7
VEKTOR FILARIASIS W. bancrofti perkotaan : culex quinquefasciatus pedesaan : anopheles, aedes dan armigeres B. malayi : mansonia spp, an.barbirostris. B. timori : an. barbirostris. Culex quinquefasciatus (Culex fatigans) Culex quinquefasciatus lebih dikenal dengan southern house mosquito, merupakan nyamuk berukuran sedang berwarna coklat yang ada di daerah tropis dan dataran rendah beriklim sedang. Ditemukan di US bagian selatan dan florida. Aktif pada malam hari, pemakan darah oportunistik, vector dari banyak pathogen yang beberapa menyerang manusia. Di US bagian selatan merupakan vector utama St. Louis encephalitis virus (SLEv) juga menyebarkan West Nile virus (WNv). Sinonim Culex quinquefasciatus Say, 1823 Culex pungens Wiedemann, 1828 (ITIS 2007) Culex fatigans Wiedemann, 1828 (Bates 1949) Culex auestuans Wiedemann, 1828 (WRBU) Culex acer Walker, 1848 (WRBU) Culex cingulatus Doleschall, 1856 (WRBU) Distribusi Culex quinquefasciatus merupakan spesies sub-tropis yang biasanya ditemukan di garis lintang 36° N dan 36° S. Culex quinquefasciatus ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan New Zealand.

Vektor Filariasis Nadia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat kedokteran filariasis vektor

Citation preview

Page 1: Vektor Filariasis Nadia

VEKTOR FILARIASIS

W. bancrofti perkotaan : culex quinquefasciatuspedesaan : anopheles, aedes dan armigeres

B. malayi : mansonia spp, an.barbirostris. B. timori : an. barbirostris.

Culex quinquefasciatus (Culex fatigans)

Culex quinquefasciatus lebih dikenal dengan southern house mosquito, merupakan nyamuk berukuran sedang berwarna coklat yang ada di daerah tropis dan dataran rendah beriklim sedang. Ditemukan di US bagian selatan dan florida. Aktif pada malam hari, pemakan darah oportunistik, vector dari banyak pathogen yang beberapa menyerang manusia. Di US bagian selatan merupakan vector utama St. Louis encephalitis virus (SLEv) juga menyebarkan West Nile virus (WNv).

Sinonim

Culex quinquefasciatus Say, 1823Culex pungens Wiedemann, 1828 (ITIS 2007)Culex fatigans Wiedemann, 1828 (Bates 1949)Culex auestuans Wiedemann, 1828 (WRBU)Culex acer Walker, 1848 (WRBU)Culex cingulatus Doleschall, 1856 (WRBU)

Distribusi

Culex quinquefasciatus merupakan spesies sub-tropis yang biasanya ditemukan di garis lintang 36° N dan 36° S. Culex quinquefasciatus ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan New Zealand.

Page 2: Vektor Filariasis Nadia

Karakteristik

Adults Culex quinquefasciatus dewasa bervariasi dari panjang 3.96 sampai 4.25 mm. Nyamuk ini berwarna coklat dengan proboscis, thoraks, sayap, dan tarsi (tarsal) berwarna lebih gelap dari bagian tubuh lainnya. Kepalanya berwarna coklat muda dengan bagian yang paling terang di tengah.Antena dan proboscis memilki panjang yang sama, tapi pada beberapa antena nya sedikit lebih pendek dari proboscis nya. Flagellum nya memiliki 13 segmen.yang memilki sedikit bahkan tidak ada “scales” atau sisik. Scales pada thoraks pendek dan melengkung. Bagian abdomen memilki pita pucat, pendek, melingkar pada bagian basal setiap tergite. Pita-pita tersebut hampir tidak menyentuh bagian basolateral sehingga membentuk bulan setengah.

Eggs Sama dengan genus culex lainnya, telur dari Culex quinquefasciatus yang diletakkan pada kumpulan oval berbentuk rakit yang melekat renggang dengan 100 atau lebih telur tiap rakitnya yang normalnya akan menetas pada 24-30 jam setelah ditelurkan.

Page 3: Vektor Filariasis Nadia

Larvae Kepala larva pendek dan gemuk berwarna lebih tua ke dasarnya. Sikat mulut “mouth brushes” memiliki filament kuning panjang yang berguna untuk menyaring bahan-bahan organic. Abdomen terdiri dari 8 segmen, siphon, dan saddle. Tiap segmen memiliki pola setae yang unik. Siphon berada pada bagian dorsal abdomen, dan pada Culex quinquefasciatus siphon nya 4 kali lebih panjang dari lebarnya dengan multiple setae tufts. Saddle nya berbentuk barrel dan berlokasi pada sisi ventral abdomen dengan 4 anal papillae panjang menonjol dari ujung posterior.

