Vanilil Salisilat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Vanilin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida) merupakan kristal berwarna

    putih atau putih kekuningan yang banyak digunakan sebagai pewangi

    makanan. Vanilin dihasilkan dari buah panili (Vanilla fragrans). Tanaman

    panili dapat tumbuh dengan baik di kawasan tropis. Vanilin merupakan

    senyawa aldehida aromatik dengan rumus molekul C!"3. #ilihat dari

    struktur kimianya$ %anilin merupakan senyawa fenol tersubstitusi gugus

    metoksi pada posisi orto dan gugus aldehida pada posisi para$ sehingga

    %anilin dapat dikelompokkan sebagai senyawa antioksidan dan &uga

    mempunyai akti%itas antibakteri ('itzgerald et al. 4) *pabila %anilin

    dikenai reaksi reduksi akan diperoleh senyawa %anilil alkohol menurut

    persamaan reaksi berikut (+udimarwanti ,)

    Vanilil alkohol &uga merupakan senyawa fenolik$ sehingga memiliki

    potensi sebagai antioksidan. enyawa Vanilin biasa digunakan sebagai zat

    pengaroma pada makanan dan sediaan farmasi. +eberapa riset menun&ukkan

    bahwa turunan %anillin memiliki beberapa akti%itas$ antara lain akti%itas

    antimikroba (/umar et al. 01 !arini et al 0) dan antioksidan ("li%eira

    et al. 04). *kti%itas antimikroba turunan %anillin meliputi gram positif dan

    negatif (2akhoy et al. ,)$ dalam penelitian ini bakteri u&i yang digunakan

    adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

    #wi inarto dan C. +udirmanwati tahun 03 telah berhasil mensintesis

    turunan %anillin yaitu %anilil sinamat dari %anilil alkohol. 2eaksi esterifikasi

    dipengaruhi beberapa faktor$ salah satunya halangan atom sterik. enyawa

    1

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    2/22

    %anillin direduksi terlebih dahulu men&adi %anilil alkohol untuk

    meminimalisasi gangguan halangan sterik pada reaksi esterifikasi. 2eaksi

    esterifikasi merupakan reaksi yang penting. /arena produk senyawa ester

    banyak digunakan untuk aplikasi farmasi$ industri makanan5minuman dan

    industri parfum. 6ster dapat disintesis dengan ara mereaksikan asam

    senyawa asam karboksilat dengan alkohol yang dikenal dengan reaksi

    esterifikasi. 7ada dasarnya reaksi esterifikasi memiliki energi akti%itasi yang

    tinggi dan membutuhkan waktu yang lama untuk menapai

    kesetimbangannya. 7roses esterifikasi dapat berlangsung dengan ataupun

    tanpa katalis ('essenden$ 0,8).

    *sam salisilat merupakan senyawa yang asam karboksilat memiliki

    beberapa akti%itas diantaranya antiinflamasi$ fungsitatik$ bakteriostatik$

    analgetik$ dan efek tabir surya (ri /. et al. 0)

    7enelitian tentang pengembangan senyawa antibakteri telah banyak

    dikembangkan baik terhadap bahan dari senyawa alam ataupun senyawa

    sintetik. 7ada penelitian ini akan dilakukan sintesis senyawa ester %anilil

    salisilat dengan mereaksikan %anilil alkohol dengan asam salisilat$ dimana

    %anilil alkohol diperoleh dari reduksi senyawa %anillin$ dengan persamaan

    reaksi sebagai berikut

    enyawa ester %anilil salisilat yang diperoleh diharapkan memiliki akti%itas

    antibakteri yang lebih baik dibandingkan senyawa %anillin.

    2

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    3/22

    BAB II

    PERUMUSAN MASALAH

    7enelitian ini bertu&uan melakukan modifikasi struktur %anillin dengan

    asam salisilat dan mengukur akti%itas antibakterinya terhadap Escherichia

    coli*TCC 9, dan Staphylococcus aureus *TCC 9,3..

    #ari latar belakang di atas maka dirumuskan masalah :+agaimaha

    struktur senyawa yang diperoleh dari hasil modifikasi %anillin dengan asam

    salisilat dan apakah %anilil salisilat memiliki efek antibakteri terhadap

    Escherichia coli*TCC 9, dan Staphylococcus aureus *TCC 9,3; dan tidak lebih dari 03$ >

    C!"3$ dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 7emerian zat berupa

    hablur halus berbentuk &arum 1 putih hingga agak kuning1 rasa dan bau khas.

    /elarutan zat sukar larut dam air$ larut dalam air panas mudah larut

    dalam etanol (,9 >) 7$ dalam eter 7 dan dalam larutan alkali hidroksida dan

    larutan dalam gliserin (#epkes 2? 0,,9). truktur Vanilin sebagai berikut

    Vanilin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida) merupakan kristal berwarna

    putih atau putih kekuningan yang banyak digunakan sebagai pewangi

    makanan. Vanilin dihasilkan dari buah panili (Vanilla fragrans). Tanaman

    panili dapat tumbuh dengan baik di kawasan tropis (astraprad&a. $ 0,=).

    Vanilin merupakan senyawa aldehida aromatik dengan rumus molekul

    C!"3. #ilihat dari struktur kimianya$ %anilin merupakan senyawa fenol

    tersubstitusi gugus metoksi pada posisi orto dan gugus aldehida pada posisi

    para$ sehingga %anilin dapat dikelompokkan sebagai senyawa antioksidan

    (arifudin$ ).

