19
VALUASI LINGKUNGAN PENENTUAN NILAI LINGKUNGAN

VALUASI LINGKUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VALUASI LINGKUNGAN

VALUASI LINGKUNGAN

PENENTUAN NILAI LINGKUNGAN

VALUASI LINGKUNGAN

PENENTUAN NILAI LINGKUNGAN

Page 2: VALUASI LINGKUNGAN

Mengapa harus dinilai ??? Kegiatan pembangunan atau kebijakan

timbul biaya dan manfaat. Dasar menentukan layak or tidak layak

perlu nilai atau suatu rasio. nilai uang.

sbg dasar kebijakan ekonomi makro/mikro. Pendekatan: after/before, with/without.

VALUASI LINGKUNGAN

PENENTUAN NILAI LINGKUNGAN

VALUASI LINGKUNGAN

PENENTUAN NILAI LINGKUNGAN

Page 3: VALUASI LINGKUNGAN

Dalam studi AMDAL: menyusun suatu daftar potensi dampak (fisik-kimia, bilogi, sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat. Dalam praktek AMDAL belum sampai menghitung nilai rupiah suatu dampak, sebatas dampak penting/tdk penting.

Page 4: VALUASI LINGKUNGAN

Suatu dampak dikatakan penting apabila:

1. Manusia yang terkena dampak besar jumlahnya2. Wilayah penyebaran luas3. Dampak yang terjadi cukup lama berlangsung4. Intensitas dampak cukup tinggi5. Banyak komponen lingkungan lainnya yang terkena6. Terdapat sifat kumulatif dari dampak tsb7. Dampak itu mengakibatkan perubahan yang permanen

thd lingkungan.

Page 5: VALUASI LINGKUNGAN

Manfaat AMDAL akan semakin tinggi apabila semua dampak tersebut dinyatakan dalam nilai uang. perlu penilaian (valuation) lingkungan.

Page 6: VALUASI LINGKUNGAN

Apa yang harus di nilai ?

Bagaimana cara menilai ?

VALUASI SUMBERDAYA ALAM ATAU LINGKUNGAN

VALUASI SUMBERDAYA ALAM ATAU LINGKUNGAN

Page 7: VALUASI LINGKUNGAN

Economic Value (EV)Economic Value (EV)

Definisi

• Adalah nilai-nilai ekonomi yang terkandung dalam suatu sumberdaya alam, baik nilai guna maupun nilai fungsional yang harus diperhitungkan.

• Adalah suatu cara penilaian atau upaya kuantifikasi barang dan jasa sumberdaya alam dan lingkungan ke nilai uang (monetize), terlepas ada atau tidaknya nilai pasar terhadap barang dan jasa tersebut.

• Nilai ekonomi diukur dalam terminologi sebagai kesediaan membayar (willingness to pay) untuk mendapatkan komoditi tersebut.

Page 8: VALUASI LINGKUNGAN

Kegunaan1. sebagai alat bantu untuk dapat memanfaatkan

barang dan jasa SDA dan lingkungan secara bijaksana dan proporsional (wise and proportional).

2. sebagai pintu gerbang proses internalisasi biaya lingkungan dan sosial ke dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan sebagai upaya nyata implementasi konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Sasaran1. Sumberdaya alam (natural resources)2. Jasa lingkungan (environmental services)

Langkah

1) Identifikasi Manfaat dan Fungsi, 2) kuantifikasi, 3) monetasi

Page 9: VALUASI LINGKUNGAN

Jenis-jenis NilaiSecara garis besar nilai ini dibagi ke dalam dua macam, yaitu nilai manfaat (use value) dan bukan nilai manfaat (non use value).

Use Value (UV) terdiri atas :

1. nilai manfaat langsung, direct use value (DUV) adalah output (barang dan jasa) yang terkandung dalam suatu sumberdaya yang secara langsung dapat dimanfaatkan.

2. Nilai manfaat tidak langsung, indirect use value (IUV) adalah barang dan jasa yang ada karena keberadaan suatu sumberdaya yang tidak secara langsung dapat diambil dari sumberdaya alam tersebut.

Page 10: VALUASI LINGKUNGAN

3. Nilai manfaat pilihan, option value (OV) adalah potensi manfaat langsung atau tidak langsung dari suatu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan diwaktu mendatang dengan asumsi sumberdaya tersebut tidak mengalami kemusnahan atau kerusakan yang permanen.Nilai ini merupakan kesanggupan individu untuk membayar atau mengeluarkan sejumlah uang agar dapat memanfaatkan potensi SDA di waktu mendatang.

Non-use value (NUV) terdiri atas :

1. Nilai pewarisan, baquest value (BV) adalah nilai yang berkaitan dengan perlindungan atau pengawetan (preservation) suatu sumberdaya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sehingga mereka dapat mengambil manfaat daripadanya sebagai manfaat yangtelah diambil oleh generasi sebelumnya.

