112
VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG PENERAPAN ISO/IEC 17025:2017 UNIVERSITAS SAMRATULANGI-MANADO IN HOUSE TRAINING 25-26 OKTOBER 2021 Dra Diana Boes MM

VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

  • Upload
    others

  • View
    31

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN

MENDUKUNG PENERAPAN ISO/IEC 17025:2017

UNIVERSITAS SAMRATULANGI-MANADO

IN HOUSE TRAINING 25-26 OKTOBER 2021

Dra Diana Boes MM

Page 2: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Mengapa Metode Harus Divalidasi (Diverifikasi)

• Tuntutan dari Pasar Internasional akan kualitas yangbaik dari produk yang diproduksi/ diperdagangkan

• Kualitas yang baik dapat diketahui dari data hasilanalisis yang absah (andal) terhadap komponen-komponen yang terkandung dalam bahan tersebut

Page 3: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Keabsahan/Keandalan Data Hasil Analisis Kimia

• Jaminan Mutu dari data analisis yang dihasilkan olehlaboratorium yang dapat diterima baik secaranasional, regional maupun internasional

Page 4: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bagaimana menetapkan Parameter Unjuk Kerja Metode ?

• Diatur dalam EURACHEM GUIDE mengenai Validasi Metode

Didefinisikan dalam ISO/IEC 17025 : 2017

Page 5: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

ISO/IEC-17025-2017

• 7.2 Seleksi, verifikasi dan validasi metode

• 7.2.1.1 Laboratorium harus menggunakan metode danprosedur yang sesuai untuk semua pengujian dan / ataukalibrasi. Ini termasuk prosedur untuk pengambilan sampel,penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan penyiapanbarang yang akan diuji dan / atau dikalibrasi, dan bila sesuai,untuk evaluasi ketidakpastian pengukuran serta teknikstatistik untuk analisis data uji dan / atau kalibrasi.

• 7.2.2.3 Laboratorium harus memverifikasi bahwa dapatmelakukan metode dengan benar sebelum digunakan denganmemastikan bahwa dapat memenuhi persyaratan kinerja.Rekaman verifikasi harus dijaga. Jika metode direvisi, verifikasiharus diulang sejauh diperlukan.

Page 6: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

ISO/IEC-17025-2017

• 7.2.3.1 Laboratorium harus memvalidasi metode non-standar,metode yang dikembangkan oleh laboratorium dan metodestandar yang digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan(metode standar yang dimodifikasi).

• Validasi harus sesuai yang diperlukan untuk memenuhikebutuhan. Laboratorium harus mencatat hasil yangdiperoleh, prosedur yang digunakan untuk validasi, danpernyataan apakah metode tersebut sesuai untukpenggunaan yang diinginkan.

Page 7: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Metode Standar

• Metode sudah divalidasi

• Siapa yang memvalidasi metode tersebut ??

Apabila metode standar digunakan di laboratorium :

• Apakah analis di laboratorium tersebut sama trampilnyadengan analis yang memvalidasi metode baku tsb ??

• Apakah peralatan analisis yang ada di laboratorium tsb samabaiknya dengan peralatan yang digunakan untuk memvalidasimetode tsb ??

• Oleh karena itu metode standar masih harus di verifikasi

Page 8: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bagaimana Melakukan Validasi Metode ?

Diatur dalam berbagai petunjuk

❑ EURACHEM GUIDE

❑ Petunjuk ISO mengenai Validasi Metode

❑ SAC-Singlas Guide

Page 9: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Tujuan Validasi/Verifikasi Metode Pengujian

• Tujuan validasi metode adalah untuk mengetahui sejauh manapenyimpangan yang tidak dapat dihindari dari suatu metode padakondisi normal dimana seluruh elemen terkait telah dilaksanakandengan baik dan benar.

• Dengan memvalidasi metode, maka dapat diperkirakan dengan pastitingkat kepercayaan yang dihasilkan oleh suatu metode pengujian.

• Tujuan verifikasi metode adalah untuk melakukan konfirmasi ulangterhadap metode standar

Page 10: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Variasi hasil pengujian kimia

• Variasi hasil pengujian bisa terjadi :

– Antar laboratorium

– Antar analis

– Antar metode analisis

• Faktor penyebabnya:

– Faktor laboratorium (lingkungan, peralatan, reagen,fasilitas)

– Faktor metode analisa (validasi/konfirmasi)

– Pengumpulan dan pengolahan data (pengamatan, pengolahan dan interprestasi)

– SDM (supervisi, kompetensi)

Page 11: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Perlunya validasi metode analisis :

– Untuk menentukan apakah seluruh tahap pengujian telahmemenuhi standar yang ditetapkan

– Hasil uji yang akurat adalah pencerminan daripelaksanaan yang baik dari seluruh tahapan pengujian.Maka validasi metode dilakukan dengan cara mengujiakurasi hasil analisis

– CRM/SRM adalah salah satu sarana untuk menguji akurasihasil analisis tersebut

Page 12: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Dalam proses validasi metode

Penentuan parameter-parameter unjuk kerja metodedilakukan menggunakan peralatan yang memenuhispesifikasi, bekerja dengan baik dan terkalibrasisecara memadai

Page 13: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Unjuk Kerja Metode Pengujian

Teknik yang digunakan untuk memvalidasi metodemerupakan salah satu, atau kombinasi dari hal-hal berikut:

• kalibrasi menggunakan standar acuan atau bahanacuan;

• pembandingan hasil yang diperoleh dengan metodelain;

• uji banding antar laboratorium;• asesmen yang sistematis pada faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil;• asesmen pada ketidakpastian

Page 14: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Rencana validasi/verifikasi metode

Rencana validasi/verifikasi metode :

a. jenis metode yang akan divalidasi/diverifikasi

b. waktu pelaksanaan dan

c. sumber daya yang dibutuhkan yaitu:

• personil yang kompeten

• kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian sesuai denganyang dipersyaratkan dalam metode pengujian

• peralatan yang digunakan harus telah dikalibrasi sehinggamampu telusur ke satuan sistem internasional serta telahdilakukan uji kinerja sesaat sebelum digunakan

• bahan kimia termasuk bahan acuan bersertifikat memenuhipersyaratan teknis dalam metode pengujian

Page 15: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Siapa Yang Melakukan Validasi Metode ??