Pupae Sama dengan spesies nyamuk lainnya, pupa Culex quinquefasciatus berbentuk koma dan terdiri dari kepala yang menyatu dengan thoraks (cephalothorax dan abdomen). Warna cephalothorax bermacam-macam sesuai habitat dan lebih tua pada bagian posterior nya. Trumpet, yang digunakan untuk bernafas, merupakan tabung yang melebar dan berwarna semakin terang seiring menjauh dari bagian badan. Abdomen memiliki 8 segmen. Empat segmen pertama berwarna paling gelap dan menjadi semakin terang kearah posterior. Paddle, ujung dari abdomen, tembus pandang dan kuat dengan 2 setae kecil di ujung posteriornya.

 

Page 4: Vektor Filariasis Nadia

Siklus Hidup

Culex quinquefasciatus wanita yang hamil terbang pada malam hari ke perairan tenang yang kaya nutrisi dimana mereka akan meletakkan telurnya. Mereka akan bertelur di air mulai dari waste water areas sampai tempat mandi burung, ban tua, atau tempat apapun yang menampung air. Bila air mongering sebelum telur menetas atau larva menyelesaikan siklus hidupnya maka mereka akan mati.

Larva makan biota yang ada di dalam air dan membutuhkan 5-8 hari untuk menyelesaikan perkembangan mereka pada 30°C. Larva tumbuh melalui 4 larval instars, dan menuju istar terakhir mereka berhenti makan dan meranggas (berganti kulit) ke tahap pupa. Pada 36 jam berikutnya nyamuk dewasa tumbuh dari tahap pupa pada suhu 27°C. Waktu perkembangan pada kondisi alami untuk seluruh tahap bervariasi dan tergantung pada suhu.

Baik jantan maupun betina memakan gula dari tanaman. Setelah kawin, betina mencari blood meal. Culex quinquefasciatus merupakan pencari makan oportunis, makan dari darah mamalia dan/atau burung pada malam hari. Jantan hanya bertahan dari gula, sedangkan betina akan melakukan beberapa blood meal. Setelah nyamuk betina mencerna blood meal dan telur sudah berkembang, dia akan menemukan tempat yang cocok untuk meletakkan telur-telurnya dan siklus terulang kembali. Jumlah telur per rakit bervariasi tergantung kondisi cuaca.

Kepentingan Medis

Culex quinquefasciatus merupakan vektor dari banyak patogen pada manusia, dan baik binatang domestic maupun liar. Virus yang ditransmisikan oleh spesies ini termasuk WNv, SLEv (St. Louis encephalitis) dan Western equine encephalitis virus (WEEv).

Diluar U.S., Culex quinquefasciatus bertanggung jawab mentransmisikan filarial nematode, Wuchereria bancrofti (Tropical Africa and Southeast Asia), dan Rift Valley fever virus (RVF) (Africa). Wuchereria bancrofti merupakan filarial nematode yang dapat menyebabkan lymphatic

Page 5: Vektor Filariasis Nadia

filariasis. Sekarang ini di seluruh dunia terdapat kurang lebih 120 juta kasus lymphatic filariasis. Nyamuk mengambil mikrofilaria dari vertebrata yang terinfeksi. Nematode berkembang didalam tubuh nyamuk, dan ditularkan ke vertebrata lainnya. Demam Rift Valley bertanggung jawab untuk epidemic di Afrika dan Asia. Pada 1997, 300 kasus manusia terkena RVF dilaporkan di Kenya dan Somalia selatan.

Manajemen

Cultural control Personal protection, reduction of larval habitats, and chemical control merupakan cara terbaik untuk mengurangi gigitan nyamuk dan transmisi dari pathogen yang disebarkan melalui nyamuk (mosquito-borne pathogens). Karena Culex quinquefasciatus mencari makan pada malam hari, untuk aktivitas di luar ruangan pada malam hari disarankan menggunakan pakaian lengan panjang dan repellent (autan, soffel, dll). Mengurangi kegiatan diluar pada malam hari juga menurunkan risiko gigitan Culex quinquefasciatus.

Culex quinquefasciatus bergantung pada manusia untuk pembuatan habitat perairan yang kaya nutrisi. Sangat penting untuk mengurangi lingkungan perairan yang seperti ini. Di sekitar rumah dapat dilakukan dengan tidak menyiram tanaman secara berlebihan, mengganti tempat minum binatang peliharaan setiap hari, mengganti air mandi burung minimal seminggu sekali, membuang tempat yang menampung air yang tidak terpakai, dan memelihara ikan pemakan nyamuk bila memilki kolam. Tempat yang menampung air bila tidak dapat dibuang dapat ditutup atau di balikkan, ban bekas harus dibuang, dan saluran pembuangan/parit harus di bersihkan dari sampah-samoah yang dapat menyumbat aliran air.

Chemical controlInsektisida dapat digunakan untuk mengontrol larva dan nyamuk dewasa. Larvasida di taruh di air dekat dengan dimana larva terkonsentrasi. Metode ini mengurangi banyak nyamuk yang belum dewasa dengan jumlah pestisida yang sedikit. Adulticides are used to quickly reduce the population of adult mosquitoes in an area. Secara umum, nyamuk yang resisten terhadap insektisida tertentu dapat mengurangi efektivitas control secara kimia. Beberapa bahan kimia membutuhkan aplikator pestisida yang memiliki izin untuk mengaplikasikannya. Hubungi pihak berwenang mengenai hal ini.