    B. Asam Salisilat

    *sam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal se&ak lebih dari

    tahun yang lalu.0 #alam bidang dermatologi$ asam salisilat telah lama

    dikenal dengan khasiat utama sebagai bahan keratolitik. !ingga saat ini asam

    salisilat masih digunakan dalam terapi %eruka$ kalus$ psoriasis$ dermatitis

    4

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    5/22

    seboroik pada kulit kepala$ dan iktiosis. 7enggunaannya semakin berkembang

    sebagai bahan peeling dalam terapi penuaan kulit$ melasma$ hiperpigmentasi

    pasainflamasi$ dan akne.4$9 #i *merika erikat$ berbagai sediaan

    mengandung preparat asam salisilat dalam konsentrasi 0-4>.8 7enggunaan

    asam salisilat topikal relatif aman. 6fek samping lokal yang sering di&umpai

    pada penggunaan asam salisilat adalah dermatitis kontak (ri /aton . et al.

    0). truktur *sam alisilat sebagai berikut

    *sam alisilat mengandung tidak kurang dari

    ,,$9> dan tidak lebih dari 00$> C=!8"3 dihitung

    terhadap zat yang telah dikeringkan. 7emerian asam salisilat berupa hablur

    putih$ biasanya berbentuk &arum halus atau serbuk hablur halus putih$ rasa

    agak manis$ ta&am dan stabil di udara. /elarutan asam salisilat adalah sukar

    larut dalam air dan dalam benzene$ mudah larut dalam etanol$ dan dalam eter$

    larut dalam air mendidih$ agak sukar larut dalam kloroform. ifat /imia

    *sam salisilat$ dikenal &uga dengan -hydro@y-benzoi aid atau

    orthohydrobenzoi aid$ memiliki struktur kimia C=!8"3. *sam salisilat

    memiliki p/a $,= dan &arak lebur 09A dan 080A (#epkes 2? 0,,9)

    *sam salisilat dapat diekstraksi dari pohon willow bark$ daun wintergreen$

    spearmint$ dan sweet birh. ,$0 aat ini asam salisilat telah dapat diproduksi

    seara sintetik. +entuk makroskopik asam salisilat berupa bubuk kristal putih

    dengan rasa manis$ tidak berbau$ dan stabil pada udara bebas. +ubuk asam

    salisilat sukar larut dalam air dan lebih mudah larut dalam lemak. ifat

    lipofilik asam salisilat membuat efek klinisnya terbatas pada lapisan

    epidermis. Banfaat dan Bekanisme /er&a *sam alisilat Topikal 6fek

    /eratolitik dan #esmolitik *sam salisilat telah digunakan seara luas dalam

    5

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    6/22

    R C

    O

    OH

    H+

    R' OH R C

    O

    OR' H2O+ +

    asam

    karboksilat

    suatu alkohol suatu ester

    terapi topikal sebagai bahan keratolitik. at ini merupakan bahan keratolitik

    tertua yang digunakan se&ak 0=4. +erbagai penelitian menyimpulkan bahwa

    asam salisilat memberikan banyak efek antara lain efek analgetik$

    antipruritus$ analgesi$ antiinflamasi$ bakteriostatik$ fungsitatik$ efek tabir

    surya$ dan lain-lain (ri /aton . et al. 0)

    C. 2eduksi

    Benurut 'essenden dan 'essenden (0,8) suatu aldehida atau keton dapat

    direduksi men&adi suatu alohol$ suatu hidrokarbon atau suatu amina. 7roduk

    reduksi tergantung pada bahan pereduksi dan struktur senyawa karbonilnya.

    *da 3 pereaksi pereduksi yaitu hidrogenasi$ hidrida logam dan aminasi

    reduktif. 7roses reduksi dengan hidrogenasi agak merepotkan karena

    memerlukan tanki gas dan be&ana bertekanan. uatu prosedur alternati%e

    melibatkan penggunaan hidrida logam. #ua zat pereduksi yang

    bermanfaatadalah litium alumunium hidrida (D*!) dan natrium borohidrida

    (Ea+!4)$ keduanya mereduksi aldehida dan keton men&adi alohol.

    Eatrium borohidrida merupakan zat pereduski yang lebih lembut daripada

    D*!. 2eaksinya dapat dilakukan dalam air atau alohol berair sebagai pelarut.

    Fntuk mereduksi suatu aldehida atau keton dipilih Ea+!4karena lebih mudah

    penanganannya dan tidak reaktif terhadap air. Ea+!4mereduksi aldehida dan

    keton dengan epat tetapi sangat lambat mereduksi ester.

    #. 6sterifikasi

    Benurut 'essenden dan 'essenden (0,8) ester merupakan senyawa

    organik yang sangat berguna$ strukturnya dapat diubah men&adi bentuk

    senyawa lain. uatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu

    asam karboksilat dengan suatu alkohol yang disebut dengan reaksi esterifikasi.

    6ster asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus GC""2

    dengan 2 dapat berbentuk alkil$ aril maupun lakton atau ester siklik . 2eaksi

    esterifikasi seara umum dapat digambarkan sebagai berikut

    6

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    7/22

    R1 C

    R3

    R2

    OH R1

    HC

    R2

    OH R1

    H2C OH H3C OH

    R1 C C

    R3

    R2 O

    OH

    R1

    HC C

    R2

    O

    OH

    R1

    H2

    C C

    O

    OH

    H3C C

    O

    OH

    HC

    O

    OH

    Hambar 9. 7ersamaan reaksi esterifikasi seara umum ('essenden

    dan 'essenden$ 0,8).