• Dilakukan oleh laboratorium yang memakai metode yang bersangkutan

– Diperlukan data validasi yang berlaku di laboratorium yangmungkin berbeda dengan kinerja metode asalnya

– Kalau dalam validasi, tidak ada labolaratorium lain untukuji banding, maka validasi terpaksa dilakukan sendiridengan cara :

Page 16: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Melakukan Validasi Sendiri

• Membandingkan hasil uji dari metode yang bersangkutanterhadap metode lain yang berbeda dengan jalan mengukurCertified Reference Material (CRM)

• Bandingkan metode yang akan di validasi terhadap metodelain yang sudah tervalidasi

Page 17: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Parameter validasi/verifikasi metode mencakup penetapan :

• Presisi (Repeatabilitas dan Reprodusibilitas)

• Akurasi : Trueness dan bias

• Batas deteksi minimum dan batas kuantisasi minimum

• Linearitas

• Konfirmasi identitas

• Estimasi ketidakpastian

Page 18: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Presisi (Repeatability dan Reproducibility)

Page 19: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

AKURASI DAN PRESISI

25/10/2021 [email protected] - 081318888067 19

Page 20: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Presisi (kecermatan)

• Presisi adalah variabilitas dari beberapa kali

pengukuran/pengujian.

• Presisi menggambarkan kecermatan data dan

berkaitan dengan kesalahan random (acak)

Page 21: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

• Presisi (Kecermatan)

– Repeatability (lab sama, analis sama)

– Reproducibility (ada yang berbeda )

• intra reproducibility – r (lab sama, analis

berbeda)

• interreproducibility - R (lab berbeda, analis

berbeda)

Page 22: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Mengukur Presisi hasil analisis

No Yang diuji Yang dihitung

Standar, Reference Material atau

blanko contoh yang ditambahkan

analit dengan berbagai

konsentrasi

1 Oleh analis, alat & laboratorium

yang sama dalam waktu pendek

(analisis 10 kali)

Hitung deviasi standar (s) pada masing-

masing konsentrasi, RSD (ukuran untuk

repeatibilitas masing-masing

konsentrasi yang bersangkutan)

2 Oleh analis & laboratorium yang

berbeda dalam 1 lab yang sama

(analisis 10 kali)

Hitung seperti diatas (ukuran intralab-

reproducubility pada masing-masing

konsentrasi yang bersangkutan)

3 Oleh analis, alat dan laboratorium

yang berbeda-beda ( yaitu dalam

uji banding antar lab)

Hitung seperti diatas (ukuran interla-

boratory reproducibility pada masing-

masing konsentrasi yang bersangkutan

Page 23: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Simpangan Baku (s)

(x - x )2

s =

( n - 1 )

Simpangan Baku = Akar Variansi

Page 24: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Menghitung Simpangan Baku

( x - x )2

s = ( n - 1 )

24

x ( x - x ) ( x - x )2

58,2 0,2 0,04

61,0 3,0 9,00

56,6 -1,4 1,96 s = 42,10 / 5

61,5 3,5 12,25

53,8 -4,2 17,64 s = 2,902

56,9 -1,1 1,21

Juml 348 42,10

xrata-rata 58,0

Page 25: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Simpangan Baku Relatif/Relatif Standar Deviasi (RSD) dan Koefesien Variasi (CV)

sRSD =

x

= 0,05

sCV(%) = 100 = 5 %

x

=2,902

58

Page 26: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Persamaan Horwitz

• Reproducibility Metode

CV (%) = 21-0,5 log C

Konsentrasi 1 % C = 0,01

Konsentrasi 1 ppm C = 10-6

Untuk Repeatability persyaratan yang dipakai adalah:

0,66 x CVHorwitz

Page 27: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Kurva Horwitz

Page 28: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Persamaan Horwitz

CV (%) = 21-0,5 log C

Untuk konsentrasi 1 % C = 0,01

CV (%) = 21-0,5 log 0,01

CV (%) = 21-(0,5. -2)

CV (%) = 21+1 = 22 = 4

Page 29: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Persamaan Horwitz

CV (%) = 21-0,5 log C

Untuk konsentrasi 1 ppm C = 10-6

CV (%) = 21-0,5 log 0,000001

CV (%) = 21-(0,5. -6)

CV (%) = 21+3 = 24 = 16

Page 30: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Intra Reproducibility (r)

• Tingkat presisi selain mengevaluasi cermat yangberasal dari metode, juga yang berasal dari operator

• Dilakukan sama dengan repeatability, hanyadilakukan oleh operator yang berbeda dan waktupelaksanaan yang berbeda

• Metode memiliki intra reproducibility yang baik jika%RSD≤ 2/3 x CVHorwitz

Page 31: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Inter Reproducibility (R)

• Pelaksanannya sama dengan uji profisiensi

• Metode dikatakan memiliki inter reproducibility baik jika % RSD ≤ CVHorwitz

Page 32: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Analisis Berat Endapangr/100 mL

1 1.4982 1.4913 1.5104 1.4975 1.4966 1.4877 1.4988 1.4939 1.51210 1.482

1. Laboratorium sedang memvalidasi metode gravimetri. Dari 10 kali pengulangan penetapan suatu sampel menggunakan kandidat metode diperoleh hasil sbb:

Presisi metode gravimetri ini valid atau tidak?

