. Setelah peneliti

menjelaskan secara singkat penerapan strategi MHM, peneliti akhirnya

diizinkan untuk melakukan penelitian si sekolah tersebut. Kemudian,

peneliti juga menjelaskan bahwa kelas yang akan dijadikan objek

penelitian adalah kelas VIII. Lalu hari itu juga peneliti dipertemukan

dengan guru bidang studi matematika kelas VIII.

Berdasarkan pengamatan guru bidang studi matematika kelas VIII,

kelas yang akan direkomendasikan untuk dijadikan objek penelitian

adalah kelas VIII-1. Alasannya karena kelas tersebut memiliki tingkat

Page 66: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

49

aktivitas yang cukup tinggi namun kurang terarah dan memiliki kualitas

prestasi yang sedang. Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak,

selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi

matematika kelas VIII-1. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

aktivitas belajar matematika siswa terutama berkaitan dengan aktivitas

belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan

permasalahan apa saja yang dihadapi oleh guru pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung di kelas. Dari hasil wawancara yang diperoleh,

bahwasanya secara umum aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran matematika terbilang kurang maksimal. Hal ini dilihat dari

kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang disampaikan oleh

guru masih sangat rendah. Sementara itu, pada saat menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru, siswa cenderung mengabaikan proses

penyelesaiannya secara sistematis. Kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa yang terbilang rendah dikarenakan guru jarang memberikan soal-

soal yang menuntut siswa menggunakan pola pikirnya yang kreatif dan

juga membutuhkan metode diskusi. Sehingga secara umum kendala yang

dialami guru dalam proses pembelajaran matematika lebih dikarenakan

karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

dan sulitnya mengkondusifkan siswa yang mengobrol ataupun sering

membuat keributan di dalam kelas.

Pada tanggal 22 Januari 2013 peneliti melakukan observasi

mengenai kegiatan pembelajaran matematika di kelas VIII-1. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika

di kelas tersebut dan aktivitas belajar matemtika siswa. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan, diketahui bahwa selama proses pembelajaran

matematika berlangsung aktivitas siswa terbilang kurang. Sikap siswa

kurang menunjukkan rasa ingin tahunya dan juga perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sebagian besar

siswa melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang bermakna dan tidak

terkait dengan proses pembelajaran. Pada saat menyelesaikan soal dari

Page 67: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

50

guru, siswa terlihat tidak terbiasa mengerjakannya dengan sistematis,

walaupun siswa bisa mengerjakan soal tersebut dengan benar.

Pada tanggal 25 Januari 2012 peneliti melakukan wawancara

dengan 6 orang siswa kelas VIII-1. Keenam siswa ini terdiri dari 2 orang

siswa yang aktif, 2 orang siswa yang cukup aktif, dan 2 orang siswa yang

pasif. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar

matematika siswa khususnya dalam kemampuan berpikir kreatif siswa.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebagian

besar siswa enggan mengikuti dan memperhatikan proses pembelajaran

matematika jika materi yang sedang dipelajari dirasa sulit untuk

dipahami. Hanya beberapa siswa yang tertarik untuk mencari tahu

pemahaman lebih mengenai materi yang sedang dipelajari melalui diskusi

dengan teman maupun bertanya langsung dengan guru. Sementara itu

kurangnya perhatian siswa terhadap proses dalam menyelesaikan

masalah/soal yang diberikan, menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

menggunakan kreativitasnya dalam berpikir terbilang sangat rendah.

Selain itu dalam aktivitas menyelesaikan masalah hampir semua siswa

lebih menyukai menyelesaikan masalah dengan bentuk soal pilihan ganda

daripada bentuk soal uraian atau essay. Apabila siswa mengerjakan soal

berbentuk essay pun siswa lebih senang menjawab dengan cara singkat

dan yang penting jawaban mereka benar.

Dari beberapa uraian jawaban yang diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa

diperlukan suatu metode atau pola pembelajaran yang lebih bersifat

student centre, dimana siswa yang lebih berperan aktif dalam

pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat mengurangi aktivitas-

aktivitas lain yang kurang terarah. Sementara itu aktivitas siswa yang

perlu diperhatikan dan ditingkatkan khususnya aktivitas belajar siswa

dalam berpikir kreatif matematis, yang nantinya akan dapat membiasakan

siswa menggunakan kemampuan berpikir kreatifnya pada pembelajaran

Page 68: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

51

matematika. Hasil penelitian pendahuluan tersebut digunakan sebagai

bahan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus I.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran pada siklus I merupakan langkah awal

yang sangat penting karena analisis hasil dari pembelajaran ini nantinya

akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti untuk melakukan tindakan

selanjutnya. Adapun proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai

berikut:

a. Tahap perencanaan

Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) untuk 4 kali

pertemuan, bahan ajar berupa lembar kerja siswa (LKS) yang di

desain sesuai dengan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM),

lembar soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis siklus I, jurnal

harian, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi guru, dan

alat dokumentasi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan strategi

Mathematical Habits of Mind (MHM) dibuat dan didiskusikan

bersama guru kelas agar rencana pembelajaran yang diterapkan sesuai

dengan kurikulum yang telah ditetapkan di SMP YAPPA ( Yayasan

Pondok Pesantren Al Raudhoh) Depok. Alat dan bahan pembelajaran

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada setiap

pertemuannya.

Pada siklus I ini peneliti juga ingin mengetahui respon dan

aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika dan mengetahui

perkembangan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ketika

dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan kebiasaan

berpikir secara matematis, adapun aktivitas ysiswa yang akan di teliti

tersebut adalah diantaranya aspek visual activities dengan mengamati

siswa pada saat memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan

Page 69: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

52

mengenai materi pelajaran dan saat menelaah soal yang ada di LKS,

oral activities dengan mengamati kecakapan siswa pada saat

mengidentifikasi masalah dengan memberikan ide-ide matematis,

memformulasikan pertanyaan pada pernyataan yang ada di LKS,

writing activities dengan mengamati siswa menuliskan hasil refleksi

kebenaran dan kesesuaian suatu jawaban, menggunakan konsep dan

strategi penyelesaian yang sesuai (generalisasi) pada saat

menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS dan merekonstruksi

contoh soal beserta jawaban, terakhir adalah drawing activities dengan

mengamati siswa pada saat menggambarkan ilustrasi masalah.

b. Tahap pelaksanaan dan observasi

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali

pertemuan dengan alokasi waktu (2 x 35 menit) tiap pertemuannya.

Pembelajaran pertama dimulai pada hari Selasa, 5 Februari 2013

dengan menggunakan strategi Mathematical Habits of Mind (MHM)

sebagai strategi untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa. Adapun uraian singkat mengenai proses

pembelajaran dan hasil observasi siklus I adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama / Selasa, 5 Februari 2013

Kegiatan belajar matematika di kelas VIII-1 pada

pertemuan pertama ini dimulai pukul 12.20 sampai pukul 13.30

WIB. Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati

aktivitas belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif

matematis yang dicatat pada lembar observasi guru. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran

di pertemuan berikutnya. Pertemuan pertama ini diawali dengan

membaca do’a, memberi salam dan penyampaian strategi kepada

siswa bahwa strategi yang akan digunakan pada bab lingkaran

yaitu strategi MHM, guru juga menyampaikan prosedur

pelaksanaan strategi MHM.

Page 70: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

53

Pada awal pembelajaran berlangsung, guru menyampaikan

bahwa materi yang dipelajari adalah unsur-unsur lingkaran. Guru

juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat lingkaran

dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, peneliti

menginformasikan kepada siswa bahwa pada pembelajaran di

siklus I ini akan diterapkan metode tutor sebaya atau bertukar

pendapat antara teman sebelahnya/ sebangku.

Setelah menyuruh siswa bergabung dengan teman

sebangkunya, peneliti membagikan LKS 1 kepada siswa dan

memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan oleh siswa

pada saat mengerjakan LKS 1. Karena jumlah siswa pada kelas

VIII-1 ada 40 orang, maka dipastikan seluruh siswa mendapatkan

pasangan. Namun, pada pertemuan hari ini, siswa yang hadir hanya

ada 36 orang dan 4 orang lainnya tidak hadir dikarenakan 2 orang

sakit dan 2 orang tidak ada keterangan.

Sebelum peneliti menyuruh siswa mengerjakan LKS 1

bersama dengan teman sebelahnya, peneliti melakukan apersepsi

mengenai lingkaran dengan menyuruh siswa menyebutkan benda-

benda apa saja yang mereka ketahui berbentuk seperti lingkaran.

Selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat memahami unsur atau

bagian dari lingkaran. Peneliti menunjukan sebuah gambar

lingkaran dengan beberapa petunjuk berupa garis dan huruf pada

lingkaran tersebut. Cara ini dibuat agar dapat memudahkan siswa

pada saat menunjukkan dan menyebutkan unsur atau bagian

lingkaran yang ada pada soal di LKS 1. Jawaban yang diberikan

siwa pun beraneka ragam. Bersama dengan teman pasangannya,

siswa mengerjakan soal yang ada pada LKS 1 dengan

menggunakan tahapan strategi MHM yaitu explore mathematical

ideas, dimana siswa diminta untuk mengeksplorasi pemahamannya

dengan memberikan ide-ide matematisnya. Selain itu, dengan

tahap generalization dan reflect on their answer to see wether they

Page 71: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

54

siswa dapat menentukan unsur lingkaran sesuai dengan konsep dan

pengertian unsur itu sendiri serta dapat membuktikan kebenaran

jawaban yang sudah ada. Dilanjutkan dengan tahap formulate

question dan constuct example, siswa diminta untuk memformulasi

soal yang ada dan merekonstruksi contoh soal yang tertera pada

LKS 1.

Pada umumnya respon siswa sangat baik terhadap

pembelajaran matematika yang disampaikan dengan strategi

Mathematical Habits of Mind (MHM). Siswa menikmati kegiatan

pembelajaran yang menggunakan kebiasaan berpikir kreatif dengan

metode tutor teman sebaya. Hanya saja masih ada siswa yang

belum terlibat aktif dalam penyelesaian tugas, dan masih

mengandalkan temannya untuk menyelesaikan soal-soal yang

tertera pada LKS 1.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 1 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Setelah itu

kegiatan siswa dilanjutkan dengan mengisi jurnal harian siswa

yang telah dibagikan oleh peneliti. Seluruh siswa terlihat tampak

tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 1 No Sub

Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties

Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

59,5%

Page 72: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

55

Rata – rata visual activities 59,5%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

47%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

53,5%

Rata – rata oral activities 50,25%

3

Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

71,5%

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

51,5%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

52,5%

Rata – rata writing activities 58,5%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 54%

Rata – rata drawing activities 54%

Rata – rata total 55,56%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan

pada tabel 4.1, aktivitas belajar siswa di atas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi Mathematical Habits of Mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 47%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 71,5%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 51,5%, tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 53,5% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 52,5%. Sehingga pada pertemuan

pertama ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai

55,2%.

Page 73: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

56

2) Pertemuan Kedua / Rabu, 6 Februari 2013

Pada saat peneliti memasuki ruangan kelas, siswa kelas VIII-1

sudah tampak duduk rapih dan siap menyambut pelajaran

matematika. Setelah memberi salam, peneliti mengabsen kehadiran

siswa. Ternyata ada satu orang siswa yang tidak hadir dikarenakan

sakit. Siswa yang teman sebangkunya tidak hadir, terpaksa peneliti

gabungkan dengan dua orang siswa lain yang berbeda duduknya.

Materi pada pertemuan kedua yaitu mengenai keliling

lingkaran. Dengan tujuan pembelajaran siswa dapat menentukan

nilai phi, menentukan rumus keliling lingkaran, dan menghitung

keliling lingkaran. Untuk menentukan nilai phi dan rumus keliling

lingkaran, peneliti menggunakan meteran baju yang akan

digunakan untuk mencari besar diameter dan keliling lingkaran

yang diwakilkan oleh beberapa benda seperti gelas plastik dan

karton yang berbentuk lingkaran. Peneliti menjelaskan bahwa

menghitung keliling lingkaran itu memang ada rumusnya, namun

peneliti juga menjelaskan bahwa pada kenyataanya suatu benda

dapat diukur kelilingnya dengan alat lain seperti penggaris ataupun

meteran baju dan meteran bangunan.

Setelah berdoa dan menyampaikan indikator pembelajaran,

peneliti membagikan LKS 2 yang nantinya akan siswa kerjakan

secara bersama dengan teman sebelahnya. Pada LKS 2, siswa akan

membuktikan dari mana nilai phi itu diperoleh dengan melakukan

perbandingan nilai antara keliling lingkaran dengan diameter

lingkaran. Siswa membuktikannya dengan menjawab soal nomor 2.

Untuk soal nomor 2 dan 3 menggunakan tahapan kesatu dalam

strategi MHM yaitu explore mathematical ideas. Pada soal

berikutnya tahapan strategi MHM yang diterapkan adalah

generalization dan reflect the answer. Pada permasalahan ini mulai

terlihat keanekaragaman cara siswa menyelesaikannya. Begitupula

dengan soal selanjutnya, dengan menggabungkan tahapan

Page 74: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

57

formulate question dan construct example, terlihat penyampaian

jawaban yang sama dengan cara yang berbeda. Adapun indikator

berpikir kreatif yang termuat di dalamnya adalah indikator fluency,

flexebility, dan elaboration.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 2 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Adapun sikap siswa pada saat mengerjakan LKS 2 cukup

terbilang baik. Terlihat pada saat pembelajaran berlangsung

swluruh siswa tampak tenang duduk di bangku mereka masing-

masing. Selain itu hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 2 No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

69,5%

Rata – rata visual activities 69,5%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

72,5%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

70%

Rata – rata oral activities 71,25%

3 Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

70%

Page 75: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

58

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

65%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

56%

Rata – rata writing activities 63,67%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 65,5%

Rata – rata drawing activities 65,5%

Rata – rata total 67,48%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.2, aktivitas belajar siswa di atas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi Mathematical Habits of Mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 72,5%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 70%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 65% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 70% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 56%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 66,7%.

3) Pertemuan Ketiga / Selasa, 12 Februari 2013

Pada pertemuan ketiga proses pembelajaran dilanjutkan

dengan materi mengenai menentukan dan menghitung luas

lingkaran. Diawali dengan pemberian salam dan do’a, kemudian

peneliti memeriksa apakah ada siswa yang tidak hadir pada hari ini.

Ternyata semua siswa hadir, kemudian peneliti memberikan tiga

soal mengenai materi unsur dan keliling lingkaran dan memanggil

Page 76: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

59

siswa secara acak untuk mengerjakannya di papan tilus, hal ini

bertujuan untuk mengingatkan kembali mengenai menentukan

unsur atau bagian lingkaran dan keliling lingkaran yang sudah

dipelajari di minggu yang lalu.

Setelah itu kegiatan belajar dilanjutkan dengan penyampaian

indikator pembelajaran pada hari ini yaitu akan membahas

mengenai cara menentukan dan menghitung rumus luas lingkaran.

Kemudian peneliti membagikan LKS 3 kepada seluruh siswa untuk

kemudian dikerjakan secara berdiskusi dengan teman sebelahnya.

Pada soal nomor 1 dan 2, siswa diminta untuk menerapkan tahapan

strategi MHM yang pertama yaitu explore mathematical ideas

dengan sharing antar teman sebelahnya membuat sebagian besar

siswa mudah menentukan dan menghitung rumus luas suatu

lingkaran. Mereka juga mengetahui bagaimana caranya

menentukan jari-jari atau diameter suatu lingkaran jika pada soal

diketahui keliling lingkaran sehingga mereka dapat menghitung

luasnya. Namun sebagian siswa ada juga yang masih mengalami

kesulitan dalam menghitung luas dengan menentukan jari-jari atau

diameter suatu lingkaran jika pada soal diketahui keliling

lingkaran. Hal ini juga sesuai dengan indikator berpikir kreatif

matematis yaitu indikator fluency dan elaboration.

Pada soal nomor 3 di LKS 3, siswa sudah dapat menentukan

luas lingkaran dengan menerapkan tahap strategi MHM yang kedua

dan ketiga, reflect the answer dan generalization. Indikator

kemampuan berpikir kreatif matematis yang sesuai dengan soal di

atas adalah flexibility dan elaboration.. Pada soal selanjutnya

menerapkan tahapan keempat dan kelima pada strategi MHM yaitu

formulate question dan construct example, kedua tahapan itu

sejalan dengan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa yaitu indikator elaboration.

Page 77: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

60

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 3 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam kemampuan

berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama melalui lembar

observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 3

No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

71%

Rata – rata visual activities 71%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

68,5%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

71%

Rata – rata oral activities 69,75%

3

Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

70,5%

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

65%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

65%

Rata – rata writing activities 66,83%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 69%

Rata – rata drawing activities 69%

Rata – rata total 69,15%

Page 78: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

61

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.3, aktivitas belajar siswa di atas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi Mathematical Habits of Mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 68,5%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 70,5%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 65% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 71% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 65%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 68 %.

4) Pertemuan Keempat / Rabu, 13 Februari 2013

Pada pertemuan keempat ini, seluruh siswa hadir dan tampak

jelas sudah tidak adanya lagi rasa kurang percaya diri mereka.

Mereka terlihat semangat menyambut pelajaran selanjutnya. Pokok

bahasan dalam pertemuan keempat ini mengenai menghitung

keliling dan luas lingkaran jika jari-jari dan diameternya berubah.

Karena siswa sudah duduk bersama dengan teman sebangkunya

sama seperti pada pertemuan yang lalu, peneliti pun langsung

membagikan LKS 4 untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah

melakukan apersepsi dan menyampaikan indikator pembelajaran

untuk hari ini, peneliti memberikan kesempatan untuk siswa

mengerjakan soal yang ada di LKS 4.

Pada soal nomor 1, tahapan strategi MHM yang diterapkan

adalah explore mathematical ideas dan generalization. Indikator

berpikir kreatif yang terdapat pada soal itu adalah fluency dimana

Page 79: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

62

pada soal itu siswa menjawab pertanyaan itu dengan lancar dan

tepat. Karena soal itu menerapkan rumus keliling dan luas

lingkaran yang sudah diperoleh sebelumnya. Pada soal selanjutnya

peneliti memberikan sebuah soal cerita, dimana maksud dari

pertanyaannya mencangkup tiga tahapan strategi MHM yaitu

reflect the answer, formulate question, dan construct example.

Ketiga tahapan itu sesuai dengan maksud dari indikator berpikir

kreatif yaitu flexibility dan elaboration.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 4 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam kemampuan

berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama melalui lembar

observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 4

No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties

Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

64%

Rata – rata visual activities 64%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

65%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

61,5%

Rata – rata oral activities 63,25%

3 Writing Menuliskan hasil refleksi kebenaran 54,5%

Page 80: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

63

activities dan kesesuaian jawaban

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

70%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

69%

Rata – rata writing activities 64,5%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 68,5%

Rata – rata drawing activities 68,5%

Rata – rata total 65,07%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.4, aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi mathematical habits of mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 65%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 54,5%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 70% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 61,5% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 69%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 64 %.

5) Pertemuan Kelima / Selasa, 19 Februari 2013

Pertemuan kelima ini berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam

pelajaran). Pada pertemuan ini dilakukan tes siklus I untuk

mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas

VIII-1. Terlihat siswa kelas VIII-1 hadir semua dan sudah siap

dengan tes yang akan dilaksanakan.

Page 81: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

64

Sebelum tes dilaksanakan, seorang siswa memimpin teman-

temanya untuk berdo’a terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti

membagikan soal tes pada setiap siswa. Tes ini dimulai dari pukul

12.20 sampai pukul 13.30. Instrumen tes berisi tentang soal-soal

mengenai lingkaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII-1. Soal tes ini terdiri

dari 4 butir soal.

Siswa tampak serius dalam menjawab soal dan suasana kelas

terlihat kondusif dan tenang. Saat tes berlangsung, terdapat

beberapa siswa yang masih bertanya mengenai kejelasan soal.

Proses tes siklus I ini berjalan dengan baik hingga waktu tes habis.

a. Tahap Analisis dan refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis seluruh instrumen yang

telah digunakan pada penelitian siklus I. Berikut adalah hasil

analisis instrumen pada siklus I.

1. Lembar observasi aktivitas belajar

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

pemecahan masalah untuk mengukur kemampuan berpikir

kreatif matematis melalui lembar observasi dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.5

Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada Pembelajaran Siklus 1

No Sub Variabel Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Rata-

rata

1. Visual activities 59,5% 69,5% 71% 64% 66%

2. Oral activities 50,25% 71,25% 69,75% 63,25% 63,62%

3. Writing activities 58,5% 63,67% 66,83% 64,5% 63,4%

4. Drawing activities 54% 65,5% 69% 68,5% 64,25%

Rata-rata aktivitas total 55,56% 67,48% 69,15% 65,07% 64,31%

Page 82: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

65

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh informasi bahwa

aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Visual activities

Visual activities yang diukur pada penelitian

tindakan kelas ini adalah aktivitas siswa pada saat

memperhatikan penjelasan dari guru dan peran aktif siswa

dalam kegiatan mengamati masalah yang tertera pada LKS

yang telah disediakan oleh guru. Rata-rata persentase visual

activities siswa pada siklus ini mencapai 66%. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

memperhatikan penjelasan isi materi yang disampaikan

terbilang cukup.

Pada aktivitas ini hanya sebagian siswa saja yang

benar-benar memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa

terlihat cukup aktif pada saat mengamati masalah yang ada

di LKS. Namun tidak pada semua tahapan yang ada di

strategi MHM, hanya pada tahapan mengidentifkasikan

masalah seperti memberikan ide-ide matematis dan

memformulasikan pertanyaan yang menjadi tujuan

perhatian siswa. Selanjutnya pada tahap merefleksi

kebenaran dan kesesuaian jawaban, generalisasi dan

merekonstruksi contoh siswa kurang memberikan

perhatiannya.

Hal itu terjadi pada pertemuan pertama dan

keempat. Terlihat siswa masih bekerjasama dengan teman

sebelahnya. Walaupun metode yang digunakan adalah

teman sebaya, namun tidak memberikan kesempatan bagi

siswa untuk memberikan sepenuhnya pekerjaan kepada

salah satu temannya. Kebiasaan siswa yang bekerjasama

dalam menjawab pertanyaan akan menjadi salah satu aspek

yang akan peneliti fokuskan untuk perbaikan pada siklus II.

Page 83: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

66

2) Oral activities

Rata-rata persentase oral activities siswa pada siklus

I adalah sebesar 63,62%. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan siswa dalam menjelaskan tahapan pada strategi

MHM seperti mengeksplorasi ide-ide matematis dan

memformulasikan pertanyaan terbilang cukup baik. Namun

belum mencapai target penelitian.

Aktivitas oral yang masih kurang nampak pada

aktivitas siswa pada tahap memformulasikan pertanyaan

yang ada pada LKS. Penjelasan yang siswa berikan secara

lisan kurang efektif dibandingkan menulis. Hal ini

disebabkan karena siswa tidak terbiasa dengan

penyampaian masalah secara lisan. Siswa cenderung lebih

sering menerima input materi dari guru saja. Ia jarang

dilibatkan dalam hal mengutarakan pendapatnya. Padahal

secara keseluruhan aktivitas ini sangat membantu siswa

memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih dari sebelumnya.

Pada siklus I ini, siswa menyelesaikan

permasalahan dengan teman sebelahnya. Walaupun

jawaban yang diperoleh siswa tidak jauh berbeda dengan

pasangannya, tetapi pada saat aktivitas menjelaskan

diperoleh perbedaan jawaban berdasarkan pemahaman

mereka masing-masing. Ini berarti cara kerja seperti ini

cukup efektif untuk merangsang kerja otak dalam

memberikan jawaban yang kreatif. Hal ini menjadi tolak

ukur bagi peneliti untuk dapat meningkatkan perbaikan

aktivitas oral siswa di siklus II nanti.

3) Writing activities

Pada aktivitas ini, siswa menerapkan strategi MHM

pada tahapan merefleksi kebenaran dan kesesuaian

jawaban, menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan

Page 84: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

67

strategi pemecahan yang sesuai, dan merekonstruksi contoh

soal dan jawabannya. Dengan perolehan persentase sebesar

63,36% di rasa masih cukup baik walaupun dibawah dari

target yang ingin dicapai yaitu sebesar 70%.

Kendala yang dihadapi siswa pada aktivitas menulis

ini adalah pada saat siswa menjabarkan penyelesaian pada

LKS. Karena siswa yang tidak dibiasakan menjawab secara

sistematis membuatnya cukup kesulitan untuk menuangkan

pemikiran mereka dalam bentuk tulisan. Sikap acuh siswa

pada soal yang diberikan menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi. Namun, dari ketiga tahapan yang

dituangkan dalam aktivitas menulis ini, tahap generalisasi

yang tidak begitu menjadi kendala bagi siswa. Karena

siswa cukup mengerti dengan maksud dari tahapan itu.

Jelas bagi siswa pada pertanyaan yang ditanyakan dan

mencocokkan penyelesaian yang tepat untuk digunakan.

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

kurang, terlihat pada saat siswa merefleksi kebenaran

jawaban dengan mencari penyelesaian dengan cara yang

berbeda dan juga saat siswa diminta untuk merekonstruksi

contoh soal dan jawaban sesuai dengan pemahaman mereka

masing-masing. Kelemahan itu peneliti akan coba perbaiki

di siklus II dengan penggunaan metode yang berbeda dan

tepat.

4) Drawing activities

Drawing activities yang dimaksud pada penelitian

ini adalah kemampuan siswa dalam menggambar. Siswa

diharapkan mampu menggambar ilustrasi maslah pada

LKS. Rata-rata persentase aktivitas ini adalah 64,25%.

Menerangkan suatu permasalahan dalam bentuk soal cerita

akan sangat mudah dipahami apabila diberikan pula

Page 85: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

68

ilustrasi gambar. Pada materi lingkaran yang diberikan,

siswa mengalami sedikit kesulitan dalam menggambar

ilustrasi masalah. Hal tersebut diperjelas dengan banyaknya

siswa yang bertanya kepada guru pada saat menggambar.

Berdasarkan hasil observasi yang diteliti pada

pembelajaran siklus I diperoleh persentase sebesar 64,32%.

Aktivitas yang dilakukan siswa yang mencangkup kedalam

empat kategori yaitu visual activities yang menilai keaktifan

siswa pada saat memperhatikan penjelasan dari guru dan

keaktifan pada saat mengamati masalah yang terdapat pada

LKS, oral activities yang menilai keaktifan siswa menjelaskan

identifikasi masalah dengan memberikan ide-ide matematis

serta memformulasikan pertanyaan, writing activities yang

menilai keaktifan siswa pada saat menuliskan hasil refleksi

dari kebenaran jawaban yang ada dan merekonstruksi contoh

soal dengan menggunakan konsep dan strategi pemecahan

masalah yang tepat, dan drawing activities yang menilai

keaktifan siswa dalam menggambar ilustrasi masalah.

Secara keseluruhan aktivitas siswa dalam kemampuan

berpikir kreatif matematis belum mencapai kesempurnaan,

untuk itu belum ada aktivitas siswa yang mencapai target

penelitian yaitu > 70%. Aktivitas yang belum mencapai target

inilah yang akan menjadi fokus peneliti untuk perbaikan pada

siklus II. Sehingga rata-rata persentase aktivitas belajar siswa

dalam kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai >

70%.