    Da&u reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat tergantung pada

    a. !alangan atom sterik

    Benurut 'essenden dan 'essenden (0,8) halangan sterik dari alkohol dan

    asam karboksilat merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap la&u

    reaksi esterifikasi. Frutan kereaktifan alkohol terhadap la&u pembentukan

    ester adalah sebagai berikut

    +ertambahnya kereaktifan

    Frutan kereaktifan asam karboksilat terhadap la&u reaksi esterifikasi

    adalah sebagai berikut

    +ertambahnya kereaktifan

    b. /atalis

    Eukleofil lemah seperti alkohol memiliki la&u yang sangat lambat

    dalam menyerang atom karbonil 2C""! yang kurang reaktif. ifat

    kereaktifan karbonil ini dapat ditingkatkan dengan ara protonasi$

    ontohnya dengan menggunakan katalis asam. /atalis asam akan

    meningkatkan kemudahan lepasnya gugus pergi$ yaitu pelepasan ! " dari

    gugus asam karboksilat (ykes, 0,,).

    7

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    8/22

    E. Karakterisasi Hasil Sintesis

    1. Krmatgra!i La"is Ti"is

    /romatografi adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan

    interaksi komponen-komponen dalam sampel terhadap fasa diam dan fasa

    gerak. 'asa diam kromatografi dibuat dalam bentuk lapisan tipis. Dapisan

    tipis ini berupa bahan kolom (fasa diam) yang dilapisi seara tipis dan

    merata pada permukaan lembaran kaa$ kertas$ plastik atau logam

    alumunium. 'asa diam yang biasa digunakan dalam /DT adalah silika dan

    alumunia$ fasa diam lain yang yang digunakan adalah selulos$ resin$

    penukar ion dan gel. edangkan fasa gerak yang digunakan tergantung

    pada sifat kepolaran sampel yang akan dipisahkan. /adang-kadang

    digunakan ampuran dua atau lebih pelarut untuk mendapatkan pemisahan

    yang lebih baik. Cara ini banyak digunakan karena adanya beberapa

    keuntungan yaitu peralatan yang digunakan sedikit$ penger&aannya

    sederhana$ waktu analisis epat$ pemisahannya ukup baik.

    eara dasar proses pemisahan pada /DT disebabkan adanya

    keseimbangan yang berurutan dari komponen yang dipisahkan dalam dua

    fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Teknik penger&aan /DT sebagai

    berikut$ fasa diam (pengadsorb) dilapisi pada suatu lembaran kaa atau

    media yang lain sebagai pendukungnya. at yang akan dipisahkanditotol

    pada lempengan fasa diam tersebut. Dempengan ini diletakkan tegak (agak

    miring) di dalam wadah dengan sedikit pelarut (fasa gerak) (unardi$

    8).

    7elarut naik melalui lapisan adsorben karena gaya kapiler dan

    ampuran dalam sampel bergerak dengan keepatan yang berbeda

    tergantung kekuatan interaksinya dengan adsorben. +ila komponen

    ampuran memiliki sifat kepolaran yang mirip dengan adsorben maka

    pada akhir kromatografi akan tertahan pada plat dan sebaliknya &ika sifat

    kepolarannya lebih mendekati fase gerak$ komponen ampuran akan

    terikat oleh fase gerak sehingga memiliki nilai retardation factor (2f) yang

    8

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    9/22

    besar. 2etardation fator adalah nilai perbandingan &arak yang ditempuh

    oleh komponen ampuran terhadap &arak yang ditempuh oleh eluen dalam

    waktu yang sama (7admawinata 0,,0).

    pelarutditempuhyangIarak

    spotditempuhyangIarak2f =

    !arga 2f dipengaruhi oleh beberapa faktor$ yaitu &enis fasa diam$

    ketebalan lapisan$ kadar ampuran yang dipisahkan$ &enis pelarut yang

    digunakan dan &umlah zat yang ditotolkan (unardi 8). /romatografi

    lapis tipis biasanya digunakan untuk menentukan &umlah komponen dalam

    sampel$ memonitor &alannya reaksi$ menentukkan efektifitas pemurnian$

    menentukan kondisi yang sesuai untuk kromatografi kolom dan

    memonitor kromatografi kolom.

    #eteksi kromatogram merupakan tahap akhir yang penting dalam

    kromatografi. /romatogram yang diperoleh dapat seara langsung

    ditentukan seara kualitatif dan kuantitatif menggunakan densitometer$

    yaitu TDC anner. 7engukuran densitometer dapat dilakukan berdasarkan

    ara absorpsi$ refleksi dan transmisi. inar dari sumber ahaya dibentuk

    men&adi sinar monokromatis ini difokuskan dan diarahkan ke plat

    kromatografi. inar dikon%ersi dalam bentuk punak-punak (Chernalia

    )

    #. S"ektrsk"i In!ra Mera$ %&T'IR(

    pektroskopi infra merah merupakan teknik spektrokopi yang

    digunakan untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang terdapat

    pada suatu senyawa organik. 7ada dasarnya inti-inti atom yang terikatoleh ikatan ko%alen dapat mengalami getaran (%ibrasi) atau osilasi. +ila

    suatu molekul menyerap radiasi infra merah$ energi diserap akan

    menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran atom-atom di dalamnya.