Page 33: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Konsentrasidari 7 x ulangan

I 2,43 gr/LII 2,43 mg/100 mLIV 2,43 gr/100 mLV 2,43 ppmVI 2,43 ppbVII 2,43 pptVIII 2,43 µg/grIX 2,43 g/LX 2,43 mg/L

Hitung CVHorwitz dari berbagai konsentrasi dibawah ini:

Page 34: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Akurasi : Trueness & Bias

Page 35: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Akurasi : Trueness & Bias

• Bias merupakan perbandingan selisih nilai rata-rata hasil pengujian dengan nilai benar dari CRM

• Trueness sering dinyatakan sebagai akurasi merupakanperbandingan antara nilai rata-rata hasil pengujian dengan nilai benar dari CRM

dimana := rata-rata hasil pengujian

µ = nilai benar dari CRM

100%xμ

x%Trueness=

x

%100.%

−=

xBias

Page 36: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Truenes

• Truenes sering dinyatakan sebagai akurasi yangmerupakan perbandingan antara nilai rata-ratahasil pengulangan pengujian dengan nilai benardari CRM yang dinyatakan dalam persentase

% Truenes = x/µ×100%

x= rata hasil pengujian

µ=nilai CRM

Bias lebih umum digunakan

• Akurasi dapat ditentukan melalui berbagai cara:

– CRM

– Perbandingan dengan metode lain

– Standar Adisi

Page 37: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Trueness, Bias dan Presisi metode

Langkah penentuan trueness, bias dan presisi metode :

• Siapkan semua peralatan yang terkalibrasi dan memenuhi persyaratan metode;

• Siapkan personil yang kompeten dalam pengujian terkait;

• Kondisi akomodasi dan lingkungan harus memadai;

• Lakukan pengujian analit dalam CRM sebagaimana pengujian sampelminimal 7 kali sesuai tahapan metode;

• Hitung konsentrasi analit dalam CRM,

• Hasil pengujian analit dalam CRM harus berada dalam nilaiketidakpastian yang tercantum dalam sertifikat CRM atau nilai akurasi(%R) memenuhi batas keberterimaan;

• Hitung nilai rerata dan simpangan baku

• Hitung bias dan presisi metode

Page 38: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Pengulangan Hasil (µg/L) %Tureness %Bias

1 21,40 93,0 -1,82 20,40 88,7 11,33 20,80 90,4 9,64 21,70 94,3 5,75 21,20 92,2 7,86 21,00 91,3 8,77 20,60 89,6 10,4

Rerata 21,01 92,6 7,4Simpangan baku 0,46

%RSD 2,17

Contoh : CRM untuk penentuan trueness dan bias

Certified Value : 23,0 ± 0,953 µg/L

%100.arg

%ettNilai

terukurNilaiTrueness =

Persyaratan

1) %RSD < 0,67 HV

2) %R ≈ 70% - 125%

Batas keberterimaan %RSD dan %R untuk penentuan bias dan presisi metode :

Page 39: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Akurasi Cara Menentukannya

Analisis Pengu-

langan

Perhitungan

1. Blanko pelarut dan

2. Bahan acuan

mengunakan kandidat

metode yang akan

divalidasi

10 Rata-rata analit dlm bahan acuan diku-

rangi rata-rata blanko pelarut Bandingkan dengan nilai analit sebenar-

nya dlm bahan acuan Selisihnya memberikan nilai penyimpang-

an dari metode

1. Blanko pelarut dan

2. Bahan acuan/uji

menggunakan:

a) Kandidat metode dan

b) Metode lain (yang

berdiri sendiri/tidak

tergantung dari kandidat

metode)

10 Rata-rata analit dlm bahan acuan/uji diku-

rangi rata-rata blanko Bandingkan dengan hasil pengukuran

serupa menggunakan metode lain. Selisihnya memberikan nilai penyimpang-

an metode relatif terhadap metoda lain

tersebut diatas

Page 40: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Standar Adisi untuk Percobaan Akurasi

Cstandar yang ditambahkan

Y

Canalit dlm contoh

x

x

x x

x

Page 41: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Perbandingan dengan Metode Lain

• Hasil pengujian metode 1 dan hasil pengujian metode 2 di uji dengan student (t)-test

• Metode dikatakan akurat apabila hasil pengujian metode 1 dan hasil pengujian metode 2 tidak berbeda signifikan

• Apabila hasil pengujian metode 1 dan hasil pengujianmetode 2 ternyata berbeda signifikan maka metode yang sedang divalidasi tidak akurat.

Page 42: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Apabila ternyata laboratorium tidak mempunyai

CRM

Maka akurasi dapat diperoleh melalui cara:

• Perbandingan dengan metode lain (metoda

lain tersebut harus tidak bergantung dari

metode yang sedang divalidasi)

• Standar Adisi menggunakan beberapa

(umumnya 5 atau 6) konsentrasi

Page 43: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Perbandingan dengan Metode Lain

• Hasil pengujian metode 1 dan hasil pengujian

metode 2 di uji dengan student (t)-test

• Metode dikatakan akurat apabila hasil pengujian

metode 1 dan hasil pengujian metode 2 tidak

berbeda signifikan

• Apabila hasil pengujian metode 1 dan hasil pengujian

metode 2 ternyata berbeda signifikan maka metode

yang sedang divalidasi tidak akurat.

Page 44: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Jenis-jenis Uji t

1. Uji t untuk suatu kumpulan data dibandingkan

terhadap suatu nilai tunggal

2. Uji-t untuk membandingkan dua kumpulan data

3. Paired t-test (uji-t untuk data berpasangan)

Page 45: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Uji-t untuk Suatu Kumpulan Data Dibandingkan

Terhadap Suatu Nilai Tunggal

Rumus yang digunakan untuk menghitung t :

Di mana x = nilai rata-rata = nilai acuan n = jumlah datas = standar deviasi

Ctt: derajat bebas = n-1

( )s

nxt

−=

Page 46: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Uji-t Untuk Suatu Kumpulan Data

Dibandingkan Terhadap Suatu Nilai Tunggal

Suatu lab hendak menggunakan metode baru untuk

analisis selenium dalam air. Diadakan percobaan untuk

mengetahui akurasi metoda baru tersebut dengan cara

menguji contoh air ledeng yang telah di-spiked dengan

50 ppb selenium menggunakan metode baru tsb.