Penilaian lembar observasi aktivitas siswa secara

keseluruhan dilakukan oleh guru dan observer. Lembar ini

diuur dengan skor penilaian 5 ( sangat baik), 4 ( baik), 3

(cukup), 2 (kurang), dan 1 (buruk).

Page 86: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

69

Selain aktivitas belajar siswa dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, lembar observasi

juga secara tidak langsung mengukur kemampuan siswa dalam

tahapan berpikir kreatif matematis siswa. Adapun kategori dari

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diamati

yaitu kelancaran, keluwesan, dan kerincian melalui ketiga jenis

aktivitas yang diamati yaitu oral activities, writing activities

dan drawing activities yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Pada Pembelajaran Matematika Siklus I

No

Indikator

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Matematis

Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Rata-

rata

1. Kelancaran 49,25% 68,75% 66,75% 67,5% 63,06%

2. Keluwesan 62,5% 70% 70,75% 58% 65,25%

3. Kerincian 52,5% 56% 65% 69% 60,6%

Rata-rata total 54,75% 64,92% 67,5% 64,83% 63%

Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa pada siklus I

persentase rata-rata kemampuan siswa dalam berpikir kreatif

matematis dengan menerapkan strategi MHM mencapai

63,29%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

meningkatkan kebiasaan berpikir kreatif terbilang cukup baik.

Dari keempat indikator berpikir kreatif, diperoleh data bahwa

rata-rata siswa pada indikator keluwesan memperoleh

persentase yang tinggi yaitu 65,25% diantara dua indikator

lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa

memberikan pernyataan secara berbeda-beda terlihat pada saat

memberikan ide-ide matematis, memformulasi pertanyaan dan

merefleksikan kebenaran dan kesesuaian jawaban mereka.

Page 87: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

70

Dalam hal ini, rata-rata siswa mengalami kesulitan pada

indikator kerincian. Dimana siswa diminta untuk memberikan

penyelesaian yang beruntut dan terarah dengan menggunakan

beberapa konsep disertai penjelasan dari notasi yang

digunakan. Dalam hal ini, siswa merasa sedikit kesulitan

dikarenakan sswa-siswa tersebut cenderung tidak tepat dalam

membaca masalah sehingga tidak dapat mengubah keterangan-

keterangan yang diketahui menjadi simbol atau notasi yang

diminta serta mengakibatkan sulitnya menyelesaikannya secara

runtut.

2. Lembar jurnal harian siswa

Peneliti menggunakan jurnal harian siswa untuk

mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan

strategi MHM yang telah dilaksanakan selama siklus I. Jurnal

harian siswa ini diukur dengan mengklasifikasikan jawaban

siswa dari tiga pertanyaan dengan kategori respon positif,

respon negatif, dan respon netral. Jurnal harian siswa terdiri

dari tiga pertanyaan seperti : Apa yang kamu pelajari hari ini ?,

Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran hari ini ?, Apa

yang kamu harapkan dalam pembelajaran berikutnya?.

Adapun jurnal harian tersebut diberikan kepada seluruh

siswa kelas VIII – 1 pada setiap akhir pertemuan pembelajaran

di kelas. Berikut tanggapan siswa yang dirangkum dari jurnal

harian siswa yang disajikan dalam tabel 4.7:

Tabel 4. 7

Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Ke- Kategori Positif (%) Netral (%) Negatif (%)

I 62,5 25 12,5 II 67,5 17,5 15 III 55 25 20

Page 88: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

71

Tanggapan siswa pada pembelajaran siklus I dirangkum

berdasarkan jurnal harian siswa yang diisi setiap pertemuan.

Jurnal harian siswa dibuat diakhir pertemuan yang memuat apa

yang siswa pelajari setiap pertemuan beserta pendapat siswa

baik berupa saran dan kritik terhadap penerapan strategi

MHM. Berdasarkan hasil analisis jurnal harian siswa didapat

bahwa rata-rata persentasi tanggapan positif siswa sebesar

63,75%. Siswa yang memberikan tanggapan positif

mengungkapkan bahwa penerapan strategi MHM

menyenangkan dan memudahkan siswa memahami tentang

materi yang guru sampaikan. Cara yang diterapkan dengan

metode tutor sebaya membuat siswa lebih percaya diri

mengungkapkan apa yang ada dipikirannya.

Tanggapan positif paling rendah terdapat pada

pertemuan keempat, hal ini disebabkan siswa masih bingung

memahami perubahan jari-jari dan diameter pada lingkaran

yang diperbesar atau diperkecil. Sehingga waktu yang

digunakan habis untuk menelaah maksud dari soal yang

diberikan. Tanggapan positif paling tinggi terdapat pada

pertemuan kedua, berdasarkan hasil jurnal pada pertemuan

pertama, siswa menyatakan pembelajarannya menyenangkan

meskipun materi lingkaran pernah diperoleh siswa di bangku

sekolah dasar, tetapi dan dapat materi baru karena berbeda

dengan pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas.

Rata-rata tanggapan negatif yaitu sebesar 14,375%,

sebagian besar siswa yang menunjukkan tanggapan negatif

mengungkapkan kesulitan dalam mengerjakan soal jika belum

diajarkan oleh guru dan mereka merasa bosan dengan tahapan

mengeksplorasi dan memformulasi pada strategi MHM.

IV 70 20 10 Persentase

Respon Siswa 63,75 21,875 14,375

Page 89: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

72

Tanggapan negatif siswa paling tinggi terdapat pada pertemuan

ketiga. Rata-rata siswa memberikan tanggapan netral sebesar

21,875%. Hal ini berisi pendapat siswa yang menyukai

penerapan strategi MHM tetapi masih bingung dalam

menyelesaikan soal yang berbentuk cerita.

3. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Selain aktivitas belajar, indikator keberhasilan dalam

penelitian ini dilihat juga berdasarkan kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa. Setelah pertemuan keempat peneliti

mengadakan tes akhir siklus I yang merupakan hasil tes

kemampun berpikir kreatif matematis pada siklus I. Secara

statistik hasil tes tersebut disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus I

Interval F F relative F relatif kumulatif > 38 – 48 4 10% 100% 48 – 58 15 37,5% 90% 58 – 68 9 22,5% 52,5% 68 – 78 3 7,5% 30% 78 – 88 6 15% 22,5% 88 – 98 3 7,5% 7,5% Jumlah 40 100%

64 S 14,78

39

96

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata nilai 64

dengan simpangan baku 14,78. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus I ini

terbilang baik, meskipun rata-rata kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa belum mencapai target penelitian dengan nilai 70.

Page 90: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

73

Atau rata-rata persentase kemampuan siswa dalam berpikir kreatif

mencapai 70%.

Selain data-data yang telah dipaparkan di atas, proses

pembelajaran di kelas diabadikan dalam bentuk dokumentasi. Hasil

dokumentasi beberapa aktivitas siswa selama siklus I dapat dilihat

sebagai berikut:

( Gambar 4.1 : Aktivitas siswa saat belajar dengan metode tutor sebaya )

( Gambar 4.2 : Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes kemampuan berpikir

kreatif matematis siklus I )

Page 91: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

74

( Gambar 4.3: Aktivitas siswa saat mengerjakan soal mengenai keliling dan luas

lingkaran di papan tulis )

Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan siklus I dan

berdasarkan instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar

observasi aktivitas belajar siswa, jurnal harian siswa dan hasil tes

kemampuan berpikir kreatif matematis siklus I, diperoleh hasil

analisis kegiatan refleksi. Hasil refleksi tersebut dirangkum sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Reflekfi tindakan siklus I

No Hasil Pengamatan siklus I Perbaikan Siklus II

1 Metode tutor sebaya dirasa

kurang efektif, hal ini terlihat

kurang aktifnya siswa pada

saat mengemukakan

pendapatnya. Sehingga

suasana kelas menjadi statis.

Guru mencoba menerapkan

metode lain seperti metode

diskusi pada saat siswa

mengerjakan LKS nantinya.

Hal ini diharapkan dapat

membuat siswa lebih berperan

aktif pada saat

mengungkapkan ide-idenya.

2. Sebagian siswa masih sulit

untuk beradaptasi dengan

menyelesaikan masalah/soal

Guru memberikan pekerjaan

rumah kepada siswa, dimana

siswa harus

Page 92: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

75

melalui proses yang

terperinci.

menjawab/mengerjakan soal

dengan pemahaman mereka

sendiri mengenai materi yang

sudah disampaikan di kelas

tadi.

3. LKS yang guru buat masih

kurang efektif dan efisien

digunakan siswa. Dan soal

yang ada kurang merangsang

pola pikir siswa dalam

meningkatkan kemampuan

berpikir kreatifnya.

LKS tidak dibuat tebal dan

rumit. Cukup dengan soal

cerita atau soal bergambar

yang dibuat seefektif mungkin,

guna membuat siswa mudah

mengerjakannya sesuai dengan

tahapan strategi MHM dan

menunjang kreatifitasnya.

4. Guru kurang mampu

mengkondisikan siswa yang

ribut karena mengobrol dan

cederung kurang

memperhatikan arahan dari

guru, terutama siswa yang

duduk di belakang.

Pasangan siswa yang sering

terlihat mengobrol dan kurang

memperhatikan proses

pembelajaran ditempatkan di

bangku pada barisan depan.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I di peroleh bahwa

metode tutor sebaya yang diterapkan kurang efektif karena kurang

membuat siswa aktif pada saat mengeksplorasi ide matematis dan hal

yang diketahuinya. Oleh sebab itu pada tahap perbaikan di siklus II

guru menggantikannya dengan metode diskusi yang diharapkan dapat

membuat siswa menjadi aktif pada saat mengeksplorasi ide

matematisnya. Selain itu pada tahap perbaikan di siklus II guru

memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dimana pekerjaan

Page 93: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

76

rumahnya berkaitan dengan pemahaman mereka mengenai materi

yang telah di sampaikan tadi di kelas. Serta penggunaan LKS ti siklus

II tidak di buat tebal dan rumit. Isi LKS lebih mengedepankan tahapan

strategi MHM dan kemampuan berpikir kreatifnya dengan

menggunakan beragam soal cerita dan gambar. Terakhir, perbaikan

yang dilakukan di siklus II adalah guru mengatur ulang tempat duduk

siswa berdasarkan kelompoknya. Hal ini dibuat karena pada perlakuan

di siklus I masih banyak siswa yang mengobrol pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

Selain itu rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada

siklus I mencapai 64,32%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I belum mencapai

indikator keberhasilan dalam penelitian ini, dimana rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa harus mencapai > 70%. Karena itu,

keempat aktivitas yang diukur dalam penelitian ini masih perlu

ditingkatkan. Kemampuan siswa meggunakan pola berpikir kreatif

yang terlihat pada aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika

dengan penerapan strategi MHM hanya mencapai 62,83%, yang

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam tahap berpikir kreatif

belum mencapai hasil yang maksimal, khususnya pada indikator

elaboration (kerincian). Respon baik siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan strategi MHM yang ditunjukkan dengan

persentase 41,25%, masih dinilai sangat kurang. Oleh karena itu harus

ditingkatkan agar pembelajaran matematika dengan metode MHM

mendapat respon yang baik. Hasil tes akhir siklus I diperoleh bahwa

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa mencapai nilai rata-rata

64. Hal ini menunjukkan bahwa tes kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan

dalam penelitian ini, dimana rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa yang diharapkan adalah > 70. Adapun hal-hal yang

perlu ditingkatkan adalah bimbingan dan perhatian guru terhadap

Page 94: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

77

siswa yang kemampuan berpikir kreatif matematisnya masih rendah,

dengan memberi mereka kesempatan untuk menanyakan materi

ataupun soal yang belum mereka mengerti.

Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai,

sehingga penelitian akan dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil

refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk perbaikan.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan pembelajaran pada siklus I merupakan tindakan lanjutan

dengan bantuan refleksi tindakan pembelajaran sebelumnya (siklus I).

Materi yang akan dibahas pada pembelajaran siklus II adalah hubungan

antara sudut pusat dan sudut keliling lingkaran, hubungan sudut pusat,

panjang busur, dan luas juring lingkaran, menghitung dan mencari luas

tembereng.

a. Tahap perencanaan

Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan strategi mathematical habits of mind (MHM) untuk 4 kali

pertemuan, bahan ajar yang di desain sesuai dengan strategi

mathematical habits of mind (MHM), lembar soal tes kemampuan

berpikir kreatif matematis siklus II, jurnal harian, lembar observasi

aktivitas siswa, lembar observasi guru, dan alat dokumentasi. Pada

siklus II ini peneliti akan menggunakan metode diskusi sebagai

metode pembelajarannya. Selain itu, peneliti ingin mengetahui respon

dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika dan

mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa ketika dilakukan pembelajaran matematika dengan

menggunakan kebiasaan berpikir secara matematis, adapun aktivitas

tersebut diantaranya visual activities dengan mengamati siswa pada

saat memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan mengenai

materi pelajaran dan saat menelaah soal yang ada di LKS, oral

activities dengan mengamati kecakapan siswa pada saat

Page 95: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

78

mengidentifikasi masalah dengan memberikan ide-ide matematis,

memformulasikan pertanyaan pada pernyataan yang ada di LKS,

writing activities dengan mengamati siswa menuliskan hasil refleksi

kebenaran dan kesesuaian suatu jawaban, menggunakan konsep dan

strategi penyelesaian yang sesuai (generalisasi) pada saat

menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS dan merekonstruksi

contoh soal beserta jawaban, terakhir adalah drawing activities dengan

mengamati siswa pada saat menggambarkan ilustrasi masalah.

b. Tahap pelaksanaan dan observasi

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sebanyak empat kali

pertemuan, dimulai pada hari Rabu, 20 Februari 2013 sampai dengan

hari Selasa, 5 Maret 2013. Pada pembelajaran ini digunakan strategi

mathematical habits of mind (MHM) sebagai strategi untuk mengukur

peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Adapun

deskripsi pembelajaran pada siklus II yaitu sebagai berikut :

6) Pertemuan Keenam / Rabu, 20 Februari 2013

Pertemuan keenam ini merupakan awal dari siklus II yang

berlangsung selama 2 x 35 menit. Diawali dengan membaca do’a,

memberi salam dan membuka pelajaran dengan mengadakan

apersepsi mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan yaitu

materi lingkaran tentang sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.

Sebelum memulai pembelajaran, guru memberitahukan hasil tes

pada siklus I. Setelah itu, guru menginformasikan kepada siswa

bahwa pada pembelajaran di siklus II ini akan diterapkan metode

diskusi. Hal ini dilakukan dengan tujuan siswa lebih terbuka

Sebelum guru membagikan LKS 6 kepada siswa, guru

terlebih dahulu membagikan kelompok yang secara acak sudah

guru siapkan. Setelah menyuruh siswa bergabung dengan

kelompoknya, peneliti membagikan LKS kepada siswa dan

memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan oleh siswa

pada saat mengerjakan LKS 6. Karena jumlah siswa pada kelas

Page 96: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

79

VIII-1 ada 40 orang, maka dipastikan seluruh siswa mendapatkan

kelompok, karena kelompok yang dibentuk ada 8 dengan masing-

masing anggota kelompok 5 orang. Namun, pada pertemuan hari

ini, siswa yang hadir hanya ada 38 orang dan 2 orang lainnya tidak

hadir dikarenakan 2 orang sakit. Sehingga ada satu kelompok yang

hanya terdiri dari 3 orang.

Materi pada pertemuan pertama ini adalah lingkaran

dengan indikator pembelajaran yaitu menentukan dan menghitung

sudut pusat dan sudut keliling. Sebelum peneliti menyuruh siswa

mengerjakan LKS 6 bersama dengan teman kelompoknya, peneliti

memberikan ilustrasi guna membuat siswa lebih mudah memahami

sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran. Peneliti menunjukan

sebuah gambar lingkaran dengan beberapa petunjuk berupa garis

dan huruf pada lingkaran tersebut. Cara ini dibuat agar siswa dapat

mengetahui bahwa sudut pusat lingkaran adalah sudut yang

dibatasi oleh dua buah jari-jari dengan titik sudut berada di tengah

lingkran atau dipusat lingkaran. Dengan menggunakan busur,

siswa diminta untuk menentukan besar sudut pada gambar, setelah

itu barulah dapat dibuat kesimpulan bahwa sudut keliling itu

adalah setengah dari sudut pusat dengan syarat harus menghadap

ke busur yang sama. Kegiatan tersebut mengarah pada tahapan

strategi MHM yang pertama yaitu explore mathematical ideas.

Pada soal nomor 2 yang terdapat di LKS 6, siswa diminta

untuk menerapkan strategi MHM dalam menjawab soal yang ada.

Seperti menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling dengan

langkah terperinci (generalization) kemudian siswa juga diminta

secara berkelompok untuk menerapkan tahapan strategi MHM

yang ketiga reflect on their answer to see wether they. Pada

langkah ini, terlihat siswa agak merasa kesulitan membuktikan

kebenaran jawaban karena pada soal ini berbentuk uraian dan ada

penggabungan materi aljabar. Namun, karena metode yang dipakai

Page 97: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

80

adalah diskusi, sehingga tidak membuat siswa menyerah. Antara

siswa yang lain saling bertukar pendapat guna melengkapi

jawaban.

Pada umumnya respon siswa sangat baik terhadap

pembelajaran matematika dengan strategi mathematical habits of

mind (MHM) dipertemuan keenam ini. Siswa menikmati kegiatan

pembelajaran yang menggunakan kebiasaan berpikir kreatif dengan

metode diskusi. Hal ini dikarenakan sebelumnya siswa sudah

terbiasa dengan strategi pembelajaran ini. Hanya saja masih ada

siswa yang belum terlibat aktif dalam penyelesaian tugas, dan

masih mengandalkan temannya untuk menyelesaikan soal-soal

pada LKS 6. Namun, dengan mengacu pada keterbatasan waktu

dan dengan guru mengingatkan bahwa harus ada perubahan nilai di

siklus II dan membuat siswa termotivasi kembai untuk rajin.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 6 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 6 No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

70%

Page 98: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

81

Rata – rata visual activities 70%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

67,5%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

83%

Rata – rata oral activities 75,25%

3

Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

74%

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

73%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

76%

Rata – rata writing activities 74,3%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 74,5%

Rata – rata drawing activities 74,5%

Rata – rata total 73,51%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.10, aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi mathematical habits of mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 67,5%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 74%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 73% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 83% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 76%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 73,51 %.

Page 99: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

82

7) Pertemuan Ketujuh / Selasa, 26 Februari 2013

Dipertemuan ketujuh ini, pada saat peneliti memasuki

ruangan kelas siswa kelas VIII-1 sudah tampak duduk rapih dan

siap menyambut pelajaran matematika. Setelah guru duduk, ketua

kelas menginstruksikan siswa yang lain untuk berdoa dan memberi

salam, kemudian peneliti mengabsen kehadiran siswa. Hasilnya

pun bagus, tidak ada siswa yang absen. Semua nampak hadir dan

sudah duduk di kelompok masing-masing. Memang di pertemuan

yang lalu, peneliti menghimbau bahwa sebelum memulai pelajaran,

siswa diminta sudah bergabung dengan kelompoknya masing-

masing.

Materi pada pertemuan ketujuh ini yaitu mengenai

hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran.

Langkah awal siswa diberikan gambar lingkaran yang memuat dua

buah sudut pusat. Dengan melakukan perbandingan antara kedua

sudut pusat, sehingga diperoleh hubungan antara sudut pusat,

panjang busur dan luas juring. Pada LKS 7 ini, siswa akan

membuktikan cara mencari panjang busur apabila diketahui jari-

jari lingkaran dan sudut pusatnya dengan perbandingan yang telah

dihitung sebelumnya dengan explore mathematical ideas. Setelah

itu barulah siswa dapat menentukan panjang busur ataupun luas

juringnya.

Pada soal berikutnya tahapan strategi MHM yang

diterapkan adalah generalization, reflect the answer, formulate

question, dan construct example yang . Pada permasalahan ini

mulai terlihat keanekaragaman cara siswa menyelesaikannya.

Aktivitas berkelompok pun sudah mulai terlihat, masing-masing

siswa mencoba memberikan keterangan-keterangan yang diminta

pada soal tersebut dan ada pula yang mengkonstruksikan kedalam

bentuk soal dengan disertai pula jawabannya. Siswa tidak lagi pasif

Page 100: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

83

dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Siswa terlihat lebih

percaya diri, karena menggunakan metode diskusi.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 7 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Adapun sikap siswa pada saat mengerjakan LKS 7 terbilang

cukup baik, walaupun belum nampak terlihat banyak perubahan

yang ditunjukkan oleh siswa. Namun, guru optimis bahwa siswa

akan jauh terlihat lebih baik terutama dalam hal menggunakan

kebiasaan berpikir kreatifnya. Selain itu hasil pengamatan aktivitas

belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif matematis pada

pertemuan pertama melalui lembar observasi dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.11 Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 7 No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

75,5%

Rata – rata visual activities 75,5%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

70%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

75,5%

Rata – rata oral activities 72,75%

3 Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

73,5%

Page 101: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

84

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

72,5%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

78%

Rata – rata writing activities 74,67%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 76%

Rata – rata drawing activities 76%

Rata – rata total 74,73%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.11, aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi mathematical habits of mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 70%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 73,5%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 72,5% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 75,5% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 78%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 74,73%.

8) Pertemuan Kedelapan / Rabu, 27 Februari 2013

Pada pertemuan kedelapan proses pembelajaran dilanjutkan

dengan materi mengenai mengenal hubungan sudut pusat, panjang

busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

Diawali dengan pemberian salam dan do’a, kemudian peneliti

bertanya adakah siswa yang tidak hadir pada hari ini. Ternyata

semua siswa hadir, sambil melihat absen peneliti akan memanggil

Page 102: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

85

siswa secara acak untuk kedepan kelas mengerjakan soal yang

telah peneliti buat. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali

mengenai menentukan hubungan sudut pusat, panjang busur dan

luas juring lingkaran yang sudah dipelajari di pertemuan kemarin

Setelah itu kegiatan belajar dilanjutkan dengan

penyampaian indikator pembelajaran pada hari ini yaitu akan

membahas mengenai hubungan sudut pusat, panjang busur dan

luas juring lingkaran. Kemudian peneliti membagikan LKS 8

kepada seluruh siswa untuk kemudian dikerjakan secara berdiskusi

dengan teman sekelompoknya. Pada soal nomor 1 siswa diminta

untuk menerapkan tahapan strategi MHM yang pertama yaitu

explore mathematical ideas dengan sharing antar teman

sekelompoknya membuat sebagian besar siswa mudah menentukan

dan menghitung perbandingan dua buah sudut pusat lingkaran.

Mereka juga mengetahui bagaimana caranya menentukan panjang

busar dan luas juring dengan menggunakan dua perbandingan

sudut pusat tadi. Namun sebagian siswa ada juga yang masih

mengalami kesulitan dalam menghitung pajang busur dan luas

juring lingkaran dengan menggunakan dua sudut pusat yang telah

diketahui sebelumnya. Hal ini juga sesuai dengan indikator

berpikir kreatif matematis yaitu indikator fluency dan elaboration.

Pada soal nomor 2 yang terdapat di LKS 8, siswa sudah

dapat menentukan hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan

luas juring lingkaran sehingga soal yang guru berikan tidaklah

terlalu sulit untuk siswa. Pada soal ini, tahapan strategi MHM yang

digunakan mencangkup secara keseluruhan, dimulai dari reflect the

answer, generalization, formulate question, dan construct

wxample. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang

sesuai dengan soal di atas adalah fluency, flexibility dan

elaboration. Pada soal bagian yang ketiga yaitu pada saat siswa

diminta untuk merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban, siswa

Page 103: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

86

agak kerepotan dikarenakan hanya dengan diketahui beberapa

keterangan pada gambar. Namun, dengan berdiskusi permasalahan

yang siswa hadapi dapat diselesaikan.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 8 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis pada pertemuan kedelapan

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12 Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 8 No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

74%

Rata – rata visual activities 74%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

76,5%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

75,5%

Rata – rata oral activities 76%

3

Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

75,5%

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

75,5%

Menuliskan contoh soal beserta 78,5%

Page 104: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

87

jawabannya

Rata – rata writing activities 76,5%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 78%

Rata – rata drawing activities 78%

Rata – rata total 76,125%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.12, aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi mathematical habits of mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 76,5%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 75,5%,

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 75,5% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 75,5% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 78,5%. Sehingga pada pertemuan

pertama ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai

76,125 %.

9) Pertemuan Kesembilan / Selasa, 5 Maret 2013

Pada pertemuan kesembilan ini, seluruh siswa hadir dan

tampak jelas sudah tidak adanya lagi rasa kurang percaya diri

mereka. Mereka terlihat semangat menyambut pelajaran

selanjutnya. Pokok bahasan dalam pertemuan kesembilan ini

mengenai menghitung dan menentukan luas tembereng. Karena

siswa sudah duduk bergabung dengan teman sekelompoknya sama

seperti pada pertemuan yang lalu, peneliti pun langsung

membagikan LKS 9 untuk dikerjakan oleh siswa secara

Page 105: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

88

berkelompok. Setelah melakukan apersepsi dan menyampaikan

indikator pembelajaran untuk hari ini, seluruh siswa pun memulai

diskusi mereka.

Pada soal nomor 1, tahapan strategi MHM yang diterapkan

adalah explore mathematical ideas. Indikator berpikir kreatif yang

terdapat pada soal itu adalah fluency dimana pada soal itu siswa

menjawab pertanyaan itu dengan lancar dan tepat. Karena pada

soal tersebut, siswa diminta untuk menyebutkan unsur apa saja

yang terdapat pada gambar, kemudian siswa diminta untuk mencari

nilai luas juringnya. Setelah data semua diketahui, barulah siswa

diminta untuk menjelaskan bagaimana menentukan rumus

tembereng lingkaran dengan menggunakan kalimat mereka sendiri.

Pada soal selanjutnya peneliti memberikan sebuah soal cerita,

dimana maksud dari pertanyaannya mencangkup keempat tahapan

dari strategi MHM yaitu reflect the answer, generalization,

formulate question, dan construct example. Keempat tahapan itu

sesuai dengan maksud dari indikator berpikir kreatif yaitu

flexibility dan elaboration.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama dengan siswa

melakukan refleksi mengenai materi yang dibahas tadi. Kemudian

peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mengerjakan soal mandiri yang terdapat pada LKS 9 yang harus

dikerjakan oleh masing-masing siswa secara individu. Dilanjutkan

setelah itu siswa untuk mengisi jurnal harian siswa, seluruh siswa

terlihat tampak tenang saat mengerjakan soal mandiri dan jurnal

harian siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis pada pertemuan pertama

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 106: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

89

Tabel 4.13 Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pertemuan 9 No Sub Variabel Indikator yang diamati Persentase

1 Visual Activties Memperhatikan penjelasan dari guru dan mengamati masalah

75%

Rata – rata visual activities 75%

2

Oral activities

Menjelaskan identifikasi masalah secara lisan dengan memberikan ide-ide matematisnya

82%

Memformulasikan pertanyaan dari permasalahan yang ada

78%

Rata – rata oral activities 80%

3

Writing activities

Menuliskan hasil refleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban

74%

Menuliskan jawaban sesuai dengan konsep dan strategi pemecahannya

74%

Menuliskan contoh soal beserta jawabannya

80%

Rata – rata writing activities 76%

4 Drawing activities

Menggambar ilustrasi masalah 78%

Rata – rata drawing activities 78%

Rata – rata total 77,25%

Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disajikan pada

tabel 4.13, aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

dilakukan melalui strategi mathematical habits of mind terlihat

pada oral activities dan writing activities. Dari kedua jenis aktivitas

tersebut rata-rata persentase siswa pada tahap memahami masalah

dengan memberikan ide-ide matematis mencapai 82%, tahap

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban mencapai 74%,

Page 107: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

90

tahap menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan strategi

pemecahan yang tepat mencapai 74% tahap memformulasi

pertanyaan mencapai 78% dan tahap merekonstruksi contoh soal

beserta jawaban mencapai 80%. Sehingga pada pertemuan pertama

ini rata-rata persentase siswa pada proses atau tahap meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematis mencapai 77,25 %.

