43
Kelompok V Pembimbing : dr.Safyuni SpKJ 06/13/22 1 DT1 wawancara psikiatri- status mental

Wawancara Psikiatri V

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Wawancara Psikiatri V

Kelompok VPembimbing : dr.Safyuni SpKJ

04/12/23

1

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 2: Wawancara Psikiatri V

Marcelina 112011073Jessica Chintia Dewi 112011074Tuti Aliana 1102007281Rita Resmiasih 1102008304

04/12/23

2

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 3: Wawancara Psikiatri V

04/12/23

3

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 4: Wawancara Psikiatri V

Tujuan1. Mengenal faktor-faktor

genetik-biologik-fisik-medik temperamen – psikologik –

perkembangan – pendidikan sosial- budaya yang mempengaruhi

pasien dan penyakitnya2. Menentukan evaluasi (multiaksial) yang

tepat agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi (obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi) yang komprehensif dan efektif

04/12/23

4

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 5: Wawancara Psikiatri V

DOKTERPASIEN

KOMUNIKASI

TRUST

AlloanamnesisAutoanamnesis

EMPATI

04/12/23

5

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 6: Wawancara Psikiatri V

Wawancara Medik Wawancara Psikiatrik

04/12/23

6

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 7: Wawancara Psikiatri V

1. Introduksi formal2. Menjelaskan sifat dan tujuan wawancara3. Mendapatkan persetujuan4. Gunakan pertanyaan terbuka dan diteruskan

dengan hal2 yg detail khusus atau pertanyaan tertutup.

5. Gunakan pernyataan2 yg memfasilitasi 6. Tangkap tanda2 verbal dan non-verbal7. Pertahankan wawancara dg pernyataan2

empatik dan teknik refokus8. Mengakhiri wawancara

04/12/23

7

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 8: Wawancara Psikiatri V

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Tanda2 non-verbal berkaitan dg bahasa tubuh, spt tampak gelisah, cemas, depresi, kemarahan

Tanda2 verbal berkaitan dg bahasa, tonasi suara yg menggambarkan latar blkg perasaannya

Cue-based responses bermanfaat utk mendapatkan informasi ttg perasaan spt ‘pd wkt sdr cerita ttg anak tampak mata sdr memerah, sptnya sdr sedih’

04/12/23

8

Page 9: Wawancara Psikiatri V

Pasien agresif dan mengancam Pasien yang lelah dan sangat depresif, sukar

utk konsentrasi (perlu beberapa hari utk wawancara)

Pasien yang bicaranya melantur sukar dimengerti (perlu alloanamnesis)

Pasien yang membisu (perlu alloanamnesis)

04/12/23

9

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 10: Wawancara Psikiatri V

04/12/23

10

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 11: Wawancara Psikiatri V

Catatan kehidupan pasien yang memungkinkan dokter psikiatrik untuk mengerti siapa pasiennya, dari mana asalnya dan ke arah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.

Biarkan dengan pertanyaan terbuka.

04/12/23

11

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 12: Wawancara Psikiatri V

04/12/23

12

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 13: Wawancara Psikiatri V

I. Data pribadi Berisi identitas pasien, berupa nama, alamat, umur, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, dan data lain yang berhubungan

04/12/23

13

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 14: Wawancara Psikiatri V

II. Keluhan UtamaPasien dibiarkan untuk menceritakan segalanya, sehingga mampu menggambarkan keluhan yang dialami pasien.Perlu diwaspadai adanya keluhan yang bersifat kabur.

04/12/23

14

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 15: Wawancara Psikiatri V

III. Riwayat Gangguan SekarangHarus kronologis dan menggambarkan sifat dan situasi pada awal munculnya penyakit, sehingga dapat ditemukan perkembangan dari penyakit, faktor pemicu, dan alasan berobat pasien, serta eksplorasi kemungkinan gejala psikofisiologis, gejala fisik

04/12/23

15

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 16: Wawancara Psikiatri V

IV. Riwayat Gangguan SebelumnyaKeterangan mengenai segala kejadian yang pernah dialami pasien dari lingkungan luar maupun dalam diri pasien, serta reaksi terhadapnya.Meliputi : Riwayat kelahiran/tumbuh kembang, Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan, Minat, Prilaku, Penyakit sebelumnya, Seksual dan perkawinan.