Diperoleh hasil sbb:

50,4; 50,7; 49,1; 49,0; 51,1 ppb

Apakah hasil tersebut akurat?

Page 47: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Uji-t Untuk Suatu Kumpulan Data

Dibandingkan Terhadap Suatu Nilai Tunggal (lanjutan)

• Ho: hasil uji metode baru akurat

• H1: hasil uji tidak akurat

• Nilai rata-rata dari 5 data hasil percobaan ( x ) adalah 50,06 ppb dan standar deviasi (s) 0,956 ppb.

• Nilai tunggal acuan () = 50 ppb

• Menggunakan rumus

• Dari tabel diperoleh nilai kritis, t4 = 2,78 (P=0,05)

• Karena t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima, yangberarti bahwa hasil uji metode baru akurat (tidakberbeda secara nyata dengan nilai acuan)

( )14,0

956,0

55006,50=

−=t

Page 48: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Uji-t Untuk Membandingkan 2 Kumpulan Data

Untuk menguji apakah dua nilai rata-rata, x1 dan x2

berbeda secara nyata, maka t dihitung menurut

rumus:

di mana s dihitung menurut rumus:

Catatan: derajat bebas = n1 + n2 -2

21

21

11

)(

nns

xxt

+

−=

( ) ( )( )2

11

21

2

22

2

11

−+

−+−=

nn

snsns

Page 49: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Uji-t Untuk Membandingkan 2 Kumpulan

Data

• Perbandingan antara dua metode analisis analit x dari

suatu contoh memberikan data sbb:

Metoda 1: rata-rata = 1,48; s1 = 0,28

Metode 2: rata-rata = 2,33; s2 = 0,31

Dari masing-masing metode diperoleh 5 data

• Apakah hasil dari kedua metode tersebut berbeda

secara nyata?

Page 50: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Uji-t Untuk Membandingkan 2 Kumpulan

Data (lanjutan)

• Ho: hasil kedua metode sama

• H1: hasil kedua metode berbeda secara

nyata

• Standar deviasi gabungan, s, dihitung menurut rumus

( ) ( )( )

295,0255

31,01528,015 22

=−+

−+−=s

Page 51: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh Uji-t Untuk Membandingkan

2 Kumpulan Data (lanjutan)

• t dihitung menurut rumus :

• Nilai kritis dari tabel dengan derajat bebas = 8 (n1+n2-2), diperoleh t8= 2,31 (P=0,05)

• Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak. Berartihasil kedua metode berbeda secara nyata

56,4

5

1

5

1295,0

)48,133,2(=

+

−=t

Page 52: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Paired t-test (uji-t berpasangan)

Rumus untuk menghitung t:

Di mana: d = selisih nilai dari sepasang data

d = nilai rata-rata dari d

sd= standar deviasi dari d

Ctt: derajat bebas = n - 1

ds

ndt =

Page 53: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh paired t-test (uji-t berpasangan)

• Dilakukan analisis paracetamol dengan

menggunakan 2 metode berbeda. Sebanyak

10 tablet dari batch yang berbeda disiapkan,

dan masing-masing tablet dianalisis

menggunakan kedua metoda tersebut.

• Hasil percobaan sbb:

Page 54: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh paired t-test (uji-t pasangan) (lanjutan)

Batch Metode A (%) Metoda B (%)

1 84,63 83,15

2 84,38 83,72

3 84,08 83,84

4 84,41 84,20

5 83,82 83,92

6 83,55 84,16

7 83,92 84,02

8 83,69 83,60

9 84,06 84,13

10 84,03 84,24

Page 55: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh paired t-test (uji-t berpasangan) (lanjutan)

• Untuk mengetahui apakah hasil kedua metode

berbeda secara nyata, dilakukan uji-t pasangan

• Ho: Hasil uji kedua metode sama

• H1: Hasil uji kedua metode berbeda secara

nyata

Page 56: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh paired t-test (uji-t berpasangan) (lanjutan)

Metode A (%) Metoda B (%) Differences (d)

84,63 83,15 + 1,48

84,38 83,72 + 0,66

84,08 83,84 + 0,24

84,41 84,20 + 0,21

83,82 83,92 - 0,10

83,55 84,16 - 0,61

83,92 84,02 - 0,10

83,69 83,60 + 0,09

84,06 84,13 - 0,07

84,03 84,24 - 0,21

Rata-rata, d 0,159

Standar deviasi, sd 0,570

Page 57: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh paired t-test (uji-t berpasangan) (lanjutan)

• t dihitung menurut rumus :

• Nilai kritis dari tabel dengan derajat bebas = 9 (n-1),

diperoleh t9= 2,26 (P=0,05)

• Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima. Berarti

hasil kedua metode sama atau tidak berbeda secara

nyata

88,0570,0

10159,0==t

Page 58: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Penetapan akurasi melalui uji perolehan kembali

❑ Untuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap evaluasi akurasi, maka:

▪ konsentrasi akhir sampel setelah ditambahkan analit (spiked) berkisar

antara 2 – 5 kali konsentrasi sampel sebelum ditambahkan analit

(unspiked);

▪ nilai konsentrasi sampel yang telah ditambahkan analit tidak boleh

melebihi batas rentang kerja tertinggi pada ruang lingkup metode

pengujian yang digunakan

▪ konsentrasi sampel yang telah ditambahkan analit harus masuk dalam

regresi linear kurva kalibrasi yang digunakan.

❑ Analit yang ditambahkan tidak mengubah matrik sampel atau menghindari

pengenceran, serta volume analit yang ditambahkan tidak boleh melebihi

2 % dari volume sampel

Page 59: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Recovery

• Kapan recovery harus diperhitungkan dalam metode analisis?