10) Pertemuan Kesepuluh / Rabu, 6 Maret 2013

Pertemuan kesepuluh berlangsung selama 2 x 35 menit (2

jam pelajaran). Pada pertemuan terakhir ini dilakukan tes siklus II

untuk mengetahui kembali bagaimana kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa kelas VIII-1. Terlihat semua siswa kelas VIII-1

sudah siap dengan tes yang akan dilaksanakan.

Sebelum tes dilaksanakan, seorang siswa memimpin teman-

temanya untuk berdo’a terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti

membagikan soal tes pada setiap siswa. Tes dimulai dari pukul

13.30 sampai pukul 14.40. Instrumen tes berisi tentang soal-soal

mengenai sudut pusat dan sudut keliling, hubungan antara sudut

pusat, panjang busur dan luas juring, serta luas tembereng yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa kelas VIII-1. Soal tes ini terdiri dari 4 butir soal. Siswa

tampak serius dalam menjawab soal dan suasana kelas terlihat

kondusif dan tenang. Berikut ini dokumentasi saat tes siklus II

berlangsung.

( Gambar 4.4 : Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes kemampuan berpikir

kreatif matematis siklus II )

Page 108: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

91

c. Tahap analisis dan refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis seluruh instrumen yang

telah digunakan pada penelitian siklus II. Berikut adalah hasil analisis

instrumen pada siklus II.

1. Lembar observasi aktivitas belajar

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dalam pemecahan

masalah untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis

melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14

Persentase Aktivitas Belajar Siswa dalam

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada Pembelajaran Siklus II

No Sub Variabel Pert.6 Pert.7 Pert.8 Pert.9 Rata-rata

1. Visual activities 70% 75,5% 74% 75% 73,625%

2. Oral activities 75,25% 72,75% 76% 80% 76%

3. Writing activities 74,3% 74,67% 76,5% 76% 75,37%

4. Drawing activities 74,5% 76% 78% 78% 76,625%

Rata-rata aktivitas total 73,51% 74,73% 76,125% 77,25 % 75,41%

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diperoleh informasi bahwa

aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Visual activities

Rata-rata persentase aktivitas siswa pada saat diterapkannya

strategi MHM di kelas mencapai 73,625%. Hal ini menunjukkan

bahwa aktivitas siswa terbilang baik dan mengalami peningkatan

dibandingkan pada pembelajaran di siklus I. Visual activities yang

diukur pada penelitian tindakan kelas ini adalah aktivitas siswa

pada saat memperhatikan penjelasan dari guru dan peran aktif

siswa dalam kegiatan mengamati masalah yang tertera pada LKS

yang telah disediakan oleh guru. Rata-rata persentase visual

activities siswa pada siklus ini mencapai 73,625%. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memperhatikan

Page 109: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

92

penjelasan isi materi yang disampaikan terbilang baik dan

meningkat dibandingkan siklus I. Peringatan guru mengenai

penilaian aktivitas siswa dalam menyelesaikan masalah yang

menggunakan kemampuan berpikir kreatif, membuat siswa tidak

lagi mengabaikan tahap demi tahap dari penerapan strategi MHM.

2) Oral activities

Rata-rata persentase aktivitas menjelaskan yang

dilakukan oleh siswa pada saat diterapkannya strategi MHM

berlangsung sebanyak 76%. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan siswa dalam menjelaskan penyelesaian masalah yang

dilakukan secara diskusi dengan menggunakan kemampuan

berpikir kreatif matematisnya terbilang sangat baik. Bagi siswa

kelas VIII-1 kemajuan ini sangatlah signifikan. Karena terbukti

sebelum diterapkannya strategi MHM pada pelajaran matematika,

siswa tidak terbiasa untuk menyuarakan pendapatnya mengenai

pembahasan materi pelajaran di kelas. Terlebih dengan

diterapkannya pada metode diskusi juga membuat siswa lebih

percaya diri dengan pendapatnya.

3) Writing activities

Pada aktivitas ini, rata-rata persentase aktivitas siswa

dalam menyelesaikan masalah pada saat diterapkannya strategi

MHM mencapai 75,37%. Hasil ini dikategorikan sangat baik,

karena sebagian besar siswa terlihat lebih serius dan lebih baik

dalam mengerjakan soal yang terdapat di dalam LKS, pada tahapan

merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban, menyelesaikan

permasalahan dengan konsep dan strategi pemecahan yang sesuai,

dan merekonstruksi contoh soal dan jawabannya. Siswa terlihat

lebih terstruktur dalam penulisan penyelesaian masalah matematis

dan terlihat lebih lancar. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan

jumlah persentase yang diperoleh dari siklus I sebesar 12,01%.

Page 110: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

93

4) Drawing activities

Drawing activities yang dimaksud pada penelitian ini

adalah kemampuan siswa dalam menggambar. Siswa diharapkan

mampu menggambar ilustrasi maslah pada LKS. Rata-rata

persentase aktivitas ini adalah 76,625%. Menerangkan suatu

permasalahan dalam bentuk soal cerita akan sangat mudah

dipahami apabila diberikan pula ilustrasi gambar. Pada materi

lingkaran yang diberikan di siklus II ini, terlihat siswa lebih santai

dan senang dalam menggambar ilustrasi masalah yang berkaitan

dengan lingkaran.

Rata-rata aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi

pada pembelajaran siklus II sebesar 75,41%. Pada siklus I

perolehan rata-rata persentase aktivitas siswa sebesar 64,32%. Dari

rata-rata yang diperoleh, hal ini menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan rata-rata aktivitas siswa setelah diterapkannya strategi

MHM pada siklus II. Peningkatan nilai rata-rata persentase

aktivitas siswa yang diperoleh terdapat pada visual activities

(73,625%), oral activities (76%), writing activities (75,37%), dan

drawing activities (76,625%). Jelas terlihat bahwa rata-rata seluruh

aktivitas siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang

diharapkan.

Selain aktivitas belajar siswa dalam penyelesaian

masalah matematik, seperti hal yang terjadi pada siklus I, pada

siklus II pun lembar observasi yang dinilai juga mengukur tingkat

kemampuan siswa dalam proses menyelesaikan masalah dengan

menggunakan kebiasaan berpikir matematis dengan melihat

kedalam empat indikator yang peneliti tetapkan. Adapun kategori

dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diamati

yaitu kelancaran, keluwesan, kerincian, dan keaslian melalui ketiga

jenis aktivitas yang diamati yaitu oral activities, writing activities

dan drawing activities yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 111: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

94

Tabel 4.15

Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Pada Pembelajaran Matematika Siklus II

No

Indikator

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Matematis

Pert.6 Pert.7 Pert.8 Pert.9 Rata-

rata

1. Kelancaran 70,25% 71,25% 76% 78% 73,9%

2. Keluwesan 78,5% 74,5% 75,5% 76% 76,125%

3. Kerincian 76% 78% 78,5% 80% 78,125%

Rata-rata total 74,7% 75% 77% 78% 76,2%

Tabel 4.15 di atas, menunjukkan bahwa pada siklus II

persentase rata-rata kemampuan siswa dalam berpikir kreatif

matematis dengan menerapkan strategi MHM mencapai 76,2%.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

meningkatkan kebiasaan berpikir kreatif terbilang cukup baik. Dari

keempat indikator berpikir kreatif, diperoleh data bahwa rata-rata

siswa pada indikator kerincian memperoleh persentase yang tinggi

yaitu 78,125% diantara tiga indikator lainnya. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan

persoalan matematika dengan memperinci ataupun memperjelas

dari informasi yang diketahui pada soal. Hal ini dituangkan juga

oleh siswa pada langkah di strategi MHM yaitu generalisasi dan

merekonstruksi contoh soal tepatnya pada indikator pembelajaran

hubungan antara sudut pusat, panjag busur dan luas juring pada

lingkaran. Pada siklus II ini, secara umum siswa sudah tidak

terlihat lagi mengalami kesulitan saat menerapkan strategi MHM

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya. Hal ini

dikarenakan siswa sudah merasa asik dan senang belajar dengan

strategi MHM, tidak hanya perubahan sikap siswa yang jauh lebih

Page 112: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

95

serius dalam belajar, tetapi juga terlihat pada hasil belajarnya di

kelas.

2. Lembar jurnal harian siswa

Instrumen lain yang peneliti gunakan untuk penelitian ini

adalah pedoman jurnal harian siswa. Tidak berbeda dengan siklus I,

pada siklus II ini pun terdapat lembar jurnal harian siswa yang

digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan selama siklus II.

Berikut tanggapan siswa yang dirangkum dari jurnal harian

siswa yang disajikan dalam tabel 4.16:

Tabel 4. 16

Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus II

Tanggapan siswa pada pembelajaran siklus II dirangkum

berdasarkan jurnal harian siswa yang diisi mulai dari pertemuan

enam sampai pertemuan sembilan setelah tes akhir siklus I. Jurnal

harian siswa diisi diakhir pertemuan yang memuat apa saja yang

siswa pelajari tiap pertemuan beserta saran dan kritik terhadap

pembelajaran tiap pertemuan. Berdasarkan hasil analisis jurnal

harian siswa didapat bahwa rata-rata persentasi tanggapan positif

siswa sebesar 75,625%. Siswa yang memberikan tanggapan positif

mengungkapkan bahwa penerapan strategi MHM menyenangkan,

asik, mudah, dan metode diskusi yang guru terapkan sangat

membantu sisswa untuk aktif dan kreatif.

Pertemuan Ke- Kategori Positif (%) Netral (%) Negatif (%)

VI 75 20 5 VII 77,5 12,5 10 VIII 82,5 10 7,5 IX 87,5 7,5 5

Persentase Respon Siswa 80,625 12,5 6,875

Page 113: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

96

Tanggapan positif tertinggi terdapat pada pertemuan

kesembilan, sebagian besar siswa menunjukkan pemahaman

terhadap materi menghitung dan mencari luas tembereng. Pada

pertemuan ini siswa juga tidak dibebani dengan soal-soal yang

banyak. Rata-rata persentase tanggapan positif siswa meningkat

sebesar 11,875% dari siklus I. Tanggapan positif paling rendah

terdapat pada pertemuan keenam, hal ini disebabkan siswa

kesulitan dalam memahami materi sudut pusat dan sudut keliling

lingkaran. Tanggapan negatif pada siklus II rata-ratanya mencapai

9,375%, siswa yang menunjukkan tanggapan negatif

mengungkapkan masih bingung dengan beberapa materi terutama

materi hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan luas juring

lingkaran, hal ini terlihat pada pertemuan kedelapan tanggapan

negatif mendapat skor paling tinggi yaitu 5%. Rata-rata persentase

tanggapan netral sebesar 15% berisi pendapat siswa yang

menyatakan ada materi yang sudah dipahami ada juga yang belum

dipahami.

3. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Untuk mengetahui perkembangan kemampuan pemecahan

masalah matematik siswa, dilakukan tes akhir siklus II pada

pertemuan kesepuluh. Secara statistik hasil tes akhir siklus II

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17 Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus II

Interval F F relative F relatif kumulatif > 50 – 57 6 15% 100% 58 – 65 8 20% 85% 66 – 73 5 12,5% 65 74 – 81 7 17,5% 52,5% 82 – 89 10 25% 35% 90 – 97 4 10% 10% Jumlah 40

Page 114: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

97

73,3 S 13,19

50

95 Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata nilai 73,3

dengan simpangan baku 13,19. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus II ini sudah

mencapai indikator keberhasilan.

Selain data-data yang telah dipaparkan di atas, proses

pembelajaran di kelas diabadikan dalam bentuk dokumentasi. Hasil

dokumentasi beberapa aktivitas siswa selama siklus II dapat dilihat

sebagai berikut:

( Gambar 4.5 : Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes kemampuan berpikir

kreatif matematis siklus II )

Page 115: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

98

Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan siklus II

dan berdasarkan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi MHM

selama siklus II ini siswa memperlihatkan antusias yang

semakin baik. Siswa sudah terlihat memahami langkah-

langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan, termasuk

langkah-langkah / tahapan dalam meningkatan kemampuan

berpikir kreatif matematis. Pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran pada siklus II lebih baik dari sebelumnya, hal ini

membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang

diberikan guru pada setiap pertemuan maupun tes akhir siklus

II. Perbaikan pada siklus II menunjukkan hasl sesuai dengan

yang diharapkan.

Berdasarkan hasil observasi siklus II diperoleh rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif

mencapai 77,25%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa dalam kemampuan berpikir

kreatif matematis pada siklus II telah mencapai indikator

keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah matematik

harus mencapai lebih besar atau sama dengan > 70%. Selain

itu rata-rata persentase kemampuan siswa dalam proses

berpikir kreatif juga telah mencapai indikator keberhasilan

penelitian dengan mencapai 76,2%. Respon positif siswa

terhadap pembelajaran matematika dengan strategi MHM

beserta soal-soal kemampuan berpikir kreatif pun mengalami

peningkatan , persentase untuk respon positif siswa pada siklus

II ini adalah 80,625%. Selain itu, rata-rata niai tes siswa

mencapai 73,3 dengan nilai terendah 50. Menunjukkan bahwa

Page 116: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

99

tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus II

telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini.

Peningkatan aktivitas belajar dalam meningkatkan

kebiasaan berpikir kreatif dan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa merupakan target yang ingin dicapai dalam

penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil refleksi siklus

II, yaitu bahwa kedua indikator keberhasilan telah tercapai

maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan

siklus II.

B. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada,

yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi aktivitas belajar dalam peningkatan kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa. Namun, selain untuk mengetahui persentase

aktivitas belajar siswa, lembar observasi tersebut juga digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam tahap berpikir kreatif matematis

dalam pembelajaran matematika, serta digunakan untuk menganalisis dan

merefleksi setiap siklus.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.18

Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar dalam Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Siswa Siklus I dan Siklus II

No Sub Variabel Siklus I Siklus II

1. Visual activities 66% 73,625%

2. Oral activities 63,62% 76%

Page 117: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

100

3. Writing activities 63,36% 75,37%

4. Drawing activities 64,25% 76,625%

Rata-rata aktivitas total 64,31% 75,41%

Berdasarkan tabel 4.18 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif matematis

mengalami peningkatan sebesar 11,1%. data tersebut juga menunjukkan

bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan

beberapa aspek aktivitas belajar siswa yang masih kurang pada siklus I.

Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Diagram 1

Persentase Aktivitas Belajar dalam Berpikir Kreatif Matematis

Adapun hasil observarsi kemampuan siswa dalam tahapan (proses)

berpikir kreatif matematis pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.19

Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa pada Pembelajaran Matematika

Siklus I & Siklus II

No Indikator Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Siklus I Siklus II

1. Kelancaran 63,30% 73.9%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

VA OA WA DA

Siklus I

siklus II

Page 118: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

101

2. Keluwesan 64,5% 76%

3. Kerincian 60,13% 78,125%

Rata-rata total 63,73% 76,01%

Berdasarkan tabel 4.19 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata

persentase kemampuan siswa dalam tahapan (proses) berpikir kreatif pada

pembelajaran matematika mengalami peningkatan sebesar 13,37%. Data

tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II

dapat meningkatkan beberapa aspek berpikir kreatif siswa yang masih

kurang pada siklus I. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Diagram 2

Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

2. Lembar Jurnal harian Siswa

Respon seluruh siswa terhadap pembelajaran dengan strategi

MHM pada setiap pertemuan dapat terlihat berdasarkan lembar jurnal

harian yang diberikan kepada siswa. Berikut persentase respon siswa pada

siklus I dan siklus II.

Tabel 4.20

Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika dengan

Strategi MHM Siklus I & II

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

kelancaran keluwesan kerincian

Siklus Isiklus II

Page 119: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

102

No Kategori Kategori

Positif Netral Negatif

1. Siklus I 63,75% 21,875% 14,375%

2. Siklus II 80,625% 12,5% 6,875% Rata-rata total 72,2% 17,2% 10,6%

Berdasarkan tabel di atas persentase respon siswa pada siklus II

telah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya, meskipun respon siswa

pada siklus I sudah terbilang baik. Berikut diagram batang respon siswa.

Diagram 3

Persentase Skor Respon Siswa terhadap Strategi MHM

3. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Tes kemampuan berpikir kreatif matematis dilaksanakan pada

setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.21

Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Positif Netral Negatif

Siklus Isiklus II

Page 120: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

103

Statistik Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 96 95

Nilai terendah 39 50

Rata-rata 64 73,3

Standar deviasi 14,78 13,19

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata

nilai pada siklus II mengalami peningkatan sebesar10,3 point. Peningkatan

kemampuan pemecahan masalah matematik siswa jika disajikan dalam

diagram batang adalah sebagai berikut:

Diagram 4

Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

4. Wawancara

Selain data yang diperoleh dari lembar observasi dan tes

kemampuan berpikir kreatif matematis, penelitian ini juga diperkuat

dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa.

Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan.

Wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan

(penelitian pendahuluan) diperoleh beberapa informasi diantaranya dalam

586062646668707274

Siklus I SiklusII

Nilai Rata-rata

Page 121: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

104

menyelesaikan masalah/ soal siswa tidak terbiasa dengan proses melainkan

lebih tertarik kepada hasil. Dalam arti sebagian besar siswa kurang

memperhatikan bahkan cenderung mengabaikan proses dalam

menyelesaikan soal/masalah, mereka hanya tertuju kepada hasil yang

benar. Keterangan yang sama tersebut diperoleh melalui wawancara siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa setelah

tindakan yaitu setelah siklus II diperoleh informasi bahwa beberapa

aktivitas yang dianggap kurang bahkan tidak terbiasa telah menunjukkan

peningkatan setelah diterapkan pembelajaran dengan strategi MHM.

Secara rinci hasil wawancara tersebut dapat dilihat pada lampiran.

C. Interpretasi Hasil Analisis Penerapan pembelajaran dengan strategi MHM menuntut aktivitas

siswa dalam berperan aktif. Aspek-aspek dalam strategi MHM menuntut

siswa untuk dapat aktif dalam mengeksplorasikan ide-ide matematis dan

juga dalam menuangkan ide tersebut kedalam tulisan. Hal-hal tersebut

diterapkan pada siklus I dan siklus II. Pada siklus II indikator-indikator

keberhasilan yang diukur pada penelitian ini sudah mencapai target yang

diharapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan tentang aktivitas belajar siswa

dalam berpikir kreatif matematis melalui lembar observasi, menunjukkan

peningkatan dengan diterapkannya pembelajaran dengan strategi MHM.

Pada siklus I hasil pengamatan melalui lembar observasi diperoleh

persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif

matematis sebesar 64,31% dengan kategori aktivitas belajar siswa

terbilang cukup baik. Hasil pengamatan pada siklus II, diperoleh

persentase rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 75,41% dengan kategori

aktivitas belajar siswa terbilang baik. Hal ini menunjukkan peningkatan

rata-rata aktivitas belajar sebesar 11,1%. Seluruh aspek aktivitas belajar

sudah mencapai persentase yang diharapkan dalam penelitian ini. Rata-rata

persentase aspek aktivitas belajar dalam berpikir kreatif matematis

Page 122: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

105

maksimal yaitu kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide-ide

matemtis yang dijelaskan secara lisan pada saat diskusi antar teman terjadi

dan juga membuat gambar atau sketsa lingkaran, sedangkan rata-rata

persentase aktivitas belajar dalam berpikir kreatif matematis minimal yaitu

kemampuan siswa memperhatikan penjelasan guru di depan kelas dan

menyelesaikan penyelesaian dengan menuangkannya ke daslam

tulisan.Sementara itu kemampuan siswa dalam menyelesaikan tahap demi

tahap proses berpikir kreatif yang juga merupkan hasil pengamatan

melalui lembar observasi, pada siklus I mencapai 63,73% pada siklus II

meningkat menjadi 76,01%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

siswa dalam tahap (proses) berpikir kreatif meningkat sebesar 12,28%.

Sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diperoleh

dari tes akhir siklus I dan II terlihat mengalami peningkatan sebesar 9,3

point dari skor rata-rata 64 menjadi 73,3.

Lembar jurnal harian siswa yang menunjukkan respon yang baik

terhadap penerapan pembelajaran dengan strategi MHM yang mencapai

63,75% pada siklus I dan meningkat menjadi 80,625% pada siklus II.

Menunjukkan bahwa siswa memiliki antusias yang cukup tinggi ketika

melakukan aktivitas-aktivitas belajar dalam berpikir kreatif, yang tidak

pernah mereka lakukan dalam belajar matematika sebelumnya.

Hasil wawancara terhadap beberapa siswa diperoleh informasi

bahwa penerapan pembelajaran dengan strategi MHM memberikan nuansa

belajar yang baru bagi siswa. Belajar matematika dengan cara yang

berbeda membuat siswa bersemangat dalam belajar matematika. Masing-

masing siswa juga merasakan manfaat penerapan strategi MHM dalam

pembelajaran matematika, diantaranya siswa yang kemampuan

matematikanya rendah dapat menambah ilmu dan pengetahuan mereka

dalam menyelesaikan masalah/soal melalui teman pasangan/diskusinya

dalam diskusi strategi MHM. Sementara itu siswa yang memiliki

kemampuan lebih baik akan semakin merasa bangga dengan

mempresentasikan hasil eksplorasi ide-ide matematisnya kepada teman

Page 123: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

106

pasangan/diskusinya. Selain itu pemahaman, perencanaan dan gambar

sebagai ilustrasi masalah semakin mempermudah siswa dalam

menyelesaikan masalah/soal. Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa

belajar lebih menyenangkan apabila dapat bertukar pikiran/berdiskusi

dengan teman. Sehingga dapat dikatakan strategi MHM memberikan

pengaruh positif terhadap pola belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh

informasi bahwa beberapa aktivitas yang dianggap kurang seperti

memperhatikan penjelasan guru atau teman, mengajukan pertanyaan

maupun pendapat, kesiapan siswa dalam belajar di sekolah serta aktivitas-

aktivitas lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan siswa telah

menunjukkan peningkatan setelah diterapkan pembelajaran dengan strategi

MHM. Tetapi peningkatan yang paling terlihat adalah peningkatan

aktivitas menulis siswa dalam menjawab/mengerjakan soal matematika

yang berbentuk essay menjadi lebih baik dari sebelumnya, dimana

sebagian besar siswa menjadi lebih terbiasa untuk menuliskan proses

(seperti identifikasi masalah, konsep dan rumus yang digunakan) sebelum

menyelesaikan masalah/soal yang diberikan guru. Sehingga jawaban siswa

tampak lebih rapi dan terstruktur.Selain itu aktivitas siswa yang kurang

terarah seperti mengobrol, bercanda, melamun dan lain-lain menjadi lebih

berkurang atau terminimalisir.

D. Pembahasan Peningkatan aktivitas belajar dalam berpikir kreatif matematis

merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Aktivitas siswa dalam berpikir

kreatif matematis yang diamati yaitu aktivitas siswa pada saat

melaksanakan kegiatan belajar dengan strategi MHM. Aktivitas tersebut

diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa yang dicatat oleh guru

bersama observer pada setiap pertemuan. Dengan menggunakan bantuan

lembar kerja siswa beserta lembar evaluasi akhir disetiap pertemuannya,

selama proses pembelajaran berlangsung empat jenis aktivitas yang

Page 124: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

107

diamati yaitu visual activities, oral activities, writing activities,dan

drawing activities. Selain itu kemampuan siswa dalam tahapan (proses)

berpikir kreatif pada pembelajaran matematika serta kemampuan berpikir

kreatif matematis juga merupakan hal penting yang diamati dalam

penelitian ini. Namun peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa diukur melalui lembar evaluasi akhir di setiap pertemuan dan tes

kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari empat buah soal uraian/essay,

dimana setiap soal berisi perintah keempat tahap berpikir kreatif. Selain

peningkatan aktivitas belajar dalam berpikir kreatif matematis, tahapan

kemampuan berpikir kreatif matematis, respon positif siswa juga diamati

melalui lembar jurnal harian siswa yang diisi oleh siswa di setiap akhir

pembelajaran di setiap siklus. Berikut pembahasan penelitian:

1. Penerapan strategi Mathematicl habits of Mind (MHM) dalam

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Penerapan pembelajaran dengan strategi Mathematicl habits of

Mind (MHM) dalam pembelajaran matematika utamanya

dilaksanakan guru dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan ide-ide matematisnya dan menyalurkan

kemampuan berpikir kreatif matematisnya kedalam sebuah

penyelesaian matematik yang menuntut siswa untuk dapat memahami

konsep materi lingkaran secara sistematis, membuktikan kebenaran

suatu jawaban dan juga membuat sebuah pernyataan baru dengan

mengacu pada formula ataupun pada keterangan yang sudah ada

sebelumnya. Semua tahapan tersebut mengarahkan siswa kepada 4

jenis aktivitas belajar siswa yaitu visual activities , oral activities,

writing activities, dan drawing activities.

Dengan penerapan strategi MHM pada pembelajaran matematika

pada setiap pertemuan serta tes kemampuan berpikir kreatif matematis

yang dilakukan siswa pada setiap akhir siklus maka dapat diketahui

bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus I

mencapai rata-rata 64. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran

Page 125: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

108

matematika pada siklus I siswa belum terbiasa dengan tipe soal

berpikir kreatif begitupun dengan proses menyelesaikan soal-soal

tersebut. Sehingga siswa merasa kesulitan untuk mengerjakan soal-

soal pada tes akhir siklus I. Namun pada siklus II rata-rata

kemampuan berpikir kreatif matematis sudah lebih baik dari siklus

sebelumnya, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa tersebut menjadi 73,3.

Dengan peningkatan 9,3 point dari sebelumnya maka dapat dikatakan

bahwa pada siklus II ini sebagian besar siswa sudah dapat

menyelesaikan soal-soal non-routin dalam tes akhir siklus II dengan

baik dan benar.

2. Aktivitas belajar siswa terhadap penerapan strategi Mathematical

Habits of Mind

Pada siklus I dari hasil pengamatan menunjukkan siswa terlihat

cukup kesulitan untuk beradaptasi dengan aktivitas belajar dalam

berpikir kreatif matematis yang sebelumnya tidak terbiasa mereka

lakukan. Hal itu nampak sangat terlihat pada oral activities dan writing

activities, yang kurang mendapat perhatian di awal siklus. Tetapi

berbeda dengan kedua aktivitas tersebut drawing activities merupakan

aktivitas yang biasa mereka lakukan sebelumnya mendapat perhatian

lebih dari hampir semua siswa pada penerapan pembelajaran dengan

strategi MHM. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata drawing activities

yang mencapai 64,25% pada siklus I dan secara siginifikan meningkat

menjadi 76,625% pada siklus II. Selain itu visual activities yang pada

siklus I mencapai rata-rata persentase 66% meningkat menjadi

73,625% pada siklus II. Namun secara mengejutkan oral activities dan

writing activities, yang kurang mendapat perhatian di siklus I dengan

mencapai rata-rata persentase berturut-turut sebesar 63,62% dan

63,36%, pada siklus II secara siginifikan meningkat menjadi 76% dan

75,37%. Peningkatan-peningkatan pada masing-masing aktivitas

Page 126: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

109

dalam berpikir kreatif matematis, menunjukkan aktivitas belajar siswa

dalam berpikir kreatif matematis pada siklus II lebih baik dari siklus I.