04/12/23

16

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 17: Wawancara Psikiatri V

Riwayat gangguan psikiatrikEpisode terdahulu, derajat disfungsi, riwayat terapi, lama gangguan

Riwayat gangguan medisPenyakit medis, riwayat bedah, trauma kepala, penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan kesadaran, HIV, PMS, gangguan psikosomatis

04/12/23

17

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 18: Wawancara Psikiatri V

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Alkohol Narkoba

Riwayat Hidup Riwayat prenatal dan perinatal : masa

kehamilan, proses kelahiran, cedera lahir, kesehatan ibu, emosi ibu, penggunaan obat.

Masa kanak awal (< 3th) : pola interaksi, gangguan perkembangan, kegiatan anak sehari-hari, gizi.

Masa kanak tengah (3-11 th): aktivitas pendidikan, interaksi sosial, aktivitas harian.

04/12/23

18

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 19: Wawancara Psikiatri V

V. Riwayat Hidup Masa kanak akhir dan remaja : aktivitas harian,

interaksi sosial, pendidikan, masa pubertas. Masa dewasa: Pekerjaan, Perkawinan Agama Hukum Psikoseksual Keluarga Mimpi dan fantasi

04/12/23

19

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 20: Wawancara Psikiatri V

04/12/23

20

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 21: Wawancara Psikiatri V

I. Deskripsi umum A. Penampilan B. Perilaku dan aktivitas psikomotor C. Sikap terhadap pemeriksaII. Mood dan afek A. Mood B. Afek C. Keserasian afekIII. Ciri pembicaraanIV. PersepsiV. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends ) A. Proses / bentuk pikiran B. Isi pikiranVI. Kesadaran dan kognisiVII. Pengendalian impulsVIII. Daya nilai dan tilikanIX. Taraf dapat dipercaya

04/12/23

21

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 22: Wawancara Psikiatri V

1. Deskripsi Umum

- Penampilan- Sikap terhadap pemeriksa

- Perilaku dan aktivitas psikomotor1. Stupor katatonia2. Furor katatonia3. Katelepsia4. Flexibilitas cerea 5. Akinesia6. Bradikinesia

04/12/23

22

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 23: Wawancara Psikiatri V

2. Mood dan Afek Mood: suasana perasaan yang bersifat

pervasif dan tahan lama yang dinilai dari suasana perasaan atas pernyataan pasien, ekspresi wajah, prilaku, dan perubahan suasana hati.

Afek: gambaran situasi emosi sesaat yang dinilai dari ekspresi, intonasi dan motorik pasien.

Keserasian afek

04/12/23

23

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 24: Wawancara Psikiatri V

Mood

1. Eutimia: suasana perasaan dalam rentang normal2. Hipotimia: suasana yang diwarnai kesedihan dan

kemurungan3. Disforia: suasana perasaan yang tidak

menyenangkan4. Hipertimia: suasana yang memperlihatkan

kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan

5. Euforia: perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan

6. Ekstasia: perasaan dengan kegairahan yang meluap- luap

7. Aleksitimia: ketidakmampuan individu untuk menghayati perasaannya

04/12/23

24

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 25: Wawancara Psikiatri V

8. Anhedonia: suasana kehilangan minat dan kesenangan

terhadap aktivitas kehidupan9. Mood kosong: kehidupan emosi yang

sangat dangkal10. Mood labil: suasana perasaan yang

berubah dari waktu kewaktu11. Mood iritabel: suasana perasaan yang

sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap

situasi yang tidak disenanginya

04/12/23

25

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 26: Wawancara Psikiatri V

Afek

1. Afek luas: afek pada rentang normal2. Afek menyempit: nuansa ekspresi emosi yang

terbatas3. Afek menumpul: penurunan serius dari

kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll)

4. Afek mendatar: suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpul

5. Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari

keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinya

6. Afek tidak serasi: kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya

7. Afek labil: menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba

04/12/23

26

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 27: Wawancara Psikiatri V

3. Pembicaraan Pola bicara, kuantitas bicara, kualitas bicara, irama bicara.

4. Persepsiadalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara sadar.

04/12/23

27

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 28: Wawancara Psikiatri V

Persepsi

1. Depersonalisasi, merasakan diri sendiri sebagai tidak nyata atau khayal

2. Derealisasi, merasa lingkungannya tidak nyata

3. Ilusi, persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata

4. Halusinasi, terdiri dari halusinasi hipnagogik, hipnapompik, audiotorik, visual, penciuman, pengecapan, taktil, somatik, liliput