    *tom dalam molekul ber%ibrasi seara konstan baik berupa uluran

    (strehing) maupun tekukan (bending). #engan demikian molekul berat

    akan dalam keadan %ibrasi tereksitasi sehingga energy yang terserap ini

    akan dilepas kembali dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke

    9

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    10/22

    keadaan dasar. +anyak energy yang diserap oleh suatu ikatan bergantung

    pada perubahan dalam momen ikatan seperti %ibrasi atom-atom yang

    saling berikatan. "leh sebab itu$ tipe ikatan yang berbeda akan menyerap

    radiasi infra merah pada pan&ang gelombang yang berbeda pula$ sehingga

    spektroskopi infra merah dapat digunakan untuk u&i kualitatif yaitu untuk

    mengidentifikasi berbagai gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa

    yang diu&ikan (illiams et al. 0,).

    pektrum infra merah meliputi pan&ang gelombang antara $9 G 08

    nm setara dengan bilangan gelombang$ % J 4 G 89 m -0. #aerah

    antara 03 G 0 m-0sering disebut daerah sidik &ari dimana se&umlah

    serapan pada daerah ini merupakan karakteristik dari tiap-tiap senyawa$

    tetapi pada daerah ini sulit untuk menentukkan gugus fungsi di dalam

    suatu senyawa karena ter&adi uluran dan tekukan suatu atom dalam

    molekulnya. #aerah yang tepat untuk menentukkan gugus fungsi yang

    spesifik dari tiap senyawa adalah daerah gugus fungsional yang terdapat

    pada bilangan gelombang 4 hingga 03 m-0.

    ). S"ektrsk"i L*'MS

    Liquid cromatograpy Mass spectroscopy adalah dua alat yang di

    gabungkan men&adi satu$ yang berfungsi untuk memisahkan beberapa

    senyawa atau ampuran senyawa berdasarkan kepolarannya$ dimana

    setelah ampuran senyawa tersebut terpisah$ maka senyawa yang murni

    akan teridentifikasi berat molekulnya. #ata yang didapatkan adalah berat

    molekul ditambah beberapa muatan dan berat molekul pelarut (+owers$

    0,,).

    +. S"ektrsk"i UV'VIS

    pektrofotometri inar Tampak (FV-Vis) adalah pengukuran

    energi ahaya oleh suatu sistem kimia pada pan&ang gelombang tertentu

    (#ay$ ).inar ultra%iolet (FV) mempunyai pan&ang gelombang antara

    -4 nm$ dan sinar tampak (%isible) mempunyai pan&ang gelombang

    10

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    11/22

    4-=9 nm./onsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan

    dengan mengukur absorban pada pan&ang gelombang tertentu dengan

    menggunakan hukum Dambert-+eer (illiams$ 0,).

    &. Tin,a-an Um-m Bakteri

    0. +akteri (#wi&oseputro 3)

    +akteri adalah sel prokariotik yang berukuran keil terdiri dari satu sel$

    memiliki #E* maupun 2E*$ hanya dapat dilihat dengan mikroskop dan

    berkembang biak dengan membelah diri atau aseksual. 7ada umumnya ada

    tiga bentuk sel bakteri$ yaitu kokus$ basilus$ dan spiral.

    +erdasarkan pewarnaan Hram maka bakteri dibedakan men&adi dua$

    yaitu bakteri Hram (K) dan bakteri Hram (-). 7ada pewarnaan bakteri Hram

    (K)$ sel berwarna ungu dengan pengeatan kristal %iolet dan larutan iodium$

    alkohol dan safranin$ ontohnya Bacilllus subtilis, Staphylococcus aureus.

    edangkan bakteri Hram (-) pada pewarnaan bakteri$ sel berwarna ungu

    dengan kristal %iolet dan larutan iodium. el bakteri akan berubah warna

    pada saat menggunakan alkohol karena lipid akan terekstraksi dari dinding

    sel sehingga pori-pori mengembang dan komplek kristal %iolet akan keluar.

    7ada saat sel bakteri diat dengan safranin maka sel akan men&adi

    merah$ ontohnya Escherichia coli, Salmonella thyposa, Shigella.

    a. +akteri F&i (Chatib 0,,31 *lama 6. 0,3)

    Escherichia coli adalah bakteri oportunis yang banyak ditemukan di

    dalam usus besar manusia sebagai flora normal. +akteri ini berbentuk

    batang pendek (kokobasil)$ Hram negatif berukuran $4 G $= Lm M 0$4

    Lm$ tidak berspora dan bergerak aktif. +akteri ini dapat menyebabkan

    penyakit diare dan infeksi kemih. 7engobatan ini efektif dengan

    antibiotik golongan aminoglikosida$ tetrasiklin dan kloramfenikol.

    /lasifikasi bakteri ini sebagai berikut

    #i%isi izomyetales

    ubdi%isi +ateria

    "rdo 6ubakteria

    'amili 6sherihieae

    Henus 6sherihia

    pesies Escherichia coli

    Staphylococcus aureus adalah bakteri Hram (K) ditun&ukkan dengan

    pewarnaan Hram yang menghasilkan warna ungu. +akteri berbentuk

    11

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    12/22

    bulat bergerombol seperti anggur dengan diameter antara .9-0$9 Lm.

    +akteri ini tidak bergerak$ tidak berspora dengan suhu optimum

    pertumbuhan 39oC dan p! optimum adalah =$4.

    usunan koloni biasanya tidak teratur ditemukan pada sediaan yang

    terbuat dari pembenihan padat$ sedangkan pada pembenihan kaldu

    biasanya ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai rantai pendek. 7ada

    pembenihan padat koloni berbentuk bulat halus$ diameter 0- mm$

    embung$ buram$ mengkilat$ konsistensinya lunak berwarna kuning

    keemasan dengan intensitas warna yang ber%ariasi.

    Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit manusia.+akteri ini &uga ditemukan pada pakaian$ sprei dan benda lain

    dilingkungan manusia. S. aureus patogenik dan bersifat invasive

    menghasilkan koagulans dan enderung untuk menghasilkan pigmen

    kuning dan men&adi hemolitik. S. aureus menyebabkan infeksi lokal

    &erawat$ infeksi folikel rambut atau abses.

    +akteri Staphylococcus aureus diklasifikasikan sebagai berikut

    /ingdom 7lantae

    #i%isi hizophyta

    /elas +ateria

    "rdo 6ubateriales

    'amili Birooaeae

    Henus taphyloous

    pesies Staphylococcus aureus

    . Antiakteri(Haniswara 0,,9)

    *ntibakteri adalah zat yang dapat membunuh ataupun menghambat

    pertumbuhan bakteri$ khususnya bakteri yang merugikan manusia.

    +erdasarkan khasiatnya terhadap bakteri$ antibakteri dibedakan men&adi duagolongan yaitu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri

    (bakteriostatik) dan zat yang dapat mematikan bakteri (bakterisida).

    +erdasarkan luas akti%itas terhadap banyak atau sedikit bakteri$

    antibakteri dibedakan men&adi dua golongan$ yaitu zat dengan akti%itas

    sempit (narrow spectrum) dan zat dengan akti%itas luas (broad spectrum).

    at dengan akti%itas sempit terutama aktif terhadap beberapa &enis bakteri

    sa&a yaitu Hram positif$ Hram negatif atau terhadap &amur sa&a. at dengan

    akti%itas luas.

    12

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    13/22

    Bekanisme ker&a antibakteri$ yaitu

    a) *ntibakteri yang menghambat metabolisme sel bakteri

    b) *ntibakteri yang menghambat sintesis dinding sel bakteri) *ntibakteri yang mengganggu keutuhan membran sel bakteri

    d) *ntibakteri yang menghambat sintesis protein sel bakteri

    e) *ntibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri

    3. Peng-,ian Antiakteri(/atzung 0,,=)

    F&i antibakteri ada beberapa maam$ yaitu

    a. Betode difusi

    7ada metode ini zat antibakteri berdifusi pada lempeng agar yang

    telah diinokulasi dengan bakteri. #asar pengamatannya adalah terbentuk

    zona hambat di sekeliling akram atau silinder yang berisi antibakteri.

    Betode ini dipengaruhi faktor fisik dan kimia$ selain antara obat dan

    organisme.

    0)Cara parit (ditch)

    7ada medium agar yang telah diinokulasi dengan bakteri dibuat

    parit kemudian diisi dengan zat antibakteri dan diinkubasi pada suhu

    dan &angka waktu sesuai dengan &enis bakteri u&i. 7engamatan

    dilakukan atas ada atau tidaknya hambatan di sekeliling parit.

    ) Cara silinder

    7ada medium agar yang telah diinokulasi dengan bakteri dibuat

    lubang$ diletakkan silinder kemudian diisi dengan zat antibakteri$

    setelah itu diinkubasi pada suhu dan &angka waktu yang sesuai dengan

    &enis bakteri u&i. 7engamatan dilakukan atas dasar ada atau tidaknya

    hambatan disekeliling silinder.

    3)Cara akram

    /ertas akram yang mengandung zat antibakteri diletakkan di

    atas lempeng$ setelah diinkubasi pada suhu dan &angka waktu yang

    sesuai dengan bakteri u&i. 7engamatan dilakukan atas ada atau

    tidaknya hambatan di sekeliling akram.

    b. Betode difusi

    Betode ini menggunakan antibakteri yang turun seara bertahap$

    baik dengan media air atau padat$ kemudian media diinokulasi bakteri

    u&i dan dieramkan. #asar pengamatannya adalah dengan melihat tumbuh

    atau tidaknya bakteri.

    0) Cara pengeneran tabung ( Betode /irby-+auer)

    13

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    14/22

    7ada metode ini zat yang akan diu&i kepekaan antibakterinya

    dienerkan seara serial dengan pengeneran kelipatan dua dalam

    medium air$ kemudian diinokulasikan dengan bakteri u&i$ inkubasi

    pada suhu 3=oC selama 0-0 &am (untuk bakteri) dan pada suhu

    kamar 0- minggu (untuk &amur). *kti%itas antibakteri ditentukan

    sebagai konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat

    pertumbuhan bakteri.

    )Cara penapisan lempeng

    7ada metode ini zat yang akan diu&i antibakterinya dienerkan

    seara serial dengan pengeneran kelipatan dua dalam medium agarpada suhu 4-9oC$ kemudian dituang dalam awan 7etri. etelah

    lempeng agar membeku ditanam inokulum bakteri dan diinkubasi

    pada suhu dan &angka waktu yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri

    u&i. /adar hambat minimum zat antibakteri yang diu&i$ ditentukan

    sebagai konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat

    pertumbuhan bakteri.

    . Turbidimetri

    7ada metode ini pengamatan akti%itas didasarkan atas kekeruhan yang

    ter&adi pada medium pembenihan. 7ertumbuhan bakteri &uga dapat

    ditentukan dari perubahan yang ter&adi sebelum dan sesudah inkubasi$

    yang dilakukan dengan mengukur serapannya seara spektrometer.