Pada siklus I aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif tersebut

mencapai rata-rata persentase 64,31%, namun pada siklus II meningkat

menjadi 75,41%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi

MHM meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif

matematis sebesar 11,1%.

E. Temuan penelitian Analisis terhadap rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam

berpikir kreatif matematis dan rata-rata kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa menunjukkan bahwa meningkatnya aktivitas belajar

dalam berpikir kreatif matematis melalui strategi MHM disertai juga

dengan meningkatnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Peningkatan yang terjadi pada aktivitas belajar siswa dalam berpikir

kreatif matematis sebesar 11,1%, sedangkan peningkatan kemampuan

berpikir kreatif matematik siswa sebesar 9,3 point.

Page 127: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kreatif matematis dengan penerapan strategi

mathematical habits of mind mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif terlihat dari penigkatan komponen

berpikir kreatif yang meliputi kelancaran pada siklus I sebesar 63,06 menjadi

73,9 pada siklus II, keluwesan pada siklus I sebesar 65,25 menjadi 76,125

pada siklus II, dan kerincian pada siklus I sebesar 60,6 menjadi 78,125 pada

siklus II. Selain itu nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif siklus I sebesar

64 dan pada siklus II mencapai 73,3. Hasil yang dicapai pada siklus II telah

mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan yaitu rata-rata kemamapuan

berpikir kreatif matematis siswa mencapai ≥70.

2. Penerapan strategi mathematical habits of mind dalam proses pembelajaran

matematika siswa dapat meningkatkan aktivitas siswa. Rata-rata aktivitas

siswa pada siklus I sebesar 64,65% dan meningkat menjadi 75,68% pada

siklus II, dan telah mencapai intervensi tindakan yang diharapkan yaitu

mencapai 70%. Aspek aktivitas kelompok yang diamati meliputi melakukan

penyelidikan melalui lembar kerja siswa, menjelaskan hasil diskusi, keaktifan

bertanya, keaktifan menjawab atau menanggapi, melakukan diskusi antar

teman sebangku dan kelompok, dan kemampuan membuat rangkuman.

3. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan strategi mathematical habits of mind. Hasil wawancara

mengungkapkan bahwa siswa menyukai penerapan strategi mathematical

habits of mind karena dapat membantu siswa mengatasi masalah matematika,

memudahkan dalam menyelesaikan soal dan menyenangkan. Siswa

memberikan respon yang baik terhadap proses pembelajaran menggunakan

strategi mathematical habits of mind. Hal ini terlihat dari respon positif pada

Page 128: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

111

siklus I sebesar 63,75% meningkat menjadi 80,625 % pada siklus II yang

sudah melampaui indikator ketercapaian sebesar 70%. Sebaliknya respon

negatif siswa pada siklus I sebesar 16,375% menurun menjadi 6,875%, dan

respon netral siswa pada siklus I sebesar 21,875% menurun menjadi 12,5%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pihak sekolah dapat memberikan dukungan dalam bentuk seminar bagi guru,

mengenai pengembangan strategi mathematical habits of mind sebagai

alternatif dalam proses pembelajaran.

2. Guru mata pelajaran dapat menerapkan strategi mathematical habits of mind

sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika, serta tidak

menutup kemungkinan untuk menggunakan strategi belajar lainnya.

3. Guru harus selalu memberikan umpan balik kepada siswa, baik dalam bentuk

pertanyaan maupun bimbingan, yang dapat membangun pengetahuan siswa

agar siswa dapat memahami pelajaran dengan baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengukur kemampuan komunikasi, koneksi,

atau variabel lainnya bahkan mata pelajaran lainnya sebagai pengembangan

dari penerapan strategi mathematical habits of mind.

Page 129: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

112

DAFTAR PUSTAKA

Anthony A, Ciccone. Exploring Signature Pedagogies Approache to Teaching

Disciplinary Habits of Mind, Virginia: Stylus Publishing, LLC, 2009.

Arthur L, Costa And Bena Kallick. Habits of Mind across the curuculum :

practical and creative strategies for teachers, Alexandria : ASCD, 2009.

Arthur L, And Bena Kallick. Habits of Mind across the curuculum : practical

and creative strategies for teachers, Makalah disampaikan pada Seminar

Nasional Pendidikan Matematika, Jakarta: UIN Jakarta 27 November,

2010.

Budiman, Hedi. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah

Berbantuan Software Cabri 3D” Makalah mahasiswa Pendidikan

Matematika, SPs UPI Bandung.

http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfprosiding2/fmipa201141.pdf

23 September 2013

Budi, Waluyo Era. “Penerapan Pendekatan Problem Posing (Pengajuan Masalah)

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Sekolah

Dasar”. Diakses pada 23 Juni 2013.

Herman, Tatang. “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah

Pertama”, EDUCATIONIST No. I Vol. I, 2007.

Jazuli, Akhmad. “Berpikir Kreatif dalam Kemampuan Komunikasi Matematika”.

Pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 Desember 2009.

Page 130: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

101

Page 131: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

114

Yuli, Eko Tatang. ”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika

FMIPA.Universitas Negeri Surabaya, 2007.

Tersedia di : http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf

(23 September 2013)

“Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik”,

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1951010619

76031-

TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Mat

ematik. pdf

Page 132: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

107

Page 133: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

101

Page 134: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

109

Yuli, Eko Tatang. ”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika

FMIPA.Universitas Negeri Surabaya, 2007.

Tersedia di : http://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf

(23 September 2013)

“Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik”,

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061

976031-

TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Mat

ematik. pdf

Page 135: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Sekolah : SMP YAPPA ( Yayasan Pondok Pesantren Al Raudhoh)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VIII (Delapan)- 1 / Genap

Tahun Ajaran : 2012/ 2013

Alokasi Waktu : ( 16 X 35 Menit ) 8 X Pertemuan

Materi : Lingkaran

Standar Kompetensi : Menentukan unsur atau bagian lingkaran serta ukurannya Kompetensi Dasar : - Menentukan unsur-unsur atau bagian-bagian lingkaran

- Menghitung keliling dan luas lingkaran Indikator Pembelajaran :

1. Mengetahui unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-jari lingkaran, diameter lingkaran, busur, tali busur, tembereng, juring dan apotema.

2. Menentukan nilai phi (휋) 3. Menentukan rumus keliling lingkaran 4. Menghitung keliling lingkaran 5. Menentukan rumus luas lingkaran 6. Menghitung luas lingkaran 7. Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah 8. Mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang

menghadap busur yang sama 9. Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang

menghadap busur yang sama 10. Mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika menghadap diameter dan busur

yang sama 11. Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran 12. Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran

jika dua sudut pusat diketahui 13. Menentukan dan menghitung luas tembereng lingkaran

A. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui pembelajaran di kelas siswa dapat :

Lampiran 1

Page 136: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

117

1. Mengenal dan menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran 2. Menentukan nilai phi (휋) 3. Menentukan rumus keliling lingkaran 4. Menghitung keliling lingkaran 5. Menentukan rumus luas lingkaran 6. Menghitung luas lingkaran 7. Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah 8. Mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran

yang menghadap busur yang sama 9. Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang

menghadap busur yang sama 10. Mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika menghadap diameter dan

busur yang sama 11. Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring

lingkaran 12. Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring

lingkaran jika dua sudut pusat diketahui 13. Menentukan dan menghitung luas tembereng lingkaran

B. Metode Pembelajaran Strategi : Kebiasaan berpikir matematis (Mathematical Habits of Mind)

Metode : Diskusi teman sebangku, tanya jawab, dan pemberian tugas

berupa LKS

C. Sumber Belajar

1. Matematika 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Lastiningsih Netti, dkk, (Esis: Jakarta, 2007)

2. Matematika, Endah Budi Rahaju,dkk, (Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, 2008)

D. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis dan spidol 2. Lembar Kerja Siswa 3. Alat peraga berupa gambar lingkaran dari karton 4. Alat tulis

E. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Menyebutkan unsur-unsur atau bagian-bagian lingkaran

Page 137: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

118

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu mengenal

dan menyebutkan antara unsur-unsur atau bagian-

bagian lingkaran.

- Dengan menggunakan bantuan alat peraga berupa

beberapa buah bentuk lingkaran dari karton yang sudah

dipersiapkan oleh guru sebelumnya kemudian guru

memperagakan dan menjelaskan unsur-unsur lingkaran

dengan gambar lingkaran tersebut.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai lingkaran

secara umum, kemudian guru membagikan LKS 1

kepada siswa dan menyuruh siswa bekerjasama dengan

teman sebangkunya untuk melakukan pengamatan

terhadap beberapa masalah yang tertera pada LKS 1.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 1

melalui tahapan sebagai berikut :

a. Pada permasalahan yang pertama, siswa diminta

untuk menuangkan ide-ide atau gagasannya

mengenai unsur yang terdapat pada gambar sepeda

yang ada di LKS 1. Dengan menggunakan

tahapan strategi MHM yang pertama yaitu

mengeksplorasi ide matematis, siswa diminta

untuk mengembangkan ide - ide matematisnya

Page 138: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

119

dalam memecahkan masalah dimana pada

permasalahan itu siswa dibimbing untuk dapat

mengenal serta memahami unsur atau bagian

lingkaran dengan melakukan persamaan terhadap

bentuk roda sepeda dengan lingkaran, selanjutnya

siswa juga menentukan unsur lingkaran yang ada

pada gambar sepeda tersebut dan membuat

kesimpulan mengenai lingkaran secara umum

berdasarkan pemahamannya sendiri.

Tahap 1

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis)

b. Pada soal yang kedua di LKS 1, siswa diminta

untuk mengamati gambar lingkaran dan

menentukan unsur-unsur lingkarannya. Siswa

diminta untuk menyesuaikan kesesuaian jawaban

dengan cara memasangkan setiap unsur lingkaran

pada gambar dengan pengertian unsur lingkaran

menggunakan konsep unsur dan bagian lingkaran

secara umum.

Tahap 2 & Tahap 3

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban),

(generalisasi)

c. Kemudian pada soal ketiga siswa diminta untuk

dapat memahami unsur lingkaran dengan diberi

tugas untuk memformulasi pertanyaan yang ada

dan mengkonstruksi soal. Dengan spesifik

pertanyaan, siswa diminta untuk membuat sebuah

lingkaran berdiameter 5 cm dan menyertakan pula

unsur lingkaran lainnya pada gambar.

Tahap 4 & Tahap 5

(Memformulasi

pertanyaan)

, (Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu mengenal dan menyebutkan unsur-unsur atau

bagian-bagian lingkaran.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

Page 139: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

120

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

kedua nanti yaitu menentukan nilai phi, menentukan

rumus keliling lingkaran, dan menghitung keliling

lingkaran.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa soal

mengenai materi unsur lingkaran yang telah dibahas

tadi sebagai langkah evaluasi pemahaman siswa.

Pertemuan Kedua (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Menentukan nilai phi (휋), menentukan rumus keliling lingkaran, dan menghitung keliling lingkaran

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi keliling

lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu

menentukan nilai phi (휋), menentukan rumus keliling

lingkaran, menghitung keliling lingkaran.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai keliling

lingkaran secara umum, kemudian guru membagikan

LKS 2 kepada siswa dan menyuruh siswa

bekerjasama dengan teman sebangkunya untuk

melakukan pengamatan terhadap beberapa masalah

yang tertera pada LKS 2.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 2

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

Page 140: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

121

a. Pertama-tama, tiap pasang siswa diberikan dua

benda yang telah disediakan oleh guru yaitu karton

berbentuk lingkaran dan sebuah gelas plastik.

Siswa diberikan arahan oleh guru untuk mencari

nilai phi (휋) dengan membandingkan besar keliling

benda dengan diameternya. Dengan menggunakan

tahapan strategi MHM yang pertama yaitu

mengeksplorasi ide matematis, siswa diminta

untuk mengembangkan ide - ide matematisnya

dalam memecahkan masalah untuk menentukan

rumus keliling lingkaran dengan terlebih dahulu

mencari nilai phi (휋). Dengan bantuan meteran

baju sebagai alat untuk mengukur keliling

lingkaran dan diameternya, siswa pun berhasil

menentukan nilai phi (휋). Sehingga diperoleh nilai

phi (휋) yaitu 푎푡푎푢3,14 dan diperoleh pula

rumus keliling lingkaran, 퐾 = 휋푥푑 atau 퐾 =

휋푥(2푥푟).

Tahap 1 :

Mengeksplorasi

ide-ide matematis,

b. Pada permasalahan yang kedua, siswa diminta

untuk menggunakan konsep keliling lingkaran

(generalisasi) dan mencari kebenaran serta

kesesuaian jawaban dalam memecahkan

permasalahan pada soal nomor 1 yang ada di LKS

2. Pada soal tersebut siswa diminta untuk

memberikan informasi-informasi yang tertera di

soal dan menghitung kelilingnya dan membuat

sketsa gambarnya.

Tahap 2 & Tahap 3

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban),

(Generalisasi)

c. Selanjutnya, berbeda dengan soal yang pertama,

soal yang kedua dalam LKS 2 diminta untuk

memformulasikan soal itu berdasarkan cara dan

Tahap 4 & Tahap 5

(Memformulasi

Page 141: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

122

pemahaman siswa. Kemudian siswa diminta untuk

mengkonstruksikan soal tersebut dengan

menggunakan konsep keliling lingkaran.

pertanyaan)

, (Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat menentukan nilai phi (휋),

menentukan rumus keliling lingkaran, menghitung

keliling lingkaran.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

ketiga nanti yaitu menentukan rumus luas lingkaran

dan menghitung luas lingkaran.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi keliling lingkaran yang telah

dibahas tadi sebagai langkah evaluasi pemahaman

siswa.

Pertemuan Ketiga (2 x 35 menit)

Indikator Pembelajaran : Menentukan rumus luas lingkara dan menghitung luas lingkaran

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi luas

lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu

menentukan rumus luas lingkaran, menghitung luas

lingkaran.

Page 142: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

123

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai luas lingkaran

secara umum, kemudian guru membagikan LKS 3

kepada siswa dan menyuruh siswa bekerjasama

dengan teman sebangkunya untuk melakukan

pengamatan terhadap beberapa masalah yang tertera

pada LKS 3.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 3

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada LKS 3 terdapat 3 butir soal, soal yang

pertama adalah bagian membuat pernyataan apa

itu luas lingkaran. Sebagaimana dengan gambar

yang ada pada LKS. Kemudian siswa juga akan

bersama-sama menentukan rumus luas lingkaran

dengan menggunakan media yang telah

disediakan oleh guru. Media itu berupa lembaran

karton bergambar sama seperti dengan gambar

yang tertera pada LKS 3. Siswa diminta untuk

menuangkan ide-ide matematisnya untuk

memberikan kesimpulan pengertian tentang luas

lingkaran berdasarkan gambar. Dari pengamatan

dan pemikiran yang siswa kerjakan diperoleh

rumus luas lingkaran itu adalah 퐿 = 휋푥푟푥푟,

푑푒푛푔푎푛휋 = 푎푡푎푢3,14.

Tahap 1 :

Mengeksplorasi

ide-ide matematis,

b. Pada permasalahan yang kedua, siswa

dihadapkan pada sebuah soal cerita yang pada

pertanyaannya diminta untuk memberikan

keterangan yang sesuai dengan soal dan

selanjutnya siswa diminta untuk membuktikan

Tahap 2 & Tahap 3

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

Page 143: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

124

kebenaran jawaban tentang luas lingkaran dengan

menggunakan konsep luas lingkaran.

jawaban),

(Generalisasi)

c. Selanjutnya, untuk permasalahan yang ketiga

pada LKS 3, siswa diminta untuk

memformulasikan soal itu berdasarkan cara dan

pemahaman mereka sendiri selanjutnya bersama

dengan teman sebangkunya mereka membuat

konstruksi contoh soal beserta jawabannya

dengan menggunakan konsep luas lingkaran.

Tahap 4 & Tahap 5

pertanyaan)

, (Merekonstruksi

contoh soal)

(Memformulasi

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat menentukan rumus luas lingkaran,

menghitung luas lingkaran.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

keempat nanti yaitu menghitung keliling dan luas

lingkaran jika r dan d berubah.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi luas lingkaran yang telah

dibahas tadi sebagai langkah evaluasi pemahaman

siswa.

Pertemuan Keempat (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah.

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi keliling

Page 144: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

125

dan luas lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu

Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d

berubah.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai keliling dan

luas lingkaran secara umum, kemudian guru

membagikan LKS 4 kepada siswa dan menyuruh

siswa bekerjasama dengan teman sebangkunya untuk

melakukan pengamatan terhadap beberapa masalah

yang tertera pada LKS 4.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 4

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada soal pertama, tiap pasang siswa diberikan

kesempatan untuk berdiskusi mengenai rumus

keliling dan luas lingkaran yang sesuai dengan

konsep lingkaran yang telah dibahas sebelumnya

pada pertemuan dua dan tiga untuk

menuliskannya pada lembaran yang telah

tersedia. Setelah itu siswa dihadapkan pada

permasalahan yang tujuannya mencari luas

lingkaran jika jari-jari lingkaran tersebut

diperbesar sebanyak dua kali. Kemudian dengan

diameter lingkaran yang diperkecil setengah kali

dari diameter awal, maka siswa diminta untuk

mencari rumus keliling lingkaran yang baru.

b. Selanjutnya pada soal nomor dua, siswa diminta

untuk menelaah permasalahan yang ada dengan

membuktikan bahwa benda tersebut diperkecil

Tahap 1 & Tahap 3

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis),

(Generalisasi)

Page 145: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

126

sebanyak lima kali, selain merefleksi kebenaran

jawaban siswa juga diminta untuk memformulasi

pertanyaan yang ada dengan menentukan

perubahan luasnya dan mengkonstruksikan

kelilingnya.

c. Pada permasalahan yang kedua, siswa diminta

untuk menggunakan konsep keliling lingkaran

(generalisasi) dan mencari kebenaran serta

kesesuaian jawaban dalam memecahkan

permasalahan pada soal nomor 1 yang ada di

LKS 2. Pada soal tersebut siswa diminta untuk

memberikan informasi-informasi yang tertera di

soal dan menghitung kelilingnya dan membuat

sketsa gambarnya.

Tahap 2, Tahap 4 &

Tahap 5

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban),

pertanyaan)

, (Memformulasi

pertanyaan) , &

(Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat menghitung keliling dan luas

lingkaran jika r dan d berubah.

- Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa

pada pertemuan berikutnya akan dilakukan tes

kemampuan berpikir kreatif siklus 1 dengan materi

yang menjadi bahan ujian adalah materi lingkaran

yang telah diberikan pada pertemuan pertama sampai

keempat. Siswa diminta untuk mempelajari seluruh

materi tersebut sebelum menghadapi ujian.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi keliling dan luas lingkaran jika

Page 146: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

127

r dan d berubah, sebagai langkah evaluasi

pemahaman siswa.

Pertemuan Keenam (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran :

- Mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

- Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

- Mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika menghadap diameter dan busur

yang sama

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru mengelompokkan siswa secara berkelompok.

Dengan ketentuan anggota kelompok ditentukan oleh

guru sebelumnya berdasarkan tingkat keaktifan dan

kemampuan kognitif siswa pada saat mengikuti

pembelajaran pada siklus 1.

- Selanjutnya bersama dengan siswa melakukan

refleksi secara umum terhadap pembelajaran pada

siklus 1 melalui tanya jawab. Kemudian sedikit

sharing dengan siswa tentang ujian pada pertemuan

yang lalu.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa pada hari ini

yaitu mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut

keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang

sama, menghitung besar sudut pusat dan sudut

keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang

Page 147: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

128

sama, dan mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika

menghadap diameter dan busur yang sama. Diakhir

waktu yang telah diberikan, guru akan menyuruh

perwakilan siswa dari tiap kelompok untuk

menjelaskan jawabannya didepan kelas. Dan

kelompok lainnya akan memperhatikan.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai hubungan

sudut pusat dan sudut keliling, kemudian guru

membagikan LKS 6 kepada siswa dan menyuruh

siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk

melakukan pengamatan terhadap beberapa masalah

yang tertera pada LKS 6.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 6

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada soal pertama, setiap kelompok diberikan

kesempatan untuk berdiskusi mengenai hubungan

antara sudut pusat dan sudut keliling lingkaran

pada busur yang sama dengan mengemukakan

ide-ide matematisnya, kemudian jawaban ditulis

pada tempat yang sudah disediakan.

Tahap 1

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis)

b. Pada soal yang kedua, setiap kelompok harus

menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling

lingkaran yang menghadap busur yang sama

dengan menggunakan konsep hubungan antara

kedua sudut tersebut.

Tahap 3

, (Generalisasi)

c. Pada soal yang ketiga, setiap kelompok diminta

untuk mendiskusikan besar sudut pusat dan

keliling lingkaran dengan mengkombinasikan

Tahap 2

(Merefleksi

kebenaran dan

Page 148: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

129

soal ke dalam bentuk aljabar. Selain siswa harus

membuktikan nilai sebuah sudut, ia juga harus

bisa menentukan nilai sudut pusat dan keliling

lainnya.

kesesuaian

jawaban)

d. Pada permasalahan yang keempat, siswa diminta

untuk menggunakan konsep hubungan antara

sudut pusat dan keliling lingkaran (generalisasi)

dalam memformulasikan dan merekonstruksi soal

dalam bentuk soal cerita dengan menggambar

sketsa lingkarannya dan menghitung besar sudut

yang terdapat pada soal.

Tahap 4 & Tahap 5

(Memformulasi

pertanyaan) , &

(Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat mengetahui hubungan sudut pusat

dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap

busur yang sama, menghitung besar sudut pusat dan

sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur

yang sama, dan mengetahui sifat-sifat sudut keliling

jika menghadap diameter dan busur yang sama.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

keempat nanti yaitu mengenal hubungan sudut pusat,

panjang busur dan luas juring lingkaran.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi sudut pusat dan sudut keliling

lingkaran, sebagai langkah evaluasi pemahaman

siswa.

Pertemuan Ketujuh (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran

Page 149: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

130

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi sudut

pusat dan sudut keliling lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa pada hari ini

yaitu mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur

dan luas juring lingkaran

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai hubungan

sudut pusat dan sudut keliling, kemudian guru

membagikan LKS 7 kepada siswa dan menyuruh

siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk

melakukan pengamatan terhadap beberapa masalah

yang tertera pada LKS 7.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 7

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada soal pertama, setiap kelompok diberikan

kesempatan untuk berdiskusi mengenai hubungan

antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring

lingkaran dengan sudut satu lingkaran, panjang

busur satu lingkaran, dan luas juring satu

lingkaran dengan mengemukakan ide-ide

matematisnya, kemudian jawaban ditulis pada

tempat yang sudah disediakan.

Tahap 1

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis)

b. Setelah diperoleh perbandingan yang menyatakan

hubungan ketiganya, selanjutnya siswa diberikan

Page 150: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

131

sebuah soal untuk kemudian bersama dengan

kelompoknya menggunakan konsep

perbandingan yang sebelumnya sudah dibuktikan

untuk mencari besar sudut pusat, panjang busur

dan luas juringnya.

Tahap 3

(Generalisasi)

c. Pada soal selanjutnya , setiap kelompok diminta

untuk mendiskusikan sebuah soal cerita. Dimana

pada soal tersebut, siswa diminta untuk

merefleksi kebenaran jawaban, memformulasi

pertanyaan yang ada dan merekonstruksikannya

dengan membuat sketsa gambarnya. Diakhir

waktu yang telah diberikan, guru akan menyuruh

perwakilan siswa dari tiap kelompok untuk

menjelaskan jawabannya didepan kelas. Dan

kelompok lainnya akan memperhatikan.

Tahap 2, Tahap 4 &

Tahap 5

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban)

(Memformulasi

pertanyaan) , &

(Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat,

panjang busur dan luas juring lingkaran.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

keempat nanti yaitu mengenal hubungan sudut pusat,

panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut

pusat diketahui.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi hubungan sudut pusat, panjang

busur dan luas juring lingkaran, sebagai langkah

evaluasi pemahaman siswa.

Page 151: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

132

Pertemuan Kedelapan (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi

hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring

lingkaran.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa pada hari ini

yaitu mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur

dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat

diketahui.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai hubungan

sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran.,

kemudian guru membagikan LKS 8 kepada siswa dan

menyuruh siswa bekerjasama dengan kelompoknya

untuk melakukan pengamatan terhadap beberapa

masalah yang tertera pada LKS 8.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 8

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada soal pertama, setiap kelompok diberikan

kesempatan untuk berdiskusi mengenai hubungan

antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring

lingkaran dengan diketahui dua sudut pusat.

Dengan mengemukakan ide-ide matematisnya,

kemudian jawaban ditulis pada tempat yang

Tahap 1

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis)

Page 152: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

133

sudah disediakan.

b. Setelah diperoleh perbandingan yang menyatakan

hubungan ketiganya, selanjutnya siswa diberikan

sebuah soal untuk kemudian bersama dengan

kelompoknya menggunakan konsep

perbandingan yang sebelumnya sudah dibuktikan

untuk mencari dan membuktikan kebenaran

jawaban dari besar sudut pusat, panjang busur

dan luas juringnya.

Tahap 3, Tahap 2

(Generalisasi),

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban)

c. Pada soal selanjutnya , setiap kelompok diminta

untuk mendiskusikan sebuah soal cerita. Dimana

pada soal tersebut, siswa diminta untuk

memformulasi pertanyaan yang ada dan

merekonstruksikannya dengan membuat sketsa

gambarnya. Diakhir waktu yang telah diberikan,

guru akan menyuruh perwakilan siswa dari tiap

kelompok untuk menjelaskan jawabannya

didepan kelas. Dan kelompok lainnya akan

memperhatikan.

Tahap 4 & Tahap 5

(Memformulasi

pertanyaan) , &

(Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat,

panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut

pusat diketahui.

- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang

materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan

keempat nanti yaitu menentukan dan menghitung luas

tembereng lingkaran.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

Page 153: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

134

soal mengenai materi hubungan sudut pusat, panjang

busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat

diketahui, sebagai langkah evaluasi pemahaman

siswa.

Pertemuan Kesembilan (2 x 35 menit)

Indikator pembelajaran : Menentukan dan menghitung luas tembereng lingkaran

Kegiatan Pembelajaran Komponen

Strateg MHM

Kegiatan Pendahuluan (waktu : 10 menit)

- Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi

melalui proses tanya jawab mengenai materi

mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan

luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

- Selanjutnya guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa pada hari ini

yaitu menentukan dan menghitung luas tembereng

lingkaran.

Kegiatan inti (waktu : 40 menit)

- Setelah melakukan apersepsi mengenai hubungan

sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran

jika dua sudut pusat diketahui.., kemudian guru

membagikan LKS 9 kepada siswa dan menyuruh

siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk

melakukan pengamatan terhadap beberapa masalah

yang tertera pada LKS 9.

- Kemudian guru dan siswa bersama – sama

mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS 9

melalui tahapan strategi MHM sebagai berikut :

a. Pada soal pertama, setiap kelompok diberikan

Tahap 1

Page 154: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

135

kesempatan untuk berdiskusi mengenai cara

menentukan luas tembereng suatu lingkaran.