• Apabila prosedur pre-treatment contoh atau preparasicontoh pada metode yang digunakan cukup panjang

• Recovery tidak perlu diperhitungkan apabila contohhanya disaring dengan membran dan setelah itu siapdiinjeksikan pada kolom HPLC.

Page 60: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Recovery

• Faktor yang dilihat dari percobaan recovery?

• Apakah analit 100% lepas dari matriks pada prosesdestruksi atau ekstraksi

• Apakah melalui proses hidrolisa sebagian analit tidakada yang rusak, sehingga pada tahap pengukuran hanyasebagian saja yang terukur

• Apakah pada proses pre-treatment contoh yang cukuppanjang (mis pada analisis residu pestisida) sebagiananalit tidak hilang dijalan?

Page 61: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery

• Yang diperlukan untuk percobaan Recovery

• Contoh

• Standar Analit

• Pada percobaan recovery :

• Sejumlah diketahui standar analit ditambahkan kedalamcontoh

• Sejumlah sama contoh seperti diatas, dianalisis terpisah.

Page 62: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery

• Contoh pada percobaan Recovery :

• Gangguan yang ada pada analisis sebenarnya harus

dipertahankan

• Seberapa banyak (100%, 95% atau 50%) analit lepas

dari contoh tidak akan dapat terpantau apabila pada

percobaan hanya digunakan standar analit

• Pemakaian standar analit hanya akan dapat

memberikan informasi mengenai ada tidaknya analit

yang hilang pada proses preparasi contoh.

Page 63: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery

• CRM digunakan untuk percobaan Recovery

• asalkan CRM yang digunakan berupa matriks dan

bukan senyawa murni.

Page 64: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery Melalui Spike

1. Siapkan sampel dan masukkan kedalam masing-masing

wadah sejumlah sama contoh.

2. Masukkan kedalam hanya salah satu dari ke-2 wadah

tersebut, sejumlah diketahui analit (di-”spike” dengan

analit).

Page 65: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery Melalui Spike

4. Misalkan konsentrasi analit yang ditambahkan(C1)

5. Analisis

6. Didapat 2 data yaitu:

• Konsentrasi analit dalam wadah yang hanya berisikan contoh saja; yang diberi notasi Cspl

• Konsentrasi analit dalam wadah yang berisikan contoh yang sudah dispike dengan analit; yang diberi notasi Cspike

Page 66: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Percobaan Recovery Melalui Spike

Dari kedua data hasil analisis % Recovery dapat dihitung, melalui rumus:

Recovery (%) = {(Cspike-Cspl)/C1} x 100

dimana:

Cspike = konsentrasi analit dalam campurancontoh + sejumlah tertentu analit

Cspl = konsentrasi analit dalam contoh (sampel)C1 = konsentrasi analit yang ditambahkan

kedalam contoh.

Page 67: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Batas keberterimaan akurasi

Batas keberterimaan akurasi dapat mengacu pada metodeyang digunakan oleh laboratorium atau acuan lain (AOAC)sebagai persyaratan awal sebelum membuat control chart.Jika laboratorium telah membuat control chart maka bataskeberterimaan disesuaikan dengan control chart

Konsentrasi (unit) Batasan % Recovery

100 %10 %1 %

0.1 %100 ppm10 ppm1 ppm10 ppb

98 – 10195 – 10292 – 10590 – 10885 – 11080 – 11575 – 12070 – 125

Sumber : AOAC Guidelines for Singles Laboratory Validation of Chemical Methods for Dietary Supplements and Botanicals

Page 68: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Liniaritas

Page 69: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Disebabkan oleh adanya kesalahan dalam proses pengukuran, pada suatu kurva kalibrasi,

Tidak semua data akan jatuh secara tepat pada garis

Yang harus dicari adalah The “best” straight line

Analisis Regresi (Analisis Korelasi & Regresi)

Menggunakan

Metoda Kuadrat Terkecil

Method of Least Squares

Page 70: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

y

x

Least Square

Jumlah Kuadrat Penyimpangan (dari semua titik terhadap garis) yang paling

kecil

Page 71: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Kapan Metode Least Square digunakan untuk membuat Kurva Kalibrasi ??

Bila terdapat hubungan linier antara nilai input dan nilai isyarat (respon).

Hubungan ini dinyatakan sebagai

y = bx + a

a : intercept (nilai dari y bila x = 0)

b: slope/kemiringan dari garis

Linear square regression

Page 72: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Apa arti Linear-squares Regression?

Linearitas adalah kemampuan metoda untuk mendatangkan hasil uji yang secara langsung sebanding dengan konsentrasi analit dalam suatu rentang

kerja yang diberikan.

Koefisien Korelasi (r) : suatu ukuran hubungan linier antara dua set dataRentang dari -1 (hubungan yg sempurna)

0 (tidak ada hubungan)1 (hubungan yang sempurna)

Page 73: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG
Page 74: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bagaimana cara mengetahui korelasi (r) ini signifikan atautidak?