    *danya pertumbuhan bakteri ditandai dengan peningkatan &umlah sel

    bakteri$ yang mengakibatkan meningkatnya kekeruhan. /ekeruhan yang

    ter&adi umumnya berbanding lurus dengan serapan.

    14

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    15/22

    BAB III

    TUJUAN PENELITIAN

    *dapun penelitian ini bertu&uan untuk mendapatkan senyawa baru dari

    turunan %anillin dan mengetahui profil antibakteri senyawa %anilil salisilat.

    15

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    16/22

    BAB IV

    MET/DE PENELITIAN

    A. Alat 0an Ba$an

    Dabu leher dua$ hot plate dan stirrer$ kondensor$ termometer$ spatula$

    orong pisah$ ing Stand$ Cawan 7etri$ pipet ukur$ 6rlenmeyer$ +ea!er

    "lass$ tabung reaksi$ gelas ukur$ perangkat ekstraksi$ autoklaf$ ?nkubator$

    o%en$ rotary evaporator$ timbangan analitik$ &arum ose$ pinset$ &angka sorong$

    mikropipet (brand)$ laminar air flow$ labu ukur. alumunium foil$ kapas$ spatel$

    silinder$ dan lain-lain.

    +ahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi +akteri

    Escherichia coli *TCC 9, dan Staphylococcus aureus *TCC 9,3

    diperoleh dari Daboratorium Bikrobiologi 'akultas /edokteran Fni%ersitas

    ?ndonesia. Bedium yang digunakan medium T* (#ryptone Soya $gar) dan

    medium T+ (#ryptone Soya Broth). +ahan kimia meliputi Vanilin$ *sam

    alisilat$ 6tanol$ *seton$ !"4 pekat$ Ea!C"3 0>$ Ea"4 anhidrat$

    Ea+!4$ C!Cl$ etil asetat$ n-heksana dan aNuades.

    B. Prse0-r ker,a

    0. 2eduksi Vanilin dengan Eatrium +orohidrida./e dalam labu leher tiga kapasitas 9 mD yang dilengkapi dengan

    termometer$ pendingin balik dan pengaduk magnet serta penangas air

    dimasukkan 0$9 gram ($4 mol) Ea+!4dan 3 gram ($0,= mol) %anilin

    dalam pelarut etanol. Campuran diaduk selama 4 menit pada suhu kamar.

    Campuran kemudian diasamkan dengan !Cl $9 B sampai p! 4$9$

    kemudian diekstraksi dengan C!Cl$ ditambah dengan Ea"4anhidrous$

    disaring dan die%aporasi. *nalisis senyawa hasil dilakukan dengan 'T-?2.

    . 6sterifikasi

    2eaksi esterifikasi dilakukan dengan ara memasukan 0$3 gram

    %anilin alkohol ($ mol)$ $=83 gram asam salisilat ($ mol)$ ml

    pelarut aseton dan 0 tetes katalis asam sulfat pekat ke dalam labu bulat

    yang dilengkapi dengan kondensor$ hiller dan hot plate stirrer pada suhu

    98-8 AC selama 4 &am.

    3. 7emurnian hasil reaksi

    etelah hasil reaksi$ filtrat kemudian ditambahkan dengan larutan

    Ea!C"3 0> sampai tidak terbentuk lagi C". 'iltrat kemudian

    16

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    17/22

    dimasukkan dalam orong pisah yang telah berisi kloroform lalu dikook.

    Campuran diui sebanyak 3 kali. !al ini bertu&uan agar ester yang

    terbentuk dipisah dari pengotor yang bersifat polar. /emudian fasa organi

    dipisahkan dari fasa airnya$ ditambahkan dengan Ea"4$ lalu disaring.

    etelah disaring kemudian pelarutnya diuapkan.

    4. F&i !asil 2eaksi 6sterifikasi

    enyawa ester yang dihasilkan diu&i dengan /DT menggunakan

    pelarut pengembang etil asetat dan n-heksana. etelah produk ester

    dilakukan pemurnian dianalisis dengan instrumentasi 'T-?2$ DC-B$

    pektofotometer FV-Vis dan penentuan titik leleh. 2endemen hasil

    sintesis dapat diperoleh dengan teoretis

    0))>etis+obot teor

    sintesishasil+obot2endemen =

    . Bakteri U,i

    Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk kokus

    yang merupakan bakteri patogen bagi manusi. Staphylococcus aureus dapatmenyebabkan infeksi pada kulit dan &aringan lunak seara in%asif seperti

    pneumonia$ osteomielitis$ meningitis dan endoarditis (+artlett O !ulten

    0). Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang telah banyak resisten

    terhadap beberapa antibiotik antara lain golongan penisilin$ metisilin$ kuinolon

    dan %ankomisin (Dowy 3).

    2. U,i Akti3itas Antiakteri

    F&i akti%itas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agaryang dinilai

    melalui diameter zona hambatnya (#a%is O tout 0,=0). +erikut adalah

    prosedur pengu&ian akti%itas antibakteri

    17

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    18/22

    a( Pem-atan Me0i-m TSA %Tryptone Soya Agar( 0an Me0i-m TSB

    %Tryptone Soya Broth(

    +ubuk T* dan T+ dimasukkan ke dalam 6rlenmeyer masing-masing

    sebanyak 0 gram dan =$9 gram$ lalu masing-masing dilarutkan dengan

    menambahkan 9 ml aNuades. /emudian dipanaskan hingga mendidih di

    atas hot plate sambil dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirer.

    etelah itu medium di sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 00PC

    dengan tekanan 09 lbs selama 09 menit.