Dengan mengemukakan ide-ide matematisnya,

kemudian jawaban ditulis pada tempat yang

sudah disediakan.

(Mengeksplorasi

ide-ide matematis)

b. Setelah diperoleh cara menentukan luas

tembereng lingkaran, selanjutnya siswa diberikan

sebuah soal untuk kemudian bersama dengan

kelompoknya mencari dan menghitung luas

tembereng lingkaran dengan menggunakan

konsep yang sebelumnya sudah dibuktikan. Soal

yang terdapat pada LKS 9 tidak hanya

menghitung luas temberengnya, tetapi siswa

diminta untuk merefleksi kebenaran jawaban

yang ada dan membuat contoh soal beserta

jawaban dengan memformulasikan pertanyaan

yang sudah ada. Setelah itu guru akan

menentukan secara acak siswa dari masing-

masing kelompok untuk menjelaskan jawaban

yang sudah mereka cari di depan kelas.

Tahap 3, Tahap 2,

Tahap 4 & Tahap 5

(Generalisasi),

(Merefleksi

kebenaran dan

kesesuaian

jawaban),

(Memformulasi

pertanyaan) , &

(Merekonstruksi

contoh soal)

Kegiatan Penutup (waktu : 20 menit)

- Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi

terhadap tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

yaitu siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat,

panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut

pusat diketahui.

- Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa

pada pertemuan berikutnya akan dilakukan tes

kemampuan berpikir kreatif siklus 2 dengan materi

yang menjadi bahan ujian adalah materi lingkaran

Page 155: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

136

yang telah diberikan pada pertemuan keenam sampai

kesembilan. Siswa diminta untuk mempelajari seluruh

materi tersebut sebelum menghadapi ujian.

- Kemudian guru memberikan tugas individu berupa

soal mengenai materi luas tembereng lingkaran,

sebagai langkah evaluasi pemahaman siswa.

F. Penilaian Hasil Belajar

Pertemuan pertama

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

- Menentukan dan menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran

Tes tertulis

Essay

1. Perhatikan lingkaran di bawah

ini !. tentukan unsur-unsur lingkaran yang terdapat pada gambar tersebut !

Pertemuan kedua

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Instrumen / Soal

- Menentukan - nilai phi yang

sesuai dengan diameter lingkaran

- Menuliskan rumus keliling

Tes tertulis

Essay

Perhatikan ilustrasi sebuah taman yang berbentuk lingkaran di bawah ini !

A

B

C D D

O

E

Page 156: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

137

lingkaran - Menghitung

panjang keliling lingkaran

Jika panjang sisi persegi tersebut 14 cm. Tentukanlah : a. Tuliskan keterangan-keterangan

yang terdapat pada soal di atas! b. Hitunglah berapa panjang keliling

taman yang akan diberi pagar ?

Pertemuan ketiga

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Instrumen / Soal

- Menuliskan rumus luas lingkaran

- Menghitung besar luas lingkaran

Tes tertulis

Essay

Perhatikan ilustrasi kolam berbentuk lingkaran berikut !

Jika kolam terletak ditengah-tengah lahan berbentuk persegi, jika panjang sisi persegi 14 cm. Bepakah luas lahan yang tidak digunakan untuk membuat kolam?

Pertemuan keempat

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Instrumen / Soal

- Menuliskan rumus keliling dan luas lingkaran

- Menghitung keliling atau luas lingkaran

Tes tertulis

Essay

1. Sebuah taplak berbentuk

lingkaran mempunyai keliling 88 cm. Jika taplak itu diperkecil dua kali. Hitung luas taplak setelah diperkecil!

Page 157: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

138

setelah diperkecil atau diperbesar

Pertemuan keenam

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Instrumen / Soal

- Mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

- Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

- Mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama -

Tes tertulis

Essay

1. Tentukanlah besar sudut BOC, BAC, ACB dan ABC !

Pertemuan ketujuh

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

Instrumen / Soal

Tes tertulis

1.

1500

A

B

1100

C

1500

A

B

1100

C

Page 158: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

139

- Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran.

- Menghitung hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran.

Essay

Dari gambar di samping, tentukanlah : a. Besar sudut pusat BOC b. Jika AO = BO = CO = 7

cm, berapakah panjang busur AC ?

c. Tuliskan perbandingan antara luas juring BOC dengan luas juring BOA !

Pertemuan kedelapan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

Instrumen / Soal

- Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

- Menghitung hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

Tes tertulis

Essay

1. Dari gambar di samping, jika luas juring AOB = 50 cm2 dan panjang busur PQ = 16 cm, tentukanlah: a. Cara menghitung luas

juring POQ b. Kemudian buktikan apakah

panjang busur AB = 20 cm. Tuliskan hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan luas juring pada lingkaran di atas!

Page 159: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

140

Pertemuan kesembilan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

Instrumen / Soal

- Mengenal hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

- Menghitung hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui.

Tes tertulis

Essay

1. Dari gambar di samping, diketahui perbandingan sudut POM dan sudut NOM = 3 : 5, jika keliling lingkaran di atas 88 cm. Tentukan : c. Luas lingkaran di atas d. Luas juring MON e. Cara menghitung luas

tembereng MN f. Luas tembereng MN

G. Alternatif Jawaban

Pertemuan pertama No Penyelesaian Masalah Skor

1. Dari gambar berikut, Diketahui :

Ditanyakan : unsur-unsur yang terdapat pada lingkaran tersebut.

Jawab : Dari gambar di atas diperoleh unsur-unsur lingkaran sebagai berikut : - Titik pusat = O - Diameter = BE

10

A

B

C D D

O

E

N

P O

M

Page 160: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

141

- Jari-jari = CO dan AO - Juring = COE, AOE - Tali busur = BC - Panjang busur = CE, AE - Tembereng = wilayah AB - Apotema = DO

Skor Total 10 Pertemuan kedua

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui :

panjang sisi persegi = diameter lingkaran = 14 cm karena diameter lingkaran kelipatan 7, maka menggunakan nilai phi (휋) =

Ditanyakan : panjang keliling taman (lingkaran)

5

b. Menghitung keliling taman dengan menggunakan rumus keliling lingkaran yaitu 퐾 = 휋푥푑 = 푥14푐푚 =44 cm

5

Skor Total 10 Pertemuan ketiga

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui :

panjang sisi persegi = diameter lingkaran = 14 cm jadi r = 7, maka menggunakan nilai phi (휋) =

Ditanyakan : luas lahan yang tidak digunakan untuk membuat kolam (luas bagian yang diarsir)

4

b. Menghitung luas yang diarsir dengan menggunakan rumus (luas persegi) – (luas lingkaran) = (s x s) – (휋푥푟2) =(14푐푚푥14푐푚) − ( 푥7푐푚푥7푐푚) = 196 cm2 - 154 cm2 = 42 cm2

6

Skor Total 10 Pertemuan keempat

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui :

Page 161: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

142

Keliling lingkaran = 88 cm karena rumus 퐾 = 휋푥푑 , 푑 = 퐾 ∶ 휋, 푑 = 88 ∶

= 88 x = 28 cm. Karena d = 28 cm, maka r = 28 : 2 = 14 cm. Karena taplak diperkecil dua kali, maka r2 = 14 : 2 = 7 cm.

Ditanyakan : luas taplak setelah diperkecil.

6

b. Menghitung luas taplak setelah diperkecil dengan menggunakan rumus luas yang r sudah diperkecil yaitu 퐾 = 휋푥r2 x r2 = 푥7푐푚푥7푐푚 = 154 cm2

4

Skor Total 10 Pertemuan keenam

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui : ∠퐵푂퐴, ∠퐵푂퐶,푑푎푛∠퐴푂퐶 = 푠푢푑푢푡푝푢푠푎푡 ∠퐵퐴퐶, ∠퐴퐵퐶, 푑푎푛∠퐴퐶퐵 = 푠푢푑푢푡푘푒푙푖푙푖푛푔 Ditanyakan: ∠퐵푂퐶,∠퐵퐴퐶,∠퐴퐵퐶,푑푎푛∠퐴퐶퐵

4

b. Menghitung besar sudut keliling adalah ½ x sudut pusat.

∠퐵푂퐶 = 3600 – 1100 – 1500 = 1000

∠퐵퐴퐶 = ½ x ∠퐵푂퐶 = ½ x 1000 = 500 ∠퐴퐵퐶 = ½ x ∠퐴푂퐶 = ½ x 1500 = 750 ∠퐴퐶퐵 = ½ x ∠퐴푂퐵 = ½ x 1100 = 550

6

Skor Total 10 Pertemuan ketujuh

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui :

∠퐵푂퐴, ∠퐵푂퐶,푑푎푛∠퐴푂퐶 = 푠푢푑푢푡푝푢푠푎푡 r = 7 cm, d = 2 x 7 cm = 14 cm

2

Page 162: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

143

Ditanyakan: a. ∠퐵푂퐶 b. Panjang busur AC c. Perbandingan luas juring BOC dan BOA

b. Jawab : a. ∠퐵푂퐶 = 3600 – 1100 – 1500 = 1000

b. Panjang busur AC, mencari panjang busur AC

harus membandingkan dengan panjang busur lingkaran (keliling lingkaran) K = 휋푥푑 = 푥14푐푚 = 44푐푚 Sehingga mencari panjang busur AC :

∠∠

=

=

=

푝푎푛푗푎푛푔푏푢푠푢푟퐴퐶 =

푝푎푛푗푎푛푔푏푢푠푢푟퐴퐶 = 18푐푚

c. Perbandingan luas juring BOC dan BOA dengan mencari luas juring masing-masing terlebih dahulu. Luas juring BOC :

∠∠

=

=

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔퐵푂퐶 =

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔퐵푂퐶 = 42푐푚

Luas juring BOA :

∠∠

=

=

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔퐵푂퐴 =

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔퐵푂퐴 = 47푐푚

1

3

2

2

Page 163: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

144

Maka perbandingan antara luas juring BOC dan BOA adalah : 420 : 470

Pertemuan kedelapan

No Penyelesaian Masalah Skor

a. Dari soal tersebut, Diketahui : 푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔퐴푂퐵 = 50푐푚 푝푎푛푗푎푛푔푏푢푠푢푟푃푄 = 16푐푚 Ditanyakan: d. Luas juring POQ e. Buktikan panjang busur AB = 20 cm.

3

b. Jawab : d. Luas juring POQ : ∠

∠ =

=

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔푃푂푄 =

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔푃푂푄 = 40푐푚

b. Panjang busur AB ∠

∠ =

=

푝푎푛푗푎푛푔푏푢푠푢푟퐴퐵 =

푝푎푛푗푎푛푔푏푢푠푢푟퐴퐵 = 20푐푚

3,5

3,5

Skor Total 10 Pertemuan kesembilan

No Penyelesaian Masalah Skor

1. Dari soal tersebut, Diketahui : Perbandingan sudut POM dan NOM = 3 : 5 Keliling = 88 cm

2

Page 164: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

145

Ditanyakan: f. Luas lingkaran g. Luas juring MON h. Cara menghitung luas tembereng MN i. Luas tembereng MN

b. Jawab : a. Luas lingkaran = 휋푥r x r

Pertama-tama cari r terlebih dahulu. K = 2푥휋푥r r = K : (2푥휋) = 88 ∶ (2푥 ) = 88 x = 14 cm karena r = 14 cm, maka : 퐿 = 휋푥푟푥r 퐿= 푥14푐푚푥14푐푚 = 616푐푚

b. Luas juring MON ∠

∠=

=

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔푃푂푄 =

푙푢푎푠푗푢푟푖푛푔푃푂푄 = 154푐푚

c. Cara menghitung Luas tembereng adalah luas juring MON – luas segitiga MON, dengan luas segitiga MON adalah = =98푐푚

d. Luas tembereng MN = L. Juring MON – L. Segitiga MON = = 154푐푚 − 98푐푚 = 56푐푚

2

2

2

2

Skor Total 10 Depok, Maret 2013 Mengetahui Guru Mata Pelajaran Peneliti,

Sugiani Anggia Isti Prasetyani

Page 165: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

146

Lembar Kerja Siswa 1

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Menentukan dan menyebutkan unsur – unsur Lingkaran

1. Pengertian Lingkaran

Perhatikan gambar sepeda di samping !

Berbentuk apakah roda sepeda itu ? .........................................

Ada banyak sekali benda-benda disekitarmu yang berbentuk seperti roda sepeda tersebut. Coba kalian sebutkan benda-benda tersebut ! a. ....................... d. ......................... b. ....................... e. ......................... c. .......................

Saat roda sepeda diputar, apakah terdapat pusat putarannya ? jika ia, dimana letaknya ? ...........................................

Lampiran 2

Nama Siswa : &

Kelas :

Hari/ Tanggal :

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas)

Page 166: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

147

Kemudian perhatikan jeruji sepeda, setiap jeruji pada roda sepeda memiliki panjang yang sama. Jika roda sepeda itu berbentuk lingkaran, maka jeruji pada sepeda itu disebut ........

Coba kalian buat kesimpulan mengenai lingkaran berdasarkan keterangan dan ilustrasi yang kalian terima ........................................................................... .................................................................................................................................

2. Menyebutkan dan Menentukan Unsur Lingkaran

Sebutkan nama unsur-unsur lingkaran pada gambar lingkaran di bawah ini !

Pasangkanlah setiap unsur lingkaran di atas dengan pengertian-pengertian di bawah ini ! 1. Tembereng adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh sebuah

busur dan tali busurnya ..... 2. Titik yang merupakan pusat sebuah lingkaran ..... 3. Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan pusat

lingkaran ..... 4. Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada

lingkaran ..... 5. Diameter adalah ruas garis yang melalui pusat lingkaran yang

menghubungkan dua titik pada lingkaran .....

O OA, OB, OC AB BC Daerah AC BOC OE AC

= ..... = .....

= .....

= .....

= .....

= .....

= .....

(generalization)

(reflect the answer) = .....

Page 167: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

148

6. Busur adalah agris lengkung yang merupakan bagian dari lingkaran .....

7. Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan sembarang titik pada lingkaran .....

8. Juring lingkaran daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur .....

3. Memahami Unsur-unsur Lingkaran Gambarlah sebuah lingkaran yang mempunyai garis bagi melewati

pusat lingkaran sebesar 5 cm. Jawab : ....................................................................................................... ............................................................................................................................

............................................................................................................................

Kemudian tentukan unsur-unsur lingkarannya menurut pendapat kalian berdasarkan gambar lingkaran yang kalian buat.

Jawab : ....................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................

4. Soal Mandiri Perhatikan lingkaran di bawah ini ! tentukan unsur-unsur lingkaran

yang terdapat pada gambar tersebut !

5. Kesimpulan

..................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................

(formulate question) & (constuct example)

O D

Jawab :

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

...................................................................................

A

B

C D D

O

E

Page 168: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

149

Lembar Kerja Siswa 2

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Menentukan nilai phi (흅) Menentukan rumus keliling lingkaran Menghitung keliling lingkaran

1. Pengertian Keliling Lingkaran

Perhatikan gambar di samping !

Andi akan berlari mengelilingi lapangan ber- bentuk pada gambar disamping. Jika ia mulai

berlari di titik P dan searah jarum jam,

maka panjang lintasan lari yang Andi lalui

dinamakan .......................

Karena lintasan itu berbentuk lingkaran, maka dapat disimpulkan bahwa keliling lingkaran itu adalah .......................

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas) P

A B

Nama Siswa : &

Kelas :

Hari/ Tanggal :

Page 169: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

150

2. Mencari nilai phi () Menghitung nilai phi dapat ditentukan dengan menentukan nilai perbandingan keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Perhatikan kasus berikut ! a. Sebuah karton berbentuk lingkaran mempunyai diameter 10 cm.

Hitunglah kelilingnya dengan menggunakan meteran kain yang telah disediakan. Kemudian tuliskan nilai perbandingan keliling dengan diameternya untuk mencari nilai phi! Jawab : ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... Sebuah gelas plastik mempunyai alas berbentuk lingkaran. Hitunglah diameter dan kelilingnya dengan menggunakan meteran kain yang telah disediakan. Kemudian tuliskan nilai perbandingan keliling dengan diameternya untuk mencari nilai phi ! Jawab : ..................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................................................... Setelah kalian hitung kedua kasus di atas, maka dapat kalian simpulkan bahwa nilai phi (흅) itu = .................................................................................................................. ..........................................................................................................................................................................................................................................................

3. Menentukan Rumus Keliling Lingkaran Setelah kalian mencari nilai phi dengan rumus :

phi () = keliling lingkaran

diameter

maka rumus keliling lingkaran adalah ........... x ..............

4. Menghitung Keliling Lingkaran

+

Perhatikan soal di bawah ini !

(generalization) (reflect the answer)

Page 170: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

151

1. Bu Ita akan membuat kue berbentuk lingkaran dengan diameter 28 cm. Jika ibu Ita ingin mendekorasi bagian ujung kue sebelah pinggir dengan cream. Benarkah ibu Ita membutuhkan cream sepanjang 88 cm untuk mendekor bagian ujung pinggir kuenya? a. Tuliskan informasi apa saja yang diperoleh dari soal di atas ?

Jawab : ........................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Bagaimana langkah mencari panjang hiasan cream pada kue yang dibutuhkan ? ( dengan menggunakan langkah yang tepat) Jawab : ........................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

c. Gambarkan ilustrasinya ! Jawab : ........................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Pak Aris mempunyai karton berukuran (15 x 20) cm. Ia ingin membuat sebuah pola berbentuk lingkaran. a. Formulasikan soal di atas berdasarkan cara kalian. Agar

memperoleh gambar lingkaran yang sesuai dengan lebar kertas yang ada dengan menentukan diameter lingkaran yang mungkin akan digunakan ? Jawab : ........................................................................................... ....................................................................................................................

(formulate question) & (constuct example)

Page 171: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

152

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

b. Konstruksikan soal di atas dengan mengilustrasikan gambarnya serta menghitung kelilingnya ! Jawab : ........................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

5. Soal Mandiri Perhatikan taman di bawah ini ! jika panjang sisi persegi 14 cm.

Berapakah panjang keliling lingkarannya yang akan diberi pagar ?

Jawab : ......................................................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

6. Kesimpulan

..................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................

Page 172: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

153

Lembar Kerja Siswa 3

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Menentukan rumus luas lingkaran Menghitung luas lingkaran

1. Pengertian Luas Lingkaran

Perhatikan gambar di samping !

Gambar lingkaran disamping adalah contoh Luas lingkaran dengan dibatasi oleh garis tebal ditepinya yang merupakan

keliling lingkaran.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa :

luas lingkaran adalah .........................................................................................

......................................................................................................................

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas)

Nama Siswa : &

Kelas :

Hari/ Tanggal :

Page 173: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

154

Menentukan Rumus Luas Lingkaran

Perhatikan gambar di bawah ini !

Susunan potongan juring tersebut menyerupai bentuk ........... dengan ukuran panjangnya mendekati setengah dari keliling lingkaran dan lebar berupa jari-jari lingkaran, sehingga luas tersebut adalah luas persegi panjang yang tersusun. Atau dapat ditulis :

Luas lingkaran = Luas persegi panjang tersusun

= panjang x lebar

= ½ x keliling lingkaran x ...

= ½ x ............ x ....

= ............. (ingat r = ½ x diameter)

Jadi luas lingkaran maka rumus keliling lingkaran adalah ........... ...........................................................................

2. Menghitung Luas Lingkaran

+

Perhatikan soal di bawah ini ! 1. Pak Burhan adalah seorang pengrajin piring keramik. Saat

menjelang imlek, ia mendapat tawaran untuk membuat piring naga berukuran besar dengan diameter 140 cm. Tentukanlah ! a. Berikanlah keterangan yang terdapat pada soal di atas dalam

bentuk (diketahui dan ditanya) !

(generalization) (reflect the answer)

Page 174: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

155

Jawab : ........................................................................................... ....................................................................................................................

b. Buktikanlah bahwa luas dari piring yang Pak Burhan buat > 1 m2. Jawab : ...........................................................................................

2. Pak Aris membuat kue berbentuk lingkaran dengan jari-jari 14 cm. Kue tersebut akan di bagi menjadi 4 bagian sama besar. Tiga bagian untuk Anggi dan satu bagian untuk Edgar. a. Formulasikan soal di atas berdasarkan cara kalian. Bagaimana

pak Aris membagi kue itu dengan adil dan sesuai ? Jawab : ........................................................................................... ....................................................................................................................

b. Konstruksikan soal di atas dengan mengilustrasikan gambarnya serta menghitung luas tiap bagiannya ! Jawab : ...........................................................................................

3. Soal Mandiri Perhatikan ilustrasi kolam berbentuk lingkaran berikut !

Jika kolam terletak ditengah-tengah lahan berbentuk persegi, jika panjang sisi persegi 14 cm. Bepakah luas lahan yang tidak digunakan untuk membuat lingkaran ?

Jawab : ................................................................................................................

4. Kesimpulan

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

(formulate question) (construct example) +

Page 175: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

156

Lembar Kerja Siswa 4

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Menghitung Keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah

1. Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah

+

tuliskan rumus keliling lingkaran ! ............................................

tuliskan rumus luas lingkaran ! ............................................

misal : suatu lingkaran berjari-jari r cm. a. Tentukan luasnya jika r diperbesar dua kali !

Jawab : r sebelum diperbesar = r1, r setelah diperbesar = r2

r2 = r1 x .... = ....

Luas setelah diperbesar = ... x ... x ...

= ....

b. Tentukan kelilingnya jika d diperkecil setengah ! Jawab : d sebelum diperbesar = d1, d setelah diperbesar = d2

Nama Siswa : &

Kelas :

Hari/ Tanggal :

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas) P (generalization)

Page 176: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

157

d2 = d1 x .... = ....

keliling setelah diperkecil = ... x ... = ...

Perhatikan soal berikut :

1. Atiqah mempunyai karpet berbentuk lingkaran dengan jari-jari 3,5 m. Karena terlalu besar, maka ia mengguntingnya sehingga karpet itu berjari-jari 70 cm.

a. Benarkah Atiqah memperkecil karpetnya sebanyak 5 kali? Jawab : ................................................................................................................

b. Lalu tentukanlah perubahan luasnya ! Jawab : ................................................................................................................

c. Jika Atiqah hanya memperkecil sebanyak 2 kali, sketsa dan hitung perubahan kelilingnya! Jawab : ................................................................................................................

2. Soal Mandiri sebuah taplak berbentuk lingkaran mempunyai keliling 88 cm. Jika

taplak itu diperkecil dua kali. Hitung luas taplak setelah diperkecil! Jawab :......................................................................................................

3. Kesimpulan

.........................................................................................................................................

............................................................................................................................

(reflect the answer)

(formulate question)

(construct example)

Page 177: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

158

Lembar Kerja Siswa 6

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

1. Mengetahui hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

2. Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran yang menghadap busur yang sama

3. Mengetahui sifat-sifat sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama

1. Hubungan Sudut pusat dan Sudut keliling Perhatikan gambar berikut !

Gambar di samping diketahui bahwa sudut AOB adalah sudut pusat yang menghadap busur AB dan dibentuk oleh jari-jari AO dan BO. Maka dapat

Nama Kelompok :............... Kelas : ..........

............... Hari : ..........

............... Tanggal : .......

...............

...............

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas)

Page 178: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

159

disimpulkan bahwa sudut pusat itu adalah ........ .......................................................

Dari gambar di atas diketahui bahwa sudut ACB adalah sudut keliling yang menghadap busur AB dan dibentuk oleh tali busur AC dan BC. Maka dapat disimpulkan bahwa sudut keliling itu adalah ........ ...........................................................

Hitunglah sudut AOB dan ACB dengan menggunakan busur ! Sudut AOB = ......., sudut ACB = ........

Dari hasil pengamatanmu, dapat disimpulkan bahwa sebuah sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama akan diperoleh hubungan sebagai berikut : Besar sudut pusat = ...... besar sudut keliling

Besar sudut keliling = ...... besar sudut pusat

2. Menentukan Sudut pusat dan Sudut keliling

Perhatikan soal di bawah ini !

1. . jika sudut ACB = 400, berapakah besar sudut AOB dan ADB ? Jawab : .....................................................

..................................................................

2. ,

D

(reflect the answer)

(generalization)

Jika sudut MOL = (3x + 15)0, dan sudut LOK = (2x – 10)0. Jika sudut MOL pelurus sudut LOK. Tentukan :

a. Benarkah besar sudut LOK 600 b. besar sudut LNM dan KLM !

Jawab : ...................................................... ....................................................................................... .......................................................................................

L

K M

N

O

Page 179: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

160

3. Sebuah lingkaran mempunyai tiga buah sudut pusat yang berukuran 700 dan yang lainnya berada dalam satu garis lurus dengan besar sudutnya (2x + 5)0 dan 1100. Tentukan ! a. Gambarkan sketsa bangun di atas !

Jawab :

......................................................................................................................

b. Tentukan nilai x ! Jawab :...................................................................................................

c. Tentukan pula sudut keliling dari ketiga sudut pusat tersebut, dan sertakan pada gambar !

Jawab :...................................................................................................

3. Soal Mandiri

Tentukanlah besar sudut BOC, BAC, ACB dan ABC !

Jawab :...................................................................................................

4. Kesimpulan

..................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................

(formulate question) (construct example) +

1500

A

B

1100

C

Page 180: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

161

Lembar Kerja Siswa 7

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Mengenal Hubungan Sudut pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran

1. Mengenal Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran Perhatikan gambar berikut !

Diketahui besar sudut MON = a dan besar sudut

Lingkaran = 3600.

Jika kita bandingkan sudut MON dengan sudut satu lingkaran, maka akan diperoleh : Besar sudut MON a0

Besar sudut Lingkaran 3600

1. Sudut pusat MON panjang busur MN

Besar sudut Lingkaran panjang busur lingkaran (keliling lingkaran)

Nama Kelompok :............... Kelas : ..........

............... Hari : ..........

............... Tanggal : .......

...............

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas)

a0 M<

N

P O

Page 181: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

162

Panjang busur MN = .................. x ................

.................

= ...... x ......

.......

= ...... x keliling lingkaran

.......

2. Sudut pusat MON Luas juring MON

Besar sudut Lingkaran Luas lingkaran

Luas juring MON = .................. x ................

.................

= ...... x ......

.......

= ...... x luas lingkaran

.......

Dengan demikian berlaku :

Sudut pusat Panjang Busur MN Luas juring MON

Sudut satu lingkaran Keliling lingkaran Luas lingkaran

2. Menentukan Sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran

Perhatikan soal di bawah ini !

1. jika sudut ACB = 400 dan AO = 7 cm. Tentukan :

a. Sudut pusat AOB b. Panjang busur AB

(generalization)

Page 182: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

163

c. Luas juring AOB

Jawab :.........................................................................................................................

....................................................................................................................................

2. Sebuah lingkaran yang berpusat di O memiliki jari-jari lingkaran 14 cm. Jika pada lingkaran tersebut terdapat sudut POQ yang berukuran 600. Tentukanlah !

a. Keterangan-keterangan yang terdapat pada soal di atas b. Gambarkan sketsa lingkarannya c. Konstruksikan soal tersebut dengan pembahasan hari ini d. Jika pada lingkaran tersebut terdapat sudut POR yang

berukuran 1000. Benarkah panjang busur PR tersebut adalah 49,5 cm

Jawab :..............................................................................................................

3. Soal Mandiri

Dari gambar di samping, tentukanlah :

a. Besar sudut pusat BOC. b. Jika AO = BO = CO = 7 cm, berapakah

panjang busur AC? c. Tuliskan perbandingan antara luas juring BOC

dengan luas juring BOA!