Melalui Uji Koefisien Korelasi Pearson

Korelasi yang signifikan terjadi apabila:

rhitung > atau = rtabel

DF (n-2) 95% 99%

2 0.950 0.990

3 0.878 0.959

4 0.811 0.917

5 0.754 0.875

6 0.707 0.834

7 0.666 0.798

Page 75: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Melalui Uji Koefisien Korelasi Pearson

Untuk 4 buah pasangan data atau 4 titik

berarti df=2

Apabila:

rhitung = - 0,94, pada level confidence 95% korelasi-nya tidak signifikan,

karena rtabel = 0,95

Korelasi signifikan apabila

rhitung ≥ rtabel ( r ≥ rcritical)

Page 76: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh:

Melalui Pasangan Data x dan y berikut ini

x (Kons mg/ml) y (Abs, Luas Puncak dll)

1 133

2 278

4 558

10 1192

Akan ditarik garis regresi yang dipaksakan lewat titik nol

Page 77: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Persamaan Garis Regresi Lewat Titik Nol

b = xiyi / x2

Page 78: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Dari Analisis Kromatografi diperoleh pasangan data berikut ini:

Kons (pg/mL) Luas Puncak

0 2,1

2 5,0

4 9,0

6 12,6

8 17,3

10 21,0

12 24,7

dicari persamaan garis regresi yang tidak melalui titik nol (mempunyai intercept)

Page 79: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Persamaan Garis

Hitung b dan a dari persamaan garis y = bx + a

y = 1,93 x + 1,52

Page 80: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Limit Deteksi dan Limit Quatisasi

Page 81: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Penentuan limit deteksi

Penetapan IDL (Instrumental Detection Limit), diperlukan untuk melihat kemampuan deteksi alat, sbb:1) Lakukan pengujian 10 kali pengulangan terhadap blanko reagen dari air bebas

analit dan rekam hasil pengujian kemudian hitungrata-rata serta standar deviasi sebagai berikut :

dan

Keterangan : x = rata-rata hasil pengulangan pengujianxi = hasil pengujian ke in = jumlah pengulangan pengujiansd = standar deviasi

2) Tentukan nilai IDL dengan menggunakan rumus IDL = 3sd

=

=n

i

ixn

x1

1

1

)(1

2

==

n

xx

sd

n

i

i

Page 82: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh : Penentuan Instrumental Detection Limit (IDL)

Pengulangan pengujian

BlangkoAbsorbansi Konsentrasi (mg/L)

Spike1 0,715 1,018

Spike 2 0,715 1,051

Spike 3 0,716 0,834

Spike 4 0,715 1,065

Spike 5 0,717 0,566

Spike 6 0,716 0,829

Spike 7 0,716 0,915

Rerata 0,897

Standar Deviasi 0,176

IDL = 3 X SD 0,53

Page 83: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

a. Pembuatan kurva kalibrasi :

1) buat kurva kalibrasi awal didasarkan pada rentang metode pengujian yang sedangdiverifikasi, minimal 10 deret larutan kerja tanpa blanko digunakan untuk pembuatan kurva kalibrasi awal;

2) buat kurva kalibrasi yang merupakan hubungan antara kadar larutan kerja denganrespon instrumen (absorbansi, intensitas atau tinggi puncak) serta tentukanpersamaan garis regresinya dengan r ≥ 0,995

3) tentukan method slope (b) yang diperoleh dari kemiringan kurva kalibrasi

Penetapan MDL dan LoQ sbb :

Page 84: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

b. Lakukan uji repeatabilitaslakukan pengujian minimal 7 kali pengulangan sampel atau aquades yang telahditambahkan analit (spike), secara repro, lakukan pengujian sesuai dengantahapan metode yang ditetapkan dan rekam hasil pengujian kemudian hitungrata-rata dan standar deviasi

MDL = 3,143 SD

LoQ = 3,18 MDL = 3,18(3,143 SD) = 10 SD

Dalam penentuan MDL, harus dilakukan:- minimal satu blanko metode (method blank) harus dianalisis sebagai kontrol

kontaminasi- nilai kadar blanko metode harus sangat kecil (<MDL perkiraan)- bila kadar blanko metode cukup besar maka penentuan MDL harus diulang

Page 85: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

c. Lakukan uji perolehan kembali (recovey test, %R) yang merupakan perbandingan nilai terukurdengan nilai target yang diperoleh dari hasil pengujian harus memenuhi batas keberterimaanyang disyaratkan oleh metode pengujian yang sedang diverifikasi.

d. Hitung the signal to noise ratio (S/N) yang dinyatakan dalam perbandingan antara rerata hasilpengulangan pengujian dengan simpangan baku harus berkisar antara 2,5 – 10.

- Bila S/N < 2,5 maka hal ini menunjukan kesalahan acak yang terjadi dalam pengulanganpengujian terlalu tinggi dan menghasilkan MDL yang tinggi. Artinya penambahan analit kesampel (spike) harus pada kadar yang lebih tinggi agar dapat meningkatkan signal yang ada.

- Jika S/N > dari 10 maka penambahan kadar analit ke sampel (spike) biasanya terlalu tinggi,karena itu kadar analit yang ditambahkan harus pada kadar yang lebih rendah S/Nmerupakan evaluasi kesalahan acak (random error) yang terjadi pada pengujian tertentu danperkiraan presisi yang diharapkan dari sejumlah pengulangan pengujian.

= 2,5 – 10

Page 86: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

e. Pemilihan kadar spike dalam penentuan MDL harus sedemikian rupa sehingga hasil yang diperoleh memenuhi batas keberterimaan sebagai berikut:

MDL < kadar spike < 10MDL

f. Bila secara statistika MDL yang dihasilkan telah memenuhi batas keberterimaan maka

MDL < Nilai Baku Mutu

- bila MDL yang dihasilkan lebih besar dari nilai baku mutu lingkungan hidup maka laboratorium harus mencari metode pengujian lainnya hingga diperoleh nilai MDL dibawah nilai baku mutu lingkungan hidup.