2. Nilai keberadaan, existence value (EV) adalah nilai keberadaan suatu sumberdaya alam yang terlepas dari manfaat yang dapat diambil daripadanya. Nilai ini lebih berkaitan dengan nilai subyektif yang melihat adanya hak hidup pada setiap komponen sumberdaya alam.

(TEV) = DUV + IUV + OV + BV + EV(TEV) = DUV + IUV + OV + BV + EV

Page 11: VALUASI LINGKUNGAN

Figure Total Economic Value of Mangrove EcosystemFigure Total Economic Value of Mangrove Ecosystem

TOTAL ECONOMIC VALUE

Use Value Non-Use Value

Indirect Use Value (Functional Value)

Direct Use

Option Value

Existence Value & beques value

• Fish• Fuel wood• Recreation• Transport• Navigator

• Flood control• Strom protection• Nutrient cycling• Waste assimilation• Sedimentation• Habitats loss reduction• Groundwater protection

• Insurance value of preserving option for future

• Values derived from just knowing a species or syatem is conserved

• Value of passing on natural asset ‘intact’ to future generations

• ‘Moral resources’ value motivation

Valuation Methods Market Analysis: Other no-Market valuation methods (TCM, CVM, HPM); (IOC); (IS); (Replacement cost)

Valuation Methods Damage cost avoided; Preventive expenditure; Value of change in production; (Realocation cost); (Replacement cost)

Valution Methods CVM

Valution Methods CVM

Output BenefitBenefitBenefit

Page 12: VALUASI LINGKUNGAN

TEKNIK VALUASITEKNIK VALUASI TEKNIK VALUASITEKNIK VALUASI

a. Perubahan Pendapatan (Productivity Change)

Suatu proyek pembangunan atau pemanfaatan sumberdaya pesisir dapat mempengaruhi produktivitas secara posistif atau negatif. Analisis ini didasarkan atas situasi dengan proyek dan tanpa proyek. Misalkan, bila proyek pembukaan lahan mangrove menyebabkan penurunan hasil tangkap ikan 20% pertahun maka proyek ini menimbulkan kerugian ekonomi setara dengan kehilangan hasil produksi sebesar 20% pertahun.

b. Kehilangan Pendapatan (Earning gone)

Proyek pemanfaatan lahan pesisir seringkali mengakibatkan kemunduran mutu lingkungan dalam berbagai bentuk.

Hal ini dapat menimbulkan dampak berupa menurunnya kesehatan penduduk dan kualitas kerja.

Bila dampak ini menyebabkan penduduk harus mengeluarkan biaya tambahan pemeliharaan kesehatan Rp 50.000/kapita/th maka nilai jasa lingkungan adalah Rp 50.000/kapita/th. Contoh lain, bila dampak ini mnyebabkan kematian seorang laki-laki berumur 30 tahun yang berpeluang hidup sampai umur 60 tahun dengan pendapatan Rp 20.000/hari, maka nilai jasa lingkungan pesisir adalah (Rp 20.000/hari x 30 hari/bulan x 12 bulan/th x 30 th) = Rp 226.000.000. Asumsi dapat bekerja selama 30 tahun dengan penghasilan tidak berubah.

Page 13: VALUASI LINGKUNGAN

c. Biaya korbanan (Opportunity cost) Adalah hasil atau keuntungan yang dapat diperolah dari alternatif investasi

yang diabaikan.

Metoda ini dapat dipakai untuk menghitung nilai ekonomi suatu proyek pemanfaatan lahan pesisir yang tidak dapat diukur dengan menggunakan nilai pasar.

Contoh, ada suatu proyek pembangunan tanggul penahan ombak sepanjang 30 km yang menghabiskan biaya Rp 30 milyar. Bila jumlah uang tersebut diinvestasikan dalam proyek pembangunan industripengolahan ikan dan mendapat untung bersih Rp 30 juta pertahun, maka nilai ekonomi pembangunan tanggul adalah Rp 30 juta per tahun.

d. Biaya Preventif Adalah biaya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya dampak

lingkungan yang merugikan. Contoh, limbah organik yang terbuang dari industri pengalengan ikan atau

industri cold strorage dapat menyebabkan penurunan kualitas air tempat pembuangan limbah tersebut. Biaya pengolahan air limbah (waste water treatment cost), misalnya Rp 1 milyar, agar tidak mencemari lingkungan atau tidak melampaui baku mutu, dapat dianggap sebagai nilai kerugian yang diakibatkan oleh pembuangan limbah organik tersebut.

Page 14: VALUASI LINGKUNGAN

e. Biaya Properti

Disebut juga hedonic method.

Teori dasar adalah adanya keterkaitan antara permintaan atau produksi komoditi yang dapat dipasarkan (marketable commodity) dengan yang tidak dapat dipasarkan (non marketable commodity).