Jawab :....................................................................................................................

4. Kesimpulan................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

(reflect the answer) (formulate question) (construct example) +

O 1500

A

B

1100

C

+

Page 183: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

164

Lembar Kerja Siswa 8

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Mengenal Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran Jika Dua Sudut Pusat Diketahui

1. Hubungan Sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui Perhatikan gambar berikut !

Diketahui sudut MON dan sudut PON berada pada satu garis lurus. Jika besar sudut MON = 1600 maka besar sudut PON adalah ... 0, sehingga perbandingan sudut PON dan MON adalah .... : ....

Akibatnya panjang busur PN dan MN serta luas juring juga mempunyai perbandingan yang sama yaitu..

Dengan demikian berlaku

Sudut pusat 1 Panjang Busur 1 Luas juring 1

Nama Kelompok :............... Kelas : ..........

............... Hari : ..........

............... Tanggal : .......

...............

...............

Strategi Mathematical Habits of Mind

(explore mathematical ideas)

1600

N

P O M

Page 184: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

165

Sudut pusat 2 Panjang Busur 2 Luas juring 2

2. Menentukan Sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran jika dua sudut pusat diketahui

Perhatikan soal di bawah ini !

1. jika AO = 7 cm, panjang busur BC = 11 cm Dan luas juring BOC, Tentukan :

a. Sudut pusat BOC b. Panjang busur AB

Jawab :

........................................................................

........................................................................

........................................................................

........................................................................

c. Benarkah bahwa luas juring BOC = 38,5 cm2? Jika iya, maka tentukanlah luas juring AOC! Jawab : ........................................................................................................... .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Sebuah lingkaran yang berpusat di O memiliki jari-jari lingkaran 14 cm. Jika pada lingkaran tersebut terdapat sudut POQ yang berukuran 600 dan sudut POR yang berukuran 720. Tentukanlah ! a. Gambar sketsa lingkarannya

(reflect the answer)

(generalization)

(formulate question) (construct example) +

1600

A

B

1100 C O

(generalization)

+

Page 185: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

166

Jawab : ........................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Konstruksikan soal tersebut dengan menentukan hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan luas juring pada lingkaran tersebut. Jawab : ........................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Soal Mandiri Dari gambar di samping, jika luas juring AOB = 50 cm2 dan panjang busur PQ = 16 cm, tentukanlah :

a. Cara menghitung luas juring POQ. Jawab :

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

b. Kemudian buktikan apakah panjang busur AB = 20 cm. Jawab : ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Kesimpulan

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Page 186: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

167

Lembar Kerja Siswa 9

(LKS)

Indikator Pembelajaran :

Menentukan dan Menghitung Luas Tembereng Lingkaran

1. Menentukan Luas Tembereng Lingkaran Perhatikan gambar berikut !

Dari gambar di samping diketahui terdapat dua buah juring lingkaran yaitu ......... dan ..........

Luas juring MON = Luas segitiga MON + Luas tembereng MN, maka:

Luas Tembereng MN = ................ - ............. = ½ x ... x ... - ....

2. Menghitung Luas Tembereng Lingkaran

Nama Kelompok :............... Kelas : ..........

............... Hari : ..........

............... Tanggal : .......

...............

...............

Strategi Mathematical Habits of Mind

(reflect the answer)

(explore mathematical ideas)

(formulate question) (construct example) +

N

P O M

(generalization) + +

Page 187: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

168

Perhatikan soal berikut ini !

c. Paman mempunyai lahan berbentuk lingkaran dengan diameter 7 m. Kemudian paman membagi lahan menjadi 4 bagian, dengan pembagian luas : 25% untuk menanam jagung, 15% untuk menanam pepaya, 25% untuk menanan pisang dan sisanya untuk menanam singkong. Tentukan :

a. Gambar sketsa kebun paman! Jawab :

............................................................................................................ .....................................................................................................................

b. Benarkah bahwa luas kebun jagung sama besarnya dengan kebun pisang ? Jika iya, maka tentukanlah luas kebun jagung dan pisang itu! Jawab :

............................................................................................................ .....................................................................................................................

c. Jika pada bagian untuk menanam jagung diberi pembatas dari bambu hingga terbentuk seperti segitiga. Tentukanlah luas wilayah terkecil pada bagian yang diberi pembatas itu! Jawab : ............................................................................................................ .....................................................................................................................

3. Soal Mandiri Dari gambar di samping, diketahui perbandingan sudut POM dan sudut NOM = 3 : 5. jika keliling lingkaran di samping 88 cm. Tentukanlah :

a. Luas lingkaran = ................ b. Luas juring MON = ..................... c. Cara menghitung luas tembereng MN = .............. - .............. d. Luas tembereng MN = ..................

4. Kesimpulan

..................................................................................................................................

.................................................................................................................................

N

P O M

Page 188: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

169

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa

Indikator Respon siswa terhadap soal Skor

Kemampuan

Kelancaran

(Fluency)

Tidak menjawab atau memberikan ide yang tidak relevan 0

Memberikan sebuah ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah dan pengungkapannya kurang jelas 1

Memberikan sebuah ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah dan pengungkapannya lengkap serta jelas 2

Memberikan lebih dari satu ide yang relevan tetapi

pengungkapannya kurang jelas 3

Memberikan lebih dari satu ide yang relevan dengan

penyelesaian masalah dan pengungkapannya lengkap serta

jelas

4

Kemampuan

Keluwesan

(Flexibility)

Tidak menjawab atau memberikan ide yang tidak relevan 0

Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi memberikan

jawaban yang salah 1

Memberikan jawaban dengan satu cara, proses perhitungan dan

hasilnya benar 2

Memberikan lebih dari satu cara (beragam) tetapi hasilnya ada

yang salah karena terdapat kekeliruan dalam proses

perhitungan

3

Memberikan lebih dari satu cara (beragam), proses perhitungan

dan hasilnya benar 4

Kemampuan

Terperinci

(Elaboraion)

Tidak memberi jawaban 0

Terdapat kesalahan dalam jawaban dan tidak selesai 1

Terdapat kesalahan dalam jawaban tetapi disertai perincian

yang kurang detail 2

Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi disertai perincian yang

rinci 3

Memberi jawaban yang benar dan rinci 4

Lampiran 3

Page 189: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

170

Instrumen Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Siklus I

Sekolah : SMP YAPPA (Yayasan Pondok pesantren Ar Raudhoh) Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII (Delapan) – 1/ Genap Tahun Ajaran : 2012/ 2013 Alokasi Waktu : (2 x 35 menit) 1 x Pertemuan Materi : Lingkaran Standar Kompetensi : Menentukan unsur atau bagian lingkaran serta ukurannya Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas lingkaran Indikator Pembelajaran : - Mengetahui unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran - Menentukan nilai phi (휋), menentukan rumus keliling lingkaran, menghitung keliling lingkaran - Menentukan rumus luas lingkaran, menghitung luas lingkaran - Menghitung keliling dan luas lingkaran jika r dan d berubah Indikator Berpikir Kreatif : 1. Kelancaran (Fluency) 2. Keluwesan (Flexibility) 3. Elaborasi (Elaboration)

No Soal Indikator

Perilaku Siswa

Pembela-jaran

Berpikir Kreatif

Skor

1

Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini. Dari gambar tersebut, tentukanlah :

Titik pusat = ......

Menentukan unsur

dan bagian

lingkaran,

Kelan-caran

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

4

Lampiran 4

Page 190: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

171

Jari – jari = ....., ....., dan .....

Diameter = .....

Busur = ....., ....., dan .....

Tali busur = .....

Tembereng = .....

Juring = .....

Apotema = .....

2

Sebuah lapangan memiliki bentuk persegi dengan sisi 100 m. Jika dalam lapangan itu dibuat lintasan sepeda berbentuk lingkaran dengan jarak antara sisi lapangan dengan pinggir lintasan 1 m. Jika sebuah sepeda berkeliling sebanyak 20 kali. Tentukan:

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Jarak yang ditempuh sepeda tersebut ?

Menghi-tung

keliling lingkaran

Kelan-caran

Keluwe-

san

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah

4

4

3

Beberapa pohon mawar ditanam di sekeliling sebuah taman berbentuk lingkaran. Diameter taman itu 63 m dan jarak antara dua pohon mawar yang berdekatan adalah 3 m. Jika 휋 = , Tentukan :

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Apakah banyak pohon mawar yang di tanam

Menghi-

tung keliling

lingkaran

Kelan-caran

Kerin-cian

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci.

4

4

Page 191: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

172

ditaman itu terdapat 66 pohon ?

4

Atiqah mempunyai karpet berbentuk lingkaran dengan jari-jari 3,5 m. Karena terlalu besar, maka ia mengguntingnya sehingga karpet itu berjari-jari 70 cm. Tentukan :.

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Berapa kali karpet itu di perkecil? Dan hitung luas karpet itu setelah di perkecil !

Menghi-tung

keliling dan luas

lingkaran jika r dan

d berubah.

Kelan-caran

Kerin-cian

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci.

4

4

5

Sebuah lapangan olahraga di SMP Kenanga berbentuk oval, dengan kedua ujung lapangan berbentuk setengah lingkaran yang berdiameter 14 m, sedangkan bagian tengahnya tampak seperti persegi panjang dengan panjang 20 m. Tentukan:

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Luas lapangan tersebut !

Menghi-tung luas lingkaran

Kelan-caran

Keluwe-

san

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya Memberikan bermacam cara untuk menyelesaikan masalah

4

4

6

Sebuah lapangan olahraga berbentuk lingkaran. Akan dipagari dengan tali membentuk persegi panjang dengan panjang tali sama dengan 2 kali lebar tali dan jari-jari lapangan = lebar lebar tali. Apabila akan digunakan untuk lapangan sepakbola dengan seperti pada gambar di bawah ini :

Menghi-tung luas lingkaran

Page 192: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

173

Instrumen Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Siklus II

Sekolah : SMP YAPPA (Yayasan Pondok pesantren Ar Raudhoh) Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII (Delapan) – 1/ Genap Tahun Ajaran : 2012/ 2013 Alokasi Waktu : (2 x 35 menit) 1 x Pertemuan Materi : Lingkaran Standar Kompetensi : Menentukan unsur atau bagian lingkaran serta ukurannya Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas lingkaran Indikator Pembelajaran : - Menentukan dan menghitung sudut pusat dan keliling Lingkaran - Mengenal Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran Jika Dua Sudut Pusat Diketahui

- Menghitung penyelesaian masalah dengan Menggunakan perbandingan sudut pusat, panjang busur dan luas juring suatu lingkaran

- Menentukan dan menghitung luas tembereng Indikator Berpikir Kreatif : 1. Kelancaran (Fluency) 2. Keluwesan (Flexibility) 3. Kerincian (Elaboration)

Tentukan

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Hitunglah luas lapangan diluar pagar tersebut !

Kelan-caran

Keluwe-

san

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya Memberikan bermacam cara untuk menyelesaikan masalah

4

4

No Soal Indikator

Perilaku Siswa

Pembela-jaran

Berpikir Kreatif

Skor

21 m

10 m

Page 193: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

174

1

a. Jika sudut MOL = (3x + 15)0, dan sudut LOK = (2x – 10)0. Jika sudut MOL pelurus sudut LOK. Tentukan nilai x !

b. Kemudian tentukan pula besar sudut LNM dan KLM !

Menentukan dan

menghitung sudut pusat dan keliling

lingkaran

Kelan-caran

Kerin-cian

Lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya. Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci.

4 4

2

Sebuah lingkaran yang berpusat di O memiliki jari-jari lingkaran 14 cm. Jika pada lingkaran tersebut terdapat sudut POQ yang berukuran 600 dan sudut POR yang berukuran 720. Tentukanlah !

a. Gambarkan sketsa lingkarannya !

b. Hitunglah panjang busur PQ dan PR !

c. Hitunglah luas juring POQ dan POR !

Menge-nal

Hubung-an Sudut

Pusat, Panjang Busur

dan Luas Juring

Lingka-ran Jika

Dua Sudut Pusat

Diketa-hui

Kelan-caran

Kerin-cian

Kerin-cian

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci. Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci.

4 4 4

3

Perhatikan gambar di bawah ini,

jika luas juring AOB = 125 cm2 dan panjang busur PQ = 20 cm,

Menge-nal

Hubung-an Sudut

Pusat, Panjang Busur

dan Luas Juring

L

K M

N

O

500

Page 194: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

175

tentukanlah :

a. Luas juring POQ !

b. Jika panjang busur AB = 30 cm, tuliskan hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan luas juring dari kedua sudut !

Lingka-ran Jika

Dua Sudut Pusat

Diketa-hui

Kelan-caran

Keluwe-san

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya Memberikan bermacam cara untuk menyelesaikan masalah

4 4

4

Perhatikan gambar di bawah ini

Diketahui BO = AO = CO = 7 cm, tentukan :

a. Diameter lingkaran, b. Keliling lingkaran, c. Panjang busur AB dan BC, d. Luas lingkaran, e. Luas juring AOB dan BOC.

Menge-

tahui hubung-

an perbandingan sudut

pusat, panjang

busur dan luas

juring suatu

lingkaran

Kelan-caran

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

4 4 4 4 4

5

Seorang petani mempunyai lahan berbentuk lingkaran dengan keliling 44 m, ia akan membagi tiga lahan tersebut untuk menanam palawija, apotik hidup, dan aneka tanaman hias. Jika 30 % dari luas lahan digunakan untuk menanam tanaman hias dan 60% dari luas lahan digunakan untuk menanam palawija. Tentukan :

a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas !

b. Gambarlah sktetsa gambarnya dengan mengubah bentuk

Menghi-tung

penyele-saian

masalah dengan

menggu-nakan

perban-dingan sudut pusat,

panjang

Kelan-caran

Kelan-caran

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya

4

4

B

A

C

D O 600 1350

A

Page 195: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

176

persennya ke dalam sudut! c. Berapakah keliling lahan dan

luas lahan petani yang untuk menanam apotik hidup ?

busur dan luas

juring suatu

lingkaran

Kerin-cian

Mengembangkan pemecahan masalah dengan langkah-langkah terperinci.

4

6

Paman mempunyai lahan berbentuk lingkaran dengan diameter 7 m. Kemudian paman membagi lahan menjadi 4 bagian, dengan pembagian luas : 25% untuk menanam jagung, 15% untuk menanam pepaya, 25% untuk menanan pisang dan sisanya untuk menanam singkong. Tentukan :

d. Gambarlah sketsa kebun paman!

e. Jika pada bagian untuk menanam jagung diberi pembatas dari bambu hingga terbentuk seperti segitiga. Tentukanlah luas wilayah terkecil pada bagian yang diberi pembatas itu!

Menentukan dan menghi-tung luas tembereg

Kelan-caran

Keluwe-san

Lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya Memberikan bermacam cara untuk menyelesaikan masalah

4 4

Page 196: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

177

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

(SIKLUS 1)

Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas / Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Nama Siswa Hari/Tanggal

: : : : : : :

Matematika SMP YAPPA Depok VIII- 1 / 1 Lingkaran 2 x 35 menit ......................................... .........................................

1. Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini. Dari gambar tersebut, tentukanlah : Titik pusat = ......

Jari – jari = ......

Diameter = ......

Busur = ......

Tali busur = ......

Tembereng = ......

Juring = ......

Apotema = ......

2. Sebuah lapangan memiliki bentuk persegi dengan sisi 100 m. Jika dalam lapangan itu dibuat lintasan sepeda berbentuk lingkaran dengan jarak antara sisi lapangan dengan pinggir lintasan 2 m. Jika sebuah sepeda berkeliling sebanyak 20 kali. Tentukan: a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas ! b. Jarak yang ditempuh sepeda tersebut ?

Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Lampiran 5

Page 197: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

178

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

3. Sebuah lapangan olahraga di SMP Kenanga berbentuk oval, dengan kedua ujung lapangan berbentuk setengah lingkaran yang berdiameter 14 m, sedangkan bagian tengahnya tampak seperti persegi panjang dengan panjang 20 m. Tentukan: c. Keterangan yang terdapat pada soal di atas ! d. Luas lapangan tersebut !

Jawab :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

4. Atiqah mempunyai karpet berbentuk lingkaran dengan jari-jari 3,5 m. Karena terlalu besar, maka ia mengguntingnya sehingga karpet itu berjari-jari 70 cm. Tentukan : a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas ! b. Berapa kali karpet itu di perkecil? Dan hitung luas karpet itu setelah di

perkecil ! Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Page 198: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

179

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................ ..............................................

Page 199: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

180

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

(SIKLUS 2)

Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas / Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Nama Siswa Hari/Tanggal

: : : : : : :

Matematika SMP YAPPA Depok VIII- 1 / 2 Lingkaran 2 x 35 menit ......................................... .........................................

1. Perhatikan lingkaran di bawah ini :

Jika sudut AOB = 800, berapakah besar ,sudut ACB dan ADB ?

Jika sudut MOL = (3x + 15)0, dan sudut LOK = (2x – 10)0.

a. Jika sudut MOL pelurus sudut LOK. Tentukan besar sudut LNM dan KLM ! b. besar sudut BCA dan sudut DEB ?

Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. Seorang petani mempunyai lahan berbentuk lingkaran dengan keliling 44 m, ia akan membagi tiga lahan tersebut untuk menanam palawija, apotik hidup, dan aneka tanaman hias. Jika 30 % dari luas lahan digunakan untuk menanam tanaman hias dan 60% dari luas lahan digunakan untuk menanam palawija. Tentukan : a. Keterangan yang terdapat pada soal di atas ! b. Gambarlah sktetsa gambarnya dengan mengubah bentuk persennya ke dalam

sudut!

L

K M

N

O

D

E

Lampiran 6

Page 200: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

181

c. Berapakah keliling lahan dan luas lahan petani yang untuk menanam apotik hidup ? Jawab :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Sebuah lingkaran yang berpusat di O memiliki jari-jari lingkaran 14 cm. Jika pada lingkaran tersebut terdapat sudut POQ yang berukuran 600 dan sudut POR yang berukuran 720. Tentukanlah ! a. Gambarkan sketsa lingkarannya ! b. Hitunglah panjang busur PQ dan PR ! c. Hitunglah luas juring POQ dan POR !

Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

...........................................................................................................................

4. Paman mempunyai lahan berbentuk lingkaran dengan diameter 7 m. Kemudian paman membagi lahan menjadi 4 bagian, dengan pembagian luas : 25% untuk menanam jagung, 15% untuk menanam pepaya, 25% untuk menanan pisang dan sisanya untuk menanam singkong. Tentukan : a. Gambar sketsa kebun paman! b. Jika pada bagian untuk menanam jagung diberi pembatas dari bambu hingga

terbentuk seperti segitiga. Tentukanlah luas wilayah terkecil pada bagian yang diberi pembatas itu! Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 201: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

182

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 dalam

Proses Pembelajaran Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM)

(Diadaptasi dari Lembar Observasi oleh Dr. Kadir, M.Pd.

Tesis UPI : Bandung)

Nama Observer : ......................................................

Materi : ......................................................

Hari : ......................................................

Tanggal/ jam : ......................................................

Pertemuan Ke : ......................................................

Petunjuk

Berilah tanda chek list (√) pada jawaban yang saudara anggap sesuai dengan kegiatan yang diamati. Adapun pilihan jawaban sebagai berikut : 1 = Buruk 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

A. Visual Activities

1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan aktif dalam kegiatan mengamati masalah yang tertera pada LKS

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6 Pasangan 4 Siswa 7

Siswa 8 Pasangan 5 Siswa 9

Siswa 10

Lampiran 7

Page 202: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

183

Pasangan 6 Siswa 11 Siswa 12

Pasangan 7 Siswa 13 Siswa 14

Pasangan 8 Siswa 15 Siswa 16

Pasangan 9 Siswa 17 Siswa 18

Pasangan 10 Siswa 19 Siswa 20

Pasangan 11 Siswa 21 Siswa 22

Pasangan 12 Siswa 23 Siswa 24

Pasangan 13 Siswa 25 Siswa 26

Pasangan 14 Siswa 27 Siswa 28

Pasangan 15 Siswa 29 Siswa 30

Pasangan 16 Siswa 31 Siswa 32

Pasangan 17 Siswa 33 Siswa 34

Pasangan 18 Siswa 35 Siswa 36

Pasangan 19 Siswa 37 Siswa 38

Pasangan 20 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

B. Oral Activities

1. Siswa menjelaskan identifikasi masalah secara lisan mengenai keterangan yang diketahui ataupun ditanyakan pada soal di LKS dengan memberikan ide-ide matematisnya.

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6

Page 203: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

184

Pasangan 4 Siswa 7 Siswa 8

Pasangan 5 Siswa 9 Siswa 10

Pasangan 6 Siswa 11 Siswa 12

Pasangan 7 Siswa 13 Siswa 14

Pasangan 8 Siswa 15 Siswa 16

Pasangan 9 Siswa 17 Siswa 18

Pasangan 10 Siswa 19 Siswa 20

Pasangan 11 Siswa 21 Siswa 22

Pasangan 12 Siswa 23 Siswa 24

Pasangan 13 Siswa 25 Siswa 26

Pasangan 14 Siswa 27 Siswa 28

Pasangan 15 Siswa 29 Siswa 30

Pasangan 16 Siswa 31 Siswa 32

Pasangan 17 Siswa 33 Siswa 34

Pasangan 18 Siswa 35 Siswa 36

Pasangan 19 Siswa 37 Siswa 38

Pasangan 20 Siswa 39 Siswa 40

2. Siswa memformulasikan pertanyaan pada permasalahan secara lisan mengenai soal yang tertera pada LKS.

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6 Pasangan 4 Siswa 7

Siswa 8

Page 204: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

185

Pasangan 5 Siswa 9 Siswa 10

Pasangan 6 Siswa 11 Siswa 12

Pasangan 7 Siswa 13 Siswa 14

Pasangan 8 Siswa 15 Siswa 16

Pasangan 9 Siswa 17 Siswa 18

Pasangan 10 Siswa 19 Siswa 20

Pasangan 11 Siswa 21 Siswa 22

Pasangan 12 Siswa 23 Siswa 24

Pasangan 13 Siswa 25 Siswa 26

Pasangan 14 Siswa 27 Siswa 28

Pasangan 15 Siswa 29 Siswa 30

Pasangan 16 Siswa 31 Siswa 32

Pasangan 17 Siswa 33 Siswa 34

Pasangan 18 Siswa 35 Siswa 36

Pasangan 19 Siswa 37 Siswa 38

Pasangan 20 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

C. Writing Activities

1. Siswa merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban dengan menuliskan hasil pengamatan siswa pada LKS.

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Page 205: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

186

Siswa 6 Pasangan 4 Siswa 7

Siswa 8 Pasangan 5 Siswa 9

Siswa 10 Pasangan 6 Siswa 11

Siswa 12 Pasangan 7 Siswa 13

Siswa 14 Pasangan 8 Siswa 15

Siswa 16 Pasangan 9 Siswa 17

Siswa 18 Pasangan 10 Siswa 19

Siswa 20 Pasangan 11 Siswa 21

Siswa 22 Pasangan 12 Siswa 23

Siswa 24 Pasangan 13 Siswa 25

Siswa 26 Pasangan 14 Siswa 27

Siswa 28 Pasangan 15 Siswa 29

Siswa 30 Pasangan 16 Siswa 31

Siswa 32 Pasangan 17 Siswa 33

Siswa 34 Pasangan 18 Siswa 35

Siswa 36 Pasangan 19 Siswa 37

Siswa 38 Pasangan 20 Siswa 39

Siswa 40

2. Siswa menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS dengan menuliskan jawabannya secara sistematis sesuai dengan konsep materi pelajaran yang telah dijelaskan (generalisasi).

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6

Page 206: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

187

Pasangan 4 Siswa 7 Siswa 8

Pasangan 5 Siswa 9 Siswa 10

Pasangan 6 Siswa 11 Siswa 12

Pasangan 7 Siswa 13 Siswa 14

Pasangan 8 Siswa 15 Siswa 16

Pasangan 9 Siswa 17 Siswa 18

Pasangan 10 Siswa 19 Siswa 20

Pasangan 11 Siswa 21 Siswa 22

Pasangan 12 Siswa 23 Siswa 24

Pasangan 13 Siswa 25 Siswa 26

Pasangan 14 Siswa 27 Siswa 28

Pasangan 15 Siswa 29 Siswa 30

Pasangan 16 Siswa 31 Siswa 32

Pasangan 17 Siswa 33 Siswa 34

Pasangan 18 Siswa 35 Siswa 36

Pasangan 19 Siswa 37 Siswa 38

Pasangan 20 Siswa 39 Siswa 40

3. Siswa menuliskan contoh soal beserta jawaban yang telah siswa buat dengan mengacu pada permasalahan yang telah diketahui terlebih dahulu.

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6 Pasangan 4 Siswa 7

Siswa 8

Page 207: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

188

Pasangan 5 Siswa 9 Siswa 10

Pasangan 6 Siswa 11 Siswa 12

Pasangan 7 Siswa 13 Siswa 14

Pasangan 8 Siswa 15 Siswa 16

Pasangan 9 Siswa 17 Siswa 18

Pasangan 10 Siswa 19 Siswa 20

Pasangan 11 Siswa 21 Siswa 22

Pasangan 12 Siswa 23 Siswa 24

Pasangan 13 Siswa 25 Siswa 26

Pasangan 14 Siswa 27 Siswa 28

Pasangan 15 Siswa 29 Siswa 30

Pasangan 16 Siswa 31 Siswa 32

Pasangan 17 Siswa 33 Siswa 34

Pasangan 18 Siswa 35 Siswa 36

Pasangan 19 Siswa 37 Siswa 38

Pasangan 20 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

D. Drawing Activities

1. Siswa menggambarkan ilustrasi masalah pada LKS.

Pasangan Siswa 1 2 3 4 5 Pasangan 1 Siswa 1

Siswa 2 Pasangan 2 Siswa 3

Siswa 4 Pasangan 3 Siswa 5

Siswa 6 Pasangan 4 Siswa 7

Page 208: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

189

Siswa 8 Pasangan 5 Siswa 9

Siswa 10 Pasangan 6 Siswa 11

Siswa 12 Pasangan 7 Siswa 13

Siswa 14 Pasangan 8 Siswa 15

Siswa 16 Pasangan 9 Siswa 17

Siswa 18 Pasangan 10 Siswa 19

Siswa 20 Pasangan 11 Siswa 21

Siswa 22 Pasangan 12 Siswa 23

Siswa 24 Pasangan 13 Siswa 25

Siswa 26 Pasangan 14 Siswa 27

Siswa 28 Pasangan 15 Siswa 29

Siswa 30 Pasangan 16 Siswa 31

Siswa 32 Pasangan 17 Siswa 33

Siswa 34 Pasangan 18 Siswa 35

Siswa 36 Pasangan 19 Siswa 37

Siswa 38 Pasangan 20 Siswa 39

Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

Depok, Februari 2013 Observer

Sugiani

Page 209: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

190

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 dalam

Proses Pembelajaran Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM)

(Diadaptasi dari Lembar Observasi oleh Dr. Kadir, M.Pd.

Tesis UPI : Bandung)

Nama Observer : ......................................................

Materi : ......................................................

Hari : ......................................................

Tanggal/ jam : ......................................................

Pertemuan Ke : ......................................................