Page 87: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Syarat keberterimaan MDL

1) MDLx10 > Spike

2) MDL < Spike

3) MDL < baku mutu

4) Signal/noise (S/N)= rerata/sd = 2.5 - 10

5) %R = 70 – 125% (sesuai persyaratan metode )

6) %RSD ≤ 2/3 RSD Horwitz

Page 88: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

A. Penentuan konsentrasi spike matriks untuk pengujian MDL dan LoQ berdasarkan nilai IDL

Pengulangan Absorbansi Konsentrasi

Pengujian Blanko (mg/L)

1 0.043 0.009

2 0.043 0.009

3 0.043 0.009

4 0.041 0.007

5 0.042 0.008

6 0.041 0.007

7 0.040 0.006

8 0.042 0.008

9 0.042 0.008

10 0.041 0.007

Rata-rata 0.008

Standar Deviasi (SD) 0.0010

IDL = 3xSD 0.003

Perkiraan spike untuk MDL = (1-5) x IDL= (0,003 – 0,15) mg/L

Page 89: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

B. Penentuan konsentrasi spike matriks untuk pengujian MDL dan LoQ berdasarkan

kisaran metode

• IDL : LDD : MDL : LOQ = 1 : 2 : 4 : 10

• Jika kisaran konsentrasi suatu metode pengujian analit (sesuai SNI, APHA dll) adalah antara 0,2 – 10 mg/L, artinya LoQ metode ini adalah 0,2 mg/L

• MDL : LoQ = 4 : 10

MDL estimasi = 4/10 x 0,2 = 0,08 mg/L

Maka lar kerja dengan kadar 0,2 mg/L dapat di spike ke dalam sampel yang mengandung analit sangat kecil , kemudian dilakukan pengujian sesuai tahapan metode.

Perkiraan target untuk MDL = (1-5) x MDL estimasi= (0,08 – 0,4) mg/L

Page 90: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

C. Penentuan konsentrasi spike matriks untuk pengujian MDL dan LoQ berdasarkan baku mutu

• Baku mutu air sungai parameter total fosfor adalah 0,2 mg/L

• MDL estimasi adalah < 0,2 mg/L, misalnya 0,1 mg/L

• Perkiraan spike untuk MDL = (1-5) x MDL estimasi

Perkiraan target untuk MDL = (1-5) x MDL estimasi= (0,1 – 0,5) mg/L

Page 91: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Contoh : Penentuan Detection

Limit (MDL dan LoQ)

Pengulangan SampelKons spl

(mg/L)

Kons

Target

(mg/L)

spike -

sampel

(mg/L)

% Recovery

sampel

+

standar

(mg/L)

Vol

sampel

(mL)

Vol

spike

(mL)

Kons.

Standar

(mg/L)Vol Total

(mL)

1 0,002

0,01

0,008 80,020 0,010

24,975 0,025 10 25

2 0,004 0,009 90,040 0,013

3 0,004 0,008 80,040 0,012

4 0,004 0,011 110,040 0,015

5 0,003 0,009 90,030 0,012

6 0,005 0,008 80,050 0,013

7 0,003 0,009 90,030 0,012

Rerata 0,009 88,607

Standar Deviasi (SD) 0,001

MDL = 3.143xSD 0,003

LoQ = 10xSD 0,011

Signal/noise (S/N) 8,285

% RSD 12,070

Batas Keberterimaan

1) 10% Spike < MDL < Spike 0,001 < 0,003 < 0,010 Diterima

2) Signal/noise (S/N): 2.5 < S/N < 10 8,285 Diterima

3) %RSD ≤ 20% 12,070 Diterima

4) %R = 100% ± 20% 88,607 Diterima

5) %RSD < 2/3 Horwitz 12,070 < 21,835 Diterima

KESIMPULAN MDL 0,003

KESIMPULAN LoQ 0,011

Page 92: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Pengesahan metode pengujian tervalidasi/terverifikasi

1) Seluruh hasil validasi/verifikasi metode yang dilakukan olehanalis dilaporkan kepada Penyelia Laboratorium untukdiverifikasi;

2) Apabila hasil verifikasi dapat diterima, maka pengujian tersebutdikaji ulang oleh Manajer Teknis dan disahkan oleh Manajer Mutuuntuk dapat diberlakukan dan diterapkan di laboratorium.

[email protected] -

081318888067

Page 93: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Ketertelusuran, Bahan Acuan dan Kontrol

Sampel

Page 94: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Ketertelusuran

• Sifat dari hasil suatu pengukuran yang dapat dikaitkan

dengan standar tertentu yang sesuai, (biasanya standar

nasional atau internasional), melalui rantai perbandingan

yang tak terputus.

• Kemampuan dari suatu pengukuran untuk dihubungkan

ke:

- Standar nasional/internasional untuk satuan ukuran

- Sistem pengukuran yang disahkan secara nasional/

internasional melalui suatu rantai perbandingan yang

tak terputus

Page 95: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Standar Internasional dan Nasional

• Pada pengukuran fisika untuk massa

misalnya mengacu pada internasional

prototype 1 kg di BIPM, Paris.

• Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU -

BSN) merupakan autoritas tertinggi dalam

metrology di Indonesia

Page 96: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Standar atau Sampel atau Hasil Analisis yg ditimbang

Neraca terkalibrasi yang dimiliki laboratorium

Standar Nasional yang dimiliki NMI disetiap Negara

Standar lokal yang dimiliki laboratorium kalibrasi terakreditasi

Standar Internasional yang dimiliki BIPM-Paris

Page 97: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

SI pada Pengukuran Fisika

• Panjang (length), dinyatakan dalam meter, m

• Massa (mass), dinyatakan dalam kilogram, kg

• Waktu (time), dinyatakan dalam detik (second), s

• Arus listrik (electric current), dinyatakan dalam

Ampere, A

• Suhu (temperature), dinyatakan dalam Kelvin, K

• Intensitas cahaya (luminous intensity) dinyatakan

dalam candela, cd

Page 98: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

SI pada Pengukuran Kimia

• Kuantitas zat (amount of substance), dinyatakan dalam mole, mol

– Ketertelusuran pengukuran/pengujiankimia dipandang lebih kompleks daripadapengukuran fisika, karena rangkaianproses pada analisis kimia sangatpanjang.

– Dalam proses mungkin terjadi kehilangananalit atau terjadi penambahan dari luarkarena kontaminasi, sehingga rantaiperbandingan menjadi terputus.