04/12/23

28

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 29: Wawancara Psikiatri V

5. Pikiran

Proses pikir1. Pola pikir primer; terminologi yang umum

untuk pikiran derealistic, tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal pada psikosis

2. Gangguan bentuk pikir/arus pikira) Asosiasi longgarb) Inkoherensiac) Flight of Ideas

3. Sirkumstansial4. Tangensial

04/12/23

29

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 30: Wawancara Psikiatri V

Isi pikir

1. Kemiskinan isi pikir2. Waham/delusi

1. Waham bizzare, keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh

2. Waham sistematik, keyakinan yang tergabung dengan suatu tema

3. Waham nihilistik4. Waham somatik, keyakinan yang keliru

yang melibatkan fungsi tubuh5. Waham paranoid, termasuk didalamnya

waham kebesaran, waham kejaran, waham rujukan, dan waham dikendalikan

04/12/23

30

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 31: Wawancara Psikiatri V

6. Waham cemburu, waham tentang pasangan yang tidak setia

7. Erotomania, keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya

3. Obsesi: ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional

4. Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls

04/12/23

31

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 32: Wawancara Psikiatri V

5. Fobia: ketakutan patologis yang irrasional yang persisten, irrasional, berlebihan.

Contohnya:a. Fobia spesifikb. Fobia sosialc. Akrofobiad. Agorafobiae. Klaustrofobiaf. Ailurofobiag. Zoofobiah. Xenofobiai. Fobia jarum

04/12/23

32

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 33: Wawancara Psikiatri V

6. Sensorium dan kognisi

Kesadaran : Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri.

Ada beberapa tingkatan kesadaran, yaitu:1. Kompos mentis 5. Koma2. Apatia 6. Kesadaran berkabut3. Somnolensi 7. Delirium4. Sopor 8. Kesadaran seperti

mimpi9. Twilight state

04/12/23

33

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 34: Wawancara Psikiatri V

KognisiAdalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang.

Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.

04/12/23

34

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 35: Wawancara Psikiatri V

Perhatian dan Konsentrasi

Terdapat beberapa gangguan konsentrasi:1. Distraktibilitas: ketidakmampuan individu

untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakal

1. Inatensi Selektif: ketidakmampuan memusatkan perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan

2. Kewaspadaan Berlebih (Hyper-vigilance): pemusatan perhatian yang terlalu berlebih pada stimulus eksternal dan internal sehingga pasien tampak sangat tegang

04/12/23

35

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 36: Wawancara Psikiatri V

OrientasiAdalah kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya.

Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu.

Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak

04/12/23

36

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 37: Wawancara Psikiatri V

Memori (daya ingat)

Jenis gangguan memori :1. Amnesia

1. Amnesia anterograd, apabila hilangnya memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian.

2. Amnesia retrograd, hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian

04/12/23

37

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 38: Wawancara Psikiatri V

2. Paramnesia (Ingatan Palsu)a. Konfabulasi: ingatan palsu untuk mengisi

kekosongan memorib. Déjà vu: ingatan palsu terhadap pengalaman

baruc. Jamais Vu: kebalikan déjà vu, yaitu pasien

merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya

d. Hiperamnesia: ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman

e. Screen memory: menutupi pengalaman traumatis dengan sesuatu yang dapat ditolerir

f. Letologika: ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan

pengalamannya04/12/23

38

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 39: Wawancara Psikiatri V

Berdasarkan waktu kehilangan daya ingatnya:

1. Memori segera, 2. Memori baru, 3. Memori jangka menengah4. Memori jangka panjang,

04/12/23

39

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 40: Wawancara Psikiatri V

Reality Testing of AbilityAdalah kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan

04/12/23

40

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 41: Wawancara Psikiatri V

7. Daya nilai

1. Daya nilai sosial, Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai dengan situasi tersebut

2. Uji daya nilai, kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan

04/12/23

41

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 42: Wawancara Psikiatri V

Tilikan

Jenis-jenis tilikan:1. Derajat 1 : penyangkalan total terhadap

penyakitnya2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai

penyebab penyakitnya4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh

bantuan namun tidak memahami penyakitnya

5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya

6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan

04/12/23

42

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Page 43: Wawancara Psikiatri V

04/12/23

43

DT1 wawancara psikiatri-status mental