Petunjuk

Berilah tanda chek list (√) pada jawaban yang saudara anggap sesuai dengan kegiatan yang diamati. Adapun pilihan jawaban sebagai berikut : 6 = Buruk 7 = Kurang 8 = Cukup 9 = Baik 10 = Sangat Baik

E. Visual Activities

2. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan aktif dalam kegiatan mengamati masalah yang tertera pada LKS

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2

Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10

Siswa 11

Page 210: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

191

Kelompok 3

Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

F. Oral Activities

3. Siswa menjelaskan identifikasi masalah secara lisan mengenai keterangan yang diketahui ataupun ditanyakan pada soal di LKS dengan memberikan ide-ide matematisnya.

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2 Siswa 6 Siswa 7

Page 211: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

192

Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

4. Siswa memformulasikan pertanyaan pada permasalahan secara lisan mengenai soal yang tertera pada LKS.

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2

Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9

Page 212: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

193

Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

G. Writing Activities

1. Siswa merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban dengan menuliskan hasil pengamatan siswa pada LKS.

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2 Siswa 6

Page 213: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

194

Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

2. Siswa menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS dengan menuliskan jawabannya secara sistematis sesuai dengan konsep materi pelajaran yang telah dijelaskan (generalisasi).

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2 Siswa 6 Siswa 7

Page 214: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

195

Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

3. Siswa menuliskan contoh soal beserta jawaban yang telah siswa buat dengan mengacu pada permasalahan yang telah diketahui terlebih dahulu.

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2

Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9

Page 215: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

196

Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran :

.........................................................................................................................................................

H. Drawing Activities

1. Siswa menggambarkan ilustrasi masalah pada LKS.

Kelompok Siswa 1 2 3 4 5

Kelompok 1

Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5

Kelompok 2 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8

Page 216: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

197

Siswa 9 Siswa 10

Kelompok 3

Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15

Kelompok 4

Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20

Kelompok 5

Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25

Kelompok 6

Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30

Kelompok 7

Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35

Kelompok 8

Siswa 36 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 39 Siswa 40

Komentar / saran

Depok, Maret 2013 Observer

Sugiani

Page 217: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

198

LEMBAR JURNAL HARIAN SISWA

Nama Siswa : ........................................................................................ Kelompok : ........................................................................................ Hari / Tanggal : ........................................................................................ Kelas : ........................................................................................

Pertanyaan :

1. Apa yang kamu pelajari hari ini? ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran hari ini? ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Apa yang kamu harapkan dalam pembelajaran berikutnya? ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Lampiran 8

Page 218: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

199

Lembar Pedoman Wawancara Guru

Tahap : Pra Penelitian

Tujuan : Untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, kendala yang

dihadapi saat proses pembelajaran berlangsung, dan untuk

menentukan kelas yang akan digunakan sebagai penelitian

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana klasifikasi pembagian kelas di SMP YAPPA Yayasan Pondok

Pesantren Al Raudhoh Depok khususnya kelas VIII?

2. Saya ingin meneliti kemampuan berpikr keatif matematis siswa. Menurut

ibu, kelas mana yang cocok untuk dijadikan sample penelitian?

3. Bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di kelas

VIII-1?

4. Metode atau strategi apa saja yang pernah Ibu terapkan selama mengajar

matematika di kelas VIII-1?

5. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang Ibu sampaikan?

6. Apabila ada salah satu siswa yang bertanya atau memberi tanggapan,

apakah siswa yang lain memperhatikannya?

7. Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa tersebut

mencoba untuk berdiskusi dengan siswa lainnya?

8. Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa tersebut

bertanya kepada Ibu?

9. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika?

10. Bentuk soal seperti apa yang sering Ibu berikan kepada siswa?

11. Jika diberikan soal matematika berbentuk essay, bagaimana cara siswa

menjawab / mengerjakan soal tersebut?

12. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa?

13. Kendala apa saja yang Ibu alami dalam mengajar matematika?

14. Sebagai seorang guru bidang studi matematika, upaya apa yang telah Ibu

lakukan untuk meningkatkan semangat belajar matematika siswa?

Lampiran 9

Page 219: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

200

Lembar Pedoman Wawancara Guru

Tahap : Penelitian (Siklus I dan Siklus II)

Tujuan : untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa, kendala yang dihadapi saat penerapan

strategi MHM dan perbaikan yang dilakukan pada tindakan

selanjutnya.

Daftar Pertanyaan

1. Apakah ada perkembangan pada aktivitas siswa setelah diterapkan strategi

MHM?

2. Apakah ada perkembangan pada kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa setelah diterapkan strategi MHM?

3. Apa kendala yang dihadapi saat penerapan strategi MHM?

4. Apa perbaikan yang harus dilakukan?

Page 220: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

201

Lembar Pedoman Wawancara Siswa

Tahap : Pra Penelitian

Tujuan : Untuk mengetahui antusias siswa, aktivitas, dan respon siswa

selama pembelajaran berlangsung

Daftar Pertanyaan

15. Bagaimana perasaan adik saat belajar matematika?

16. Apa yang menyebabkan adik merasa senang atau tidak senang terhadap

matematika?

17. Apakah adik memeperhatikan saat guru menjelaskan materi yang

diajarkan?

18. Apakah materi pada pelajaran matematika penting untuk dipelajari?

19. Apakah adik merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang tidak sesuai

dengan contoh?

20. Apakah yang adik lakukan saat mengerjakan soal yang dianggap sulit?

21. Apakah adik merasa senang belajar matematika dilakukan dengan teman

sebangku dan berkelompok?

22. Bagaimana proses pembelajaran matematika yang adik inginkan?

23. Pembelajaran matematika seperti apa yang adik inginkan?

Lampiran 10

Page 221: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

202

Lembar Pedoman Wawancara Siswa

Tahap : Penelitian (Siklus I dan Siklus II)

Tujuan : untuk mengetahui antusias siswa, perkembangan kemampuan

berpikir kreatif matematis, dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Daftar Pertanyaan

5. Apakah adik-adik menyukai pembelajaran matematika setelah diterapkan

strategi MHM?

6. Apakah dengan diterapkannya strategi MHM dapat membantu adik-adik

dalam memahami pelajaran matematika?

7. Apakah adik-adk merasakan ada perkembangan terhadap aktivitas belajar

matematika setelah diterapkannya strategi MHM?

8. Apakah adik-adi merasakan ada perkembangan terhadap kemampuan

berpikir kreatif matematis setelah diterapkannya strategi MHM?

9. Apakah adik-adik berusaha aktif di dalam kelompok ketika sedang

mengerjakan tugas?

Page 222: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

203

LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Observer : Sugiani Nama Guru : Anggia Isti Prasetyani

Hari/tanggal : ........................................... Kelas/Semester : VIII ...... / II (dua)

Materi : ........................................... Pertemuan Ke : ....................................

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan hasil pengamatan. Adapun pilihan jawaban sebagai berikut: 1 = Kurang Baik 2 = Cukup baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik

No Aspek yang diamati Nilai

Catatan 1 2 3 4

1.

Pendahuluan a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan

kelas b. Apersepsi c. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi) d. Menyampaikan tujuan/ indikator yang ingin

dicapai

2.

Kegiatan Inti a. Guru menyajikan masalah kontekstual melalui

lembar kerja yang dibagikan kepada siswa b. Guru menerapkan strategi pembelajaran

mathematical habits of mind (MHM) c. Antusiasme guru dalam mengajar d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengungkapkan ide dalam menyelesaikan masalah

e. Guru menjadi fasilitator dalam proses diskusi siswa

f. Kejelasan substansi pertanyaan dan jawaban kepada siswa

g. Sambutan dan antusias terhadap pertanyaan dan pendapat siswa

3. Penutup a. Membimbing siswa membuat kesimpulan b. Memberi tugas/ PR

Depok, .... Maret 2013 Observer

Sugiani

Lampiran 10

Page 223: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

204

Daftar Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

SMP YAPPA Kelas VIII – 1

No. Nama Tes Siklus I Keterangan

Tes Siklus

II Keterangan

1 Adhelia Elsa Tyana 89 TERCAPAI 95 TERCAPAI 2 Afgha Ardiansyah 71 TERCAPAI 84 TERCAPAI

3 Ahmad Hidayat 39 TIDAK

TERCAPAI 61 TIDAK

TERCAPAI 4 Alma Kurniasih R. 97 TERCAPAI 84 TERCAPAI

5 Ananda Rezekiansyah 57 TIDAK

TERCAPAI 75 TERCAPAI

6 Annisa Syafitri 53 TIDAK

TERCAPAI 59 TIDAK

TERCAPAI

7 Apriani Ulandari 39 TIDAK

TERCAPAI 55 TIDAK

TERCAPAI

8 Arum Sari 64 TIDAK

TERCAPAI 75 TERCAPAI

9 Deva Rosita 67 TIDAK

TERCAPAI 89 TERCAPAI 10 Dwika Febrinila 75 TERCAPAI 87 TERCAPAI

11 Ega Mahdiana 53 TIDAK

TERCAPAI 55 TIDAK

TERCAPAI 12 Fadhil Akbar B.R 78 TERCAPAI 82 TERCAPAI

13 Fauzan Hamid 53 TIDAK

TERCAPAI 50 TIDAK

TERCAPAI

14 Faisal Akbar 57 TIDAK

TERCAPAI 75 TERCAPAI 15 Firmansyah 75 TERCAPAI 75 TERCAPAI

16 Fitria Nur'aini 42 TIDAK

TERCAPAI 61 TIDAK

TERCAPAI

17 Hanifah Syafitri 50 TIDAK

TERCAPAI 50 TIDAK

TERCAPAI 18 Himda Zanika 92 TERCAPAI 95 TERCAPAI

19 Indah Ardianti 67 TIDAK

TERCAPAI 61 TIDAK

TERCAPAI

20 Kholifatu Aulia 57 TIDAK

TERCAPAI 59 TIDAK

TERCAPAI

21 Lia Herlinawati 46 TIDAK

TERCAPAI 59 TIDAK

TERCAPAI 22 M. Wahyu Hamdani 50 TIDAK 50 TIDAK

Lampiran 12

Page 224: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

205

TERCAPAI TERCAPAI

23 Nabila Ananda 67 TIDAK

TERCAPAI 68 TIDAK

TERCAPAI

24 Nur Salim 64 TIDAK

TERCAPAI 84 TERCAPAI

25 Nur Vicky Bahtiar 57 TIDAK

TERCAPAI 79 TERCAPAI

26 Puspa F.A 67 TIDAK

TERCAPAI 89 TERCAPAI 27 Rizki Sepri Antoro 82 TERCAPAI 91 TERCAPAI

28 Rosdiana Apriyanti 57 TIDAK

TERCAPAI 79 TERCAPAI 29 Sari Agustina 85 TERCAPAI 91 TERCAPAI

30 Shinta Cesaria Dewi 57 TIDAK

TERCAPAI 55 TIDAK

TERCAPAI

31 Sidrotha 67 TIDAK

TERCAPAI 61 TIDAK

TERCAPAI

32 Siti Nur Cholifah 64 TIDAK

TERCAPAI 68 TIDAK

TERCAPAI

33 Tiara Ayu Pangestika 57 TIDAK

TERCAPAI 66 TIDAK

TERCAPAI

34 Tiara Ersa Yani 57 TIDAK

TERCAPAI 82 TERCAPAI 35 Tiara Nur'aini 85 TERCAPAI 84 TERCAPAI 36 Umayah 78 TERCAPAI 89 TERCAPAI

37 Vira Ayu Andita 64 TIDAK

TERCAPAI 66 TIDAK

TERCAPAI

38 Wahyuni 57 TIDAK

TERCAPAI 66 TIDAK

TERCAPAI 39 Yogi Rahmat Pratama 85 TERCAPAI 75 TERCAPAI

40 Zalfah Antari 57 TIDAK

TERCAPAI 61 TIDAK

TERCAPAI Jumlah 2578 2890

Rata-rata 64 73,3 Jumlah Siswa Tercapai 12 21

Jumlah Siswa Tidak Tercapai 28 19 Persentasi Siswa Tercapai 30,00% 52,2%

Standar Deviasi 14,78 13,19 Nilai Terendah 39 50 Nilai Tertinggi 96 95

Page 225: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

206

Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Aktivitas Belajar Siswa dalam Indikator Berpikir Kreatif Matematis Indikator Kelancaran (Fluency)

No. Keterangan Oral Activities1

Nilai Total Persentase

1 2 3 4 5 1 Pertemuan pertama 3 20 17 0 0 94 47,00% 2 Pertemuan kedua 0 0 15 25 0 145 72,50% 3 Pertemuan ketiga 2 1 `15 22 0 137 68,00% 4 Pertemuan keempat 3 3 15 19 0 130 65,00% 5 Pertemuan keenam 3 1 14 22 0 135 67,50% 6 Pertemuan ketujuh 0 0 20 20 0 140 70,00% 7 Pertemuan kedelapan 0 0 11 25 4 153 76,50% 8 Pertemuan kesembilan 0 0 11 14 15 164 82,00%

Writing Activities2

Nilai Total Persentase

1 Pertemuan pertama 1 2 3 4 5 2 Pertemuan kedua 2 15 21 2 0 103 51,50% 3 Pertemuan ketiga 3 3 15 19 0 130 65,00% 4 Pertemuan keempat 3 3 15 19 0 130 65,00% 5 Pertemuan keenam 0 0 20 20 0 140 70,00% 6 Pertemuan ketujuh 0 0 15 24 1 146 73,00% 7 Pertemuan kedelapan 0 0 15 25 0 145 72,50% 8 Pertemuan kesembilan 0 1 10 26 3 151 75,50% 1 Pertemuan pertama 0 0 13 26 1 148 74,00%

Lampiran 13

Page 226: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

207

Aktivitas Belajar Siswa dalam Indikator Berpikir Kreatif Matematis Indikator Keluwesan (Flexibility )

No. Keterangan Oral Activities2

Nilai Total Persentase

1 2 3 4 5 1 Pertemuan pertama 0 15 23 2 0 107 53,50% 2 Pertemuan kedua 0 0 20 20 0 140 70,00% 3 Pertemuan ketiga 0 1 16 23 0 142 71,00% 4 Pertemuan keempat 8 0 13 19 0 123 61,50% 5 Pertemuan keenam 1 0 8 14 17 166 83,00% 6 Pertemuan ketujuh 0 1 10 26 3 151 75,50% 7 Pertemuan kedelapan 0 1 10 26 3 151 75,50% 8 Pertemuan kesembilan 2 2 8 14 14 156 78,00%

Writing Activities3

No. Keterangan Nilai Total

3 Persentase 1 2 3 1 2

1 Pertemuan pertama 2 15 21 2 0 103 51,50% 2 Pertemuan kedua 3 3 15 19 0 130 65,00% 3 Pertemuan ketiga 3 3 15 19 0 130 65,00% 4 Pertemuan keempat 0 0 20 20 0 140 70,00% 5 Pertemuan keenam 0 0 15 24 1 146 73,00% 6 Pertemuan ketujuh 0 0 15 25 0 145 72,50% 7 Pertemuan kedelapan 0 1 10 26 3 151 75,50% 8 Pertemuan kesembilan 0 0 13 26 1 148 74,00%

Page 227: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

208

Aktivitas Belajar Siswa dalam Indikator Berpikir Kreatif Matematis Indikator Kerincian (Elaboration)

No. Keterangan Writing Activities3

Rata-rata Persentase Nilai

Total 1 2 3 4 5

1 Pertemuan pertama 2 14 21 3 0 105 52,50% 2 Pertemuan kedua 4 8 20 8 0 112 56,00% 3 Pertemuan ketiga 3 3 15 19 0 130 65,00% 4 Pertemuan keempat 1 2 15 22 0 138 69,00% 5 Pertemuan keenam 0 0 11 26 3 152 76,00% 6 Pertemuan ketujuh 2 2 8 14 14 156 78,00% 7 Pertemuan kedelapan 1 3 8 14 14 157 78,50% 8 Pertemuan kesembilan 0 2 11 12 15 160 80,00%

Page 228: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

209

Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sklus I

1. Tabel Distribusi Frekuensi

89 53 53 42 46 67 67 78 71 39 78 50 50 82 64 64 38 64 53 92 67 57 57 57 97 67 57 67 64 85 57 85 57 75 75 57 57 57 85 57

a. Menentukan banyak kelas Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 (1,640)

= 1 + 5,412

= 6,3 ≈ 6 (pembulatan ke bawah)

b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas (r) = data terbesar – data terkecil

= 96 – 39 = 57

c. Menentukan panjang kelas Panjang kelas (p) = = = 9,5 ≈ 10 (pembulatan ke atas)

Interval Tepi Bawah

Tepi Atas xi xi2 fi fk fi.xi fi.xi2

39 – 48 38,5 47,5 43,5 1892,25 4 4 174 7569 49 – 58 48,5 57,5 53,5 2862,25 15 19 802,5 42933,75 59 – 68 58,5 67,5 63,5 4032,25 9 28 571,5 36290,25 69 – 78 68,5 77,5 73,5 5402,25 3 31 220,5 16206,75 79 – 88 78,5 87,5 83,5 6972,25 6 37 501 41833,5 89 – 98 88,5 97,5 93,5 8742,25 3 40 280,5 26226,75

Total 411 40 2550 171060

Lampiran 14

Page 229: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

210

2. Mean .푥̅ = ∑ .

∑= = 63,75 ≈ 64 (pembulatan ke atas)

3. Median

Q2 = Tb +

. 푖

Q2 = 58,5 +

( ). 1

Q2 = 58,5 + . 1

Q2 = 58,5 + 0,125 = 58,625 ≈ 59 (pembulatan ke atas)

4. Modus Mod = Tb + . 푖

Mod = 48,5 + . 1

Mod = 48,5 + 0,647 = 49,147 ≈ 49 (pembulatan ke bawah)

5. Standar Deviasi

.휎 = ∑ (∑ )( )

.휎 = ( ) ( )( )

.휎 =

.휎 =

.휎 = √217,8

.휎 = 14,78

Page 230: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

211

Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sklus II

1. Tabel Distribusi Frekuensi

95 59 87 61 59 89 61 66 84 55 82 84 68 91 68 55 84 55 75 79 50 95 66 75 75 50 75 61 50 91 82 66 61 89 75 59 79 89 84 61

a. Menentukan banyak kelas Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 (1,640)

= 1 + 5,412

= 6,3 ≈ 6 (pembulatan ke bawah)

b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas (r) = data terbesar – data terkecil

= 95 – 50 = 45

c. Menentukan panjang kelas Panjang kelas (p) = = = 7,6 ≈ 8 (pembulatan ke atas)

Interval Tepi bawah

Tepi atas xi xi2 fi fk fi.xi fi.xi2

50 – 57 49,5 57,5 53,5 2862,25 6 6 321 17173,5 58 – 65 57,5 65,5 61,5 3782,25 8 14 492 30258 66 – 73 65,5 73,5 69,5 4830,25 5 19 347,5 24151,25 74 – 81 73,5 81,5 77,5 6006,25 7 26 542,5 42043,75 82 – 89 81,5 89,5 85,5 7310,25 10 36 855 73102,5 90 – 97 89,5 97,5 93,5 8742,25 4 40 374 34969

Total 441 33533,5 40 2932 221698

Lampiran 15

Page 231: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

212

2. Mean .푥̅ = ∑ .

∑= = 73,3

3. Median

Q2 = Tb +

. 푖

Q2 = 73,5 +

( ). 1

Q2 = 73,5 + . 1

Q2 = 73,5 + 0,11 = 73,61 ≈ 74 (pembulatan ke atas)

4. Modus Mod = Tb + . 푖

Mod = 81,5 + . 1

Mod = 81,5 + 0,647 = 82,14 ≈ 82 (pembulatan ke bawah)

5. Standar Deviasi

.휎 = ∑ (∑ )( )

.휎 = ( ) ( )( )

.휎 =

.휎 =

.휎 = √174

.휎 = 13,19

Page 232: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

213

Penghitungan Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran,

dan Daya Pembeda

A. Uji Validitas

Contoh penghitungan uji validitas nomor 1

푟 =푛 ∑푋 푌 − (∑푋 )(∑푌)

푛 ∑푋 − (∑푋 ) (푛 ∑푌 − (∑푌) )

푟 =27(5600)− (87)(1673)

(27(303)− (87) )(27(107103)− (1673) )

푟 = 0,75

Dengan 푑푘 = 27 − 2 = 25 dan 훼 = 0,05 diperoleh 푟 0,3809(0,381)

Karena 푟 > 푟 (0,75 > 0,3809)maka soal nomor 1 valid.

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan uji validitas sama dengan

penghitungan uji validitas nomor 1.

B. Uji Reliabilitas

Tentukan nilai varians skor tiap soal, misal varians skor nomor 1

휎 =Σ푋푁 −

Σ푋푁

휎 =30327 −

8727

휎 = 0,85

Didapat jumlah varian tiap soal Σ휎 = 23,54

Varians total 휎 = 132,271

푟 =푘

푘 − 1 1 −Σ휎휎

푟 =28

28 − 1 1 −23,54

132,271

푟 = 0,85

Berdasarkan kriteria reliabilitas, r11 = 0,852 berada diantara kisaran nilai 0,60

< rhit ≤ 0,85 , maka tes bentuk uraian tersebut memiliki reliabilitas tinggi.

Lampiran 16

Page 233: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

214

C. Taraf Kesukaran

Contoh penghitungan taraf kesukaran nomor 1

푃 =퐵퐽푆

푃 =87

(27 ∗ 4)

푃 = 0,805

Berdasarkan klasifikasi taraf kesukaran, nilai 푃 = 0,805 berada pada kisaran

0,70− 1,00, maka soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran mudah.

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan taraf kesukaran sama

dengan penghitungan uji validitas nomor 1.

D. Daya Pembeda

Contoh penghitungan daya pembeda nomor 1

퐷 =퐵퐽 −

퐵퐽 = 푃 − 푃

퐷 =5456 −

3352 = 0,96− 0,63

퐷 = 0,33

Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai 퐷 = 0,33 berada pada kisaran

0,20 < 퐷 < 0,39 maka soal nomor 1 memiliki daya pemeda yang cukup.

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan daya pembeda sama dengan

penghitungan uji validitas nomor 1.

Page 234: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

215

Uji validitas

Resp. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

2 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3

4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 0 0 2 2 2 2

5 3 3 4 1 0 3 4 4 2 0 2 3 3 3 3 6 4 4 3 2 0 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

7 4 4 3 0 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 8 3 3 3 0 0 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 9 3 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0 3

10 4 3 3 1 3 3 4 4 4 2 3 3 4 1 1 11 4 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 0 3

12 1 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 1 2 13 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0 3

14 2 3 2 0 0 3 3 3 3 0 0 2 2 1 3

15 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 1 4 3 2 3 16 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

17 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3

18 4 4 3 0 2 4 3 3 4 0 0 2 2 1 2 19 3 3 4 0 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 3 20 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 21 2 1 1 0 0 0 2 1 1 3 2 1 1 1 1 22 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 3 23 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 1 3

24 4 4 3 0 1 4 4 3 3 1 1 4 3 4 3

25 4 4 3 1 1 4 4 3 3 1 1 4 3 3 3

26 4 4 3 0 1 4 4 3 3 0 1 4 3 2 3 27 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0 3

Σ 87 90 76 26 23 86 91 81 72 33 38 79 68 50 74

r hit 0,75 0,79 0,53 0,37 0,35 0,66 0,83 0,72 0,51 0,36 0,17 0,72 0,77 0,39 0,34 r tab 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38

Ket V V V TV TV V V V V TV TV V V V V

Contoh penghitungan uji validitas nomor 1

Lampiran 17

Page 235: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

216

Y Σ

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 xy

4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 76 304 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 69 207 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 130 2 3 2 2 2 1 1 0 0 3 2 4 4 63 252 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 68 204 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 74 296 4 2 3 1 1 2 3 1 2 4 3 2 2 72 288 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 56 168 2 3 2 2 2 0 0 1 0 2 3 1 1 42 126 3 4 4 2 0 2 3 1 3 3 2 3 3 76 304 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 67 268 1 1 2 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 33 33 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 0 3 57 114 3 2 2 0 2 0 2 0 4 3 0 1 3 49 98 4 2 3 1 1 0 3 1 2 4 3 2 2 70 280 4 2 3 1 1 2 1 0 2 4 3 2 2 71 284 3 2 2 2 2 0 2 2 3 3 3 1 3 59 118 2 3 2 2 2 1 0 0 0 3 2 0 4 55 220 2 1 0 0 1 0 2 1 4 4 3 1 3 61 183 4 2 3 1 1 1 0 1 2 4 3 2 2 69 276 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 2 2 35 70 2 1 0 0 1 1 1 0 4 4 3 1 3 61 183 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 2 2 67 268 4 2 1 1 1 2 0 1 4 4 3 2 2 69 276 4 2 1 1 1 1 3 1 2 4 3 2 2 69 276 4 2 3 1 1 2 0 2 2 4 3 2 2 67 268 3 2 0 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 53 106

83 51 48 30 33 37 44 32 58 93 71 52 67 1673 5600

0,64 0,33 0,37 -0,1 -

0,22 0,38 0,36 0,36 0,39 0,74 0,55 0,43 0,75 0,749 14,01

0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 V TV TV TV TV TV TV TV V V V V V

Page 236: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

217

Daya Pembeda Resp. Kel.