Page 99: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Ketertelusuran pada Pengukuran/Pengujian

Kimia

• Hanya dapat dicapai melalui metode absolut (primer),

yang mempunyai bias minimum karena mampu telusur

langsung ke standar massa (kg)

• Beberapa contoh metode absolut (primer) adalah:

– Metode Gravimetri

– Metode Titrimetri

– Metode Coulometri

– Metode ID-MS (Isotop Dilution Mass Spectrometry)

Page 100: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bagaimana bila dalam analisis tidak

digunakan Metode Absolut (Primer)?

• Dalam prakteknya pengujian kimia lebih banyak

menggunakan metode instrumental seperti UV/VIS,

AAS, GLC, HPLC, dll.

• Efesiensi atau recovery proses analisis umumnya

kurang dari 100% atau bahkan lebih dari 100% bila ada

kontaminasi dari luar

• Ketertelusuran pengukuran/pengujian kimia disini

dilakukan melalui penggunaan bahan acuan bersertifikat

(CRM).

Page 101: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bahan Acuan

Suatu bahan yang mempunyai satu atau lebih

sifat bahan yang homogen dan cukup stabil

untuk dapat digunakan dalam mengkalibrasi

peralatan, menguji metode atau sebagai

standar dalam pengukuran/analisis contoh.

Page 102: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Beberapa Contoh Metode Absolut

(Primer)

– Metode Gravimetri

– Metode Titrimetri

– Metode Coulometri

– Metode ID-MS (Isotop Dilution Mass

Spectrometry)

Page 103: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Metode Gravimetri

Contoh ditimbang menggunakan neraca yang terkalibrasi (traceable)

Dilarutkan (diandaikan efisiensi 100%)

Ditambahkan pereaksi pengendap dalam keadaan berlebih (diandaikan efisiensi 100%)

A + B C

Diendapkan, disaring, dicuci, dikeringkan (diandaikan efisiensi 100%)

Ditimbang kembali menggunakan neraca terkalibrasi (traceable)

Page 104: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Metode Titrasi

Dibuat larutan standar primer Standar ditimbang menggunakan neraca terkalibrasi

(traceable)

Standar dilarutkan dalam labu takar terkalibrasi. (Bagaimanamengkalibrasi labu takar ?)

Titrasi contoh menggunakan standar primer Contoh ditimbang menggunakan neraca terkalibrasi

(traceable)

Contoh dilarutkan, larutan dititrasi dengan standar primer

menggunakan buret terkalibrasi. (Bagaimana mengkalibrasiburet ?)

Disini diandaikan efesiensi reaksi titrasi 100%

Page 105: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Metode Spektrometri UV/VIS

• Contoh ditimbang, dilarutkan dan diaddkan dalam labu takar terkalibrasi.

• Dipipet sejumlah volum tertentu larutan contoh diatas, ditambahkan pereaksihingga membentuk warna.

• Disiapkan larutan standar dengan berbagai konsentrasi. (standar ditimbang, dilarutkan dalam labu takar terkalibrasi, dipipet dengan pipet terkalibrasisejumlah volum berbeda)

• Ditambah pereaksi, diaddkan dalam labu takar terkalibrasi.

• Diukur pada panjang gelombang tertentu dengan peralatan spektrofoto-meter.

Page 106: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bahan Acuan yang Tersedia

• Bahan Acuan Tersertifikasi (CRMs)– NIST : National Institute of Standards and Technology,

Gaithersburg, Maryland, USA.

– BCR : Community Bureau of Reference, Belgia

– LGC : Laboratory of Government Chemist di UK

• Bahan Acuan yang diperoleh dari Uji Profisiensi

– IAEA : International Atomic Energy Agency

– NATA : National Association of Testing Authorities, Australia

– BRI : Bread Research Institute, Australia

– FAPAS: Food Analysis Performance Assesment Scheme

Page 107: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Kontrol Sampel

Sama seperti CRM, Kontrol sampel harus:

• Homogen.

• Stabil dalam kurun waktu tertentu.

• Idealnya (meskipun pada praktek-nya sukar dicapai) harus

serupa dan mempunyai kandungan analit yang hampir sama

dengan bahan yang akan dianalisis.

• Mudah diperoleh

• Relatif Murah

Page 108: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Bagaimana Menggunakan Kontrol Sample

• Pilih jenis contoh control yang sesuai dan lakukan analisis

terhadap contoh tersebut sekurang-kurangnya tujuh kali.

• Hitung harga rata-rata dan simpangan baku

• Gambarkan harga rata-rata pada kertas grafik

• Gambarkan garis +/- 2 dan +/- 3 simpangan baku pada kertas

grafik

• Gunakan contoh control ini pada analisis berikutnya dan catat

hasil yang diperoleh pada control chart

• Apabila hasil analisis dari contoh control dapat diterima, hasil

analisis contoh yang diperiksa dapat dilaporkan

• Apabila hasil analisis contoh control tidak dapat diterima,

analisis dari contoh yang diperiksa harus diulang kembali

Page 109: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Control Chart

X

X - 1s

X - 2s

X - 3s

X + 1s

X + 2s

X + 3s UCL

LCL

UWL

LWL

Tanggal 1 5 6 9 13 17 dst…

Operator A B A C D B dst …

Jam 8.00 12.30 15.00 8.00 12.00 15.00 dst ..

Page 110: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Evaluasi Terhadap Control Chart

Apabila hasil analisis kontrol sampel berada dalam batas:

Xr ± 1 s atau

Xr ± 2 s,

maka data hasil analisis sampel (dapat dilaporkan pada

penyelia, manajer teknis untuk diteruskan pada klien)

Kondisi out of control terjadi jika Xr ≥ + 3 s

Page 111: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

Control chart

X

X - 1s

X - 2s

X - 3s

X + 1s

X + 2s

X + 3s UCL

LCL

UWL

LWL

A

A

B

C

B

C

Page 112: VERIFIKASI DAN VALIDASI METODE PENGUJIAN MENDUKUNG

112