    ( Perema,aan Bakteri

    +iakan bakteriE. colidan S. aureussebanyak satu ose diinokulasikan ke

    dalam medium agar miring T* seara terpisah dan aseptis dengan

    meletakkan &arum ose yang mengandung biakan pada dasar kemiringan

    agar dan ditarik dengan gerakan zig-zag. +akteri E. coli dan S. aureus

    sebanyak dua ose diinokulasikan kedalam medium T+ yang terpisah.

    elan&utnya masing-masing diinkubasi pada suhu 3=PC selama 4 &am.

    7erema&aan dilakukan setiap minggu.

    4( Peng-,ian Akti3itas Antiakteri

    F&i akti%itas antibakteri dilakukan terhadap dua &enis bakteri yaitu bakteri

    E. coli dan S. aureus. 7engu&ian antibakteri dilakukan dengan metode

    difusi agar. Cara ker&a metode difusi agar adalah bakteri u&i yang telah

    direma&akan diinokulasikan kedalam T* sebanyak Ql lalu diratakan

    ke dalam medium yang berisi bakteri lalu dimasukkan kertas akram 8

    mm dan ditetesi dengan larutan %anillil salisilat dengan konsentrasi 0>

    sebanyak Ql (9 Qg). etelah itu di simpan selama 4 &am pada suhu

    3=oC di ukur diameter hambatan yang terbentuk menggunakan &angka

    sorong.

    0( Peneta"an Nilai Knsentrasi Hamat Minim-m %KHM(

    etelah diketahui bahwa %anillin salisilat memiliki akti%itas antibakteri

    selan&utnya dilakukan penetapan konsentrasi hambat minimum dari

    %anillin salisilat tersebut. Tu&uannya untuk mengetahui kadar terendah dari

    %anillin salisilat yang masih memberikan akti%itas antibakteri terhadap

    18

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    19/22

    bakteri u&i. Betode penetapan yang dilakukan adalah dengan metode agar

    padat. ampel %anillin salisilat dibuat dengan berbagai konsentrasi mulai

    dari yang besar hingga yang keil.

    e( Diameter 5na $amat

    #iameter zona hambat yang terbentuk karena adanya daya antibakteri

    %anillin salisilat yang diukur dari sisi sebelah kiri sampai sisi sebelah

    kanan dengan menggunakan &angka sorong.

    19

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    20/22

    BAB VI

    JAD6AL PELAKSANAAN

    7enelitian ini akan dilakukan di Daboratorium /imia Terpadu dan

    Daboratorium Bikrobiologi '' Fni%ersitas Buhammadiyah 7rof. #2. !*B/*

    aktu penelitian mulai dilakukan pada bulan Eo%ember 09 sampai dengan Bei

    08.

    Tabel ???. Iadwal penelitian

    Kegiatan Tanggal Keterangan

    7engumpulan dan penyediaan bahan

    penelitian

    Eo%ember

    09

    7+'

    Toko /imia2eduksi Vanilin men&adi Vanilil *lkohol dan

    F&i ?dentifikasi 'T-?2

    09 #esember

    09

    F!*B/*

    intesis Vanilil alisilat$ 7emurnian dan

    ?dentifikasi senyawa

    0 Ianuari 08 F!*B/*

    'armalab

    7embuatan medium$ pembiakan bakteri F&i$

    pembuatan suspensi$ u&i /!B

    0 Baret 08 F!*B/*

    7engamatan !asil F&i /!B 09 Baret 08 F!*B/*

    *nalisa data hasil penelitian 0 *pril 08 F!*B/*

    7enulisan Daporan 7enelitan 0 Bei 08

    20

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    21/22

    DA&TAR PUSTAKA

    *lama$ 6. 0,3. Fundamental of Microbiology. *ddison G esley 7ublishingCompany. Dondon. !al 934 G 938

    *ugustine$ 2.D. 0,,8. %eterogeneus &atalysis 'or #he Synthtic &hemistry.Eew

    Rork Barel #okker ?n.

    *tkins$ 7..0,,=.(imia 'isi!a )ilid*.Iakarta 7enerbit 6rlangga.

    +adarinath$ a. V. et al.$ 0. * re%iew on ?n-%itro antio@idant methods

    Comparisions$ orrelations and onsiderations. +nternational ournal of

    -harm#ech esearch$ ()$ pp.0=8G09.

    +artlett$ *.!. O !ulten$ /.H.$ 0. taphyloous aureus pathogenesis

    seretion systems$ adhesins$ and in%asins. #he -ediatric infectious disease

    )ournal$ ,(,)$ pp.8G80.+udimarwanti$ C. ,. intesis enyawa 4-!idroksi -9-#imetilaminometil-3-

    Betoksibenzil *lkohol dengan +ahan #asar Vanilin Belalui 2eaksi

    Bannih. Iurusan 7endidikan /imia 'B?7*. Fni%eristas Eegeri Rogyakarta.

    #a%is$ .. O tout$ T.2.$ 0,=0. #is plate method of mirobiologial antibioti

    assay.$pplied microbiology$ (4)$ pp.89,G889.

    Chatib$ F. 0,,3. B-k- A,ar Mikrilgi Ke0kteran. 6disi 2e%isi. +inarupa

    *ksara. Iakarta. !al 03 G 000

    Chuenhit +oonhird and T. . 'legel.+n itro antifungal activity of eugenol and

    vanillin against &andida albicans and &ryptococcus neoformans.