Atas Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 1 4 3

10 4 3 3 1 3 3 4 4 4 2 3 3 4 6 4 4 3 2 0 4 4 3 3 3 1 4 3 7 4 4 3 0 1 4 4 3 3 3 1 4 3

25 4 4 3 1 1 4 4 3 3 1 1 4 3 16 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 4 3 20 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 24 4 4 3 0 1 4 4 3 3 1 1 4 3 15 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3

23 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 5 3 3 4 1 0 3 4 4 2 0 2 3 3

26 4 4 3 0 1 4 4 3 3 0 1 4 3 11 4 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2

Jumlah 54 53 43 17 15 50 54 45 40 25 21 52 42

0,482 0,473 0,384 0,152 0,134 0,446 0,482 0,402 0,357 0,223 0,188 0,464 0,375

Resp. Kel. Bawah

Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

3 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 0 0 2 2

19 3 3 4 0 1 3 4 4 2 0 2 3 3 22 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 17 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 13 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 8 3 3 3 0 0 3 3 3 1 1 2 3 3

18 4 4 3 0 2 4 3 3 4 0 0 2 2 27 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 14 2 3 2 0 0 3 3 3 3 0 0 2 2 9 3 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0

21 2 1 1 0 0 0 2 1 1 3 2 1 1 12 1 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 Σ 33 37 33 9 8 36 37 36 32 8 17 27 26

0,295 0,33 0,295 0,08 0,071 0,321 0,33 0,321 0,286 0,071 0,152 0,241 0,232

DB 0,33 0,235 0,133 0,13 0,114 0,201 0,253 0,111 0,099 0,293 0,048 0,409 0,25 Ket Cukup Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Cukup Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup Cukup

Lampiran 18

Page 237: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

218

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 1 1 3 4 4 2 0 2 3 1 3 3 2 2 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 1 1 2 3 1 2 4 3 3 3 4 2 1 1 1 1 3 1 2 4 3 2 3 4 2 3 1 1 2 1 0 2 4 3 2 3 4 2 3 1 1 1 0 1 2 4 3 4 3 4 2 1 1 1 2 0 1 4 4 3 2 3 4 2 3 1 1 0 3 1 2 4 3 3 3 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 1 3 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 3 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 1 1 2 0 2 2 4 3 0 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3

29 40 51 28 31 13 13 25 27 21 35 55 41 0,259 0,357 0,455 0,25 0,277 0,116 0,116 0,223 0,241 0,188 0,313 0,491 0,366 0,294643

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 0 0 3 2 4 3 2 1 0 0 1 0 2 1 4 4 3 4 3 2 1 0 0 1 1 1 0 4 4 3 1 3 3 2 2 2 2 0 2 2 3 3 3 0 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 0 0 0 3 2 0 3 3 2 0 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 3 2 2 0 2 0 2 0 4 3 0 0 3 2 3 2 2 2 0 0 1 0 2 3 1 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 1 2 1 1 2 0 0 2 1 1 1 2 1

21 34 32 23 17 17 20 12 17 11 23 38 30 0,188 0,304 0,286 0,205 0,152 0,152 0,179 0,107 0,152 0,098 0,205 0,339 0,268 0,169643

0,114 0,06 0,295 0,058 0,227 -0,09 -0,15 0,216 0,155 0,163 0,183 0,251 0,155 0,223901Kurang Kurang Cukup Cukup Cukup Minus Minus Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup

Page 238: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

219

Tingkat Kesukaran

Resp. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 1 4 3 2 2 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 3 3 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 0 0 2 2 2 5 3 3 4 1 0 3 4 4 2 0 2 3 3 3 6 4 4 3 2 0 4 4 3 3 3 1 4 3 2 7 4 4 3 0 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 8 3 3 3 0 0 3 3 3 1 1 2 3 3 3 9 3 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0

10 4 3 3 1 3 3 4 4 4 2 3 3 4 1 11 4 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 0 12 1 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 1 13 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0 14 2 3 2 0 0 3 3 3 3 0 0 2 2 1 15 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 1 4 3 2 16 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 17 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 1 18 4 4 3 0 2 4 3 3 4 0 0 2 2 1 19 3 3 4 0 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 20 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 21 2 1 1 0 0 0 2 1 1 3 2 1 1 1 22 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 23 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 1 24 4 4 3 0 1 4 4 3 3 1 1 4 3 4 25 4 4 3 1 1 4 4 3 3 1 1 4 3 3 26 4 4 3 0 1 4 4 3 3 0 1 4 3 2 27 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0

87 90 76 26 23 86 91 81 72 33 38 79 68 50 TK 0,8056 0,8333 0,704 0,241 0,21 0,796 0,843 0,75 0,667 0,31 0,352 0,731 0,63 0,463 Ket Mudah Mudah Mudah Sukar Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Lampiran 19

Page 239: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

220

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 76 3 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 69 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 2 2 3 2 2 2 1 1 0 0 3 2 4 4 63 3 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 68 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 74 3 4 2 3 1 1 2 3 1 2 4 3 2 2 72 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 56 3 2 3 2 2 2 0 0 1 0 2 3 1 1 42 1 3 4 4 2 0 2 3 1 3 3 2 3 3 76 3 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 67 2 1 1 2 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 33 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 0 3 57 3 3 2 2 0 2 0 2 0 4 3 0 1 3 49 3 4 2 3 1 1 0 3 1 2 4 3 2 2 70 3 4 2 3 1 1 2 1 0 2 4 3 2 2 71 3 3 2 2 2 2 0 2 2 3 3 3 1 3 59 2 2 3 2 2 2 1 0 0 0 3 2 0 4 55 3 2 1 0 0 1 0 2 1 4 4 3 1 3 61 3 4 2 3 1 1 1 0 1 2 4 3 2 2 69 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 2 2 35 3 2 1 0 0 1 1 1 0 4 4 3 1 3 61 3 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 2 2 67 3 4 2 1 1 1 2 0 1 4 4 3 2 2 69 3 4 2 1 1 1 1 3 1 2 4 3 2 2 69 3 4 2 3 1 1 2 0 2 2 4 3 2 2 67 3 3 2 0 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 53

74 83 51 48 30 33 37 44 32 58 93 71 52 67 1673 0,69 0,77 0,47 0,444 0,278 0,306 0,3426 0,4074 0,296 0,537 0,8611 0,657 0,4815 0,62

Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang

Page 240: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

221

Uji Reliabilitas

Resp. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

2 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 3 3

3 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3

4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 0 0 2 2 2 2

5 3 3 4 1 0 3 4 4 2 0 2 3 3 3 3

6 4 4 3 2 0 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

7 4 4 3 0 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

8 3 3 3 0 0 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3

9 3 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0 3

10 4 3 3 1 3 3 4 4 4 2 3 3 4 1 1

11 4 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 0 3

12 1 1 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 1 2

13 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0 3

14 2 3 2 0 0 3 3 3 3 0 0 2 2 1 3

15 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 1 4 3 2 3

16 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

17 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3

18 4 4 3 0 2 4 3 3 4 0 0 2 2 1 2

19 3 3 4 0 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 3

20 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3

21 2 1 1 0 0 0 2 1 1 3 2 1 1 1 1

22 3 3 4 1 1 3 4 4 2 0 2 3 3 4 3

23 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 1 4 3 1 3

24 4 4 3 0 1 4 4 3 3 1 1 4 3 4 3

25 4 4 3 1 1 4 4 3 3 1 1 4 3 3 3

26 4 4 3 0 1 4 4 3 3 0 1 4 3 2 3

27 2 3 2 1 0 3 3 3 3 1 2 2 2 0 3

87 90 76 26 23 86 91 81 72 33 38 79 68 50 74

SI 0,93 0,83 0,74 0,85 0,82 1 0,84 0,73 0,83 1,22 0,93 1,07 0,8 1,23 0,59

0,87 0,69 0,54 0,73 0,67 1 0,7 0,54 0,69 1,49 0,87 1,15 0,64 1,52 0,35

23,53846154 ST 11,50077416

x

SI 2

SI 2

Lampiran 20

Page 241: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

222

132,2678063 r11 0,852485277

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 76 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 69 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 2 3 2 2 2 1 1 0 0 3 2 4 4 63 2 1 0 0 1 3 2 3 4 4 3 4 3 68 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 74 4 2 3 1 1 2 3 1 2 4 3 2 2 72 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 56 2 3 2 2 2 0 0 1 0 2 3 1 1 42 3 4 4 2 0 2 3 1 3 3 2 3 3 76 4 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 67 1 1 2 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 33 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 0 3 57 3 2 2 0 2 0 2 0 4 3 0 1 3 49 4 2 3 1 1 0 3 1 2 4 3 2 2 70 4 2 3 1 1 2 1 0 2 4 3 2 2 71 3 2 2 2 2 0 2 2 3 3 3 1 3 59 2 3 2 2 2 1 0 0 0 3 2 0 4 55 2 1 0 0 1 0 2 1 4 4 3 1 3 61 4 2 3 1 1 1 0 1 2 4 3 2 2 69 2 0 0 2 1 1 2 0 1 3 2 2 2 35 2 1 0 0 1 1 1 0 4 4 3 1 3 61 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 2 2 67 4 2 1 1 1 2 0 1 4 4 3 2 2 69 4 2 1 1 1 1 3 1 2 4 3 2 2 69 4 2 3 1 1 2 0 2 2 4 3 2 2 67 3 2 0 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 53

83 51 48 30 33 37 44 32 58 93 71 52 67 1673 0,9

6 0,8 1,2

2 0,7

5 0,5

8 0,8

8 1,0

8 0,8

8 1,2

9 0,7 0,7

4 1,0

7 0,7

5 0,9

2 0,6

4 1,4

9 0,5

6 0,3

3 0,7

8 1,1

7 0,7

7 1,6

7 0,4

9 0,5

5 1,1

5 0,5

7

ST 2

y

Page 242: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

223

Hasil Tanggapan Siswa

Tanggapan Siswa pada Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tanggapan

Positif

Mudah mengerti

Asik dan dapat LKS baru

Enak belajar kalau diskusi sama teman

Nambah semangat

Tanggapan

Negatif

Agak susah dan sulit dimengerti

Pelajarannya rada buat kesal

Gak ngerti, lebih suka diterangin dulu baru mengerjakan soal

Gak paham dengan soal cerita

Tanggapan

Netral

Seru tapi agak bingung

Menyenangkan tetapi saya masih belum ngerti

Tanggapan Siswa pada Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tanggapan

Positif

Mudah dipahami

Jadi lebih mengerti dan cepat menghitungnya

Pelajaran kali lebih asik dan mudah dipahami

Tanggapan

Negatif

Masih belum mengerti

Bingung sama soalnya

Membosankan dan terlalu cepat dijelasinnya

Tanggapan

Netral

Ada yang paham sedikit aja

Menyenangkan tetapi soalnya membingungkan dikit

Lampiran 21

Page 243: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

224

JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SIKLUS I

1.

Titik pusat = O

Jari – jari = garis OA, OB, OC

Diameter = garis AB

Busur = busur AC, BC, AB

Tali busur = garis AC

Tembereng = daerah AEC

Juring = daerah OBC atau BOC

Apotema = garis OE

2. a). Diketahui : - lapangan berbentuk persegi dengan sisi berukuran 100 m

- terdapat sebuah lintasan berbentuk lingkaran dengan jarak antara sisi 1 m

- ada sebuah sepeda berkeliling sebanyak 20 kali

Ditanya : Jarak tempuh sepeda

b). Jarak tempuh = keliling lintasan x banyak putaran

= 2 x phi x r x 20 kali

= 2 x 22/7 x 49 x 20

= 6160 m = 6,16 km ( d = 100 – 2 = 98 m)

3. a). Diketahui : - Sebuah lapangan berbentuk oval dengan ujung-ujungnya berbentuk

setengah lingkaran mempunyai diameter 14 m

- bagian tengahnya seperti persegi panjang dengan p = 20 m dan l = 14 m

Ditanya : luas lapangan ?

Lampiran 22

Page 244: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

225

b). jawab : Luas = 2 x luas setengah lingkaran + luas persegi panjang

= 2 x ½ x phi x r2 + p x l

= 2 x ½ x 22/7 x 72 + 20 x 14

= 154 + 280 = 434 m2

4. a). Diketahui : - karpet berbentuk lingkaran dengan r = 3,5 m

- diperkecil sehingga r = 70 cm

Ditanya : berapa kali karpet itu diperkecil dan berapa luasnya?

b). menghitung perbandingan antara karpet sebelum diperkecil dan setelah diperkecil

dengan menggunakan perbandingan jari-jari

= r lingkaran besar : r lingkaran kecil

= 3,5 m : 70 cm

= 350 cm : 70 cm

= 5 : 1 (karpet di perkecil sebanyak 5 kali

Dan luasnya = phi x r kecil x r kecil

= 22/7 x 70 x 70 = 15400 cm2 = 1,54 m2

Page 245: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

226

JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SIKLUS II

1. a). Sudut MOL = (3x + 15)0 merupakan pelurus sudut LOK = (2x – 10)0

tentukan sudut LNM dan KLM

jawab : sudut MOL + sudut LOK = 1800

(3x + 15)0 + (2x – 10)0 = 1800

(3x + 2x + 15– 10)0 = 1800

(5x + 5)0 = 1800

5x = 1800 - 50

5x = 1750

x = 350

maka sudut MOL = (3x + 15)0 = (3(35) + 15)0 = 1200

sehingga sudut LNM = ½ x sudut MOL = ½ x 1200 = 600

maka sudut KLM = 1800 - 1200 = 600

b). Sudut BCA = ½ x sudut AOB = ½ x 800 = 400

Sudut DBE = ½ x sudut DOB = ½ x 1000 = 500

2. a). Diketahui : - Sebuah lahan berbentuk lingkaran dengan kelilingnya berbentuk

44 m, dibagi menjadi 3; 30% untuk tanaman hias; 60% untuk palawija

b). - tanaman hias = 30% x 3600 = 1080

- palawija = 60% x 3600 = 2160

- apotik hidup = 3600 - 1080 - 2160 = 360

c). Keliling lahan apotik hidup = 360 / 3600 x keliling lingkaran

= 360 / 3600 x 44 m = 4,4 m

Luas lahan apotik hidup = 360 / 3600 x luas lingkaran

= 360 / 3600 x 44 m = 4,4 m

Lampiran 23

Tanaman hias 1080

Apotik hidup 360

Palawija 2160

Page 246: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

227

jawab : Luas = 2 x luas setengah lingkaran + luas persegi panjang

= 2 x ½ x phi x r2 + p x l

= 2 x ½ x 22/7 x 72 + 20 x 14

= 154 + 280 = 434 m2

3. Diketahui : -lingkaran dengan r = 14 cm, pada lingkaran terdapat sebuah

sudut POQ = 600 dan sudut POR = 720

Ditanya : a) gambar sketsa b). panjang busur PQ dan PR

c). Luas juring POQ dan POR

Jawab :

a).

b). panjang busur PQ = sudut POQ x keliling lingkaran

sudut lingkaran

= 600 x 2 x 22/7 x 14

3600

= 1 x 88 = 14,67cm

6

panjang busur PR = sudut POR x keliling lingkaran

sudut lingkaran

= 720 x 2 x 22/7 x 14

3600

= 1 x 88 = 17,6cm

5

c). Luas juring POQ = sudut POQ x luas lingkaran

sudut lingkaran

720 600 Q

P

R O 14 cm

Page 247: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

228

= 600 x 22/7 x 14 x 14

3600

= 1 x 616 = 102,67 cm2

6

Luas juring POR = sudut POR x luas lingkaran

sudut lingkaran

= 720 x 22/7 x 14 x 14

3600

= 1 x 616 = 123,2 cm2

5

4. Diketahui : - Sebuah lahan berbentuk lingkaran dengan diameter = 7 m

, dibagi menjadi 4; 25% untuk menanam jagung; 15% untuk menanam

pepaya, 25% untuk menanam pisang; 35% untuk menanam

singkong

a). - jagung = 25% x 3600 = 900

- pisang = 25% x 3600 = 900

- pepaya = 15% x 3600 = 540

- singkong = 35% x 3600 = 1260

b). luas tembereng pada lahan jagung adalah = luas juring jagung – luas segitiga

= 25/100 x 22/7 x 3,5 x 3,5 – ½ x 7 x 7

= 38,5 – 24,5 = 14 cm2

Jagung 900

Pisang 900

singkong 1260

Pepaya 540

Page 248: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

229

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : Selasa/ 22 Januari 2013

Tujuan : Untuk mengetahui kemampuan matematika dasar siswa , kendala

yang dihadapi saat proses pembelajaran berlangsung, dan untuk

menentukan kelas yang akan digunakan sebagai penelitian

Daftar Pertanyaan

Peneliti : Maaf bu, telah mengganggu waktu ibu. Begini bu, saya akan

mewawancara ibu untuk mengetahui tentang kegiatan

pembelajaran di SMP YAPPA Yayasan Pondok Pesantren Al

Raudhoh Depok khususnya kelas VIII.

Observer : Iya silakan.

Peneliti : Bagaimana klasifikasi pembagian kelas di SMP YAPPA Yayasan

Pondok Pesantren Al Raudhoh Depok khususnya kelas VIII?

Observer : Pembagian kelas dilakukan berdasarkan nilai rata-rata ketuntasan

siswa. Karena KKM kelas VIII 70 maka pembagian diacak. Jadi

tiap kelas terdapat beragam kategori.

Peneliti : Saya ingin meneliti kemampuan berpikr keatif matematis siswa.

Menurut ibu, kelas mana yang cocok untuk dijadikan sample

penelitian?

Observer : Saya pikir kelas VIII-1 lebih cocok. Karena di kelas itu siswanya

cukup aktif namun nilai matematikanya terbilang sedang.

Peneliti : Bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

di kelas VIII-1?

Observer : Pada dasarnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada

pelajaran matematika sangat beragam. Tidak bisa dengan mudah

dikelompokkan kemampuan tiap diri siswa. Sama dengan kelas

Lampiran 24

Page 249: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

230

VIII lainnya, ada siswa yang pandai, ada siswa yang

kemampuannya biasa saja, ada juga siswa yang kemampuan dalam

matematikanya kurang. Terlebih dengan berpikir kreatifnya, tapi,

saya bisa bilang kalau kemampuan berpikir kreatif matematika

siswa di kelas VIII-1 termasuk heterogen..

Peneliti : Metode atau strategi apa saja yang pernah Ibu terapkan selama

mengajar matematika di kelas VIII-1?

Observer : Metode atau strategi yang biasa saya terapkan pada saat mengajar

adalah ekspositori, tanya jawab dan penugasan.

Peneliti : Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang Ibu

sampaikan?

Observer : Pada awal pembelajaran dimulai siswa pasti akan memperhatikan

dan fokus. Namun biasanya selama 2 jam pelajaran, pemfokusan

perhatian siswa hanya tertuang selama 30 menit. Jadi, saya harus

selalu mengingatkan mereka. Terutama pada siswa yang duduk di

bangku belakang.

Peneliti : Apabila ada salah satu siswa yang bertanya atau memberi

tanggapan, apakah siswa yang lain memperhatikannya?

Observer : Tidak, biasanya jika ada siswa yang bertanya, menjawab ataupun

mengajukan pendapatnya, sebagian besar siswa lainnya tidak

memperhatikan

Peneliti : Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa

tersebut mencoba untuk berdiskusi dengan siswa lainnya?

Observer : Tidak, karena selama pembelajaran saya belum pernah

menggunakan metode diskusi.

Peneliti : Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa

tersebut bertanya kepada Ibu?

Observer : Tidak juga, biasanya kalau saya berikan kesempatan untuk

bertanya. Hampir seluruh siswa diam karena malu, mereka lebih

memilih bertanya dengan teman. Tetapi, jika saya berkeliling dan

Page 250: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

231

menghampiri mereka, mereka akan bertanya bagaimana cara

mengerjakan soal yang menurut mereka sulit.

Peneliti : Bagaimana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal

matematika?

Observer : Bagi siswa yang pandai, mereka dapat mengerjakan soal

matematika dengan baik dan benar, siswa yang kemampuannya

sedang biasanya dapat mengerjakan soal dengan cukup baik,

namun hasilnya kurang maksimal. Sedangkan bagi siswa yang

kurang mereka biasanya mendapat nilai dibawah 5.

Peneliti : Bentuk soal seperti apa yang sering Ibu berikan kepada siswa?

Observer : Saya memberikan soal dengan bervariasi antara pilihan ganda dan

essai. Pada soal latihan biasanya soal yang saya berikan berupa

essai dan pada ulangan harian saya memberikan jenis pilihan

ganda.

Peneliti : Jika diberikan soal matematika berbentuk essay, bagaimana cara

siswa menjawab / mengerjakan soal tersebut?

Observer : Siswa biasanya mengerjakan dengan cara cepat. Mereka hanya

menuliskan jawaban tanpa menyertakan sistematikanya. Oleh

sebab itu jika ada jawaban siswa yang salah, membuat saya

bingung menentukan letak kesalahannya. Hanya siswa yang pandai

yang mengerjakan soal dengan terstruktur dan benar.

Peneliti : Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa?

Observer : Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bisa terbilang

sangat rendah. Kemampuan siswa dalam berpikir kreatif terlihat

hanya dimiliki oleh siswa yang pandai, karena siswa yang pandai

lebih berani dalam mengungkapkan pendapat dan juga pada saat

mengerjakan soal mereka terkadang menggunakan cara yang

berbeda dengan apa yang diinfornasikan sebelumnya.

Peneliti : Kendala apa saja yang Ibu alami dalam mengajar matematika?

Observer : Kendala yang biasa saya hadapi adalah pada saat saya

menjelaskan rumus matematika yang sulit bagi siswa, walau sudah

Page 251: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

232

dijelaskan berulang kali namun masih saja siswa belum mengerti.

Kalau saya perhatikan semua itu dikarenakan kemampuan dasar

matematika siswa yang rendah seperti belum lancarnya siswa

dalam operasi hitung bilangan. Kendala lainnya ketika menghadapi

siswa yang sulit diatur, suka bercanda di dalam kelas dan siswa

yang sering tidak hadir pada saat pembelajaran berlangsung.

Peneliti : Sebagai seorang guru bidang studi matematika, upaya apa yang

telah Ibu lakukan untuk meningkatkan semangat belajar

matematika siswa?

Observer : Secara umum upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa adalah dengan memberikan latihan-latihan

soal. Selain itu pada saat pembahasan soal, saya meminta siswa

yang pandai untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis dan

saya memberi kesempatan bagi siswa lain untuk bertanya.

Depok, 22 Januari 2013

Sugiani

Page 252: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

233

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus I

Hari/tanggal : Senin/ 26 Februari 2013

Tujuan : untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa, kendala yang dihadapi saat penerapan

strategi MHM, dan perbaikan yang dilakukan pada tindakan

selanjutnya.

Daftar Pertanyaan

Peneliti : Apakah ada perkembangan pada aktivitas siswa setelah

diterapkan strategi MHM?

Observer : Siswa terlihat senang dengan mengikuti pembelajaran matematika

yang baru dilakukan karena mendapatkan suasana baru.

Peneliti : Apakah ada perkembangan pada kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa setelah diterapkan strategi MHM?

Observer : Ada.

Peneliti : Apa kendala yang dihadapi saat penerapan strategi MHM?

Observer : Pada saat sedang dilakukan pembahasan pada LKS masih ada

siswa yang tidak memperhatikan dan juga waktu yang digunakan

melebihi dari jam yang disediakan.

Peneliti : Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki tindakan

selanjutnya?

Observer : Peneliti harus lebih memperhatikan siswa saat pembahasan LKS

dan lebih disiplin dengan pengalokasian waktunya.

Depok, 26 Februari i 2013

Sugiani

Page 253: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

234

Tahap : Siklus II

Hari/tanggal : Selasa/ 26 Maret 2013

Tujuan : untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa, kendala yang dihadapi saat penerapan

strategi MHM dan perbaikan.

Daftar Pertanyaan

Peneliti : Apakah ada perkembangan pada aktivitas siswa setelah

diterapkan strategi MHM?

Observer : Ada, terlihat dari siswa yang tadinya takut untuk maju kedepan

atau mengungkapkan pendapatnya sekarang sudah berani karena

dibentuk kedalam suatu kelompok.

Peneliti : Apakah ada perkembangan pada kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa setelah diterapkan strategi MHM?

Observer : Ada.

Peneliti : Apa kendala yang dihadapi saat penerapan strategi MHM?

Observer : Pada saat pembahasan LKS, masih ada siswa yang tidak

memperhatikan temannya saat menyampaikan jawabannya di

depan kelas. Dan masih ada siswa yang tidak bekerja melainkan

hanya menyalin hasil dari kerjaan temannya.

Peneliti : Apa perbaikan yang harus dilakukan?

Observer : Peneliti lebih fokus memperhatikan siswa.

Depok, 26 Maret 2013

Sugiani

Page 254: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

235

Hasil Wawancara dengan Siswa

Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tahap Pra Penelitian

Peneliti : bagaimana perasaan adik saat belajar matematika?

Siswa : senang

Peneliti : apa yang menyebabkan adik merasa senang atau tidak senang

terhadap matematika?

Siswa : pelajarannya susah

Peneliti : apakah adik memperhatikan saat guru menjelaskan materi yang

diajarkan?

Siswa : iya

Peneliti : apakah materi pada pelajaran matematika penting untuk dipelajari

Siswa : penting

Peneliti : apakah adik merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang tidak

sesuai dengan contoh?

Siswa :sedikit susah dan bingung

Peneliti : apa yang adik lakukan saat mengerjakan soal yang adik anggap

sulit?

Siswa : terakhir dikerjainnya

Peneliti : apakah adik merasa senang belajar matematika dilakukan dengan

teman sebangku dan berkelompok?

Siswa : senang, bisa lebih gampang, bisa ngitung sama sama

Peneliti :bagaimana proses pembelajaran matematika yang adik inginkan?

Siswa : dikasih latihan dan contoh dulu sampe bisa

Peneliti : pembelajaran matematika seperti apa yangadik inginkan?

Siswa : yang soalnya mudah

Lampiran 25

Page 255: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

236

Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus I:

Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika setelah diterapkannya strategi

MHM? Alasan!

S1 : ya, baru tau

S2 : iya, menjadi mudah untuk belajar lingkaran

S3 : iya, agar mudah dimengerti

S4 : Alhamdulillah bingung

S5 : biasa saja, memang saya gak suka-suka banget sama matematika biasa

saja

S6 : ya, saya menyukai. Karena ngerjainnya bareng teman sebangku

Apakah dengan diterapkannya strategi MHM dapat membantu adik-adik dalam

memahami pelajaran matematika? Alasan!

S1 : ya, karena lebih mudah

S2 : iya, menjadi mudah belajar lingkaran

S3 : ya, agar lebih mudah menjawab soal

S4 : lumayan

S5 : ya, karena lumayan

S6 : ya, dapat memahami sedikit

Apakah adik-adik merasakan ada perkembangan terhadap aktivitas belajar

matematika setelah diterapkannya strategi MHM ?Alasan!

S1 : ya, jadi cepet ngerti

S2 : Ada, karena bisa mengatasi masalah dengan berdua

S3 : tidak juga, soalnya waktu itu belom ngerti

S4 : ada walau sedikit

S5 : ya, karena bisa berfikir lebih banyak

S6 : sedikit ada perkembangan.

Apakah adik-adik merasakan ada perkembangan terhadap kemampuan berpikir

kreatif matematis setelah diterapkannya strategi MHM?

S1 : ya

Page 256: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

237

S2 : ada sedikit

S3 : iya

S4 : iya

S5 : ya

S6 : mudah-mudahan

Apakah adik-adik berusaha aktif di dalam kelompok ketika sedang mengerjakan

tugas?

S1 : ya

S2 : iya dong

S3 : iya biar cepet selesai

S4 : sebisa mungkin harus aktif

S5 : ya gak terlalu juga

S6 : kadang-kadang

Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus II:

Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika setelah diterapkannya strategi

MHM? Alasan!

S1 : ya, baru tau sekarang

S2 : iya, menjadi mudah untuk belajar lingkaran dan rumusnya

S3 : iya, agar mudah dimengerti

S4 : Alhamdulillah bisa

S5 : biasa saja

S6 : ya, saya menyukai. Karena ngerjainnya bareng teman sekelompok

Apakah dengan diterapkannya strategi MHM dapat membantu adik-adik dalam

memahami pelajaran matematika? Alasan!

S1 : ya, karena lebih mudah di pelajari

S2 : iya, menjadi mudah belajar gambar busur lingkaran

S3 : ya, agar lebih mudah menjawab soal cerita

Page 257: Upaya Penerapan Strategi Mathematical Habits of Mind Terhadap

238

S4 : lumayan juga

S5 : ya, karena susah

S6 : ya, dapat memahami sedikit tentang lingkaran

Apakah adik-adik merasakan ada perkembangan terhadap aktivitas belajar

matematika setelah diterapkannya strategi MHM ?Alasan!

S1 : ya, jadi cepet ngerti materi yang dikasih

S2 : Ada, karena bisa mengatasi masalah dengan berkelompok

S3 : tidak juga, soalnya waktu itu belom ngerti

S4 : ada walau sedikit

S5 : ya, karena bisa berfikir lebih cepat

S6 : sedikit ada perkembangan dari kemarin

Apakah adik-adik merasakan ada perkembangan terhadap kemampuan berpikir

kreatif matematis setelah diterapkannya strategi MHM?

S1 : ya

S2 : ada sedikit

S3 : iya jadi tambah ngerti

S4 : iya

S5 : ya begitu

S6 : mudah-mudahan

Apakah adik-adik berusaha aktif di dalam kelompok ketika sedang mengerjakan

tugas?

S1 : ya

S2 : iya dong

S3 : iya karena dibagi adil soalnya

S4 : sebisa mungkin harus ngerjain

S5 : gak terlalu juga

S6 : kadang-kadang aktif