Contoh (1) hasil tangkapan ikan dalam suatu area tertentu merupakan fungsi dari kualitas perairan (PI = B1PL + B2OT + B3SA + B4NI), (2) nilai keindahan alam dan udara bersih suatu pantai dapat dinilai melalui harga rumah tinggal yang berlokasi sesuai dengan kriteria yang dimaksud. Dengan kata lain, harga rumah di suatu lokasi merupakan fungsi dari kualitas udara dan keindahan alam (Pembiayan = a + b1S + b2N + b3E).

Lima langkah pelaksanaannya :

1. Identifikasi kualitas lingkungan, isu penting ketersediaan data sekunder.

2. Temukan cara pengukuran kualitas lingkungan (bising dengan db, udara dengan kandungan patikulat, SO2, air dengan BOD, COD dll).

3. Spesifikasi fungsi persamaan hodonic.

4. Pengumpulan data

5. Pengolahan data.

6. Inteprestasi.

7. Pembuatan lapoan.

Page 15: VALUASI LINGKUNGAN

f. Perbedaan Upah

• Teori dasar menyatakan : (1) pada pasar bersaing sempurna permintaan tenaga kerja setara dengan nilai produk marginal, (2) pemasokan tenaga kerja berbeda dari satu dengan tempat lain karena perbedaan kondisi dan kualitas lingkungan kerja, (3) pekerja dapat memilih tempat pekerjaannya dengan leluasa tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.

• Contoh, seorang pekerja pabrik pengalengan ikan yang berlokasi di suatu daerah tercemar (udara, air dll) bersedia membayar Rp 30.000/hari. Seseorang pekerja lainnya bekerja di pabrik pengalengan ikan yang berlokasi di suatu tempat yang tidak tercemar bersedia di bayar Rp 15.000/hari. Perbedaan sebesar Rp 15.000 merupakan nilai kualitas lingkungan tersebut.

g. Biaya Perjalanan (Travel Cost Method)

• Dapat digunakan untuk menilai daeah tujuan wisata alam.

• Dilakukan dengan cara survei biaya perjalanan dan atribut lainnya terhadap respon pengunjung suatu obyek wisata.

• Biaya perjalanan total merupakan biaya perjalanan PP, makan dan penginapan.• Surplus konsumen merupakan nilai ekonomi lingkungan obyek wisata tersebut.h. Proksi Terhadap harga Pasar

• Dapat digunakan untuk menilai jasa lingkungan dan SDA yang memiliki korelasi dengan komoditas lain yang dapat dipasarkan.

• Misal, nilai ranting mangrove sebagai kayu bakar dapat diduga dengan harga minyak tanah.

Page 16: VALUASI LINGKUNGAN

i. Biaya Pengganti

• Dapat digunakan untuk menilai ekosistem yang telah rusak.

• Nilai kerusakan suatu ekosistem terumbu karang ekuivalen dengan biaya pembuatan terumbu karang buatan.

• Nilai hutan mangrove sebagai tempat pemijahan benur ekuivalen dengan biaya pembuatan tempat pemijahan.

j. Metode Kontingen (Contingen Valuation Method)

• Adalah salah satu metode valuasi melalui survei langsung mengenai penilaian respon secara individual dengan cara menanyakan kesediaan untuk membayar (willingness to pay) terhadap suatu komoditi lingkungan atau terhadap suatu sumberdaya yang non marketable. Dikatakan contingent, karena pada kondisi tersebut respon seolah-olah dihadapkan pada pasar yang sesungguhnya dimana sedang terjadi transaksi.

• Metoda ini selain dapat digunakan untuk mengkuantifikasi nilai pilihan, nilai eksistensi dan nilai pewarisan juga dapat digunakan untuk menilai penurunan kualitas.

Page 17: VALUASI LINGKUNGAN

• Ada 4 macam tipe pertanyaan, yaitu (1) Direct Question Method disebut juga pertanyaan terbuka, (2) Bidding Game, (3) Payment Card, (4) Take it or leave it.

• Ada lima macam (sumber) bias yang perlu diwaspadai, yaitu (1) strategic bias, (2) starting point bias, (3) hyphotetical bias (4) sampling bias dan (5) commodity spesification bias.

• 10 tahap prosedur Pelaksanaan Survei CVM

1. Identifikasi issu atau dampak lingkungan yang akan dinilai.

2. Identifikasi populasi yang terkena dampak atau yang memanfaatkan sumberdaya tersebut atau yang mengerti betul.

3. Tetapkan prosedur survei, kapan dan dimana.

4. Tentukan cara sampling dan pemilihan sample.

5. Disain kuisioner meliputi jenis dan isi pertanyaan.

6. Melakukan pelatihan terhadap surveiyor mengenai tata cara survei.

7. Lakukan uji pendahuluan kuisioner (pretes) untuk memiimalkan bias yang mungkin terjadi.

8. Palaksanaan survei dan ekstraksi data.

9. Pengolahan data.

10. Penulisan laporan.

Page 18: VALUASI LINGKUNGAN
Page 19: VALUASI LINGKUNGAN