    #epartement of Birobiology$ faulty of siene$ Bahidol Fni%ersity$ 2ama

    V? 2oad$ +angkok$ Thailand.#wi&oseputro$ 7. 3. Dasar'Dasar Mikrilgi.#&ambatan. Iakarta. !al -

    4

    #ep/es 2?$ 0,,9$ 'armakope ?ndonesia 6disi ?V. #epartemen /esehatan

    2epublik ?ndonesia

    #wi .$ C. +udimarwanti. 03. intesis Vanili sinamat dari Vanilil *klohol dan

    *sam inamat Belalui 2eaksi 6sterifikasi 'isher.kripsi Fni%ersitas

    Eegeri Rogyakarta

    'essenden dan fessenden. 0,8.(imia organi!.&ilid . Iakarta penerbit 6rlangga.

    'itzgerald #.I. $ tratford B.$ Hasson B.I. $ Fekert I. $ +os *. and Earbad *.

    4. Bode of antimirobial ation of %anillin against 6sherihia oli$

    Datobaillus plantarum and Disteria innoua. Iournal of *ppliedBirobiology ,= 04G003

    Haniswara$ . H. 0,,9. &armaklgi 0an Tera"i. E0isi IV. +agian 'armakologi

    'akultas /edokteran Fni%ersitas ?ndonesia$ Iakarta. !al. 9=0 G 9=3

    !oking$ B.+. 0,,=. I. Chem. 6du. =4$ 099-09,. #he Merc! +nde/. $n

    Encyclopedin 0f &hemicals, drugs, and biological4thed. Berk O Co.$ ?n.

    hitehouse station$ ER$F*. !al 000.

    Iawetz$ 6.$ Belnik$ I.D dan *delberg. 0,,9. Mikrilgi Ke0kteran6d .

    7ener&emah Eani idorini. +uku /edokteran 6HC$ Iakarta. !al. 33-39

    Iones$ Chem. 0,9. #he Merc! +nde/. $n Encyclopedin 0f &hemicals, drugs, and

    biological4thed. Berk O Co.$ ?n. hitehouse station$ ER$F*. !al 34.

    21

  • 7/23/2019 Vanilil Salisilat

    22/22

    /atzung$ +. H. 0,,=. &armaklgi Dasar 0an Klinik. 6d. . 7ener&emah

    taf #osen 'armakologi 'akultas /edokteran Fni%ersitas riwi&aya.

    alemba Bedika$ Iakarta. !al. = G =4/umar$ 2.$ harma$ 7./. O Bishra$ 7..$ 0. * re%iew on the %anillin

    deri%ati%es showing %arious biologial ati%ities. +nternational ournal of

    -harm#ech esearch$ 4(0)$ pp.88G=,.

    Dowy$ '.#.$ 3. *ntimirobial resistane the e@ample of taphyloous

    aureus.ournal of &linical +nvestigation$ 000(,)$ pp.089G0=3.

    "li%eira$ C.+.. et al.$ 04. Comparati%e study on the antio@idant and anti-

    To@oplasma ati%ities of %anillin and its resorinarene deri%ati%e.Molecules$

    0,(9)$ pp.9,G9,0.

    "neil$ B. 8. #he Merc! +nde/. $n Encyclopedin 0f &hemicals, drugs, and

    biological4thed. Berk O Co.$ ?n. hitehouse station$ ER$F*. !al 983.

    7elzar$ B dan Chan. 6.C.$ 0,8. Dasar'Dasar Mikrilgi. Ter&emahan2atna ari !adioetomo dkk. F? 7ress. Iakarta. !al 0, G 0,,

    2a%endra /umar$ 7./. harma$ 7rem hanker Bishra$$ eview on the anillin

    derivates showing various Biological activities. #epertement of

    7harmaeutial Tehnology$ Beerut ?nstitute of 6ngineering O Tehnology$

    E!-9$ +aghpat rossing$ #elhi-!aridwar !ighway$ Beerut 99$ F.7.$

    ?ndia.

    2akhoy$ .$ uppakul$ 7. O Iinkarn$ T.$ ,. *ntimirobial effets of %anillin

    oated solution for oating paperboard intended for pakaging bakery

    produts.$s. . 'ood $g1+nd.$ (4)$ pp.0,G0,8.

    ri /aton $ !anny Eilasari$ dan 6%ita !alim. 0. 7enggunaan *sam alisilat

    dalam #ermatologi . +ndon. Med. $ssoc. 8(=). 'akultas /edokteran .

    Fni%ersitas ?ndonesia

    unardi. 8.2i!tat (uliah &ara1&ara -emisahan. #epok #epartemen /imia

    'B?7* F?.

    ykes$ 7. 0,,. 7enuntun Bekanisme 2eaksi /imia "rganik. Hramedia. Iakarta.

    Tai$ *. et al.$ 00. 6%aluation of antio@idant ati%ity of %anillin by using multiple

    antio@idant assays.Biochimica et Biophysica $cta$ 00()$ pp.0=G0==.

    illiams$ #.!. O 'leming$ ?. 0,.Spectroscopic methods in organic chemistry3

    Dondon Bgraw-!ill.

    Rogesh /umar Vaghasiyaa$ 2athish Eaira$ Bayur onib$ hipra +alu&ab$ and

    umitra Chandaa

    $ Synthesis, structural determination and antibacterialactivity of compounds derived from vanillin and 41

    aminoantipyrine.#epartement of +iosienses and #epartement of Chemistry$

    aurashtra Fni%ersity$ 2a&kot 389$ ?ndia.

    22